Anda di halaman 1dari 12

Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429

Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373


https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

ANALISIS MANAJEMEN SYARIAH


PERAN APLIKASI MOBILE JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN) KANTOR CABANG KOTA BOGOR

Saddam Hussein1, Hasbi Ash Shiddieqy2, Mohamad Kharis Mubarok3


1, 2, 3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Sahid Bogor
1
shusen254@gmail.com, 2hasbi.as@febi-inais.ac.id, 3m.kharismubarok@febi-inais.ac.id

ABSTRACT

The Health Social Security Administration Agency (BPJS Kesehatan) as the organizer of national
health insurance for all Indonesian people, especially for Civil Servants, TNI/POLRI, Veterans
and ordinary people, seeks to improve services to all BPJS Health participants. BPJS Health
provides innovation in the development of the Mobile JKN application which is useful for
facilitating the services of BPJS Health participants. The purpose of this research is to find out
and analyze sharia management of the Mobile JKN application, the factors of strengths and
weaknesses and whether it has been able to improve services by using the Mobile JKN application
at the Health BPJS Bogor City Branch Office. This research is qualitative in nature and the data
collection method is by conducting interviews, observation and documentation. This data
collection method was carried out on respondents, namely the Head of the BPJS Health
Membership Section, BPJS Health service staff and BPJS Health participants at the Bogor City
Branch office. The analysis used in this study is descriptive qualitative and to strengthen and
complement the research results the authors add the data provided by the Health BPJS. The results
of the study show that the Mobile JKN application has improved the quality of BPJS Health
services at the Bogor City Branch Office, in addition to that BPJS Health has provided services
that are accepted and benefited by participants. This is in accordance with sharia management
which manages the organization to obtain optimal results and obtain blessings from Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.

Key Words: Sharia Management, JKN Mobile Application, Bogor City Health BPJS Services..

ABSTRAK

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) sebagai penyelenggara


jaminan kesehatan nasional bagi seluruh rakyat Indonesia terutama untuk Pegawai Negri Sipil,
TNI/POLRI, Veteran dan rakyat biasa, berupaya meningkatkan pelayanan kepada seluruh peserta
BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan memberikan inovasi pengembangan aplikasi Mobile JKN yang
berguna untuk mempermudah pelayanan peserta BPJS Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui dan menganalisis manajemen syariah terhadap aplikasi Mobile JKN, faktor-
faktor keunggulan dan kelemahan dan apakah sudah dapat meningkatkan pelayanan dengan
menggunakan aplikasi Mobile JKN di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Bogor. Penelitian ini
bersifat kualitatif dan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Metode pengumpulan data ini dilakukan pada responden yakni Kepala Bagian
Kepesertaan BPJS Kesehatan, staf-staf pelayanan BPJS Kesehatan dan peserta BPJS Kesehatan
kantor Cabang Kota Bogor. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

79
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

kualitatif dan untuk memperkuat dan melengkapi hasil penelitian penulis menambahkan data-data
yang diberikan oleh pihak BPJS Kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Mobile
JKN telah meningkatkan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Kota Bogor, selain
itu BPJS Kesehatan telah memberikan pelayanan yang diterima dan dirasakan manfaatnya oleh
peserta. Hal tersebut sesuai dengan manajemen syariah yang mengelola organisasi untuk
memperoleh hasil yang optimal dan mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Kata-kata Kunci: Manajemen Syariah, Aplikasi Mobile JKN, Pelayanan BPJS Kesehatan Kota
Bogor.

I. PENDAHULUAN. compliance (kepatuhan) (Buku Panduan


Manusia pada dasarnya berhak BPJS Kesehatan, 2018:1).
mendapatkan jaminan sosial untuk dapat Semua penduduk Indonesia wajib
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menjadi peserta JKN- KIS yang dikelola oleh
dan meningkatkan martabatnya menuju BPJS Kesehatan, yang dibagi atas jenis
terwujudnya masyarakar Indonesia yang adil, kepesertaan yaitu Penerima Bantuan Iuran-
makmur, dan sejahtara. Oleh karenanya Jaminan Kesehatan (PBI-JK). Penerima
pemerintah menerbitkan Undang-Undang Bantuan Iuran-Jaminan Kesehatan (PBI-JK),
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem merupakan program Jaminan Kesehatan fakir
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang di miskin dan orang tidak mampu yang dibayar
dalam pasal 2 menyebutkan bahwa Sistem oleh Pemerintah Pusat melalui APBN dan
Jaminan Sosisal Nasioanl di seleggarakan Pemerintah Daerah melalui APBD. dan
berdasarkan asas kemanusiaan, asas manfaat, Bukan Penerima Bantuan Iuran–Jaminan
dan asas keadilan sosial bagi seleluruh rakyat Kesehatan (Non-PBI) yaitu peserta yang
Indonesia (Undang-Undang Sistem Jaminan membayar iurannya tiap bulan (Buku
Sosial Nasional, 2004). panduan BPJS Kesehatan, 2018:2).
Kemudian dalam Undang-undang Peserta BPJS Kesehatan dapat
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan diartikan juga sebagai konsumen jasa layanan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. Oleh karenanya berbicara
disebutkan di dalam Pasal 1 bahwa Badan mengenai peserta BPJS Kesehatan tidak akan
Penyelenggara Jaminan Sosial yang lepas dengan pengertian konsumen, yakni
selanjutnya di singkat BPJS adalah badan konsumen jasa layanan kesehatan. Menurut
hukum yang dibentuk untuk Philip Kolter (2000) dalam bukunya
menyelengarakan program jaminan sosial. prinsiples of marketing, konsumen adalah
BPJS sebagaimana di maksud pada ayat 1 semua individu dan rumah tangga yang
adalah BPJS Kesehatan dan BPJS membeli atau memperoleh barang atau jasa
Ketenagakerjaan (Undang-Undang tentang untuk dikonsumsi pribadi, dan pada
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2011). hakikatnya setiap peserta BPJS Kesehatan
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu yang sudah menunaikan kewajiban sebagai
Indonesia Sehat (JKN-KIS) merupakan peserta wajib mendapatkan jaminan jasa
jaminan berupa perlindungan kesehatan agar pelayanan dari BPJS Kesehatan.
peserta memperoleh manfaat pemeliharaan Perkembangan teknologi informasi
kesehatan dan perlindungan dalam dan telekomunikasi semakin pesat,
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diantaranya penggunaan perangkat telepon
diberikan kepada setiap orang yang telah seluler yang saat ini sudah dimiliki sebagian
membayar iuran atau iurannya dibayarkan masyarakat. Jumlah pengguna telepon seluler
oleh Pemerintah. Ada tiga alasan utama di Indonesia diperkirakan mencapai lebih
menjadi peserta JKN-KIS, yaitu protection dari 355,5 juta orang, karena satu orang
(perlindungan), sharing (gotong royong) dan terkadang menggunakan 2-3 telepon seluler.

80
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

Selain itu, trend teknologi saat ini mengarah keluarganya tanpa perlu datang ke kantor
ke penggunaan mobile application. Mobile cabang. Semua kebutuhan administrasi dan
application yang banyak digunakan seperti informasi bisa didapatkan dengan aplikasi
media sosial saja mencapai 150 juta ini. Bagi peserta BPJS Kesehatan atau Kartu
pengguna atau sekitar 56% dari populasi. Indonesia Sehat (KIS), inovasi ini dapat
Populasi penduduk Indonesia saat ini menghemat waktu dan biaya. Aplikasi
didominasi oleh generasi muda yang Mobile JKN juga meningkatkan kepuasan
mengikuti perkembangan teknologi, oleh peserta yang berobat di fasilitas kesehatan
karenanya penting untuk menyesuaikan yakni dalam hal memberikan kepastian
diridengan trend teknologi saat ini kepada peserta untuk mendapatkan nomor
(databoks.katadata.co.id 8 Februari 2019). antrean yang dapat diakses dan dipantau
Melihat semakin banyak masyarakat secara online tanpa harus menunggu lama di
yang menggunakan perangkat tersebut, maka fasilitas kesehatan.
BPJS Kesehatan memanfaakan peluang Dari data BPJS kesehatan diketahui
tersebut dengan meluncurkan aplikasi Mobile bahwa kepuasan peserta dalam periode 3
JKN. Aplikasi mobile tersebut diluncurkan tahun sejak 2014 secara konsisten menurun.
guna meningkatkan pelayanan terhadap Pada tahun 2014 sebesar 81,0%, pada tahun
peserta JKN KIS. Menurut Fandy Tjiptono 2015 menurun menjadi sebesar 78,90%, dan
(2005: 260), pelayanan merupakan tingkat pada tahun 2016 kembali turun menjadi
keunggulan yang diharapkan dan 78,60%. Namun, setelah implementasi
pengendalian atas keunggulan tersebut untuk Mobile JKN, tingkat kepuasan peserta pada
mememnuhi keinginan pelanggan. Dari tahun 2017 meningkat dibandingkan pada
pengertian tersebut dapat dikatakan tahun 2016, dari 78,60% menjadi 79,50%.
pelayanan yang unggul sangat diharapkan Selain menurunkan angka antrean, Mobile
agar pelanggan merasakan puas atas JKN juga meningkatkan efisiensi operasional
keinginannya, dengan perkembangan dan produktifitas layanan di kantor cabang
teknologi informasi saat ini BPJS Kesehatan sampai Rp 20,2 miliar per tahun. Efisiensi
meluncurkan kanal pelayanan berbasis biaya operasional tersebut
aplikasi yaitu Mobile JKN yang bertujuan mempertimbangkan aspek seperti efisiensi
peserta mudah mendapatkan layananan SDM, sarana prasarana ruang tunggu, biaya
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu ATK, biaya cetak kartu dan lain-lain akibat
Indonesia Sehat (JKN-KIS). dari pengurangan kunjungan peserta ke
Aplikasi Mobile JKN merupakan kantor cabang. Ada beberapa aktivitas yang
bentuk transformasi digital model bisnis dilakukan untuk keberlangsungan inovasi ini.
BPJS Kesehatan yang semula berupa Pertama adalah sosialisasi Mobile JKN secara
kegiatan administratif dilakukan di kantor masif dan berkesinambungan. Kemudian
cabang atau fasilitas kesehatan, kedua, BPJS juga mengembangkan fitur
ditransformasi ke dalam bentuk aplikasi yang JKN-pay untuk kemudahan pembayaran, dan
dapat digunakan oleh peserta dimana saja fitur rujukan Online untuk kepastian
kapanpun tanpa batasan waktu. Diharapkan pelayanan dan akan dikembangkan juga fitur
dengan inovasi ini, masyarakat semakin konsultasi online dengan dokter.
dimudahkan dengan penerapan teknologi Saat ini tercatat pengguna aplikasi
pada bidang pelayanan kesehatan melalui Mobile JKN se Indonesia versi android
layanan dalam satu genggaman. Dengan sebanyak >1.000.000 user dan aplikasi
inovasi ini, masyarakat tidak perlu repot Mobile JKN versi iOS sebanyak > 2.000 user.
datang ke kantor BPJS untuk mendapatkan Angka tersebut diprediksi akan meningkat,
informasi dan pelayanan administrasi. melihat potensi ekonomi digital Indonesia
Masyarakat dapat melakukan registrasi dan komitmen Kementerian Komunikasi dan
kepesertaan serta mendaftarkan anggota Informatika dalam pembangunan jaringan

81
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

dan infrastruktur di wilayah Indonesia memiliki enam kecamatan. (badan pusat


melalui program-program seperti Desa satistik Kabupaten dan Kota Bogor)
Broadband, Program Palapa Ring, Pada bulan Desember 2017, untuk
Refarming 4G.Aplikasi Mobile JKN dapat wilayah peserta BPJS Kesehatan Kota Bogor
dimanfaatkan oleh seluruh penduduk dari jumlah penduduk 1.081.009 jiwa, baru
Indonesia sehingga kemudahan mendapatkan sekitar % atau sejumlah 782.550 jiwa
layanan Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu penduduk Kota Bogor yang telah terdaftar di
Indonesia Sehat (JKN-KIS) bukan hanya BPJS Kesehatan. Berdasarkan data BPJS
milik penduduk di perkotaan saja namun Kesehatan Kantor Cabang Kota Bogor,
milik penduduk di seluruh pelosok wilayah jumlah peserta berdaarkan jenis
Indonesia. kepesertaanya yang berkelompok PBI APBN
Program JKN-KIS melalui Mobile sebanyak 255.623 peserta, PBI APBD
JKN telah disosialisasikan dimedia masa sebanyak 108.680 peserta, pekerja penerima
cetak maupun online, dan juga para petugas upah (PNS/TNI/Badan Usaha) sebanyak
BPJS kesehatan ditiap kantor cabang juga 185.577 peserta, peserta bukan penerima
diminta untuk mensosialisasikan upah sebanyak 202.544 peserta, bukan
kemasyarakat luas. Perbaikan pelayanan pekerja/pensiun sebnayak 30.513 peserta.
BPJS Kesehatan dari yang awalnya Total keseluruhan peserta BPJS Kesehatan
konvensional ditransformasikan menjadi Kota Bogor 782.550 peserta yaitu 72% dari
virtual atau digital merupakan salah satu jumlah penduduk Kota Bogor 1.081.009
upaya BPJS Kesehatan untuk mencapai jiwa. Data tersebut masih belum mencapai
targer “Universal Helth Coverage pada target BPJS dengan jumlah kepesertaan 95%
tahun 2019”. Dari target yang telah dari jumlah penduduk Kota Bogor. Dengan
ditetapkan, maka kantor cabang BPJS hadirnya aplikasi Mobile JKN di harapkan
Kesehatan setiap daerah dituntut untuk dapat membantu mencapai target kepesertaan
meningkatkan jumlah kepersertaan BPJS 95%, dimana Mobile JKN dinilai dapat
Kesehatan karena jumlah kepesertaan setiap memudahkan, efektif dan efesien dalam
daerah yang masih rendah. Begitu pula mendapatkan pelayanan bagi peserta BPJS
dengan Provinsi Jawa Barat, sampai dengan namun pada kenyataannya tetap saja angka
November 2017, jumlah kepesertaan JKN- kepesertaan masih rendah. Selain itu tingkat
KIS Provinsi Jawa Barat baru mencapai kunjungan peserta BPJS Kesehatan cabang
22.371.433 jiwa atau 70% dari keseluruhan Kota Bogor masih ramai (Betty Ully Indria
jumlah penduduk 33.841.389 jiwa di Provinsi Sari P, Kepala Bagian Kepesertaan BPJS
Jawa Barat. Untuk itu pihaknya terus Kesehatan Kota Bogor).
melakukan upaya untuk mencapai Universal Selain itu dalam praktiknya masih
Health Converage di 2019 mendatang. terdapat beberapa kendala yang dikeluhkan
(https://jabarprov.go.id/ di akses pada masyarakat terkait kendala hingga
tanggal 04/12/17 (Parno). kekurangan Mobile JKN, contohnya BPJS
BPJS Kota Bogor merupakan salah kesehatan. Laporan terbanyak mengenai
satu Kantor Cabang Badan Penyelenggara aplikasi Mobile JKN antara lain (1) proses
Jaminan Sosial yang terletak di Jl. Jenderal A pendaftaran online yang lambat dan klaim
yani II No. 62E Tanah Sareal, Kecamatan BPJS, (2) data tidak real time seperti jumlah
Tanah Sareal, Kota Bogor. Dengan kondisi tagihan yang tidak sesuai antara milik
jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak pengguna dengan riwayat pembayaran yang
1.081.009, jumlah tersebut lebih kecil secara online tercantum pada aplikasi, dan (3)
dibanding jumlah penduduk Kabupaten tindak lanjut pengaduan keluhan yang tidak
Bogor sebanyak 5.715.009 jiwa, di samping jelas (http://www.lapor.go.id (diakses
jumlah penduduk yang lebih sedikit dengan tanggal 23 November 2018).
Kabupaten Bogor, Kota Bogor hanya

82
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

Dalam keadaan yang demikian setempat salah satunya yakni di kegiatan


diuraikan di atas, hal yang diharapkan dengan kegiatan masyarakat. Program MCS ini
keberadaan aplikasi tersebut di atas, dapat untuk mendekatkan layanan Program JKN -
dihubungkan dengan analisisnya secara KIS secara langsung ditengah-tengah
manajemen syariah. Berdasarkan uraian di masyarakat, sehingga masyarakat memahami
atas, maka pelayanan BPJS kesehatan tentang Program JKN – KIS, Selain itu
melalui aplikasi tersebut dianalisis secara Mobile JKN menjadikan
manajemen syariah. masyarakat semakin terlayani dengan baik.

II.3. Aplikasi SIPP.


II. TINJAUAN PUSTAKA. SIPP adalah aplikasi yang digunakan
oleh petugas informasi dan penanganan
II.1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). pengaduan rumah sakit untuk dapat
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkatkan pelayanan kepada peserta
adalah jaminan berupa perlindungan dimana dengan mengunakan aplikasi tersebut
kesehatan agar peserta memperoleh manfaat permintaan informasi dan pengaduan peserta
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan bisa tercatat secara detail dan rinci dan juga
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan terkomuterisasi sehingga akan lebih bagus
yang diberikan kepada setiap orang yang dalam hal pencatatan permintaan informasi
telah membayar iuran atau iurannya dibayar dan pengaduan peserta. Apabila ada kendala
oleh Pemerintah. Jaminan Kesehatan mengenai kepesertaan, iuran dan denda
Nasional (JKN) merupakan bagian dari petugas dapat melihat data pada aplikasi
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang tersebut.
diselenggarakan dengan menggunakan Aplikasi Mobile JKN BPJS
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang Kesehatan di-launching pada tanggal 15
bersifat wajib (mandatory) berdasarkan November 2017 (BPJS Kesehatan, 2017).
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional pelayanan terhadap peserta Jaminan
dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
dasar kesehatan masyarakat yang layak yang (JKN-KIS). Aplikasi Mobile JKN juga
diberikan kepada setiap orang yang telah merupakan bentuk transformasi digital model
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh bisnis BPJS Kesehatan yang semula berupa
Pemerintah. Badan Penyelenggara Jaminan kegiatan administratif dilakukan di Kantor
Sosial Kesehatan adalah badan yang ditunjuk Cabang atau Fasilitas Kesehatan,
untuk menyelenggarakan JKN. ditransformasi kedalam bentuk Aplikasi yang
dapat digunakan oleh peserta dimana saja
II.2. Mobile Customer Service. kapanpun tanpa batasan waktu (self service).
Dalam upaya mendekatkan pelayanan Saat ini tercatat pengguna aplikasi
kepada masyarakat, berbagai inovasi Mobile JKN versi Android sebanyak lebih
dilakukan oleh BPJS Kesehatan melalui dari 1.000.000 user dan Aplikasi Mobile JKN
berbagai cara sehingga masyarakat bisa versi iOS sebanyak lebih dari 2.000 user
mendapatkan informasi terkait program (BPJS Kesehatan, 2017). Penggunaan
JKN-KIS BPJS Kesehatan tanpa harus pergi aplikasi Mobile JKN dapat dengan cara
ke Kantor Cabang BPJS Kesehatan setempat mengunduh aplikasi melalui Google Play
dikarenakan kesibukan rutinitas sehari-hari. Store dan Apple Store. Setelah aplikasi itu
Salah satu inovasi yang dilakukan terunduh, peserta melakukan registrasi pada
adalah melalui mengunjungi langsung menu yang tersedia di aplikasi Mobile JKN.
masyarakat di tempat-tempat yang dekat Setelah berhasil, peserta dapat masuk dalam
dengan aktivitas keseharian masyarakat aplikasi dan memanfaatkan semua fitur yang

83
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

tersedia. Gambar merupakan tampilan Kesehatan, nomor telepon


pertama kali saat membuka aplikasi Mobile genggam, alamat email, dan
JKN. alamat surat.
Setelah mengunduh aplikasi Mobile d. Fitur Pendaftaran Peserta,
JKN dan terpasang di telepon seluler, hal fitur ini digunakan bagi
pertama yang perlu dilakukan yakni peserta yang ingin
melakukan registrasi atau pendaftaran. Pilih mendaftarkan peserta baru.
menu registrasi, kemudian isi setiap kolom 2. Menu Tagihan yang terdiri dari:
yang tersedia sesuai dengan data anda. a. Fitur Premi, informasi ini
Pastikan anda punya satu surel (email) aktif hanya bisa digunakan untuk
karena setelah semua kolom diisi, sistem peserta kategori peserta
secara otomatis akan mengirim nomor mandiri yakni Pekerja Bukan
verifikasi ke email tersebut. Setelah Penerima Upah (PBPU) dan
menerima nomor verifikasi melalui surel, Bukan Pekerja (BP), dan fitur
aplikasi akan meminta anda menulis nomor ini akan memaparkan tagihan
verifikasi tersebut. Kemudian, akan muncul iuran JKN-KIS yang harus
keterangan apakah berhasil atau tidak dalam dibayar.
melakukan verifikasi. Jika tidak berhasil, b. Fitur Catatan Pembayaran,
peserta dapat meminta aplikasi untuk dalam fitur ini peserta bisa
mengirim kembali nomor verifikasi. Jika melihat berapa jumlah
berhasil, hanya perlu mengisi alamat surel pembayaran premi dan denda.
atau nomor kartu BPJS Kesehatan dan kata c. Fitur Pembayaran, bagi
sandi setiap kali masuk ke aplikasi. Setelah peserta yang butuh informasi
berhasil masuk (log in), pada halaman tentang pembayaran iuran,
pertama akan ditunjukan empat menu utama bisa memilih fitur
dalam aplikasi, antara lain: Pembayaran yang
1. Menu Peserta yang terdiri dari: menjelaskan metode
a. Fitur Peserta, isinya pembayaran iuran melalui
menjelaskan tentang data jaringan pembayaran yang
kepesertaan seperti nama, telah bekerjasama dengan
nomor kartu JKN-KIS, kelas BPJS Kesehatan seperti bank
perawatan, tanggal lahir dan Mandiri, BRI, BNI, BTN dan
fasilitas kesehatan tingkat tokopedia.
pertama serta data orang yang d. Fitur Cek VA (Virtual
tertanggung oleh peserta Account), dalam fitur ini
seperti anak juga akan peserta bisa mengetahui
ditampilkan dalam fitur nomor VA, namun VA dapat
tersebut. dilihat bagi peserta PBPU
b. Fitur Kartu Peserta, fitur ini (Peserta Bukan Penerima
akan menampilkan gambar Upah) dan BP (Bukan
kartu peserta JKNKIS. Pekerja).
c. Fitur Ubah Data Peserta, 3. Menu Pelayanan yang terdiri dari:
dimana peserta bisa melihat a. Fitur Riwayat Pelayanan,
dan melakukan pengubahan disini peserta bisa mengetahui
data seperti melakukan pindah catatan/riwayat pelayanan
Fasilitas Kesehatan Tingkat kesehatan yang telah diterima
Pertama (FKTP) dan oleh peserta JKN-KIS baik di
pengubahan data kepesertaan FKTP maupun Fasilitas
seperti nomor kartu BPJS

84
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

Kesehatan Rujukan Tingkat yang ada di telepon seluler


Lanjut (FKRTL). diaktifkan. Jika peserta masuk
b. Fitur Pendaftaran Pelayanan, dalam fitur itu sebelum GPS
melalui fitur ini peserta dapat aktif, secara otomatis aplikasi
mendaftarkan diri apabila akan meminta anda untuk
ingin mendapatkan pelayanan mengaktifkan GPS.
kesehatan ke FKTP di mana c. Fitur Pengaduan Keluhan,
peserta tersebut terdaftar. dalam fitur ini peserta dapat
Namun, fitur ini bisa disambungkan dengan BPJS
dilakukan apabila FKTP Kesehatan Care Center 1500-
tersebut sudah menyiapkan 400.
perangkat yang terkoneksi d. Fitur Pengaturan, fungsinya
dengan Mobile JKN. menghapus notifikasi,
c. Fitur Skrining, fitur ini tak mengubah kata sandi dan
kalah penting dengan fitur keluar dari aplikasi.
lainnya yang ada di dalam
aplikasi Mobile JKN yang II.4. Manajemen Syariah.
bertujuan untuk mendeteksi Secara etimologis, manajemen
gejala penyakit kronis seperti berasal dari bahasa latin “manus” yang
diabetes melitus, hipertensi, berarti “tangan”, dalam bahasa Italia
ginjal kronik dan jantung “maneggiare” yang mempunyai arti
koroner. Untuk mengetahui mengendalikan. Dari sudut manajemen
potensi resiko kesehatan, pengertiannya adalah proses perencanaan,
peserta terlebih dulu harus pengorganisasian, pengarahan, dan
menjawab 47 pertanyaan yang pengawasan terhadap usaha karyawan untuk
ada di fitur tersebut. mencapai tujuan perusahaan. Manajemen
4. Menu Umum yang terdiri dari: memiliki beberapa fungsi yang harus
a. Fitur Info JKN, isinya dijalankan untuk mencapai manajemen yang
menjelaskan tentang baik, yaitu:
bagaimana cara pendataran 1. Fungsi Perencanaan (Planning),
dan apa saja hak dan fungsi ini merupakan suatu proses
kewajiban peserta baik dalam menentukan tujuan perusahaan
penerima bantuan iuran (PBI) atau tujuan organisasi.
dan non-PBI. Kemudian 2. Fungsi pengorganisasian
menjelaskan tentang fasilitas (Organizing), fungsi ini merupakan
dan manfaat yang dapat proses penentuan penempatan jabatan
diterima peserta, sanksi dan karyawan pada suatu tempat sesuai
alamat kantor serta nomor dengan keahliannya masing-masing.
telepon kantor BPJS 3. Fungsi pengarah (Directing), fungsi
Kesehatan. ini merupakan proses dimana
b. Fitur Lokasi, isinya untuk karyawan diberikan pengarahan dan
memudahkan peserta mencari komunikasi yang baik agar tidak lari
fasilitas kesehatan yang dari tujuan yang telah ditentukan.
bekerjasama dengan BPJS 4. Fungsi pengendalian (Controlling),
Kesehatan. Fitur itu juga bisa fungsi ini merupakan suatu proses
digunakan untuk mencari dimana pengawasan dilakukan agar
fasilitas kesehatan terdekat. semua kegiatan organisasi berjalan
Sebelum masuk ke fitur ini, sesuai dengan yang dibutuhkan.
sebaiknya perangkat GPS

85
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

Fungsi manajemen organisasi adalah sedangkan manajer syariah langkah-langkah


proses pengaturan semua kegiatan yang diambil oleh seorang manajer dalam
sekelompok orang atau organisasi yang mengambil keputusan atas suatu masalah
secara terus menerus berinteraksi dan bekerja harus berlandaskan pada kaidah-kaidah Allah
sama untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi Subhanahu Wa Ta’ala yang tertuang dalam
manajemen organisasi laba adalah proses Al-Qur'an dan Hadits serta teladan para
pengaturan kegiatan organisasi yang sahabat.
bertujuan untuk memperoleh hasil bagi
organisasinya dan memiliki sumber
pendanaan yang jelas. misalnya: bank, III. METODE PENELITIAN.
perusahaan swasta, dan lain-lain. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Fungsi manajemen organisasi nirlaba Juli sampai dengan Agustus 2019 dengan
(non-profit) adalah proses pengaturan bertempat di BPJS KC Kota Bogor terletak di
kegiatan suatu organisasi atau lembaga yang Jl. Jenderal A yani II No. 62E Tanah Sareal,
tidak mengutamakan keuntungan dalam Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa
menjalankan suatu usaha atau kegiatan. Barat 16161. Penelitian ini bersifat kualitatif
Manajemen syariah adalah dan metode pengumpulan data dengan
manajemen yang mengatur organisasi untuk melakukan wawancara, observasi dan
memperoleh hasil yang optimal dan dokumentasi.
mengarah pada pencarian keridhaan Allah Data/Informasi dalam penelitian ini
Subhanahu wa Ta’ala. Hal yang sama dalam adalah data primer sebagai data utama dan
manajemen konvensional dalam manajemen sekunder sebagai data penunjang atau
syariah juga terdapat beberapa fungsi sebagai pelengkap data primer. Data primer
manajemen. Urgensi manajemen syariah diperoleh melalui observasi, wawancara, dan
adalah menginginkan kegiatan yang halal, dokumentasi. Observasi merupakan tahap
baik produk yang menjadi objek, cara pertama dan penting dalam sebuah penelitian,
memperolehnya, maupun cara dimana observasi adalah kegiatan
pemanfaatannya (M. Ma’ruf Abdullah, pengamatan yang dilakukan sebelum data
2012). yang lebih mendalam didapatkan. Dengan
Perbedaan antara manajemen syariah melakukan pengamatan diharapkan peneliti
dan konvensional adalah dalam cara dapat melihat dan mengamati secara
pengambilan keputusan manajer, dalam langsung pada keadaan yang sebenarnya
manajemen konvensional manajer sesuai obyek yang diteliti.
menghadapi masalah dan menyelesaikannya Wawancara merupakan pertemuan
dengan tindakan yang diambil di masa lalu, untuk bertukar informasi dan ide melalui
sehingga selalu mendasar pada tradisi, tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi
sedangkan manajer syariah langkah-langkah makna dalam suatu topik tertentu.
yang diambil oleh seorang manajer. dalam Wawancara digunakan untuk menemukan
mengambil keputusan atas suatu masalah permasalahan yang diteliti, disamping
harus berlandaskan pada kaidah-kaidah Allah mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
Subhanahu Wa Ta’ala yang tertuang dalam mendalam.
Al-Qur'an dan Hadist serta teladan para Metode wawancara yang dilakukan
sahabat. Perbedaan antara manajemen dengan pihak-pihak yang berperan yang
syariah dan konvensional adalah dalam cara berhubungan dengan masalah yang dibahas
pengambilan keputusan manajer, dalam dalam penelitian ini, khususnya dengan pihak
manajemen konvensional manajer bagian kepesertaan dan peserta JKN KIS.
menghadapi masalah dan menyelesaikannya Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
dengan tindakan yang diambil di masa lalu, sudah berlalu, berbentuk tulisan, gambar,
sehingga selalu mendasar pada tradisi, atau karya-karya monumental dari seseorang.

86
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

Untuk itu digunakan beberapa dokumen yang data, pindah faskes, pindah kelas, mengubah
menceritakan terkait masalah yang akan data peserta, kemudahan pembayaran,
dianalisis. mengecek tagihan, skrining kesehatan,
Dalam penelitian ini penulis riwayat pelayanan, kontak pengaduan dan
melakukan pengolahan dan analisis data lain-lain.
menggunakan reduksi data, penyajiah data, Tujuan dengan adanya aplikasi ini
menarik kesimpulan dan verifikasi. Reduksi agar dapat menurunkan jumlah antrian di
data merupakan proses pemilihan, pemutasan kantor kantor cabang BPJS Kesehatan dalam
perhatian pada penyederhanaan, hal ini BPJS Kesehatan kantor cabang Kota
pengabstrakan transformasi kata kasar yang Bogor dengan adanya kanal layanan Mobile
muncul dari catatan-catatan lapangan. JKN jumlah antrian dalam tiap tahun
Penyajian data merupakan sebagai menurun, yang biasanya sampai 600-700
sekumpulan informasi tersusun yang bahkan 1000 pada tiap harinya dengan
memberikan kemungkinan adanya penarikan adanya aplikasi Mobile JKN anjungan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. peserta bisa mencapai dengan rata rata 300,
Menarik kesimpulan dan verifikasi (ujar Indro Saputra dan Hesti staf pelayanan
merupakan usaha untuk mencari atau BPJS Kesehatan kantor cabang Kota Bogor).
memahami makna/arti, keteraturan, pola- Berikut rincian jumlah antrian berdasarkan
pola alur sebab akibat atau proporsi. jenis antrian, tahun 2016 sampai dengan
tahun 2019 diragukan memenuhi kriteria
antara lain:
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Jumlah antrian peserta BPJS
PENELITIAN. Kesehatan kantor cabang Kota Bogor
Jaminan pemeliharaan kesehatan di di lihat dari tiap tahunnya, rata rata
Indonesia sebenarnya sudah ada sejak zaman jumlah antrian menurun pada tiap
kolonial Belanda. Dan setelah kemerdekaan, tahunnya, pada tahun 2016 rata rata
pada tahun 1949, setelah pengakuan antrian total 759, tahun 2017 dengan
kedaulatan oleh Pemerintah Belanda, upaya rata rata total antrian 762, tahun 2018
untuk menjamin kebutuhan pelayanan rata-rata total antrian 377, dan pada
kesehatan bagi masyarakat, khususnya tahun 2019 rata-rata total antrian 282,
pegawai negeri sipil beserta keluarga, tetap selain itu jumlah peserta BPJS
dilanjutkan. Prof. G.A. Siwabessy, selaku kesehatan Kota Bogor sampai bulan
Menteri Kesehatan yang menjabat pada saat Juli 2019 sudah mencapai 986.017
itu, mengajukan sebuah gagasan untuk perlu jiwa yang telah terdaftar di BPJS
segera menyelenggarakan program asuransi Kesehatan kota Bogor, hal ini telah
kesehatan semesta (universal health meningkat dari tahun ke tahun, 2017
insurance) yang saat itu mulai diterapkan di bulan Desember peserta BPJS
banyak negara maju dan tengah berkembang Kesahatan Kota Bogor yang terdaftar
pesat. hanya 782.550 jiwa, tahun 2018 bulan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa desember peserta BPJS Kesehatan
peran Mobile JKN di Kantor Cabang kota Kota Bogor yang terdaftar hanya
Bogor telah membantu layanan peserta 978,925 jiwa. Berikut rincian jumlah
Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia peserta berdasarkan jenis kepesertaan
Sehat (JKN KIS). Mobile JKN adalah salah sampai dengan bulan Desember
satu kanal layanan BPJS kesehatan untuk 2017,2018 sampai bulan Juli 2019.
mempermudah layanan peserta di era digital 2. Aplikasi Mobile JKN telah
saat ini, dengan adanya inovasi Mobile JKN meningkatkan kualitas pelayanan di
peserta dengan mudah mendapatkan layanan BPJS Kesehatan kantor cabang kota
diantaranya, peserta mudah untuk mengubah Bogor dengan adanya kanal layanan

87
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

aplikasi ini telah menurunkan tingkat Kesehatan Kantor Cabang Kota Bogor
anjungan peserta, meningkatkan berbasis teknologi dalam aplikasi Mobile
jumlah peserta BPJS dan membantu JKN telah meningkatkan kualitas pelayanan
peserta mudah mendapatkan bagaimana yang diungkapkan Kepala Bagian
pelayanan, hal ini telah sesuai dengan Kepesertaan BPJS Kesehatan Kantor Cabang
salah satu tujuan di luncurkannya Kota Bogor Mobile JKN adalah salah satu
aplikasi Mobile JKN. (Betty Ully kanal pelayanan untuk mempermudah calon
Indria Sari P, Kepala Bagian peserta maupun peserta JKN KIS dalam
Kepesertaan BPJS Kesehatan Kota memanfaatkan teknologi di era digital ini dan
Bogor). Walaupun belum semua dengan adanya Mobile JKN untuk
sesuai dengan apa yang di inginkan mengurangi tingkat anjungan peserta supaya
peserta BPJS kesehatan, masih tidak terjadi penumpukan di kantor Cabang
adanya kekurangan dan kelemahan Kota Bogor. Dengan adanya Aplikasi Mobile
pada aplikasi Mobile JKN seperti JKN tingkat antrian pun menurun yang
belum bisanya semua akses bank bisa sebelumnya bisa mencapai 700 lebih bahkan
membayar di aplikasi ini, belum 1000 dengan adaanya Mobile JKN anjungan
lengkapnya layanan yang tersedia di peserta bisa mencapai dengan rata rata 300,
aplikasi, cara regitrasi yang rumit, dan jumlah peserta BPJS kota Bogor sudah
dan kurangnya pemahaman peserta meningkat dari tiap tahunnya.
terhadap informasi dan cara Menurut Pasuraman dalam Nasution
penggunaan aplikasi Mobile JKN (2004: 60) apabila jasa yang diterima atau
khususnya pada usia 40 tahun, akan dirasakan pelanggan sesuai dengan harapan
tetapi peran aplikasi Mobile JKN maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
sudah membantu peserta BPJS memuaskan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Kesehatan. (Ujar, Anton salim dan peran aplikasi Mobile JKN sudah berhasil
Heni peserta BPJS Kesehatan Bogor). dilihat dari dua faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan menurut Pasuraman:
V. SIMPULAN. 1. Perceived Service.
Dari analisis yang telah dilakukan Peran Mobile JKN telah memberikan
dapat disimpulkan bahwa, Aplikasi Mobile manfaat dan sudah sangat dirasakan
JKN telah meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna aplikasi ini yang dapat
di BPJS Kesehatan Kota Bogor hal ini di temukan dalam fitur-fitur yang ada
terbukti dengan meningkatnya kepesertaan pada aplikasi Mobile JKN di
BPJS Kesehatan Kota Bogor pada tiap antaranya: kemudahan pindah faskes,
tahunnya, pada bulan Desember tahun 2017 pindah kelas, mengubah data peserta,
jumlah peserta 782.550 jiwa, tahun 2018 kemudahan pembayaran, mengecek
pada bulan Desember 978,925 jiwa, dan tagihan, skrining kesehatan, riwayat
sampai bulan Juli 2019 jumlah peserta Kota pelayanan, kontak pengaduan dan
Bogor 986.017 jiwa, selain itu jumlah antrian lain-lain.
pada tiap tahun pun menurun, pada tahun 2. Expected Service.
2016 jumlah rata-rata per tahun total antrian Aplikasi Mobile JKN telah di terima
759, tahun 2017 jumlah rata-rata per tahun oleh masyarakat pengguna aplikasi
total antrian 762, tahun 2018 jumlah rata-rata ini kemudahan dalam menggunakan
per tahun total antrian 377, dan pada tahun aplikasi Mobile JKN dan manfaat
2019 jumlah rata-rata per tahun total antrian yang di terima masyarakat sangat
282. dirasakan pada aplikasi ini
Berdasarkan hasil penelitian yang masyarakat sangat dibantu tidak perlu
dilakukan, penilaian keberhasilan dalam datang ke kantor BPJS Kesehatan
peran meningkatkan kualitas pelayanan BPJS

88
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

untuk memperoleh pelayanan BPJS penggunaan aplikasi Mobile


Kesehatan. JKN.
Berdasarkan uraian ada beberapa Dalam tinjauan manajemen syariah,
faktor kelemahan dan keunggulan peran maka perbaikan pelayanan yang
aplikasi Mobile JKN dalam meningkatkan memudahkan sebagaimana tersebut di atas,
pelayanan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang menandakan bahwa terdapat kesesuaian
Kota Bogor antara lain: dengan manajemen syariah yang juga
1. Faktor Keunggulan. menekankan pemanfaatan suatu cara sebagai
a. Peserta JKN KIS mudah bagian dari manajemen dengan cara yang
untuk mengubah data peserta, halal. Dengan Mobile JKN, pemanfaatan
pindah faskes, pindah kelas, suatu teknologi dan pengaturan manajemen
mengecek tagihan, skrining yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan, riwayat pelayanan, pelayanan, menunjukkan pengutamaan
kontak pengaduan. pemanfaatan (hasil yang bermanfaat) dengan
b. Pelayan terhadap peserta lebih cara yang halal.
cepat.
c. Memberikan kemudahan
kepada peserta JKN KIS tidak DAFTAR PUSTAKA.
perlu datang ke kantor untuk
memperoleh pelayanan. A Ahmdi Miru, Sutarman Yodo, 2011.
d. Adanya dukungan masyarakat “Hukum Perlindungan Konsumen”.
terlihat dari respon yang baik Jakarta: Raja Grafindo Persada.
dari masyarakat dengan Abdullah, M. Ma’ruf. 2012. Manajemen
menggunakan aplikasi Mobile Berbasis Syariah, Yogyakarta:
JKN untuk memperoleh Aswaja Pressindo.
pelayanan. Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar
2. Faktor Kelemahan. Pelayanan Prima. Jakarta: PT
a. Belum lengkapnya layanan Gramedika Pustaka.
yang tersedia dalam aplikasi Kotler, Philip & Keller, K.L 2009.
Mobile JKN. Manajemen Pemasaran. Edisi
b. Tidak semua peserta JKN KIS 13.Jilid 2. (Bob Sabran.
bisa menggunakan aplikasi Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Mobile JKN. Nasution. 2001. “Metode Research
c. Kurangnya kemampuan (Penelitian Limia)”. Jakarta: Bumi
masyarakat dalam menyerap Aksara.
informasi tentang cara Parasuraman A, Valerie. 2001. Delivering
penggunaan aplikasi Mobile Quality Service. (diterjemahkan
JKN khususnya bagi yang oleh sutanto). New York: The Free
berusia lebih dari 40 tahun. Press.
d. Belum bisa semua Bank dan Sugiyono 2008. “ Metode Penelitian Bisnis
kartu kredit melakukan sistem (Pendekatan Kuantitatif dan
pembayaran BPJS di aplikasi Kualitatif dan R&D)”. Bandung:
Mobile JKN. CV. Alfbeth.
e. Adanya kendala atau Tjiptono, Fandy. 2005. Prinsip-Prinsip Total
permasalahan sinyal internet Quality Service.Edisi V.
atau koneksi internet yang Yogyakarta: Penerbit Andi.
tidak stabil dan permasalaan Yong C.Z, Yun Y.W. Loh L. 2003. The Quest
teknis terkait prosedur Of Global Quality. (diterjemahkan

89
Sahid Business Journal E-ISSN: 2808-7429
Volume II Nomor 1 (Oktober 2022) P-ISSN: 2808-4373
https://jurnal.febi-inais.ac.id/index.php/SahidBusinessJ

oleh Sutanto). Jakarta: Pustaka


Delapratasa.

Badan Pusat Statistik. 2017.


https://www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/index.
php./post/read/2017/596/Akses-Pelayanan-
Dalam-Genggaman-BPJS-Kesehatan-
Luncurkan-Aplikasi-Mobile-JKN-Banyak-
Manfaat-dan-Mudahkan-Peserta-JKN-KIS
https://www.menpan.go.id/site/berita-
terkini/inovasi-bpjs-kesehatan pangkas-
antrean-dengan-mobile-jkn
https://www.bpjs-
kesehatan.go.id/bpjs/application/modules/po
st/files /EBOOK
panduan_Layanan_JKN_KIS_Tahun_2008.
pdf

90

Anda mungkin juga menyukai