A. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lain.
Pendekatan kuntitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numeric
(angka). Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk
menjelaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul dan
menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur subsector makanan
dan minuman melalui Galeri Investasi Lt. 3 Stiem Bongaya Makassar, JL
Let.Jend.Mappaoddang No. 28 Bongaya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016:80).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor
makanan dan minuman yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Sampel
Menurut Sugiyono, (2016:8) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karaketristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Pengumpulan data menggunakan kriteria populasi
dengan mencari sampel yang memenuhi kriteria. Adapun criteria
penentuan sampel adalah sebagai berukut :
a) Perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b) Perusahaan manufaktur subsector makanan dan minuman yang
menerbitkan laporan keuangan tahunan di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
TABEL
Jumlah Populasi
Tabel
Keterangan Jumlah
Perusahaan Manufaktur Subsektor Makanan dan Minuman
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 26
Perusahaan Yang Belum Memenuhi Kriteria 10
SAMPEL PERUSAHAAN 16
Total Observasi (Data) Selama Tiga Periode Penelitian (16x3) 48
Sumber : www.idx.co.id
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan tersebut, jumlah perusahaan yang
memenuhi kriteria adalah sebanyak 16 perusahaan. Berikut nama perusahaan dan
kode perusahaan yang memenuhi kriteria yakni pada table berikut.
Tabel
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal yaitu variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol.
Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinearitas yakni:
a. Melihat nilai Tolerance:
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0.10 maka artinya tidak terjadi
Multikolinearitas terhadap data yang diuji. Jika nilai tolerance lebih
kecil dari 0,10 maka artinya terjadi Multikolinearitas terhadap data
yang diuji.
b. Melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi
Multikolinearitas terhadap data yang diuji. Jika nilai VIF lebih besar dari
10,00 maka artinya terjadi Multikolinearitas terhadap data yang diuji.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain. Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dan jika varian berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2016:134). Untuk mendeteksi uji ini dapat
dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika
ada pola tertentu maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas. Tetapi
jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu , maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
G. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan atau
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel
atau populasi. Dalam suatu penelitian data dapat dikatakan baik jika
dalam statistik deskriptif nilai rata-rata (mean) dari setiap variabel dan
indikatornya lebih besar dari standar deviasinya.
2. Analisis Statistik Inferensial
Menurutu Sugiyono (2016), Arti statistik inferensial adalah teknik statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberikan
untuk populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dan populasi
yang digunakan secara random. Adapun teknik analisis yang digunakan
pada penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda. Teknik analisis
data ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang akan diteliti
apakah masing- masing variabel bebas (Kinerja Keuangan dan Struktur
Modal) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat (Nilai
Perusahaan). Data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian ini akan
dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda
melalui program SPSS for windows.
Mneurut Sugiyono (2016:277) persamaan regresi linear berganda yang
ditetapkan adalah sebagai berikut:
Y = a +b1X1 + b2X2 + ᵋ
Keterangan :
Y = Nilai perusahaan
a = Koefisien konstanta
b1, b2,… = Koefisien regresi
X1 = Return On Asset
X2 = Debt to Equity Ratio
ᵋ = Error, variabel gangguan
H. Uji Hipotesis
Menurut Sugiyono (2016:159), hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus
dibuktikan melalui data yang terkumpul. Rancangan uji hipotesis berfungsi
untuk mengetahui kolerasi antara dua variabel yang diteliti. Dalam lingkup
penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh kinerja keuangan dan struktur
modal terhadap nilai perusahaan dengan menggunakan uji signifikan
(pengaruh nyata) variabel Independen (X) terhadap variabel dependen (Y)
secara parsial dengan menggunakan uji-t.
1. Uji Parsial (Uji t)
Uji t atau uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh X (variabel
independen) secara parsial terhadap Y (variabel dependen). Dalam
pengolahan data, pengaruh secara individual ditunjukkan dari nilai
signifikan uji t. Jika nilai ini signifikan uji t < 0,05, maka dapat
disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
terhadap variabel dependen.
1) t-hitung < t-tabel : maka H0 ditolak dan Ha diterima, hipotesis
penelitian diterima.
2) t-hitung < t-tabel : maka H0 diterima dan Ha ditolak, hipotesis
penelitian ditolak.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai (0 < R 2 < 1).
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel ondependen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.