SKRIPSI
Oleh :
ELSA THERESIA VALERY SIMANGUNSONG
NIM : 7183520008
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai penulis
Medan. Dalam penulisan ini, penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai
Kuasa dan bantuan dari semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai
kemampuan penulis, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Secara
Simangunsong dan Ibu N.H Br. Samosir selaku orang tua penulis yang telah memberi
ketulusan doa, dukungan, motivasi, serta kasih sayang dan pengorbanan kepada
Dalam kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
pihak yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
Medan.
iv
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D, selaku Dekan Fakultass Ekonomi
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
4. Bapak Dr. Azizul Kholis, S.E., M.Si., CMA selaku wakil Dekan II Fakultas
5. Bapak Drs. Tauda Silalahi, M.Pd selaku Wakil dekan III Fakultas Ekonomi
6. Ibu Yulita Triadiarti, S.E., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
8. Bapak Taufik Hidayat, SE., M.Si., selaku Ketua Prodi Akuntansi Fakultas
9. Ibu Lili Wardani Harahap. S.E., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing Akademik
Penulis.
10. Ibu Akmal Huda Nasution, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
Penulis yang telah memberikan kritik, saran, arahan dan perbaikan yang
11. Bapak Drs. La Ane, M.Si., selaku Dosen Penguji Penulis yang telah memberikan
v
12. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si., AK., CA., selaku Dosen Penguji Penulis yang
13. Ibu Erny Luxy Purba. S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Penulis yang telah
14. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal ilmu
16. Keluarga Penulis, yang selalu memberi dukungan selama perkuliahan sampai
17. Teman – Teman Seperjuangan (Jepara Squad) dan Keluarga besar Akt C-2018
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena itu, penulis mengharapkan adanya kritikan dan saran dari para pembaca untuk
penyempurnaan skripsi ini, serta penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
ABSTRAK.................................................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
ix
2.1.3 Pajak...........................................................................................................35
2.1.5 Profitabilitas...............................................................................................41
2.1.7 Leverage.....................................................................................................46
2.4 Hipotesis............................................................................................................60
x
4.1.1 Gambaran Umum Penelitian......................................................................72
5.1 Kesimpulan........................................................................................................98
5.2 Saran..................................................................................................................99
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................100
LAMPIRAN.............................................................................................................104
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
A. Hasil Tabulasi Data.......................................................................................104
A.1 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel.....................................................105
A.2 Perhitungan Transfer Pricing........................................................................105
A.3 Perhitungan Pajak..........................................................................................106
A.4 Perhitungan Ukuran Perusahaan....................................................................108
A.5 Perhitungan Profitabilitas..............................................................................110
A.6 Perhitungan Leverage....................................................................................112
A.7 Perhitungan Kepemilikan Asing ...................................................................114
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dan kian lama memberikan pengaruh yang besar terhadap transaksi internasional.
Saat ini, untuk menjalankan praktik bisnis baik praktik dalam negeri ataupun
praktik luar negeri, perusahaan tidak lepas dari transaksi jual beli dengan pihak
terkait. Nilai perdagangan dunia lebih dari 60 persen berasal dari transaksi intra-
menetapkan biaya transfer dalam suatu transaksi baik itu berupa barang, jasa,
aset yang tak berwujud, maupun transaksi keuangan antara anggota divisi pada
sebuah perusahaan ataupun antara anggota divisi antar dua buah perusahaan baik
yang berada di dalam negeri ataupun yang berada di luar negeri. Dalam akuntansi
1
2
harga internal pada suatu barang, jasa, serta aset tidak berwujud yang
antara perusahaan di dua atau lebih negara. Produksi yang terus menerus di
alat, ahli dan peraturan, wajib pajak sering memenangkan pemeriksaan transfer
yang menyimpang dari harga pasar. Metode lain yang dilakukan oleh perusahaan
3
ialah dengan melakukan manipulasi laba dari suatu perusahaan pusat pada anak
perusahaan yang memiliki tarif pajak rendah sehingga besarnya pajak yang
perusahaan yang ingin memperoleh laba tinggi. Praktek transfer pricing yang
Transfer pricing merupakan isu yang menjadi perhatian utama otoritas pajak di
berbagai belahan dunia saat ini. Dalam laporan yang diterbitkan Organization for
Economic Co-operation and Development pada 2020, tren sengketa pajak terkait
transfer pricing semakin meningkat. Pada 2019 jumlah kasus baru sengketa
transfer pricing meningkat sebesar 11%. Jumlah kasus tetap tinggi di tahun 2020
meskipun ada pandemi Covid-19. Maka dari itu, pada saat menjalani skema
ketentuan khusus dan umum untuk mencegah penghindaran pajak sehingga dapat
terkait jenis dokumen serta keterangan tambahan yang harus disimpan oleh pihak
Indonesia juga diatur pada Pasal 18 UU No. 36 Tahun 2008 mengenai pajak
melaksanakan perbaikan pada transaksi yang tak arm’s leght (wajar). Peraturan
yang membahas secara lebih mendetail perihal transfer pricing terdapat pada
dilaksanakan oleh wajib pajak bersama pihak yang memiliki hubungan istimewa.
pricing antara lain pajak, ukuran dari suatu perusahaan, profitabilitas, leverage
pemerintah (Daniel et al, 2016). Kian besarnya pajak yang harus perusahaan
tanggungan pajak tersebut (Yuniasih et al., 2012). Maka dari itu pajak
penelitian yang dilakukan oleh Refgia (2017), Khotimah (2018) serta Anisyah
Melmusi (2016), Rosa et al. (2017 ), Fauziah serta Saebani (2018) menyatakan
Selain pajak, praktik transfer pricing juga dapat dipengaruhi oleh ukuran
ataupun kecilnya sebuah objek, artinya ukuran dari suatu perusahaan bisa
dimaksudkan sebagai sebuah perbandingan baik itu besar ataupun kecilnya suatu
usaha dari sebuah perusahaan yang bisa diilustrasikan dengan total dari aktiva,
total dari penjualan, rata-rata dari penjualan aset serta rata-rata dari total aktiva
6
sebuah perusahaan. Perusahaan dengan skala yang besar secara optimal akan
dengan perusahaan dengan skala yang kecil, maka dari itu perusahaan dengan
skala besar akan condong melakukan manajemen laba sebab perusahaan tersebut
tergolong lebih tinggi. Hal tersebut mengakibatkan pajak terutang pada suatu
perusahaan pun akan terus meninggi. Karena hal tersebut, manajer di suatu
perusahaan condong akan memakai suatu cara guna meminimalisir pajak dengan
dalam penelitian yang dilaksanakan oleh Marisa (2017) dan Ananta (2018)
penetapan transfer pricing, perusahaan yang tergolong lebih besar pun kurang
satu penunjuk sebuah kinerja yang diterapkan manajemen pada saat melakukan
keuntungan. Adapun pendapat Kasmir (2013) daya laba atau yang kerap disebut
laba. Maka pada saat mengukur efesiensi laba suatu perusahaan dapat
pajak yang dibayarkan menjadi tinggi sehingga membuat para pelaku ekonomi
seiring penghasilan meningkat. Dalam hal ini, para pelaku ekonomi diduga
sejumlah negara yang mempunyai pajak yang rendah untuk mengurangi beban
daripada pajak.
signifikan positif antara profitabilitas dan transfer pricing. Hal tersebut searah
serta (Richardson, Taylor, serta Lanis, 2013) dimana kian besarnya pendapatan
memperlihatkan jumlah hutang yang dipakai guna mendanai aset dari perusahaan
timbulnya bunga yang wajib dilunasi, kian besarnya utang mengakibatkan kian
besar pula biaya dari bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan tersebut.
Dari besarnya biaya bunga tersebut bisa menjadi dampak berkurangnya beban
akan pajak (Surya, 2016). Terdapat kemungkinan kalau leverage bisa bertindak
selaku pengganti dari transfer pricing untuk meraih peringanan kewajiban dari
dari kelompoknya yang ada di lokasi dengan pajak yang tergolong rendah
Disisi lain penelitian yang dilaksanakan Putri (2016), Nisa (2018) membuktikan
berada di negara asalnya tapi mempunyai cabang ataupun anak dari perusahaan
di sejumlah negara bagian yang ada di dunia, sehingga mennjadi akar mulanya
penanaman modal asing secara langsung yang tentu saja investasinya sangat
saham oleh individual ataupun lembaga asing (Refgia, 2017). Semakin tinggi
putusan oleh perusahaan guna membuat untung dirinya sendiri serta strategi
penetuan harga serta besarnya transfer pricing pada transaksi (Sari, 2013).
entitas yang mempunyai 20% atau lebih saham baik secara langsung maupun
Pada penelitian yang terdahulu oleh (Akbar, 2015) serta (sustomo, 2017)
transfer pricing. Demikian pula dengan penelitian dari (Yulia et al., 2019) yang
pada perusahaan manufaktur yang tercatat pada BEI periode 2013 hingga 2017.
Putri (2016 juga menunjukan kalau kepemilikan ssing tidak memiliki pengaruh
dilihat dari variabel-variabel bebas yang dimiliki oleh penelitian ini. Dalam
profitabilitas, leverage dan kepemilikan asing. Selain itu, objek peneltian ini
yaitu perusahaan bidang manufaktur yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan menggunakan rentang data 3 tahun yaitu tahun 2018–2020. Dalam
menghindari pajak.
2. Jumlah kasus sengketa pajak terkait transfer pricing semakin meningkat tiap
tahunnya.
masalah yang akan dikaji pada penelitian kali ini adalah seperti dibawah ini:
tahun 2018-2020 ?
13
tahun 2018-2020 ?
2018-2020?
1. Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
yang kontraktual antara satu individu ataupun lebih (principal) dengan agent
contract under which one or more person (the principals) engage another
person (the agent) to perform some service on their behalf which involves
seorang agent dalam menentukan suatu putusan secara tepat untuk prinsipal
dimana pihak dari agen tersebut yaitu manajer perusahaan (direksi) yang
mengambil tindakan selaku pengambil putusan serta pihak dari prinsipal, ialah
16
17
kas bebas (free cash flow) dalam kegiatan yang tak profitabel, meningkatkan
investasi antara investor dan manajer (Bhatala et al., 1994). Menurut pendapat
dengan cara pemungutan suara pada rapat umum pemegang saham, dimana
hak pemungutan suara pemegang saham yaitu elemente penting dari asset
finansial.
(Warsono, 2009).
sendiri, karena itu sejumlah permasalahan keagenan timbul sebab adanya pihak-
bertujuan mengurangi beban pajak yang seharusnya dilunasi. Maka dari itu,
kepentingan tersebut.
suatu kebijakan harga antar perusahaan yang terikat dengan transaksi antar
yang berwujud, jasa, serta kredit ataupun transaksi pembiayaan yang lain
dalam trasaksi antara satu pihak dengan pihak lainnya yang memiliki
harga pada transaksi pihak berelasi, dan pihak berelasi artinya pihak yang
disebutkan yaitu transfer pricing tercakup atas sejumlah poin antara lain
kalau transfer pricing yaitu penetapan suatu harga akan barang, jasa,
maupun harta tidak berwujud yang lain antar satu perusahaan dengan
diserahkannya barang, jasa serta harta tidak terlihat, layaknya yang sudah
transfer pricing kerap dimaknai dengan suatu hal yang tak baik (bersifat
melakukan evaluasi kinerja atau hasil operasi tiap divisi dan memotivasi
manajer dalam hal menyusun orientasi produksi serta laba di seluruh unit
menuju suatu putusan yang sesuai dengan tujuan dari perusahaan tersebut
can effect overall corporate income taxes. This is particulary true for
Desriana, 2012).
pricing di Indonesia yang dilaksanakan oleh tim UNTC dari PBB yang
dikepalai oleh Dr. Silvain Plasschaert (Belgia). Pada penelitian itu bisa
Indonesia misalnya:
dapat dipicu karena alasan pajak (tax motive) ataupun alasan bukan pajak
(non – tax motive). Motivasi pajak pada praktek transfer pricing dilakukan
Harga total yang dihitung untuk transfer barang serta jasa antar pada
berbasis biaya dengan konsep ini sederhana dan hemat sumber daya
dan lain-lain. Oleh karena itu, metode ini dianggap tidak memuaskan bagi
independen dimana barang atau jasa yang ditransfer diberi harga sesuai
dengan harga pasar yang berlaku. Namun, terkadang informasi pasar yang
negoisisasi ini karena jika berada pada situasi sulit yang dapat
5. Berdasarkan Arbitrase
interaksi antar dua divisi yang berada pada tingkat terbaik untuk
mudah dan cepat, terkadang butuh waktu yang lama. Untuk mengurangi
dilakukan, yaitu:
uncontrolled price/CUP).
dengan laba kotor wajar, yang menggambarkan fungsi, aset serta resiko
atas terjualnya kembali produk kepada pada pihak lainnya yang tak
kondisi wajar.
tingkatan laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan yang sama ataupun
perusahaan lain dari suatu transaksi dengan pihak yang tidak memiliki
method/TNMM)
aktiva, ataupun terhadap dasar lainnya atas transaksi yang terjadi antara
operasi atas transaksi sebanding dengan pihak lainnya yang tak memiliki
hubungan istimewa.
wajar (arm’s length price) bertujuan untuk memastikan transaksi yang ada
istimewa adalah suatu pengalihan sumber daya atau kewajiban antara pihak-
penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% pada
wajib pajak lainnya, atau hubungan antara wajib pajak dengan penyertaan
paling rendah 25% pada dua wajib pajak atau lebih, demikian pula hubungan
hal berikut:
a. Suatu perusahaan dan suatu negara pihak pada persetujuan, baik secara
persetujuan lainnya.
30
b. Orang dan badan yang sama, baik secara langsung ataupun tidak langsung
di negara pihak pada persetujuan dan suatu perusahaan serta negara pihak
lainnya pada persetujuan modal P3B tidak menyebut secara jelas besarnya
masing-masing negara.
harga atas transaksi dengan pihak afiliasi yang berada di yurisdiksi pajak
yang berbeda, dengan tujuan untuk mengurangi jumlah beban pajak yang
diterima oleh perusahaan. Jika negara lain tempat pihak afiliasi beroperasi
memiliki tarif PPh Badan yang lebih rendah dari tarif PPh Badan dalam
pricing secara alami menjadi fokus perhatian pemerintah. Hal ini terutama
Gambar 2.1
Transaksi Afiliasi
Tabel 2.1
Perhitungan Pajak dari Transaksi Pihak Afiliasi
Uraian A B Grup
Penjualan 1.100 1.750 1.750
Harga Pokok Penjualan 600 1.100 600
Laba Kotor 500 650 1.150
Biaya Operasional 150 75 225
Laba Operasional 350 575 925
Biaya non-operasional 50 25 75
Laba bersih 300 550 850
Tarif Pajak 40% 10% 20,6% (efektif)
Total Pajak 120 55 175
Gambar 2.2
Manipulasi Transfer Pricing
Tabel 2.2
Perhitungan Pajak dari Manipulasi Transfer Pricing
Uraian A B Grup
Penjualan 1.000 1.750 1.750
Harga Pokok Penjualan 600 1.000 600
Laba Kotor 400 750 1.150
Biaya Operasional 150 75 225
Laba Operasional 250 675 925
Biaya non-operasional 50 25 75
Laba bersih 200 650 850
Tarif Pajak 40% 10% 17% (efektif)
Total Pajak 80 65 145
17% atau menurun sebesar 3,6%. Disisi lain, negara A kehilangan sebesar
pricing umumnya diatur pada Pasal 18, UU No. 36 Tahun 2008 mengenai
Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang
tersebut, dikatakan bahwa Harga Wajar atau laba Wajar adalah harga atau
laba yang terjadi dalam transaksi yang dilakukan pihak-pihak yang tidak
34
laba yang ditentukan sebagai harga atau laba yang memenuhi Prinsip
kelaziman usaha dalam transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang
2.1.3 Pajak
setiap penghasilan yang diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau
Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara dengan jumlah
dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung untuk
merupakan kewajiban yang dibebankan kepada orang atau badan yang telah
kewajiban untuk pengeluaran negara dan pembangunan nasional. Hal ini terjadi
Salah satu cara untuk mengukur seberapa baik sebuah perusahaan mengelola
pajaknya adalah dengan melihat tarif pajak efektifnya (Liansheng et al., 2007).
Menurut (Ayu et al., 2017) perusahaan dengan laba tinggi dan berada di
negara dengan tarif pajak yang tinggi akan melakukan pergeseran laba ke
negara yang termasuk low tax countries. Hal tersebut cenderung dipengaruhi
penghasilan kena pajak pada transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang
Jenderal Pajak tersebut tidak dilakukan apabila wajib pajak telah memenuhi
prinsip kewajaran dan kelaziman usaha dalam transaksi yang dilakukan dengan
wajar yang diterapkan oleh wajib pajak. Penting kiranya wajib pajak
Undang KUP atas transaksi transfer pricing yang terindikasi memiliki tindak
Peraturan ini mengembangkan jenis dan bentuk surat atau dokumen yang
berbeda. Dalam penelitian ini pajak yang diproksikan dengan Effective Tax
Rate (ETR) dimana ETR adalah sebuah persentase besaran tarif pajak yang
ditanggung oleh perusahaan. Menurut Wulandari dan Dovi (2010), salah satu
cara untuk mengukur seberapa baik suatu perusahaan dapat mengelola pajaknya
adalah dengan melihat tarif pajak efektifnya. Tarif Pajak Efesien (Effective Tax
Beban Pajak
Effective Tax Rate =
Laba Sebelum Pajak
kecilnya suatu objek. Putu Ayu dan Gerianta (2018), mengemukakan bahwa
kecilnya perusahaan diukur dengan total aktiva, jumlah penjualan, nilai saham
dan sebagainya.
2008 yang menjelaskan 4 jenis ukuran perusahaan yang dapat dinilai dari
39
jumlah penjualan dan aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Keempat
penjualan Rp.300.000.000,-.
dengan Rp.2.500.000.000,-.
dengan Rp.50.000.000.000,-.
ini;
(b) dan jika ada yang memiliki hanya sedikit pemilik yang lain,
(c) seluruh pemiliknya ikut terlibat secara aktif dalam pelaksanaan urusan-
tertentu,
perusahaan yang;
(a) sahamnya diperdagangkan di pasar publik atau bursa saham atau pasar
menggunakan Logaritma natural (Ln) dari total aktiva. Logaritma natural (Ln)
41
perusahaan yang terlalu besar dengan ukuran perusahaan yang terlalu kecil,
maka dari jumlah aktiva dibentuk logaritma natural yang bertujuan untuk
membuat data jumlah aktiva terdistribusi secara normal (Mita Tegar Pribadi,
2018). Nilai total aktiva biasanya bernilai lebih besar dibandingkan dengan
variabel keuangan lainnya, maka variabel total aktiva diperhalus menjadi Log
dari total aktiva dengan nilai ratusan milyar bahkan trilyun akan disederhanakan
tanpa mengubah proporsi dari total aktiva yang sesungguhnya. Indikator untuk
menghitung Ukuran Perusahaan menurut (Putu Ayu dan Gerianta, 2018), yaitu :
2.1.5 Profitabilitas
(total assets), penjualan (sales), dan modal sendiri. Dari beberapa definisi diatas
42
maupun dalam pencapaian tujuan atau tingkat kegiatan perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
laba yang diperoleh perusahaan. Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam
sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas
perusahaan.
laba yang tinggi itu berarti bahwa perusahaan tersebut berkewajiban membayar
pajak yang tinggi pula. Adapun laba itu sendiri merupakan ukuran dari seberapa
besar pajak yang akan dibayar oleh perusahaan dan bagi perusahaan yang
dalam hal ini juga memiliki andil dalam peengambilan keputusan dalam praktik
melalukan operasionalnya, apabila laba yang diperoleh tinggi maka pajak yang
harus di bayar perusahaan juga akan tinggi, hal ini dapat memperkuat
yang bersangkutan.
Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets (ROA),
Gross Profit Margin atau margin atas laba penjuualan merupakan rasio
dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh laporan arus
44
pertimbangan biaya yang ter pakai untuk memproduksi produk atau jasa.
Semakin besar nilai rasio GPM, maka semakin baik keadaan operasi
Laba Bersih
Gross Profit Margin = x 100%
Penjualan
rupiah dari penjualan yang dilakukan. Sama halnya dengan Gross Profit
semakin baik pula operasi suatu perusahaan. Rumus yang digunakan untuk
Laba Operasi
Operating Profit Margin =
Penjualan Bersih
tinggi net profit margin, maka semakin baik aktivitasi suatu perusahaan.
Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah sebagai berikut
(Kasmir, 2017) :
perusahaan semakin baik, dan sebaliknya (Kasmir, 2017). Artinya, rasio ini
Laba Bersih
ROA = x 100 %
Total Aktiva
mengukur laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
bersih dibagi dengan total aktiva. Alasan ROA dipilih sebagai proksi pada
penelitian ini dikarenakan ROA bersifat menyeluruh dan dapat digunakan untuk
keuntungan berdasarkan aset yang dimiliki. Selain itu, rasio ini dapat digunakan
2.1.7 Leverage
terutama yang berkaitan dengan dana agar perusahaan beroperasi dengan baik.
47
Dana selalu dibutuhkan untuk menutupi biaya yang diperlukan, baik jangka
ekspansi atau perluasan usaha atau investasi baru. Artinya didalam perusahaan
harus selalu tersedia dana dalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada saat
leverage, yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit
menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumber yang
dapat dipakai untuk membayar utang. Pengertian leverage ini juga didukung
oleh pendapat Brigham dan Houston dalam bukunya yang menyatakan rasio
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai
oleh utang. Rasio ini dapat melihat sejauh mana perusahaan dibiayi oleh utang
atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal
perusahaan yang baik semestinya mempunyai modal lebih besar daripada utang.
Tingkat rasio leverage yang tinggi berarti perusahaan menggunakan utang yang
tinggi pula dan ini berarti profitabilitas perusahaan akan meningkat, namun
pengukuran rasio leverage yang sering digunakan yaitu Debt to asset ratio
(debt ratio), Debt to equity ratio, Long term debt to equity ratio dan Times
interst earned. Debt Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Debt to equity
ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan equitas. Rasio
ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang
lancer dengan seluruh equitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana
lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang. Long term debt to equity ratio mengukur
beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang
49
dengan modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Times interest earned
merasa malu karena tidak mampu membayar biaya bunga tahunannya. Apabila
metode Debt Equity Ratio karena jika pemilihan penggunaan utang lebih
biaya sehingga tidak dapat menjadi pengurang penghasilan kena pajak, beda
halnya dengan biaya pinjaman atau bunga. Adapun rumus untuk menghitung
Total Hutang
DER = Ekuitas
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan
timbul dari adanya perbandingan pemilik saham oleh individu, masyarakat luas,
50
Saerang, & Tirayoh, 2017). Isu Penanaman Modal Asing (PMA) dewasa ini
investasi tidak mungkin dicukupi dari pemerintah dan swasta nasional. Keadaan
Indonesia yang dilakukan pihak asing, baik modal asing sepenuhnya maupun
Kepemilikan Asing dapat diukur sesuai dengan proporsi saham biasa yang
Entitas Asing yang memiliki saham sebesar 20% atau lebih sehingga
bisa disebut sebagai pemegang saham pengendali asing Karena transfer pricing
merupakan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak asing, maka
sebagai beikut :
Tabel 2.3
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Judul
No Penelitian Variabel Hasil
Penelitian
1. Zalviana & Pengaruh - Variabel Hasil Penelitian ini
Munawaroh Profitabilitas, Dependen : menunjuukkan bahwa :
(2021) Pajak Transfer - Profitabilitas memiliki
Penghasilan pricing pengaruh positif namun
dan Ukuran - Variabel tidak signifikan
Perusahaan Independen : terhadap keputusan
Terhadap Profitabilitas, Transfer pricing.
Keputusan Pajak - Pajak Penghasilan
Transfer Penghasilan memiliki pengaruh
pricing dan Ukuran negatif dan tidak
Perusahaan signifikan terhadap
keputusan Transfer
pricing
- Ukuran Perusahaan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan Transfer
pricing
2. Cledy dan Pengaruh - Variabel Hasil penelitian
Amin (2020) Pajak, Dependen : menunjukkan bahwa:
Ukuran Transfer - Pajak berpengaruh
Perusahaan, pricing positif dan signifikan
Profitabilitas - Variabel terhadap keputusan
52
yang telah memenuhi persyaratan kepada suatu negara dengan tujuan untuk
kewajiban untuk pengeluaran negara dan pembangunan nasional. Hal ini terjadi
beroperasi. Menurut (Ayu et al., 2017) perusahaan dengan laba tinggi dan
berada di negara dengan tarif pajak yang tinggi akan melakukan pergeseran
laba ke negara yang termasuk low tax countries. Hal tersebut cenderung
Semakin tinggi tarif pajak dalam suatu negara maka akan semakin besar
pajak. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Refgia (2017),
Khotimah (2018) dan Anisyah (2018) yang menunjukkan bahwa beban pajak
suatu objek, yang artinya ukuran dari perusahaan bisa dimaksudkan sebagai
suatu perbandingan besar atau kecilnya usaha dari suatu perusahaan yang dapat
digambarkan melalui total aktiva, total penjualan, rata-rata penjualan aset dan
56
laba yang lebih tinggi. Akibatnya pajak terutang perusahaan juga semakin
laba yang diperoleh perusahaan. Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam
sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh
laba yang tinggi itu berarti bahwa perusahaan tersebut berkewajiban membayar
57
pajak yang tinggi pula. Profitabilitas dalam hal ini juga memiliki andil dalam
diperoleh tinggi maka pajak yang harus di bayar perusahaan juga akan tinggi,
akan adanya bunga yang harus dibayarkan, semakin besar utang maka semakin
besar juga biaya bunga yang ditanggung perusahaan. Biaya bunga yang besar
multinasional.
hutang dari anggota kelompoknya yang berada di daerah dengan pajak rendah
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian dan
transfer pricing untuk transaksi (Sari, 2013). Menurut PSAK No.15 (revisi
2013) pemgang saham pengendali adalah entitas yang memiliki 20% atau lebih
saham baik secara langsung maupun tidak langsung. Entitas Asing yang
memiliki saham sebesar 20% atau lebih sehingga dianggap memiliki pengaruh
transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan pihak asing, maka pemegang
59
saham asing yang memiliki kendali dalam perusahaan memiliki pengaruh pada
Gambar 2.3
Kerangka Berpikir
Pajak (X1)
( H 1)
Ukuran Perusahaan (X2)
(H 2 )
( H 3) Transfer Pricing
Profitabilitas (X3)
(Y)
(H 4)
Leverage (X4)
( H 5)
( H 6)
60
2.4 Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2022 sampai dengan selesai.
Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek dengan
61
62
pengamatan.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data
sekunder. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan diolah oleh
manufaktur terkait.
lainnya yang telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari
dependen (Y) yaitu transfer pricing dan variabel independen (X) yaitu pajak,
pricing. Transfer pricing yaitu penetapan suatu harga akan barang, jasa,
maupun harta tidak berwujud yang lain antar satu perusahaan dengan
1. Pajak
perorangan atau badan yang diterima atau diperoleh dalam tahun pajak
Beban Pajak
Effective Tax Rate =
Laba Sebelum Pajak
2. Ukuran Perusahaan
(Ln) dari total aktiva dengan nilai ratusan milyar bahkan trilyun akan
sesungguhnya.
Size = Ln (Total Aktiva)
3. Profitabilitas
Laba Bersih
ROA =
Total Aktiva
4. Leverage
65
mana perusahaan dibiayai oleh utang. Rasio ini dapat melihat sejauh
mana perusahaan dibiayi oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan
Total Hutang
DER =
Ekuitas
5. Kepemilikan Asing
Tabel 3.1
Variabel Peneltian dan Pengukuran Variabel
Jenis Skala
No Variabel Indikator
Variabel Pengukuran
1 = ada transaksi kepada pihak
Transfer yang memiliki hubungan
pricing istimewa
1 Dependen Dummy
(Y) 0 = tidak ada transaksi kepada
pihak yang memiliki hubungan
istimewa
Beban Pajak
2 Pajak (X1) Independen ETR = Rasio
Laba Sebelum Pajak
Ukuran
3 Independen Size = Ln (Total Aktiva) Rasio
Perusahaan (X2)
Profitabilitas Laba Bersih
4 Independen ROA = Rasio
(X3) Total Aktiva
Total Hutang
5 Leverage (X4) Independen DER = Rasio
Ekuitas
Kepemilikan Jumlah Kepemilikan Saham Asing
6 Independen Rasio
Asing (X5) Total Saham Beredar
mengkaji data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id dan situs
diperoleh dengan metode studi pustaka yang diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah,
logistik dengan bantuan program IBM Statistical Package for Social Sciences
(SPSS) versi 26. Variabel dependen dalam penelitian ini bersifat dikotomi atau
dummy, maka dapat dianalisis dengan regresi logistik karena tidak perlu uji
Regresi logistik sama seperti regresi berganda, akan tetapi pada regresi
dependen dalam bentuk variabel dummy (diantara 0 dan 1). Teknik analisis ini
tidak memerlukan uji normalitas dan uji asusmsi klasik data pada variabel
bebasnya. Dalam regresi logistik selain mengabaikan uji normalitas juga tidak
68
menggambarkan apakah data dari penelitian ini baik untuk digunakan dalam
Overall Model Fit Test digunakan untuk menilai apakah model yang
telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian keseluruhan
2LL) pada awal (Block Number = 0) dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL)
pada akhir (Block Number = 1). Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal
(initial -2LL) dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya (-2LL akhir)
2009).
Hosmer and Lemeshow Test adalah uji Goodness fit test yaitu menguji
bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Jika nilai statistic
Hosmer and Lemeshow’s fit test sama dengan atau kurang dari 0.05 maka
observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak
69
logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai
bervariasi antara 1 (satu) dan 0 (nol). Semakin mendekati nilai 1 maka model
4. Matriks Klasifikasi
variabel terikat (Cledy & Amin, 2020), Adapun dalam penelitian ini berarti
Uji signifikansi simultan (uji f) dilihat dari uji omnibus test yang
adalah dengan melihat hasil regresi logistik yang dilakukan dengan program
sebagai berikut :
1) Jika fhitung > ftabel dan (P-Value) < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,
dependen.
2) Jika fhitung < ftabel dan (P-Value) > 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak,
dependen.
Uji wald (t) pada regresi logistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh
Untuk mengetahui nilai uji wald (uji t), tingkat signifikansi sebesar 5%.
1) Jika thitung < ttabel dan p-value > 0.05 maka H0 diterima, artinya salah satu
2) Jika thitung > ttabel dan p-value < 0.05 maka H0 ditolak, artinya salah satu
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
ln ( 1−Y
Y
)=TP=α + β 1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3+ β 4 X 4+ β 5 X 4+ ε
Keterangan :
TP = Transfer pricing
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
X1 = Pajak
X2 = Ukuran Perusahaan
X3 = Profitabilitas
X4 = Leverage
X5 = Kepemilkan Asing
BAB IV
terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut dari tahun 2018 sampai
dengan 2020. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu
Tabel 4.1
Penentuan Jumlah Sampel
No Keterangan Jumlah
1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) secara berturut-turut selama periode 165
2018-2020.
2 Perusahaan manufaktur yang tidak rutin
mempublikasikan laporan keuangan dan laporan (8)
tahunan selama periode 2018 – 2020.
3 Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki
persentasi kepemilikan asing 20% atau lebih selama (114)
periode 2018 – 2020.
4 Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian
(27)
selama periode pengamatan.
Jumlah sampel 16
Jumlah sampel penelittian (16x3 tahun) 48
Sumber: Data diolah oleh peneliti, 2022
antara lain :
72
73
Tabel 4.2
Tabel Perusahaan Sampel
No Nama Perusahaan Kode
1 Akasha Wira International Tbk PT ADES
2 Astra International Tbk PT ASII
3 Delta Djakarta Tbk PT DLTA
4 Darya-Varia Laboratoria Tbk PT DVLA
5 Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF
6 Indo-Rama Synthetics Tbk PT INDR
7 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
8 Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT IPOL
9 Kirana Megatara Tbk PT KMTR
10 Mark Dynamics Indonesia Tbk PT MARK
11 Merck Tbk MERK
12 Multi Bintang Indonesia Tbk PT MLBI
13 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS
14 Chandra Asri Petrochemical Tbk PT TPIA
15 Unilever Indonesia Tbk UNVR
16 Voksel Electric Tbk VOKS
penelitian ini terdiri dari variabel independen (Y) yaitu transfer pricing dan
frekuensi untuk varibel yang diukur dengan skala nominal dan untuk
Tabel 4.3
Tabel Statistik Frekuensi
Statistics
Transfer pricing
Valid 48
N
Missing 0
Tabel 4.4
Tabel Statistik Frekuensi Variabel Transfer pricing
Transfer pricing
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Valid Tidak 6 12.5 12.5 12.5
Melakukan TP
Melakukan TP 42 87.5 87.5 100.0
Total 48 100.0 100.0
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Dapat dilihat dari tabel 4.4 bahwa transfer pricing sebagai variabel
diketahui melalui ada atau tidaknya data transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa diberi nilai ‘’1’’ dan sebaliknya diberi nilai
hubungan istimewa, dan semua data telah diolah sehingga data tersebut
transfer pricing atau sebesar 87,5% dan 6 sampel yang tidak melakukan
Tabel 4.5
Tabel Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean
Deviation
48 -.7872 .9596 .258556 .2106972
Ukuran 48 12.7314 29.2657 19.285024 5.0413310
Perusahaan
Profitabiltas 48 .0004 .9210 .126863 .1654208
Leverage 48 .1750 3.4516 1.052964 .7618475
Kepemilikan 48 .1576 .9246 .571941 .2283923
Asing
Valid N (listwise) 48
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dijelaskan beberapa hal sebagai
berikut:
perusahaan Merck Tbk. (MERK) tahun 2018. Sementara itu, untuk nilai
(Block Number = 1). Penurunan nilai antara -2 Log Likelihood awal dan
Tabel 4.6
Tabel Likelihood Block 0
Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood
Constant
Step 0 1 37.336 1.500
2 36.190 1.885
3 36.170 1.945
4 36.170 1.946
5 36.170 1.946
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 36.170
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa nilai -2 Log Likelihood yang
hanya terdiri dari konstanta adalah sebesar 36.170. Nilai ini kemudian
78
Tabel 4.7
Tabel Likelihood Block 1
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log
Iteration Ukuran Profitabil Kepemilikan
likelihood Constant Pajak Leverage
Perusahaan itas Asing
Step 1 29.149 3.510 -1.523 -.027 2.724 .019 -2.558
1 2 20.898 5.901 -4.556 -.007 6.634 -.058 -5.310
3 17.478 8.111 -7.334 .027 11.729 -.215 -8.307
4 16.364 10.086 -8.929 .037 17.634 -.383 -10.830
5 16.073 11.061 -9.178 .032 23.896 -.411 -12.412
6 16.013 10.914 -8.857 .030 28.900 -.285 -12.936
7 16.009 10.789 -8.750 .031 30.519 -.231 -13.052
8 16.009 10.784 -8.746 .031 30.603 -.229 -13.059
9 16.009 10.784 -8.746 .031 30.603 -.229 -13.059
a. Method: Enter
b. Constant is included in the model.
c. Initial -2 Log Likelihood: 36.170
d. Estimation terminated at iteration number 9 because parameter estimates changed
by less than .001.
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.7, hasil -2 Log Likelihood yang diperoleh
nilai pengujian statistik lebih besar atau sama dengan 0,05 dikatakan
Tabel 4.8
Tabel Hosmer and Lemeshow Test
Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square df Sig.
1 1.449 8 .994
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
lebih lanjut.
80
Tabel 4.9
Tabel Negelkerke R Square
Model Summary
Step -2 Log Cox & Snell R Nagelkerke
likelihood Square R Square
a
1 16.009 .343 .648
a. Estimation terminated at iteration number 9 because
parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
4. Matriks Klasifikasi
Tabel 4.10
Classification Table
Classification Tablea
Predicted
Transfer pricing
Observed Tidak Melakukan Percentage
Melakukan TP Correct
TP
Step 1 Transfer Tidak 3 3 50.0
pricing Melakukan
TP
Melakukan 1 41 97.6
TP
Overall Percentage 91.7
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui informasi bahwa
Tabel 4.11
Tabel Uji Signifikan Model Secara Simultan
Omnibus Tests of Model Coefficients
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 20.161 5 .001
Block 20.161 5 .001
Model 20.161 5 .001
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
menggunakan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah
83
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima, yang
variabel dependen.
Tabel 4.12
Tabel Uji Signifikan Secara Parsial
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
a
Step 1 Pajak -8.746 7.820 1.251 1 .263 .000
Ukuran .031 .161 .037 1 .847 1.031
Perusahaan
30.603 29.440 1.081 1 .299 1953107690
Profitabilitas
0932.754
Leverage -.229 1.678 .019 1 .892 .796
Kepemilikan -13.059 5.724 5.206 1 .023 .000
Asing
Constant 10.784 6.598 2.671 1 .102 48260.643
a. Variable(s) entered on step 1: Pajak, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, Kepemilikan Asing.
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 26
Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat dijelaskan beberapa hal
sebagai berikut:
transfer pricing.
transfer pricing.
adalah :
ln ( 1−Y
Y
)=TP=α + β 1 X 1+ β 2 X 2+ β 3 X 3+ β 4 X 4+ β 5 X 4+ ε
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diperoleh hasil pengujian terhadap
Dimana :
dihasilkan variabel pajak yaitu sebesar -8,746 dan nilai signifikansi 0,263,
dimana 0,263 > 0,05. Maka dari itu, hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
transfer pricing.
87
semakin kecil beban pajak yang ditanggung oleh perusahaan, maka berdampak
pajak ditanggung justru berdampak pada menurunnya transfer pricing. Hal ini
tidak harus dengan melakukan transfer pricing namun dapat dilakukan melalui
Nugroho, dkk. (2020) yang menyatakan bahwa pajak tidak memiliki pengaruh
pajak melalui transfer pricing. Penelitian lain yang juga mendukung hasil
penelitian ini antara lain Fauziah dan Saebadi (2018), Khotimah (2018) serta
pricing karena semakin besar pajak yang dikenakan oleh perusahaan saat
dilakukan oleh Cahyadi dan Noviari (2018), Rahayu dkk. (2020) serta Cledy
terhadap transfer pricing dimana jumlah pajak yang semakin besar mendorong
dimana 0,847 > 0,05. Oleh karena itu hipotesis kedua yang menyatakan
melakukan berbagai cara agar pembayaran pajak menjadi rendah, yaitu dapat
perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak investor. Pada perusahaan
yang berukuran relative lebih besar akan lebih dilihat kinerjanya oleh
masyarakat sehingga para direksi atau manajer perusahaan tersebut akan lebih
dengan aset besar yang dapat melakukan transfer pricing, tetapi perusahaan
tersebut untuk meminimalkan beban pajaknya. Hal ini juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Refgia (2017) yang menyatakan bahwa kinerja
perusahaan yang relatif besar menjadi sorotan publik termasuk pihak investor
oleh Ilmi dan Pratiwi (2020) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan
skala besar memiliki laba yang tinggi daripada perusahaan dengan skala yang
lebih kecil, maka dari itu perusahaan dengan skala atau ukuran yang lebih
yaitu sebesar 10,603 dengan nilai signifikansi sebesar 0,299, dimana 0,299 >
0,05. Oleh karena itu hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa profitabilitas
91
Hasil peneltian ini didukung oleh Deant (2017), Ramadhan dan Kustianti
didukung oleh penelitian yang dilakukan Ilmi dan Pratiwi (2020) yang
Roslita (2020) serta Hariaji dan Akbar (2021) yang menyatakan bahwa
akan menghasilkan laba. Ketika laba yang diprediksi atau yang terjadi
Dari hasil koefisien regresi, nilai koefisien regresi variabel leverage yaitu
sebesar -0,299 dengan nilai signifikansi sebesar 0,892, dimana 0,892 > 0,05.
antara hutang perusahaan terhadap modal ataupun aset perusahaan. Rasio ini
melihat sejauh mana suatu perusahaan dibiayai oleh hutang atau pihak
transaksi pihak berelasi sebagai transaksi yang dapat menurunkan nilai aset
tersedia, maka bank sebagai kreditur akan melakukan pengawasan yang ketat
pricing.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dinca
dan Fitriana (2019) serta Ramdhan dan Kustiani (2017) yang menyatakan
Hal ini disebbkan oelh dua alasan. Pertama, perusahaan yang mempunyai
penghasilan.
dibiayai oleh hutang. Jumlah hutang yang semakin besar akan meningkatkan
beban pajaknya agar terdapat sejumlah dana yang cukup untuk dibagikan
untuk menerapkan nilai transfer pricing yang rendah atas penjualan barangnya
kepada pihak berafiliasi sehingga nilai TP menjadi kecil. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Cahyadi dan Novriani (2018) serta Nugroho,
meningkatkan laba yang dimilikinya sehingga rasio hutang yang dimiliki dapat
diminimalisasi.
0,023, dimana 0,023 < 0,05. Oleh karena itu hipotesis kelima yang menyatakan
pricing. Menurut Hadi dan Mangoting (2014) perusahaan yang terdapat struktur
agresif, karena salah satu kerugian dari tindakan tersebut yakni martabat
perusahaan yang akan menjadi kurang baik apabila ditemukan oleh pemeriksa
pajak suatu perbuatan yang dianggap bertentangan dengan prinsip tujuan dan
penelitian yang dilakukan oleh Azwar, dkk. (2019) yang menyatakan bahwa
jika pihak asing telah berinvestasi pada perusahaan publik di Indonesia, maka
untuk menetapkan transfer pricing yang melibatkan pihak asing. Semakin besar
tingkat kepemilikan asing pada suatu perusahaan, maka pengaruh pihak asing
96
dalam penetapan tarnsfer pricing juga akan semakin besar dimana kebijakan
penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Akhadya dan
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faizal,
dkk. (2022) yang menyatakan bahwa banyaknya kepemilikan saham asing yang
pricing. Hasil penelitian juga sejalan dengan Tiwa (2017) yang menyatakan
kesejahteraan pribadi menjadi tidak relevan. Hal tersebut dapat saja terjadi,
perusahaan induk.
sebesar 0.001, dimana 0,001 < 0.05. Maka dari itu, hipotesis pengaruh secara
adalah sebesar 64,8%. Nilai R-Square berkisar 0 sampai 1, jika nilai R-Square
semakin mendekati angka 1 maka pengaruh tersebut akan semakin kuat. Angka
R-Square yang diperoleh sebesar 0,648 artinya korelasi antar variabel pajak,
transfer pricing sangat erat atau kuat karena nilai mendekati angka satu.
BAB V
5.1 Kesimpulan
98
99
periode 2018-2020.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Fauziah, N. F., & Saebani A. (Oktober, 2018). Pengaruh Pajak, Tunneling Incentive,
Dan. Mekanisme Bonus Terhadap Keputusan Perusahaan
Melakukan Transfer. Pricing. 18 : 1A : 115-127.
Fitri, Diah, dkk. (Maret, 2019). The Effect of Tax Management, Bonus Mechanism
and Foreign Ownership on Transfer pricing Decision. 1 : 1 : 035-048.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halil, Azwar, dkk. (Oktober 2019). Pengaruh Pajak, Kepemilikan Asing, Spesialisasi
Keahlian Auditor Pajak, Ukuran Perusahaan, Gross Profit Margin Terhadap
Keputusan Untuk Melakukan Transfer pricing. 14 : 3 : 2331-2348
Hariaji, N.W. & Akbar, F.S. (Mei, 2021). Pengaruh Multinasionalitas, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Transfer pricing. 1 : 1 : 36-48.
Hidayat, Wastam Wahyu, Widi Winarso, dan Devi Hendrawan, Pengaruh Pajak Dan
Tunneling Incentive Terhadap Keputusan Transfer pricing Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) Periode 2012-
2017, Vol. 15 No. 1, 2019.
Ilmi, Fahmimatul dan Dewi Prastiwi. (2020). Pengaruh Profitabilitas, Inovasi
Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transfer pricing
Aggressiveness. 8 : 2 : 1-8.
Humairo, L.J., dan Ayu. F.P. (2020). Pengaruh Pajak Terhadap Keputusan Transfer
pricing. 9 : 1 : 1-11.
Khotimah, S.K. (Desember, 2017). Pengaruh Beban Pajak, Tunneling Incentive, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Perusahaan Dalam Melakukan
Transfer pricing. 1 : 12 : 125-138.
Maulida, Lina dan Agus Wahyudin. (September, 2020). Determinan Praktik Transfer
pricing dengan Firm Size Sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan
Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 18 : 2 : 216-235.
Melmusi, Zerni. (November, 2016). Pengaruh Pajak, Mekanisme Bonus,
Kepemilikan Asing dan Ukuran Perusahaan Terhadap Transfer pricing pada
Perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index dan Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2016. 5 : 2 : 1-12.
102
Miraza, Faizal, dkk. (Maret, 2022). Pengaruh Mekanisme Bonus, Pajak dan
Kepemilikan Asing Terhadap Transfer pricing Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI Tahun 2017-2019. 4 : 1 : 253-272.
Munawaroh dan Zalviana, Nadia. (Agustus, 2021). Pengaruh Profitabilitas, Pajak
Penghasilan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Keputusan Transfer pricing.
8 : 2 : 216-226.
Nugroho, F. W., Samrotun, Y. C., dan Wijayanti, A. (2020). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Transfer pricing.
Nurwati , Prastio dan Nawang Kalbuana. (September 2021). Influence of Firm Size,
Exchange Rate, Profitability and Tax Burden on Transfer pricing. 5: 3 : 967-
980.
Organisation for Economic Co-operation and Development, Transfer pricing
Guidelines for Multinational Enterprises and Tax Administration, Paris
France: OECD, 2010.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan
Pemenuhan Kewajiban Perpajakan.
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER32/PJ/2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib
Pajak Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.03/2016 tentang Jenis Dokumen
dan/atau Informasi Tambahan Yang Wajib Disimpan Oleh Wajib Pajak Yang
Melakukan Transaksi Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 7 Tahun (Revisi 2012)
tentang Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 15 Tahun (Revisi 2013)
tentang Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.
Prabaningrun, Dyah Detari, dkk. (Februari, 20210. Pengaruh Pajak, Kepemilkan
Asing, Bonus Plan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Perusahaan Melakukan
Transfer pricing. 5 : 1 : 41-61
Rahayu, T. R., dkk. (Februari, 2020). ’Pengaruh beban pajak, exchange rate,
tunneling incentive, profitabilitas dan leverage terhadap keputusan transfer
pricing. 5 : 1 : 78-90.
103
Wijaya, Felicia Vanessa dan Luky Patricia Widianingsih. (April, 2020). The Impact of Tax,
Exchange Rate, Tunneling Incentive and Firm Size on Transfer pricing. 1 : 2 : 149-
166.
www.idx.co.id
LAMPIRAN
LAMPIRAN A
TABULASI DATA
104
105
Transfer pricing
No Nama Perusahaan Kode 2018 2019 2020
1 Akasha Wira International Tbk PT ADES 0 0 0
2 Astra International Tbk PT ASII 1 1 1
3 Delta Djakarta Tbk PT DLTA 1 1 1
4 Darya-Varia Laboratoria Tbk PT DVLA 1 1 1
5 Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 1 1 1
6 Indo-Rama Synthetics Tbk PT INDR 1 1 1
7 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP 1 1 1
8 Indopoly Swakarsa Industry Tbk PT IPOL 1 1 1
9 Kirana Megatara Tbk PT KMTR 0 0 0
10 Mark Dynamics Indonesia Tbk PT MARK 1 1 1
11 Merck Tbk MERK 1 1 1
12 Multi Bintang Indonesia Tbk PT MLBI 1 1 1
13 Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS 1 1 1
14 Chandra Asri Petrochemical Tbk PT TPIA 1 1 1
106
Pajak
ETR = Beban Pajak /Laba Sebelum Pajak
N Perusahaa Tahu
n Beban Pajak Laba Sebelum Pajak ETR
1 ADES 2018 17,102,000,000 70,060,000,000 0.244105053
2019 26,294,000,000 110,179,000,000 0.238648018
2020 32,130,000,000 167,919,000,000 0.191342254
ASII 7,623,000,000,00
2 2018 0 34,995,000,000,000 0.217831119
7,433,000,000,00
2019 0 34,054,000,000,000 0.218270981
3,170,000,000,00
2020 0 21,741,000,000,000 0.145807461
Ukuran Perusahaan
Size = Ln (Total Aktiva)
No Perusahaan Tahun Total Aktiva Ln (Total Aktiva)
1 ADES 2018 881,275 13.689125
2019 822,375 13.61995177
2020 958,791 13.77342839
Profitabilitas
ROA= Laba Bersih/Total Aktiva
No Perusahaan Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA
1 ADES 2018 52,958 881,275 0.06009248
2019 83,885 822,375 0.102003344
2020 135,789 958,791 0.141625234
Leverage
DER= Total Hutang/Ekuitas
Perusahaa
No n Tahun Total Hutang Ekuitas DER
1 ADES 2018 399,361 481,914 0.828697651
2019 254,438 567,937 0.448003916
2020 258,283 700,508 0.368708138
VOKS 1,562,752,955,23
16 2018 4 922,629,622,776 1.693803143
1,918,323,973,42 1,109,618,181,93
2019 0 7 1.728814474
1,803,514,017,63 1,112,121,042,26
2020 2 0 1.621688601
114
Kepemilikan Asing
Jumlah Kepemilkikan Saham Asing/Total Saham Beredar
Kepemilikan Saham Total Saham
No Perusahaan Tahun Hasil
Asing Beredar
1 ADES 2018 539,896,713 589,896,800 0.915239264
2019 539,896,713 589,896,800 0.915239264
2020 539,896,713 589,896,800 0.915239264
LAMPIRAN B
Statistics
Transfer pricing
N Valid 48
Missing 0
Transfer pricing
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Tidak Melakukan 6 12.5 12.5 12.5
Transfer pricing
Melakukan Transfer 42 87.5 87.5 100.0
pricing
Total 48 100.0 100.0
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Pajak 48 -.7872 .9596 .258556 .2106972
Ukuran 48 12.7314 29.2657 19.285024 5.0413310
Perusahaan
Profitabilitas 48 .0004 .9210 .126863 .1654208
118
Iteration Historya,b,c
Coefficients
Iteration -2 Log likelihood Constant
Step 0 1 37.336 1.500
2 36.190 1.885
3 36.170 1.945
4 36.170 1.946
5 36.170 1.946
a. Constant is included in the model.
b. Initial -2 Log Likelihood: 36.170
c. Estimation terminated at iteration number 5 because
parameter estimates changed by less than .001.
Iteration Historya,b,c,d
Coefficients
-2 Log Ukuran Profitabil Kepemilikan
Iteration likelihood Constant Pajak Perusahaan itas Leverage Asing
Step 1 29.149 3.510 -1.523 -.027 2.724 .019 -2.558
1 2 20.898 5.901 -4.556 -.007 6.634 -.058 -5.310
3 17.478 8.111 -7.334 .027 11.729 -.215 -8.307
4 16.364 10.086 -8.929 .037 17.634 -.383 -10.830
5 16.073 11.061 -9.178 .032 23.896 -.411 -12.412
6 16.013 10.914 -8.857 .030 28.900 -.285 -12.936
119
Model Summary
-2 Log Cox & Snell R Nagelkerke R
Step likelihood Square Square
1 16.009a .343 .648
Classification Tablea
Predicted
Transfer pricing
Melakukan
Tidak Melakukan Transfer Percentage
Observed Transfer pricing pricing Correct
120
Melakukan 1 41 97.6
Transfer pricing
Chi-square df Sig.
LAMPIRAN C
BERKAS ADMINISTRATIF