GIGIH PRAHARDIANTORO
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kepuasan Konsumen
terhadap Kinerja Toko Tani Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Juli 2018
Gigih Prahardiantoro
NIM H24130053
ABSTRAK
GIGIH PRAHARDIANTORO. Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Kinerja
Toko Tani Indonesia. Dibimbing oleh MUKHAMAD NAJIB.
ABSTRACT
GIGIH PRAHARDIANTORO
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Topik yang dibahas
pada skripsi ini adalah mengenai analisa kepuasan dan profitabilitas terhadap Toko
Tani Indonesia.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM
selaku pembimbing, Ibu hardiana Widyastuti, S.Hut, MM dan Ibu Andita Sayekti,
S.TP, MM selaku penguji yang telah banyak memberi saran. Di samping itu,
penghargaan penulis sampaikan kepada Ibu Inti Pertiwi (Ketua Program Toko Tani
Indonesia), beserta staf Kementerian Pertanian Direktorat Ketahanan Pangan, yang
telah membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Gigih Prahardiantoro
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1 Grafik Pengunjung Toko Tani Indonesia Center 2
2 Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjang 5
3 Proses Pengambilan Keputusan 6
4 Kerangka Pemikiran 14
5 Diagram kartesius 18
6 Matriks IPA dengan 13 Atribut yang Menjadi Penelitian Analisis
Keputusan Konsumen Toko Tani Indonesia 28
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuesioner penelitian
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelaku rantai pasok dari program Kementerian Pertanian antara lain petani,
Gabungan kelompok tani (Gapoktan), TTI dan konsumen. Rantai pasok berawal
dari petani yang memproduksi produk hortikultura kemudian produk tersebut di
kumpulkan oleh Gapoktan untuk didistribusikan ke TTI. Harga yang diterima
petani berdasarkan kondisi harga pokok pemerintah atau harga diatas kondisi
keseimbangan antara penawaran dengan permintaan. Tabel berikut adalah harga
rata - rata produk pertanian di Toko Tani Indonesia Center.
60.000
50.000
40.000
PENGUNJUNG
30.000
20.000
10.000
-
Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des
PENGUNJUNG 41.475 52.160 40.743 13.784 27.689 20.137 20.419 23.738 26.333
PENGUNJUNG PER BULAN
Menurut Kotler dan Keller (2012), kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja produk yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Sedangkan menurut Tjiptono (2012),
kepuasan adalah situasi yang ditujukan konsumen ketika mereka menyadari bahwa
kebutuhan dan keinginan sesuai dengan yang diharapkan serta dipenuhi secara baik.
Berdasarkan kedua pendapat ini, kepuasan konsumen adalah sesuatu hal yang
penting untuk diperhatikan karena dapat menjadi indikator penilaian kinerja suatu
produk dan jasa. Beberapa hal dapat mempengaruhi kepuasan konsumen seperti
kualitas produk, kualitas pelayanan dan harga. Menurut Alter (2007), harga
merupakan nilai tertentu yang harus dibayar atas nilai suatu produk atau jasa yang
telah dibeli atau digunakan. Menurut Ruggieri dan Silvestri (2014) kepuasan adalah
patokan untuk menilai sebuah kualitas produk dan layanan; kepuasan pelanggan
secara umum mengarah pada persepsi yang rumit, terkait dengan ekspektasi klien
yang ditentukan baik dengan faktor kualitas objektif dan interaksi subjektif yang
menentukan pengalaman pelanggan saat membeli atau menggunakan produk atau
jasa tersebut.
Oleh karena itu, penelitian yang berjudul Analisis Kepuasan Konsumen
terhadap Kinerja Toko Tani Indonesia bisa memberikan manfaat kepada
kementerian pertanian dan karyawan Toko Tani Indonesia berupa evaluasi kinerja
Toko Tani Indonesia terhadap kepuasan konsumen dari atribut produk dan jasa
apakah Toko Tani Indonesia sudah memberikan dampak positif atau belum.
Perumusan Masalah
Salah satu tujuan program Toko Tani Indonesia adalah menciptakan tata
niaga pertanian yang bersifat adil di Indonesia. Penciptaan tata niaga yang
berkeadilan dilakukan oleh Toko Tani Indonesia dengan cara membeli produk dari
produsen dengan harga beli pemerintah dan menjual kepada konsumen dengan
harga dibawah pasar. Tetapi dengan menjual harga produk pertanian kepada
konsumen dengan harga dibawah pasar belum tentu memberikan kepuasan
dikarenakan konsumen juga melihat dari segi kualitas produk yang dijual oleh Toko
Tani Indonesia dan tingkat pelayanan jasa yang dilakukan kepada konsumen.
Sesuai dengan pendapat Kotler (2000) dalam Jasfar (2009) bahwa untuk
membuktikan apakah kualitas produk baik atau tidak, dapat diukur dari tingkat
kepuasan konsumen. Hal ini sangat penting karena dengan menganalisa kepuasaan
konsumen, Toko Tani Indonesia bisa menilai tingkat kualitas produk Toko Tani
Indonesia, menilai seberapa besar kinerja pelayanan jasa yang dilakukan kepada
konsumen dan memberikan bahan untuk mengevaluasi sebagai perkembangan dari
program Kementerian Pertanian Indonesia ini.
Berdasarkan pernyataan yang dipaparkan diatas, maka permasalahan
dirumuskan sebagai berikut : (1) Bagaimana karakteristik konsumen dari pelanggan
Toko Tani Indonesia?, (2) Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen?,
(3) Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan Toko Tani Indonesia?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan latar belakang yang telah diuraikan di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen
4
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : (1) Kementerian
Pertanian Indonesia, dapat berguna untuk sebagai referensi untuk mengevaluasi
perkembangan program Toko Tani Indonesia sehingga bisa membantu membuat
keputusan strategis, (2) Anggota Toko Tani Indonesia, dapat digunakan sebagai
referensi untuk mengetahui karakteristik konsumen Toko Tani Indonesia sehingga
bisa menjadi bahan untuk merencanakan manajemen strategis, (3) Umum, dapat
digunakan sebagai referensi untuk mengidentifikasi masalah yang sama dan bisa
menjadi bahan untuk memperlancarkan penelitian mahasiswa yang membutuhkan
TINJAUAN PUSTAKA
Agribisnis
Agribisnis adalah suatu bisnis berbasis usaha pertanian baik sektor hulu
maupun sektor hilir. Kegiatan agribisnis mencakup proses produksi produk
pertanian, menyalurkan dan memasarkan produk pertanian tersebut ke konsumen.
Menurut Masyhuri (2001) sebagai suatu sistem, agribisnis terdiri dari lima
subsistem yang terintegrasi, yaitu subsistem input produksi pertanian, subsistem
produksi pertanian, subsistem pengolahan hasil – hasil pertanian, subsistem
pemasaran, subsistem penunjang.
Gumbira-Sa’id (2000) mengungkapkan bahwa sistem agribisnis terdiri dari
empat subsistem, yaitu subsistem pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana
produksi, subsistem produksi primer atau usaha tani (on-farm), subsistem
pengolahan atau agroindustri dan subsistem pemasaran.
5
Subsistem I
Pengadaaan
Subsistem II
dan Subsistem III Subsistem IV
Produksi
penyaluran Pengolahan Pemasaran
Primer
sarana
produksi
Menurut Nugroho (2008) bahwa proses pembelian yang spesifik terdiri dari
urutan kejadian berikut : Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Tahap –
tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pengenalan masalah kebutuhan
Proses awal dimulai dengan munculnya perbedaan kondisi antara
kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Perbedaan
kondisi ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal seperti lapar,
dahaga atau seks yang meningkat sehingga terjadi dorongan kebutuhan.
Atau kebutuhan yang ditimbulkan oleh rangsangan eksternal seperti
mencium aroma roti di toko roti.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terdorong untuk memenuhi kebutuhannya akan
terdorong juga mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi bisa
dilakukan melalui pengalaman konsumsi sebelumnya, membaca bahan
bacaan atau melalui teman dan keluarganya.
3. Evaluasi alternatif
Konsumen melakukan evaluasi terhadap informasi yang didapatkan.
Proses evaluasi bersifat kognitif dan berdasarkan pertimbangan dasar dan
rasional.
4. Keputusan pembelian
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk sebuah preferensi
terhadap merek – merek yang terdapat pada pilihan konsumen. Pada tahap
keputusan ini konsumen melakukan tujuan pembelian berdasarkan faktor
6
Pengenalan Evaluasi
masalah
Alternatif
kebutuhan Perilaku
Pasca
Pembelian
Pencarian Keputusan
Informasi Pembelian
Harga
Produk
Kotler dalam Alma (2014) menyatakan produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Selain itu menurut Tjiptono (2008) produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.
Produk dapat dibagikan menjadi dua yaitu produk konsumen dan produk
industri. Produk konsumen adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk konsumsi pribadi. Sedangkan produk industri adalah produk yang dibeli
untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan suatu
bisnis.
Produk konsumen meliputi produk kebutuhan sehari-hari, produk belanja,
produk khusus dan produk yang tidak dicari. Penjelasan dari produk konsumen
adalah sebagai berikut :
1. Produk kebutuhan sehari-hari
Produk dan jasa konsumen yang biasanya sering dan segera dibeli
pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian yang minimum.
7
2. Produk belanja
Produk dan jasa konsumen yang lebih jarang dibeli dan pelanggan
membandingkan kecocokan, harga, kualitas, harga dan gaya produk
secara cermat
3. Produk khusus
Produk dan jasa konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi
merek di mana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha
pembelian khusus.
4. Produk yang tidak dicari
Produk konsumen yang tidak dikenal konsumen atau produk yang dikenal
konsumen tetapi konsumen tidak berpikir untuk membeli produk tersebut.
Atribut Produk
Menurut Kotler (2010) penilaian suatu kualitas dari sebuah produk bisa
dilihat dari melalui sembilan dimensi, yaitu form (bentuk), features (ciri-ciri
produk), performance (kinerja), conformance (kesesuaian), durability (ketahanan),
reliability (keandalan), repairability (kemudahan perbaikan), style (gaya) dan
design (desain).
1. Form (bentuk)
Sebuah produk dapat dibedakan dengan produk lain dengan memlihat dari
bentuk atau struktur fisik produk.
2. Features (ciri-ciri produk)
Satu atau lebih sifat karakteristik tambahan yang ada dalam sebuah
produk dengan tujuan untuk menambahkan nilai utama dari fungsi produk
sehingga produk tersebut lebih bernilai.
3. Performance (kinerja)
Aspek fungsional suatu barang dan karakteristik utama suatu produk yang
memberikan manfaat kepada konsumen. Karakteristik ini digunakan
konsumen sebagai pemenuhan kebutuhannya.
4. Conformance (kesesuaian)
Setiap produk memiliki karakteristik berbeda – beda baik karakteristik
utama maupun tambahan. Karakteristik ini berkaitan dengan spesifikasi
yang berdasarkan keinginan konsumen. Kesesuaian merupakan refleksi
dari seberapa besar tingkat ketepatan antara karakteristik produk dengan
spesifikasi keinginan konsumen.
5. Durability (ketahanan)
Kekuatan suatu produk dapat digunakan oleh konsumen. Berkaitan
dengan jangka waktu penggunaan suatu produk.
6. Reliability (keandalan)
Jangka waktu dari keberhasilan aspek fungsional sebuah produk saat
digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen.
7. Repairability (kemudahan perbaikan)
Tingkat suatu produk dapat dikembalikan ke fungsi awal saat produk
tersebut mengalami kerusakan.
8. Style (gaya)
Penampilan produk yang bertujuan untuk memberikan kesan kepada
konsumen.
8
9. Design (desain)
Keseluruhan penampilan produk yang memberikan nilai estetika kepada
konsumen dan mempengaruhi keputusan pembelian.
Jasa
Menurut Kotler (2009), Jasa adalah seluruh tindakan atau kinerja yang tidak
berwujud maupun menghasilkan kepemilikan apapun dan dapat ditawarkan dari
satu pihak ke pihak lain. Sedangkan Stanlon dalam Alma (2004) berpendapat
bahwa jasa merupakan sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak
berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Perbedaan antara produk dan
jasa dapat dilihat melalui bentuk fisiknya. Produk bersifat tangible sedangkan jasa
bersifat intangible.
Menurut beberapa penulis antara lain: Groonos (1983), Lovelock (1983),
Norman (1984), Zeithaml, Parasuraman dan Berry (1985) dalam Jasfar (2009)
terdapat beberapa perbedaan antara barang dan jasa yang dapat dilihat di tabel
berikut :
Penilaian suatu kinerja jasa dapat dilihat melalui dimensi kualitas jasa.
Menurut Parasuraman (1988) dalam Jasfar (2009) mengemukakan dimensi kualitas
jasa terdiri dari lima dimensi. Dimensi tersebut yaitu reliability (kehandalan),
9
nilai dari konsumen karena hasil kerja jasa yang sesuai dengan
pengorbanan konsumen yang diberikan kepada penyedia jasa.
Perilaku Konsumen
Kepuasan Konsumen
Menurut Kotler dan Keller (2012) Kepuasan adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja produk yang
dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan.
Menurut Tjiptono (2012), kepuasan adalah situasi yang ditujukan konsumen
ketika mereka menyadari bahwa kebutuhan dan keinginan sesuai dengan yang
diharapkan serta dipenuhi secara baik.
Kotler (2000) berpendapat bahwa kepuasan adalah perasaan seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil suatu
produk dan harapan-harapannya. Kotler (2000) mengemukakan empat metode yang
dapat digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Sistem untuk mengukur kepuasan konsumen melalui pemberian
kesempatan dan akses kepada konsumen untuk menyampaikan saran, kritik,
pendapat dan keluhan. Akses yang digunakan bisa melalui kotak saran,
kartu komentar dan telepon pelayanan.
2. Ghost Shopping
Metode ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapang sebagai ghost
shopper untuk berperan sebagai pelanggan. Ghost shopper lebih baik
dilakukan oleh manajer untuk mengetahui pelayanan karyawan dan pesaing
dalam melayani konsumen.
3. Lost Customer Analysis
Metode ini dilakukan dengan menghubungi pelanggan yang sudah berhenti
menjadi pelanggan perusahaan untuk mencari informasi kekurangan
perusahaan dalam melayani pelanggan.
4. Survei Kepuasan Pelanggan
Survei kepuasan pelanggan bertujuan untuk memperoleh tanggapan dan
umpan balik secara langsung dari pelanggan. Survei ini juga bermanfaat
bagi perusahaan untuk menunjukkan rasa peduli perusahaan kepada
pelanggan.
Penelitian Terdahulu
Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai
acuan membuat penelitian ini.
11
Lanjutan Tabel...
Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Garis Gracia Analisis Kepuasan Analisa Deskriptif, Atribut yang dianggap
Soempena dan Loyalitas Importance paling penting oleh
(2016) Pelanggan Performance pelanggan adalah atribut
terhadap Produk Analysis (IPA), kesesuaian servis dan
dan Jasa PT Customer pengiriman produk oleh
Krakatau Satisfaction Index KHI dengan nilai tingkat
Hoogovens (CSI) kepentingan sebesar 4,38.
International Pipe Structural Sedangkan atribut yang
Industries Equation Model kurang berpengaruh
(SEM) adalah kerapihan dan
kedisiplinan dengan nilai
tingkat kepentingan
sebesar 3,73.
Penilaian IPA
menunjukkan bahwa
atribut yang menjadi
prioritas untuk diperbaiki
dan berada di kuadran I
adalah kemudahan sales
after service, penggantian
produk apabila mengalami
kerusakan.
Nilai CSI yang diperoleh
dari pengolahan data
adalah sebesar 83,69%
dengan arti bahwa
pelanggan merasa sangat
puas dengan kinerja KHI.
Muh Aziz Analisis Tingkat Analisa Deskriptif, Analisis IPA menunjukan
Bahtiar Kepuasan Importance bahwa atribut yang
(2016) Konsumen Performance menjadi prioritas utama
terhadap Jasa Analysis (IPA), adalah kecepatan
Pelayanan Customer penyajian makanan dan
Clappertart Huize Satisfaction Index minuman, respon
Kota Bogor (CSI), Uji Khi karyawan terhadap
Kuadrat (Chi kebutuhan konsumen,
Square) kecepatan dalam
membersihkan wadah
kotor bekas makanan dan
pelayanan diberikan
dengan cepat.
Nilai CSI yang diperoleh
dari pengolahan data
adalah 79,32 % dengan
arti bahwa konsumen
meraasa puas dengan
kinerja Clappertart Huize
13
Lanjutan Tabel…
Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian
Penelitian
Hilman Priyo Analisis Kepuasan Analisa Deskriptif, Analisis IPA
Setiawan dan Loyalitas Importance menunjukkan bahwa
(2016) Konsumen pada Performance atribut yang menjadi
Kedai Ice Cream Analysis (IPA), prioritas utama untuk
Goreng Warung Customer diperbaiki adalah tampilan
Nu Teteh Bogor, Satisfaction Index penyajian, variasi es krim
Jawa Barat (CSI), Analisis goreng, kemudahan
Tingkat Loyalitas menjangkau lokasi, papan
nama kedai, kesigapan
pramusaji, pengetahuan
pramusaji, kecepatan
penyajian, dekorasi
ruangan, kebersihan kedai,
ketersedian dan
kebersihan toilet.
Nilai CSI yang diperoleh
dari pengolahan data
adalah 64,2 %.
METODE
Kerangka Pemikiran
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2017. Lokasi
pengambilan data dilaksanakan di toko sembako yang terdaftar di Toko Tani
Indonesia wilayah Jakarta dan Toko Tani Indonesia Center yang beralamat di Jalan
Raya Ragunan Blok P No. 7, RT.1/RW.3, Jati Padang, Pasar Minggu, Kota Jakarta
Selatan.
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner dan
wawancara kepada konsumen Toko Tani Indonesia. Data sekunder diperoleh dari
studi pustaka seperti artikel, jurnal, buku-buku yang berkaitan erat dengan
penelitian ini dan referensi dari internet yang relevan, serta permohonan data dari
Kementerian Pertanian Indonesia.
15
Populasi dari penelitian ini ialah konsumen yang telah melakukan transaksi
pembelian di Toko Tani Indonesia.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah Convenience Sampling.
Convenience Sampling adalah teknik pengambilan data dari responden yang
dimana responden didapatkan dari bagian populasi yang dekat dan mudah
dijangkau. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak 100 sampel
yang terdiri dari konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian di Toko Tani
Indonesia. Penentuan jumlah sampel sebanyak 100 ini berdasarkan pada teori yang
didapatkan dari buku yang ditulis oleh S. Nasution (2007) dengan judul Metode
Research. Teknik pengambilan data kuesioner dilakukan dengan melalui dua
metode yakni metode online dan offline. Metode online dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner yang dibuat dengan bantuan Google Form melalui media
sosial. Metode offline dilakukan dengan wawancara secara langsung kepada
konsumen Toko Tani Indonesia. Metode offline dilaksanakan di Toko Tani
Indonesia Center yang berlokasi di Jakarta Selatan karena di Toko Tani Indonesia
Center adalah pusat Toko Tani Indonesia yang berlokasi strategis dan memiliki
jumlah pengunjung yang tinggi.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali 2006). Kuesioner dikatakan sah atau valid jika pertanyaan pada
kuesioner dapat memberikan sesuatu yang dapat diukur. Uji validitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson
(Singarimbun dan Effendi, 1989) sebagai berikut :
𝑁(∑𝑋𝑌)−(∑𝑋∑𝑌)
𝑟= ....................................................(1)
√(𝑁(∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 )(𝑁(∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 )
Ket :
r = Nilai korelasi
N = Jumlah konsumen atau sampel
X = Skor dari masing-masing pertanyaan tiap konsumen
Y = Skor total dari semua pertanyaan setiap konsumen
Melalui rumus tersebut sebuah kuesioner dikatakan valid dan tidak valid,
dengan cara memperhitungkan nilai rhitung kemudian dibandingkan dengan rtabel.
Apabila rhitung lebih besar daripada rtabel maka kuesioner tersebut bernilai valid.
16
Tetapi jika rhitung lebih kecil nilainya daripada rtabel maka kuesioner bernilai tidak
valid dan tidak dapat digunakan dalam penelitian. Nilai korelasi atau rhitung
dilakukan dengan cara mengkorelasikan tiap alat ukur dalam sebuah kuesioner
dengan keseluruhan alat ukur kuesioner yang digunakan dalam penelitian.
Pada penelitian ini terdapat 14 atribut yang digunakan yaitu harga,
penampilan produk, produk tidak cacat, rasa, ukuran, ketahanan, ketersediaan,
lokasi, penampilan penjual, keramahan penjual, keterampilan penjual, kejujuran,
garansi, kenyamanan toko. Namun saat diuji validitasnya atribut garansi dinyatakan
tidak valid karena rhitung lebih kecil daripada rtabel sehingga pada bab pembahasan
atribut garansi tidak dibahas.
Uji Reliabilitas
𝑘 ∑ 𝜎2
𝑟=( )(1 − ) ......................................................................(2)
𝑘−1 Vt2
Menurut Tjiptono (2011) dalam Ong dan Pambudi (2014) teknik IPA
ditemukan oleh Martilla dan James pada tahun 1977. Teknik Importace
Performance Analysis dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada
responden untuk menilai tingkat kepentingan dan kinerja suatu organisasi.
Kuesioner dicantumkan penilaian terhadap suatu organisasi dengan
menggunakan skala likert. Skala likert yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan skala 5 yang mewakili penilaian bobot dari suatu atribut.
17
∑ 𝑋1 ∑ 𝑌1
𝑋= ; 𝑌= .........................................................................(3)
𝑛 𝑛
Keterangan :
𝑋 = Rata – rata skor tingkat kinerja
𝑌 = Rata – rata skor tingkat kepentingan
𝑛 = Jumlah sampel yang digunakan
Kedua, menghitung rata – rata skor tingkat kepentingan dan kinerja dari
setiap atribut. Nilai rata – rata tersebut digunakan sebagai batas dalam diagram
kartesius. Berikut persamaan yang digunakan dalam menentukan batas diagram
kartesius.
̅̅̅̅̅̅̅
∑ 𝑋1 ∑ 𝑌1 ̅̅̅̅̅̅
𝑋̿ = ; 𝑌̿ = .........................................................................(4)
𝑘 𝑘
Keterangan :
𝑋̿ = Rata – rata skor tingkat kinerja seluruh atribut
𝑌̿ = Rata – rata skor tingkat kepentingan seluruh atribut
𝑘 = Banyaknya atribut yang digunakan
Diagram kartesius ini terbagi dalam empat kuadran dan tiap kuadran
menunjukkan kondisi yang berbeda. Setiap atribut memiliki strategi yang berbeda
berdasarkan posisi dari atribut tersebut yakni sebagai berikut (Rangkuti 2003) :
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Kuadran ini mewakili faktor - faktor yang dinilai konsumen memiliki nilai
kepentingan yang tinggi tetapi faktor – faktor tersebut nilai kinerja yang
belum sesuai dengan harapan konsumen.
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor – faktor yang dinilai
konsumen memiliki kepentingan yang tinggi dan faktor – faktor tersebut
telah melebihi harapan konsumen.
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Kuadran ini mewakili faktor – faktor yang dinilai konsumen memiliki nilai
kepentingan yang rendah dan kinerja dari faktor tersebut dinilai belum
sesuai dengan harapan konsumen.
4. Kuadran IV (Berlebihan)
Kuadran ini merupakan wilayah yang memuat faktor – faktor yang dinilai
konsumen memiliki kepentingan yang rendah tetapi konsumen menilai
bahwa faktor tersebut melebihi harapan konsumen.
di masa akan datang (Irawan 2003). Penilaian CSI dilihat dari perolehan nilai
Weighted Total kemudian nilai tersebut dikonversikan menjadi persentase. Berikut
langkah – langkah menghitung CSI :
1. Menghitung Weighted Factor dengan mengubah nilai rata – rata tingkat
kepentingan tiap atribut menjadi persentase. Jumlah total persentase dari
tiap atribut harus bernilai 100 %.
2. Kemudian nilai rata – rata tingkat kinerja dari setiap atribut dikalikan
dengan nilai Weighted Factor yang didapatkan dari langkah sebelumnya.
Hasil dari perkalian ini disebut dengan Weighting Score.
3. Kemudian menghitung Weighted Total dengan cara menjumlahkan nilai
Weighting Score dari setiap atribut.
4. Kemudian nilai Weigthed Total dibagi dengan skala maksimum yang
digunakan pada penelitian dan dikalikan 100%. Hasilnya diperoleh berupa
nilai persentase yang menunjukkan nilai indeks Customer Satisfaction Index.
tersebar di seluruh Indonesia. Fokus program Toko Tani Indonesia adalah untuk
menstabilkan harga di tingkat petani dan konsumen terhadap harga sembako yang
sering fluktuatif seperti beras, cabai, bawang merah dan bawang putih. Tetapi Toko
Tani Indonesia juga menjual beberapa produk bahan pangan lain seperti telur,
daging, minyak dan lain – lain. Penstabilan harga yang dilakukan Toko Tani
Indonesia bertujuan agar konsumen tidak menerima harga beli produk pertanian
dengan harga yang tinggi dan petani tidak menerima harga jual yang rendah.
Berikut tabel produk Toko Tani Indonesia dan harga rata – rata produk tersebut.
Toko Tani Indonesia memiliki kantor pusat dan sekaligus menjadi TTI-
Center yang berlokasi di Jalan Raya Ragunan Blok P No. 7, RT.1/RW.3, Jati
Padang, Pasar Minggu, Kota Jakarta Selatan. Untuk menjadi mitra Toko Tani
Indonesia, pihak pedagang pangan atau lembaga yang bergerak dalam pemasaran
pangan dan ingin menjadi anggota Toko Tani Indonesia diwajibkan untuk memiliki
tempat usaha pribadi atau sewa, lokasi tempat usaha yang strategis, memiliki SIUP
atau NPWP atau UD atau surat izin usaha, berpengalaman minimal satu tahun dan
sedang tidak bermasalah dalam hutang dengan pihak lain.
Karakteristik Konsumen
Pengenalan Kebutuhan
Pada hasil penelitian ini, konsumen Toko Tani Indonesia diberi pertanyaan
berupa motivasi apa yang membuat konsumen membeli produk hasil pertanian di
Toko Tani Indonesia. Hasil dari wawancara ini, sebanyak 19 responden membeli
produk pertanian di Toko Tani Indonesia karena lokasi yang dekat dengan rumah
dan mudah dijangkau, 79 responden termotivasi karena harga yang lebih murah dan
2 responden termotivasi karena sudah menjadi kebiasaan. Jumlah ini
merepresentasikan bahwa sebagian besar konsumen Toko Tani Indonesia membeli
produk pertanian di Toko Tani Indonesia karena harga yang dipatok lebih murah
daripada ditempat lain.
22
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Pembelian
Tahap ini merupakan saat konsumen telah memilih hasil keputusan dari
tahap evaluasi alternatif. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat 81 responden
yang melakukan perencanaan sebelum melakukan pembelian dan 19 responden
tidak melakukan perencanaan. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden
membeli produk pertanian di Toko Tani Indonesia untuk memenuhi keperluan
masak harian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 100 responden
sebanyak 53 responden berperan sebagai pemilik ide, 20 responden sebagai
pemberi pengaruh dan 27 responden sebagai pihak yang memutuskan.
24
Evaluasi Kepuasan
Pada gambar matriks IPA menunjukkan posisi tiap atribut yang bisa
dijadikan fokus program Toko Tani Indonesia untuk pengembangan kedepannya.
Interpretasi dari Importance Performance Analysis adalah sebagai berikut
1. Kuadran I (Prioritas Utama)
Pada kuadran ini, atribut – atribut yang berada pada kuadran I memiliki
tingkat kepentingan yang tinggi dan penting untuk diperhatikan namun tingkat
kinerja yang didapatkan konsumen dinilai masih rendah. Atribut yang berada
pada kuadran I adalah sebagai berikut :
A. Ketersediaan Produk
Konsumen menilai bahwa ketersediaan produk pertanian merupakan
hal yang sangat penting diperhatikan tetapi konsumen menilai bahwa
ketersediaan produk di Toko Tani Indonesia masih tergolong rendah
sehingga belum memuaskan bagi konsumen. Mayoritas konsumen
mengeluh karena sering tidak bisa membeli kebutuhan seperti beras,
bawang merah dan produk pertanian lainnya dikarenakan ketersediaan
yang habis. Atribut ini memiliki nilai kepuasan sebesar 3,68 lebih kecil dari
nilai rataan kinerja (3,97).
B. Rasa
Konsumen menilai bahwa kualitas rasa merupakan atribut yang
penting untuk diperhatikan oleh Toko Tani Indonesia. Tetapi konsumen
menilai atribut rasa ini belum memberikan kepuasan bagi konsumen.
Atribut ini memiliki nilai kepuasan sebesar 3,92 lebih kecil dari nilai rataan
kinerja (3,97).
C. Ketahanan Produk
Ketahanan dari sebuah produk merupakan hal yang diperhatikan
oleh setiap konsumen. Konsumen Toko Tani Indonesia menilai bahwa
ketahanan produk pertanian yang dijual di Toko Tani Indonesia belum
mencapai batas tingkat kepuasan konsumen. Nilai kepuasan ketahanan
produk sebesar 3,97 sedangkan nilai rataan kinerja sebesar 3,9738.
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi)
Kuadran II menunjukkan bahwa atribut – atribut yang berada di
kuadran ini memiliki nilai kinerja lebih dari nilai rataan kinerja. Konsumen
menilai bahwa atribut – atribut tersebut bernilai penting dan Toko Tani
Indonesia telah memberikan secara optimal kepada konsumen. Atribut
yang berada pada kuadran II adalah sebagai berikut :
A. Kejujuran
Konsumen menilai bahwa atribut kejujuran yang diterapkan oleh
penjual Toko Tani Indonesia telah memberikan kepuasan kepada
konsumen. Nilai kinerja pada atribut kejujuran yaitu sebesar 4,18 lebih
besar daripada nilai rataan kinerja (3,97).
B. Harga
Harga merupakan atribut yang dinilai konsumen Toko Tani
Indonesia penting untuk diperhatikan. Hal ini dilihat dari nilai skor
kepentingan sebesar 4,44 lebih besar dari nilai rataan kepentingan yakni
sebesar 4,21. Pada atribut ini, konsumen menilai kinerja Toko Tani
Indonesia telah memberikan kepuasan kepada konsumen. Nilai kinerja
pada atribut harga sebesar 4,28 lebih besar dari nilai rataan kinerja (3,97)./
30
C. Keramahan Penjual
Keramahan penjual merupakan atribut yang bisa memberikan
dampak kenyamanan bagi konsumen saat berbelanja. Keramahan penjual
Toko Tani Indonesia dinilai oleh konsumen telah memberikan nilai
kepuasan yang baik. Hal ini diliat dari nilai kinerja atribut keramahan
penjual melebihi nilai rataan kinerja (3,97) yakni sebesar 4,14.
D. Kenyamanan Toko
Kebersihan dan kenyamanan toko merupakan salah satu cara Toko
Tani Indonesia memberikan pelayanan kepada konsumen. Setiap hari
karyawan di Toko Tani Indonesia membersihkan kondisi toko dengan
tujuan agar konsumen merasa nyaman untuk berbelanja. Pihak konsumen
menilai atribut kenyamanan toko telah memberikan kepuasan yang baik.
Konsumen memberi nilai atribut kenyamanan toko sebesar 4,11 lebih besar
dari nilai rataan kinerja (3,97).
3. Kuadran III (Prioritas Rendah)
Konsumen menilai bahwa ada beberapa atribut yang memiliki
kinerja yang rendah namun atribut tersebut dinilai tidak begitu penting
sehingga atribut – atribut yang ada pada kuadran III merupakan atribut yang
kurang berpengaruh dalam memberikan nilai kepuasan konsumen. Atribut
yang berada pada kuadran III adalah sebagai berikut :
A. Lokasi
Pemilihan lokasi merupakan hal yang perlu diperhatikan karena
pemilihan lokasi berhubungan dengan kemudahan akses bagi konsumen
semakin sulit akses menuju lokasi maka konsumen akan merasa kesulitan.
Pada atribut lokasi konsumen menilai bahwa pemilihan lokasi Toko Tani
Indonesia masih kurang memberikan kepuasan yang optimal. Nilai kinerja
atribut lokasi adalah sebesar 3,95 dibawah nilai rataan kinerja (3,97).
B. Keterampilan Penjual
Keterampilan penjual merupakan salah satu bentuk pelayanan Toko
Tani Indonesia kepada konsumen dalam hal membantu memenuhi
kebutuhan konsumen saat berbelanja. Atribut keterampilan penjual
memiliki nilai kinerja sebesar 3,97 selisih tipis dengan nilai rataan kinerja
(3,9738). Nilai ini menunjukkan bahwa atribut keterampilan penjual masih
belum memberikan kepuasan secara optimal.
C. Penampilan Produk
Penampilan produk berkaitan dengan pemasaran produsen dalam
memasarkan produknya. Semakin menarik penampilan produk maka
konsumen akan lebih tertarik untuk membeli. Penerapan atribut
penampilan produk pada produk pertanian Toko Tani Indonesia masih
dinilai kurang memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini dilihat dari
penilaian konsumen pada kinerja atribut penampilan produk yang masih
dibawah nilai rataan kinerja (3,97) yakni sebesar 3,9.
D. Penampilan Penjual
Kondisi penampilan penjual adalah salah satu bentuk pelayanan
kepada konsumen dengan tujuan agar konsumen merasa lebih nyaman
ketika berinteraksi secara langsung dengan penjual. Atribut penampilan
penjual dinilai oleh konsumen masih belum memberikan kepuasan yang
31
optimal. Nilai kinerja pada atribut penampilan penjual sebesar 3,91 lebih
kecil dari nilai rataan kinerja (3,97).
E. Ukuran
Ukuran produk berkaitan dengan representasi kualitas dari sebuah
produk. Apabila suatu produk baik produk pertanian maupun bukan
memiliki ukuran produk yang tidak sesuai standar maka konsumen akan
menilai kualitas produk tersebut tidak sesuai standar juga. Ukuran produk
pertanian pada Toko Tani Indonesia dinilai konsumen memiliki nilai
kinerja sebesar 3,85 yang dimana nilai ini masih dibawa nilai rataan kinerja
(3,97) sehingga konsumen belum mendapatkan nilai kepuasan secara
optimal dari atribut ukuran produk.
kepuasan konsumen terhadap kinerja Toko Tani Indonesia berada pada kategori
“Puas”.
Implikasi Manajerial
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Adi S, Santoso H. 2014. Analisa Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Petani Tebu
Rakyat sebagai Upaya Meningkatkan Loyalitas terhadap Perusahaan. Jurnal
Industrial Engineering. 3 (4)
Aliyyah D, Sunarti. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan
Konsumen. Jurnal Administrasi Bisnis 51 (2)
Alma B. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung (ID):
Alfabeta
Aziz M. 2016. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Jasa Pelayanan
Clappertaart Huize Kota Bogor [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
BPPP Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. 2017. Analisis
Perkembangan Harga Bahan Pangan Pokok di Pasar Dosmetik dan Internasional.
http://bppp.kemendag.go.id [diakses 24 Februari 2018]
Despriyatmoko G, Syarief R, Maulana A. 2016. Tingkat Kepuasan terhadap
Kualitas Pelayanan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah di Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor. Jurnal Aplikasi dan Bisnis Manajemen. 2 (2)
Diza F, Moniharapon S, Ogi I. 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk
dan Kepercayaan terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada PT. FIFGROUP
Cabang Manado): Jurnal EMBA. 4 (1)
34
RIWAYAT HIDUP