IMELDA NOVEBRIYANTI
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Imelda Novebriyanti
NIM H34120155
ABSTRAK
IMELDA NOVEBRIYANTI. Penetapan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran
Single Origin Coffee di Dr. Coffee Jaya Raya Bandar Lampung. Dibimbing oleh
RACHMAT PAMBUDY.
ABSTRACT
Dr. Coffee Jaya Raya is a home industry which markets single origin coffee
from Lampung. In their marketing process, Dr. Coffee Jaya Raya encounters
some obstacles like fluctuating sales, limitation in its human resources,
unachieved turnover target, and tight competition in beverage industry. It
portrays a need for a suitable marketing strategy to address such obstacles. One
of the marketing strategies that can help influencing the decision for the consumer
to buy is marketing mix concept. The design of marketing mix strategy involves
internal agency such as business owner and external agency such as consumer.
Analytical Hierarchy Process (AHP) is used in this research to determine the
priorities of marketing strategy based on internal decision making process, while
descriptive analysis is used to evaluate marketing mix that has been done by
external agency. The result of AHP analysis shows that the order of priorities in
marketing mix is as follows, promotion, product, distribution, and price. The sub-
mix that resulted from that is direct marketing, public relation, mass media, and
social media.
Keywords : AHP, Marketing mix, Marketing strategy
PENETAPAN PRIORITAS STRATEGI BAURAN PEMASARAN
SINGLE ORIGIN COFFEE DI DR COFFEE JAYA RAYA
BANDAR LAMPUNG
IMELDA NOVEBRIYANTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2016 ini ialah
Strategi pemasaran, dengan judul Penetapan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran
Single Origin Coffee di Dr. Coffee Jaya Raya Bandar Lampung.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Rachmat Pambudy, MS
selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada
penulis sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan, terima kasih juga kepada
Bapak Dr Ir Suharno MAdev dan Ibu Etriya, SP MM selaku dosen penguji yang
telah memberi kritikan dan saran untuk perbaikan karya ilmiah ini. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua ayah dan ibu serta seluruh
keluarga atas segala doa, kasih sayang dan dukungan yang diberikan. Tidak lupa,
penghargaan penulis sampaikan kepada Dr. Coffee Jaya Raya yang telah bersedia
menjadi objek penelitian ini. Penghargaan juga penulis sampaikan kepada PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk. yang telah memberikan beasiswa sehingga penulis
dapat menyelesaikan kuliah di Institut Petanian Bogor. Terakhir, penulis
mengucapkan terima kasih dan sukses kepada teman-teman semua yang telah
memberikan semangat, dukungan serta doa dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Imelda Novebriyanti
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
1 Ekspor dan Konsumsi Kopi Tahun 2002 hingga 2014 1
2 Target dan Realisasi Pendapatan single origin coffee tahun 2015 5
3 Bauran Pemasaran 12
4 Kerangka Pemikiran Operasional 16
5 Hirarki Strategi Bauran Pemasaran Single Origin Coffee 27
6 Aliran Distribusi Single Origin Coffee 34
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hirarki prioritas strategi pemasaran single origin coffee 55
2 Hasil pengolahan vertikal AHP dengan Microsoft Excel 2010 56
3 Dokumentasi kegiatan penelitian di Dr. Coffee Jaya Raya 57
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Volume
432 721.1 346 062.6 447 010.8 532 139.3 382 750.3
(Ton)
Nilai
812 360.0 1 034 724.7 1 243 825.8 1 166 179.9 1 030 716.4
(000 US$)
Sumber : Ditjen Bea dan Cukai (PEB dan PIB) dalam BPS (2015)
serap kopi dalam negeri yang tinggi tersebut didasarkan pada industri hilir kopi
nasional yang sedang berkembang dengan baik.2
Gambar 1 Perkembangan Ekspor dan Konsumsi Kopi Tahun 2002 hingga 2014
Sumber : Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia
Selain orientasi ekspor, industri hilir kopi saat ini juga sedang berkembang.
Saat ini, mulai banyak usaha yang memasuki industri pengolahan kopi untuk
memenuhi permintaan kopi domestik yang meningkat. Konsumsi kopi domestik
yang terus meningkat disebabkan karena meningkatnya jumlah cafe dan coffee
shop di beberapa kota besar yang menawarkan berbagai produk diversifikasi kopi.
Tingkat pendapatan perkapita penduduk indonesia yang semakin meningkat,
selera konsumsi kopi yang bergeser dari tradisional ke modern, serta adanya
perubahan lifestyle juga mendorong peningkatan konsumsi kopi domestik, baik itu
berupa kopi bubuk maupun berbagai diversifikasi produk kopi olahan. Produk
kopi olahan saat ini tidak hanya berupa kopi bubuk (roast and ground) tetapi telah
terdapat berbagai diversifikasi produk kopi olahan seperti kopi instant, kopi three
in one, minuman kopi dengan berbagai rasa seperti vanilla, cocoa, selain itu juga
terdapat minuman kopi olahan seperti espresso, latte, cappucino.3
Disamping itu, konsumen saat ini mulai tertarik dengan asal muasal biji,
proses pengolahan dan penyajian kopi. Oleh karena itu di era gelombang ketiga
ini istilah single origin muncul. Asal muasal kopi menjadi salah satu faktor
penting di era gelombang ketiga, sehingga mulai banyak roaster dan kedai kopi
independen yang mengoperasikan bisnisnya secara kecil-kecilan yakni dengan
menyangrai kopi sendiri dan bereksperimen dengan beragam biji kopi yang
berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
2
Konsumsi dalam negeri meningkat ekspor kopi menurun. Tersedia dari :
http://www.merdeka.com/uang/konsumsi-dalam-negeri-meningkat-ekspor-kopi-nasional-
menurun-kt1p40q.html. diakses pada 2016 Mei 27.
3
AEKI. 2015. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. Konsumsi Kopi Domestik. Tersedia dari :
http://www.aeki-aice.org/page/konsumsi-kopi-domestik/id. Diakses pada 2015 Desember 31.
3
Perumusan Masalah
Dr. Coffee Jaya Raya merupakan salah satu home industry yang mengolah
sekaligus menawarkan single origin coffee. Usaha tersebut dimulai pada tahun
2008, namun sempat vacum selama dua tahun. Dr. Coffee Jaya Raya sudah
berjalan selama enam tahun dalam memproduksi single origin coffee serta telah
membuka cafe selama kurang lebih satu tahun. Dalam memasarkan produknya Dr.
Coffee Jaya Raya mengalami beberapa kendala. Adanya keterbatasan dalam hal
sumberdaya manusia dan modal menjadi salah satu kendala yang dialami usaha
Dr. Coffee Jaya Raya. Keterbatasan tersebut umumnya terjadi pada SME (Small
Medium Enterprise) termasuk juga Dr. Coffee Jaya Raya. Produksi dan
pemasaran single origin coffee di Dr. Coffee Jaya Raya masih terkendala dan
belum optimal, karena adanya keterbatasan sumberdaya manusia, selama ini
produksi dan pemasaran dikelola langsung oleh owner. Selain itu Dr. Coffee Jaya
Raya juga mengalami keterbatasan modal. Selanjutnya, kendala lain yang
4
Yuk, Nyeruput Kopi Lampung di Dr.Coffee. Tersedia dari : http://www.jejamo.com/yuk-
nyeruput-kopi-lampung-di-dr-coffee.html. diakses pada 31 Desember 2015
5
Rp20,000,000
Rp15,000,000
Rp10,000,000 Omset
Target
Rp5,000,000
Rp0
Gambar 2 Target dan Realisasi Pendapatan single origin coffee tahun 2015
Sumber : Dr. Coffee Jaya Raya
Data diatas menunjukan bahwa pendapatan yang diterima Dr. Coffee Jaya
Raya berfluktuasi. Selain itu, Dr. Coffee Jaya Raya belum mencapai target
pendapatan yang diinginkan yaitu sebesar Rp 20 juta/bulan karena pendapatan
yang diterima Dr. Coffee Jaya Raya belum mencapai angka tersebut. Selain itu,
Dr. Coffee Jaya Raya juga belum mencapai target penjualan single origin coffee
sebesar 80 kg/bulan. Adanya gap antara target pendapatan dan realisasinya serta
tidak tercapainya target penjualan mengindikasikan bahwa strategi pemasaran
yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya masih belum optimal.
Untuk itu, Dr. Coffee Jaya Raya perlu melakukan perumusan kembali
strategi pemasaran yang efektif melalui analisis bauran pemasaran sehingga
diharapkan pemasaran single origin coffee menjadi optimal. Selanjutnya, karena
adanya kendala dan keterbatasan yang dialami oleh Dr. Coffee Jaya Raya dalam
memasarkan single origin coffee, maka diperlukan penetapan prioritas terhadap
bauran pemasaran single origin coffee. Pemilihan bauran pemasaran yang tepat
beserta faktor-faktor penyusunnya akan membantu organisasi/usaha untuk
mengatasi permasalahan dan membantu mencapai tujuannya. Selain itu solusi lain
untuk mengatasi permasalahan pemasaran adalah dengan melakukan evaluasi
pada strategi bauran pemasaran yang telah diterapkan Dr. Coffee Jaya Raya
melalui penilaian konsumen. Konsumen menjadi salah satu pihak yang
6
berpengaruh pada pemasaran produk atau jasa, oleh karena itu diperlukan
penilaian konsumen sebagai bentuk evaluasi (feedback) bagi Dr. Coffee Jaya Raya
dan sebagai bentuk (cross and check) bagi penelitian ini. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1 Bagaimana bauran pemasaran yang diterapkan oleh Dr. Coffee Jaya Raya?
2 Bagaimana strategi bauran pemasaran Dr. Coffee Jaya Raya menurut
penilaian pihak internal dan eksternal ?
3 Bagaimana prioritas strategi bauran pemasaran yang tepat untuk diterapkan
Dr. Coffee Jaya Raya dalam pemasaran single origin cofffee?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1 Bagi pemilik usaha Dr. Coffee Jaya Raya, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai
strategi pemasaran produk single origin coffee pada usahanya
2 Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengalaman dan pengetahuan mengenai pemasaran dan juga mengenai
komoditas kopi, disamping untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh
gelar sarjana di Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
3 Bagi pihak lain, semoga penelitian ini dapat menjadi salah satu tambahan
informasi, wawasan dan pengetahuan serta sebagai referensi penelitian yang
sejenis selanjutnya
mengevaluasi strategi prioritas pada usaha Dr. Coffee Jaya Raya. Kemudian
penilaian konsumen dibatasi pada karakteristik konsumen dan persepsi konsumen
terhadap atribut bauran pemasaran.
TINJAUAN PUSTAKA
pemasaran lainnya adalah promosi yang terdiri dari sub bauran kerjasama,
hubungan masyarakat, dan pemasaran langsung.
Identifikasi sub bauran pemasaran memiliki perbedaan di masing-masing
objek penelitian. Penentuan sub bauran berdasarkan kondisi sebenarnya di objek
penelitian dan disesuaikan dengan pendapat pihak internal usaha. Oleh karena itu
perlu dilakukan survey pendahuluan serta diskusi mendalam dengan pihak internal
usaha untuk menentukan sub bauran pemasaran yang tepat untuk usaha tertentu.
Penelitian ini memiliki beberapa persamaan dan perbedaan mengenai sub bauran
produk, harga, distribusi dan promosi dengan penelitian sebelumnya. Walaupun
begitu, penelitian sebelumnya tetap menjadi pedoman dalam penentuan sub
bauran pemasaran yang tepat bagi objek penelitian ini.
Rumah Kopi Ranin sebanyak sepuluh orang responden selama sepuluh hari masa
penelitian. Berdasarkan penilaian konsumen terhadap bauran pemasaran maka
dapat dilihat tingkat pengaruh bauran terhadap penjualan. Dari keseluruhan
bauran pemasaran, maka bauran distribusi atau lokasi kedai Rumah Kopi Ranin
masih belum memiliki pengaruh besar terhadap penjualan.
Pada penelitian ini akan dilakukan evaluasi strategi pemasaran
menggunakan analisis deskriptif yakni dengan pengisian kuesioner oleh
konsumen sebagai responden. Pemilihan responden dengan metode convenience
sampling sebanyak 30 orang, yang dinilai telah mampu mewakili pendapat
konsumen. Pada penelitian ini evaluasi strategi pemasaran dengan penilaian
konsumen sebatas pada persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran 4P,
karena penelitian ini menganalisis mengenai strategi bauran pemasaran produk.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran Teoritis
Konsep Strategi
Istilah Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang berasal
dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Kata
strategi pada awalnya merupakan istilah dalam bidang kemiliteran. Istilah strategi
dalam bidang manajemen pertama kali diperkenalkan oleh Drucker. Menurut
Drucker dalam Siahaan (2008) strategi didefinisikan sebagai semua keputusan
pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut. Dalam suatu
perusahan terdapat tiga level strategi, yaitu level korporasi, level unit bisnis dan
level fungsional (Hayes dan Wheelwright dalam Tjiptono (2009) .
1. Strategi level korporasi
Strategi level korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak yang mengatur
kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari
satu.
2. Strategi level unit bisnis
Strategi level unit bisnis lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi
suatu bisnis tertentu. Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya
menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap
pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dan dalam kondisi pasar tertentu.
3. Strategi level fungsional
Strategi level fungsional merupakan strategi dalam kerangka fungsi-fungsi
manajemen (secara tradisional terdiri atas riset dan pengembangan, keuangan,
produksi dan operasi, pemasaran, personalia/ sumberdaya manusia) yang dapat
mendukung strategi level unit bisnis.
Strategi Pemasaran
Salah satu strategi fungsional dalam suatu bisnis adalah strategi pemasaran.
(Sumarwan, et al 2010) mendefinisikan bahwa strategi pemasaran adalah suatu
rencana yang menguraikan bagaimana suatu usaha harus memahami konsumen
agar dapat menyusun strategi pemasarannya untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan, meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan nilai tambah. Tull
dan Kahle (1990) dalam Tjiptono (2008) mendefinisikan strategi pemasaran
sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui
pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani
pasar sasaran. Strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan
variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning,
elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran.
Menurut Kotler (2003), strategi pemasaran terdiri dari prinsip-prinsip dasar
yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan
pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Pemahaman yang baik mengenai
konsep strategi dan konsep-konsep lain sangat berkaitan dalam menentukan
kesuksesan strategi yang disusun. Konsep-konsep strategi tersebut meliputi :
11
1. Distinctive Strategy
Distinctive Strategy aitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan dengan baik dibandingkan dengan pesaingnya. Suatu
perusahaan yang memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh pesaing
dipandang sebagai perusahaan yang distinctive strategy. Terdapat dua faktor
yang dapat menyebabkan sebuah perusahaan dapat unggul dibandingkan
pesaingnya, yaitu keahlian tenaga kerja dan kemampuan sumberdaya yang
dimiliki.
2. Keunggulan Bersaing (Competitive Advantage)
Keunggulan Bersaing disebabkan oleh pilihan strategi yang dilakukan
peusahaan untuk merebut peluang pasar. Perusahaan dapat memperoleh
keunggulan bersaing yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya jika dapat
memberikan harga jual yang lebih murah daripada harga pesaingnya dengan
nilai atau kualitas yang sama, harga jual yang lebih rendah dapat dicapai oleh
peusahaan dengan memanfaatkan skala ekonomis, efisiensi produk,
penggunaaan teknologi, kemudahan akses dengan bahan baku dan sebagainya.
Selanjutnya Kotler dan Keller (2009) menjelaskan bahwa strategi pemasaran
merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan unit bisnis.
Sebelum merancang suatu strategi, unit bisnis perlu menetapkan sasaran atau
tujuan yang spesifik terlebih dahulu. Selain itu strategi pemasaran harus mampu
menggambarkan tentang apa yang akan dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap kesempatan. Menurut Corey (dalam Tjiptono, 2008), strategi
pemasaran terdiriatas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut
adalah :
1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Keputusan ini
didasarakna pada faktor-faktor :
a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang dapat
diproteksi dan didominasi.
b. Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya pemusatan
(fokus) yang lebih sempit.
c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error dalam
menanggapi peluang dan tantangan.
d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya langka
atau pasar yang terproteksi.
2. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini
produk, dan desai penawaran individual pada masing-masing lini. Produk itu
sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan dengan
melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu sendiri, nama
merek produk, ketersediaan produk, jaminan atau garansi, jasa reparasi, dan
bantuan teknis yang disediakan penjual, serta hubungan personal yang
mungkin terbentuk di antara pembeli dan penjual.
3. Penetapan harga, yaitu menenukan harga yang dapat mencerminkan nilai
kuantitatif dari produk kepada pelanggan.
4. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk hingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan menggunakannya.
5. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing dan public relations.
12
Bauran Pemasaran
Strategi yang dapat dijalankan oleh suatu bisnis dalam melaksanakan
strategi pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran Pemasaran (marketing mix)
merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
berkelanjutan dalam mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler dan
Keller, 2003). Strategi bauran pemasaran menetapkan komposisi terbaik dari
keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk dapat mencapai sasaran pasar
yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Keempat unsur
atau variabel strategi bauran pemasaran adalah produk (product), harga (price),
distribusi (place), dan promosi (promotion). Bauran pemasaran berfungsi sebagai
pedoman dalam menggunakan variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikendalikan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam bidang
pemasaran (Assauri 2007). Unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri dari empat
elemen utama dapat dilihat pada Gambar 3.
Bauran Pemasaran
penetapan harga produk oleh perusahaan akan mengikuti harga rata-rata pasar
atau mengikuti harga dari perusahaan yang dominan (market leader).
Dr. Coffee Jaya Raya merupakan salah satu usaha yang bergerak pada
pengolahan kopi. Usaha tersebut memproduksi single origin coffee dengan
delapan jenis kopi robusta dan empat jenis kopi arabika serta memproduksi dua
jenis kopi luwak. Konsumsi kopi domestik yang cenderung meningkat menjadi
peluang untuk memasarkan produk single origin coffee. Namun adanya potensi
tersebut juga menjadi permasalahan bagi Dr. Coffee Jaya Raya, dikarenakan
adanya ancaman berupa persaingan dalam industri maupun substitusi juga
meningkat. Persaingan yang meningkat mengindikasikan gejala fluktuasi pada
penjualan produk single origin coffee. Permasalahan lain adalah belum
tercapainya target pendapatan sehingga ada gap antara target pendapatan dengan
realisasinya. Hal tersebut mengindikasikan strategi pemasaran yang telah
dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya dikatakan belum optimal. Selain itu kegiatan
pemasaran juga terkendala karena tidak didukung dengan tersedianya sumber
daya manusia, kegiatan pemasaran dan produksi dikelola langsung oleh Owner.
Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan pemasaran pada Dr. Coffee Jaya
Raya diperlukan adanya perencanaan kembali strategi pemasaran produk single
origin coffee melalui analisis bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan
salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi strategi
pemasaran. Usaha Dr. Coffee Jaya Raya lebih fokus pada penjualan barang bukan
mengutamakan jasa oleh karena itu pendekatan bauran pemasaran yang digunakan
pada penelitian ini hanya menggunakan pendekatan 4P (produk, harga,
pemasarann dan promosi). Selanjutnya dengan keempat elemen bauran pemasaran
maka dilakukan analisis deskriptif dan analisis hirarki proses. Analisis deskriptif
oleh konsumen digunakan untuk mementukan dan mengevaluasi kegiatan
pemasaran produk Single origin coffee yang telah diterapkan Dr. Coffee Jaya
Raya. Selanjutnya dengan menggunakan metode Analytical hierarchy process
(AHP) dilakukan penetapan prioritas strategi pemasaran dengan menyusun suatu
hirarki sehingga diperoleh rekomendasi strategi pemasaran yang tepat, kemudian
akhirnya didapatkan prioritas strategi yang tepat dan strategis untuk dijalankan
perusahaan dalam mengatasi permasalahan. Secara skematis, kerangka pemikiran
operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.
16
Potensi
Konsumsi kopi domestik yang meningkat menjadi peluang pemasaran produk
single origin coffee
Permasalahan
1. Terdapat gap antara target pendapatan dengan pendapatan yang diterima
2. Tidak tercapainya target penjualan
3. Keterbatasan sumber daya manusia dan modal
Analisis strategi pemasaran produk single origin coffee yang telah dilakukan Dr.
Coffee Jaya Raya melalui bauran pemasaran
Keterangan :
: Dianalisis
: Tidak dianalisis
17
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan disalah satu industri hilir kopi di kota Bandar
Lampung, yaitu Dr. Coffee Jaya Raya yang terletak di Jl. Soemantri Brojonegoro
Gedung Meneng Rajabasa, Bandar Lampung. Dr. Coffee Jaya Raya merupakan
salah satu industri hilir kopi yang potensial dalam memasarkan single origin
coffee. Dr. Coffee Jaya Raya memproduksi single origin coffee dengan kualitas
premium. Selain itu Dr. Coffee Jaya Raya tergabung dalam Asosiasi Industri Kopi
Bubuk lampung (AIKBL) dan menjadi anggota aktif, sehingga pemasaran single
origin coffee tidak hanya melalui cafe namun juga melalui gerai UKM mart
AIKBL. Pertimbangan lainnya dalam pemilihan lokasi penelitian juga karena
adanya ketersediaan data serta kesediaan pihak manajemen Dr. Coffee Jaya Raya
untuk dijadikan sebagai objek penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama satu
bulan, dimulai bulan Maret 2016 hingga April 2016.
pendapat konsumen. Responden yang dipilih terdiri dari konsumen yang membeli
roasted coffee, grinding coffee serta konsumen cafe.
Wawancara dan observasi dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan
tujuan, bauran dan sub bauran pemasaran. Setelah itu, dilakukan wawancara
dengan pengisian kuesioner terhadap pihak internal yang dianggap memiliki
informasi lebih mengenai produk single origin coffee dan berkontribusi dalam
pengambilan keputusan di Dr. Coffee Jaya Raya. Pihak internal yang menjadi
responden meliputi adalah pemilik Dr. Coffee Jaya Raya. Responden yang terpilih
merupakan pihak internal yang sudah berpengalaman dalam kegiatan pemasaran
single origin coffee. Sebelum dilakukan pengisian kuesioner maka akan dilakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada responden tersebut. Responden akan dijelaskan
mengenai penggunaan metode AHP dan tata cara pengisian kuesioner mulai dari
penjelasan setiap elemen yang terdapat pada kuesioner hingga menjelaskan nilai
skala banding sebagai pembobot dalam kuesioner. Hal ini bertujuan agar tidak
terjadi bias pada saat pengisian kuesioner dan pengolahan data. Kemudian
pengisian kuesioner dilakukan secara langsung dan tidak menunda untuk
menghindari ketidakkonsistenan jawaban.
Selanjutnya, pengumpulan data primer mengenai persepsi konsumen juga
dilakukan dengan pengisisan kuesioner. Responden akan diberikan penjelasan
terlebih dahulu mengenai tata cara pengisian kuesioner dan dibimbing langsung
pada saat pengisian kuesioner.
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mementukan dan mengevaluasi
kegiatan pemasaran produk single origin coffee yang telah diterapkan Dr. Coffee
Jaya Raya melalui pendekatan bauran pemasaran 4P (produk, harga, promosi,
distribusi). Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk mengevaluasi
prioritas strategi bauran pemasaran yang dihasilkan. Evaluasi strategi bauran
pemasaran dilakukan melalui persepsi/penilaian konsumen terhadap atribut bauran
pemasaran produk single origin coffee dengan menggunakan skala likert. Skala
likert yang digunakan pada penelitian ini merupakan skala seimbang. Dengan
menggunakan skala seimbang diharapkan dapat menghasilkan data yang objektif.
Tingkat persepsi konsumen diukur menggunakan lima skala yaitu sangat
setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Selanjutnya, data
yang diperoleh dari hasil persepsi konsumen dihitung dengan menggunakan
tabulasi deskriptif. Data tersebut dikelompokkan sesuai dengan jawaban
konsumen dan dipersentasekan berdasarkan jumlah responden konsumen. Setelah
itu, jawaban konsumen dikonversi ke skala nilai terkait dengan bobot persepsinya.
Persepsi konsumen dan bobot persepsi tertera pada Tabel 4.
19
m−n
RS=
B
Keterangan :
m : Skor maksimum
n : Skor minimum
B : Banyaknya kelas yang terbentuk
Intensitas
Definisi Penjelasan
Pentingnya
1 Kedua elemen sama Dua elemen menyumbang
pentingnya sama besar pada sifat itu
3 Elemen yang satu sedikit Pertimbangan sedikit
lebih penting daripada yang menyokong satu elemen atas
lainnya elemen lainnya
5 Elemen yang satu sangat Pengalaman dan
penting dari elemen yang pertimbangan dengan kuat
lainnya menyokong satu elemen atas
elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih Satu elemen dengan kuat
penting daripada elemen disokong dari dominannya
lainnya telah terlihat dalam praktek
9 Satu elemen mutlak lebih Bukti yang menyokong
penting daripada elemen elemen yang satu atas yang
lainnya lainnya memiliki tingkat
penegasan yang tertinggal
yang mungkin menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua Kompromi diperlukan di
pertimbangan yang antara dua pertimbangan
berdekatan
Jika untuk aktivitas mendapat satu angka bila dibandingkan
Kebalikan dengan aktivitas j, maka memiliki nilai kebalikannya bila
dibandingkan dengan i
Sumber : Saaty (1993)
X A1 A2 A3 … An
A1 A11 A12 A13 … A1n
A2 A21 A22 A23 … A2n
A3 A31 A32 A33 … A3n
… … … … … …
An Ann
Sumber : Saaty(1993)
X G1 G2 G3 … Gn
G1 G11 G12 G13 … G1n
G2 G21 G22 G23 … G2n
G3 G31 G32 G33 … G3n
… … … … … …
Gn Gnn
Sumber : Saaty (1993)
dalam bentuk raw material. Kopi tersebut diolah oleh negara pengekspor dan
dijual kembali ke Indonesia dengan harga yang sangat tinggi. Kondisi tersebutlah
yang mendorong owner yakni Muhammad Alghazali Qurtubi untuk menjalankan
usaha pengolahan kopi. Beliau merasa usaha pengolahan kopi memiliki prospek
bisnis yang baik terlebih pada premium coffee, didukung dengan adanya potensi
sumber daya lokal yakni perkebunan kopi dan binatang luwak (musang). Pada
Oktober 2008 owner Dr. Coffee Jaya Raya berinisiatif untuk memulai bisnisnya
dengan turun langsung ke petani-petani untuk belajar mengenai kopi dan
selanjutnya owner mulai mengolah kopi luwak secara mandiri dengan bahan baku
yang diperoleh dari petani tersebut. Pengolahan kopi dilakukan secara
konvensional. Pada tahun 2008, owner hanya fokus pada pengolahan dan
pemasaran kopi luwak, penjualan kopi luwak pun hanya di packaging dengan
plastik dan dipasarkan dengan merek civet coffee. Selanjutnya pada tahun 2013,
owner mulai belajar beragam jenis kopi, tidak hanya kopi luwak, sehingga
pemasaran serta penjualan kopi mulai beragam. Kopi yang dijual terdiri dari kopi
luwak robusta dan kopi luwak arabica, kopi Robusta dan kopi Arabica. Karena
penjualan kopi telah beragam, tidak hanya sebatas kopi luwak akhirnya pada 2013
merek premium coffee Civet Coffee diganti dengan merek Dr .Coffee.
Selanjutnya pada pertengahan tahun 2015, owner mendirikan sebuah cafe.
Pendirian cafe bertujuan untuk memperluas pemasaran produk yang dihasilkan.
Karena pemasarannya belum meluas dan produk belum dikenal masyarakat luas,
selama ini penjualannya hanya tertuju untuk memenuhi permintaan teman dan
kenalan saja. Oleh sebab itu owner mendirikan cafe agar bisnisnya profitable dan
suistanable. Dr. Coffee cafe beroperasi hari senin hingga sabtu pada pukul 09.00-
22.00 WIB. Pada hari minggu Dr. Coffee cafe libur karena aktivitas kampus libur
maka Dr. Coffee cafe pun tidak beroperasi, sebab konsumen Dr. Coffee cafe
mayoritas dosen maupun mahasiswa Universitas Lampung.
Setiap usaha umumnya memiliki visi dan misi kedepan yang harus dicapai,
begitu juga dengan Dr.Coffee Jaya Raya. Walaupun saat ini belum memiliki visi
misi tertulis, namun berdasarkan wawancara dengan owner diperoleh kesimpulan
bahwa visi utama dari Dr.Coffee Jaya Raya adalah memperluas pangsa pasar
single origin coffee khususnya kopi robusta. Misi Dr. Coffee Jaya Raya untuk
mencapai visi adalah menjadi salah satu eksportir kopi sangrai/kopi bubuk
premium skala besar pada tahun 2020, menyiapkan sarana dan prasarana yang
25
Struktur kerja pada Dr. Coffee Jaya Raya relatif sederhana. Sistem kerja
belum terorgainsir dengan baik, jobdesc belum jelas namun SOP (standard
operational procedure) sudah tertulis dan harus dipatuhi oleh para pekerja.
Jumlah pekerja di Dr. Coffee Jaya Raya pada Desember 2015 terdiri dari 4 orang
pekerja yang terdiri dari 3 orang barista (peracik kopi), 1 orang chef. Kemudian
pada Februari 2016 terjadi resign 2 orang pekerja, sehingga pekerja aktif hanya 1
orang barista dan 1 orang chef, dan kemudian pada maret 2016 owner merekrut
seorang barista. Kedua tenaga kerja Dr. Coffee Jaya Raya adalah lulusan SLTA
dan satu orang tenaga kerja serta owner adalah lulusan S1. Untuk bidang
keuangan, produksi maupun pemasaran dikelola sendiri oleh owner sehingga tidak
ada manager pada usaha Dr. Coffee Jaya Raya. Sedangkan pekerja bertugas pada
bagian grinding, labeling, packaging produk, serta pelayanan cafe dan kasir.
Dalam pengambilan keputusan pada keseluruhan pelaksanaan usaha
sepenuhnya menjadi kewajiban pimpinan umum. Usaha ini dipimpin oleh seorang
pimpinan umum yakni Muhammad Al Ghazali Qurtubi, beliau merupakan pendiri
sekaligus pemilik Dr.Coffee Jaya Raya.
Produksi
Dr. Coffee Jaya Raya memproduksi bermacam single origin coffee dengan
kualitas terbaik. Single origin coffee diproduksi menggunakan kopi grade 1
dengan proses terbaik sehingga diperoleh kualitas premium. Proses pengolahan
pasca panen buah kopi terdiri dari dua, yakni full washed (olah basah) dan dry
washed (olah kering). Pada olah kering, tahap pertama yang dilakukan adalah
memetik buah kopi yang berwarna merah, sedangkan buah kopi yang berwarna
kuning dan hijau dibiarkan pada pohon. Selanjutnya, adalah proses rembang,
yakni buah kopi yang dipetik direndam dalam air, kemudian buah kopi yang
tenggelam diambil sedangkan buah kopi yang mengambang dibuang. Buah kopi
yang terpilih kemudian di kupas dan dibuang kulit cherrynya (kulit merah), proses
ini disebut pulper. Proses selanjutnya adalah direndam selama 24-36 jam serta
dicuci pada air mengalir, proses pencucian bertujuan agar kulit cangkang bersih
dari lendir kopi yang masih menempel. Selanjutnya dilakukan pengeringan yang
dapat dilakukan di lantai, terpal maupun paranet. Setelah pengeringan, dilakukan
proses huller yakni kulit tanduk/cangkang dibuang. Kemudian dilakukan sortasi
agar diperoleh biji yang terbaik yakni tidak busuk, tidak bolong dan tidak pecah.
Selanjutnya dilakukan grading, sehingga diperoleh grade 1. Sedangkan untuk
proses pengolahan dry washed, tahap pertama adalah petik merah kemudian
dilakukan tahap pengeringan yakni dengan menjemur buah kopi di lantai maupun
terpal. Proses selanjutnya sama seperti pengolahan full washed, setelah
pengeringan dilakukan proses huller. Kemudian dilakukan sortasi agar diperoleh
biji yang terbaik yakni tidak busuk, tidak bolong dan tidak pecah dan dilakukan
grading.
Proses pasca panen tersebut dilakukan oleh petani mitra, sedangkan Dr.
Coffee Jaya Raya menerima sudah dalam bentuk biji kopi yang telah di fermentasi.
Proses pengolahan yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya adalah penyangraian dan
penggilingan biji kopi yang telah difermentasi. Biji kopi dengan grade 1 yang
telah difermentasi tersebut di roasting hingga warna kecokelatan. Setelah
disangrai, biji kopi digiling menggunakan mesin sehingga dihasilkan kopi bubuk
halus. Dr. Coffee Jaya Raya menawarkan single origin coffee dalam bentuk biji
sangrai, kopi bubuk serta kopi seduh dan diversifikasinya lainnya. Dr. Coffee Jaya
Raya menjual single origin coffee sesuai dengan permintaan konsumen.
Konsumen single origin coffee bebas membeli dalam bentuk apapun. Umumnya
konsumen yang membeli single origin coffee dalam bentuk biji sangrai adalah
konsumen yang berasal dari luar negeri dan konsumen dalam negeri yang
memiliki machine coffee sehingga mereka bisa menggiling biji kopi sendiri di
27
rumah. Sedangkan konsumen yang membeli single origin coffee dalam bentuk
kopi bubuk adalah konsumen yang suka mengkonsumsi kopi namun tidak
memiliki machine coffee untuk menggiling kopi.
Kuantitas MedSos
Netto Ketejangkauan
Kopi Penjualan
Media
Bentuk
Massa
olahan Biaya Persediaan
Produk
Diskriminasi Pemasaran
Variasi
harga Langsung
Jenis
Kegiatan pemasaran premium coffee di Dr. Coffee Jaya Raya selama ini
belum dirumuskan dengan konsep bauran pemasaran 4P. Kegiatan pemasaran
masih dilakukan secara sederhana, walaupun produk telah dijual ke berbagai
negara namun pemasaran produk yang dihasilkan Dr. Coffee Jaya Raya masih
tergolong word of mouth.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Dr. Coffee Jaya Raya, tujuan
yang ingin dicapai dari kegiatan pemasaran produk single origin coffee adalah
untuk memperoleh profit, membantu petani mitra, mengedukasi konsumen serta
memperkenalkan kopi premium lampung. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing tujuan pemasaran single origin coffee yaitu :
1. Memperoleh profit
Umumnya suatu bisnis dibangun untuk memperoleh keuntungan. Begitu juga
dengan Dr.Coffee Jaya Raya yang menjadikan keuntungan sebagai tujuan
pemasaran premium coffee. Profit yang diperoleh setiap bulannya digunakan
sebagai modal untuk ekspansi usaha. Selanjutnya dengan berkembangnya suatu
usaha akan membuat profit yang diperoleh menjadi lebih tinggi dan perputaran
modal akan menjadi lebih cepat.
2. Membantu petani mitra
Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah sentra penghasil kopi, namun
masyarakat lampung belum sepenuhnya paham mengenai minum kopi yang
baik dan benar, umumnya masyarakat lampung mengkonsumsi kopi pasar yang
diproduksi secara asal-asalan. Oleh sebab itu dengan memproduksi premium
coffee, Dr. Coffee Jaya Raya turut membantu petani dalam hal memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi. Selain mendapat pendapatan lebih, petani juga
memperoleh pengalaman serta ilmu dalam mengolah kopi petik merah. Karena
premium coffee dihasilkan dari kopi petik merah yang diolah secara baik dan
benar. Premium coffee memiliki harga yang lebih tinggi, sehingga pendapatan
yang diperoleh petani lebih tinggi dibandingkan petani yang mengolah secara
asalan.
3. Mengedukasi konsumen
Pada tahun 2015, Dr. Coffee Jaya Raya rutin mendatangkan pakar/ahli kopi
untuk berdiskusi maupun melakukan cupping test. Selain itu, Dr. Coffee Jaya
Raya juga membuka konsultasi seputar kopi untuk umum, sehingga banyak
para pemula belajar dan konsultasi mengenai kopi di Dr.Coffee Jaya Raya.
Kemudian, Dr. Coffee Jaya Raya juga memperkenalkan kopi premiumnya ke
bazar di kampus UNILA, maupun pada pameran lokal, nasional dan
internasional. Salah satu tujuan pemasaran kopi premium ini adalah untuk
memperbaiki kebiasaan dan kebudayaan masyarakat lampung, yang
menginginkan kopi murah dengan kuantitas yang banyak, mereka kurang
peduli dengan kualitas kopi.
4. Memperkenalkan kopi premium lampung
Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra produksi kopi robusta, namun
kopi robusta lampung umumnya masih berkualitas rendah. Sehingga kopi
bubuk yang dihasilkan juga berkualitas rendah. Berbeda dengan kopi yang
dihasilkan produsen kopi olahan lain, Dr. Coffee Jaya Raya menawarkan kopi
premium lampung yang diperoleh dari biji kopi petik merah dan telah
29
Produk
Produk merupakan bauran pemasaran yang utama, karena produk dapat
dirasakan secara langsung oleh konsumen. Karena itu, Dr. Coffee Jaya Raya
sangat concern akan produknya. Dr. Coffee Jaya Raya sangat memperhatikan
subsistem agribisnis dari hulu hingga ke hilir. Bahan baku yang digunakan oleh
Dr. Coffee Jaya Raya adalah biji kopi petik merah dan diolah secara modern.
Produk kopi yang diproduksi oleh Dr. Coffee Jaya Raya berupa kopi
premium dengan kualitas terbaik. Kopi merek Dr. Coffee tersedia dalam kemasan
alumunium foil ukuran 100 gr, 200 gr dan 1 kg serta menerima custom dalam
bentuk mug dan jar. Kopi premium yang ditawarkan berupa kopi sangrai, kopi
bubuk maupun siap seduh. Produk ini telah memiliki izin dari instansi pemerintah,
diantaranya Departemen Kesehatan Kota Bandar Lampung dengan nomor izin
Depkes P-IRT No 218998763778917 yang telah tercantum pada kemasan. Selain
pencantuman nomor izin Departemen Kesehatan, pada kemasan juga terdapat
keterangan merek produk, nama perusahaan produsen, komposisi produk, netto
atau berat bersih produk, jenis kopi dan tanggal kadaluarsa. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak internal Dr. Coffee Jaya Raya maka diperoleh hasil
penetapan sub bauran produk seperti kuantitas, kualitas, bentuk olahan dan variasi
jenis. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub bauran tersebut :
1. Kualitas
Single oigin coffee yang ditawarkan Dr. Coffee Jaya Raya merupakan
kopi premium yang telah terjamin kualitasnya. Dr. Coffee Jaya Raya
menjadikan kualitas sebagai salah satu variabel yang menjadi prioritas utama,
dengan kualitas yang diberikan diharapkan konsumen merasa puas dan loyal
30
akan produk. Kopi premium diperoleh dari bahan baku berkualitas serta cara
pengolahan yang modern.
a. Bahan baku
Bahan baku merupakan input terpenting dalam suatu usaha. Kegiatan
operasional usaha akan terhambat bahkan dapat terhenti bila bahan baku
tidak ada. Oleh karena itu bahan baku sangat mempengaruhi proses
produksi serta kualitas suatu produk. Bahan baku yang digunakan Dr.
Coffee Jaya Raya adalah bahan baku berkualitas. Salah satu cara
mempertahankan kualitas produk adalah dengan penetapan standar bahan
baku. Dr. Coffee Jaya Raya menetapkan standar bahan baku diantaranya,
menggunakan biji kopi petik merah grade 1, kadar air maksimal 12%,
dan nilai cacat biji kopi maksimal 1.
b. Pengolahan
Selain bahan baku, proses pengolahan juga dapat mempengaruhi kualitas
produk. Pengolahan bahan baku berupa biji kopi dilakukan oleh petani
mitra, pengolahan terdiri dari pengolahan kering (dry washed) dan
pengolahan basah (full washed). Kemudian biji kopi tersebut di olah
menjadi kopi sangrai maupun kopi bubuk melalui beberapa tahapan,
yaitu penyangraian (roasting) dan penggilingan (grinding). Penyangraian
menggunakan mesin yang dapat membuat kopi matang secara merata dan
sempurna. Selanjutnya biji yang telah disangrai (roasted coffee) di giling
sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Kuantitas
Kuantitas/jumlah kopi yang didistribusikan oleh Dr. Coffee Jaya Raya
dapat berubah setiap waktu. Hal tersebut disesuaikan dengan jumlah
permintaan yang ada. Pada awal pendirian cafe, Dr. Coffee Jaya Raya
menawarkan 18 variasi jenis kopi, namun setiap akhir tahun pemilik usaha
mengevaluasi jumlah permintaan setiap variasi jenis kopi yang ditawarkan.
Sehingga pada tahun 2016 ini, Dr. Coffee Jaya Raya hanya menawarkan 14
jenis kopi. Selain jumlah permintaan, penetapan kuantitas setiap jenis kopi
juga berdasarkan jumlah ketersediaan bahan baku yakni biji kopi. Kedua
indikator tersebut dijadikan acuan bagi Dr. Coffee Jaya Raya dalam
produksi single origin coffee.
Saat ini, Dr. Coffee Jaya Raya menghasilkan kopi luwak 20 kg/bulan
dengan target penjualan sekitar 10 kg/bulan, namun realisasi penjualan baru
sekitar 5-8 kg/bulan. Sedangkan produksi kopi robusta sebanyak 50-80
kg/bulan dengan realisasi penjualan sebesar 30 kg/bulan.
3. Bentuk Olahan
Kopi kualitas premium yang ditawarkan Dr. Coffee Jaya Raya terdiri dari
tiga bentuk, yakni kopi sangrai (roasted bean coffee), kopi bubuk, dan kopi
seduh. Kopi sangrai (roasted bean coffee) umumnya untuk memenuhi
demand konsumen luar negeri dan cafe/coffee shop. Sedangkan kopi bubuk
untuk konsumen akhir dan distributor. Bentuk lainnya, yakni kopi seduh
adalah kopi yang ditawarkan langsung kepada konsumen Dr. Coffee cafe.
Di zaman sekarang ini kopi seduh sedang populer, trend minum kopi seduh
saat ini terus meningkat. Hal tersebut disebabkan oleh semakin
31
4. Variasi Jenis
Bila dilihat dari keragaman produk, Dr. Coffee Jaya Raya
menawarkan beragam variasi jenis single origin coffee. Kopi tersebut
diperoleh dari daerah penghasil kopi di pulau Sumatera, khususnya Provinsi
Lampung dan juga provinsi lainnya. Variasi jenis kopi dapat dilihat pada
Tabel 10.
Tabel 10 Variasi Jenis Single origin coffee
Harga
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Umumnya suatu usaha tidak hanya
menetapkan satu harga tunggal, tetapi berupa struktur penetapan harga (pricing
structure) yang mencakup item-item yang berbeda di setiap lini produk. Harga
yang ditetapkan juga berubah dari waktu ke waktu seiring dengan siklus hidup
produk (Subagyo, 2010). Begitu juga dengan Dr. Coffee Jaya Raya, penetapan
harga yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya mengalami perubahan dari waktu ke
waktu. Perubahan tersebut sesuai dengan kondisi keuangan dan perkembangan
usaha. Pada awal usaha, sistem harga yang ditetapkan berdasarkan bahan baku
dan profit yang diinginkan saja. Namun dengan berkembangnya usaha sistem
harga tidak lagi hanya mempertimbangkan bahan baku dan profit, akan tetapi
perlu juga mempertimbangkan biaya operasional usaha. Karena harga
menciptakan pendapatan maka penting dalam bisnis untuk menetapkan harga
dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak internal Dr. Coffee Jaya
Raya maka diperoleh hasil penetapan sub bauran harga sebagai berikut :
1. Variasi Jenis
Penetapan harga single origin coffee berdasarkan jenis kopi yakni kopi
Robusta, Arabica dan Luwak. Saat ini harga kopi luwak merupakan harga kopi
termahal di indonesia dan dunia. Selanjutnya kopi Arabica memiliki harga
yang lebih tinggi dibanding kopi Robusta.
3. Biaya Operasional
Penetapan harga untuk setiap produk single origin coffee berdasarkan metode
cost-plus, dimana keseluruhan biaya operasional yang terdiri dari biaya
produksi, biaya packaging, dan biaya promosi ditambah dengan margin yang
diinginkan sehingga diperoleh harga jual. Profit yang ditambahkan oleh Dr.
Coffee Jaya Raya sekitar 60-80% dari HPP. Mark up tersebut ditambahkan
pada harga jual dengan tujuan untuk memperoleh profit dan sebagai salah satu
upaya dalam mengatasi risiko harga bahan baku yang tidak stabil serta untuk
menutupi biaya investasi cafe. Karena Dr. Coffee Jaya Raya tidak
memperhitungkan biaya investasi secara detail.
4. Diskriminasi Harga
Dr. Coffee Jaya Raya menetapkan diskriminasi harga antara distributor dan
konsumen akhir. Harga untuk distributor lebih rendah dibanding harga
33
Distribusi
Mengacu pada Rahartanti (2009), strategi distribusi merupakan salah satu
faktor yang dapat meningkatkan hasil penjualan karena saluran distribusi
merupakan jalur yang menyampaikan suatu produk sampai kepada konsumen.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak internal Dr. Coffee Jaya Raya maka
diperoleh hasil penetapan sub bauran distribusi yang terdiri dari :
1. Saluran Pemasaran
Terdapat sejumlah saluran pemasaran yang dapat diterapkan oleh produsen
agar produk diterima oleh konsumen. Namun secara umum dibagi menjadi dua,
yakni saluran pemasaran secara langsung dan tidak langsung. Menurut Paul
dan Louise (2006), saluran pemasaran langsung merupakan jalur pemasaran
yang paling sederhana dan langsung antara produsen dengan konsumen.
Metode ini dapat menghindarkan konflik diantara produsen dan penjual grosir
atau antara penjual grosir dengan penjual eceran. Sedangkan pemasaran tidak
langsung merupakan jalur pemasaran yang membutuhkan perantara antara
produsen dan konsumen. Pemasaran produk single origin coffee oleh Dr.
Coffee Jaya Raya dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pemasaran
langsung dilakukan melalui café, telepon, email dan media sosial, sehingga
konsumen kopi bubuk (roast and ground) maupun konsumen kopi seduh dapat
memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dengan mudah. Sedangkan pemasaran
tidak langsung yakni melalui distributor yang tersebar di Bandar Lampung,
Jakarta, Bandung, dan China. Tidak hanya melalui ditributor, pemasaran tidak
langsung single origin coffee juga melalui gerai UKM Mart. Aliran distribusi
tersaji pada Gambar 6.
34
Konsumen Akhir
3. Persediaan
Dr. Coffee Jaya Raya selalu memperhatikan persediaan produk di cafe,
sehingga dapat memenuhi permintaan yang ada baik itu roasted coffee maupun
grinding coffee. Oleh sebab itu, setiap dua hingga tiga minggu Dr.Coffee Jaya
Raya selalu melakukan penyangraian biji kopi, kemudian di packaging dengan
alumunium foil. Kemudian proses penggilingan dilakukan sesuai dengan
permintaan konsumen. Umumnya penggilingan baru dilakukan ketika
konsumen membeli, sehingga kopi bubuk yang dihasilkan masih fresh dan
memiliki aroma yang kuat. Ketersediaan produk penting untuk diperhatikan
karena berhubungan langsung dengan kontinuitas produk. (Rahartanti 2009)
ketersediaan produk dapat membentuk kepuasan konsumen, karena konsumen
selalu mendapat apa yang mereka inginkan.
Promosi
Promosi adalah suatu cara dan upaya agar produk maupun jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan dapat dikenal oleh konsumen. Menurut Subagyo
(2010) promosi pada hakikatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran.
Promosi yang sudah dilakukan oleh Dr. Coffee Jaya Raya dirasa sudah cukup
efisien meskipun dengan dana yang terbatas. Dana yang digunakan untuk promosi
produk single origin coffee dan cafe setiap bulannya sekitar Rp 1 000 000, namun
ketika profit yang didapat rendah, pemilik hanya membatasi dana promosi sekitar
Rp 200 000/bulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak internal Dr. Coffee
35
Jaya Raya maka diperoleh hasil penetapan sub bauran promosi seperti event,
pemasaran langsung, media sosial dan media massa.
1. Event/Humas
Salah satu promosi yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya adalah mengadakan
event untuk membangun hubungan dengan masyarakat. Hal tersebut dilakukan
untuk meningkatkan citra produk kepada konsumen. Bazar dan Pameran
merupakan kegiatan rutin yang diikuti Dr. Coffee Jaya Raya, bazar dan pameran
menjadi kegiatan promosi yang membuat pemasaran single origin coffee meluas,
karena bazar dan pameran yang diikuti tidak hanya skala lokal, melainkan
nasional bahkan internasional. Kegiatan bazar dan pameran skala lokal yang
diikuti meliputi Lampung fair, Bandar Lampung fair dan di Universitas Lampung.
Selain itu Dr. Coffee Jaya Raya juga pernah mengikuti bazar dan pameran di
beberapa kota seperti Jakarta, Solo, Medan, Banjarmasin dan Surabaya. Bahkan
pernah mengikuti pameran skala internasional di Hongkong. Dalam membangun
hubungan baik dengan masyarakat, Dr. Coffee Jaya Raya juga menjadi education
centre sebagai wadah untuk memberikan edukasi dan sharing terkait kopi kepada
masyarakat luas. Pemilik Dr. Coffee Jaya Raya memiliki banyak pengalaman dan
ilmu mengenai kopi, sehingga banyak orang asing, mahasiswa dan dosen yang
belajar tentang kopi dengan beliau. Pemilik Dr. Coffee Jaya Raya juga sering di
undang menjadi narasumber dalam acara kewirausahaan. Tak hanya itu, Dr.
Coffee juga pernah memberikan sponsor dalam kegiatan mahasiswa Universitas
Lampung. Bentuk promosi lainnya adalah dengan memberikan sampel gratis pada
waktu tertentu.
2. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya dengan memasarkan single
origin coffee melalui Dr. Coffee cafe. Pemasaran langsung merupakan salah satu
bentuk promosi yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya. Pemasaran langsung
bertujuan untuk memfasilitasi konsumen. Konsumen diberikan kesempatan untuk
konsultasi mengenai kopi yang ingin dibeli. Melalui pemasaran langsung Dr.
Coffee Jaya Raya dapat menginformasikan spesifikasi dari beragam variasi jenis
single origin coffee. Dr. Coffee cafe juga melakukan demo penyeduhan kopi
sebagai salah satu bentuk promosi. Selain itu Dr. Coffee Jaya Raya melakukan
pemasaran langsung melalui telepon dan email.
3. Media Sosial
Salah satu bentuk promosi yang dilakukan Dr. Coffee Jaya Raya dalam
memperkenalkan produknya adalah melalui media sosial. Media sosial digunakan
pemilik Dr. Coffee Jaya Raya untuk memperkenalkan cafe dan juga
menginformasikan mengenai variasi jenis kopi yang ditawarkan oleh Dr. Coffee
Jaya Raya. Media sosial yang digunakan meliputi Facebook, Instagram dan
Youtube. Namun, promosi melalui ketiga media sosial ini dinilai belum efektif
oleh pemilik usaha, menurut beliau hal tersebut disebabkan karena keterbatasan
sumber daya manusia. Ketiga media sosial tersebut masih dikelola langsung oleh
pemilik, sehingga tidak terdapat sumber daya manusia yang fokus untuk
melakukan promosi melalui media sosial. Fanpage facebook Dr. Coffee Jaya
Raya adalah Dr. Coffee Lampung Indonesia dan nama akun instagram yang
36
persentase 63.33 persen dan wanita sebesar 36.67 persen, hal ini menunjukkan
bahwa pria cenderung memiliki ketertarikan dan kencintaan terhadap kopi, namun
dengan adanya diversifikasi produk kopi tidak menutup kemungkinan wanita juga
mulai mengkonsumsi kopi. Selanjutnya, sebesar 40 persen responden berumur
kurang dari sama dengan dua puluh tahun, 20 persen responden berumur 21-25
tahun, dan 40 persen responden berumur lebih dari dua puluh lima tahun.
Kemudian dilihat dari pekerjaan, sebesar 46.67 persen responden adalah
pelajar/mahasiswa, selebihnya berprofesi sebagai dosen sebesar 10 persen,
pegawai swasta maupun wiraswasta masing-masing sebesar 13.33 persen dan 20
persen serta diluar profesi tersebut sebesar 10 persen. Pada distribusi pendapatan,
sebagian besar responden tergolong memiliki pendapatan antara Rp 1.000.000
hingga Rp 2.499.999.
Penilaian
Kriteria Jumlah Persentase Total
Konsumen
Kualitas Sangat setuju 8 26.67
terjamin Setuju 17 56.67
Cukup setuju 5 16.67 123
Tidak setuju 0 0.00
Sangat tidak setuju 0 0.00
Varian rasa Sangat setuju 4 13.33
sesuai dengan Setuju 15 50
keinginan Cukup setuju 9 30 111
Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 0 0.00
Tersedia Sangat setuju 5 16.67
dalam Setuju 18 60
beragam Cukup setuju 5 16.67 116
bentuk Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 0 0.00
16.67 persen menyatakan cukup setuju dengan keterjaminan kualitas single origin
coffee. Total nilai untuk kualitas terjamin sebesar 123 yang artinya strategi
tersebut efektif terhadap penilaian konsumen.
Selanjutnya terkait dengan variasi jenis sebanyak 13.33 persen konsumen
sangat setuju dan sebesar 50 persen responden menilai setuju bahwa variasi jenis
kopi yang ditawarkan sesuai dengan keinginan, 30 persen menyatakan cukup
setuju dan 16.67 persen menyatakan tidak setuju. Sehingga diperoleh total nilai
sebesar 111 yang artinya strategi tersebut efektif terhadap penilaian konsumen.
Penilaian berikutnya mengenai ketersediaan produk dalam beragam bentuk,
sebesar 16.67 persen responden menyatakan sangat setuju, 60 persen menyatakan
setuju, 16.67 persen menyatakan cukup setuju dan sisanya sebesar 6.67 persen
menyatakan tidak setuju. Kemudian diperoleh total nilai sebesar 116 yang artinya
strategi tersebut efektif terhadap penilaian konsumen.
Tabel 14 Alasan pembelian single origin coffee di Dr.Coffee Jaya Raya
Persentase
Keterangan Kriteria Jumlah Total (%)
(%)
Alasan Kualitas kopi 12 40
Pembelian Kopi Harga terjangkau 10 33.33
100
Ketersediaan 5 16.67
Promosi menarik 3 10
Dilihat dari tabel 14, diketahui bahwa sebagian besar alasan utama
pembelian single origin coffee adalah karena kualitas kopi sebesar 40 persen.
Konsumen merasa kualitas kopi yang ditawarkan memang benar kualitas premium.
Selain kualitas kopi, alasan selanjutnya adalah harga produk yang terjangkau
sebesar 33.33 persen. Menurut konsumen, bila dibandingkan dengan produk
sejenis lainnya harga single origin yang ditawarkan Dr. Coffee Jaya Raya lebih
terjangkau. Kemudian, alasan lainnya yakni ketersediaan produk sebesar 16.67
persen dan promosi yang menarik sebesar 10 persen.
Tabel 15 Tujuan pembelian single origin coffee di Dr.Coffee Jaya Raya
Persentase Total
Keterangan Kriteria Jumlah
(%) (%)
Tujuan Kebiasaan/hobi 14 46.67
Pembelian Kopi Mencoba 11 36.67
100
Dijual kembali 5 16.67
Memenuhi kebutuhan cafe 0 0.00
Penilaian Total
Kriteria Jumlah Persentase
Konsumen Nilai
Harga Sangat setuju 6 20
terjangkau Setuju 17 56.67
Cukup setuju 7 23.33 119
Tidak setuju 0 0.00
Sangat tidak setuju 0 0.00
Harga sesuai Sangat setuju 5 16.67
dengan cita Setuju 18 60
rasa Cukup setuju 7 23.33 118
Tidak setuju 0 0.00
Sangat tidak setuju 0 0.00
Harga sesuai Sangat setuju 10 33.33
dengan Setuju 15 50
kualitas Cukup setuju 5 16.67 125
Tidak setuju 0 0.00
Sangat tidak setuju 0 0.00
Penilaian
Kriteria Jumlah Persentase Total
Konsumen
Lokasi Cafe Sangat setuju 8 26.67
Strategis Setuju 11 36.67
Cukup setuju 8 26.67
Tidak setuju 3 10
114
Sangat tidak setuju 0 0.00
Cafe Sangat setuju 6 20
mempermudah Setuju 16 53.33
memperoleh Cukup setuju 6 20 116
produk Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 0 0.00
Produk selalu Sangat setuju 5 16.67
tersedia Setuju 13 43.33
Cukup setuju 10 33.33 111
Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 0 0.00
Penilaian
Kriteria Jumlah Persentase Total
Konsumen
Bazar menarik dan Sangat setuju 4 13.33
mengedukasi Setuju 15 50
Cukup setuju 8 26.67 110
Tidak setuju 3 10
Sangat tidak setuju 0 0.00
Medsos Sangat setuju 6 20
mempermudah Setuju 15 50
mendapat Cukup setuju 7 23.33 115
informasi Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 0 0.00
Promosi melalui Sangat setuju 8 26.67
cafe efisien Setuju 13 43.33
Cukup setuju 6 20 115
Tidak setuju 2 6.67
Sangat tidak setuju 1 3.33
Bauran Pemasaran
Tujuan RI
Produk Harga Promosi Distribusi
Memperoleh profit 0.358 0.066 0.440 0.136 0.084
Membantu petani mitra 0.061 0.268 0.546 0.125 0.056
Mengedukasi 0.297 0.074 0.475 0.154 0.095
Memperkenalkan kopi 0.286 0.058 0.515 0.145 0.052
lampung
Tabel 22 Bobot dan prioritas sub bauran berdasarkan tujuan memperoleh profit
Tabel 23 Bobot dan prioritas sub bauran berdasarkan tujuan Membantu petani
mitra
Tujuan Mengedukasi
Hasil pengolahan horizontal tingkat empat pada tujuan mengedukasi
diperoleh hasil bahwa bauran pemasaran promosi menjadi prioritas pertama. Sub
bauran pemasaran langsung menjadi prioritas pertama pada bauran promosi
dengan nilai 0.594. Menurut Dr. Coffee Jaya Raya, masyarakat pada umumnya
tidak mengetahui kebiasaan minum kopi yang baik. Oleh karena itu, Dr. Coffee
Jaya Raya menjadikan cafe sekaligus sebagai education center. Dr. Coffee Jaya
Raya membuka konsultasi seputar kopi untuk umum, sehingga banyak para
pemula yang berkonsultasi mengenai kopi. Kegiatan edukasi bertujuan untuk
memperbaiki kebiasaan dan kebudayaan masyarakat lampung yang selama ini
menginginkan kopi yang murah dengan kuantitas yang banyak, mereka kurang
peduli dengan kualitas kopi. Salah satu cara mengedukasi konsumen adalah
dengan pemasaran langsung. Rasio konsistensi pada sub bauran promosi sebesar
0.058, nilai tersebut telah memenuhi syarat konsistensi.
Bauran pemasaran produk menjadi prioritas kedua pada tujuan mengedukasi.
Sub bauran kualitas menjadi prioritas pertama pada bauran produk dengan bobot
sebesar 0.501. Dr. Coffee Jaya Raya menilai bahwa produk sangat penting untuk
diutamakan dalam tujuan mengedukasi, karena kualitas produk menjadi indikator
dalam mengedukasi. Rasio konsistensi pada sub bauran produk sebesar 0.076,
nilai tersebut telah memenuhi syarat konsistensi.
Bauran pemasaran distribusi menjadi prioritas ketiga pada tujuan ini. Sub
bauran distribusi yang menjadi prioritas pertama adalah keterjangkauan produk
dan persediaan dengan nilai bobot sama sebesar 0.429, sub bauran lainnya yakni
saluran pemasaran menjadi prioritas kedua atau terakhir pada bauran distribusi
dengan bobot sebesar 0.143. selanjutnya bauran pemasaran dengan prioritas
terakhir pada tujuan mengedukasi adalah bauran harga. Sub buaran pemasaran
48
yang utama pada bauran harga adalah variasi jenis dan prioritas terakhir adalah
biaya operasional dengan bobot masing-masing 0.467 dan 0.076. Rasio
konsistensi sub bauran harga adalah 0.094 yang artinya telah memenuhi syarat
konsistensi. Hasil pengolahan horizontal tingkat empat elemen sub bauran
pemasaran untuk tujuan mengedukasi dapat dilihat pada Tabel 24.
Pada bauran pemasaran produk, sub bauran yang menjadi prioritas utama
adalah variasi jenis dengan bobot 0.363. Beragam variasi jenis yang ditawarkan
menjadi prioritas utama pada bauran produk dikarenakan Dr. Coffee Jaya Raya
selalu ingin memenuhi permintaan konsumen, dimana saat ini semakin
berkembangnya keinginan konsumen terhadap beragam cita dan rasa kopi.
Bauran prioritas ketiga yaitu distribusi, sub bauran yang menjadi prioritas
utama adalah keterjangkauan produk dengan bobot sebesar 0.581. Keterjangkauan
produk dalam hal ini adalah dimana konsumen dengan mudah memperoleh
produk. Karena bila terjadi suatu hambatan untuk memperoleh produk, konsumen
akan cenderung mengganti produk dengan yang mudah diperoleh. Oleh sebab itu
Dr. Coffee Jaya Raya sangat memperhatikan dan mengutamakan keterjangkauan
produk.
Sub bauran harga yang menjadi prioritas pertama adalah berat bersih kopi.
Hal tersebut dikarenakan, berat bersih kopi sangat mempengaruhi harga jual
single origin coffee. Single origin coffee murni 100 persen kopi pilihan tanpa ada
campuran dengan bahan lain. Oleh sebab itu berat bersih kopi sangat berpengaruh
penting dalam penetapan harga. Berikut hasil pengolahan vertikal tingkat empat
dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27 Bobot dan prioritas sub bauran pemasaran single origin coffee
Simpulan
Saran
Beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan Dr. Coffee Jaya Raya
dalam memasarkan single origin coffee adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya Dr. Coffee Jaya Raya memberikan prioritas utama pada strategi
promosi dan juga strategi produk. Strategi promosi melalui pemasaran
langsung di cafe dan membuka cabang.
2. Perlu adanya SDM yang mengatur bagian keuangan dan pemasaran. Sehingga
kegiatan pemasaran dan promosi dapat berjalan dan tidak terkendala serta
pembukuan menjadi rapi.
3. Sebaiknya Dr. Coffee Jaya Raya juga memperhatikan ketiga variabel bauran
pemasaran lainnya, yakni people, process dan physical evidence karena Dr.
Coffee cafe merupakan usaha dalam bidang jasa.
53
DAFTAR PUSTAKA
Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran Ed ke-13 Jilid 1. Jakarta (ID).
Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Marketing management, thirteenth
edition
Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran Ed ke-13 Jilid 2. Jakarta (ID).
Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Marketing management, thirteenth
edition
Kotler, Philip & G. Amstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Ed ke-12.
Jakarta : Erlangga
Mumpuni, CP. 2015. Penetapan Prioritas Strategi Bauran Pemasaran Produk Teh
Walini [Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Rahartanti, RY. 2009. Analisis Pengambilan Keputusan Prioritas Strategi
Pemasaran Kopi Herbal Oriental Coffee Vitaccino pada CV Agrifamili
Renanthera Kota Bogor. [Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Rahmah, K. 2014. Analisis Strategi Pemasaran Kopi Lokal di Rumah Kopi
Ranin.[Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Rahmawati R, Yasin H. .Penentuan faktor prioritas mahasiswa dalam memilih
telepon seluler merk blackberry.
Rayhan, AB. 2014. Strategi Pemasaran Vamilk Resto dan Lounge Kota Bogor.
[Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Rohman, NH.2014. Strategi Pemasaran Restoran Zuppa Soup Kikiku di Bogor
Jawa Barat. [Skripsi].Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor
Saaty, T. Lorie. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses
Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang
Kompleks). Edisi Bahasa Indonesia Cetakan Ke-2. Jakarta (ID). Penerbit PT.
Pustaka Binama Pressindo
Sari, DR. 2014. Penetapan Prioritas Strategi Pemasaran Susu Sapi di Alda Alya
Dairy Farm Desa Sumber Jaya Kabupaten Bekasi. [Skripsi].Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor
Selang, CAD. Bauran pemasaran (marketing mix) pengaruhnya terhadap loyalitas
konsumen pada fresh mart bahu mall manado. Jurnal EMBA. Vol 1.(3)
Shinta, A. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang (ID). UB Press
Subagyo, Ahmad. 2010. Marketing in Business. Jakarta (ID). Penerbit Mitra
Wacana Media
Sumarwan U, Fachrodji A, Nursal A, et al. 2010. Pemasaran Strategik Persepsi
Value-Base Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor (ID): IPB Press.
Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi,
dan Kasus. Yogyakarta (ID) : CAPS.
Supranto, J dan Nanda Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen & Strategi
Pemasaran; Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta : Mitra
Wacana Media.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta (ID) : Penerbit CV.
ANDI OFFSET
55
LAMPIRAN
Kuantitas MedSos
(0.1277) Netto (0.0769) Ketejangkaua
Kopi n Penjualan
(0.4707) (0.5811)
Bentuk Media
olahan Massa
(0.1382) (0.2122) Persediaan
Biaya Produk
(0.2144) (0.3150)
Variasi Pemasaran
Jenis Langsung
(0.3629) Diskrimin (0.4680)
asi harga
(0.1085)
Keterangan :
Tingkat 2 : Tujuan
MP = Memperoleh profit
MPM = Membantu petani mitra
EDU = Mengedukasi
MKL = Memperkenalkan kopi premium lampung
56
Tampak dalam Dr. Coffee cafe Tampak depan Dr. Coffee cafe
58
RIWAYAT HIDUP