Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE

DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN


BOK PUSKESMAS TAHUN 2024
MANAJEMEN PUSKESMAS

URUSAN KESEHATAN
UNIT ORGANISASI Puskesmas Gambok

LOKASI KEGIATAN : Puskesmas Gambok Kabupaten Sijunjung


SASARAN PROGRAM : Meningkatnya Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Puskesmas dengan Tata Kelola Kesehatan
Masyarakat yang Baik
KEGIATAN : Penguatan Integrasi layanan primer
INDIKATOR KINERJA Puskesmas yang melaksanakan Penguatan Integrasi
KEGIATAN layanan primer
KELUARAN (OUTPUT) Meningkatnya Pelaksanaan Pemantauan Wilayah
kerja
JUMLAH DANA : Rp.62.220.000,-

I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,
b. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang tenaga kesehatan,
c. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 20014 tentang Pemerintah
Daerah,
d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistim Kesehatan
Nasional,
e. Peraturan Menteri Keshatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan,
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas

2. Gambaran Umum
Integrasi layanan primer merupakan bagian dari kegiatan transformasi pelayanan
kesehatan primer yang merupakan pilar pertama dari Transformasi Sistem Kesehatan yang
digagas oleh Kemenkes RI dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
mengatasi masalah kesehatan, seperti : kesehatan ibu dan anak, keluarga Pelayanan kesehatan
primer adalah rangkaian pelayanan kesehatan dasar terintegrasi yang dimulai dari upaya promosi
kesehatan, pencegahan, diagnosis penyakit, sampai kepada upaya penanganan dan rehabilitasi.
Selaras dengan hal tersebut, pelayanan kesehatan primer yang kuat menjadi faktor pendukung
yang penting. Tujuan pelayanan kesehatan primer ini antara lain memberikan layanan kesehatan
dasar yang bersifat preventif, berkesinambungan, dan dapat diakses oleh masyarakat luas
II. TUJUAN

1. Memberikan bimbingan teknis kepada petugas pustu dan posyandu dalam pelaksanaan
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer sesuai konsep ILP

2. Meningkatkan kapasitas petugas dalam melaksanakan integrasi pelayanan kesehatan primer


di pustu dan posyandu yang dapat dimanfaatkan oleh semua sasaran sesuai siklus
kehidupan.

3. Mendapatkan data masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas

4. Untuk mendukung Transformasi Teknologi Kesehatan dalam menunjang satu data kesehatan
pada Platform Satu Sehat

5. Mendukung pelaksanaan ILP di Puskesmas

6. Untuk mendukung Tranformasi Teknologi Kesehatan dalam menunjang satu data kesehatan
pada flatform Satu Sehat

7. Untuk mendukung implementasi Dashboard ILP dan ASIK di puskesmas

III. PENERIMA MANFAAT

1. Puskesmas

2. Petugas pustu

3. Kader Posyandu

4. lintas sektor

5. pemerintah desa

6. Sasaran Keluarga

IV. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dengan swakelola, berupa pertemuan secara tatap muka di
Pustu/Posyandu (kunjungan Lapangan) untuk pendampingan pelaksanaan konsep ILP,
dengan rincian pembiayaan sebagai berikut:
a. Belanja bahan konsumsi (snack dan/atau makan siang) untuk peserta
b. Belanja perjalanan dinas berupa transport lokal untuk peserta yang hadir diluar
penyelenggara.
c. Belanja perjalanan dinas berupa transport lokal untuk petugas yang melaksanakan
kunjungan lapangan

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


a. Pendampingan pelaksanaan ILP di pustu, posyandu, dan kunjungan rumah
Kegiatan berupa Pertemuan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) untuk membahas hasil
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan ILP di pustu dan posyandu, serta hasil
kunjungan rumah. Pelaksanaan sebanyak 4 kali selama 1 hari. Pelaksana sebanyak 2
orang terdiri dari Kepala Puskesmas/Dokter/bidan/perawat penanggung jawab
pelayanan klaster di puskesmas.
Peserta:
Peserta berjumlah 25 orang, terdiri dari Kepala Puskesmas, pegawai yang bertugas di
Pustu/Poskesri dan Kader.

b. Kunjungan Rumah Kader Posyandu

Kegiatan berupa kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader kepada sasaran keluarga
sesuai pembagian wilayah yang diberikan oleh penanggung jawab pustu. Kunjungan
rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda
bahaya (danger sign) serta memberikan edukasi.
Kunjungan rumah dilakukan sebanyak 4 kali dalam 1 bulan x 12 bulan.

Pelaksana Kader dengan jumlah 5 orang kader dilaksanakan di 26 Posyandu.

c. Langganan SIMPUS (Sistem Informasi Puskesmas)

Puskesmas berlangganan/sewa per bulan atau per tahun untuk pembuatan sistem
informasi puskesmas berbasis elektronik. Sewa langganan 1 tahun (per bulan atau per
tahun).

d. Dukungan Internet dalam Implementasi Dashboard ILP dan ASIK

Puskesmas berlangganan/sewa per bulan atau per tahun jaringan internet, wifi, atau
pembelian pulsa untuk internet puskesmas atau pustu

Sewa langganan selama 1 tahun (per bulan atau pertahun)


V. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 1 tahu

Dilaksanakan dari Januari s.d Desember 2024

NO URAIAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
1 Manajemen
Puskesmas

VI. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan manajemen puskesmas adalah sebesar Rp.
62.220.000,- dengan rincian sebagai berikut :

DANA YG
NO KEGIATAN DIBUTUHKAN
DETAIL KEGIATAN (Rp)
Pendampingan pelaksanaan ILP
Penguatan Integrasi
1 di posyandu prima/pustu dan 8.620.000,-
Layanan Primer
posyandu
Transport kunjungan rumah kader
26.000.000,-
posyandu
Langganan SIMPUS 12.000.000,-
Dukungan internet untuk Dukungan internet dalam
2 pelayanan kesehatan implementasi dashboard ILP dan 15.600.000,-
ASIK
KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE
DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN
BOK PUSKESMAS TAHUN 2024
UPAYA PENGUATAN PERENCANA MELALUI MINI LOKAKARYA

URUSAN KESEHATAN
UNIT ORGANISASI Puskesmas Gambok

LOKASI KEGIATAN : Puskesmas Gambok Kabupaten Sijunjung


SASARAN PROGRAM : Peningkatan Manajemen Mutu Pelayanan
Puskesmas
INDIKATOR KINERJA PROGRAM : Jumlah Puskesmas yang melaksanakan Manajemen
Puskesmas
KEGIATAN : Penguatan perencana melalui mini lokakarya
INDIKATOR KINERJA Puskesmas yang melaksanakan mini lokakarya
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT) Meningkatnya Manajemen Mutu Pelayanan
Puskesmas
JUMLAH DANA : Rp. 36.268.000,-

I. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan,

b. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang tenaga kesehatan,

c. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 20014 tentang Pemerintah


Daerah,

d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistim Kesehatan
Nasional,

e. Peraturan Menteri Keshatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan,

f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas Peraturan


Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas

g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas


2. Gambaran Umum

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang merupakan ujung
tombak dalam pembangunan kesehatan perlu mendapatkan dukungan dalam hal akses dan
penguatan kualitas pelayanan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berdasarkan Trainning Need Assessment (TNA) yang dilaksanakan di puskesmas-
puskesmas di Daerah Terpencil, perbatasan, dan Kepulauan (DTPK) diperoleh gambaran
lemahnya kemampuan manajemen yang dimiliki oleh Kepala Puskesmas dalam mengelola
sumber daya yang mendukung berlangsungnya kegiatan di Puskesmas dikarenakan kurang
optimalnya pelaksanaan Manajemen Puskesmas. Manajemen Puskesmas merupakan suatu
rangkaian kegiatan yang meliputi Perencanaan (P1), Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), serta
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja Puskesmas (P3) untuk mencapai tujuan yang
efektif dan efisien. Bentuk Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) bisa di implementasikan pada
kegiatan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulanan.
Lokakarya Mini Bulanan merupakan salah satu Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Rencana Strategis tahun 2022-24 Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat yang diukur
melalui Persentase puskesmas yang melakukan perencanaan tingkat puskesmas melalui
lokakarya mini dengan target tahun 2024 sebesar 70%. Keberhasilan pembangunan kesehatan
memerlukan keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektor. Penyelenggaraan program
kesehatan memerlukan dukungan lintas sektor terkait. Oleh karena itu, Puskesmas harus
melakukan kerjasama dengan lintas sektor agar diperoleh dukungan dalam pelaksanaan
berbagai kegiatannya. Salah satu bentuk upaya untuk penggalangan dan pemantauan berbagai
kegiatan adalah melalui Lokakarya Mini.

II. TUJUAN
Tujuan Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas:
1. Menilai pencapaian dan hambatan yang ditemukan pada bulan atau periode yang lalu
2. Melakukan pemantauan pelaksanaan rencana yang akan datang,
3. Melakukan evaluasi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)

Tujuan Pelaksanaan Lokakarya Mini Lintas Sektor Triwulanan


1. Menggalang dan meningkatkan kerja sama antar sektor terkait dalam pembangunan
kesehatan
2. Menginformasikan dan mengidentifikasi capaian hasil kegiatan triwulanan sebelumnya
3. Memecahkan masalah serta hambatan oleh Lintas sektor
4. Menyusun rencana tindak lanjut (RTL) dan kesepakatan/komitmen lintas sektor untuk
menjalankan RTL bersama-sama.

III. PENERIMA MANFAAT

1. Puskesmas
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. SKPD dan Pemerintah Daerah terkait
4. Organisasi Kemasyarakatan

IV. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

1. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dengan swakelola, berupa pertemuan secara tatap muka bertempat
di Puskesmas untuk lokakarya mini bulanan dan di kantor kecamatan atau Puskesmas untuk
lokakarya mini triwulanan, dengan rincian pembiayaan sebagai berikut:
a. Belanja bahan konsumsi (snack dan/atau makan siang) untuk peserta Lokakarya mini
b. Belanja perjalanan dinas berupa transport lokal untuk peserta yang hadir diluar
penyelenggara.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan Lokakarya Mini


a. Lokakarya Mini Bulanan
Kegiatan berupa pertemuan bulanan internal di Puskesmas, dilaksanakan setiap bulan
atau 12 kali dalam setahun. Bentuk kegiatan juga dapat berupa orientasi atau refreshing
materi untuk tenaga Kesehatan di Puskesmas Pembantu.
Peserta:
Peserta berjumlah 60 orang, terdiri dari Kepala Puskesmas, seluruh pegawai
Puskesmas, pegawai yang bertugas di Pustu/Poskesri.

b. Lokakarya Mini Triwulanan


Kegiatan berupa pertemuan triwulanan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait.
Lokasi pelaksanaan dilakukan di Puskesmas atau kecamatan, dilaksanakan setiap 3
bulan sekali atau 4 kali dalam setahun.
Peserta:
Peserta berjumlah 55 orang, terdiri dari Camat beserta staf jajaranya, Kepala
Puskesmas, Pegawai Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota, Tim Penggerak PKK
Kecamatan/Distrik, Lintas Sektor yang berperan dalam transformasi layanan primer dan
mendukung bidang kesehatan seperti Kepala Desa, Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (BPMD), Dinas Komunikasi dan Infomasi, Pertanian, Agama, Pendidikan,
BKKBN, Sosial, serta Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan.

Pencatatan dan pelaporan atau output dari pelaksanaan lokakarya mini berupa dokumen
perencanaan tingkat puskesmas yaitu:
a) Draf Rencana Lima Tahunan (menyesuaikan siklus 5 tahunan),
b) Draft RUK tahun selanjutnya,
c) RKA/RBA, RPK tahunan, serta
d) RPK bulanan.

V. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu Pelaksanaan Lokakarya Mini Bulanan dan Triwulanan Puskesmas dilaksanakan dari
Januari s.d Desember 2024

No Kegiatan Tahun 2024

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des

1. Lokakarya mini
Bulanan

2 Lokakarya mini
Triwulanan

VI. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan manajemen puskesmas adalah sebesar Rp.
36.268.000,- dengan rincian sebagai berikut :
DANA YG
NO KEGIATAN DETAIL KEGIATAN DIBUTUHKAN
(Rp)
Upaya penguatan perencana Pelaksanaan lokakarya mini bulanan
1 23.184.000,-
melalui Mini Lokakarya puskesmas
Pelaksanaan lokakarya mini lintas
13.084.000,-
sektor triwulanan

Anda mungkin juga menyukai