Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENARUHI MINAT

MASYARAKAT MENJADI PESERTA JKN-KIS (BPJS KESEHATAN)


BAGI SEGMEN PBPU DI KC PEKALONGAN

Lusi Fauziah
2013114106
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam – Jurusan Ekonomi Syariah
Lusifa737@gmail.com
Hj. Karima Tamara, ST,. MM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

ABSTRAK

Setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju masyarakat
Indonesia yang sejahtera adil dan makmur, JKN adalah perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan, yang diberikan kepada setiap orang
yang telah membayar iuran atau iurannya dibayarkan oleh pemerintah yang
diselenggarakan secara nasional. Oleh karena itu, Program BPJS Kesehatan hadir
dengan tujuan untuk mengcover kebutuhan masyarakat akan jaminan kesehatan.
BPJS Kesehatan perlu mencermati faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
minat masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya
pengaruh produk, fasilitas dan pelayanan terhadap minat masyarakat menjadi
peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi Segmen PBPU di KC Pekalongan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta yang terdaftar sebagai
PBPU atau peserta mandiri sampai tahun 2017. Sampling yang digunakan adalah
Probability sampling, dengan teknik Random sampling dan diperoleh sampel
sebanyak 80 responden dari 33.785. Sumber datanya berupa data primer dan
sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dinilai dengan
skala likert 1-5. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan: (1) produk secara parsial berpengaruh
terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi
segmen PBPU, dengan nilai signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 (2) fasilitas secara
parsial berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS
Kesehatan) bagi segmen PBPU, dengan nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05 dan
(3) pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi
peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU, dengan nilai signifikansi
sebesar 0,004 < 0,05 (4) Hasil uji F variabel produk, fasilitas dan pelayanan secara

1
simultan berpengaruh terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS
Kesehatan) bagi segmen PBPU dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dengan
nilai Fhitung 18,209 > Ftabel 2,72. (5) nilai adjusted R2 sebesar 39,5%, yang berarti
minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen
PBPU dapat dijelaskan oleh variabel produk, fasilitas dan pelayanan. Sedangkan
sisanya 60,5% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata Kunci: Produk, Fasilitas, Pelayanan, Minat.


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian penting dari
pembangunan nasional.1 Tingkat kesehatan penduduk Indonesia mengalami
sedikit peningkatan. Belum optimalnya tingkat kesehatan penduduk ini,
antara lain dipengaruhi oleh faktor makanan, lingkungan, fasilitas kesehatan,
dan ketersediaan tenaga medis dan angka kelahiran mengalami penurunan.
Namun pada harapan hidup sedikit mengalami peningkatan.
Pekalongan adalah salah satu kota pusat pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah yang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, selatan dan barat.
Pekalongan terdiri atas 4 kecamatan, yakni Pekalongan Barat, Pekalongan
Utara, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan. Karena letaknya sangat
strategis, yaitu diantara Jakarta dan Surabaya, perekonomian Kota
Pekalongan cukup maju diantara kota-kota lain di Jawa Tengah.2
Jumlah penduduk kota Pekalongan dari tahun 2015-2016 semakin
meningkat. Peningkatan jumlah penduduk semestinya juga berpengaruh pada
tingkat kesehatan. Hal ini diharapkan bahwa kesehatan menjadi urusan wajib
didalam pelayanan kesehatan di Pekalongan.
Secara umum pada tahun 2016, pelayanan kesehatan oleh pemangku
kepentingan dibidang kesehatan sangat beragam, terutama kuantitas
pelayanan kesehatan itu sendiri dalam rangka membantu meningkatkan

1
http://www.depkes.go.id di akses pada tanggal 31 Januari 2018 pukul 08:00 WIB
2
https://pekalongankota.bps.go.id/ di akses pada tanggal 27 Februari 2018 pukul 20:30 WIB

2
derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan yang sedikit ini dapat diartikan
adanya peningkatan kesehatan penduduk namun belum optimal.3
Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan undang-undang No. 40 tahun
2004 tentang sistem jaminan sosial nasional (SJSN). Yang mengamanatkan
bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial. Dalam hal ini JKN yang
dimaksud adalah BPJS Kesehatan.
Badan penyelenggara jaminan sosial kesehatan (BPJS Kesehatan)
merupakan lembaga yang mengelola dan memberikan pelayanan jaminan
kesehatan. Metode pengelolaan BPJS ini sekilas dilihat seperti asuransi pada
umumnya, yang membedakannya adalah BPJS Kesehatan merupakan salah
satu program pemerintah yang bertujuan untuk menjamin hak masyarakatnya.
Dalam islam negara dituntut untuk menjaga kesejahteraan masyarakatnya
lewat cara-cara yang dibolehkan syariat. Salah satu bentuk jaminan yang
dibolehkan dalam islam adalah akad ta’awun atau tolong menolong yang
banyak digunakan dalam praktek-praktek takafful atau asuransi syariah. 4
BPJS Kesehatan dibandingkan dengan asuransi komersial lebih komplit
menutup seluruh kebutuhan medis masyarakat. BPJS Kesehatan mengcover
nyaris semua jenis penyakit dengan berbagai tingkatan dan bahkan menutup
biaya rawat jalan. Coverage seluas itu sulit didapatkan dari asuransi
kesehatan komersial, terkecuali membeli produk asuransi kesehatan swasta
yang super mahal preminya.5
Data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan KC Pekalonagn yang
terdaftar sebagai peserta mandiri di BPJS Kesehatan di KC Pekalongan
sampai dengan tahun 2017 mencapai 33.785 jiwa. Sedangkan jumlah
penduduk yang telah terdaftar menjadi peserta di Kota Pekalongan pada tahun
2015 sebanyak 180.118 jiwa, pada tahun 2016 sebanyak 196.377 jiwa, dan
pada tahun 2017 sebanyak 227.438 jiwa (BPJS, 2017).
3
https://pekalongankota.bps.go.id/ di akses pada tanggal 27 Februari 2018 pukul 20:15
WIB
4
Cahuur Usman dan Muslimin Kara, “Analisis Pengelolaan BPJS Kesehatan dalam
perspektif ekonomi islam (studi kasus BPJS Kesehatan Makasar)”, (e-Journal UIN Alaudin
Makasar Vol 2, No 1, 2016)
5
https://googleweblight.com/i?u=https://www.halomoney.co.id/blog/informasi-fasilitas-
dan-iuran-bpjs-kesehatan&hl=id-ID diakses pada tanggal 20 September 2018 pukul 13:22 WIB

3
Dilihat dari data statistik peserta BPJS Kesehatan di KC Pekalongan
dari tahun ketahun trade minat masyarakat semakin meningkat. Kenaikan
jumlah keikutsertaan masyakarat menjadi peserta BPJS Kesehatan
menandakan kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan. Hal
ini menunjukkan banyak faktor yang mempengaruhi minat msyarakat
menjadi peserta BPJS Kesehatan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU
di KC Pekalongan.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah produk berpengaruh secara parsial terhadap minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi
Segmen PBPU di KC Pekalongan?
2.Apakah fasilitas berpengaruh secara persial terhadap minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi
Segmen PBPU di KC Pekalongan?
3.Apakah pelayan berpengaruh secara parsial terhadap minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi
Segmen PBPU di KC Pekalongan?
4. Apakah produk, fasilitas, dan pelayanan berpengaruh secara
simultan terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
(BPJS Kesehatan) bagi Segmen PBPU di KC Pekalongan?
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
1. BPJS Kesehatan dan Fatwa DSN-MUI tentang BPJS Kesehatan
Berdasarkan UU No.24 Tahun 2011 Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan

4
program jaminan sosial.6 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan asas:
kemanusiaan, manfaat, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta
dan/atau anggota keluarganya (UU No 24 Tahun 2011). 7 BPJS Kesehatan
ada 2 kategori jenis kepesertaan BPJS yaitu BPJS-PBI (Penerima Bantuan
Iuran) yang terdiri dari peserta golongan fakir miskin dan orang tidak
mampu yang iuranya dibayarkan pemerintah. Dan BPJS Non-PBI (Non
Penerima Bantuan Iuran) yang terdiri dari Pekerja Penerima Upah (PPU),
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP).8
Berdasarkan Fatwa No: 98/DSN-MUI/XII/2015 salah satunya membahas
ketentuan akad dan personalia hukum diantaranya :9 akad ta’awun,akad
hibah, akad wakalah bil ujrah, akad mu’awadhat,akad qardh, akad
kafalah, dan akad ijarah.
2. Perilaku Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanul perilaku konsumen diartikan sebagai
perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan mengahabiskan produk dan jasa yang
mereka harapkan akan memuaskan mereka.10
Menurut Kotler dan Keller, perilaku pelanggan adalah bagaimana
seorang individu kelompok dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.11

6
Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
7
Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan
8
Fahmi Idris, “Pedoman Tata Laksana Administrasi Kepesertaann Dan Pelayanan
Peserta BPJS Kesehatan”(Jakarta : BPJS Kesehatan), Hlm. 11-14
9
Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasioanal MUI tahun 2015
10
Ujang Sumarwan, “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Cet.1
Ed.2”,(Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,2011), Hlm. 4
11
Fahmi Idris, “Pedoman Standar Pelayanan Peserta Program Jaminan Kesehatan
Nasional BPJS Kesehatan”, (Jakarta : BPJS Kesehatan), Hlm. 8

5
Menurut Kotler dan Amstrong, perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor (1) Pribadi, yaitu terdiri dari usia, pekerjaan, dan gaya hidup;
(2) Sosial, yaitu terdiri dari aspek kelompok rujukan, keluarga; (3)
Psikologis, terdiri dari aspek motivasi, persepsi.12
3. Minat
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan,
keinginan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Crow and Crow,
minat diartikan sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu
memberikan perhatian kepada seseorang atau kepada aktifitas-aktifitas
tertentu.13 Sedangkan menurut Bima Walgito, minat yaitu suatu keadaan
dimana seseorang mempunyai perhatian sesuatu disertai dengan keinginan
untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.14
Pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para
ahli, diantaranya yang dikemukakan oleh Hilgard menyatakan “interest is
persisting tendency topay attention to end enjoy some activity and
content”, yang memiliki arti, minat adalah kecenderungan yang gigih
untuk memperhatikan, mengakhiri, menikmati, beberapa inti kegiatan
tersebut.15
4. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan manusia ataupun organisasi.16 Pengertian produk secara umum
juga dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Philip Kotler produk
adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada sebuah pasar agar
diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga mungkin
memuaskan keinginan atau kebutuhan.17

12
Ratih Harriyati, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, (Bandung: ALFABET,
2010), Hlm. 96
13
Ramayulis, “ilmu pendidikan islam”, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Hlm. 38
14
Ramayulis,“ilmu pendidikan islam”,.. Hlm. 38
15
Ramayulis,“ilmu pendidikan islam”,.. Hlm. 227
16
Danang Suntoyo,“Dasar-dasar Manajemen Pemasaran”, (Yogyakarta: CAPS, 2013),
Hlm.65
17
Philip Kotler dan Gary Amstrong,“Prinip-prinsip Pemasaran”, (Jakarta: Erlangga,
2011), Hlm.23

6
Menurut Sviokla produk memiliki beberapa indikator, yaitu18
a. Performance (Kinerja), Kinerja yang unggul dapat terjadi dalam
berbagai bentuk, seperti kenyamanan dan kesenangan ketika
memakai produk tersebut. Merujuk pada karakter produk inti yang
meliputi merek, atribut yang dapat diukur dari aspek-aspek kinerja
individu.
b. Serviceability (Kemampuan Pelayanan), Layanan yang baik
merupakan bagian yang integral dari kualitas produk yang baik. Para
konsumen biasanya menyalahkan kualitas produk melalui layanan
yang berkualitas dengan produk tersebut. Kemampuan pelayanan
suatu produk menghasilkan suatu kesimpulan akan kualitas produk.
c. Conformance (Kesesuaian Produk), yaitu dapat diukur dari tingkat
akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan
kesalahan.
5. Fasilitas
Menurut Tjiptono dalam Moha dan Sjendry, mendefinisikan

fasilitas adalah sumber daya fisik yang ada sebelum suatu jasa dapat

ditawarkan kepada konsumen.Sedangkan Kotler dalam Aji dan Harry

menyatakan bahwa salah satu upaya yang dilakukan manajemen

perusahaan terutama yang berhubungan langsung dengan kepuasan

konsumen yaitu dengan memberikan fasilitas sebaik-baiknya demi

menarik dan mempertahankan pelanggan. Fasilitas merupakan segala

sesuatu yang memudahkan konsumen dalam usaha yang bergerak

dibidang jasa, maka segala fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas,

kelengkapan, desain interior, dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus

18
Lupiyoadi dan Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2”, (Jakarta : Salemba
Empat, 2009), Hlm. 176

7
diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan

atau didapat konsumen secara langsung19 Indikator fasilitas meliputi:

a. Aksesibility yaitu kemudahan menggunakan fasilitas. Artinya


masyarakat mudah mengakses fasilitas yang dimiliki oleh BPJS
Kesehatan.
b. Variety yaitu keragaman fasilitas yang disediakan. Artinya masyarakat
dapat memilih fasilitas kesehatan yang sudah bekerja sama dengan
BPJS Kesehatan.
6. Pelayanan
Menurut Kotler dan Keller pelayanan adalah setiap tindakan atau
kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.20
Menurut Ratminto pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian
aktifitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya
interaksi antara konsumen dan karyawan.21
Menurut Parasuraman, et al. dalam Ratnasari dan Mastuti, yang
menjadi indikator pelayanan antara lain:22
a. Tangibles (Bukti Fisik), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya pada pihak eksternal.
b. Reliability yaitu keandalan dalam melayani, kemampuan perusahaan
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.Artinya BPJS Kesehatan KC Pekalongan memiliki
keandalan untuk melayani customer yang jumlahnya banyak.
c. Responsive yaitu ketanggapan dalam pelayanan. Suatu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan
19
Wahyu Kartika Aji dan Harry Seosanto, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayan, Harga
dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Pada Pasien Klinik As Syifa di Kab. Bekasi)”,
http://eprints.undip.ac.id/29543/1/Jurnal.pdf(Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018, pukul 21:50
WIB)
20
Pedoman Standar Pelayanan Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional BPJS
Kesehatan, Hlm. 11
21
Ratminto, “Manajemen Pelayanan”,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Hlm. 5
22
Ririn Tri Ratnasari dan Mastuti H. Aska, “Manajemen Pemasaran Jasa”, (Bogor:
Graha Indonesia, 2011), Hlm. 107-109

8
tepat kepada konsumen, dengan penyampaian inforrmasi yang jelas.
Artinya BPJS Kesehatan memiliki kecepatan dalam melayani
customer, sehingga customer tidak perlu menunggu lama untuk
mendapatkan pelayanan.
d. Assurance (Jaminan dan Kepastian), yaitu pengetahuan,
kesopansantuanan, dan kemampuam para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya konusmen kepada perusahaan.
e. Empathy atau empati, yaitu memberikan perhatian, tulus, dan bersifat
individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya memahami
keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki
suatu pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

B. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan penjelasan teori
diatas, maka kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran

Produk (X1) H1

Fasilitas (X2) H2 Minat (Y)

Pelayanan (X3) H3

H4

C. Hipotesis Penelitian
H1 : Terdapat pengaruh produk terhadap minat masyarakat menjadi peserta
JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU.

9
H2 : Terdapat pengaruh fasilitas terhadap minat masyarakat menjadi peserta
JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU
H3 : Terdapat pengaruh pelayanan terhadap minat masyarakat menjadi
peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU
H4 : Terdapat pengaruh produk, fasilitas, dan pelayanan terhadap minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen
PBPU

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research).
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan kantor BJPS Kesehatan KC Pekalongan yang
beralamat di Jalan Singosari No.1 Pekalongan. 51111, No.Telp : (0285)
433077, 435276. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada
tanggal 22 Oktober – 9 November 2018.
C. Variabel Penelitian
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat
(Y), sedangkan variabel independen yang digunakan yaitu produk (X1),
fasilitas (X2), dan pelayanan (X3).
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menjadi peserta
JKN-KIS(BPJS Kesehatan) di KC Pekalongan yang terdaftar sebagai PBPU
atau peserta mandiri dari tahun 2017. Sampel penelitian ini diambil secara
acak (random sampling) dan diambil 80 sampel.

E. Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh dari dua sumber yaitu data primer yang
berasal dari kuesioner yang diisi oleh para responden, dan data sekunder yang

10
berasal buku, jurnal, internet, dan sumber-sumber lain yang mendukung
penelitian ini.
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan kuesioner yang
berisi pertanyaan-pertanyaan terstruktur kepada para responden. Skala yang
dipakai pada kuesioner ini adalah skala Likert dengan lima (5) tingkat
jawaban, dimulai dari jawaban sangat tidak setuju (1) sampai sangat setuju
(5).
G. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama,
pengujian kualitas data dengan menggunakan uji validitas dan reliabitas data.
Tahap kedua, uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas data, uji
linearitas, uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. Tahap terakhir
adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda
untuk mengetahui pengaruh variabel independen produk, fasilitas dan
pelayanan terhadap variabel dependen (minat). Persamaan regresi berganda
pada penelitian ini adalah:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Keterangan:
Y : Minat
X1 : Produk
X2 : Fasilitas
X3 : Pelayanan
a : Konstanta
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas penelitian ini adalah sebagai berikut
seperti pada tabel 1:
Tabel 1

11
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Pada tabel 1 menunjukan hasil uji One-Sample Komogorov-


Smirnov pada tabel di atas diperoleh nilai Asymp.Sig. (2-tailed)
sebesar 0,971 > 0,05 maka data berdistribusi normal dan model
regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Hasil uji Linearitas dalam penelitian ini adalah seperti tabel 2
berikut ini:
Tabel 2
Hasil Uji Linearitas

12
Sumber : Data Primer yang diolah, 2018

Dari tabel 2 diketahui bahwa terdapat linieritas antara variabel


minat dengan masing-masing variabel produk, fasilitas, dan
pelayanan, hal ini diperlihatkan dengan nilai signifikansi pada
linearity sebesar 0,000. Nilai tersebut < 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa antara variabel minat dengan variabel pelayanan
memiliki hubungan yang linier.
c. Uji Multikolinieritas
Hasil uji Multikolinieritas dalam penelitian ini adalah seperti
pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3
Hasil Uji Multikolinieritas

13
Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel 3 diketahui bahwa nilai Variance Inflation Factor


(VIF) ketiga variabel independen < 10 dan nilai Tolerance ketiga
variabel independen > 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas.
d. Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah seperti
pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

Dari tabel 4 uji glejser terlihat bahwa ketiga variabel memiliki


nilai signifikansi > 0,05. Dengan demikian maka tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.

2. Analisis Regresi Linier Berganda


Berikut merupakan tabel hasil analisis regresi linear berganda
dalam penelitian ini:

14
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data primer yang diolah, 2018


Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar
0,395. Hal ini berarti variasi minat (Y) dapat dijelaskan oleh variabel
produk (X1), fasilitas (X2) dan pelayanan (X3) sebesar 39,5%, sedangkan
sisanya sebesar 60,5% dijelaskan oleh variabel lain di luar model
penelitian ini.

Tabel 6
Hasil Uji F

Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Tabel 6 Nilai signifikansi 0,000 juga lebih kecil dari nilai


probabilitas 0,05, hal ini berarti variabel produk (X1), fasilitas (X2) dan
pelayanan (X3) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel minat (Y).

Tabel 7
Hasil Uji t

15
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

Tabel 7 menujukkan bahwa nilai signifikansi masing-masing


variabel kurang dari 0,05, artinya masing-masing variabel berpengaruh
terhadap minat.
B. Pembahasan Hasil Hipotesis
Berikut ini merupakan pembahasan hasil penelitian dari pengujian
hipotesis-hipotesis penelitian.
a. Pengaruh produk terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
(BPJS Kesehatan)
Berdasarkan hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel
produk lebih kecil dari 5% yaitu 0,017, hal ini berarti variabel produk
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-
KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU di KC Pekalongan.
Hal ini sesuai dengan penelitian Jalaludin bahwa variabel produk
signifikan mempengaruhi minat masyarakat dalam pemilihan asuransi jiwa
syariah. Sejalan dengan penelitian Jalaludin, penelitian yang dilakukan
Winny Rahmawati menjelaskan bahwa untuk variabel produk memiliki
nilai sebesar 0,562. Hal ini berarti variabel produk memberikan
sumbangan presentase sebesar 56,2% dari seluruh faktor yang terbentuk.23
b. Pengaruh fasilitas terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
(BPJS Kesehatan)

23
Winny Rahamawati,“Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah non muslim
dalam membeli produk asuransi jiwa syariah (studi kasus pada AJB Bumiputera 1912 Divisi
syariah cabang Margonda)”, Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah,
(Jakarta, 2015)

16
Berdasarkan hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel
fasilitas lebih kecil dari 5% yaitu 0,020, hal ini berarti variabel fasilitas
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-
KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU di KC Pekalongan. Hasil
penelitian ini memperkuat hasil penelitian dari arliyah Harfika dan Nadiya
Abdullah yang menyatakan fasilitas dapat diukur melalui manfaat atau dari
apa yang disediakan oleh perusahaan atau alternatif yang dirasakan,
apabila fasilitas yang disediakan memadai dan bisa memenuhi keinginan
maka akan berdampak baik pula bagi perkembangan keberhasilan suatu
perusahaan.24
c. Pengaruh pelayanan terhadap minat masyarakat menjadi peserta JKN-KIS
(BPJS Kesehatan)
Berdasarkan hasil uji t diperoleh tingkat signifikansi variabel
pelayanan lebih kecil dari 5% yaitu 0,004, hal ini berarti variabel
pelayanan berpengaruh signifikan terhadap terhadap minat masyarakat
menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan) bagi segmen PBPU di KC
Pekalongan. Hasil penelitian ini konsisten dengan bukunya M Nur Rianto
yang menyatakan setiap Pelayanan merupakan setiap kegiatan yang
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan (peserta).
Pelayanan juga diartikan setiap tindakan membantu, menolong,
memudahkan, menyenangkan dan manfaat bagi orang lain. Pelayanan
adalah rangkaian kegiatan sikap dan perilaku petugas dalam menerima
kehadiran atau berkomunikasi dengan customer secara langsung maupun
tidak langsung.25
d. Pengaruh produk, fasilitas dan pelayanan terhadap minat masyarakat
menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan)

24
Jariayah Harfika dan Nadiya Abdullah, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas
terhadap Kepuasan Pasien pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Aceh Barat Daya”, Jurnal FE
Universitas Muhammadiyah Aceh, 2017
25
M.Nur Rianto Al-Arif, “Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syaria”, (Bandung : CV.
Alfabeta, 2010), Hlm. 212

17
Berdasarkan hasil F test diperoleh nilai F hitung 18,209 > F tabel
2,72 dengan signifikansi 0,000 juga lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel produk (X1), fasilitas (X2) dan
pelayanan (X3) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel minat (Y).

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hasil uji regresi linier berganda menunjukan bahwa variabel produk,
fasilitas dan pelayanan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05, hal ini
berarti masing-masing variabel berpengaruh terhadap minat masyarakat
menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan). Secara simultan, Nilai
signifikansi 0,000 juga lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, hal ini berarti
(bersama-sama) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel minat
masyarakat menjadi peserta JKN-KIS (BPJS Kesehatan).
B. Saran
Populasi dalam penelitian ini hanya dibatasi pada peserta PBPU
(Pekerja bukan penerima upah) atau peserta mandiri saja sehingga dirasa
kurang general pembahasanya. Selain itu penelitian ini juga hanya
menggunakan 3 variabel independen saja. Untuk mengatasi keterbatasan itu,
peneliti memberikan rekomendasi untuk bisa memperluas populasinya serta
dengan menambah variabel-variabel lain.

DAFTAR PUSTAKA
Cahuur Usman dan Muslimin Kara, “Analisis Pengelolaan BPJS Kesehatan
dalam perspektif ekonomi islam (studi kasus BPJS Kesehatan
Makasar)”, (e-Journal UIN Alaudin Makasar Vol 2, No 1, 2016)

Jarliyah harfika dan Nadiya Abdullah, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan


Fasilitas terhadap Kepuasn Pasien pada Rumah Sakit Umum
Kabupaten Aceh Barat Daya”, Jurnal FE Universitas Muhammadiyah
Aceh. (Aceh, 2017)

18
Wahyu Kartika Aji dan Harry Seosanto, “Analisis Pengaruh Kualitas
Pelayan, Harga dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien (Studi Pada
Pasien Klinik As Syifa di Kab. Bekasi)”,
http://eprints.undip.ac.id/29543/1/Jurnal.pdf

Winny Rahamawati,“Faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah non


muslim dalam membeli produk asuransi jiwa syariah (studi kasus pada
AJB Bumiputera 1912 Divisi syariah cabang Margonda)”, Skripsi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta, 2015)

Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan


Kesehatan
Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional MUI tahun 2015

Harriyati, Ratih. 2010. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”,


Bandung: ALFABET,
Idris, Fahmi. 2016. “Pedoman Tata Laksana Administrasi Kepesertaan dan
Pelayanan Peserta”, Jakarta : Dirut Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan
Idris, Fahmi. 2017. “Pedoman Standar Pelayanan Peserta Program Jaminan
Kesehatan Nasional”, Jakarta : Dirut Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2011. “Prinip-prinsip
Pemasaran”,Jakarta: Erlangga,
Lupiyoadi dan Hamdani. 2009. “Manajemen Pemasaran Jasa Edisi
2”,Jakarta:Salemba Empat,,
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam”, Jakarta: Kalam Mulia.

Ratminto. 2005. “Manajemen Pelayanan”,Yogyakarta: Pustaka Pelajar,


Ratnasari ,Ririn Tri dan Mastuti H. Aska. 2011. “Manajemen Pemasaran
Jasa”, Bogor: Graha Indonesia,
Sumarwan, Ujang. 2011. “Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya
dalam Pemasaran”, Cet.1 Ed.2, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,
Suntoyo, Danang. 2013. “Dasar-dasar Manajemen Pemasaran”,Yogyakarta:
CAPS,

19
http://www.depkes.go.id di akses pada tanggal 31 Januari 2018 pukul 08:00
WIB
https://pekalongankota.bps.go.id/ di akses pada tanggal 27 Februari 2018
pukul 20:30 WIB
https://pekalongankota.bps.go.id/ di akses pada tanggal 27 Februari 2018
pukul 20:15 WIB
https://googleweblight.com/i?u=https://www.halomoney.co.id/blog/
informasi-fasilitas-dan-iuran-bpjs-kesehatan&hl=id-ID diakses pada
tanggal 20 September 2018 pukul 13:22 WIB

20

Anda mungkin juga menyukai