Anda di halaman 1dari 151

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL

DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN


DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2018-2020

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

oleh:
MERNA CRYSNA SIRINGO RINGO
NIM. 7161220019

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
i
ii ii
iii iii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,

Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen

Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI Periode 2018 - 2020 ”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Akuntansi Jurusan Akuntansi, Universitas Negeri

Medan. Penulis menyadari tidak dapat menyelesaikan tulisan ini tanpa bantuan

dari berbagai pihak lain. Pada kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih

kepada pihak yang telah memberikan bantuan sebagai berikut :

1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, SKM.,M.Kes., selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. Azizul Kholis, SE., M.Si.,LMA., sebagai WakilDekan II

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Tauada Silalahi, M.Pd sebagai Wakil Dekan III Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

iv
6. Ibu Yulita Triadiarti,SE,M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Ramadhansyah, SE., M.Acc., selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Taufik Hidayat, SE, M.Si., selaku Ketua Prodi Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan.

9. Bapak Drs. Jihen Ginting., M.Si., Ak., CA., selaku Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah banyak memberikan masukan, saran, dan berbagai

bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Khairunnisa Harahap, SE., M.Si selaku Dosen penguji skripsi saya

yang telah memberikan arahan dan perbaikan dalam penyusunan skripsi

ini.

11. Ibu Yulita Triadiarti,SE,M.Si.,Ak.,CA. selaku Dosen penguji skripsi saya

yang telah memberikan arahan dan perbaikan dalam penyusunan skripsi

ini.

12. Ibu Tapi Rumondang Sari Siregar, SE, M.Acc selaku Dosen penguji

skripsi saya yang telah memberikan arahan dan perbaikan dalam

penyusunan skripsi ini.

13. Segenap Dosen Universitas Negeri Medan Fakultas Ekonomi Program

Studi akuntansi yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada

penulis selama proses perkuliahan.

v
14. Seluruh pegawai dan staff administrasi di Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

15. Kedua orangtua saya, Bapak Doris Siringo Ringo (+) , Ibu Malen Ria

Purba, Saudara-Saudari saya Rohani Siringo ringo, Yusti Eriani Siringo

ringo, Erwin Siringoringo, Preddi Siringo ringo, S.Ak, Wira Siringoringo,

Erlina Siringoringo dan seluruh keluarga besar yang menjadi motivasi dan

penyemangat dalam penulisan skripsi initerima kasih untuk segala doa-

doa, perjuangan, pengorbanan, didikan yang sangan bermanfaat dan cinta

kasih kalian hingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

16. Teman terbaik Boy Saragih yang selalu memotivasi dan mendukung

penulisan skripsi ini.

17. Teman-Teman Jurusan Akuntasi Universitas Negeri Medan Stambuk

2016, terkhusus untuk kelas Akuntansi A.

18. Teman Teman Yayasan GKPS yang selalu memberi dukungan dalam

setiap Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dan memberi saran dan

masukan dalam penulisan skripsi ini.

19. Dan kepada pihak lain yang telah membantu dan mendukung penulis yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

vi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi

ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2022

Penulis

Merna Crysna Siringo Ringo


Nim 7161220019

vii
ABSTRAK

Merna Crysna SiringoRingo, NIM. 7161220019. Pengaruh Profitabilitas,


Likuiditas, Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Kebijakan dividen pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2018-2020. Skripsi, Program studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Pertumbuhan perusahaan terhadap
Kebijakan dividen pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2018-2020.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2018-2020 sebanyak 183 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode Purposive sampling untuk pengumpulan data
dan diperoleh 44 perusahaan yang memenuhi kriteria. Jenis Penelitian ini
Kuantitatif dan data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu laporan
keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id, https://finance.yahoo.com, maupun
dari situs resmi perusahaan. Variabel independen yang digunakan yaitu
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset (ROA), Likuiditas yang
diproksikan dengan Current Ratio, Struktur Modal yang diproksikan dengan Debt
to Equity Ratio (DER), dan Variabel Pertumbuhan perusahaan yang diproksikan
dengan Growth terhadap variabel Dependent yaitu Kebijakan dividen yang
diproksikan dengan Divident Payout Ratio (DPR). Penelitian ini menggunakan
teknik analisi regresi linear sederhana untuk menguji hipotesis 1 sampai 4 dan
analisis linear berganda untuk menguji hipotesis 5 dengan menggunakan alat uji
statistik SPSS versi 25.
Berdasakan hasil penelitian ini menunjukkan Profitabilitas secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Kebijakan Dividen dibuktikan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,026<0,050 sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 2,257> t
tabel (1.97882), Likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap Kebijakan dividen
dibuktikan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000<0,050 sedangkan untuk nilai t
hitung sebesar 4,571> t tabel (1.97882), Struktur modal secara parsial
berpengaruh terhadap Kebijakan dividen dibuktikan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,001< 0,050 sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 3,597> t tabel
(1.97882), Pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap
kebijakan dividen dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,006< 0,050
sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 3,467 > t tabel (1.97882).
Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan pertumbuhan perusahaanjika diuji
secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel kebijakan
dividendapat dibuktikan bahwa nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel
(17,563>2.44), dengan nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa Profitabilitas, Likuiditas,
Struktur modal dan Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap Kebijakan
Dividen.
Kata Kunci : Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal,
Pertumbuhan Perusahaan.

viii
ABSTRACT

Merna Crysna SiringoRingo, NIM. 7161220019. The Effect of Profitability,


Liquidity, Capital Structure and Company Growth on Dividend Payout
Ratio in Manufacturing Companies listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX) for year 2018-2020. Thesis, Accounting Study Program, Faculty of
Economics, Universitas Negeri Medan

The purpose of this study was to determine the effect of profitability,


liquidity, capital structure and company growth on dividend payout ratio in
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for year
2018-2020.
The population in this study were all manufacturing companies listed on
the Indonesia Stock Exchange in 2018-2020 as many as 183 companies. This
study uses purposive sampling method for data collection and obtained 44
companies that meet the criteria. This type of research is quantitative and the data
used is secondary data, namely financial statements obtained from www.idx.co.id,
https://finance.yahoo.com, as well as from the company's official website. The
independent variables used are Profitability which is proxied by Return On Assets
(ROA), Liquidity is proxied by Current Ratio, Capital Structure is proxied by
Debt to Equity Ratio (DER), and Company growth variable is proxied by Growth
on the Dependent variable, namely dividend policy. which is proxied by the
Dividend Payout Ratio (DPR). This study uses a simple linear regression analysis
technique to test hypotheses 1 to 4 and multiple linear analysis to test hypothesis 5
using statistical test tool SPSS version 25.

Based on the results of this study, profitability partially has a significant


effect on Dividend Paout Ratio, it is proven that the significance value is 0.026
<0.050 while the t-count value is 2.257> t table (1.97882), Liquidity partially
affects dividend payout Ratio, it is proven that the significance value is 0.000
<0.050 while for the t arithmetic value of 4.571> t table (1.97882), capital
structure partially affects dividend payout Ratio, it is proven that the significance
value is 0.001 < 0.050 while for the t arithmetic value of 3.597> t table (1.97882),
company growth partially affects the dividend payout ratio is evidenced by a
significance value of 0.006 < 0.050 while the t arithmetic value is 3.467 > t table
(1.97882). Profitability, Liquidity, Capital Structure and company growth if tested
together or simultaneously affect the dividend payout ratio variable, it can be
proven that the calculated F value is greater than the F table value (17.563>2.44),
with a significance value of 0.000 <0.05.
The conclusion in this study is that Profitability, Liquidity, Capital
Structure and company growth have an effect on Divident Payout Ratio.

Keywords: Dividend Payout Ratio, Profitability, Liquidity, Capital


Structure, Company Growth.

ix
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .............................................. ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
ABSTAK .............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................................8

1.3 Pembatasan Masalah.......................................................................................9

1.4 Rumusan Masalah...........................................................................................9

1.5 Tujuan Penelitian ..........................................................................................10

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................12

2.1 Tinjauan Pustaka...........................................................................................12

2.1.1 Teori Agensi ..........................................................................................12

2.1.2 Teori sinyal ............................................................................................14

2.1.3 Pengertian Dan Teori Dividen ...............................................................15

2.1.4 Pengertian dan teori kebijakan dividen .................................................17

2.1.5 Profitabilitas...........................................................................................22

2.1.6 Likuiditas ...............................................................................................24

x
2.1.7 Struktur Modal.......................................................................................28

2.1.8 Pertumbuhan Perusahaan.......................................................................28

2.2 Penelitian terdahulu ......................................................................................29

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................36

2.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap kebijakan dividen ................................36

2.3.2 Pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen ....................................37

2.3.3 Pengaruh struktur modal terhadap kebijakan dividen ............................38

2.3.4 Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen ............39

2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................................41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................42

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................42

3.2 Populasi Dan Sampel ...................................................................................42

3.2.1 Populasi .................................................................................................42

3.2.2 Sampel ...................................................................................................42

3.3 Variabel penelitian dan defenisi operasional ................................................43

3.3.1 Variabel penelitian .................................................................................43

3.3.2 Defenisi Operasional .............................................................................44

3.3.2.1 Kebijakan Dividen ...................................................................44

3.3.2.2 Profitabilitas .............................................................................44

3.3.2.3 Likuiditas..................................................................................45

3.3.2.4 StrukturModal ..........................................................................45

3.3.2.5 Pertumbuhan Perusahaan .........................................................46

3.4 Teknik Pengumpulan data ............................................................................46

xi
3.5 Teknik analisis data ......................................................................................47

3.5.1 Analisis statistik Deskriptif ...................................................................47

3.5.2 Uji Asumsi Klasik .................................................................................47

3.5.2.1 Uji Normalitas ..........................................................................47

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas .................................................................48

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas .............................................................49

3.5.2.4 Uji Autokolerasi .......................................................................50

3.5.3 Analisis Regresi Berganda.....................................................................51

3.6 Pengujian Hipotesis ........................................................................................51

3.6.1 Uji Parsial (t-test)...................................................................................52

3.6.2 Uji-F (Simultan) ....................................................................................52

3.6.3 Uji Koeifisien Determinasi (R2) ............................................................53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................54

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................................54

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian ...................................................................54

4.2 Analisis Data ....................................................................................................57

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif .....................................................................57

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ....................................................................................60

4.2.2.1 Uji Normalitas data ...........................................................................60

4.2.2.2 Uji Multikolonieritas ..........................................................................63

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................................64

4.2.2.4 Uji Autokolerasi ..................................................................................66

4.2.3 Analisis Regresi Berganda ............................................................................67

xii
4.2.4 Uji Hipotesis.................................................................................................69

4.2.4.1 Uji Parsial (t-test) ...............................................................................69

4.2.4.2 Uji Simultan (F-test) ...........................................................................71

4.2.4.3 Uji koeifisien determinasi (R2)............................................................75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................................76

4.3.1 Pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen ...................................76

4.3.2 Pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen .......................................77

4.3.3 Pengaruh Struktur modal terhadap kebijakan dividen ...............................78

4.3.4 Pengaruh Perumbuhan Perusahaan terhadap kebijakan dividen ................79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................80

5.1 KESIMPULAN ................................................................................................80

5.2 SARAN ...........................................................................................................81

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................83

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................132

SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI MELAKUKAN PENELITIAN ..133

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 30

4.1 Purposive sampling .................................................................................. 54

4.2 Sampel Penelitian ..................................................................................... 55

4.3 Hasil pengujian data uji statistik deskriptif .............................................. 58

4.4 Hasil pengujian data uji normalitas .......................................................... 61

4.5 Hasil pengujian data uji multikolonieritas ............................................... 64

4.6 Hasil pengujian data uji heteroskedastisitas ............................................. 65

4.7 Hasil pengujian data uji autokolerasi ....................................................... 66

4.8 Hasil pengujian data Uji regresi berganda ............................................... 67

4.9 Hasil pengujian data Uji parsial (T) ......................................................... 70

4.10 Hasil pengujian data uji simultan (F) ..................................................... 72

4.11 Ringkasan hasil uji hipotesis .................................................................. 73

4.12 Hasil pengujian data uji koeifisiensi determinasi................................... 76

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Berpikir .................................................................................... 40

4.1 Hasil uji normalitas grafik Histogram ...................................................... 62

4.2 Hasil Uji normalitas grafik normal plot ................................................... 62

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Daftar Populasi dan Proses pengambilan sampel............................... 86

2. Tabel data perhitungan Variabel kebijakan dividen.......................... 87

3. Tabel data perhitungan variabel profitabilitas................................... 94

4. Tabel data perhitungan variabel Likuiditas ...................................... 101

5. Tabel data perhitungan variabel Struktur Modal .............................. 107

6. Tabel data perhitungan variabel Pertumbuhan Perusahaan .............. 112

7. Tabel data perhitungan sebelum di transformasi .............................. 117

8. Tabel data perhitungan setelah di transformasi ke LN...................... 121

9. Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 127

10. Hasil uji asumsi klasik ...................................................................... 127

10.1 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................... 127

10.2 Hasil Uji Normalitas histogram ..................................................... 128

10.3 Hasil uji normalitas Plot ................................................................. 128

10.4 Hasil uji multikolonieritas .............................................................. 129

10.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 129

10.6Hasil Uji Autokolerasi...................................................................... 129

11. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 130

11.1 Hasil Uji Regresi ............................................................................ 130

11.2 Hasil Uji Simultan (F) .................................................................... 130

11.3 Hasil Uji Parsial (T) ....................................................................... 131

11.4 Hasil Uji koeifisien determinasi (R2).............................................. 131

xvi
xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara

yaitu dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal (capital market) dan

perkembangan berbagai jenis industri pada suatu negara.aktivitas pasar

modal,para investor memiliki tujuan dalam menanamkan dananya kedalam

perusahaan untuk mencapai pendapatan atau tingkat pengembalian investasi

(return) baik berupa pendapatan dividen (dividen yield) maupun pendapatn dari

selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).Besarnya pendapatn

dividen yang dibagikan tergantung pada besarnya laba yang diperoleh dan

kebijakan dividen yang dtetapkan oleh perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2011:12) dalam Kasnita Afriyeni (2018)

kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan

pendanaan perusahaan.Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan

seberapa besar porsi keuntungan yang akan diberikan.keputusan apakah laba yang

diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen

atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa

yang akan datang.Kebijakan dividen dalam perusahaan dapat menentukan

pembagian dari keuntungan yang harus di bayarkan kepada pemegang saham

(investor) serta banyaknya yang akan ditahan kembali kedalam

perusahaan.Perusahaan memiliki peranan dalam menentukan berapa laba yang

akan dibagikan kepada investor dan besarnya laba yang akan ditahan

1
2

perusahaan.Kebijakan dividen diproksikan dengan Divident Payout Ratio, yaitu

persentase laba yang akan dibagikan dalam bentuk tunai artinya penentuan

Divident payout Ratio akan memengaruhi keputusan investasi para investor dan

disisi lain berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.

Pembagian dividen merupakan permasalahan yang rumit dalam

perusahaan karena terjadinya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan

manager perusahaan yang sering disebuut sebagai masalah keagenan.dimana

pemegang saham menginginkan agar dividen dibayarkan sebesar besarnya

sedangkan pihak manager perusahaan menginginkan laba perusahaan ditahan

guna melalukan investasi kembali ( Sari dan Sudjarni,2017). Peningkatan

pembagian dividen tiap periode akan susah dicapai oleh perusahaan dikarenakan

keuntungan yang didapatkan suatu perusahaan mengalami fluktuasi.

Menurut Sari dan Sudjarni (2017) kebijakan dividen yang diambil oleh

perusahaan yang sudah Go Public menjadi sangat penting karena akan

menimbulkan presepsi investor terhadap perusahaan akan menjadi buruk.Untuk

itu diperlukan pertimbangan yang matang berkaitan dengan kebijakan dividen

terkait bentuk,persentase dan kestabilan dividen yang dibagikan. Berdasarkan hal

tersebut dapat dipahami bahwa setiap kebijakan dividen menimbulkan resiko.

Kebijakan dividen menurut Cahyaningdyah dan Ressary (2017) dapat

memengaruhi nilai suatu perusahaan.Dengan demikian apabila perusahaan

memilih untuk membayar dividen kepada pemegang saham menyebabkan nilai

perusahaan meningkat sehingga kemakmuran para pemegang saham pun

meningkat.Namun apabila perusahaan menginginkan kemakmuran pemilik


3

perusahaan maka perusahaan akan cenderderung menahan laba yang diperoleh

untuk menambah aset perusahaan.Oleh karena itu suatu perusahaan harus

membuat kebijakan dividen yang optimal agar nilai perusahaannya meningkat.

Dalam penelitian Naila salsabila (2019)Perusahaan yang mengalami

pertumbuhan yang baik tentu akanmenarik investor untuk melakukan

investasi.Menurut data dari Badan Pusat statistik (BPS) pertumbuhan perusahaan

manufaktur tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun

sebelumnya.Kemudian pada tahun 2015 meningkat sebesar 5,71% dan tahun 2016

meningkat sebesar 5,78% dan pada tahun 2017 menurun sevesar

4,07%.Persentase tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan pada sektor

manufaktur mengalami penurunan pada tahun 2017.Dikutip dari Badan Pusat

Statistik (BPS) pennurunan ini diakibatkan oleh adanya perang dagang antara

Amerika Serikat (AS) dan Cina,kemudian melemahnya negara tujuan ekspor

Indonesia (Okefinance,2019).Bagi para investor,tingkat pertumbuhan perusahaan

manufaktur ini bisa menjadi sebuah informasi untuk menganalisis laporan

keuangan.Berdasarkan laporan keuangan perusahaan investor dapat melakukan

analisis atas laporan keuangan guna pengambilan keputusan bisnis dengan

mengevaluasi informasi yang tersedia tentang situasi keuangan

perusahaan,manajemen,strategi dan lingkungan bisnisnya.Investor memerlukan

informasi gambaran tentang kondisi keuangan secara menyeluruh guna untuk

menanamkan modalnya di perusahaan.Investor cenderung memilih untuk

menanamkan modal pada perusahaan yang membagikan dividen secara stabil.


4

Berdasarkan rata rata kebijakan dividen yang terjadi, ada kalanya

mengalami kenaikan dan penurunan.Rata rata kebijakan dividen pada tahun 2014

mengalami kenaikan sebesar 0,453% dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan

sebesar 0,517%.Namun ditahun 20176 rata rata kebijakan dividen mengalami

penurunan sebesar 0,393% kemudian di tahun 2017 mengalami kenaikan lagi

sebesar 0,556% (Laporan keuangan Tahunan www.idx.com ).

Topik kebijakan dividen menjadi menarik untuk diteliti dalam sebuah

penelitan karena tiap tahunnya perekonomian di Indonesia mengalami persentase

pertumbuhan yang cukup pesat. Banyak peneliti yang melakukan penelitian

mengenai topik kebijakan dividen tentunya dengan variabel yang berbeda-beda,

jangka waktu yang berbeda pula bahkan juga dengan objek yang berbeda. Peneliti

mengambil objek perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur

merupakan perusahaan yang memiliki berbagai sektor industri yang cukup maju.

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang

dapat memengaruhi kebijakan dividen (Dividend Policy).Faktor faktor yang dapa

mungkin memengaruhi kebijakan dividen antara lain Profitabilitas yang

diproksikan dengan Retun On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE),

Likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio dan Cash Ratio,Struktur Modal

yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset

(DTA) Free Cash Flow dan kepemilikan instusional dan Pertumbuhan Perusahaan

(Growth).

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (Profit) selama

periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal,baik


5

modal secar keseluruhan maupun modal sendiri dan merupakan nilai yang

diperuntukkan mengukur tingkat terjadinya kejadian secara acak (J.Supranto

2016:327).Menurut Sari dan Sudjarni (2017) besarnya tingkat persentase

profitabilitas menandakan bahwa semakin besar tingkat keuntungan yang didapat

perusahaan.Meningkaatnya keuntungan perusahaan akan meningkatkan

pembagian dividen kepada pemegang saham.Hal ini berarti Profitabilatas

mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.Profitabilitas dapat diperoleh

dari tingkat keuntungan suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya.keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham

merupakan keuntungan yang telah dikurangi bunga dan pajak. Jika keuntungan

yang diperoleh besar maka semakin besar pulak kemampuan perusahaan dalam

membayar dividen serta dapat melanjutkan kegiatan usahanya (Nurhayati 2014

dalam Kasnita Afriyeni 2018).Tujuan dari Profitabilitas perusahaan adalah

meningkatkan laba perusahaan untuk menarik minat para investor atau pemegang

saham untuk menanamkan modal untuk perusahaan tersebut.

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi liabilitas jangka pendeknya.Rasio likuiditas ini membandingkan

liabilitas jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek yang tersedia untuk

memenuhi liabilitas tersebut (Sari dan Sudjarni 2017). Perusahaan yang memiliki

likuiditas tinggi akan memberikan gambaran bahwa perusahaan mampu

memenuhi kewajiban kewajiban jangka pendeknya,hal ini akan menarik investor

untuk menanamkan modalnya untuk membagikan keuntungan berupa Dividen.

Dimana Likuiditas mempunyai hubungan yang searah dengan kebijakan dividen


6

karena semakin besar likuiditas suatu perusahaan maka akan semakin besar pula

kemampuanperusahaan dalam membayar dividennya.

Struktur modal menurut Syamsudin (2012) dalam Suhadak dan Husaini

(2016) merupakan penentuan komposisi modal,yaitu perbandingan antar hutang

dan modal sendiri atau dengan kata lain struktur modal merupakan hasil atau

akibat dari keputusan pendanaan (Financing Decision) yang intinya memilih

apakah akan menggunakan hutang atau ekuitas untuk mendanai operasional

perusahaan.dimana penggunaan hutang yang terlalu besar dalam kegiatan

operasional memberikan dampak yang kurang baik terhadap perusahaan karena

perusahaan harus membayar kewajiban kewajiban nantinya yang akanmengurangi

keuntungan yang diperoleh. Menurunnya keuntungan perusahaan yang didapat

perusahaan akan menurunkan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Pertumbuhan perusahaan (Growth) dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan

aset tiap tahunnya.Menurut Riyanto (2017) tingkat pertumbuhan perusahaan yang

semakin cepat mengakibakan makin besar kebutuhan dana untuk waktu

mendatang untuk membiayai pertumbuhannya.Semakin pesat tingkat

pertumbuhan perusahaan (Growth) maka akan semakin besar dana yang akan

dibutuhkan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut sehingga makin

besar bagian pendapatan yang akan ditahan dalam perusahaan dan semakin kecil

dividen yang akan dibayarkan. Dengan demikian pertumbuhan perusahaan

memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.

Beberapa penelitian sebelumnyaoleh Nurhayati (2016) yang menggunakan

variabel profitabilitas. Menurut Nurhayati (2016) profitabilitas memiliki pengaruh


7

positif signifikan terhadap kebijakan dividen, karena semakin tinggi profitabilitas

perusahaan maka semakin besar dividen yang akan dibagikan kepada pemegang

saham. Penelitian ini juga dilakukan oleh Prawira, Ismawa, Dzulkirom, dan Maria

(2016), dimana hasil penelitiannya juga memiliki hasil yang sama bahwa

profitabilitas juga berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen.

Penelitian dengan variabel lainnya yaitu menurut Kardianah (2017) yang meneliti

tentang variabel likuiditas, bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap kebijakan

dividen, hasil ini sama dengan penelitian menurut Laim, Wisriati, Sientjie, dan

Murni (2016) bahwa likuiditas juga tidak berpengaruh signifikan terhadap

kebijakan dividen. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nursandari

(2016) bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadapkebijakan dividen, dengan

implikasi bahwa semakin besar current ratio menunjukkan semakin tinggi

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya termasuk

pembayaran dividen yang terutang.

Penelitian selanjutnya Menurut Arifin dan Asyik (2016) pertumbuhan

perusahaan memiliki faktor indikator yang digunakan yaitu tingkat pertumbuhan

tiap tahun dalam bentuk total aset. Tingkat pertumbuhan dianggap sebagai tolak

ukur keberhasilan suatu perusahaan. Semakin cepat pertumbuhan perusahaan,

maka semakin besar kebutuhan dana untuk memperluas perusahaan termasuk

perusahaan yang sedang berkembang. Oleh karena itu besarnya pertumbuhan

perusahaan merupakan sinyal besarnya dividen yang akan dibagikan kepada para

investor (Signaling Theory). Hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian

Tahir (2016) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh


8

positif terhadap kebijakan dividen perusahaan. Pertumbuhan perusahaan memiliki

dampak yang positif bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan dividen yang

dibayarkan kepada pemegang saham. Menurut Erfiana dan Ardiansari (2016),

growth yang tinggi akan memberikan peluang mendapatkan laba yang lebih tinggi

pula di masa yang akan datang. Berdasarkan bird in the hand theory pemegang

saham menyukai dividen yang tinggi, jadi dengan meningkatnya growth

perusahaan maka investor akan melihat hal ini sebagai salah satu indikator yang

baik bagi prospek pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Kegiatan

investasi perusahaan melalui pemilihan proyek atau kebijakan lain seperti

penciptaan produk baru akan membuat investor mengharapkan dapat memperoleh

dividen yang semakin besar dari waktu ke waktu. Keputusan investasi ini akan

mempengaruhi nilai perusahaan yang merupakan hasil dari kegiatan investasi itu

sendiri.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk memberikan judul

“Pengaruh Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di BEI periode 2018-2020”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang maslah yang telah diuraikan diatas,maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Manajemen sering kesulitan dalam memutuskan apakah akan membagikan

dividen atau menahan labanya untuk di investasikan.


9

2. Adanya hasil yang belum konsisten mengenai hasil penelitian sebelumnya

tentang pengaruh Profitabilitas terhadap kebijakan dividen.

3. Adanya hasil yang belum konsisten mengenai hasil penelitian sebelumnya

tentang pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen.

4. Adanya hasil yang belum konsisten mengenai hasil penelitian sebelumnya

tentang pengaruh Struktur Modal terhadap kebijakan dividen.

5. Adanya hasil yang belum konsisten mengenai hasil penelitian sebelumnya

tentang pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap kebijakan dividen.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk membatasi masalah agar tidak terlalu luas dan pembahasannya

lebih mengarah pada permasalahan yang di teliti,maka peneliti memfokuskan

pada profitabilitas,likuiditas,struktur modal,pertumbuhan perusahaan terhadap

keputusan pembagian dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia tahun 2018-2020.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas,yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh Profitabilitas terhadap kebijakan dividen ?

2. Apakah ada pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan dividen ?

3. Apakah ada pengaruh Struktur Modal terhadap kebijakan dividen ?

4. Apakah ada pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap kebijakan

dividen ?
10

5. Apakah ada pengaruh Profitabilitas,Likuiditas, Struktur Modal dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap kebijakan dividen?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai peneliti dalam melakukan penelian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap

Kebijakan dividen.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Likuiditas terhadap

Kebijakan dividen.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Struktur Modal terhadap

Kebijakan dividen.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Pertumbuhan Perusahan

terhadap Kebijakan dividen.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

Profitabilitas,Likuiditas,Struktur modal dan Pertumbuhan perusahaan

terhadap kebijakan dividen.

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan Latar Belakang,Identifikasi Masalah,Rumusan Masalah dan

Tujuan Penelitian diatas,penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi Peneliti

Sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana akuntansi serta menambah

pemahaman dan memperkaya pengetahuan peneliti mengenai pengaruh


11

Profitabilitas,Likuiditas,Struktur modan dan pertumbuhan perusahaan

terhadap kebijakan dividen.

2. Bagi Investor dan Calon Investor

Hasil penelitian diharapkan dapat sebagai masukan dalam pertimbangan

pembuatan keputusan untuk membeli/menjual saham sehubungan dengan

dividen yang dibayarkan.

3. Bagi pemimpin dan Pengambil kebijakan Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan

kebijakan dividen yang akan diambil sehingga dapat memaksimalkan

nilali perusahaan.

4. Bagi pihak Universitas dan Penelitu selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan bukti empiris mengenai rasio rasio

keuangan yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen,selain itu

penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi atau tambahan

serta perbandingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Teori Agensi

Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan antara

principals dan Agents.Pihak Principal adalah pihak yang memberikan mandat

kepada pihak lain yaitu agent untuk melakukan semua kegiatan atas nama

PrincipalsI dalam kapasitasnya sebagai pengambil keputusan (Jensen and Smith

1984).

Teori agensi memunculkan konflik antara pemegang saham dengan

pihak manajemen karena memiliki kepentingan yang bertentangan untuk

keperluan pribadi.Para pemegang saham menunjuk manajer untuk mengelola

perusahaan agar dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan para

pemegang saham.kewenangan dimiliki manajer,manajer bertindak bukan hanya

untuk kepentingan para pemegang saham saja,namun juga mengutamamakan

kepentingan pribadi.Hal ini tidak disukai oleh pemegang saham karena

pengeluaran tersebut akanmenambah kos perusahaan sehingga menyebabkan

penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan dividen.Pemegang saham

menginginkan kos tersebut dibiayai oleh hutang namun manajer tidak menyetujui

karena hutang mengandung risiko yang terlalu tinggi.

Menurut Lutfia (2017) pembagian dividen merupakan permasalah

yang rumit dalam perusahaan karena terjadinya perbedaan 12 kepentingan antara

pemegang saham dan manajemen perusahaan yang disebutk dengan masalah

12
13

keagenan.Pemegang saham menginginkan agar dividen dibayarkan sebesar

besarnya sedangkan pihak manajemen perusahaan menginginkan laba perusahaan

ditahan guna melakukan investasi kembali.teori keagenan mengatakan sulit

memercayai bahwa manajemen (Agent) akan bertindak berdasarkan kepentingan

pemegang saham (Principal) sehingga diperlukan monitoring dari pemegang

saham.oleh karena itu perlu ada pihak yang melakukan proses pemantauan dari

pemeriksaan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pihak pihak tersebut.

Jensen dan Meckling (1976) dalam Ani Andriyani (2017)

mengemukanan teori keagenan yang menjelaskan bahwa kepentingan manajemen

dan pemegang saham sering kali bertentangan,sehingga bisa terjadi konflik

diantara keduanya.hal tersebut disebabkan manajer mengutamakan kepentingan

pribadi,sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer

tersebut karena pengeluaran tersebut akannmenambah Cost perusahaan yang

menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan penurunan dividen yang

akan diterima.Pemegang saham menginginkan agar Cost tersebut dibiayai oleh

utang,tetapi manajer tidak menyukai dengan alasan bahwa utang mengandung

resiko yang tinggi.Konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham

dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme pengawasan yang dapat

mensejajarkan kepentingan yang terkait.

Contoh kasus yang menyalahgunakan tentang kebijakan

dividen,dimana pemimpin perusahaan menggunakan kebijakan dividen untuk

kepentingan pribadinya adalah seorang mantan direktur PT Mahakam Gerbang

Raja Migas (MGRM) di Jakarta,dimana sang direktur diduga korupsi dari aliran
14

dividen saham PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kyang didirikan bersama PT

Migas Mandiri Pratama Kutai Mahakam (MMPKM),dimana PT MMPKM

mengallirkan dividennya ke PT MGRM yang di pimpin tersangka dan hasilnya

bukan digunakan untuk kepentingan perusahaaan.Sang direktur “Iwan Ratman”

mengalihkan modal kerja sebesar Rp.50 Miliar kepada perusahaan lain PT Petro

TNC Internasional,dimana setelah diselidiki jakasa penyidik mengatakan saham

Petro TNC Innternasional dimiliki oleh Iwan Ratman sendiri sebesar 80% dan

anaknya 20%,asisten tindak pidana khusus kejati Kaltim Prihatin SH membongkar

kasus tersebut dengan mengatakan dana modal Rp50 Milliar itu sesuai rencana

bisnis untuk pengembangan perusahaan membangun tangki timbun minyak di

Samboja Balikpapan dan Cirebon.Namun proyek tangki timbun tersebut tidak

pernah ada.Dari hal tersebut tim penyidik menyita aset tersangka yaitu rumah

serta 3 mobil mewah serta beberapa dokumen untuk diselidiki.

2.1.2 Teori Sinyal

Manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi

perusahaan kepada pemilik perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab dalam

mengelola perusahaan.Teori sinyal ini menjelaskan mengapa perusahaan perlu

memberikan informasi,karena dapat asimetri antara perusahaan dengan pihak luar

seperti investor atau kreditor karena perusahaan mengetahui lebih banyak

informasi mengenai perusahaan dan prospek dimasa yang akan datang

dibandingkan dengan para investor ataupun kreditor.

Dalam Sari dan Sudjani (2017) dikatan Divident Signalling Theory

pertama kali dicetuskan oleh Battacharya (1979),mendasari dugaan bahwa


15

pengumuman perubahan Cash Divident mempunyai kandungan informasi yang

mengakibatkan munculnya reaksi harga saham.Teori ini menjelaskan bahwa

informasi tentang Cash Divident yang dibayarkan dianggap investor sebagai

sinyal prospek perusahaan dimasa mendatang.Adanya anggapan ini disebabkan

terjadinya Asymetric Information antara manajer atau investor,sehingga para

investor menggunakan kebijakan dividen sebagai sinyal tentang prospek

perusahaan.Apabila terjadi penigkatan dividen akan dianggap sebagai sinyal

positif yang berarti perusahaan mempunyai prospek yang baik,sehingga akan

menimbulkan reaksi harga saham yang positif.Sebaliknya,jika terjadi penurunan

dividen maka akan dianggap sebagai sinyal negatif yang berarti perusahaan

mempunyai prospek yang tidak begitu baik sehingga menimbulkan reaksi harga

saham yang negatif.

2.1.3 Pengertian dan Teori Dividen

Dwi Martani (2015:106) menjelaskan bahwa dividen adalah proporsi

laba atau keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham

berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki.Dividen merupakan pembagian

keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang

dihasilkan perusahaan.Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari

pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham.

Terdapat beberapa jenis dividen yang dapat dibayarkan kepada para

pemegang saham,tergantung pada kondisi dan kemampuan perusahaan yang

bersangkutan.Jenis jenis dividen menurut Dwi Martani (2015:107) yang dibagikan

perusahaan kepada para pemegang saham adalah sebagai berikut :


16

1) Cash Divident (Dividen Tunai)

Cash Divident adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai.pada

umumnya Cash Divident lebih disukai oleh para pemegang saham sehingga

sering digunakan oleh perusahaan.

2) Stok Divident (Dividen Saham)

Stock Divident adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk

sahamm bukan dalam bentuk uang tunai.Pembayaran Stock Divident

didasarkan adanya laba atau surplus yang tersedia.

3) Property Divident (Dividen Barang)

Property Divident adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk

barang (aktiva selain kas).Perusahaan membagikan dividen properti karena

keterbatasan kas atau perusahaan memiliki aset baik itu persediaan maupun

investasi yang cukup banyakk yang bisajadi mengalami penurunan nilai.

4) Scrip Divident (Dividen Scrib)

Scrib Divident adalah dividen yang dibayarkan dalam bentu surat

(Scrip) janji hutang.Perseroan akan membayar sejumlah tertentu pada waktu

tertentu sesuai dengan yang tercantum dalam Scrip tersebut.Kebijakan

pembagian dividen dalam bentuk dividen scrip ini dilakukan perusahaan

apabila pada saat pengambilan keputusan tentang dividen perusahaan belum

(Tidak) memiliki uang kas yang memadai untuk membayar dalam bentuk

dividen kas.
17

5) Liquidating Divident (Dividen Likuidasi)

Liquidating Divident adalah dividen yang dibagikan berdasarkan

pengurangan modal perusahaan,bukan berdasarkan keuntungan yang

diperoleh perusahaan.

2.1.4 Pengertian dan Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan Dividen (Divident policy) merupakan suatu keputusan

atas perhitungan laba untuk menginvestasikan kembalilaba yang diperoleh dari

hasil operasional perusahaan untuk membagikannya kepada pemegang saham atau

investor.Kebijakan dividen dalam penelitian ini tentang perhitungan tingkat

persentase laba berkaitan dengan penentuan pembagian pendapatan.Besar atau

kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung dari

kebijakan masing masing setiap perusahaan.Menurut Sartono (2016) kebijakan

dividen adalah keputusan akan perhitungan apakah laba yang diperoleh

perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan

ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa yang akan

datang.Laba ditahan (Retained earning) merupakan salah satu sumber dana yang

paling penting untuk membiayai pertumbuhan perusahaan.Apabila perusahaan

memilih untuk membagikan laba sebagai dividen,maka akan mengurangi laba

yang ditahan sehingga dapat mengurangi total keuangan internal.Sebaliknya jika

perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh maka keuangan internal

akan semakin besar yang nantinya dapat digunakan untuk investasi dimasa yang

akan datang.
18

Kebijakan dividen memiliki pengaruh terhadap pemegang saham

dan perusahaan yang membagikan dividen.Para pemegang saham menginginkan

pembagian dividen yang stabil karena mengurangi ketidakpastian akan hasil yang

diharapkan dari investasi dan meningkatkan kepercayaan pemegang saham

terhadap perusahaan sehingga nilai saham akan meningkat.

Kebijakan Dividen tergambar pada Divident Payout Ratio (DPR)

yaitu persentase laba yang dibagikan dalam bentuk dividen tunai (Diviend Cash)

yang akan memengaruhi keputusan investasi para pemegang saham dan akan

memengaruhi kondisi keuangan perusahaan.Aspek utama dari kebijakan dividen

perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat.

Menurut Brigham dan Houston (2011:66) dalam Coullins Saxena

(2017) beberapa teori yang berkaitan dengan Divident Payout Ratio dan asumsi

asumsi yang mendasarinya:

1.Dividen Tidak Relevan

Modigliani dan Miller (MM) dalam Fenny Fauziah (2017:8)

berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan tidak ditentukan oleh besar kecilnya

Divident Payout Rati,tetapi ditentukan oleh laba bersih sebelum pajak (EBIT) dan

kelas resiko perusahaan.Jadi menurut MM,dividen adalah tidak relevan untuk

diperhitungkan karena tidak akan meningkatkan kesejahteraan pemegang

saham.Menurut MM,kenaikan nilai perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan

perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau Earning Power dari aset

perusahaan.Pernyataan MM ini didasarkan pada beberapa asumsi penting yang

lemah seperti:
19

1. Pasar modal sempurna dalam kondisi para investor rasional

2. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham

baru

3. Tidak ada pajak baik perorangan maupun pajak penghasilan

perusahaan

4. Informasi tentang investasi tersedia untuk setiap individu.

Beberapa ahli menentang pendapat MM tentang dividen tidak

relevandengan menunjukkan adanya biaya emisi saham baru yang akan

memengaruhi nilai perusahaan.Modal sendiri dapat berasal dari laba ditahan dan

menerbitkan saham biasa baru.Jika terdapat pajak maka penghasilan investor dari

dividen dan dari Capital gains (kenaikan harga saham) akan dikenakan

pajak.seandainya tingkat pajak untuk dividen dan Capital Gains adalah

sama,investor akan lebih cenderung lebih suka menerima Capital Gains dari pada

dividen,karena pajak pada Capital Gains baru dibayar saat saham dijual dan

keuntungan diakui,sementara pajak terhadap dividen langsung dibayarkan pada

saat pembayaran dividen.

2.Bird In The Hand Theory

Gordon dan Lintner (1956) dalam Fenty Fauziah (2017:9-10)

menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik sebagai akibat dari

penurunan pembayaran dividen.Sedangkan investor mengkehendaki pembayaran

dividen yang tinggi dari keuntungan perusahaan sesuai dengan tujuan investor

yaitu menanamkan sahamnya untuk mendapatkan dividen.Investor tidak ingin

berinsvestasi di perusahaan jika hanya akan menerima dividen dalam jangka


20

waktu yang lama.Investor akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk

perusahaan yang membayar dividen saat ini.Pembayaran dividen saat ini terjadi

karena ada anggapan bahwa mendapat dividen saat ini resikonya lebih kecil dari

pada mendapatkan Capital Gains di masa yang akan datang.Meskipun perolehan

Capital Gains dimasa yang akan datang dapat memberikan pengembalian yang

lebih tinggi daripada penerimaan dividen saat ini,namun ada juga resiko

ketidakpastian tentang arus kas perusahaan di masa yang akan datang.

Pendapat Gordon Lintner oleh MM diberi istilah “The Bird In The

Hand Fallacy”.Gordon dan Lintner berpendapat bahwa investor memandang satu

burung ditangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara.Keuntungan bila

menerapkan teori The Bird In The Hand ini adalah dengan memberikan dividen

yang tinggi,maka harga saham perusahaan juga akan semakin tinggi dan akan

berdampak pada nilai perusahaan.Biaya ekuitas perusahaan akan naik apabila

dividen dikurangi.Dengan demikian,perusahaan dapat menetapkan suatu rasio

pembagian dividen yang tinggi untuk meminimumkan biaya modalnya.

Disamping itu,pembagian dividen merupakan suatu pertanda bagi

investor.Kenaikan dividen yang besar menandakan bahwa manajemen merasa

optimis atas masa depan perusahaan.Sebaliknya,jika dividen yang dibagikan

menurun,maka hal tersebut merupakan salah satu sinyal pengelolaan manajemen

perusahaan yang kurang baik.Kebijakan dividen perusahaan akan menarik minat

dari kalangan investor tertentu yang sepaha dengan kebijakan dividen perusahaan.
21

3.Tax Preference Theory (Teori Perbedaan Pajak)

Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan Ramaswamy (19790 dalam

Fenty Fauziah (2017terhD:10) yang menyatakan bahwa karena adanya pajak

terhadap keuntungan dividen dari Capital Gains,para investor lebih menyukai

Capital Gains karena dapat menunda pembayaran pajak.Oleh karena itu,Investor

mensyaratkan suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang

memberikan Dividend Yield yang tinggi dan Capital Gain Yield yang rendah,dari

pada saham dengan Dividend Yield yang rendah dan Capital Gain Yield yang

tinggi.Jika pajak atas dividen lebih besar dari pada pajak atas Capital Gain,maka

perbedaan ini akan semakin terasa.

Jika manajemen percaya bahwa teori dividen tidak relevan dari MM

adalah benar,maka perusahaan akan memerhatikan berapa besar dividen yang

harus dibagi.Tetapi jika manajemen menganut teori dividen yang relevan,maka

perusahaan akan membagi seluruh laba setelah pajak atau Earning After Tax

(EAT) dlam bentuk dividen.Bila manajemen cenderung memercayai teori

perbedaan pajak,maka perusahaan harus menahan seluruh EAT sehingga DPR

sama denga 0%.

4.Teori Clientele Effect

Teori Clientele Effect menyatakan bahwa kelompok (Clientele)

pemegang saham yang berbeda akan memiliki preferensi yang berbeda terhadap

kebijakan dividen perusahaan.Kelompok pemegang saham yang membutuhkan

penghasilan pada saat ini lebih menyukai suatu Divident Payout Ratio yang
22

tinggi,sebaliknya kelompok saham yang tidak begitu membutuhkan uang saat ini

lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba bersih perusahaan.

Jika ada perbedaan pajak bagi individu (Misalnya:orang lanjut usia

dikenai pajak lebih ringan),maka pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih

menyukai Capital Gain karena dapat menunda pembayaran pajak.Kelompok ini

lebih senang jika perusahaan membagi jumlah dividen yang

kecil.Sebaliknya,kelompok pemegang saham yang dikenai pajak relatif rendah

akan cenderung menyukai dividen yang lebih besar.

Menurut MM,hal ini tidak menunjukkan bahwa dividen yang besar

lebih baik dari pada dividen yang kecil ataupun sebaliknya.Efek Clientele ini

hanya menyatakan bahwa bagi sekelompok pemegang saham,kebijakan dividen

tertentu akan lebih menguntungkan.

2.1.5 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (Profit) selama

periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal,baik

modal secara keseluruhan maupun modal sendiri. Menurut Kasmir (2010:114-

115) mengatakan rasio profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan dimana rasio ini memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan.Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

penjualan dan pendapatan investasi.Intinya bahwa penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan.Tujuan dari profibilitas perusahaan adalah

meningkatkan laba perusahaan untuk menarik minat para investor atau pemegang

saham untuk menanam modal untuk perusahaan tersebut.Profitabilitas sendiri


23

mempunyai manfaat yakni untuk pemilik perusahaan,manajemen perusahaan,juga

pihak pihak eksternal perusahaan,terutama pihak pihak yang mempunyai

kepentingan dan hubungan langsung dengan perusahaan terkait.Dengan demikian

profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan

dividen.

Jenis jenis rasio Profitabilitas sebagai berikut:

a) Profit Margin (Profit Margin On Sales).

b) Return On Investment (ROI).

c) Return On Assets(ROA).

d) Laba Per lembar saham.

e) Rasio pertumbuhan.

Profit Margin On Sales atau Rasio Profit Margin atau Margin laba

atas penjualan,merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjualan.Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara

membanding antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih.Rasio ini

juga dikenal dengan nama Profit Margin.

Hasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return

On Investment (ROI) atau Return On Total Assets,merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan.ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen

dalam mengelola investasinya.

Return On Assetsmerupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return)atas penggunaan aset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.Rasio ini


24

digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan di

hasilkan.Semakin tinggi pengembalian atas aset maka semakin tinggi pula jumlah

laba bersih yang dihasilkan.

Rasio laba per lembar saham (Earning Per Share) atau disebut juga

rasio nilai buku,merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam

mencapai keuntugan bagi pemegang saham.Rasio yang rendah berarti manajemen

belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham ,sebaliknya dengan rasio yang

tinggi ,maka kesejahteraan pemegang saham meningkat dengan pengertian

lain,bahwa tingkat pengembalian yang tinggi.

2.1.6 Likuiditas

Fred Weston dalam Kasmir (2010:110-111) menyebutkan bahwa

likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

liabilitas jangka pendeknya.Artinya apabila perusahaan ditagih,Maka akan

mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah

jatuh tempo.Level Likuiditas yang dimiliki perusahaan umumnya digambarkan

dengan menggunakan angka tertentu.Pada saat mengukur kinerja perusahaan

dengan menggunakan likuiditas,semakin tinggi niainya menunjukkan kinerja yang

semakin baik pula.Alasannya,saat perusahaan memiliki tingkat likuiditas tinggi,

kesempatannya untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak juga semakin

terbuka lebar.
25

Jenis jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari:

1.Rasio Lancar.

2.Rasio Sangat lancar.

3.Rasio Kas.

4.Rasio Perputaran Kas.

Rasio lancar atau Current Ratio,merupakan rasio untuk mengukur

kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang

sedang jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.Dengan kata

lain,Seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban

jangka pendek yang segera jatuh tempo.Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai

bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (Margin of Safety) suatu

perusahaan.Rumus yang dapat digunakan untuk mencari Current Ratio adalah:

Current Ratio= Current Asset

Current Liabilities

Current Ratio yang tinggi mungkin menunjukkan adanya uang kas yang

berlebihan dibanding dengan tingkat kebutuhann atau adanya unsur aktiva lancar

yang rendah likuiditasnya (Seperti Persediaan) yang berlebih lebihan.Curret Ratio

yang tinggi memang baik dari sudut pandang kreditur,tetapi dari sudut pandang

pemegang saham kurang menguntungkan karena aktiva lancar tidak digunakan

secara efektif.Sebaliknya Current Ratio yang rendah lebih beresiko,tetapi

menunjukkan bahwa manajemen telah mengoperasikan aktiva lancar sesuai


26

efektif.Saldo kas dibuat minimun sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perputaran

piutang dan persediaan diusahakan maksimum.

Rasio cepat (Quick Ratio) atau rasio sangat lancar merupakan rasio

yang menunjukkan kemampuan perusahaan memenuhi atau membayar kewajiban

atau hutang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan nilai sediaan (Inventory).Artinya nilai sediaan kita

abaikan,dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar.Hal ini dilakukan

karena sediaan dianggap memerlukan waktu relat if lebih lama untuk di

uangkan,apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar

kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.Quick Asset ini terdiri

dari piutang dan surat surat berharga yang dapat direlisir menjadi uang dalam

waktu relatif pendek.Jadi semakin besar rasio ini semakin baik.

Lebih baik jika rasio ini dapat mencapai 1:1 atau 100% karena jika terjadi

likuidasi maka perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya

disebabkan sumber yang digunakan adalah aktiva yang cepat dapat

diuangkan.Rumus yang dapat digunakan untuk mencari Quick Ratio adalah:

Quick Ratio= Current Asset-Inventory

Current Liabilities

Rasio kas atau cash ratio,merupakan alat yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar uang kasyang tersedia untuk membayar

utang.Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau

yang setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan yang ada di Bank
27

(yang dapat ditarik setiap saat menggunakan kartu ATM).Dapat dikatakan rasio

ini menunjukkan kemampuan bagi perusahaan untuk membayar utang utang

jangka pendeknnya.Rumus yang dapat digunakan untuk mencari Cash Ratio

adalah:

Cash Ratio = Cash or Cash Equivalent

Current Liabilities

atau

Cash Ratio = Cash + Bank

Current Liabilities

apabila rasio ini 100% atau 1:1 hal ini berarti bahwa Rp.1 uang kas yang ada

dalam perusahaan mencukupi Rp.1 hutang lancar yang ada.

Rasio perputaran kas (Cash Turnover),menurut James O. Gill

digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja perusahaan yang

dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan.Artinya,rasio ini

digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan

(Utang) dan biaya biaya yang berkaitan dengan penjualan.Rumus untuk

menghitung rasio perputaran kas adalah sbb:

Rasio Perputaran Kas = Penjualan Bersih

Modal Kerja Bersih


28

2.1.7 Struktur Modal

Struktur Modal merupakan penentuan komposisi modal,yaitu

perbandingan antara hutang dan modal sendiri atau dengan kata lain struktur

modal merupakan hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (Financing

Decision) yang intinya memilih apakah akan menggunakan hutang atau ekuitas

untuk mendanai operasional perusahaan.Menurut Ali dan Rodoni (2013) dalam

Asmier Kasyafan (2017) struktur modal adalah proporsi dalam menentukan

pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh

menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka

panjang.

Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to

Equity Ratio (DER).Dimana DER merupakan suatu rasio yang menggabarkan

perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya.Analisis Struktur modal sangat penting bagi perusahaan karena

keputusan tentang Debt to Equity Ratio (DER) tertentu akan memengaruhi

keadaan perusahaan .

2.1.8 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan dapat digambarkan dengan menggunakan

tolak ukur tingkat keberhasilan suatu perusahaan (Ani

Andriyani,2017).Perusahaan yang tumbuh dan berkembang dengan cepat yang

mampu menghasilkan laba yang tinggi,membuat perusahaan lebih berhati hati

pada saat pembagian dividen dan perusahaan akan lebih menyukai menyimpan
29

dana tersebut untuk digunakan investasi ke perusahaan lain.Semakin cepat tingkat

pertumbuhan suatu perusahaan tersebut,semakin besar pula tingkat kebutuhan

akan dana yang digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan.Akan

tetapi,pada saat perusahaan berkembang dan meningkat membuat perusahaan

membutuhkan lebih banyak dana yang pada akibatnya tindakan yang dilakukan

perusahaan adalah menahan labanya.Karena tingkat kebutuhan dimasa yang akan

datang membuat alokasi dana yang lebih besar bidang ekspansi dan inflasi

perusahaan yang lebih mengarah kepada pihak internal mupun eksternal

perusahaan.Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dianggap

memiliki tingkat Profitabilitas yang tinggi pula,sehingga perusahaan tersebut akan

membagikan dividen kepada pemegang saham.

Pertumbuhan perusahaan (Growth) adalah tentang seberapa jauh

perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau

sistem ekonomi untuk industri yang sama.Pertumbuhan perusahaan diukur dengan

menggunakan perubahan total aktiva yaitu selisih total aktiva yang dimiliki oleh

perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total

aktiva periode sebelumnya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun Hasil penelitian terdahulu mengenai kebijakan

dividen,terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kebijakan dividen.Penelitian

penelitian terdahulu yang digunakan sebagai perbandingan dan refrensi mengenai

faktor yang memengaruhi kebijakan dividen ditunjukkan pada matriks tabel

sebagai berikut:
30

Tabel 2.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Model Analisi Hasil

1 Ely Analisis Pengaruh Independent : Analisi regresi Variabel likuiditas

Rosalina Likuiditas,solvabilit Likuiditas,solvabilitas, linear Berganda ,solvabilitas dan

Munthe as,dan Provitabilitas provitabilitas profitabilitas secara

(2020) terhadap kebijakan Dependen : simultan memberikan

Dividen Kebijakan Dividen pengaruh terhadap

kebijakan

dividen.Secara parsial

Likuiditas dan

solvabilitas tidak

memberikan pengaruh

terhadap kebijakan

dividen sementara

profitabilitas secara

simultan memberikan

pengaruh terhadap

kebijakan dividen.

2 Kasnita Pengaruh Variabel independen: Analisis statistik Profitabilitas

Afriyeni Profitabilitas,Lever Profitabilitas,Leverage deskriptif dan berpengaruh negatif dan

(2018) age,dan likuiditas ,Likuiditas program Eviews tidak signifikan

terhadap kebijakan Variabel Dependen: untuk analisi terhadap kebijakan


31

dividen. Kebijakan Dividen regresi data dividen,Leverage

panel. berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

kebijakan

dividen,Likuiditas

berpengaruh positif dan

tidak signifikan

terhadap kebijakan

dividen.

3 Darmint Pengaruh Variabel independen: Analisis Profitabilitas,struktur

o (2016) profitabilitas,Strukt Profitabilitas,struktur berganda modal,struktur

ur Modal,dan modal,struktur kepemilikan saham

struktur kepemilikan saham secara simultan

kepemilikan Variabel dependen: berpengaruh signifikan

saham,terhadap Kebijakan dividen terhadap kebijakan

kebijakan dividen dividen.

Secara parsial

Profitabilitas dan

struktur modal

berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan

dividen sedangkan

struktur kepemilikan
32

saham berpengaruh

tidak signifikan

terhadap kebijakan

dividen.

4 Cahyani Pengaruh kebijakan Variabel Independen: Analisis regresi Adanya pengaruh yang

ngdyah manajemen Kebijakan berganda signifikan antara

dan keuangan terhadap investasi,kebijakan variabel kebijakan

Ressary nilai perusahaan dividen,kebijakan manajemen keuangan

(2017) pendanaan terhadap nilai

Variabel dependen: perusahaan.

Nilai Perusahaan

5 Ani Pengaruh Variabel independen: Profitabilitas dan

Andriyan Profitabilitas,Growt Profitabilitas,Growth,I Growth berpengaruh

i (2017) h dan instutional nstutional positif dan signifikan

ownership terhadap ownership,Firm size terhadap kebijakan

kebijakan dividen Variabel Dependen: dividen,Kepemilikin

dengan Firm size Kebijakn Dividen intitusi berpengaruh

sebagai variabel positif dan tidak

moderasi. signifikan terhadap

kebijakan dividen,serta

Firm size memperkuat

pengaruh profitabilitas

terhadap kebijakan
33

dividen.

6 Inggrid Pengaruh Kebijakan Analisis Regresi Profitabilitas memiliki

Liang Profitabilitas,dan Independen: data panel pengaruh negatif

(2019) Ukuran Perusahaan Profitabilitas,Ukuran dengan Metode signifikan terhadap

terhadap Struktur Perusahaan random effect. struktur modal,dan

Modal Variabel Dependen: ukuran perusahaan

Struktur Modal memiliki pengaruh

positif signifikan

terhadap struktur

modal.

7 Asmier Pengaruh Variabel Independen: Analisis Regresi Likuiditas tidak

Kasyafan Likuiditas,Growth Likuiditas,Growth Berganda berpengaruh signifikan

(2017) Potential,dan Potential,dan terhadap kebijakan

Kepemilikan Kepemilikan dividen,Growth

Manajerial terhadap Manajerial Potential berpengaruh

Kebijakan Dividen Variabel Dependen: signifikan terhadap

Kebijakan Dividen kebijakan

dividen,Kepemilikan

Manajerial berpengaruh

signifikan positif

terhadap kebijakan

dividen.

8 Ida Ayu Faktor faktor yang Variabel independen: Analisis regresi Profitabilitas dan
34

Putri memengaruhi Profitabilitas,likuiditas linear berganda Likuiditas berpengaruh

(2018) Kebijakan Dividen ,Pertumbuhan positif dan signifikan

pada perusahaan Perusahaan terhadap kebijakan

manufaktur di Variabel Dependen: dividen,Tingkat

Bursa Efek Kebijakan Dividen pertumbuhan

Indonesia perusahaan

berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap

kebijakan dividen.

9 Yuliani Pengaruh Variabel Independen: Analisis regresi Profitabilitas,Likuiditas

(2019) Profitabilitas,Likuid Profitabilitas,Likuidita linear berganda dan Solvabilitas tidak

itas dan s,Solvabilitas berpengaruh terhadap

Solvabillitas Variabel Dependen: Kebijakan Dividen

terhadap Kebijakan Kebijakan Dividen

Dividen pada

perusahaan sektor

industri barang

konsumsi yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

10 Dinda Pengaruh Variabel Independen: Analisis Regresi Profitabilitas dan

Prameist Profitabilitas,Solva Profitabilitas,Solvabili linear berganda Solvabilitas tidak

y (2020) bilitas dan ukuran tas,Ukuran berpengaruh signifikan


35

Perusahaan Perusahaan terhadap kebijakan

terhadap Kebijakan Variabel Dependen: dividen,Ukuran

Dividen pada Kebijakan Dividen perusahaan

perusahaan LQ 45 berpengaruh signifan

yang terdaftar di terhadap kebijakan

Bursa Efek Dividen.

Indonesia

11 Fajar Pengaruh Variabel Independen: Purposive Secara Simultan

Adrian Profitabilitas,Kebija Profitabilitas,kebijaka sampling Profitabilitas,kebijakan

Saputra kan Dividen dan n Dividen,Solvabilitas dividen dan Solvabilitas

(2017) Solvabilitas Variabel Dependen: berpengaruh secara

terhadap Return Return Saham signifikan terhadap

Saham pada Return Saham.

perusahaan yang Secara

terdaftar dalam Parsial,Profitabilitas

indeks LQ 45 tahun memiliki pengaruh

2011-2015 positif signifikan

terhadap return

saham,variabel

kebijakan dividen

memiliki pengaruh

negative signifikan

terhadap Return
36

Saham,sedangkan

variabel Solvabilitas

tidak memiliki

pengaruh terhadap

Return Saham.

2.3 Kerangka Berpikir

Kebijakan Dividen Merupakan kebijakan yang terkait dengan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akaan dibagikan kepada pemegang saham atau laba

tersebut ditahan sebagai laba yang akan digunakan untuk investasi

kembali.Kebijakan dividen diukur menggunakan Dividend Payout Ratio

(DPR)dengan mengindikasikan jumlah dividen yang dibayar perusahaan

dibanding dengan laba perusahaan.Beberapa Faktor yang memengaruhi kebijakan

dividen adalah:Profitabilitas,Likuidditas,Struktur Modaldan Pertumbuhan

Perusahaan.

2.3.1 Pengaruh Profitabilitas terhadap kebijakan Dividen

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (Profit) selama

periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal baik

secara keseluruhan atau sendiri. Menurut H & John M. Wachowicz, (2018) Rasio

profitabilitas terdiri atas dua jenis rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam

kaitannya dengan penjualan dan rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam

kaitannya dengan investasi.


37

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan Return On assets (ROA).

Returb On Assets diukur dari laba bersih setelah pajak ( Earning After Tax )

terhadap total asetnya yang digunakan untuk operasional perusahaan untuk

menghasilkan profitabilitas perusahaan. Semakin besar ROA menunjukkan

kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat kembalian atas investasi

perusahaan yang semakin besar sehingga dapat meningkatkan pendapatan

divideb. Hal ini berarti profitabilitas mempunyai pengaruh yang positif terhadap

kebijakan dividen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahad &

Wardani (2017) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap

kebijakan dividen.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari & Sudjarmi (2018),

Admaja (2018) menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan

terhadap kebijakan dividen.

2.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi liabilitas jangka pendeknya. Likuiditas diproksikan dengan rasio lancar

(Current Ratio). Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar

liabilitas jangka pendeknya atau dengan menggunakan aset lancarnya. Perusahaan

yang memiliki likuiditas tinggi akan menggambarkan kinerja perusahaan yang

baik karena dengan semakin tinggi likuiditas perusahaan maka perusahaan

mampu memenuhi membayar kewajiban jangka pendeknya.


38

Menurut Sartino (2010) dalam jurnal Sari & Sudjarmi (2018) mengatakan

bahwa likuuiditas mempunyai hubungan yang searah dengan kebijakan dividen

dimana semakin besar likuiditas suatu perusahaan maka akan semakin besar pula

kemampuan perusahaan dalam membayar dividennya, sehingga dapat

disimpulkan bahwa Current Ratio memiliki hubungan yang positif terhadap

kebijakna dividen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna

Dewi (2017) dan Sari Sudjarmi (2018) yang menyatakan bahwa Likuuiditas

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.

Berbeda dengan penellitian yang dilakukan oleh D. M. Dewi (2019),

Candra & Fachrurozie (2017) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif

signifikan terhadap kebijakan dividen.

2.3.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kebijakan Dividen

Struktur modal menurut Syamsuddin (2013) dalam jurnal Sulistyowati,

Suhadak, & Husaini (2017) merupakan penentuan komposisi modal, yaitu

perbandingan antara hutang dan modal sendiri atau dengan kata lain struktur

modal merupakan hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (financing decision)

yang intinya memilih apakah akan mengunakan hutang atau ekuitas untuk

mendanai operasional perusahaan. Penggunaan hutang yang terlalu besar dalam

kegiatan oprasional memberikan dampak yang kurang baik terhadap perusahaan

karena perusahaan harus membayar kewajiban-kewajibannya yang nantinya akan

mempengaruhi dalam pembagian dividen.


39

Struktur modal diproksikan dengan debt to equity ratio (DER) dengan

membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Semakin tinggi rasio DER

menunjukan bahwa semakin besar kewajiban yang harus dipenuhi oleh

perusahaan, sehingga keuntungan yang dimiliki perusahaan menurun dan

berdampak terhadap pembagian dividen. Sebaliknya, semakin kecil rasio DER

menunjukan bahwa perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pendanaan

perusahaan dengan menggunakan modal sendiri.

2.3.4 Pengaruh Pertumbuhan perusahaan Terhadap Kebijakan

Dividen

Terdapat hubungan antara pertumbuhan dengan kebutuhan pembiayaan .

Perusahaan yang sedang berkembang pesat memiliki kebutuhan pembiayaan

eksternal karena kebutuhan modal kerja yang melebihi arus kas. Hasil penelitian

Kasnita Afriyeni (2018) menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang sedang

mengalami pertubuhan cenderung untuk mengurangi pembayaran dividen. Hal ini

disebabkan karena perusahaan akan menyalurkan kelebihaan dananya untuk

investasi yang menguntungkan dibandingkan dengan membayarkan dividen. Hal

tersebut dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pembiayaan eksternal

yang mahal. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan yang lambat dan

peluang investasi yang lebih sedikit akan membayar dividen lebih tinggi untuk

mencegah manajer dari over investasi yang kurang menguntungkan.

Pertumbuhan perusahaan ( Growth ) dapat dilihat dari tingkat

pertumbuhan aset tiap tahunnya. Pada umumnya perusahaan yang tumbuh cepat

memperoleh hasil yang positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan .
40

Kerangka pemikiran yang diajukan untuk penelitian ini adalah berdasarkan

pada hasil telaah teoritis seperti yang diuraikan diatas. Untuk lebih memudahkan

pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat

hubungan antar variabel melalui kerangka pemikiran berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Variabel Independen

Profitabilitas
(Return On Assets)
X1

Likuiditas Variabel dependen


(Current Ratio)
X2
Kebijakan Dividen
(Dividend Payout Ratio)
Struktur Modal Y
(Debt to Equity Ratio)
X3

Pertumbuhan Perusahaan
(Growth)
X4

5
41

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan Kerangka berpikir diatas maka bentuk Hipotesis yang akan

diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Profitabilitas Berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan

manufaktur yang teerdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H3 : Struktur modal berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.

H4 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H5: Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan

berpengaruh simultan terhadap Kebijakan dividen pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokas dan Waktu Penelitian

Untuk mendpatkan data data penelitian dan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini,dilakukan dengan cara mengakses data dari

website Bursa Efek Indonesia ( www.idx.co.id ),Dunia Investasi,dan Yahoo

Finance.Penelitian ini dilakukan selama maret 2021 sampai dengan selesai.

3.2 Populasi dan sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh jumlah dari subjek yang lengkap,yang

biasanya berupa orang,objek,transaksi,atau kejadian dimana kita tertarik untuk

mempelajarinya atau menjadi objek penelitian dan kemudian ditarik

kesimpulannya.(Sugiyono, 2011:80). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah selutuh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2018-2020.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian populasi tertentu yang

menjadi perhatian atau kelompok kecil yang diamati dari populasi yang memiliki

sifat dan karakteristik yang sama dengan populasi.Pemilihan sampel dilakukan

dengan teknik Purposive Sampling.Purposive Sampling adalah penentuan sampel

dari populasi yang ada berdasarkan kriteria yang dikehendaki peneliti dengan

tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria

tertentu.Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya

42
43

kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang pada akhirnya berpengaruh

terhadap hasil analisis.

Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur.Adapun kriteria yang dipilih dalam pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

periode penelitian 2018-2020.

2. Perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam mata unang Rupiah

secara lengkap dari Tahun 2018-2020.

3. Perusahaan manufaktur yang memiliki data yang dibutuhkan selama

penelitian.

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional.

3.3.1 Variabel Penelitian

1.Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang tergantung atas variabel

lain.Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Kebijakan Dividen.

2.Variabel Independen

Variabel independen Merupakan variabel yang memengaruhi variabel

lainnya.Variabel Independen dalam penelitian ini adalah

Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan.


44

3.3.2 Defenisi Operasional

3.3.2.1 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang

diambil oleh perusahaan,apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau laba tersebut akan ditahan

yan akan digunakan kembali untuk berinvestasi dimasa yang akan

datang.Kebijakan Dividen dalam hal ini lebih mengarah keperhitungan laba yang

diperoleh sehingga laba perusahaan dapat dipastikan apakah akan dibagikan atau

ditahan guna kebutuhan operasional lainnya.dalam hal ini kebijakan dividen di

diproksikan dengan DPR (Divident Payout Ratio).Divident payout ratio pada

dasarnya adalah suatu kebijakan dividen yang digunakan untuk menggunakan

perhitungan tertentu.Divident payout ratio merupakan persentase pendapatan yang

diberikan perusahaan kepada pemilik atau pemegang saham.Kebijakan dividen

atau Divident Payout Ratio (DPR) dapat dirumuskan dengan :

3.3.2.2 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau

modal,baik modal secara keseluruhan ataupun modal sendiri.Profitabilitas di

proksikan dengan Return On Assets(ROA).Return On Assets diukur dari laba

bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asetnya yang digunakan

untuk operasional perusahaan untuk menghasilkan profitabilitas perusahaan.Rasio


45

laba bersih setelah ekuitas saham bisa mengukur tingkat pengembalian atas

investasi pemegang saham.Penelitian ini menggunakan perhitungan dari Kasmir

(2010) yaitu :

3.3.2.3 Likuiditas

Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

memenuhi liabilitas jangka pendeknya.Likuiditas diproksikan sebagai Current

Ratio,Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar liabilitas

jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancarnya dimana semakin tinggi

rasionya maka semakin baik.Menurut Kasmir (2010) perhitungan Current Ratio

dapat digunakan dengan rumus:

3.3.2.4 Struktur Modal

Struktur Modal merupakan penentuan komposisi modal,yaitu

perbandingan antara hutang dan modal sendiri atau dengan kata lain struktur

modal merupakan hasil atau akibat dari keputusan pendanaan (Financing

Decision) yang intinya memilih apakah akan menggunakan hutang atau ekuitas

untuk mendanai operasional perusahaan.

Struktur Modal diproksikan dengan Debt to Equity ratio (DER)

dengan membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas.Semakin tinggi rasio

DER menunjukkan bahwa semakin besar kewajiban yang harus dipenuhi oleh
46

perusahaan.Penelitian ini menggunakan perhitungan Debt to Equity Ratio model

dari Oktavia dan Basana (2015) yaitu :

3.3.2.5 Pertumbuhan Perusahaan (Growth)

Pertumbuhan perusahaan (Growth) adalah selisih total aktiva yang

dimiliki oleh perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya

terhadap total aktiva periode selanjutnya.Kasmir (2010) menjelaskan

Pertumbuhan perusahaan (Growth) diproksikan dengan Growth Potential dengan

perhitungan :

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

dengan mengolah angka menggunakan rumus rumus statistik.Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data sekunder

yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak

langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat dari pihak

lain.Sumber data dalam penelitian iniadalah laporan keuangan perusahaan

mannufaktur yang tercatat dan dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia selama

eriode 2018-2019 dan data diunduh dari situs resmi www.idx.co.id.


47

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data

setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian.Adapun tahap tahap

dalam melakukan analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisi statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

mengetahui dan menggambarkan nilai mean (Rata-rata),standar

deviasi,maksimum dan minimum dari masing masing variabel yaitu return on

assets (ROA) sebagai proksi dari Profitabilitas,Current Ratio (CR) sebagai proksi

dari Likuiditas,Debt to Equity Ratio (DER) sebagai proksi dari Struktur

modal,Growth sebagai proksi dari pertumbuhan perusahaan dan Dividend Payout

Ratio (DPR) sebagai proksi dari Kebijakan dividen.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi,terlebih dahulu dilakukan

pengujian asumsi klasik yang berguna untuk mengetahui apakah data yang

digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi.Kasnita Afriyeni

(2018) Uji asumsi klasik digunakan untuk memberikan kepastian bahwa

persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi ,tidak bias

serta konsistensi.Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas,uji

multikolonieritas,uji autokolerasi,dan uji heteroskedasitas.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang tepat

dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah
48

yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.Seperti yang

diketahui bahwa uji T dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal atau tidak.Penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan

alat yang sering digunakan untuk menguji normalitas residual yaitu dengan uji

Kolmogorov Smirnov (Uji K-S).Dasar pengambilan keputusan normal atau

tidaknya data yang diolah adalah sebagai berikut:

a. Jika angka signifikan < taraf signifikan 0,05 maka distribusi data

dikatakan tidak normal.

b. Jika angka signifikan >taraf signifikan 0,05 maka distribusi data

dikatakan normal

c. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal.

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas

Kasnita Afriyeni (2018) uji multikolinieritas adalah model regresi

untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya hubungan atau

kolerasi antar variabel variabel independen.Apabila terdapat multikolinieritas

dalam model persamaan regresi yang digunakan akan menngakibatkan

ketidakpastian estimasi,sehinga menyebabkan kesimpulan yang menerima

hipotesis nol.Hal ini menyebabkan koeifiensi regresi menjadi tidak signifikan

standar deviasi sangat sensitive terhadap perubahan data.Dengan demikian apabila

variabel variabel yang memiliki indikasi kuat terhadap pelanggaran asumsi klasik

akan dikeluarkan dari model penelitian.


49

Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan dengan memerhatikan

besarnya tolerance value dan besarnya VIF.Toleranve Value mengukur

variabilitas variabel independen yang terpilih sementara VIF merupakan suatu

estimasi mengenai seberapa besar multikolinieritas meningkatkan varian pada

suatu koeifisien estimasi sebuah variabel independen.Untuk mengetahui ada atau

tidaknya multikolinieritas pada model regresi dapat dilihat dari beberapa hal,yaitu

sebagai berikut:

a. Apabila nilai Tolerance Value> 0,1 dan nilai VIF ( variance Inflation

Factor) < 10, maka diartikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada

penelitian tersebut.

b. Apabila nilai Toleranve value < 0,1 dan nilai VIF (variance inflation

factor) > dari 10, maka terjadi gangguan multikolinieritas pada penelitian

tersebut.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain.Jika varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap,maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas.

Cara untuk mengetahui apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak

yaitu dengan melihat grafik Plot antar nilai prediksi variabel dependen yaitu

ZPRED dengan residualnya SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas yaitu


50

apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik titik yang menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2018: 137).

3.5.2.4 Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi adalah hubungan antara residual suatu observasi

dengan observasi lainnya,yang berarti terdapatnya kolerasi antar anggota sampel

atau pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu,sehingga satu data

dipengaruhi oleh data sebelumnya.Uji autokolerasi bertujuan untuk melihat

apakah dalam sebuah nodel regresi linear terdapat kolerasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 pada

data yang tersusun dalam rangkaian waktu (time series).Untuk mengetahui apakah

terjadi autokolerasi atau tidak dengan menggunakan uji Dubin-Watson.

Menurut Ghozali (2018:112) Dasar pengambilan keputusan terdapat

atau tidaknya autokolerasi dengan uji Dubin-Watson adalah sebagai berikut:

a. Apabila 0< d < dL berarti tidak ada autokolerasi positif dengan keputusan

ditolak.

b. Apabila dL ≤ d ≤ du berarti tidak ada autokolerasi positif dengan

keputusan No decision.

c. Apabila 4-dL < d < 4 berarti tidak ada kolerasi negatif dengan keputusan

ditolak.

d. Apabila 4-du ≤ d ≤ 4-dL berarti tidak ada kolerasi negatif dengan

keputusan no decision.

e. Apabila du < d < 4-du berarti tidak ada autokolerasi positif atau negatif

dengan keputusan tidak ditolak.


51

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah analisis yang digunakan untuk

menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel

dependen.Untuk mengetahui variabel bebas terhadap dependen diguanakan

analisis regresi berganda yaitu pengaruh Profitabilitas,likuiditas,Struktur modal

dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen.Persamaan regresi linear

berganda ditunjukkan sebagai berikut:

Keterangan:

= Konstanta

X1= Profitabilitas ( Return on Assets)

X2= Likuiditas (Current Ratio)

X3= Stuktur Modal (Debt to Equity Ratio)

X4= Pertumbuhan Perusahaan ( Growth )

e = Standar Error

3.6 Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

diukur dengan goodness of fitnya.Secara Statistik dapat diukur darinilai uji

statistik-T, nilai uji statistik-F dan koeifisien determinasi (R2),.Pengujian terhadap

hipotesis dilakukan dengan cara sebagai berikut:


52

3.6.1 Uji Parsial (t-test)

Menurut Ghozali (2018) uji statistik-T digunakan untuk menguji

seberapa jauh pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

dapat menerangkan variabel dependen secara parsial.Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 ( =5%).Penolakan dan

penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Signifikan > maka hipotesis ditolak (Koeifisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika Signifikan < maka hipotesis diterima (Koeifisien regresi

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

3.6.2 Uji – F (Simultan)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan

signifikan atau tidak,sehingga dapat dipastikan apakah model tersebut dapat

digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen secara bersama

sama terhadap variabel dependen. Fhitungdan Ftabel dalam model regresi linear

berganda dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau

)= 0,05.Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis

adalah sebagai berikut :

a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel

Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima


53

b. Dengan Melihat nilai pembiayaan signifikansi

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima

Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6.3 Uji Koeifisien Determinasi (R2)

Koeifisien determinasi digunakan untuk mengidentifikasi seberapa

besar variasi dari seluruh variabel independen dapat menjelaskan variabel

dependen.Nilai koeifisiensi determinasi (R2) berada diantara 0 sampai 1.Apabila

nilai R2 mendekati angka 1 berarti variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali,2018).Sebaliknya,Apabila R2 semakin mendekati dengan angka 0,maka

semakin kecil model regresi yang digunakan untuk dapat menjelaskan variabel

dependen.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufakturyang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020 yang berjumlah

183 perusahaan.Penenuan sampel ditentukan dengan metode Purposive Sampling

berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.Dari kriteria kriteria tersebut

maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 perusahaan

dengan tahun pengamatan selama 3 tahun maka jumlah sammpel yang sebanyak

132 data observasi dari seluruh populasi.Kriteria dalam pengambilan sampel

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Purposive Sampling

No Kriteria Jumlah

1 Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa 193

Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018-2020

2 Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 28

secara berturut turut selama periode 2018-2020

3 Perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan 25

periode 2018-2020

54
55

4 Perusaaan yang tidak menggunakan mata uang Rupiah 25

5 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap 71

terkait penelitian periode 2018-2020

Jumlah sampel penelitian 44

Total sampel selama 3 tahun 132

Sumber : IDX,Data yang diolah peneliti (2022)

Berikut ini adalah nama nama perusahaan manufaktur yang menjadi

sampel dalam penelitian ini :

Tabel 4.2

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ALDO PT Alkindo Naratama Tbk

2 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk

3 ASII PT Astra International Tbk

4 BUDI PT Budi Starch and Sweetener Tbk

5 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk

6 CINT PT Chitose International Tbk

7 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

8 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

9 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk

10 DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk

11 EKAD PT Ekadharma International Tbk


56

12 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk

13 GOOD PT GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk

14 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

15 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk

16 HRTA PT Hartadinata Abadi Tbk

17 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

18 IGAR PT Champion Pacific Indonesia Tbk

19 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk

20 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk

21 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

22 INDS PT Indospring Tbk

23 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk

24 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk

25 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

26 KEJU PT Mulia Boga Raya Tbk

27 MARK PT Mark Dynamics Indonesia Tbk

28 MOLI PT Madusari Murni Indah Tbk

29 MYOR PT Mayora Indah Tbk

30 PEHA PT Phapros Tbk

31 PBID PT Panca Budi Idaman Tbk

32 ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk

33 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk


57

34 SIDO PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Tbk

35 SKLT PT Sekar Laut Tbk

36 SMBR PT Semen Baturaja Tbk

37 SMGR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

38 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk

39 TCID PT Mandom Indonesia Tbk

40 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

41 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk

42 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk

43 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk

44 WSBP PT Waskita Beton Precast Tbk

4.2 Analisis Data

4.2.1 Analisis statistk Deskriptif

Statistik Deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan pengumpulan

data/penyajian data hingga memberi informasi yang berguna atau dikatakan

gambaran deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata rata

(Mean),Standar deviasi,varian, maksimum,minimum,sum,range,kurtosis dan

skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali,2018). Statistik Deskripstif berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti

melalui data sampel atau populasi. Statistik deskriptif digunakan mengembangkan

profil perusahaan yang menjadi sampel statistik deskriptif berpengaruh degan


58

pengumpulan dan peningkatan data,serta penyajian hasil penigkatan data tersebut.

Sebelum membahas pengujian atau hipotesis yang diajukan, berikut ini akan

diuraikan beberapa informasi yang diperoleh dari sampel penelitian melalui

statistik deskriptif. Jumlah sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ii

adalah 44 perusahaan.

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Dividend Payout Ratio (Y) 132 ,02 8,03 ,6504 1,01349

Profitabilitas (X1) 132 ,00 1,56 ,1093 ,18166

Likuiditas (X2) 132 ,17 208,44 4,9408 18,22720

Stuktur Modal (X3) 132 ,04 14,06 ,8860 1,49118

Pertumbuhan Perusahaan (X4) 132 -1,00 1,07 -,1682 ,45355

Valid N (listwise) 132

Sumber: Hasil Pengujian Data SPSS 2022 (Lampiran B.1)

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen yang

diukur dengan Divident Payout Ratio (DPR). Hasil Statistik Deskriptif untuk

variabel ini menunjukkan nilai tertinggi (Maximum) sebesar 8,03 dan nilai

terendah (Minimum) sebesar 0,02. Nilai rata rata (mean) dari variabel dependen

ini adalah 0,6504 dan nilai standar deviasi (standar deviation) untuk kebijakan

dividen adalah 1,01349.

Variabel independen pertama dalam penelitian ini adalah Profitabilitas

yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Hasil statistik deskriptif untuk
59

variabel profitabilitas menunjukkan nilai tertinggi (maximum) sebesar 1,56 dan

nilai terendah (minimum) sebesar 0,00. Nilai rata rata (Mean) dari variabel

Profitabilitas adalah 0,1093 dan nilai standar deviasi (Standar deviation) adalah

1,01349

Variabel independen Kedua dalam penelitian ini adalah Likuiditas yang

diukur dengan Current Ratio. Hasil statistik deskriptif untuk variabel Likuiditas

menunjukkan nilai tertinggi (maximum) sebesar 208,44 dan nilai terendah

(minimum) sebesar 0,17 Nilai rata rata (Mean) dari variabel Likuiditas adalah

4,9408 dan nilai standar deviasi (Standar deviation) adalah 18,22720.

Variabel independen ketiga dalam penelitian ini adalah Struktur Modal

yang diukur dengan Debt To Equity Ratio (DER). Hasil statistik deskriptif untuk

variabel Struktur modal menunjukkan nilai tertinggi (maximum) sebesar 14,06 dan

nilai terendah (minimum) sebesar 0,04. Nilai rata rata (Mean) dari variabel

Struktur Modal adalah 0,8860 dan nilai standar deviasi (Standar deviation)

adalah 1,49118.

Variabel independen ke empat dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan

perusahaan yang diukur dengan Growth. Hasil statistik deskriptif untuk variabel

Pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai tertinggi (maximum) sebesar 1,07

dan nilai terendah (minimum) sebesar -1,00. Nilai rata rata (Mean) dari variabel

Pertumbuhan perusahaan adalah -0,1682 dan nilai standar deviasi (Standar

deviation) adalah 0,45355.


60

4.2.2 Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk memberikan kepastian bahwa

persamaan regresi yang didapatkan melalui ketepatan dalam estimasi,tidak bias

serta konsisten. Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah model

regresi benar benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Uji

asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

4.2.2.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang tepat

antara variabel dependen dengan variabel independen dalam penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Proses pengujian normalitas data dilakukan

dengan menggunakan uji Kolmogrov Smirnov. Uji data statistik dengan model ini

dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel dependen,variabel independen ,

ataupun keduanya sdah terdistribusi secara Normal atau tidak dapat dilihat dari :

a. Nilai Sig. Atau signifikan < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal

b. Nilai sig. Atau signifikan > 0,05 maka distribusi data adalah normal
61

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

132
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000

Std. Deviation 1,02602141

Most Extreme Differences Absolute ,054

Positive ,051

Negative -,054

Test Statistic ,054


c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS 2022 (Lampiran B.2)

Berdasarkan tabel diatas , diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,200

lebih besar dari 0,05. Sehingga dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi secara normal.

Hasil pengujian normalitas menggunakan Grafik Histogram dan Normal

P-Plot dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 berikut:


62

Gambar 4.1

Hasil uji normaitas metode Grafik Histogram

Gambar 4.2

Hasil uji normalitas metode Grafik Normal P-Plot


63

Pada gambar 4.1 terlihat bahwa grafik Histogram memberikan pola yang

tidak melebar ke kiri ataupun ke kanan. Pola yang ditunjukkan Histogram

berbentuk pola normal dan sebaran data yang berbentuk bel,sehingga dapat

disimpulakan bahwa data terdistribusi normal.

Sama halnya dengan hasil uji normalitas yang ditunjukkan pada gambar

4.2 normal p-plot menunjukkan bahwa titik menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal, maka variabel

dependen memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Multikolonearitas

Uji Multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas/dependen.Dalam penelitian

ini,teknik yang digunakan adalah melihat nilai Variance Inflantion Factor (VIF)

dari nilai tolerance.Kedua ukuran ini enujukkan setiap variabel independen mana

saja yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolonearitas dilakukan dengan

melihat VIF (Variance Inflantion Factor). VIF > 10 diduga mempunyai

multikolonearitas yang tinggi dan VIF < 10 tidak terdapat multikolonearitas.

Tolerance > 0,10 tidak terdapat mulikolonearitas (Ghozali,2018:107)


64

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Correlations Collinearity Statistics

Model Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 Profitabilitas (X1) -,164 -,196 -,161 ,931 1,074

Likuiditas (X2) ,410 ,376 ,325 ,843 1,186

Stuktur Modal (X3) ,354 ,294 ,247 ,914 1,094

Pertumbuhan Perusahaan ,426 ,234 ,193 ,798 1,254

(X4)

a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)

Sumber : Hasil Pengujian data , 2022 (Lampiran B3)

Berdasarkan tabel diatas,hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel

Profitabilitas memiliki nilai VIF sebesar 1,074 dengan tolerance sebesar 0,931.

Variabel Likuiditas memilki nilai VIF sebesar 1,186 dengan tolerance sebesar

0,843. Variabel Struktur Modal memiliki nilai VIF sebesar 1,094 dengan

tolerance sebesar 0,914. Variabel Pertumbuhan perusahan memiliki nilai VIF

sebesar 1,254 dengan tolerance sebesar 0,798. Hasil menunjukkan bahwa seluruh

variabel independen nilai VIF < 10. Disamping itu, keseluruhan nilai tolerance

setiap variabel independen > dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwasanya setiap

variabel variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak menunjukkan adanya

gejala multikolonearitas yang berarti semua variabel tersebut layak digunakan.

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian residual suatu pengamatan yang lain jika
65

variance residua satu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan

jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Metode yang digunakan untuk menguji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah uji Glejser profitabilitas

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5%. Dasar pengambilan keputusan

antara lain sebagai berikut:

a. Jika nilai profitabilitas signifikansinya diatas 5% maka dapat diambil

kesimpulan bahwa model regresi tidak mengandung adanya

heteroskedasrrtisitas.

b. Jika nilai Profitabilitas signifikansinya dibawah 5% maka dapat diambil

kesimpulan bahwa model regresi mengandung adanya heteroskedastisitas.

Berikut merupakan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser:

Tabel 4.6
Hasil Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa

Unstandardized Standardized

Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) ,448 ,176 2,541 ,012

Profitabilitas (X1) -,095 ,048 -,177 -1,962 ,052

Likuiditas (X2) ,049 ,052 ,089 ,941 ,348

Stuktur Modal (X3) ,012 ,042 ,027 ,291 ,771

Pertumbuhan Perusahaan -,044 ,034 -,127 -1,304 ,194

(X4)

a. Dependent Variable: ABS_RES

sumber : Pengujian Data , 2022 (Lampiran B4)


66

Nilai Signifikan variabel Profitabilitas 0,052. Nilai signifikan variabel

Likuiditas 0,348. Nilai signifikan variabel Struktur Modal 0,771 dan Nilai

signifikan variabel pertumbuhan perusahaan 0,194 lebih besar dari 0,05 artinya

data variabel independen pada penelitian ini terhindar dari gejala

heteroskedastisitas dan layak digunakan untuk menguji penelitian dengan model

uji regresi linear berganda.

4.2.2.4 Uji Autokolerasi

Uji autokolerasi bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model

regresi linear terdapat kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,2018).

Jika terjadi kolerasi,maka dinamakan ada problem autokolerasi. Autokolerasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi dari bebas autokolerasi. Pengujian

autokolerasi dapat dilakukan dengn uji Durbin Watson.

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokolerasi Metode Durbin Watson

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the Durbin-

Model R R Square Square Estimate Watson


a
1 ,597 ,356 ,336 1,04205 2,131

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), Stuktur Modal (X3), Likuiditas (X2),

Profitabilitas (X1)

b. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)

Sumber: Hasil Pengujian Data,2022 ( Lampiran B5)


67

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Durbin watson sebesar 2,131

selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai tabel Durbin watson pada

signifikansi 5%. Nilai Durbin Watson sebesar 2,131> dari batas atas (du) yakni

1,7786 dan lebih kecil dari (4-du) (4-17786)=2,2214 atau bisa diringkas

1,7786<2,131<2,2214 artinya terhindar dari gejala autokolerasi.

4.2.3 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi bergana adalah analisi yang digunakan untuk menguji

pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen

(Ghozali, 2018:94). Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap

kebijakan divden. Berikut merupakan hasil uji regresi penelitian.

Tabel 4.8
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -1,585 ,285 -5,569 ,000

Profitabilitas (X1) -,176 ,078 -,167 -2,257 ,026

Likuiditas (X2) ,386 ,084 ,354 4,571 ,000

Stuktur Modal (X3) ,236 ,068 ,258 3,467 ,001

Pertumbuhan ,147 ,054 ,216 2,709 ,008

Perusahaan (X4)

a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)

Sumber : Hasil Pengujian data,2022 (Lampiran B.6)


68

Dari tabel analisis regresi linear berganda diatas, maka dapat diketahui

rumus model persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + bx1 + bx2 + bx3+ bx4 +e

Y = -1,585-0,176x1 + 0,386x2+ 0,236x3+ 0,147x4 +e

Persamaan tersebut dapat dijelaskan apabila konstanta sebesar negatif -1,585

artinya apabila variabel Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan Pertumbuhan

Perusahaan bernilai nol (0) atau nilainya tetap (konstan), maka makavariabel

kebijakan dividen memiliki nilai sebesar -1,585.

Variabel X1

Koefisien regresi variabel Profitabilitas (X1)sebesar-0,176 artinya terjadi

peningkatan variabel X1sebesar 1 satuan maka akan menyebabkan penurunan

terhadap variabel Kebijakan Dividen (Y) sebesar-0,176satuan.Koefisien bernilai

negatif yang berarti bahwa arah hubungan variabel X1 terhadap variabel Y tidak

searah yang dimana apabila variabel X1 naik maka variabel Y turun.

Variabel X2

Koefisien regresi variabel Likuiditas (X2) sebesar 0,386 artinya terjadi

peningkatan variabel X2 sebesar 1 satuan maka akan menyebabkan peningkatan

terhadap variabel kebijakan dividen(Y) sebesar 0,386satuan. Koefisien bernilai

positif yang berarti bahwa arah hubungan variabel X2 terhadap variabel Y searah

yang dimana apabila variabel X2 naik maka variabel Y naik.

Variabel X3

Koefisien regresi variabel Struktur Modal (X3) sebesar 0,236 artinya terjadi

peningkatan variabel X3 sebesar 1 satuan maka akan menyebabkan peningkatan


69

terhadap variabel Kebijakan Dividen Y sebesar 0,236satuan. Koefisien bernilai

positif yang berarti bahwa arah hubungan variabel X3 terhadap variabel Y searah

yang dimana apabila variabel X3 naik maka variabel Y naik.

Variabel X4

Koefisien regresi variabel Pertumbuhan Perusahaan (X4) sebesar 0,147

artinya terjadi peningkatan variabel X4sebesar 1 satuan maka akan menyebabkan

peningkatan terhadap variabel Y sebesar 0,147satuan. Koefisien bernilai positif

yang berarti bahwa arah hubungan variabel X4 terhadap variabel Y searah yang

dimana apabila variabel X4 naik maka variabel Y naik.

4.2.4 Uji Hipotesis

4.2.4.1 Uji Parsial (t-test)

Uji statistik t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengatuh

masing masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial

(terpisah). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi level 0,05

( . Pengujian atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut:

a. Jika signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (koeifisien regresi tidak

signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima ( koeifisien regresi

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut

mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.


70

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -1,585 ,285 -5,569 ,000

Profitabilitas (X1) -,176 ,078 -,167 -2,257 ,026

Likuiditas (X2) ,386 ,084 ,354 4,571 ,000

Stuktur Modal (X3) ,236 ,068 ,258 3,467 ,001

Pertumbuhan ,147 ,054 ,216 2,709 ,008

Perusahaan (X4)

a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)

Sumber : Hasil Pengujian Data, 2022 ( Lampiran B.7)

t-Tabel (n-k-1) = (132-4-1) = t-Tabel127 = 1.97882

1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen

Berdasakantabel uji t diatas pengaruh Profitabilitas (X1) terhadap

Kebijakan Dividen (Y) sebesar 0,026< 0,050sedangkanuntuknilai t

hitungsebesar2,257>t tabel (1.97882), dimana Hoditolak dan Hiditerima yang

berartiterdapatpengaruh Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen..

2. Pengaruh Likuiditas terhadap kebijakan Dividen

Berdasakan tabel uji t diatas pengaruh Likuiditas (X2)terhadap Kebijakan

Dividen (Y) sebesar 0,000< 0,050 sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 4,571> t

tabel (1.97882), dimana Ho ditolak dan Hi diterima yang berarti terdapat

pengaruh Likuiditas terhadap Kebijakan dividen..


71

3. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan dividen

Berdasakan tabel uji t diatas pengaruh Struktur Modal (X3) terhadap

Kebijakan Dividen (Y) sebesar 0,001< 0,050 sedangkan untuk nilai t hitung

sebesar 3,467> t tabel (1.97882), dimana Ho ditolak dan Hi diterima yang

berartiterdapat pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen.

4. Pengaruh Pertumbuhan Perusahan terhadap Kebijakan dividen

Berdasakan tabel uji t diatas pengaruh pertumbuhan perusahaan (X4)

terhadap Kebijakan Dividen (Y) sebesar 0,008< 0,050 sedangkan untuk nilai t

hitung sebesar 2,709> t tabel (1.97882), dimana Ho ditolak dan Hi diterima yang

berartiterdapat pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen.

4.2.4.2 Uji Simultan (F-test)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimaksutkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama

sama (simutan) terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusannya

adalahnsebagai berikut :

a. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Dengan melihat nilai pembiayaan signifikan

Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak

Apabila signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima


72

Tabel 4.10

Hasil Uji Simultan ( Statistik F )

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
1 Regression 76,287 4 19,072 17,563 ,000

Residual 137,906 127 1,086

Total 214,193 131

a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)

b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), Stuktur Modal (X3), Likuiditas (X2),

Profitabilitas (X1)

Sumber : Hasil pengujian data,2022 (Lampiran B.8)

F-Tabel = (n-k) = (132-4) = F-Tabel128 =2.44

Berdasarkan tabledi atas diketahuibahwa nilai F hitung lebih besar daripada

nilai F tabel (17,563>2.44), dengan nilai signifikansi sebesar 0,000< 0,05. Dengan

demikian, H0 ditolak Ha diterima yang artinya variabel

Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan pertumbuhan perusahaan jika diuji

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel kebijakan

dividen.
73

Tabel 4.11

Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Alat Uji Hasil

1 Profitabilitaspengaruh Uji Berdasakantabel uji t diketahui

terhadap kebijakan Parsial pengaruh variabel Profitabilitas

dividen pada (t-test) terhadap variabel Kebijakan Dividen

perusahaan manufaktur sebesar

yang terdaftar di Bursa 0,026<0,050sedangkanuntuknilai t

efek Indonesia hitungsebesar 2,257 < t tabel (1.97882),

dimana Hoditolak dan Hiditerima yang

berartiterdapatpengaruh variabel

Profitabilitas terhadapVariabel

Kebjakan dividen.

2 Likuiditas berpengaruh Uji Berdasakan tabel uji t diketahui

terhadap kebijakan Parsial pengaruh variabel Likuiditas terhadap

dividen pada (t-test) variabel Kebijakan dividen sebesar

perusahaan manufaktur 0,000<0,050 sedangkan untuk nilai t

yang terdaftar di Bursa hitung sebesar 4,571 > t tabel (1.97882),

efek indonesia dimana Ho ditolak dan Hi diterima yang

berartiterdapat pengaruh variabel

likuiditasterhadap Variabel kebijakan

dividen.

3 Struktur Modal Uji Berdasakan tabel uji t diketahui


74

berpengaruh terhadap Parsial pengaruh variabel struktur modal

kebijakan dividen pada (t-test) terhadap variabel Kebijakan dividen

perusahaan manufaktur sebesar 0,001 < 0,050 sedangkan untuk

yang terdaftar di Bursa nilai t hitung sebesar 3,467> t tabel

efek Indonesia (1.97882), dimana Ho ditolak dan Hi

diterima yang berarti terdapat pengaruh

variabel struktur modal terhadap

Variabel kebijakan dividen.

4 Pertumbuhan Uji Berdasakan tabel uji t diketahui

perusahaan parsial pengaruh variabel Pertumbuhan

berpengaruh terhadap (t-Test) perusahaan terhadap variabel kebijakan

Kebijakan dividen pada dividen sebesar 0,008 < 0,050

perusahaan sedangkan untuk nilai t hitung sebesar

mannufaktur yang 2,709> t tabel (1.97882), dimana Ho

terdaftar di Bursa Efek ditolak dan Hi diterima yang berarti

Indonesia. terdapat pengaruh variabel

Pertumbuhan perusahaan terhadap

Variabel Kebijakan dividen.

5 Profitabilitas,Likuiditas, Uji Berdasarkan tabel diketahuibahwa nilai

Struktur Modal, Simultan F hitung lebih besar daripada nilai F

Pertumbuhan (Statistik tabel (17,563>2.44), dengan nilai

Perusahaan F) signifikansi sebesar 0,000< 0,05.

berpengaruh secara Dengan demikian, H0 ditolak Ha


75

simultan terhadap diterima yang artinya

kebijakan dividen. variabelProfitabilitas,Likuiditas,Struktur

Modal dan pertumbuhan perusahaan

jika diuji secara bersama-sama atau

simultan berpengaruh terhadap variabel

kebijakan dividen.

4.2.4.3 Uji Koeifisien Determinasi (R2)

Koeifisien determinsi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koeifisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati 1 berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen.

Tabel 4.12

Hasil Uji Koeifisiensi Determinasi

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate


a
1 ,597 ,356 ,336 1,04205

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), Stuktur Modal (X3),

Likuiditas (X2)Profitabilitas (X1)

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2022 (Lampiran B.10)


76

Dari tabel diatas dapat terlihat nilai R Square 0,356atau 35,6%. Angka

tersebut menunjukkan besar pengaruhProfitabilitas,Likuiditas,struktur Modal dan

Pertumbuhan perusahaan terhadap Kebijakan Dividen secara gabungan,,

sedangkan sisanya 64,4% dipengaruhi oleh faktor variabel lain di luar penelitian

ini atau nilai error.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengaruh Profitabilitas Terhadap kebijakan dividen

Pengujian hipotesis pertama bertujuan untuk menganalisis pengaruh

Profitabilitas terhadap kebijakan dividen. Variabel profitabilitas dalam penelitian

ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Berdasarkan hasil Uji t dapat dilihat

bahwa pengaruh profitabilitas terhadap kebijkan dividen sebesar 0,026 < 0,050

sedangkan untuk nilai t Hitung sebesar 2,257 > t tabel (1.97882), dimana Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti dalam hal ini profitabilitas berpengaruh

signifkan terhadap kebijakan dividen.

Profitabilitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong para

investor dalam berinvestasi, dimana profitabilitas yang relatif stabil atau

meningkat menunjukkan kinerja baik suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Ahmad &

Wardani (2017) yang menyatakan profitabilitas mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan dividen. Dimana apabila laba perusahaan besar

berarti dividen yang dibagikan akan besar pula, demikian sebaliknya . perusahaan

yang memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran


77

dividen dengan yakin dan mensinyalkan kualitas atas keuntungan yang

diperoleh.pembayaran dividen dapat menunjukkan sinyal bahwa perusahaan

meiliki prospek yang baik. Dimana jika perusahaan mengumumkan peningkatan

dividen, maka investor akan menganggap kondisi perusahaan saat ini dan akan

datang relatif baik. Sebaliknya penelitian ini tidak mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Sari & Sudjarmi (2018) yang menyatakan bahwa Profitabilitas

tidak memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.

4.3.2 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen

Pengujian hipotesis kedua bertujuan untuk mmenganalisis pengaruh

Likuiditas terhadap kebijakan dividen. Variabel Likuiditas dalam penelitian ini

diukur dengan Crrent Ratio. Berdasarkan tabel uji t tabel sebesar 0,000 < 0,050

sedangkan untuk nilah t hitung sebesar 4,571 > t tabel (1.97882), dimana Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh Likuiditas terhadap

kebijakan dividen.

Dalam hal ini jika perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi akan

menggambarkan kinerja perusahaan yang baik karena semakin tinggi tingkat

likuiditas perusahaan maka perusahaan mampu memenuhi membayar kewajiban

jangka pendeknya. Perusahaan yang mampu menjaga likuiditas keuangan akan

mempunyai kesempatan lebih besar untuk membagikan dividen karena

perusahaan tidak terbebani oleh kewajiban jangka pendeknya. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisna Dewi (2017), Sari & Sudjarmi

(2018) yang menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan


78

dividen, dan penelitian ini bertolak belakang dengan peelitian yang dilakukan oleh

Candra & Fahrurrozie (2018) yang menyatakan Likuiditas tidak memiliki

pengaruh terhadap kebijkaan dividen.

4.3.3 Pengaruh Struktur Modal Terhadap kebijakan Dividen

Pengujian Hipotesis ketiga bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

modal terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan tabel uji t diatas pengaruh struktur

modal terhadap kebijakan dividen sebesar 0,001 < 0,050 sedangkan untuk nilai t

hitung sebesar 3,467 > t tabel (1.97882), dimana Ho ditolak dan Ha diterima yang

berarti terdapat pengaruh struktur modal terhadap kebijakan dividen.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rehman

(2017) yang menyatakan bahwa peningkatan rasio struktur modal akan diikuti

dengan peningkatan kebijakan dividen. Struktur modal dalam hal ini dipercaya

memiliki kemampuan untuk memenuhi jalannya perusahaan sehingga

berpengaruh dalam besaran dividen yang akan dibagikan pada pemegang saham.

Dimana penggunaan dana eksternal yang dikenakan bunga dapat mengoreksi

pembayaran pajak perusahaan, sehingga sisa laba bersih akibat koreksi

pembayaran pajak tersebut akan menjadi hak pemegang saham dalam bentuk

dividen.

4.3.4 Pengaruh Pertumbuhan Perusahan Terhadap Kebijakan

Dividen

Pengujian hipotesis ke empat bertujuan untuk mengetahui penngaruh

Pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen. Variabel Pertumbuhan


79

perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan growth. Berdasarkan hasil uji t

dapat dihitung pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen

sebesar 0,008 < 0,050 sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 2,709 > t tabel

(1.97882), dimana Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh

pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen.

Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar pertumbuhan perusahaan

belum tentu membuktikan bahwa perusahaan tersebut tidak membagikan dividen.

Dimana dengan adanya pertumbuhan perusahaan yang semakin pesat dan

berkembang perusahaan adanya membayarkan dividen dikarenakan perusahaan

memiliki kemudahan akses dalam memperoleh hutang, selain itu perusahaan besar

mampu memperoleh laba besar dari aset yang dimiliki. Penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Admaja (2017) yang menyatakan

pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen, berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Helen & Nugroho yang menyatakan tidak

adanya pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada

bagian sebelumnya,maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen dapat dibuktikan bahwanilai signifikansi sebesar 0,026<0,050

sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 2,257 >t tabel (1.97882), dimana H1

diterima.

2. Likuiditas Secara Parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen dapat dibuktikan bahwa nilai signifikansisebesar 0,000<0,050

sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 4,571> t tabel (1.97882), dimana H2

diterima.

3. Struktur modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

dividen dapat dibuktikan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,001< 0,050

sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 3,467> t tabel (1.97882), dimana H3

diterima.

4. Pertumbuhan perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan

dividen dapat dibuktikan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,008 < 0,050

sedangkan untuk nilai t hitung sebesar 2,709> t tabel (1.97882), dimana H4

diterima.

5. Profitabilitas, Likuiditas, Struktur modal dan Pertumbuhan perusahaan

berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dibuktkan bahwa F

80
81

hitung lebih besar daripada nilai F tabel (15,678>2.44), dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000< 0,05. Dengan demikian, H0 ditolak Ha

diterima yang artinya variabel Profitabilitas,Likuiditas,Struktur Modal dan

pertumbuhan perusahaan jika diuji secara bersama-sama atau simultan

berpengaruh signifikan terhadap variabel kebijakan dividen

5.2 Saran

Berdasarkan analisis yang telah ditemukan maka peneliti memberikan

saran sebagai berikut:

1. Bagi investor yang ingin menanamkan modalnya untuk memperoleh

dividen pada suatu perusahaan dapat lebih cermat dalam menganalisa

dan meperhatikan kinerja perusahaan sehingga tidak terpengaruh oleh

peningkatan pembayaran dividen yang semu.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan, sangat diharapkan agar lebih

memperhatikan pembagian dividen kepada pemegang saham. Hal ini

bertujuan untuk bisa menarik investor berinvestasi pada perusahaan

ketika perusahaan mengalami kesulitan dana.

3. Bagi peneliti selanjutnya, Dari banyaknya kasus kebijakan dividen,

terdapat banyak variabel yang dapat memengaruhi kebijakan dividen,

peneliti menyarankan untuk menambah variabel independen lainnya

yang dapat memengaruhi kebijakan dividen seperti ukuran perusahaan,

solvabilitas.
82

4. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini menggunakan perusahaan yang

dijadikan sampel hanya terbatas pada industri manufaktur sehingga

kurang mewakili seluruh sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.
83

DAFTAR PUSTAKA

Ani Andriyani. (2017). Pengaruh Profitabilitas,Growth,dan Instutional Ownership

terhadap kebijakan dividen dengan firm size sebagai variabel moderasi.

Manajemen, 18-32.

Cahyanigdyah dan Ressary. (2017). Pengaruh kebijakan manajemen keuangan

terhadap nilai perusahaan. Dinamika Manajemen, 3, 20-18.

Darminto. (2016). Pengaruh profitabilitas,struktur modal dan strukturkepemilikan

saham terhadapkebijakan divideb.

Ilmu Ilmu Sosial, 2, 87-97.

Deny Sunaryo, S. (2021). Manajemen Keuangan II. (T. Q. Media, Penyunt.) Jawa

Timur: CV.Penerbit Qiara Media.

Dr.Anak Agung Putu Agung,M.Si. (2017). Metodologi Penelitian Bisnis. UB

Press.

DR.Kasmir,S.E.,M.M. (2010). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta:

Kencana Prenada Group.

Ely Rosalina Munthe. (2020). Analisis Pengaruh Likuiditas,Solvabilitas,dan

Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen. Administrasi Bisnis, 8, 14-25.

Eugene F.Brigham, Joel F.Houston. (2015). Dasar Dasar Manajemen Keuangan.

jakarta: Salemba Empat.


84

Fajar Andrian Saputra. (2017). Pengaruh Profitabilitas,Kebijakan Dividen,dan

Solvabilitas,terhadap Return Saham pada perusahaan yang terdaftar dalam

Indeks LQ-45 tahun 2012-2015. Analisis Manajemen, 28-54.

Fauziah, F. (2017). Kesehatan Bank,Kebijakan Dividen,dan Nilai Perusahaan.

Samarinda: RV Pustaka Horizon.

I Made Sudana, D. (2009). Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Surabaya:

Airlangga University Press.

Ida Ayu Putri Pertami Dewi, I. B. (2018). Faktor Faktor yang memengaruhi

kebijakan dividen pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

Manajemen Unud, 7, 3623-3652.

Imam Ghozali Haji. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB

SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Inggrid Liang dan Khairina Natsir. (2019). Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran

Perusahaan terhadap Struktur Modal. Manajerial dan Kewirausahaan, 1,

481-498.

Ismail,Yusniliyana,Yusof Suhaiza. (2017). Determinants Of Dividend Policy of

Public Listed Companies. International Business and Strategy, 26, 8-32.

J.Supranto. (2016). STATISTIK,Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

Kasnita Bawamenewi,Afriyeni. (2018). Pengaruh Profitabilitas,Leverage,dan

Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen. pundi, 03, 27-40.


85

Manneh,MarwahAbu,Kamal Naser. (2017). Determinants of Corporate Dividends

Policy:Evidence from an Emerging Economy. International Journal Of

Economics and Finance, 7.

Martani, D. (2015). Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

https://www.idx.co.id

https://bahasekonomi.blogspot.com/2017/04/kebijakan-dividen

https://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary

https://kasuskebijakandividen.blogspot.com

https://www.google.com/amp.ko...-dan-contoh-perhitunankebijakandividen-bagi-
investor
86

LAMPIRAN

1 Daftar Populasi Dan Proses Pengambilan Sampel

No Kriteria Jumlah
1 Jumlah populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa 193
Efek Indonesia (BEI) selama periode 2018-2020
2 Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) 28
secara berturut turut selama periode 2018-2020
3 Perusahaan yang terlambat melaporkan laporan keuangan 25
periode 2018-2020
4 Perusaaan yang tidak menggunakan mata uang Rupiah 25
5 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki data lengkap 71
terkait penelitian periode 2018-2020
Jumlah sampel penelitian 44
Total sampel selama 3 tahun 132

Sumber : IDX, Data yang diolah Peneliti (2022)


87

2 Tabel Perhitungan Variabel Kebijakan Dividen

NO KODE TAHUN DIVIDEN LABA BERSIH DPR


0,0206
1 ALDO 2018 880.000.000 42.650.954.208
0,5588
2 ARNA 2018 88.406.601.712 158.207.798.602
0,3536
3 ASII 2018 10.202 28.850
0,3566
4 BUDI 2018 17.996 50.467
0,2890
5 CEKA 2018 26.775.000.000 92.649.656.775
6,4925
6 CINT 2018 88.000.000.000 13.554.152.161
0,2018
7 CPIN 2018 918.288 4.551.485
0,6157
8 DLTA 2018 208.171.353 338.129.985
0,1059
9 DPNS 2018 993.389.856 9.380.137.352
0,5951
10 DVLA 2018 119.406.233 200.651.968
0,1699
11 EKAD 2018 12.577.950.000 74.045.187.763
0,2864
12 FASW 2018 401.417.983.494 1.401.437.708.670
0,4303
13 GOOD 2018 183.082.141.237 425.481.597.110
0,9219
14 HMSP 2018 12.480.930 13.538.418
0,1574
15 HOKI 2018 14.200.138.260 90.195.136.265
0,2239
16 HRTA 2018 27.631.574.400 123.393.863.438
0,5774
17 ICBP 2018 2.689.873 4.658.781
0,1088
18 IGAR 2018 4.858.213.700 44.672.438.405
2,7666
19 IMAS 2018 78.647.403.078 28.427.695.467
0,4698
20 INAI 2018 19.008.000.000 40.463.141.352
88

0,7023
21 INDF 2018 3.484.931 4.961.851
0,5929
22 INDS 2018 65.624.971.000 110.686.883.366
0,0667
23 INKP 2018 39.216 588.206
2,2487
24 INTP 2018 2.576.862 1.145.937
0,5352
25 JPFA 2018 1.205.915 2.253.201
0,7245
26 KEJU 2018 48.888.888.888 67.479.160.972
0,1392
27 MARK 2018 11.400.000.930 81.905.439.662
1,7607
28 MOLI 2018 165.936.641 94.243.997
0,3502
29 MYOR 2018 616.550.017.575 1.760.434.280.304
0,6578
30 PEHA 2018 87.686.243 133.292.514
0,2751
31 PBID 2018 81.867.571 297.628.915
0,2831
32 ROTI 2018 36.005.365.328 127.171.436.363
0,2836
33 SCCO 2018 72.038.190.000 253.995.332.656
0,9865
34 SIDO 2018 654.882 663.849
0,1362
35 SKLT 2018 4.351.665.150 31.954.131.252
0,1481
36 SMBR 2018 36.661.209 247.502.029
0,2680
37 SMGR 2018 827.110 3.085.704
0,1636
38 SMSM 2018 103.656 633.550
0,4764
39 TCID 2018 82.437.333.470 173.049.442.756
0,0272
40 TKIM 2018 6.695 245.709
0,5358
41 TOTO 2018 185.760.000.000 346.692.796.102
0,1783
42 ULTJ 2018 125.100 701.607
89

0,6694
43 UNIC 2018 11.567.189 17.280.630
0,6799
44 WSBP 2018 750.247.612.882 1.103.472.788.182

NO KODE TAHUN DIVIDEN LABA BERSIH DPR


0,0154
1 ALDO 2019 1.210.000.000 78.421.735.355
0,5408
2 ARNA 2019 117.715.525.216 217.675.239.509
0,4826
3 ASII 2019 11.235 23.279
0,3514
4 BUDI 2019 22.495 64.021
0,2762
5 CEKA 2019 59.500.000.000 215.459.200.242
0,4570
6 CINT 2019 3.300.000.000 7.221.065.916
0,5327
7 CPIN 2019 1.934.964 3.632.174
0,8897
8 DLTA 2019 282.751.026 317.815.177
0,5046
9 DPNS 2019 1.986.779.712 3.937.685.121
0,5393
10 DVLA 2019 119.618.582 221.783.249
0,2708
11 EKAD 2019 20.963.250.000 77.402.572.552
0,5882
12 FASW 2019 569.914.421.010 968.833.390.696
0,3038
13 GOOD 2019 132.379.748.022 435.766.359.480
0,9935
14 HMSP 2019 13.632.478 13.721.513
0,2520
15 HOKI 2019 26.140.929.100 103.723.133.972
0,2149
16 HRTA 2019 32.236.836.800 149.990.636.633
0,3140
17 ICBP 2019 1.682.890 5.360.029
90

0,1091
18 IGAR 2019 6.638.247.950 60.836.752.751
0,2856
19 IMAS 2019 34.773.260.147 121.769.771.786
0,5664
20 INAI 2019 19.008.000.000 33.558.115.185
0,3345
21 INDF 2019 1.974.386 5.902.729
0,6468
22 INDS 2019 65.624.971.000 101.465.560.351
0,1386
23 INKP 2019 38.033 274.390
1,1032
24 INTP 2019 2.024.677 1.835.305
0,3388
25 JPFA 2019 638.281 1.883.857
2,6240
26 KEJU 2019 257.277.777.778 98.047.666.143
0,3023
27 MARK 2019 26.600.002.170 88.002.544.533
0,4638
28 MOLI 2019 28.252.151 60.910.956
0,3249
29 MYOR 2019 662.654.792.025 2.039.404.206.764
0,9052
30 PEHA 2019 92.614.696 102.310.124
0,4248
31 PBID 2019 94.992.476 223.626.619
0,2525
32 ROTI 2019 59.724.779.679 236.518.557.420
0,2384
33 SCCO 2019 72.374.190.000 303.593.922.331
0,7924
34 SIDO 2019 640.028 807.689
0,1245
35 SKLT 2019 5.594.998.050 44.943.627.900
0,6308
36 SMBR 2019 18.971.143 30.073.855
0,5250
37 SMGR 2019 1.244.948 2.371.233
0,0497
38 SMSM 2019 31.721 638.676
0,5818
39 TCID 2019 84.448.000.140 145.149.344.561
91

0,0650
40 TKIM 2019 10.821 166.516
0,8074
41 TOTO 2019 113.520.000.000 140.597.500.915
0,1448
42 ULTJ 2019 150.042 1.035.865
0,2139
43 UNIC 2019 2.435.568 11.388.329
0,6842
44 WSBP 2019 551.607.222.015 806.148.752.926

NO KODE TAHUN DIVIDEN LABA BERSIH DPR


0,0184
1 ALDO 2020 1.204.787.320 65.331.041.553
0,4959
2 ARNA 2020 161.786.542.872 326.241.511.507
0,5387
3 ASII 2020 9.423 17.491
0,4023
4 BUDI 2020 26.994 67.093
0,3273
5 CEKA 2020 59.500.000.000 181.812.593.992
8,0297
6 CINT 2020 2.000.000.000 249.076.655
0,3454
7 CPIN 2020 1.328.238 3.845.833
2,5291
8 DLTA 2020 312.257.030 123.465.762
0,4138
9 DPNS 2020 993.389.856 2.400.715.154
0,7394
10 DVLA 2020 119.840.000 162.072.984
0,2550
11 EKAD 2020 24.457.125.000 95.929.070.810
1,2905
12 FASW 2020 455.931.536.808 353.299.343.980
0,8722
13 GOOD 2020 213.786.027.326 245.103.761.907
1,5073
14 HMSP 2020 12.934.906 8.581.378
92

0,7528
15 HOKI 2020 28.635.668.400 38.038.419.405
0,2159
16 HRTA 2020 36.842.099.200 170.679.197.734
0,3931
17 ICBP 2020 2.915.985 7.418.574
0,1092
18 IGAR 2020 6.638.247.950 60.770.710.445
0,0526
19 IMAS 2020 35.520.332.060 675.710.445.502
3,9684
20 INAI 2020 15.840.000.000 3.991.581.552
0,3853
21 INDF 2020 3.371.943 8.752.066
1,1170
22 INDS 2020 65.624.971.000 58.751.009.229
0,0636
23 INKP 2020 18.691 294.041
1,4775
24 INTP 2020 2.668.893 1.806.337
0,2578
25 JPFA 2020 258.375 1.002.376
0,9917
26 KEJU 2020 120.000.000.000 121.000.016.429
0,1845
27 MARK 2020 26.600.002.170 144.194.690.952
0,1693
28 MOLI 2020 13.425.609 79.288.256
0,3265
29 MYOR 2020 685.013.491.750 2.098.168.514.645
1,4677
30 PEHA 2020 71.425.193 48.665.150
0,3004
31 PBID 2020 112.236.000 373.653.845
0,8868
32 ROTI 2020 149.528.741.987 168.610.282.478
0,4319
33 SCCO 2020 102.861.700.000 238.152.486.485
0,8287
34 SIDO 2020 773.988 934.016
0,2193
35 SKLT 2020 9.324.996.750 42.520.246.722
0,5608
36 SMBR 2020 6.158.861 10.981.673
93

0,0952
37 SMGR 2020 254.472 2.674.343
0,0661
38 SMSM 2020 35.656 539.116
1,5417
39 TCID 2020 84.448.000.140 54.776.587.213
0,0359
40 TKIM 2020 5.318 148.334
1,0088
41 TOTO 2020 30.960.000.000 30.689.667.468
0,1232
42 ULTJ 2020 136.678 1.109.666
0,2206
43 UNIC 2020 6.021.620 27.294.821
0,0423
44 WSBP 2020 201.520.505.109 4.759.958.927.543
94

3 Tabel Data Perhitungan Variabel Profitabilitas

NO KODE TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET ROA


0,0048
1 ALDO 2018 42.650.954.208 8.887.748.699.687
0,0957
2 ARNA 2018 158.207.798.602 1.652.905.985.730
0,0837
3 ASII 2018 28.850 344.711
0,0149
4 BUDI 2018 50.467 3.392.980
0,0793
5 CEKA 2018 92.649.656.775 1.168.956.042.706
0,0276
6 CINT 2018 13.554.152.161 491.382.035.136
0,1646
7 CPIN 2018 4.551.485 27.645.118
0,2219
8 DLTA 2018 338.129.985 1.523.517.170
0,0291
9 DPNS 2018 9.380.137.352 322.185.012.261
0,1192
10 DVLA 2018 200.651.968 1.682.821.739
0,0868
11 EKAD 2018 74.045.187.763 853.267.454.400
0,1278
12 FASW 2018 1.401.437.708.670 10.965.118.708.784
0,1010
13 GOOD 2018 425.481.597.110 4.212.408.305.683
0,2905
14 HMSP 2018 13.538.418 46.602.420
0,1189
15 HOKI 2018 90.195.136.265 758.846.556.031
1,3422
16 HRTA 2018 123.393.863.438 91.933.498.918
0,1356
17 ICBP 2018 4.658.781 34.367.153
0,0783
18 IGAR 2018 44.672.438.405 570.197.810.698
0,0007
19 IMAS 2018 28.427.695.467 41.044.311.290.764
0,0289
20 INAI 2018 40.463.141.352 1.400.683.598.096
95

0,0514
21 INDF 2018 4.961.851 96.537.796
0,0446
22 INDS 2018 110.686.883.366 2.482.337.567.967
0,0672
23 INKP 2018 588.206 8.751.013
0,0412
24 INTP 2018 1.145.937 27.788.562
0,0978
25 JPFA 2018 2.253.201 23.038.028
0,1258
26 KEJU 2018 67.479.160.972 536.474.210.503
0,2575
27 MARK 2018 81.905.439.662 318.080.326.465
0,0504
28 MOLI 2018 94.243.997 1.868.245.599
0,1001
29 MYOR 2018 1.760.434.280.304 17.591.706.426.634
0,0713
30 PEHA 2018 133.292.514 1.868.663.546
0,1296
31 PBID 2018 297.628.915 2.295.734.967
0,0289
32 ROTI 2018 127.171.436.363 4.393.810.380.883
0,0610
33 SCCO 2018 253.995.332.656 4.165.196.478.857
0,1989
34 SIDO 2018 663.849 3.337.628
0,0428
35 SKLT 2018 31.954.131.252 747.293.725.435
0,0447
36 SMBR 2018 247.502.029 5.538.079.503
0,0608
37 SMGR 2018 3.085.704 50.783.836
0,2262
38 SMSM 2018 633.550 2.801.203
0,0708
39 TCID 2018 173.049.442.756 2.445.143.511.801
0,0829
40 TKIM 2018 245.709 2.965.136
0,1197
41 TOTO 2018 346.692.796.102 2.897.119.790.044
0,1263
42 ULTJ 2018 701.607 5.555.871
96

0,0731
43 UNIC 2018 17.280.630 236.410.388
0,0725
44 WSBP 2018 1.103.472.788.182 15.222.388.589.814

ROA
NO KODE TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET
0,0848
1 ALDO 2019 78.421.735.355 925.114.448.507
0,1210
2 ARNA 2019 217.675.239.509 1.799.137.069.343
0,0661
3 ASII 2019 23.279 351.958
0,0213
4 BUDI 2019 64.021 2.999.767
0,1547
5 CEKA 2019 215.459.200.242 1.393.079.542.074
0,0138
6 CINT 2019 7.221.065.916 521.493.784.876
0,1237
7 CPIN 2019 3.632.174 29.353.041
0,2229
8 DLTA 2019 317.815.177 1.425.983.722
0,0124
9 DPNS 2019 3.937.685.121 318.141.387.900
0,1212
10 DVLA 2019 221.783.249 1.829.960.714
0,0799
11 EKAD 2019 77.402.572.552 968.234.349.565
0,0901
12 FASW 2019 968.833.390.696 10.751.992.944.302
0,0861
13 GOOD 2019 435.766.359.480 5.063.067.672.414
0,2696
14 HMSP 2019 13.721.513 50.902.806
0,1222
15 HOKI 2019 103.723.133.972 848.676.035.300
1,5586
16 HRTA 2019 149.990.636.633 96.236.613.278
0,1385
17 ICBP 2019 5.360.029 38.709.314
97

0,0985
18 IGAR 2019 60.836.752.751 617.594.780.669
0,0027
19 IMAS 2019 121.769.771.786 44.698.662.588.632
0,0277
20 INAI 2019 33.558.115.185 1.212.894.403.676
0,0614
21 INDF 2019 5.902.729 96.198.559
0,0358
22 INDS 2019 101.465.560.351 2.834.422.741.208
0,0323
23 INKP 2019 274.390 8.502.050
0,0662
24 INTP 2019 1.835.305 27.707.749
0,0748
25 JPFA 2019 1.883.857 25.185.009
0,1471
26 KEJU 2019 98.047.666.143 666.313.386.673
0,1994
27 MARK 2019 88.002.544.533 441.254.067.741
0,0325
28 MOLI 2019 60.910.956 1.872.712.715
0,1071
29 MYOR 2019 2.039.404.206.764 19.037.918.806.473
0,0488
30 PEHA 2019 102.310.124 2.096.719.180
0,0956
31 PBID 2019 223.626.619 2.338.919.728
0,0505
32 ROTI 2019 236.518.557.420 4.682.083.844.951
0,0690
33 SCCO 2019 303.593.922.331 4.400.655.628.146
0,2284
34 SIDO 2019 807.689 3.536.898
0,0568
35 SKLT 2019 44.943.627.900 790.845.543.826
0,0054
36 SMBR 2019 30.073.855 5.571.270.204
0,0297
37 SMGR 2019 2.371.233 79.807.067
0,2056
38 SMSM 2019 638.676 3.106.981
0,0569
39 TCID 2019 145.149.344.561 2.551.192.620.939
98

0,0544
40 TKIM 2019 166.516 3.062.331
0,0482
41 TOTO 2019 140.597.500.915 2.918.467.252.139
0,1567
42 ULTJ 2019 1.035.865 6.608.422
0,0518
43 UNIC 2019 11.388.329 219.757.521
0,0499
44 WSBP 2019 806.148.752.926 16.149.121.684.330

ROA
NO KODE TAHUN LABA BERSIH TOTAL ASET
0,0685
1 ALDO 2020 65.331.041.553 953.551.967.212
0,1656
2 ARNA 2020 326.241.511.507 1.970.340.289.520
0,0517
3 ASII 2020 17.491 338.203
0,0226
4 BUDI 2020 67.093 2.963.007
0,1161
5 CEKA 2020 181.812.593.992 1.566.673.828.068
0,0005
6 CINT 2020 249.076.655 498.020.612.974
0,1234
7 CPIN 2020 3.845.833 31.159.291
0,1007
8 DLTA 2020 123.465.762 1.225.580.913
0,0076
9 DPNS 2020 2.400.715.154 317.310.718.779
0,0816
10 DVLA 2020 162.072.984 1.986.711.872
0,0887
11 EKAD 2020 95.929.070.810 1.081.979.820.386
0,0307
12 FASW 2020 353.299.343.980 11.513.044.288.721
0,0373
13 GOOD 2020 245.103.761.907 6.570.969.641.033
0,1728
14 HMSP 2020 8.581.378 49.674.030
99

0,0419
15 HOKI 2020 38.038.419.405 906.924.214.166
0,0603
16 HRTA 2020 170.679.197.734 2.830.686.417.461
0,0716
17 ICBP 2020 7.418.574 103.588.325
0,0913
18 IGAR 2020 60.770.710.445 665.863.417.235
0,0140
19 IMAS 2020 675.710.445.502 48.408.700.495.082
0,0029
20 INAI 2020 3.991.581.552 1.395.969.637.457
0,0536
21 INDF 2020 8.752.066 163.136.516
0,0208
22 INDS 2020 58.751.009.229 2.826.260.084.696
0,0346
23 INKP 2020 294.041 8.496.277
0,0661
24 INTP 2020 1.806.337 27.344.672
0,0386
25 JPFA 2020 1.002.376 25.961.760
0,1793
26 KEJU 2020 121.000.016.429 674.806.910.037
0,2003
27 MARK 2020 144.194.690.952 719.726.855.599
0,0348
28 MOLI 2020 79.288.256 2.279.580.714
0,1061
29 MYOR 2020 2.098.168.514.645 19.777.500.514.550
0,0254
30 PEHA 2020 48.665.150 1.915.989.375
0,1543
31 PBID 2020 373.653.845 2.421.301.079
0,0379
32 ROTI 2020 168.610.282.478 4.452.166.671.985
0,0636
33 SCCO 2020 238.152.486.485 3.743.659.818.718
0,2426
34 SIDO 2020 934.016 3.849.516
0,0549
35 SKLT 2020 42.520.246.722 773.863.042.440
0,0019
36 SMBR 2020 10.981.673 5.737.175.560
100

0,0343
37 SMGR 2020 2.674.343 78.006.244
0,1597
38 SMSM 2020 539.116 3.375.526
0,0237
39 TCID 2020 54.776.587.213 2.314.790.056.002
0,0483
40 TKIM 2020 148.334 3.073.164
0,0340
41 TOTO 2020 30.689.667.468 903.604.080.414
0,1268
42 ULTJ 2020 1.109.666 8.754.116
0,1127
43 UNIC 2020 27.294.821 242.256.371
0,4509
44 WSBP 2020 4.759.958.927.543 10.557.550.739.243
101

4 Tabel Data Perhitugan Likuiditas

CURRENT
AKTIVA UTANG RATIO
NO KODE TAHUN LANCAR LANCAR
1,6192
1 ALDO 2018 507.642.980.274 313.512.585.026
1,7363
2 ARNA 2018 827.587.984.112 476.647.908.156
1,1263
3 ASII 2018 131.180 116.467
1,0032
4 BUDI 2018 1.472.140 1.467.508
5,1130
5 CEKA 2018 809.166.450.672 158.255.592.250
2,7083
6 CINT 2018 219.577.845.340 81.075.913.501
2,9787
7 CPIN 2018 14.097.959 4.732.868
7,1983
8 DLTA 2018 1.384.227.944 192.299.843
7,7361
9 DPNS 2018 192.296.998.181 24.857.084.132
2,8890
10 DVLA 2018 1.203.372.372 416.537.366
5,0499
11 EKAD 2018 461.472.621.715 91.381.683.504
0,9629
12 FASW 2018 3.530.218.883.678 3.666.242.543.034
1,1814
13 GOOD 2018 1.570.545.769.306 1.329.358.276.278
4,3020
14 HMSP 2018 37.831.483 8.793.999
2,6784
15 HOKI 2018 490.747.589.782 183.224.424.681
3,6868
16 HRTA 2018 1.430.530.685.815 388.009.846.474
1,9517
17 ICBP 2018 14.121.568 7.235.398
5,7625
18 IGAR 2018 416.191.470.230 72.223.978.098
0,7493
19 IMAS 2018 16.137.583.174.822 21.536.297.168.526
1,0233
20 INAI 2018 1.053.375.131.067 1.029.377.481.187
1,0663
21 INDF 2018 33.272.618 31.204.102
5,2113
22 INDS 2018 1.134.664.034.610 217.729.909.744
102

2,4060
23 INKP 2018 4.190.614 1.741.730
3,1373
24 INTP 2018 12.315.796 3.925.649
1,7982
25 JPFA 2018 12.415.809 6.904.477
2,2995
26 KEJU 2018 322.856.090.927 140.400.984.686
2,2189
27 MARK 2018 162.149.436.873 73.075.412.445
2,3855
28 MOLI 2018 1.087.918.253 456.061.430
2,6546
29 MYOR 2018 12.647.858.727.872 4.764.510.387.113
1,0382
30 PEHA 2018 1.008.461.509 971.332.958
2,3858
31 PBID 2018 1.689.893.416 708.309.176
3,5712
32 ROTI 2018 1.876.409.299.238 525.422.150.149
1,9075
33 SCCO 2018 2.310.899.967.253 1.211.478.289.822
4,1902
34 SIDO 2018 1.543.597 368.380
1,2244
35 SKLT 2018 356.735.670.030 291.349.105.535
2,1344
36 SMBR 2018 1.358.329.865 636.408.215
1,9672
37 SMGR 2018 16.091.024 8.179.819
3,9432
38 SMSM 2018 1.853.782 470.116
5,8610
39 TCID 2018 1.333.428.311.186 227.508.966.451
1,6965
40 TKIM 2018 941.679 555.059
2,9535
41 TOTO 2018 1.339.048.037.127 453.374.610.070
4,3981
42 ULTJ 2018 2.793.521 635.161
2,6952
43 UNIC 2018 179.402.109 66.564.069
1,3970
44 WSBP 2018 10.236.132.156.003 7.327.262.600.178
103

AKTIVA UTANG CURRENT


NO KODE TAHUN LANCAR LANCAR RATIO
1 ALDO 2019 527.212.418.930 291.076.212.712 1,8113
2 ARNA 2019 975.855.222.731 562.004.316.020 1,7364
3 ASII 2019 129.058 99.962 1,2911
4 BUDI 2019 1.141.009 1.133.685 1,0065
5 CEKA 2019 1.067.652.078.121 222.440.530.626 4,7997
6 CINT 2019 250.724.734.274 105.476.752.401 2,3771
7 CPIN 2019 13.209.718 5.118.281 2,5809
8 DLTA 2019 1.292.805.083 160.587.363 8,0505
9 DPNS 2019 185.274.219.728 8.536.205.993 21,7045
10 DVLA 2019 1.280.212.333 439.444.037 2,9133
11 EKAD 2019 486.522.278.448 70.337.529.585 6,9170
12 FASW 2019 2.641.761.193.939 2.307.374.842.561 1,1449
13 GOOD 2019 1.999.886.108.743 1.303.881.731.637 1,5338
14 HMSP 2019 416.971.015 12.727.676 32,7610
15 HOKI 2019 483.422.211.591 161.901.915.986 2,9859
16 HRTA 2019 2.195.435.613.977 217.969.291.457 10,0722
17 ICBP 2019 16.624.925 6.556.359 2,5357
18 IGAR 2019 446.573.796.440 57.853.674.597 7,7190
19 IMAS 2019 16.510.696.206.708 21.307.531.344.413 0,7749
20 INAI 2019 883.710.927.664 819.488.919.354 1,0784
21 INDF 2019 31.403.445 24.686.862 1,2721
22 INDS 2019 959.368.453.499 164.608.081.444 5,8282
23 INKP 2019 4.214.777 1.872.973 2,2503
24 INTP 2019 12.829.498 3.873.487 3,3121
25 JPFA 2019 12.191.930 7.033.796 1,7333
26 KEJU 2019 498.883.575.576 201.269.847.299 2,4787
104

27 MARK 2019 229.920.987.744 75.173.239.233 3,0585


28 MOLI 2019 998.741.083 468.447.997 2,1320
29 MYOR 2019 12.776.102.781.513 3.726.359.539.201 3,4286
30 PEHA 2019 1.198.693.664 183.749.900 6,5235
31 PBID 2019 1.550.097.999 594.735.136 2,6064
32 ROTI 2019 1.874.411.044.438 1.106.938.318.565 1,6933
33 SCCO 2019 2.545.811.121.087 1.215.211.419.437 2,0950
34 SIDO 2019 1.716.235 416.211 4,1235
35 SKLT 2019 378.352.247.338 293.281.364.781 1,2901
36 SMBR 2019 1.071.983.297 468.526.330 2,2880
37 SMGR 2019 16.658.531 12.240.252 1,3610
38 SMSM 2019 2.138.324 461.192 4,6365
39 TCID 2019 1.428.191.709.308 255.852.750.863 5,5821
40 TKIM 2019 879.074 540.366 1,6268
41 TOTO 2019 1.339.772.262.044 366.190.601.907 3,6587
42 ULTJ 2019 3.716.641 836.314 4,4441
43 UNIC 2019 159.674.594 38.851.588 4,1099
44 WSBP 2019 9.695.354.716.598 5.979.916.258.397 1,6213

AKTIVA UTANG CURRENT


NO KODE TAHUN LANCAR LANCAR RATIO
1 ALDO 2020 536.525.873.066 303.886.581.958 1,7655
2 ARNA 2020 183.164.904.839 602.572.382.597 0,3040
3 ASII 2020 132.308 85.736 1,5432
4 BUDI 2020 1.241.540 1.085.439 1,1438
5 CEKA 2020 1.266.586.465.994 271.641.005.590 4,6627
6 CINT 2020 235.891.593.162 94.587.795.350 2,4939
7 CPIN 2020 13.531.817 5.356.453 2,5263
105

8 DLTA 2020 1.103.831.856 147.207.676 7,4985


9 DPNS 2020 184.653.012.538 885.861.221 208,4446
10 DVLA 2020 1.400.241.872 555.843.521 2,5191
11 EKAD 2020 552.493.858.098 68.166.758.308 8,1050
12 FASW 2020 2.764.166.622.523 3.415.011.967.990 0,8094
13 GOOD 2020 2.314.323.530.275 1.321.529.767.664 1,7512
14 HMSP 2020 41.091.638 16.743.834 2,4541
15 HOKI 2020 423.486.192.138 188.719.266.211 2,2440
16 HRTA 2020 2.669.836.303.087 2.092.811.141.857 1,2757
17 ICBP 2020 20.716.223 9.176.164 2,2576
18 IGAR 2020 509.735.319.690 48.639.860.188 10,4798
19 IMAS 2020 18.108.746.875.857 23.959.545.959.761 0,7558
20 INAI 2020 1.096.189.237.368 985.505.542.124 1,1123
21 INDF 2020 38.418.238 27.975.875 1,3733
22 INDS 2020 1.001.966.532.378 162.477.563.520 6,1668
23 INKP 2020 4.321.593 1.922.866 2,2475
24 INTP 2020 12.299.306 4.215.956 2,9173
25 JPFA 2020 11.745.138 6.007.679 1,9550
26 KEJU 2020 500.560.734.326 197.366.118.342 2,5362
27 MARK 2020 356.886.698.938 243.988.835.356 1,4627
28 MOLI 2020 110.854.069 634.406.029 0,1747
29 MYOR 2020 12.838.729.162.094 3.475.323.711.943 3,6943
30 PEHA 2020 984.115.415 1.044.059.083 0,9426
31 PBID 2020 1.486.968.395 390.799.927 3,8049
32 ROTI 2020 1.549.617.329.468 404.567.270.700 3,8303
33 SCCO 2020 1.855.080.214.313 421.640.268.111 4,3997
34 SIDO 2020 2.052.081 560.043 3,6641
35 SKLT 2020 379.723.220.668 247.102.759.159 1,5367
106

36 SMBR 2020 1.130.925.970 850.138.636 1,3303


37 SMGR 2020 15.564.604 11.506.163 1,3527
38 SMSM 2020 2.294.976 398.392 5,7606
39 TCID 2020 1.343.961.709.769 131.087.175.475 10,2524
40 TKIM 2020 837.038 605.512 1,3824
41 TOTO 2020 1.346.577.922.442 311.318.199.889 4,3254
42 ULTJ 2020 5.593.421 2.327.339 2,4034
43 UNIC 2020 183.171.159 37.344.463 4,9049
44 WSBP 2020 4.969.133.135.567 7.363.940.971.446 0,6748
107

5 Tabel Data Perhitungan Struktur Modal

TOTAL
NO KODE TAHUN KEWAJIBAN TOTAL EKUITAS DER
1 ALDO 2018 442.342.130.920 445.406.568.767 0,9931
2 ARNA 2018 556.309.556.626 1.096.596.429.104 0,5073
3 ASII 2018 170.348 174.363 0,9770
4 BUDI 2018 2.166.496 1.226.484 1,7664
5 CEKA 2018 192.308.466.864 976.647.575.842 0,1969
6 CINT 2018 102.703.457.308 388.678.577.828 0,2642
7 CPIN 2018 8.253.944 19.391.174 0,4257
8 DLTA 2018 239.353.356 1.284.163.814 0,1864
9 DPNS 2018 44.476.413.260 277.708.599.001 0,1602
10 DVLA 2018 482.559.876 1.200.261.863 0,4020
11 EKAD 2018 128.684.953.153 724.582.501.247 0,1776
12 FASW 2018 6.676.781.411.219 4.288.337.297.565 1,5570
13 GOOD 2018 1.722.999.829.003 2.489.408.476.680 0,6921
14 HMSP 2018 11.244.176 35.358.253 0,3180
15 HOKI 2018 195.678.977.792 563.167.578.239 0,3475
16 HRTA 2018 444.308.333.455 11.092.723.219.024 0,0401
17 ICBP 2018 11.660.003 22.707.150 0,5135
18 IGAR 2018 87.283.567.361 482.914.243.337 0,1807
19 IMAS 2018 30.844.060.259.718 10.200.251.031.046 3,0239
20 INAI 2018 1.096.799.666.849 303.883.931.247 3,6093
21 INDF 2018 46.620.996 49.916.800 0,9340
22 INDS 2018 288.105.732.114 2.194.231.835.853 0,1313
23 INKP 2018 4.979.481 3.771.532 1,3203
24 INTP 2018 4.566.973 23.221.589 0,1967
25 JPFA 2018 12.823.219 10.214.809 1,2554
108

26 KEJU 2018 161.689.303.541 374.784.906.962 0,4314


27 MARK 2018 80.342.456.064 237.737.869.956 0,3379
28 MOLI 2018 705.279.760 1.162.965.839 0,6064
29 MYOR 2018 9.049.161.944.940 8.542.544.481.694 1,0593
30 PEHA 2018 1.078.865.209 789.798.337 1,3660
31 PBID 2018 751.597.581 1.544.137.386 0,4867
32 ROTI 2018 1.476.909.260.772 2.916.901.120.111 0,5063
33 SCCO 2018 1.254.447.340.790 2.910.749.138.067 0,4310
34 SIDO 2018 435.014 2.902.614 0,1499
35 SKLT 2018 408.057.718.435 339.236.007.000 1,2029
36 SMBR 2018 2.064.408.447 3.473.671.056 0,5943
37 SMGR 2018 18.168.521 32.615.315 0,5571
38 SMSM 2018 650.926 2.150.277 0,3027
39 TCID 2018 472.680.346.662 1.972.463.165.139 0,8884
40 TKIM 2018 1.403.409 1.770.077 0,7929
41 TOTO 2018 967.642.637.307 1.929.477.152.737 0,5015
42 ULTJ 2018 780.915 4.774.956 0,1996
43 UNIC 2018 70.077.695 166.332.693 1,6090
44 WSBP 2018 7.340.075.399.350 7.882.313.190.464 0,9312

NO KODE TAHUN T.KEWAJIBAN T.EKUITAS DER


1 ALDO 2019 391.708.143.237 533.406.306.270 0,7344
2 ARNA 2019 622.355.306.743 1.176.781.762.600 0,5289
3 ASII 2019 165.195 186.763 0,8845
4 BUDI 2019 1.714.449 1.285.318 1,3339
5 CEKA 2019 261.784.845.240 1.131.294.696.834 0,2314
6 CINT 2019 131.822.380.207 389.671.404.669 0,3383
109

7 CPIN 2019 8.281.441 21.071.600 0,3930


8 DLTA 2019 212.420.390 1.213.563.332 0,1750
9 DPNS 2019 36.039.752.024 282.101.635.876 0,1278
10 DVLA 2019 523.881.726 1.306.078.988 0,4011
11 EKAD 2019 115.690.798.743 852.543.660.822 0,1357
12 FASW 2019 6.059.395.120.910 4.692.597.823.392 1,2913
13 GOOD 2019 2.297.546.907.499 163.424.405.318 14,0588
14 HMSP 2019 15.223.076 35.679.730 0,4267
15 HOKI 2019 207.108.590.481 641.567.444.819 0,3228
16 HRTA 2019 1.099.943.156.591 1.211.246.898.396 0,9081
17 ICBP 2019 12.038.210 26.671.104 0,4514
18 IGAR 2019 80.669.409.164 536.925.371.505 0,1502
19 IMAS 2019 35.390.524.968.923 9.408.137.619.709 3,7617
20 INAI 2019 893.615.998.063 309.268.405.813 2,8895
21 INDF 2019 41.996.071 54.202.488 0,7748
22 INDS 2019 262.135.613.148 2.572.287.128.060 0,1019
23 INKP 2019 4.496.373 4.005.677 1,1225
24 INTP 2019 4.627.488 23.080.261 0,2005
25 JPFA 2019 13.736.841 11.448.168 1,1999
26 KEJU 2019 230.619.409.786 435.693.936.887 0,5293
27 MARK 2019 67.057.749.196 299.023.079.312 0,2243
28 MOLI 2019 691.923.883 1.480.788.832 0,4673
29 MYOR 2019 9.137.978.611.155 9.899.940.195.318 0,9230
30 PEHA 2019 1.275.109.831 821.609.349 1,5520
31 PBID 2019 670.694.230 1.668.225.498 0,4020
32 ROTI 2019 1.589.486.465.854 3.092.597.379.097 0,5140
33 SCCO 2019 1.259.634.682.555 3.141.020.945.591 0,4010
34 SIDO 2019 472.191 4.064.707 0,1162
110

35 SKLT 2019 410.463.595.860 380.381.947.966 1,0791


36 SMBR 2019 2.088.977.112 3.482.293.092 0,5999
37 SMGR 2019 43.915.143 33.891.924 1,2957
38 SMSM 2019 664.678 2.442.303 0,2722
39 TCID 2019 532.048.803.777 2.019.143.817.162 0,2635
40 TKIM 2019 1.690.219 1.760.992 0,9598
41 TOTO 2019 994.204.688.438 1.924.262.563.701 0,5167
42 ULTJ 2019 953.283 5.655.139 0,1686
43 UNIC 2019 43.552.524 176.204.897 0,2472
44 WSBP 2019 8.014.571.097.975 8.134.550.586.355 0,9853

NO KODE TAHUN T.KEWAJIBAN T.EKUITAS DER


1 ALDO 2020 363.428.319.392 590.123.647.820 0,6159
2 ARNA 2020 665.401.637.797 1.304.938.651.723 0,5099
3 ASII 2020 142.749 195.454 0,7303
4 BUDI 2020 1.640.851 2.963.007 0,5538
5 CEKA 2020 305.958.833.204 1.260.714.994.864 0,2427
6 CINT 2020 112.663.245.901 385.357.367.073 0,2924
7 CPIN 2020 7.809.608 23.349.683 0,3345
8 DLTA 2020 205.681.950 1.019.898.963 0,2017
9 DPNS 2020 32.487.055.094 284.823.663.685 0,1141
10 DVLA 2020 660.424.729 1.326.287.143 0,4980
11 EKAD 2020 129.617.262.724 952.362.557.662 0,1361
12 FASW 2020 6.930.049.292.233 4.582.994.996.488 1,5121
13 GOOD 2020 3.676.532.851.880 2.894.436.789.153 1,2702
14 HMSP 2020 19.432.604 30.241.426 0,6426
15 HOKI 2020 244.363.297.557 662.590.916.609 0,3688
16 HRTA 2020 1.473.739.202.695 1.356.947.214.766 1,0861
111

17 ICBP 2020 52.270.272 50.318.053 1,0388


18 IGAR 2020 72.281.042.223 593.582.375.012 0,1218
19 IMAS 2020 35.692.364.334.428 12.716.336.160.654 2,8068
20 INAI 2020 1.074.565.554.861 321.404.082.590 3,3433
21 INDF 2020 83.998.472 79.138.044 1,0614
22 INDS 2020 262.519.771.935 2.563.740.312.761 0,1024
23 INKP 2020 4.246.638 4.249.639 0,9993
24 INTP 2020 5.168.424 22.176.248 0,2331
25 JPFA 2020 14.539.790 11.411.970 1,2741
26 KEJU 2020 233.906.945.919 440.900.964.118 0,5305
27 MARK 2020 310.254.413.728 409.472.441.871 0,7577
28 MOLI 2020 889.592.205 1.389.988.509 0,6400
29 MYOR 2020 8.506.032.464.592 11.011.069.905.567 0,7725
30 PEHA 2020 1.175.080.321 740.909.054 1,5860
31 PBID 2020 492.491.798 1.928.809.281 0,2553
32 ROTI 2020 1.224.495.624.454 3.227.671.047.731 0,3794
33 SCCO 2020 469.705.217.664 3.273.954.601.054 0,1435
34 SIDO 2020 627.776 3.221.740 0,1949
35 SKLT 2020 366.908.471.713 406.954.570.727 0,9016
36 SMBR 2020 2.329.286.953 3.407.888.607 0,6835
37 SMGR 2020 40.571.674 35.653.335 1,1379
38 SMSM 2020 727.016 2.648.510 0,2745
39 TCID 2020 448.803.136.563 1.865.986.919.439 0,2405
40 TKIM 2020 1.782.319 1.811.428 0,9839
41 TOTO 2020 1.183.847.184.535 1.923.562.928.643 0,6154
42 ULTJ 2020 3.972.379 4.781.737 0,8307
43 UNIC 2020 43.542.406 198.713.965 0,2191
44 WSBP 2020 9.400.121.261.159 1.157.429.478.084 8,1215
112

6 Tabel Data Perhitungan Pertumbuhan Perusahaan

PENDAPATAN PENDAPATAN GROWTH


NO KODE USAHA 2017 USAHA 2018 2018
1 ALDO 708.740.551.637 789.643.654.873 0,1142

2 ARNA 1.732.985.361.870 1.971.478.070.171 0,1376

3 ASII 206.057 239.205 0,1609

4 BUDI 2.510.578 2.647.193 0,0544

5 CEKA 4.257.738.486.908 3.629.327.583.572 -0,1476

6 CINT 373.955.852.243 370.390.736.433 -0,0095

7 CPIN 49.367.386 53.957.604 0,0930

8 DLTA 777.308.328 893.006.350 0,1488

9 DPNS 111.294.849.755 143.382.081.850 0,2883

10 DVLA 1.575.647.308 1.237.515.674 -0,2146

11 EKAD 481.826.803.839 557.280.554.407 0,1566

12 FASW 7.337.185.138.762 9.938.310.691.326 0,3545

13 GOOD 7.480.628.488.726 8.048.948.664.266 0,0760

14 HMSP 99.091.484 106.741.891 0,0772

15 HOKI 1.209.215.316.632 1.430.785.280.985 0,1832

16 HRTA 2.482.758.909.609 2.745.593.297.236 0,1059

17 ICBP 70.186.618 73.394.728 0,0457

18 IGAR 761.926.952.217 777.316.506.801 0,0202

19 IMAS 15.417.255.791.983 17.554.709.521.983 0,1386

20 INAI 980.285.748.450 1.130.297.518.656 0,1530

21 INDF 70.186.618 73.394.728 0,0457

22 INDS 1.967.982.902.772 2.400.062.227.790 0,2196

23 INKP 3.127.928 3.335.441 0,0663

24 INTP 14.431.211 15.190.283 0,0526

25 JPFA 29.602.688 34.012.965 0,1490


113

26 KEJU 788.531.073.755 856.750.384.301 0,0865

27 MARK 239.786.317.679 325.472.602.675 0,3573

28 MOLI 1.132.232.734 1.190.490.137 0,0515

29 MYOR 26.379.464.730.816 24.060.802.392.725 -0,0879

30 PEHA 1.002.126.037 1.002.969.624 0,0008

31 PBID 3.490.087.264 4.353.287.585 0,2473

32 ROTI 2.491.100.179.560 5.160.182.004.111 1,0714

33 SCCO 4.440.404.595.541 5.160.182.004.111 0,1621

34 SIDO 2.573.840 2.763.292 0,0736

35 SKLT 914.188.759.779 1.045.029.834.378 0,1431

36 SMBR 1.551.524.990 1.995.807.528 0,2864

37 SMGR 27.813.664.176 30.687.625.970 0,1033

38 SMSM 3.339.964 3.933.353 0,1777

39 TCID 2.706.394.847.919 2.648.754.344.347 -0,0213

40 TKIM 1.011.715 1.055.800 0,0436

41 TOTO 2.175.635.317.886 2.228.260.379.884 0,0242

42 ULTJ 4.879.559 5.477.882 0,1226

43 UNIC 320.549.223 350.397.369 0,0931

44 WSBP 2.668.386.459.111 3.846.149.232.847 0,4414

PENDAPATAN PENDAPATAN
NO KODE USAHA 2018 USAHA 2019 GROWTH 2019
1 ALDO 789.643.654.873 1.096.435.817.888 0,3885

2 ARNA 1.971.478.070.171 2.151.801.131.686 0,0915

3 ASII 239.205 237.166 -0,0085

4 BUDI 2.647.193 3.003.768 0,1347

5 CEKA 3.629.327.583.572 3.120.937.098.980 -0,1401

6 CINT 370.390.736.433 407.452.029.013 0,1001


114

7 CPIN 53.957.604 42.501.146 -0,2123

8 DLTA 893.006.350 827.136.727 -0,0738

9 DPNS 143.382.081.850 118.917.403.800 -0,1706

10 DVLA 1.237.515.674 1.813.020.278 0,4650

11 EKAD 557.280.554.407 758.299.364.555 0,3607

12 FASW 9.938.310.691.326 8.268.503.880.196 -0,1680

13 GOOD 8.048.948.664.266 8.438.631.355.699 0,0484

14 HMSP 106.741.891 106.055.176 -0,0064

15 HOKI 1.430.785.280.985 1.653.031.823.505 0,1553

16 HRTA 2.745.593.297.236 3.235.522.159.813 0,1784

17 ICBP 73.394.728 42.296.703 -0,4237

18 IGAR 777.316.506.801 776.541.441.414 -0,0010

19 IMAS 17.554.709.521.983 18.615.129.696.492 0,0604

20 INAI 1.130.297.518.656 1.216.136.763.334 0,0759

21 INDF 73.394.728 76.592.955 0,0436

22 INDS 2.400.062.227.790 2.091.491.715.532 -0,1286

23 INKP 3.335.441 3.223.153 -0,0337

24 INTP 15.190.283 15.939.348 0,0493

25 JPFA 34.012.965 36.742.561 0,0803

26 KEJU 856.750.384.301 978.806.205.312 0,1425

27 MARK 325.472.602.675 361.544.998.431 0,1108

28 MOLI 1.190.490.137 1.122.522.594 -0,0571

29 MYOR 24.060.802.392.725 25.026.739.472.547 0,0401

30 PEHA 1.002.969.624 1.105.420.197 0,1021

31 PBID 4.353.287.585 4.632.864.612 0,0642

32 ROTI 5.160.182.004.111 3.337.022.314.624 -0,3533

33 SCCO 5.160.182.004.111 1.570.342.260.773 -0,6957

34 SIDO 2.763.292 3.067.434 0,1101


115

35 SKLT 1.045.029.834.378 1.281.116.255.236 0,2259

36 SMBR 1.995.807.528 1.999.516.771 0,0019

37 SMGR 30.687.625.970 40.368.107 -0,9987

38 SMSM 3.933.353 3.935.811 0,0006

39 TCID 2.648.754.344.347 2.804.151.670.769 0,0587

40 TKIM 1.055.800 1.047.118 -0,0082

41 TOTO 2.228.260.379.884 2.056.096.661.320 -0,0773

42 ULTJ 5.477.882 6.241.419 0,1394

43 UNIC 350.397.369 322.098.564 -0,0808

44 WSBP 3.846.149.232.847 7.467.175.916.375 0,9415

PENDAPATAN PENDAPATAN USAHA


NO KODE USAHA 2019 2020 GROWTH 2020
1 ALDO 1.096.435.817.888 1.105.920.883.249 0,0087
2 ARNA 2.151.801.131.686 2.211.743.593.136 0,0279
3 ASII 237.166 175.046 -0,2619
4 BUDI 3.003.768 2.725.866 -0,0925
5 CEKA 3.120.937.098.980 3.634.297.273.749 0,1645
6 CINT 407.452.029.013 330.675.687.019 -0,1884
7 CPIN 42.501.146 42.518.782 0,0004
8 DLTA 827.136.727 546.336.411 -0,3395
9 DPNS 118.917.403.800 96.644.910.643 -0,1873
10 DVLA 1.813.020.278 1.162.072.984 -0,3590
11 EKAD 758.299.364.555 671.540.878.728 -0,1144
12 FASW 8.268.503.880.196 353.299.343.980 -0,9573
13 GOOD 8.438.631.355.699 7.711.334.590.144 -0,0862
14 HMSP 106.055.176 8.581.378 -0,9191
15 HOKI 1.653.031.823.505 38.038.419.405 -0,9770
16 HRTA 3.235.522.159.813 170.679.197.734 -0,9472
17 ICBP 42.296.703 7.418.574 -0,8246
18 IGAR 776.541.441.414 60.770.710.445 -0,9217
116

19 IMAS 18.615.129.696.492 675.710.445.502 -0,9637


20 INAI 1.216.136.763.334 3.991.581.552 -0,9967
21 INDF 76.592.955 8.752.066 -0,8857
22 INDS 2.091.491.715.532 58.751.009.229 -0,9719
23 INKP 3.223.153 294.041 -0,9088
24 INTP 15.939.348 1.806.337 -0,8867
25 JPFA 36.742.561 1.002.376 -0,9727
26 KEJU 978.806.205.312 121.000.016.429 -0,8764
27 MARK 361.544.998.431 144.194.690.952 -0,6012
28 MOLI 1.122.522.594 79.288.256 -0,9294
29 MYOR 25.026.739.472.547 2.098.168.514.645 -0,9162
30 PEHA 1.105.420.197 48.665.150 -0,9560
31 PBID 4.632.864.612 373.653.845 -0,9193
32 ROTI 3.337.022.314.624 168.610.282.478 -0,9495
33 SCCO 1.570.342.260.773 1.026.016.335.334 -0,3466
34 SIDO 3.067.434 934.016 -0,6955
35 SKLT 1.281.116.255.236 42.520.246.722 -0,9668
36 SMBR 1.999.516.771 1.721.907.150 -0,1388
37 SMGR 40.368.107 2.674.343 -0,9338
38 SMSM 3.935.811 539.116 -0,8630
39 TCID 2.804.151.670.769 54.776.587.213 -0,9805
40 TKIM 1.047.118 148.334 -0,8583
41 TOTO 2.056.096.661.320 30.689.667.468 -0,9851
42 ULTJ 6.241.419 1.109.666 -0,8222
43 UNIC 322.098.564 27.294.821 -0,9153
44 WSBP 7.467.175.916.375 4.759.958.927.543 -0,3625
117

7.Tabel Data Penelitian Sebelum Ditransformasi

Pertumbuha
Dividend Stuktur
Profitabilit Likuiditas n
NO KODE Tahun Payout Modal
as (X1) (X2) Perusahaan
Ratio (Y) (X3)
(X4)
1 ALDO 2018 0,0206 0,0048 1,6192 0,9931 0,1142
2 ARNA 2018 0,5588 0,0957 1,7363 0,5073 0,1376
3 ASII 2018 0,3536 0,0837 1,1263 0,9770 0,1609
4 BUDI 2018 0,3566 0,0149 1,0032 1,7664 0,0544
5 CEKA 2018 0,2890 0,0793 5,1130 0,1969 -0,1476
6 CINT 2018 6,4925 0,0276 2,7083 0,2642 -0,0095
7 CPIN 2018 0,2018 0,1646 2,9787 0,4257 0,0930
8 DLTA 2018 0,6157 0,2219 7,1983 0,1864 0,1488
9 DPNS 2018 0,1059 0,0291 7,7361 0,1602 0,2883
10 DVLA 2018 0,5951 0,1192 2,8890 0,4020 -0,2146
11 EKAD 2018 0,1699 0,0868 5,0499 0,1776 0,1566
12 FASW 2018 0,2864 0,1278 0,9629 1,5570 0,3545
13 GOOD 2018 0,4303 0,1010 1,1814 0,6921 0,0760
14 HMSP 2018 0,9219 0,2905 4,3020 0,3180 0,0772
15 HOKI 2018 0,1574 0,1189 2,6784 0,3475 0,1832
16 HRTA 2018 0,2239 1,3422 3,6868 0,0401 0,1059
17 ICBP 2018 0,5774 0,1356 1,9517 0,5135 0,0457
18 IGAR 2018 0,1088 0,0783 5,7625 0,1807 0,0202
19 IMAS 2018 2,7666 0,0007 0,7493 3,0239 0,1386
20 INAI 2018 0,4698 0,0289 1,0233 3,6093 0,1530
21 INDF 2018 0,7023 0,0514 1,0663 0,9340 0,0457
22 INDS 2018 0,5929 0,0446 5,2113 0,1313 0,2196
23 INKP 2018 0,0667 0,0672 2,4060 1,3203 0,0663
24 INTP 2018 2,2487 0,0412 3,1373 0,1967 0,0526
25 JPFA 2018 0,5352 0,0978 1,7982 1,2554 0,1490
26 KEJU 2018 0,7245 0,1258 2,2995 0,4314 0,0865
27 MARK 2018 0,1392 0,2575 2,2189 0,3379 0,3573
28 MOLI 2018 1,7607 0,0504 2,3855 0,6064 0,0515
29 MYOR 2018 0,3502 0,1001 2,6546 1,0593 -0,0879
30 PEHA 2018 0,6578 0,0713 1,0382 1,3660 0,0008
31 PBID 2018 0,2751 0,1296 2,3858 0,4867 0,2473
32 ROTI 2018 0,2831 0,0289 3,5712 0,5063 1,0714
33 SCCO 2018 0,2836 0,0610 1,9075 0,4310 0,1621
34 SIDO 2018 0,9865 0,1989 4,1902 0,1499 0,0736
118

35 SKLT 2018 0,1362 0,0428 1,2244 1,2029 0,1431


36 SMBR 2018 0,1481 0,0447 2,1344 0,5943 0,2864
37 SMGR 2018 0,2680 0,0608 1,9672 0,5571 0,1033
38 SMSM 2018 0,1636 0,2262 3,9432 0,3027 0,1777
39 TCID 2018 0,4764 0,0708 5,8610 0,8884 -0,0213
40 TKIM 2018 0,0272 0,0829 1,6965 0,7929 0,0436
41 TOTO 2018 0,5358 0,1197 2,9535 0,5015 0,0242
42 ULTJ 2018 0,1783 0,1263 4,3981 0,1996 0,1226
43 UNIC 2018 0,6694 0,0731 2,6952 1,6090 0,0931
44 WSBP 2018 0,6799 0,0725 1,3970 0,9312 0,4414
1 ALDO 2019 0,0154 0,0848 1,8113 0,7344 0,3885
2 ARNA 2019 0,5408 0,1210 1,7364 0,5289 0,0915
3 ASII 2019 0,4826 0,0661 1,2911 0,8845 -0,0085
4 BUDI 2019 0,3514 0,0213 1,0065 1,3339 0,1347
5 CEKA 2019 0,2762 0,1547 4,7997 0,2314 -0,1401
6 CINT 2019 0,4570 0,0138 2,3771 0,3383 0,1001
7 CPIN 2019 0,5327 0,1237 2,5809 0,3930 -0,2123
8 DLTA 2019 0,8897 0,2229 8,0505 0,1750 -0,0738
9 DPNS 2019 0,5046 0,0124 21,7045 0,1278 -0,1706
10 DVLA 2019 0,5393 0,1212 2,9133 0,4011 0,4650
11 EKAD 2019 0,2708 0,0799 6,9170 0,1357 0,3607
12 FASW 2019 0,5882 0,0901 1,1449 1,2913 -0,1680
13 GOOD 2019 0,3038 0,0861 1,5338 14,0588 0,0484
14 HMSP 2019 0,9935 0,2696 32,7610 0,4267 -0,0064
15 HOKI 2019 0,2520 0,1222 2,9859 0,3228 0,1553
16 HRTA 2019 0,2149 1,5586 10,0722 0,9081 0,1784
17 ICBP 2019 0,3140 0,1385 2,5357 0,4514 -0,4237
18 IGAR 2019 0,1091 0,0985 7,7190 0,1502 -0,0010
19 IMAS 2019 0,2856 0,0027 0,7749 3,7617 0,0604
20 INAI 2019 0,5664 0,0277 1,0784 2,8895 0,0759
21 INDF 2019 0,3345 0,0614 1,2721 0,7748 0,0436
22 INDS 2019 0,6468 0,0358 5,8282 0,1019 -0,1286
23 INKP 2019 0,1386 0,0323 2,2503 1,1225 -0,0337
24 INTP 2019 1,1032 0,0662 3,3121 0,2005 0,0493
25 JPFA 2019 0,3388 0,0748 1,7333 1,1999 0,0803
26 KEJU 2019 2,6240 0,1471 2,4787 0,5293 0,1425
27 MARK 2019 0,3023 0,1994 3,0585 0,2243 0,1108
28 MOLI 2019 0,4638 0,0325 2,1320 0,4673 -0,0571
29 MYOR 2019 0,3249 0,1071 3,4286 0,9230 0,0401
119

30 PEHA 2019 0,9052 0,0488 6,5235 1,5520 0,1021


31 PBID 2019 0,4248 0,0956 2,6064 0,4020 0,0642
32 ROTI 2019 0,2525 0,0505 1,6933 0,5140 -0,3533
33 SCCO 2019 0,2384 0,0690 2,0950 0,4010 -0,6957
34 SIDO 2019 0,7924 0,2284 4,1235 0,1162 0,1101
35 SKLT 2019 0,1245 0,0568 1,2901 1,0791 0,2259
36 SMBR 2019 0,6308 0,0054 2,2880 0,5999 0,0019
37 SMGR 2019 0,5250 0,0297 1,3610 1,2957 -0,9987
38 SMSM 2019 0,0497 0,2056 4,6365 0,2722 0,0006
39 TCID 2019 0,5818 0,0569 5,5821 0,2635 0,0587
40 TKIM 2019 0,0650 0,0544 1,6268 0,9598 -0,0082
41 TOTO 2019 0,8074 0,0482 3,6587 0,5153 -0,0773
42 ULTJ 2019 0,1448 0,1567 4,4441 0,1686 0,1394
43 UNIC 2019 0,2139 0,0518 4,1099 0,2472 -0,0808
44 WSBP 2019 0,6842 0,0499 1,6213 0,9853 0,9415
1 ALDO 2020 0,0184 0,0685 1,7655 0,6159 0,0087
2 ARNA 2020 0,4959 0,1656 0,3040 0,5099 0,0279
3 ASII 2020 0,5387 0,0517 1,5432 0,7303 -0,2619
4 BUDI 2020 0,4023 0,0226 1,1438 0,5538 -0,0925
5 CEKA 2020 0,3273 0,1161 4,6627 0,2427 0,1645
6 CINT 2020 8,0297 0,0005 2,4939 0,2924 -0,1884
7 CPIN 2020 0,3454 0,1234 2,5263 0,3345 0,0004
8 DLTA 2020 2,5291 0,1007 7,4985 0,2017 -0,3395
9 DPNS 2020 0,4138 0,0076 208,4446 0,1141 -0,1873
10 DVLA 2020 0,7394 0,0816 2,5191 0,4980 -0,3590
11 EKAD 2020 0,2550 0,0887 8,1050 0,1361 -0,1144
12 FASW 2020 1,2905 0,0307 0,8094 1,5121 -0,9573
13 GOOD 2020 0,8722 0,0373 1,7512 1,2702 -0,0862
14 HMSP 2020 1,5073 0,1728 2,4541 0,6426 -0,9191
15 HOKI 2020 0,7528 0,0419 2,2440 0,3688 -0,9770
16 HRTA 2020 0,2159 0,0603 1,2757 1,0861 -0,9472
17 ICBP 2020 0,3931 0,0716 2,2576 1,0388 -0,8246
18 IGAR 2020 0,1092 0,0913 10,4798 0,1218 -0,9217
19 IMAS 2020 0,0526 0,0140 0,7558 2,8068 -0,9637
20 INAI 2020 3,9684 0,0029 1,1123 3,3433 -0,9967
21 INDF 2020 0,3853 0,0536 1,3733 1,0614 -0,8857
22 INDS 2020 1,1170 0,0208 6,1668 0,1024 -0,9719
23 INKP 2020 0,0636 0,0346 2,2475 0,9993 -0,9088
24 INTP 2020 1,4775 0,0661 2,9173 0,2331 -0,8867
120

25 JPFA 2020 0,2578 0,0386 1,9550 1,2741 -0,9727


26 KEJU 2020 0,9917 0,1793 2,5362 0,5305 -0,8764
27 MARK 2020 0,1845 0,2003 1,4627 0,7577 -0,6012
28 MOLI 2020 0,1693 0,0348 0,1747 0,6400 -0,9294
29 MYOR 2020 0,3265 0,1061 3,6943 0,7725 -0,9162
30 PEHA 2020 1,4677 0,0254 0,9426 1,5860 -0,9560
31 PBID 2020 0,3004 0,1543 3,8049 0,2553 -0,9193
32 ROTI 2020 0,8868 0,0379 3,8303 0,3794 -0,9495
33 SCCO 2020 0,4319 0,0636 4,3997 0,1435 -0,3466
34 SIDO 2020 0,8287 0,2426 3,6641 0,1949 -0,6955
35 SKLT 2020 0,2193 0,0549 1,5367 0,9016 -0,9668
36 SMBR 2020 0,5608 0,0019 1,3303 0,6835 -0,1388
37 SMGR 2020 0,0952 0,0343 1,3527 1,1379 -0,9338
38 SMSM 2020 0,0661 0,1597 5,7606 0,2745 -0,8630
39 TCID 2020 1,5417 0,0237 10,2524 0,2405 -0,9805
40 TKIM 2020 0,0359 0,0483 1,3824 0,9839 -0,8583
41 TOTO 2020 1,0088 0,0340 4,3254 0,6154 -0,9851
42 ULTJ 2020 0,1232 0,1268 2,4034 0,8307 -0,8222
43 UNIC 2020 0,2206 0,1127 4,9049 0,2191 -0,9153
44 WSBP 2020 0,0423 0,4509 0,6748 8,1215 -0,3625
121

8. Tabel Data Penelitian Setelah di transformasi ke LN

Kebijakan Struktur Pertumbuhan


Profitabilitas Likuiditas
Dividen Modal Perusahaan
NO KODE Tahun X1 X2
Y X3 X4

-3,88088 -5,33938 0,481939 -0,0069 -2,17024


1 ALDO 2018
-0,58196 -2,34638 0,551737 -0,67864 -1,98326
2 ARNA 2018
-1,03953 -2,4806 0,118962 -0,0233 -1,82717
3 ASII 2018
-1,03117 -4,20814 0,003151 0,56896 -2,9111
4 BUDI 2018
-1,24136 -2,53504 1,631793 -1,62503 0,198063
5 CEKA 2018
1,870644 -3,59053 0,996321 -1,33091 0,077869
6 CINT 2018
-1,6007 -1,804 1,091499 -0,85413 -2,37536
7 CPIN 2018
-0,48507 -1,50535 1,973842 -1,67992 -1,90485
8 DLTA 2018
-2,24523 -3,53653 2,045898 -1,83161 -1,24372
9 DPNS 2018
-0,51904 -2,12666 1,060907 -0,91119 0,251572
10 DVLA 2018
-1,77273 -2,4444 1,619378 -1,72823 -1,85406
11 EKAD 2018
-1,25025 -2,05722 -0,03781 0,442737 -1,03701
12 FASW 2018
-0,84329 -2,29257 0,166727 -0,36798 -2,57739
13 GOOD 2018
-0,08133 -1,23612 1,459072 -1,14568 -2,56128
14 HMSP 2018
-1,84872 -2,12982 0,985218 -1,0571 -1,69699
15 HOKI 2018
-1,49642 0,294316 1,30477 -3,21753 -2,2456
16 HRTA 2018
-0,54926 -1,99835 0,668718 -0,66652 -3,08548
17 ICBP 2018
-2,21869 -2,54663 1,751373 -1,71068 -3,90216
18 IGAR 2018
1,017611 -7,27504 -0,28859 1,106532 -1,97587
19 IMAS 2018
-0,75553 -3,54432 0,023045 1,283506 -1,87713
20 INAI 2018
122

-0,35333 -2,96816 0,064185 -0,06831 -0,08548


21 INDF 2018
-0,52275 -3,11025 1,650837 -2,03026 -1,51616
22 INDS 2018
-2,70799 -2,69985 0,877968 0,277844 -2,71293
23 INKP 2018
0,81035 -3,1884 1,143351 -1,62623 -2,94505
24 INTP 2018
-0,62511 -2,32479 0,586801 0,227419 -1,90393
25 JPFA 2018
-0,32227 -2,0732 0,832704 -0,84068 -2,44744
26 KEJU 2018
-1,97195 -1,35674 0,797026 -1,08487 -1,02906
27 MARK 2018
0,565719 -2,98687 0,869394 -0,50013 -2,96708
28 MOLI 2018
-1,04918 -2,30187 0,976293 0,057613 0,147854
29 MYOR 2018
-7,41878 -2,64043 -7,03749 -7,31191 -9,07997
30 PEHA 2018
-1,29074 -2,04296 0,86954 -0,72002 -1,39704
31 PBID 2018
-1,26187 -3,54242 1,272913 -0,68057 0,06901
32 ROTI 2018
-1,26012 -2,7972 0,645796 -0,84172 -1,81956
33 SCCO 2018
-0,0136 -1,61496 1,432756 -1,89799 -2,60902
34 SIDO 2018
-1,99374 -3,15216 0,202473 0,184713 -1,94405
35 SKLT 2018
-1,9097 -3,10798 0,758171 -0,52037 -1,25053
36 SMBR 2018
-1,3166 -2,8008 0,676592 -0,58509 -2,26984
37 SMGR 2018
-1,81026 -1,48647 1,372004 -1,19496 -1,72787
38 SMSM 2018
-0,74154 -2,64828 1,768319 -0,11832 0,088693
39 TCID 2018
-3,60279 -2,49053 0,52859 -0,23212 -3,13328
40 TKIM 2018
-0,62398 -2,12303 1,082995 -0,69014 -3,72188
41 TOTO 2018
-1,72426 -2,06924 1,48118 -1,61123 -2,09868
42 ULTJ 2018
-0,40141 -2,61598 0,991465 0,475637 -2,37391
43 UNIC 2018
-0,38581 -2,6243 0,334322 -0,07127 -0,81786
44 WSBP 2018
123

-4,17148 -2,46782 0,594018 -0,30877 -7,94541


1 ALDO 2019
-0,61473 -2,11206 0,551805 -0,63703 -2,39179
2 ARNA 2019
-0,72852 -2,71596 0,255472 -0,12271 0,076934
3 ASII 2019
-1,04592 -3,84708 0,00644 0,288086 -2,00471
4 BUDI 2019
-1,2868 -1,8665 1,568557 -1,4636 0,19188
5 CEKA 2019
-0,78308 -4,27969 0,865865 -1,08385 -2,30199
6 CINT 2019
-0,62974 -2,08956 0,948134 -0,93391 0,249801
7 CPIN 2019
-0,1169 -1,50115 2,085732 -1,74275 0,135587
8 DLTA 2019
-0,68408 -4,3919 3,07752 -2,05764 0,216782
9 DPNS 2019
-0,61739 -2,11035 1,069271 -0,91352 -0,76561
10 DVLA 2019
-1,30625 -2,52645 1,933977 -1,9973 -1,01967
11 EKAD 2019
-0,53061 -2,40675 0,135335 0,255624 0,214679
12 FASW 2019
-1,19143 -2,45262 0,427744 2,643247 -3,02796
13 GOOD 2019
-0,00651 -1,31095 3,489238 -0,85177 0,074997
14 HMSP 2019
-1,37822 -2,10195 1,0939 -1,13067 -1,86219
15 HOKI 2019
-1,53746 0,443763 2,309782 -0,09639 -1,72349
16 HRTA 2019
-1,15846 -1,97711 0,930468 -0,79549 0,402231
17 ICBP 2019
-2,21535 -2,31764 2,043688 -1,8955 0,06994
18 IGAR 2019
-1,25328 -5,90557 -0,25505 1,324869 -2,80666
19 IMAS 2019
-0,56842 -3,58749 0,075449 1,061067 -2,57776
20 INAI 2019
-1,09516 -2,791 0,240646 -0,25515 -3,13326
21 INDF 2019
-0,43576 -3,32987 1,762708 -2,28369 0,182334
22 INDS 2019
-1,9761 -3,43351 0,81107 0,115558 0,099947
23 INKP 2019
0,0982 -2,7145 1,197592 -1,60696 -3,00959
24 INTP 2019
124

-1,0823 -2,59293 0,550048 0,182252 -2,52259


25 JPFA 2019
0,964703 -1,91631 0,907726 -0,63617 -1,94867
26 KEJU 2019
-1,19645 -1,61226 1,11794 -1,49497 -2,19975
27 MARK 2019
-0,76824 -3,42573 0,75707 -0,76085 0,120924
28 MOLI 2019
-1,12416 -2,23378 1,232145 -0,08009 -3,21524
29 MYOR 2019
-0,09956 -3,02012 1,875412 0,439523 -2,28134
30 PEHA 2019
-0,85618 -2,34747 0,957957 -0,9112 -2,74541
31 PBID 2019
-1,37628 -2,98547 0,526697 -0,6656 0,354003
32 ROTI 2019
-1,43384 -2,67382 0,739531 -0,91373 0,569356
33 SCCO 2019
-0,23267 -1,47683 1,416696 -2,15271 -2,20668
34 SIDO 2019
-2,08354 -2,86769 0,254693 0,076111 -1,4876
35 SKLT 2019
-0,46074 -5,22172 0,827673 -0,51102 -0,28798
36 SMBR 2019
-0,64432 -3,5162 0,308193 0,259082 0,727612
37 SMGR 2019
-3,00242 -1,58201 1,533963 -1,30139 -7,3779
38 SMSM 2019
-2,54163 -2,86655 1,719562 -1,33369 -2,83586
39 TCID 2019
-2,7336 -2,91184 0,486622 -0,04102 0,076656
40 TKIM 2019
-0,21392 -3,03291 1,297101 -0,66306 0,13864
41 TOTO 2019
-1,93208 -1,85311 1,491571 -1,78041 -1,97051
42 ULTJ 2019
-1,54241 -2,95994 1,413389 -1,39768 0,141681
43 UNIC 2019
-0,37943 -2,99735 0,48324 -0,01486 -0,06031
44 WSBP 2019
-3,99316 -2,68073 0,56846 -7,48475 -7,7501
1 ALDO 2020
-0,70136 -1,79832 -1,19082 -0,67352 -3,58068
2 ARNA 2020
-0,61853 -2,96196 0,43386 -0,31424 0,287712
3 ASII 2020
-0,91047 -3,78788 0,134368 -0,59099 0,151832
4 BUDI 2020
125

-1,117 -2,15373 1,539599 -1,41598 -1,80491


5 CEKA 2020
2,083142 -7,60064 0,913844 -1,22977 0,231014
6 CINT 2020
-1,06314 -2,09212 0,926742 -1,09523 -0,78734
7 CPIN 2020
0,927863 -2,29521 2,014699 -1,60113 0,34425
8 DLTA 2020
-0,8824 -4,88411 5,339673 -2,17103 0,230112
9 DPNS 2020
-0,30189 -2,50619 0,923913 -0,69726 0,358015
10 DVLA 2020
-1,36669 -2,42294 2,092485 -1,99436 0,170467
11 EKAD 2020
0,255027 -3,48392 -0,21144 0,413514 0,707404
12 FASW 2020
-0,13671 -3,28874 0,560327 0,23918 0,146378
13 GOOD 2020
0,410335 -1,75589 0,897775 -0,44226 0,688402
14 HMSP 2020
-0,28394 -3,17146 0,80826 -0,9975 0,717076
15 HOKI 2020
-1,53314 -2,80849 0,243509 0,082565 0,702451
16 HRTA 2020
-0,93378 -2,63644 0,814308 0,038064 0,639775
17 ICBP 2020
-2,21426 -2,39398 2,349448 -2,10561 0,689736
18 IGAR 2020
-2,94566 -4,27167 -0,27997 1,032049 0,710569
19 IMAS 2020
1,378351 -5,85716 0,10644 1,206973 0,726662
20 INAI 2020
-0,9538 -2,9253 0,31719 0,059605 0,671505
21 INDF 2020
0,110648 -3,8734 1,81918 -2,2789 0,714594
22 INDS 2020
-2,75568 -3,36366 0,809807 -0,00071 0,683208
23 INKP 2020
-5,39044 -4,71722 -4,07073 -4,45645 -4,67201
24 INTP 2020
-1,35572 -3,25425 0,670401 0,242226 0,71499
25 JPFA 2020
-0,0083 -1,71864 0,930668 -0,6339 0,666714
26 KEJU 2020
-1,69025 -1,60771 0,380296 -0,27748 0,51439
27 MARK 2020
-1,77593 -3,35866 -1,74447 -0,44629 0,693554
28 MOLI 2020
126

-1,11938 -2,24348 1,306779 -0,25813 0,686933


29 MYOR 2020
0,383687 -3,67303 -0,05913 0,461214 0,706765
30 PEHA 2020
-1,20273 -1,86873 1,336299 -1,36518 0,688534
31 PBID 2020
-0,1201 -3,27356 1,342945 -0,96923 0,703553
32 ROTI 2020
-0,83953 -2,75491 1,481531 -1,94165 0,349301
33 SCCO 2020
-0,18794 -1,41621 1,298596 -1,63549 0,569256
34 SIDO 2020
-1,51728 -2,90141 0,429638 -0,10359 0,712095
35 SKLT 2020
-0,57834 -6,25849 0,285393 -0,38053 0,190856
36 SMBR 2020
-2,35227 -3,37309 0,302117 0,129227 0,695743
37 SMGR 2020
-2,71601 -1,83438 1,751041 -1,2928 0,659833
38 SMSM 2020
0,432873 -3,74381 2,327514 -1,42496 0,718772
39 TCID 2020
-3,32837 -3,031 0,323795 -7,0162 0,65741
40 TKIM 2020
0,00877 -3,38247 1,464506 -0,48541 0,721016
41 TOTO 2020
-2,09419 -2,06546 0,876866 -0,18544 0,63851
42 ULTJ 2020
-1,51134 -2,1833 1,590236 -1,51813 0,686478
43 UNIC 2020
-3,1621 0,796602 -0,39335 2,094521 -0,36054
44 WSBP 2020
127

9. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tabel .4.3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Dividend Payout Ratio (Y) 132 ,02 8,03 ,6504 1,01349
Profitabilitas (X1) 132 ,00 1,56 ,1093 ,18166
Likuiditas (X2) 132 ,17 208,44 4,9408 18,22720
Stuktur Modal (X3) 132 ,04 14,06 ,8860 1,49118
Pertumbuhan Perusahaan (X4) 132 -1,00 1,07 -,1682 ,45355
Valid N (listwise) 132
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS 2022 ( Lampiran B.1 )

10.. Hasil Uji Asumsi Klasik

10.1 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 132
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 1,02602141
Most Extreme Differences Absolute ,054
Positive ,051
Negative -,054
Test Statistic ,054
c,d
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS 2022 ( Lampiran B.2)
128

10.2 Hasil Uji Normalitas Histogram

10.3 Hasil Uji Normalitas Plot


129

10.4 Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Correlations Collinearity Statistics
Model Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 Profitabilitas (X1) -,164 -,196 -,161 ,931 1,074
Likuiditas (X2) ,410 ,376 ,325 ,843 1,186
Stuktur Modal (X3) ,354 ,294 ,247 ,914 1,094
Pertumbuhan Perusahaan ,426 ,234 ,193 ,798 1,254
(X4)
a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)
Sumber : Hasil Pengujian Data, 2022 (Lampiran B.3)

10.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,448 ,176 2,541 ,012
Profitabilitas (X1) -,095 ,048 -,177 -1,962 ,052
Likuiditas (X2) ,049 ,052 ,089 ,941 ,348
Stuktur Modal (X3) ,012 ,042 ,027 ,291 ,771
Pertumbuhan Perusahaan -,044 ,034 -,127 -1,304 ,194
(X4)
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Hasil Pengujian Data, 2022 (Lampiran B.4)

10.6 Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,597 ,356 ,336 1,04205 2,131
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), Stuktur Modal (X3), Likuiditas (X2),
Profitabilitas (X1)
b. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS, 2022 ( Lampiran B.5 )
130

11. Hasil Uji Hipotesis


11.1 Hasil Uji Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,585 ,285 -5,569 ,000
Profitabilitas (X1) -,176 ,078 -,167 -2,257 ,026
Likuiditas (X2) ,386 ,084 ,354 4,571 ,000
Stuktur Modal (X3) ,236 ,068 ,258 3,467 ,001
Pertumbuhan Perusahaan ,147 ,054 ,216 2,709 ,008
(X4)
a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)
Sumber : Hasil Pengujian Data SPSS, 2022 ( Lampiran B.6)

11.2 Hasil Uji Parsial (T)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,585 ,285 -5,569 ,000
Profitabilitas (X1) -,176 ,078 -,167 -2,257 ,026
Likuiditas (X2) ,386 ,084 ,354 4,571 ,000
Stuktur Modal (X3) ,236 ,068 ,258 3,467 ,001
Pertumbuhan Perusahaan ,147 ,054 ,216 2,709 ,008
(X4)
a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)
Sumber : Hasil Pengujian Data sPSS, 2022 ( Lampiran B.7)
131

11.3 Hasil Uji Simultan (F)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 76,287 4 19,072 17,563 ,000
Residual 137,906 127 1,086
Total 214,193 131
a. Dependent Variable: Dividend Payout Ratio (Y)
c. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), Profitabilitas (X1), Stuktur
Modal (X3), Profitabilitas (X2)
Sumber : Hasil Pengujian data, 2022 (Lampiran B.8)

11.4 Hasil Uji Koeifisien Determinasi (R2)

Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,597 ,356 ,336 1,04205
a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Perusahaan (X4), , Stuktur Modal (X3), Likuiditas
(X2), Profitabilitas (X1)
132

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

1 Nama Lengkap Merna Crysna Siringo ringo


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Akuntansi
4 NIM 7161220019
5 Tempat, Tanggal Lahir Buttu Bartong, 11 Januari 1998
6 E-mail mernacrysnasiringoringo@gmail.com
7 Nomor HP 0812-6327-5344

Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA
Nama Instansi SD N 091325 SMP N 3 Raya SMA N 1 Bangun
Merek Raya Purba
Jurusan IPS
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar benarnya.

Medan , Juli 2022

Penulis

Merna Crysna Siringoringo


NIM. 7161220019
133

Anda mungkin juga menyukai