ABSTRAK
Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) merupakan suatu bentuk inovasi
pelayanan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berbasis teknologi
komunikasi yang sudah tidak asing lagi di masa kini yaitu Whatsapp. Tujuan dari adanya
layanan PANDAWA adalah untuk mempermudah masyarakat agar tidak perlu datang langsung
ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang pemindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS di
wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda melalui layanan PANDAWA dan agar pasien
yang FKTP nya berada diluar wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa bisa segera memindahkan
FKTP mereka sehingga pasien puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas. Sebelum
dilaksanakan sosialisasi terlebih dahulu melaksanakan observasi dan wawancara bersama
petugas puskesmas dan pasien. Hasil dari adanya sosialisasi ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan pengetahuan pasien terhadap layanan PANDAWA dan ada beberapa pasien yang
telah menggunakan layanan PANDAWA untuk memindahkan FKTP mereka ke wilayah kerja
UPTD Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
Kata Kunci : BPJS Kesehatan, FKTP, PANDAWA, Sosialisasi, Layanan
PENDAHULUAN
Setiap masyarakat Indonesia mempunyai hak dalam mendapatkan kesejahteraan
masyarakat di berbagai bidang. Salah satu kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup baik secara jasmani maupun rohani terletak di bidang sosial berupa penyediaan
jaminan kesehatan (1). Pemerintah dapat menciptakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang
bermutu dan berkualitas untuk memenuhi jaminan kesehatan masyarakat dalam memenuhi
kesejahteraan badan, jiwa dan sosial (2). Jika tidak ditangani secara serius maka berpengaruh
terhadap pembangunan di suatu negara dan akan menimbulkan kerugian dibidang ekonomi.
Salah satunya adalah asuransi kesehatan yang pada umumnya sering digunakan masyarakat
adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) (3).
BPJS dibentuk berdasarkan Undang-Undang sebagai perubahan keempat Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sesuai dengan Pasal 5 (1) dan Pasal 52 UU No 40 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional untuk percepatan penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Indonesia (4). Oleh sebab itu, dibentuklah BPJS berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang mulai
beroperasi pada tahun 2014. BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian
jaminan kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta atau anggota keluarga (5).
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan di Indonesia mencatat, peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 248,77 juta jiwa per 31 Desember 2022. Jumlah
tersebut setara dengan 90,73% dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 274,20 juta jiwa
pada tahun 2022 (6). Pada bulan Maret tahun 2023 jumlah peserta JKN di Kota Samarinda
sudah mencapai 99,77% yang artinya telah mencapai sekitar 837.890 jiwa dari total penduduk
Kota Samarinda yaitu 838.935 jiwa. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah susunan kegiatan yang ditujukan untuk
melengkapi kebutuhan pelayananan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang sudah
ditetapkan atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyedia jasa public (7).
Pemerintah diwajibkan untuk menyediakan pelayanan publik bagi setiap individu dalam
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat salah satunya dibidang Kesehatan.
Masyarakat menjadi dasar utama dalam mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik. Ciri
utama yang menjadi indikator telah responsif nya penyedia layanan publik terhadap masyarakat
adalah munculnya inovasi pelayanan (8).
Salah satu inovasi dengan memanfaatkan kanal layanan digital yang muncul belum lama
ini yaitu PANDAWA. PANDAWA merupakan suatu bentuk inovasi pelayanan di BPJS
Kesehatan yang berbasis teknologi komunikasi yang sudah tidak asing lagi di masa kini yaitu
Whatsapp (9). PANDAWA adalah sebuah kanal pelayanan administrasi tanpa tatap muka dan
dilakukan secara online (10).
Permasalahan yang sering terjadi di wilayah kerja Puskesmas Baqa adalah ketika pasien
berobat ke puskesmas tetapi FKTP meraka bukan di Puskesmas Baqa, sedangkan puskesmas
mempunyai kebijakan tersendiri untuk faskes diluar wilayahnya, yaitu pasien yang datang
dengan faskes diluar wilayah kerja puskesmas akan dilayani satu kali tanpa biaya administrasi,
sedangkan jika pasien tersebut datang kembali tetapi belum memindahkan faskes akan
dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 30.000, jika pasien keberatan maka pasien akan
diarahkan untuk memindahkan faskes di puskesmas baqa, oleh karena itu di buat program
sosialisasi pemindahan faskes melalui PANDAWA.
BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program jaminan kesehatan yang berasal
badan hukum publik seperti yang dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (11). PANDAWA menyediakan beberapa layanan
yang bisa diakses yaitu pendaftaran penambahan anggota keluarga, peserta baru JKN-KIS,
pendaftaran bayi baru lahir, perubahan jenis keikutsertaan, perubahan data identitas, perubahan
data kelas dan gaji, perubahan FKTP, penonaktifan peserta meninggal dunia, perbaikan data
ganda, serta pengaktifan kembali JKN-KIS (12).
Tujuan Kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
pemindahan FKTP BPJS di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda melalui layanan
PANDAWA dan agar pasien yang FKTP nya berada diluar wilayah kerja UPTD Puskesmas
Baqa bisa segera memindahkan FKTP mereka sehingga pasien puas dengan pelayanan yang ada
di Puskesmas.
METODE KEGIATAN
Kegiatan berlangsung pada tanggal 24 Juni 2023 Pukul 07.30 – 08.00. Tempat
pelaksanaan di Ruang Tunggu Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Sasaran utama dalam kegiatan
ini adalah masyarakat Baqa yang berobat ke Puskesmas Baqa. Kegiatan dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Baqa tentang pemindahan FKTP melalui PANDAWA. Kemudian dilakukan
pengamatan di ruang tunggu pasien khususnya dibagian pendaftaran untuk mengetahui
FKTP pasien, jika FKTP pasien bukan di wilayah kerja Puskesmas Baqa, maka akan
dilakukan sosialisasi.
2. Wawancara 2.
Wawancara dilakukan kepada petugas di bagian Wawancara
KESIMPULAN
Kurangnya pengetahuan pasien tentang sistem pelayanan kesehatan FKTP dan sistem
rujukan BPJS serta pasien kurang memperhatikan FKTP mereka sehingga pasien sering berobat
diluar FKTP mereka hal ini merupakan salah satu penyebab ketidakpuasan pasien itu sendiri
dalam pelayanan. Oleh karena itu, dilakukan program sosialisasi tentang pemindahan FKTP
BPJS melalui kanal PANDAWA agar pasien juga dapat mengefisienkan waktunya. Berdasarkan
hasil implementasi Program Sosialisasi Pemindahan FKTP BPJS melalui PANDAWA BPJS di
Puskesmas Baqa Kota Samarinda menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan pasien
terhadap layanan PANDAWA dan ada beberapa pasien yang telah memindahkan FKTP mereka
melalui PANDAWA. Dan ini juga berdampak baik bagi Puskesmas Baqa dan masyarakat
diwilayah kerjanya, karna adanya peningkatan pasien yang memindahkan FKTP mereka ke
Puskesmas Baqa.
DAFTAR PUSTAKA