Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat di semua
bidang kehidupan, terutama pada bidang kesehatan. Perkembangan ini membawa
manusia merambah kehidupan yang berdampingan dengan informasi serta
teknologi yang berakibat pada sebagian orang untuk membuat mereka harus
menghabiskan lebih banyak waktu dalam proses pencarian informasi secara
manual untuk memperoleh ataupun menciptakan informasi yang mereka
butuhkan. Tetapi pesatnya pertumbuhan tidak diiringi dengan pertumbuhan sarana
pendukung media serta informasi.
Teknologi informasi yang berkembang saat ini dapat mengelola informasi
secara lebih praktis dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk
menunjukkan efisiensi semua aspek pengelolaan informasi melalui kecepatan dan
ketepatan waktu pemrosesan serta keakuratan informasi. Hal ini menimbulkan
perubahan baru dalam perkembangan sistem informasi. Penggabungan antara
sistem informasi dan geografi merupakan salah satu metode alternatif yang saat
ini banyak digunakan dalam pengelolaan informasi, yaitu sistem informasi
geografis.
Dalam dunia sistem informasi terdapat banyak model sistem informasi yang
dapat menyediakan berbagai macam informasi.Pentingnya informasi ini
memberikan banyak inspirasi untuk membuat model-model perancangan sistem
yang dapat membantu segala aspek kegiatan kehidupan. Pemetaan sistem
informasi geografis merupakan model sistem informasi yang banyak digunakan
dalam pengambilan keputusan, perencanaan dan analisis.
Kesehatan adalah kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia. Semua
pekerjaan tidak akan sempurna dilakukan apabila kondisi tubuh tidak dalam
keadaan sehat. Fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peranan yang sangat
penting dalam memberikan pengobatan kepada masyarakat. Dengan adanya
tempat fasilitas pelayanan kesehatan, yang menjadi salah satu kebutuhan yang
penting untuk masyarakat pada suatu daerah untuk mengurangi angka penderita
2

penyakit bahkan angka kematian.Agar layanan kesehatan bisa bekerja secara


efektif sehingga dibutuhkan kerjasama antara instansi pemerintahan yaitu Dinas
Kesehatan dengan Pelayanan Kesehatan yang ada.
Keterbatasan waktu kerja pegawai di Dinas Kesehatan yang mengelola
seluruh kebutuhan kesehatan warga, berikan akibat kepada warga yang tidak bisa
mengakses informasi secara langsung. Sehingga diperlukan penyelesaian
bagaimana supaya warga dapat mengetahui informasi yang tepat dan cepat pada
pelayanan kesehatan dengan akses penuh kapan dan dimana saja. Untuk
menunjang keberhasilan pembangunan teknologi di bidang kesehatan diperlukan
adanya ketersediaan informasi serta data yang akurat untuk proses pengambilan
keputusan serta perencanaan program.
Kabupaten Toraja Utara beribukota di Rantepao yang terletak antara 2°-3°
Lintang Selatan dan 119°-120° Bujur Timur, yang berbatasan langsung dengan
Kabupaten Luwu pada sebelah timur, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Polewali, Kabupaten Enrekang pada sebelah selatan, dan pada sebelah utara
berbatasan Provinsi Sulawesi Tengah.Kabupaten Toraja Utara memiliki luas
wilayah 1.151,47 Km2 (kilometer), dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28
tahun 2008 secara yuridis terbentuk pada tanggal 21 Juli 2008, dimana
sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tana Toraja. Secara
administrasi Kabupaten Toraja Utara terdiri dari 21 (dua puluh satu) Kecamatan,
yang memiliki fasilitas umum dan fasilitas sosial yang mendukung penduduk
dalam keberlangsungan hidup maupun beraktivitas, salah satu fasilitas yang ada
adalah fasilitas kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara memiliki 3 rumah sakit dan 7klinik
yang tersebar dibeberapa Kecamatan, yang membutuhkan data-data rumah sakit
dan klinik yang akan dijadikan laporan terhadap Pemerintah Kabupaten Toraja
Utara. Untuk rumah sakit data biasanya dikirim secara berkala baik itu setiap
bulan maupun triwulan, dan untuk klinik sendiri belum adanya data yang
dikirimkan kepada Dinas Kesehatan (hanya sebatas surat izin praktek). Untuk
itupenulis ingin membantu Dinas Kesehatan, pihakrumah sakit, klinik dan
masyarakat dalam menyampaikan informasi yang akan menampilkan letak beserta
3

informasi secara detail.


Oleh karena itu, dibuatnya suatu sistem informasi geografis Pemetaan rumah
sakit dan klinik berbasis WebGis. Bertujuan agar WebGis ini dapat memberikan
kemudahan kepada para pengguna dalam pencarian informasi yang akurat
mengenai letak lokasi dan keunggulan yang dimiliki oleh rumah sakit dan klinik
di Kabupaten Toraja Utara yang dapat diakses melalui Hp (handphone) para
pengguna sendiri.Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis
mengangkat judul “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Rumah Sakit dan
Klinik di Kabupaten Toraja Utara Berbasis WebGis”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah ada, maka rumusan masalah yang
diambil yaitu:
1. Bagaimana cara memetakan lokasi rumah sakit dan klinik di Kabupaten
Toraja Utara berbasis spasial?
2. Bagaimana cara merancang dan membangun aplikasi WebGis rumah sakit
dan klinik di Kabupaten Toraja Utara?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian yang akan
dilakukan yaitu:
1. Dapat memetakan lokasi rumah sakit dan klinik di Kabupaten Toraja Utara.
2. Dapat merancang dan membangun aplikasi berbasis WebGis rumah sakit dan
klinik di Kabupaten Toraja Utara.

1.4 Manfaat Penelitian


Berdasarkan tujuan penelitian membuat “Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Rumah Sakit dan Klinik di Kabupaten Toraja Utara Berbasis WebGis”,
adapun manfaat dari penelitian diatas sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu
pengetahuan dan mengembangkan potensi diri dalam menganalisa dan
4

menyelesaikan suatu permasalahan, dan mampu membuat Pemetaan rumah


sakit dan klinik berbasis WebGis yang telah didapatkan di bangku
perkuliahan.
b. Bagi Universitas Cokroaminoto Palopo penelitian ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan informasi baru pada mahasiswa dilingkungan
kampus, serta menambah wawasan dan pemahaman tentang ilmu komputer
dan pengembangannya,kegiatan akademik di masa mendatang akan menjadi
lebihbaik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utarapenelitian ini diharapkan
dapat memudahkan pihak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara
dalam menyampaikan data / informasi rumah sakit dan klinik berbasis
WebGiskepada masyarakat.
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


Penyajian materi yang disajikan dalam kajian teori merupakan teori yang
mendasari bidang yang diteliti. Teori yang dipelajari diambil dari media cetak dan
elektronik. Adapun teori atau materi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut :

1. Sistem Informasi
a. Konsep Dasar Sistem
Menurut Hidayat (2019:1) kata sistem berasal dari bahasa Yunani
(sustema)dan bahasa latin (Systema) yang artinya satu kesatuan terdiri dari
komponen ataupun elemen yang sama-sama berhubungan untuk mempermudah
arus informasi, material atau tenaga untuk meraih sesuatu tujuan yang di inginkan.
Dalam suatu sistem, tiap elemen ataupun komponen wajib saling memberikan
manfaat untuk pencapaian tujuan dari sistem itu sendiri. Apabila dalam suatu
sistem ada komponen ataupun elemen yang tidak membagikan manfaat dalam
pencapaian tujuan, sehingga elemen ataupun komponen tersebut bukan
merupakan bagian dari sistem.
Menurut Jogiyanto (dalam Destiningrum dan Adrian, 2017) sistem adalah
"jaringan yang prosedurnya saling berhubungan, atau dapat dikatakan berkumpul
bersama untuk melaksanakan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan
tertentu". Pendapat yang sama dikemukakan Anggreani dan Irviana (2017:11)
bahwasistem pada dasarnya adalah sekumpulan elemen yang berkaitan erat satu
sama lain, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan atau sekumpulan elemen,
komponen, atau variabel yang diatur, berinteraksi satu sama lain, saling
bergantung, dan terintegrasi.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem dapat
didefenisikan sebagai kumpulan elemen jaringan prosedur yang saling
berhubungan untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. Dimana pada setiap
elemen saling memberikan manfaat untuk pencapaian tujuan dari sistem. Jika
6

didalam sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat maka elemen
tersebut bukan merupakan bagian dari sistem.
b. Konsep Dasar Informasi
Menurut Anggreani dan Irviana (2017:12)secara umum informasi dapat
diartikan sebagai hasil pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna dan
sesuai bagi penerimanya yaitu menggambarkan kejadian sebenarnya yang
digunakan untuk pengambilan keputusan. Pendapat yang sama dikemukakan
Hidayat (2019) bahwa Informasi merupakan data yang telah diolah sehingga
memiliki manfaat bagi organisasi. Pendapat yang berbeda dikemukakan Sutabri
(dalam Ayu dan Permatasari, 2018) bahwa informasi adalah data yang telah
diklasifikasikan atau diinterpretasikan untukdigunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan
hasil dari klasifikasi data untuk proses pengambilan keputusan. Informasi yang
didapat akan diolah sehingga berguna bagi penerimanya untuk menggambarkan
secara detail dan jelas kejadian sebenarnya.
c. Konsep Dasar Sistem Informasi
MenurutAnggreani dan Irviana (2017:12)sistem informasi adalah suatu sistem
dalam suatu organisasi yang menjumlahkan kebutuhan pemrosesan transaksi
sehari-hari untuk mendukung fungsi manajemen operasi organisasi dan kegiatan
strategis organisasi, sehingga dapat menyediakan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan. Pendapat yang sama dikemukakan Sutabri(dalam Ayu
dan Permatasari, 2018) bahwa sistem informasi adalah sistem dalam suatu
organisasi yang menjumlahkan kebutuhan pemrosesan transaksi sehari-hari untuk
mendukung fungsi manajemen operasi organisasi dan kegiatan strategis
organisasi, sehingga mampu menyediakan pihak eksternal yang perlu melapor.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Destiningrum dan Adrian (2017:31) bahwa
sistem informasi adalah kumpulan komponen dalam suatu organisasi yang
digunakan untuk proses pembuatan laporan yang disampaikan kepada pihak
tertentu.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah sistem suatu organisasi yang dibutuhkan sebagai pengelolaan untuk hasil
7

laporan dalam mengambil keputusan yang menyediakan informasi yang akan


disampaikan kepada pihak tertentu. Dapat menjumlahkan kebutuhan pemrosesan
transaksi sehari-hari untuk mendukung fungsi manajemen operasi organisasi dan
kegiatan strategis organisasi, sehingga dapat menyediakan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.

2. Sistem Informasi Geografis


a. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Menurut Lucyana (2020) sistem informasi geografis (SIG) adalah sistem
informasi yang digunakan untuk memasukkan, mengambil, mengolah,
menganalisis, dan menghasilkan data georeferensi dari data geospasial untuk
mendukung suatu rencana. Sumber daya alam (SDA), transportasi, fasilitas
perkotaan dan layanan umum lainnya.
Supuwiningsih dan Rusli (2020) mengemukakan bahwa beberapa
ahlimendefinisikan sistem informasi geografis merupakan sekumpulan elemen
yang menghubungkan elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, data,organisasi dan lembagayang akan digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis, dan mengkoordinasikan Informasi terkait pada luas
permukaan bumi yang berbasis komputer untuk mengelola dan menganalisis data
referensi yang ada secara geografis.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem informasi
geografis adalah sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
mengelola data yang ada di permukaan bumi. Sistem informasi geografis akan
menghasilkan data geospatial yang akan mendukung pengambilan keputusan
dalam perencanaan dan pengelolaan pelayanan umum lainnya.
b. Komponen SIG
Menurut Permana dan Lesmana (2019)bahwa SIG sebagai suatu sistem
mempunyai komponen-komponen seperti: orang (yang mengoperasikan sistem),
aplikasi (prosedur yang digunakan untuk mengolah data), data (informasi yang
dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi), perangkat lunak ( perangkat lunak SIG),
dan perangkat keras (perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan
sistem). Pendapat yang sama dikemukakan John E. Harmon dan Steven J.
Anderson (dalam Adil, 2017) bahwa secara rinciSIG dapat beroperasi dengan
8

komponen-komponen berikut:Pengguna (orang yang menjalankan sistem),


Prosedur aplikasi yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi, data
yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafik dan data atribut, Software
SIG berupa program aplikasi yang mempunyai kemampuan untuk mengelola,
menyimpan, mengolah, menganalisis dan menampilkan data spasial dan
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa perangkat
komputer, Central Processing Unit (CPU), printer, pemindai digitizer komplotan
dan perangkat pendukung lainnya.
Nurfalaq, Jumardi, dan Manrulu (2018) mengemukakan bahwa sistem
informasi geografis memiliki empat unsur yaitu :
1) Perangkat Keras(hardware)
Perangkat keras SIG terdiri dari komputer, GPS, printer, plotter, dan lain-
lain.Dimana perangkat keras ini berfungsi sebagai media dalam
pemrosesan/pekerjaan SIG. Mulai dari tahap pengambilan data hingga produk
akhir, baik itu peta tercetak, compact disk dan lain-lain. SIG
mengutamakanperangkat keras komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi
daripada sistem informasi lain untuk menjalankan perangkat lunak SIG, seperti
kapasitas harddisk, prosesor dan kartu VGA. Dalam SIG perangkat keras terbagi
menjadi tiga, yaitu :
a) Alat masukan (input) adalah alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan
komputer. Misalnya, scanner, digitizer, CD-ROM, floppy disk, hard disk, dan
pitamagnetik.
b) Alat pengolah adalah alat dalam sistem komputer yang berfungsi untuk
mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan.
Misalnya, CPU (Central Processing Unit), tape drive, dan diskdrive.
c) Alat Keluaran adalah alat yang berfungsi untuk menampilkan informasi
geografis dalam proses SIG. Misalnya, plotter, printer danVDU (Visual
Display Unit).
2) Perangkat Lunak(software)
Perangkat lunak SIG merupakan kumpulan program aplikasi yang dapat
memudahkan kita untuk melakukan berbagai macam pengolahan data,
penyimpanan, pengeditan, hingga tata letak, atau analisis spasial.Perangkat lunak
9

adalah program yang merupakan modul sistem yang berfungsi untuk


mengoperasikan SIG. Saat ini sudah banyak tersedia software pengolah data SIG.
Mulai dari yang gratis hingga yang berbayar. Beberapa berbasis online, beberapa
offline. Beberapa contoh software yang digunakan antara lain Global Mapper,
Surfer, ArcGIS, ArcView, Mapinfo, ER Mapper, Google Earth, Google Maps dan
lain-lain.
3) Pengguna(user)
Pengguna dalam istilah bahasa Indonesia disebut sebagai sumber daya
manusia adalah manusia yang mengoperasikan perangkat keras dan perangkat
lunak untuk mengolah berbagai macam data keruangan (data spasial) untuk tujuan
tertentu. Pengguna itu sendiri bisa menjadi teknisi, analis dan manajer.
Kecerdasan manusia adalah kemampuan manusia untuk mengelola dan
menggunakan SIG secara efektif dan efisien. Manusia merupakan subjek yang
menguasai seluruh sistem sehingga kemampuan dan penguasaan ilmu
pengetahuandanteknologiyangberkaitandenganSIGsangatdituntut.Selainitu,diperlu
kan pula kemampuan untuk memadukan metode pengelolaan dengan penggunaan
SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien sehingga informasi yang
dihasilkan tepat dan akurat.
4) Data
Data atau informasi keruangan merupakan data spasial dalam SIG.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu komponen
SIG adalah sistem komputer yang meliputi pengguna (orang yang akan
menjalankan sistem), aplikasi (yang akan digunakan untuk mengolah data), data
(informasi yang dibutuhkan dan akan diolah pada aplikasi), perangkat lunak dan
perangkat keras.

Gambar 1. Komponen SIG


Sumber: https://pendidikan.co.id
10

c. Subsistem SIG
Menurut Nurfalaq, Jumardi dan Manluru (2018) SIG dapat diuraikan menjadi
beberapasebagai berikut:
1) Subsistem masukan (input) adalah subsistem dalam SIG yang berfungsi
mengumpulkan dan menyiapkan berbagai data spasial dan atribut
dariberbagai sumber untuk diubah menjadi format data yang dapat digunakan
dalamSIG.
2) Subsistem penyimpanan (storage) adalah subsistem dalam SIG yang
berfungsi untuk mengorganisasikan data spasial atau data atribut ke dalam
database sehingga dapat dengan mudah dipanggil kembali untuk diedit,
direvisi, dan dimutakhirkan.
3) Subsistem manipulasi dan analisis merupakan subsistem yang ada pada SIG
yang berfungsi untuk mengolah dan memodelkan data guna menghasilkan
data yang diharapkan.
4) Subsistem keluaran (output) atau penyajian (display), yaitu subsistem pada
SIG yang berfungsi untuk menampilkan data hasil olahan. Data yang diolah
dapat berupa turunan, tabel, laporan, ataupeta.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Subsistem SIG
diuraikan menjadi beberapa yaitu Subsistem masukan (input), Subsistem
penyimpanan (storage), Subsistem manipulasi dan analisis, dan Subsistem
keluaran (output) atau penyajian (display).
d. Manfaat SIG
Menururt Nurfalaq, Jumardi dan Manluru (2018) bahwa dalam SIG ini
dimungkinkan untuk memetakan secara spasial sifat-sifat fisik suatu wilayah
seperti kelistrikan, kemagnetan dan sebagainya. SIG dapat diaplikasikan di bidang
fisika seperti geofisika, geolistrik, geomagnetisme dan lain sebagainya serta di
bidang teknik, bencana dan kesehatan. Contoh peta yang dapat dihasilkan yaitu,
peta daerah rawan longsor, peta kemiringan lereng, peta administrasi, peta
geomorfologi kecamatan, dansebagainya.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Wibowo Dkk. (dalam Hidayatullah,
2020) bahwa dengan SIG akan lebih mudah untuk melihat fenomena bumi dengan
perspektif yang lebih baik. SIG mampu memobilisasi penyimpanan, pengolahan
11

dan penyajian data spasial digital bahkan terkoneksi dengan berbagai data, mulai
dari citra satelit, foto udara, peta bahkan data statistik. Dengan komputer yang
memiliki spesifikasi sangat baik seperti saat ini, SIG dapat mengolah data dengan
cepat dan akurat serta menampilkannya.SIG juga memobilisasi dinamis data,
memperbarui data akan lebihmudah.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat SIG adalah
memudahkan untuk melihat fenomena bumi dengan perspektif yang lebih baik
dan dapat memetakan secara spasial sifat-sifat fisik suatu wilayah. SIG mampu
memobilisasi penyimpanan, pengolahan dan penyajian data spasial digital bahkan
terkoneksi dengan berbagai data, mulai dari citra satelit, foto udara, peta bahkan
data statistik. Contoh peta yang dapat dihasilkan yaitu, peta daerah rawan longsor,
peta kemiringan lereng, peta administrasi, peta geomorfologi kecamatan,
dansebagainya.

3. Peta
Menurut Dedy Miswar (dalam Hartanto, 2019) peta adalah penggambaran
permukaan bumi yang sedang menyusut. Peta akan dituangkan pada selembar
kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi. Dengan peta akan memudahkan
kita untuk mengamati permukaan bumi yang sangat luas terutama dari segi waktu
dan biaya.
Menurut Nugroho (2020) Peta merupakan representasi / gambaran permukaan
bumi yang digambarkan pada bidang datar dan berskala tertentu. Peta juga dapat
diartikan sebagai informasi yang dikemas dari data baik dari data satelit, atribut,
atau lainnya, diubah menjadi gambar oleh pembuat peta dan disajikan kepada
pengguna peta. Pembuatan peta harus informatif dan tidak membingungkan
pengguna peta karena dari peta tersebut akan terjalin komunikasi antara pembuat
dan pengguna. Pendapat yang sama dikemukakan Wijaya, Agustini, dan Nardo
(2018:332)bahwa peta adalah representasi simbolik dari suatu tempat yang di
gambarkan sebagai suatu permukaan datar yang memberikan informasi tentang
suatu negara, luas wilayah, jarak antar wilayah dan karakteristik dari suatu tempat
yang di visualkan dengan skala.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Peta merupakan
gambaran permukaan bumi yang dituangkan ke dalam suatu media bentuk dua
12

dimensi. Dari data satelit, atribut, dan lainnya yang telah diolah menjadi gambar
dengan skala tertentu akan mempermudah pengguna untuk mengamati permukaan
bumi yang sangat luas.

Gambar 2. Contoh Peta


Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id

4. Pemetaan
Menurut Ambarwati dan Johan (2016) Pemetaan merupakan ilmu yang
mempelajari kenampakan bumi dengan menggunakan alat dan menghasilkan
informasi yang akurat. Dengan kata lain, pemetaan dan geografi itu sama karena
sama-sama membahas sesuatu yang ada di dalam atau di bumi asalkan
mempengaruhi permukaan bumi. Pendapat yang sama dikemukakan Utami (dalam
Sudarsono dan Nugraha, 2018) bahwa Pemetaan sendiri memiliki makna
melakukan penggambaran geografis sebagai representasi dari realitas di muka
bumi dengan tujuan untuk memperoleh peta. Pemetaan dapat dilakukan dengan
berbagai metode dan teknik pengukuran. Metode pengukuran yang sering
digunakan dalam proses tersebut adalah pengukuran stasiun total, pengukuran
GPS, pengukuran jalur air, dan lain-lain.
Fuad (dalam Swartawa, 2018) mengemukakan bahwa pemetaan dapat
memberikan tiga kontribusi utama, yaitu:
a. Dengan menggunakan peta diharapkan akan muncul gambaran deskriptif
persebaran dan persebaran kasus.
b. Peta tersebut diharapkan dapat memberikan aspek prediksi persebaran kasus.
c. Model interaktif, jika pada tahap kedua pola prediksi hanya sebatas
peramalan kasus saja, namun jika menggunakan pendekatan interaktif maka
dapat diketahui intervensi dan dampaknya dimasa yang akan datang.
13

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Pemetaan adalah ilmu
yang mempelajari tentang kenampakan permukaan bumi. Peta dapat memberikan
konstribusi terhadap gambaran deskriptif, aspek prediksi, dan model interaktif.

5. Fasilitas Kesehatan
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013
(dalam Putri, Najoan, dan Rindengan, 2017) Tentang Jaminan Kesehatan:
Fasilitas kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitasi yang dilakukan oleh Pemerintah.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang akan dibahas lebih mendalam dan
menjadi tujuan utama pembahasan ini adalah rumah sakit dan klinik sebagai
berikut:
a. Rumah Sakit
Menurut Silviasari (dalam Ibrahim dkk. 2017) rumah sakit adalah suatu
bentuk fasilitas kesehatan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah dan / atau
masyarakat yang berfungsi untuk menyelenggarakan upaya kesehatan dasar atau
kesehatan rujukan dan penunjang upaya kesehatan. Pendapat yang sama
dikemukakan Zulhelmi dan Yusian (2019) bahwa rumah sakit merupakan salah
satu sarana kesehatan yang kegiatannya dilaksanakan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk mewujudkan kesehatan yang
optimal bagi masyarakat.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa rumah sakit adalah
sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan untuk mencapai
kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
b. Klinik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Monalisa dan Mahendra,
2017) klinik adalah puskesmas atau organisasi kesehatan khusus yang bergerak
dalam bidang pelayanan kesehatan kuratif (diagnosa dan pengobatan), biasanya
untuk satu jenis masalah kesehatan. Pendapat yang berbeda dikemukakan
Rochman, Tullah, dan Rahman (2019) bahwa berdasarkan peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014, pengertian klinik
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
14

medis dasar dan spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu tenaga
kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa klinik adalah fasilitas
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan kuratif (diagnosa dan
pengobatan) oleh tenaga kesehatan.

6. ArcGIS
Menurut Siregar (dalam Ardani, 2019) ArcGIS merupakan software yang
dikembangkan oleh ESRI (Environment Science and Research Institute) yang
merupakan kompilasi fungsi dari berbagai software SIG yang berbeda seperti SIG
desktop, server, dan SIG berbasis web. Pendapat yang sama dikemukakan
Umilizah (2020) bahwa software ArcGIS merupakan software GIS baru dari ESRI
(Environmental Systems Research Institute) yang memungkinkan pengguna untuk
memanfaatkan data dari berbagai format data. Dengan ArcGIS, pengguna dapat
memanfaatkan fungsi desktop dan jaringan. Selain itu, pengguna juga dapat
menggunakan fungsi pada tingkat ArcView, ArcEditor, ArcInfo dengan fasilitas
ArcMap, ArcCatalog dan Toolbox.
Pendapat yang sama dikemukakan Heriyanti dan Hasbullah (2016) bahwa
ArcGIS merupakan salah satu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
pengolahan data spasial. ArcGIS adalah perangkat lunak desktop dan pemetaan
Sistem informasi geografis yang dikembangkan oleh Environmental Systems
Research Institute (ESRI). Dengan ArcGIS, pengguna dapat memiliki kemampuan
untuk memvisualisasikan, mengeksplorasi, menjawab pertanyaan (baik basis data
spasial maupun non- spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ArcGIS merupakan sebuah
software yang terdiri dari berbagai software SIG yang digunakan pengguna untuk
mengelola data dalam berbagai format. Fungsi dekstop lainnya bisa menggunakan
fungsi dari ArcView, ArcEditor, ArcInfo dengan fasilitas ArcMap, ArcCatalog dan
Toolbox.
15

Gambar 3. Logo ArcGIS


Sumber: https://i1.wp.com

7. Website
Menurut Puspitasari, Awaluddin, dan Firdaus (2018), website adalah
kumpulan halaman yang menampilkan berbagai macam informasi seperti teks,
data, gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video atau kombinasi dari
semuanya, baik statistik maupun data dinamis yang saling berhubungan dilayani
oleh jaringan halaman atau hyperlink. Pendapat yang sama dikemukakan
Abdulloh (dalam Destiningrum dan Adrian, 2017) bahwa website atau
singkatanya web, dapat diartikan sebagai sekumpulan halaman yang terdiri dari
beberapa halaman yang berisi informasi berupa data digital yang berupa audio,
video, teks, gambar, dan animasi yang disediakan Internet. Pendapat yang berbeda
dikemukakan Darmawan (dalam Muchtar, 2019) bahwa dalam teknologi
komputer, website adalah kumpulan dari berbagai halaman web yang dirangkum
dalam sebuah domain atau subdomain, lebih tepatnya di WWW (World Wide
Web) yang tentunya diakses pada Internet.
Dari pengertian diatas dapat ditunjukkan bahwa website adalah sekumpulan
halaman yang menampilkan berbagai informasi melalui jalur koneksi internet dan
gabungan WebGis dari desain web dan web mapping.

8. PHP
Menurut Rohi Abdulloh (dalam Josi, 2017) PHP (Hypertext Preprocessor)
merupakan bahasa pemrograman yang diproses pada sisi server.Fungsi utama
PHP dalam membangun website adalah mengolah data dalam database. Data situs
web akan dimasukkan ke dalam database, diedit, dihapus dan ditampilkan pada
situs web yang dikelola oleh PHP.
16

Menurut Alexander (dalam Pakpahan dan Halawa, 2020) bahwa PHP


(Hypertext Preprocessor) adalah interpreter pemrograman, yaitu proses
menerjemahkan sebaris kode sumber menjadi kode mesin yang dipahami
komputer secara langsung ketika sebaris kode dieksekusi.Pendapat yang berbeda
dikemukakan Sidik (dalam Muchtar, 2019) bahwa PHP adalah bahasa
pemrograman script yang membuat HTML dengan cepat pada web server,
dokumen untuk HTML yang dibuat dengan menggunakan text editor disebut juga
bahasa pemrograman server side.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa PHP adalah suatu
sistem untuk membangun website atau bisa juga disebut sebagai juru bahasa
pemrograman, yaitu sebarisan penerjemah kode menjadi kode mesin yang
dimengerti oleh komputer.

9. HTML
Menurut Pakpahan dan Halawa (2020) HTML merupakan singkatan dari
HyperText Markup Language yang merupakan bahasa standar atau aturan yang
digunakan untuk menampilkan teks, gambar, video dan audio pada halaman web.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Sidik(dalam Muchtar, 2019)
bahwaHypertext Markup Language (HTML) adalahfile teks murni yang dapat
dibuat dengan editor teks sembarang, dokumen ini dikenal sebagai web page.
Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan di web browsersurfer.
Dokumen ini pada dasarnya berisi informasi atau interaksi antarmuka sistem di
internet.
Josi (2017) mengemukakan bahwa HTML (Hyper Text Markup Language)
merupakan script berupa tag membuat dan mengelola struktur website.Beberapa
tugas utama HTML dalam membangun sebuah website adalah sebagai berikut:
a. Tentukan tata letak website.
b. Pemformatan teks dasar seperti pengaturan paragraf dan pemformatan font.
c. Buat daftar.
d. Buat tabel.
e. Siapkan gambar, video, dan audio.
f. Buat link.
g. Buat formulir
17

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML adalah singkatan


dari HyperText Markup Language, yaitu bahasa yang digunakan untuk
membangun halaman website.

10. XAMPP
Menurut Heriyanto (dalam Josi, 2017) XAMPP merupakan aplikasi yang
mengubah komputer menjadi server.Penggunaan XAMPP adalah untuk membuat
jaringan lokal anda sendiri dalam arti bahwa anda dapat membangun situs web
secara offline untuk masa percobaan di komputer Anda sendiri. Jadi fungsi dari
server XAMPP sendiri adalah server website kita untuk cara penggunaannya.
Disebut server karena dalam hal ini komputer yang akan kita gunakan harus
menyediakan layanan untuk mengakses web, untuk itu komputer kita haruslah
server.
Menurut Puspitasari, Awaluddin, dan Firdaus (2018) XAMPP merupakan
software grafis gratis yang ditujukan untuk pengguna Sistem operasi windows.
Walaupun software ini ada di versi Linux, pengoperasiannya menggunakan
perintah teks. Ini membuat menjalankan software ini di linux sedikit sulit
dibandingkan dengan windows. Namun kelebihan software ini jika dijalankan di
linux lebih mulus dari windows. Pendapat yang lain dikemukakan Hidayatullah
(2020) bahwa XAMPP merupakan sebuah server yang mampu mempermudah
dalam proses pembuatan aplikasi atau sebuah sistem dengan kelebihan-kelebihan
yang dihasilkan XAMPP membuat aplikasi ini banyak di sukai dikalangan
programmer.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa XAMPP merupakan
aplikasi yang menjadikan komputer sebagai server. XAMPP menggunakan
operasi teks untuk membuat jaringan lokal / membuat situs web offline.

11. Database MySQL


Menurut Josi (2017) MySQL merupakan Relational Database Managent
System (RDBMS) yang sifatnya open source. Perangkat lunak database
disandingkan bahasa pemrograman server web. Pendapat yang sama dikemukakan
Pakpahan dan Halawa (2020) bahwa MySQL adalah perangkat lunak database
relasi (Relation Database Management System/RDMS) yaitu aplikasi
18

menjalankan fungsi pengolahan data. Pendapat yang sama dikemukakan Raharjo


(dalam dalam Muchtar, 2019) bahwa MySQL merupakan RDBMS (server
database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah
sangat besar dan dapat diakses oleh banyak user. MySQL merupakan software
open source yang digunakan untuk membuat database.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa MySQL merupakan
program pembuat serta pengelola database yang berfungsi untuk mengelola
database dengan cepat serta menampung dalam jumlah sangat besar dan dapat
diakses oleh banyak user.

12. Google Maps


Menurut Putri, Najoan, dan Rindengan (2017) Google maps adalah salah satu
layanan pemetaan desktop berbasis web yang dikembangkan oleh Google yang
menawarkanberbagai macam rute perjalanan dengan tampilannya. Pendapat yang
berbeda dikemukakan Puspitasari, Awaluddin, dan Firdaus (2018) bahwa Google
maps adalah layanan gratis yang diberikan oleh Google dan sangat popular.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Lucyana (2016) bahwa Google maps adalah
layanan dunia maya online gratis yang disediakan oleh google yang menawarkan
peta seret dan lepas untuk seluruh dunia, dan juga menawarkan perencana rute dan
lokasi bisnis.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Google maps adalah
salah satu layanan gratis dari google untuk pemetaan desktop web untuk
menampilkan citra satelit peta dan panorama jalan-jalan pada suatu daerah.

Gambar 4. Contoh Google maps


Sumber:https://potionwebstudio.com
19

13. GPS Essentials


Menurut (Dikdok, 2017) Aplikasi GPS Essentials memiliki banyak fungsi
yang ditawarkan. Untuk kemampuan standar GPS asli, aplikasi ini memiliki
semua kemampuan. Pendapat yang berbeda dikemukakan Nurul (2021) bahwa
GPS Essentials adalah Salah satu aplikasi GPS yang berbasis android adalah GPS
essentials, dimana ada aplikasi yang gratis dan prabayar. Aplikasi ini dapat
diunduh pada telepon seluler dengan jaringan internet melalui market atau play
store. Selain seperti aplikasi yang lama, tampilan yang ada juga kurang menarik.
GPS pada umumnya, juga bisa diatur oleh pengguna yaitu berbagai pengaturan
dasar GPS. Seperti pengaturan interval pada perekaman GPS unit.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Google maps adalah
salah satu layanan gratis dari google untuk pemetaan desktop web untuk
menampilkan citra satelit peta dan panorama jalan-jalan pada suatu daerah.

Gambar 5. Tampilan GPS Essentials


Sumber: https://readthetech.com

14. UML (Unified Modeling Language)


Menurut Shalahudin (Dalam Josi, 2017) UML (Unified Modeling Language)
merupakan bahasa standar yang digunakan pada dunia industri untuk
mendefinisikan, menganalisis, dan mendeskripsikan arsitektur pemrograman yang
berorientasi pada objek. Pendapat yang sama dikemukakan Rosa dan Saladin
(dalam Muchtar 2019) bahwa UML sebagai bahasa visual pemodelan dan
komunikasi suatu sistem yang menggunakan diagram dan teks khusus. UML
menggunakan kelas operasi pada konsep dasarnya, menulis perangkat lunak
20

dalam bahasa berorientasi objek. Namun, UML dapat digunakan untuk


memodelkan aplikasi prosedural dalam Visual Basic.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa UML merupakan bahasa
visual pemodelan dan komunikasi yang merupakan salah satu bahasa standar
untuk mendeskripsikan atau mendefinisikan analisis perancangan sistem
perangkat lunak.

15. Sublime Text


Menurut Farid (dalam Muchtar, 2019) bahwa sublime text adalah editor teks
berbasis Python, editor teks yang elegan, kaya fitur, lintas platform, mudah dan
sederhana yang cukup populer di kalangan programmer, penulis, dan desainer.
Pendapat yang berbeda dikemukakan Yanuardi dan Permana (2018: 4) bahwa
sublime text bukanlah aplikasi open surce, ini berarti anda perlu membeli lisensi
untuk aplikasi ini, tetapi beberapa fitur yang dihasilkan untuk mengembangkan
fitur memiliki dukungan dari komunitas dengan paket aplikasi dan lisensi aplikasi.
Pendapat yang sama dikemukakan Maulana (dalam Hidayatullah, 2020) bahwa
sublime text merupakan text editor untuk mengeksekusi kode dan teks, serta dapat
dijalankan di banyak platform sistem operasi menggunakan teknologi Phyton API.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sublime text merupakan
aplikasi editor teks berbasis pyhton untuk pengembangan programmer yang
membutuhkan lisensi.

16. Website Geographyc Information System (WebGis)


Menurut Prahasta (dalam Puspitasari, Awaluddin, dan Firdaus, 2018)
WebGis adalah sistem informasi geografis berbasis web yang memiliki beberapa
komponen saling terkait. WebGis gabungan dari desain grafis, peta digital dengan
analisis geografis, komputer, dan database yang terhubung ke desain web dan
peta web. Pendapat yang sama dikemukakan Qolis (Dalam Hidayahtullah, 2020)
bahwa WebGis merupakan sistem informasi Geografi berbasis website yang
terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Pendapat yang berbeda
dikemukakan Hermawan, Awaluddin dan Yuwono (2017:56) bahwa WebGis
mempunyai tujuan yang sama seperti website lainnya namun lebih di
21

sempurnakan dengan data spasial yang berguna menunjukan lokasi agar lebih
memudahkan dalam pencarian lokasi.
Dari pengertian diatas dapat ditunjukkan bahwa WebGis adalah adalah
website hasil gabungan dari desan grafis dan peta digital yang setiap
komponennnya saling terkait.

17. R&D (Research andDevelopment)


Menurut Muchtar (2019) Research and Development (R&D) merupakan
proses atau langkah-langkah yang dilakukan untuk mengembangkan sebuah
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah dibuat. Yang dimaksud
produk tidak selalu perangkat keras (buku, modul, alat bantu belajar di kelas dan
laboratorium), tetapi dapat berupa perangkat lunak seperti program aplikasi
sistem informasi pemerintahan, pengolahan data, sistem pembelajaran di kelas
atau model pendidikan lainnya. Pendapat yang sama dikemukakan Hidayahtullah
(2020) bahwa Research and Development (R&D) adalah mengembangkan atau
menyempurnakan sistem yang sudah ada.
Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Sugiyono (Dalam Zakariah,
Afriani dan Zakariah, 2020) bahwa metode penelitian dan pengembangan
(Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut, yaitu
penelitian dan pengembangan (R&D). Metode berasal dari dua kata yaitu
penelitian (research) dan Pengembangan (development).
Dari pengertian di atas dapat ditunjukkan bahwa Research and Development
(R&D) berasal dari dua kata, yaitu penelitian (research) dan Pengembangan
(development). Yang merupakan metode penelitian untuk mengembangkan
produk baru dan menyempurnakan produk yang sudah ada.

18. Waterfall
Menurut Sommerville (dalam Destiningrum dan Adrian, 2017), model
waterfall merupakan proses perencanaan kegiatanharus direncanakan dan
dijadwalkan sebelum dikerjakan. Penggunaan model waterfall dalam
pengembangan sistem diharapkan dapat mendorong manufaktur, sehingga
pengembangan sistem dapat terstruktur.
22

Fajri, Pambali dan Rahayu (2020) Model air terjun yang direkomendasikan
Tahapan model air terjun (Waterfall) adalah contoh proses dalam prinsip
perencanaan penggerak.Anda harus merencanakan dan mengatur semua proses
aktivitas sebelum Anda dapat mulai memproses model yang mencerminkan
kegiatan dasar berikut secara utama fase air terjun langsung:
a. Bernegosiasi dengan pengguna sistem untuk menentukan analisis kebutuhan
dan definisi layanan sistem, kendala dan tujuan. Kemudian definisikan secara
rinci dan gunakan sebagai spesifikasi sistem.
b. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak Proses perancangan sistem
mendistribusikan perangkat keras atau perangkat lunak yang dibutuhkan oleh
sistem dengan menetapkan arsitektur sistem secara keseluruhan. Desain
perangkat lunak menggambarkan dan menggambarkan abstraksi dari sistem
perangkat lunak.
c. Unit Implementasi dan Pengujian Unit digunakan sebagai kumpulan program
atau unit program dalam tahap perancangan perangkat lunak ini. Pengujian
unit melibatkan leverage dari setiap spesifikasi unit.
d. Integrasi dan pengujian sistem Unit program atau program individu diuji
sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa persyaratan perangkat
lunak terpenuhi. Sistem perangkat lunak yang diuji dikirim ke pelanggan.
e. Operasi dan Pemeliharaan, biasanya tetapi tidak selalu. Ini adalah siklus
hidup laser terpanjang. Sistem telah diinstal dan benar-benar digunakan.
Dari beberapa definisi di atas, Waterfall adalah salah satu model yang disebut
air terjun dari proses perencanaan, proses kegiatan harus terlebih dahulu
direncanakan dan dijadwalkan sebelum dikerjakan. Model waterfall adalah
pengembangan sistem yang mampu memudahkan pembuatan sehingga
pembangunan sistem bisa terstruktur.

19. Pengujian Sistem


Pada penelitian ini untuk metode pengujian sistem yang digunakan ada dua
yaitu sebagai berikut :
a. White Box
Menurut Pare dan Selfina (dalam Muchtar, 2019) sistem pengujian white box
adalah salah satu teknik pengujian menggunakan basis path testing. Metode basis
23

path untuk menentukan ukuran kompleksitas logika dari suatu logika. Pendapat
lain dikemukakan oleh Destiningrum dan Adrian, 2017) Pengujian white box
testing adalah dengan mengetahui cara kerja internal suatu produk, pengujian
dilakukan untuk memastikan bahwa sistem internal sudah sesuai dengan
spesifikasi dan komponennya telah sesuai yang berfokus pada struktur kendali
program. Pendapat lain dikemukakan Wibiarto, Susetyo, dan Yanuarsyah (2018)
pengujian white box adalah pengujian yang didasari oleh pengecekan secara detail
pada perencanaan menggunakan struktur desain program secara prosedural dalam
beberapa kasus pengujian. Uji coba yang dilakukan untuk memeriksa struktur
program kemudian dilakukan beberapa tahap pada fungsi-fungsi kode untuk
memastikan sistem berjalan dengan lancar dan sempurna.
Dalam Muchtar (2020) Metode basis pathdigunakan untuk menentukan
ukuran kompleksitas logika dari suatu logika. Metode basis path testing yang
digunakan berguna untuk:
1) Mengukur kompleksitas logic dari desain prosedur dan sekaligus sebagai
pedoman untuk mendapatkan konsistensi jalur aplikasi.
2) Pengujian yang dilakukan dijamin menggunakan statement dalam program
minimal satu kali selama pengujian.
3) Menghitung cyclometris complexity sebagai ukuran kontitif untuk menentukan
jumlah independent path sebagai jalur yang perlu diuji. Notasi grafik alir
(flowgraph) adalah grafik program yang dihasilkan dari pemetaan flowchart
program yang ada untuk merepresentasikan aliran kontrol logika program
yang ada. Dalam notasi grafik alir (flowgraph) dikenal beberapa istilah, yaitu :
a) Jumlah region (R) grafik alir (flowgraph) sama dengan kompleksitas siklomatis
b) Kompleksitas Siklomatis, V( G), untuk grafik alir G ditentukan sebagai V(G) =
(E – N) + 2, dimana E adalah jumlah edge grafik alir dan N adalah jumlah
simpul grafik alir.
c) Kompleksitas Siklomatis, V(G), untuk grafik alir G ditentukan sebagai V(G) =
P + 1, dimana P adalah jumlah simpul predikat yang diisikan dalam grafik alir.
Simbol-simbol yang digunakan pada pengujian basis path dapat dilihat pada
tabel berikut :
24

Tabel 1. Simbol basis path


No Gambar Nama Keterangan
Node
1 Node adalah Simbol proses pada flowchart
2 Edge Edge adalah Garis penghubung node

3 Predikat Predikat yaitu Node yang mempunyai dua edge

4 Region Region adalah Wilayah tertutup yang terbentuk

Rumus pengujian basis path:


V( G ) = ∑ R
V( G ) = E – N + 2 atau
V( G ) = P + 1
Pengujian pada suatu aplikasi dapat dikatakan berhasil jika hasil dari rumus
1, rumus 2 dan rumus 3 adalah sama.Dari beberapa definisi di atas, white box
merupakan teknik pengujian menggunakan basis path testing dengan melakukan
uji coba desain program secara struktural pada fungsi-fungsi setiap kode
memastikan sistem dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
b. Black Box
Menurut Hidayatullah (2020) Black box adalah pengujian untuk perangkat
lunak yang dilakukan pengujian fungsionalitas struktur internal sistem. Kasus uji
dibangun berdasarkan spesifikasi dan persyaratan, yaitu aplikasi apa yang harus
dilakukan. Deskripsi perangkat lunak eksternal dapat digunakan termasuk
spesifikasi, persyaratan, dan desain untuk mendapatkan kasus uji. Pendapat lain
yang dikemukakan Wahyuni, Prastiyanto, dan Supraptono (2017: 20) bahwa
pengujian black box untuk mengetahui semua fungsi yang ada pada sistem, jika
ada kesalahan maka akan diperbaiki. Pendapat lain dikemukakan oleh Fitriyani
dan Putri (2017: 23) bahwa pengujian black box dilakukan berdasarkan
fungsionalitas.
Dari beberapa definisi di atas, black box merupakan metode untuk pengujian
perangkat lunak yang dilakukan dengan membuat kasus uji yang mencoba semua
fungsi menggunakan perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
25

20. Gambaran Umum Kantor Dinas Kesehatan Toraja Utara


Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara yang dipimpin oleh Kepala
Dinas Ibu Elizabeth R. Zakaria, SKM., M.Kes. yang merupakan salah satu kantor
jajaran pemerintahan tingkat kabupaten yang terletak di Kompleks Perkantoran
PEMDA, Jl. Pasang Lambe, Kelurahan Ba'tan, Kecamatan Kesu’, Kabupaten
Toraja Utara. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 28 tahun 2008 secara
yuridis Kabupaten Toraja Utara berdiri sendiri pada tanggal 21 Juli 2008, dimana
sebelumnya wilayah ini merupakan bagian dari Kabupaten Tana Toraja. Dengan
Susunan Organisasi yang membantu Kepala Dinas dan Sekretaris dalam
menjalankan tugasnya pada Bidang Pelayanan Kesehatan, Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan, Kesehatan Masyarakat, Sumberdaya dan Prasarana
Kesehatan, Pelaksana Teknis Dinas, dan Jabatan Fungsional.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian relevan merupakan pedoman dalam membuat proposal yang
memiliki jenis judul yang hampir sama, sehingga dijadikan sumber referensi dan
hasil penelitian terdahulu.
1. Kosasi (2016) judul penelitian Pembuatan Sistem Informasi Geografis
Berbasis Web untuk Pemetaan Lokasi Apotek. Penelitian bertujuan untuk
membuat sistem informasi geografis berbasis WebGismengenai sebaran
seluruh apotek pada kecamatan Pontianak Kota dengan menggunakan
mapping berbasis web. Metode-metode yang digunakan yaitu mengumpulkan
data dengan studi literatur, melakukan wawancara dan observasi, serta
menganalisa apa saja yang dibutuhkan pada perangkat lunak, melakukan
digitasi pada peta, membuat database, merancang antar muka dengan
Macromedia Dreamweaver , Google Map API yang disertai dengan GPS,
pengujian program ditahap akhir pada pembuatan sistem informasi geografis
persebaran apotek berbasis web. Hasil dari kegiatan ini berupa website
penyebaran apotek pada area Kecamatan Pontianak Kota yang dapat
dipergunakan oleh masyarakat yang memerlukan informasi apotek secara
online.
2. Pranoto, Rokhman, dan Wibowo (2018) dengan judul penelitian Aplikasi
Pemetaan Berbasis Website Untuk Puskesmas di Kabupaten Malang.
26

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi geografis berbasis


web yang dapat mempermudah masyarakat dalam mencari lokasi fasilitas
kesehatan yang diinginkan di wilayah kota Malang dengan menggunakan
Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman PHP,
menggunakan database yang didukung MySQL, untuk hasil pengujian
menggunakan browser Mozilla Firefox, Internet Explorer, dan Opera. Hasil
dari kegiatan ini adalah pemetaan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Puskesmas khususnya di wilayah Kabupaten Malang.
3. Novianita (2020) dengan judul penelitian Analisis Pemetaan Sistem Informasi
Geografis Rumah Sakit Di Kota Samarinda Berbasis Web. Penelitian ini
bertujuan untuk membangun aplikasi sistem informasi geografis (SIG)
berbasis web untuk rumah sakit di Kota Samarinda. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, studi lapangan, wawancara dan
observasi serta untuk metode pengembangannya menggunakan metode
waterfall. Hasil dari kegiatan ini adalah sistem informasi geografis yang dapat
menampilkan peta kota Samarinda, menampilkan informasi rumah sakit
berbasis WebGis.
4. Maulana and Kurniawan (2019) dengan judul penelitian Sistem Informasi
Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Rumah Sakit di Kota Pontianak.
Penelitian ini membangun sistem perangkat lunak pada sistem informasi
geografis tentang pemetaan rumah sakit dengan menggunakan web untuk
menyajikan informasi yang terintegrasi dari data spasial dan data non spasial.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan
perangkat lunak yang digunakan adalah Rapid Application Development
(RAD) dan pemodelan perangkat lunak digambarkan dengan model Unified
Model Language (UML). Hasil dari kegiatan ini adalah Aplikasi Sistem
Informasi Geografis yang dibangun untuk memetakan persebaran rumah sakit
di Kota Pontianak dan memberikan informasi rinci tentang rumah sakit.
5. Ferdiansyah (2017) dengan judul penelitian Pemetaan Sistem Informasi
Geografis Klinik Bersalin Berbasis WebGis (Studi Kasus: Kabupaten
Pesawaran). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sistem
27

informasi geografis pemetaan fasilitas kesehatan, dengan fasilitas pelayanan


persalinan untuk dinas kesehatan. Terutama untuk mengetahui sebaran
fasilitas bersalin di Kabupaten Pesawaran. Metode dalam penelitian ini,
Prototyping yang merupakan pengembangan pesat dan pengujian model kerja
aplikasi dengan proses iteratif yang digunakan oleh pakar sistem informasi
dan pakar bisnis. Hasil dari kegiatan ini adalah sistem berbasis web, sistem
dapat diakses di berbagai tempat dan dalam waktu yang tidak ditentukan.
6. Puspitasari, Awaluddin, dan Firdaus (2018) dengan judul penelitian
Membangun Aplikasi WebGis Untuk Informasi Sebaran Sarana dan Prasarana
Kesehatan Di Kabupaten Kudus. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
aplikasi berbasis WebGis mengenai persebaran sarana dan prasarana
kesehatan di Kabupaten Kudus. Metode yang digunakan pada penelitian
adalah aplikasi dengan struktur websitejavascript, HTML dan bahasa
pemrograman PHP, MySQL untuk database, dan menggunakan peta dasar
dari Google Map. Hasil dari kegiatan ini adalah penerapan Sistem Informasi
Geografis (SIG) untuk sebaran sarana dan prasarana kesehatan berbasis web
dengan wilayah penelitian di Kabupaten Kudus.
7. Destiningrum dan Adrian (2017) dengan judul penelitian Sistem Informasi
Penjadwalan Dokter Berbasis Web Menggunakan Framework Codeigniter
(Studi Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Center). Penelitian ini membuat
sistem informasi penjadwalan dokter berbasis web dengan framework
CodeIgniter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kepustakaan, studi lapangan (wawancara dan observasi serta untuk metode
pengembangan menggunakan metode waterfall. Hasil dari kegiatan ini berupa
sistem informasi penjadwalan dokter dapat mempermudah bagian informasi
dan pasien, admin dan dokter bisa menginput jadwal praktek dokter.
28

2.3 Kerangka Pikir


Adapun kerangka pikir yang dibuat dapat dilihat dalam bentuk gambar
dibawah ini:

Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara adalah salah satu instansi


pemerintahan yang terletak di Kompleks Perkantoran PEMDA, Jl. Pasang
Lambe, Kelurahan Ba'tan, Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara yang
selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Permasalahanpada Dinas Kesehatan Toraja Utara adalah belum adanya


Pemetaan dan Website. Keterbatasan waktu kerja pegawai di Dinas Kesehatan
yang mengelola segala kebutuhan kesehatan masyarakat, memberi dampak
kepada masyarakat yang tidak dapat mengakses informasi secara langsung
terutama lokasi Rumah Sakit dan Klinik.

Kantor Dinas Kesehatan Toraja Utara memerlukan sebuahWebGis Untuk


memaksimalkan proses penyebaran informasi geografis kepada masyarakat.
karena penyampaian informasiyang masih kurang, maka untuk menangani
masalah ini, salah satunya caranya yaitu membuat WebGis dengan
menggunakan pemrograman website berbasisPHP dan database MySQL.

Dengan dibuatnya WebGis pada Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja


Utara memudahkan Staf Dinas Kesehatan untuk menyampaikan informasi
geografis kepada masyarakat.

Gambar 6. Kerangka Pikir

Anda mungkin juga menyukai