Anda di halaman 1dari 81

i

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI


KONSUMEN (KASUS OZAIZY COFFEE N’ RESTO,
KOTA BOGOR)

EVI YUNITA

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
ii
iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN


SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor yang
Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus Ozaizy Coffee n’ Resto, Kota Bogor)
adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016

Evi Yunita
NIM H34144025

 Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait.
i
i

ABSTRAK
EVI YUNITA. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus
Ozaizy Coffee n’ Resto, Kota Bogor). Dibimbing oleh TINTIN SARIANTI.

Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu kedai kopi di Kota Bogor yang
lebih lengkap dengan menawarkan kopi sebagai menu utamanya serta makanan
ringan hingga makanan berat. Di Kota Bogor terdapat banyak kedai kopi yang dapat
menjadi pesaing. Oleh karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
menemukan cara agar dapat bertahan dalam persaingan. Tujuan penelitian ini yaitu
menganalisis karakteristik konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto, menganalisis proses
keputusan pembelian konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto, dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto. Penelitian
ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis faktor. Berdasarkan penelitian,
diketahui bahwa mayoritas konsumen yang berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto
adalah perempuan, berusia 18 sampai 26 tahun, berasal dari luar Bogor, belum
menikah, berpendidikan diploma, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, dan
berpendapatan Rp500 000 sampai Rp1 500 000. Komponen utama yang
mempengaruhi preferensi konsumen terdiri dari lima komponen yaitu produk dan
sarana pendukung, pelayanan, kualitas, lokasi, dan tampilan.

Kata kunci: Ozaizy Coffee n’ Resto, karakteristik konsumen, proses pengambilan


keputusan pembelian konsumen, preferensi konsumen.

ABSTRACT
EVI YUNITA. Analysis of Factors Affecting Preference of Consumer (Cases
Ozaizy Coffee n’ Resto, Bogor). Supervised by TINTIN SARIANTI.

Ozaizy Coffee n’ Resto is one of the coffee shop in Bogor which is more
complete who offers coffee as the main menu and snacks until heavy meals. In
Bogor there are many modern coffee shop can be a competitor. Therefore, it is
important for Ozaizy Coffee n’ Resto to find a way to be able to survive in the
competition. The purpose of this research was to analyzing the characteristics of
consumer Coffee n’ Ozaizy Resto, analyzing consumer purchase decision process
Ozaizy Coffee n’ Resto, and analyzing the factors that affecting preference of
consumer Ozaizy Coffee n’ Resto. Based on the research, it can be known that the
majority of consumers who visit Coffee n’ Ozaizy Resto are women, aged 18 to 26
years old, come from outside Bogor, unmarried status, educated as a diploma, have
a job as a college student, and have an income at Rp500 000 to Rp1 500 000. The
main components that affecting preference of consumer is composed of five
components are product and means of supporting, service, quality, location, and
display.

Keywords: Ozaizy Coffee n’ Resto, characteristics of consumers, consumer


purchase decision making process, preference of consumer.
ii
iii

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI


KONSUMEN (KASUS OZAIZY COFFEE N’ RESTO,
KOTA BOGOR)

EVI YUNITA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
iv
v
vi
vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian
yang dilaksanakan pada bulan April 2016 ini adalah perilaku konsumen berjudul
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen (Kasus Ozaizy Coffee
n’ Resto, Kota Bogor).
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Tintin Sarianti, SP, MM selaku
dosen pembimbing skripsi atas segala bantuan, saran, dan perhatiannya dalam
penyusunan skripsi ini. Tak lupa penulis sampaikan penghargaan kepada dosen
pembimbing akademik Ibu Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si, dan Ibu Dr. Ir. Ratna
Winandi, MS serta Ibu Eva Yolynda Aviny, SP, MM selaku dosen penguji, serta
seluruh dosen Departemen Agribisnis IPB atas bimbingan dan ilmu selama
perkuliahan. Di samping itu, terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Rima
Medina selaku pemilik Ozaizy Coffee n’ Resto yang telah bersedia mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian di restorannya, serta Ibu Eka selaku manager
store Ozaizy Coffee n’ Resto dan seluruh karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto yang
telah bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan
skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rachmat Ayub
Haryani serta Ibu Upik Lenggogeni Mutia selaku orang tua penulis serta seluruh
keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Tak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh sahabat, rekan-rekan studymate, dan teman-teman
seperjuangan mahasiswa Alih Jenis Agribisnis angkatan lima atas dukungan dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, September 2016

Evi Yunita
viii
ix

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 3
Tujuan Penelitian 5
Manfaat Penelitian 5
Ruang Lingkup Penelitian 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
Karakteristik Konsumen 6
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen 6
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen 8
KERANGKA PEMIKIRAN 9
Kerangka Pemikiran Teoritis 9
Kerangka Pemikiran Operasional 15
METODE PENELITIAN 18
Lokasi dan Waktu Penelitian 18
Jenis dan Sumber Data 18
Metode Pengumpulan Data 19
Metode Penarikan Sampel 20
Metode Pengolahan dan Analisis Data 20
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 23
Sejarah Ozaizy Coffee n’ Resto 23
Visi dan Misi Ozaizy Coffee n’ Resto 24
Struktur Organisasi Ozaizy Coffee n’ Resto 24
Operasional Ozaizy Coffee n’ Resto 27
Lokasi Ozaizy Coffee n’ Resto 28
Keunggulan dan Keunikan Ozaizy Coffee n’ Resto 28
Bauran Pemasaran Ozaizy Coffee n’ Resto 29
ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO
32
Jenis Kelamin 33
Usia 33
Status Pernikahan 34
Asal 34
Tingkat Pendidikan 35
Pekerjaan 36
Pendapatan 36
ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN
KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO 37
Pengenalan Kebutuhan 37
Pencarian Informasi 39
Evaluasi Alternatif 41
Keputusan Pembelian 43
x

Evaluasi Pasca Pembelian 45


ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI
KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO 47
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Ozaizy Coffee n’
Resto 48
SIMPULAN DAN SARAN 53
Simpulan 53
Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN 57

DAFTAR TABEL
1 Sebaran produksi kopi menurut produsen kopi di dunia tahun 2014 1
2 Konsumsi kopi Indonesia tahun 2010-2014 1
3 Pertumbuhan penduduk di Kota Bogor tahun 2010-2014 2
4 Peningkatan konsumsi per kapita kopi di Kota Bogor tahun 2010-2014 2
5 Rincian data primer dan sekunder pada penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto 18
6 Variabel dan indikatornya dalam analisis faktor 21
7 Sebaran responden berdasarkan motivasi untuk makan di luar rumah 38
8 Sebaran responden berdasarkan frekuensi makan di luar rumah 39
9 Sebaran responden berdasarkan tujuan makan di Ozaizy Coffee n’ Resto 39
10 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi 40
11 Sebaran responden berdasarkan fokus perhatian dari sumber informasi 40
12 Sebaran responden berdasarkan pengaruh dari sumber informasi 41
13 Sebaran responden berdasarkan cafe coffee lain yang pernah dikunjungi 42
14 Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dalam menentukan lokasi 42
15 Sebaran responden berdasarkan alasan/pertimbangan datang ke Ozaizy
Coffee n’ Resto 43
16 Sebaran responden berdasarkan sumber yang mempengaruhi keputusan
mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto 43
17 Sebaran responden berdasarkan cara memutuskan berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto 44
18 Sebaran responden berdasarkan frekuensi berkunjung ke Ozaizy Coffee n’
Resto 44
19 Sebaran responden berdasarkan hari berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto
45
20 Sebaran responden berdasarkan waktu berkunjung ke Ozaizy Coffee n’
Resto 45
21 Sebaran responden berdasarkan hasil yang dirasakan setelah
mengkonsumsi produk di Ozaizy Coffee n’ Resto 46
22 Sebaran responden berdasarkan minat konsumen untuk datang kembali ke
Ozaizy Coffee n’ Resto 46
23 KMO and Barlett's Test 47
24 Communalities 48
xi

25 Lima komponen pada pengaruh terhadap preferensi konsumen Ozaizy


Coffee n' Resto 49

DAFTAR GAMBAR
1 Laju pertumbuhan cafe/kedai kopi di Kota Bogor tahun 2011-2014 4
2 Kerangka pemikiran operasional 17
3 Struktur organisasi Ozaizy Coffee n' Resto 27
4 Menu Ozaizy Coffee n' Resto 30
5 Bangunan Ozaizy Coffee n' Resto 31
6 Interior Ozaizy Coffee n' Resto 32
7 Persentase sebaran konsumen menurut jenis kelamin 33
8 Persentase sebaran konsumen menurut usia 34
9 Persentase sebaran konsumen menurut status pernikahan 34
10 Persentase sebaran konsumen menurut asal 35
11 Persentase sebaran konsumen menurut tingkat pendidikan 36
12 Persentase sebaran konsumen menurut pekerjaan 36
13 Persentase sebaran konsumen menurut pendapatan 37

DAFTAR LAMPIRAN
1 Anti-image Matrices berdasarkan hasil output SPSS 58
2 Total Variance Explained berdasarkan hasil output SPSS 61
3 Rotated Component Matrix pada 18 variabel asal 62
4 Rotated Component Matrix pada 15 variabel 62
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya potensi akan sumber daya
alamnya, khususnya sektor pertanian yang merupakan sumber kegiatan utama
penduduknya. Sektor pertanian turut mendorong pertumbuhan perekonomian
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian Indonesia yang mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai
tahun 2014 sebesar 31.88 persen (Badan Pusat Statistik 2015).
Salah satu subsektor pertanian yang turut berperan dalam kontribusinya
terhadap perekonomian Indonesia adalah subsektor perkebunan. Subsektor
perkebunan menghasilkan komoditi-komoditi unggulan yang telah mendunia.
Salah satu komoditi perkebunan yang potensial untuk dikembangkan adalah kopi.
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar di dunia setelah
Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dari total produksi, sekitar 67 persen kopinya
diekspor ke luar negeri1. Berdasarkan data dari International Coffee Organization
(ICO), saat ini Indonesia termasuk ke dalam lima negara penghasil kopi terbesar.
ICO mencatat bahwa pada tahun 2014, Indonesia menduduki peringkat keempat
sebagai produsen kopi dunia.

Tabel 1 Sebaran produksi kopi menurut produsen kopi di dunia tahun 2014
Negara Jumlah (dalam bungkus 60 kilogram)
Brasil 45 342 000
Vietnam 27 500 000
Kolombia 12 500 000
Indonesia 9 350 000
Etiopia 6 625 000
Sumber: International Coffee Organization

Selain sebagai produsen, Indonesia juga menjadi konsumen kopi produksi


dalam negeri. Hal ini dapat dilihat dari sisa total produksi kopi nasional yaitu
sebesar 33 persen (AEKI 2015) merupakan persentase jumlah kopi nasional yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Tabel 2 Konsumsi kopi Indonesia tahun 2010-2014


Jumlah Kebutuhan Laju
Konsumsi kopi
Tahun penduduk kopi pertumbuhan
(jiwa) (kilogram) (kilogram/kapita/tahun)
(%)
2010 237 000 000 190 000 000 0.80 -
2011 241 000 000 210 000 000 0.87 8.05
2012 245 000 000 230 000 000 0.94 7.45
2013 249 000 000 250 000 000 1.00 6.00
2014 253 000 000 260 000 000 1.03 2.91
Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) 2015

1
http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id
2

Tabel 2 menunjukkan konsumsi kopi Indonesia mengalami peningkatan dari


tahun 2010 sampai 2014 sebesar 22.33 persen. Peningkatan taraf hidup dan
pergeseran gaya hidup masyarakat perkotaan di Indonesia yang menyukai produk
yang instan dan praktis mendorong lahirnya usaha-usaha yang menciptakan produk
instan dan praktis yang diinginkan konsumen. Kondisi tersebut juga mendorong
terjadinya pergeseran dalam pola konsumsi kopi khususnya di kalangan muda yang
menyebabkan berkembangnya industri kedai kopi di Indonesia. Kalangan muda
umumnya lebih menyukai kopi instan, kopi three in one, maupun kopi yang
disajikan di kedai kopi. Hal tersebut ditandai dengan menjamurnya kedai kopi di
kota besar dari yang sederhana hingga yang kerap dikunjungi kalangan menengah
atas. Kedai kopi adalah sebuah tempat untuk menikmati kopi dengan beragam jenis
kopi yang digunakan. Kedai kopi dibuat dengan kenyamanan dan didesain dengan
konsep menarik yang membuat pengunjung tak hanya menikmati kopi tetapi juga
melebur dalam suasana yang melingkupinya.
Salah satu kota di Indonesia dimana industri kedai kopi berkembang cukup
pesat adalah Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah penduduk yang padat dan meningkat setiap tahunnya. Pada
tahun 2010 dengan jumlah penduduk sebanyak 950 334 jiwa meningkat sebesar
8.62 persen menjadi 1 040 000 jiwa pada tahun 2014 (Badan Pusat Statistik Kota
Bogor 2015).

Tabel 3 Pertumbuhan penduduk di Kota Bogor tahun 2010-2014


Tahun Jumlah penduduk (jiwa) Laju pertumbuhan (%)
2010 950 334 -
2011 967 398 1.76
2012 987 448 2.03
2013 1 013 019 2.52
2014 1 040 000 2.59
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2015

Konsumsi kopi di Kota Bogor juga mengalami peningkatan. Peningkatan


konsumsi kopi di Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 4. Peningkatan ini juga
diikuti dengan peningkatan jumlah kedai kopi di Kota Bogor yang menawarkan
berbagai jenis kopi dengan konsep yang berbeda-beda. Salah satu kedai kopi di
Kota Bogor adalah Ozaizy Coffee n’ Resto yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Nomor 50, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Semula, Ozaizy Coffee n’ Resto
hanya terletak di Rest Area Tol Jagorawi Kilometer 10, Cibubur Square. Kemudian
pada bulan Maret 2015 membuka cabang di Kota Bogor.

Tabel 4 Peningkatan konsumsi per kapita kopi di Kota Bogor tahun 2010-2014
Jumlah Laju
Kebutuhan kopi Konsumsi kopi
Tahun penduduk pertumbuhan
Tabel 4 Lanjutan (kilogram/kapita/tahun) (kilogram/kapita/tahun)
(jiwa) (%)
2010 950 334 760 267.20 0.80 -
2011 967 398 841 636.26 0.87 8.05
2012 987 448 928 201.12 0.94 7.45
2013 1 013 019 1 013 019.00 1.00 6.00
3

Jumlah Laju
Kebutuhan kopi Konsumsi kopi
Tahun penduduk pertumbuhan
(kilogram/kapita/tahun) (kilogram/kapita/tahun)
(jiwa) (%)
2014 1 040 000 1 071 200.00 1.03 2.91
Sumber: Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI)

Sebagai yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee n’ Resto
membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen agar mampu bertahan di
tengah persaingan. Persaingan bisnis menuntut Ozaizy Coffee n’ Resto untuk dapat
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini dikarenakan konsumen
memegang peranan penting terhadap kesuksesan dan keberlangsungan suatu usaha.

Perumusan Masalah

Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu kedai kopi yang tergolong baru
di Kota Bogor. Menu utama yang disajikan adalah kopi dengan menggunakan biji
kopi lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali Kintamani, Papua
Wamena, dan lainnya. Metode penyeduhan kopi yang ditawarkan pun beragam.
Berbeda dengan kedai kopi kebanyakan, Ozaizy Coffee n’ Resto hadir lebih lengkap
dengan menyediakan kopi sebagai menu utamanya dan juga makanan pendamping
mulai dari makanan ringan hingga makanan berat yang mencakup appetizer, main
course, dan dessert. Selain itu juga terdapat berbagai menu beverage selain kopi
yang beragam. Tema dekorasi yang diusung Ozaizy Coffee n’ Resto pun berbeda
dengan kedai kopi lainnya. Ozaizy Coffee n’ Resto mengusung tema dekorasi
vintage dengan hiasan-hiasan ala Eropa yang merepresentasikan remaja hingga
orang dewasa menyesuaikan dengan target pasar Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu
remaja hingga orang dewasa.
Di Kota Bogor terdapat banyak kedai kopi modern yang meningkat setiap
tahunnya. Kedai kopi tersebut dapat menjadi pesaing Ozaizy Coffee n’ Resto,
diantaranya adalah Rumah Kopi Ranin, Popolo Coffee, Cafe Djembar, Yellow Truck
Coffee, Fresh Cup Coffee, hingga kedai kopi skala dunia yaitu Starbucks. Jumlah
kedai kopi yang meningkat setiap tahunnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Pertumbuhan usaha kedai kopi modern membuat konsumen memiliki cukup
alternatif untuk memilih kedai kopi yang memberikan produk dan layanan terbaik.
Hal ini menyebabkan persaingan antara kedai kopi modern semakin tinggi. Oleh
karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk menemukan cara agar dapat
bertahan dalam persaingan.
Sebagai kedai kopi yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee
n’ Resto membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen. Informasi tersebut
mencakup proses pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen
ketika memutuskan untuk datang berkunjung, karakteristik konsumen, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap sebuah restoran.
Karakteristik konsumen perlu dilakukan agar pelaku usaha dapat mengetahui
bagaimana konsumen yang dituju sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen. Engel et al (1995) memaparkan bahwa pilihan konsumen
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen. Jika pelaku usaha memahami
karakteristik atau profil konsumen mereka maka pelaku usaha dapat
4

memaksimumkan daya tariknya melalui produk dan bauran pelayanannya sehingga


perlu dilakukan analisis karakteristik konsumen. Karakteristik konsumen memiliki
kesesuaian dengan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dan juga
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen. Selanjutnya proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen dilakukan agar pelaku usaha dapat
menetapkan strategi berdasarkan proses yang dilalui konsumen. Sedangkan analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dilakukan sebagai
gambaran mengenai informasi apa saja yang mempengaruhi selera konsumen
terhadap Ozaizy Coffee n’ Resto.
Melihat kondisi tersebut maka hal yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1 Bagaimana karakteristik konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto?
2 Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Ozaizy Coffee
n’ Resto?
3 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee
n’ Resto?

25

20

15
Jumlah

Jumlah
10 cafe/kedai
kopi
5

0
2011 2012 2013 2014
Tahun

Gambar 1 Laju pertumbuhan cafe/kedai kopi di Kota Bogor tahun 2011-2014


Sumber: Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM)
Kota Bogor
5

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah yang telah diuraikan,


maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1 Menganalisis karakteristik konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto.
2 Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto.
3 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto.
Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:


1 Bermanfaat bagi peneliti dalam memperoleh pengalaman dan sebagai sarana
penerapan teori-teori dan pengaplikasian konsep-konsep yang telah diperoleh
selama kuliah khususnya materi perilaku konsumen.
2 Bermanfaat bagi pelaku usaha khususnya Ozaizy Coffee n’ Resto sebagai bahan
masukan untuk mengetahui informasi mengenai konsumen khususnya
karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen,
serta faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen sehingga dapat menyusun
strategi dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta
diharapkan dapat bertahan di tengah persaingan.
3 Bermanfaat bagi perguruan tinggi sebagai sumber atau referensi informasi yang
dapat digunakan dalam penelitian berikutnya.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian terhadap faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy


Coffee n’ Resto dilakukan terhadap konsumen yang sedang berada di lokasi
penelitian maupun konsumen yang tidak sedang berada di lokasi penelitian yang
pernah berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto. Kuesioner yang diajukan berisikan
pertanyaan tentang restoran secara keseluruhan dan tidak berfokus kepada kopi
sebagai menu utama pada Ozaizy Coffee n’ Resto. Penelitian terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi konsumen berfokus kepada variabel-variabel yang
sering dipertimbangkan oleh konsumen dalam berkunjung ke coffee n’ resto.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen


ini merujuk pada beberapa hasil penelitian terdahulu. Adapun hal-hal yang
dianalisis yaitu karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen, serta faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen dalam
memilih suatu produk untuk dikonsumsi.
6

Karakteristik Konsumen

Monica (2013) dalam penelitian tentang Analisis Kepuasan dan Loyalitas


Konsumen Anomali Coffee di Kemang, Jakarta Selatan memiliki salah satu tujuan
mengidentifikasikan karakteristik konsumen Anomali Coffee. Alat analisis yang
digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen yaitu analisis
deskriptif. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa karakteristik
konsumen pada Anomali Coffee mayoritas berusia 17 sampai 24 tahun, yakni
sebanyak 48 persen. Berjenis kelamin sebesar 58 persen. Berdomisili di Jakarta
yaitu sebanyak 83 persen. Konsumen dengan status belum menikah, yaitu sebanyak
80 persen. Berpendidikan terakhir sarjana yakni sebanyak 47 persen. Berprofesi
sebagai pegawai swasta yaitu sebesar 41 persen. Responden dengan pendapatan
Rp2 000 000 sampai Rp4 000 000 memiliki persentase tertinggi yakni sebesar 38
persen.
Tiasany (2013) dalam penelitian tentang Analisis Kepuasan Konsumen
Restoran Bull Wings Factory Bogor juga memiliki salah satu tujuan
mengidentifikasikan karakteristik konsumen Restoran Bull Wings Factory Bogor.
Alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasikan karakteristik konsumen
pun sama yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh
hasil bahwa karakteristik konsumen pada Restoran Bull Wings Factory sebagian
besar berjenis kelamin perempuan, berusia 17 sampai 23 tahun atau usia produktif.
Pendidikan yang sedang ditempuh sebagian besar adalah S1, pekerjaannya adalah
pelajar atau mahasiswa dan berstatus belum menikah. Pendapatan konsumen
sebesar Rp1 000 000 sampai Rp1 999 999 per bulan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, alat analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen adalah analisis deskriptif. Peneliti
mengelompokkan karakteristik konsumen ke dalam kelompok yang pada umumnya
sama, yaitu usia, asal, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, status pernikahan,
pendapatan, bahkan terdapat beberapa peneliti yang mengelompokkan ke dalam
agama dan suku bangsa. Pada penelitian ini juga memiliki salah satu tujuan
penelitian yaitu menganalisis karakteristik konsumen yang juga dilakukan dengan
mengelompokkan konsumen berdasarkan usia, asal, jenis kelamin, pekerjaan,
pendidikan, status pernikahan, dan pendapatan. Alat analisis yang digunakan pun
sama yaitu analisis deskriptif.

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Oktaviani (2011) dalam penelitian tentang Analisis Kepuasan dan Loyalitas


Konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe di Pandeglang Banten memiliki salah satu
tujuan mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen
Rumah Makan Dapoer Iboe. Alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi
proses pengambilan keputusan pembelian yaitu analisis deskriptif. Berdasarkan
analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa tahapan proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen Rumah Makan Dapoer Iboe terdiri dari tahap pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan hasil
pembelian. Pada tahap pengenalan kebutuhan, motivasi konsumen untuk makan
diluar rumah adalah untuk mencari menu yang khas. Manfaat yang dicari dari
7

kegiatan makan di luar rumah adalah untuk memenuhi kebutuhan makan utama
sedangkan jenis penyedia jasa makanan yang sering dikunjungi untuk memenuhi
kebutuhan makan di luar rumah adalah restoran. Pada tahap pencarian informasi,
konsumen mendapatkan informasi mengenai keberadaan tempat makan dari teman
dan yang menjadi fokus perhatiannya adalah citarasa makanan. Kegiatan promosi
juga dapat mempengaruhi konsumen untuk datang ke rumah makan, seperti paket
menu promosi merupakan bentuk promosi penjualan yang memiliki daya tarik
tinggi. Pada tahap evaluasi alternatif, berdasarkan informasi yang diperoleh, rumah
makan tradisional merupakan jenis rumah makan yang paling diminati untuk
dikunjungi. Sedangkan atribut yang menjadi pertimbangan awal konsumen saat
mengunjungi rumah makan adalah citarasa menu yang ditawarkan, dan konsumen
sangat menganggap penting citarasa yang diberikan walau darimana pun asalnya
yang penting rasanya yang enak. Pertimbangan awal konsumen saat menentukan
lokasi rumah makan adalah lokasi yang memiliki akses yang mudah dan lancar.
Sedangkan alasan konsumen memilih Rumah Makan Dapoer Iboe karena citarasa
yang khas yaitu citarasa masakan dan minuman tradisonal khas sunda. Pada tahap
pembelian, konsumen melakukan pembelian karena adanya pengaruh dari teman
atau kolega cara memutuskan pembelian tergantung situasi, frekuensi pembelian 2
sampai 3 kali dalam satu bulan, hari kunjungan tidak tentu, waktu kunjungan malam
hari, dan pengeluaran dalam satu kunjungan antara Rp50 000 sampai dengan Rp100
000. Pada tahap hasil pembelian, konsumen merasa puas dan berniat untuk
berkunjung kembali, serta akan beralih kepada rumah makan lain yang harganya
lebih murah jika harga Rumah Makan Dapoer Iboe mengalami peningkatan.
Antoro (2011) dalam penelitian tentang Analisis Proses pengambilan
keputusan pembelian dan Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor
memiliki salah satu tujuan mengidentifikasi proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor. Alat analisis yang digunakan
untuk mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian yaitu analisis
deskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif diperoleh hasil bahwa proses pengenalan
kebutuhan tujuan pembelian adalah mengkonsumsi masakan Sunda. Sebagian besar
sumber informasi pembelian berasal dari diri sendiri dan informasi lisan teman. Hal
yang memutuskan konsumen melakukan pembelian di Restoran Bumbu Desa
Bogor karena rasa masakan sesuai dengan selera mereka. Responden berpendapat
bahwa Restoran Saung Kuring merupakan pesaing restoran ini. Sebagian besar
sudah pernah melakukan pembelian sebanyak dua kali. Sebagian besar
memutuskan ke Restoran Bumbu Desa Bogor secara mendadak, bersama keluarga,
pada akhir pekan dan pada siang hari serta menggunakan mobil pribadi. Sarana
yang perlu diperhatikan adalah area parkir. Mereka sebagian besar menyatakan
akan melakukan pembelian ulang di Restoran Bumbu Desa Bogor. Pada penelitian
ini, analisis proses pengambilan keputusan pembelian di Restoran Bumbu Desa
Bogor menghasilkan beberapa rekomendasi kepada restoran untuk meningkatkan
kinerja dan pelayanan kepada konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, alat analisis yang digunakan untuk
mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah
analisis deskriptif. Peneliti menggunakan lima tahapan proses keputusan pembelian
yang pada umumnya sama, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Pada
penelitian ini juga memiliki salah satu tujuan penelitian yaitu menganalisis proses
8

pengambilan keputusan konsumen yang juga dilakukan dengan lima tahapan proses
keputusan pembelian. Alat analisis yang digunakan pun sama yaitu analisis
deskriptif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen


telah dilakukan oleh Miftah (2010), Diniarti (2011), Handayati (2011), Lubis
(2012), dan Somaatmadja (2012). Kelima peneliti tersebut meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen di sebuah restoran. Alat analisis yang digunakan
dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah
analisis faktor. Berdasarkan hasil analisis faktor yang dilakukan Somaatmadja
(2012), terbentuk tujuh faktor dari seluruh atribut yang mempengaruhi preferensi
konsumen dalam membeli bakery BReAD Unit, yaitu faktor nuansa, faktor higiene
dan komposisi, faktor citarasa, faktor daya tahan, faktor ukuran, faktor kebutuhan,
dan faktor fitur. Faktor yang paling mempengaruhi preferensi konsumen adalah
nuansa. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis faktor yang dilakukan Diniarti
(2011) terhadap lima dimensi jasa Restoran Sangkuriang yang mempengaruhi
preferensi konsumen dapat diketahui faktor yang memiliki kontribusi yang tinggi
dalam mempengaruhi preferensi konsumen adalah faktor Tangibles, serta variabel
penataaan exterior dan interior restoran yang memiliki kontribusi paling dominan
dalam mempengaruhi preferensi konsumen pada faktor Tangibles. Faktor-faktor
lainnya yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah Empathy, Assurance,
Responssiveness, Reliability. Berdasarkan kedua hasil analisis faktor yang
disebutkan, terdapat kesamaan faktor yang paling mempengaruhi preferensi
konsumen yaitu faktor Tangibles. Sementara hasil analisis faktor dari penelitian
yang dilakukan Handayati (2011) dan Lubis (2012) didapatkan bahwa terbentuk
delapan faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam preferensi
konsumen. Kedelapan faktor tersebut adalah kualitas pelayanan, perhatian,
dukungan teknologi informasi dan jasa, mudah dijangkau, kualitas makanan,
pilihan dan harga. Faktor yang paling utama adalah faktor kualitas produk dan
pelayanan dalam dimensi Reliability. Dimensi selain Tangibles dan Reliability yang
menjadi faktor utama mempengaruhi preferensi konsumen adalah Responsiveness
seperti hasil analisis faktor yang dilakukan oleh Miftah (2010). Pada dimensi
Responsiveness, atribut kecepatan pramusaji dalam menanggapi keluhan konsumen
dan atribut kecepatan pramusaji dalam melayani konsumen mempunyai nilai
kepentingan yang sama.
Berdasarkan penelitian terdahulu, alat analisis yang digunakan dalam
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah
analisis faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen pada
umumnya terbagi ke dalam lima dimensi, yaitu Reliability, Assurance, Tangibles,
Empathy, dan Responsiveness. Pada penelitian ini juga memiliki salah satu tujuan
penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
konsumen. Berbeda dengan penelitian terdahulu yang menggunakan lima dimensi
kualitas jasa sebagai faktor-faktornya, dalam penelitian ini menggunakan bauran
9

pemasaran 7P yang terdiri dari Product, Price, Place, Promotion, Process, People,
dan Physical Evidence. Hal ini karena restoran tidak hanya menawarkan jasa
(pelayanan), namun juga barang (makanan dan minuman).

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran digunakan untuk menguraikan nalar dan pola pikir


dalam upaya menjawab tujuan penelitian. Uraian pemaparan mengenai hal yang
berkaitan dan relevan dengan permasalahan penelitian. Kerangka pemikiran teoritis
dalam penelitian ini membahas tentang konsumen, perilaku konsumen, jasa,
pemasaran, bauran pemasaran jasa, karakteristik konsumen, proses pengambilan
keputusan konsumen, dan preferensi konsumen.

Konsumen
Kotler dan Armstrong (2008) mengartikan konsumen sebagai semua individu
dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di
konsumsi pribadi. Konsumen juga dapat diartikan sebagai setiap orang pemakai
barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan (Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Pasal 1 butir 2).
Menurut Sumarwan (2004), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua
jenis konsumen yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi atau kelompok.
Konsumen individu secara langsung membeli barang dan jasa yang bertujuan untuk
digunakan sendiri. Konsumen individu adalah tulang punggung perekonomian
nasional karena sebagian besar produk dari pabrik dan perusahaan digunakan oleh
konsumen akhir atau individu. Konsumen organisasi merupakan konsumen yang
meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan
lembaga lainnya seperti sekolah, perguruan tinggi dan rumah makan. Semua jenis
organisasi tersebut membeli produk berupa peralatan dan jasa-jasa lain untuk
menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

Restoran dan Jenis Restoran


Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara
komersial dan menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya,
baik berupa makanan maupun minuman (Atmodjo 2005). Menurut SK Menteri
Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 restoran
adalah salah satu jenis usaha di bidang jasa pangan yang bertempat di sebagian atau
seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan
untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan
minuman untuk umum. Atmodjo (2005) membedakan restoran kedalam 22 tipe
berdasarkan tingkat orisinalitasnya, yaitu:
1 A’la Carte Restaurant
10

Restoran yang telah mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan lengkap
dengan banyak variasi dimana tamu bebas memilih sendiri makanan yang
mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran jenis ini mempunyai
harga sendiri-sendiri.

2 Table D’hote Restaurant


Suatu restoran yang khusus menjual makanan menu table d’hote, yaitu suatu
susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai dengan hidangan
penutup) dan tertentu dengan harga yang telah ditentukan pula.
3 Coffee Shop atau Brasserie
Suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu tempat
dimana tamu biasa mendapatkan makan pagi, makan siang dan makan malam
dengan cepat dan murah. Pada umumnya sistem pelayanannya adalah dengan
American Service dimana yang diutamakan adalah kecepatannya.
4 Cafetaria atau Café
Suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake, sandwich, kopi dan
teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak menjual minuman yang beralkohol.
5 Canteen
Restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik atau sekolah, tempat dimana
para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makanan siang dan coffee
break.
6 Continental Restaurant
Suatu restoran yang menitikberatkan hidangan continental pilihan dengan
pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya agak rumit,
disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atau rileks.
7 Carvery
Suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel dimana para tamu dapat
mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka inginkan dengan
harga hidangan yang sudah ditetapkan.
8 Dining Room
Terdapat di hotel kecil (motel), merupakan tempat yang tidak lebih ekonomis
dari pada tempat makan biasa. Dining Room pada dasarnya disediakan untuk
para tamu yang tinggal di hotel itu, namun juga terbuka bagi para tamu dari
luar.
9 Discotheque
Suatu restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil
menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live band.
10 Fish and Chip Shop
Suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli
macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng.
11 Grill Room (Rotisserie)
Suatu restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Pada
umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat dinding kaca
sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan daging yang dikehendaki
dan melihat sendiri bagaimana memasaknya.
12 Inn Tavern
11

Suatu restoran dengan harga murah yang dikelola oleh perorangan di tepi kota.
Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamu-tamu, sedangkan
hidangannya pun lezat-lezat.

13 Night Club/ Super Club


Suatu restoran yang pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam,
menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai. Para tamu
dituntut berpakaian resmi dan rapi sehingga menaikkan gengsi.
14 Pizzeria
Suatu restoran yang khusus menjual pizza, kadang-kadang juga berupa spageti
serta makanan khas Italia yang lain.
15 Pan Cake House/ Creperie
Suatu restoran yang khusus menjual pan cake serta crepe yang diisi dengan
berbagai macam manisan didalamnya.
16 Pub
Pub pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin untuk
menjual bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu mendapatkan
minumannya dari counter. Pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau
sambil duduk di meja makan.
17 Snack Bar/Café/Milk Bar
Restoran yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan cepat, dimana para tamu
mengumpulkan makanan mereka diatas baki yang diambil dari atas counter
dan kemudian membawanya ke meja makan. Makanan yang disediakan
umumnya adalah hamburger, sausages, dan sandwich.
18 Speciality Restaurant
Restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas
makanan yang disajikan atau temanya. Restoran-restoran semacam ini
menyediakan masakan Cina, Jepang, India, Italia, dan sebagainya.
19 Terrace Restaurant
Suatu restoran yang terletak di luar bangunan, namun pada umumnya masih
berhubungan dengan hotel maupun restoran induk.
20 Gourmet Restaurant
Suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan makan dan minum untuk
orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa makanan dan
minuman. Keistimewaan restoran ini adalah makanan dan minumannya yang
lezat, pelayanannya megah, dan harganya cukup mahal.
21 Family Type Restaurant
Suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman dengan
harga yang tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu keluarga
maupun rombongan
22 Main Dining Room
Suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di hotel-
hotel besar, dimana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi pasti terikat
oleh suatu peraturan yang ketat.
12

Karakteristik Konsumen
Konsumen memiliki karakteristik yang dapat mempengaruhi perilaku proses
pembelian. Karakteristik konsumen terdiri dari pengetahuan dan pengalaman
konsumen, kepribadian konsumen, dan karakteristik demografi konsumen
(Sumarwan 2004). Faktor demografis adalah dasar paling umum yang digunakan
untuk menetapkan segmentasi kelompok pelanggan. Salah satu alasannya adalah
bahwa tingkat variasi kebutuhan, keinginan, dan penggunaan konsumen sering
berhubungan erat dengan variabel demografis. Alasan lainnya adalah variabel
demografis lebih mudah diukur daripada kebanyakan tipe variabel lainnya (Kotler
dan Armstrong 2008). Karakteristik demografi dapat dilihat dari faktor-faktor
seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, status pernikahan,
dan lokasi geografi.
Jenis kelamin merupakan karakteristik yang penting bagi pemasar. Terdapat
perbedaan keinginan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Pemasar harus
memperhatikan jumlah perbandingan perempuan dan laki-laki yang menjadi target
pemasarannya. Konsumen perempuan lebih sering memberikan atau mendapatkan
informasi dari teman atau keluarga daripada konsumen laki-laki. Perempuan juga
sering menginformasikan kepada orang lain mengenai produk maupun jasa yang
mereka konsumsi. Selain itu, konsumen perempuan memiliki tingkat kepedulian
lebih tinggi terhadap makanan yang mereka konsumsi dibandingkan konsumen
laki-laki. Sehingga, perbedaan keinginan serta kebutuhan konsumen dapat dipenuhi
oleh pihak pemasar (Sumarwan 2004).
Faktor penting lainnya yang perlu dipahami adalah usia. Konsumen yang
berbeda usia akan mengkonsumsi produk yang berbeda. Perbedaan usia juga akan
mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap merek. Semakin
bertambahnya usia maka semakin banyak pengalaman yang mereka miliki sehingga
semakin banyak emosi yang dimiliki seseorang dalam memberikan respon terhadap
suatu rangsangan (Sumarwan 2004). Selain itu, Girad (2010) menyatakan
konsumen yang berusia lebih tua atau usia produktif ke atas mempunyai pendapatan
yang lebih baik/tinggi yang kemudian berdampak pada pola konsumsi mereka. Pola
konsumsi mereka semakin praktis karena mereka lebih banyak memiliki aktivitas
di luar rumah. Menurut Sumarwan (2004) berdasarkan siklus hidupnya, responden
dibagi dalam sebelas kategori umur. Kategori tersebut adalah bayi dibawah satu
tahun, batita (kurang dari 3 tahun), balita (kurang dari 5 tahun), anak usia sekolah
(6 sampai 12 tahun), remaja awal (Anak Baru Gede) (13 sampai 15 tahun), remaja
lanjut (16 sampai 18 tahun), dewasa awal (19 sampai 24 tahun), dewasa lanjut (25
sampai 35 tahun), separuh baya (36 sampai 50 tahun), tua (51 sampai 65 tahun) dan
lanjut usia (lebih dari 65 tahun). Konsumen yang termasuk di dalam tahap remaja
lanjut dikatakan telah memiliki pola pemikiran yang lebih matang dibandingkan
usia dibawahnya. Semakin bertambahnya usia maka semakin matang pemikiran
yang dimiliki, semakin matang emosional seseorang, dan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian seseorang.
Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik yang saling berhubungan.
Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan seorang konsumen.
Tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara
berpikir, cara pandang bahkan persepsinya terhadap suatu masalah. Konsumen
yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap
13

informasi. Tingkat pendidikan dan pekerjaan selanjutnya akan mempengaruhi


besarnya pendapatan yang diterima seseorang (Sumarwan 2004).
Pendapatan juga menjadi karakteristik yang perlu diperhatikan pemasar
karena pendapatan dapat mempengaruhi daya beli dan pola pengeluaran konsumen
(Sumarwan 2004). Besarnya pendapatan juga dapat mempengaruhi pilihan produk
seseorang. Pendapatan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pekerjaan
seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatan konsumen maka semakin kuat
keinginan mereka untuk membelanjakan uangnya. Bagi pemasar, tingkat
pendapatan dapat mambantu untuk menentukan pasar sasaran yang akan dilayani.
Lokasi tempat tinggal atau asal konsumen akan mempengaruhi pola
konsumsinya. Lokasi tempat tinggal juga berpengaruh pada kemudahan
mendapatkan produk. Orang yang tinggal di desa akan memiliki akses terbatas
kepada berbagai produk dan jasa. Sebaliknya, konsumen yang tinggal di kota-kota
besar lebih mudah memperoleh semua barang dan jasa yang dibutuhkan. Selain itu,
semakin dekat letak tempat tinggal konsumen maka semakin mudah konsumen
mendapatkan produk. Konsumen lebih tertarik untuk datang ke lokasi restoran yang
strategis, mudah terlihat, dan terjangkau sehingga lokasi tempat tinggal konsumen
dapat berguna bagi pemasar untuk memfokuskan kemana produknya akan dijual
(Sumarwan 2004).
Status pernikahan juga mempengaruhi terhadap pengambilan keputusan
seseorang. Seseorang yang belum menikah lebih mudah mendapatkan informasi
yang diberikan orang lain seperti teman, keluarga, dan lainnya dibandingkan orang
yang sudah menikah (Girad 2010). Selain itu, seseorang yang belum menikah
menghabiskan waktu yang lebih banyak bersama kelompoknya atau di luar rumah
dibandingkan orang yang sudah menikah. Menurut Sumarwan (2004), proses
pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa akan dipengaruhi oleh anggota
keluarga lain atau diputuskan secara bersama.

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen


Banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian. Pengambilan keputusan oleh konsumen bertujuan untuk menentukan
jenis produk, tempat pembelian, frekuensi pembelian, dan jumlah pembelian.
Tahapan pengambilan keputusan konsumen terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan evaluasi hasil
(Engel et al 1994).
a Pengenalan Kebutuhan
Tahap keputusan pembelian konsumen dimulai dengan adanya pengenalan
kebutuhan yang berasal dari rangsangan eksternal dan internal (Sumarwan
2004). Rangsangan internal adalah rangsangan yang menjadi kebutuhan dasar
seperti lapar, haus, aman, dan lain-lain. Sedangkan rangsangan eksternal
ditimbulkan oleh objek luar yang dapat mempengaruhi konsumen. Pengenalan
kebutuhan juga muncul ketika konsumen menghadapi suatu keadaan dimana
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang
sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini dapat dilihat dari motivasi dan tujuan
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
b Pencarian Informasi
Setelah konsumen mengenali kebutuhan maka konsumen melakukan pencarian
informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Pencarian adalah aktivitas
14

termotivasi dari pengetahuan yang tersimpan di dalam ingatan (internal) atau


pemrolehan informasi dari lingkungan (eksternal) (Engel et al 1995). Pencarian
informasi ini dapat berupa pencarian internal dan pencarian eksternal. Pencarian
internal merupakan tahap pertama setelah pengenalan kebutuhan. Pencarian
internal yaitu mengingat kembali semua informasi yang ada di dalam
ingatannya. Apabila informasi yang dibutuhkan konsumen masih kurang untuk
memenuhi kebutuhannya maka akan dilakukan pencarian eksternal. Pada
pencarian eksternal, konsumen akan mencari-cari sumber-sumber informasi
yang menjadi acuan konsumen dan dapat memberikan pengaruh pada proses
pengambilan keputusan pembelian. Sumber informasi dapat berupa sumber
pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman (Engel et al
1994). Tahap pencarian informasi dapat dilihat dari sumber informasi yang
mempengaruhi konsumen, fokus perhatian konsumen terhadap sumber
informasi, dan lainnya (Sumarwan 2004).
c Evaluasi Alternatif
Tahap selanjutnya adalah evaluasi alternatif yaitu proses suatu alternatif pilihan
dievaluasi dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Engel et al 1995).
Engel et al (1995) menyatakan bahwa konsumen memerlukan beberapa tahapan
pada proses evaluasi alternatif yaitu menentukan kriteria evaluasi yang akan
digunakan untuk menilai alternatif, memutuskan alternatif yang akan
dipertimbangkan, menilai kinerja alternatif yang dipertimbangkan, serta
memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.
Tahapan terakhir dalam evaluasi alternatif adalah menentukan kaidah keputusan
yang sangat bervariasi dalam kompleksitas konsumen (Engel et al 1995). Kaidah
keputusan ini dapat berbentuk sederhana yaitu membeli kembali produk yang
terakhir dibeli. Sedangkan pembelian yang kompleks menyerupai model sikap
multi atribut.
d Pembelian
Apabila konsumen telah memperoleh alternatif yang dipilih maka tahap
selanjutnya adalah pembelian. Engel et al (1995) mengemukakan bahwa dalam
model perilaku konsumen, pembelian merupakan fungsi dari niat pembelian dan
faktor lingkungan dan atau perbedaan individual. Faktor pembelian dapat
dipengaruhi oleh sikap orang lain seperti intensitas sikap negatif orang lain
terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk
menuruti keinginan orang lain.
e Evaluasi Pasca Pembelian
Konsumen tidak berhenti pada tahap pembelian, namun konsumen akan
melakukan evaluasi terhadap pilihan produk yang dibelinya. Pada tahap hasil
pembelian, konsumen melakukan evaluasi untuk mengetahui alternatif yang
dipilih telah memenuhi kebutuhan dan harapan segera setelah digunakan (Engel
et al 1995). Hasil dari evaluasi adalah kepuasaan dan ketidakpuasan.

Preferensi Konsumen
Kotler dan Armstrong (2008) mendefinisikan preferensi konsumen sebagai
pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang
dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai
pilihan produk yang ada. Analisis preferensi konsumen adalah analisis yang
bertujuan untuk mengetahui apa yang disukai dan yang tidak disukai konsumen,
15

juga untuk menentukan urutan kepentingan dari suatu atribut produk maupun
produk itu sendiri. Dengan menggunakan analisis preferensi ini akan diperoleh
urutan kepentingan karakteristik produk seperti apa yang paling penting atau yang
paling disukai.
Menurut Lilien et al dalam Simamora (2003), ada beberapa langkah yang
harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi.
1 Diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut.
Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa
yang relevan.
2 Tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda
dalam atribut apa yang paling penting.
3 Konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada
setiap atribut.
4 Tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan
perbedaan atribut.
5 Konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui
prosedur evaluasi.
Preferensi dapat terbentuk melalui suatu pola pikir konsumen yang
didasarkan oleh beberapa alasan yang meliputi.
1 Pengalaman yang diperoleh sebelumnya, konsumen merasakan kepuasan dalam
membeli produk itu dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk
yang dibelinya maka konsumen akan terus-menerus memakai atau
menggunakan produk merek itu, sehingga konsumen mengambil keputusan
membeli.
2 Kepercayaan turun-temurun yang terjadi oleh karena kebiasaan keluarga
menggunakan suatu produk sejak lama. Konsumen tersebut setia terhadap
produk yang selalu dipakainya karena merasakan manfaat dalam pemakaian
barang tersebut, sehingga konsumen mendapat kepuasaan dan pemanfaatan akan
produk yang dibeli.

Kerangka Pemikiran Operasional

Adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin gemar


mengkonsumsi kopi dilihat dari peningkatan konsumsi kopi di Kota Bogor. Hal ini
menyebabkan berkembangnya industri kedai kopi ditandai dengan menjamurnya
kedai kopi di Kota Bogor dari yang sederhana hingga yang kerap dikunjungi
kalangan menengah atas. Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu kedai kopi
yang tergolong baru di Kota Bogor. Kedai kopi ini berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Nomor 50, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat. Berbeda dengan kedai kopi
kebanyakan, Ozaizy Coffee n’ Resto hadir lebih lengkap dengan menyediakan kopi
sebagai menu utamanya serta makanan pendampingnya yang meliputi makanan
ringan hingga makanan berat.
Di Kota Bogor terdapat banyak kedai kopi modern yang dapat menjadi
pesaing Ozaizy Coffee n’ Resto. Pertumbuhan usaha kedai kopi modern membuat
konsumen memiliki cukup alternatif untuk memilih kedai kopi yang memberikan
16

produk dan layanan terbaik. Hal ini menyebabkan persaingan antara kedai kopi
modern semakin tinggi. Oleh karena itu, penting bagi Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
menemukan cara agar dapat bertahan dalam persaingan.
Sebagai kedai kopi yang masih tergolong baru di Kota Bogor, Ozaizy Coffee
n’ Resto membutuhkan informasi mengenai perilaku konsumen agar mampu
bertahan di tengah persaingan usaha restoran. Informasi tersebut mengenai
karakteristik konsumen restoran, proses pengambilan keputusan pembelian
konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap
restoran.
Analisis karakteristik konsumen dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto berdasarkan jenis kelamin, usia, status
pernikahan, asal, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Alat
analisis yang digunakan dalam menganalisis karakteristik konsumen adalah analisis
deskriptif. Karakteristik konsumen memiliki kesesuaian dengan proses
pengambilan keputusan pembelian konsumen dan juga faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen. Analisis proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen dilakukan dengan menggunakan tahapan proses keputusan
yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Alat analisis yang digunakan dalam
menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah analisis
deskriptif. Selanjutnya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi
konsumen dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
preferensi konsumen. Variabel yang digunakan adalah variabel-variabel yang
sering dipertimbangkan konsumen dalam berkunjung ke coffee n’ resto.
Analisis tersebut diharapkan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Ozaizy Coffee n’ Resto untuk dapat bertahan di tengah persaingan sejenis.
Informasi selengkapnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran penelitian secara
skematik pada Gambar 2.
17

- Perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin gemar mengkonsumsi kopi


- Berkembangnya industri kedai kopi ditandai dengan menjamurnya kedai kopi di
Kota Bogor yang dapat menjadi pesaing

Ozaizy Coffee n’ Resto

Analisis Karakteristik Analisis Proses Analisis Faktor-faktor


Konsumen pengambilan yang Mempengaruhi
keputusan pembelian Preferensi Konsumen
- Jenis kelamin Konsumen
- Usia Variabel-variabel yang
- Status pernikahan - Pengenalan kebutuhan sering dipertimbangkan
- Asal - Pencarian informasi konsumen dalam
- Tingkat pendidikan - Evaluasi alternatif berkunjung ke coffee n’
- Pekerjaan - Keputusan pembelian resto
- Pendapatan per bulan - Evaluasi pasca
pembelian

Analisis Deskriptif Analisis Faktor

Informasi mengenai karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan


konsumen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen

Gambar 2 Kerangka pemikiran operasional


18

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Ozaizy Coffee n’ Resto yang berlokasi di Jalan


Ahmad Yani Nomor 50, Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan Ozaizy
Coffee n’ Resto merupakan salah satu restoran yang tergolong baru di Kota Bogor
sehingga memerlukan informasi mengenai perilaku konsumen agar dapat bertahan
di tengah persaingan sejenis di Kota Bogor. Pengambilan data dilakukan pada bulan
April 2016.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan pembagian kuesioner yang berisi
pertanyaan berstruktur maupun terbuka kepada pengunjung restoran sebagai
responden penelitian. Selain itu, data primer diperoleh melalui kegiatan wawancara
langsung dengan pihak manajemen restoran. Kegiatan wawancara merupakan
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau
responden (Nazir 2014). Data sekunder diperoleh dari studi literatur yang
bersumber dari skripsi, jurnal, dan buku-buku data dari Badan Pusat Statistik serta
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor. Data sekunder juga diperoleh dari
penelusuran internet dan litelatur lain agar ketersediaan data semakin lengkap.
Rincian data primer maupun sekunder dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Rincian data primer dan sekunder pada penelitian faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto
Jenis data Rincian data Sumber data
1 Gambaran umum Ozaizy Coffee Manager Ozaizy
n’ Resto Coffee n’ Resto
2 Jumlah kunjungan konsumen ke Manager Ozaizy
Ozaizy Coffee n’ Resto Coffee n’ Resto
Data primer
Konsumen Ozaizy
3 Karakteristik konsumen
Coffee n’ Resto
4 Proses pengambilan keputusan Konsumen Ozaizy
pembelian konsumen Coffee n’ Resto
5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsumen Ozaizy
preferensi konsumen Coffee n’ Resto
1 Kontribusi sektor pertanian Badan Pusat
terhadap PDB Indonesia Statistik
Data sekunder
2 Produksi kopi menurut produsen International Coffee
kopi di dunia Organization
19

Tabel 5 Lanjutan
Jenis data Rincian data Sumber data
Asosiasi Eksportir
3 Konsumsi kopi di Indonesia dan Industri Kopi
Indonesia (AEKI)
Asosiasi Eksportir
4 Konsumsi kopi di Kota Bogor dan Industri Kopi
Indonesia (AEKI)
Badan Pusat
5 Jumlah penduduk di Kota Bogor
Statistik Kota Bogor
Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu
6 Laju pertumbuhan cafe/kedai kopi
dan Penanaman
di Kota Bogor
Modal (BPPTPM)
Kota Bogor
7 Penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi Skripsi dan Jurnal
konsumen
8 Konsep konsumen, perilaku
konsumen, pemasaran, bauran
pemasaran, karakteristik Buku
konsumen, dan preferensi
konsumen

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kegiatan pembagian kuesioner


dan wawancara langsung. Pembagian kuesioner ditujukan kepada responden yang
berada di Ozaizy Coffee n’ Resto maupun responden yang pernah berkunjung ke
Ozaizy Coffee n’ Resto, sedangkan wawancara langsung dilakukan dengan pihak
manajemen Ozaizy Coffee n’ Resto. Kuesioner yang dibagikan berisi pertanyaan
berstruktur maupun terbuka. Pertanyaan berstruktur dibuat sedemikian rupa
sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa
alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja, sedangkan pertanyaan terbuka
dibuat sedemikian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat
bermacam-macam (Nazir 2014).
Pengumpulan data dilakukan pada hari kerja (Senin sampai Jumat) dan hari
libur (Sabtu dan Minggu) pukul 13.00 sampai 19.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut
bertujuan agar seluruh populasi konsumen terwakili, baik makan pada siang hari
maupun pada malam hari, sehingga diharapkan hasil penelitian yang diperoleh
merupakan kesimpulan dari keseluruhan populasi.
Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui kegiatan studi literatur,
browsing internet dan pustaka lainnya. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi
data kontribusi sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, produksi kopi menurut
produsen kopi di dunia, konsumsi kopi di Indonesia, konsumsi kopi di Kota Bogor,
jumlah penduduk Kota Bogor, dan laju pertumbuhan cafe/kedai kopi di Kota Bogor.
20

Metode Penarikan Sampel

Jumlah sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 100. Jumlah
tersebut memenuhi jumlah yang dianjurkan untuk melakukan analisis faktor yaitu
minimal 100 responden (Simamora 2005). Jumlah 100 yang merupakan jumlah
minimal yang dianjurkan ini dipilih dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki oleh peneliti.
Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non
probability sampling dengan teknik convenience sampling yaitu penarikan sampel
yang dilakukan berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk
mendapatkannya. Pada metode ini, anggota populasi tidak memiliki peluang atau
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan


Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 21. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan analisis faktor.

Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki
(Nazir 2014). Analisis deskriptif yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen.

Analisis Faktor
Salah satu teknik yang sering digunakan dalam analisis multivariat adalah
analisis faktor. Analisis faktor dimulai dengan pengujian variabel-variabel yang
biasa dilakukan proses factoring, melakukan ekstraksi variabel, rotasi jika
diperlukan dan diakhiri dengan penamaan faktor (Simamora, 2005). Secara
matematis, analisis faktor menyerupai analisis regresi berganda dalam hal adanya
kombinasi linier yang diperlihatkan setiap variabel pada faktor-faktor yang
mendasarinya. Perbedaannya adalah bila dalam regresi berganda terdapat variabel
tak bebas. Pada analisis faktor, tidak ada dependent variabel ataupun independent
variabel, sehingga tidak ada model kausalitas untuk analisis faktor.
Pada berbagai penelitian sosial, ekonomi, psikologi, manajemen dan lain
sebagainya, kebanyakan variabel yang menjadi perhatian peneliti tidak dapat
diamati atau diukur secara langsung. Dengan demikian, dikembangkan beberapa
indikator untuk mengukur variabel tersebut. Pengelompokan indikator-indikator
dapat berguna untuk menentukan dimensi-dimensi dari variabel tersebut. Faktor
dalam penelitian ini merupakan hasil pengelompokan variabel yang sering
dipertimbangkan oleh konsumen dalam berkunjung ke coffee n’ resto. Adapun
variabel-variabel yang diamati dapat dilihat pada Tabel 6.
21

Tabel 6 Variabel dan indikatornya dalam analisis faktor


No Variabel Indikator
Makanan maupun minuman yang
disajikan enak. Makanan maupun
minuman tersebut dapat membuat
Citarasa makanan dan
1 konsumen merasa senang dan
minuman
menikmati dalam mengkonsumsinya
serta cenderung ingin mengkonsumsinya
lagi
Menu makanan maupun minuman yang
2 Variasi menu ditawarkan bervariatif (lebih dari 10
menu)
Penyajian makanan maupun minuman
yang disajikan menarik perhatian, baik
Penampilan makanan dan
3 dari segi pemilihan piring atau gelas,
minuman
komposisi warna, hingga garnish yang
digunakan
Makanan maupun minuman yang
Jaminan mutu makanan dan
4 disajikan terjaga kehalalan, keamanan,
minuman
dan kehigienisannya
Harga yang ditawarkan dengan makanan
5 Kesesuaian harga
maupun minuman yang disajikan sesuai
Harga yang ditawarkan dapat dicapai
6 Harga terjangkau
oleh berbagai kalangan
7 Lokasi strategis Lokasi mudah ditemukan
Lokasi dengan mudah diakses, baik
8 Kemudahan akses dengan kendaraan pribadi maupun
kendaraan umum
Papan nama membantu dalam pencarian
9 Keberadaan papan nama
lokasi dan sebagai identitas restoran
Adanya media promosi membantu
10 Ketersediaan media promosi dalam kegiatan promosi seperti media
cetak dan media sosial
Keterampilan pramusaji Pramusaji memberikan informasi
11
memberi informasi dengan tepat dan lengkap
Penampilan pramusaji sopan dan
12 Penampilan pramusaji
menarik
Pramusaji menghantarkan dan
Keterampilan pramusaji
13 menyajikan makanan maupun minuman
dalam menyajikan sajian
yang dipesan dengan baik dan benar
Pelayanan yang diberikan disertai
14 Pelayanan ramah dan sopan senyuman dan kesantunan, baik tutur
kata maupun perilaku
Waktu yang digunakan untuk menunggu
makanan maupun minuman yang
15 Pelayanan cepat dan tepat dipesan maupun menunggu dalam
transaksi pembayaran tidak lama. Selain
itu, makanan maupun minuman yang
22

Tabel 6 Lanjutan
No Variabel Indikator
dipesan sesuai dengan makanan maupun
minuman yang disajikan, serta jumlah
pembayaran dan jumlah kembali uang
yang dibayarkan sesuai
Kebersihan dan kerapihan Restoran terlihat bersih dan tertata
16
restoran
Penataan interior dan exterior Interior dan exterior tertata dengan baik,
17
restoran menarik, dan rapih
Tersedianya sarana Terdapat tempat parkir, toilet, mushola,
18
pendukung wastafel yang memadai

Data hasil penelitian analisis faktor terhadap 18 variabel, diuji kelayakannya


dengan menggunakan alat pengujian berdasarkan kolerasi antar variabel yaitu
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA) dan Barlett’s
Test. Pengujian ini dilakukan karena analisis faktor berupaya mengelompokkan
sejumlah variabel. Oleh karena itu seharusnya ada korelasi yang kuat antar variabel
sehingga terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel berkorelasi lemah dengan
variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor.
Hipotesis untuk signifikansi Barlett’s Test adalah Hipotesis nol (H0) adalah tidak
ada korelasi antarvariabel, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah terdapat
korelasi antarvariabel. Angka MSA berkisar dari 0 sampai 1, dengan kriteria:
a MSA = 1 berarti pengaruh variabel asal terhadap preferensi konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel asal lainnya dan
pengaruh variabel asal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
b MSA > 0,5 berarti pengaruh variabel asal terhadap preferensi konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto masih dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan pengaruh
variabel asal tersebut dapat dianalisis lebih lanjut.
c MSA < 0,5 berarti pengaruh variabel asal terhadap preferensi konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto tidak dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan pengaruh
variabel asal tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut (variabel dikeluarkan).
Setelah jumlah variabel telah terpilih, selanjutnya dilakukan proses ekstraksi
variabel hingga menjadi beberapa faktor atau yang disebut komponen utama.
Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Principal
Component. Jumlah optimal komponen utama yang terbentuk ditentukan
berdasarkan nilai eigenvalue dengan nilai lebih besar dari 1. Nilai eigenvalue
menunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung
keragaman seluruh variabel yang dianalisis. Pengelompokkan sebuah variabel ke
dalam komponen utama ditentukan oleh loading factor dari masing-masing variabel
yang tersaji pada Tabel Component Matrix.
Loading factor yang didapat biasanya tidak terlalu bagus untuk
diinterpretasikan. Hal ini dikarenakan komponen-komponen utama yang terbentuk,
pada banyak kasus kurang berbeda nyata, sehingga dapat mengganggu analisis.
Untuk mempermudah interpretasi, dilakukan rotasi terhadap matriks loading
sehingga perbedaan antara komponen-komponen utama yang terbentuk lebih jelas.
Secara geometrik, rotasi berarti pemutaran sumbu faktor dengan sudut tertentu
sehingga mendapatkan sumbu faktor baru dengan loading baru, tanpa perubahan
pada konfigurasi pada peubah asal.
23

Penelitian ini menggunakan metode rotasi orthogonal yang biasa digunakan,


yaitu metode varimax. Metode varimax menitikberatkan kesederhanaan kolom-
kolom matriks bobotnya, dalam arti bahwa hanya di satu faktor, beberapa peubah
akan mempunyai bobot tertinggi dan sisanya untuk faktor lain. Hal ini akan
memudahkan dalam interpretasi peubah untuk setiap faktor. Hasil dari proses rotasi
ini disajikan pada tabel Rotated Component Matrix. Berdasarkan nilai loading
factor yang disajikan pada tabel tersebut, variabel asal dikelompokkan ke dalam
suatu komponen utama. Berdasarkan hasil rotasi pada tabel Rotated Component
Matrix, setiap variabel yang terdapat pada faktor yang terbentuk, harus memenuhi
ketentuan cut off point (lebih besar dari 0.5) sehingga dikeluarkan dari komponen
utama.

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Ozaizy Coffee n’ Resto

Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan salah satu usaha di bidang kuliner.


Restoran ini didirikan oleh Rima Medina pada Mei 2014 di Rest Area Tol Jagorawi
Kilometer 10, Cibubur Square. Nama Ozaizy merupakan singkatan nama anak dari
pemilik yaitu Oza dan Izy. Pada awalnya, pemilik merasa ragu untuk membuka
usaha di bidang kuliner karena belum memiliki pengalaman usaha di bidang kuliner
terutama di bidang resep atau olahan menunya. Sehingga beliau memutuskan untuk
berkonsultasi dengan seorang chef yang bernama Zulfikar saat beliau berkunjung
ke Dubai dimana saat itu chef Zulfikar bekerja di salah satu restoran di Dubai.
Setelah beliau bertemu dengan chef Zulfikar, beliau pun mengajak bekerjasama
dengannya untuk menjalankan usaha kuliner coffee n’ resto dan chef Zulfikar
bersedia menerima ajakan untuk bekerja sama. Beliau pun memutuskan untuk
membuka usaha kuliner dengan menyerahkan sepenuhnya pada chef Zulfikar untuk
masalah olahan menu-menunya.
Modal awal membuka usaha restoran Ozaizy Coffee n’ Resto ini adalah
Rp800 000 000 yang diperoleh dari pinjaman orang tua pemilik dengan sistem
pengembalian mengangsur setiap bulan. Modal tersebut digunakan untuk sewa
tempat, renovasi tempat, membeli berbagai peralatan dan juga bahan baku. Agar
usaha restorannya berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka sebelum
menjalankan usahanya, pemilik dan chef Zulfikar melakukan trial and error
terlebih dahulu yang dilakukannya selama beberapa bulan dengan cara survei rasa
ke beberapa café coffee n’ resto. Tujuannya agar olahan menu yang disajikan dapat
diterima dengan baik oleh konsumen.
Setelah beberapa bulan usaha restoran berjalan, pemilik memutuskan untuk
membuka cabang di tempat asalnya yaitu Bogor pada Maret 2015. Lokasi yang
dipilih adalah Jalan Ahmad Yani, Kota Bogor. Alasan pemilik memilih lokasi
tersebut karena strategis dan merupakan salah satu sentra tempat makan di Kota
Bogor.
Pemilik mendesain interior dan exterior dengan suasana santai bergaya ala
Eropa. Dimana desainnya didominasi oleh Menara Eiffel di meja dan wallpaper,
serta hiasan-hiasannya. Desain tersebut dipilih karena owner menyukai Menara
24

Eiffel dan menurutnya desain seperti itu merepresentasikan remaja hingga orang
dewasa sesuai dengan target pasarnya yaitu remaja hingga orang dewasa. Ozaizy
Coffee n’ Resto buka setiap hari kecuali pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya
Idul Adha. Jam operasional Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu pukul 09.00 WIB sampai
dengan pukul 23.00 WIB.

Visi dan Misi Ozaizy Coffee n’ Resto

Visi dari Ozaizy Coffee n’ Resto adalah menjadi tempat yang dituju oleh
konsumen dalam menikmati kopi lokal sekaligus memberdayakan kopi lokal di
negeri sendiri. Menjadi tempat yang tidak hanya menyediakan kopi, tetapi juga
berbagai menu makanan dan minuman asal Indonesia maupun Western lainnya.
Adapun misi Ozaizy Coffee n’ Resto antara lain.
1 Menyediakan suatu tempat makan, tempat berkumpul, serta tempat bersantai
yang nyaman dan menyenangkan.
2 Memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan menempatkan konsumen
sebagai prioritas.
3 Menawarkan berbagai macam citarasa kopi lokal yang berkualitas serta menu
makanan dan minuman lainnya dengan harga yang terjangkau oleh semua
kalangan.
4 Menciptakan hubungan kekeluargaan yang erat antara karyawan dan pemilik,
sehingga komunikasi terjalin dengan baik.
5 Memberikan kesan terbaik kepada seluruh konsumen yang datang.
Visi dan misi tersebut menjadi pedoman Ozaizy Coffee n’ Resto dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Untuk itu, semua karyawan Ozaizy Coffee
n’ Resto diharapkan dapat memahami dan merujuk pada visi dan misi tersebut
dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Struktur Organisasi Ozaizy Coffee n’ Resto

Struktur organisasi yang dimiliki oleh Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan


struktur yang masih bersifat sederhana. Struktur pada hierarki paling atas yaitu
manager dibantu oleh head chef membawahi tiga departemen yaitu floor, bar, dan
kitchen. Setiap departemen dipimpin oleh seorang supervisor. Secara umum
struktur organisasi di Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Gambar 3.
Pembagian tugas dari masing-masing fungsi dalam struktur organisasi Ozaizy
Coffee n’ Resto sebagai berikut.
1 Manager
a Melakukan perencanaan pekerjaan pada setiap departemen yang dibawahinya
b Melakukan pengawasan terhadap kinerja setiap supervisor departemen agar
selalu konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya sebagai penanggung jawab tertinggi
c Mempersatukan persepsi dan cara pandang semua supervisor setiap
departemen mengenai hal teknis dan non teknis pekerjaan dan semua
keputusan atau kebijakan yang diambil oleh management sehingga terjadi
25

kekompakan dan tidak muncul kubu atau kelompok lingkungan restoran yang
bisa membuat perpecahan
2 Head Chef
a Membantu manager dalam mengawasi kinerja setiap supervisor departement
agar selalu konsisten dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
b Mengontrol dan melaksanakan food production secara keseluruhan
c Bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan dapur
d Mengecek daftar pesanan barang ke gudang sebagai kitchen requesation
(pengorderan barang untuk keperluan dapur)
e Mengatur dan mengawasi seluruh tugas-tugas kitchen, khususnya dalam
proses pengadaan dan pengelolaan makanan dan minuman sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan
f Mengawasi tempat penyimpanan makanan dan minuman serta peralatan-
peralatan yang digunakan
g Berkreasi menciptakan menu baru sebagai upaya untuk menarik konsumen
3 Supervisor Departement Floor
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen floor
b Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
c Mengecek kehadiran karyawan departemen floor yang terdiri dari cashier dan
waiters
d Mengecek standar penampilan karyawan departemen floor
e Membuat jadwal kerja karyawan departemen floor
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji karyawan departemen floor
h Menerima laporan keuangan harian dari cashier
i Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
4 Supervisor Departement Bar
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen bar
b Mengecek kehadiran barista
c Mengecek standar penampilan barista
d Membuat jadwal kerja barista
e Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji barista
h Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
5 Supervisor Departement Kitchen
a Menangani dan bertanggung jawab sepenuhnya atas kelancaran operasional
departemen kitchen
26

b Mengecek kehadiran karyawan departemen floor yang terdiri dari chef dan
helper
c Mengecek standar penampilan karyawan departemen kitchen
d Membuat jadwal kerja karyawan departemen kitchen
e Mengawasi pelaksanaan tata kerja, keselamatan kerja, dan memenuhi
kelengkapan atau atribut kerja agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman
f Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
management
g Membuat rekap gaji karyawan departemen kitchen
h Menindaklanjuti memo, ide, dan usulan baik dari management maupun
karyawan
6 Cashier
a Membersihkan dan merapikan area kasir yang meliputi meja kasir, komputer
kasir, printer, dan tempat sampah area kasir
b Memastikan komputer kasir dan printernya berfungsi dengan baik
c Menjadi operator penerima telepon restoran
d Bertanggung jawab atas keuangan restoran
e Melakukan transaksi dengan baik, ramah,cepat, dan akurat
f Membuat laporan keuangan yang akan diserahkan kepada supervisor
departement floor
7 Waiters
a Membersihkan area restoran yang meliputi lantai, meja, kursi, dan lainnya
b Membantu menyiapkan bahan pendukung operasional seperti tissue, asbak,
kecap, saus, tusuk gigi, dan lainnya
c Menerima tamu yang datang berkunjung ke restoran
d Mencatat menu yang dipesan oleh konsumen dan menyerahkan ke chef maupun
barista untuk disiapkan
8 Chef
a Menyiapkan makanan yang dipesan oleh konsumen
b Menjaga kebersihan dapur dan makanan yang disajikan
9 Barista
a Menyiapkan minuman yang dipesan oleh konsumen
b Menjaga kebersihan bar dan minuman yang disajikan
10 Helper
a Membantu chef dalam menyajikan makanan
b Membersihkan dapur, piring, gelas, serta peralatan produksi lainnya
27

Manager

Head Chef

Supervisor Supervisor Supervisor


Departement Departement Departement
Floor Bar Kitchen

Cashier Waiters Barista Chef

Helper

Gambar 3 Struktur organisasi Ozaizy Coffee n' Resto


Sumber: Manager Ozaizy Coffee n’ Resto

Operasional Ozaizy Coffee n’ Resto

Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki pembagian shift bagi karyawannya yaitu tiga
shift yang meliputi pagi (pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB), middle (pukul 14.00
WIB sampai 22.00 WIB), dan sore (pukul 16.00 WIB sampai 24.00 WIB). Ozaizy
Coffee n’ Resto buka setiap hari dan tutup pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Sebelum melayani para konsumen, para karyawan melakukan persiapan
berdasarkan pekerjaannya masing-masing seperti membersihan ruangan,
merapihkan tata letak meja dan kursi, dan mengisi ulang tissue di masing-masing
meja. Karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto berjumlah 18 orang yang terdiri dari enam
orang perempuan dan sisanya 12 orang laki-laki. Seluruh karyawan Ozaizy Coffee
n’ Resto berstatus karyawan tetap, namun sebelum diangkat menjadi karyawan
tetap, dilakukan terlebih dahulu training selama tiga bulan berjalan.
Biasanya konsumen yang datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto ditanyakan
terlebih dahulu ingin duduk di smoking area atau non smoking area, kemudian
waiter menunjukan meja dan kursi sesuai area yang dipilih oleh konsumen. Setelah
konsumen memilih meja dan kursi, waiter memberikan buku menu kepada
konsumen serta mencatat pesanan. Catatan pesanan tersebut diinput ke komputer di
meja kasir serta diberikan kepada chef dan barista untuk selanjutnya diproses
28

makanan dan minuman yang dipesan. Setelah makanan dan minuman yang dipesan
telah siap, waiter mengantarkan makanan dan minuman tersebut kepada konsumen.
Transaksi pembayaran di Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilakukan dengan dua
cara. Pertama, konsumen dapat langsung membayar ke kasir untuk pembayaran
semua pesanan. Kedua, konsumen dapat meminta bantuan waiter untuk meminta
billing pembayaran. Waiter akan memberikan billing pembayaran atas makanan
dan minuman yang dipesan konsumen yang selanjutnya diserahkan kepada kasir.
Pembayaran dapat dilakukan secara cash (uang tunai) atau menggunakan kartu
debit BCA.

Lokasi Ozaizy Coffee n’ Resto

Ozaizy Coffee n’ Resto berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 50, Tanah
Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Lokasinya terletak di pinggir jalan one way menuju
Gelanggang Olah Raga (GOR) Padjajaran serta Air Mancur. Lokasi ini strategis
karena dilalui kendaraan umum sehingga akses menuju restoran menjadi mudah.
Penentuan lokasi berdasarkan target pasar yang ditentukan yaitu remaja hingga
dewasa, dan yang paling potensial adalah mahasiswa karena terdapat beberapa
kampus di sekitarnya.

Keunggulan dan Keunikan Ozaizy Coffee n’ Resto

Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki menu utama kopi yang menggunakan kopi
lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali Kintamani, dan
lainnya. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam memberdayakan kopi di
negeri sendiri karena pada umumnya, kopi lokal lebih banyak diekspor ke luar
negeri dan bukan untuk konsumsi lokal. Pemilik juga turun langsung ke petani
untuk mendapatkan kopi dengan kualitas terbaik. Hal tersebut dapat meningkatkan
sumber penghasilan para petani kopi Indonesia dengan cara pembelian langsung
biji kopi dengan harga premium.
Berbeda dengan kedai kopi lainnya yang hanya menyediakan kopi dan
makanan ringan, Ozaizy Coffee n’ Resto hadir lebih lengkap dibanding kedai-kedai
yang menyediakan kopi dengan menawarkan kopi dan juga pilihan makanan berat
maupun makanan ringan yang meliputi appetizer, main course, dessert, dan
beverage. Makanan berat yang ditawarkan pun unik, seperti pizza dengan roti
berwarna hitam. Selain itu, menu terbaru yang dimiliki Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu
Mie Lamien yang menggunakan mie produksi sendiri. Proses produksinya pun
dipertunjukan kepada konsumen. Menu-menu inovasi yang unik dan tidak biasa
inilah yang membuat Ozaizy Coffee n’ Resto berbeda dengan kedai kopi dan
restoran lainnya.
Selain menu kopi lokal yang beragam serta menu makanan unik yang
ditawarkan, Ozaizy Coffee n’ Resto mengusung tema vintage dengan menggunakan
dekorasi ala Eropa, mulai dari wallpaper, hiasan-hiasan, sampai dengan properti
seperti meja dan kursi yang menggunakan menara Eiffel di kakinya. Dekorasi
tersebut sedang digandrungi oleh remaja hingga orang dewasa untuk berfoto yang
kemudian diunggah ke media sosial yang mereka miliki.
29

Bauran Pemasaran Ozaizy Coffee n’ Resto

Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan suatu usaha yang menawarkan barang dan
jasa dengan bagian yang sama yaitu makanan dan minuman (barang) serta jasa
pelayanannya. Oleh karena itu bauran pemasaran Ozaizy Coffee n’ Resto terdiri dari
tujuh bauran pemasaran yang meliputi product (produk), price (harga), promotion
(promosi), place (tempat), people (orang), process (proses), physical evidence
(bukti fisik). Adapun bauran pemasaran pada Ozaizy Coffee n’ Resto sebagai
berikut.

Product (Produk)
Ozaizy Coffee n’ Resto menawarkan menu utama yaitu kopi yang
menggunakan biji kopi lokal seperti Aceh Gayo, Malabar, Jember, Sidikalang, Bali
Kintamani, Papua Wamena, dan lainnya. Metode penyeduhan kopi yang
ditawarkan pun beragam seperti drip coffee maker atau kopi tetes. Untuk
membuatnya hanya perlu menuangkan air ke atas kopi bubuk yang dibawahnya
telah dilapisi oleh kertas saring menuju ke wadah kopi. Kemudian sebelum
menyeduhnya hanya perlu memanaskan tetesan air tersebut. Selain itu, metode
penyeduhan kopi lainnya yang ditawarkan Ozaizy Coffee n’ Resto adalah french
press atau metode tekan. Metode ini hampir mirip dengan metode kopi tetes. Pada
metode french press ini, kopi diletakkan langsung pada wadah yang berisi air panas
dan telah berisi air dan gula. Jika dirasa sudah matang, dapat langsung untuk
menekan kebawah suatu tombol yang berguna untuk menghasilkan air kopi.
Selain kopi, menu lainnya yang ditawarkan oleh Ozaizy adalah menu
appetizer, main course, dessert, serta beverage. Menu appetizer yang ditawarkan
meliputi cream soup serta finger food. Menu main course yang ditawarkan meliputi
pizza dengan berbagai macam pilihan topping, pasta, noodles, rice (baked rice dan
fried rice), dan traditional food. Menu dessert yang ditawarkan meliputi toast dan
ice cream. Menu beverage yang ditawarkan meliputi tea, blended variation, float,
soft drink, fresh juice, dan juice concentrated. Pada menu main course, terdapat
makanan yang unik, seperti pizza dengan roti berwarna hitam. Selain itu, menu
terbaru yang dimiliki Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu Mie Lamien yang menggunakan
mie produksi sendiri. Proses produksinya pun dipertunjukan kepada konsumen.
30

Gambar 4 Menu Ozaizy Coffee n' Resto

Price (Harga)
Range harga makanan yang ditawarkan berkisar Rp18 000 sampai Rp125
000, sedangkan range harga minuman yang ditawarkan berkisar Rp13 000 sampai
Rp30 000. Harga tersebut belum termasuk pajak restoran sebesar 10 persen dan
service charge sebesar 5 persen. Penetapan harga disesuaikan dengan biaya
produksi dan margin laba yang diinginkan oleh pihak restoran. Ozaizy Coffee n’
Resto juga menyesuaikan harga dengan mutu produk dan pelayanan yang
diberikan.

Promotion (Promosi)
Sejauh ini Ozaizy Coffee n’ Resto hanya melakukan promosi word of mouth
yaitu promosi yang dilakukan secara berantai dari mulut ke mulut. Promosi tersebut
dinilai cukup efektif oleh pihak Ozaizy Coffee n’ Resto karena banyak dari
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto yang mengaku datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto
karena tertarik setelah mendengar cerita tentang Ozaizy Coffee n’ Resto dari teman,
keluarga, dan lainnya. Selain itu, konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto juga mengaku
tertarik datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto setelah melihat update dari media sosial
teman maupun keluarga mereka.
Untuk mengetahui keberadaan Ozaizy Coffee n’ Resto, telah dibuat dua papan
nama Ozaizy Coffee n’ Resto yang diletakkan di depan bangunan Ozaizy Coffee n’
Resto dan di sisi jalan raya. Media promosi lainnya yaitu banner yang digunakan
oleh Ozaizy Coffee n’ Resto untuk mempromosikan produk baru mereka. Selain itu
terdapat media sosial yang digunakan sebagai media promosi yaitu Instagram dan
Facebook.

Place (Tempat)
Ozaizy Coffee n’ Resto berlokasi di Jalan Ahmad Yani Nomor 50, Tanah
Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat. Ozaizy Coffee n’ Resto terdiri dari dua lantai.
Lantai bawah adalah non smoking area, sedangkan lantai atas adalah smoking area
yang dapat menampung 150 orang dengan jumlah meja sebanyak 25 meja. Lokasi
Ozaizy Coffee n’ Resto ini strategis yaitu berada di pinggir jalan raya dan dapat
dilalui baik oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan umum yang memudahkan
akses konsumen untuk datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
31

Gambar 5 Bangunan Ozaizy Coffee n' Resto

People (Orang)
Pelayanan memiliki kaitan yang erat dengan perusahaan jasa termasuk jasa di
sebuah restoran. Ozaizy Coffee n’ Resto menyadari peningkatan kualitas karyawan
sangat penting karena sangat erat kaitannya dengan kepuasan konsumen. Dengan
demikian, pihak manajemen restoran selalu memperbaiki dan meningkatkan kinerja
karyawannya pada bidang pelayanan. Usaha yang telah dilakukan Ozaizy Coffee n’
Resto sebelum menjadikan karyawannya sebagai karyawan tetap yaitu mewajibkan
setiap karyawan mengikuti training selama tiga bulan berjalan sampai akhirnya
menjadi karyawan tetap.
Saat ini, jumlah karyawan Ozaizy Coffee n’ Resto sebanyak 18 orang dengan
tugas dan tanggung jawab masing-masing yang terdiri dari enam orang perempuan
dan sisanya 12 orang laki-laki. Setiap karyawan menggunakan seragam khas
Ozaizy Coffee n’ Resto dengan tiga jenis dan warna yang berbeda. Jenis pertama
yaitu kaos berkerah berwarna hitam dengan logo Ozaizy Coffee n’ Resto di bagian
depan dan belakang kaos. Jenis kedua yaitu kaos berwarna putih dilapisi dengan
luaran overall berwarna biru muda. Jenis ketiga yaitu baju koko bagi karyawan laki-
laki untuk digunakan pada hari Jumat.

Process (Proses)
Proses dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan pelayanan yang mencakup
kesigapan pramusaji, pengetahuan produk, dan kecepatan proses transaksi.
Konsumen yang baru pertama kali datang biasanya tidak memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai produk. Oleh karena itu, pemberian informasi mengenai
produk sangat penting bagi konsumen baru dan setiap pramusaji harus dapat
memberikan penjelasan mengenai produk kepada konsumen. Kesigapan pramusaji
juga sangat penting dan terlihat dari kesigapan pramusaji ketika menyajikan
makanan dan minuman kepada konsumen serta membereskan makanan dan
minuman konsumen yang sudah selesai menikmati hidangan. Selain itu kecepatan
saat transaksi pembayaran juga perlu diperhatikan terlebih jika konsumen sedang
dalam keadaan mendesak dan terburu-buru.
Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha secepat mungkin dalam proses penyiapan
hidangan makanan maupun minuman dari berbagai menu yang dipesan oleh
konsumen agar konsumen tidak menunggu terlalu lama. Untuk proses pembayaran
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membayar langsung di kasir ataupun
32

meminta bantuan waiter untuk meminta billing di kasir kemudian membayarnya.


Ozaizy Coffee n’ Resto telah menggunakan sistem pembayaran dengan bantuan
komputer untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pembayaran.

Physical Evidence (Bukti Fisik)


Ozaizy Coffee n’ Resto terdiri dari dua lantai. Lantai bawah adalah non
smoking area, sedangkan lantai atas adalah smoking area. Keduanya dapat
menampung 150 orang dengan jumlah meja sebanyak 25 unit. Meja tersebut
dilengkapi dengan kursi sebanyak 35 kursi single dan 13 kursi panjang yang
memiliki material kayu, busa, dan rotan plastik. Terdapat kipas angin dan pendingin
ruangan (air conditioner) masing-masing sebanyak tiga unit. Kipas angin
diletakkan di smoking area, sedangkan pendingin ruangan diletakkan di non
smoking area. Ozaizy Coffee n’ Resto juga menyediakan dua buah wastafel yang
ditempatkan di tempat yang berbeda. Selanjutnya tersedia dua toilet dan mushola
bagi konsumen. Interior dan exterior didesain dengan tema ala Eropa yang
didukung dengan menggunakan hiasan-hiasan Paris dan hiasan antik lainnya serta
frame-frame bergambar. Sebagian dinding ruangan dihiasi dengan wallpaper ala
vintage, sebagian lainnya dicat dengan menggunakan warna hitam dan dilukis
dengan gambar-gambar dan quotes. Kebersihan dan kerapihan ruangan sangat
diperhatikan oleh pihak Ozaizy Coffee n’ Resto dengan cara membersihkan dan
merapihkan ruangan setiap pagi hari sebelum jam buka, ketika meja selesai
digunakan oleh konsumen, dan ketika malam hari di saat restoran ditutup. Hal ini
dilakukan agar kebersihan restoran tetap terjaga demi kenyamanan konsumen.

Gambar 6 Interior Ozaizy Coffee n' Resto

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN OZAIZY COFFEE


N’ RESTO

Mengetahui karakteristik konsumen penting agar pelaku usaha dapat


mengetahui bagaimana konsumen yang dituju sehingga diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu, Engel et al (1995)
memaparkan bahwa pilihan konsumen dipengaruhi oleh karakteristik konsumen.
Jika pelaku usaha memahami karakteristik atau profil konsumen mereka maka
33

pelaku usaha dapat memaksimumkan daya tariknya melalui produk dan bauran
pelayanannya sehingga perlu dilakukan analisis karakteristik konsumen. Analisis
karakteristik konsumen dilakukan dengan mengelompokkan konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, asal, tingkat
pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan per bulan. Karakteristik konsumen memiliki
kesesuaian dengan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dan juga
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen.

Jenis Kelamin

Mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto berjenis kelamin perempuan.


Sebanyak 76 persen konsumen berjeniskelamin perempuan, sedangkan 24 persen
lainnya berjeniskelamin laki-laki. Berdasarkan hasil pengamatan di lokasi
penelitian, konsumen perempuan berkunjung dengan teman-teman perempuan
lainnya dalam jumlah yang banyak, sedangkan konsumen laki-laki berkunjung
hanya dengan satu teman perempuannya. Hal tersebut dapat disebabkan karena
tema dekorasi yang diusung Ozaizy Coffee n’ Resto yang lebih cenderung kepada
perempuan menyebabkan konsumen perempuan tertarik untuk berkunjung ke
Ozaizy Coffee n’ Resto daripada konsumen laki-laki. Hal ini juga menunjukkan
konsumen berkunjung tidak hanya berfokus pada makanan maupun minuman yang
ditawarkan, namun juga suasana yang ditawarkan restoran. Persentase sebaran
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar
7.

Gambar 7 Persentase sebaran konsumen menurut jenis kelamin

Usia

Usia konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto berada pada range 18 sampai 26 tahun
yang relatif muda dan tergolong usia produktif. Hal ini sesuai dengan target restoran
yang membidik kalangan remaja hingga dewasa sebagai konsumennya. Selain itu,
pada umumnya konsumen yang berusia muda lebih aktif dan dinamis dikarenakan
aktivitas yang dilakukan di luar rumah lebih tinggi. Mereka juga cenderung lebih
sering untuk bersosialisasi dengan rekannya, mencoba hal-hal baru dan relatif
mudah terpengaruh oleh ajakan teman. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui
bahwa mayoritas konsumen yang datang adalah mahasiswa yang ingin mencoba
makanan baru karena ajakan teman. Sebanyak 23 persen konsumen berusia 18
tahun, diikuti dengan usia 20 tahun sebanyak 10 persen, kemudian lima persen
34

berusia 21 tahun, selanjutnya sebanyak 16 persen berusia 22 tahun, dan 45 persen


berusia 23 tahun. Usia tersebut pada umumnya konsumen belum memiliki
pendapatan sendiri karena didominasi oleh kalangan pelajar maupun mahasiswa
sehingga hanya dapat mengandalkan uang saku mereka untuk memperoleh
makanan maupun minuman di restoran, hanya beberapa diantaranya yang sudah
memiliki pendapatan sendiri. Sebanyak 12 persen konsumen berusia 24 tahun,
enam persen berusia 25 tahun, dan tiga persen berusia 26 tahun. Pada usia tersebut,
umumnya konsumen sudah memiliki pendapatan sendiri sehingga dapat
mengandalkan gaji mereka untuk memperoleh makanan maupun minuman di
restoran. Persentase sebaran konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut usia dapat
dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Persentase sebaran konsumen menurut usia

Status Pernikahan

Keseluruhan konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto yang menjadi responden


berstatus belum menikah. Hal ini dikarenakan peluang orang yang belum menikah
untuk makan dan beraktivitas di luar rumah lebih tinggi dibandingkan orang yang
sudah menikah. Selain itu, konsumen yang belum menikah lebih mudah
mendapatkan informasi yang diberikan orang lain seperti teman, keluarga, dan
lainnya dibandingkan orang yang sudah menikah (Girad 2010). Hal tersebut juga
terlihat dari hasil wawancara bahwa mayoritas konsumen yang datang berstatus
belum menikah dan mendapatkan informasi dari temannya. Persentase sebaran
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut status pernikahan dapat dilihat pada
Gambar 9.

Gambar 9 Persentase sebaran konsumen menurut status pernikahan

Asal
35

Konsumen yang datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto didominasi oleh orang


yang berasal dari luar Bogor. Sebanyak 59 persen konsumen berasal dari luar
Bogor, sisanya sebanyak 41 persen berasal dari Bogor. Hal ini didukung dengan
adanya migrasi penduduk ke Bogor. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara
dengan konsumen, konsumen yang berasal dari luar Bogor didominasi oleh
mahasiswa yang menuntut ilmu di Bogor, sehingga mereka mengandalkan restoran
sebagai tempat memperoleh makanan maupun minuman karena mereka tidak
memperoleh makanan dari rumah mereka sendiri dikarenakan faktor jarak.
Persentase sebaran konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut asal konsumen dapat
dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Persentase sebaran konsumen menurut asal

Tingkat Pendidikan

Mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki tingkat pendidikan


Diploma. Hal ini dikarenakan letak Ozaizy Coffee n’ Resto yang berada di Kota
Bogor berdekatan dengan beberapa kampus salah satunya kampus Program
Diploma Institut Pertanian Bogor. Sebanyak 58 persen konsumen memiliki tingkat
pendidikan diploma, diikuti dengan tingkat pendidikan sarjana sebanyak 24 persen,
dan sisanya sebanyak 18 persen memiliki tingkat pendidikan SMA. Hal tersebut
menggambarkan konsumen yang datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto adalah kalangan
terpelajar. Semakin tinggi tingkat pendidikan konsumen menyebabkan konsumen
lebih mudah dalam menerima dan memiliki keberanian mencoba sesuatu yang baru
yang dinilainya baik apabila informasi sudah cukup. Selain itu, tingkat pendidikan
tinggi yang dimiliki konsumen akan mempengaruhi konsumen tersebut pada proses
pengambilan keputusan pembelian (Sumarwan 2004). Hal lain yang juga mendasari
yaitu konsumen dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih memperhatikan
produk maupun jasa yang mereka konsumsi serta mempertimbangkan informasi
yang ada. Persentase sebaran konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut tingkat
pendidikan dapat dilihat pada Gambar 11.
36

Gambar 11 Persentase sebaran konsumen menurut tingkat pendidikan

Pekerjaan

Mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto memiliki pekerjaan sebagai


mahasiswa. Hal ini dikarenakan letak Ozaizy Coffee n’ Resto yang berdekatan
dengan beberapa kampus, sehingga tidak terlepas dari mahasiswa yang datang ke
restoran karena ingin memperoleh makanan maupun minuman di restoran.
Berdasarkan hasil wawancara, mayoritas mahasiswa tersebut berasal dari luar
Bogor sehingga dalam pemenuhan kebutuhan makanan maupun minuman
mengandalkan restoran sebagai tempat tujuannya. Ozaizy Coffee n’ Resto
merupakan salah satu alternatif jasa pemenuhan makan di luar rumah yang dapat
dipilih konsumen untuk memenuhi kebutuhan makanan maupun minuman.
Sebanyak 51 persen konsumen memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, diikuti
dengan konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 42
persen, kemudian sebanyak enam persen konsumen menyebutkan lainnya sebagai
pekerjaannya, dan sisanya sebanyak satu persen konsumen memiliki pekerjaan
sebagai pegawai negeri. Persentase sebaran konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto
menurut pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12 Persentase sebaran konsumen menurut pekerjaan

Pendapatan

Pendapatan seseorang berkaitan erat dengan pekerjaan yang dimiliki. Dilihat


dari segi pendapatan, sebanyak 36 persen konsumen memiliki pendapatan dengan
range Rp500 000 sampai Rp1 500 000, jumlah 36 persen tersebut merupakan
jumlah terbesar diantara sebaran pendapatan konsumen lainnya. Hal ini
37

dikarenakan mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan mahasiswa


yang belum memiliki pendapatan sendiri dan hanya mengandalkan uang saku untuk
memperoleh makanan maupun minuman di restoran. Diikuti dengan konsumen
yang memiliki pendapatan dengan range Rp1 500 000 sampai Rp2 500 000
sebanyak 19 persen yang masih ditempati oleh mahasiswa sebagai mayoritas
konsumen. Selanjutnya masing-masing sebanyak 16 persen konsumen memiliki
pendapatan dengan range Rp2 500 000 sampai Rp3 500 000 dan pendapatan
dengan range Rp3 500 000 sampai Rp4 500 000 yang pada umumnya ditempati
oleh pegawai negeri maupun pegawai swasta dan sebagian konsumen yang
menyebutkan lainnya sebagai pekerjaannya. Selanjutnya sebanyak 11 persen
konsumen memiliki pendapatan dengan range Rp4 500 000 sampai Rp5 500 000
dan sisanya sebanyak dua persen konsumen memiliki pendapatan lebih dari Rp5
500 000 yang keduanya didominasi oleh pegawai swasta. Persentase sebaran
konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto menurut pendapatan dapat dilihat pada Gambar
13.

Gambar 13 Persentase sebaran konsumen menurut pendapatan

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


PEMBELIAN KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO

Proses pengambilan keputusan menurut Engel et al (1994) terdiri dari lima


tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Penelitian ini juga berusaha
menganalisis proses pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen Ozaizy
Coffee n’ Resto dengan cara mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan
setiap langkah dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen.

Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama dalam pengambilan keputusan pembelian adalah pengenalan


kebutuhan. Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu
masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang
diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Untuk mengetahui tahap
pengenalan kebutuhan yang dilakukan konsumen maka perlu diketahui motivasi
konsumen untuk makan di luar rumah, frekuensi makan di luar rumah, serta tujuan
konsumen untuk makan di luar rumah khususnya di Ozaizy Coffee n’ Resto.
38

Motivasi
Berdasarkan hasil analisis diperoleh motivasi terbesar konsumen untuk
makan di luar rumah yaitu mencari menu yang khas sebanyak 48 responden (48
persen). Motivasi terbesar kedua adalah mencari tempat yang nyaman yaitu
sebanyak 21 responden (21 persen). Selanjutnya sebanyak 19 responden (19 persen)
menyatakan sekedar ingin mencoba, dan sisanya sebanyak 12 responden (12
persen) menyatakan sebagai gaya hidup.
Hasil tersebut menunjukkan menu yang khas merupakan motivasi utama yang
dipilih konsumen untuk makan di luar rumah. Menu yang khas dapat menjadi nilai
tambah untuk menarik konsumen datang ke tempat tersebut. Menu yang khas ini
bisa berupa menu yang baru atau berbeda dibanding tempat-tempat lain atau menu
yang tidak akan mereka dapatkan bila makan di rumah. Sebaran responden
berdasarkan motivasi untuk makan di luar rumah dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan motivasi untuk makan di luar rumah


Motivasi Jumlah (orang) Persentase (%)
Sekedar ingin mencoba 19 19
Sebagai gaya hidup 12 12
Mencari menu yang khas 48 48
Mencari tempat yang nyaman 21 21

Frekuensi Makan di Luar Rumah


Frekuensi diperlukan oleh pemasar agar dapat mengetahui seberapa besar
kebutuhan konsumen. Berdasarkan hasil analisis diperoleh frekuensi makan di luar
rumah terbesar yaitu setiap hari (tujuh kali) dalam seminggu sebanyak 46 responden
(46 persen). Selanjutnya sebanyak 23 responden (23 persen) makan di luar rumah
sebanyak enam kali dalam seminggu. Diikuti sebanyak 13 responden (13 persen)
makan di luar rumah sebanyak dua kali dalam seminggu. Sisanya sebanyak 7
responden (7 persen) makan di luar rumah sebanyak satu kali dalam seminggu.
Hal tersebut menunjukkan mayoritas frekuensi makan di luar rumah sebanyak
setiap hari (7 hari) dalam seminggu karena mayoritas responden Ozaizy Coffee n’
Resto adalah mahasiswa yang berasal dari luar Bogor. Sehingga restoran
merupakan salah satu tujuan dalam rangka memperoleh makanan maupun
minuman. Sebaran responden berdasarkan frekuensi untuk makan di luar rumah
dapat dilihat pada Tabel 8.
39

Tabel 8 Sebaran responden berdasarkan frekuensi makan di luar rumah


Frekuensi makan (1 Minggu) Jumlah (orang) Persentase (%)
Setiap hari (tujuh kali) 46 46
6 kali 23 23
5 kali 11 11
2 kali 13 13
1 kali 7 7

Tujuan Makan di Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, diperoleh tujuan makan di Ozaizy Coffee n’ Resto
terbesar adalah kebutuhan akan makan yaitu sebanyak 52 responden (52 persen).
Diikuti dengan tujuan berkumpul dengan teman yaitu sebanyak 28 responden (28
orang). Selanjutnya sebanyak 12 responden (12 persen) menyatakan tujuan makan
di Ozaizy Coffee n’ Resto adalah bertemu kenalan atau rekan bisnis. Sisanya
sebanyak delapan responden (delapan persen) menyatakan tujuan makan di Ozaizy
Coffee n’ Resto adalah mencoba makanan jenis baru.
Berdasarkan hasil wawancara, mayoritas responden yang mengunjungi
Ozaizy Coffee n’ Resto adalah mahasiswa yang berasal dari luar Bogor. Mereka
mengunjungi restoran bertujuan untuk memperoleh makanan maupun minuman
karena mereka tidak memperoleh makanan maupun minuman dari rumah mereka
sendiri dikarenakan faktor jarak. Sebaran responden berdasarkan tujuan makan di
Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan tujuan makan di Ozaizy Coffee n’ Resto


Tujuan makan Jumlah (orang) Persentase (%)
Kebutuhan akan makan 52 52
Bertemu kenalan atau rekan bisnis 12 12
Berkumpul dengan teman 28 28
Mencoba makanan jenis baru 8 8

Pencarian Informasi

Tahap kedua dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah


pencarian informasi. Pencarian informasi adalah konsumen mencari informasi yang
disimpan didalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang
relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Tahap pencarian
informasi dapat dijelaskan mengenai sumber informasi, fokus perhatian, dan
pengaruh dari informasi tersebut.

Sumber Informasi
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh sumber informasi terbesar yaitu teman
sebanyak 45 responden (45 persen). Sumber informasi kedua terbesar yaitu lainnya
sebanyak 24 responden (24 persen). Diikuti dengan sumber informasi papan nama
sebanyak 13 responden (13 persen). Sumber informasi selanjutnya yaitu diri sendiri
40

sebanyak 10 responden (10 persen), dan sisanya sebanyak delapan responden


(delapan persen) memperoleh informasi yang bersumber dari keluarga atau saudara.
Sumber informasi yang paling besar yaitu teman, hal ini terjadi karena
biasanya teman merekomendasikan alternatif tempat makan yang berhasil membuat
mereka puas sehingga membuat temannya tertarik untuk datang. Berdasarkan hasil
wawancara, konsumen juga datang karena mengetahui informasi dari temannya dan
menjadi tertarik untuk mencoba makan di Ozaizy Coffee n’ Resto. Sebaran
responden berdasarkan sumber informasi dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran responden berdasarkan sumber informasi


Sumber informasi Jumlah (orang) Persentase (%)
Keluarga/saudara 8 8
Teman 45 45
Diri sendiri 10 10
Papan nama 13 13
Lainnya 24 24

Fokus Perhatian dari Sumber Informasi


Berdasarkan hasil analisis, harga yang terjangkau menjadi fokus perhatian
terbesar dari sumber informasi yaitu sebanyak 33 responden (33 persen). Diikuti
dengan citarasa menjadi fokus perhatian terbesar kedua dari sumber informasi yaitu
sebanyak 23 responden (23 persen). Selanjutnya yang menjadi fokus perhatian dari
sumber informasi lainnya adalah pelayanan yaitu sebanyak 18 responden (18
persen), kemudian sebanyak 14 responden (14 persen) menyatakan kenyamanan
tempat, dan sisanya sebanyak 12 responden (12 persen) menyatakan lokasi Ozaizy
Coffee n’ Resto menjadi fokus perhatian dari sumber informasi.
Harga yang terjangkau menjadi fokus perhatian terbesar dari sumber
informasi. Hal ini karena mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto yaitu
mahasiswa yang belum memiliki penghasilan sendiri dan hanya mengandalkan
uang saku yang diberikan orang tuanya untuk memperoleh makanan maupun
minuman di restoran. Sehingga daya beli mahasiswa terhadap makanan maupun
minuman masih rendah dan cenderung mencari makanan maupun minuman dengan
harga yang terjangkau. Sebaran responden berdasarkan fokus perhatian dari sumber
informasi dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan fokus perhatian dari sumber informasi


Fokus perhatian Jumlah (orang) Persentase (%)
Lokasi Ozaizy Coffee n’ Resto 12 12
Harga yang ditawarkan 33 33
Citarasa 23 23
Pelayanan 18 18
Kenyamanan tempat 14 14

Pengaruh dari Sumber Informasi


Berdasarkan hasi analisis, konsumen menjadi terpengaruh untuk membeli
setelah mendengar informasi dari teman, kerabat, maupun sumber informasi
41

lainnya. Sebanyak 79 responden (79 persen) menjadi terpengaruh untuk membeli


setelah mendengar informasi tersebut, 13 responden (13 persen)
mempertimbangkan untuk membeli setelah mendengar informasi tersebut, dan
sisanya delapan responden (delapan persen) tidak terpengaruh terpengaruh untuk
membeli meskipun telah mendengar informasi mengenai Ozaizy Coffee n’ Resto.
Hal tersebut menunjukkan mayoritas konsumen akan terpengaruh untuk membeli
setelah mendengar informasi mengenai Ozaizy Coffee n’ Resto. Berdasarkan hasil
wawancara, konsumen mengatakan menjadi terpengaruh membeli setelah
mendengar cerita dari teman maupun keluarganya. Oleh karena itu, Ozaizy Coffee
n’ Resto harus memberikan pelayanan terbaik kepada konsumennya agar mereka
dapat menyebarkan informasi yang positif kepada orang lain. Sebaran responden
berdasarkan pengaruh dari sumber informasi dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Sebaran responden berdasarkan pengaruh dari sumber informasi


Pengaruh Jumlah (orang) Persentase (%)
Terpengaruh untuk membeli 79 79
Tidak terpengaruh untuk membeli 8 8
Mempertimbangkan untuk membeli 13 13

Evaluasi Alternatif

Tahap ketiga dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah evaluasi


alternatif. Evaluasi alternatif adalah konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan
dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang
dipilih sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses evaluasi alternatif,
konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Cafe Coffee Lainnya yang Pernah Dikunjungi


Berdasarkan hasil analisis, diperoleh sebanyak 49 responden (49 persen)
menyatakan pernah mengunjungi Rumah Kopi Ranin. Diikuti sebanyak 17
responden (17 persen) menyatakan pernah mengunjungi Djembar Cafe. Kemudian
sebanyak 14 responden (14 persen) menyatakan pernag mengunjungi cafe coffee
lainnya. Selanjutnya sebanyak 12 responden (12 persen) menyatakan pernah
mengunjungi Fresh Cup Coffee, dan sisanya sebanyak delapan responden (delapan
persen) pernah mengunjungi Popolo Coffee.
Hasil tersebut menunjukkan, selain Ozaizy Coffee n’ Resto ternyata
konsumen juga pernah mengunjungi cafe coffee lainnya seperti Rumah Kopi Ranin
dengan persentase tertinggi yaitu 49 persen. Hal ini juga dapat menunjukkan bahwa
Rumah Kopi Ranin menjadi salah satu pesaing yang cukup berat bagi Ozaizy Coffee
n’ Resto. Apabila kinerja Ozaizy Coffee n’ Resto tidak memuaskan bagi konsumen,
maka konsumen bisa saja beralih ke cafe coffee lain khususnya Rumah Kopi Ranin
yang cukup dikenal konsumen dan menawarkan jenis menu utama yang sama yaitu
kopi. Sebaran responden berdasarkan cafe coffee lain yang pernah dikunjungi dapat
dilihat pada Tabel 13.
42

Tabel 13 Sebaran responden berdasarkan cafe coffee lain yang pernah dikunjungi
Nama cafe coffee Jumlah (orang) Persentase (%)
Rumah Kopi Ranin 49 49
Djembar Cafe 17 17
Fresh Cup Coffee 12 12
Popolo Coffee 8 8
Lainnya 14 14

Pertimbangan dalam Menentukan Lokasi


Berdasarkan hasil analisis, pertimbangan terbesar responden dalam
menentukan lokasi adalah lokasi yang strategis dan mudah dicapai yaitu sebanyak
54 responden (54 persen). Pertimbangan kedua terbesar yaitu dekat dengan tempat
tinggal yaitu sebanyak 23 responden (23 persen). Selanjutnya sebanyak 16
responden (16 persen) konsumen menyatakan lokasi yang dekat dengan tempat
kerja, dan sisanya sebanyak tujuh responden (tujuh persen) menyatakan lainnya
sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi.
Mayoritas responden mempertimbangkan lokasi yang strategis dan mudah
dijangkau sebagai pertimbangan dalam menentukan lokasi. Ozaizy Coffee n’ Resto
memiliki lokasi yang strategis dan mudah dicapai baik menggunakan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum karena letaknya di pinggir jalan sehingga
memudahkan akses konsumen untuk datang ke tempat tersebut. Sebaran responden
berdasarkan pertimbangan dalam menentukan lokasi dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Sebaran responden berdasarkan pertimbangan dalam menentukan lokasi


Penentuan lokasi Jumlah (orang) Persentase (%)
Lokasi dekat dengan tempat tinggal 23 23
Lokasi dekat dengan tempat kerja 16 16
Lokasi strategis dan mudah dijangkau 54 54
Lainnya 7 7

Alasan/Pertimbangan Datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 44 responden (44 persen) menyatakan
citarasa makanan maupun minuman yang disajikan menjadi alasan atau
pertimbangan terbesar untuk datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto. Diikuti sebanyak
sebanyak 23 responden (23 persen) yang menyatakan harga yang terjangkau
sebagai alasan atau pertimbangan kedua terbesar untuk datang ke Ozaizy Coffee n’
Resto. Selanjutnya alasan atau pertimbangan lainnya untuk datang ke Ozaizy Coffee
n’ Resto adalah pelayanan yaitu sebanyak 16 responden (16 persen), diikuti dengan
alasan atau pertimbangan suasana tempat yaitu sebanyak 10 responden (10 persen).
Sisanya sebanyak tujuh responden (tujuh persen) menyatakan lokasi sebagai alasan
atau pertimbangan untuk datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
Hasil tersebut menunjukkan mayoritas responden mempertimbangkan
citarasa makanan maupun minuman yang disajikan untuk datang ke Ozaizy Coffee
n’ Resto. Ozaizy Coffee n’ Resto menyediakan makanan maupun minuman yang
disajikan oleh tenaga yang ahli di bidangnya yaitu chef dan barista, sehingga
citarasa makanan maupun minuman yang disajikan dapat dijamin citarasanya.
43

Sebaran responden berdasarkan alasan/pertimbangan datang ke Ozaizy Coffee n’


Resto dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Sebaran responden berdasarkan alasan/pertimbangan datang ke Ozaizy


Coffee n’ Resto
Alasan/pertimbangan Jumlah (orang) Persentase (%)
Citarasa sajian 44 44
Suasana tempat 10 10
Harga 23 23
Pelayanan 16 16
Lokasi 7 7

Keputusan Pembelian

Tahap keempat dari proses keputusan konsumen adalah keputusan pembelian


konsumen. Setelah konsumen menentukan mendapatkan beberapa alternatif pilihan
produk dan merek maka konsumen akan melakukan pertimbangan mengenai
produk yang akan dipilih. Konsumen akan mengurangi jumlah alternatif pilihan
merek yang akan dipertimbangkan lebih lanjut sampai akhirnya konsumen
memutuskan membeli satu merek yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya.
Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, seberapa
sering membeli, kapan membeli, di mana membeli, bagaimana cara membeli
(Sumarwan 2004).

Sumber yang Mempengaruhi untuk Berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 56 responden (56 persen) menyatakan
bahwa sumber yang mempengaruhinya untuk datang berkunjung ke Ozaizy Coffee
n’ Resto adalah teman. Diikuti sebanyak 28 responden (28 persen) menyatakan
inisiatif sendiri sebagai sumber yang mempengaruhinya untuk datang berkunjung
ke Ozaizy Coffee n’ Resto. Selanjutnya sebanyak 11 responden (11 persen)
menyatakan keluarga, dan sisanya sebanyak lima responden (lima persen)
menyatakan lainnya sebagai sumber yang mempengaruhinya untuk datang
berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
Hasil tersebut menunjukkan teman merupakan pemberi pengaruh yang paling
besar dan dapat membuat konsumen tertarik untuk datang berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto. Teman juga merupakan pemasar yang cukup efektif melalui word
of mouth karena dapat memberikan pengaruh yang positif, sehingga konsumen
terpengaruh untuk melalukan pembelian. Sebaran responden berdasarkan sumber
yang mempengaruhi keputusan mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat
pada Tabel 16.

Tabel 16 Sebaran responden berdasarkan sumber yang mempengaruhi keputusan


mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto
Sumber pengaruh Jumlah (orang) Persentase (%)
Inisiatif sendiri 28 28
Keluarga 11 11
44

Teman 56 56
Lainnya 5 5

Cara Memutuskan untuk Berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 62 responden (62 persen) menyatakan
berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto secara tidak terencana, sisanya sebanyak 38
responden (38 persen) menyatakan berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto secara
terencana. Hal ini didukung dengan hasil wawancara bahwa mayoritas responden
berkunjung secara dadakan tanpa direncanakan sebelumnya setelah mendengar
informasi mengenai Ozaizy Coffee n’ Resto dari sumber informasi yang
diyakininya, sehingga terpengaruh untuk datang berkunjung. Sebaran responden
berdasarkan cara memutuskan berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat
pada Tabel 17.

Tabel 17 Sebaran responden berdasarkan cara memutuskan berkunjung ke Ozaizy


Coffee n’ Resto
Cara memutuskan Jumlah (orang) Persentase (%)
Terencana 38 38
Tidak terencana 62 62

Frekuensi Berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto dalam Satu Bulan


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 49 responden (49 persen) mengunjungi
Ozaizy Coffee n’ Resto sebanyak dua kali dalam satu bulan. Diikuti sebanyak 27
responden (27 persen) menyatakan berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto sebanyak
tiga kali dalam sebulan. Selanjutnya sebanyak 18 responden (18 persen)
menyatakan berkunjung sebanyak satu kali dalam sebulan, dan sisanya sebanyak
enam responden (enam persen) menyatakan berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto
sebanyak empat kali dalam sebulan.
Hasil tersebut menunjukkan mayoritas responden berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto sebanyak dua kali dalam sebulan. Hal ini disebabkan lokasi Ozaizy
Coffee n’ Resto yang strategis membuat konsumen dengan mudah untuk datang
berkunjung. Selain itu juga dapat disebabkan konsumen yang puas dengan makanan
maupun minuman serta pelayanan yang diberikan oleh Ozaizy Coffee n’ Resto.
Oleh karena ini, Ozaizy Coffee n’ Resto harus meningkatkan kinerjanya untuk
meningkatkan frekuensi konsumen datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto. Sebaran
responden berdasarkan frekuensi berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto dalam satu
bulan dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Sebaran responden berdasarkan frekuensi berkunjung ke Ozaizy Coffee n’


Resto
Frekuensi kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)
1 kali 18 18
2 kali 49 49
3 kali 27 27
4 kali 6 6
45

Hari Berkunjung Konsumen ke Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 48 responden (48 persen) menyatakan
berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto pada hari libur (Sabtu, Minggu, dan hari libur
nasional), diikuti sebanyak 30 responden (30 persen) menyatakan tidak tentu
harinya (bisa di hari kerja maupun hari libur) dalam berkunjung ke Ozaizy Coffee
n’ Resto, dan sisanya sebanyak 28 responden menyatakan berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto pada hari kerja (Senin sampai Jumat). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas responden berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto pada hari libur.
Hal ini juga didukung oleh jumlah kunjungan konsumen lebih banyak di hari libur
daripada hari kerja. Sebaran responden berdasarkan hari berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Sebaran responden berdasarkan hari berkunjung ke Ozaizy Coffee n’


Resto
Hari kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)
Hari kerja 28 28
Hari libur 42 42
Tidak tentu 30 30

Waktu Berkunjung Konsumen ke Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 51 responden (51 persen) menyatakan
berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto pada sore hari, diikuti sebanyak 38
responden (38 persen) menyatakan mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto pada
malam hari, sisanya sebanyak 11 responden (11 persen) menyatakan mengunjungi
Ozaizy Coffee n’ Resto pada siang hari. Hasil tersebut menunjukkan mayoritas
responden mengunjungi Ozaizy Coffee n’ Resto pada sore hari. Hal ini juga
didukung oleh jumlah kunjungan konsumen lebih banyak pada waktu sore
menjelang malam hari daripada siang hari. Sebaran responden berdasarkan waktu
berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Sebaran responden berdasarkan waktu berkunjung ke Ozaizy Coffee n’


Resto
Hari kunjungan Jumlah (orang) Persentase (%)
Siang hari 11 11
Sore hari 51 51
Malam hari 38 38

Evaluasi Pasca Pembelian

Tahap kelima dalam proses keputusan konsumen adalah evaluasi pasca


pembelian. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang
telah dilakukannya. Hasil dari proses evaluasi ini adalah konsumen puas atau tidak
puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Kepuasan
akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut.
Sebaliknya konsumen yang merasa tidak puas akan menyebabkan konsumen
46

kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut


(Sumarwan 2004).

Hasil yang Dirasakan Setelah Mengkonsumsi Produk Ozaizy Coffee n’ Resto


Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 91 responden (91 persen) menyatakan
puas setelah mengkonsumsi produk Ozaizy Coffee n’ Resto, sisanya sebanyak
sembilan responden (sembilan persen) menyatakan tidak puas setelah
mengkonsumsi produk Ozaizy Coffee n’ Resto. Hasil tersebut menunjukkan
mayoritas responden merasa puas setelah mengkonsumsi produk Ozaizy Coffee n’
Resto. Hal ini mengharuskan Ozaizy Coffee n’ Resto untuk terus mempertahankan
kinerjanya. Tingkat kepuasan yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa Ozaizy
Coffee n’ Resto telah mampu memberikan produk serta pelayanan yang baik serta
sesuai dengan harapan sebagian besar konsumen. Sebaran responden berdasarkan
hasil yang dirasakan setelah mengkonsumsi produk di Ozaizy Coffee n’ Resto dapat
dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Sebaran responden berdasarkan hasil yang dirasakan setelah


mengkonsumsi produk di Ozaizy Coffee n’ Resto
Perasaan setelah mengkonsumsi Jumlah (orang) Persentase (%)
Puas 91 91
Tidak Puas 9 9

Minat untuk Datang Kembali


Hasil dari proses evaluasi adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap
konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Kepuasan akan mendorong
konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. Sebaliknya
konsumen yang merasa tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan
menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut (Sumarwan 2004).
Berdasarkan hasil analisis, sebanyak 89 responden (89 persen) menyatakan
berminat untuk datang lagi ke Ozaizy Coffee n’ Resto, sisanya sebanyak 11
responden (11 persen) menyatakan tidak berminat untuk datang lagi ke Ozaizy
Coffee n’ Resto. Hasil tersebut menunjukkan mayoritas responden berminat untuk
datang lagi ke Ozaizy Coffee n’ Resto 89. Jumlah konsumen yang berminat untuk
datang kembali mengindikasikan Ozaizy Coffee n’ Resto telah mampu memberikan
kinerja yang baik dan sesuai dengan harapan konsumen. Ozaizy Coffee n’ Resto
harus mempertahankan kinerjanya agar konsumen tetap setia untuk datang kembali.
Sebaran responden berdasarkan minat konsumen untuk datang kembali ke Ozaizy
Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Sebaran responden berdasarkan minat konsumen untuk datang kembali


ke Ozaizy Coffee n’ Resto
Minat datang kembali Jumlah (orang) Persentase (%)
Berminat untuk datang kembali 89 89
Tidak berminat untuk datang kembali 11 11
47

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI


KONSUMEN OZAIZY COFFEE N’ RESTO

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 21,


diperoleh hasil output analisis faktor yang dapat dilihat pada lampiran. Adapun
variabel (X) yang akan dijadikan data masukan dalam analisis faktor adalah
variabel yang sering dipertimbangkan konsumen apabila berkunjung ke coffee n’
resto. Selain itu penentuan variabel juga berdasarkan referensi beberapa penelitian
terdahulu mengenai perilaku konsumen.
Variabel-variabel asal yang mempengaruhi preferensi konsumen terdiri dari
18 variabel yaitu citarasa (X1), variasi menu (X2), penampilan sajian (X3), jaminan
sajian (X4), kesesuaian harga (X5), harga terjangkau (X6), lokasi strategis (X7),
akses menuju lokasi (X8), papan nama (X9), media promosi (X10), Keterampilan
pramusaji memberikan informasi (X11), penampilan pramusaji (X12),
keterampilan menyajikan sajian (X13), pelayanan ramah dan sopan (X14),
pelayanan cepat dan tepat (X15), kebersihan dan kerapihan restoran (X16),
penataan interior dan exterior (X17), dan adanya sarana pendukung (X18).
Kesimpulan tentang layak tidaknya analisis faktor dilakukan baru sah secara
statistik dengan menggunakan uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of
Adequacy dan Barlett’s Test of Sphericity (Simamora, 2005). Apabila nilai KMO
tinggi (berkisar antara 0.5 sampai 1), analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya,
jika nilai KMO di bawah 0.5 analisis faktor tidak layak dilakukan. Barlett’s Test
merupakan tes statistik untuk menguji apakah betul variabel-variabel yang
dilibatkan berkorelasi. Hipotesis nol (H0) adalah tidak ada korelasi antarvariabel,
sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah terdapat korelasi antarvariabel. Nilai
Barlett’s Test didekati dengan nilai chi-square. Adapun nilai KMO and Barlett’s
Test angka KMO-MSA dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 KMO and Barlett's Test


Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy .749
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 416.884
Df 105
Sig. .000

Berdasarkan Tabel 23, nilai KMO secara keseluruhan adalah 0.749, maka
dapat dikatakan bahwa analisis faktor layak untuk dilakukan. Sedangkan nilai chi-
square pada Barlett’s Test adalah 416.884, yang untuk derajat kebebasan (degree
of freedom, disingkat df) sebesar 105, memiliki signifikansi 0.000 yang kurang dari
0.05 yang artinya antarvariabel terdapat korelasi. Oleh karena itu variabel awal ini
dapat dianalisis untuk mengetahui variabel mana yang dapat diproses lebih lanjut
dan variabel mana saja yang harus dikeluarkan. Proses analisis yang dilakukan
adalah dengan mengeluarkan variabel yang memiliki nilai MSA di bawah 0.5 dari
18 variabel, maka dapat dikatakan bahwa variabel asal memiliki pengaruh terhadap
preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto.
Berdasarkan Lampiran 1, tabel anti image matrices pada anti image
correlation menunjukkan keseluruhan variabel memiliki nilai MSA pada angka
48

yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah) sudah lebih dari 0.5.
Namun pada tabel rotated component matrix terdapat tiga variabel yang memiliki
nilai kurang dari 0.5 yaitu variabel papan nama (X9), media promosi (X10), dan
penampilan pramusaji (X12), sehingga ketiga variabel tersebut tidak masuk dalam
pengujian akhir analisis faktor.
Langkah selanjutnya adalah melakukan factoring atau ekstraksi terhadap
variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang
digunakan dalam proses ekstraksi adalah metode ekstraksi komponen utama
(Principal Component) dimana dalam proses ini akan menghasilkan nilai
communalities yang dapat dilihat pada Tabel 24. Pada tabel tersebut, nilai yang
terbentuk menunjukkan besarnya persentase varian suatu variabel yang dapat
dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat menunjukan seberapa besar
pengaruh variabel tersebut terhadap preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto.

Tabel 24 Communalities
Variabel Communalities
X4 = Jaminan sajian .747
X3 = Penampilan sajian .721
X8 = Akses menuju lokasi .717
X11 = Keterampilan pramusaji memberikan informasi .708
X7 = Lokasi strategis .695
X15 = Pelayanan cepat dan tepat .680
X2 = Variasi menu .653
X17 = Penataan interior dan exterior .643
X1 = Citarasa .642
X6 = Harga terjangkau .641
X16 = Kebersihan dan kerapihan restoran .636
X13 = Keterampilan menyajikan sajian .626
X5 = Kesesuaian harga .621
X14 = Pelayanan ramah dan sopan .594
X18 = Adanya sarana pendukung .510

Berdasarkan Tabel 24, nilai communalities keseluruhan variabel lebih dari 0.5
sehingga dapat diartikan bahwa seluruh variabel yang digunakan memiliki
hubungan yang kuat dengan faktor yang terbentuk. Variabel yang memiliki nilai
communalities terbesar adalah jaminan sajian yaitu 0.747 yang berarti sebesar 74.7
persen varian dari variabel jaminan sajian dapat dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Begitu halnya dengan variabel lainnya, semakin besar nilai
communalities suatu variabel makan semakin kuat hubungannya dengan faktor
yang terbentuk.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Ozaizy Coffee n’


Resto
49

Pengolahan data terhadap 15 variabel dengan menggunakan analisis faktor


metode ekstraksi komponen utama (Principal Component) menghasilkan lima
komponen dilihat berdasarkan nilai eigenvalue yang lebih dari 1 pada Lampiran 2,
yang mampu menjelaskan keragaman data sebesar 64.892 persen. Pengelompokkan
variabel asal ke dalam komponen utama dilihat dari nilai loading atau nilai korelasi
yang dipilih berdasarkan angka mutlak terbesar. Nilai loading atau nilai korelasi
diperoleh dari hasil rotasi orthogonal varimax yang dilakukan terhadap 15 variabel
pada analisis faktor. Adapun lima komponen utama pada pengaruh terhadap
preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Lima komponen pada pengaruh terhadap preferensi konsumen Ozaizy


Coffee n' Resto
Komponen
Variabel penciri Nilai loading
utama
X6 = Harga terjangkau .739
Produk dan X1 = Citarasa .716
Sarana X5 = Kesesuaian harga .659
Pendukung X18 = Adanya sarana pendukung .575
X2 = Variasi menu .571
X13 = Keterampilan pramusaji menyajikan
.747
Sajian
Pelayanan
X15 = Pelayanan cepat dan tepat .723
dan
Identitas X11 = Keterampilan pramusaji memberikan
.606
Informasi
X14 = Pelayanan ramah dan sopan .575
X4 = Jaminan sajian .811
Kualitas X17 = Penataan interior dan exterior .639
X16 = Kebersihan dan kerapihan restoran .549
X7 = Lokasi strategis .803
Lokasi
X8 = Akses menuju lokasi .769
Tampilan X3 = Penampilan sajian .817

Komponen Utama Pertama (Produk dan Sarana Pendukung)


Variabel penciri komponen utama pertama (produk dan sarana pendukung)
meliputi lima variabel yaitu harga terjangkau (X6), citarasa (X1), kesesuaian harga
(X5), adanya sarana pendukung (X18), dan variasi menu (X2). Kelima variabel
tersebut berkorelasi positif dan dapat menjelaskan keragaman data komponen
utama sebesar 17.397 persen.
Harga terjangkau mempengaruhi preferensi konsumen Ozaizy Coffee n’
Resto. Hal ini terlihat dari mayoritas responden yaitu sebesar 47 persen menyatakan
harga terjangkau penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Hal
tersebut karena mayoritas konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto merupakan kalangan
pelajar maupun mahasiswa yang keduanya belum memiliki penghasilan sendiri dan
hanya mengandalkan uang saku untuk memperoleh makanan maupun minuman di
restoran. Sehingga mereka mencari makanan maupun minuman dengan harga yang
50

terjangkau sesuai dengan kemampuan mereka. Begitu pula dengan variabel


kesesuaian harga. Mayoritas responden sebesar 44 persen menyatakan kesesuaian
harga penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Harga yang
dibayarkan untuk memperoleh makanan maupun minuman sesuai dengan makanan
maupun minuman yang disajikan. Dengan kesesuaian tersebut, konsumen tidak rugi
untuk membayarkan sejumlah uangnya dengan makanan maupun minuman yang
diperoleh.
Mayoritas responden sebesar 44 persen menyatakan citarasa sangat penting
sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Citarasa memotivasi konsumen
dalam pemilihan produk khususnya makanan dan minuman. Apabila makanan dan
minuman tersebut memiliki citarasa yang baik. Konsumen akan memilih makanan
dan minuman tersebut untuk dikonsumsi. Citarasa juga sebagai faktor penentu
tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen setelah melakukan pembelian terhadap
suatu produk. Dengan citarasa yang baik, konsumen akan terpenuhi keinginan dan
kebutuhannya akan suatu produk. Makanan maupun minuman pada Ozaizy Coffee
n’ Resto disajikan oleh tenaga yang ahli pada bidangnya sehingga terjamin
citarasanya. Makanan disajikan oleh chef yang diawasi oleh supervisor
departement kitchen agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan SOP yang telah
ditentukan, sedangkan minuman disajikan oleh barista yang diawasi oleh
supervisor departement bar agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan SOP yang
telah ditentukan pula.
Mayoritas responden sebesar 45 persen menyatakan adanya sarana
pendukung sangat penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Adanya
sarana pendukung menunjang keberlangsungan operasional restoran. Ozaizy Coffee
n’ Resto memiliki sarana pendukung meliputi toilet, wastafel, mushola, dan tempat
parkir. Seluruh sarana pendukung tersebut disediakan bagi seluruh konsumen.
Mayoritas responden sebesar 57 persen menyatakan variasi menu penting
sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Setiap konsumen dapat memiliki
selera makanan maupun minuman yang berbeda-beda. Menu yang bervariasi
memungkinkan pihak restoran dapat memenuhi selera yang berbeda-beda tersebut.
Selain itu, menu yang bervariasi memungkinkan konsumen untuk mendapatkan
banyak pilihan makanan maupun minuman yang ditawarkan restoran sesuai dengan
selera mereka. Ozaizy Coffee n’ Resto menyediakan berbagai menu yang bervariasi
meliputi appetizer, main course, dessert, serta menu beverage. Setiap terdapat ide
menu yang diusulkan oleh owner, selalu dipertimbangkan oleh head chef untuk
ditambahkan ke dalam menu. Bahkan terdapat ide menu yang inovatif yang
ditambahkan ke dalam menu agar menjadi keunikan dan keunggulan Ozaizy Coffee
n’ Resto sendiri.
Komponen Utama Kedua (Pelayanan)
Variabel penciri komponen utama kedua (pelayanan) meliputi empat variabel
yaitu keterampilan pramusaji menyajikan sajian (X13), pelayanan cepat dan tepat
(X15), keterampilan pramusaji memberikan informasi (X11), dan pelayanan ramah
dan sopan (X14). Keempat variabel tersebut berkorelasi positif dan dapat
menjelaskan keragaman data komponen utama sebesar 14.217 persen.
Mayoritas responden sebesar 55 persen menyatakan keterampilan
pramusaji dalam menyajikan sajian penting sehingga mempengaruhi preferensi
konsumen. Keterampilan menyajikan sajian merupakan hal yang harus diperhatikan
oleh pramusaji selaku orang yang bertugas mengantarkan makanan maupun
51

minuman yang dipesan agar sampai dengan baik ke konsumen tanpa terjadi hal
yang tidak diinginkan. Hal yang dilakukan Ozaizy Coffee n’ Resto untuk
memberikan keterampilan pada pramusaji adalah dengan melakukan training
selama tiga bulan berjalan agar pramusaji tersebut benar-benar siap untuk
melakukan pelayanan terhadap konsumen.
Mayoritas responden sebesar 52 persen menyatakan pelayanan cepat dan
tepat penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Cepat dalam hal ini
agar konsumen tidak harus menunggu baik menunggu makanan maupun minuman
yang dipesan maupun menunggu dalam transaksi pembayaran. Hal ini karena pada
umumnya konsumen tidak akan senang apabila harus menunggu terlalu lama,
terlebih lagi bagi konsumen yang sedang terburu-buru sehingga diperlukan
kecepatan pelayanan bagi konsumen namun tidak hanya cepat tetapi juga tepat.
Tepat dalam hal ini apa yang disajikan kepada konsumen sesuai dengan apa yang
dipesan dan tepat jumlah yang harus dibayarkan oleh konsumen. Pelayanan yang
cepat dan tepat memberikan nilai tambah bagi restoran itu sendiri di mata
konsumen. Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha secepat mungkin dalam proses
penyajian makanan maupun minuman yang dipesan konsumen agar konsumen
tidak menunggu terlalu lama. Untuk proses pembayaran dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu membayar langsung di kasir ataupun meminta bantuan pramusaji
untuk meminta billing di kasir kemudian membayarnya. Ozaizy Coffee n’ Resto
telah menggunakan sistem pembayaran secara modern yaitu dengan komputer
untuk mempermudah dan mempercepat transaksi pembayaran, selain itu
penjumlahannya pun akurat.
Mayoritas responden sebesar 44 persen menyatakan keterampilan
pramusaji memberikan informasi penting sehingga mempengaruhi preferensi
konsumen. Informasi makanan maupun minuman dibutuhkan konsumen sebelum
memesan suatu makanan maupun minuman. Keterampilan pramusaji dalam
memberikan informasi dibutuhkan agar konsumen merasa yakin dengan informasi
makanan maupun minuman yang disampaikan pramusaji sehingga konsumen
tersebut merasa yakin pula untuk memesan makanan maupun minuman tersebut.
Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha memberikan keterampilan pramusajinya termasuk
keterampilan dalam memberikan informasi dengan melakukan training selama tiga
bulan berjalan.
Mayoritas konsumen sebanyak 47 persen menyatakan pelayanan ramah dan
sopan penting mempengaruhi preferensi konsumen. Sikap ramah dan sopan dalam
melayani konsumen dapat memberikan dampak besar bagi kepuasan konsumen.
Konsumen yang mendapati pelayanan yang tidak ramah dan tidak sopan akan
berpikir ulang untuk datang kembali ke restoran walaupun dari segi citarasa dinilai
baik. Konsumen akan merasa dihormati dan dihargai apabila mendapat pelayanan
yang ramah dan sopan. Ozaizy Coffee n’ Resto berusaha memberikan pelayanan
yang ramah dan sopan dengan menerapkan budaya 3S yaitu senyum, sapa, salam
kepada setiap konsumen.

Komponen Utama Ketiga (Kualitas)


Variabel penciri komponen utama ketiga (kualitas) meliputi tiga variabel
yaitu jaminan sajian (X4), penataan interior dan exterior (X17), dan kebersihan dan
kerapihan restoran (X16). Ketiga variabel tersebut berkorelasi positif dan dapat
menjelaskan keragaman data komponen utama sebesar 11.913 persen.
52

Mayoritas responden sebesar 60 persen menyatakan jaminan sajian sangat


penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Jaminan sajian dalam hal
ini meliputi kehalalan, keamanan, dan kehigienisan makanan maupun minuman
yang disajikan kepada konsumen. Mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama
Islam, sehingga kehalalan makanan dan minuman menjadi hal yang dianggap
penting. Terlebih lagi, konsumen muslim di Indonesia dilindungi oleh Lembaga
Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan – Majelis Ulama Indonesia
(LPPOM-MUI) yaitu lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengaudit
produk-produk yang dikonsumsi oleh konsumen muslim. Selain itu, keamanan
makanan dan minuman yang disajikan tidak kalah penting diperhatikan oleh
konsumen karena merupakan suatu kebutuhan. Makanan dan minuman yang aman
akan melindungi dan mencegah terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan
lainnya. Sanitasi adalah salah satu usaha pencegahan yang menitikberatkan
kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan minuman dari
segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan, mulai dari sebelum diproduksi,
selama dalam proses pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat
dimana makanan dan minuman tersebut siap untuk disajikan kepada konsumen.
Sanitasi erat kaitannya dengan kehigienisan bahan baku makanan maupun
minuman, kehigienisan peralatan produksi, kehigienisan pelaku produksi, serta cara
memproduksinya. Ozaizy Coffee n’ Resto menjamin kehalalan makanan maupun
minuman yang disajikan dengan cara menggunakan bahan baku yang tersertifikasi
halal, sedangkan hal yang dilakukan pihak Ozaizy Coffee n’ Resto untuk menjamin
keamanan serta kehigienisan makanan maupun minuman yang disajikan adalah
dengan pengolahan yang baik dan benar serta menjaga kebersihan bahan baku yang
akan digunakan, tempat produksi, alat produksi, alat makan dan minum, orang yang
menyajikan makanan maupun minuman dalam hal ini chef dan barista, serta
pramusaji selaku orang yang mengantarkan makanan maupun minuman yang
dipesan oleh konsumen.
Mayoritas responden sebesar 47 persen menyatakan penataan interior dan
exterior penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Penataan interior
maupun exterior menyesuaikan dengan target konsumen serta mood yang ingin
ditonjolkan pada restoran tersebut. Interior maupun exterior yang menarik dapat
menjadi daya tarik bagi konsumen untuk mengunjungi restoran. Interior dan
exterior Ozaizy Coffee n’ Resto ditata dengan sedemikian rupa sesuai dengan target
konsumennya yaitu kalangan remaja. Mood yang ingin ditonjolkan Ozaizy Coffee
n’ Resto adalah restoran dengan mengusung dekorasi ala Eropa. Hal ini didukung
dengan hiasan-hiasan dinding serta aksesoris-aksesoris ala Eropa yang dipajang.
Mayoritas responden sebesar 47 persen menyatakan bahwa kebersihan dan
kerapihan restoran sangat penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen.
Kebersihan dalam hal ini meliputi kebersihan ruangan makan, kebersihan alat
makan dan minum, kebersihan sarana pendukung (toilet, wastafel, dan mushola),
dan kebersihan seluruh karyawan selaku penyedia sajian makanan maupun
minuman. Konsumen akan mempercayai suatu restoran untuk dikunjungi dalam
rangka memperoleh makanan maupun minuman untuk dikonsumsi apabila restoran
tersebut menjaga kebersihan dari berbagai aspek. Hal tersebut harus diperhatikan
oleh pihak restoran karena merupakan faktor penentu kualitas restoran. Kebersihan
dan kerapihan ruangan sangat diperhatikan oleh pihak Ozaizy Coffee n’ Resto
dengan cara membersihkan dan merapihkan ruangan setiap pagi hari sebelum jam
53

buka, ketika meja selesai digunakan oleh konsumen, dan ketika malam hari di saat
restoran ditutup. Hal ini dilakukan agar kebersihan restoran tetap terjaga demi
kenyamanan konsumen.

Komponen Utama Keempat (Lokasi)


Variabel penciri komponen utama keempat (lokasi) meliputi dua variabel
yaitu lokasi strategis (X7) dan akses menuju lokasi (X8). Kedua variabel tersebut
berkorelasi positif dan dapat menjelaskan keragaman data komponen utama sebesar
11.147 persen.
Mayoritas responden sebesar 61 persen menyatakan bahwa lokasi strategis
penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Lokasi yang strategis
menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha
termasuk usaha restoran. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin
tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha
termasuk keberlangsungan usaha yang dijalankan. Ozaizy Coffee n’ Resto terbilang
strategis karena berada di pinggir jalan raya sehingga konsumen dengan mudah
menemukan Ozaizy Coffee n’ Resto.
Mayoritas responden sebesar 56 persen menyatakan bahwa akses menuju
lokasi penting sehingga mempengaruhi preferensi konsumen. Akses menuju lokasi
dalam hal ini adalah kemudahan lokasi untuk dijangkau, baik dengan kendaraan
pribadi maupun kendaraan umum. Dengan kemudahan lokasi untuk dijangkau akan
memberi kemudahan akses bagi konsumen yang dapat mendorong konsumen untuk
merasa senang dan tertarik untuk berkunjung kembali ke restoran. Ozaizy Coffee n’
Resto berada pada lokasi yang dilalui oleh berbagai angkutan umum, sehingga
memudahkan konsumen yang tidak membawa kendaraan pribadi untuk datang ke
Ozaizy Coffee n’ Resto.

Komponen Utama Kelima (Tampilan)


Variabel penciri komponen utama kelima (tampilan) meliputi satu variabel
yaitu penampilan sajian (X3). Variabel tersebut mampu menjelaskan keragaman
data komponen utama sebesar 10.218 persen. Mayoritas responden sebesar 54
persen menyatakan bahwa penampilan sajian penting sehingga mempengaruhi
preferensi konsumen. Kini tidak hanya aroma yang dapat menarik perhatian, tetapi
juga tampilan visual penyajian yang juga menjadi nilai tambah bagi konsumen.
Chef dan barista Ozaizy Coffee n’ Resto selaku orang yang menyajikan makanan
dan minuman berusaha menyajikan makanan maupun minuman yang tidak hanya
enak, namun menarik bagi konsumen. Hal yang dilakukan mulai dari pemilihan
piring dan gelas, alat-alat pendukung makan dan minum, hingga detail-detail
penyajian menjadi perhatian chef maupun barista demi menyajikan makanan
maupun minuman yang menarik bagi konsumen.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
54

Berdasarkan hasil pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan


sebagai berikut:
1 Karakteristik responden Ozaizy Coffee n’ Resto didominasi oleh konsumen yang
berjenis kelamin perempuan, usia rata-rata 18 sampai 26 tahun, berasal dari luar
Bogor, berstatus pernikahan yaitu belum menikah, memiliki pendidikan terakhir
yaitu diploma, memiliki pekerjaan sebagai mahasiswa, dan memiliki pendapatan
per bulan yaitu Rp500 000 sampai Rp1 500 000.
2 Tahapan proses pengambilan keputusan konsumen Ozaizy Coffee n’ Resto
terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Pada tahap
pengenalan kebutuhan, motivasi konsumen untuk melakukan pembelian
makanan di luar rumah karena mencari menu yang khas dengan frekuensi
pembelian sebanyak tujuh kali dalam seminggu serta tujuan konsumen untuk
makan di luar adalah berkumpul dengan teman. Pada tahap pencarian informasi,
sumber informasi yang memberi tahu keberadaan Ozaizy Coffee n’ Resto serta
mempengaruhi konsumen untuk datang ke Ozaizy Coffee n’ Resto adalah teman
dengan fokus perhatiannya yaitu cita rasa makanan maupun minuman. Pada
tahap evaluasi alternatif, Rumah Kopi Ranin merupakan salah satu cafe coffee
yang pernah dikunjungi oleh konsumen. Pertimbangan konsumen dalam
menentukan lokasi adalah yang strategis dan mudah dicapai dengan fokus tujuan
citarasa sajian. Pada tahap keputusan pembelian, konsumen melakukan
pembelian karena pengaruh teman dengan cara memutuskan pembelian secara
tidak terencana. Dalam sebulan konsumen dapat melakukan pembelian di
Ozaizy Coffee n’ Resto sebanyak dua kali, hari kunjungan saat hari libur di sore
hari. Pada tahap evaluasi pasca pembelian, konsumen merasa puas dan berminat
untuk datang kembali ke Ozaizy Coffee n’ Resto. Oleh karena itu, pihak Ozaizy
Coffee n’ Resto harus mempertahankan kinerjanya agar konsumen tetap puas
dan bersedia untuk datang kembali ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
3 Komponen utama yang mempengaruhi preferensi konsumen terdiri dari lima
komponen yaitu produk dan sarana pendukung, pelayanan, kualitas, lokasi, dan
tampilan.

Saran

1 Ozaizy Coffee n’ Resto sebaiknya meningkatkan kinerja produk maupun


pelayanan karena masih terdapat responden yang merasa tidak puas setelah
datang berkunjung dan mengkonsumsi produk Ozaizy Coffee n’ Resto. Hal ini
dilakukan untuk meningkatkan jumlah konsumen yang merasa puas karena
kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang
produk. Sebaliknya konsumen yang tidak puas akan menyebabkan konsumen
kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk.
2 Ozaizy Coffee n’ Resto sebaiknya mampu memberikan kesan yang baik pada
konsumennya karena sebagian besar konsumen yang berkunjung ke Ozaizy
Coffee n’ Resto dipengaruhi oleh temannya. Sehingga apabila Ozaizy Coffee n’
Resto dapat memberikan kesan yang baik, maka dapat memunculkan
kemungkinan konsumen tersebut memberikan informasi yang baik pula kepada
55

temannya mengenai Ozaizy Coffee n’ Resto yang berdampak pada


bertambahnya konsumen yang berkunjung ke Ozaizy Coffee n’ Resto.
3 Ozaizy Coffee n’ Resto sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi preferensi konsumen agar dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen terhadap sebuah restoran, selain itu agar dapat bertahan di
tengah persaingan.

DAFTAR PUSTAKA

[AEKI] Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia. 2015. Konsumsi Kopi
Indonesia [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015 September 2015].
Tersedia pada: http://www.aeki-aice.org/page/industri-kopi/id.
Antoro Dwi. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian dan
Kepuasan Konsumen Restoran Bumbu Desa Bogor [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Atmodjo MW. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta [ID]: Andi.
[BPPTPM] Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Penanaman Modal. 2014.
Rekapitulasi Penerbitan Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Bogor: BPPTPM
Kota Bogor
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga
Berlaku Menurut Lapangan Usaha [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015
September 17]. Tersedia pada:
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1199.
[BPS] Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2015. Bogor Dalam Angka 2015. Bogor
(ID): Badan Pusat Statistik Kota Bogor.
Diniarti Meida. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian
Pembelian dan Preferensi Konsumen terhadap Restoran Sangkuriang,
Subang, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Terjemahan.
Jilid I-II. Edisi Ketujuh. Jakarta: Binarupa Aksara.
--------------------------------------------------1995. Perilaku Konsumen. Jilid 2. Edisi
ke-6. Budianto, penerjemah. Jakarta (ID): Binarupa Aksara. Terjemahan dari:
Consumer Behaviour.
Girad, Tulay. 2010. The Role of Demographics on Susceptibility to Social
Influence: A Pretest Study. Journal of Marketing Development and
Competitiveness.
Handayati Norvi. 2011. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian dan
Preferensi Konsumen Rahat Cafe Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut
Pertanian Bogor.
Invesment Indonesia. 2015. Produksi Kopi Menurut Produsen Kopi di Dunia
(International Coffee Organization) [internet]. Jakarta (ID): [diunduh 2015
September 17]. Tersedia pada: http://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/komoditas/kopi/item186.
Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12.
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
56

Lubis Christini R. 2012. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian


Pembelian dan Preferensi Konsumen terhadap Restoran Gumati Paledang,
Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Miftah Abdul R. 2010. Analisis Proses pengambilan keputusan pembelian dan
Preferensi Konsumen terhadap Restoran Gurih 7, Bogor [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor.
Monica Vioni. 2013. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Anomali Coffee
di Kemang, Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.
Nazir Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia.
Oktaviani Lika. 2011. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Rumah Makan
Dapoer Iboe di Pandeglang Banten [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
Simamora Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama.
---------------------. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta (ID): Penerbit
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Somaatmadja Rangga W. 2012. Analisis Keputusan Pembelian dan Preferensi
Konsumen Produk Bakery BReaD Unit Seafast Center Institut Pertanian
Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Sumarwan Ujang. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran Edisi Kedua. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia.
Tiasany, Felisita M. 2013. Analisis Kepuasan Konsumen Restoran Bull Wings
Factory Bogor, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
57

LAMPIRAN
58
59

Lampiran 1 Anti-image Matrices berdasarkan hasil output SPSS


P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P11 P13 P14 P15 P16 P17 P18
Anti-image P1 ,598 -,122 -,055 -,210 -,095 -,055 ,041 ,010 -,002 -,019 ,081 -,022 ,028 ,085 -,075
Covariance P2 -,122 ,529 -,179 ,119 -,020 -,124 -,062 ,000 -,118 ,124 -,102 ,039 -,056 ,005 -,128
P3 -,055 -,179 ,695 -,083 ,006 ,047 ,084 -,085 -,085 -,123 ,020 ,105 -,023 -,075 ,129
P4 -,210 ,119 -,083 ,557 ,024 -,030 -,114 ,080 -,029 ,129 -,178 ,027 -,145 -,149 -,117
P5 -,095 -,020 ,006 ,024 ,516 -,189 ,024 -,080 -,032 -,054 -,022 -,012 -,145 ,022 -,086
P6 -,055 -,124 ,047 -,030 -,189 ,619 -,048 -,001 ,080 -,027 -,057 -,055 ,087 ,109 -,033
P7 ,041 -,062 ,084 -,114 ,024 -,048 ,641 -,267 -,016 -,117 ,042 -,022 -,018 -,013 ,116
P8 ,010 ,000 -,085 ,080 -,080 -,001 -,267 ,520 -,146 ,081 -,008 ,067 -,130 ,068 -,092
P11 -,002 -,118 -,085 -,029 -,032 ,080 -,016 -,146 ,512 -,163 -,055 -,134 ,160 -,061 ,006
P13 -,019 ,124 -,123 ,129 -,054 -,027 -,117 ,081 -,163 ,630 -,091 -,094 -,062 -,069 -,096
P14 ,081 -,102 ,020 -,178 -,022 -,057 ,042 -,008 -,055 -,091 ,639 -,157 -,009 -,010 ,033
P15 -,022 ,039 ,105 ,027 -,012 -,055 -,022 ,067 -,134 -,094 -,157 ,631 -,142 ,018 -,083
P16 ,028 -,056 -,023 -,145 -,145 ,087 -,018 -,130 ,160 -,062 -,009 -,142 ,652 -,088 ,050
P17 ,085 ,005 -,075 -,149 ,022 ,109 -,013 ,068 -,061 -,069 -,010 ,018 -,088 ,781 -,104
P18 -,075 -,128 ,129 -,117 -,086 -,033 ,116 -,092 ,006 -,096 ,033 -,083 ,050 -,104 ,604
Anti-image P1 ,797a -,218 -,086 -,364 -,172 -,091 ,066 ,019 -,004 -,031 ,131 -,035 ,044 ,125 -,124
Correlation P2 -,218 ,757a -,295 ,218 -,038 -,216 -,106 ,000 -,227 ,214 -,175 ,067 -,095 ,008 -,227
P3 -,086 -,295 ,675a -,134 ,010 ,071 ,125 -,142 -,143 -,186 ,030 ,159 -,034 -,102 ,198
P4 -,364 ,218 -,134 ,622a ,045 -,051 -,191 ,149 -,055 ,218 -,299 ,046 -,241 -,226 -,202
P5 -,172 -,038 ,010 ,045 ,856a -,335 ,042 -,155 -,063 -,094 -,038 -,021 -,250 ,035 -,153
P6 -,091 -,216 ,071 -,051 -,335 ,787a -,077 -,002 ,142 -,043 -,091 -,089 ,137 ,156 -,053
P7 ,066 -,106 ,125 -,191 ,042 -,077 ,666a -,462 -,028 -,184 ,065 -,034 -,027 -,019 ,187
P8 ,019 ,000 -,142 ,149 -,155 -,002 -,462 ,702a -,284 ,141 -,013 ,117 -,224 ,107 -,164
60

Lampiran 1 Lanjutan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P11 P13 P14 P15 P16 P17 P18


P11 -,004 -,227 -,143 -,055 -,063 ,142 -,028 -,284 ,765a -,286 -,096 -,236 ,277 -,096 ,011
P13 -,031 ,214 -,186 ,218 -,094 -,043 -,184 ,141 -,286 ,716a -,143 -,149 -,096 -,098 -,156
P14 ,131 -,175 ,030 -,299 -,038 -,091 ,065 -,013 -,096 -,143 ,818a -,247 -,014 -,015 ,052
P15 -,035 ,067 ,159 ,046 -,021 -,089 -,034 ,117 -,236 -,149 -,247 ,792a -,221 ,026 -,135
P16 ,044 -,095 -,034 -,241 -,250 ,137 -,027 -,224 ,277 -,096 -,014 -,221 ,692a -,123 ,080
P17 ,125 ,008 -,102 -,226 ,035 ,156 -,019 ,107 -,096 -,098 -,015 ,026 -,123 ,657a -,151
P18 -,124 -,227 ,198 -,202 -,153 -,053 ,187 -,164 ,011 -,156 ,052 -,135 ,080 -,151 ,794a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
61

Lampiran 2 Total Variance Explained berdasarkan hasil output SPSS


Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings
Component % of % of % of
Total Cumulative % Total Cumulative % Total Cumulative %
Variance Variance Variance
1 4.477 29.849 29.849 4.477 29.849 29.849 2.610 17.397 17.397
2 1.462 9.749 39.598 1.462 9.749 39.598 2.133 14.217 31.614
3 1.438 9.586 49.184 1.438 9.586 49.184 1.787 11.913 43.526
4 1.231 8.204 57.388 1.231 8.204 57.388 1.672 11.147 54.674
5 1.125 7.503 64.892 1.125 7.503 64.892 1.533 10.218 64.892
6 .790 5.269 70.160
7 .773 5.152 75.312
8 .677 4.510 79.823
9 .638 4.251 84.073
10 .523 3.485 87.558
11 .475 3.166 90.725
12 .439 2.927 93.652
13 .365 2.431 96.083
14 .347 2.316 98.399
15 .240 1.601 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
62

Lampiran 3 Rotated Component Matrix pada 18 variabel asal


Component
1 2 3 4 5
X1 .716 -.046 .267 -.050 .236
X2 .571 .122 .042 .166 .493
X3 .080 .018 .165 .118 .817
X4 .277 .033 .811 .025 .029
X5 .659 .244 .126 .299 .003
X6 .739 .165 -.047 .152 -.089
X7 .022 .136 .067 .803 .056
X8 .207 .101 -.001 .769 .257
X9 .226 .420 .395 .267 .248
X10 .436 .186 -.173 .293 .277
X11 .130 .606 -.005 .220 .522
X12 .196 .387 .391 .302 .190
X13 .017 .747 .027 .133 .166
X14 .256 .575 .320 .050 .020
X15 .269 .723 .104 .064 -.214
X16 .175 .107 .549 .485 -.148
X17 -.260 .249 .639 -.092 .244
X18 .575 .324 .259 -.058 .067
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 8 iterations.

Lampiran 4 Rotated Component Matrix pada 15 variabel


Component
1 2 3 4 5
X1 .710 -.024 -.031 .271 .251
X2 .590 .118 .187 -.028 .505
X3 .078 .017 .119 .161 .819
X4 .326 .042 .033 .771 .063
X5 .665 .257 .320 .101 .020
X6 .758 .148 .138 -.132 -.091
X7 .023 .139 .817 .061 .063
X8 .210 .101 .789 -.026 .263
X11 .134 .600 .240 -.044 .532
X13 .018 .754 .146 .018 .188
X14 .282 .577 .049 .277 .042
X15 .250 .740 .078 .140 -.210
X16 .177 .110 .479 .582 -.155
X17 -.244 .257 -.077 .668 .256
X18 .577 .332 -.034 .247 .071
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 8 iterations.
63

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 6 Juni 1994 sebagai anak pertama
dari tiga bersaudara, putri Bapak Rachmat Ayub Haryani dan Ibu Upik Lenggogeni
Mutia. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Sindang Mulya 02 dan
lulus pada tahun 2005. Pendidikan tingkat menengah pertama ditempuh di SMP
Negeri 3 Cibarusah dan lulus pada tahun 2008. Selanjutnya penulis menempuh
pendidikan menengah atas di SMA Negeri 4 Kabupaten Bekasi dan lulus pada tahun
2011. Pada tahun yang sama, penulis diterima di Perguruan Tinggi Negeri, Program
Diploma Institut Pertanian Bogor pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis
melalui jalur Reguler dan lulus pada tahun 2014. Setelah lulus dari Program
Diploma Institut Pertanian Bogor, penulis melanjutkan studi di Program Alih Jenis
Agribisnis Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai