Anda di halaman 1dari 4

SOSIALISASI PEMINDAHAN FKTP BPJS MELALUI KANAL PANDAWA BPJS DI

UPTD. PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA


Sandra Sasmita1, Yuliani Winarti1, Ferry Fadzlul Rahman1, M. Rusdiansyah2
1
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah
Kalimantan Timur, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
2
Puskesmas Baqa, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur

ABSTRAK
Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp (PANDAWA) merupakan suatu bentuk inovasi
pelayanan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berbasis teknologi
komunikasi yang sudah tidak asing lagi di masa kini yaitu Whatsapp. Tujuan dari adanya
layanan PANDAWA adalah untuk mempermudah masyarakat agar tidak perlu datang langsung
ke kantor BPJS Kesehatan terdekat. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pasien tentang pemindahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS di
wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda melalui layanan PANDAWA dan agar pasien
yang FKTP nya berada diluar wilayah kerja UPTD Puskesmas Baqa bisa segera memindahkan
FKTP mereka sehingga pasien puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas. Sebelum
dilaksanakan sosialisasi terlebih dahulu melaksanakan observasi dan wawancara bersama
petugas puskesmas dan pasien. Hasil dari adanya sosialisasi ini menunjukkan bahwa adanya
peningkatan pengetahuan pasien terhadap layanan PANDAWA dan ada beberapa pasien yang
telah menggunakan layanan PANDAWA untuk memindahkan FKTP mereka ke wilayah kerja
UPTD Puskesmas Baqa Kota Samarinda.
Kata Kunci : BPJS Kesehatan, FKTP, PANDAWA, Sosialisasi, Layanan

PENDAHULUAN
Setiap masyarakat Indonesia mempunyai hak dalam mendapatkan kesejahteraan
masyarakat di berbagai bidang. Salah satu kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup baik secara jasmani maupun rohani terletak di bidang sosial berupa penyediaan
jaminan kesehatan (1). Pemerintah dapat menciptakan suatu sistem pelayanan kesehatan yang
bermutu dan berkualitas untuk memenuhi jaminan kesehatan masyarakat dalam memenuhi
kesejahteraan badan, jiwa dan sosial (2). Jika tidak ditangani secara serius maka berpengaruh
terhadap pembangunan di suatu negara dan akan menimbulkan kerugian dibidang ekonomi.
Salah satunya adalah asuransi kesehatan yang pada umumnya sering digunakan masyarakat
adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) (3).
BPJS dibentuk berdasarkan Undang-Undang sebagai perubahan keempat Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) sesuai dengan Pasal 5 (1) dan Pasal 52 UU No 40 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional untuk percepatan penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional
Indonesia (4). Oleh sebab itu, dibentuklah BPJS berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang mulai
beroperasi pada tahun 2014. BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian
jaminan kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta atau anggota keluarga (5).
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPJS Kesehatan di Indonesia mencatat, peserta
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mencapai 248,77 juta jiwa per 31 Desember 2022. Jumlah
tersebut setara dengan 90,73% dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 274,20 juta jiwa
pada tahun 2022 (6). Pada bulan Maret tahun 2023 jumlah peserta JKN di Kota Samarinda
sudah mencapai 99,77% yang artinya telah mencapai sekitar 837.890 jiwa dari total penduduk
Kota Samarinda yaitu 838.935 jiwa. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan
publik dijelaskan bahwa pelayanan publik adalah susunan kegiatan yang ditujukan untuk
melengkapi kebutuhan pelayananan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang sudah
ditetapkan atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh
penyedia jasa public (7).
Pemerintah diwajibkan untuk menyediakan pelayanan publik bagi setiap individu dalam
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat salah satunya dibidang Kesehatan.
Masyarakat menjadi dasar utama dalam mewujudkan terciptanya pemerintahan yang baik. Ciri
utama yang menjadi indikator telah responsif nya penyedia layanan publik terhadap masyarakat
adalah munculnya inovasi pelayanan (8).
Salah satu inovasi dengan memanfaatkan kanal layanan digital yang muncul belum lama
ini yaitu PANDAWA. PANDAWA merupakan suatu bentuk inovasi pelayanan di BPJS
Kesehatan yang berbasis teknologi komunikasi yang sudah tidak asing lagi di masa kini yaitu
Whatsapp (9). PANDAWA adalah sebuah kanal pelayanan administrasi tanpa tatap muka dan
dilakukan secara online (10).
Permasalahan yang sering terjadi di wilayah kerja Puskesmas Baqa adalah ketika pasien
berobat ke puskesmas tetapi FKTP meraka bukan di Puskesmas Baqa, sedangkan puskesmas
mempunyai kebijakan tersendiri untuk faskes diluar wilayahnya, yaitu pasien yang datang
dengan faskes diluar wilayah kerja puskesmas akan dilayani satu kali tanpa biaya administrasi,
sedangkan jika pasien tersebut datang kembali tetapi belum memindahkan faskes akan
dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 30.000, jika pasien keberatan maka pasien akan
diarahkan untuk memindahkan faskes di puskesmas baqa, oleh karena itu di buat program
sosialisasi pemindahan faskes melalui PANDAWA.
BPJS Kesehatan merupakan penyelenggara program jaminan kesehatan yang berasal
badan hukum publik seperti yang dijelaskan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (11). PANDAWA menyediakan beberapa layanan
yang bisa diakses yaitu pendaftaran penambahan anggota keluarga, peserta baru JKN-KIS,
pendaftaran bayi baru lahir, perubahan jenis keikutsertaan, perubahan data identitas, perubahan
data kelas dan gaji, perubahan FKTP, penonaktifan peserta meninggal dunia, perbaikan data
ganda, serta pengaktifan kembali JKN-KIS (12).
Tujuan Kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang
pemindahan FKTP BPJS di wilayah kerja Puskesmas Baqa Kota Samarinda melalui layanan
PANDAWA dan agar pasien yang FKTP nya berada diluar wilayah kerja UPTD Puskesmas
Baqa bisa segera memindahkan FKTP mereka sehingga pasien puas dengan pelayanan yang ada
di Puskesmas.

METODE KEGIATAN
Kegiatan berlangsung pada tanggal 24 Juni 2023 Pukul 07.30 – 08.00. Tempat
pelaksanaan di Ruang Tunggu Puskesmas Baqa Kota Samarinda. Sasaran utama dalam kegiatan
ini adalah masyarakat Baqa yang berobat ke Puskesmas Baqa. Kegiatan dilakukan dengan
beberapa tahapan, yaitu :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Baqa tentang pemindahan FKTP melalui PANDAWA. Kemudian dilakukan
pengamatan di ruang tunggu pasien khususnya dibagian pendaftaran untuk mengetahui
FKTP pasien, jika FKTP pasien bukan di wilayah kerja Puskesmas Baqa, maka akan
dilakukan sosialisasi.
2. Wawancara 2.
Wawancara dilakukan kepada petugas di bagian Wawancara

pelayanan pendaftaran untuk mengetahui lebih


detail bagaimana melayani pasien yang FKTP 1.
3.
Rancangan Pelaksanaa
mereka bukan di wilayah kerja Puskesmas Baqa. Observasi
n Kegiatan

Wawancara juga dilakukakan kepada beberapa


pasien untuk mengetahui sejauh mana 4. Evaluasi
pengetahuan mereka layanan PANDAWA BPJS.
Gambar 1. Alur/proses pelaksanaan kegiatan.
3. Sosialisasi dan Menggunakan Media Informasi
Sosialisasi secara langsung dengan metode ceramah, dan menggunakan media standing
banner dan poster. Standing Banner dipasang di dekat tempat pelayanan dan poster
dibagikan kepada pasien yang berkunjung ke Puskesmas Baqa dan ditempel pada mading.
4. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan sesi diskusi atau tanya jawab bersama peserta setelah
penyampaian materi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan pasien tentang pemindahan
FKTP melalui layanan PANDAWA.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Sosialisasi adalah konsep umum yang diartikan sebuah proses di mana kita belajar interaksi
dengan orang lain, tentang cara bertindak, berpikir, dan merasakan, di mana semua itu
merupakan hal penting dalam menghasilkan partisipasi sosial yang efektif (13). Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP adalah fasilitas kesehatan yang
melakukan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan atau Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan,
dan/atau pelayanan kesehatan lainnya (14). FKTP juga adalah fasilitas kesehatan yang harus
dikunjungi peserta BPJS Kesehatan/JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, pelayanan di
FKTP ini gratis dan ditanggung Pemerintah selama telah terdaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan (15).
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini berjalan lancar sesuai rencana yang telah ditetapkan
dan mendapat respon positif dari pengunjung/pasien. Pengunjung/pasien mengikuti seluruh
tahapan kegiatan. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada Senin, 24 Juni 2023 betempatkan di
ruang tunggu pasien UPTD Puskesmas Baqa. Metode yang digunakan adalah ceramah dan
media yang dipakai berupa Poster dan Standing Banner. Dalam melakukan sosialisasi kepada
pasien terlebih dahulu menempatkan Standing Banner didepan loket pendaftaran kemudian
membagikan Poster kepada pasien mengenai materi yang akan disampaikan yaitu tata cara
menggunakan layanan PANDAWA, lalu saya mulai menjelaskan materi tentang PANDAWA,
setelah itu saya memberikan waktu kepada para pasien untuk bertanya dan setelah selesai sesi
tanya jawab kemudian diakhiri dengan penutup dan dokumentasi bersama. Tujuan diberikannya
poster kepada para pasien dan pemasangan Standing Banner di Ruang Tunggu pasien agar setiap
pasien bisa membaca kembali informasi yang telah diberikan dirumah dan juga bisa di share ke
keluarga atau tetangganya, lalu tujuan di pasangnya Standing Banner ini agar masyarakat yang
datang ke Puskesmas Baqa dapat langsung melihat dan membaca informasi yang ada pada
banner tersebut. Hasil dari sosialisasi ini terdapat peningkatan pasien yang telah memindahkan
FKTP nya ke Puskesmas Baqa melalui PANDAWA BPJS pada periode bulan juni.

Gambar 2. Membagikan Poster Gambar 3. Pelaksanaan Sosialisasi

KESIMPULAN
Kurangnya pengetahuan pasien tentang sistem pelayanan kesehatan FKTP dan sistem
rujukan BPJS serta pasien kurang memperhatikan FKTP mereka sehingga pasien sering berobat
diluar FKTP mereka hal ini merupakan salah satu penyebab ketidakpuasan pasien itu sendiri
dalam pelayanan. Oleh karena itu, dilakukan program sosialisasi tentang pemindahan FKTP
BPJS melalui kanal PANDAWA agar pasien juga dapat mengefisienkan waktunya. Berdasarkan
hasil implementasi Program Sosialisasi Pemindahan FKTP BPJS melalui PANDAWA BPJS di
Puskesmas Baqa Kota Samarinda menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan pasien
terhadap layanan PANDAWA dan ada beberapa pasien yang telah memindahkan FKTP mereka
melalui PANDAWA. Dan ini juga berdampak baik bagi Puskesmas Baqa dan masyarakat
diwilayah kerjanya, karna adanya peningkatan pasien yang memindahkan FKTP mereka ke
Puskesmas Baqa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Suharto E. Kebijakan Sosial Indonesia. Kebijak Sos Indones [Internet]. 2005;1–18.


Tersedia pada: http://www.policy.hu/suharto/Naskah
PDF/KebijakanSosialLembang2006.pdf
2. Efektivitas IDAN. Pelayanan Melalui Mobile Jkn Pada Bpjs Kesehatan Di. 2023;
3. Romaji R, Nasihah L. Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Pada
Peserta Bpjs (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Dan Non Bpjs Di Rsud Gambiran
Kediri Jawa Timur. Prev Indones J Public Heal. 2018;3(2):143.
4. Yuditia A, Hidayat Y, Achmad S. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional Oleh Bpjs
Berdasarkan Undang-Undang No.40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional. J Magister Ilmu Huk. 2021;6(1):43.
5. Ampu MN, Fitriyaningsih. Pengaruh Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Tingkat
Kepuasan Pasien Pengguna BPJS di Desa Suanae ( Puskesmas Eban ) Berdasarkan Pasal
5 ayat ( 1 ) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 mengenai Sistem
Jaminan Sosial Nasional , harus dibentuk B. Intelektiva J Ekon Sos Hum.
2020;02(05):167–74.
6. Lubis AS, Yani FA, Firzah N, Gurning FP. Pengaruh Infrastruktur Pelayanan Kesehatan
Terhadap Keikutsertaan Peserta JKN di Indonesia. 2023;4(September):2947–55.
7. Dulsan N. Pelaksanaan Pelayanan Bpjs Kesehatan Di Puskesmas. 2021;
8. Djamrut DE. Inovasi Pelayanan Publik di Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda.
eJournal Ilmu Pemerintah. 2015;3(3):1472–86.
9. Sayuri E. Transformasi Digital, Pelayanan Publik Di Masa Pandemi. Ekasakti Educ J.
2021;1(2):278–92.
10. Kesehatan S, Mataram C, Masa D, Ihsan JS. Komunikasi Pelayanan Publik Badan
Penyelenggara Jaminan Communication of Public Services of the Social Security Covid-
19 Pandemic.
11. Shihab AN. Hadirnya Negara Di Tengah Rakyatnya Pasca Lahirnya Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. J Legis Indones
[Internet]. 2018;9(2):175–90. Tersedia pada: https://e-
jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/download/384/264
12. CANDRA N. Implementasi Pelayanan Publik Pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan Melalui Program PANDA (Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp).
StikespanakkukangAcId [Internet]. 2021; Tersedia pada:
https://stikespanakkukang.ac.id/assets/uploads/alumni/8a827536b6809e5871a87340e259
4ad8.pdf
13. Marpaung AEP. Pengaruh Pemahaman, Kesadaran, Sikap Rasional, Perubahan Tarif,
Tingkat Pendidikan dan Soosialisasi Terhadap Kepatuhan Pelaku UMKM di Pekanbaru
dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan (Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun
2013). JOMFekom. 2016;3(1):1220–34.
14. Lisandra M. Analisis Kesiapan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dalam Upaya
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Kesehatan Ibu Hamil Di Kota Jambi. 2022. 1–23
hal.
15. Nurrahmah B, Mawesti D, Afrina E, Muntafa F, Suriyanto F, Lauranti M. Ekuitas
Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin [Internet]. Ekuitas Kesehatan Bagi Masyarakat
Miskin dan Hampir Miskin di Indonesia. 2017. 174 hal. Tersedia pada:
https://repository.theprakarsa.org/media/publications/293885-ekuitas-kesehatan-bagi-
masyarakat-miskin-949523e7.pdf

Anda mungkin juga menyukai