Anda di halaman 1dari 8

Setyo Adjie Prabowo, Moch Rizky, Moch.

Ali Mashuri /Jurnal Syntax Transformastion, Vol 1, No 2 April 2020

IMPLEMENTASI E-HEALTH SEBAGAI ALTERNATIF ANTRIAN ONLINE


DI PUSKESMAS KALIRUNGKUT KOTA SURABAYA

Setyo Adjie Prabowo, Moch Rizky dan Moch. Ali Mashuri


FISIP Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ³Veteran´ Jawa Timur
Email: achican30@gmail.com, Rizkymoch420@gmail.com dan
moch.alimashuri2@gmail.com
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Diterima 2 April 2020 Berkembangnya kemajuan teknologi informasi dan
Diterima dalam bentuk komunikasi, sistem pelayanan konvensional yang selama
revisi 15 April 2020 ini diterapkan di instansi pemerintah bergeser menjadi
Diterima dalam bentuk sistem pelayanan berbasis elektronik. Pergeseran ini yang
revisi 20 April 2020 disebut era disrupsi. Hal ini sejalan dengan Instruksi
Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan
Kata kunci: strategi pengembangan E-Government. Pada bidang
Implementasi Kebijakan, pelayanan kesehatan terdapat layanan e-health. E-health
E-Health, Puskesmas, merupakan aplikasi yang didalamnya terdapat program
Antrian Online yang dapat digunakan untuk mengambil nomor antrian
untuk puskesmas dan rumah sakit. Namun, pada
kenyataan dilapangan layanan e-health di Puskesmas
Kalirungkut Kota Surabaya masyarakat selalu meminta
bantuan kepada petugas loket untuk mengakses layanan
e-health salah satunya di dalamya program antrian online,
masyarakat masih tidak mau belajar dan melek teknologi.
Tujuan penelitian ini berfokus pada implementasi layanan
e-health di Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya.
Metode yang digunakan dalam peneltian ini yaitu
deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data
melalui wawancara dan literature review. Adapun hasil
analisis dalam penelitian ini berdasarkan teori
implementasi Van Meter dan Van implementasi layanan
e-health di Puskesmasn Kalirungkut telah memenuhi 6
variabel teori implementasi Van Meter dan Van Horn. E-
health sebagai layanan publik kepada masyarakat pada
implementasinya di Puskesmas Kalirungkut dapat
terlaksana dengan baik, meskipun terdapat beberapa
kendala tetapi dapat diatasi sehingga pelayanan kesehatan
menggunakan e-health dapat dilakukan secara
berkualitas.

Pendahuluan diamanatkan Undang-Undang Dasar


Pelayanan publik merupakan Negara Republik Indonesia Tahun
salah satu tanggung jawab pemerintah 1945 dan telah diatur dalam Undang-
yang penyelenggaraannya wajib Undang Republik Indonesia Nomor 25
dilaksanakan oleh instansi pemerintah. Tahun 2009. Selain itu dalam pasal
Kewajiban pemerintah akan pelayanan lainnya juga tentang kewajiban negara
publik ini, sesuai dengan yang untuk memberikan pelayanan

66
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

kesehatan bagi masyarakat baik berupa Pengembangan e-government


fasilitas maupun jasa pelayanan bidang di Kota Surabaya mengalami kemajuan
pula. Dalam menyelenggarakan yang sangat pesat dan juga cepat.
otonomi daerah, itu sendiri yakni Terbukti dari adanya berbagai prestasi
dalam Pasal 34 ayat 3 yang yang diperoleh Kota Surabaya di
PHQ\HEXWNDQ EDKZD ³1HJDUD bidang pemanfaatan teknologi
bertanggung jawab atas penyediaan komunikasi dan komunikasi. Selain itu,
fasilitas pelayanan kesehatan dan Surabaya juga dianugerahi ICT Pura
IDVOLWDV SHOD\DQDQ XPXP \DQJ OD\DN´ oleh Kementerian Komunikasi dan
Kemudian pelayanan kesehatan Komunikasi. ICT Pura yaitu
merupakan upaya yang diberikan oleh penghargaan bagi kota yang berhasil
puskesmas kepada masyarakat, mengelola TIK dengan baik sehingga
mencakup perencanaan, pelaksanaan, memberikan kontribusi manfaat yang
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan signifikan terhadap sistem kehidpan
dituangkan dalam suatu sistem masyarakatnya. Tidak hanya puas
(Indonesia, 2014). dengan predikat yang disandangnya
Kecepatan perkembangan sebagai Kota dengan implementasi e-
teknologi masuk kesemua lini dan government terbaik, Surabaya juga
sendi aktivitas manusia baik pribadi membuktikan dirinya dengan
atau kelompok (badan) (Abdurokhim, menghadirkan inovasi-inovasi e-
2016). Hal ini sejalan dengan Instruksi government di berbagai bidang
Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang pelayanan kesehatan adalah electronic
kebijakan dan strategi pengembangan health atau e-health yang merupakan
E-Government (I. P. Nomor, 3 C.E.). sebuah sistem informasi kesehatan
E-Government telah diperkenalkan di terintegrasi yang dibangun dan
Indonesia sejak tahun 2001 melalui dikembangkan oleh Pemerintah Kota
Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2001 Surabaya atas gagasan dari Dinas
tentang Telematika (Telekomunikasi, Kesehatan Kota Surabaya. Hal tersebut
Media, dan Informatika) yang tentunya menuntut pemerintah untuk
menyatakan bahwa aparat pemerintah bisa beradaptasi dan menjawab
harus menggunakan teknologi tantangan dari lingkungan yang
telematika untuk mendukung good berkembang cepat dikarenakan dampak
governance dan mempercepat proses dari adanya kemajuan dalam bidang
demokrasi (I. P. R. I. Nomor, 6 C.E.). teknologi informasi dan komunikasi.
Kemudian keluarnya Instruksi Presiden Pemanfaatan teknologi informasi
RI No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan menjadi sangat penting sebab terbukti
dan Strategi Nasional. Pengembangan bahwa dengan menggunakan teknologi
e-government merupakan bukti informasi, efektivitas dan efisiensi
keseriusan pemerintah untuk dalam melakukan sebuah proses lebih
meningkatkan kualitas pelayanan cepat dapat dicapai (Kristianto, 2013)
melalui electronic government itu Permasalahan utama yang
sendiri (I. P. Nomor, 3 C.E.). mendasari munculnya e-health menurut

67
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

(Marshela, 2016) adalah pertama, layanan yang ditawarkan adalah


volume antrean di puskesmas maupun program pendaftaran pada RS dan
rumah sakit selalu padat setiap hari Puskesmas. (Ghafar & Sudiarno,
kerja, jumlah pasien puskesmas rata- 2018)Namun, pada kenyataan
rata per hari 100 s.d. 300 pasien dan dilapangan layanan e-health di
jumlah pasien rumah sakit rata-rata per Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya,
hari 500 s.d. 1000 pasien.. kedua, berdasarkan hasil observasi dan
untuk sekali pendaftaran di loket wawancara, masyarakat selalu meminta
puskesmas dan rumah sakit, pasien bantuan kepada petugas loket untuk
memerlukan waktu rata-rata 1,5 menit, mengakses layanan e-health salah
sementara untuk sekali tindakan di satunya di dalamya program antrian
puskesmas dan rumah sakit waktu yang online, masyarakat masih tidak mau
dibutuhkan adalah sekitar 5 s.d. 30 belajar, maju dan melek teknologi agar
menit tergantung tindakan yang mereka dapat melakukan sendiri untuk
dibutuhkan. Ketiga, pelayanan rujukan mendapatkan antrian dengan
pasien kurang maksimal dari segi memanfaatkan aplikasi e-health yang
waktu karena masalah administrasi didalamnya terdapat program antrian
seperti data pasien, dan validasi data. online.
Kelompok yang terpengaruh umumnya Berdasarkan uraian di atas
adalah orang miskin, buta huruf, maka penelitian ini berfokus pada
penyandang cacat, dan manula yang implementasi layanan e-health di
membutuhkan pelayanan kesehatan Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya.
murah. Dalam era digital saat ini pemerintah
Dalam inovasi pemerintah Kota memberikan pelayanan publik secara
Surabaya yang bertujuan untuk online. Pelayanan e-health secara
memperbaiki sistem agar menjadi lebih online ini diharapkan dapat
baik dan terwujudnya good mempermudah masyarakat dan
governance. E-health ialah berupa memutus antrian panjang di
aplikasi yang didalamnya terdapat puskesmas.
program yang dapat digunakan untuk
Metode Penelitian
mengambil nomor antrian untuk Penelitian ini menggunakan
puskesmas dan rumah sakit. Didalam metode deskriptif kualitaitif. Penelitian
aplikasi e-health terdapat tiga pilihan deskriptif bersifat tidak terlalu
bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa mengutamakan makna, sebaliknya,
Jawa dan Bahasa Inggris yang penekanannya pada deskriptif lebih
bertujuan untuk memudahkan banyak menganalisis permukaan data,
masyarakat dalam memilih bahasa hanya memperhatikan proses-proses
sesuai yang diinginkan. Adapun e- kejadian suatu fenomena, bukan
health juga dapat diakses mealalui e- kedalaman data ataupun makna data
Kios, e-kios ini adalah sebuah mesin (Umami, 2015). Metode kualitatif
yang berisi program pelayanan digunakan karena memiliki
pemerintah secara online. Salah satu karakteristik yang sesuai dengan topik

68
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

peneltian yang ada. Penelitian ini Hasil dan Pembahasan


berangkat dari permasalahan sosial, E-health merupakan program
permasalahan yang ada di masyarakat yang digagas oleh Walikota Surabaya
dan berkembang setiap waktunya. Ibu Tri Risma Harini, kemudian selaku
Dengan metode kualitatif maka leading sector yang utama yaitu Dinas
penelitian ini akan bersifat fleksible Kesehatan Surabaya. Kemudia
atau dapat beradaptasi dengan diterapkan di Puskesmas dan Rumah
perubahan-perubahan yang ada Sakit di Surabaya. E-Health ini dapat
(Fitriani & Yuningsih, 2016) diakses menggunakan aplikasi/web
Teknik pengumpulan data atau dapat secara langsung saat di
melalui wawancara dan literature puskesmas/rumah sakit yaitu mesin e-
review yang diperoleh dari jurnal kios. Analisis implementasi e-health di
terdahulu dan sumber artikel lain yang Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya
dapat mendukung penelitian ini. menggunakan model teori
Wawancara dilakukan kepada implementasi kebijakan van meter dan
masyarakat pengguna e-health di van horn, terdapat 6 variabel-variabel
Puskesmas Kalirungkut Kota Surabaya. yang mempengaruhi yaitu :
Data yang diperoleh ditelaah, disusun A. Ukuran dan tujuan kebijakan
secara sistematis, dibandingkan satu Kebijakan program e-health ini
sama lain dan dibahas literatur terkait memiliki tujuan dan standard yang
(Fahmi & Hidayati, 2016). Jenis jelas yaitu :
penelitan yang digunakan adalah 1. Menciptakan akses efisiensi dan
kualitatif. Penelitian kualitatif bersifat efektifitas dari proses pelayanan
deskriptif dan cenderung menggunakan kesehatan, masyarakat dari
analisis induktif. Peneliti bertolak dari memperoleh pelayanan yang
data, serta memanfaatkan teori yang berkualitas dari puskesmas
ada sebagai bahan penjelas, kemudian dengan menggunakan
berakhir pada hipotesis atau teori kecanggihan teknologi atau
(Hadi, 2017). Menurut (Sugiyono, dapat mengakses melalui
2008) teknik pengumpulan data harus website yang telah disediakan
dilakukan dengan tepat agar didapat untuk mendapat nomor antrian
data yang valid dan reliabel. Untuk itu, secara online.
dalam penelitian ini akan dilakukan 2. Memotong antrian panjang
dengan beberapa teknik agar diperoleh yang ada dirumah sakit.
data yang lengkap dan objektif, Keuntungan menggunakan e-
diantaranya: wawancara, observasi, health ini pasien dapat
dan dokumentasi. Analisis data memperkirakan waktu
merupakan kegiatan yang dilakukan kedatangan di puskesman.
setelah data dari responden terkumpul. Sehingga masyarakat tidak
perlu mengantri panjang yang
sering terjadi di puskesmas atau
rumah sakit.

69
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

B. Sumber daya Kalirungkut ini menunjuk satu


Keberhasilam implementasi e- petugas IT untuk pengoprasian e-
health di Puskesmas Kalirungkut ini health. Kemudian terdapat petugas
bergantung kepada aspek yang bertanggung jawab pada
memanfaatkan sumber daya loket pendaftaran, penanggung
manusia. Selain sumber daya jawab loket akan memantu jika
manusia, terdapat pula sumber daya terjadi permasalahan pada pasien
finansial/anggaran dan fasilitasyang yang akan menggunakan. Pada
menjadi perhitungan penting dalam Puskesmas Kalirungkut sudah
implementasi e-health di Puskesmas menunkukkan komitmen untuk
Kalirungkut. Sumber daya manusia menciptakan keberhasilan e-health
atau petugas Puskesmas diketuai di Puskesmas Kalirungkut. Akan
oleh Kepala Puskesmas Kalirungkut tetapi pada masyarakat yang sudah
dan petugas untuk mengopersikan tua tidak tau penggunaan mesin e-
IT. Penyelenggaraan e-health di kios dan harus dibantu oleh
Puskesmas Kalirungkut didukung petugas puskesmas dan
oleh pemerintah Kota Surabaya masyarakat pada umumnya juga
yang menggunakan dana Anggaran tidak mau belajar, maju dan melek
Pendapatan dan Belanja Daerah teknologi agar mereka dapat
(APBD) Kota Surabaya untuk melakukan sendiri untuk
penyediaan fasilitas penunjang e- mendapatkan antrian dengan
health seperti e-kios dan web e- memanfaatkan aplikasi e-health
health yang sudah disedikan yang didalamnya terdapat program
pemerintah Kota Surabaya bersama antrian online
Dinas Kesehatan Kota Surabaya. D. Sikap pelaksana
Adapun sumber daya fasilitas salah Sikap yang ditunjukkan
satunya mesin e-kios yaitu computer oleh pelaksana dari kebijakan e-
berupa layar touchscreen dilengkapi health di Kota Surabaya dalam hal
dengan printer. ini adalah Puskesmas Kalirungkut
C. Karakteristik menerima dengan tangan terbuka
Organisaisi Pelaksana dan menyambut baik gagasan yang
Pelibatan beberapa puskesmas di dicetuskan oleh ibu walikota
Kota Surabaya menunjukkan Surabaya yaitu Tri Rismaharini.
luasnya cakupan kebijakan Bahkan, Kepala puskesmas
implementasi e-health di Kota Kalirungkut sangat antusias dan
Surabaya. Agen pelaksana dengan bersemangat dalam implementasi
karakteristik yang berbeda akan e-health ini. Antusiasme itu
berdampak pada keberhasilan ditunjukkan melalui kesiapan
implementasi kebijakan. sumber daya manusia dan
Puskesmas merupakan puskesmas manajemen maupun tata kelola
yang paling juga turut andil dalam acara yang teratur dan rapi. Selain
pelaksanaan e-health. Puskesmas itu kesiapan juga ditunjukkan

70
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

dengan sosialisasi penggunaan e- sangat mendukung dengan adanya


health melalui e-kios dan kebijakan layanan e-health.
web/aplikasi e-health. Sekalipun dalam hal perumusan
E. Komunikasi Antar Organisasi anggaran yang diusulkan oleh
Pelaksana Pemerintah Kota Surabaya kepada
Komunikasi yang terjalin DPRD Kota Surabaya prosesnya
dalam penyelenggaraan e-health cukup mudah. Dalam segi aspek
berupa koordinasi, sinkronisasi dan sosial, Surabaya adalah kota yang
rapat antar puskesmas, dinas majemuk karena memiliki warga
Kesehatan Kota Surabaya. dari latar belakang suku, agama,
Komunikasi yang terjalin selama ras, etnis dan budaya yang berbeda-
penyelenggaraan e-helath beda. Maka dari itu dalam aplikasi
dilakukan secara berkala dengan e-health disediakan dalam 3 bahasa
pengawasan dari Dinas Kesehatan. yaitu bahasa indonesia, suroboyo
Dinas kesehatan Kota Surabaya dan madura. Dapat kita ketahui
sebagai stakeholders tertinggi berbagai lingkungan ekonomi
dalam proses penerapana kebijakan sosial dan politik sangat
e-health di Puskesmas Kalirungkut. mendukung dalam pelaksanaa e-
Selain itu juga Puskesmas health di Kota Surabaya.
Kalirungkut menciptakan
komunikasi yang baik dengan para Berdasarkan analisis diatas
pasien pengguna e-health. menunjukan pelayanan publik yang
F. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota
Politik Surabaya merupakan pemenuhan
Dari segi ekonomi, sangat kebutuhan kesehatan untuk
meunjang untuk pelaksanaan e- masyarakat. Kesehatan adalah
health dibuktikan dengan kebutuhan mendasar yang dibutuhkan
pengadaan fasilitas mudah untuk manusia, kualitas kesehatan
diperoleh di puskesmas ± masyarakat sangat didukung peran
puskesmas. Kemudian dalam segi pemerintah dalam menyediakan
aspek politik, Surabaya cukup pelayanan kesehatan. Salah satu
stabil dan kondusif. Tingkat konflik fasilitas pelayanan kesehatan adalah
antara lembaga juga sangat jarang. puskesmas yang bertugas
Hal ini karena Surabaya memiliki menyelenggarakan upaya kesehatan
walikota yang memiliki otoritas masyarakat dan upaya kesehatan
eksekutif berasal dari Partai perseorangan tingkat pertama untuk
Demokrasi Indonesia Perjuangan mencapai derajat kesehatan masyarakat
(PDI-P) dan begitu pula dengan yang setinggi-tingginya di wilayah
Ketua DPRDnya juga berasal dari kerjanya. Kemudian e-health sebagai
Partai Demokrasi Indonesia layanan publik kepada masyarakat
Perjuangan (PDIP). Secara umum, pada implementasinya di Puskesmas
baik eksekutif maupun legislatif Kalirungkut dapat terlaksana dengan

71
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

baik meskipun terdapat beberapa Syariah aan Bank Konvensional.


kendala tetapi dapat diatasi sehingga Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
pelayanan kesehatan menggunakan e- Indonesia, 1(1), 41±54.
health dapat dilakukan secara
Fahmi, F. Y., & Hidayati, T. (2016).
berkualitas. Gambaran self care status cairan
pada pasien hemodialisa (literatur
Kesimpulan review). Care: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pada penelitian ini dapat Kesehatan, 4(2), 53±63.
disimpulkan bahwa keguanaan e-health
dalam upaya meningkatkan kemudahan Fitriani, D., & Yuningsih, N. Y. (2016).
dalam sebuah layanan kesehatan dapat Analisis Kebijakan Pemerintah
berjalan lancar. Berdasarkan teori Tentang Pencegahan Dan
Penanganan Korban Perdagangan
implementasi Van Meter dan Van
(Trafficking) Perempuan Dan Anak
implementasi layanan e-health di Di Kabupaten Cianjur. CosmoGov:
Puskesmasn Kalirungkut telah Jurnal Ilmu Pemerintahan, 2(2),
memenuhi 6 variabel teori 330±360.
implementasi Van Meter dan Van
Horn. Namun dalam pelaksanaannya Ghafar, I. A., & Sudiarno, A. (2018).
masih belum maksimal karena Pemodelan E-Health User
Acceptance Dengan Pendekatan
masyarakat yang sudah tua tidak tau
Sosioteknikal (Studi Kasus: Antrean
penggunaan mesin e-kios dan harus Online Rumah Sakit Dan Puskesmas
dibantu oleh petugas puskesmas dan Di Surabaya). Jurnal Teknik ITS,
masyarakat pada umumnya juga tidak 6(2), A824±A827.
mau belajar, maju dan melek teknologi
agar mereka dapat melakukan sendiri Hadi, S. (2017). Pemeriksaan Keabsahan
Data Penelitian Kualitatif Pada
untuk mendapatkan antrian dengan
Skripsi. Jurnal Ilmu Pendidikan,
memanfaatkan aplikasi e-health yang 22(1).
didalamnya terdapat program antrian
online. Akan tetapi dengan adanya Indonesia, K. R. (2014). Peraturan
layanan e-health meudahkan Menteri Kesehatan Ri No 75 Tahun
masyarakat dan memuaskan pasien di 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Puskesmas Kalirungkut. Oleh karena Masyarakat.
itu, melihat sistem yang sudah baik
Kristianto, E. (2013). E-health di
maka sudah semestinya kualitas setiap Indonesia. Jurnal Teknik Dan Ilmu
individu masyarakat Kota Surabaya Komputer, 2(6), 167±171.
harus ditingkatkan dalam penggunaan
layanan e-health. Marshela, D. P. (2016). Implementasi
Layanan e-health di Puskesmas
BIBLIOGRAFI Ngagel Rejo Kota Surabaya dalam
Memberikan Pelayanan Kepada
Abdurokhim, A. (2016). Analisis Masyarakat. Universitas Airlangga.
Komparatif Penggunaan Sistem
Informasi Perbankan antara Bank Nomor, I. P. (3 C.E.). Tahun 2003 tentang

72
Implementasi E-Health Sebagai Alternatif Antrian Online

kebijakan dan strategi nasional Sugiyono, D. (2008). Metode penelitian


pengembangan e-government. bisnis. Bandung: Pusat Bahasa
Jakarta: Deputi Sekretaris Kabinet Depdiknas.
Bidang Hukum Dan Perundang-
Undangan. Umami, Z. (2015). Social Strategy Pada
Media Sosial Untuk Promosi
Nomor, I. P. R. I. (6 C.E.). Tahun 2001 Pariwisata Daerah Istimewa
tentang Telematika (Telekomunikasi, Yogyakarta. Interaksi: Jurnal Ilmu
Media dan Informatika). Komunikasi, 4(2), 195±201.

73

Anda mungkin juga menyukai