Anda di halaman 1dari 97

HALAMAN JUDU L

SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN ASET, UKURAN


PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, DAN
LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG
TERDAFTAR DI BEI

DIAJUKAN OLEH:
NAMA: JENNIFER IRAWAN
NPM: 115190370

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT


GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2022
SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

iv
PERSEMBAHAN

1. Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih atas segala rahmat yang Engkau berikan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Ayah dan Ibu saya yang selalu mendampingi saya sampai di titik ini dan selalu
mendengarkan keluh kesah saya.

3. Kakak dan adik saya yang selalu mendukung saya dalam pengerjaan skripsi.

v
MOTTO

“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan.
Tidak ada kemudahan tanpa doa”
-Ridwan Kamil-

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
skripsi yang berjudul “Pengaruh Perputaran Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal,
dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan”. Laporan skripsi ini disusun untuk
memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna mencapai gelar sarjana manajemen di
Universitas Tarumanagara.

Skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan masukan dari berbagai
pihak sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Herman Ruslim S.E., M.M., Ak. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan kepada penulis sehingga laporan skripsi dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
2. Bapak Dr. Sawidji Widoatmodjo S.E., M.M., M.B.A. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara.
3. Bapak Ronnie Resdianto Masman, S.E., M.M. selaku Wakil Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara.
4. Bapak Franky Slamet, S.E., M.M. selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara.
5. Seluruh dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu kepada saya
selama perkuliahan.
6. Kedua orang tua serta kakak dan adik yang selalu mensupport dalam
penyusunan skripsi hingga akhir.
7. Teman-teman seperjuangan selama di bangku perkuliahan yaitu Catherine,
Risma, dan Scelin yang selalu memberikan dorongan untuk menyelesaikan
skripsi dengan segera.

vii
8. Teman-teman saat SMA yaitu Celine, Michelle, Feria, Deviany, dan Charlie
yang memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh
sebab itu, penulis memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan
dalam laporan ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih dan berharap semoga laporan skripsi ini dapat membawa manfaat bagi para
pembaca.

Jakarta, 27 Desember 2022

Penulis,
Jennifer Irawan

viii
ABSTRAK
Abstrak: Perkembangan usaha dari tahun ke tahun seamakin pesat. Perusahaan saling
bersaing untuk mengembangkan usahanya dan hal ini membuat perusahaan harus
mempunyai tujuan agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Pada
umumnya tujuan didirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba. Laba yang
diperoleh dapat menentukan keberlangsungan dan kesusksesan perusahaan. Penelitian
ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur
modal, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yang menggunakan data laporan keuangan yang diperoleh dari
situs www.idx.co.id dan www.sahamok.net. Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Jumlah sampel yang
diperoleh sebanyak 31 dengan teknik yang digunakan adalah purposive sampling.
Analisis data yang digunakan adalah regresi berganda, uji hipotesis, uji asumsi klasik
dengan model data panel yang diuji menggunakan Eviews versi 12. Hasil penelitian
menunjukkan secara parsial (1) perputaran aset berpengaruh terhadap kinerja keuangan,
(2) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan, (3) struktur modal
berpengaruh terhadap kinerja keuangan, (4) likuiditas tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan.
Kata Kunci: kinerja keuangan, perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur
modal, likuiditas
Abstract: Business development from year to year is increasingly rapid. Companies
compete with each other to develop their business and this makes companies must have
goals in order to survive in the long term. In general, the purpose of establishing a
company is to make a profit. The profit earned can determine the sustainability and
success of the company. This study aims to examine the effect of asset turnover,
company size, capital structure, and liquidity on the financial performance of
manufacturing companies in the consumer goods sector listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) in 2017-2021. This research uses quantitative methods. The
instrument used in this study is secondary data using financial report data obtained
from the sites www.idx.co.id and www.sahamok.net. The population used in this
research is manufacturing consumer goods sector. The number of samples obtained
was 31 with the technique used was purposive sampling. The data analysis used is
multiple regression, hypothesis testing, classic assumption test with panel data models
tested using Eviews version 12. The results show partially (1) asset turnover has an

ix
effect on financial performance, (2) company size has an effect on financial
performance, (3) capital structure affects financial performance, (4) liquidity does not
affect financial performance.
Keywords: financial performance, asset turnover, firm size, capital structure,
liquidity

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ............................................... ii
................................................................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ....................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xvi
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. PERMASALAHAN ...................................................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
2. Identifikasi Masalah .................................................................................................. 5
3. Batasan Masalah ....................................................................................................... 5
4. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 6
B. TUJUAN DAN MANFAAT ......................................................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 7
BAB II ....................................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI ................................................................................................................ 8
A. GAMBARAN UMUM TEORI ..................................................................................... 8
1. Signalling Theory ...................................................................................................... 8
2. Trade-off Theory ....................................................................................................... 9
B. DEFINISI KONSEPTUAL VARIABEL .................................................................... 10

xi
1. Perputaran Aset ....................................................................................................... 10
2. Ukuran Perusahaan.................................................................................................. 10
3. Struktur Modal ........................................................................................................ 11
4. Likuiditas ................................................................................................................ 12
5. Kinerja Keuangan.................................................................................................... 13
C. KAITAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL ......................................................... 14
1. Perputaran Aset dan Kinerja Keuangan .................................................................. 14
2. Ukuran Perusahaan dan Kinerja Keuangan ............................................................. 14
3. Struktur Modal dan Kinerja Keuangan ................................................................... 15
4. Likuiditas dan Kinerja Keuangan............................................................................ 16
D. PENELITIAN YANG RELEVAN ............................................................................. 17
E. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ......................................................... 23
BAB III ................................................................................................................................... 26
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 26
A. DESAIN PENELITIAN .............................................................................................. 26
B. POPULASI, TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL DAN UKURAN SAMPEL ............. 26
C. OPERASIONALISASI VARIABEL DAN INSTRUMEN ........................................ 27
D. ASUMSI ANALISIS DATA ...................................................................................... 29
E. ANALISIS DATA ...................................................................................................... 32
BAB IV ................................................................................................................................... 35
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN............................................................................ 35
A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN ......................................................................... 35
B. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ........................................................................... 38
C. HASIL UJI ASUMSI ANALISIS DATA ................................................................... 38
D. HASIL ANALISIS DATA .......................................................................................... 46
E. Pembahasan ................................................................................................................. 53
BAB V .................................................................................................................................... 58
PENUTUP ............................................................................................................................... 58
A. KESIMPULAN ........................................................................................................... 58
B. KETERBATASAN DAN SARAN ............................................................................. 60
1. Keterbatasan ............................................................................................................ 60
2. Saran........................................................................................................................ 60

xii
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 61
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ 80
TURNITIN ORIGINALITY REPORT................................................................................... 81

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data nilai Return on Assets (ROA) beberapa perusahaan sektor barang konsumsi
periode 2017-2021. ................................................................................................................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Relevan................................................................................................... 18
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel dan Instrumen............................................................. 27
Tabel 4.1 Hasil Pemilihan Sampel Tahun 2014-2019............................................................. 36
Tabel 4.2 Daftar Sampel Penelitian ........................................................................................ 36
Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................................................. 38
Tabel 4. 4 Uji Likelihood (Chow-test) .................................................................................... 41
Tabel 4. 5 Uji Hausman .......................................................................................................... 42
Tabel 4. 6 Uji Lagrange Multiplier ......................................................................................... 43
Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas .............................................................................................. 44
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinearitas..................................................................................... 44
Tabel 4. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 45
Tabel 4. 10 Hasil Uji Autokorelasi ......................................................................................... 46
Tabel 4. 11 Hasil Uji Linier Berganda .................................................................................... 47
Tabel 4. 12 Hasil Uji F ............................................................................................................ 49
Tabel 4. 13 Hasil Uji T............................................................................................................ 50
Tabel 4. 14 Hasil Uji R2 .......................................................................................................... 52
Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................... 53

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Model Penelitian ................................................................................................ 25

xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SYARAT PENGAMBILAN SAMPEL ........................................................ 68
LAMPIRAN 2 HASIL DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ................................................ 69
LAMPIRAN 3 HASIL DATA VARIABEL X DAN VARIABEL Y ................................... 71
LAMPIRAN 4 HASIL UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF .................................... 76
LAMPIRAN 5 HASIL UJI ESTIMASI MODEL DATA PANEL ........................................ 76
LAMPIRAN 6 HASIL UJI ASUMSI KLASIK ..................................................................... 77
LAMPIRAN 7 HASIL UJI ANALISIS DATA ..................................................................... 79

xvi
BAB I

PENDAHULUAN
A. PERMASALAHAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha di dunia dari tahun ke tahun semakin pesat. Pasar
yang semakin luas membuat perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk
mengembangkan usahanya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus
mempunyai tujuan agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Pada
umumnya tujuan didirikan perusahaan adalah untuk memperoleh laba secara
maksimal. Laba yang diperoleh dapat menentukan keberlangsungan dan
kesuksesan perusahaan.

Industri barang konsumsi berkontribusi sebesar 44% dalam pembentukan


industri manufaktur. Keberlanjutan sektor tersebut terutama ditopang oleh sektor
konsumsi tumbuh sebesar 28% dan mengungguli dua sektor lainnya. Sepanjang
tahun 2018, subsektor industri barang konsumsi yaitu industri makanan dan
minuman tumbuh 7,91% mengalahkan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional
yang sebesar 5,17% (Kementrian Perindustrian, 2019). Kebutuhan masyarakat
Indonesia akan kebutuhan hidup semakin bertambah yang menjadikan
perusahaan-perusahaan terus tumbuh dan memiliki saingan. Meningkatnya
kompetitor di perusahaan dengan sektor yang serupa membuat perusahaan harus
memikirkan kualitas serta harga produk sehingga mampu bersaing di pasaran.
Untuk itu, perusahaan dituntut untuk mendorong manajemen bekerja lebih efektif
dan efisien dalam hal mencapai kinerja yang optimal.

Kinerja keuangan dalam perusahaan menjadi faktor penting untuk


mengetahui perkembangan perusahaan. Kinerja keuangan adalah gambaran dari
kondisi keuangan perusahaan, dianalisis dengan menggunakan alat analisis

1
keuangan untuk menunjukkan bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang
tercermin dari kinerjanya selama periode tertentu (Fahmi, 2011:2). Kinerja suatu
perusahaan dapat ditentukan dengan menganalisis laporan keuangannya.
Peningkatan kinerja perusahaan tercermin dari peningkatan profitabilitas yang
diukur dengan Return on Assets (ROA). ROA adalah rasio untuk mengukur
efisiensi dalam pengelolaan aset perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode waktu tertentu. Hal ini juga akan meningkatkan prospek perusahaan.
Perusahaan dengan prospek yang baik menarik investor karena membawa
kekayaan yang besar bagi pemegang saham dan sebaliknya (Utami & Prasetiono,
2016 dalam Risna & Putra, 2021). Hal ini sejalan dengan teori sinyal dimana
ROA yang tinggi akan memberikan sinyal baik atau good news kepada investor.

Tabel 1.1 Data nilai Return on Assets (ROA) beberapa perusahaan sektor barang
konsumsi periode 2017-2021.

Tahun
Perusahaan
2017 2018 2019 2020 2021
INDF 5,8 5,1 6,1 5,4 6,3
HMSP 29,4 29,1 27,0 17,3 13,4
SIDO 16,9 19,9 22,8 24,3 31,0
ADES 4,6 6,0 10,2 14,2 20,4
WOOD 4,5 5,3 4,0 5,3 7,9
Rata-rata 12,24 13,08 14,02 13,30 15,80
(Sumber: data diolah peneliti)

Tabel 1.1 diatas menunjukkan rata-rata nilai Return on Assets (ROA) di


beberapa perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan yang ditunjukkan dengan ROA mengalami
kenaikan dari tahun 2017 hingga 2019 dimana pada tahun 2020 turun sebesar 0,72%
dan kembali naik sekitar 2,5% di tahun berikutnya.

2
Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh perputaran total aset (TATO).
Menurut Kasmir (2016 dalam Andani, Yusup, Sobana & Bisri, 2020), TATO
menunjukkan seberapa sering aset perusahaan diputar untuk memperoleh
penjualan. Rasio perputaran total aset menunjukkan apakah perusahaan efisien
dalam memanfaatkan asetnya dan itu penting untuk diketahui investor. Semakin
cepat perputaran aset berarti kemampuan dalam menghasilkan penjualan
semakin baik yang ditandai dengan semakin tingginya rasio TATO (Diana &
Osesoga, 2020). Dengan demikian, laba yang dihasilkan meningkat dan akan
meningkatkan kinerja keuangan (ROA). Hal ini sejalan dengan penelitian
Wiyono, Kusumawardhani, Nafi’ah (2022) yang menyatakan bahwa Total Asset
Turnover (TATO) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap kinerja
keuangan (ROA).

Ukuran perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja


keuangan (An Suci Azzhara & Nasib, 2019). Perusahaan yang besar memiliki
risiko lebih kecil karena aset yang dimiliki lebih banyak untuk menjamin
kelangsungan bisnis. Perusahaan yang besar juga dapat dipercayai oleh investor
dan memudahkan investor untuk mencari informasi. Nurlita et al. (2018 dalam
Risna & Putra, 2021) menyatakan bahwa perusahaan berada pada titik
kedewasaan jika memiliki total aset yang tinggi. Menurut Barus dan Leliani
(2013 dalam Anggarsari & Aji, 2018), ukuran perusahaan yang besar dapat
meningkatkan kinerja keuangan (ROA). Hal ini sejalan dengan Gunawan (2022)
serta Anggarsari & Aji (2018) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Lain halnya dengan
penelitian Risna dan Putra (2021), Fauzi dan Puspitasari (2021) serta Rahmatin
dan Kristanti (2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Faktor lain yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan yaitu


struktur modal yang diukur dengan indikator DAR (Debt to Asset Ratio). Debt to

3
Asset Ratio merupakan rasio keuangan sebagai perbandingan hutang dengan total
aset. Debt to Asset Ratio (DAR) menunjukkan seberapa besar kekayaan
perusahaan yang dibiayai oleh hutang (Kasmir, 2016:156). Perusahaan memiliki
risiko yang tinggi apabila tingkat hutang tinggi, begitupun sebaliknya. Rasio
DAR yang tinggi mengartikan perusahaan mempunyai hutang yang besar yang
menyebabkan beban perusahaan bertambah dan kondisi ini akan mengurangi
laba perusahaan sehingga kinerja keuangan (ROA) menurun. Hal ini sejalan
dengan penelitian Azzahra dan Nasib (2019), Felicia dan Tanusdjaja (2022) serta
Partiwi dan Herawati (2022) bahwa debt to asset ratio berpengaruh negatif
signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal berbeda terdapat pada penelitian
Nugraha, Banani, dan Shaferi (2021) serta Luckieta, Amran, dan Alamsyah
(2021) yang menyatakan bahwa struktur modal (DAR) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja keuangan.

Kemudian, likuiditas juga dapat digunakan untuk mengetahui kinerja


keuangan suatu perusahaan. Semakin tinggi likuiditas maka memperlihatkan
bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Likuiditas dapat dihitung dengan rasio lancar (current ratio). Rasio lancar
merupakan rasio untuk mengukur apakah suatu perusahaan mampu membayar
utang lancar menggunakan aset lancar yang dimiliki dalam jangka pendek. Teori
sinyal percaya bahwa dengan tingginya rasio lancar maka akan memberikan
sinyal yang baik kepada investor. Artinya, perusahaan memiliki aset lancar lebih
besar daripada kewajiban lancarnya sehingga perusahaan mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo. Dengan demikian, semakin
tingginya rasio lancar maka kinerja keuangan juga meningkat. Penelitian yang
dilakukan oleh Diana dan Osesoga (2020) serta Ariyanti (2017) menghasilkan
kesimpulan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA). Hal ini berbeda dengan penelitian Septiano, Maheltra, dan Sari

4
(2022) yang menyatakan likuiditas (current ratio) berpengaruh negatif terhadap
kinerja keuangan.

Dalam penelitian ini, terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi


kinerja keuangan perusahaan dan beberapa penelitian terdahulu telah
menjelaskan faktor-faktor tersebut. Sehingga, peneliti ingin membatasi
penelitian ini dengan empat variabel independen antara lain perputaran aset,
ukuran perusahaan, struktur modal, dan likuiditas. Namun, masih terdapat
beberapa perbedaan penelitian sehingga penulis ingin mencoba menguji kembali
dengan judul “PENGARUH PERPUTARAN ASET, UKURAN
PERUSAHAAN, STRUKTUR MODAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR BARANG
KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2017-2021”.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kinerja keuangan suatu perusahaan
penting untuk diketahui karena dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
keuangan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dari pengukuran kinerja
keuangan tahun ke tahun dapat diketahui sejauh mana perkembangan yang telah
dicapai oleh perusahaan. Selain itu, adanya perbedaan hasil penelitian yang
dipaparkan oleh peneliti terdahulu sehingga peneliti ingin meneliti kembali judul
ini.

3. Batasan Masalah
Dalam penelitian, pembatasan masalah dilakukan untuk memfokuskan
pembahasan suatu masalah yang ada sehingga tidak meluas ke aspek yang lain.
Batasan masalahnya sebagai berikut:

5
a. Penggunaan rasio untuk penelitian ini hanya tertuju pada TATO
(perputaran aset), SIZE (ukuran perusahaan), Debt to Asset Ratio (struktur
modal), dan Current Ratio (likuiditas) sebagai variabel independen.
b. Penelitian ini akan menganalisis kinerja keuangan sebagai variabel
dependen.
c. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2017-
2021 sebagai sampel penelitian.
d. Penelitian ini menggunakan data keuangan yang dibukukan oleh
perusahaan sektor barang konsumsi dengan satuan mata uang Rupiah.
e. Penelitian ini mengabaikan perusahaan-perusahaan sektor barang
konsumsi yang mengalami kerugian dalam penyajian laporan keuangan.
4. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh perputaran aset (asset turnover) terhadap kinerja


keuangan?
b. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan (firm size) terhadap kinerja
keuangan?
c. Bagaimana pengaruh struktur modal (capital structure) terhadap kinerja
keuangan?
d. Bagaimana pengaruh likuiditas (liquidity) terhadap kinerja keuangan?

B. TUJUAN DAN MANFAAT


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh perputaran aset (asset turnover) terhadap


kinerja keuangan.

6
b. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan (firm size) terhadap kinerja
keuangan.
c. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal (capital structure) terhadap
kinerja keuangan.
d. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas (liquidity) terhadap kinerja
keuangan.

2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penjabaran rumusan masalah di atas, manfaat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan untuk dijadikan
sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya


Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti selanjutnya sebagai
bahan acuan yang akan digunakan untuk peneliti di bidang kinerja
keuangan yang dipengaruhi oleh perputaran aset, ukuran perusahaan,
struktur modal, dan likuiditas.

c. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca dalam menambah
wawasan khususnya tentang pengaruh perputaran aset (asset turnover),
ukuran perusahaan (firm size), struktur modal (capital structure), dan
likuiditas (liquidity) terhadap kinerja keuangan (financial performance).

7
BAB II

LANDASAN TEORI
A. GAMBARAN UMUM TEORI
1. Signalling Theory
Signalling Theory atau biasa dikenal dengan Teori Sinyal merupakan teori
mengenai sinyal atau isyarat yang diberikan kepada pihak eksternal yaitu investor
untuk mengevaluasi kinerja keuangan yang akan menjadikannya keputusan
untuk berinvestasi (Mappanyuki & Sari, 2017 dalam Meiliana & Jonnardi, 2021).
Putra et al. (2013 dalam Fauzi & Puspitasari, 2021) mengungkapkan bahwa
untuk mengurangi ketidakpastian prospek di masa mendatang dan adanya
informasi yang berlebih dari satu pihak, maka pihak eksternal harus mengetahui
informasi dari pihak perusahaan. Informasi tersebut berupa laporan keuangan
perusahaan. Dengan memberikan sinyal kepada pihak eksternal berupa informasi
yang menyatakan perusahaan lebih baik daripada perusahaan lain dapat
meminimalisir asimetri informasi (Brigham & Houston, 2016). Dengan ini,
kegiatan perusahaan tidak terhambat karena kedua pihak baik pihak internal
maupun pihak eksternal saling mendukung.

Teori sinyal menjelaskan bahwa pihak eksternal dapat membedakan


perusahaan yang berkualitas baik dan buruk dengan sinyal yang sengaja
diberikan dari perusahaan dengan kualitas yang baik dengan menganalisis ukuran
perusahaan, likuiditas, struktur modal, dan perputaran total aset. Sinyal harus
ditangkap dan dikenali pihak eksternal agar perusahaan yang berkualitas rendah
tidak dapat dengan mudah meniru sehingga sinyal dikatakan efektif (Wijaya,
2012 dalam Rantika, 2022).

Dalam berinvestasi tentunya investor memiliki beberapa faktor sebagai


pertimbangan termasuk return on assets (ROA) yang menggambarkan kinerja
keuangan perusahaan. Return on Assets (ROA) yang tinggi menunjukkan kinerja

8
keuangan yang baik sehingga sinyal yang diberikan pihak internal direspon
positif oleh investor. Kinerja yang baik ditandai dengan laba yang meningkat
pada laporan keuangan.

Teori di atas mendukung penelitian ini dimana investor mengambil


langkah atau keputusan untuk berinvestasi dengan menilai laporan keuangan
perusahaan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan tersebut.

2. Trade-off Theory
Menurut Brigham dan Houston (2011 dalam Rahman, 2020), trade-off
theory atau teori pertukaran adalah teori struktur modal dimana perusahaan
menukar manfaat pajak dari pendanaan hutang dengan risiko adanya
kebangkrutan. Dengan kata lain, semakin tinggi hutang perusahaan maka
semakin besar pengurangan tagihan pajak yang diperoleh tetapi akan berdampak
pada semakin tinggi timbulnya biaya kebrangkutan.

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan akan memiliki dampak yang


buruk jika menggunakan pendanaan dari pihak internal. Manajer akan berusaha
meningkatkan hutang sampai pada suatu titik dimana nilai perlindungan pajak
dengan bunga tambahan setara dengan nilai masalah keuangan, sehingga
didapatkan financial performance yang baik (Nassar, 2016 dalam Meiliana &
Jonnardi, 2021). Trade-off theory memasukkan beberapa faktor yaitu pajak (tax),
biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan keuangan (financial distress)
untuk menentukan struktur modal yang optimal (Myers, 2001 dalam Tambunan
& Prabawani, 2018). Perusahaan-perusahaan dengan profitabilitas tinggi tentu
akan meningkatkan rasio hutang karena dengan meningkatnya hutang akan
mengurangi pajak.

Teori di atas mendukung penelitian ini dimana untuk mendapatkan kinerja


keuangan yang baik, perlindungan pajak seimbang dengan biaya kesulitan.

9
B. DEFINISI KONSEPTUAL VARIABEL
1. Perputaran Aset
Menurut Sitorus et al. (2020), perputaran total aset digunakan untuk
mengukur seberapa sering aset diputar dalam periode waktu tertentu untuk
menghasilkan penjualan. Pengelolaan aset perusahaan menjadi fokus dari rasio
perputaran total aset ini. Analisis dengan menggunakan rasio perputaran total
aset untuk menentukan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menjalankan
aktivitasnya dibandingkan dengan para saingannya. Irawati (2006) menyatakan
bahwa faktor yang mempengaruhi rasio perputaran total aset yaitu penjualan dan
total aset.

Perusahaan menggunakan Total Assets Turnover (TATO) sebagai salah


satu rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Semakin
tinggi nilai Total Assets Turnover (TATO) menunjukkan perputaran aset yang
semakin cepat dikarenakan kemampuan dalam mengelola aset semakin baik yang
menandakan semakin tingginya penjualan. Perusahaan tidak menggunakan aset
secara efektif untuk menghasilkan penjualan apabila rasio perputaran aset
dinyatakan rendah. Keuntungan perusahaan yang tinggi diperoleh dengan
mencapai penjualan yang tinggi dan pengelolaan aset yang efisien secara
bersamaan (Kasmir, 2013), dimana nilai Return on Assets (ROA) yang tinggi
akan dihasilkan.

Dengan demikian, semakin tinggi nilai Total Assets Turnover (TATO)


menunjukkan semakin baik kinerja keuangan perusahaan yang berarti
perusahaan mengelola aset dengan baik dan tepat.

2. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu perusahaan
kecil, menengah, dan besar. Hendrawati (2017 dalam Ishak, Monoarfa & Lukum,
2022) menyatakan bahwa total aset, total penjualan, dan laba menunjukkan

10
ukuran perusahaan tersebut. Sejalan dengan Risma dan Regi (2017 dalam
Rantika, 2022) yang menjelaskan bahwa ukuran perusahaan menunjukkan total
aset perusahaan. Jika aset yang dimiliki perusahaan besar menunjukkan total aset
yang tinggi dan dengan aset yang besar perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Keuntungan yang
besar dapat dicapai karena ukuran perusahaan yang besar memiliki kekuatan
untuk menghadapi permasalahan yang terjadi sehingga masalah dapat
terselesaikan.

Perusahaan dengan skala besar akan semakin mudah untuk memperoleh


sumber pendanaan baik dari internal maupun eksternal. Perusahaan besar mampu
menghadapi persaingan ekonomi karena dapat lebih mengontrol kondisi pasar,
dimana risiko yang dimiliki juga lebih kecil (Hery, 2017 dalam Rahayu, 2019).
Isbanah (2015:35 dalam Meiliana & Jonnardi, 2021) menyatakan untuk
mengukur besar kecilnya perusahaan dapat menggunakan logaritma natural dari
total aset. Tujuan penggunaan logaritma natural total aset yaitu untuk
meminimalkan terjadinya ketidaktetapan data yang berlebih, sehingga aset yang
banyak jumlahnya akan disederhanakan tanpa mengubah nilai dari aset tersebut.

3. Struktur Modal
Struktur modal penting karena dibutuhkan untuk keputusan pendanaan
oleh perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Menurut Ahmad dan Ali (2010:137 dalam Fajaryani & Suryani,
2018), struktur modal itu sendiri merupakan gabungan dari dana jangka panjang
yang bersumber dari luar dan dalam perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
belanja perusahaan. Struktur modal yang optimal memungkinkan perusahaan
untuk menghasilkan laba yang optimal, sehingga menguntungkan perusahaan
dan para pemegang sahamnya (Brigham & Houston, 2006 dalam Rahayu, 2019).
Dalam struktur modal, semakin tinggi presentase hutang maka semakin besar
jumlah kewajibannya.

11
Untuk mengukur struktur modal perusahaan, dapat menggunakan debt to
asset ratio (DAR). Debt to Asset Ratio (DAR) merupakan rasio yang mengukur
seberapa banyak aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Semakin tinggi
Debt to Asset Ratio (DAR) akan merugikan kreditur karena risiko perusahaan
gagal membayar membayar hutang juga tinggi. Semakin rendah Debt to Asset
Ratio (DAR), maka kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
semakin baik.

4. Likuiditas
Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo
(Munawir, 2014 dalam Yuliani, 2021). Khajar (2010 dalam Nugraha, Banani &
Shaferi, 2021) menyatakan perusahaan tidak dalam kondisi yang sulit untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dicerminkan dari rasio likuiditas yang
baik. Perhitungan rasio likuiditas memberikan banyak manfaat dari berbagai
pihak baik pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan maupun pihak luar
perusahaan seperti kreditor.

Apabila suatu perusahaan ingin mempertahankan kelangsungan kegiatan


usahanya maka harus mampu melunasi kewajiban jangka pendek dimana
keadaan perusahaan harus likuid. Dengan demikian, untuk mengetahui
perusahaan tersebut likuid atau tidak jenis rasio likuiditas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah rasio lancar (current ratio).

Current ratio dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan


perusahaan yaitu kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar dengan
menggunakan aset lancar yang dimiliki (Sudana, 2015:24 dalam Nurdiana, 2018).
Dengan kata lain current ratio menunjukkan seberapa banyak aset yang dimiliki
perusahaan untuk membayar hutang yang segera jatuh tempo. Persentase tinggi
rendahnya current ratio akan membawa dampak positif serta negatif bagi

12
perusahaan. Jika current ratio rendah maka dapat dinyatakan perusahaan
kekurangan modal untuk membayar hutang. Apabila current ratio terlalu tinggi
maka akan berdampak buruk karena kemampuan dalam menghasilkan laba akan
berkurang, dimana terdapat banyak dana yang menggangur (Sutrisno, 2017
dalam Sari, 2020).

5. Kinerja Keuangan
Barlian (2003) mengungkapkan bahwa kinerja keuangan merupakan
prospek atau potensi yang baik bagi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang
di masa yang akan datang. Kinerja keuangan adalah gambaran untuk menentukan
seberapa baik kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan aturan praktik
keuangan yang tepat dan akurat (Fahmi, 2017). Informasi kinerja keuangan
diperlukan untuk menilai potensi perubahan dalam sumber daya ekonomi dan
untuk memperkirakan kapasitas sumber daya yang tersedia. Kinerja keuangan
akan memudahkan perusahaan untuk melihat bagaimana kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu, baik dalam hal penghimpunan maupun
penyaluran dana.

Tujuan kinerja keuangan antara lain:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas;


b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas;
c. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas; dan
d. Untuk mengetahui tingkat stabilitas.
Penilaian kinerja keuangan sangat penting bagi investor untuk menentukan
apakah perusahaan akan melakukan investasi dan mempertahankannya atau
memindahkannnya. Menurut Hery (2017), penilaian kinerja keuangan dapat
menggunakan rasio Return on Assets (ROA). Return on Assets adalah ukuran
hasil (laba) dari penggunaan aset perusahaan untuk menghasilkan laba bersih.
Hery (2014:193) menyatakan bahwa semakin tinggi Return on Assets maka

13
semakin tinggi laba bersih yang dihasilkan dari setiap rupiah dana yang ada
dalam aset tersebut. Sebaliknya, semakin rendah Return on Assets, maka semakin
rendah juga laba bersih yang dihasilkannya.
Dengan demikian, nilai Return on Assets yang tinggi menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik. Semakin tinggi Return on Assets akan menarik
investor untuk berinvestasi karena Return on Assets yang tinggi mencerminkan
kinerja perusahaan yang baik dalam pengelolaan aset dan pengembangan
perusahaan.
C. KAITAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL
1. Perputaran Aset dan Kinerja Keuangan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurlaela dkk. (2019) menghasilkan
kesimpulan bahwa perputaran aset memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja keuangan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sriwiyanti, Damanik, dan Martina (2021); Rahayu, Nurlaela, Titisari (2018);
serta Diana dan Osesoga (2020). Efisiensi aset perusahaan dapat diketahui dari
rasio perputaran total aset. Rasio perputaran total aset yang naik menandakan
bahwa perusahaan menggunakan aset secara efektif untuk meningkatkan
penjualan. Meningkatnya penjualan dapat diartikan bahwa laba juga meningkat
yang akan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Artinya, rasio Total
Assets Turnover (TATO) yang tinggi akan diikuti dengan tingginya Return on
Assets (ROA). Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang baik akan
memberikan sinyal baik kepada investor sehingga investor tertarik untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut, sesuai dengan teori sinyal.

2. Ukuran Perusahaan dan Kinerja Keuangan


Ukuran perusahaan ditentukan oleh seberapa banyak total aset yang
dimiliki oleh perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan
semakin besar aset yang dimiliki. Penelitian yang dilakukan oleh Erawati, Ayem,
dan Tokan (2017); Ariyanti dan Sparta (2017); Azzhara dan Nasib (2019); serta

14
Haukilo dan Widyaswati (2022) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan
Return on Assets (ROA). Artinya, semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin baik kinerja keuangan yang dicerminkan dari semakin tingginya Return
on Assets (ROA). Ukuran perusahaan menjadi salah satu faktor yang menentukan
naik turunnya kinerja keuangan, Perusahaan besar akan lebih mendapatkan
kepercayaan dari investor karena investor beranggapan bahwa laba akan terus
ditingkatkan dengan begitu kinerja perusahaan juga turut meningkat. Menurut
Mulyani dkk. (2007 dalam Rahayu, 2019), investasi dapat dilakukan pada
perusahaan besar karena informasi keuangan pada perusahaan besar lebih
lengkap dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan yang besar dapat
memberikan sinyal baik kepada investor dengan informasi keuangan yang
lengkap, sesuai dengan teori sinyal.

Sementara, Risna dan Putra (2021); Fauzi dan Puspitasari (2021); serta
Rahmatin dan Kristanti (2020) menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Yus Epi (2017)
menyatakan bahwa semakin kecilnya laba dan juga Return on Assets (ROA),
dikarenakan semakin besar aset yang dimiliki yang menyebabkan masalah agensi
yang akan menambah beban operasional perusahaan.

3. Struktur Modal dan Kinerja Keuangan


Fahmi (2017 dalam Gunawan, 2022) menyatakan bahwa struktur modal
merupakan gambaran dari modal sendiri dan modal asing yang menjadi
kepentingan pendanaan perusahaan. Pertimbangan yang dilakukan perusahaan
dalam menggunakan dana dari modal saham dan dana dari hutang untuk
menciptakan kombinasi yang menguntungkan menjadi pilihan alternatif
pendanaan untuk kegiatan operasional perusahaan. Penelitian yang dilakukan
oleh Luckieta, Amran, dan Alamsyah (2021) serta Nugraha, Banani, dan Shaferi
(2021) menghasilkan kesimpulan bahwa struktur modal berpengaruh positif dan

15
signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Dalam menentukan struktur modal,
manajer akan berpikir antara penghematan pajak dan biaya kesulitan keuangan,
sesuai dengan teori trade-off. Menurunkan pajak dengan meningkatkan rasio
hutang merupakan cara perusahaan-perusahaan yang memiliki profitabilitas
tinggi sehingga tambahan hutang dapat menurunkan pajak dan hal tersebut
berdampak pada kinerja keuangan.

Sementara penelitian yang dilakukan oleh Wandasari, Danisworo, dan


Djatnika (2021), Azzahra dan Nasib (2019), Felicia dan Tanusdjaja (2022),
Darmawan dan Nurochman (2016) serta Partiwi dan Herawati (2022)
menyatakan bahwa struktur modal yang diproksikan oleh Debt to Asset Ratio
(DAR) berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
(ROA). Myers (1977 dalam Andarsari, 2021) menyatakan bahwa akan berbahaya
bagi perusahaan dengan penggunaan hutang yang banyak. Penurunan kinerja
keuangan yang berdampak pada penurunan laba disebabkan semakin tingginya
rasio hutang akibat perusahaan tidak dapat membayar hutangnya. Sejalan dengan
Abor (2005) serta Zaitun dan Tian (2007 dalam Liaqat, Bagh, Khan & Nasir,
2017) yang menyatakan bahwa akan terdapat penurunan pendapatan dan
perusahaan dihadapkan pada risiko kebangkrutan jika perusahaan mengandalkan
hutang dan gagal mencapai perlindungan pajak, yang kemudian akan
menyebabkan biaya pinjaman meningkat.

4. Likuiditas dan Kinerja Keuangan


Likuiditas berperan penting dalam berfungsinya perusahaan untuk
kesuksesan bisnisnya karena perusahaan tidak boleh kekurangan maupun
kelebihan likuiditas untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas
yang semakin tinggi menunjukkan bahwa suatu perusahaan semakin mampu
memenuhi kewajibannya. Sebaliknya, likuiditas yang semakin rendah
menunjukkan bahwa semakin sulit perusahaan melunasi kewajibannya (Ashari
& Smapurno, 2017 dalam Erawati, Ayem & Tokan, 2022). Pernyataan ini

16
didukung oleh Erawati, Ayem, dan Tokan (2022); Yuliana (2021); Rahayu,
Nurlaela, dan Titisari (2018); Ariyanti dan Sparta (2017); Ishak, Monoarfa, dan
Lukum (2022); serta Diana dan Osesoga (2020) yang menyatakan bahwa
likuiditas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan
yang dinyatakan dengan rasio Return on Assets (ROA). Perusahaan mampu
beroperasi dengan baik untuk meningkatkan penjualan sehingga profitabilitas
juga turut meningkat dengan likuidnya perusahaan. Berdasarkan paparan di atas,
kinerja keuangan yang baik ditunjukkan dengan tingginya rasio likuiditas
perusahaan dan dengan tingginya current ratio akan memberikan sinyal positif
kepada investor, sesuai dengan teori sinyal.

Sementara hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2020); Muarif


(2019); serta Made et al. (2020) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh secara
negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hal ini terjadi apabila
perusahaan tidak mampu membayar kewajiban jika hanya terfokus mengejar laba
dan mengabaikan likuiditas. Likuiditas yang tinggi berpotensi adanya dana
menganggur yang bisa digunakan perusahaan untuk melakukan investasi. Aset
perusahaan berkurang untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek pihak ketiga
yang disebabkan oleh tingginya likuiditas. Oleh karena itu, semakin tingginya
likuiditas dapat menyebabkan kinerja keuangan yang buruk dan bahkan dapat
menyebabkan kebangkrutan.

D. PENELITIAN YANG RELEVAN


Di bawah ini terdapat daftar penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
peneliti yang berhubungan dengan variabel independen antara lain perputaran
aset, ukuran perusahaan, struktur modal, dan likuiditas terhadap kinerja keuangan
serta menjadi referensi dalam penelitian ini. Berikut daftar penelitian terdahulu
yang telah disajikan pada tabel 2.1.

17
Tabel 2.1 Penelitian Relevan

No Peneliti Variabel Hasil Penelitian


1. Nurlaela, Dependen (Y): Current Ratio berpengaruh
Mursito, Kinerja Keuangan signifikan terhadap kinerja
Kustiyah, (ROA) keuangan.
Istiqomah, dan
Hartono (2019) Independen (X): Asset Turnover berpengaruh
a. Current Ratio signifikan terhadap kinerja
b. Asset Turnover keuangan.

2. Daryantoa, Dependen (Y): Current Ratio memiliki


Samidi dan Kinerja Keuangan pengaruh negatif dan tidak
Siregar (2018) (ROA) signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Independen (X):
a. Current Ratio

3. Erawati, Ayem, Dependen (Y): Ukuran Perusahaan memiliki


dan Tokan Kinerja Keuangan pengaruh positif dan signifikan
(2022) (ROA) terhadap kinerja keuangan.

Independen (X): Likuiditas memiliki pengaruh


a. Ukuran positif dan signifikan terhadap
Perusahaan kinerja keuangan.
b. Likuiditas
4. Risna dan Putra Dependen (Y): Ukuran Perusahaan memiliki
(2021) Kinerja Keuangan pengaruh negatif dan signifikan
(ROA) terhadap kinerja keuangan.

18
Independen (X):
a. Ukuran
Perusahaan

5. Lutfiana dan Dependen (Y): Ukuran Perusahaan tidak


Hermanto Kinerja Keuangan memiliki pengaruh terhadap
(2021) (ROA) kinerja keuangan.
Independen (X):
a. Ukuran
Perusahaan

6. Saragih (2018) Dependen (Y): Ukuran Perusahaan tidak


Kinerja Keuangan memiliki pengaruh secara
(ROA) signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Independen (X):
a. Ukuran
Perusahaan
7. Darmawan dan Dependen (Y): Likuiditas tidak berpengaruh
Nurochman Kinerja Keuangan terhadap kinerja keuangan.
(2016) (ROA)
Independen (Y): Debt to Asset Ratio memiliki
a. Likuiditas pengaruh negatif dan signifikan
b. Debt to Asset terhadap kinerja keuangan.
Ratio

8. Dependen (X):

19
Sriwiyanti, Kinerja Keuangan Ukuran Perusahaan tidak
Damanik dan (ROA) memiliki pengaruh terhadap
Martina (2021) Independen (Y): kinerja keuangan.
a. Ukuran
Perusahaan Total Asset Turnover memiliki
b. Total Asset pengaruh positif dan signifikan
Turnover terhadap kinerja keuangan.

9. Fauzi dan Dependen (Y): Ukuran Perusahaan memiliki


Puspitasari Kinerja Keuangan pengaruh negatif dan signifikan
(2021) (ROA) terhadap kinerja keuangan.

Likuiditas tidak memiliki


Independen (X):
pengaruh terhadap kinerja
a. Ukuran
keuangan.
Perusahaan
b. Likuiditas (CR)

10. Yuliani (2021) Independen (Y): Likuiditas secara parsial


Kinerja Keuangan memiliki pengaruh secara
(ROA) signifikan terhadap kinerja
keuangan.
Dependen (X):
a. Likuiditas (CR)

11. Wandasari, Dependen (Y): Debt to Asset Ratio memiliki


Danisworo, dan Kinerja Keuangan pengaruh negatif dan signifikan
Djatnika (2021) (ROA) terhadap kinerja keuangan.

20
Independen (X):
a. Debt to Asset
Ratio

12. Rahayu, Dependen (Y): Likuiditas memiliki pengaruh


Nurlaela, dan Kinerja Keuangan secara signifikan terhadap
Titisari (2018) (ROA) kinerja keuangan.

Independen (X): Total Asset Turnover memiliki


a. Likuiditas pengaruh secara signifikan
b. Total Asset terhadap kinerja keuangan.
Turnover

13. Pangestika, Dependen (Y): Debt to Asset Ratio memiliki


Mayasari, dan Kinerja Keuangan pengaruh negatif dan signifikan
Kurniawan (ROA) terhadap kinerja keuangan.
(2021)
Independen (X): Total Asset Turnover memiliki
a. Struktur Modal pengaruh positif dan signifikan
(DAR) terhadap kinerja keuangan.
b. Total Asset
Turnover
14. Mumtazatur Dependen (Y): Ukuran Perusahaan memiliki
Rahmatin & Ika Kinerja Keuangan pengaruh negatif terhadap
Neni Kristanti (ROA) kinerja keuangan.
(2020)

21
Independen (X):
a. Ukuran
Perusahaan

15. Ariyanti dan Dependen (Y): Likuiditas memiliki pengaruh


Sparta (2017) Kinerja Keuangan positif dan signifikan terhadap
(ROA) kinerja keuangan.

Independen (X): Ukuran Perusahaan memiliki


a. Likuiditas pengaruh positif dan signifikan
b. Ukuran terhadap kinerja keuangan.
Perusahaan

16. Kamal (2016) Dependen (Y): Debt to Asset Ratio berpengaruh


Kinerja Keuangan tidak signifikan terhadap kinerja
(ROA) keuangan (ROA).

Independen (X):
a. Debt to Asset
Ratio
17. Diana dan Dependen (Y): Likuiditas memiliki pengaruh
Osesoga (2020) Kinerja Keuangan secara signifikan terhadap
(ROA) kinerja keuangan.

Independen (X):
a. Likuiditas

22
b. Perputaran Aset Perputaran Aset memiliki
c. Ukuran pengaruh secara signifikan
Perusahaan terhadap kinerja keuangan.

Ukuran Perusahaan memiliki


pengaruh secara signifikan
terhadap kinerja keuangan.

E. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS


Didukung penelitian sebelumnya oleh Nurlaela, Mursito, Kustiyah, Istiqomah, dan
Hartono (2019); Diana dan Osesoga (2020); Rahayu, Nurlaela, dan Titisari (2018);
Sriwiyanti, Damanik dan Martina (2021); serta Wulandari dkk. (2020), perputaran aset
yang tinggi menunjukkan return on asset yang tinggi karena dengan perputaran aset
yang semakin cepat akan menghasilkan laba yang semakin banyak, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:

H1: Perputaran Aset mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap


kinerja keuangan

Perusahaan dengan total aset yang besar lebih mampu dalam memperoleh laba
dibandingkan perusahaan dengan total aset yang kecil. Sejalan dengan penelitian Diana
dan Osesoga (2020); Erawati, Ayem, dan Tokan (2022); serta Ariyanti dan Sparta
(2017), maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2: Ukuran Perusahaan mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap


kinerja keuangan

23
Struktur modal ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya baik
jangka pendek maupun panjang. Struktur modal yang tinggi diakibatkan karena hutang
yang banyak yang menyebabkan pembayaran kewajiban bertambah dan kondisi ini
akan menurunkan laba perusahaan. Didukung oleh penelitian Azzahra dan Nasib
(2019); Felicia dan Tanusdjaja (2022); serta Partiwi dan Herawati (2022), hipotesis
struktur modal dirumuskan sebagai berikut:

H3: Struktur Modal mempengaruhi secara negatif dan signifikan terhadap


kinerja keuangan

Didukung penelitian oleh Rahayu, Nurlaela, dan Titisari (2018); Nurlaela dkk. (2019);
Sitohang dan Wulandari (2020); serta Yuliani (2021), likuiditas yang tinggi
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek juga
tinggi, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4: Likuiditas mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap kinerja


keuangan

24
Model penelitian adalah sebagai berikut:

Perputaran Aset
(X1)

Ukuran Perusahaan
(X2)
Kinerja Keuangan
(ROA)
(Y)
Struktur Modal
(X3)

Likuiditas
(X4)

Gambar 2. 1 Model Penelitian

25
BAB III

METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan strategi untuk mencapai tujuan penelitian
dengan cara mengumpulkan dan menganalisis data (Sukardi, 2004:183). Dalam
Sugiyono (2003:14), jenis penelitian terbagi menjadi dua macam yaitu penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Berdasarkan penjelasan di atas, maka desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
deskriptif. Penelitian ini menggunakan data berupa laporan keuangan perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2017-2021.

B. POPULASI, TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL DAN UKURAN


SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive
sampling yang menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2010). Adapun kriteria sampel pada penelitian ini yaitu:

1. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa


Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.
2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021 yang tidak mengalami kerugian.
3. Menggunakan perusahaan – perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang menyajikan data laporan keuangan yang lengkap tahun
2017-2021.
Selanjutnya, ukuran sampel dalam penelitian digunakan sebanyak 155
sampel.

26
C. OPERASIONALISASI VARIABEL DAN INSTRUMEN
Agar pengukuran variabel konsisten, diperlukan adanya operasionalisasi
variabel. Berikut instrumen-instrumen yang digunakan dalam variabel dependen
dan variabel independen antara lain:

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel dan Instrumen

Variabel
Indikator Pengukuran Skala
Penelitian
Kinerja
Keuangan
Diukur dengan
ROA yang
dihitung
dengan laba ROA Rasio
bersih setelah
pajak dibagi
dengan total
aset akhir
periode
Perputaran
Aset
Diukur dari
penjualan TATO Rasio
dibagi rata-rata
total aset akhir
periode
Ukuran
SIZE Rasio
Perusahaan

27
Diukur dengan
log natural
dari total aset.
Log natural
berfungsi
untuk
mengurangi
fluktuasi data
tanpa
mengubah
nilai
sebenarnya
Struktur
Modal
Diukur dengan
total kewajiban
DAR Rasio
dibagi total
aset dari
perusahaan itu
sendiri
Likuiditas
Diukur dengan
membandingka
CR Rasio
n aset lancar
dengan hutang
lancar

28
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021 yang
diperoleh dari situs resmi www.idx.co.id dan www.sahamok.net. Data yang
terkumpul dianalisis dengan menggunakan software Eviews 12.

D. ASUMSI ANALISIS DATA


Penelitian ini menggunakan software Eviews versi 12. Data terlebih dahulu
dikumpulkan dan diolah lalu dilakukan analisis. Analisis data terdiri dari
pengujian statistik deskriptif, asumsi klasik, kemudian pengujian hipotesis.

1) Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan data yang terdapat
dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
minimum, maximum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi (Ghozali,
2018).

2) Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik dalam penelitian antara lain:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas biasanya digunakan untuk mengetahui adanya error
term yang mendekati distribusi normal. Jumlah observasi dalam uji
normalitas hanya kurang dari 30, namun apabila melebihi dari 30,
tidak perlu menggunakan uji ini karena distribusi sampling error
term dianggap telah mendekati normal (Ajija dkk., 2011, h. 42).
Menurut Widarjono (2018), nilai probabilitas Jarque-Bera yang
lebih dari 0,05 menyatakan data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

29
Uji multikolinearitas dapat diketahui dari koefisien korelasi masing-
masing variabel independen dimana apabila lebih besar dari 0,8 maka
terjadi multikolinearitas. Dalam model regresi, multikolinearitas
memiliki hubungan linear yang pasti di antara beberapa atau seluruh
variabel (Ajija dkk., 2011, h.35).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui adanya hubungan
korelasi antara semua variabel yang diurutkan menurut waktu dan
ruang. Uji Autokorelasi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dilihat
uji nilai t-statistik, R², uji F, dan Durbin Watson (DW) statistik.
Autokorelasi terjadi apabila nilai DW statistik relatif kecil. Cara lain
yaitu melakukan uji LM/metode Bruesch Godfrey dengan
menggunakan nilai F dan Obs*R-Squared. Autokorelasi tidak terjadi
apabila nilai probabilitas dari Obs*R-Squared melebihi tingkat
kepercayaan (Ajija dkk., 2011, h.40). Sementara menurut Widarjono
(2018), autokorelasi juga dapat dilihat dari DW > 0,05, yang artinya
tidak terdapat autokorelasi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedasitas dapat dilihat dari pola residual dalam hasil
penelitian estimasi regresi. Apabila residual bergerak secara konstan,
maka tidak terjadi heterokedasitas. Sebaliknya, apabila residual
membentuk pola tertentu, maka terjadi adanya heterokedasitas.
Selain itu, uji heterokedasitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan uji White Heteroscedasticity. Uji ini dapat dilakukan
dalam program Eviews. Hasil dari Uji White Heteroscedasticity
adalah dapat dilihat dari nilai F dan Obs*R-Squared dimana nilai
Obs*R-Squared yang lebih kecil dari X² tabel menjelaskan tidak
terjadinya heteroskedastisitas (Ajija dkk., 2011. h.36). Sementara
Widarjono (2015) menyatakan tidak terjadi masalah

30
heteroskedastisitas jika nilai probabilitas variabel independen lebih
besar dari 0,05.
3) Regresi Data Panel
Regresi data panel adalah gabungan dari data cross-section dengan
time series dimana pada waktu yang berbeda dapat mengukur unit cross-
section yang sama. Ada tiga model pada data panel yaitu :
a. Common Effect Model
Widarjono (2017, h.355) menyatakan cara paling sederhana untuk
memperkirakan data panel yaitu dengan model common effect dengan cara
menggabungkan data cross-section dan time series. Pendekatan yang
digunakan dalam model ini adalah Ordinary Least Square (OLS).
b. Fixed Effect Model
Widarjono (2017, h.356) menjelaskan bahwa fixed effect model
menggunakan variabel dummy untuk memperkirakan data panel.
Walaupun menggunakan koefisien regresi yang sama, penggunaan variabel
dummy dapat menunjukkan perbedaan yang konstan antar individu.
c. Random Effect Model
Random effect model disebut error component model, karena
memasukkan parameter yang berbeda antar perusahaan dan waktu ke
dalam error. Widarjono (2017, h.359) menyatakan random effect model
menggunakan pendekatan Generalized Least Square (GLS) dengan
menghitung error dari cross-section dan time series atas kelemahan yang
terdapat pada fixed effect model.
4) Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Panel
Terdapat tiga uji untuk memperoleh model estimasi yaitu dengan uji
chow, uji hausman, dan uji lagrange multiplier (LM).
a. Uji Chow
Uji chow atau disebut juga uji likelihood merupakan uji untuk
memilih manakah yang lebih baik antara common effect model dengan

31
fixed effect model dengan melihat nilai probabilitas cross-section F.
Hipotesis pada uji ini yaitu : H0: common effect model, Ha: fixed effect
model. Jika nilai probabilitas cross-section F < 5% berarti model yang tepat
dalam memperkirakan data panel adalah fixed effect model (Widarjono,
2017, h.362).
b. Uji Hausman
Uji hausman merupakan uji perbandingan dengan melihat nilai
probabilitas cross section random untuk memilih mana yang sesuai
digunakan dalam model penelitian antara fixed effect model dan random
effect model. Hipotesis dalam uji ini yaitu : H0: random effect model dan
Ha: fixed effect model dimana jika probabilitas cross section random < 5%
dapat diartikan bahwa yang lebih baik digunakan adalah fixed effect model
(Widarjono, 2017, h.364).
c. Uji Lagrange Multiplier (LM)
Uji lagrange multiplier merupakan uji pemilihan model antara
random effect model dan common effect model dengan membandingkan
cross section Breusch Pagan dan nilai chi square table dengan degree of
freedom sebesar jumlah variabel bebas. Jika cross section Breusch Pagan >
chi square dapat diartikan random effect model yang terpilih dan
sebaliknya jika lebih besar nilai chi square maka common effect model
yang terpilih (Widarjono, 2017, h.363).
E. ANALISIS DATA
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Pengembangan dari regresi linier sederhana yaitu regresi linier
berganda atau multiple linear regression yang melibatkan lebih dari satu
variabel independen (Sanusi, 2011), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variabel-variabel independen terhadap variabel dependen dengan diuji
menggunakan persamaan regresi. Persamaan regresi linier berganda dalam
penelitian ini yaitu :

32
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Keterangan :
Y = Kinerja Keuangan (ROA)
α = Konstanta
β1, β2, β3,β4 = Koefisien Regresi Variabel Independen
X1 = Perputaran Total Aset
X2 = Struktur Modal
X3 = Ukuran Perusahaan
X4 = Likuiditas
e = Standar Error
2) Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dengan menggunakan uji f, uji t, dan koefisien
determinasi.
a. Uji F
Uji F atau disebut juga Uji Simultan adalah salah salah bentuk uji
hipotesis untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-
sama dapat mempengaruhi variabel terikat. Uji F dilakukan dengan
signifikasi 0,05 dimana jika f < 0,05 maka variabel terikat dapat
diprediksi oleh variabel bebas dan begitupun sebaliknya (Ajija dkk.,
2011, h. 34).
b. Uji T
Uji T atau Uji Parsial merupakan uji hipotesis yang bertujuan untuk
mengetahui masing-masing dari pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Jika
nilai t < 0,05 berarti variabel terikat dapat dipengaruhi oleh variabel
bebas secara parsial (Ajija dkk., 2011, h. 34).

33
c. Coefficient of Determination (R²)
Koefisien determinasi adalah suatu uji yang menunjukkan sejauh mana
kemampuan garis regresi untuk menerangkan variabel. Nilai
coefficient of determination adalah berkisar 0 sampai 1. Semakin baik
kemampuan variabel bebas untuk menjelaskan variabel terikat
ditunjukkan dari semakin tingginya nilai R² dengan angka yang
mendekati 1 (Ajija dkk., 2011, h.34).

34
BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi tahun 2017-2021 dengan menggunakan metode
purposive sampling. Informasi mengenai perusahaan manufaktur sektor barang
konsumsi diperoleh dari www.idx.co.id dan www.sahamok.net. Seperti yang kita
ketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) menampilkan laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di dalamnya. Dengan adanya informasi
laporan keuangan, para investor bisa menilai kinerja perusahaan dan bisa saja
tertarik untuk menanamkan modal kepada perusahaan.

Sampel perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek


Indonesia terkumpul sebanyak 58 perusahaan, namun terdapat beberapa
perusahaan yang tidak memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Kriteria-kriteria
tersebut yaitu:

1. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di


Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2021.
2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi tahun 2017-2021
yang tidak mengalami kerugian.
3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang menyajikan
data laporan keuangan yang lengkap.
Dengan demikian, sampel yang dapat digunakan berjumlah 155 data
laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dengan
rincian yang telah disajikan seperti pada tabel 4.1

35
Tabel 4.1 Hasil Pemilihan Sampel Tahun 2014-2019

No Keterangan Jumlah
perusahaan
1. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang 58
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang (21)
mengalami kerugian.
3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang (0)
tidak menyajikan data laporan keuangan yang lengkap.
Jumlah sampel 37
Data outlier (6)
Total setelah outlier 31
Total data yang digunakan 155

Berikut perusahaan-perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang


menjadi sampel penelitian dengan rincian pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Daftar Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode Sub Sektor

1 PT. Akasha Wira International Tbk ADES

2 PT. Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI


3 PT. Sariguna Primatirta Tbk CLEO
Makanan dan
4 PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk COCO
Minuman
5 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA
6 PT. Diamond Food Indonesia Tbk DMND
7 PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk GOOD

36
8 PT. Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI
9 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
10 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
11 PT. Mulia Boga Raya Tbk KEJU
12 PT. Mayora Indah Tbk MYOR
13 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
14 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
15 PT. Sekar Laut Tbk SKLT
16 PT. Siantar Top Tbk STTP
17 PT. Tunas Baru Lampung TBLA
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
18 ULTJ
Company Tbk
19 PT. Gudang Garam Tbk GGRM
20 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP Rokok
21 PT. Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
22 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
23 PT. Kimia Farma Tbk KAEF
24 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF
25 PT. Pharpros Farma Tbk PEHA
26 PT. Pyridam Farma Tbk PYFA Farmasi
27 PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul
28 SIDO
Tbk

29 PT. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC

37
Kosmetik dan
30 PT. Kino Indonesia Tbk KINO Barang Rumah
Tangga
31 PT. Integra Indocabinet Tbk WOOD Peralatan IRT
Sumber: data diolah oleh peneliti

B. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN


Objek penelitian dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel penelitian
antara lain perputaran aset, ukuran perusahaan (firm size), struktur modal (capital
structure), likuiditas (liquidity), dan kinerja keuangan (financial performance).
Data-data yang berkaitan dengan variabel penelitian diperoleh dari laporan
keuangan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi tahun 2017-2021 yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

C. HASIL UJI ASUMSI ANALISIS DATA


1. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan keterangan tentang
mean, maximum, minuman, dan standar deviasi yang terdapat pada data
penelitian. Mean merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing
variabel penelitian. Maximum merupakan nilai tertinggi yang diperoleh dari
masing-masing variabel penelitian. Minimum merupakan nilai terendah yang
diperoleh dari masing-masing variabel penelitian. Standar deviasi merupakan
nilai yang digunakan untuk menunjukkan persebaran data sampel untuk melihat
dekat atau jauhnya nilai data individu terhadap nilai rata-rata (mean).

Tabel 4. 3 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Mean Maximum Minimum Std Dev Observations

ROA 0,088761 0,309900 0,000500 0,062848 155


TATO 1,082008 2,296900 0,100300 0,427032 155

38
SIZE 29,00335 32,82040 25,32640 1,600839 155
DAR 0,391772 0,858600 0,083100 0,163285 155
CR 2,556183 8,637800 0,823500 1,545151 155
Sumber: Hasil pengolahan data menggunakan Eviews 12
Pada tabel uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa variabel Return on
Assets (ROA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,088761. Nilai tersebut
menunjukkan rata-rata laba bersih perusahaan sektor barang konsumsi yang
menjadi sampel penelitian adalah sebesar 8,8761% dibandingkan total aset
perusahaan. Nilai maksimum sebesar 0,309900 merupakan nilai yang dimiliki oleh
Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada tahun 2021. Nilai
minimum dimiliki oleh Sekar Bumi Tbk (SKBM) pada 2019 sebesar 0,000500.
Standar deviasi dari ROA adalah sebesar 0,062848 yang menyatakan bahwa return
on assets memiliki kecenderungan nilai beragam namun mendekati nilai rata-rata
yang sebesar 0,088761.

Pada tabel uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa variabel Total Asset
Turnover (TATO) memiliki nilai rata-rata sebesar 1,082008. Nilai maksimum
sebesar 2,296900 yang dimiliki oleh Handjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP)
tahun 2017. Nilai minimum adalah sebesar 0,100300 dimiliki oleh Budi Starch &
Sweetener Tbk (BUDI) pada tahun 2019. Standar deviasi sebesar 0,427032
menunjukkan variabel TATO memiliki nilai yang beragam ditunjukkan dari
perbedaan nilai maksimum dan minimum sebesar 2,296900 dan 0,100300.

Pada tabel uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa variabel SIZE
memiliki nilai rata-rata sebesar 29,00335. Nilai tersebut relatif lebih rendah dari
nilai maksimum sebesar 32,82040 yang dimiliki oleh Indofood Sukses Makmur
Tbk (INDF) tahun 2021. Nilai minimum adalah sebesar 25,32640 dimiliki oleh
Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) pada tahun 2017. Standar deviasi
sebesar 1,600839 menunjukkan variabel SIZE memiliki nilai yang beragam

39
ditunjukkan dari perbedaan yang cukup jauh dari nilai maksimum dan minimum
sebesar 32,82040 dan 25,32640.

Pada tabel uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa variabel Debt to Asset
Ratio (DAR) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,391772. Nilai maksimum sebesar
0,858600 yang dimiliki oleh Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) pada tahun
2017. Nilai minimum adalah sebesar 0,083100 dimiliki oleh Industri Jamu &
Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada tahun 2017. Standar deviasi sebesar
0,163285 menunjukkan variabel DAR mem iliki nilai yang beragam tetapi tidak
terlalu jauh dari nilai rata-rata sebesar 0,391772.

Pada tabel uji statistik deskriptif, dapat dilihat bahwa variabel Current
Ratio (CR) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,556183. Nilai maksimum sebesar
8,637800 yang dimiliki oleh Delta Djakarta Tbk (DLTA) tahun 2017. Nilai
minimum adalah sebesar 0,823500 dimiliki oleh Wahana Interfood Nusantara Tbk
(COCO) pada tahun 2017. Standar deviasi sebesar 1,545151menunjukkan variabel
current ratio memiliki nilai yang beragam ditunjukkan dari perbedaan nilai
maksimum dan minimum sebesar 8,637800 dan 0,823500.

2. Estimasi Model Data Panel


Pengujian model estimasi data panel dalam Eviews dilakukan dahulu untuk
digunakan dalam pengujian lainnya. Hal ini dilakukan untuk memilih model
terbaik dari data panel untuk digunakan pada penelitian. Ada tiga model data panel
yaitu common effect model, fixed effect model, dan random effect model. Adapun
tahap pengujian yang dilakukan untuk menentukan model terbaik yaitu:
a. Uji Likelihood (Chow-test)
Uji chow merupakan metode pengujian untuk memilih antara model
common effect dan model fixed effect. Uji ini dapat dilihat dari nilai probabilitas
cross section F yang akan dibandingkan dengan nilai probabilitas signifikasi
sebesar 5% (α=0,05).

40
Hipotesis dari uji chow adalah sebagai berikut:
H0 : Model Common Effect
Ha : Model Fixed Effect
Ketentuan dari hasil uji chow adalah sebagai berikut:
a) Apabila nilai probabilitas cross section F < 5% maka H0 ditolak. Maka
model yang terbaik adalah fixed effect model.
b) Apabila nilai probabilitas cross section F > 5% maka H0 diterima.
Artinya model yang terbaik adalah common effect model.

Tabel 4. 4 Uji Likelihood (Chow-test)

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: FEM
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9.362627 (30,120) 0.0000


Cross-section Chi-square 186.955951 30 0.0000

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12


Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: ROA
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai
Method: Panel Least Squares
probabilitas cross section
Date: 12/15/22 F sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari tingkat
Time: 20:58
Sample: 2017 2021
signifikasi 5%. Hal5tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak yang artinya fixed
Periods included:
Cross-sections
effect included:
model adalah 31 dibandingkan common effect model. Selanjutnya
yang terbaik
Total panel (balanced) observations: 155
dilakukan uji hausman untuk menentukan yang terbaik antara fixed effect model
Variable
dan random effect model. Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

b. Uji Hausman
C -0.144980 0.074004 -1.959086 0.0520
TATO 0.031949 0.009029 3.538455 0.0005
Uji SIZE
hausman merupakan pengujian
0.007689 untuk
0.002362memilih model
3.255235 yang terbaik
0.0014
DAR
antara fixed -0.137090
effect model dengan random 0.033670
effect model. -4.071520 0.0001
Uji ini dapat dilihat dari
CR 0.011688 0.003513 3.327143 0.0011
nilai probabilitas cross section random yang akan dibandingkan dengan nilai
R-squared 0.460192 Mean dependent var 0.088761
probabilitas signifikasi sebesar 5% (α=0,05).
Adjusted R-squared 0.445797 S.D. dependent var 0.062848
Hipotesis
S.E. dari uji hausman 0.046787
of regression adalah sebagai berikut:
Akaike info criterion -3.254691
Sum squared resid 0.328355 Schwarz criterion -3.156516
Log likelihood 257.2385 Hannan-Quinn criter. -3.214814
F-statistic 31.9690841 Durbin-Watson stat 0.569466
Prob(F-statistic) 0.000000
H0: Model Random Effect
Ha: Model Fixed Effect
Ketentuan dari hasil uji hausman adalah sebagai berikut:
a) Apabila nilai probabilitas cross section random < 5% maka H0 ditolak.
Maka model yang terbaik adalah fixed effect model.
b) Apabila nilai probabilitas cross section random > 5% maka H0
diterima. Artinya model yang terbaik adalah random effect model.

Tabel 4. 5 Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: REM
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 14.661100 4 0.0055


Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12
Cross-section random effects test comparisons:
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas cross section randomFixed
Variable sebesar 0,0055.
RandomNilai tersebut
Var(Diff.)lebih kecil
Prob.dari
tingkat signifikasi 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak yang artinya
TATO 0.074898 0.049563 0.000101 0.0117
fixed effect model adalah
SIZE yang terbaik dibandingkan
0.031323 random
0.009863 effect
0.000124 model.
0.0535
DAR
c. Uji Lagrange Multiplier -0.125761 -0.133900 0.000222 0.5852
CR -0.000609 0.002702 0.000003 0.0383
Uji lagrange multiplier merupakan pengujian untuk memilih model yang
terbaik antara random effect model dengan common effect model. Uji ini dapat
Cross-section random effects test equation:
dilihat dari nilai probabilitas signifikasi sebesar 5% (α=0,05).
Dependent Variable: ROA
Method:
Hipotesis dariPanel Least Squares
uji lagrange multiplier adalah sebagai berikut:
Date: 12/15/22 Time: 21:00
H0: Model Common Effect
Sample: 2017 2021
Ha: Model
Periods Random
included: 5 Effect
Cross-sections
Ketentuan dari hasilincluded: 31 multiplier adalah sebagai berikut:
uji lagrange
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914
42 0.354390 -2.398243 0.0180
TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
a) Apabila nilai cross section Breusch Pagan < 5% maka H0 ditolak.
Maka model yang terbaik adalah random effect model.
b) Apabila nilai cross section Breusch Pagan > 5% maka H0 diterima.
Artinya
Lagrange modelTests
Multiplier yangforterbaik
Randomadalah
Effectscommon effect model.
Null hypotheses: No effects
Alternative hypotheses:
Tabel 4.Two-sided (Breusch-Pagan)
6 Uji Lagrange and one-sided
Multiplier
(all others) alternatives

Test Hypothesis
Cross-section Time Both

Breusch-Pagan 89.38339 1.878764 91.26215


(0.0000) (0.1705) (0.0000)

Honda 9.454279 -1.370680 5.715967


(0.0000) (0.9148) (0.0000)

King-Wu 9.454279 -1.370680 1.955261


(0.0000) (0.9148) (0.0253)

Standardized Honda 10.39381 -1.181518 2.241243


(0.0000) (0.8813) (0.0125)

Standardized King-Wu 10.39381 -1.181518 -0.700295


(0.0000) (0.8813) (0.7581)

Gourieroux, et al. -- -- 89.38339


(0.0000)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai
cross section Breusch Pagan sebesar 0,0000. Nilai tersebut lebih kecil dari tingkat
signifikasi 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak yang artinya random
effect model adalah yang terbaik dibandingkan common effect model.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi sudah
terdistribusi normal. Syarat dari uji normalitas yaitu jika nilai probabilitas Jarque-
Bera > 0,05 maka data terdistribusi normal.

43
Tabel 4. 7 Hasil Uji Normalitas
20
Series: Standardized Residuals
Sample 2017 2021
16 Observations 155

12 Mean -5.15e-19
Median -0.000808
Maximum 0.081764
8 Minimum -0.068740
Std. Dev. 0.025264
4 Skewness -0.043469
Kurtosis 3.626476

0 Jarque-Bera 2.583532
-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08
Probability 0.274785
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai
probabilitas Jarque-Bera sebesar 0,274785. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat
signifikasi 5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa data sudah terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi diantara
semua variabel independen. Syarat dari uji ini adalah tidak terdapat
multikolinearitas. Multikolinearitas tidak terjadi apabila nilai dari koefisien
korelasi masing-masing variabel lebih besar dari 0,8.

Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikolinearitas

TATO SIZE DAR CR

TATO 1.000000 -0.060168 -0.170204 0.047592


SIZE -0.060168 1.000000 0.023342 -0.043595
DAR -0.170204 0.023342 1.000000 -0.714771
CR 0.047592 -0.043595 -0.714771 1.000000
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12

44
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai
koefisien korelasi masing-masing variabel lebih kecil dari 0,8. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat masalah
heteroskedastisitas pada variabel independen. Model regresi yang baik ialah yang
bebas dari masalah heteroskedastisitas. Uji ini dapat dilihat dari nilai probabilitas
masing-masing variabel bebas yang lebih besar dari 0,05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 21:05
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.067406 0.165949 0.406183 0.6853


TATO 0.001390 0.006743 0.206136 0.8370
SIZE -0.001260 0.005557 -0.226689 0.8211
DAR -0.027930 0.016524 -1.690273 0.0936
CR -0.000725 0.001735 -0.417635 0.6770

Sumber: Hasil pengolahan


Effectsdata dengan Eviews 12
Specification

Berdasarkan hasil(dummy
Cross-section fixed pengolahan data pada tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai
variables)

probabilitas variabel bebas lebih


R-squared besarMean
0.445504 dari dependent
0,05. Halvarini menunjukkan
0.019580 bahwa
Adjusted R-squared 0.288396 S.D. dependent var
0.015887
terbebasS.E.
dariof masalah
regressionheteroskedastisitas.
0.013402 Akaike info criterion -5.591196
Sum squared resid 0.021553 Schwarz criterion -4.903971
d. Uji Autokorelasi
Log likelihood 468.3177 Hannan-Quinn criter. -5.312061
F-statistic
Uji 2.835666
autokorelasi bertujuan untukDurbin-Watson stat ada2.269473
menguji apakah hubungan korelasi
Prob(F-statistic) 0.000016
antara semua variabel dengan cara melihat nilai Durbin-Watson (DW). Model
regresi yang baik ialah tidak terjadi autokorelasi.

45
Tabel 4. 10 Hasil Uji Autokorelasi

Dependent Variable: ROA


Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai
Durbin-Watson (DW) sebesar 1.262493. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang
artinya tidak terdapat autokorelasi.
D. HASIL ANALISIS DATA
Analisis data penelitian dilakukan dengan uji hipotesis dan linier berganda
dengan menggunakan software Eviews versi 12

1. Analisis Regresi Linier Berganda


Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan menggunakan tabel estimasi model yang terpilih yaitu fixed

46
effect model. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA)
sedangkan variabel independennya adalah perputaran aset, ukuran perusahaan,
struktur modal, dan likuiditas. Berikut hasil estimasi model fixed effect.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Linier Berganda

Dependent Variable: ROA


Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil output fixed effect menggunakan Eviews 12


Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka persamaan regresinya ialah:

ROA = -0,849914 + 0,074898TATO + 0,031323SIZE – 0,125761DAR –


0,000609CR
Keterangan:
ROA = Return on Assets
TATO = Total Assets Turnover

47
SIZE = Ukuran Perusahaan
DAR = Debt to Asset Ratio
CR = Current Ratio
Berdasarkan model persamaan regresi tersebut, kesimpulannya:
a. Jika nilai variabel perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur modal, dan
likuiditas sama dengan nol, maka nilai return on asset sebesar -0,849914.
b. Jika variabel perputaran aset yang dilambangkan TATO naik sebesar 1
satuan dengan asumsi variabel lain nol atau konstan, maka return on asset
akan meningkat 0,074898 satuan. Sebaliknya, jika TATO mengalami
penurunan sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan return on asset
sebesar 0,074898 satuan.
c. Jika variabel SIZE naik sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain nol
atau konstan, maka akan meningkatkan return on asset sebesar 0,031323
satuan. Sebaliknya, jika SIZE turun sebesar 1 satuan, maka return on asset
juga menurun sebesar 0,031323 satuan.
d. Jika variabel DAR naik sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel lain nol
atau konstan, maka return on asset turun sebesar 0,125761 satuan.
Sebaliknya, jika DAR turun sebesar 1 satuan, maka akan menaikkan return
on asset sebesar 0,125761 satuan.
e. Jika variabel current ratio naik sebesar 1 satuan dengan asumsi variabel
lainnya nol atau konstan, maka akan menurunkan return on asset sebesar
0,000609 satuan. Sebaliknya, jika current ratio turun sebesar 1 satuan,
maka akan meningkatkan return on asset sebesar 0,000609 satuan.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Uji hipotesis dalam penelitian menggunakan uji F,
uji T, dan uji R2.

48
a. Uji F
Uji F atau Uji Simultan bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas
yang terdiri dari perputaran aset, firm size, struktur modal, dan likuiditas secara
bersama-sama dapat memprediksi variabel terikat yaitu return on asset. Uji F
dilihat dari nilai probabilitas (F-statistic).
Hipotesis dari uji F adalah sebagai berikut:
H0: Perputaran aset, firm size, struktur modal, dan likuiditas tidak dapat
memprediksi return on asset
Ha: Perputaran aset, firm size, struktur modal, dan likuiditas dapat
memprediksi return on asset
Ketentuan dari hasil uji hausman adalah sebagai berikut:
a) Apabila
Dependent hasilROA
Variable: uji F < 5% maka H0 ditolak. Maka variabel bebas dapat
Method: Panel Least Squares
memprediksi variabel terikat.
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
b) Apabila hasil uji F > 5% maka H0 diterima. Artinya variabel bebas
Periods included: 5
Cross-sections
tidak dapatincluded: 31
memprediksi variabel terikat.
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Tabel 4. 12 Hasil


Coefficient Uji F
Std. Error t-Statistic Prob.

DependentCVariable: ROA-0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


Method: TATO
Panel Least Squares
0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
Date: 12/15/22
SIZE Time: 20:56 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
Sample: 2017
DAR 2021 -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
Periods included:
CR 5 -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155
Effects Specification

Variable
Cross-section Coefficient
fixed (dummy variables) Std. Error t-Statistic Prob.

R-squared C -0.849914
0.838412 Mean 0.354390
dependent -2.398243
var 0.0180
0.088761
AdjustedTATO
R-squared 0.074898 S.D.
0.792629 0.014400
dependent5.201289
var 0.0000
0.062848
SIZE
S.E. of regression 0.031323 Akaike
0.028620 0.011867 2.639452
info criterion 0.0094
-4.073761
Sum squaredDARresid -0.125761 0.035288
0.098291 Schwarz -3.563859
criterion 0.0005
-3.386536
CR
Log likelihood -0.000609 0.003705
350.7165 Hannan-Quinn -0.164357
criter. 0.8697
-3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) Effects Specification
0.000000

Cross-section fixed (dummy variables)


Sumber: Hasil output fixed effect menggunakan Eviews 12
R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761
Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.3126949Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000
Berdasarkan tabel diatas, nilai probabilitas (F-statistic) adalah sebesar
0,000000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari tingkat signifikasi 0,05
sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel perputaran aset, firm
size, struktur modal, dan likuiditas dapat memprediksi return on asset secara
simultan.
b. Uji T
Uji T atau Uji Parsial bertujuan untuk mengetahui masing-masing
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, Uji T dilihat dengan
membandingkan nilai probabilitas masing-masing variabel dengan tingkat
probabilitas 5%. Apabila hasil uji t < 0,05, maka variabel bebas berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, apabila hasil uji t > 0,05 maka
variabel bebas berpengaruh tidak signfikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4. 13 Hasil Uji T


Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Sumber: Hasil output fixed effect


Effects menggunakan Eviews 12
Specification

Pada tabel 4.13


Cross-section fixed diperoleh hasil uji
(dummy variables) t sebagai berikut:
a. Pengaruh perputaran
R-squared aset terhadap
0.838412 Meanreturn on asset
dependent var 0.088761
Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
H01: Perputaran aset tidak mempengaruhi secara positif signifikan
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid return
terhadap 0.098291
on asset Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

50
Ha1: Perputaran aset mempengaruhi secara positif signifikan terhadap
return on asset
Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien variabel perputaran aset
adalah sebesar 0,074898 yang menunjukkan bahwa variabel tersebut
memiliki arah hubungan yang positif. Nilai probabilitas variabel
perputaran aset ialah 0,0000 yang artinya lebih kecil dari tingkat
signifikansi 5%. Hal ini berarti Ha1 diterima yang berarti variabel
perputaran aset berpengaruh positif dan signfikan terhadap return on
asset.
b. Pengaruh firm size terhadap return on asset
H02: Firm size tidak mempengaruhi secara positif signifikan terhadap
return on asset
Ha2: Firm size mempengaruhi secara positif signifikan terhadap return
on asset
Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien variabel firm size adalah
sebesar 0,031323 yang menunjukkan bahwa variabel ini memiliki arah
yang positif. Nilai probabilitas variabel firm size ialah sebesar 0,0094
lebih kecil dari tingkat signifikansi 5%. Hal ini menjelaskan Ha2
diterima artinya firm size berpengaruh secara positif dan signfikan
terhadap return on asset.
c. Pengaruh debt to asset ratio terhadap return on asset
H03: Debt to asset ratio tidak mempengaruhi secara negatif signifikan
terhadap return on asset
Ha3: Debt to asset ratio mempengaruhi secara negatif signifikan
terhadap return on asset
Berdasarkan tabel diatas, nilai koefisien dari debt to asset ratio sebesar
-0,125761 yang menyatakan bahwa variabel ini memiliki hubungan
negatif. Nilai probabilitas sebesar 0,0005 yang berarti lebih kecil dari
tingkat signifikansi 5%. Ini menjelaskan bahwa Ha3 diterima yang

51
artinya debt to asset ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap
return on asset.
d. Pengaruh current ratio terhadap return on asset
H04: Current ratio tidak mempengaruhi secara negatif signifikan
terhadap return on asset
Ha4: Current ratio mempengaruhi secara negatif signifikan terhadap
return on asset
Berdasarkan tabel diatas, maka nilai koefisien current ratio ialah
sebesar -0,000609 yang menandakan adanya arah hubungan yang
negatif. Nilai probabilitasnya sebesar 0,8697 yang berarti angka
tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi 5%. Hal tersebut
menjelaskan Ha4 ditolak yang artinya current ratio berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap return on asset.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan variabel bebas untuk dapat menjelaskan variabel terikat. Pengujian
koefisien determinasi dalam penelitian dapat dilihat dari nilai Adjusted R2. Nilai
Adjusted R2 yang mendekati 1 menandakan bahwa variabel bebas dalam
memprediksi variabel terikat semakin baik.

Tabel 4. 14 Hasil Uji R2

Dependent Variable: ROA


Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification
52
Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil output fixed effect menggunakan Eviews 12


Berdasarkan tabel 4.14, nilai Adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0,792629
yang artinya sebesar 79,26% variabel return on asset dapat dijelaskan oleh
variabel perputaran aset, firm size, struktur modal, dan likuiditas. Sisanya 20,74%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

E. Pembahasan
Penelitian ini membahas tentang pengaruh variabel independen yang terdiri
atas perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur modal, dan likuiditas terhadap
variabel dependen yaitu return on asset. Hasil uji F menyatakan bahwa variabel
independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Tetapi
pada uji parsial hasilnya beragam. Uji hipotesis dalam penelitian ini dapat diliat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 15 Hasil Uji Hipotesis

No Variabel Coefficient Nilai Kesimpulan


Probabilitas
1 Perputaran 0,074898 0,0000 Ha1 diterima
aset Perputaran aset
berpengaruh positif dan
signfikan terhadap return
on asset.

53
2 Ukuran 0,031323 0,0094 Ha2 diterima
perusahaan Firm size berpengaruh
secara positif dan
signfikan terhadap return
on asset.
3 Struktur -0,125761 0,0005 Ha3 diterima
modal Debt to asset ratio
berpengaruh negatif
signifikan terhadap return
on asset.
4 Likuiditas -0,000609 0,8697 Ha4 ditolak
Current ratio berpengaruh
negatif tidak signifikan
terhadap return on asset.
Sumber: Hasil pengolahan data dengan Eviews 12

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, diperoleh beberapa


kesimpulan yang akan dibandingkan dengan hipotesis awal.

a. Pengaruh perputaran aset terhadap return on asset


Hipotesis 1: Perputaran aset berpengaruh positif signifikan terhadap return
on asset
Hipotesis pertama dalam penelitian menyatakan bahwa perputaran aset
berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset. Dapat dilihat dari hasil
uji hipotesis, nilai koefisien sebesar 0,074898 yang menyatakan hubungan positif
dan nilai probabilitas sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi
0,05 yang artinya berpengaruh signifikan dan hipotesis pertama dalam penelitian
diterima.
Hasil uji hipotesis tersebut sesuai dengan harapan peneliti dimana variabel
perputaran aset berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal ini

54
sejalan dengan teori sinyal dimana akan memberikan sinyal baik atau good news
kepada investor dikarenakan dengan tingginya Total Asset Turnover (TATO)
akan meningkatkan laba perusahaan.
Hasil uji ini sejalan dengan penelitian Nurlaela dkk. (2019), Wiyono,
Kusumawardhani, dan Nafi’ah (2022), Wulandari dkk. (2020), Sriwiyanti,
Posmaida, dan Martina (2021), Andani, Yusup, Sobana, dan Bisri (2020) serta
Rahayu, Nurlaela, dan Titisari (2018), yang menyatakan perputaran aset
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil tersebut
bertentangan dengan Agustina dan Pratiwi (2021) yang menyatakan bahwa Total
Asset Turnover tidak berpengaruh terhadap Return on Assets.

b. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap return on asset


Hipotesis 2: Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
return on asset
Hipotesis kedua dalam penelitian ini menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset. Dapat dilihat dari hasil
uji, nilai koefisien sebesar 0,031323 yang menyatakan hubungan positif dan nilai
probabilitas sebesar 0,0094 yang lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yang
artinya berpengaruh signifikan dan hipotesis kedua dalam penelitian diterima.
Hasil uji hipotesis sesuai dengan harapan peneliti bahwa ukuran perusahaan
atau firm size memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA). Hal ini juga didukung oleh teori sinyal dimana ukuran
perusahaan yang besar dianggap menguntungkan karena investor akan tertarik
untuk menanamkan sahamnya di perusahaan besar.
Hasil uji ini sejalan dengan penelitian Rahayu (2019), Gunawan (2022),
Erawati, Ayem, dan Tokan (2022), Ariyanti dan Sparta (2017), serta Anggarsari
& Aji (2018) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja keuangan (ROA). Tetapi bertentangan dengan penelitian Risna
dan Putra (2021) serta Fauzi dan Puspitasari (2021) yang menyatakan bahwa

55
ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan. Bertentangan juga dengan Lutfiana dan Hermanto (2021), Sriwiyanti,
Damanik dan Martina (2021), serta Saragih (2018) yang mengatakan bahwa
ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan.

c. Pengaruh struktur modal terhadap return on asset


Hipotesis 3: Debt to asset ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap
return on asset
Hipotesis ketiga dalam penelitian menyatakan bahwa debt to asset ratio
berpengaruh negatif signifikan terhadap return on asset. Dapat dilihat dari hasil
pengujian, nilai koefisien sebesar -0,125761 yang menyatakan hubungan yang
negatif dan nilai probabilitas sebesar 0,0005 yang lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0,05 yang artinya berpengaruh signifikan dan hipotesis ketiga dalam
penelitian diterima.
Hasil uji hipotesis sesuai dengan harapan peneliti dimana variabel struktur
modal memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan.
Tetapi hasil ini tidak sesuai dengan teori trade-off dimana perusahaan akan
memiliki risiko kebangkrutan yang rendah jika memiliki profitabilitas tinggi dan
dengan profitabilitas tinggi, perusahaan cenderung meningkatkan hutang.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Azzahra dan Nasib (2019), Felicia dan
Tanusdjaja (2022), Darmawan dan Nurochman (2016) serta Partiwi dan Herawati
(2022) dimana struktur modal yang diproksikan dengan debt to asset ratio (DAR)
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
dengan return on asset (ROA). Tetapi hasil uji ini berbeda dengan penelitian oleh
Nugraha, Banani, dan Shaferi (2021) yang menghasilkan kesimpulan bahwa debt
to asset ratio (DAR) berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan.

d. Pengaruh likuiditas terhadap return on asset

56
Hipotesis 4: Current ratio berpengaruh positif signifikan terhadap return on
asset
Hipotesis keempat dalam penelitian menyatakan bahwa current ratio
berpengaruh positif signifikan terhadap return on asset. Dapat dilihat dari hasil
pengujian, nilai koefisien sebesar -0,000609 yang menyatakan hubungan yang
negatif dan nilai probabilitas sebesar 0,8697 yang berarti lebih besar dari tingkat
signifikansi 0,05 yang artinya berpengaruh tidak signifikan dan hipotesis
keempat dalam penelitian ditolak.
Hasil uji hipotesis ini tidak sesuai dengan harapan peneliti sebelumnya
dimana hasil ini menunjukkan current ratio berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap kinerja keuangan (ROA). Hal ini juga bertentangan dengan teori sinyal
dimana current ratio yang tinggi mengartikan bahwa perusahaan mampu
membayar kewajiban lancarnya dan dengan nilai current ratio yang tinggi, laba
perusahaan juga turut meningkat dan menjadi sinyal baik bagi para investor.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Septiano, Maheltra, dan Sari (2022) serta
Daryantoa, Samidi dan Siregar (2018) yang menyatakan current ratio
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Hasil ini
bertentangan dengan Nurlaela dkk. (2019), Wulandari dkk. (2020), Ariyanti dan
Sparta (2017) serta Erawati, Ayem, dan Tokan (2022) yang menyatakan
likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan.

57
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penelitian ini menggunakan perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur
modal, dan likuiditas sebagai variabel independen terhadap return on asset
sebagai variabel dependen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada pengaruh
atau tidaknya dan arah hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor
barang konsumsi tahun 2017-2021 dengan sampel 31 perusahaan. Teknik dalam
penelitian ini menggunakan purposive sampling.

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara


simultan variabel perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur modal, dan
likuiditas terhadap variable return on asset. Secara parsial, terdapat variabel
independen yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen
tetapi ada juga yang tidak.

Perputaran aset yang diukur dengan TATO (Total Asset Turnover)


mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return on asset. Kemampuan
dalam mengelola aset untuk menghasilkan penjualan berperan penting dalam
peningkatan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang telah dilakukan oleh Nurlaela dkk. (2019), Wiyono, Kusumawardhani, dan
Nafi’ah (2022), Wulandari dkk. (2020), Sriwiyanti, Posmaida, dan Martina
(2021), Andani, Yusup, Sobana, dan Bisri (2020) serta Rahayu, Nurlaela, dan
Titisari (2018) yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh
positif signifikan terhadap kinerja keuangan yaitu Return on Assets (ROA).
Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh

58
Khassanah (2021) yang menyatakan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh
negatif tidak signifikan atau tidak berpengaruh terhadap return on asset.

Ukuran perusahaan yang diukur dengan logaritma natural dari total aset
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset. Hal ini
sejalan dengan penelitian Rahayu (2019), Gunawan (2022) serta Anggarsari &
Aji (2018) yang menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja keuangan (ROA). Tetapi bertentangan dengan penelitian Risna
dan Putra (2021), Fauzi dan Puspitasari (2021), Meiliana dan Jonnardi (2021)
serta Rahmatin dan Kristanti (2020) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA).

Struktur modal yang diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Hasil
penelitian Azzahra dan Nasib (2019), Pangestika, Mayasari, dan Kurniawan
(2021), Felicia dan Tanusdjaja (2022) serta Partiwi dan Herawati (2022)
menyatakan bahwa debt to asset ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap
kinerja keuangan. Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Luckieta, Amran, dan
Alamsyah (2021) serta Nugraha, Banani, dan Shaferi (2021) menghasilkan
kesimpulan bahwa debt to asset ratio berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja keuangan.

Likuiditas yang diukur dengan current ratio mempunyai pengaruh negatif


tidak signifikan terhadap return on asset. Hal ini sejalan dengan penelitian
Septiano, Maheltra, dan Sari (2022) yang menyatakan likuiditas (current ratio)
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Hal berbeda
terjadi pada penelitian Diana dan Osesoga (2020) serta Ariyanti dan Sparta (2017)
yang menyatakan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
keuangan (ROA). Sementara penelitian Ratnasari (2016) serta Qamara dkk.

59
(2020) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif tidak signfikan terhadap
return on asset.

B. KETERBATASAN DAN SARAN


1. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain sebagai berikut:
a) Perusahaan yang digunakan hanya perusahaan manufaktur
sektor barang konsumsi dengan jangka waktu yang diteliti dari
tahun 2017-2021.
b) Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel independen
yaitu perputaran aset, ukuran perusahaan, struktur modal, dan
likuiditas.

2. Saran
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
keterbatasan penelitian ini antara lain:

a) Bagi perusahaan, bisa menjadi acuan untuk meningkatkan


kinerja keuangan perusahaan.
b) Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian
secara lebih lanjut, disarankan agar menambahkan variabel
independen serta perusahaan yang diteliti agar dapat
menjelaskan return on asset secara lebih akurat.
c) Bagi pembaca, disarankan untuk membaca jurnal yang
berhubungan dengan penelitian ini agar memahami isi dari
penelitian serta dapat menambah pengetahuan.

60
DAFTAR PUSTAKA

Ajija, S. R., Sari, D. W., Setianto, R. H., & Primanti, M. R. (2011). Cara Cerdas
Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.
Andarsari, P. R. (2021). Pengaruh Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Terhadap
Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Sektor Jasa Keuangan periode 2015-
2017). Journal of Accounting And Financial Issue.
Anggarsari, L., & Aji, T. S. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Likuiditas,
Perputaran Modal Kerja dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas
(Sektor Industri Barang dan Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2016). Jurnal Ilmu Manajemen.
Arief, M. (2021). Financial Liquidity, Asset Management and Financial Performance
in Indonesia Listed Companies. International Journal of Management
Research and Social Science (IJMRSS).
Arisadi, Y. C. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Current Ratio,
Debt to Equity Ratio dan Fixed Asset to Total Asset Ratio Terhadap Kinerja
Keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Aplikasi Manajemen.
Azzahra , A. S., & Nasib. (2019). Pengaruh Firm Size dan Leverage Ratio Terhadap
Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Pertambangan. JWEM STIE MIKROSKIL.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2016). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.
Darmawan, A., & Nurochman, A. D. (2016). Pengaruh Current Ratio dan Debt to Asset
Ratio Terhadap Return on Asset. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis.
Daryanto, W. M., Samidi, S., & Siregar, D. J. (2018). The impact of financial liquidity
and leverage on financial performance: Evidence from property and real estate
enterprises in Indonesia. Management Science Letters.
Demirgüneş, K. (2016). The Effect of Liquidity on Financial Performance: Evidence
from Turkish Retail Industry. International Journal of Economics and Finance.
Diana, L., & Osesoga, M. S. (2020). Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Manajemen
Aset, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi
Kontemporer (JAKO), 20-34.

61
Erawati, T., Ayem, S., & Tokan, M. M. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Likuiditas dan Kebijakan Dividen Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
(Studi Pada Perusahaan Otomotif yang Listing di BEI periode 2015-2019).
Jurnal Ilmiah Akuntansi, 76-88.
Esthirahayu, D. P., Handayani, S. R., & Hidayat, R. R. (2014). Pengaruh Rasio
Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB).
Fadhilah, A. (2012). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan:
Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Tercatat di Bursa
Efek Indonesia, 2005-2011. Kajian Ekonomi dan Keuangan.
Fahmi, I. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fajaryani, N. L., & Suryani, E. (2018). Struktur Modal, Likuiditas, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi
Kontemporer, 74-79.
Fauzi, A. F., & Puspitasari, E. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan,
Likuiditas dan Pertumbuhan Aset Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2018-2020. Edunomika.
Felicia, & Tanusdjaja, H. (2022). Pengaruh Manajemen Aset, Pertumbuhan Penjualan,
Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal
Multiparadigma Akuntansi, 877-886.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gunawan, C., Sudarsi, S., & Aini, N. (2022). Pengaruh Likuiditas, Struktur Modal,
Ukuran Perusahaan dan Risiko Opersional Perusahaan Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Pada Industri Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Pada Tahun 2018-2020. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan
Perbankan.
Gunawan, H., & Daulay, S. R. (2016). The Effect of Capital Structure on Company's
Performance. Journal of Applied Accounting and Taxation, 133-137.
Haukilo, L. M., & Widyaswati, R. (2022). Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset,
Perputaran Kas, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja
Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun
2017-2020). Jurnal Ganeshwara.

62
Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan (Intergrated and Comprehensive Edition).
Jakarta: Grasindo.
Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka.
Isbanah, Y. (2015). Pengaruh ESOP, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan dI Bursa Efek Indonesia. Journal of Research in
Economics and Management (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen), 28-41.
Ishak, A., Monoarfa, R., & Lukum, A. (2022). Pengaruh Likuiditas, Ukuran
Perusahaan, dan Kepemilikan Pemerintah Terhadap Kinerja Keuangan Badan
Usaha Milik Negara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-
2019. Jurnal Mahasiwa Akuntansi, 140-157.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Liaqat, I., Saddique, S., Bagh, T., Khan, M. A., & Naseer, M. M. (2017). Capital
Structure as Driving Force of Financial Performance: Case of Energy and Fuel
Sector of Pakistan. International Journal of Accounting and Financial
Reporting.
Lutfiana, D. E., & Hermanto, S. B. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi.
Maria, M., Wiagustini, L. P., & Sedana, I. B. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Leverage dan Liquiditas Terhadap Profitabilitas di Perusahaan Esperanca
Timor-OAN (ETO) DILI Timor-Leste. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
Meiliana , & Jonnardi. (2021). Pengaruh Capital Structure, Firm Size dan Liquidity
Terhadap Financial Performance. Jurnal Multiparadigma Akuntansi, 1070-
1078.
Meiryani, Olivia, Sudrajat, J., & Daud, Z. M. (2020). The Effect of Firm’s Size on
Corporate Performance. (IJACSA) International Journal of Advanced
Computer Science and Applications.
Mohammad, H. S., & Bujang, I. (2020). Capital Stucture and Financial Performance:
Evidence From Three Malaysian Industries. International Journal of Business
and Society.

63
Mwangi, M., & Birundu, E. M. (2015). The Effect of Capital Structure on the Financial
Performance of Small and Medium Enterprises in Thika Sub-County, Kenya.
International Journal of Humanities and Social Science.
Nugraha, D. T., & Lisandri. (2021). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Likuiditas,
Struktur Modal, dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Pertambangan. Jurnal Manajemen dan Akuntansi.
Nugraha, R. S., Banani, A., & Shaferi, I. (2021). The Influence of Firm Size, Leverage,
Liquidity, and Sales Growth on Financial Performance (Study on Agriculture
Companies in Indonesia Stock Exchange Over the Period 2014-2018).
International Sustainable Competitiveness Advantage.
Nurdiana, D. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas Terhadap
Profitabilitas. Menara Ilmu.
Nurlaela, S., Mursito, B., Kustiyah, E., Istiqomah, & Hartono, S. (2019). Asset
Turnover, Capital Structure and Financial Performance Consumption Industry
Company in Indonesia Stock Exchange. Interntional Journal of Economics and
Financial Issues, 297-301.
Oktavia, Martha, Suwarti, & Titiek. (2022). Pengaruh likuiditas,aktivitas, leverage dan
ukuran perusahaan terhadap return on assets pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bei tahun 2019-2021. Fair Value :Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Keuangan.
Pangesti, S. S., Titisari, K. H., & Dewi, R. R. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Struktur Modal, Likuiditas dan Kepemilikan Institusional Terhadap
Profitabilitas. JUARA: Jurnal Riset Akuntansi.
Pangestika, M., Mayasari, I., & Kurniawan, A. (2021). Pengaruh DAR dan TATO
Terhadap ROA Pada Perusahaan Subsector Makanan dan Minuman di BEI
Tahun 2014-2020. Indonesian Journal of Economics and Management.
Partiwi, R., & Herawati. (2022). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Kajian Akuntansi
dan Auditing.
Pratami, D. R., Mardiyati, U., & Buchdadi, A. D. (2022). Pengaruh Perputaran Modal
Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Sektor Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018.
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan.

64
Qamara, T., Wulandari, A., Sukoco, A., & Suyono, J. (2020). The Influence of Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, and Total Asset Turnover Ratio on Profitability of
Transportation Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange 2014-2018.
International Journal of Integrated Education, Engineering Business.
Quang, D. X., & Xin, W. Z. (2014). The Impact of Ownership Structure and Capital
Structure on Financial Performance of Vietnamese Firms. International
Business Research.
Qur’ani, F. I., & Purwaningsih, E. (2022). The Effect of Capital Structure, Liquidity,
Company Size, and Inventory Turnover on Profitability. ENDLESS:
International Journal of Future Studies.
Rahayu, D. P. (2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Likuiditas
Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang
Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-2017. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan Kontemporer.
Rahayu, N. R., Nurlaela, S., & Titisari, K. H. (2018). The Influence of Capital Structure,
Liquidity, Asset Structure, and Asset Turnover to the Financial Performance of
the Consumer Industry Sector In IDX. The 2nd International Conference on
Technology, Education, and Social Science.
Rahman, M. A. (2020). Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Aset Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Jakarta Islamic Index
(JII). Jurnal Studi Akuntansi dan Keuangan, 55-68.
Rahmatin, M., & Kristanti, I. N. (2020). Pengaruh Good Corporate Governance,
Leverage, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
Pada Perusahaan Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Bisnis dan Akuntansi.
Rantika, D., Mursidah, Yunina, & Zulkifli. (2022). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Pertumbuhan Penjualan, dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di BEI Tahun
2018-2020. Jurnal Akuntansi Malikussaleh.
Ratnasari, L. (2016). Pengaruh Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Otomotif di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen.
Risna, L. G., & Putra, R. A. (2021). The Effect of Company Size and Leverage on
Company Financial Performance in Automotive Companies and Components
Listed on the IDX. Procuratio: Jurnal Ilmiah Manajemen, 141-155.

65
Saragih, P. Y., Siahaan, Y., Susanti, E., & Supitriyani. (2018). Pengaruh Struktur
Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Akuntansi.
Septiano, R., Maheltra, W. O., & Sari, L. (2022). Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Farmasi
Tahun 2016-2020. Junal Ilmu Manajemen Terapan.
Sitohang, A. W., & Wulandari, B. (2020). Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity
Ratio, Earning Per Share terhadap Kinerja Keuangan. Journal of Education,
Humaniora and Social Sciences (JEHSS).
Sriwiyanti, E., Damanik, E. O., & Martina, S. (2021). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan Properti dan Real Estate di BEI.
Jurnal Ecodemica: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Bisnis.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Tambunan, J. T., & Prabawani, B. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan
Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Tahun 2012-2016). Diponegoro
Journal of Social and Politic, 1-10.
Widarjono, A. (2015). Statistika Terapan Dengan Excel & SPSS. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Widarjono, A. (2017). Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasi Disertai Panduan
Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.
Widarjono, A. (2018). Analisis Regresi dengan SPSS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN .
Wiyono, G., Kusumawardhani, R., & Nafi’ah, J. (2022). Pengaruh Perputaran Kas,
Struktur Modal, Perputaran Persediaan, Asset Growth dan Total Asset
Turnover Terhadap Profitabilitas: Studi Perusahan Otomotif dan Komponen
Yang Terdaftar Di BEI periode 2012-2019. Reslaj: Religion Education Social
Laa Roiba Journal.
Wulandari, B., Sianturi, N. G., Hasibuan, N. T., Ginting, I. T., & Simanullang, A.
(2020). Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset, Perputaran Kas Dan Struktur

66
Modal Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Riset & Jurnal Akuntansi.
Yuliani, E. (2021). Pengaruh Struktur Modal, Likuiditas dan Pertumbuhan Penjualan
Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, 111-122.
Yuliyati, & Sunarto. (2014). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan
Struktur Modal Terhadap Profitabilitas Perusahaan Penyedia Spare Part
Otomotif Periode 2007-2011. Jurnal Akuntansi.
Zhou, J., & Sihombing, T. (2019). The Impact of Capital Structure and Firm Size on
Financial Performance. Jurakunman.
https://kemenperin.go.id/artikel/20298/Industri-Makanan-dan-Minuman-Jadi-Sektor-
Kampiun-
https://kemenperin.go.id/artikel/7014/Manufaktur-Ditopang-Sektor-Barang-
Konsumsi/

67
LAMPIRAN 1 SYARAT PENGAMBILAN SAMPEL

No Keterangan Jumlah
perusahaan
1. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang 58
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang (21)
mengalami kerugian.
3. Perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang (0)
tidak menyajikan data laporan keuangan yang lengkap.
Jumlah sampel 37
Data outlier (6)
Total setelah outlier 31
Total data yang digunakan 155

68
LAMPIRAN 2 HASIL DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

No Nama Perusahaan Kode Sub Sektor


1 PT. Akasha Wira International Tbk ADES
2 PT. Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI
3 PT. Sariguna Primatirta Tbk CLEO
4 PT. Wahana Interfood Nusantara Tbk COCO
5 PT. Delta Djakarta Tbk DLTA
6 PT. Diamond Food Indonesia Tbk DMND
7 PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk GOOD
8 PT. Buyung Poetra Sembada Tbk HOKI
9 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
Makanan dan
10 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
Minuman
11 PT. Mulia Boga Raya Tbk KEJU
12 PT. Mayora Indah Tbk MYOR
13 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk ROTI
14 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
15 PT. Sekar Laut Tbk SKLT
16 PT. Siantar Top Tbk STTP
17 PT. Tunas Baru Lampung TBLA
PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading
18 ULTJ
Company Tbk
19 PT. Gudang Garam Tbk GGRM
20 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP Rokok
21 PT. Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
22 PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA
Farmasi
23 PT. Kimia Farma Tbk KAEF

69
24 PT. Kalbe Farma Tbk KLBF
25 PT. Pharpros Farma Tbk PEHA
26 PT. Pyridam Farma Tbk PYFA
27 PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk SCPI
PT. Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul
28 SIDO
Tbk
29 PT. Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
Kosmetik dan
30 PT. Kino Indonesia Tbk KINO Barang Rumah
Tangga
31 PT. Integra Indocabinet Tbk WOOD Peralatan IRT

70
LAMPIRAN 3 HASIL DATA VARIABEL X DAN VARIABEL Y

ROA TATO SIZE DAR CR


0.0455 0.9694 27.4569 0.4966 1.2015
0.0601 0.9127 27.5046 0.4532 1.3877
0.1020 1.0145 27.4355 0.3094 2.0042
0.1416 0.7023 27.5889 0.2694 2.9704
0.2038 0.7170 27.8965 0.2563 2.5092
0.0155 0.8541 28.7092 0.5936 1.0074
0.0149 0.7802 28.8527 0.6385 1.0032
0.0213 0.1003 28.7296 0.5715 1.0065
0.0226 0.9200 28.7172 0.5538 1.1438
0.0306 1.1275 28.7274 0.5364 1.1666
0.0759 0.9300 27.2169 0.5492 1.2340
0.0759 0.9966 27.4494 0.2380 1.6400
0.1050 0.8743 27.8503 0.3846 1.1747
0.1013 0.7419 27.9018 0.3175 1.7228
0.1340 0.8185 27.9298 0.2571 1.5300
0.0206 1.3917 25.3264 0.8586 0.8235
0.0190 0.9682 25.8155 0.6914 0.8844
0.0318 0.8633 26.2465 0.5633 1.1688
0.0104 0.6485 26.2983 0.5751 1.1973
0.0230 0.6055 26.6386 0.4097 1.9542
0.2087 0.5797 27.9243 0.1463 8.6378
0.2219 0.5861 28.0520 0.1571 7.1983
0.2229 0.5800 27.9859 0.1490 8.0505
0.1007 0.4458 27.8344 0.1678 7.4985
0.1436 0.5205 27.9001 0.2281 4.8090
0.0800 1.4128 28.9566 0.3111 2.2320
0.0755 1.4789 29.0693 0.3057 2.2717
0.0659 1.2411 29.3485 0.4106 1.7688
0.0362 1.0756 29.3681 0.1804 4.3578
0.0558 1.1074 29.4711 0.2029 3.5836
0.0989 0.9602 28.1263 0.3197 2.6621
0.1192 1.0100 28.1515 0.2868 2.8890
0.1212 0.9907 28.2353 0.2863 2.9133
0.0816 0.9210 28.3175 0.3324 2.5191

71
0.0703 0.9113 28.3662 0.3380 2.5654
0.1162 1.2478 31.8321 0.3681 1.9355
0.1128 1.3851 31.8665 0.3468 2.0581
0.1383 1.4053 31.9960 0.3524 2.0619
0.0978 1.4641 31.9902 0.2515 2.9123
0.0623 1.3881 32.1304 0.3410 2.0907
0.1055 2.0988 28.9020 0.6467 0.9937
0.1010 1.9108 29.0691 0.4090 1.1825
0.0861 1.6667 29.2530 0.4538 1.5338
0.0373 1.1735 29.5137 0.5595 1.7608
0.0728 1.3004 29.5430 0.5521 1.4754
0.2937 2.2969 31.3955 0.2093 5.2723
0.2905 2.2905 31.4727 0.2413 4.3020
0.2696 2.0835 31.5609 0.2991 3.2761
0.1728 1.8606 31.5365 0.3912 2.4541
0.1344 1.8624 31.6030 0.4502 1.8814
0.0831 2.0958 27.0810 0.1750 4.5670
0.1189 1.8855 27.3551 0.2579 2.6784
0.1222 1.9478 27.4669 0.2440 2.9859
0.0419 1.2936 27.5333 0.2694 2.2440
0.0127 0.9439 27.6201 0.3240 1.6028
0.1121 1.1261 31.0848 0.3572 2.4283
0.1356 1.1177 31.1681 0.3393 1.9517
0.1385 1.0927 31.2871 0.3110 2.5357
0.0716 0.4503 32.2714 0.5142 2.2576
0.0669 0.4811 32.4023 0.5365 1.7992
0.0577 0.7940 32.1129 0.4659 1.5227
0.0514 0.7603 32.2010 0.4829 1.0663
0.0614 0.7962 32.1974 0.4366 1.2721
0.0536 0.5010 32.7256 0.5149 1.3733
0.0625 0.5539 32.8204 0.5170 1.3411
0.0544 1.0051 29.4387 0.5780 1.5455
0.0748 1.3882 29.8781 0.6452 1.4227
0.0009 0.5122 30.5408 0.5961 0.9936
0.0012 0.5697 30.4968 0.5954 0.8978
0.0163 0.7240 30.5080 0.5928 1.0541

72
0.0844 1.5523 26.9537 0.2998 2.1215
0.1258 1.5970 27.0083 0.3014 2.2804
0.1471 1.4690 27.2250 0.3461 2.4787
0.1793 1.3350 27.2377 0.3466 2.5362
0.1885 1.3577 27.3667 0.2369 2.8154
0.0339 0.9762 28.8059 0.3652 1.6539
0.0418 1.0054 28.9098 0.3912 1.5011
0.1098 0.9964 29.1777 0.4244 1.3473
0.0216 0.7659 29.2903 0.5096 1.1937
0.0188 0.7437 29.3075 0.5018 1.5070
0.1476 1.2146 30.4414 0.1638 4.5089
0.1376 1.1614 30.5295 0.1571 4.6577
0.1252 1.1169 30.6399 0.1756 4.3547
0.1241 1.0243 30.7474 0.1900 4.1160
0.1259 1.0232 30.8762 0.1715 4.4452
0.1093 1.3956 30.3334 0.5069 2.3860
0.1001 1.3677 30.4984 0.5144 2.6546
0.1071 1.3146 30.5775 0.4800 3.4286
0.1061 1.2376 30.6156 0.4301 3.6943
0.0608 1.4010 30.6226 0.4297 2.3282
0.0297 0.5463 29.1483 0.3815 2.2586
0.0289 0.6296 29.1112 0.3361 3.5712
0.0505 0.7127 29.1748 0.3395 1.6933
0.0379 0.7215 29.1244 0.2750 3.8303
0.0671 0.7844 29.0640 0.3202 2.6532
0.0905 1.6133 27.9342 0.7362 1.2944
0.0777 1.3484 28.1231 0.6929 2.6898
0.0795 1.2988 27.9801 0.5648 5.9424
0.1366 1.8103 28.1000 0.4793 1.5028
0.0979 1.7813 27.8234 0.1977 3.7381
0.1690 0.8150 28.7810 0.0831 7.8122
0.1989 0.8279 28.8363 0.1303 4.2013
0.2284 0.8673 28.8943 0.1335 4.1235
0.2426 0.8664 28.9790 0.1631 3.6641
0.3099 0.9882 29.0344 0.1469 4.1311
0.0159 1.1346 28.1153 0.3696 1.6353

73
0.0090 1.1031 28.2028 0.4126 1.3833
0.0005 1.1562 28.2301 0.4310 1.3301
0.0031 1.7898 28.2012 0.4561 1.3606
0.0151 1.9528 28.3093 0.4963 1.3113
0.0361 1.4368 27.1789 0.5166 1.2631
0.0428 1.3984 27.3397 0.5460 1.2244
0.0568 1.6199 27.3964 0.5190 1.2901
0.0549 1.6201 27.3747 0.4741 1.5367
0.0951 1.5260 27.5135 0.3906 1.7933
0.0922 1.2062 28.4822 0.4088 2.6409
0.0969 1.0744 28.5985 0.3743 1.8485
0.1675 1.2190 28.6894 0.2546 2.8530
0.1823 1.1152 28.8691 0.2249 2.4050
0.1576 1.0823 28.9969 0.1578 4.1649
0.0680 0.6399 30.2718 0.7148 1.1091
0.0468 0.5272 30.4246 0.7072 1.8794
0.0381 0.4915 30.4854 0.6911 1.6268
0.0350 0.5591 30.5979 0.6969 1.4906
0.0376 0.7576 30.6795 0.6921 1.4985
0.0750 1.2866 29.6372 0.3165 2.5214
0.0687 1.2818 29.6941 0.3097 2.5162
0.0711 1.3130 29.7560 0.3083 2.7808
0.0916 1.2047 29.8398 0.2996 2.9587
0.0910 1.1649 29.8974 0.2871 3.2919
0.1372 0.9407 29.2772 0.1886 4.1919
0.1263 0.9851 29.3459 0.1406 4.3981
0.1567 0.9445 29.5194 0.1443 4.4441
0.1268 0.6817 29.8005 0.4538 2.4034
0.1724 0.8933 29.6334 0.3063 3.1126
0.1065 0.8522 27.7931 0.4035 4.1440
0.0713 0.5474 28.2562 0.5773 1.0382
0.0488 0.5272 28.3714 0.6081 1.0126
0.0254 0.5118 28.2813 0.6133 0.9426
0.0061 0.5719 28.2400 0.5970 1.2966
0.0447 1.3976 25.7957 0.3178 3.5228
0.0452 1.3389 25.9547 0.3642 2.7575

74
0.0490 1.2952 25.9744 0.3463 3.5277
0.0967 1.2136 26.1551 0.3104 2.8904
0.0068 0.7821 27.4156 0.7927 1.2962
0.0331 1.2045 27.8345 0.2020 5.3559
0.0407 1.1193 27.8586 0.1994 5.9185
0.0210 1.0724 27.8930 0.2050 6.0239
0.1069 1.2351 28.1100 0.2655 3.6633
0.0935 1.4455 28.2682 0.3029 2.9323
0.0446 0.4514 28.9773 0.5023 1.1225
0.0527 0.4580 29.1546 0.4660 1.2681
0.0395 0.3873 29.3386 0.5098 1.2995
0.0528 0.4990 29.4142 0.4946 1.3303
0.0787 0.7964 29.5481 0.4644 2.0683

75
LAMPIRAN 4 HASIL UJI ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Mean Maximum Minimum Std Dev Observations

ROA 0,088761 0,309900 0,000500 0,062848 155


TATO 1,082008 2,296900 0,100300 0,427032 155
SIZE 29,00335 32,82040 25,32640 1,600839 155
DAR 0,391772 0,858600 0,083100 0,163285 155
CR 2,556183 8,637800 0,823500 1,545151 155

LAMPIRAN 5 HASIL UJI ESTIMASI MODEL DATA PANEL


Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: FEM
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9.362627 (30,120) 0.0000


Cross-section Chi-square 186.955951 30 0.0000

Uji Hausman fixed effects test equation:


Cross-section
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Correlated Random Effects - Hausman Test
Date: 12/15/22 Time: 20:58
Equation: REM 2021
Sample: 2017
Test cross-section
Periods included: random
5 effects
Cross-sections included: 31
Test
TotalSummary Chi-Sq.
panel (balanced) observations: 155Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Variable
Cross-section random Coefficient 14.661100
Std. Error t-Statistic
4 Prob.
0.0055
C -0.144980 0.074004 -1.959086 0.0520
TATO 0.031949 0.009029 3.538455 0.0005
Cross-section random effects test comparisons:
SIZE 0.007689 0.002362 3.255235 0.0014
DAR -0.137090 0.033670 -4.071520 0.0001
Variable
CR Fixed
0.011688 Random
0.003513 Var(Diff.)
3.327143 Prob.
0.0011

R-squaredTATO 0.074898
0.460192 0.049563 0.000101
Mean dependent var 0.0117
0.088761
AdjustedSIZE
R-squared 0.445797
0.031323 S.D. dependent
0.009863 var
0.000124 0.062848
0.0535
S.E. of regression 0.046787 76
Akaike info criterion -3.254691
DAR -0.125761 -0.133900 0.000222 0.5852
Sum squaredCR resid 0.328355
-0.000609 Schwarz
0.002702 criterion
0.000003 -3.156516
0.0383
Log likelihood 257.2385 Hannan-Quinn criter. -3.214814
F-statistic 31.96908 Durbin-Watson stat 0.569466
LAMPIRAN 6 HASIL UJI ASUMSI KLASIK
Uji Normalitas
20
Series: Standardized Residuals
Sample 2017 2021
16 Observations 155

12 Mean -5.15e-19
Median -0.000808
Maximum 0.081764
8 Minimum -0.068740
Std. Dev. 0.025264
4 Skewness -0.043469
Kurtosis 3.626476

0 Jarque-Bera 2.583532
-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06 0.08
Probability 0.274785

Uji Multikolinearitas

TATO SIZE DAR CR

TATO 1.000000 -0.060168 -0.170204 0.047592


SIZE -0.060168 1.000000 0.023342 -0.043595
DAR -0.170204 0.023342 1.000000 -0.714771
CR 0.047592 -0.043595 -0.714771 1.000000

Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 21:05
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.067406 0.165949 0.406183 0.6853


TATO 0.001390 0.006743 0.206136 0.8370
SIZE -0.001260 0.005557 -0.226689 0.8211
DAR -0.027930 0.016524 -1.690273 0.0936
CR -0.000725 0.001735 -0.417635 0.6770

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.445504 77 var


Mean dependent 0.019580
Adjusted R-squared 0.288396 S.D. dependent var 0.015887
S.E. of regression 0.013402 Akaike info criterion -5.591196
Sum squared resid 0.021553 Schwarz criterion -4.903971
Log likelihood 468.3177 Hannan-Quinn criter. -5.312061
Uji Autokorelasi
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

78
LAMPIRAN 7 HASIL UJI ANALISIS DATA
Uji Hipotesis

Dependent Variable: ROA


Method: Panel Least Squares
Date: 12/15/22 Time: 20:56
Sample: 2017 2021
Periods included: 5
Cross-sections included: 31
Total panel (balanced) observations: 155

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.849914 0.354390 -2.398243 0.0180


TATO 0.074898 0.014400 5.201289 0.0000
SIZE 0.031323 0.011867 2.639452 0.0094
DAR -0.125761 0.035288 -3.563859 0.0005
CR -0.000609 0.003705 -0.164357 0.8697

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.838412 Mean dependent var 0.088761


Adjusted R-squared 0.792629 S.D. dependent var 0.062848
S.E. of regression 0.028620 Akaike info criterion -4.073761
Sum squared resid 0.098291 Schwarz criterion -3.386536
Log likelihood 350.7165 Hannan-Quinn criter. -3.794626
F-statistic 18.31269 Durbin-Watson stat 1.262493
Prob(F-statistic) 0.000000

79
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap : Jennifer Irawan


2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Desember 2000
3. Alamat : Taman Duta Mas E9 No. 38, Wijaya Kusuma,
Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Buddha
6. Kewarganegaraan : Indonesia
7. Telepon : 081294356918
8. E-mail : jenniferirawann@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1. 2019 – sekarang : Universitas Tarumanagara


2. 2016 – 2019 : SMA Budi Agung
3. 2013 – 2016 : SMP Budi Agung
4. 2007 – 2013 : SD Chandra Kusuma

80
TURNITIN ORIGINALITY REPORT

81

Anda mungkin juga menyukai