Anda di halaman 1dari 10

KUALITAS APLIKASI MOBILE JKN DALAM MENINGKATKAN AKSES

PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT

Azizah Budiana ¹, Rabiatul Zuhra¹, Priscilla Wulandari¹

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Email :

ABSTRAK

Latar belakang : Pada saat ini Teknologi Informasi dan Komunikasi terus
berkembang cepat sesuai perkembangan zaman. Begitu juga dengan jaminan kesehatan yang
sangat dibutuhkan dalam penerapan teknologi komunikasi dan informasi. Aplikasi mobile
JKN adalah suatu bentuk perubahan teknologi digital di bidang bisnis. BPJS Kesehatan yang
sebelumnya berupa kegiatan administratif yang dilakukan di kantor cabang atau fasilitas
kesehatan, diubah sistemnya ke dalam bentuk aplikasi yang dapat digunakan oleh peserta
dimana pun dan kapan pun serta diharapkan dapat mengurangi antrian di setiap Kantor
Cabang BPJS Kesehatan. Jika dilihat aplikasi ini sudah berjalan dengan baik, namun belum
dapat diketahui apakah penggunaan aplikasi mobile JKN sudah efektif atau belum. Tujuan :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara menggunakan aplikasi mobile JKN dan
bagaimana kegunaan mobile JKN ini di Kantor Cabang. Metode : Metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil : Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya
penggunaan aplikasi mobile JKN yaitu peserta yang tidak mau menggunakan aplikasi Mobile
JKN, peserta lebih banyak memilih untuk langsung ke kantor layanan, peserta berasal dari
daerah yang sulit, pengetahuan masyarakat yang kurang mengenai perkembangan teknologi
terutama yang dapat diakses dengan smartphone. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian
dapat dinyatakan bahwasanya pihak JKN itu kurang aktif dalam persoalan komunikasi yang
dimana dari pihak JKN kurang dalam memberikan informasi tentang peng – non aktifan dari
kartu JKN tersebut.

KATA KUNCI : Mobile JKN, Pelayanan Kesehatan, BPJS


LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan, BPJS Kesehatan sebagai Badan Penyelenggara merupakan badan hukum
publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
bagi seluruh rakyat Indonesia, disampaikan untuk mengembangkan sistem pelayanan
kesehatan, sistem kendali mutu dan kendali biaya, serta sistem pembayaran pelayanan
kesehatan yang efisien dan efektif guna tercapainya sustainbilitas program JKN.

Terjadi pergeseran demografis yang signifikan dalam berapa tahun terakhir ini di
seluruh dunia sehingga negara-negara berkembang telah melihat pertumbuhan substansial di
kelas menengah karena meningkatnya aktivitas ekonomi. Aksesibilitas melalui smartphone
semakin meningkat dikarenakan konektivitas internet berkecepatan tinggi dengan bandwidth
melonjak. Pelayan public menjadi lebih mudah sejak meningkatnya pendapatan dan
konektivitas yang lebih besar serta mengubah harapan masyarakat . Sehingga saat ini dalam
lingkup pelayanan public menjadi lebih mudah untuk diakses kapan pun dan dimanapun.
Sama halnya dengan pelayanan kesehatan, Sejak munculnya aplikasi mobile JKN semakin
memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dan semua informasi kepesertaan
JKN-KIS. Selain dari itu Pemerintah sedang melakukan program perubahan besar dalam
teknologi, serta dalam administrasi publik, mengenai identitas masyarakat digital, perbankan,
transportasi dan kesejahteraan sosial) untuk meningkatkan produk unggulan publik yang
mencakup banyak badan. Interaksi antar lembaga pemerintah juga memerlukan
pengembangan identitas digital yang unik dalam kerangka kerja perlindungan data untuk
membolehkan akses lintas sistem untuk bisnis dan individual.
Program terbaru Jaminan Kesehatan Nasional memberi fasilitas kesehatan di
Indonesia, JKN bertujuan untuk memberikan fasilitas Kesehatan tingkat pertama sebesar
98%, yaitu suatu jaminan berupa perlindungan Kesehatan kepada pesertanya (Annur, 2023)
hampir tembus 250 juta peserta per Januari 2023. Jika peserta 250 juta jiwa di bandingkan
usia diatas 15 tahun sampai dengan 60+ tahun di Indonesia 208.544.086 jiwa tidak termasuk
usia kurang dari 15 tahun (BPS, 2023) menunjukkan selisih 41.455.914 jiwa atau (-) 16,58%
dari data kepesertaan, sedangkan di Indonesia jumlah penduduk 278.752.361 jiwa per April
2022 (Isabela, 2022)
Dengan adanya teknologi aplikasi Mobile JKN-KIS, masyarakat dapat melakukan
pengecekan validasi kartu, cetak kartu, cek tagihan pembayaran, pindah alamat rumah dan
bertukar layanan kesehatan primer. Saat ini aplikasi mobile JKN-KIS tersedia untuk Android
dan iOS. Khusus bagi peserta yang bukan karyawan/pengusaha, peserta dapat melakukan
perubahan kategori pembayaran. Aplikasi mobile JKN-KIS memiliki banyak fitur yang dapat
digunakan peserta sehingga manfaatnya luar biasa.

Terdapat 5 keuntungan dalam menggunakan Aplikasi Mobile JKN yaitu:


1. Memudahkan dalam registrasi dan verifikasi data peserta
2. Memudahkan untuk mendapatkan informasi data peserta
3. Mengetahui informasi tagihan dan pembayaran iuran denagn mudah
4. Mendapatkan pelayanan di faskes dengan mudah.
5. Memudahkan masyarakat dalam mengajukan pengaduan dan permintaan informasi
seputar JKN-KIS.

Terdapat 14 fitur pada aplikasi mobile JKN yaitu:


1. Adanya Informasi kepesertaan peserta dan anggota keluarganya
2. Mengubah Nomor Telfon, mengubah alamat email yang terdaftar, mengubah alamat
surat yang terdaftar, pindah fasilitas kesehatan tingkat pertama dan pindah kelas
rawat.
3. Menampilkan kartu JKN-KIS dalam bentuk digital dan dapat digunakan saat
menggunakan pelayanan kesehatan
4. Calon peserta dapat melakukan pendaftaran peserta (PBPU) dengan memasukan
nomor KTP selanjutnya peserta akan mendapatkan email nomor VA.
5. Menampilkan tagihan iuran peserta PBPU
6. Melakukan pembayaran via mobile dan menampilkan panduan pembayaran sesuai
dengan channel pembayaran yang dipilih.
7. Menampilkan riwayat pembayaran premi, via mobile dan denda.
8. Menampilkan nomor Virtual Account Peserta.
9. Menampilkan histori pelayanan peserta dan dapat memberikan rating dan komentar
terhadap pelayanan yang pernah diterima.
10. Pendaftaran pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama.
11. Melakukan deteksi dini penyakit melalui Skrining Riwayat Kesehatan.
12. Memperoleh informasi seputar program JKN-KIS antara lain : syarat dan ketentuan
pendaftaran, hak dan Kewajiban Peserta, sanksi dan manfaat Program JKN-KIS.
13. Mengetahui alamat dan lokasi kantor BPJS Kesehatan, Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama, Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang terdekat dengan posisi
peserta saat itu.
14. Menyampaikan Permintaan Informasi atau pengaduantertulis atau dengan
menghubungi BPJSKesehatan Care Center 1500 400

Penggunaan aplikasi mobile merupakan tren teknologi yang merebak sekarang ini.
Sebanyak 92 juta atau sekitar 32% pengguna aplikasi seluler menggunakan sosial media. Saat
ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan teknologi digital. BPJS Kesehatan
meluncurkan aplikasi Mobile JKN dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap peserta
Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia (JKN-KIS). Layanan digital ini sangat
membantu untuk menanamkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan inisiatif
pemerintah dalam memberikan transparansi melalui keterlibatan lanjutan.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap beberapa peserta JKN


mengungkapkan bahwa dengan adanya mobile app JKN akan membantu mempermudah
pelayanan JKN jika kantor BPJS tidak datang ke lokasi pelayanan. Diperlukan penelitian
tentang dampak penggunaan mobile app JKN terhadap aksesibilitas layanan BPJS
berdasarkan data tertulis. Tujuan penelitian antisipasi dari penelitian ini adalah untuk
memahami manfaat layanan BPJS menggunakan aplikasi seluler JKN.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu
mengumpulkan, mengkategorikan, menganalisis dan menginterpretasikan data dengan tujuan
hanya untuk mendeskripsikan dan memberikan wawasan dan penjelasan yang cukup. Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data adalah studi literatur dimana peneliti
mengumpulkan data kemudian membaca, mempelajari dan menganalisis sumber data seperti
jurnal, buku, dan penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian yang relevan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BPJS Kesehatan kini menjangkau masyarakat dan sejak pertama kali dirilis mobile
app JKN-KIS, kini telah melakukan perubahan besar dan memberikan dampak positif bagi
pelayanan publik. Aplikasi mobile JKN-KIS memberikan akses ke banyak fitur penting bagi
peserta JKN-KIS, terutama yang berkaitan dengan pengurusan BPJS Kesehatan, sehingga
prosesnya mudah dan nyaman. Pada tahun 2017, BPJS Kesehatan memperbarui aplikasi
mobile JKN-KIS untuk menambahkan fungsi care center dan mobile screening. Fitur ini
memungkinkan peserta untuk berkonsultasi dengan dokter dan memeriksa riwayat
kesehatannya tanpa harus pergi ke klinik atau rumah sakit untuk mendapatkan informasi
riwayat kesehatan. Jadi jangan sampai ketinggalan, jika sudah memiliki smartphone, segera
install aplikasi mobile JKN-KIS.

Namun masih banyak ditemukan keluhan terkait permasalahan layanan publik


“Jaminan Sosial Kesehatan”. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan masih kurang
tepatnya “Jaminan Sosial Kesehatan” bagi pengguna digital dan tidak ada alternatif lain bagi
kalangan tertentu, meskipun memiliki handphone dan mendownload aplikasi Mobile JKN
(Firdiansyah, 2023) kebanyakan yang dilakukan oleh pengguna dinilai memiliki banyak
manfaat (Firmansyah, 2021) untuk mendapatkan suatu layanan, Pelayanan publik JKN
merupakan pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara
dengan tujuan dasarnya adalah memuaskan masyarakat (Sinambela, 2010:5).

Namun ketidakcakapan pengguna atau kurangnya pengetahuan pengguna terkait


penggunaaan aplikasi layanan Kesehatan, khususnya mobile JKN, menimbulkan
permasalahan baru bagi para penggunanya. Masalah yang terjadi pada pelayanan kartu JKN
saat ini yang terjadi di tengah tengah Masyarakat adalah ketidak aktifan JKN tanpa
sepengetahuan Masyarakatnketika kartu JKN tidak dalam penggunaan selama beberapa
tahun, padahal hal tersebut adalah hal yang urgent untuk di sampaikan kepada pihak pemilik
kartu JKN agar tidak terjadi permasalahan yang di luar dugaan masyarakat ketika kartu JKN
di gunakan secara tiba tiba.
Seharusnya pihak dari pada JKN yang me – non aktifkan kartu JKN memberikan
informasi berupa SMS, E-mail maupun melalui alat komunikasi lainnya kepada pemilik kartu
JKN tersebut, agar masyarakat dapat lebih prepare dalam pengurusan memperpanjang masa
aktif kartu JKN. Karena hari ini banyak sekali kita temui kasus-kasus Masyarakat yang
mengalami sakit tiba-tiba (dengan kondisi yang cukup parah) Dan ketika di rujuk ke rumah
sakit dengan menggunakan kartu JKN tetapi JKN nya sudah di non-aktifkan. Tentu turut
kecewa yang mendalam dengan adanya kasus ini, karena di saat kondisi sedang Masyarakat
yang sudah sangat amat amergency namun ketika di bawa ke rumah sakit dengan
menggunakan kartu JKN tetapi sudah di non aktifkan. Ini adalah hal yang menyusahkan
pihak terkait, karena mereka hanya memiliki 2 pilihan dalam keadaan amergency yaitu ;

1. Melakukan administrasi secara umum


2. Menunda pengobatan sementara sampai menunggu masa kepengurusan pengaktifkan
kartu JKN di perpanjang kembali

Tapi point kedua adalah hal yang jarang sekali di ambil oleh pihak Masyarakat ketika
JKN di non-aktifkan, dengan keadaan yang sudah darurat tidak mungkin lagi rasanya kita
untuk menunda-nunda pengobatan di rumah sakit tersebut dan terkadang pihak rumah sakit
menerima pasien yang kartu JKN nya sudah di non-aktifkan dengan memberi waktu
dispensasi 2-3 hari untuk mengurus kartu tersebut namun banyak sekali Masyarakat yang
mengalami kendala. Contohnya : Mereka masuk rumah sakitnya di hari jum'at sore, ternyata
JKN nya sudah di non-aktifkan tetapi pihak rumah sakit tetap menerima pelayanan, dengan
syarat yang sudah di tentukan apabila dalam waktu yang di tentukan kartu JKN tidak di
perpanjang masanya maka si pasien dikenakan biaya secara UMUM, sedangkan ketika
kejadian pasien di rujuk ke RS di hari jum'at ke esokan hari nya kantor JKN kan sudah tutup
di karena kan hari sabtu & minggu, dan masuk hari senin sudah jatuh tempo di hari ke 4, dan
watu pengurusan sudah tidak dapat di lakukan lagi.

Maka pihak pasien harus mengambil kebijakan untuk melakukan transaksi secara
umum. Maka, jika dipikir hal ini harus lebih di perhatikan lagi dan diperbaiki secara sistem
serta pihak pihak terkait harus lebih aware dalam menangani kasus ini. Dan ternyata setelah
di teliti aplikasi JKN sudah ada sejak 01 Januari 2014 namun hanya saja sebagian dari pada
masyarakat umum tidak begitu tahu tentang adanya aplikasi JKN ini. Dan kami rasa aplikasi
JKN ini belum memaksimal kan dalam penyampaian informasi terkait non-aktif nya kartu
JKN, karena tidak semua masyarakat tahu dan mengerti dalam mengaplikasikannya serta
tidak semua masyarakat bisa mengakses apk JKN. Kenapa demekian? karena informasi
adanya apk JKN ini tidak tersampai kepada seluruh masyarakat artinya tidak semua
masyarakat mengetahui nya,tetapi adanya apk JKN ini perlu kita apresiasi karena dapat
memudahkan sebagian daripada Masyarakat yang mengetahui ke beradaan apk JKN dan
tidak gaptek dalam menggunakan apk tentu ini sangat membantu dan mempermudah sekali
bagi kalangan masyarakat yang paham dan mengetahui akan hal ini.

Pada JKN yang me-non aktifkan kartu JKN memberikan informasi berupa SMS
kepada Masyarakat pemiliki Kartu JKN tersebut, agar masyarakat dapat lebih prepare dalam
pengurusan memperpanjang masaa aktif Kartu JKN. Karna hari ini banyak sekali kita temui
kasus kasus Masyarakat yang mengalami sakit tibaaa tibaaa (dengan kondisi yang cukup
parah ) Dan ketikaaa di rujuk kerumah sakit dengan menggunakan card JKN tetapi JKN nya
sudah di non-aktifkan tentu turut kecewaaa yang mendalam dengan adanyaaa kasus
ini,karenaaa di saat kondisi sedang Masyarakat yang sudah sangat amat amergency namun
ketika di bawa kerumah sakit dengan menggunakan card JKN tetapi sudah di non aktifkan.

Hal ini menyusahkan pihak terkait, karena mereka hanya memiliki 2 pilihan dalam
keadaan emergency yaitu :

1. Melakukan administrasi secara umum


2. Menundaa pengobatan sementara sampai menunggu masa kepengurusan peng
aktifkan card JKN di perpanjang Kembali

Tapi point kedua adalah hal yang jarang sekali di ambil oleh pihak Masyarakat ketika
JKN di non aktifkan,dengan ke adaan yang sudah amergency tidak mungkin lagi rasanya kita
untuk menunda pengobatan di rumah sakit tersebut. dan terkadang pihak rumah sakit
menerima pasien yang card JKN nya sudah di non aktifkan dengan memberi waktu
dispensasi 2 - 3 hari untuk mengurus card tersebut, namun banyak sekali Masyarakat yang
mengalami misa : Mereka masuk rumah sakitnya di hari jum'at soreee,ternyata JKN nya
sudah di non aktifkan tetapi pihak rumah sakit tetap menerima pelayanan,dengaaan syarat
yang sudah di tentukan apabila dalam waktu yang di tentukan card JKN tidak di perpanjang
masanya maka si pasien di kenakan biaya secara UMUM,sedangkan ketika kejadiaaan pasien
di rujuk ke rs di hari jum'at ke esokan hari nya kantor JKN kan sudah turup di karenakan hari
sabtu & minggu, dan masuk hari senin sudah jatuh tempo di hari ke 4, dan waktu pengurusan
sudah tidak dapat di lakukan lagi, Maka pihak pasien harus mengambil kebijakan untuk
melakukan tranksaksi secara umum.
Kami pikir hal seperti ini harus lebih di perhatikan lagi & di perbaiki secara sistem
serta pihak pihak terkait harus lebih aware dalam menangani kasus ini ternyata setelah di
teliti aplikasi JKN sudah ada sejak 01 Januari 2014 namun hanya saja sebagian dari pada
masyarakat umum tidak begitu tahu tentang adanya apk JKN ini. Dan kami rasa adanya apk
JKN juga tidak memaksimal kan dalam penyampaian informasi terkait non aktif nya kartu
JKN, karena tidak semua masyarakat tahu dan mengerti dalam mengaplikasika serta tidak
semua masyarakat bisa mengakses apk jkn. Kenapa demekian? karena informasi adanya apk
JKN itu tidak sampai kepada masyarakat artinya tidak semua masyarakat mengetahui
nya,tetapi adanya apk JKN ini perlu kita apresiasi karena dapat memudahkan sebagian
daripada Masyarakat yang mengetahui ke beradaan apk JKN & tidak gaptek dalam
menggunakan apk tentu ini sangat membantu dan mempermudah sekali bagi kalangan
masyarakat yang paham & mengetahui akan hal ini.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwasanya pihak JKN itu kurang aktif
dalam persoalan komunikasi yang dimana dari pihak JKN kurang dalam memberikan
informasi tentang penge - non aktifan dari kartu JKN tersebut. Akibat dari kurangnya
informasi dari pihak JKN membuat timbulnya Permasalahan JKN yang terjadi di tengah-
tengah Masyarakat adalah ke tidak aktifan JKN tanpa sepengetahuan Masyarakat ketika kartu
JKN tidak dalam penggunaan selama beberapa tahun. Padahal hal tersebut adalah hal yang
penting untuk di sampaikan kepada pihak pemilik Kartu JKN agar tidak terjadi permasalahan
yang di luar dugaan Masyarakat ketika card JKN di gunakan secara tiba tiba.

DAFTAR PUSTAKA

BPJS. Panduan Manual Verifikasi Klaim INA-CBG. Jakarta: BPJS; 2018.

Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka cipta

Nofianti M. Layanan Masyarakat di Era Digital [Internet]. 2020 [cited 2021 Aug 2].
Available from: https://www.cekaja.com/produk-asuransi/news/171847-manfaat-klik-mobile-
jkn-dan-fitur-fiturnya.html
Usman W. Panduan Lengkap Aplikasi BPJS Kesehatan [Internet]. 2017 [cited 2021 Aug 2].
Available from: https://kursuskomputergratis.com/panduan-aplikasi-mobile-jkn-kis

BPJS Mobile JKN: Menjawab Kebutuhan Peserta di Era Digital. Jakarta: BPJS; 2017

Herlinawati, dkk, 2021, ‘Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Pendaftaran Online Pada
Aplikasi Mobile JKN’, Health Care: Jurnal Kesehatan, Vol. 10 No. 1, Juni 2021 pp. 78-84

Krisdayanti W. Pemanfaatan Aplikasi Mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk


Meningkatkan Efektivitas Pelayanan. 2021.

Firmansyah, A. (2021). Kehadiran Program Jkn-Kis Dinilai Memiliki Banyak


Manfaat.Jakarta: Antara.

Isabela, M. A. (2022, April 27). Jumlah Penduduk Indonesia 2022. Hal. Kompas.

Bps. (2023, April 4). Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Golongan Umur
2021-2022.

Anda mungkin juga menyukai