Anda di halaman 1dari 22

BAB IV

HASIL ANALISIS

4.1 Emiten yang Masuk dalam Model Regresi

Emiten yang Masuk dalam analisis merupakan emiten yang tidak teridentifikasi residual

yang bernilai ekstrim (outlier) sebagaimana informasi berikut :

Data Awal
Kode Nama Emiten Frekuensi Sisa

SKLT PT. Sekar Laut, Tbk 1 37


Data Setelah Drop 1

BTEK PT. Bumi Teknokultura Unggul, Tbk


2 35
IIKP PT. Inti Agri Resources, Tbk
Data Setelah Drop 2

UNVR PT. Unilever Indonesia, Tbk


MRAT PT. Unilever Indonesia, Tbk
INAF PT. Indofarma, Tbk 5 30
MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk
SKBM PT. Sekar Bumi, Tbk
Data Setelah Drop 3

MLBI PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk


HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk
4 26
KAEF PT. Kimia Farma, Tbk
SIDO PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk
Data Setelah Drop 4

MYOR PT. Mayora Indah, Tbk 4 22


ROTI PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk
SKLT PT. Sekar Laut, Tbk
GGRM PT. Gudang Garam, Tbk

Sampel emiten yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 emiten dimana banyaknya

sampel tersebut melalui proses cleaning residual yang teridentifikasi sebagai outlier (data

ekstrim) setelah pengujian normalitas tidak terpenuhi sebanyak 5 kali analisis regresi panel. Pada

analisis regresi panel dengan data awal ternyata hasil pengujian normalitas dinyatakan tidak

terpenuhi, sehingga setelah diidentifikasi outlier pada residual, ditemukan sebanyak 1 emiten

yang teridentifikasi memiliki residual yang ekstrim (outlier), yaitu PT. Sekar Laut, Tbk.

Setelah emiten tersebut dihapus, tersisa 35 emiten yang kemudian dianalisis regresi panel

kembali dengan pengujian normalitas yang tidak terpenuhi, sehingga ditemukan sebanyak 2

emiten teridentifikasi memiliki residual yang ekstrim (outlier), yaitu PT. Bumi Teknokultura

Unggul, Tbk dan PT. Inti Agri Resources, Tbk.

Selanjutnya tersisa 30 emiten yang kemudian dianalisis regresi panel kembali dengan hasil

pengujian normalitas yang tetap tidak terpenuhi, sehingga ditemukan sebanyak 5 emiten kembali

teridentifikasi memiliki residual yang ekstrim (outlier), yaitu PT. Unilever Indonesia, Tbk; PT.

Unilever Indonesia, Tbk; PT. Indofarma, Tbk; PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk; dan PT. Sekar

Bumi, Tbk.

Kemudian kembali dianalisis regresi panel dengan 30 emiten dan pengujian normalitas

menghasilkan informasi tidak terpenuhi, sehingga ditemukan sebanyak 4 emiten teridentifikasi

memiliki residual yang ekstrim (outlier), yaitu PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk; PT. Hanjaya

Mandala Sampoerna, Tbk; PT. Kimia Farma, Tbk; dan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul, Tbk.
Berikutnya tersisa 26 emiten yang kemudian kembali dianalisis regresi panel dan hasil

pengujian normalitas diidentifikasi tidak terpenuhi, sehingga ditemukan sebanyak 4 emiten

teridentifikasi memiliki residual yang ekstrim (outlier), yaitu PT. Mayora Indah, Tbk; PT.

Nippon Indosari Corpindo, Tbk; PT. Sekar Laut, Tbk; dan PT. Gudang Garam, Tbk.

Selanjutnya tersisa 22 emiten yang kemudian dianalisis regresi panel dan menghasilkan

pengujian normalitas yang terpenuhi, sehingga identifikasi outlier tidak dilakukan kembali.

Dengan demikian 22 emiten yang masuk dalam analisis adalah sebagai berikut :

Kode Emiten
BUDI PT. Budi Strach & Sweetener, Tbk
CEKA PT. Wilmar Cahaya Indeonesia, Tbk
DLTA PT. Delta Djakarta, Tbk
ICBP PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk
INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
DVLA PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk
KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk
PYFA PT. Pyridam Farma, Tbk
TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
KINO PT. Kino Indonesia, Tbk
TCID PT. Mandom Indonesia, Tbk
CINT PT. Chitose Internasional, Tbk
ADES PT. Akasha Wira International, Tbk
STTP PT. Siantar Top, Indonesia
MBTO PT. Martina Berto, Tbk
LMPI PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk
KICI PT. Kedaung Indah Can, Tbk
WIIM PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk
RMBA PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk
ALTO PT. Tri Banyan Tirta, Tbk
AISA PT. FKS Food Sejahtera, Tbk
MGNA PT. Magna Investama Mandiri, Tbk

4.2 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari variabel yang diteliti,

diantaranya mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standard deviasi dari variabel

yang diteliti :

Statistik
Variabel Standard
Minimal Maksimal Rata-Rata
Deviasi
Nilai Perusahaan (PBV) -1.905 5.702 1.663 1.555
Profitabilitas (ROE) -2.228 1.158 0.046 0.312
Growth Opportunity (PER) -118.166 237.342 11.301 31.097
Struktur Modal (DER) -3.928 11.351 0.682 1.316

Hasil analisis deskriptif tersebut menginformasikan bahwa nilai perusahaan yang diproksikan

melalui Price Book Value (PBV) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2015 – 2019 paling rendah sebesar -1.905 point dan paling besar sebesar

5.702 point. Rata-rata nilai perusahaan yang diproksikan melalui Price Book Value (PBV)

Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 –

2019 sebesar 1.663 point dengan simpangan baku sebesar 1.555 point. Hal ini berarti nilai

perusahaan yang diproksikan melalui Price Book Value (PBV) Perusahaan Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 memusat diangka 1.663 ±

1.555 point.

Nilai perusahaan yang diproksikan melalui Return on Equity (ROE) Perusahaan Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 paling rendah

sebesar -2.228 point dan paling besar sebesar 1.158 point. Rata-rata nilai perusahaan yang

diproksikan melalui Return on Equity (ROE) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 sebesar 0.046 point dengan simpangan

baku sebesar 0.312 point. Hal ini berarti nilai perusahaan yang diproksikan melalui Return on
Equity (ROE) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2015 – 2019 memusat diangka 0.046 ± 0.312 point.

Growth opportunity yang diproksikan melalui Price Earning Ratio (PER) Perusahaan

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 paling

rendah sebesar -118.166 point dan paling besar sebesar 237.342 point. Rata-rata growth

opportunity yang diproksikan melalui Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 sebesar 11.301 point

dengan simpangan baku sebesar 31.097 point. Hal ini berarti growth opportunity yang

diproksikan melalui Price Earning Ratio (PER) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 memusat diangka 11.301 ± 31.097 point.

Struktur modal yang diproksikan melalui Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 paling rendah

sebesar -3.928 point dan paling besar sebesar 11.351 point. Rata-rata struktur modal yang

diproksikan melalui Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015 – 2019 sebesar 0.682 point dengan simpangan

baku sebesar 1.316 point. Hal ini berarti struktur modal yang diproksikan melalui Debt to Equity

Ratio (DER) Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2015 – 2019 memusat diangka 0.682 ± 1.316 point.

4.3 Analisis Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, dan Struktur Modal terhadap

Nilai Perusahaan

Analisis regresi panel dimaksudkan untuk mendapatkan model pengaruh profitabilitas,

growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan.


4.3.1 Pemilihan Efek dalam Model Estimasi Regresi Panel Menggunakan Uji Lagrange

Multiplier

Uji Lagrange Multiplier (LM Test) digunakan untuk mengetahui apakah objek penelitian

memiliki ragam homogen atau tidak. Apabila objek penelitian memiliki ragam homogen maka

Common Effect Model (CEM) adalah model yang tepat digunakan, namun apabila objek

penelitian tidak memiliki ragam homogen maka Random Effect (REM) adalah model yang tepat

digunakan.

Hipotesis dalam pengujian Lagrange Multiplier (LM Test) adalah sebagai berikut :

H0 : Common Effect Model (CEM)

H1 : Random Effect Model (REM)

Kriteria pengujian menyatakan apabila statistic probabilitas ≤ level of significance (=5%) maka

H0 ditolak artinya maka dapat dinyatakan bahwa objek penelitian tidak memiliki ragam yang

homogen, sehingga Random Effect Model (REM) adalah model yang tepat digunakan.

Chi Square Probability


LM Test
142.868 0.000

Hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas menggunakan uji Lagrange Multiplier diperoleh nilai

statistic uji Lagrange Multiplier sebesar 1.210 dengan probabilitas sebesar 0.000. Hasil ini

menunjukkan bahwa probabilitas < level of significance (=5%). Hal ini berarti objek penelitian

tidak memiliki ragam yang homogen. Dengan demikian model estimasi regresi panel untuk

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan

berdasarkan uji Lagrange Multiplier (LM Test) adalah Random Effect Model (REM).
4.3.2 Pengujian Pemilihan Efek dalam Model Estimasi Regresi Panel Menggunakan Uji

Chow

Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model yang diestimasi mengikuti Fixed

Effect Model (FEM) atau Common Effect Model (CEM) sebagaimana hipotesis berikut :

H0 : Common Effect Model (CEM)

H1 : Fixed Effect Model (FEM)

Kriteria pengujian menyatakan jika statistik uji chi square dengan probabilitas ≤ level of

significance (=5%) maka H0 ditolak artinya pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen mengikuti Fixed effect model (FEM). Hasil pengujian efek model menggunakan uji

Chow dapat dilihat melalui tabel berikut.

Chi Square Probability


Chow Test
301.480 0.000

Sebagaimana tertera pada tabel di atas, diperoleh hasil bahwa statistik uji chi square dalam uji

Chow pada pengaruh profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai

perusahaan bernilai 301.480 dengan probabilitas sebesar 0.001. Hasil pengujian tersebut

menunjukkan nilai probabilitas < level of significance (=5%), sehingga H0 ditolak. Dengan

demikian model estimasi regresi panel untuk profitabilitas, growth opportunity, dan struktur

modal terhadap nilai perusahaan berdasarkan uji Chow adalah Fixed Effect Model (FEM).

4.3.3 Pengujian Pemilihan Efek dalam Model Estimasi Regresi Panel Menggunakan Uji

Hausman
Uji Hausman digunakan untuk menentukan pengaruh individu dalam model estimasi

regresi panel apakah model diestimasi mengikuti Random Effect Model (REM) atau Fixed Effect

Model (FEM) sebagaimana hipotesis berikut :

H0 : Random Effect Model (REM)

H1 : Fixed Effect Model (FEM)

Kriteria pengujian menyatakan jika statistik uji chi square dengan probabilitas < level of

significance (=5%) maka H0 ditolak artinya pengaruh individu dalam model estimasi regresi

panel pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen mengikuti Fixed effect model.

Hasil pengujian efek model menggunakan uji Hausman dapat dilihat melalui tabel berikut.

Chi Square Probability


Hausman Test
11.453 0.010

Tabel di atas menginformasikan bahwa statistik uji chi square dalam uji Hausman pada pengaruh

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan bernilai

11.453 dengan probabilitas sebesar 0.010. Hasil pengujian tersebut menunjukkan nilai

probabilitas < level of significance (=5%), sehingga H0 ditolak. Dengan demikian model

estimasi regresi panel untuk profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap

nilai perusahaan berdasarkan uji Hausman adalah Fixed Effect Model (FEM).

4.3.4 Uji Asumsi Klasik

4.3.4.1 Asumsi Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel

bebas. Pada asumsi ini diharapkan dapat dilakukan dengan melihat nilai korelasi antar variabel

bebas. Pengujian asumsi multikolinieritas dilakukan dengan Pairwise Correlation. Jika |koefisien
korelasi| < 0.9 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinier. Berikut ini adalah

pengujian multikolinieritas menggunakan Pairwise Correlation:

Growth
Profitabilitas Struktur Modal
Opportunity
(ROE) (DER)
(PER)
Profitabilitas (ROE) 1.000
Growth Opportunity (PER) 0.119 1.000
Struktur Modal (DER) -0.725 -0.092 1.000

Berdasarkan output di atas, terlihat bahwa koefisien korelasi antar variabel independen yang

paling besar adalah |-0.729|. Hal ini menunjukkan koefisien korelasi tersebut lebih kecil dari 0.9.

Dengan demikian model regresi yang terbentuk tidak mengandung gejala multikolinier.

4.3.4.2 Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

residual berdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak, dapat dilihat melalui uji Jarque Bera. Residual dinyatakan normal apabila probabilitas

dari uji Jarque Bera bernilai lebih besar dari level of significant (alpha). Berikut ini adalah hasil

pengujian asumsi normalitas melalui Jarque Bera:

Jarque Bera 0.416

Probabilitas 0.812

Pengujian asumsi normalitas menghasilkan statistik uji Jarque Bera sebesar 0.416 dengan

probabilitas sebesar 0.812. Hasil ini menunjukkan bahwa probabilitas > level of significant

(α=5%). Hal ini berarti residual dinyatakan berdistribusi normal. Dengan demikian asumsi

normalitas dinyatakan terpenuhi.


4.3.4.3 Asumsi Heteroskedastisitas

Asumsi heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual memiliki ragam

yang homogen (konstan) atau tidak. Pengujian asumsi heteroskedastisitas diharapkan residual

memiliki ragam yang homogen. Pengujian asumsi heterokedastisitas dapat dilihat melalui

Glejser Test. Kriteria pengujian menyatakan jika semua probabilitas > level of significance ()

maka dapat dinyatakan bahwa residual memiliki ragam yang homogen, sehingga dapat

dinyatakan asumsi heteroskedastisitas terpenuhi. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi

heterokedastisitas :

Independent T Statistic Probabilitas


Aglomerasi -0.416 0.678
Indeks Pembangunan Manusia -0.140 0.889
Investasi 0.504 0.615

Hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser diinformasikan bahwa

semua variabel independen memiliki probabilitas > level of significance (level α = 5%). Hal ini

berarti residual memiliki ragam homogen. Dengan demikian asumsi heteroskedastisitas

dinyatakan terpenuhi.

4.3.4.4 Asumsi Autokorelasi

Asumsi autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah observasi dari residual saling

berkorelasi atau tidak. Pengujian asumsi autokorelasi diharapkan observasi residual tidak saling

berkorelasi. Pengujian asumsi autokorelasi dapat dilihat melalui Lagrange Multiplier Test (LM

Test). Kriteria pengujian menyatakan jika semua probabilitas (Obs*R2) > level of significance (α)
maka dapat dinyatakan bahwa observasi residual tidak saling berkorelasi, sehingga dapat

dinyatakan asumsi autokorelasi terpenuhi. Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi

autokorelasi :

Obs*R-squared 0.326

Probabilitas 0.850

Hasil pengujian asumsi autokorelasi menggunakan Lagrange Multiplier Test (LM Test) diperoleh

nilai Obs*R2 sebesar 0.326 dengan probabilitas sebesar 0.850. Hasil ini menunjukkan bahwa

probabilitas > level of significance (level α = 5%). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

antar observasi residual tidak saling berkorelasi, sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi.

4.3.5 Hasil Estimasi Profitabilitas, Growth Opportunity, dan Struktur Modal terhadap

Nilai Perusahaan

Hasil pengujian pengaruh profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap

nilai perusahaan dapat dilihat melalui tabel berikut :

Std Prob. (2 Prob. (1


Variabel Koefisien T statistic
Error Tailed) Tailed)
Profitabilitas (ROE) 1.060 0.224 4.724 0.000 0.000
Growth Opportunity (PER) -0.001 0.001 -0.450 0.654 0.327
Struktur Modal (DER) 0.577 0.057 10.168 0.000 0.000
Konstanta 1.228 0.062 19.808 0.000 0.000
Fixed Effects (Cross)        
BUDI -1.836      
CEKA -0.920      
DLTA 2.408      
ICBP 3.385      
INDF -0.528      
DVLA -0.008      
KLBF 3.736      
PYFA -0.754      
TSPC -0.082      
KINO 0.356      
TCID 0.128      
CINT -0.540      
ADES -0.537      
STTP 1.632      
MBTO -1.208      
LMPI -1.482      
KICI -1.013      
WIIM -0.257      
RMBA 0.165      
ALTO -0.224      
AISA -0.774      
MGNA -1.647      
Fstatistic = 61.338 R-squared = 0.945
Probabilitas = 0.000 Adj. R-squared = 0.930

4.3.5.1 Koefisien Determinasi

Besarnya kontribusi profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai

perusahaan dapat diketahui melalui koefisien determinasinya (R2) yaitu sebesar 0.945 atau

sebesar 94.5%. Hal ini berarti keragaman nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal sebesar 94.5%, atau dengan kata lain

kontribusi profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan

sebesar 94.5%, sedangkan sisanya sebesar 5.5% merupakan kontribusi dari faktor lain yang tidak

masuk dalam model penelitian ini.

4.3.5.2 Pengujian Hipotesis

4.3.5.2.1 Uji Hipotesis Simultan

Pengujian hipotesis simultan digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Kriteria
pengujian menyatakan apabila F Statistics ≥ F Tabel atau probabilitas < level of significance ()

maka terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan profitabilitas, growth opportunity, dan

struktur modal terhadap nilai perusahaan.

Fstatistic 61.338
Probabilitas 0.000

Pengujian hipotesis secara simultan menghasilkan nilai F Statistics = 61.338 dengan probabilitas

0.000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan probabilitas < level of significance (=5%). Hal ini

berarti terdapat pengaruh signifikan secara simultan profitabilitas, growth opportunity, dan

struktur modal terhadap nilai perusahaan.

4.3.5.2.2 Uji Hipotesis Parsial

Pengujian hipotesis parsial digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Kriteria

pengujian menyatakan apabila koefisien regresi bernilai positif dan |t-Statistics| ≥ |t-Tabel (one

tailed)| atau probabilitas (one tailed) < level of significance () maka terdapat pengaruh positif

dan signifikan secara individu profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal terhadap

nilai perusahaan.

a. Uji Hipotesis Parsial Konstanta terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis secara parsial konstanta terhadap nilai perusahaan menghasilkan

koefisien sebesar 1.228 dan nilai t statistic sebesar 19.808 dengan probabilitas sebesar 0.000.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan koefisien bernilai positif dan probabilitas < level of
significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan konstanta terhadap

nilai perusahaan.

b. Uji Hipotesis Parsial Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis secara parsial profitabilitas terhadap nilai perusahaan menghasilkan

koefisien sebesar 1.060 dan nilai t statistic sebesar 4.724 dengan probabilitas sebesar 0.000.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan koefisien bernilai positif dan probabilitas < level of

significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan profitabilitas

terhadap nilai perusahaan.

c. Uji Hipotesis Parsial Growth Opportunity terhadap Nilai perusahaan

Pengujian hipotesis secara parsial growth opportunity terhadap nilai perusahaan

menghasilkan koefisien sebesar -0.001 dan nilai t statistic sebesar -0.450 dengan probabilitas

sebesar 0.327. Hasil pengujian tersebut menunjukkan koefisien bernilai negatif dan probabilitas

> level of significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan

growth opportunity terhadap nilai perusahaan.

d. Uji Hipotesis Parsial Struktur Modal terhadap Nilai perusahaan

Pengujian hipotesis secara parsial struktur modal terhadap nilai perusahaan menghasilkan

koefisien sebesar 0.577 dan nilai t statistic sebesar 10.168 dengan probabilitas sebesar 0.000.

Hasil pengujian tersebut menunjukkan koefisien bernilai positif dan probabilitas < level of
significance (=5%). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan struktur modal

terhadap nilai perusahaan.

4.3.5.3 Model Empirik Regresi Panel

Model empirik dari hasil estimasi regresi panel pengaruh profitabilitas, growth

opportunity, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan, sebagaimana berikut :

Model Umum

» PBV = β0* + β1 ROE + β2 PER + β3 DER + ε

Model Empirik

» PBV = 1.228 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model Empirik Masing-Masing Emiten

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Budi Strach & Sweetener, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -1.836 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = -0.608 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Wilmar Cahaya Indeonesia, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.920 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.308 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Delta Djakarta, Tbk

» PBV = ( 1.228 + 2.408 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 3.636 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER


Model nilai perusahaan (PBV) PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

» PBV = ( 1.228 + 3.385 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 4.613 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.528 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.700 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.008 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 1.220 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Kalbe Farma, Tbk

» PBV = ( 1.228 + 3.736 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 4.964 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Pyridam Farma, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.754 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.474 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Tempo Scan Pacific, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.082 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 1.146 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Kino Indonesia, Tbk

» PBV = ( 1.228 + 0.356 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 1.584 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Mandom Indonesia, Tbk

» PBV = ( 1.228 + 0.128 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER


» PBV = 1.356 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Chitose Internasional, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.540 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.688 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Akasha Wira International, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.537 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.691 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Siantar Top, Indonesia

» PBV = ( 1.228 + 1.632 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 2.860 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Martina Berto, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -1.208 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.020 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -1.482 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = -0.254 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Kedaung Indah Can, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -1.013 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.215 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.257 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.971 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk


» PBV = ( 1.228 + 0.165 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 1.393 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Tri Banyan Tirta, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.224 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 1.004 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. FKS Food Sejahtera, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -0.774 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = 0.453 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Model nilai perusahaan (PBV) PT. Magna Investama Mandiri, Tbk

» PBV = ( 1.228 + -1.647 ) + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

» PBV = -0.419 + 1.060 ROE - 0.001 PER + 0.577 DER

Persamaan ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

1. Konstanta sebesar 1.228. Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum apabila

profitabilitas, growth opportunity, dan struktur modal bernilai konstan (tidak berubah) maka

nilai perusahaan sebesar 1.228 point.

Konstanta PT. Budi Strach & Sweetener, Tbk sebesar -0.608 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Budi Strach & Sweetener, Tbk sebesar -0.608 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Wilmar Cahaya Indeonesia, Tbk sebesar 0.308 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Wilmar Cahaya Indeonesia, Tbk sebesar 0.308 point apabila
profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Delta Djakarta, Tbk sebesar 3.636 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Delta Djakarta, Tbk sebesar 3.636 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk sebesar 4.613 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk sebesar 4.613 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.700 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sebesar 0.700 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk sebesar 1.220 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Darya-Varia Laboratoria, Tbk sebesar 1.220 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Kalbe Farma, Tbk sebesar 4.964 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Kalbe Farma, Tbk sebesar 4.964 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Pyridam Farma, Tbk sebesar 0.474 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Pyridam Farma, Tbk sebesar 0.474 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).
Konstanta PT. Tempo Scan Pacific, Tbk sebesar 1.146 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Tempo Scan Pacific, Tbk sebesar 1.146 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Kino Indonesia, Tbk sebesar 1.584 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Kino Indonesia, Tbk sebesar 1.584 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Mandom Indonesia, Tbk sebesar 1.356 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Mandom Indonesia, Tbk sebesar 1.356 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Chitose Internasional, Tbk sebesar 0.688 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Chitose Internasional, Tbk sebesar 0.688 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Akasha Wira International, Tbk sebesar 0.691 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Akasha Wira International, Tbk sebesar 0.691 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Siantar Top, Indonesia sebesar 2.860 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Siantar Top, Indonesia sebesar 2.860 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Martina Berto, Tbk sebesar 0.020 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Martina Berto, Tbk sebesar 0.020 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).
Konstanta PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk sebesar -0.254 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Langgeng Makmur Industri, Tbk sebesar -0.254 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Kedaung Indah Can, Tbk sebesar 0.215 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Kedaung Indah Can, Tbk sebesar 0.215 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk sebesar 0.971 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. Wismilak Inti Makmur, Tbk sebesar 0.971 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk sebesar 1.393 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Bentoel Internasional Investama, Tbk sebesar 1.393 point apabila

profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

Konstanta PT. Tri Banyan Tirta, Tbk sebesar 1.004 menunjukkan nilai perusahaan (PBV)

PT. Tri Banyan Tirta, Tbk sebesar 1.004 point apabila profitabilitas (ROE) , growth

opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. FKS Food Sejahtera, Tbk sebesar 0.453 menunjukkan nilai perusahaan

(PBV) PT. FKS Food Sejahtera, Tbk sebesar 0.453 point apabila profitabilitas (ROE) ,

growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan (tidak berubah).

Konstanta PT. Magna Investama Mandiri, Tbk sebesar -0.419 menunjukkan nilai

perusahaan (PBV) PT. Magna Investama Mandiri, Tbk sebesar -0.419 point apabila
profitabilitas (ROE) , growth opportunity (PER) , dan struktur modal (DER) bernilai konstan

(tidak berubah).

2. Koefisien profitabilitas sebesar 1.060 mengindikasikan bahwa profitabilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti terjadinya peningkatan

profitabilitas sebesar 1 point maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 1.060 point.

3. Koefisien growth opportunity sebesar -0.001 mengindikasikan bahwa growth opportunity

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti terjadinya

peningkatan growth opportunity sebesar 1 point maka akan menurunkan nilai perusahaan

sebesar 0.001 point, meskipun penurunan tersebut tidak signifikan.

4. Koefisien struktur modal sebesar 0.577 mengindikasikan bahwa struktur modal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti terjadinya peningkatan

struktur modal sebesar 1 point maka akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar 0.577

point.

Anda mungkin juga menyukai