DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Restoran Bull Wings Factory merupakan salah satu restoran asing yang
menyajikan masakan kontinental dengan menyediakan produk yang unik, yaitu
sayap ayam dengan kombinasi 12 macam saus. Seiring perkembangan usahanya,
Restoran Bull Wings Factory menghadapi beberapa kendala yaitu penerimaan
penjualan yang berfluktuatif dan persaingan yang semakin tinggi. Untuk
mengatasi kendala tersebut perlu dilakukan penelitian yang bertujuan mengkaji
faktor-faktor external dan internal, merumuskan strategi alternatif yang tepat, serta
merekomendasikan alternatif strategi prioritas terbaik untuk diterapkan. Penelitian
ini menggunakan matriks IFE dan EFE untuk identifikasi faktor eksternal dan
internal, matriks SWOT dan IE untuk merumuskan strategi alternatif yang tepat,
matriks QSPM untuk merekomendasikan strategi alternatif prioritas terbaik.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa strategi paling tepat untuk
diterapkan adalah promosi dengan mengoptimalkan teknologi yang ada agar
restoran tersebut tetap betahan di pasar persaingan.
Kata kunci: matriks IFE dan EFE, matriks QSPM, matriks SWOT dan IE,
Restoran Bull Wings Factory, strategi pengembangan usaha
ABSTRACT
Bull Wings Factory Restaurant is one of the foreign restaurant that serving
continental cuisine by providing unique products, namely chicken wings with
combination 12 variety of sauces. As the development of its business, Bull Wings
Factory Restaurant get several obstacles that sales receipts fluctuated and
increasing competition. In overcoming these obstacles necessary to do a research
aimed to reviewing external and internal factors, formulate an appropriate
alternative strategies, as well as recommending the best alternative priority
strategies to be applied. The research used IFE and EFE matrix to identify
external and internal factors, the SWOT and IE matrix to formulate an appropriate
alternative strategies, QSPM matrix to recommend the best alternative priority
strategies. Based on the results of this research showed that the most appropriate
strategy to be applied is promotion by optimizing existing technology in order to
remain in market competition
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings Factory Bogor,
Jawa Barat
Nama : Wevin Amanda Putri
NRP : H34090072
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Dr Ir Nunung Kusnadi, MS
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Maret 2013 ialah
Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings Factory Bogor, Jawa Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Wahyu Budi Priatna, M,Si
selaku dosen pembimbing. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir
Burhanuddin MM selaku penguji utama dan Ir Harmini M,Si selaku penguji
Departemen Agribisnis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rosita
Noviana yang telah bersedia menjadi pembahas seminar pada hasil penelitian ini.
Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Suherman selaku
manajer operasional Restoran Bull Wings Factory yang telah membantu selama
pengumpulan data. Selanjutnya terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu
Dr Ir Anna Fariyanti, MSi selaku wali akademik selama menjalani perkuliahan.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, abang, kakak, adik-
adik, serta seluruh keluarga, dan teman-teman, atas segala doa dan kasih
sayangnya. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Yogi Fernando
yang selalu memberi semangat dan dukungan dari awal penulisan skripsi ini.
Terakhir penulis sampaikan salam semangat dan terima kasih atas segala
dukungan dari rekan-rekan Agribisnis 46.
Semoga skripsi ini bermanfaat.
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 4
Tujuan Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA 7
KERANGKA PEMIKIRAN 10
Kerangka Pemikiran Teoritis 10
Konsep Restoran 10
Makanan Kontinental (Continental Food) 15
Konsep Strategi 16
Pernyataan Visi, Misi dan Tujuan 20
Lingkungan Perusahaan 20
Alat Analisis 26
Kerangka Pemikiran Operasional 29
METODE PENELITIAN 31
Lokasi dan Waktu Penelitian 31
Jenis dan Sumber Data 31
Metode Penentuan Responden 31
Metode Pengumpulan Data 32
Metode Pengolahan dan Analisis Data 32
Tahap Input 32
Tahap Pencocokan 36
Tahap Keputusan 39
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RESTORAN 40
Visi, Misi, dan Tujuan 41
Lokasi Perusahaan 42
Struktur Organisasi 42
Waktu Operasional 44
Perekrutan Karyawan 44
ANALISIS LINGKUNGAN USAHA 45
Analisis Lingkungan Internal 45
Manajemen Sumberdaya Manusia 45
Pemasaran 46
Keuangan 50
Produksi dan Operasi 50
Penelitian dan Pengembangan 52
Sistem Informasi Manajemen 53
Analisis Lingkungan Eksternal 54
Lingkungan Umum 54
Lingkungan Industri 57
FORMULASI STRATEGI 59
Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal 60
Analisis Matriks IFE dan EFE 63
Analisis Matriks IFE 63
Analisis Matriks EFE 64
Analisis Matriks IE dan SWOT 65
Analisis Matriks IE (Internal-External) 65
Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats) 66
Analisis Matriks QSPM 71
SIMPULAN DAN SARAN 72
Simpulan 72
Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 73
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Latar Belakang
1
[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Riau Terkini. [Internet]. [diacu
2013 Januari 22]. Tersedia dari: www.riauterkini.com/sosial.php?arr=44150
2
Pada Tabel 1 dapat dilihat dalam beberapa tahun bahwa pengeluaran rata-
rata rumah tangga untuk makanan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
rata-rata rumah tangga untuk bukan makanan. Pada tahun 2007 dan 2011
persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk makanan lebih kecil
dibandingkan dengan persentase pengeluaran rumah tangga untuk bukan makanan.
Secara keseluruhan persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk makanan
lebih besar. Peningkatan jumlah konsumsi untuk makanan setiap tahunnya
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk yang berdampak terhadap
gaya hidup masyarakat Indonesia.
Aktivitas manusia yang semakin padat serta adanya pengaruh pola konsumsi
masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, membuat konsumen memilih
untuk mengkonsumsi makanan jadi atau makanan siap saji. Perkembangan zaman
membuat kegiatan mengkonsumsi makanan siap saji bukan lagi hanya sekedar
memenuhi kebutuhan, namun juga telah menjadi gaya hidup. Keadaan inilah yang
menyebabkan tingginya permintaan masyarakat terhadap jasa penyediaan
makanan, terutama dalam bentuk makanan siap saji dengan berbagai alternatif
menu pilihan bagi konsumen. Pertumbuhan dan perkembangan industri restoran di
Indonesia adalah bukti dari respon positif masyarakat terhadap pemenuhan
kebutuhan yang cenderung praktis dengan memilih restoran sebagai pilihan
konsumsi mereka.
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berada di Propinsi Jawa Barat
yang terletak berdekatan dengan Ibu Kota Negara Indonesia, serta dekat dengan
kota-kota besar seperti Bandung, Cianjur, dan Sukabumi, sehingga Kota Bogor
sering digunakan sebagai jalan alternatif dan menjadi salah satu kota tujuan wisata,
yaitu Kebun Raya Bogor dan Puncak. Pengunjung lokasi wisata ini tidak hanya
warga lokal, namun sering juga dikunjungi oleh pengunjung wisatawan asing.
Keberadaaan restoran di Kota Bogor akan memudahkan wisatawan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsinya, sekaligus tempat beristirahat. Hal ini
membuat Kota Bogor semakin memiliki posisi yang strategis untuk menjalankan
2
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. BPS. [Internet]. [diacu 2013 Januari 22]. Tersedia dari:
www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&id_subyek=05¬ab8
3
usaha restoran dengan populasi penduduk Kota Bogor sebanyak 967 398 jiwa
pada tahun 2011.
fasilitas, diantaranya live music, stand up comedy, music player, dan karoke.
Produk Restoran Bull Wings Factory memiliki rasa yang unik dan berbeda
dibandingkan dengan restoran lainnya. Produk yang dijual lebih berfokus pada
chicken wings dengan saus unik sebanyak 12 macam saus.
Pengembangan restoran siap saji di perlukan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan makanan konsumen, tetapi juga diperlukan dalam rangka menangkap
perubahan pola konsumsi masyarakat perkotaan lebih cenderung kepada makanan
siap saji yang cepat dan praktis, namun tetap mengutamakan kandungan gizi, serta
aman untuk dikonsumsi. Hal ini yang mendorong para pelaku bisnis untuk
membuka usaha restoran, sehingga menyebabkan tingginya tingkat persaingan
antar pelaku bisnis, baik itu dari persaingan produk subtitusi maupun persaingan
dalam perusahaan sejenis. Persaingan dengan produk subtitusi adalah restoran-
restoran yang ada di Kota Bogor, sedangkan persaingan dalam perusahaan sejenis
antara lain Richeese Factory dan King Roasted. Oleh karena itu, hal tersebut
merupakan tantangan bagi Restoran Bull Wings Factory untuk terus meningkatkan
mutu dan pelayanannya melalui penerapan strategi perusahaan yang baik,
sehingga Restoran Bull Wings Factory tetap bertahan, berkembang, dan dapat
meningkatkan penjualannya.
Perumusan Masalah
wedges, onion rings, french fries, curly fries, chino chili diablo, starters dan
lainnya, sedangkan jenis saus yang disediakan restoran ini adalah home style BBQ,
pasific rim spice, pesto garlic parsan, spanish chili verde, honey mustard, miso
honey, black pepper, caribbean salsa, texas hot BBQ, miami sizzling hot, hot
roasted garlic dan blazing california fire. Selain makanan, restoran ini juga
menyediakan minuman yang khas yaitu bull wings cooler. Desain restoran ini
juga disesuaikan dengan ciri khas restoran yaitu western. Hal itu terlihat dari
barang-barang antik yang terpampang di bagian dinding, seperti kepala banteng,
bangku yang terbuat dari batang pohon, dan meja kayu. Penggunaan kayu
terkesan menyatu dengan batu bata yang juga menghiasi pada sebagian
dindingnya. Restoran ini juga memiliki keunikan logo yang bergambar banteng
silhouette dan sayap putihnya yang terpampang di depan resto. Selain itu, suasana
restoran ini berbeda dengan restoran lainnya, yaitu santai dan diharapkan akan
membuat konsumen nyaman apabila berada di Restoran Bull Wings Factory.
Konsisten mutu produk menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat
kepuasan pembeli atau calon pelanggan. Kepuasan pembeli atau pelanggan
merupakan aset penting bagi sebuah bisnis, dan sekaligus merupakan media
promosi yang efektif dan sangat mudah untuk mendorong pertumbuhan
pelanggannya. Kelangsungan usaha sebuah restoran tidak saja ditentukan oleh
jumlah pelanggan tetapi lebih ditentukan oleh pertumbuhan jumlah pelanggannya
dan jenis hidangan yang disajikan oleh restoran. Lingkungan eksternal, khususnya
persaingan yang sangat mempengaruhi perusahaan dalam pengembangan usaha.
Jumlah restoran yang berdiri di sekitar Bull Wings Factory akan mempengaruhi
perkembangan restoran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Bull
Wings Factory penerimaan restoran pada bulan Januari sampai Desember 2012
berfluktuatif.
200.000.000
150.000.000
0
Januari
April
Agustus
Februari
Juni
Maret
Juli
September
Mei
Oktober
Desember
November
Bulan
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa unit usaha waralaba McDonald’s
menerapkan strategi manajemen secara tepat, sehingga disarankan tetap
mempertahankan posisi tersebut dan diusahakan dapat meningkatkan strategic
management sehingga tetap menduduki ranking sebagai market leader
dibidangnya.
Hapsari, Djuwendah, Kryani (2008) melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Salak
Manonjaya. Tasikmalaya merupakan salah satu sentra produksi salak di Jawa
Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Tasikmalaya
tahun 2007 terjadi penurunan jumlah tanaman dan juga produksi salak, karena
para petani enggan berusahatani salak. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai
faktor, yaitu kualitas buah menurun, daya beli masyarakat menurun akibat krisis
ekonomi pada tahun 1997, kalah saing dengan salak daerha lain seperti Salak
Pondoh dari Slema Yogyakarta yang rasanya lebih manis. Oleh sebab itu
dilakukan penelitian dengan tujuan menganalisis nilai tambah usaha pengolahan
salak, mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, dan menetukan
strategi pengembngan usaha pengolahan salak Manonjaya. Analisis strategi dalam
penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Rancangan analisis strategi
pengembangan usaha terbagi atas tiga tahap, yaitu pengumpulan data, pencocokan
data, dan pengambilan keputusan. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah matriks IFE, EFE, IE, dan QSPM. Berdasarkan analisis Internal Eksternal,
strategi pengembangan usaha yang sebaiknya diterapkan adalah peningkatan
promosi penjualan yang bertujuan untuk menarik pelanggan baru sekaligus
mempertahankan pelanggan lama, memperluas daerah pemasaran, peningkatan
kualitas produk dari aspek bentuk, rasa, dan kemasan diantaranya dengan
membakukan standar operasional prosedur perusahaan guna menjaga
keseragaman hasil produksi, perbaikan desain kemasan dengan aluminium foil
dan melengkapi informasi pada label dengan tanggal produksi dan kadaluarsa, dan
menambah variasi produk yang bertujuan untuk menjangkau segmen pasar yang
belum tersentuh.
Siahaan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square, Bogor” memiliki
tujuan penelitian diantaranya adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan
oleh Restoran Rice Bowl di Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan
internal, serta mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan Restoran Rice
Bowl di Botani Square dalam mengembangkan usahanya. Metode analisis dan
pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif berupa analisis
lingkungan umum dan industri perusahaan. Selain itu dilakukan analisis formulasi
strategi yaitu Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil
analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi usaha Restoran Rice Bowl di
Botani Square ini dalam kuadran V yaitu “jaga dan pertahanakan”, dengan
alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas
utama yang direkomendasikan kepada perusahaan berdasarkan analisis matriks
SWOT dan QSPM adalah strategi menjaga kualias produk makanan dan layanan
konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian Ekalina (2011) dengan judul “Strategi
Pengembangan Usaha P-MAN Burger (Studi Kasus Restoran P-MAN Burger
Depok). Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE, matriks IE,
9
matriks SWOT, dan matriks QSP. Dari penelitian ini didapatkan hasil dari alat
analisis matriks IFE adalah sebesar 3.34 dan matriks EFE sebesar 2.45. Pada
matriks IE didapat bahwa perusahaan pada sel IV yaitu tumbuh dan kembangkan.
Dan dari hasil analisis matriks SWOT, diperoleh lima alternatif strategi
pengembangan usaha yang dapat diterapkan. Adapun prioritas strategi
berdasarkan hasil QSPM adalah: (1) pengembangan pasar kewilayah geografi
yang baru (2) melakukan diversifikasi usaha (3) peningkatan kerjasama dengan
pemasok utama (4) meningkatkan keunggulan produk dengan menambah jenis
variasi produk (5) merencanakan dan menciptakan persediaan modal yang baik.
Rahman (2012) penelitiannya dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha
Cafe Burgani, Bogor. Cafe ini tidak hanya menyediakan burger, tapi juga
menyediakan menu lainnya seperti Nachos dan steak. Semakin berkembangnya
usaha cafe/restoran di Kota Bogor menyebabkan tingginya tingkat persaingan
antara pelaku bisnis restoran. Sehingga perlu menyiapkan strategi pengembangan
usaha serta menerapkannya agar dapat tetap bertahan dan berkembang serta dapat
meningkatkan penjualannya. Alat analisis yang digunakan meliputi analisis
matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. Hasil
analisis matriks IFE dengan total bobot rata-rata skor sebesar 2.550. Hal ini
menunjukkan bahwa Cafe Burganni memiliki posisi internal yang mampu
menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Sedangkan hasil
analisis matriks EFE total bobot skor sebesar 3.031, hal ini menunjukan bahwa
Cafe Burganni telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan
peluang untuk mengatasi ancaman. Dari hasil yang diperoleh dari matriks IE
bahwa Cafe Burganni menempati posisi dalam sel II. Cafe berada dalam kondisi
tumbuh dan berkembang. Hasil QSPM yang didapat, maka prioritas alternatif
strategi yang harus dilakukan oleh Cafe Burganni adalah (1) melakukan promosi
dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti
internet (facebook/website), dan blackberry, (2) meningkatkan pangsa pasar
dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang, dan (3)
meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas
produk dan membuat inovasi-inovasi baru.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dijelaskan diatas yang
terkait dengan topik strategi pengembangan usaha adalah terletak pada objek
kajian, tempat penelitian, dan hasil penelitian. Adapun persamaannya yakni
persamaan pada tujuan penelitian dalam menganalisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan serta merumuskan strategi bagi perusahaan.
Berdasarkan penjelasan dari penelitian diatas, tahap formulasi strategi yang
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap input dengan menggunakan alat analisis
matriks IFE dan EFE, tahap pencocokan dengan menggunakan matriks IE untuk
mengetahui posisi perusahaan dan matriks SWOT untuk memperoleh alternatif
strategi, tahap keputusan dengan menggunakan QSPM.
10
KERANGKA PEMIKIRAN
Konsep Restoran
1) Definisi Restoran
Menurut Admodjo (2005) restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang
diorganisasi secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan
baik kepada semua tamunya, baik berupa makanan maupun minuman.
Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor, pabrik, dan banyak
juga yang berdiri sendiri di luar bangunan. Di dalam bisnis juga terjadi
proses pertukaran antara pembeli dengan penjual, dalam hal ini antara
produk jasa dengan uang. Restoran adalah suatu industri yang tak terbatas,
yaitu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang
yang jauh dari rumahnya. Industri restoran sangat erat hubungannya dengan
persiapan dan penyajian dari beratus-ratus jenis makanan dan minuman
yang disajikan kepada berjuta-juta manusia sepanjang hidup. Industri
makanan dan minuman juga merupakan suatu industri “people to people”,
yaitu industri yang berhubungan dengan manusia, suatu industri yang
melayani kebutuhan orang lain dari rumah atau kantor.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Pasal 1.b tentang
Usaha dan Penggolongan Restoran dan Surat Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi KM 95/HK 103/MPPT- 87 menyebutkan bahwa: “Restoran
adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat disebagian dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian, serta penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat
usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini”.
Berdasarkan UU tersebut, karakteristik restoran adalah:
a) Usaha restoran dapat berbentuk Badan Usaha atau Badan Perorangan
(Pasal 2 Ayat 1)
b) Usaha restoran terbuka bagi modal asing (Pasal 2 Ayat 2)
c) Pengusaha restoran meliputi penyediaan jasa pelayanan makan dan
minum kepada tamu restoran sebagai usaha pokok serta jasa hiburan di
dalam bangunan restoran sebagai penunjang yang tidak terpisah dari
usaha pokoknya (Pasal 3)
Menurut Kotler (2005) restoran terkait dengan orang, bukti fisik, dan proses,
karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi pelatihan, dan
motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasaan
pelanggan. Atas dasar inilah yang menjadikan bisnis bidang pangan restoran
ini unik, karena bisnis restoran adalah usaha yang menggabungkan antara
penjualan produk berupa barang (makanan dan minuman) dengan jasa
11
1) Speciality de la Maison
Jenis makanan yang merupakan ciri khas dari restoran atau rumah makan
tersebut, misalnya: Ambarukmo ice cream (dessert).
2) Chef Suggestion
Hidangan khusus yang dibuat atas inisiatif kepala dapur untuk
memanfaatkan bahan yang berlebihan, misalnya: Chiken outlet a’la katsuka.
3) A’la Carte
Jenis makanan yang disajikan di mana setiap makanan yang di cantumkan
pada daftar makanan mempunyai karakter tersendiri, yaitu:
a) Mencantumkan daftar makanan selengkapnya yang dapat disediakan oleh
perusahaan tersebut.
b) Memberi peluang yang cukup luas untuk memilih makanan yang sesuai
dengan selera pemilih.
c) Masing-masing makanan diberikan harga secara terpisah dan tersendiri.
Harga yang harus dibayar oleh pengunjung sesuai dengan harga makanan
yang dipesan.
d) Makanan akan dimasak bila dipesan oleh tamu.
4) Table D’hote
Suatu susunan hidangan lengkap (complete meal) dengan suatu harga yang
tertentu. Jumlah hidangan biasanya terbatas dan terdiri dari beberapa
kelompok hidangan. Susunan yang terbatas ini, mengakibatkan tamu tidak
mempunyai peluang yang cukup untuk memilih makanan yang sesuai
dengan selera mereka.
Konsep Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani, yaitu strategos yang berarti jenderal,
secara harafiah berarti “seni para jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang
merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi. Strategi merupakan
alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjan, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Dalam
perkembangannya, konsep mengenai strategis terus berkembang. Hal ini dapat
ditunjukan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi. Menurut Pearce
dan Robinson (2009) strategi merupakan rencana manajerial yang dilakukan oleh
para manajer dalam skala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk
berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan. Menurut David (2009) strategi merupakan cara untuk mencapai
sasaran jangka panjang. Strategi bisnis dapat termasuk perluasan geografis,
diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis,
divestasi, likuidasi, dan usaha patungan.
1) Konsep Manajemen Strategi
Manajemen strategis sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan
baik besar maupun kecil. Manajemen strategis dapat membantu perusahaan
melihat lebih dahulu ancaman dan peluang di masa depan, menyediakan
sasaran yang jelas, serta arah untuk masa depan perusahaan dan
memungkinkan perusahaan mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.
Perusahaan akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta mampu
memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada dan mengatasi ancaman
17
c) Evaluasi strategi
Merupakan tahapan akhir dalam manajemen strategi. Dimana terdapat
tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi, yaitu mengkaji ulang faktor-
faktor internal dan eksternal yang menjadi landasan perumusan strategi
yang diterapkan perusahaaan saat ini, mengukur kinerja, dan melakukan
tindakan-tindakan korektif.
Hubungan antar bagian utama dalam proses manajemen strategi ditampilkan
dalam model berikut:
Melakukan
Audit
Eksternal
3) Jenis-jenis Strategi
Pada setiap perusahaan memiliki masing-masing strategi untuk menghadapi
persaingan. Menurut David (2009) terdapat beberapa alternatif strategi
utama yang dapat diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Strategi Integrasi
i) Strategi integrasi ke depan, yaitu suatu strategi yang berkaitan dengan
usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar
atas distributor atau pengecer perusahaan.
ii) Strategi integrasi ke belakang, yaitu strategi yang mengupayakan
kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.
iii) Strategi integrasi horizontal, yaitu strategi yang mengupayakan
kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan.
b) Strategi Intensif
i) Strategi penetrasi pasar, yaitu strategi yang mengusahakan
peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar
saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
ii) Strategi pengembangan usaha, yaitu strategi yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-
19
Lingkungan Perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan sangat penting dilakukan karena
memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan
tanggapan pilihan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan. Akibat
menggejalanya revolusi informasi dan globalisasi, lingkungan perusahaan
mengalami perubahan yang luar biasa dan intensitasnya semakin sering serta
sukar sekali untuk diramalkan. Hal ini mengakibatkan persaingan menjadi
semakin sengit dan permasalahannya yang dihadapi perusahaan semakin rumit.
Sebelum berbagai proses lain dilakukan dalam manajemen strategi, analisis
mengenai lingkungan perusahaan merupakan hal yang pertama untuk dilakukan,
21
iv) Place
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk yang
ditawarkan kepada konsumen sasaran. Tempat juga merupakan
berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan
atau dijual. Keputusan penentu lokasi dan saluran yang digunakan
untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran
tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada
pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
v) Process
Prose merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode
pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya
berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang
telah ditetapkan. Proses yang desainnya baru akan mengganggu
konsumen karena keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian jasa
yang tidak efektif.
vi) People
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain
yang terlibat di dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang
dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara
pelanggan dan karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai
kualitas produk atau jasa yang diterima berdasarkan penilaian
terhadap orang-orang yang menyediakan produk atau jasa tersebut.
vii) Physic
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberikan bukti fisik atau kualitas dari produk atau jasa. Beberapa
contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan, dan
petunjuk yang terlihat lainnya. Program pemasaran efektif
mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program
terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran
dengan menyerahkan nilai kepada konsumen. Jadi perusahaan yang
sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
secara ekonomis dan mudah dengan komunikasi yang efektif.
b) Keuangan dan Akuntansi.
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi
bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Penentuan
kekuatan dan kelemahan berdasarkan aspek keuangan dilihat dari
likuiditas, solvabilitas, modal kerja, keuntungan, pemanfaatan harta, arus
kas, dan modal saham. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal jangka pendek dan
jangka panjang, hubungan baik dengan penanam modal, dan sistem
akunting yang handal.
c) Kegiatan Produksi dan Operasi.
Faktor yang perlu diperhatikan terkait dengan kegiatan produksi dan
operasi adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang
handal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi, dan
pengendalian mutu. Kegiatan produksi operasi perusahaan dapat dilihat
23
b) Lingkungan Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi barang yang
sama untuk keperluan yang sama sementara perusahaan itu sendiri tidak
selalu menggunakan material atau proses produksi yang sama. Menurut
David (2009), lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan
organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal
memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap
operasional perusahaan.
Aspek lingkungan industri lebih mengarah kepada aspek persaingan
dimana bisnis perusahaan berada. Aspek ini mengacu pada konsep
Competitive Strategy oleh Michael R. Porter yang akan menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama, yaitu lima kekuatan
bersaing. Pemetaan lingkungan industri dapat dilihat pada Gambar 4
berikut:
Alat Analisis
Konsep manajemen strategi pada tahapan formulasi (perencanaan) strategi
meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, tahap keputusan. Pada
masing-masing tahap tersebut memiliki alat analisis untuk mengkaji lingkungan
persahaan sehingga menghasilkan strategi yang tepat bagi perusahaan.
27
1) Tahap Input
Tahap input merupakan tahap pertama dalam perumusan strategi. Tahap ini
meringkas input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
Membuat keputusan kecil dalam matriks input menyangkut kepentingan
relatif dari faktor-faktor eksternal dan internal yang menghasilkan dan
mengevaluasi strategi secara efektif. Penelitian intuitif yang baik selalu
diperlukan dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat. EFE
(Eksternal Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation)
merupakan salah satu teknik perumusan strategi pada tahap input.
a) EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matriks EFE merupakan alat perumusan strategi yang digunakan untuk
merangkum dan mengevaluasi faktor lingkungan eksternal dan mengukur
sejauh mana peluang dan ancaman yang dihadapi. Data faktor-faktor
eksternal dikumpulkan untuk menganalisis dan mengevaluasi hal-hal
yang menyangkut masalah ekonomi, social budaya, politik, pemerintah
dan hukum, teknologi, dan tingkat persaingan perusahaan.
b) IFE (Internal Factor Evaluation)
Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor lingkungan internal dan
mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dihadapi
perusahaan, yang terdiri dari aspek sumberdaya manusia, pemasaran,
produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan, dan
sistem informasi manajemen.
2) Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahapan tahap yang memadukan peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal dengan kekuatan dan kelemahan yang
terdapat pada perusahaan. Informasi yang diperoleh pada tahap input
digunakan dalam pencocokan. Hasil total skor matriks IFE dan EFE
kemudian diplotkan pada matriks IE (Internal Eksternal) untuk mengetahui
posisi perusahaan berdasarkan tiga kelompok strategi yaitu grow and built,
hold and maintain, serta harvest or divest. Selanjutnya formulasi strategi
dilanjutkan dengan menggunakan matriks SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, Threats) yang inputnya berasal dari tahap input. Matriks IE
dan matriks SWOT merupakan salah satu teknik perumusan strategi pada
tahap pencocokan.
a) Matriks IE
Matriks Internal Eksternal merupakan matriks yang meringkas hasil
evaluasi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan
pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel, yang mana tiap-tiap sel
merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan.
Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
di tingkat korporat yang lebih detail (David 2009). Matriks IE didasarkan
pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada
sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Matriks IE
dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi
berbeda. Tiga daerah tersebut antara lain:
i) Daerah yang termasuk ke dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan
sebagai tumbuh dan berkembang. Strategi yang cocok untuk
28
Analisis masalah
Pencapaian target penjualan dan peningkatan daya saing restoran
Matriks EFE
Matriks IFE
Pengambilan keputusan
(matriks QSPM)
Prioritas strategi
METODE PENELITIAN
Data diperoleh dari bebagai responden yang terkait dengan kajian penelitian
yang dilakukan. Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan
sengaja (purposive). Responden yang dipilih adalah orang yang tepat dan baik
untuk dijadikan responden dalam penelitian karena bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan di perusahaan. Jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian sebanyak lima orang, yaitu pemilik restoran, manajer operasional,
outlet manager, chef, dan karyawan Restoran Bull Wings Factory. Responden ini
dipilih dengan pertimbangan bahwa responden ini merupakan orang yang sangat
mengetahui kondisi restoran, baik itu lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal serta faktor penentu dari pengambilan keputusan restoran.
32
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan terdiri dari analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan mengetahui lingkungan
perusahaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dihadapi perusahaan, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks IFE,
matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM.
Menurut David (2009), penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahap
formulasi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap
pertama adalah tahap input dimana dalam penelitian menggunakan matriks IFE
dan EFE. Proses selanjutnya adalah tahap pencocokan, pada tahap ini berfokus
pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokan faktor eksternal
dan fektor internal. Alat analisis yang digunakan pada tahap pencocokan adalah
matriks IE dan matriks SWOT. Tahap yang terakhir dilakukan analisis
menggunakan matriks QSPM untuk menentukan keputusan strategi.
Tahap Input
Tahap input dari analisis perumusan strategi terdiri dari matriks IFE dan
EFE. Matriks IFE (Internal Factor Matrixs) akan digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan internal Restoran Bull Wings Factory. Faktor-faktor
lingkungan internal dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
33
Keterangan:
= bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel ke-i
i = 1, 2, 3, ....
n = jumlah variabel
Adapun bobot yang diberikan berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan
kepada masing-masing faktor mengidentifikasi tingkat penting relatif dari
faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh
bobot harus sama dengan 1,0 tanpa memandang apakah faktor kunci itu
adalah kekuatan dan kelemahan internal. Faktor yang dianggap memiliki
pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot
paling tinggi.
c) Cara memberikan peringkat yaitu berikan peringkat 1 sampai 4 masing-
masing faktor untuk mengidentifikasi apakah faktor-faktor tersebut
menunjukan kelemahan utama (peringkat = 1), atau kelemahan minor
(peringkat = 2) dan kekuatan minor (peringkat = 3) atau kekuatan utama
(peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat
3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.
d) Nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan
semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh
total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1
sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE 3,0-4,0
berarti kondisi internal perusahaan tinggi atau kuat, kemudian jika 2,0-
2,99 berarti kondisi internal perusahaan rata-rata atau sedang, dan 1,0-
1,99 berarti kondisi internal perusahaan rendah atau lemah.
2) Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
perusahaan. Data eksternal dikumpukan untuk menganalisis hal-hal yang
terkait dengan persoalan ekonomi, social budaya, politik, pemerintahan dan
hukum, dan teknologi, sedangkan persaingan di pasar industri terkait
kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersedian barang substitusi,
persaingan antar perusahaan, dan pesaing pendatang baru. Seperti halnya
tahapan kerja pada matriks IFE, berikut ini merupakan tahapan kerja dalam
membuat matriks EFE:
a) Identifiaksi faktor eksternal perusahaan kemudian melakukan wawancara
atau diskusi dengan manajer operasioanal untuk melakukan apakah
faktor-faktor tersebut tersebut sesuai dengan kondisi eksternal
perusahaan saat ini.
b) Penentuan bobot pada analisis eksternal perusahaan dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan
menggunakan metode paired comparison. Untuk menentukan bobot
setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3.
1= Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal
2= Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3= Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.
Keterangan:
= bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel ke-i
i = 1,2,3......
n = jumlah variable
Adapun bobot yang diberikan berkisar 0.0 (tidak penting) hingga 1.0
(sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan
36
Tahap Pencocokan
Setelah melakukan tahap input dengan menggunakan analisis matriks IFE
dan matriks EFE, maka proses selanjutnya adalah tahap pencocokan. Tahap
pencocokan atau pemaduan menggunakan dua matriks IE yang berfungsi untuk
mengetahui posisi strategis perusahaan dengan memasukan hasil pembobotan
37
EFE dan IFE ke dalam matriks IE dan analisis SWOT berfungsi untuk menyusun
alternatif strategi yang akan dijalankan.
1) Matriks IE (Internal-Eksternal)
Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE sedangkan
pada sumbu vertikal menunjukkan skor EFE. Pada sumbu horizontal
maupun vertikal, skor antara 1.00 sampai 1.99 menunjukkan pengaruh
eksternal dan internal yang rendah, skor 2.00 sampai 2.99 menunjukkan
pengaruh eksternal dan internal yang sedang dan skor 3.00 sampai 4.00
menunjukkan pengaruh eksternal dan internal yang tinggi, dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.
SKOR IFE
Tumbuh dan Kuat Rata-rata Lemah
bina 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 1,0
Tinggi
3,0-4,0 I II III
Grow and Grow and Hold and
Build Build Maintain
3,0
Sedang
IV V VI
2,0-2,99
Grow and Hold and Harvest or
SKOR EFE
Build Maintain Divest
2,0
Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99
Hold and Harvest or Harvest or
Maintain Divest Divest
1,0
b) Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan pada sel III, V,
atau VII, strategi umum yang dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
c) Harvest or Divest (panen atau divestasi) dipakai pada sel VI, VIII, atau
IX. Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi
diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
2) Matriks SWOT
Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan empat tipe
alternatif strategi, yaitu
a) Strategi SO (Strength-Opportunities). Strategi ini menggunakan kekuatan
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan
(eksternal). Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-
strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO.
b) Strategi WO (Weakness-Opportunities). Strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
c) Strategi ST (Strength-Threats). Strategi ini bertujuan untuk menghindari
atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman dengan memanfaatkan
kekuatan internal perusahaan.
d) Strategi WT (Weakness-Threats). Strategi ini merupakan taktik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman eksternal.
Delapan langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT, sebagai
berikut:
a) Mengidentifikasi peluang eksternal perusahaan
b) Mengidentifikasi ancaman eksternal perusahaan
c) Mengidentifikasi kekuatan internal perusahaan
d) Mengidentifikasi kelemahan internal perusahaan
e) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam sel strategi SO
f) Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam strategi WO
g) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam sel strategi ST
h) Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan
kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WT.
39
Tahap Keputusan
Tahapan terakhir dari penyusunan strategi yaitu tahap pengambilan
keputusan. Analisis yang digunakan pada tahap ini adalah QSPM (Quantitative
Strategi Planning Matrix). Analisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang
paling baik untuk diprioritaskan secara objektif berdasarkan faktor-faktor
eksternal dan internal dari tahap awal. Input dari QSPM berasal dari tahap input
atau masukan dan tahap pencocokan strategi. Langkah-langkah untuk
mengembangkan QSPM adalah sebagai berikut:
1) Mendaftarkan peluang dan ancaman kunci eksternal serta kekuatan
kelemahan internal organisasi dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini
diambil dari IFE dan EFE.
2) Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot
ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3) Memeriksa tahap pencocokan strategi yang dipakai dan mengidentifikasi
strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk
dipertimbangkan.
4) Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), yaitu angka yang menunjukkan relative
attractiveness untuk masing-masing strategi yang terpilih. Nilai Daya Tarik
ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing faktor kunci internal atau
faktor kunci eksternal. Tentukan bagaimana peran dari faktor dalam proses
pemilihan strategi yang sedang dibuat. Nilai Daya Tarik itu adalah 1 = tidak
menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik,
namun jika faktor tersebut tidak memiliki pengaruh pada pilihan yang akan
dibuat maka tidak perlu memberikan nilai daya tarik pada strategi.
5) Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS), ditetapkan sebagai hasil
perkalian bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. Semakin tinggi
total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi itu.
6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM.
Nilai mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dan alternatif
strategi yang ada. Semakin tinggi nilai totalnya, maka strategi tersebut
semakin menarik.
40
dari bahan dasar tepung jagung yaitu tortilla yang dipaketkan menjadi beberapa
menu andalan di restoran ini, yaitu quesadila (Mexican Pizza), chino chili diablo,
dan ultimate nachos. Restoran Bull Wings Factory juga menyediakan minuman,
salah satu produk minumannya adalah bull wing cooler.
Sarana pendukung restoran ini sudah memiliki cukup lengkap, seperti area
parkir, toilet dan memiliki kapasitas meja untuk konsumen sebanyak 15 meja.
Kebersihan restoran merupakan bagian terpenting, karena terjaganya kebersihan
membuat konsumen merasa nyaman selama berada di dalam restoran, selain itu
kebersihan juga menjadi kekuatan bagi restoran Bull Wings Factory. Hal ini dapat
dilihat dari meja makan maupun lantai yang selalu terjaga kebersihannya.
Visi dan misi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
menentukan arah tujuan suatu usaha. Visi Restoran Bull Wings Factory untuk
menjadi salah satu otlet makanan cepat saji paling sukses di Indonesa, dimulai
dengan satu outlet ritel yang terletak di Jalan Kumbang No. 1 Bogor Tengah, Jawa
Barat sebagai tester pasar, sedangkan misi Restoran Bull Wings Factory adalah:
1) Trust Each Other
Manajemen memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk melakukan
hal yang terbaik untuk dirinya atas nama perusahaan bagi kepuasaan
pelanggan dan keuntungan bagi karyawan itu sendiri, pemegang saham, dan
pemilik perusahaan.
2) Integrity
Ketulusan dan kejujuran untuk melakukan pekerjaan secara profesional
untuk meningkatkan nama baik perusahaan supaya terkenal di masyarakat.
3) Passion
Keinginan besar dari setiap individu untuk menjadikan perusahaan maju
pesat untuk meraih masa depan yang cemerlang bagi semua, karyawan,
pemegang saham, dan pemilik perusahaan.
4) Excellence Customers Service
Memberikan pelayanan terhadap pelanggan dengan sangat baik sesuai
dengan aturan industri keramah tamahan hotel restoran, untuk mendapatkan
kepuasaan pelanggan, pemegang saham, dan pengusaha.
5) Fast and Precise
Memberikan kepuasaan layanan sesuai dengan yang diharapkan oleh
pelanggan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan kemampuan staff dan
karyawan yang didukung oleh peralatan memadai untuk mendapatkan
keuntungan perusahaan.
Tujuan dari Restoran Bull Wings Factory adalah:
1) Membangun restoran sebagai gerai lokal makanan cepat saji yang sukses
dan mendapatkan pangsa pasar di industri makanan cepat saji di Indonesia.
2) Membuat Bull Wings Factory menjadi tempat tujuan untuk makan.
3) Memperluas ke jumlah gerai pada tahun ketiga, maka menghimbau investor
lokal dan investasi pemilik Restoran Bull Wings Factory.
42
Lokasi Perusahaan
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Struktur organisasi
yang dimiliki oleh Restoran Bull Wings Factory masih sederhana. Dengan
struktur organisasi yang dibentuk sederhana maka akan mempermudah
pengawasan terhadap kegiatan operasional dari Bull Wings Factory. Struktur
organisasi Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat pada Gambar 8.
Corporate Exec.
Cheff
10) Purchasing
a) Mencari alternatif supplier untuk kualitas baik
b) Melakukan pembelanjaan
11) Administration
Melakukan administrasi restoran
12) Waiters
a) Melakukan kerjasama dengan sesama waiters
b) Menjamin kebersihan meja dan kursi
c) Menjalankan pekerjaan dengan disiplin yang tinggi dan jujur
d) Melaksanakan budaya 3S (senyum, sapa, dan santun)
e) Melaporkan atas saran dan komplain dari konsumen kepada manajer atau
supervisor
13) Dishwasher
Melakukan pencucian bahan baku dan peralatan makan dan minum, serta
peralatan yang dipakai untuk memasak
Restoran Bull Wings Factory sangat mementingkan keterampilan dan
keahlian karyawan restoran. Karyawan yang berkualitas, terampil, dan terlatih
merupakan salah satu modal dasar perusahaan untuk mempertahanakan pelanggan
dan memenangkan persaingan. Karyawan restoran Bull Wings Factory seluruhnya
diperbolehkan bekerja di lapangan setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
pihak Restoran Bull Wings Factory. Hal tersebut dilakukan agar seluruh karyawan
mengerti dan memahami, serta tidak akan canggung lagi ketika berada di
lapangan dan dapat melayani konsumen yang berkunjung ke Bull Wings Factory
secara maksimal.
Waktu Operasional
Restoran Bull Wings Factory beroperasi setiap hari, mulai senin sampai
dengan hari minggu. Jam operasi Bull Wings Factory dimulai dari jam 10.00 WIB
sampai jam 22.00 WIB untuk setiap hari Senin sampai Jumat, sedangkan Sabtu
Minggu dari jam 10.00 WIB sampai 23.00 WIB.
Perekrutan Karyawan
Pemasaran
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efektif menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
Ini sebagai bukti bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi
dan dikelolah dengan cara yang lebih baik. Pemasaran terkait dengan tujuh aspek
pemasaran yaitu produk, harga, promosi, tempat, orang, fisik, dan proses.
47
1) Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen yang dapat
berupa barang maupun jasa dan diharapkan dapat memenuhi dan
memuaskan keinginan konsumen. Strategi produk merupakan strategi yang
paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati
atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Penerapan strategi yang
berhasil umumnya bergantung pada kemampuan sebuah organisasi atau
perusahaan untuk menjual produk atau jasa tertentu.
Restoran Bull Wings Factory merupakan pionir dalam memproduksi
makanan asing (western) di Bogor. Produknya memiliki rasa yang unik dan
berbeda dibandingakan dengan restoran chicken lainnya. Produk yang dijual
lebih berfokus pada chicken wings dengan saus unik. Saus yang tersedia di
Restoran Bull Wings Factory ada 12 macam yaitu home style BBQ, pesto
garlic permesan, pacific rim spice, spanish chili verde, honey mustard,
black pepper, caribbean salsa, texas hot barbeque, miami sizzling hot, hot
roasted garlic, blazzing california fire, buffalo original. Pilihan saus untuk
chicken wings juga disajikan dengan nasi atau kentang goreng. Berdasarkan
konsep restoran ini, konsumen akan mendapatkan pesanan dalam waktu
yang singkat, namun dalam keadaan fresh (baru matang). Selain
menawarkan makanan, restoran ini juga menawarkan minuman dan snack.
Daftar menu yang terdapat di Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat
pada Lampiran 4.
Sebagian besar konsumen melakukan pesanana dine-in (makan di tempat).
Penyajian produk menggunakan tempat yang terbuat dari rotan dan
peralatan makan ala western. Untuk waktu tertentu, Restoran Bull Wings
Factory juga menyediakan tempat untuk penyelenggaraan acara khusus,
misalnya pesta ulang tahun anak-anak. Layanan ini belum dipublikasikan
meluas pada konsumen, biasanya dilakukan apabila konsumen bertanya dan
ada permintaan. Segmentasi pasar untuk produk yang ada di restoran ini
adalah kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari harga yang
ditawarkan relatif mahal dibandingkan restoran lain, namun dibandingkan
dengan restoran asing lainnya, harga Restoran Bull Wings Factory termasuk
cukup terjangkau. Target pasarnya adalah anak sekolahan, mahasiswa, dan
keluarga. Hal ini didukung karena tempatnya yang di desain untuk
senyaman mungkin.
2) Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Untuk memperoleh sukses
dalam memasarkan suatu produk setiap perusahaan harus menetapkan
harganya secara tepat. Harga produk yang ditawarkan ditentukan oleh
pemilik Restoran Bull Wings Factory, pemilik melakukan survei terhadap
produk sejenis yang ada dipasaran serta melihat kondisi pangsa pasarnya.
Harga produknya bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada daftar menu.
Konsumen akan dikenakan pajak dan jasa pelayanan sebesar 10 persen dari
total harga pesanan. Daftar harga Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat
pada Lampiran 4.
48
3) Promosi
Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan suatu pemasaran.
Tujuan dari kegiatan promosi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan
keunggulan yang terdapat pada suatu produk serta meyakinkan dan
membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Suatu usaha atau
bisnis dalam pelaksanaannya sangat diperlukan promosi, namun Restoran
Bull Wings Factory hingga saat ini belum melakukan strategi khusus untuk
mempromosikan restorannya. Dari hasil wawancara dengan pihak yang
belum pernah mengunjungi Bull Wings Factory, mereka tidak mengetahui
apa itu Restoran Bull Wings Factory. Meskipun letaknya strategis tapi masih
banyak yang belum mengenal Restoran Bull Wings Factory. Promosi yang
dilakukan Restoran Bull Wings Factory baru dari mulut ke mulut (word of
mouth), ini menjadi bentuk terbaik dari pemasaran dimana pelanggan
menghargai produk yang disediakan Restoran Bull Wings Factory sebagai
sesuatu yang menarik dan orang yang mengunjunginya tidak sabar untuk
menceritakan bagaimana produk yang ada di restoran tersebut kepada orang
lain.
Restoran Bull Wings Factory juga menawarkan potongan harga (diskon)
pada menu atau paket hemat pada hari tertentu yakni
a) Senin : San Miguel Night
Dimana pada hari Senin harga bir hanya Rp 15 000,-
b) Selasa : Wings Night
Pada malam Selasa harga ayam 1 potong Rp 2 000,-
c) Rabu : Paket rame-rame
d) Kamis: tidak ada potongan harga namun ada karaokean gratis dari sore
sampe malam hari.
e) Jumat : Carlsberg (Bir) buy 2 get 1 free dan ada Stand Up Comedy
f) Sabtu : tidak potongan harga namun ada live music dari sore sampe
malam
g) Minggu : -
Selain yang terdapat diatas, masih ada paket hemat yang ditawarkan
Restoran Bull Wings Factory yaitu nasi, 3 sayap, minum dengan harga
Rp 15 000,- pada hari Senin sampai Kamis.
4) Tempat
Tempat yang dipilih oleh Bull Wings Factory sudah lumayan tepat karena
berada di tempat keramaian, yaitu dekat dengan Kampus Institut Pertanian
Bogor Program Diploma dan Magister. Restoran Bull Wings Factory
menawarkan produknya secara langsung pada konsumen. Pesanan dine in
maupun take away diambil langsung oleh konsumen ke restoran. Restoran
ini sebenarnya sudah memiliki layanan delivery order, akan tetapi layanan
ini hanya dilakukan jika ada pemesanan waktu dan jarak tertentu. Jangkauan
wilayah delivery order berada disekitar wilayah Baranangsiang saja. Namun,
layanan ini belum benar-benar dimantapkan dan hanya dilakukan jika ada
konsumen yang meminta. Layanan delivery order masih kurang dan
cenderung hanya sebagai fasilitas tambahan saja, sehingga pelaksanaanya
belum dilakukan dengan serius. Padahal saat ini kebutuhan layanan delivery
order sangat dibutuhkan, mengingat waktu konsumen yang terbatas untuk
datang ke restoran.
49
stand up comedy. Fasilitas yang ada di restoran ini sudah cukup lengkap,
dapat dilihat bahwa sebagian konsumen mengunjungi restoran karena
fasilitas yang disediakkan.
Keuangan
Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap
usaha, begitu juga Restoran Bull wings Factory. Kondisi keuangan sering
dianggap sebagai ukuran terbaik dari posisi bersaing perusahaan. Analisa
keuangan memberikan ukuran mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan
kinerjanya di tahun yang sebelumnya. Tujuan lain dilakukannya analisis keuangan
perusahaan adalah untuk membantu memperlihatkan kelemahan dan kekuatan
dalam bidang fungsional lain dari sudut pandang operasi dan strategi. Analisa
keuangan juga dapat dilakukan untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi dan mengetahui seberapa besar keuntungan yang
diperoleh selama melakukan proses produksi dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Selain itu, keuangan berkenaan dengan bagaimana perusahaan
mendapatkan modal usaha. Modal tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga
termasuk lahan, bangunan, dan alat-alat produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Modal yang digunakan pun dapat berasal dari modal sendiri ataupun modal
pinjaman. Pada Restoran Bull Wings Factory, modal yang digunakan untuk
mendirikan usaha berasal dari modal sendiri yaitu modal dari pemilik restoran.
Modal usaha awal untuk restoran ini sebesar 500-700 juta rupiah. Dalam
mendirikan usahanya, Restoran Bull Wings Factory tidak menghadapi
permasalahan, namun untuk mengembangkan usahanya, restoran ini menghadapi
masalah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan target penjualan dan
peminjaman pada lembaga keuangan.
Restoran Bull Wings Factory saat ini belum melakukan pencatatan
keuangan secara akuntansi, karena tidak ada tenaga kerja yang khusus menangani
keuangan seperti manager keuangannya. Pencatatan keuangan masih dilakukan
oleh manajer operasional. Pencatatan yang dilakukan pada setiap bagian seperti
produksi, pemasaran, penjualan, pembelian bahan baku, dan lain-lain, namun
belum sempurna karena masih banyak tugas dan tanggung jawab dari manager
operasional sendiri. Pencatatan ini dilakukan sebisa mungkin setiap hari dan
dilaporkan pada pemilik setiap minggunya. Ini termasuk salah satu kelemahan
dari Restoran Bull Wings Factory. Berdasarkan wawancara dengan pihak restoran,
keadaan keuangan yang dialami menunjukkan perkembangan yang stabil
meskipun dalam beberapa bulan marjin keuntungan yang diperoleh oleh restoran
mengalami tren yang cenderung menurun.
mutu sangat penting sekali untuk menarik kepercayaan konsumen, maka dari itu
Bull Wings Factory selalu melakukan diversifikasi produk agar produknya lebih
variatif lagi, contoh nyata yang telah dilakukan dalam bidang pengembangan
produknya yaitu beef quesadilla dan shrimp quesadilla. Produk ini tidak berbahan
baku ayam, namun pihak Bull Wings Factory memilih daging sapi dan udang agar
konsumen lebih bervariasi memilih menu makanan. Meskipun begitu, chicken
wings tetap sebagai makanan utama di Restoran Bull Wings Factory. Selain itu
juga ada paket hemat yang baru dikembangkan oleh pihak restoran yaitu bull
burger, fish n chips, dan philly cheese steak dengan harga Rp 25 000,-.
Pengembangan produk ini dilakukan karena bertujuan untuk memuaskan
konsumen sehingga konsumen lebih banyak pilihan menu makanan.
Selain dibutuhkan pengembangan terhadap produk, juga diperlukan
pengembangan terhadap usaha Restoran Bull Wings Factory di luar Kota Bogor,
karena Restoran Bull Wings Factory yang terdapat di Bogor merupakan restoran
pertama yang didirikan. Setelah melihat perkembangan usaha yang terdapat di
Bogor, pihak Bull Wings Factory ingin mengembangkan usahanya yaitu di
Tanggerang dan Bandung, namun usaha yang di Bandung belum terealisasikan.
Dalam hal ini, pihak Restoran Bull Wings Factory seharusnya melakukan
pengamatan dan kajian terlebih dahulu mengenai lingkungan usaha di Kota
Bandung. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada upaya yang kontinu untuk
mencapai tujuan tersebut.
Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan
lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari
faktor-faktor yang bersumber dari luar dan biasanya tidak berhubungan dengan
situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh
faktor ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik, pemerintah, dan hukum.
1) Ekonomi
Ekonomi merupakan sebuah indikator perkembangan suatu negara. Faktor
ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari
beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang
diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Ketika tingkat suku bunga naik, pendapatan diskresioner menurun dan
permintaan akan barang diskresioner pun turun. Ketika harga saham naik,
permintaan akan ekuitas sebagai sumber modal bagi pengembangan pasar
meningkat.
Keadaan ekonomi yang baik akan mendorong perkembangan suatu industri,
sementara keadaan ekonomi yang kacau akan berimbas pada kenaikan BBM.
Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu
perusahaan dan industri. Jika terjadi inflasi maka akan berpengaruh terhadap
kenaikan bahan baku. Hal ini yang dikhawatirkan oleh pihak Restoran Bull
Wings Factory, karena dengan adanya kenaikan harga BBM, secara
otomatis harga bahan baku dipasar pun mengalami peningkatan. Kondisi ini
mempersulit pihak restoran untuk melakukan penetapan harga pada
penjualan produknya.
Kota Bogor merupakan kota tujuan wisata dan memiliki aktivitas
perdagangan, perhotelan, dan restoran yang relatif tinggi. Selain itu, Bogor
juga dikenal sebagai pusat jajanan dan makanan serta saat ini berkembang
pula secara cepat pertokoan mall dan factory outlet. Hal ini tercermin dari
besarnya kontribusi sektor tersebut pada peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi Kota Bogor (Gambar 9).
55
3) Teknologi
Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan suatu usaha.
Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang pesat
dalam mendorong restoran menjadi lebih baik. Kemajuan teknologi dapat
secara drasmatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi
kompetitif organisasi. Adaptasi tinggi terhadap perubahan teknologi akan
membantu usaha restoran untuk menciptakan pasar baru, pengembangan
produk, pengaktifan biaya, serta keunggulan tersendiri diantara pesaingnya.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan peluang besar bagi
pengembangan usaha restoran. Saat ini, restoran tidak hanya berfungsi
sebagai tempat makan, namun juga sebagai tempat berkumpul. Oleh karena
itu, banyak restoran yang menawarkan banyak fasilitas, termasuk teknologi,
untuk membuat pengunjung nyaman dan merasa betah. Perkembangan
teknologi yang digunakan Restoran Bull Wings Factory antara lain wifi dan
music player
4) Politik, Pemerintah dan Hukum
Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang dan kebijakan
pemerintah, lembaga pemerintah, dan kelompok yang berpengaruh pada
keputusan penyusunan strategi usaha. Kebijakan politik mempunyai dampak
yang sangat penting bagi para pengusaha. Kebijakan politik yang baik akan
menciptakan iklim usaha yang kondusif dan sebaliknya jika kebijakan yang
terjadi kurang baik, maka akan sangat tidak menguntungkan bagi
perusahaan, sedangkan kebijakan pemerintah memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan setiap sektor perekonomian. Stabilitas negara dapat
mempengaruhi ketenangan masyarakat yang akhirnya juga dapat
mempengaruhi sektor perekonomian. Salah satu bentuk dari kebijakan
pemerintah adalah dalam menaikan harga bahan bakar minyak. Ini akan
mengakibatkan peningkatan harga bahan baku seperti ayam, sayuran, buah-
buahan, dan bumbu-bumbu yang digunakan. Peningktan harga bahan baku
merupakan sebuah ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory.
Kota Bogor dalam wilayah Jabotabek yang memiliki kependudukan sangat
penting. Dalam Instruksi Presiden No. 13 Tahun 1976, disebutkan bahwa
Jabotabek merupakan kawasan yang mempunyai arti dan kedudukan
strategis pada tata ruang nasional. Selain itu, Kota Bogor yang letaknya
dekat dengan Jakarta dan memiliki tempat-tempat wisata yang indah,
membuat pemerintah daerah mengembangkan sektor-sektor yang
menjanjikan, terutama pada sektor perdagangan. Hal ini dibuktikan dengan
dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Bogor No. 2 Tahun 2004 tentang
rencana strategis pemerintahan Kota Bogor 2003-2008. Peraturan ini jelas
akan sangat berdampak pada potensi periwisata, seni, dan budaya serta
meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan, serta meningkatkan
kunjungan wisata Kota Bogor. Hal ini merupakan suatu peluang karena
Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata dan juga transit menuju Kota atau
Kabupaten lain dan sarana transportasi yang cukup baik, mampu
membangkitkan sektor makanan.
Seiring dengan peningkatan jumlah usaha pendukung industri pariwisata di
Kota Bogor, pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi.
57
Lingkungan Industri
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan perusahaan, salah
satu faktor tersebut berasal dari luar lingkungan atau disebut dengan lingkunga
eksternal. Lingkungan industri menggambarkan posisi perusahaan di tengah
persaingan yang ada di dalam industri yang digelutinya. Lingkungan ini
dijelaskan oleh Model Lima Kekuatan Porter melalui kombinasi lima kekuatan,
yaitu pendatang baru yang potensial, pesaing-pesaing industri, adanya produk
pengganti atau substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan tawar
menawar pembeli.
1) Pendatang Baru yang Potensial
Keberadaan suatu industri pasti tidak akan lepas dari ancaman masuknya
pendatang baru, sehingga masuknya perusahaan pendatang baru dapat
berimplikasi terhadap perusahaan yang telah ada, misalnya perebutan
pangsa pasar atau perebutan sumber daya produksi. Akan tetapi, ancaman
masuknya perusahaan pendatang baru tergantung dari hambatan masuk dan
kemampuan para pendatang baru tersebut dalam merespon hambatan masuk
yang ada.
Terlepas dari hambatan bagi masuknya perusahaan baru tersebut,
perusahaan baru kadang masuk ke industri dengan produk yang berkualitas
tinggi, harga lebih murah, dan sumber daya pemasaran yang substansial.
Oleh sebab itu, perlu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan baru yang
berpotensi masuk ke pasar, memonitor strategi perusahaan saingan baru,
menyerang balik jika diperlukan, serta memanfaatkan kekuatan dan peluang
yang ada. Ketika ancaman perusahaan baru yang masuk kepasar kuat,
perusahaan yang telah ada umumnya memperkuat posisi dan mengambil
tindakan untuk menghambat perusahaan baru tersebut.
Perkembangan penduduk yang terus meningkat dan mobilitas yang cepat
dapat meningkatkan potensi pasar. Peluang ini dimanfaatkan oleh para
pembisnis untuk membuka usaha terutama di sektor pangan, ini merupakan
salah satu alasan masuknya pendatang baru, dengan masuknya pendatang
baru maka persaingan akan semakin meningkat. Restoran Bull Wings
factory telah mengetahui akan hal ini, sehingga untuk menghadapi ancaman
masuknya para pendatang baru perlu menerapkan strategi dengan cara
meningkatkan kepuasaan konsumennya. Untuk meningkatkan kepuasaan
konsumen, pihak restoran lebih memperhatikan kualitas produk, pelayanan
58
yang baik dan inovasi produk. Inovasi produk adalah cara-cara agar dapat
unggul dari pesaing.
2) Persaing-persaingan Industri
Pada tahun 2011 terdapat 219 restoran dalam berbagai bentuk pengelolaan
di Kota Bogor. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat karena
melihat Kota Bogor merupakan daerah wisata yang banyak pengunjung baik
dari dalam maupun luar Bogor. Hal ini akan menjadi sebuah peluang bagi
pebisnis untuk mengembangkan usaha restoran. Jumlah restoran yang
semakin banyak menyebabkan tingkat persaingan usaha restoran semakin
tinggi. Kondisi ini merupakan ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory
yang akan mempengaruhi jumlah konsumen. Restoran yang sejenis dengan
Restoran Bull Wings Factory di Kota Bogor, antara lain King Roasted dan
Richeese Factory. Restoran tersebut saat ini menjadi pesaing utama
Restoran Bull Wings Factory dalam menyediakan menu masakan asing. Hal
ini yang menuntut Restoran Bull Wings Factory perlu melakukan strategi
pengembangan yang tepat untuk mempertahankan restorannya dari pesaing-
pesaing yang ada.
3) Adanya Produk Pengganti
Salah satu ancaman lain adalah produk substitusi, produk substitusi adalah
produk pengganti atau dapat juga dikatakan produk yang berbeda, tetapi
sifatnya menggantikan dengan apa yang dibuat dan dipasarkan oleh anggota
industri, serta dapat memenuhi kebutuhan. Produk substitusi ini juga
menjadi suatu ancaman bagi para pembisnis, sehingga pihak restoran harus
dapat mengatasi hal ini dengan baik. Menurut David (2009) cara terbaik
untuk mengukur kekuatan-kekuatan pangsa pasar produk substitusi adalah
dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk-produk
tersebut serta rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas
produksi dan penetrasi pasar.
Restoran Bull Wings Factory merupakan restoran penyedia makanan dengan
menu kontinental. Ancaman produk pengganti yang diperhitungkan oleh
restoran ini adalah restoran tradisional dan restoran dengan masakanan khas
Indonesia. Adanya produk pengganti membuat pelanggan membandingkan
kualitas, appearance, dan harga produk dengan produk subtitusinya. Oleh
sebab itu, pihak restoran perlu melakukan strategi yang tepat serta terus
meningkatkan kualitas dari produk dan keunikan sausnya. Selain itu, perlu
mengetahui keinginan konsumen akan produk yang ditawarkan.
4) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk
memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan.
Organisasi di dalam industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk
mendapatkan input seperti bahan baku. Kekuatan tawar menawar pemasok
dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya
ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit
bahan baku pengganti yang bagus dan biaya untuk mengganti bahan baku
sangat tinggi.
Para pemasok dapat berada pada posisi tawar menawar yang kuat, dalam arti
mereka dapat menaikan harga bahan baku yang dipasoknya atau
menurunkan mutu bahan yang diperlukan para pelanggan, para pemasok
59
dapat dikatakan kuat jika pemasok menguasai produk atau bahan baku
tertentu. Bahan baku tersebut sulit ditemukan produk subtitusinya, dan
pembeli bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Para pemasok
yang kuat akan sangat merugikan pihak pembeli, yakni perusahaan pengolah.
Restoran Bull Wings Factory memenuhi kebutuhan bahan baku sebagian di
impor dari Amerika dan Meksiko, seperti cheese sauce, ranch chili, texas
hot sauce, jala peno, tortilla floor dan lain-lain yang dipadukan dengan
bahan baku lokal yang dominan, halal dalam pembuatan resepnya dan
kandungannya. Selain itu, kentang yang digunakan untuk makanan snack
juga di impor dari Amerika, sedangkan bahan baku utama seperti ayam
lokal dipasok oleh pedagang lokal dari unit usaha kecil menengah dengan
sistem pembelian langsung dan masih segar (tidak dibekukan) dan sayuran
dari pasar tradisional yang berada disekitaran Kota Bogor. Dalam hal ini,
Restoran Bull Wings Factory memiliki posisi tawar menawar yang kuat,
karena restoran ini menetapkan setiap pemasok yang ingin bekerjasama
dengan pihak perusahaan. Pemasok yang dipilih juga melihat kualitas
produknya dan harus sesuai dengan kualitas standar yang sudah ditetapkan
oleh pihak Restoran Bull Wings Factory, serta mampu memberikan pasokan
secara kontinu, namun jika terjadi kenaikan harga bahan baku akan
mengakibatkan peningkatan harga produk yang ditawarkan, ini merupakan
salah satu ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory.
5) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Konsumen yang datang ke Restoran Bull Wings Factory memiliki kekuatan
tawar menawar yang kuat dan ini juga dapat menjadi ancaman bagi restoran.
Hal ini dikarenakan Restoran Bull Wings Factory bukan satu-satunya
restoran atau rumah makan yang menyajikan menu dengan makanan asing.
Daya tawar yang cukup kuat dapat juga menekan harga produk Bull Wings
Factory, menuntut restoran untuk tetap mempertahankan kualitas cita rasa
dan keunikan dari produk. Konsumen selalu mengutamakan kualitas produk
dan pelayanan yang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, konsumen bebas
memilih restoran sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini mengakibatkan pihak
Restoran Bull Wings Factory mengalami persaingan harga dengan restoran
sejenis.
FORMULASI STRATEGI
seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Target penjualan yang
dimaksud bukan target penjualan awal berdirinya restoran, namun target
penjualan yang mana restoran ingin mengembangkan usahanya.
Faktor peluang dan ancaman merupakan lingkungan eksternal perusahaan
yang keberadaanya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Restoran Bull
Wings Factory harus mampu memanfaatkan peluang yang ada serta selalu siap
untuk mengantisipasi ancaman. Peluang bagi Restoran Bull Wings Factory
sebagai berikut :
1) Pertumbuhan jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat berimplikasi terhadap
peningkatan kebutuhan pangan. Kondisi ini dapat menjadi peluang bagi
Restoran Bull Wings Factory untuk mengembangkan usahanya. Hal ini
dikarenakan jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan pangsa
pasar yang potensial untuk memasarkan produknya.
2) Perubahan dan pola gaya hidup
Perubahan pola gaya hidup yang semakin berubah terutama untuk makan,
masyarakat ingin semuanya praktis, terutama untuk makanan siap saji. Hal
ini menjadi peluang bagi Restoran Bull Wings Factory. Minat masyarakat
terhadap kepraktisan dan perilaku belanja di luar rumah mendorong usaha
restoran di Kota Bogor. Kondisi seperti ini dapat meningkatkan daya beli
masyarakat terhadap makanan siap saji.
3) Posisi Kota Bogor sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota
lain, kondisi ini mampu membangkitkan atau meningkatkan sektor makanan.
Hal ini dikarenakan Kota Bogor banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal
maupun wisatawan asing, sehingga dapat dijadikan peluang untuk
mengembangkan usaha restoran.
4) Kemajuan teknologi
Perkembanagan teknologi yang semakin pesat banyak dimanfaatkan
restoran untuk menciptakan keunggulan dibandingkan pesaingnya.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan kemudahan-
kemudahan bagi siapa saja, termasuk para pelaku usaha dalam
mengembangkan usahanya.
5) Kebutuhan pangan
Kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
penduduk, ini menjadi peluang bagi Restoran Bull Wings Factory untuk
mengembangkan usahanya.
6) Pandangan masyarakat bahwa konsumsi makanan modern lebih bergengsi
dan berkualitas. Faktor ini akan mampu meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengkonsumsi makanan modern seperti makanan asing.
7) Pangsa pasar yang semakin luas
Jumlah penduduk Kota Bogor yang semakin tinggi merupakan peluang bagi
restoran untuk mengembangkan pangsa pasarnya ke skala yang lebih luas.
Faktor-faktor ancaman bagi Restoran Bull Wings factory adalah :
1) Harga bahan baku
Harga bahan baku yang meningkat akan menyebabkan kenaikan biaya
produksi restoran, sehingga berdampak pada penurunan tingkat keuntungan
dan pengurangan jumlah produksi.
63
Pada analisis matriks IE Restoran Bull Wings Factory (Gambar 9), dapat
diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran IV (grow and build),
yang artinya kemampuan perusahaan dalam merespon lingkungan internal tinggi,
tetapi kemampuan dalam merespon lingkungan eksternalnya berada pada posisi
sedang atau rata-rata. Pada posisi ini digambarkan sebagai posisi tumbuh dan
kembangkan dengan strategi intensif, seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk atau strategi integrasi, seperti integrasi ke belakang, ke
depan, dan horizontal.
Strategi penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar produk
perusahaan yang ada saat ini melalui kegiatan pemasaran yang lebih gencar.
Pengembangan pasar merupakan strategi memperluas pasar dengan
memperkenalkan produk perusahaan ke area geografis yang baru. Pengembangan
produk yaitu strategi meningkatkan penjualan produk dengan perbaikan produk
yang ada atau mengembangkan produk yang baru. Strategi integrasi ke depan
yaitu strategi dilakukan untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol
atas distributor atau pengecer. Integrasi kebelakang merupakan upaya untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.
Integrasi horizontal merupakan strategi dalam upaya mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pesaing. Strategi yang diperoleh melalui matriks IE
bersifat umum. Karena itu dilakukan analisis Matriks SWOT untuk mendapatkan
strategi yang lebih spesifik dan nyata.
sebanyak tujuh strategi yang dikelompokkan dalam empat sel, yaitu strategi S-O.
strategi S-T, strategi W-O, dan Strategi W-T.
1) Strategi S-O
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
a) Pengembangan pasar ke wilayah geografis yang baru
Perusahaan dapat memanfaatkan semua kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan eksternal perusahaan.
Lokasi usaha adalah salah satu kekuatan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan pasar, dengan lokasi usaha yang strategis akan dapat
meningkatkan pangsa pasar yang luas. Kualitas produk dan citarasa dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan. Tenaga kerja yang terampil dalam
bidang produksi juga mempengaruhi pengembangan pasar ke wilayah
geografis baru, karena dengan adanya tenaga kerja yang terampil
membuat restoran yakin untuk mengembangkan usahanya ke pasar ke
wilayah geografis yang baru. Strategi ini didukung oleh pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan kebutuhan pangan.
Pengembangan pasar dilakukan ke daerah sekitar seperti Jakarta,
Tanggerang, Bogor, dan Bekasi (Jabotabek). Apabila pengembangan
pasar dalam wilayah Jabotabek tersebut berhasil dengan baik, makan
akan di perluas ke daerah yang lebih luas dalam wilayah Jawa Barat
seperti Bandung dan Sukabumi. Dari hasil wawancara dengan manajer
bahwa sekarang Restoran Bull Wings Factory telah punya cabang di
Taggerang, namun belum terlalu berkembang. Oleh sebab itu, pihak
restoran belum berani untuk membuka cabang ke daerah yang lebih luas.
b) Menambah variasi menu produk
Restoran Bull Wings Factory dapat menambah variasi menu produk. Hal
ini dilakukan agar konsumen dapat memilih lebih banyak menu makanan.
Akan tetapi, tidak akan menghilangkan ciri khas dari Restoran Bull
Wings Factory. Menu variasi makanan yang bisa dikembangkan, seperti
rusty taco, desperado’s, via real, la calle doce, dan masih banyak menu
Meksiko yang bisa dikembangkan. Strategi ini menggunakan kekuatan
perusahaan merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing,
memiliki tenaga kerja yang terampil dalam bidang produksi, citarasa
masakan, pelayanan yang ramah membuat konsumen puas, dan memiliki
hak paten dan sertifikasi halal untuk memanfaatkan peluang tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Strategi ini dilakukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas konsumen agar tidak
kehilangan konsumen yang sudah loyal untuk meningkatkan penjualan
dan keuntungan bagi perusahaan.
2) Strategi S-T
Strategi S-T menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal (David 2009). Alternatif strategi
yang dapat dilakukan pada strategi S-T adalah :
a) Mencari pemasok bahan baku yang lain
Untuk menjaga kualitas bahan baku perlu dilakukan kerjasama dengan
pemasok. Restoran Bull Wings Factory telah memiliki pemasok yang
68
Simpulan
Saran
Hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh saran yang
dapat dilakukan oleh Restoran Bull Wings Factory adalah promosi yang dilakukan
Restoran Bull Wings Fatory jangan hanya terpaku pada promosi dari mulut ke
mulut, tetapi restoran ini juga dapat melakukan promosi lewat internet yang dapat
menekan biaya, media cetak, dan media elektronik (radio), serta Restoran Bull
Wings Factory dapat memperluas daerah pemasarannya melalui sistem website.
Diharapkan dengan adanya sistem website, konsumen akan lebih mudah
mengetahui produk dari restoran dan konsumen yang dapat diraih pun akan lebih
banyak. Ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh restoran untuk
meningkatkan penjualan. Selain itu, Restoran Bull Wings Factory seharusnya
tetap mempertahankan kualitas produk dan pelayanan konsumen yang menjadi
keunggulan hingga saat ini. Strategi ini mampu mengatasi salah satu kelemahan
restoran, yaitu harga produk yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, diupayakan
kualitas produk tidak menurun sehingga konsumen tetap memilih produk restoran
ini untuk dikonsumsi. Selain itu, Strategi yang telah dipilih sebaiknya
dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terkait agar proses pencapaian tujuan
strategis dan berjalan dengan baik.
73
DAFTAR PUSTAKA
Matriks IFE
Responden
Rata-
Faktor strategi internal
1 2 3 4 5 rata
A Kekuatan
Lokasi usaha penjualan yang 0.063 0.059 0.068 0.063 0.081 0.067
strategis
Kualitas produk 0.070 0.063 0.070 0.057 0.066 0.065
Perusahaan merupakan pionir
dalam memproduksi makanan
asing (western) 0.063 0.057 0.068 0.064 0.063 0.063
Pelayanan yang ramah dan 0.064 0.066 0.064 0.057 0.063 0.063
memuaskan konsumen
Kecepatan dalam penyajian 0.066 0.048 0.063 0.050 0.055 0.056
Tenaga kerja yang terampil 0.057 0.046 0.061 0.064 0.053 0.056
sterutama bagian produksi
Citarasa 0.057 0.061 0.057 0.055 0.055 0.057
Hubungan yang terjalin antar 0.059 0.063 0.050 0.048 0.048 0.053
pemilik dan karyawan
Penyediaan bahan baku utama 0.050 0.055 0.046 0.070 0.057 0.056
Memiliki hak paten dan 0.046 0.068 0.053 0.057 0.064 0.058
sertifikasi halal dengan izin
Depkes
Tempat yang nyaman 0.063 0.059 0.057 0.061 0.053 0.058
B Kelemahan
Harga produk 0.055 0.061 0.066 0.055 0.061 0.060
Promosi 0.061 0.059 0.061 0.059 0.050 0.058
Modal yang tebatas 0.053 0.059 0.048 0.059 0.059 0.056
Sistem pembukuan atau 0.064 0.061 0.055 0.057 0.064 0.060
pengelolaan keuangan
Teknologi yang digunakan 0.050 0.053 0.055 0.064 0.050 0.054
Target penjualan 0.061 0.064 0.059 0.061 0.059 0.061
Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
75
Matriks EFE
Responden
Rata-
Faktor strategi eksternal
1 2 3 4 5 rata
A Peluang
Pertumbuhan jumlah penduduk 0.098 0.092 0.076 0.087 0.108 0.092
Perubahan dan pola gaya hidup 0.091 0.095 0.094 0.080 0.094 0.091
Posisi Kota Bogor sebagai
tujuan wisata dan wilayah
transit menuju menuju kota lain 0.091 0.095 0.087 0.083 0.087 0.089
Kemajuan teknologi 0.095 0.076 0.087 0.087 0.071 0.083
Kebutuhan pangan 0.083 0.088 0.083 0.072 0.079 0.081
Pandangan masyarakat bahwa
konsumsi makanan modern
lebih bergengsi dan berkualitas 0.068 0.080 0.080 0.091 0.071 0.078
Pasar yang masih terbuka untuk
usaha restoran 0.087 0.073 0.087 0.076 0.083 0.081
B Ancaman
Harga bahan baku 0.095 0.103 0.087 0.087 0.083 0.091
Tingkat persaingan dengan
restoran lainnya 0.076 0.073 0.091 0.080 0.083 0.081
Keberadaan produk substitusi 0.061 0.095 0.072 0.091 0.075 0.079
Loyalitas pelanggan terhadap
merek produk 0.091 0.073 0.080 0.094 0.087 0.085
Hambatan untuk masuk industri
makanan relatif rendah 0.064 0.057 0.076 0.072 0.079 0.070
Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
76
Matriks IFE
Responden
Faktor Internal Rataan
1 2 3 4 5
A 4 3 4 3 4 3.6
B 4 4 4 3 4 3.8
C 2 2 3 2 2 2.2
D 3 4 3 4 2 3.2
E 4 4 4 4 4 4.0
F 2 3 4 2 4 3.0
G 4 4 3 3 4 3.6
H 3 3 4 3 4 3.4
I 4 3 4 3 4 3.6
J 4 4 4 4 4 4.0
K 3 2 2 2 3 2.4
L 3 3 2 2 4 2.8
M 2 3 3 3 4 3.0
N 3 2 4 4 4 3.4
O 2 2 2 2 3 2.2
P 3 3 3 3 3 3.0
Q 4 3 4 3 4 3.6
R 4 4 4 3 4 3.8
Matriks EFE
Responden
Faktor Internal Rataan
1 2 3 4 5
A 1 2 3 2 4 2.4
B 2 3 2 2 4 2.6
C 2 2 4 1 4 2.6
D 3 1 1 1 4 2.0
E 3 1 3 2 4 2.6
F 3 3 4 3 4 3.4
G 3 3 2 1 4 2.6
H 4 1 1 2 4 2.4
I 4 2 1 3 3 2.6
J 4 2 3 4 3 3.2
K 4 4 2 1 4 3.0
L 4 3 1 1 3 2.4
87
Lampiran 5 Dokumentasi
Paket Hemat
92
RIWAYAT HIDUP