Anda di halaman 1dari 18

Chapter 4 (Part 1) :

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI


Versiandika Yudha Pratama. M.M
Happy Sista Devy, M.M
Pengertian Risiko
“Apabila anda ingin menjadi orang atau pengusaha yang sukses, maka
anda harus berani menghadapi atau mengambil risiko”

• Resiko adalah penyimpangan hasil yang diperoleh dari rencana


hasil yang diharapkan  kemungkinan tidak tercapainya hasil
yang diharapkan.
• Antara hasil dan resiko (risk and return) memiliki hubungan yang
linier berkebalikan. Semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi
pula hasil yang diperoleh. Sebaliknya, semakin rendah risiko,
maka semakin rendah pula hasil yang diperoleh atau hasil yang
disyaratkan.

semakin besar risiko suatu asset maka semakin


besar pula return yang diharapkan atas aset
tersebut dan sebaliknya.
Perhitungan Resiko

• Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk


memasukkan unsur resiko dalam pengambilan keputusan
investasi, diantaranya : Pendekatan Analisis Aliran kas. Pada
pendekatan analisis aliran kas akan dibahas mengenai aliran kas
yang mempertimbangkan probabilitas ketidakpastian (resiko)
aliran kas dari suatu proyek investasi yang umurnya satu tahun
dan aliran kas untuk suatu proyek yang memiliki aliran kas lebih
dari satu tahun.
• Pendekatan Analisis Aliran Kas dibedakan menjadi : Aliran kas
yang independen dan Aliran kas yang tidak independen
(Tidak mempengaruhi)
Perhitungan Resiko Aliran Kas
• Perhitungan resiko ini mempertimbangkan adanya ketidakpastian yang
mungkin muncul atas aliran kas suatu investasi. Semakin tinggi
ketidakpastian aliran kas, maka semakin besar tingkat resiko investasi
tersebut.
• Rumus Nilai yang Diharapkan (Expected Value) dari suatu investasi :

• Rumus Besarnya Resiko/Deviasi Standar :


Contoh 1:
Misalkan terdapat dua proyek investasi yaitu proyek A dan proyek B.
Besarnya aliran kas dan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi untuk
tiaptiap aliran kas terlihat pada tabel berikut :

1. Menghitung nilai aliran kas yang diharapkan


• Proyek A
= (6.000x0,2) + (8.000x0,3) + (10.000x0,3) + (12.000x0,2)
= 1.200 + 2.400 + 3.000 + 2.400
= 9.000
• Proyek B
= (6.000x0,15) + (8.000x0,35) + (10.000x0,35) + (12.000x0,15)
= 900 + 2.800 + 3.500+ 1.800
= 9.000
2. Menghitung standar deviasi aliran kas
• Proyek A

2.049,39 = 2050

• Proyek B

1840
Latihan
Misalkan terdapat dua proyek investasi yaitu proyek X dan
proyek Y. Besarnya aliran kas dan kemungkinan (probabilitas)
yang terjadi untuk tiaptiap aliran kas terlihat pada tabel berikut :

Proyek mana yang lebih berisiko?

Meskipun deviasi standar proyek Y lebih besar dibanding X, belum bisa


dipastikan Proyek Y lebih berisiko dripd proyek X karena aliran kas yang
diharapkan kedua proyek berbeda. OKI, perlu dihitung Koefisien Variasi
(CV) aliran kas dari kedua proyek tersebut.
𝜎
𝐶𝑉 =
𝐸𝑣
Catatan
 Meskipun deviasi standar proyek Y lebih besar dibanding X,
belum bisa dipastikan Proyek Y lebih berisiko dripd proyek X
karena aliran kas yang diharapkan kedua proyek berbeda.
OKI, perlu dihitung Koefisien Variasi (CV) aliran kas dari
kedua proyek tersebut dengan rumus :

𝝈
𝑪𝑽 =
𝑬𝒗
 Proyek dengan CV lebih besar artinya bahwa proyek
tersebut lebih berisiko.
Perhitungan Resiko Proyek

• Ada 2 masalah yang muncul dalam menghitung resiko proyek, yaitu :


a) Sifat dari pola aliran kas
b) Penentuan tingkat bunga (discount rate) untuk menghitung nilai
sekarang (present value) aliran kas.

• Ada 2 sifat atau pola aliran kas selama umur ekonomis suatu proyek
investasi, yaitu :
a) Tidak saling tergantung atau tidak saling berkorelasi (independent)
antara aliran kas yang satu dengan yang lainya. Artinya bahwa aliran
kas tahun tertentu (tahun ke-n) tidak mempengaruhi aliran kas tahun
berikutnya (tahun n+1)
b) Saling berkorelasi atau saling tergantung satu sama lain (dependent),
artinya bahwa aliran kas tahun tertentu (tahun ke-n) mempengaruhi
aliran kas tahun berikutnya (tahun n+1)
Perhitungan Resiko Proyek Untuk Aliran
Kas Yang Independen
• Untuk menghitung resiko proyek yang mempunyai aliran kas yang
independen maka perlu dihitung :
a) Besarnya Net Present Value (NPV) yang diharapkan dri aliran kas
proyek.
b) Besarnya Deviasi Standar dari NPV tersebut.

• Rumus besarnya Net Present Value (NPV) yang diharapkan dari aliran
kas proyek
Perhitungan Resiko Proyek Untuk Aliran
Kas Yang Independen ........ (2)
• Rumus besarnya Deviasi Standar dari NPV proyek investasi :
Contoh 2 : (sama dengan contoh 1 sebelumnya)
Terdapat dua proyek investasi yaitu proyek A dan proyek B yang masing-
masing memiliki umur ekonomis 3 tahun. Nilai masing-masing proyek
sebesar Rp. 20.000. Tingkat bunga diskonto bebas risiko (r) sebesar 10%.
Besarnya aliran kas dan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi selama
umur ekonomis (3 tahun) dari kedua proyek adalah sebagai berikut:
Penyelesaian :
Langkah 1
Perhitungan sebelumnya diperoleh nilai aliran kas yang diharapkan kedua
proyek sama besarnya yaitu: proyek A sebesar 9.000 dan proyek B
sebesar 9.000. Karena selama umur ekonomis (3 tahun) aliran kas dan
probabilitas tersebut dianggap sama, maka nilai aliran kas yang diharapkan
proyek A dan B masing-masing juga sebesar 9.000.

• Proyek A
= (6.000x0,2) + (8.000x0,3) + (10.000x0,3) + (12.000x0,2)
= 1.200 + 2.400 + 3.000 + 2.400
= 9.000
• Proyek B
= (6.000x0,15) + (8.000x0,35) + (10.000x0,35) + (12.000x0,15)
= 900 + 2.800 + 3.500+ 1.800
= 9.000
Penyelesaian :......... (2)

Langkah 2 : Menghitung besarnya PV aliran kas yang diharapkan


(proyek A dan B besarnya sama)

 Liat tabel PVIFA

Jadi, PV yang diharapkan = 20.000 + 2.382 = Rp 22.382


Penyelesaian :......... (3)
Langkah 3: Menghitung deviasi standar Present Value yang
diharapkan
Pada Contoh sebelumnya, Standar deviasi aliran kas proyek investasi A=
2.050 dan B =1.840.
Dari hasil standar deviasi tiap-tiap proyek tersebut dapat dihitung deviasi
standar NPV yang diharapkan selama umur ekonomisnya (3 tahun)
sebagai berikut:

 Proyek A
Lanjutan Penyelesaian :......... (3)
 Proyek B
Interpretasi
1. Nilai yang diharapkan dari nilai sekarang (Present Value) aliran
kas proyek investasi A adalah 22.382 dengan risiko (yang
diukur dengan deviasi standar) sebesar 2.952
2. Nilai yang diharapkan dari nilai sekarang (Present Value) aliran
kas proyek investasi B adalah 22.382 dengan risiko (yang
diukur dengan deviasi standar) sebesar 2.650

Dilihat dari hasil di atas, nilai yang diharapkan dari aliran kas
antara proyek A dan B sama besarnya yaitu, Rp. 22.382. Adapun
besarnya risiko, Proyek A = 2.952 > Proyek B = 2.650  Proyek A
lebih berisiko daripada proyek B
Akhir Part 1
Terima Kasih
Versiandika Yudha Pratama. M.M
Happy Sista Devy, M.M

Anda mungkin juga menyukai