Anda di halaman 1dari 7

SISTEM INFORMASI KESEHATAN NASIONAL (SIKNAS)

DOSEN PEMBIMBING :
Egy Sunanda Putra, S.Gz, M.Gz

DISUSUN OLEH:
Nama : Shely Ananda Widadari
Nim : PO71611200001

PROGRAM STUDI PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN PROMOSI KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES JAMBI

2021/2022
A. Ulasan

Judul Inovasi pelayanan kesehatan berbasis elektronik melalui sistem


informasi kesehatan nasional online dan primary care bpjs di
dinas kesehatan kota malang

Jurnal Prosiding Simposium Nasional

Halaman Halaman 493-511

Tahun 2020

Penulis Wiebi Winarto , Mega Tri Wijayanti , Lukita Ummahati

Reviewer Shely Ananda Widadari

Tanggal 5 Mei 2022

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana inovasi
pelayanan kesehatan ini dalam penerapannya di Dinas Kesehatan
Kota Malang.

Subjek Penelitian Dinas Kesehatan Kota Malang

Metode Penelitian Guna memberikan kesimpulan yang relevan, penelitian ini


menggunakan analisa model penelitian deskriptif dengan
melakukan pendekatan kualitatif sesuai dengan yang dinyatakan
oleh Arikunto, (1990, h.309) bahwa penelitian deskriptif yang
dimaksudkan untuk menimbun informasi mengenai suatu gejala
yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian
dilaksanakan.

Hasil Penelitian 1. Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS)

Sistem informasi kesehatan adalah salah satu pilar penting dalam


upaya memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan maksimal
dalam suatu Negara. Seiring perkembangan jaman informasi di
bidang kesehatan juga mengalami perubahan, integrasi antara
teknologi dengan konvensional perlahan mulai terjadi, informasi
yang dahulu menggunakan cara – cara lama kini telah
mengalamai digitalisasi pemberi layanan kesehatan telah
menggunakan system computer dan internet guna
mendistribusikan segala informasi – informasi mengenai
kesehatan kepada masyarakat. Hari ini, di dalam dunia yang
mengalami perubahan semakin cepat dan pesat khususnya di
bidang teknologi dengan masuk nya era – Revolusi Industri 4.0
menjadikan segala sector di dalam lingkup kehidupan begitu
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, hal ini juga yang terjadi di
dalam pelayanan kesehatan yang ada di Indonesia saat ini.
Layanan pemberian infromasi yang di Integrasikan melalui
teknologi utamanya internet semata ditujukan guna memberikan
efisiensi, efektifitas dan segala kemudahan bagi masyarakat.

Tujuan dari dikembangkannya Sistem Informasi kesehatan di


Indonesia ialah; pertama, guna memberikan informasi pada
masyarakat untuk pengambilan keputusan disetiap jenjang
administrative kesehatan di tingkat pusat hingga tingkat daerah
yang meliputi Rumah sakit hingga puskesmas. Kedua,
dikembangkannya sistem informasi kesehatan ini juga bertujuan
untuk mentransormasi data yang tersedia melalui sistem
pencatatan rutin maupun non rutin menjadi sebuah informasi yang
utuh. Upaya perbaikan sistem informasi kesehatan ini ialah agar
mampu menghasilkan suatu sistem informasi kesehatan yang
berhasil guna dan berdaya guna serta mampu memberikan
sebaran informasi yang tepat dan akurat dan sesuai dengan
kebutuhan.

2. Primary Care (P-Care)

Di dalam SIKNAS terdapat sebuah aplikasi berbasis elektronik


yang disediakan oleh pemerintah, yang diberi nama Pcare atau
Primary Care adalah aplikasi sistem informasi pelayanan pasien
berbasis webase yang disediakan oleh pemerintah dalam hal ini
Kementerian Kesehatan melalui BPJS Kesahatan diperuntukkan
bagi para fasilitas kesehatan primier untuk memberikan
kemudahan akses data ke server BPJS baik terkait dengan
pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi, hingga pelayanan
laboratorium.

1). Hambatan-hambatan Penggunaan SIKNAS dan P-Care

a. Sumber Daya Manusia

Berkaitan dengan sumber daya manusia memang masih


mengalami hambatan dari segi kualitasnya. Hal tersebut
dikarenakan masih banyak para pegawai masih kurang begitu
memahami betul bagaimana menggunaan dari kedua sistem yang
telah dikembangkan ini. Tidak hanya pegawai saja yang dirasa
kurang memahami penggunaan sistem ini, namun juga para
masyarakat yang masih perlu bimbingan dalam pengurusan dan
pelayanan dengan sistem ini. Hal tersebut juga diungkapkan oleh
(Prakoso, 2015) bahwasannya pihak yang melakukan pelayanan
kesehatan masih memiliki penilaian yang kurang baik. Padahal
pelayanan kesehatan juga menjadi salah satu bagian dari
penerapan jaminan sosial sesuai dengan Undang-Undang Tahun
2002.

b. Infrastruktur dan Jaringan

Hal selanjutnya yang menjadi penghambat berjalannya sistem ini


secara baik adalah masih sering adanya gangguan sistem yang
megakibatkan berkurangnya efektifitas kinerja pada pengguna
sistem ini. Hal serupa juga dikatakan oleh (Asih Prasetyowati,
Roro Kushartanti, 2018) bahwa hambatan dari pelaksanaan sistem
ini salah satunya dikarenakan masih adanya jaringan internet atau
sistem yang sering down. Penggunaan aplikasi P-Care kadang
terganggu dengan putusnya jaringan internet dan sistem terjadi
karena banyaknya traffic dan exposure yang masuk atau pihak
provider sedang melakukan maintenance atau sedang dalam masa
perbaikan. Permasalahan lain yang tak kalah penting untuk
diperhatikan adalah masih terbatasnya perangkat keras (hardware)
dan perangkat lunak (software) di berbagai jenjang, padahal di
daerah yang kapabilitas untuk itu dirasa memadai serta didaerah
yang kapabilitas mengenai hal tersebut juga masih perlu bantuan
atau dana.

c. Pelayanan dan Sistem yang Belum Maksimal

Hal yang paling menjadi sorotan atas hambatan ini adalah masih
kurangnya kemampuan sistem dalam menentukan keputusan apa
yang selanjutnya harus diberikan. Hal tersebut serupa dengan
pernyataan dari (Endah Sri Lestari, Sutopo Patria Jati, Aris Puji
Widodo, 2016) bahwa permasalahan dalam pelayanan dan sistem
infomasi kesehatan ini adalah masih lemahnya dalam pengelolaan
data, anaisis data, serta kurangnya pemanfaatan data dan
informasi untuk pengamblan keputusan. (Khairina Isnawati, Eko
Nugroho, Lutfan Lazuardi, 2016) dalam penelitiannya juga
mendapati masalah yang sama, yakni belum adanya mekanisme
yang secara pasti dapat menjamin kesesuaian, keselarasan, dan
keterpaduan antara rencana dan anggaran Kementrian Kesehatan
dengan rencana dan anggaran Kementrian/Lembaga terkait serta
Pemerintah Daerah atau Pemda juga dalam pemanfaatan hasil
evaluasi ataupun kajian untuk input data dalam proses
menyusunan perencanaan.

2. Solusi

a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Kembali lagi pada salah satu aspek penting dalam mendukung


pembangunan kesehatan adalah dengan sistem informasi
kesehatan (SIK) yang baik. Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
diperlukan untuk menjalankan upaya kesehatan dan memonitor
agar upaya tersebut berjalan efektif dan efisien. Sehingga manusia
selaku pelayan dan pengguna sistem tersebut diharapkan dapat
membaik kualitasnya dikemudian hari, agar tercipta atmosfer
digitalisasi atau komputerisasi yang optimal, sehingga sistem juga
dapat berjalan dengan baik.

b. Pemaksimalan Infrastruktur dan Jaringan.

Hal yang dapat ditawarkan untuk memperbaiki permasalahan ini


adalah dengan lebih intens dalam memelihara jaringan serta
infrastruktur yang ada. Kemudian bagi yang belum adalah
diupayakannya pengadaan infrastruktur dan jaringan yang
memadai. Kualitas sumber daya manusia juga berperan besar
disini. Karena dengan campur tangan kualitas manusia yang
mumpuni, hal yang berkaitan dengan infrastruktur dan jaringan
akan berjalan dengan baik pula.

c. Optimalisasi Pelayanan dan Sistem.

Aspek yang perlu diperhatikan adalah ketepatan waktu,


kemudahan, keakuratan, format, dan isi sistem informasi. Jika
keseluruhan aspek tersebut dapat berjalan dengan baik, maka
kedepannya pelayanan dan sistem yang berlaku akan berjalan
dengan baik pula, serta dampak lebih lanjutnya dapat
meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan yang
diberikan.

Kekuatan Penelitian -Kelebihan penelitian ini adalah penggunaan teori dan referensi
yang sangat gambalang sehingga sangat mudah dipahami secara
runtun
-Penulis menggunakan referensi jurnal yang cukup banyak dan
mendetail

Kelemahan Penelitian -Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi


dari jurnal ini.

-Penulis kurang detail dalam memberikan hasil yang di dapat


dalam melakukan penelitian.

Kesimpulan Pelayanan publik juga merupakan salah satu komponen dalam


masalah kesejahteraan rakyat. Pelayanan publik harus
dilaksanakan dengan baik karena yang menikmati kebijakan ini
adalah seluruh warga negara Indonesia. Pelayanan kesehatan
sebagai salah satu bagian dari pelayanan publik menjadi perhatian
beberapa tahun belakangan, dikarenakan lahirnya kebijakan
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) berbasis
elektronik serta Primary Care (P-Care) BPJS.

Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah seperangkat tatanan


yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat,
teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu yang menyediakan dukungan informasi
bagi proses pengambilan keputusan, perencanaan program
kesehatan, monitoring pelaksanaan dan evaluasi2 di setiap jenjang
administrasi kesehatan. SIK bertujuan untuk mengatasi
terfragmentasinya data kesehatan, mengurangi redudansi dan
inkonsistensi, mempercepat proses pengolahan data, serta
memperbaiki mekanisme pelaporan, kelengkapan dan integrasi
data pada tingkat administrasi yang lebih tinggi.

P-Care adalah suatu pelayanan informasi pasien dengan


menggunakan internet dan berbasis komputer yang disediakan
oleh pelayanan di BPJS Kesehatan diperuntukkan bagi para
fasilitas kesehatan primer guna memberikan kemudahan akses
data dalam pelayanan ke server BPJS baik itu pendaftaran dan
pelayanan medis. Fasilitas kesehatan primer terdapat 155
diagnosis penyakit yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan,
sehingga BPJS Kesehatan senantiasa melakukan monitoring dan
evaluasi agar peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan primer
tersebut serta dapat mengawasi angka kunjungan serta angka
rujukan pasien.

Anda mungkin juga menyukai