EVI YUNITA
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
ii
iii
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus Ozaizy Coffee n’ Resto, Kota Bogor)
adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Evi Yunita
NIM H34144025
Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
i
i
ABSTRAK
EVI YUNITA. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus
Ozaizy Coffee n’ Resto, Kota Bogor). Dibimbing oleh TINTIN SARIANTI.
Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu kedai kopi di Kota Bogor yang
lebih lengkap dengan menawarkan kopi sebagai menu utamanya serta makanan
ringan hingga makanan berat. Di Kota Bogor terdapat banyak kedai kopi yang dapat
menjadi pesaing. Oleh karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
menemukan cara agar dapat bertahan dalam persaingan. Tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis karakteristik konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto, menganalisis proses
keputusan pembelian konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto, dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto. Penelitian
ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan penelitian,
diketahui bahwa mayoritas konsumen yang berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto
adalah perempuan, berusia 18 sampai 26 tahun, berasal dari luar Bogor, belum
menikah, berpendidikan diploma, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, dan
berpendapatan Rp500 000 sampai Rp1 500 000. Komponen utama yang
mempengaruhi preferensi konsumen terdiri dari lima komponen yaitu produk dan
sarana pendukung, pelayanan, kualitas, lokasi, dan tampilan.
ABSTRACT
EVI YUNITA. Analysis of Factors Affecting Preference of Consumer (Cases
Ozaizy Coffee n’ Resto, Bogor). Supervised by TINTIN SARIANTI.
Ozaizy Coffee n’ Resto is one of the coffee shop in Bogor which is more
complete who offers coffee as the main menu and snacks until heavy meals. In
Bogor there are many modern coffee shop can be a competitor. Therefore, it is
important for Ozaizy Coffee n’ Resto to find a way to be able to survive in the
competition. The purpose of this research was to analyzing the characteristics of
consumer Coffee n’ Ozaizy Resto, analyzing consumer purchase decision process
Ozaizy Coffee n’ Resto, and analyzing the factors that affecting preference of
consumer Ozaizy Coffee n’ Resto. Based on the research, it can be known that the
majority of consumers who visit Coffee n’ Ozaizy Resto are women, aged 18 to 26
years old, come from outside Bogor, unmarried status, educated as a diploma, have
a job as a college student, and have an income at Rp500 000 to Rp1 500 000. The
main components that affecting preference of consumer is composed of five
components are product and means of supporting, service, quality, location, and
display.
EVI YUNITA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
iv
v
vi
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan pada bulan April 2016 ini adalah perilaku konsumen berjudul
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus Ozaizy Coffee
n’ Resto, Kota Bogor).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Tintin Sarianti, SP, MM selaku
dosen pembimbing skripsi atas segala bantuan, saran, dan perhatiannya dalam
penyusunan skripsi ini. Tak lupa penulis sampaikan penghargaan kepada dosen
pembimbing akademik Ibu Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si, dan Ibu Dr. Ir. Ratna
Winandi, MS serta Ibu Eva Yolynda Aviny, SP, MM selaku dosen penguji, serta
seluruh dosen Departemen Agribisnis IPB atas bimbingan dan ilmu selama
perkuliahan. Di samping itu, terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Rima
Medina selaku pemilik Ozaizy Coffee n’ Resto yang telah bersedia mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di restorannya, serta Ibu Eka selaku manager
store Ozaizy Coffee n’ Resto dan seluruh karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto yang
telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan
skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rachmat Ayub
Haryani serta Ibu Upik Lenggogeni Mutia selaku orang tua penulis serta seluruh
keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh sahabat, rekan-rekan studymate, dan teman-teman
seperjuangan mahasiswa Alih Jenis Agribisnis angkatan lima atas dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
Evi Yunita
viii
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Ruang Lingkup Penelitian 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
Karakteristik Konsumen 6
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen 6
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen 8
KERANGKA PEMIKIRAN 9
Kerangka Pemikiran Teoritis 9
Kerangka Pemikiran Operasional 15
METODE PENELITIAN 18
Lokasi dan Waktu Penelitian 18
Jenis dan Sumber Data 18
Metode Pengumpulan Data 19
Metode Penarikan Sampel 20
Metode Pengolahan dan Analisis Data 20
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 23
Sejarah Ozaizy Coffee n’ Resto 23
Visi dan Misi Ozaizy Coffee n’ Resto 24
Struktur Organisasi Ozaizy Coffee n’ Resto 24
Operasional Ozaizy Coffee n’ Resto 27
Lokasi Ozaizy Coffee n’ Resto 28
Keunggulan dan Keunikan Ozaizy Coffee n’ Resto 28
Bauran Pemasaran Ozaizy Coffee n’ Resto 29
ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO
32
Jenis Kelamin 33
Usia 33
Status Pernikahan 34
Asal 34
Tingkat Pendidikan 35
Pekerjaan 36
Pendapatan 36
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO 37
Pengenalan Kebutuhan 37
Pencarian Informasi 39
Evaluasi Alternatif 41
Keputusan Pembelian 43
x
DAFTAR TABEL
1 Sebaran produksi kopi menurut produsen kopi di dunia tahun 2014 1
2 Konsumsi kopi Indonesia tahun 2010-2014 1
3 Pertumbuhan penduduk di Kota Bogor tahun 2010-2014 2
4 Peningkatan konsumsi per kapita kopi di Kota Bogor tahun 2010-2014 2
5 Rincian data primer dan sekunder pada penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto 18
6 Variabel dan indikatornya dalam analisis faktor 21
7 Sebaran responden berdasarkan motivasi untuk makan di luar rumah 38
8 Sebaran responden berdasarkan frekuensi makan di luar rumah 39
9 Sebaran responden berdasarkan tujuan makan di Ozaizy Coffee n’ Resto 39
10 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi 40
11 Sebaran responden berdasarkan fokus perhatian dari sumber informasi 40
12 Sebaran responden berdasarkan pengaruh dari sumber informasi 41
13 Sebaran responden berdasarkan cafe coffee lain yang pernah dikunjungi 42
14 Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dalam menentukan lokasi 42
15 Sebaran responden berdasarkan alasan/pertimbangan datang ke Ozaizy
Coffee n’ Resto 43
16 Sebaran responden berdasarkan sumber yang mempengaruhi keputusan
mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto 43
17 Sebaran responden berdasarkan cara memutuskan berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto 44
18 Sebaran responden berdasarkan frekuensi berkunjung ke Ozaizy Coffee n’
Resto 44
19 Sebaran responden berdasarkan hari berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto
45
20 Sebaran responden berdasarkan waktu berkunjung ke Ozaizy Coffee n’
Resto 45
21 Sebaran responden berdasarkan hasil yang dirasakan setelah
mengkonsumsi produk di Ozaizy Coffee n’ Resto 46
22 Sebaran responden berdasarkan minat konsumen untuk datang kembali ke
Ozaizy Coffee n’ Resto 46
23 KMO and Barlett's Test 47
24 Communalities 48
xi
DAFTAR GAMBAR
1 Laju pertumbuhan cafe/kedai kopi di Kota Bogor tahun 2011-2014 4
2 Kerangka pemikiran operasional 17
3 Struktur organisasi Ozaizy Coffee n' Resto 27
4 Menu Ozaizy Coffee n' Resto 30
5 Bangunan Ozaizy Coffee n' Resto 31
6 Interior Ozaizy Coffee n' Resto 32
7 Persentase sebaran konsumen menurut jenis kelamin 33
8 Persentase sebaran konsumen menurut usia 34
9 Persentase sebaran konsumen menurut status pernikahan 34
10 Persentase sebaran konsumen menurut asal 35
11 Persentase sebaran konsumen menurut tingkat pendidikan 36
12 Persentase sebaran konsumen menurut pekerjaan 36
13 Persentase sebaran konsumen menurut pendapatan 37
DAFTAR LAMPIRAN
1 Anti-image Matrices berdasarkan hasil output SPSS 58
2 Total Variance Explained berdasarkan hasil output SPSS 61
3 Rotated Component Matrix pada 18 variabel asal 62
4 Rotated Component Matrix pada 15 variabel 62
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang kaya potensi akan sumber daya
alamnya, khususnya sektor pertanian yang merupakan sumber kegiatan utama
penduduknya. Sektor pertanian turut mendorong pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 sebesar 31.88 persen (Badan Pusat Statistik 2015).
Salah satu subsektor pertanian yang turut berperan dalam kontribusinya
terhadap perekonomian Indonesia adalah subsektor perkebunan. Subsektor
perkebunan menghasilkan komoditi-komoditi unggulan yang telah mendunia.
Salah satu komoditi perkebunan yang potensial untuk dikembangkan adalah kopi.
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar di dunia setelah
Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya
diekspor ke luar negeri1. Berdasarkan data dari International Coffee Organization
(ICO), saat ini Indonesia termasuk ke dalam lima negara penghasil kopi terbesar.
ICO mencatat bahwa pada tahun 2014, Indonesia menduduki peringkat keempat
sebagai produsen kopi dunia.
Tabel 1 Sebaran produksi kopi menurut produsen kopi di dunia tahun 2014
Negara Jumlah (dalam bungkus 60 kilogram)
Brasil 45 342 000
Vietnam 27 500 000
Kolombia 12 500 000
Indonesia 9 350 000
Etiopia 6 625 000
Sumber: International Coffee Organization
1
http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
2
Tabel 4 Peningkatan konsumsi per kapita kopi di Kota Bogor tahun 2010-2014
Jumlah Laju
Kebutuhan kopi Konsumsi kopi
Tahun penduduk pertumbuhan
Tabel 4 Lanjutan (kilogram/kapita/tahun) (kilogram/kapita/tahun)
(jiwa) (%)
2010 950 334 760 267.20 0.80 -
2011 967 398 841 636.26 0.87 8.05
2012 987 448 928 201.12 0.94 7.45
2013 1 013 019 1 013 019.00 1.00 6.00
3
Jumlah Laju
Kebutuhan kopi Konsumsi kopi
Tahun penduduk pertumbuhan
(kilogram/kapita/tahun) (kilogram/kapita/tahun)
(jiwa) (%)
2014 1 040 000 1 071 200.00 1.03 2.91
Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)
Sebagai yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee n’ Resto
membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen agar mampu bertahan di
tengah persaingan. Persaingan bisnis menuntut Ozaizy Coffee n’ Resto untuk dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen
memegang peranan penting terhadap kesuksesan dan keberlangsungan suatu usaha.
Perumusan Masalah
Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu kedai kopi yang tergolong baru
di Kota Bogor. Menu utama yang disajikan adalah kopi dengan menggunakan biji
kopi lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali Kintamani, Papua
Wamena, dan lainnya. Metode penyeduhan kopi yang ditawarkan pun beragam.
Berbeda dengan kedai kopi kebanyakan, Ozaizy Coffee n’ Resto hadir lebih lengkap
dengan menyediakan kopi sebagai menu utamanya dan juga makanan pendamping
mulai dari makanan ringan hingga makanan berat yang mencakup appetizer, main
course, dan dessert. Selain itu juga terdapat berbagai menu beverage selain kopi
yang beragam. Tema dekorasi yang diusung Ozaizy Coffee n’ Resto pun berbeda
dengan kedai kopi lainnya. Ozaizy Coffee n’ Resto mengusung tema dekorasi
vintage dengan hiasan-hiasan ala Eropa yang merepresentasikan remaja hingga
orang dewasa menyesuaikan dengan target pasar Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu
remaja hingga orang dewasa.
Di Kota Bogor terdapat banyak kedai kopi modern yang meningkat setiap
tahunnya. Kedai kopi tersebut dapat menjadi pesaing Ozaizy Coffee n’ Resto,
diantaranya adalah Rumah Kopi Ranin, Popolo Coffee, Cafe Djembar, Yellow Truck
Coffee, Fresh Cup Coffee, hingga kedai kopi skala dunia yaitu Starbucks. Jumlah
kedai kopi yang meningkat setiap tahunnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Pertumbuhan usaha kedai kopi modern membuat konsumen memiliki cukup
alternatif untuk memilih kedai kopi yang memberikan produk dan layanan terbaik.
Hal ini menyebabkan persaingan antara kedai kopi modern semakin tinggi. Oleh
karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk menemukan cara agar dapat
bertahan dalam persaingan.
Sebagai kedai kopi yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee
n’ Resto membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen. Informasi tersebut
mencakup proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen
ketika memutuskan untuk datang berkunjung, karakteristik konsumen, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap sebuah restoran.
Karakteristik konsumen perlu dilakukan agar pelaku usaha dapat mengetahui
bagaimana konsumen yang dituju sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Engel et al (1995) memaparkan bahwa pilihan konsumen
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Jika pelaku usaha memahami
karakteristik atau profil konsumen mereka maka pelaku usaha dapat
4
25
20
15
Jumlah
Jumlah
10 cafe/kedai
kopi
5
0
2011 2012 2013 2014
Tahun
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik Konsumen
kegiatan makan di luar rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan makan utama
sedangkan jenis penyedia jasa makanan yang sering dikunjungi untuk memenuhi
kebutuhan makan di luar rumah adalah restoran. Pada tahap pencarian informasi,
konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan tempat makan dari teman
dan yang menjadi fokus perhatiannya adalah citarasa makanan. Kegiatan promosi
juga dapat mempengaruhi konsumen untuk datang ke rumah makan, seperti paket
menu promosi merupakan bentuk promosi penjualan yang memiliki daya tarik
tinggi. Pada tahap evaluasi alternatif, berdasarkan informasi yang diperoleh, rumah
makan tradisional merupakan jenis rumah makan yang paling diminati untuk
dikunjungi. Sedangkan atribut yang menjadi pertimbangan awal konsumen saat
mengunjungi rumah makan adalah citarasa menu yang ditawarkan, dan konsumen
sangat menganggap penting citarasa yang diberikan walau darimana pun asalnya
yang penting rasanya yang enak. Pertimbangan awal konsumen saat menentukan
lokasi rumah makan adalah lokasi yang memiliki akses yang mudah dan lancar.
Sedangkan alasan konsumen memilih Rumah Makan Dapoer Iboe karena citarasa
yang khas yaitu citarasa masakan dan minuman tradisonal khas sunda. Pada tahap
pembelian, konsumen melakukan pembelian karena adanya pengaruh dari teman
atau kolega cara memutuskan pembelian tergantung situasi, frekuensi pembelian 2
sampai 3 kali dalam satu bulan, hari kunjungan tidak tentu, waktu kunjungan malam
hari, dan pengeluaran dalam satu kunjungan antara Rp50 000 sampai dengan Rp100
000. Pada tahap hasil pembelian, konsumen merasa puas dan berniat untuk
berkunjung kembali, serta akan beralih kepada rumah makan lain yang harganya
lebih murah jika harga Rumah Makan Dapoer Iboe mengalami peningkatan.
Antoro (2011) dalam penelitian tentang Analisis Proses pengambilan
keputusan pembelian dan Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor
memiliki salah satu tujuan mengidentifikasi proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor. Alat analisis yang digunakan
untuk mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian yaitu analisis
deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa proses pengenalan
kebutuhan tujuan pembelian adalah mengkonsumsi masakan Sunda. Sebagian besar
sumber informasi pembelian berasal dari diri sendiri dan informasi lisan teman. Hal
yang memutuskan konsumen melakukan pembelian di Restoran Bumbu Desa
Bogor karena rasa masakan sesuai dengan selera mereka. Responden berpendapat
bahwa Restoran Saung Kuring merupakan pesaing restoran ini. Sebagian besar
sudah pernah melakukan pembelian sebanyak dua kali. Sebagian besar
memutuskan ke Restoran Bumbu Desa Bogor secara mendadak, bersama keluarga,
pada akhir pekan dan pada siang hari serta menggunakan mobil pribadi. Sarana
yang perlu diperhatikan adalah area parkir. Mereka sebagian besar menyatakan
akan melakukan pembelian ulang di Restoran Bumbu Desa Bogor. Pada penelitian
ini, analisis proses pengambilan keputusan pembelian di Restoran Bumbu Desa
Bogor menghasilkan beberapa rekomendasi kepada restoran untuk meningkatkan
kinerja dan pelayanan kepada konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, alat analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah
analisis deskriptif. Peneliti menggunakan lima tahapan proses keputusan pembelian
yang pada umumnya sama, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Pada
penelitian ini juga memiliki salah satu tujuan penelitian yaitu menganalisis proses
8
pengambilan keputusan konsumen yang juga dilakukan dengan lima tahapan proses
keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan pun sama yaitu analisis
deskriptif.
pemasaran 7P yang terdiri dari Product, Price, Place, Promotion, Process, People,
dan Physical Evidence. Hal ini karena restoran tidak hanya menawarkan jasa
(pelayanan), namun juga barang (makanan dan minuman).
KERANGKA PEMIKIRAN
Konsumen
Kotler dan Armstrong (2008) mengartikan konsumen sebagai semua individu
dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di
konsumsi pribadi. Konsumen juga dapat diartikan sebagai setiap orang pemakai
barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan (Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 1 butir 2).
Menurut Sumarwan (2004), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua
jenis konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi atau kelompok.
Konsumen individu secara langsung membeli barang dan jasa yang bertujuan untuk
digunakan sendiri. Konsumen individu adalah tulang punggung perekonomian
nasional karena sebagian besar produk dari pabrik dan perusahaan digunakan oleh
konsumen akhir atau individu. Konsumen organisasi merupakan konsumen yang
meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan
lembaga lainnya seperti sekolah, perguruan tinggi dan rumah makan. Semua jenis
organisasi tersebut membeli produk berupa peralatan dan jasa-jasa lain untuk
menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.
Restoran yang telah mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap
dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang
mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran jenis ini mempunyai
harga sendiri-sendiri.
Suatu restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamu-tamu, sedangkan
hidangannya pun lezat-lezat.
Karakteristik Konsumen
Konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku proses
pembelian. Karakteristik konsumen terdiri dari pengetahuan dan pengalaman
konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi konsumen
(Sumarwan 2004). Faktor demografis adalah dasar paling umum yang digunakan
untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah
bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering
berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan lainnya adalah variabel
demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan tipe variabel lainnya (Kotler
dan Armstrong 2008). Karakteristik demografi dapat dilihat dari faktor-faktor
seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status pernikahan,
dan lokasi geografi.
Jenis kelamin merupakan karakteristik yang penting bagi pemasar. Terdapat
perbedaan keinginan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Pemasar harus
memperhatikan jumlah perbandingan perempuan dan laki-laki yang menjadi target
pemasarannya. Konsumen perempuan lebih sering memberikan atau mendapatkan
informasi dari teman atau keluarga daripada konsumen laki-laki. Perempuan juga
sering menginformasikan kepada orang lain mengenai produk maupun jasa yang
mereka konsumsi. Selain itu, konsumen perempuan memiliki tingkat kepedulian
lebih tinggi terhadap makanan yang mereka konsumsi dibandingkan konsumen
laki-laki. Sehingga, perbedaan keinginan serta kebutuhan konsumen dapat dipenuhi
oleh pihak pemasar (Sumarwan 2004).
Faktor penting lainnya yang perlu dipahami adalah usia. Konsumen yang
berbeda usia akan mengkonsumsi produk yang berbeda. Perbedaan usia juga akan
mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Semakin
bertambahnya usia maka semakin banyak pengalaman yang mereka miliki sehingga
semakin banyak emosi yang dimiliki seseorang dalam memberikan respon terhadap
suatu rangsangan (Sumarwan 2004). Selain itu, Girad (2010) menyatakan
konsumen yang berusia lebih tua atau usia produktif ke atas mempunyai pendapatan
yang lebih baik/tinggi yang kemudian berdampak pada pola konsumsi mereka. Pola
konsumsi mereka semakin praktis karena mereka lebih banyak memiliki aktivitas
di luar rumah. Menurut Sumarwan (2004) berdasarkan siklus hidupnya, responden
dibagi dalam sebelas kategori umur. Kategori tersebut adalah bayi dibawah satu
tahun, batita (kurang dari 3 tahun), balita (kurang dari 5 tahun), anak usia sekolah
(6 sampai 12 tahun), remaja awal (Anak Baru Gede) (13 sampai 15 tahun), remaja
lanjut (16 sampai 18 tahun), dewasa awal (19 sampai 24 tahun), dewasa lanjut (25
sampai 35 tahun), separuh baya (36 sampai 50 tahun), tua (51 sampai 65 tahun) dan
lanjut usia (lebih dari 65 tahun). Konsumen yang termasuk di dalam tahap remaja
lanjut dikatakan telah memiliki pola pemikiran yang lebih matang dibandingkan
usia dibawahnya. Semakin bertambahnya usia maka semakin matang pemikiran
yang dimiliki, semakin matang emosional seseorang, dan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian seseorang.
Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling berhubungan.
Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan seorang konsumen.
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara
berpikir, cara pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen
yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap
13
Preferensi Konsumen
Kotler dan Armstrong (2008) mendefinisikan preferensi konsumen sebagai
pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang
dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai
pilihan produk yang ada. Analisis preferensi konsumen adalah analisis yang
bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai konsumen,
15
juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut produk maupun
produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis preferensi ini akan diperoleh
urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang paling penting atau yang
paling disukai.
Menurut Lilien et al dalam Simamora (2003), ada beberapa langkah yang
harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi.
1 Diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut.
Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa
yang relevan.
2 Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda
dalam atribut apa yang paling penting.
3 Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada
setiap atribut.
4 Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan
perbedaan atribut.
5 Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui
prosedur evaluasi.
Preferensi dapat terbentuk melalui suatu pola pikir konsumen yang
didasarkan oleh beberapa alasan yang meliputi.
1 Pengalaman yang diperoleh sebelumnya, konsumen merasakan kepuasan dalam
membeli produk itu dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk
yang dibelinya maka konsumen akan terus-menerus memakai atau
menggunakan produk merek itu, sehingga konsumen mengambil keputusan
membeli.
2 Kepercayaan turun-temurun yang terjadi oleh karena kebiasaan keluarga
menggunakan suatu produk sejak lama. Konsumen tersebut setia terhadap
produk yang selalu dipakainya karena merasakan manfaat dalam pemakaian
barang tersebut, sehingga konsumen mendapat kepuasaan dan pemanfaatan akan
produk yang dibeli.
produk dan layanan terbaik. Hal ini menyebabkan persaingan antara kedai kopi
modern semakin tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
menemukan cara agar dapat bertahan dalam persaingan.
Sebagai kedai kopi yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee
n’ Resto membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen agar mampu
bertahan di tengah persaingan usaha restoran. Informasi tersebut mengenai
karakteristik konsumen restoran, proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap
restoran.
Analisis karakteristik konsumen dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto berdasarkan jenis kelamin, usia, status
pernikahan, asal, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Alat
analisis yang digunakan dalam menganalisis karakteristik konsumen adalah analisis
deskriptif. Karakteristik konsumen memiliki kesesuaian dengan proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen dan juga faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen. Analisis proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen dilakukan dengan menggunakan tahapan proses keputusan
yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Alat analisis yang digunakan dalam
menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah analisis
deskriptif. Selanjutnya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
konsumen dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
preferensi konsumen. Variabel yang digunakan adalah variabel-variabel yang
sering dipertimbangkan konsumen dalam berkunjung ke coffee n’ resto.
Analisis tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Ozaizy Coffee n’ Resto untuk dapat bertahan di tengah persaingan sejenis.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran penelitian secara
skematik pada Gambar 2.
17
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan pembagian kuesioner yang berisi
pertanyaan berstruktur maupun terbuka kepada pengunjung restoran sebagai
responden penelitian. Selain itu, data primer diperoleh melalui kegiatan wawancara
langsung dengan pihak manajemen restoran. Kegiatan wawancara merupakan
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden (Nazir 2014). Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang
bersumber dari skripsi, jurnal, dan buku-buku data dari Badan Pusat Statistik serta
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. Data sekunder juga diperoleh dari
penelusuran internet dan litelatur lain agar ketersediaan data semakin lengkap.
Rincian data primer maupun sekunder dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Rincian data primer dan sekunder pada penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto
Jenis data Rincian data Sumber data
1 Gambaran umum Ozaizy Coffee Manager Ozaizy
n’ Resto Coffee n’ Resto
2 Jumlah kunjungan konsumen ke Manager Ozaizy
Ozaizy Coffee n’ Resto Coffee n’ Resto
Data primer
Konsumen Ozaizy
3 Karakteristik konsumen
Coffee n’ Resto
4 Proses pengambilan keputusan Konsumen Ozaizy
pembelian konsumen Coffee n’ Resto
5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen Ozaizy
preferensi konsumen Coffee n’ Resto
1 Kontribusi sektor pertanian Badan Pusat
terhadap PDB Indonesia Statistik
Data sekunder
2 Produksi kopi menurut produsen International Coffee
kopi di dunia Organization
19
Tabel 5 Lanjutan
Jenis data Rincian data Sumber data
Asosiasi Eksportir
3 Konsumsi kopi di Indonesia dan Industri Kopi
Indonesia (AEKI)
Asosiasi Eksportir
4 Konsumsi kopi di Kota Bogor dan Industri Kopi
Indonesia (AEKI)
Badan Pusat
5 Jumlah penduduk di Kota Bogor
Statistik Kota Bogor
Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu
6 Laju pertumbuhan cafe/kedai kopi
dan Penanaman
di Kota Bogor
Modal (BPPTPM)
Kota Bogor
7 Penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi Skripsi dan Jurnal
konsumen
8 Konsep konsumen, perilaku
konsumen, pemasaran, bauran
pemasaran, karakteristik Buku
konsumen, dan preferensi
konsumen
Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 100. Jumlah
tersebut memenuhi jumlah yang dianjurkan untuk melakukan analisis faktor yaitu
minimal 100 responden (Simamora 2005). Jumlah 100 yang merupakan jumlah
minimal yang dianjurkan ini dipilih dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki oleh peneliti.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling dengan teknik convenience sampling yaitu penarikan sampel
yang dilakukan berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk
mendapatkannya. Pada metode ini, anggota populasi tidak memiliki peluang atau
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki
(Nazir 2014). Analisis deskriptif yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen.
Analisis Faktor
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam analisis multivariat adalah
analisis faktor. Analisis faktor dimulai dengan pengujian variabel-variabel yang
biasa dilakukan proses factoring, melakukan ekstraksi variabel, rotasi jika
diperlukan dan diakhiri dengan penamaan faktor (Simamora, 2005). Secara
matematis, analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya
kombinasi linier yang diperlihatkan setiap variabel pada faktor-faktor yang
mendasarinya. Perbedaannya adalah bila dalam regresi berganda terdapat variabel
tak bebas. Pada analisis faktor, tidak ada dependent variabel ataupun independent
variabel, sehingga tidak ada model kausalitas untuk analisis faktor.
Pada berbagai penelitian sosial, ekonomi, psikologi, manajemen dan lain
sebagainya, kebanyakan variabel yang menjadi perhatian peneliti tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung. Dengan demikian, dikembangkan beberapa
indikator untuk mengukur variabel tersebut. Pengelompokan indikator-indikator
dapat berguna untuk menentukan dimensi-dimensi dari variabel tersebut. Faktor
dalam penelitian ini merupakan hasil pengelompokan variabel yang sering
dipertimbangkan oleh konsumen dalam berkunjung ke coffee n’ resto. Adapun
variabel-variabel yang diamati dapat dilihat pada Tabel 6.
21
Tabel 6 Lanjutan
No Variabel Indikator
dipesan sesuai dengan makanan maupun
minuman yang disajikan, serta jumlah
pembayaran dan jumlah kembali uang
yang dibayarkan sesuai
Kebersihan dan kerapihan Restoran terlihat bersih dan tertata
16
restoran
Penataan interior dan exterior Interior dan exterior tertata dengan baik,
17
restoran menarik, dan rapih
Tersedianya sarana Terdapat tempat parkir, toilet, mushola,
18
pendukung wastafel yang memadai
Eiffel dan menurutnya desain seperti itu merepresentasikan remaja hingga orang
dewasa sesuai dengan target pasarnya yaitu remaja hingga orang dewasa. Ozaizy
Coffee n’ Resto buka setiap hari kecuali pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya
Idul Adha. Jam operasional Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu pukul 09.00 WIB sampai
dengan pukul 23.00 WIB.
Visi dari Ozaizy Coffee n’ Resto adalah menjadi tempat yang dituju oleh
konsumen dalam menikmati kopi lokal sekaligus memberdayakan kopi lokal di
negeri sendiri. Menjadi tempat yang tidak hanya menyediakan kopi, tetapi juga
berbagai menu makanan dan minuman asal Indonesia maupun Western lainnya.
Adapun misi Ozaizy Coffee n’ Resto antara lain.
1 Menyediakan suatu tempat makan, tempat berkumpul, serta tempat bersantai
yang nyaman dan menyenangkan.
2 Memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan menempatkan konsumen
sebagai prioritas.
3 Menawarkan berbagai macam citarasa kopi lokal yang berkualitas serta menu
makanan dan minuman lainnya dengan harga yang terjangkau oleh semua
kalangan.
4 Menciptakan hubungan kekeluargaan yang erat antara karyawan dan pemilik,
sehingga komunikasi terjalin dengan baik.
5 Memberikan kesan terbaik kepada seluruh konsumen yang datang.
Visi dan misi tersebut menjadi pedoman Ozaizy Coffee n’ Resto dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk itu, semua karyawan Ozaizy Coffee
n’ Resto diharapkan dapat memahami dan merujuk pada visi dan misi tersebut
dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan.
kekompakan dan tidak muncul kubu atau kelompok lingkungan restoran yang
bisa membuat perpecahan
2 Head Chef
a Membantu manager dalam mengawasi kinerja setiap supervisor departement
agar selalu konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
b Mengontrol dan melaksanakan food production secara keseluruhan
c Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan dapur
d Mengecek daftar pesanan barang ke gudang sebagai kitchen requesation
(pengorderan barang untuk keperluan dapur)
e Mengatur dan mengawasi seluruh tugas-tugas kitchen, khususnya dalam
proses pengadaan dan pengelolaan makanan dan minuman sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan
f Mengawasi tempat penyimpanan makanan dan minuman serta peralatan-
peralatan yang digunakan
g Berkreasi menciptakan menu baru sebagai upaya untuk menarik konsumen
3 Supervisor Departement Floor
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen floor
b Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
c Mengecek kehadiran karyawan departemen floor yang terdiri dari cashier dan
waiters
d Mengecek standar penampilan karyawan departemen floor
e Membuat jadwal kerja karyawan departemen floor
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji karyawan departemen floor
h Menerima laporan keuangan harian dari cashier
i Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
4 Supervisor Departement Bar
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen bar
b Mengecek kehadiran barista
c Mengecek standar penampilan barista
d Membuat jadwal kerja barista
e Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji barista
h Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
5 Supervisor Departement Kitchen
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen kitchen
26
b Mengecek kehadiran karyawan departemen floor yang terdiri dari chef dan
helper
c Mengecek standar penampilan karyawan departemen kitchen
d Membuat jadwal kerja karyawan departemen kitchen
e Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji karyawan departemen kitchen
h Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
6 Cashier
a Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi meja kasir, komputer
kasir, printer, dan tempat sampah area kasir
b Memastikan komputer kasir dan printernya berfungsi dengan baik
c Menjadi operator penerima telepon restoran
d Bertanggung jawab atas keuangan restoran
e Melakukan transaksi dengan baik, ramah,cepat, dan akurat
f Membuat laporan keuangan yang akan diserahkan kepada supervisor
departement floor
7 Waiters
a Membersihkan area restoran yang meliputi lantai, meja, kursi, dan lainnya
b Membantu menyiapkan bahan pendukung operasional seperti tissue, asbak,
kecap, saus, tusuk gigi, dan lainnya
c Menerima tamu yang datang berkunjung ke restoran
d Mencatat menu yang dipesan oleh konsumen dan menyerahkan ke chef maupun
barista untuk disiapkan
8 Chef
a Menyiapkan makanan yang dipesan oleh konsumen
b Menjaga kebersihan dapur dan makanan yang disajikan
9 Barista
a Menyiapkan minuman yang dipesan oleh konsumen
b Menjaga kebersihan bar dan minuman yang disajikan
10 Helper
a Membantu chef dalam menyajikan makanan
b Membersihkan dapur, piring, gelas, serta peralatan produksi lainnya
27
Manager
Head Chef
Helper
Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki pembagian shift bagi karyawannya yaitu tiga
shift yang meliputi pagi (pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB), middle (pukul 14.00
WIB sampai 22.00 WIB), dan sore (pukul 16.00 WIB sampai 24.00 WIB). Ozaizy
Coffee n’ Resto buka setiap hari dan tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Sebelum melayani para konsumen, para karyawan melakukan persiapan
berdasarkan pekerjaannya masing-masing seperti membersihan ruangan,
merapihkan tata letak meja dan kursi, dan mengisi ulang tissue di masing-masing
meja. Karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto berjumlah 18 orang yang terdiri dari enam
orang perempuan dan sisanya 12 orang laki-laki. Seluruh karyawan Ozaizy Coffee
n’ Resto berstatus karyawan tetap, namun sebelum diangkat menjadi karyawan
tetap, dilakukan terlebih dahulu training selama tiga bulan berjalan.
Biasanya konsumen yang datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto ditanyakan
terlebih dahulu ingin duduk di smoking area atau non smoking area, kemudian
waiter menunjukan meja dan kursi sesuai area yang dipilih oleh konsumen. Setelah
konsumen memilih meja dan kursi, waiter memberikan buku menu kepada
konsumen serta mencatat pesanan. Catatan pesanan tersebut diinput ke komputer di
meja kasir serta diberikan kepada chef dan barista untuk selanjutnya diproses
28
makanan dan minuman yang dipesan. Setelah makanan dan minuman yang dipesan
telah siap, waiter mengantarkan makanan dan minuman tersebut kepada konsumen.
Transaksi pembayaran di Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilakukan dengan dua
cara. Pertama, konsumen dapat langsung membayar ke kasir untuk pembayaran
semua pesanan. Kedua, konsumen dapat meminta bantuan waiter untuk meminta
billing pembayaran. Waiter akan memberikan billing pembayaran atas makanan
dan minuman yang dipesan konsumen yang selanjutnya diserahkan kepada kasir.
Pembayaran dapat dilakukan secara cash (uang tunai) atau menggunakan kartu
debit BCA.
Ozaizy Coffee n’ Resto berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 50, Tanah
Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasinya terletak di pinggir jalan one way menuju
Gelanggang Olah Raga (GOR) Padjajaran serta Air Mancur. Lokasi ini strategis
karena dilalui kendaraan umum sehingga akses menuju restoran menjadi mudah.
Penentuan lokasi berdasarkan target pasar yang ditentukan yaitu remaja hingga
dewasa, dan yang paling potensial adalah mahasiswa karena terdapat beberapa
kampus di sekitarnya.
Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki menu utama kopi yang menggunakan kopi
lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali Kintamani, dan
lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam memberdayakan kopi di
negeri sendiri karena pada umumnya, kopi lokal lebih banyak diekspor ke luar
negeri dan bukan untuk konsumsi lokal. Pemilik juga turun langsung ke petani
untuk mendapatkan kopi dengan kualitas terbaik. Hal tersebut dapat meningkatkan
sumber penghasilan para petani kopi Indonesia dengan cara pembelian langsung
biji kopi dengan harga premium.
Berbeda dengan kedai kopi lainnya yang hanya menyediakan kopi dan
makanan ringan, Ozaizy Coffee n’ Resto hadir lebih lengkap dibanding kedai-kedai
yang menyediakan kopi dengan menawarkan kopi dan juga pilihan makanan berat
maupun makanan ringan yang meliputi appetizer, main course, dessert, dan
beverage. Makanan berat yang ditawarkan pun unik, seperti pizza dengan roti
berwarna hitam. Selain itu, menu terbaru yang dimiliki Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu
Mie Lamien yang menggunakan mie produksi sendiri. Proses produksinya pun
dipertunjukan kepada konsumen. Menu-menu inovasi yang unik dan tidak biasa
inilah yang membuat Ozaizy Coffee n’ Resto berbeda dengan kedai kopi dan
restoran lainnya.
Selain menu kopi lokal yang beragam serta menu makanan unik yang
ditawarkan, Ozaizy Coffee n’ Resto mengusung tema vintage dengan menggunakan
dekorasi ala Eropa, mulai dari wallpaper, hiasan-hiasan, sampai dengan properti
seperti meja dan kursi yang menggunakan menara Eiffel di kakinya. Dekorasi
tersebut sedang digandrungi oleh remaja hingga orang dewasa untuk berfoto yang
kemudian diunggah ke media sosial yang mereka miliki.
29
Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan suatu usaha yang menawarkan barang dan
jasa dengan bagian yang sama yaitu makanan dan minuman (barang) serta jasa
pelayanannya. Oleh karena itu bauran pemasaran Ozaizy Coffee n’ Resto terdiri dari
tujuh bauran pemasaran yang meliputi product (produk), price (harga), promotion
(promosi), place (tempat), people (orang), process (proses), physical evidence
(bukti fisik). Adapun bauran pemasaran pada Ozaizy Coffee n’ Resto sebagai
berikut.
Product (Produk)
Ozaizy Coffee n’ Resto menawarkan menu utama yaitu kopi yang
menggunakan biji kopi lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali
Kintamani, Papua Wamena, dan lainnya. Metode penyeduhan kopi yang
ditawarkan pun beragam seperti drip coffee maker atau kopi tetes. Untuk
membuatnya hanya perlu menuangkan air ke atas kopi bubuk yang dibawahnya
telah dilapisi oleh kertas saring menuju ke wadah kopi. Kemudian sebelum
menyeduhnya hanya perlu memanaskan tetesan air tersebut. Selain itu, metode
penyeduhan kopi lainnya yang ditawarkan Ozaizy Coffee n’ Resto adalah french
press atau metode tekan. Metode ini hampir mirip dengan metode kopi tetes. Pada
metode french press ini, kopi diletakkan langsung pada wadah yang berisi air panas
dan telah berisi air dan gula. Jika dirasa sudah matang, dapat langsung untuk
menekan kebawah suatu tombol yang berguna untuk menghasilkan air kopi.
Selain kopi, menu lainnya yang ditawarkan oleh Ozaizy adalah menu
appetizer, main course, dessert, serta beverage. Menu appetizer yang ditawarkan
meliputi cream soup serta finger food. Menu main course yang ditawarkan meliputi
pizza dengan berbagai macam pilihan topping, pasta, noodles, rice (baked rice dan
fried rice), dan traditional food. Menu dessert yang ditawarkan meliputi toast dan
ice cream. Menu beverage yang ditawarkan meliputi tea, blended variation, float,
soft drink, fresh juice, dan juice concentrated. Pada menu main course, terdapat
makanan yang unik, seperti pizza dengan roti berwarna hitam. Selain itu, menu
terbaru yang dimiliki Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu Mie Lamien yang menggunakan
mie produksi sendiri. Proses produksinya pun dipertunjukan kepada konsumen.
30
Price (Harga)
Range harga makanan yang ditawarkan berkisar Rp18 000 sampai Rp125
000, sedangkan range harga minuman yang ditawarkan berkisar Rp13 000 sampai
Rp30 000. Harga tersebut belum termasuk pajak restoran sebesar 10 persen dan
service charge sebesar 5 persen. Penetapan harga disesuaikan dengan biaya
produksi dan margin laba yang diinginkan oleh pihak restoran. Ozaizy Coffee n’
Resto juga menyesuaikan harga dengan mutu produk dan pelayanan yang
diberikan.
Promotion (Promosi)
Sejauh ini Ozaizy Coffee n’ Resto hanya melakukan promosi word of mouth
yaitu promosi yang dilakukan secara berantai dari mulut ke mulut. Promosi tersebut
dinilai cukup efektif oleh pihak Ozaizy Coffee n’ Resto karena banyak dari
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto yang mengaku datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto
karena tertarik setelah mendengar cerita tentang Ozaizy Coffee n’ Resto dari teman,
keluarga, dan lainnya. Selain itu, konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto juga mengaku
tertarik datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto setelah melihat update dari media sosial
teman maupun keluarga mereka.
Untuk mengetahui keberadaan Ozaizy Coffee n’ Resto, telah dibuat dua papan
nama Ozaizy Coffee n’ Resto yang diletakkan di depan bangunan Ozaizy Coffee n’
Resto dan di sisi jalan raya. Media promosi lainnya yaitu banner yang digunakan
oleh Ozaizy Coffee n’ Resto untuk mempromosikan produk baru mereka. Selain itu
terdapat media sosial yang digunakan sebagai media promosi yaitu Instagram dan
Facebook.
Place (Tempat)
Ozaizy Coffee n’ Resto berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 50, Tanah
Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Ozaizy Coffee n’ Resto terdiri dari dua lantai.
Lantai bawah adalah non smoking area, sedangkan lantai atas adalah smoking area
yang dapat menampung 150 orang dengan jumlah meja sebanyak 25 meja. Lokasi
Ozaizy Coffee n’ Resto ini strategis yaitu berada di pinggir jalan raya dan dapat
dilalui baik oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang memudahkan
akses konsumen untuk datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
31
People (Orang)
Pelayanan memiliki kaitan yang erat dengan perusahaan jasa termasuk jasa di
sebuah restoran. Ozaizy Coffee n’ Resto menyadari peningkatan kualitas karyawan
sangat penting karena sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Dengan
demikian, pihak manajemen restoran selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerja
karyawannya pada bidang pelayanan. Usaha yang telah dilakukan Ozaizy Coffee n’
Resto sebelum menjadikan karyawannya sebagai karyawan tetap yaitu mewajibkan
setiap karyawan mengikuti training selama tiga bulan berjalan sampai akhirnya
menjadi karyawan tetap.
Saat ini, jumlah karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto sebanyak 18 orang dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing yang terdiri dari enam orang perempuan
dan sisanya 12 orang laki-laki. Setiap karyawan menggunakan seragam khas
Ozaizy Coffee n’ Resto dengan tiga jenis dan warna yang berbeda. Jenis pertama
yaitu kaos berkerah berwarna hitam dengan logo Ozaizy Coffee n’ Resto di bagian
depan dan belakang kaos. Jenis kedua yaitu kaos berwarna putih dilapisi dengan
luaran overall berwarna biru muda. Jenis ketiga yaitu baju koko bagi karyawan laki-
laki untuk digunakan pada hari Jumat.
Process (Proses)
Proses dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan pelayanan yang mencakup
kesigapan pramusaji, pengetahuan produk, dan kecepatan proses transaksi.
Konsumen yang baru pertama kali datang biasanya tidak memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai produk. Oleh karena itu, pemberian informasi mengenai
produk sangat penting bagi konsumen baru dan setiap pramusaji harus dapat
memberikan penjelasan mengenai produk kepada konsumen. Kesigapan pramusaji
juga sangat penting dan terlihat dari kesigapan pramusaji ketika menyajikan
makanan dan minuman kepada konsumen serta membereskan makanan dan
minuman konsumen yang sudah selesai menikmati hidangan. Selain itu kecepatan
saat transaksi pembayaran juga perlu diperhatikan terlebih jika konsumen sedang
dalam keadaan mendesak dan terburu-buru.
Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha secepat mungkin dalam proses penyiapan
hidangan makanan maupun minuman dari berbagai menu yang dipesan oleh
konsumen agar konsumen tidak menunggu terlalu lama. Untuk proses pembayaran
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membayar langsung di kasir ataupun
32
pelaku usaha dapat memaksimumkan daya tariknya melalui produk dan bauran
pelayanannya sehingga perlu dilakukan analisis karakteristik konsumen. Analisis
karakteristik konsumen dilakukan dengan mengelompokkan konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, asal, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Karakteristik konsumen memiliki
kesesuaian dengan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dan juga
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen.
Jenis Kelamin
Usia
Usia konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto berada pada range 18 sampai 26 tahun
yang relatif muda dan tergolong usia produktif. Hal ini sesuai dengan target restoran
yang membidik kalangan remaja hingga dewasa sebagai konsumennya. Selain itu,
pada umumnya konsumen yang berusia muda lebih aktif dan dinamis dikarenakan
aktivitas yang dilakukan di luar rumah lebih tinggi. Mereka juga cenderung lebih
sering untuk bersosialisasi dengan rekannya, mencoba hal-hal baru dan relatif
mudah terpengaruh oleh ajakan teman. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui
bahwa mayoritas konsumen yang datang adalah mahasiswa yang ingin mencoba
makanan baru karena ajakan teman. Sebanyak 23 persen konsumen berusia 18
tahun, diikuti dengan usia 20 tahun sebanyak 10 persen, kemudian lima persen
34
Status Pernikahan
Asal
35
Tingkat Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan
Pengenalan Kebutuhan
Motivasi
Berdasarkan hasil analisis diperoleh motivasi terbesar konsumen untuk
makan di luar rumah yaitu mencari menu yang khas sebanyak 48 responden (48
persen). Motivasi terbesar kedua adalah mencari tempat yang nyaman yaitu
sebanyak 21 responden (21 persen). Selanjutnya sebanyak 19 responden (19 persen)
menyatakan sekedar ingin mencoba, dan sisanya sebanyak 12 responden (12
persen) menyatakan sebagai gaya hidup.
Hasil tersebut menunjukkan menu yang khas merupakan motivasi utama yang
dipilih konsumen untuk makan di luar rumah. Menu yang khas dapat menjadi nilai
tambah untuk menarik konsumen datang ke tempat tersebut. Menu yang khas ini
bisa berupa menu yang baru atau berbeda dibanding tempat-tempat lain atau menu
yang tidak akan mereka dapatkan bila makan di rumah. Sebaran responden
berdasarkan motivasi untuk makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel 7.
Pencarian Informasi
Sumber Informasi
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh sumber informasi terbesar yaitu teman
sebanyak 45 responden (45 persen). Sumber informasi kedua terbesar yaitu lainnya
sebanyak 24 responden (24 persen). Diikuti dengan sumber informasi papan nama
sebanyak 13 responden (13 persen). Sumber informasi selanjutnya yaitu diri sendiri
40
Evaluasi Alternatif
Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan cafe coffee lain yang pernah dikunjungi
Nama cafe coffee Jumlah (orang) Persentase (%)
Rumah Kopi Ranin 49 49
Djembar Cafe 17 17
Fresh Cup Coffee 12 12
Popolo Coffee 8 8
Lainnya 14 14
Keputusan Pembelian
Teman 56 56
Lainnya 5 5
Berdasarkan Tabel 23, nilai KMO secara keseluruhan adalah 0.749, maka
dapat dikatakan bahwa analisis faktor layak untuk dilakukan. Sedangkan nilai chi-
square pada Barlett’s Test adalah 416.884, yang untuk derajat kebebasan (degree
of freedom, disingkat df) sebesar 105, memiliki signifikansi 0.000 yang kurang dari
0.05 yang artinya antarvariabel terdapat korelasi. Oleh karena itu variabel awal ini
dapat dianalisis untuk mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut
dan variabel mana saja yang harus dikeluarkan. Proses analisis yang dilakukan
adalah dengan mengeluarkan variabel yang memiliki nilai MSA di bawah 0.5 dari
18 variabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel asal memiliki pengaruh terhadap
preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto.
Berdasarkan Lampiran 1, tabel anti image matrices pada anti image
correlation menunjukkan keseluruhan variabel memiliki nilai MSA pada angka
48
yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah) sudah lebih dari 0.5.
Namun pada tabel rotated component matrix terdapat tiga variabel yang memiliki
nilai kurang dari 0.5 yaitu variabel papan nama (X9), media promosi (X10), dan
penampilan pramusaji (X12), sehingga ketiga variabel tersebut tidak masuk dalam
pengujian akhir analisis faktor.
Langkah selanjutnya adalah melakukan factoring atau ekstraksi terhadap
variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang
digunakan dalam proses ekstraksi adalah metode ekstraksi komponen utama
(Principal Component) dimana dalam proses ini akan menghasilkan nilai
communalities yang dapat dilihat pada Tabel 24. Pada tabel tersebut, nilai yang
terbentuk menunjukkan besarnya persentase varian suatu variabel yang dapat
dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat menunjukan seberapa besar
pengaruh variabel tersebut terhadap preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto.
Tabel 24 Communalities
Variabel Communalities
X4 = Jaminan sajian .747
X3 = Penampilan sajian .721
X8 = Akses menuju lokasi .717
X11 = Keterampilan pramusaji memberikan informasi .708
X7 = Lokasi strategis .695
X15 = Pelayanan cepat dan tepat .680
X2 = Variasi menu .653
X17 = Penataan interior dan exterior .643
X1 = Citarasa .642
X6 = Harga terjangkau .641
X16 = Kebersihan dan kerapihan restoran .636
X13 = Keterampilan menyajikan sajian .626
X5 = Kesesuaian harga .621
X14 = Pelayanan ramah dan sopan .594
X18 = Adanya sarana pendukung .510
Berdasarkan Tabel 24, nilai communalities keseluruhan variabel lebih dari 0.5
sehingga dapat diartikan bahwa seluruh variabel yang digunakan memiliki
hubungan yang kuat dengan faktor yang terbentuk. Variabel yang memiliki nilai
communalities terbesar adalah jaminan sajian yaitu 0.747 yang berarti sebesar 74.7
persen varian dari variabel jaminan sajian dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Begitu halnya dengan variabel lainnya, semakin besar nilai
communalities suatu variabel makan semakin kuat hubungannya dengan faktor
yang terbentuk.
minuman yang dipesan agar sampai dengan baik ke konsumen tanpa terjadi hal
yang tidak diinginkan. Hal yang dilakukan Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
memberikan keterampilan pada pramusaji adalah dengan melakukan training
selama tiga bulan berjalan agar pramusaji tersebut benar-benar siap untuk
melakukan pelayanan terhadap konsumen.
Mayoritas responden sebesar 52 persen menyatakan pelayanan cepat dan
tepat penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Cepat dalam hal ini
agar konsumen tidak harus menunggu baik menunggu makanan maupun minuman
yang dipesan maupun menunggu dalam transaksi pembayaran. Hal ini karena pada
umumnya konsumen tidak akan senang apabila harus menunggu terlalu lama,
terlebih lagi bagi konsumen yang sedang terburu-buru sehingga diperlukan
kecepatan pelayanan bagi konsumen namun tidak hanya cepat tetapi juga tepat.
Tepat dalam hal ini apa yang disajikan kepada konsumen sesuai dengan apa yang
dipesan dan tepat jumlah yang harus dibayarkan oleh konsumen. Pelayanan yang
cepat dan tepat memberikan nilai tambah bagi restoran itu sendiri di mata
konsumen. Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha secepat mungkin dalam proses
penyajian makanan maupun minuman yang dipesan konsumen agar konsumen
tidak menunggu terlalu lama. Untuk proses pembayaran dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu membayar langsung di kasir ataupun meminta bantuan pramusaji
untuk meminta billing di kasir kemudian membayarnya. Ozaizy Coffee n’ Resto
telah menggunakan sistem pembayaran secara modern yaitu dengan komputer
untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pembayaran, selain itu
penjumlahannya pun akurat.
Mayoritas responden sebesar 44 persen menyatakan keterampilan
pramusaji memberikan informasi penting sehingga mempengaruhi preferensi
konsumen. Informasi makanan maupun minuman dibutuhkan konsumen sebelum
memesan suatu makanan maupun minuman. Keterampilan pramusaji dalam
memberikan informasi dibutuhkan agar konsumen merasa yakin dengan informasi
makanan maupun minuman yang disampaikan pramusaji sehingga konsumen
tersebut merasa yakin pula untuk memesan makanan maupun minuman tersebut.
Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha memberikan keterampilan pramusajinya termasuk
keterampilan dalam memberikan informasi dengan melakukan training selama tiga
bulan berjalan.
Mayoritas konsumen sebanyak 47 persen menyatakan pelayanan ramah dan
sopan penting mempengaruhi preferensi konsumen. Sikap ramah dan sopan dalam
melayani konsumen dapat memberikan dampak besar bagi kepuasan konsumen.
Konsumen yang mendapati pelayanan yang tidak ramah dan tidak sopan akan
berpikir ulang untuk datang kembali ke restoran walaupun dari segi citarasa dinilai
baik. Konsumen akan merasa dihormati dan dihargai apabila mendapat pelayanan
yang ramah dan sopan. Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha memberikan pelayanan
yang ramah dan sopan dengan menerapkan budaya 3S yaitu senyum, sapa, salam
kepada setiap konsumen.
buka, ketika meja selesai digunakan oleh konsumen, dan ketika malam hari di saat
restoran ditutup. Hal ini dilakukan agar kebersihan restoran tetap terjaga demi
kenyamanan konsumen.
Simpulan
54
Saran
DAFTAR PUSTAKA
[AEKI] Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia. 2015. Konsumsi Kopi
Indonesia [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015 September 2015].
Tersedia pada: http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id.
Antoro Dwi. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian dan
Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Atmodjo MW. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta [ID]: Andi.
[BPPTPM] Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Penanaman Modal. 2014.
Rekapitulasi Penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Bogor: BPPTPM
Kota Bogor
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015
September 17]. Tersedia pada:
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1199.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2015. Bogor Dalam Angka 2015. Bogor
(ID): Badan Pusat Statistik Kota Bogor.
Diniarti Meida. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian
Pembelian dan Preferensi Konsumen terhadap Restoran Sangkuriang,
Subang, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Terjemahan.
Jilid I-II. Edisi Ketujuh. Jakarta: Binarupa Aksara.
--------------------------------------------------1995. Perilaku Konsumen. Jilid 2. Edisi
ke-6. Budianto, penerjemah. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Terjemahan dari:
Consumer Behaviour.
Girad, Tulay. 2010. The Role of Demographics on Susceptibility to Social
Influence: A Pretest Study. Journal of Marketing Development and
Competitiveness.
Handayati Norvi. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian dan
Preferensi Konsumen Rahat Cafe Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Invesment Indonesia. 2015. Produksi Kopi Menurut Produsen Kopi di Dunia
(International Coffee Organization) [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015
September 17]. Tersedia pada: http://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
56
LAMPIRAN
58
59
Lampiran 1 Lanjutan
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 Juni 1994 sebagai anak pertama
dari tiga bersaudara, putri Bapak Rachmat Ayub Haryani dan Ibu Upik Lenggogeni
Mutia. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Sindang Mulya 02 dan
lulus pada tahun 2005. Pendidikan tingkat menengah pertama ditempuh di SMP
Negeri 3 Cibarusah dan lulus pada tahun 2008. Selanjutnya penulis menempuh
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Kabupaten Bekasi dan lulus pada tahun
2011. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri, Program
Diploma Institut Pertanian Bogor pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis
melalui jalur Reguler dan lulus pada tahun 2014. Setelah lulus dari Program
Diploma Institut Pertanian Bogor, penulis melanjutkan studi di Program Alih Jenis
Agribisnis Institut Pertanian Bogor.