METODE PENELITIAN
atau lebih faktor dalam suatu situasi. Pada penelitian ini tujuan studi
44
45
antara satu atau lebih variabel dengan variabel lainnya. Menurut Sekaran
salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
4. Konteks Studi, konteks studi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
5. Unit Analisis, unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi berupa
BEI. Menurut Sekaran (2009), unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan
studi yang dilakukan dalam penelitian yang melintasi suatu periode cukup
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
institusional, dividen payout ratio (DPR) dan debt to equity ratio (DER).
berjumlah 14.
Jumlah data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah hasil perkalian
perusahaan x 4 tahun periode = 56). Jadi data dalam pengamatan penelitian ini
penelitian ini telah memenuhi ketentuan jumlah data pengamatan minimal (n=56).
Tabel 3.1
Daftar populasi Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi
menjadi obyek penelitian. Adapun daftar nama perusahaan yang akan dijadikan
Tabel 3.2
satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara menyalin,
serta mengkutip dari catatan berupa dokumen yang diperoleh dari buku, jurnal,
dalam penelitian.
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah kepemilikan saham publik,
Tabel 3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Nilai Untuk mengukur PBV = Harga Saham Rasio
Perusahaan nilai yang diberikan Nilai Buku Saham
(Y) pasar keuangan
kepada manjemen
dan organisasi.
(Irham Fahmi,2014)
Kepemilikan Untuk mengukur KP = total saham publik Rasio
Saham Publik proporsi kepemilikan total saham beredar
(X1) saham oleh
masyarakat.
(Trisnabudi,2015)
Kepemilikan Untuk mengukur KI =kepemilikan saham oleh institusi Rasio
Saham tingkat kepemilikan total keseluruhan saham perusahaan
Institusional yang dimiliki
(X2) Instansi seperti
LSM.
(Nuraina,2012)
(Kasmir,2010)
Teknik analisis data adalah cara pengolahan data yang terkumpul untuk
Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi data panel. Data panel
adalah jenis data yang merupakan gabungan dari data time series (runtut waktu)
dan cross section (seksi silang) (Winarno, 2011). Keunggulan dari penggunaan
data panel salah satunya adalah dapat memberikan data yang lebih informatif dan
lebih baik dalam mendeteksi dan mengatur efek yang tidak dapat diamati dalam
didalam pengujiannya akan dilakukan dengan bantuan program EViews versi 9.0.
Stationeritas adalah sejumlah data deret waktu (time series) yang memiliki
nilai rataan dan ragam yang konstan. Uji stationer ini dilalukan untuk menghindari
spurious regression (regresi lancung). Melihat spurious dengan melihat f-test dan
random dikatakan stasioner jika memenuhi kriteria, yaitu: jika rata-rata data
varian konstan sepanjang waktu dan kovarian antara dua data runtun waktu hanya
tergantung dari kelambanan antara dua periode waktu tertentu (Widarjono, 2007).
yaitu dipenuhinya asumsi data yang normal atau stabil (stasioner) dari variabel-
ini dimungkinkan adanya data yang tidak stasioner, artinya data mempunyai sifat
model yang diestimasi dan akan menghasilkan suatu model yang dikenal dengan
hasil analisisnya akan salah dan dapat berakibat salahnya keputusan yang diambil
Maka dalam penelitian ini perlu digunakan beberapa uji stasioner. Dalam
melakukan uji stasioneritas, penulis akan melakukan proses analisis yang terdiri
dari :
relavan. Jika nilai kritis menggunakan tabel distribusi t, maka akan terjadi
Prosedur untuk menentukan apakah data stasioner atau tidak dengan cara
nilai kritisnya yaitu distribusi statistik. Jika nilai absolut statistik Augmented
Dickey-Fuller (ADF) lebih besar dari nilai kritisnya, maka data yang diamati
Dickey-Fuller (ADF) lebih kecil dari nilai kritisnya maka data tidak stasioner.
55
Dalam uji akar unit Augmented Dickey-Fuller (ADF) pada level bila
gabungan antara data silang (cross section) dengan data runtut waktu (time
series). Nama lain dari panel adalah pool data, kombinasi data time series dan
cross section, micropanel data, longitudinal data, analisis even history dan
langkah penting di samping pembentukan model teoritis dan model yang dapat
kebijakan model tersebut. Penaksiran suatu model ekonomi diperlukan agar dapat
Keterangan:
β0 : Konstanta
eit : Error
dibandingkan data time series maupun data cross section. Kelebihan tersebut
1. Panel data memiliki tingkat heterogenitas yang lebih tinggi. Hal ini
3. Panel data cocok untuk studi perubahan dinamis karena panel data pada
57
dapat diobservasi dengan data time series murni atau data cross section
murni.
kita akan menghasilkan intersep dan slope koefisien yang berbeda pada setiap
perusahaan dan setiap periode waktu. Oleh karena itu, di dalam mengestimasi
persamaan akan sangat tergantung dari asumsi yang kita buat tentang intersep,
koefisien slope dan variabel gangguannya. Ada beberapa kemungkinan yang akan
muncul, yaitu:
a. Diasumsikan intersep dan slope adalah tetap sepanjang waktu dan individu
gangguan.
c. Diasumsikan slope tetap tetapi intersep berbeda baik antar waktu maupun
antar individu.
e. Diasumsikan intersep dan slope berbeda antar waktu dan antar individu.
dapat digunakan yaitu Pooling Least square (model Common Effect), model Fixed
a. Common Effect
merupakan teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel. Hal
ini karena hanya dengan mengkombinasikan data time series dan data cross
section tanpa melihat perbedaan antara waktu dan individu, sehingga dapat
dalam berbagai kurun waktu. Dengan mengkombinasikan data time series dan
data cross section tanpa melihat perbedaan antara waktu dan individu, maka
eit
b. Fixed Effect
dengan model regresi Fixed Effect. Teknik model Fixed Effect adalah teknik
waktu. Di samping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi
(slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu. Model Fixed Effect dengan
teknik Least Square Dummy Variabel (LSDV). Least Square Dummy Variabel
(LSDV) adalah regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan variabel dummy
59
Fixed Effect dengan teknik Least Square Dummy Variabel (LSDV) dapat
c. Random Effect
dalam model random effect tidak lagi tetap tetapi bersifat random sehingga
Dari ketiga model yang telah diestimasi akan dipilih model mana yang
paling tepat atau sesuai dengan tujuan penelitian. Ada tiga uji (test) yang dapat
dijadikan alat dalam memilih model regresi data panel (CE, FE atau RE)
berdasarkan karakteristik data yang dimiliki, yaitu: F Test (Chow Test), Hausman
sebagai berikut:
Jika nilai p-value cross section Chi Square < α = 5%, atau nilai
dikatakan bahwa metode yang digunakan adalah metode fixed effect. Jika
nilai p-value cross section Chi Square ≥ α = 5%, atau nilai probability (p-
2. Uji Hausman
Random Effect atau metode Fixed Effect yang sesuai, dengan ketentuan
atau metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect. Sebaliknya, jika
3. Uji LM Test
common effect. Uji bisa juga dinamakan uji signifikansi random effect
ini didasarkan pada nilai residual dari metode common effect. Nilai LM
besar dari nilai kritis statistik chi-square maka kita menolak hipotesis nol,
berarti estimasi yang lebih tepat dari regresi data panel adalah model
random effect. Sebaliknya jika nilai LM statistik lebih kecil dari nilai kritis
statistik chi-square maka kita menerima hipotesis nol yang berarti model
Model regresi memiliki beberapa asumsi dasar yang harus dipenuhi untuk
menghasilkan estimasi yang baik atau dikenal dengan BLUE (Best Linear
lebih dari satu variabel bebas. Jika variabel bebas hanya satu, maka
d. Autokorelasi hanya terjadi pada data time series (cross section atau
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa regresi data panel
Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas menjadi sangat popular
Uji normalitas residual motode Ordinary Least Square secara formal dapat
dideteksi dari metode yang dikembangkan oleh Jarque- Bera (JB). Deteksi
dengan melihat Jarque Bera yang merupakan asimtotis (sampel besar dan
didasarkan atas residual Ordinary Least Square). Uji ini dengan melihat
pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan (independen) dari
model regresi (Gujarati, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan
nol.
Sedangkan menurut Nachrowi (2006) Jika tidak ada korelasi antara kedua
variabel tersebut, maka koefisien pada regresi majemuk akan sama dengan
koefisien pada regresi sederhana. Hubungan linear antar variabel bebas inilah
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika variance tidak konstan atau
Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut
dari 0.05 maka model tersebut dipastikan terdapat heteroskedastisitas. Jika model
heteroskedastisitas.
yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala) atau ruang (seperti data lintas-
sehingga bila data dapat distasionerkan maka autokorelasi akan hilang dengan
65
sendirinya, karena metode transformasi data untuk membuat data yang tidak
Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat juga digunakan uji
Langrange Multiplier (LM Test) atau yang disebut Uji Breusch-Godfrey dengan
Apabila probabilitas Obs*R2 lebih besar dari 0.05 maka model tersebut
tidak terdapat autokorelasi. Apabila probabilitas Obs*R2 lebih kecil dari 0.05
Pengujian hipotesis dilakukan tiga jenis pengujian yaitu Uji Parsial (Uji t),
Bila probabilitas > α 5% maka variabel bebas tidak signifikan atau tidak
pengujian, yaitu :
terikat.
Bila probabilitas > α 5% maka variabel bebas tidak signifikan atau tidak
variabel terikat.
67
analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi eviews sebagai alat untuk