Anda di halaman 1dari 94

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN

BULL WINGS FACTORY BOGOR, JAWA BARAT

WEVIN AMANDA PUTRI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi


Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings Factory Bogor, Jawa Barat adalah
benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2013

Wevin Amanda Putri


NRP H34090072
ABSTRAK

WEVIN AMANDA PUTRI. Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings


Factory Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh WAHYU BUDI PRIATNA.

Restoran Bull Wings Factory merupakan salah satu restoran asing yang
menyajikan masakan kontinental dengan menyediakan produk yang unik, yaitu
sayap ayam dengan kombinasi 12 macam saus. Seiring perkembangan usahanya,
Restoran Bull Wings Factory menghadapi beberapa kendala yaitu penerimaan
penjualan yang berfluktuatif dan persaingan yang semakin tinggi. Untuk
mengatasi kendala tersebut perlu dilakukan penelitian yang bertujuan mengkaji
faktor-faktor external dan internal, merumuskan strategi alternatif yang tepat, serta
merekomendasikan alternatif strategi prioritas terbaik untuk diterapkan. Penelitian
ini menggunakan matriks IFE dan EFE untuk identifikasi faktor eksternal dan
internal, matriks SWOT dan IE untuk merumuskan strategi alternatif yang tepat,
matriks QSPM untuk merekomendasikan strategi alternatif prioritas terbaik.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa strategi paling tepat untuk
diterapkan adalah promosi dengan mengoptimalkan teknologi yang ada agar
restoran tersebut tetap betahan di pasar persaingan.

Kata kunci: matriks IFE dan EFE, matriks QSPM, matriks SWOT dan IE,
Restoran Bull Wings Factory, strategi pengembangan usaha

ABSTRACT

WEVIN AMANDA PUTRI. Business Development Strategy Bull Wings Factory


Restaurant Bogor, West Java. supervised by WAHYU BUDI PRIATNA.

Bull Wings Factory Restaurant is one of the foreign restaurant that serving
continental cuisine by providing unique products, namely chicken wings with
combination 12 variety of sauces. As the development of its business, Bull Wings
Factory Restaurant get several obstacles that sales receipts fluctuated and
increasing competition. In overcoming these obstacles necessary to do a research
aimed to reviewing external and internal factors, formulate an appropriate
alternative strategies, as well as recommending the best alternative priority
strategies to be applied. The research used IFE and EFE matrix to identify
external and internal factors, the SWOT and IE matrix to formulate an appropriate
alternative strategies, QSPM matrix to recommend the best alternative priority
strategies. Based on the results of this research showed that the most appropriate
strategy to be applied is promotion by optimizing existing technology in order to
remain in market competition

Keywords: business development strategy, Bull Wings Factory Restaurant, IFE


and EFE matrix, SWOT and IE matrix, QSP matrix
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN
BULL WINGS FACTORY BOGOR, JAWA BARAT

WEVIN AMANDA PUTRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings Factory Bogor,
Jawa Barat
Nama : Wevin Amanda Putri
NRP : H34090072

Disetujui oleh

Dr Ir Wahyu Budi Priatna, MSi


Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Nunung Kusnadi, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih
dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari sampai Maret 2013 ialah
Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings Factory Bogor, Jawa Barat.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Ir Wahyu Budi Priatna, M,Si
selaku dosen pembimbing. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ir
Burhanuddin MM selaku penguji utama dan Ir Harmini M,Si selaku penguji
Departemen Agribisnis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Rosita
Noviana yang telah bersedia menjadi pembahas seminar pada hasil penelitian ini.
Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Suherman selaku
manajer operasional Restoran Bull Wings Factory yang telah membantu selama
pengumpulan data. Selanjutnya terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu
Dr Ir Anna Fariyanti, MSi selaku wali akademik selama menjalani perkuliahan.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, abang, kakak, adik-
adik, serta seluruh keluarga, dan teman-teman, atas segala doa dan kasih
sayangnya. Tidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada Yogi Fernando
yang selalu memberi semangat dan dukungan dari awal penulisan skripsi ini.
Terakhir penulis sampaikan salam semangat dan terima kasih atas segala
dukungan dari rekan-rekan Agribisnis 46.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Juni 2013

Wevin Amanda Putri


DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 4
Tujuan Penelitian 6
TINJAUAN PUSTAKA 7
KERANGKA PEMIKIRAN 10
Kerangka Pemikiran Teoritis 10
Konsep Restoran 10
Makanan Kontinental (Continental Food) 15
Konsep Strategi 16
Pernyataan Visi, Misi dan Tujuan 20
Lingkungan Perusahaan 20
Alat Analisis 26
Kerangka Pemikiran Operasional 29
METODE PENELITIAN 31
Lokasi dan Waktu Penelitian 31
Jenis dan Sumber Data 31
Metode Penentuan Responden 31
Metode Pengumpulan Data 32
Metode Pengolahan dan Analisis Data 32
Tahap Input 32
Tahap Pencocokan 36
Tahap Keputusan 39
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RESTORAN 40
Visi, Misi, dan Tujuan 41
Lokasi Perusahaan 42
Struktur Organisasi 42
Waktu Operasional 44
Perekrutan Karyawan 44
ANALISIS LINGKUNGAN USAHA 45
Analisis Lingkungan Internal 45
Manajemen Sumberdaya Manusia 45
Pemasaran 46
Keuangan 50
Produksi dan Operasi 50
Penelitian dan Pengembangan 52
Sistem Informasi Manajemen 53
Analisis Lingkungan Eksternal 54
Lingkungan Umum 54
Lingkungan Industri 57
FORMULASI STRATEGI 59
Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal 60
Analisis Matriks IFE dan EFE 63
Analisis Matriks IFE 63
Analisis Matriks EFE 64
Analisis Matriks IE dan SWOT 65
Analisis Matriks IE (Internal-External) 65
Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats) 66
Analisis Matriks QSPM 71
SIMPULAN DAN SARAN 72
Simpulan 72
Saran 72
DAFTAR PUSTAKA 73
DAFTAR TABEL

1 Persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga per kapita menurut


kelompok barang tahun 2005-2011a 2
2 Jumlah penduduk Kota Bogor 2007 – 2010a 3
3 Jumlah dan pertumbuhan restoran di Kota Bogor tahun 2007-2011a 3
4 Penilaian bobot faktor strategi internala 33
5 Analisis matriks IFEa 34
6 Penilaian bobot faktor strategi eksternala 35
a
7 Analisis matriks EFE 36
8 Matriks QSPMa 40
9 Matriks IFE Restoran Bull Wings Factorya 64
10 Matriks EFE Restoran Bull Wings Facrtorya 65
11 Matriks EFE Restoran Bull Wings Facrtorya 71

DAFTAR GAMBAR

1 Penerimaan pendapatan (2012) 5


2 Model komprehensif manajemen strategis 18
3 Hubungan antara kekuatan eksternal utama dan sebuah organisasi 24
4 Model Kekuatan Porter 25
5 Kerangka pemikiran operasional 30
6 Model Matriks IE 37
7 Matriks SWOT 39
8 Struktur organisasi Bull Wings Factory 42
9 Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor 55
10 Model Matriks IE Restoran Bull Wings Factory 66
11 Matriks SWOT Restoran Bull Wings Factory 70

DAFTAR LAMPIRAN

1 Rata-rata hasil perhitungan bobot matriks IFE dan EFE 74


2 Rata-rata hasil perhitungan rating matriks IFE dan EFE 76
3 Hasil perbandingan nilai AS dan TASsetiap strategi 87
4 Daftar menu Restoran Bull Wings Factory 89
5 Dokumentasi 91
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara agraris terbesar di dunia, sebagian


besar penduduk Indonesia hidup dari sektor agribisnis. Agribisnis adalah suatu
sistem yang integratif terdiri dari beberapa subsistem, yaitu subsistem faktor input
pertanian, subsistem produksi pertanian, subsistem pengolahan hasil pertanian,
subsistem pemasaran, dan subsistem kelembagaan penunjangan kegiatan
pertanian. Sektor agribisnis merupakan salah satu usaha yang sudah sejak lama
dianggap memiliki peran cukup besar bagi perekonomian negara. Agribisnis
menjadi sumber pertumbuhan ekonomi, penyedia lapangan pekerjaan, pendorong
pembangunan daerah, dan penyumbang sumber devisa yang besar.
Subsistem hilir (down-stream agribisnis) yang menjadi bagian dari sitem
agribisnis terwujud dalam industri-industri yang mengelolah komoditi pertanian
primer menjadi olahan seperti industri makanan atau minuman, industri pakan,
industri barang-barang serat alam, industri farmasi, dan industri bioenergi.
Subsistem hilir terdiri atas dua macam kegiatan, yaitu kegiatan pengolahan produk
dan kegiatan pemasaran produk olahan. Kegiatan pengolahan produk adalah
kegiatan yang memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun
produk jadi yang siap dikonsumsi oleh konsumen dengan menggunakan bahan
baku komoditas primer, sedangkan kegiatan pemasaran adalah kegiatan
memasarkan dan menghadirkan produk berupa komoditas primer maupun produk
olahan kepada konsumen dalam bentuk, tempat, dan waktu yang tepat. Industri
yang bergerak dalam subsistem hilir dengan melakukan dua kegiatan tersebut
yaitu adalah industri restoran.
Usaha restoran di Indonesia sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai
salah satu tempat pemenuhan kebutuhan manusia. Menurut Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) jumlah penduduk Indonesia tahun
2011 meningkat menjadi 241 juta jiwa dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia
mencapai 1.5 persen pertahun atau bertambah sekitar 3.5 juta jiwa1. Peningkatan
jumlah penduduk ini merupakan tantangan berat sekaligus potensi yang besar,
baik dilihat dari sisi penawaran produk (produksi) maupun dari sisi permintaan
produk (pasar), khususnya terkait dengan kebutuhan pangan. Pangan merupakan
kebutuhan pokok utama yang berpengaruh terhadap stabilitas ekonomi, politik,
dan keamanan nasional.
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang tinggi setiap tahunnya
memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah konsumsi masyarakat
Indonesia, khususnya pada barang pangan karena pangan merupakan fungsi dasar
untuk memenuhi kebutuhan setiap individu. Hal tersebut dapat dilihat dari
pengeluaran rumah tangga di Indonesia yang sebagian besar dikeluarkan untuk
konsumsi barang pangan. Peningkatan jumlah konsumsi pangan masyarakat
Indonesia dilihat pada Tabel 1.

1
[BKKBN] Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. 2013. Riau Terkini. [Internet]. [diacu
2013 Januari 22]. Tersedia dari: www.riauterkini.com/sosial.php?arr=44150
2

Tabel 1 Persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga per kapita menurut


kelompok barang tahun 2005-20112a
Indikator
Tahun Persentase pengeluaran rumah tangga Persentase pengeluaran rumah tangga
untuk makanan (%) untuk bukan makanan (%)
2005 51.37 48.63
2006 53.01 46.99
2007 49.24 50.76
2008 50.17 49.83
2009 50.62 49.38
2010 51.43 48.57
2011 49.45 50.55
a
Sumber: Badan Pusat Statistik (2012)

Pada Tabel 1 dapat dilihat dalam beberapa tahun bahwa pengeluaran rata-
rata rumah tangga untuk makanan lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran
rata-rata rumah tangga untuk bukan makanan. Pada tahun 2007 dan 2011
persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk makanan lebih kecil
dibandingkan dengan persentase pengeluaran rumah tangga untuk bukan makanan.
Secara keseluruhan persentase pengeluaran rata-rata rumah tangga untuk makanan
lebih besar. Peningkatan jumlah konsumsi untuk makanan setiap tahunnya
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk yang berdampak terhadap
gaya hidup masyarakat Indonesia.
Aktivitas manusia yang semakin padat serta adanya pengaruh pola konsumsi
masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, membuat konsumen memilih
untuk mengkonsumsi makanan jadi atau makanan siap saji. Perkembangan zaman
membuat kegiatan mengkonsumsi makanan siap saji bukan lagi hanya sekedar
memenuhi kebutuhan, namun juga telah menjadi gaya hidup. Keadaan inilah yang
menyebabkan tingginya permintaan masyarakat terhadap jasa penyediaan
makanan, terutama dalam bentuk makanan siap saji dengan berbagai alternatif
menu pilihan bagi konsumen. Pertumbuhan dan perkembangan industri restoran di
Indonesia adalah bukti dari respon positif masyarakat terhadap pemenuhan
kebutuhan yang cenderung praktis dengan memilih restoran sebagai pilihan
konsumsi mereka.
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang berada di Propinsi Jawa Barat
yang terletak berdekatan dengan Ibu Kota Negara Indonesia, serta dekat dengan
kota-kota besar seperti Bandung, Cianjur, dan Sukabumi, sehingga Kota Bogor
sering digunakan sebagai jalan alternatif dan menjadi salah satu kota tujuan wisata,
yaitu Kebun Raya Bogor dan Puncak. Pengunjung lokasi wisata ini tidak hanya
warga lokal, namun sering juga dikunjungi oleh pengunjung wisatawan asing.
Keberadaaan restoran di Kota Bogor akan memudahkan wisatawan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsinya, sekaligus tempat beristirahat. Hal ini
membuat Kota Bogor semakin memiliki posisi yang strategis untuk menjalankan

2
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. BPS. [Internet]. [diacu 2013 Januari 22]. Tersedia dari:
www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&id_subyek=05&notab8
3

usaha restoran dengan populasi penduduk Kota Bogor sebanyak 967 398 jiwa
pada tahun 2011.

Tabel 2 Jumlah penduduk Kota Bogor 2007 – 2010a


Tahun Jumlah Penduduk Pertumbuhan (%)
2007 905 132 -
2008 942 204 3.90
2009 946 204 0.42
2010 950 334 0.43
2011 967 398 1.79
a
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2011)

Tabel 2 menunjukaan pada tahun 2008, jumlah penduduk Kota Bogor


mengalami pertumbuhan yang cukup pesat yaitu mencapai 3.9 persen, hal ini
disebabkan karena adanya tingkat kelahiran yang tinggi dan tingginya tingkat
urbanisasi masyarakat, sedangkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan
yang tajam terjadi pada tahun 2009 yaitu mencapai 0.42 persen. Rata-rata
pertumbuhan penduduk Kota Bogor tahun 2007 sampai tahun 2010 sebesar 1.52
persen. Peningkatan jumlah penduduk tiap tahun mempengaruhi kebutuhan akan
makanan. Semakin meningkat jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula
kebutuhan makanan. Hal tersebut dapat dijadikan peluang untuk bisnis restoran
dengan prospek yang menguntungkan. Perkembangan industri restoran di Kota
Bogor dapat dilihat dengan semakin meningkatnya jumlah bisnis restoran (Tabel
3), baik restoran baru maupun restoran yang semakin memperluas usahanya.

Tabel 3 Jumlah dan pertumbuhan restoran di Kota Bogor tahun 2007-2011a


Tahun Unit Pertumbuhan (%)
2007 136 -
2008 136 0.00
2009 136 0.00
2010 137 0.73
2011 219 37.40
a
Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor (2012)

Data pemerintahan Kota Bogor menunjukan adanya peningkatan dari tahun


2009 sampai 2011. Pertumbuhan restoran yang sangat pesat terjadi pada tahun
2011 yaitu mencapai 37.4 persen yang menunjukkan sedang berkembangnya
persaingan bisnis restoran di Kota Bogor. Modernisasi dan peningkatan jumlah
wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor mengakibatkan pertumbuhan restoran
yang ada semakin beragam dan bervariasi. Saat ini restoran dengan menu asing,
seperti kontinental dan oriental mengalami perkembangan yang cukup pesat. Daya
tarik dari restoran tersebut adalah suasana dan atmosfer yang dihadirkan di lokasi
menyerupai negara atau daerah asal makanan tersebut. Restoran Bull Wings
Factory merupakan salah satu restoran asing yang menyajikan masakan
kontinental atau ala western, serta didukung dengan penyediakan berbagai
4

fasilitas, diantaranya live music, stand up comedy, music player, dan karoke.
Produk Restoran Bull Wings Factory memiliki rasa yang unik dan berbeda
dibandingkan dengan restoran lainnya. Produk yang dijual lebih berfokus pada
chicken wings dengan saus unik sebanyak 12 macam saus.
Pengembangan restoran siap saji di perlukan tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan makanan konsumen, tetapi juga diperlukan dalam rangka menangkap
perubahan pola konsumsi masyarakat perkotaan lebih cenderung kepada makanan
siap saji yang cepat dan praktis, namun tetap mengutamakan kandungan gizi, serta
aman untuk dikonsumsi. Hal ini yang mendorong para pelaku bisnis untuk
membuka usaha restoran, sehingga menyebabkan tingginya tingkat persaingan
antar pelaku bisnis, baik itu dari persaingan produk subtitusi maupun persaingan
dalam perusahaan sejenis. Persaingan dengan produk subtitusi adalah restoran-
restoran yang ada di Kota Bogor, sedangkan persaingan dalam perusahaan sejenis
antara lain Richeese Factory dan King Roasted. Oleh karena itu, hal tersebut
merupakan tantangan bagi Restoran Bull Wings Factory untuk terus meningkatkan
mutu dan pelayanannya melalui penerapan strategi perusahaan yang baik,
sehingga Restoran Bull Wings Factory tetap bertahan, berkembang, dan dapat
meningkatkan penjualannya.

Perumusan Masalah

Menurut David (2009) strategi manajemen dapat didefinisikan sebagai seni


dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
keputusan-keputusan lintas fungsional yang memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya. Manajemen strategi hampir sama dengan perencanaan
strategi, namun manajemen strategi digunakan untuk merujuk pada perumusan,
implementasi, dan evaluasi strategi, sedangkan perencanaan strategi hanya
terfokus pada perumusan strategi. Pengembangan merupakan usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan dalam suatu pekerjaan melalui pendidikan dan pelatihan 3.
Perubahan gaya hidup adalah salah satu faktor pendukung terjadinya
perubahan pola konsumsi. Seiring dengan meningkatnya kesibukan dan aktivitas
menuntut masyarakat untuk menggunakan segala sesuatu yang lebih praktis dan
efisien, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakatpun lebih
memilih mengkonsumsi makanan siap saji yang lebih praktis. Restoran Bull
Wings Factory merupakan salah satu restoran siap saji yang menyediakan
makanan asing kontinental. Restoran ini didirikan pada tanggal 6 Juni 2011 yang
berlokasi di Jalan Kumbang No.1 Bogor Tengah dekat kampus Diploma dan
Magister Institut Pertanian Bogor (IPB). Lokasi ini dapat dinilai strategis karena
berada di lingkungan kampus dan berada di pusat kota, sehingga tidak terlalu sulit
untuk menemukan Restoran Bull Wings Factory. Salah satu keunggulan yang
dimiliki oleh Restoran Bull Wings Factory adalah produk dan 12 jenis saus yang
ditawarkan kepada konsumen menggunakan racikan khusus dari chef handal yang
mempunyai pengalaman di Amerika Serikat, sehingga menciptakan suatu inovasi,
seperti chicken wings, quesadilla, spaghetti, boneless wings, grazin green, potato
3
http://ekonomi.kompasiana.com/manajemen/2012/10/25/pengembangan-karya-wan-498501.html
(diakses pada tanggal 23 Januari 2013)
5

wedges, onion rings, french fries, curly fries, chino chili diablo, starters dan
lainnya, sedangkan jenis saus yang disediakan restoran ini adalah home style BBQ,
pasific rim spice, pesto garlic parsan, spanish chili verde, honey mustard, miso
honey, black pepper, caribbean salsa, texas hot BBQ, miami sizzling hot, hot
roasted garlic dan blazing california fire. Selain makanan, restoran ini juga
menyediakan minuman yang khas yaitu bull wings cooler. Desain restoran ini
juga disesuaikan dengan ciri khas restoran yaitu western. Hal itu terlihat dari
barang-barang antik yang terpampang di bagian dinding, seperti kepala banteng,
bangku yang terbuat dari batang pohon, dan meja kayu. Penggunaan kayu
terkesan menyatu dengan batu bata yang juga menghiasi pada sebagian
dindingnya. Restoran ini juga memiliki keunikan logo yang bergambar banteng
silhouette dan sayap putihnya yang terpampang di depan resto. Selain itu, suasana
restoran ini berbeda dengan restoran lainnya, yaitu santai dan diharapkan akan
membuat konsumen nyaman apabila berada di Restoran Bull Wings Factory.
Konsisten mutu produk menjadi faktor penting dalam menentukan tingkat
kepuasan pembeli atau calon pelanggan. Kepuasan pembeli atau pelanggan
merupakan aset penting bagi sebuah bisnis, dan sekaligus merupakan media
promosi yang efektif dan sangat mudah untuk mendorong pertumbuhan
pelanggannya. Kelangsungan usaha sebuah restoran tidak saja ditentukan oleh
jumlah pelanggan tetapi lebih ditentukan oleh pertumbuhan jumlah pelanggannya
dan jenis hidangan yang disajikan oleh restoran. Lingkungan eksternal, khususnya
persaingan yang sangat mempengaruhi perusahaan dalam pengembangan usaha.
Jumlah restoran yang berdiri di sekitar Bull Wings Factory akan mempengaruhi
perkembangan restoran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak Bull
Wings Factory penerimaan restoran pada bulan Januari sampai Desember 2012
berfluktuatif.

Penerimaan Pendapatan 2012


250.000.000
Total Penerimaan (Rp)

200.000.000

150.000.000

100.000.000 Total penerimaan (Rp)


Jumlah (porsi makanan)
50.000.000

0
Januari

April

Agustus
Februari

Juni
Maret

Juli

September
Mei

Oktober

Desember
November

Bulan

Gambar 1 Penerimaan pendapatan (2012)


Sumber: Restoran Bull Wings Factory (2013)
6

Pada Gambar 1 dapat dilihat rata-rata penjualan perbulan Restoran Bull


Wings Factory menunjukkan adanya kestabilan angka penjualan rata-rata produk
dari Restoran Bull Wings Factory. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari
pihak restoran, bahwa angka penjualan tersebut telah memenuhi rata-rata target
penjualan yang diharapkan, namun pada bulan tertentu terjadi penurunan
penjualan, tetapi tidak terlalu signifikan. Jadi ini bukan suatu masalah yang harus
diatasi restoran. Keuntungan bersih yang diperoleh Restoran Bull Wings Factory
sebesar 45 persen dari penerimaan total. Penerimaan terbesar diperoleh pada bulan
Desember yaitu sebesar Rp 200 000 000,- dan perolehan terkecil pada bulan
Januari yaitu sebesar Rp 90 000 000,-. Pada bulan April, Mei, Agustus, dan
Oktober penerimaan pada Restoran Bull Wings Factory mengalami penurunan.
Penurunan ini diakibatkan oleh persaingan restoran yang semakin meningkat.
Peningkatan persaingan dan target penjualan yang awal sudah tercapai membuat
pihak Restoran Bull Wings Factory ingin meningkatkan target penjualannya
sehingga keuntungan yang diperoleh juga meningkat. Hal ini membuat pihak
restoran ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
Restoran Bull Wings Factory agar mempermudahkan dalam pencapaian target
yang diinginkan.
Pihak Restoran Bull Wings Factory berkeinginan agar usahanya dapat
bertahan dan berkembang di masa yang akan datang, serta dapat bersaing dengan
restoran lain, baik itu tradisional maupun asing yang semakin banyak
bermunculan di Kota Bogor. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pengembangan
usaha untuk mempertahankan posisinya di industri restoran dengan
mengedepankan semua keunggulan yang dimiliki. Pemilik juga mampu
mengurangi faktor yang menjadi kekurangan atau kelemahan usahanya dengan
memperbaiki dan menyelesaikannya. Selain itu pihak restoran harus mampu
menghindari segala ancaman yang dapat mempengaruhi perkembangan restoran
dan dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk mempertahankan posisi
Restoran Bull Wings Factory dalam industri. Lingkungan eksternal yang sangat
mempengaruhi perusahaan adalah banyaknya pesaing sehingga perusahaan harus
memanfaatkan peluang yang ada, maka diperlukan strategi pengembangan usaha.
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini
adalah:
1) Bagaimana lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi usaha
Restoran Bull Wings Factory?
2) Bagaimana strategi yang dapat diterapkan untuk pengembangan usaha
Restoran Bull Wings Factory?
3) Apa yang menjadi strategi prioritas dalam pengembangan usaha Restoran
Bull Wings Factory?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai sebagai


pemecahan masalah yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan:
1) Mengkaji faktor eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap aktivitas
Restoran Bull Wings Factory dalam mencapai tujuannya.
7

2) Merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat untuk


diterapkan oleh Restoran Bull Wings Factory.
3) Merekomendasikan alternatif strategi prioritas yang terbaik untuk
diterapkan oleh Restoran Bull Wings Factory.

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka adalah ulasan mengenai penelitian-penelitian terdahulu


yang ada kemiripan obyek atau permasalahan, yang ada kaitannya dengan
penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian tersebut dapat berupa laporan
penelitian, jurnal, skripsi, tesis atau disertasi. Tinjauan pustaka diperlukan untuk
menjamin agar penelitian tersebut benar-benar original, bukan plagiasi, bahkan
sekedar pengulangan atas apa yang sudah diteliti oleh orang lain. Kalaupun
bersifat pengulangan, penelitian dapat ditempatkan sebagai pengujian kembali
terhadap hasil penelitian terdahulu.
Tinjauan pustaka berfungsi untuk melakukan perbandingan dari karya
ilmiah yang memiliki judul atau tema yang sama dengan karya ilmiah yang akan
dikembangkan. Dalam penyusunan tinjauan pustaka dapat dilakuakn seperti
mendeskripsikan secara singkat isi dari karya ilmiah pembanding, menyebutkan
kesimpulan dan saran dari karya ilmiah pembanding , memaparkan persamaan dan
perbedaan yang dimiliki dengan karya ilmiah pembanding, memaparkan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki jika ada, dan membuat sebuah matriks
atau tabel perbandingan dengan karya ilmiah sebagai pembanding. Hal-hal yang
berhubungan dengan penelitian ini dapat dilihat dari jurnal dan skripsi.
Juwono (2011) melakukan penelitian dengan judul Strategik Perusahaan
Waralaba (Franchise) Studi Kasus di Restoran Cepat Saji McDonald’s Periode
Oktober – Desember 2011. McDonald’s merupakan salah satu franchise terbesar
yang berkembang pesat di Indonesia maupun di dunia internasioanal. Sampai saat
ini, McDonald’s masih menunjukkan eksistensinya dalam perkembangan
perekonomian suatu negara. Oleh sebab itu dilakukan penelitian dengam
perumusan masalah bagaimana penerapan strategi manajemen perusahaan
waralaba (franchise) oleh restoran cepat saji McDonald’s. Proses manajemen
strategi dalam penelitian ini, adalah
1) menetapkan arah dan misi organisasi
2) memahami lingkungan internal dan eksternal
3) merumuskan strategi
4) mengimplementasikan strategi
5) mengevaluasi dan mengawasi strategi
Penelitian ini menggunakan alat analisis SWOT untuk mengetahui posisi
perusahaan pada saat ini. Dengan nilai EFAS (External Factors Analysis
Summary) 3.00 dan IFAS (Internal Factors Analysis Summary) 2.65, dapat
diperoleh bahwa posisi perusahaan ini terletak di kuadran 1 yang berarti
mendukung strategi agresif. Hal ini dapat dilihat berdasarkan diagram SWOT.
Untuk mengetahui tingkat persaingaannya, dalam penelitian ini menggunakan
matriks profil kompetitif.
8

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa unit usaha waralaba McDonald’s
menerapkan strategi manajemen secara tepat, sehingga disarankan tetap
mempertahankan posisi tersebut dan diusahakan dapat meningkatkan strategic
management sehingga tetap menduduki ranking sebagai market leader
dibidangnya.
Hapsari, Djuwendah, Kryani (2008) melakukan penelitian dengan judul
Peningkatan Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Pengolahan Salak
Manonjaya. Tasikmalaya merupakan salah satu sentra produksi salak di Jawa
Barat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Tasikmalaya
tahun 2007 terjadi penurunan jumlah tanaman dan juga produksi salak, karena
para petani enggan berusahatani salak. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai
faktor, yaitu kualitas buah menurun, daya beli masyarakat menurun akibat krisis
ekonomi pada tahun 1997, kalah saing dengan salak daerha lain seperti Salak
Pondoh dari Slema Yogyakarta yang rasanya lebih manis. Oleh sebab itu
dilakukan penelitian dengan tujuan menganalisis nilai tambah usaha pengolahan
salak, mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal, dan menetukan
strategi pengembngan usaha pengolahan salak Manonjaya. Analisis strategi dalam
penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Rancangan analisis strategi
pengembangan usaha terbagi atas tiga tahap, yaitu pengumpulan data, pencocokan
data, dan pengambilan keputusan. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah matriks IFE, EFE, IE, dan QSPM. Berdasarkan analisis Internal Eksternal,
strategi pengembangan usaha yang sebaiknya diterapkan adalah peningkatan
promosi penjualan yang bertujuan untuk menarik pelanggan baru sekaligus
mempertahankan pelanggan lama, memperluas daerah pemasaran, peningkatan
kualitas produk dari aspek bentuk, rasa, dan kemasan diantaranya dengan
membakukan standar operasional prosedur perusahaan guna menjaga
keseragaman hasil produksi, perbaikan desain kemasan dengan aluminium foil
dan melengkapi informasi pada label dengan tanggal produksi dan kadaluarsa, dan
menambah variasi produk yang bertujuan untuk menjangkau segmen pasar yang
belum tersentuh.
Siahaan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di Botani Square, Bogor” memiliki
tujuan penelitian diantaranya adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan
oleh Restoran Rice Bowl di Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan
internal, serta mengkaji alternatif strategi yang paling sesuai dengan Restoran Rice
Bowl di Botani Square dalam mengembangkan usahanya. Metode analisis dan
pengolahan data yang digunakan adalah analisis deskriptif berupa analisis
lingkungan umum dan industri perusahaan. Selain itu dilakukan analisis formulasi
strategi yaitu Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, dan QSPM. Berdasarkan hasil
analisis matriks IE diperoleh informasi bahwa posisi usaha Restoran Rice Bowl di
Botani Square ini dalam kuadran V yaitu “jaga dan pertahanakan”, dengan
alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun prioritas
utama yang direkomendasikan kepada perusahaan berdasarkan analisis matriks
SWOT dan QSPM adalah strategi menjaga kualias produk makanan dan layanan
konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian Ekalina (2011) dengan judul “Strategi
Pengembangan Usaha P-MAN Burger (Studi Kasus Restoran P-MAN Burger
Depok). Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE dan EFE, matriks IE,
9

matriks SWOT, dan matriks QSP. Dari penelitian ini didapatkan hasil dari alat
analisis matriks IFE adalah sebesar 3.34 dan matriks EFE sebesar 2.45. Pada
matriks IE didapat bahwa perusahaan pada sel IV yaitu tumbuh dan kembangkan.
Dan dari hasil analisis matriks SWOT, diperoleh lima alternatif strategi
pengembangan usaha yang dapat diterapkan. Adapun prioritas strategi
berdasarkan hasil QSPM adalah: (1) pengembangan pasar kewilayah geografi
yang baru (2) melakukan diversifikasi usaha (3) peningkatan kerjasama dengan
pemasok utama (4) meningkatkan keunggulan produk dengan menambah jenis
variasi produk (5) merencanakan dan menciptakan persediaan modal yang baik.
Rahman (2012) penelitiannya dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha
Cafe Burgani, Bogor. Cafe ini tidak hanya menyediakan burger, tapi juga
menyediakan menu lainnya seperti Nachos dan steak. Semakin berkembangnya
usaha cafe/restoran di Kota Bogor menyebabkan tingginya tingkat persaingan
antara pelaku bisnis restoran. Sehingga perlu menyiapkan strategi pengembangan
usaha serta menerapkannya agar dapat tetap bertahan dan berkembang serta dapat
meningkatkan penjualannya. Alat analisis yang digunakan meliputi analisis
matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSP. Hasil
analisis matriks IFE dengan total bobot rata-rata skor sebesar 2.550. Hal ini
menunjukkan bahwa Cafe Burganni memiliki posisi internal yang mampu
menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik. Sedangkan hasil
analisis matriks EFE total bobot skor sebesar 3.031, hal ini menunjukan bahwa
Cafe Burganni telah mampu merespon faktor eksternal dengan memanfaatkan
peluang untuk mengatasi ancaman. Dari hasil yang diperoleh dari matriks IE
bahwa Cafe Burganni menempati posisi dalam sel II. Cafe berada dalam kondisi
tumbuh dan berkembang. Hasil QSPM yang didapat, maka prioritas alternatif
strategi yang harus dilakukan oleh Cafe Burganni adalah (1) melakukan promosi
dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia (Marketing On Line) seperti
internet (facebook/website), dan blackberry, (2) meningkatkan pangsa pasar
dengan menambah saluran distribusi seperti membuka cabang, dan (3)
meningkatkan loyalitas konsumen dengan menjaga dan meningkatkan kualitas
produk dan membuat inovasi-inovasi baru.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dijelaskan diatas yang
terkait dengan topik strategi pengembangan usaha adalah terletak pada objek
kajian, tempat penelitian, dan hasil penelitian. Adapun persamaannya yakni
persamaan pada tujuan penelitian dalam menganalisis lingkungan internal dan
eksternal perusahaan serta merumuskan strategi bagi perusahaan.
Berdasarkan penjelasan dari penelitian diatas, tahap formulasi strategi yang
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap input dengan menggunakan alat analisis
matriks IFE dan EFE, tahap pencocokan dengan menggunakan matriks IE untuk
mengetahui posisi perusahaan dan matriks SWOT untuk memperoleh alternatif
strategi, tahap keputusan dengan menggunakan QSPM.
10

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha Restoran Bull Wings


Factory yang terletak di Jalan Kumbang No.1 Bogor Tengah dekat dengan
kampus Diploma dan Magister Intsitut Pertanian Bogor (IPB). Memiliki beberapa
konsep pemikiran yang merupakan teori pendukung secara konseptual dalam
melakukan penelitian.

Konsep Restoran
1) Definisi Restoran
Menurut Admodjo (2005) restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang
diorganisasi secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan
baik kepada semua tamunya, baik berupa makanan maupun minuman.
Restoran ada yang berada dalam suatu hotel, kantor, pabrik, dan banyak
juga yang berdiri sendiri di luar bangunan. Di dalam bisnis juga terjadi
proses pertukaran antara pembeli dengan penjual, dalam hal ini antara
produk jasa dengan uang. Restoran adalah suatu industri yang tak terbatas,
yaitu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang
yang jauh dari rumahnya. Industri restoran sangat erat hubungannya dengan
persiapan dan penyajian dari beratus-ratus jenis makanan dan minuman
yang disajikan kepada berjuta-juta manusia sepanjang hidup. Industri
makanan dan minuman juga merupakan suatu industri “people to people”,
yaitu industri yang berhubungan dengan manusia, suatu industri yang
melayani kebutuhan orang lain dari rumah atau kantor.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 Pasal 1.b tentang
Usaha dan Penggolongan Restoran dan Surat Menteri Pariwisata, Pos, dan
Telekomunikasi KM 95/HK 103/MPPT- 87 menyebutkan bahwa: “Restoran
adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat disebagian dengan
peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,
penyajian, serta penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat
usahanya dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan ini”.
Berdasarkan UU tersebut, karakteristik restoran adalah:
a) Usaha restoran dapat berbentuk Badan Usaha atau Badan Perorangan
(Pasal 2 Ayat 1)
b) Usaha restoran terbuka bagi modal asing (Pasal 2 Ayat 2)
c) Pengusaha restoran meliputi penyediaan jasa pelayanan makan dan
minum kepada tamu restoran sebagai usaha pokok serta jasa hiburan di
dalam bangunan restoran sebagai penunjang yang tidak terpisah dari
usaha pokoknya (Pasal 3)
Menurut Kotler (2005) restoran terkait dengan orang, bukti fisik, dan proses,
karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang, seleksi pelatihan, dan
motivasi pegawai dapat membuat perbedaan yang besar dalam kepuasaan
pelanggan. Atas dasar inilah yang menjadikan bisnis bidang pangan restoran
ini unik, karena bisnis restoran adalah usaha yang menggabungkan antara
penjualan produk berupa barang (makanan dan minuman) dengan jasa
11

(usaha memberikan pelayanan) kepada konsumennya. Restoran yang baik


harus memiliki proporsi yang seimbang dalam makanan dan minuman,
suasana, pelayanan, restoran, dan harga. Menurut Mukhtar (2004),
keberhasilan operasional restoran dapat dilihat dari lima hal yang disebut
G_Factor, yaitu:
a) Good Food (G-1)
Makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan segar dan sistem
pengelolaan yang baik, penyimpanan bahan baik, peralatan dan
perlengkapan berkualitas tunggi dan higienis, cita rasa makanan baik
yang sesuai dengan selera konsumen.
b) Good Location and Parking Fasilities (G-2)
Lokasi restoran yang harus strategis, dimana lokasi merupakan pedoman
dalam mendirikan restoran. Luas tempat parkir juga menentukan
kenyaman konsumen. Oleh sebab itu, restoran harus mudah dilihat dan
terlihat, mudah dijumpai, memiliki daya tarik dengan pemilihan warna
atau ornamen khusus serta letaknya tidak jauh dari pusat keramaian.
c) Good Athmosphere (G-3)
Suasana yang nyaman dan menyenangkan perlu diciptakan melalui
penampilan interior dan eksterior yang seimbang, dekorasi yang
digunakan, pemilihan warna dan fasilitas yang lengkap, seperti toilet,
kursi dan meja yang berkualitas baik, dan table set up yang lengkap.
d) Good Reputation (G-4)
Restoran harus memiliki reputasi yang baik yang meliputi pelayanan,
pengelolaan dan prestasi yang mempengaruhi pendapatan.
e) Good Pleasant and Courteous Service (G-5)
Tata saji dilakukan dengan begitu mengesankan, menyenangkan, dan
memuaskan. Pramusaji harus mampu memberikan masukan bagi tamu
mereka yang kurang memahami keinginannya dan menyajikan makanan
dengan tata saji yang berkualitas, sopan, dan ramah.
2) Jenis-Jenis Restoran
Restoran memiliki beberapa jenis atau bentuk, menurut Admodjo (2005)
terdapat dua puluh dua jenis restoran saat ini, diantaranya:
a) A’la Carta Restaurant
Restoran yang telah mendapatkan izin penuh untuk menjual makanan
lengkap dengan banyak variasi di mana tamu bebas memilih sendiri
makanan yang mereka inginkan. Tiap-tiap makanan di dalam restoran
jenis ini mempunyai harga sendiri-sendiri.
b) Table D’hote Restaurant
Suatu restoran yang khusus menjual menu table d’hote, yaitu satu
susunan menu yang lengkap (dari hidangan pembuka sampai hidangan
penutup) dan tertentu, dengan harga yang telah ditentukan pula.
c) Coffe Shop atau Brasserie
Suatu restoran yang pada umumnya berhubungan dengan hotel, suatu
tempat di mana tamu bisa mendapatkan makan pagi, makan siang, dan
makan malam secara cepat dengan harga yang cukupan. Pada umumnya
sistem pelayanannya adalah dengan American Service di mana yang
diutamakan adalah kecepatannya. Ready on plate service, artinya
12

makanan sudah diatur dan disiapkan di atas piring. Kadang-kadang


penyajiannya dilakukan dengan cara buffet atau prasmanan.
d) Cafetaria atau Cafe
Suatu restoran kecil yang mengutamakan penjualan cake (kue-kue),
sandwich (roti isi), kopi, dan teh. Pilihan makanannya terbatas dan tidak
menjual minuman yang beralkohol.
e) Canteen
Restoran yang berhubungan dengan kantor, pabrik, atau sekolah, tempat
di mana para pekerja dan para pelajar bisa mendapatkan makan siang dan
coffe break, yaitu acara minum kopi disertai makanan kecil untuk
selingan jam kerja, jam belajar ataupun dalam acara rapat-rapat dan
seminar.
f) Continental Restaurant
Suatu restoran yang menitik-beratkan hidangan continental pilihan
dengan pelayanan elaborate atau megah. Suasananya santai, susunannya
agak rumit, disediakan bagi tamu yang ingin makan secara santai atau
rilek.
g) Carvey
Suatu restoran yang sering berhubungan dengan hotel di mana para tamu
dapat mengiris sendiri hidangan panggang sebanyak yang mereka
inginkan dengan harga hidangan yang sudah ditetapkan.
h) Dining Room
Restoran yang terdapat di hotel kecil, motel atau lnn, merupakan tempat
yang tidak lebih ekonomis daripada tempat makan biasa. Dining room
pada dasarnya disediakan untuk para tamu yang tinggal di hotel itu,
namun juga terbuka bagi para tamu dari luar.
i) Dishcotheque
Restoran yang pada prinsipnya berarti juga tempat dansa sambil
menikmati alunan musik. Kadang-kadang juga menampilkan live-band.
Bar adalah satu fasilitas utama untuk sebuah diskotik. Hidangan yang
tesedia pada umumnya berupa snack.
j) Fish and Chip Shop
Suatu restoran yang banyak terdapat di Inggris, di mana kita dapat
membeli macam-macam kripik (chips) dan ikan goreng, biasanya berupa
ikan cod, dibungkus dalam kertas dan dibawa pergi. Jadi makananya
tidak dinikmati di tempat itu.
k) Grill Room (Rotisserie)
Suatu restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang.
Pada umumnya antara restoran dengan dapur dibatasi oleh sekat-sekat
dinding kaca sehingga para tamu dapat memilih sendiri potongan yang
dikehendaki dan melihat sendiri bagaimana memasaknya. Biasanya
disebut dengan steak house.
l) Inn Tavern
Suatu restoran dengan harga cukupan yang dikelola oleh perorangan di
tepi kota. Suasananya dibuat sangat dekat dan ramah dengan tamu-tamu,
sedangkan hidangannya pun lezat-lezat.
13

m) Night Club/Super Club


Suatu restoran pada umumnya mulai dibuka menjelang larut malam,
menyediakan makan malam bagi tamu-tamu yang ingin santai.
Dekorasinya mewah, pelayanannya megah. Band merupakan
kelengkapan yang diperlukan. Para tamu dituntut berpakaian resmi dan
rapi sehingga memakai gengsi.
n) Pizzeria
Suatu restoran yang khusus menjual pizza. Kadang-kadang juga berupa
spaghetti serta makanan khas Italia yang lain.
o) Pan Cake House/Creparia
Suatu restoran yang khusus menjual Pan Cake serta Crepe yang diisi
dengan berbagai macam manisan didalamnya.
p) Pub
Pada mulanya merupakan tempat hiburan umum yang mendapat izin
untuk menjual bir serta minuman beralkohol lainnya. Para tamu
mendapatkan minumannya dari counter (meja panjang yang membatasi
dua ruangan). Pengunjung dapat menikmatinya sambil berdiri atau
sambil duduk di meja makan. Hidangan yang tersedia berupa snack
seperti piec dan sandwich. Sekarang kita bisa mendapatkan banyak
hidangan pengganti di pub.
q) Snack Bar/Cafe/Milk Bar
Semacam restoran cukupan yang sifatnya tidak resmi dengan pelayanan
cepat, di mana para tamu mengumpulkan makanan mereka di atas baki
yang diambil dari atas counter dan kemudian membawanya ke meja
makan. Para tamu bebas memilih makanan yang disukainya. Makanan
yang disediakan pada umumnya adalah humburger, sausages, dan
sandwich.
r) Specialty Restaurant
Restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe
khas makanan yang disajikan atau temanya. Biasanya restoran ini
menyediakan masakan Jepang, Cina, India, Italia, Meksiko dan
sebagainya. Pelayanan sedikit banyaknya berdasarkan tatacara negara
tempat asal makanan spesial itu.
s) Terrace Restaurant
Suatu restoran yang terletak yang terletak di luar bangunan, namun pada
umumnya masih berhubungan dengan hotel maupun restoran induk. Di
Negara-negara barat pada umumnya restoran tersebut hanya buka pada
waktu musim panas saja.
t) Gourmet Restaurant
Suatu restoran yang menyelenggarakan pelayanan makanan dan
minuman untuk orang-orang yang berpengalaman luas dalam bidang rasa
makanan dan minuman. Keistimewaan restoran ini ialah makanan dan
minuman yang lezat-lezat, pelayanannya megah dan harganya cukup
mahal.
u) Family Type Restaurant
Suatu restoran sederhana yang menghidangkan makanan dan minuman
dengan harga tidak mahal, terutama disediakan untuk tamu-tamu
keluarga maupun rombongan.
14

v) Main Dining Restaurant


Suatu restoran atau ruang makan utama yang pada umumnya terdapat di
hotel-hotel besar, di mana penyajian makanannya secara resmi, pelan tapi
pasti, dan terikat oleh suatu peraturan yang ketat. Servisnya bisa
mempergunakan pelayanan ala Perancis atau Rusia. Tamu-tamu yang
hadir pun pada umumnya berpakaian resmi atau formal.
3) Pelayanan Restoran
Menurut Kasmir (2004) pelayanan diberikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasaan kepada
pelanggan. Pelayanan tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Pelayanan secara langsung yaitu karyawan berhadapan langsung
dengan pelanggan, sedangkan pelayanan yang tidak langsung yaitu
pelayanan yang dilakukan karyawan secara tidak langsung, misalnya seperti
pelayanan yang diberikan oleh mesin.
Restoran merupakan industri jasa dan boga yang mengutamakan pelayanan
yang baik dan memuaskan konsumennya. Pelayanan restoran
menggambarkan bagaimana sebuah sistem dan cara penyajian makanan dan
minuman pada konsumen. Arief (2005) mengklasifikasikan sistematika
pelayanan di sebuah restoran, dapat dibedakan dalam empat kategori
penyajian, yaitu:
a) Table Service
Table service adalah sebuah sistem penyajian makanan di atas meja. Dalam
hal ini makanan dan minuman disajikan waiter atau waitress. Table service
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
i) American Service
Sistem pelayanan yang bersifat sederhana, tidak resmi, dan cepat.
Umumnya dalam pemorsian makanan dilakukan di dapur. Jenis
pelayanan ini disebut juga dengan ready plate service atau quick service.
Penggunaanya diterapkan di coffeshop, cafetaria, dan sebagainya.
ii) Enghlish Service
Ini disebut juga dengan family style service adalah sistem pelayanan
dimana makanan datang dari dapur, diletakkan di atas platter yang besar
dan dioperasikan dari tamu yang satu ke tamu lainnya, atau platter itu di
letakkan ditengah-tengah meja dan tamu mengambil sendiri makanan
tersebut.
iii) Rusian Service
Cara pelayanannya disebut juga dengan platter service atau servis ala
Rusia. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dengan menggunakan platter (lodor)
dan makanan yang dibawa ke platter tersebut dipindahkan ke piring tamu
dengan menggunakan sepasang sendok dan garpu service yang disebut
dengan clamp. Pramusaji yang melaksanakannya harus mahir dan
terampil dalam menggunakan cara pelayanan ini. Cara pelayanan ini
didapatkan pada restoran, seperti grill room, dining room, super
restaurant dan jamuan-jamuan yang bersifat resmi.
iv) French Service
Nama lain dari pelayanan ini adalah guardion service atau silver service
yang bersifat resmi. Ciri-ciri pelayanan ini adalah dilakukan oleh dua
orang pramusaji yang bertugas sebagai chef de rang (captain) dan
15

commis de rang (waiter), serta menggunakan alat bantu, yakni guerdion


dan meja atau kereta dorong.
b) Counter Service
Merupakan suatu pelayanan, di mana tamu yang datang langsung duduk di
counter. Apabila makanan dan minuman yang di pesannya sudah siap
makan akan di sajikan kepada tamu tersebut diatas counter. Counter adalah
meja panjang yang membatasi ruangan restoran dengan dapur.
c) Tray Service
Pelayanan makanan dan minuman yang menggunakan nampan atau baki.
Pelayanan ini juga memberikan service informal, dimana sering dijumpai
pada airline, hospital, cafetaria, dan sebagainya.
d) Self Service
Disebut juga dengan buffet service, yaitu suatu sistem pelayanan yang
diberikan kepada tamu-tamunya yang dapat mengambil langsung makanan
yang diinginkannya yang telah tersedia di meja buffet, sedangkan untuk
minuman panas biasanya disajikan oleh pelayanan atau pramusaji.
Berdasarkan cara penyajian makanan, Restoran Bull Wings Factory dapat
digolongkan kedalam pelayanan table service, dimana pemorsian makanan
dilakukan didapur dan disajikan diatas meja oleh waiter atau waitress, sedangkan
berdasarkan jenis restoran, Restoran Bull Wings Factory termasuk kedalam
specialty restaurant, karena restoran ini memiliki suasana dan dekorasi
seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas makanan yang disajikan atau temanya,
yaitu Texas-Mexico.

Makanan Kontinental (Continental Food)


Menurut Siska (2012) makanan kontinental adalah makanan yang berasal
dari Negara Eropa, Amerika, dan Australia. Makanan kontinental lebih cenderung
banyak lauk hewaninya yang disertai makanan pokok kentang, pasta atau roti, dan
disertai sayur pada hidangan. Susunan hidangan kontinental yang ada sekarang
merupakan menu yang diturunkan dari susunan menu klasik. Susunan hidangan
yang terdiri dari 13 hidangan yang sangat bervariasi dengan memakan waktu yang
cukup panjang pada jamuan makan, sekarang menu klasik sudah disederhanakan
menjadi menu modern yang banyak dijumpai dalam restoran. Kondisi ini untuk
mengefesienkan waktu makan, pelayanan, harga yang terjangkau, peralatan, dan
penyajian.
Bumbu yang biasa digunakan dalam makanan oriental atau tradisional
menggunakan bumbu yang masih segar dan langsung di racik sedangkan pada
makanan kontinental penggunaan bumbu kebanyakan sudah instan dan diawetkan
dalam bentuk tepung. Dari segi teknik pengolahan dan waktu pada makanan
kontinental teknik memasak makanan dan pengolahannya lebih mudah dan cepat
karena bahan yang di gunakan semua siap pakai dan tersedia dalam kemasan
sesuai kebutuhan, sedangkan pada makanan oriental atau tradisional teknik
pengolahannya agak komplek dan memerlukan waktu yang lama. Dari segi alat
pengolahan pada makanan kontinetal menggunakan alat-alat teknologi maju
sehingga lebih praktis, sedangkan makanan tradisional menggunakan alat-alat
sederhana dan sangat jarang menggunakan alat yang praktis.
Menurut Atat (2012) jenis menu kontinental dan Amerika dikelompokkan
beberapa bagian, yaitu:
16

1) Speciality de la Maison
Jenis makanan yang merupakan ciri khas dari restoran atau rumah makan
tersebut, misalnya: Ambarukmo ice cream (dessert).
2) Chef Suggestion
Hidangan khusus yang dibuat atas inisiatif kepala dapur untuk
memanfaatkan bahan yang berlebihan, misalnya: Chiken outlet a’la katsuka.
3) A’la Carte
Jenis makanan yang disajikan di mana setiap makanan yang di cantumkan
pada daftar makanan mempunyai karakter tersendiri, yaitu:
a) Mencantumkan daftar makanan selengkapnya yang dapat disediakan oleh
perusahaan tersebut.
b) Memberi peluang yang cukup luas untuk memilih makanan yang sesuai
dengan selera pemilih.
c) Masing-masing makanan diberikan harga secara terpisah dan tersendiri.
Harga yang harus dibayar oleh pengunjung sesuai dengan harga makanan
yang dipesan.
d) Makanan akan dimasak bila dipesan oleh tamu.
4) Table D’hote
Suatu susunan hidangan lengkap (complete meal) dengan suatu harga yang
tertentu. Jumlah hidangan biasanya terbatas dan terdiri dari beberapa
kelompok hidangan. Susunan yang terbatas ini, mengakibatkan tamu tidak
mempunyai peluang yang cukup untuk memilih makanan yang sesuai
dengan selera mereka.

Konsep Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani, yaitu strategos yang berarti jenderal,
secara harafiah berarti “seni para jenderal”. Kata ini mengacu pada apa yang
merupakan perhatian utama manajemen puncak organisasi. Strategi merupakan
alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka
panjan, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Dalam
perkembangannya, konsep mengenai strategis terus berkembang. Hal ini dapat
ditunjukan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi. Menurut Pearce
dan Robinson (2009) strategi merupakan rencana manajerial yang dilakukan oleh
para manajer dalam skala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk
berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran
perusahaan. Menurut David (2009) strategi merupakan cara untuk mencapai
sasaran jangka panjang. Strategi bisnis dapat termasuk perluasan geografis,
diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan bisnis,
divestasi, likuidasi, dan usaha patungan.
1) Konsep Manajemen Strategi
Manajemen strategis sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan
baik besar maupun kecil. Manajemen strategis dapat membantu perusahaan
melihat lebih dahulu ancaman dan peluang di masa depan, menyediakan
sasaran yang jelas, serta arah untuk masa depan perusahaan dan
memungkinkan perusahaan mengantisipasi kondisi yang selalu berubah.
Perusahaan akan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, serta mampu
memanfaatkan peluang-peluang usaha yang ada dan mengatasi ancaman
17

yang disebabkan oleh adanya suatu perubahan lingkungan melalui kekuatan


yang dimiliki perusahaan.
Menurut Hunger dan Wheelen (2003) manajemen strategis merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang, meliputi pengamatan lingkungan,
perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi serta pengendalian.
Menurut David (2009) manajemen strategis adalah seni dan ilmu
pengetahuan untuk memformulasi, mengimplemantasi, dan mengevalusi
keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi dapat mencapai
tujuannya. Berdasarkan pada definisi tersebut, manajemen strategis lebih
berfokus pada pengintegrasian sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan,
produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi
manajemen dalam kaitannya untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis juga menyediakan sasaran dan arah yang jelas bagi
masa depan perusahaan, sehingga perusahaan yang mengembangkan sistem
manajemen strategis mempunyai kemungkinan tingkat keberhasilan lebih
besar daripada tidak menggunakan sistem manajemen strategis.
2) Proses Manajemen Strategis
Menurut David (2009) proses manajemen strategi adalah suatu pendekatan
secara objektif, logis, dan sistematis dalam penetapan keputusan besar
dalam suatu organisasi. Proses manajemen strategi ditujukan untuk
memungkinkan organisasi beradaptasi secara efektif terhadap perubahan
dalam jangka panjang. Proses ini dinamis dan berkelanjutan, serta secara
signifikan yang dapat memperkuat pertumbuhan dan kemakmuran.
Pelaksanaan proses manajemen strategi menurut David (2009) terdiri dari
tiga tahapan yaitu formulasi strategi (perumusan strategi), implementasi
strategi, dan evaluasi strategi. Dalam manajemen strategis, masing-masing
tahapan ini saling terkait satu sama lainnya, tidak boleh ada satu pun yang
terlewatkan. Berikut penjelasan mengenai tahapan-tahapan dalam proses
manajemen strategi:
a) Formulasi Strategi
Mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menetapkan
kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka
panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi,
dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
b) Implementasi Strategi
Merupakan tahapan pelaksanaan dalam proses manajemen strategis
dimana alternatif pilihan strategis dijalanakan dengan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi. Menuntut
perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, melengkapi dengan
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya
sehingga perumusan strategi dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategi
mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, penciptaaan
struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha-usaha
pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan, dan pemanfaatan sistem
informasi, serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan
kinerja organisasi.
18

c) Evaluasi strategi
Merupakan tahapan akhir dalam manajemen strategi. Dimana terdapat
tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi, yaitu mengkaji ulang faktor-
faktor internal dan eksternal yang menjadi landasan perumusan strategi
yang diterapkan perusahaaan saat ini, mengukur kinerja, dan melakukan
tindakan-tindakan korektif.
Hubungan antar bagian utama dalam proses manajemen strategi ditampilkan
dalam model berikut:

Melakukan
Audit
Eksternal

Mengem Menetap Merumus Implemen Implemen Mengukur


bangkan kan kan tasi tasi dan
Pernyataan Sasaran mengeva Strategis Strategis Mengeva
Visi dan Jangka luasi dan Isu-Isu Isu-Isu luasi kinerja
Misi Panjang Memilih Manaje Pemasaran,
Strategi men Keuangan,
Akuntansi,
Melaku
Litbang
kan Audit
Internal

Formulasi Implementasi Evaluasi


Strategi Strategi Strategi

Gambar 2 Model komprehensif manajemen strategis


Sumber: David (2009)

3) Jenis-jenis Strategi
Pada setiap perusahaan memiliki masing-masing strategi untuk menghadapi
persaingan. Menurut David (2009) terdapat beberapa alternatif strategi
utama yang dapat diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu:
a) Strategi Integrasi
i) Strategi integrasi ke depan, yaitu suatu strategi yang berkaitan dengan
usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar
atas distributor atau pengecer perusahaan.
ii) Strategi integrasi ke belakang, yaitu strategi yang mengupayakan
kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan.
iii) Strategi integrasi horizontal, yaitu strategi yang mengupayakan
kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan.
b) Strategi Intensif
i) Strategi penetrasi pasar, yaitu strategi yang mengusahakan
peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar
saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar.
ii) Strategi pengembangan usaha, yaitu strategi yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-
19

wilayah geografis yang baru. Tujuan dari strategi ini untuk


memperbesar pangsa pasar.
iii) Strategi pengembangan produk, yaitu strategi yang mengupayakan
peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi
produk atau jasa yang ada saat ini.
c) Strategi Diversifikasi
i) Strategi diversifikasi terkait, yaitu strategi dengan cara menambah
produk atau jasa yang baru tetapi masih memiliki kesesuaian strategis
lintas bisnis sangat kompetitif. Jadi, tujuan strategi ini yaitu untuk
membuat produk baru yang berhubungan untuk pasar yang sama.
ii) Strategi diversifikasi tidak terkait, yaitu strategi dimana perusahaan
menambahkan produk baru atau jasa baru rantai nilai bisnis sangat
tidak mirip dengan produk atau jasa yang lama. Strategi ini bertujuan
untuk menambah produk baru yang tidak saling berhubungan untuk
pasar yang berbeda.
iii) Strategi diversifikasi horizontal, yaitu suatu strategi dimana
perusahaan menambahkan produk atau jasa pelayanan baru, yang
tidak saling berhubungan untuk konsumen yang sudah ada. Tujuan
dari strategi ini yaitu untuk memuaskan konsumen yang sama melalui
penambahan produk atau jasa baru.
d) Strategi Defensif
i) Strategi penciutan, yaitu dimana perusahaan melakukan pengurangan
biaya dan aset perusahaan dengan tujuan untuk membalikan penjualan
dan laba yang menurun.
ii) Strategi divestasi, yaitu dimana perusahaan menjual satu divisi atau
bagian dari suatu organisasi untuk mendapatkan modal guna akuisisi
atau investasi strategi lebih jauh.
iii) Strategi likuidasi, yaitu dimana perusahan menjual seluruh aset
perusahaan yang dapat dihitung nilainya. Tujuan dari strategi ini
adalah untuk menutup perusahaan, jika perusahaan sudah tidak dapat
dipertahankan lagi keberadaannya.
4) Strategi Pengembangan Usaha
Strategi bisnis berkaitan dengan cara-cara yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan keunggulan bersaing di dalam setiap bisnis utamanya.
Pentingnya keputusan strategi berkaitan dengan sumberdaya perusahaan.
Sebagaimana kita ketahui bahwa strategi memberikan stabilitas arah dan
orientasi yang konsisten dengan memungkinkan fleksibilitas untuk
beradaptasi dengan lingkungannya. Nurdjannah (2006) dan Nusawanti
(2009), strategi yang berhasil pada umumnya mengkombinasikan beberapa
hal berdasarkan perencanaan yang telah dilakukan, yaitu:
a) Sasaran sederhana jangka panjang
Setiap strategi bisnis harus merupakan kejelasan dari sasaran, jika tidak,
strategi tidak akan dapat memberikan stabilitas dan kesatuan arah
perusahaan. Sasaran ini harus jelas dan konsisten serta tetap berorintasi
pada tanggung jawab terhadap pemegang saham, para pegawai dan
konsumen.
20

b) Melalui analisis lingkungan bersaing


Kemampuan dalam mengidentifikasi kebutuhan yang umum dari
konsumen dapat berpengaruh pada penentuan posisi pasar. Kemampuan
dalam memahami lingkungan bisnis ini dapat berupa pemahaman tentang
penilaian pasar saham, pandangan terhadap potensi kemungkinan akuisisi,
serta kemampuan dalam mengidentifikasi dan memotivasi sumber daya
manusia perusahaan.
c) Penilaian sumber daya yang objektif
Kesadaran akan kondisi sumberdaya dan kemampuan perusahaan,
termasuk reputasi yang berhubungan dengan nama perusahaan dan merek
produk, kemampuan untuk memotivasi pegawai, keefektifan dalam
menangani kemitraan dengan para pemasok, serta kemampuan dalam
menangani dan mengendalikan mutu produk.
d) Penerapan yang efektif
Strategi yang paling tepat bagi perusahaan mungkin tidak akan berguna
jika tidak diterapkan secara efektif. Penerapan strategi yang efektif
memerlukan pembentukan kepemimpinan, struktur organisasi dan sistem
manajemen yang mampu memegang komitmen dengan baik serta
koordinasi seluruh pegawai dan mobilisasi sumberdaya sebagai
pelengkap strategi.

Pernyataan Visi, Misi dan Tujuan


Menurut David (2009) visi perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personal
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah. Selain
itu visi juga merupakan cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang
kira-kira mewakili seluruh anggota perusahaan. Sebuah visi berisi pernyataan
yang singkat dan jelas mengenai tujuan organisasi dan bagaimana mencapainya
pada suatu titik waktu di masa depan, seiring dinyatakan dalam kata-kata atau
istilah yang bersifat kompetitif. Misi merupakan sebuah deklarasi tentang alasan
keberadaan suatu organisasi, serta misi juga sebagai fondasi bagi prioritas, strategi,
rencana, dan penuggasan kerja. Misi bisnis merupakan titik awal untuk
perencanaan tugas-tugas manajerial. Tujuan adalah hasil akhir aktivitas
perencanaan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan hasil dari penyelesaian
misi. Tujuan merupakan titik sentral semua kegiatan perusahaan yang dapat
dipakai menjadi alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga
untuk keputusan strategi.

Lingkungan Perusahaan
Analisis lingkungan perusahaan sangat penting dilakukan karena
memberikan kesempatan kepada para perencana strategi untuk melakukan
tanggapan pilihan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan. Akibat
menggejalanya revolusi informasi dan globalisasi, lingkungan perusahaan
mengalami perubahan yang luar biasa dan intensitasnya semakin sering serta
sukar sekali untuk diramalkan. Hal ini mengakibatkan persaingan menjadi
semakin sengit dan permasalahannya yang dihadapi perusahaan semakin rumit.
Sebelum berbagai proses lain dilakukan dalam manajemen strategi, analisis
mengenai lingkungan perusahaan merupakan hal yang pertama untuk dilakukan,
21

maksudnya adalah menganalisis kondisi eksternal dan internal perusahaan.


Dengan demikian, perusahaan akan dapat mewaspadai dan memahami implikasi-
implikasi perubahan untuk kemudian dapat bersaing secara lebih efektif.
1) Analisis Lingkungan Internal
Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang berada di dalam
perusahaan tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan
khusus pada perusahaan, serta mempengaruhi arah dan kinerja perusahaan
dalam pencapaian tujuannya. Analisis lingkungan internal merupakan
proses identifikasi terhadap kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan
dengan mengkaji pemasaran, operasi dan produksi perusahaan, sumberdaya
manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan
keuangan (David 2009). Secara pendekatan fungsional lingkungan internal
perusahaan terdiri dari:
a) Pemasaran.
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran
taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler 2005)
Sejalan dengan semakin kompetitifnya dunia bisnis, 4P tersebut
berkembang menjadi 7P diantaranya adalah product, place, price,
promotion, people, prosess, dan physical evidence.
i) Product
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada konsumen di pasar sasarannya. Produk juga
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan perusahaan untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen di pasar sasaran sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Produk merupakan alat bauran
pemasaran yang paling dasar. Produk tersebut harus memiliki daya
saing yang tinggi dibandingkan dengan produk jasa lainnya.
ii) Price
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk
memperoleh produk, dimana harga merupakan unsur bauran
pemasaran yang bersifat fleksibel. Harga yang fleksibel artinya dapat
berubah dengan cepat. Penentuan harga dapat dilakukan dengan
melihat daya beli konsumen dan jumlah yang cukup dalam menutupi
ongkos produksi. Perusahaan harus berhati-hati menentukan harga
yang akan dijual di pasar. Penetapan harga yang terlalu tinggi dari
para pesaing dapat dilakukan apabila produk memiliki diferensiasi
yang kuat dan nilai yang unik dibandingkan pesaingnya.
iii) Promotion
Promosi merupakan aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk konsumen untuk membelinya. Promosi juga
merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Tujuan utama promosi adalah memberi informasi,
menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatkan
penjualan.
22

iv) Place
Tempat termasuk aktivitas perusahaan untuk membuat produk yang
ditawarkan kepada konsumen sasaran. Tempat juga merupakan
berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan
atau dijual. Keputusan penentu lokasi dan saluran yang digunakan
untuk memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran
tentang bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada
pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan.
v) Process
Prose merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan
pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode
pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya
berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang
telah ditetapkan. Proses yang desainnya baru akan mengganggu
konsumen karena keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian jasa
yang tidak efektif.
vi) People
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain
yang terlibat di dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang
dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara
pelanggan dan karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai
kualitas produk atau jasa yang diterima berdasarkan penilaian
terhadap orang-orang yang menyediakan produk atau jasa tersebut.
vii) Physic
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberikan bukti fisik atau kualitas dari produk atau jasa. Beberapa
contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan, dan
petunjuk yang terlihat lainnya. Program pemasaran efektif
mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program
terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran
dengan menyerahkan nilai kepada konsumen. Jadi perusahaan yang
sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
secara ekonomis dan mudah dengan komunikasi yang efektif.
b) Keuangan dan Akuntansi.
Kondisi keuangan sering dianggap ukuran tunggal terbaik dari posisi
bersaing perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Penentuan
kekuatan dan kelemahan berdasarkan aspek keuangan dilihat dari
likuiditas, solvabilitas, modal kerja, keuntungan, pemanfaatan harta, arus
kas, dan modal saham. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah:
kemampuan perusahaan dalam memperoleh modal jangka pendek dan
jangka panjang, hubungan baik dengan penanam modal, dan sistem
akunting yang handal.
c) Kegiatan Produksi dan Operasi.
Faktor yang perlu diperhatikan terkait dengan kegiatan produksi dan
operasi adalah hubungan baik dengan pemasok, sistem logistik yang
handal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi, dan
pengendalian mutu. Kegiatan produksi operasi perusahaan dapat dilihat
23

dari penerapan prinsip-prisip efisiensi dan produktifitas. Fungsi produksi


perusahaan dapat dilihat dari segala aktivitas perusahaan dalam
mengubah input menjadi output.
d) Manajemen Sumberdaya Manusia.
Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan, sehingga
perlu dilakukan upaya untuk terwujudnya perilaku positif di kalangan
karyawan perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan adalah
langkah-langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan
dan motivasi kerja, produktivitas, dan sistem imbalan.
e) Sistem Informasi Manajemen.
Hal-hal yang perlu dianalisis dapat dilihat dari segi sistem informasi
manajemen, antara lain aspek-aspek software, hardware, dan brainware.
Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan
menyediakan dasar semua keputusan manajerial, ini merupakan pondasi
dari semua organisasi. Informasi juga menunjukkan sumber utama dari
kekuatan atau kelemahan kompetitif manajemen.
f) Penelitian dan Pengembangan
Banyak perusahaan dewasa ini tidak memiliki divisi penelitian dan
pengembangan, tetapi banyak perusahaan lain bergantung pada aktivitas
penelitian dan pengembangan yang berhasil untk tetap bertahan.
Penelitian dan pengembangan berfungsi untuk mengembangkan produk-
produk baru sebelum pesaing melakukannya, untuk meningkatkan
kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi sehingga dapat
menekan biaya.
2) Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi
tren dan kejadian yang berada diluar kendali perusahaan serta lebih cepat
mengalami perubahan sehingga sangat berpengaruh dalam pengambilan
keputusan bisnis. Tujuan analisis lingkungan eksternal adalah untuk
mengembangkan daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi
manfaat dan ancaman yang harus dihindari perusahaan sehingga manajer
dapat memformulasikan strategi yang tepat.
Menurut David (2009) kekuatan eksternal (external forces) dapat dibagi
menjadi lima kategori besar: (1) kekuatan ekonomi, (2) kekuatan social
budaya, (3) kekuatan politik, pemerintah, dan hukum, (4) kekuatan
teknologi, dan (5) kekuatan kompetitif. Hubungan kekuatan-kekuatan
tersebut dengan organisasi dapat digambarkan pada Gambar 3.
24

Kekuatan ekonomi, Pesaing


sosial-budaya, Pemasok
demografi dan Distributor
lingkungan, politik, Kreditor
hukum, Pelanggan PELUANG DAN
pemerintah, Karyawan ANCAMAN
teknologi, dan Masyarakat ORGANISASI
kompetitif Manajer
Pemegang saham
Serikat buruh
Pemerintah
Asosiasi dagang
Kelompok kepentingan
khusus
Produk
Jasa
Pasar
Lingkungan hidup

Gambar 3 Hubungan antara kekuatan eksternal utama dan sebuah organisasi


Sumber: David (2009)

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis lingkungan eksternal perusahaan,


yaitu lingkungan jauh (makro) dan industri (David 2009):
a) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada
dasarnya di luar dan terlepas dari situasi operasional perusahaan yang
dapat memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju,
sekaligus dapat menjadi ancaman dan hambatan. Berikut faktor-faktor
dari lingkungan jauh:
i) Faktor politik, yaitu peraturan-peraturan, undang-undang, dan
kebijaksanaan pemerintah baik tingkat nasional, propinsi, maupun
daerah yang menentukan beroperasinya suatu perusahaan.
Kebijaksanaan pemerintah dapat memberikan peluang dan dapat pula
menjadi kendala.
ii) Faktor ekonomi yang mempengaruhi antara lain tingkat bunga, inflasi,
kecenderungan orang untuk membelanjakan uangnya.
iii) Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup
keyakinan, nilai, sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari
orang-orang di lingkungan perusahaan beroperasi.
iv) Faktor teknologi perlu diperhatikan untuk menghindari keusangan dan
mendorong inovasi, serta dapat mempengaruhi industri. Adaptasi
teknologi yang kreatif dapat mempunyai dampak terhadap
perencanaan perusahaan melalui pengembangan produk baru atau
perbaiki produk yang telah ada, serta melalui pengembangan proses
produksi dan pemasaran produk perusahaan.
25

b) Lingkungan Industri
Industri adalah sekelompok perusahaan yang memproduksi barang yang
sama untuk keperluan yang sama sementara perusahaan itu sendiri tidak
selalu menggunakan material atau proses produksi yang sama. Menurut
David (2009), lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan
organisasi yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal
memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap
operasional perusahaan.
Aspek lingkungan industri lebih mengarah kepada aspek persaingan
dimana bisnis perusahaan berada. Aspek ini mengacu pada konsep
Competitive Strategy oleh Michael R. Porter yang akan menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama, yaitu lima kekuatan
bersaing. Pemetaan lingkungan industri dapat dilihat pada Gambar 4
berikut:

Potensi pengembangan produk subsitusi

Kekuatan tawar- Persaingan antar Kekuatan tawar-


menawar penjual menawar
perusahaan sejenis
atau pemasok pembeli/konsumen

Kemungkinan masuknya pesaing baru

Gambar 4 Model Kekuatan Porter


Sumber: David (2009)

Berdasarkan Gambar 4 dapat dijelaskan faktor yang mempengaruhi


lingkungan industri sebagai berikut:
i) Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan pendatang baru akan menimbulkan implikasi
bagi perusahaan yang sudah ada. Pendatang baru pada suatu industri
membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar, serta
seringkali sumberdaya yang besar. Akibatnya harga menjadi turun
atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampulabaan.
Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri tergantung
pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para
pesaing yang sudah ada sehingga dapat diperkirakan oleh pendatang
baru.
ii) Kekuatan tawar- menawar pemasok
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar dengan
menaikan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang
dijualnya. Kelompok pemasok yang kuat antaranya:
26

 Didominasi oleh sedikit perusahaan dan lebih terkonsentrasi


daripada industri di tempat mereka menjual produknya.
 Produk pemasok bersifat unik atau terdiferensiasi
 Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri
 Pemasok memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi maju ke
industri pembelinya.
iii) Kekuatan tawar-menawar pembeli
Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas
lebih tinggi atau layanan lebih banyak. Semua ini dapat menurunkan
laba industri. Kelompok pembeli kuat akan terjadi jika:
 Pembeli terkonsentrasi atau membeli dalam jumlah lebih banyak.
 Produk yang dibeli tidak terdiferensiasi atau standar.
 Produk yang dibeli dari industri merupakan komponen penting dari
produk pembeli dan merupakan komponen biaya yang cukup besar.
 Pembeli menerima laba rendah.
 Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa
pembeli.
 Pembeli memiliki kemampuan untuk melakukan integrasi balik.
iv) Ancaman dari produk pengganti
Dengan menetapkan batas harga tinggi, produk subtitusi dapat
membatasi potensi suatu industri. Ancaman produk subtitusi terjadi
jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produk dan
mendeferensiasikannya. Produk pengganti yang secara strategi layak
diperhatikan adalah produk yang kualitasnya mampu menandingi
kualitas produk industri dan dihasilkan oleh industri yang memiliki
laba tinggi.
v) Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan diantara anggota industri terjadi karena perebutan posisi
dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi
produk dan perang iklan. Faktor-faktor yang menyebabkan persaingan
tersebut adalah:
 Jumlah peserta persaingan banyak dan setara dalam hal kekuatan.
 Pertumbuhan industri lambat, mengakibatkan perebutan bagian
pasar yang dilakukan perusahaan ingin mencapai ekspansi.
 Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan
biaya pengalihan.
 Biaya tetap tinggi atau produk mudah rusak menyebabkan
keinginan untuk menurunkan harga.
 Penambahan kapasitas harus besar.
 Hambatan keluar tinggi.
 Para anggota persaingan beragam dalam hal strategi.

Alat Analisis
Konsep manajemen strategi pada tahapan formulasi (perencanaan) strategi
meliputi tiga tahap yaitu tahap input, tahap pencocokan, tahap keputusan. Pada
masing-masing tahap tersebut memiliki alat analisis untuk mengkaji lingkungan
persahaan sehingga menghasilkan strategi yang tepat bagi perusahaan.
27

1) Tahap Input
Tahap input merupakan tahap pertama dalam perumusan strategi. Tahap ini
meringkas input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.
Membuat keputusan kecil dalam matriks input menyangkut kepentingan
relatif dari faktor-faktor eksternal dan internal yang menghasilkan dan
mengevaluasi strategi secara efektif. Penelitian intuitif yang baik selalu
diperlukan dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat. EFE
(Eksternal Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation)
merupakan salah satu teknik perumusan strategi pada tahap input.
a) EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Matriks EFE merupakan alat perumusan strategi yang digunakan untuk
merangkum dan mengevaluasi faktor lingkungan eksternal dan mengukur
sejauh mana peluang dan ancaman yang dihadapi. Data faktor-faktor
eksternal dikumpulkan untuk menganalisis dan mengevaluasi hal-hal
yang menyangkut masalah ekonomi, social budaya, politik, pemerintah
dan hukum, teknologi, dan tingkat persaingan perusahaan.
b) IFE (Internal Factor Evaluation)
Matriks IFE merupakan alat perumusan strategi yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor lingkungan internal dan
mengukur sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dihadapi
perusahaan, yang terdiri dari aspek sumberdaya manusia, pemasaran,
produksi dan operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan, dan
sistem informasi manajemen.
2) Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahapan tahap yang memadukan peluang dan
ancaman dari lingkungan eksternal dengan kekuatan dan kelemahan yang
terdapat pada perusahaan. Informasi yang diperoleh pada tahap input
digunakan dalam pencocokan. Hasil total skor matriks IFE dan EFE
kemudian diplotkan pada matriks IE (Internal Eksternal) untuk mengetahui
posisi perusahaan berdasarkan tiga kelompok strategi yaitu grow and built,
hold and maintain, serta harvest or divest. Selanjutnya formulasi strategi
dilanjutkan dengan menggunakan matriks SWOT (Strength, Weakness,
Opportunities, Threats) yang inputnya berasal dari tahap input. Matriks IE
dan matriks SWOT merupakan salah satu teknik perumusan strategi pada
tahap pencocokan.
a) Matriks IE
Matriks Internal Eksternal merupakan matriks yang meringkas hasil
evaluasi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan
pada salah satu kondisi di dalam sembilan sel, yang mana tiap-tiap sel
merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan.
Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis
di tingkat korporat yang lebih detail (David 2009). Matriks IE didasarkan
pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada
sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y. Matriks IE
dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki implikasi strategi
berbeda. Tiga daerah tersebut antara lain:
i) Daerah yang termasuk ke dalam sel I, II, atau IV dapat digambarkan
sebagai tumbuh dan berkembang. Strategi yang cocok untuk
28

diterapkan pada posisi ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar,


pengembangan pasar, dan pengembangan produk), atau strategi
integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi
horizontal)
ii) Daerah yang termasuk ke dalam sel III, V, atau VII dapat
digambarkan sebagai jaga dan pertahankan. Strategi yang cocok untuk
diterapkan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
iii) Daerah yang termasuk ke dalam sel VI, VIII, atau IX digambarkan
sebagai divestasi. Strategi yang dapat diterapkan adalah memperkecil
atau memperbesar skala perusahaan.
b) Matriks SWOT
Matriks Strengths-Weaknesses-Oppurtunities-Threats (SWOT) adalah
alat untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
dalam lingkungan suatu organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan juga meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada (David
2009).
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi yaitu: (1) strategi S-O yaitu strategi
yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal perusahaan, (2) strategi W-O yaitu strategi yang
bertujuan untuk memperbaiki atau memperkecil kelemahan internal
perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal perusahaan, (3)
strategi S-T yaitu strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk menghindari atau mengurangi ancaman eksternal
perusahaan, (4) strategi W-T yaitu strategi yang digunakan untuk
mengurangi kelemahan internal perusahaan dan menghindari ancaman
eksternal perusahaan.
3) Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang berfungsi untuk menentukan
alternatif strategi yang paling baik atau srtategi yang menjadi prioritas untuk
dijalankan oleh usaha dengan menggunakan matriks QSP (Quantitative
Strategic Planning). Keputusan ini berdasarkan pertimbangan terhadap
sejumlah alternatif strategi telah ditetapkan pada tahap sebelumnya. QSPM
menggunakan input yang berasal dari analisis pada tahap input dan tahap
pencocokan untuk menentukan secara objektif di antara alternatif strategi.
Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan ekternal
dimanfaatkan atau diperbaiki. Menurut David (2009), QSPM memiliki
beberapa keunggulan yaitu sebagai berikut:
a) Bahwa set strategi dapat dievaluasi secara bertahap atau bersama-sama.
b) Tidak ada batasan untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi.
c) Membutuhkan penyusun strategi untuk mengintegrasikan faktor internal
dan eksternal yang relevan ke dalam proses keputusan.
d) Kecil kemungkinan suatu faktor kunci akan terabaikan.
e) Dapat diadaptasi untuk hampir semua tipe organisasi.
29

f) Dapat memperbaiki pilihan strategi dalam perusahaan multinasional


karena banyak faktor kunci dan strategi dapat dipertimbangkan bersama-
sama.
Selain keunggulan tersebut, QSPM juga memiliki beberapa keterbatasan,
yaitu membutuhkan penilaian intuitif dan asumsi yang mendasar, peringkat
dan nilai daya tarik mebutuhkan keputusan yang penuh pertimbangan, dan
hanya dapat bermanfaat sebagai informasi pendahuluan dan analisis
pencocokan yang mendasari penyusunannya (David 2009).

Kerangka Pemikiran Operasional

Setiap perusahaan yang ada pasti akan berupaya untuk memanfaatkan


semua potensi yang tersedia demi mencapai visi, misi, dan tujuannya. Perubahan
paradigma dalam bisnis dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap pencapaian
visi dan misi perusahaan. Dengan demikian, perlu dirumuskan kembali mengenai
strategi pengembangan usaha yang tepat sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal perusahaan.
Tahapan kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini diawali
dengan melakukan identifikasi mengenai kondisi keseluruhan perusahaan,
perkembangan, dan keadaan Restoran Bull Wings Factory. Identifikasi ini dimulai
dengan mempelajari visi dan misi perusahaan. Identifikasi visi dilakukan untuk
memprediksi kondisi perusahaan yang diharapkan di masa depan dengan
mengetahui kesenjangan kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan di masa
depan. Setelah itu dilakukan identifikasi masalah yang terdapat di Restoran Bull
Wings Factory yaitu peningkatan target penjualan yang belum tercapai dan
menghadapi persaingan restoran yang semakin meningkat. Langkah selanjutnya
adalah melakukan wawancara dengan pihak internal dan eksternal perusahaan
untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang
dihadapi. Setelah itu diikuti dengan pemilihan alat yang digunakan untuk
memformulaksikan strategi yang paling tepat untuk diterapkan oleh perusahaan.
Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, matriks EFE, matriks IE
matriks SWOT, dan QSPM. Analisis internal terhadap kekuatan dan kelemahan
perusahaan pada Restoran Bull Wings Factory dilakukan dengan menggunakan
matriks IFE, sedangkan analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan
ancaman dilakukan dengan menggunakan matriks EFE. Selanjutnya dilakukan
tahap pencocokan untuk memadukan faktor internal dan eksternal yang telah
didapat. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IE dan matriks SWOT.
Matriks IE akan menentukan posisi strategi Restoran Bull Wings Factory,
sedangkan matriks SWOT merumuskan strategi operasional perusahaan. Pada
tahap akhir digunakan matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) untuk
menentukan alternatif strategi prioritas terbaik yang paling cocok dengan kondisi
internal dan eksternal untuk diterapkan perusahaan. Berbagai alat analisis diatas
akan digunakan untuk merumuskan strategi alternatif pengembangan usaha yang
tepat berdasarkan kondisi internal dan kondisi eksternal perusahaan serta
preferensi dan perilaku dari pengunjung. Hal tersebut dilakukan karena saat ini
Restoran Bull Wings Factory menghadapi tingkat persaingan yang tinggi dengan
restoran-restoran yang ada di Kota Bogor.
30

Restoran Bull Wings Fcatory

Analisis masalah
Pencapaian target penjualan dan peningkatan daya saing restoran

Visi dan misi Restoran Bull Identifikasi faktor internal dan


Wings Factory eksternal perusahaan

Faktor eksternal Faktor internal


1. Lingkungan jauh 1. MSDM
Politik, pemerintah dan hukum, 2. Pemasaran
ekonomi, teknologi, dan sosial 3. Produksi dan operasi
budaya 4. Keuangan
2. Lingkunga industri 5. Penelitian dan
Pembeli, pemasok, pendatang baru, pengembangan
pesaing, dan produk subtitusi 6. Sistem informasi
manajemen

Matriks EFE
Matriks IFE

Alternatif strategi yang tepat


IE (Internal Eksternal)

Alternatif strategi yang tepat


(matriks SWOT)

Pengambilan keputusan
(matriks QSPM)

Prioritas strategi

Gambar 5 Kerangka pemikiran operasional


31

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan yang bergerak dibidang jasa


makanan yang bernama Restoran Bull Wings Factory. Restoran ini terletak di
Jalan Kumbang No.1 Bogor Tengah dekat dengan kampus Diploma dan Magister
Institut Pertanian Bogor (IPB). Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja
(purposive) dengan mempertimbangkan bahwa Restoran Bull Wings Factory
merupakan salah satu restoran yang menyajikan masakan kontinental atau
masakan ala western dan sedang berkembang di tengah persaingan industri
restoran di Kota Bogor. Permasalahan yang dianalisis mencakup kondisi eksternal
dan internal yang dihadapi oleh Restoran Bull Wings Factory pada saat ini.
Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan yang dimulai dari bulan Februari
hingga Maret 2013.

Jenis dan Sumber Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam metode


ilmiah. Data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara
dengan manajer Restoran Bull Wings Factory, serta melakukan penyebaran
kuesioner untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data yang berasal dari
laporan bulanan dan tahunan restoran, Badan Pusat Statistika (BPS) Kota Bogor,
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta dari penelusuran literatur yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan.

Metode Penentuan Responden

Data diperoleh dari bebagai responden yang terkait dengan kajian penelitian
yang dilakukan. Pengambilan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan
sengaja (purposive). Responden yang dipilih adalah orang yang tepat dan baik
untuk dijadikan responden dalam penelitian karena bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan di perusahaan. Jumlah responden yang digunakan dalam
penelitian sebanyak lima orang, yaitu pemilik restoran, manajer operasional,
outlet manager, chef, dan karyawan Restoran Bull Wings Factory. Responden ini
dipilih dengan pertimbangan bahwa responden ini merupakan orang yang sangat
mengetahui kondisi restoran, baik itu lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal serta faktor penentu dari pengambilan keputusan restoran.
32

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer yang dilakukan dengan cara observasi,


yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan usaha yang dilakukan
dan hal-hal lainnya yang mendukung penelitian:
1) Wawancara, yaitu melakukan wawancara untuk memperoleh keterangan
yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, agar data yang digunakan
merupakan kondisi yang sebenarnya. Wawancara yang dilakukan pada
pihak yang mengetahui kondisi restoran, yaitu manajer operasional Restoran
Bull Wings Factory.
2) Kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada
responden terpilih, yaitu pemilik restoran, manajer operasional, outlet
manager, chef, dan karyawan Restoran Bull Wings Factory. Kuesioner
terdiri dari kuesioner untuk identifikasi faktor internal dan eksternal, rating
dan pembobotan, serta kuesioner untuk penentuan prioritas strategi.
Proses penyusunan kuesioner dilakukan dengan melakukan observasi lapang,
kemudian disusun faktor-faktor internal dan eksternalnya. Hasil kuesioner tersebut
kemudian didiskusikan dengan pihak restoran. Diskusi ini bertujuan agar tidak
terjadi kesalahan dalam membuat kuesioner. Hal ini dilakukan karena ingin benar-
benar dapat mengidentifikasi faktor-faktor strategi internal dan eksternal
perusahaan. Identifikasi yang tepat membuat perumusan strategi menjadi baik
sehingga dampak dari implementasi strategi tersebut membawa perusahaan ke
arah perbaikan dan perkembangan.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan terdiri dari analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan mengetahui lingkungan
perusahaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
dihadapi perusahaan, sedangkan analisis kuantitatif digunakan pada matriks IFE,
matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT, dan matriks QSPM.
Menurut David (2009), penyusunan strategi dilakukan melalui tiga tahap
formulasi yaitu tahap input, tahap pencocokan, dan tahap keputusan. Tahap
pertama adalah tahap input dimana dalam penelitian menggunakan matriks IFE
dan EFE. Proses selanjutnya adalah tahap pencocokan, pada tahap ini berfokus
pada pembuatan alternatif strategi yang tepat dengan mencocokan faktor eksternal
dan fektor internal. Alat analisis yang digunakan pada tahap pencocokan adalah
matriks IE dan matriks SWOT. Tahap yang terakhir dilakukan analisis
menggunakan matriks QSPM untuk menentukan keputusan strategi.

Tahap Input
Tahap input dari analisis perumusan strategi terdiri dari matriks IFE dan
EFE. Matriks IFE (Internal Factor Matrixs) akan digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan internal Restoran Bull Wings Factory. Faktor-faktor
lingkungan internal dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
33

Kekuatan internal kunci yang dianalisis meliputi kekuatan manajemen


sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan, produksi dan operasi, pengembangan
dan penelitian, serta sistem informasi manajemen.
Analisis eksternal dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman
yang dihadapi oleh perusahaan dengan menggunakan matriks EFE (External
Factor Matrixs). Faktor-faktor dalam lingkungan jauh yang dievaluasi adalah
aspek ekonomi, sosial-budaya, politik, pemerintah dan hukum, dan aspek
teknologi, sedangkan faktor-faktor dalam lingkungan industri yang dievaluasi
adalah kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersedian barang substitusi,
persaingan antar perusahaan, dan pesaing pendatang baru.
1) Matriks IFE
Data internal didapat dari hasil wawancara dengan manajerial operasional
Restoran Bull Wings Factory yang diperkuat dengan hasil pengisian
kuesioner dari pemilik restoran, manajer operasional, outlet manager, chef,
dan konsumen Restoran Bull Wings Factor. Matriks IFE digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan mengklasifikasikannya menjadi
kekuatan dan kelemahan perusahaan. Adapun tahapan kerja dalam membuat
matriks IFE adalah sebagai berikut:
a) Identifikasi faktor internal perusahaan kemudian dilakukan wawancara
atau diskusi dengan manajer operasional untuk menentukan apakah
faktor-faktor tersebut telah sesuai dengan kondisi internal perusahaan
saat ini. Faktor internal meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weakness).
b) Penentuan bobot pada analisis internal perusahaan dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan menggunakan
metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan
penilaian terhadap bobot setiap faktor-faktor penentu internal. Untuk
menentukan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3.
1= jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal
2= jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3= jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal

Tabel 4 Penilaian bobot faktor strategi internala


Faktor strategi internal A B C D........ Total Bobot
A
B
C
D
........
Total
a
Sumber: David (2009)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap


variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan
rumus:
34

Keterangan:
= bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel ke-i
i = 1, 2, 3, ....
n = jumlah variabel

Adapun bobot yang diberikan berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0
(sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan
kepada masing-masing faktor mengidentifikasi tingkat penting relatif dari
faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh
bobot harus sama dengan 1,0 tanpa memandang apakah faktor kunci itu
adalah kekuatan dan kelemahan internal. Faktor yang dianggap memiliki
pengaruh paling besar dalam kinerja perusahaan harus diberikan bobot
paling tinggi.
c) Cara memberikan peringkat yaitu berikan peringkat 1 sampai 4 masing-
masing faktor untuk mengidentifikasi apakah faktor-faktor tersebut
menunjukan kelemahan utama (peringkat = 1), atau kelemahan minor
(peringkat = 2) dan kekuatan minor (peringkat = 3) atau kekuatan utama
(peringkat = 4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat
3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2.
d) Nilai dari pembobotan dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan
semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh
total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1
sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE 3,0-4,0
berarti kondisi internal perusahaan tinggi atau kuat, kemudian jika 2,0-
2,99 berarti kondisi internal perusahaan rata-rata atau sedang, dan 1,0-
1,99 berarti kondisi internal perusahaan rendah atau lemah.

Tabel 5 Analisis matriks IFEa


Faktor kunci internal Bobot Rating Bobot x rating
Kekuatan:
-
-
-...............
Kelemahan:
-
-
-..............
Total
a
Sumber: David (2009)
35

2) Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal
perusahaan. Data eksternal dikumpukan untuk menganalisis hal-hal yang
terkait dengan persoalan ekonomi, social budaya, politik, pemerintahan dan
hukum, dan teknologi, sedangkan persaingan di pasar industri terkait
kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersedian barang substitusi,
persaingan antar perusahaan, dan pesaing pendatang baru. Seperti halnya
tahapan kerja pada matriks IFE, berikut ini merupakan tahapan kerja dalam
membuat matriks EFE:
a) Identifiaksi faktor eksternal perusahaan kemudian melakukan wawancara
atau diskusi dengan manajer operasioanal untuk melakukan apakah
faktor-faktor tersebut tersebut sesuai dengan kondisi eksternal
perusahaan saat ini.
b) Penentuan bobot pada analisis eksternal perusahaan dilakukan dengan
cara mengajukan pertanyaan kepada responden terpilih dengan
menggunakan metode paired comparison. Untuk menentukan bobot
setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3.
1= Jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal
2= Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3= Jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal.

Tabel 6 Penilaian bobot faktor strategi eksternala


Faktor strategi eksternal A C D........ Total Bobot
A
B
C
D
.........
Total
a
Sumber: David (2009)

Bobot setiap variabel diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap


variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan
rumus:

Keterangan:
= bobot variabel ke-i
Xi = nilai variabel ke-i
i = 1,2,3......
n = jumlah variable

Adapun bobot yang diberikan berkisar 0.0 (tidak penting) hingga 1.0
(sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan
36

kepada masing-masing faktor mengidentifikasikan tingkat penting relatif


dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Tanpa
memandang apakah faktor kunci itu adalah kekuatan dan kelemahan
internal, faktor yang dianggap memliki pengaruh paling besar dalam
kinerja perusahaan harus diberikan bobot yang paling tinggi. Jumlah
seluruh bobot harus sama dengan 1.0.
c) Berikan peringakat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor peluang atau
ancaman, yaitu:
1= sangat rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang atau
mengatasi ancaman tersebut rendah
2= rendah, respon perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi
ancaman tersebut sedang (respon perusahaan sama dengan rata-rata)
3= tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang atau mengatasi
ancaman tersebut diatas rata-rata
4= sangat tinggi, respon perusahaan dalam meraih peluang atau
mengatasi ancaman tersebut superior.
d) Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada tiap
faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertical untuk
memperoleh total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan
berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2.5. Jika total skor
pembobotan EFE 3.0-4.0 berarti perusahaan merespon kuat terhadap
peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan, kemudian jika
2.0-2.99 berarti perusahaan merespon sedang terhadap peluang dan
ancaman yang ada, dan 1.0-1.99 berarti perusahaan tidak dapat merespon
peluang dan ancaman yang ada.

Tabel 7 Analisis matriks EFEa


Faktor kunci Bobot Rating Bobot x rating
eksternal
Peluang:
-
-
-.....
Ancaman:
-
-
-.....
Total
a
Sumber: David (2009)

Tahap Pencocokan
Setelah melakukan tahap input dengan menggunakan analisis matriks IFE
dan matriks EFE, maka proses selanjutnya adalah tahap pencocokan. Tahap
pencocokan atau pemaduan menggunakan dua matriks IE yang berfungsi untuk
mengetahui posisi strategis perusahaan dengan memasukan hasil pembobotan
37

EFE dan IFE ke dalam matriks IE dan analisis SWOT berfungsi untuk menyusun
alternatif strategi yang akan dijalankan.

1) Matriks IE (Internal-Eksternal)
Sumbu horizontal pada matriks IE menunjukkan skor total IFE sedangkan
pada sumbu vertikal menunjukkan skor EFE. Pada sumbu horizontal
maupun vertikal, skor antara 1.00 sampai 1.99 menunjukkan pengaruh
eksternal dan internal yang rendah, skor 2.00 sampai 2.99 menunjukkan
pengaruh eksternal dan internal yang sedang dan skor 3.00 sampai 4.00
menunjukkan pengaruh eksternal dan internal yang tinggi, dan untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.

SKOR IFE
Tumbuh dan Kuat Rata-rata Lemah
bina 3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 1,0
Tinggi
3,0-4,0 I II III
Grow and Grow and Hold and
Build Build Maintain
3,0
Sedang
IV V VI
2,0-2,99
Grow and Hold and Harvest or
SKOR EFE
Build Maintain Divest
2,0
Rendah
VII VIII IX
1,0-1,99
Hold and Harvest or Harvest or
Maintain Divest Divest
1,0

Pertahankan dan pelihara Panen atau divestasi


Gambar 6 Model Matriks IE
Sumber: David (2009)

Matriks IE dapat mengidentifikasi sembilan sel strategi, tetapi pada


prinsipnya ke sembilan sel ini dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian
utama yang memiliki dampak strategi yang berbeda, yaitu:
a) Growth and Build (tumbuh dan bina) berada pada sel I, II, atau IV.
Strategi yang cocok adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar,
pengembangan pasar atau pengembangan produk, dan strategi
terintegrasi seperti integrasi ke depan, integrasi ke belakanag, dan
integrasi horizontal.
38

b) Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan pada sel III, V,
atau VII, strategi umum yang dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
c) Harvest or Divest (panen atau divestasi) dipakai pada sel VI, VIII, atau
IX. Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi
diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
2) Matriks SWOT
Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan empat tipe
alternatif strategi, yaitu
a) Strategi SO (Strength-Opportunities). Strategi ini menggunakan kekuatan
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan
(eksternal). Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan strategi-
strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO.
b) Strategi WO (Weakness-Opportunities). Strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
c) Strategi ST (Strength-Threats). Strategi ini bertujuan untuk menghindari
atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman dengan memanfaatkan
kekuatan internal perusahaan.
d) Strategi WT (Weakness-Threats). Strategi ini merupakan taktik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman eksternal.
Delapan langkah yang diperlukan untuk menyusun matriks SWOT, sebagai
berikut:
a) Mengidentifikasi peluang eksternal perusahaan
b) Mengidentifikasi ancaman eksternal perusahaan
c) Mengidentifikasi kekuatan internal perusahaan
d) Mengidentifikasi kelemahan internal perusahaan
e) Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam sel strategi SO
f) Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam strategi WO
g) Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan kemudian
dicatat hasilnya dalam sel strategi ST
h) Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan
kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WT.
39

Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)


Faktor
Eksternal Daftar Kekuataan Daftar Kelemahan
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Daftar Peluang Gunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan


memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
Ancaman (T) Strategi (ST) Strategi (WT)

Daftar Ancaman Gunakan kekuatan untuk Meminimalisasi kelemahan


menghindari ancaman dan menghindari ancaman
Gambar 7 Matriks SWOT
Sumber: David (2009)

Tahap Keputusan
Tahapan terakhir dari penyusunan strategi yaitu tahap pengambilan
keputusan. Analisis yang digunakan pada tahap ini adalah QSPM (Quantitative
Strategi Planning Matrix). Analisis ini menunjukkan alternatif strategi mana yang
paling baik untuk diprioritaskan secara objektif berdasarkan faktor-faktor
eksternal dan internal dari tahap awal. Input dari QSPM berasal dari tahap input
atau masukan dan tahap pencocokan strategi. Langkah-langkah untuk
mengembangkan QSPM adalah sebagai berikut:
1) Mendaftarkan peluang dan ancaman kunci eksternal serta kekuatan
kelemahan internal organisasi dalam kolom kiri QSPM. Informasi ini
diambil dari IFE dan EFE.
2) Memberikan bobot untuk setiap faktor kritis eksternal dan internal. Bobot
ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFE.
3) Memeriksa tahap pencocokan strategi yang dipakai dan mengidentifikasi
strategi alternatif yang harus dipertimbangkan organisasi untuk
dipertimbangkan.
4) Menetapkan Nilai Daya Tarik (AS), yaitu angka yang menunjukkan relative
attractiveness untuk masing-masing strategi yang terpilih. Nilai Daya Tarik
ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing faktor kunci internal atau
faktor kunci eksternal. Tentukan bagaimana peran dari faktor dalam proses
pemilihan strategi yang sedang dibuat. Nilai Daya Tarik itu adalah 1 = tidak
menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik,
namun jika faktor tersebut tidak memiliki pengaruh pada pilihan yang akan
dibuat maka tidak perlu memberikan nilai daya tarik pada strategi.
5) Menghitung Total Nilai Daya Tarik (TAS), ditetapkan sebagai hasil
perkalian bobot dengan nilai daya tarik dalam setiap baris. Semakin tinggi
total nilai daya tarik, semakin menarik alternatif strategi itu.
6) Menghitung jumlah total nilai daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM.
Nilai mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dan alternatif
strategi yang ada. Semakin tinggi nilai totalnya, maka strategi tersebut
semakin menarik.
40

Tabel 8 Matriks QSPMa


Alternative strategi
Faktor
Bobot Strategi I Strategi II Strategi III Strategi IV
Kunci
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
Kekuatan
..........
Kelemahan
..........
Peluang
..........
Ancaman
...........
Total
a
Sumber: David (2009)

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN RESTORAN

Sejarah dan perkembangan Restoran Bull Wings Factory dapat diperoleh


dari manajer operasional restoran, bahwa restoran ini merupakan restoran
makanan cepat saji milik lokal yang akan diposisikan sebagai franchise
internasional melalui pendekatan kreatif yang dilakukan oleh pihak restoran untuk
citra perusahaan. Restoran yang terletak di Jalan Kumbang No. 1 Bogor Tengah
dekat dengan kampus Diploma dan Magister Institut Pertanian Bogor (IPB) yang
memberikan kombinasi makanan yang sangat baik pada harga dan nilai dengan
kemasan yang menarik. Restoran Bull Wings Factory didirikan pada tanggal 6
Juni 2011 oleh Sofyan Husein dan usaha restoran ini merupakan bisnis pribadi.
Berdirinya restoran ini karena melihat perkembangan kuliner yang begitu pesat di
Kota Bogor dengan berbagai macam ciri khas daerah ataupun suatu negara
tertentu. Selain itu, juga dilatarbelakangi oleh chef (pemilik) yang mempunyai
pengalaman berpuluh-puluh tahun di Amerika Serikat, sehingga didirikan
Restoran Bull wings Factory yang menyajikan masakan Texas-Mexico, yaitu
perpaduan antara Amerika dan Meksiko (Southwestern Amerika). Meksiko
merupakan negara tropis yang iklimnya hampir sama dengan Indonesia dan kaya
rempah-rempah dipadukan dengan cita rasa Texas yang bergaya cowboys,
makanan cepat disajikan, dan tidak rumit dalam proses pembuatannya. Texas hot
chiken merupakan salah satu produk dari Restoran Bull Wings Factory ala
Amerika Texas dan Quessadilla merupakan salah satu produk ala Mexico.
Pengamatan langsung yang dilakukan selama penelitian dapat dilihat bahwa
bangunan Restoran Bull Wings Factory didominasi oleh warna coklat dengan
gaya klasik, sehingga membuat suatu keunikan dari restoran ini. Kenyamanan
yang diberikan restoran ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk
mengkonsumsi makanan di tempatnya langsung dengan banyak pilihan saus.
Menu andalan yang disajikan adalah chiken wings (sayap ayam) ada tulang dan
tanpa tulang. Selain dari chiken wings, masih ada menu lain yang ditawarkan
Restoran Bull Wings Factory, yaitu antara lain cowboy spaghetty dan alfredo
spaghetti, sedangkan menu yang pas dengan lidah orang Indonesia yang terbuat
41

dari bahan dasar tepung jagung yaitu tortilla yang dipaketkan menjadi beberapa
menu andalan di restoran ini, yaitu quesadila (Mexican Pizza), chino chili diablo,
dan ultimate nachos. Restoran Bull Wings Factory juga menyediakan minuman,
salah satu produk minumannya adalah bull wing cooler.
Sarana pendukung restoran ini sudah memiliki cukup lengkap, seperti area
parkir, toilet dan memiliki kapasitas meja untuk konsumen sebanyak 15 meja.
Kebersihan restoran merupakan bagian terpenting, karena terjaganya kebersihan
membuat konsumen merasa nyaman selama berada di dalam restoran, selain itu
kebersihan juga menjadi kekuatan bagi restoran Bull Wings Factory. Hal ini dapat
dilihat dari meja makan maupun lantai yang selalu terjaga kebersihannya.

Visi, Misi, dan Tujuan

Visi dan misi merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan untuk
menentukan arah tujuan suatu usaha. Visi Restoran Bull Wings Factory untuk
menjadi salah satu otlet makanan cepat saji paling sukses di Indonesa, dimulai
dengan satu outlet ritel yang terletak di Jalan Kumbang No. 1 Bogor Tengah, Jawa
Barat sebagai tester pasar, sedangkan misi Restoran Bull Wings Factory adalah:
1) Trust Each Other
Manajemen memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk melakukan
hal yang terbaik untuk dirinya atas nama perusahaan bagi kepuasaan
pelanggan dan keuntungan bagi karyawan itu sendiri, pemegang saham, dan
pemilik perusahaan.
2) Integrity
Ketulusan dan kejujuran untuk melakukan pekerjaan secara profesional
untuk meningkatkan nama baik perusahaan supaya terkenal di masyarakat.
3) Passion
Keinginan besar dari setiap individu untuk menjadikan perusahaan maju
pesat untuk meraih masa depan yang cemerlang bagi semua, karyawan,
pemegang saham, dan pemilik perusahaan.
4) Excellence Customers Service
Memberikan pelayanan terhadap pelanggan dengan sangat baik sesuai
dengan aturan industri keramah tamahan hotel restoran, untuk mendapatkan
kepuasaan pelanggan, pemegang saham, dan pengusaha.
5) Fast and Precise
Memberikan kepuasaan layanan sesuai dengan yang diharapkan oleh
pelanggan dengan cepat dan tepat, sesuai dengan kemampuan staff dan
karyawan yang didukung oleh peralatan memadai untuk mendapatkan
keuntungan perusahaan.
Tujuan dari Restoran Bull Wings Factory adalah:
1) Membangun restoran sebagai gerai lokal makanan cepat saji yang sukses
dan mendapatkan pangsa pasar di industri makanan cepat saji di Indonesia.
2) Membuat Bull Wings Factory menjadi tempat tujuan untuk makan.
3) Memperluas ke jumlah gerai pada tahun ketiga, maka menghimbau investor
lokal dan investasi pemilik Restoran Bull Wings Factory.
42

Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan


di mana perusahaan itu melakukan kegiatan. Restoran Bull Wings Factory terletak
di Jalan Kumbang No. 1 Bogor Tengah dekat dengan kampus Diploma dan
Magister Institut Pertanian Bogor dengan luas area sekitar 120 meter (seratus dua
puluh meter persegi). Dimana sepanjang jalan di lokasi ini ada berbagai restoran
seperti Restoran Jawa, Middle East, Restoran Japaness, Restoran Sunda, tempat
Biliard dan Fast Food Amerika. Lokasi restoran ini berada pada lokasi yang
strategis karena letaknya tidak jauh dari pintu tol Jagorawi dan merupakan
kawasan lokasi kuliner Bogor, sehingga kondisi tersebut dapat memberikan
pengaruh yang positif terhadap lingkungan usaha. Selain itu, lokasi ini berada di
sekitar pusat Kota Bogor dan mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi, sehingga memudahkan para konsumen untuk mengunjungi
restoran ini.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Struktur organisasi
yang dimiliki oleh Restoran Bull Wings Factory masih sederhana. Dengan
struktur organisasi yang dibentuk sederhana maka akan mempermudah
pengawasan terhadap kegiatan operasional dari Bull Wings Factory. Struktur
organisasi Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat pada Gambar 8.

Corporate Exec.
Cheff

HRD Operational Saos Chef Accounting


Manager

Cheff Departies Purchasin


Outlet g
Manager
Cook Administration
Supervisor
Dishwasher
Waiters

Gambar 8 Struktur organisasi Bull Wings Factory


43

Karyawan Restoran Bull Wings Factory berjumlah 14 orang dengan jobdesk


masing-masing sesuai jabatannya. Namun pada hari weekend, setiap karyawan
dapat melakukan jobdesk lain jika dibutuhkan. Adapun susunan jobdesk karyawan
Restoran Bull Wings Factory adalah sebagai berikut:
1) Corporate Exec. Chef
a) Sebagai evaluator dan pemilik restoran
b) Pengambil keputusan
c) Memonitoring kelancaran perusahaan
2) Human Resource Department (HRD)
a) Melakukan recruitment
b) Mengadakan pelatihan bagi karyawan baru
c) Mengawasi aktivitas dan memotivasi karyawan
3) Operational Manager
a) Bertanggung jawab mengawasi perusahaan kepada pemilik
b) Mengatur operasional perusahaan
c) Melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan
d) Mengontrol aktivitas pegawai
4) Sous Chef
Melakukan produksi (memasak khusus 12 saus utamanya)
5) Accounting
a) Bertanggung jawab atas keuangan restoran
b) Melakukan transaksi keuangan
c) Menghitung dan menganalisa semua data pemasukan dan pengeluaran
6) Outlet Manager
a) Mengontrol aktivitas karyawan
b) Membantu manajer operasional dalam mengendalikan restoran
7) Supervisor
a) Membantu tugas operational manager
b) Mengelola kegiatan restoran
c) Mengawasi kegiatan staff atau karyawan
d) Membantu menghitung dan menganalisa semua data pemasukan
pengeluaran keuangan perusahaan yang diteruskan kepada manager
e) Memberikan motivator pada karyawan
f) Membantu memberikan solusi jika karyawan mengalami masalah
g) Memastikan bahwa karyawan tidak bingung terhadap tugas yang
diberikannya.
8) Chef Departies
a) Mengawasi kelancaran jalannya operasional pada salah satu seksi yang
menjadi tanggung jawabnya
b) Mengorganisasi dan membagi tugas dan pekerjaan pada bawahannya dan
ikut secara langsung turun tangan dalam mengolah makanan
9) Cook
a) Melakukan kegiatan dapur seperti pembuatan makanan dan minuman
yang dipesan oleh konsumen
b) Bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan
konsumen dalam makanan
c) Bertanggung jawab kepada operational manager
44

10) Purchasing
a) Mencari alternatif supplier untuk kualitas baik
b) Melakukan pembelanjaan
11) Administration
Melakukan administrasi restoran
12) Waiters
a) Melakukan kerjasama dengan sesama waiters
b) Menjamin kebersihan meja dan kursi
c) Menjalankan pekerjaan dengan disiplin yang tinggi dan jujur
d) Melaksanakan budaya 3S (senyum, sapa, dan santun)
e) Melaporkan atas saran dan komplain dari konsumen kepada manajer atau
supervisor
13) Dishwasher
Melakukan pencucian bahan baku dan peralatan makan dan minum, serta
peralatan yang dipakai untuk memasak
Restoran Bull Wings Factory sangat mementingkan keterampilan dan
keahlian karyawan restoran. Karyawan yang berkualitas, terampil, dan terlatih
merupakan salah satu modal dasar perusahaan untuk mempertahanakan pelanggan
dan memenangkan persaingan. Karyawan restoran Bull Wings Factory seluruhnya
diperbolehkan bekerja di lapangan setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh
pihak Restoran Bull Wings Factory. Hal tersebut dilakukan agar seluruh karyawan
mengerti dan memahami, serta tidak akan canggung lagi ketika berada di
lapangan dan dapat melayani konsumen yang berkunjung ke Bull Wings Factory
secara maksimal.

Waktu Operasional

Restoran Bull Wings Factory beroperasi setiap hari, mulai senin sampai
dengan hari minggu. Jam operasi Bull Wings Factory dimulai dari jam 10.00 WIB
sampai jam 22.00 WIB untuk setiap hari Senin sampai Jumat, sedangkan Sabtu
Minggu dari jam 10.00 WIB sampai 23.00 WIB.

Perekrutan Karyawan

Perekrutan karyawan dilakukan sepenuhnya oleh pemilik restoran.


Karyawan yang dipilih untuk bekerja di Bull Wings Factory harus memiliki sifat
jujur, rasa sabar, keramahan, mampu berkomunikasi dengan baik, kreatif, disiplin,
memiliki keterampilan, dan pendidikan minimal SMU/sederajat, tapi lebih
diutamakan SMK. Perekrutan karyawan dilakukan secara hati-hati dan memilih
karyawan yang layak untuk dipekerjakan. Perekrutan karyawan tidak dilakukan
secara rutin, tetapi dilakukan apabila ada posisi yang membutuhkan karyawan.
Karyawan baru belum diperbolehkan mengerjakan sendiri, namun didampingi
oleh karyawan yang telah berpengalaman. Dalam pemilihan calon karyawan,
pihak restoran mengutamakan orang yang telah berpengalaman atau yang pernah
bekerja di restoran. Para karyawan dalam melayani pengunjung sangat ramah dan
45

mengutamakan customer relationship agar para pengunjung merasa nyaman


berada di restoran ini.

ANALISIS LINGKUNGAN USAHA

Analisis lingkungan bisnis perusahaan dapat dibagi atas dua lingkungan


yaitu lingkungan internal dan lingkungan eskternal. Lingkungan internal
dilakukan dengan menggunakan pendekatan fungsional, sedangkan lingkungan
eksternal dibagi menjadi lingkungan umum dan lingkungan industri. Restoran
Bull Wings Factory dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal yang ada
disekitarnya. Hasil analisis penelitian ini menggambarkan kondisi eksternal dan
internal yang mempengaruhi jalannya operasional perusahaan dan mempengaruhi
perencanaan strategis yang sesuai dengan kondisi lingkungan tersebut.

Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi jalan dan


bertahannya suatu perusahaan. Persaingan yang semakin pesat karena majunya
teknologi dan globalisasi akan membuat perusahaaa berpikir keras guna membuat
terebosan baru dan eksistensi perusahaan agar perusahaan tidak mengalami
penurunan pendapatan. Analisis lingkungan internal adalah suatu analisis yang
dilakukan di lingkungan perusahaan yang berada di dalam perusahaan tersebut
dan secara normal memiliki implikasi yang khusus pada perusahaan. Faktor-faktor
internal yang dianalisis meliputi manajemen sumberdaya manusia, pemasaran,
keuangan, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem
informasi.

Manajemen Sumberdaya Manusia


Manajemen sumberdaya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas
sumberdaya manusia dalam organisasi yang menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, buruh, pegawai, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang
yang telah ditentukan. Sumberdaya manusia merupakan faktor yang sangat
penting dan dapat menjadi potensi dalam mewujudkan perannya sebagai makhluk
sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta
seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
Restoran Bull Wings Factory memiliki sistem manajemen yang kurang baik,
karena masing-masing karyawan belum melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Saat ini, Restoran Bull Wings Factory memiliki 14
karyawan dibawah pimpinan Bapak Suherman dan Bapak Andi sebagai
Operational Manager dan Outlet Manager. Karyawan pada Restoran Bull Wings
Factory memiliki hubungan yang baik dengan para karyawan lainnya dan manajer
serta pemilik restoran. Hal ini dapat dilihat pada saat penelitian tidak ada pembeda
antara karyawan, chef, manajer, dan pemilik restoran. Restoran ini memakai azas
46

kekeluargaan. Berdasarkan wawancara dengan operational manager bahwa


tingkat pendidikan karyawan adalah SMU/sederajat, namun lebih diutamakan
SMK, karena lebih mempunyai pengalaman kerja ataupun magang. Karyawan
yang berkerja di Restoran Bull Wings Factory memiliki umur 21-35 tahun. Faktor
utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan
untuk belajar, pengalaman di bidang restoran, dan keterampilan.
Karyawan baru yang diterima diberikan waktu untuk training beberapa
minggu agar manajer dapat melihat kinerja karyawan dalam bekerja. Dalam waktu
training, karyawan baru selalu di dampingi oleh karyawan lama. Jam kerja
karyawan dimulai dari jam 10.00 WIB sampai 22.00 WIB setiap hari Senin
sampai Jumat, sedangkan Sabtu dan Minggu jam 10.00 WIB sampai 23.00 WIB.
Selain hari kerja, karyawan juga mendapatkan hari libur sekali dalam seminggu.
Pemberian hari libur tersebut dilakukan secara bergantian dan tidak bersamaan
agar tidak terjadi kekosongan karyawan pada restoran. Dalam pembagian kerja
ada dua shift, karyawan yang bekerja pada shift pertama dari jam 10.00 WIB
sampai 18.00 WIB sedangkan shift kedua dari jam 14.00 WIB sampai 22.00 WIB
jam. Salah satu tindakan yang dilakukan oleh pemilik untuk meningkatkan
motivasi karyawan adalah dengan cara mengunjungi restoran dan melihat
langsung perkembangan restorannya sendiri. Selain itu, ada pemberian bonus
terhadap karyawan apabila melebihi target penjualan per harinya. Hal ini tentunya
sangat mendorong produktivitas karyawan untuk melakukan pekerjaan lebih baik
dan terampilan.
Upah karyawan di Restoran Bull Wings Factory berdasarkan UMR Kota
Bogor sebesar Rp 2 002 000,-. Selain diberi gaji pokok, karyawan mendapatkan
asuransi kesehatan dan uang lembur. Pada waktu lebaran, karyawan juga
mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) berupa uang sesuai dengan kualitas
kerja, tanggung jawab, masa kerja, dan jabatan karyawan. Karyawan juga
mendapatkan uang untuk kelahiran. Karyawan dengan masa kerja diatas satu
tahun juga berhak mendapatkan cuti tahunan maupun cuti khusus.
Pembagian tugas dan tanggung jawab dalam manajemen Restoran Bull
Wings Factory belum cukup baik sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan.
Selain itu, permasalahan yang ada dalam manajemen Restoran Bull Wings Factory
adalah tidak adanya sumberdaya manusia yang ahli dalam pembukuan dan
pengelolaan keuangan, sehingga pembukuan restoran ini masih dilakukan secara
sederhana. Oleh sebab itu, berdasarkan hasil wawancara dengan manajer
operasional diperlukan pelatihan untuk tenaga kerja dalam bidang administrasi.
Pada waktu-waktu sibuk seperti akhir pekan dan hari libur, biasanya para
karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai kebutuhan. Tidak hanya
karyawan yang sibuk bekerja manajerpun juga ikut membantu.

Pemasaran
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efektif menjalankan
konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
Ini sebagai bukti bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi
dan dikelolah dengan cara yang lebih baik. Pemasaran terkait dengan tujuh aspek
pemasaran yaitu produk, harga, promosi, tempat, orang, fisik, dan proses.
47

1) Produk
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen yang dapat
berupa barang maupun jasa dan diharapkan dapat memenuhi dan
memuaskan keinginan konsumen. Strategi produk merupakan strategi yang
paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang dinikmati
atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Penerapan strategi yang
berhasil umumnya bergantung pada kemampuan sebuah organisasi atau
perusahaan untuk menjual produk atau jasa tertentu.
Restoran Bull Wings Factory merupakan pionir dalam memproduksi
makanan asing (western) di Bogor. Produknya memiliki rasa yang unik dan
berbeda dibandingakan dengan restoran chicken lainnya. Produk yang dijual
lebih berfokus pada chicken wings dengan saus unik. Saus yang tersedia di
Restoran Bull Wings Factory ada 12 macam yaitu home style BBQ, pesto
garlic permesan, pacific rim spice, spanish chili verde, honey mustard,
black pepper, caribbean salsa, texas hot barbeque, miami sizzling hot, hot
roasted garlic, blazzing california fire, buffalo original. Pilihan saus untuk
chicken wings juga disajikan dengan nasi atau kentang goreng. Berdasarkan
konsep restoran ini, konsumen akan mendapatkan pesanan dalam waktu
yang singkat, namun dalam keadaan fresh (baru matang). Selain
menawarkan makanan, restoran ini juga menawarkan minuman dan snack.
Daftar menu yang terdapat di Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat
pada Lampiran 4.
Sebagian besar konsumen melakukan pesanana dine-in (makan di tempat).
Penyajian produk menggunakan tempat yang terbuat dari rotan dan
peralatan makan ala western. Untuk waktu tertentu, Restoran Bull Wings
Factory juga menyediakan tempat untuk penyelenggaraan acara khusus,
misalnya pesta ulang tahun anak-anak. Layanan ini belum dipublikasikan
meluas pada konsumen, biasanya dilakukan apabila konsumen bertanya dan
ada permintaan. Segmentasi pasar untuk produk yang ada di restoran ini
adalah kalangan menengah ke atas. Hal ini dapat dilihat dari harga yang
ditawarkan relatif mahal dibandingkan restoran lain, namun dibandingkan
dengan restoran asing lainnya, harga Restoran Bull Wings Factory termasuk
cukup terjangkau. Target pasarnya adalah anak sekolahan, mahasiswa, dan
keluarga. Hal ini didukung karena tempatnya yang di desain untuk
senyaman mungkin.
2) Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Untuk memperoleh sukses
dalam memasarkan suatu produk setiap perusahaan harus menetapkan
harganya secara tepat. Harga produk yang ditawarkan ditentukan oleh
pemilik Restoran Bull Wings Factory, pemilik melakukan survei terhadap
produk sejenis yang ada dipasaran serta melihat kondisi pangsa pasarnya.
Harga produknya bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada daftar menu.
Konsumen akan dikenakan pajak dan jasa pelayanan sebesar 10 persen dari
total harga pesanan. Daftar harga Restoran Bull Wings Factory dapat dilihat
pada Lampiran 4.
48

3) Promosi
Promosi merupakan salah satu penentu faktor keberhasilan suatu pemasaran.
Tujuan dari kegiatan promosi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan
keunggulan yang terdapat pada suatu produk serta meyakinkan dan
membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Suatu usaha atau
bisnis dalam pelaksanaannya sangat diperlukan promosi, namun Restoran
Bull Wings Factory hingga saat ini belum melakukan strategi khusus untuk
mempromosikan restorannya. Dari hasil wawancara dengan pihak yang
belum pernah mengunjungi Bull Wings Factory, mereka tidak mengetahui
apa itu Restoran Bull Wings Factory. Meskipun letaknya strategis tapi masih
banyak yang belum mengenal Restoran Bull Wings Factory. Promosi yang
dilakukan Restoran Bull Wings Factory baru dari mulut ke mulut (word of
mouth), ini menjadi bentuk terbaik dari pemasaran dimana pelanggan
menghargai produk yang disediakan Restoran Bull Wings Factory sebagai
sesuatu yang menarik dan orang yang mengunjunginya tidak sabar untuk
menceritakan bagaimana produk yang ada di restoran tersebut kepada orang
lain.
Restoran Bull Wings Factory juga menawarkan potongan harga (diskon)
pada menu atau paket hemat pada hari tertentu yakni
a) Senin : San Miguel Night
Dimana pada hari Senin harga bir hanya Rp 15 000,-
b) Selasa : Wings Night
Pada malam Selasa harga ayam 1 potong Rp 2 000,-
c) Rabu : Paket rame-rame
d) Kamis: tidak ada potongan harga namun ada karaokean gratis dari sore
sampe malam hari.
e) Jumat : Carlsberg (Bir) buy 2 get 1 free dan ada Stand Up Comedy
f) Sabtu : tidak potongan harga namun ada live music dari sore sampe
malam
g) Minggu : -
Selain yang terdapat diatas, masih ada paket hemat yang ditawarkan
Restoran Bull Wings Factory yaitu nasi, 3 sayap, minum dengan harga
Rp 15 000,- pada hari Senin sampai Kamis.
4) Tempat
Tempat yang dipilih oleh Bull Wings Factory sudah lumayan tepat karena
berada di tempat keramaian, yaitu dekat dengan Kampus Institut Pertanian
Bogor Program Diploma dan Magister. Restoran Bull Wings Factory
menawarkan produknya secara langsung pada konsumen. Pesanan dine in
maupun take away diambil langsung oleh konsumen ke restoran. Restoran
ini sebenarnya sudah memiliki layanan delivery order, akan tetapi layanan
ini hanya dilakukan jika ada pemesanan waktu dan jarak tertentu. Jangkauan
wilayah delivery order berada disekitar wilayah Baranangsiang saja. Namun,
layanan ini belum benar-benar dimantapkan dan hanya dilakukan jika ada
konsumen yang meminta. Layanan delivery order masih kurang dan
cenderung hanya sebagai fasilitas tambahan saja, sehingga pelaksanaanya
belum dilakukan dengan serius. Padahal saat ini kebutuhan layanan delivery
order sangat dibutuhkan, mengingat waktu konsumen yang terbatas untuk
datang ke restoran.
49

Letaknya yang strategis dan mudah dijangkau menjadi kekuatan restoran


dalam melakukan usahanya. Selain itu, tempat Bull Wings Factory yang
nyaman juga menjadi kekuatan agar konsumen ingin mengunjunginya
sehingga tidak melakukan pembelian dengan layanan delivery order. Desain
restoran ini sangat unik yaitu dengan pernak-pernik seperti kepala banteng,
buah-buahan yang diawetkan, dan logo Harley Davidson. Didukung dengan
lampu-lampu yang redup dan ada meja bar. Ini sangat membuat Restoran
Bull Wings Factory semakin memunculkan suasana kebarat-baratan
(western).
5) Orang
Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan.
Karyawan merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan
merupakan faktor intern yang memiliki peran yang cukup besar dalam
mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh pelanggan. Pelayanan yang ramah,
baik, dan sopan akan membuat pelanggan nyaman dan ingin mengunjungi
restoran itu kembali. Karyawan harus dibekali dengan pengetahuan yang
cukup mengenai keadaan restoran, mulai dari produk sampai fasilitas yang
disediakan oleh Restoran Bull Wings Factory. Hal ini dimaksudkan jika
terjadi keluhan dari konsumen, maka dapat diatasi dengan memberikan
jawaban yang memuaskan. Maka komunikasi antar karyawan dengan
karyawan serta antar karyawan dengan konsumen sangat penting dalam
menjalin hubungan baik. Berdasarkan hasil dari penelitian dan
pengembangan yang dilakukan pihak Restoran Bull Wings Factory, bahwa
pelayanan restoran sangat memuaskan konsumen, yaitu pelayanan yang
ramah, menerima keluhan dari konsumen, dan pengetahuan mengenai
restoran cukup baik.
6) Proses
Proses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinir dengan baik
untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada kosumen.
Restoran merupakan salah satu industri boga yang tidak hanya menjual
produk berupa barang, karena juga menjual jasa berupa pelayanan kepada
konsumen. Strategi proses yang telah diterapkan oleh Restoran Bull Wings
Factory yaitu kecepatan pelayanan seperti kecepatan dalam penyajian
hidangan, kecepatan dalam melakukan transaksi dengan konsumen. Selain
itu, karyawan juga harus mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi
keluhan atau masalah dengan konsumen terutama yang berhubungan dengan
produk. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan
konsumen terhadap restoran. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk
restoran harus diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen.
Maka diharapkan dengan adanya keluhan dari konsumen dapat menjadi
masukan yang penting untuk Restoran Bull Wings Factory.
7) Fisik
Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang diberikan oleh
Restoran Bull Wings Factory seperti adanya sarana pendukung, desain
bangunan, dan dekorasi bangunan. Sarana pendukung yang diberikan
meliputi area parkir yang dapat digunakan untuk kendaraan beroda dua dan
empat, layanan hotspot, adanya toilet, dan tempat cuci tangan. Selain itu,
Restoran Bull Wings Factory juga menyediakan live music, karokean, dan
50

stand up comedy. Fasilitas yang ada di restoran ini sudah cukup lengkap,
dapat dilihat bahwa sebagian konsumen mengunjungi restoran karena
fasilitas yang disediakkan.

Keuangan
Keuangan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam setiap
usaha, begitu juga Restoran Bull wings Factory. Kondisi keuangan sering
dianggap sebagai ukuran terbaik dari posisi bersaing perusahaan. Analisa
keuangan memberikan ukuran mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan
kinerjanya di tahun yang sebelumnya. Tujuan lain dilakukannya analisis keuangan
perusahaan adalah untuk membantu memperlihatkan kelemahan dan kekuatan
dalam bidang fungsional lain dari sudut pandang operasi dan strategi. Analisa
keuangan juga dapat dilakukan untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi dan mengetahui seberapa besar keuntungan yang
diperoleh selama melakukan proses produksi dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Selain itu, keuangan berkenaan dengan bagaimana perusahaan
mendapatkan modal usaha. Modal tidak hanya dalam bentuk uang tetapi juga
termasuk lahan, bangunan, dan alat-alat produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Modal yang digunakan pun dapat berasal dari modal sendiri ataupun modal
pinjaman. Pada Restoran Bull Wings Factory, modal yang digunakan untuk
mendirikan usaha berasal dari modal sendiri yaitu modal dari pemilik restoran.
Modal usaha awal untuk restoran ini sebesar 500-700 juta rupiah. Dalam
mendirikan usahanya, Restoran Bull Wings Factory tidak menghadapi
permasalahan, namun untuk mengembangkan usahanya, restoran ini menghadapi
masalah. Oleh sebab itu, perlu dilakukan peningkatan target penjualan dan
peminjaman pada lembaga keuangan.
Restoran Bull Wings Factory saat ini belum melakukan pencatatan
keuangan secara akuntansi, karena tidak ada tenaga kerja yang khusus menangani
keuangan seperti manager keuangannya. Pencatatan keuangan masih dilakukan
oleh manajer operasional. Pencatatan yang dilakukan pada setiap bagian seperti
produksi, pemasaran, penjualan, pembelian bahan baku, dan lain-lain, namun
belum sempurna karena masih banyak tugas dan tanggung jawab dari manager
operasional sendiri. Pencatatan ini dilakukan sebisa mungkin setiap hari dan
dilaporkan pada pemilik setiap minggunya. Ini termasuk salah satu kelemahan
dari Restoran Bull Wings Factory. Berdasarkan wawancara dengan pihak restoran,
keadaan keuangan yang dialami menunjukkan perkembangan yang stabil
meskipun dalam beberapa bulan marjin keuntungan yang diperoleh oleh restoran
mengalami tren yang cenderung menurun.

Produksi dan Operasi


Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan
jasa yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Selain itu fungsi produksi
dan operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang mengubah input menjadi
barang atau jasa. Aktivitas produk dan operasi sering kali mempresentasikan
bagian terbesar dari aset manusia dan modal suatu organisasi. Oleh karena itu,
kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
51

1) Pemesanan dan penerimaan barang dan bahan baku


Restoran Bull Wings Factory memenuhi kebutuhan bahan baku sebagian di
impor dari Amerika dan Meksiko seperti cheese sauce, ranch chili, texas hot
sauce, jala peno, tortilla floor, dan lain-lain yang dipadukan dengan bahan
baku lokal yang dominan dan halal dalam pembuatan resepnya dan
kandungannya. Selain itu kentang yang digunakan untuk makanan snack
juga di impor dari Amerika. Pemasok bahan baku utama adalah pedagang
lokal dari unit usaha kecil menengah dengan sistem pembelian langsung dan
masih segar (tidak dibekukan). Bahan baku utama adalah sayap ayam,
dimana sayap ayam yang menjadi ciri khas Restoran Bull Wings Factory
sehingga kualitas dan standarnya harus benar-benar terjaga. Pemesanan
ayam yang dilakukan tergantung penjualan setiap minggunya, namun stock
minimal ayam tersedia di Restoran Bull Wings Factory sebanyak 23
kilogram.
Bahan baku lainnya seperti sayuran dapat diperoleh dari pasar tradisional di
Kota Bogor. Pemesanan dapat dilakukan melalui seorang pemasok lokal
setiap hari. Sayuran yang digunakan masih segar, bersih dan hygiene karena
restoran berkomitmen dengan pemasok agar bahan baku yang masuk ke
resto sudah dalam keadaan bersih terbebas dari bahan kimia serta hazard
lainnya, sedangkan sebagian buah-buahan di impor dari China. Selain itu,
bahan baku untuk minuman seperti zat pewarna di impor dari Prancis.
Alasan Restoran Bull Wings Factory memiliki langganan pasar untuk
membeli bahan baku adalah karena mempunyai kualitas yang baik dan
adanya kepercayaan terhadap pemasok. Jika telah mempunyai langganan
maka perusahaan tidak perlu cemas dengan masalah kekurangan bahan baku.
2) Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku
Restoran Bull Wings Factory memperhatikan prosedur penyimpanan bahan
baku. Bahan baku yang datang terlebih dahulu diproses lebih awal. Hal ini
dilakukan untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadaluarsa atau
tidak layak karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Penyimpanan
bahan baku juga disesuaikan dengan jenis, bentuk, dan fungsinya masing-
masing. Metode ini disebut dengan decoy sistem. Bahan baku ayam
disimpan dalam freezer dengan suhu -15 sampai -200C (pembekuan).
Sementara bahan baku lain seperti sayuran, buahan, bumbu dapur setengah
jadi, dan saus yang akan diracik disimpan dalam cool storage dengan suhu 8
sampai 170C (pendinginan). Untuk bahan kering disimpan dalam box
dengan suhu ruangan 250C. Untuk es krim disimpan dalam frezer, namun
suhunya tidak disamakan dengan pembekuan ayam, es batu diproduksi
secara kontinu dengan alat khusus ice maker.
3) Pengolahan Bahan Makanan
Restoran Bull Wings Factory mengolah bahan baku menjadi makanan siap
saji dalam keadaan fresh, artinya seluruh masakan tersebut hanya akan
dimasak setelah ada pesanan konsumen. Kegiatan proses produksi untuk
membuat satu porsi chicken wings sampai dihidangkan kepada konsumen
memerlukan waktu sekitar kurang lebih 15 menit. Proses pengolahan menu
restoran harus melalui serangkaian tahap yang telah diatur dalam SOP, yaitu :
a) Proses soaking, yaitu proses perendaman peralatan makan dan minum
dengan air hangat setelah dibersihkan dan dicuci. Proses ini dilakukan
52

selama 8-12 jam untuk menjaga kesterilan peralatan tersebut. Setelah


disoaking, peralatan tersebut kembali dicuci dan dikeringkan.
b) Proses thawing, yaitu proses melunakkan suatu bahan beku menjadi fresh
atau lunak agar siap diolah menjadi makanan, dengan cara menaikkan
suhu sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan baku yang dithawing
diprediksi untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya.
c) Proses thawing dilakukan dengan memindahkan bahan beku ke cool
strorage selama 8-12 jam.
d) Proses dusting, yaitu pelapisan ayam dengan tepung tapioka.
e) Proses parting dan boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian
bahan baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses.
boneless adalah pemotongan ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses
parting dan boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
f) Proses saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon
dengan minyak goreng sedikit selama 5-15 menit.
g) Proses topping, yaitu bahan jadi dengan saus yang unik.
h) Proses garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk
sedemikian rupa dan diletakkan diatas atau disamping makanan jadi.
Proses ini bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi.
Proses produksi yang dilakukan Restoran Bull Wings Factory sangat
terjamin keamanan dan kebersihannya. Hal ini diatur dalam SOP perusahaan
yang juga mengatur standar kebersihan lingkungan dan karyawannya.
4) Pelayanan Konsumen
Konsumen yang datang akan dibukakan pintu restoran oleh waiter/ss dan
dipersilahkan duduk ketempat yang tersedia sesuai jumlah konsumen.
Kemudian pemesanan akan dilayani oleh waiter/ss dengan layanan table
service. Waiter/ss akan memesan makanan ke bagian dapur dengan alat
berupa mesin komputer dengan layar sentuh. Bill (tagihan) akan diantarkan
oleh waiter/ss setelah konsumen meminta biilnya. Untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan, Restoran Bull Wings Factory
sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan, keramahtamahan,
ketepatan penyampaian produk, penanganan pelanggan yang baik, produk
yang berkualitas, dan kecepatan dalam memberikan pelayanan.
Dalam kegiatan operasionalnya, terkadang pihak manajemen mendapatkan
keluhan dari konsumen. Apabila ada keluhan dari konsumen, misalnya
taking order atau menunggu terlalu lama dan kurangnya keramahtamaan
dari waiter/ssnya, akan langsung ditangani oleh outlet manager.

Penelitian dan Pengembangan


Penelitian dan pengembangan merupakan faktor yang mempengaruhi
pengembangan produk, baik dari segi bentuk, kualitas maupun appearance dari
suatu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, Restoran Bull Wings Factory terus
melakukan penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas produk.
Perbaikan kualitas produk dilakukan berdasarkan kritik maupun saran dari
konsumen yang dilakukan Restoran Bull Wings Factory secara berkala.
Potensi sumber daya manusia yang tinggi untuk meningkatkan mutu produk
sehingga Restoran Bull Wings Factory bertanggung jawab penuh atas kualitas
input (bahan baku) maupun output secara keseluruhan. Pengawasan terhadap
53

mutu sangat penting sekali untuk menarik kepercayaan konsumen, maka dari itu
Bull Wings Factory selalu melakukan diversifikasi produk agar produknya lebih
variatif lagi, contoh nyata yang telah dilakukan dalam bidang pengembangan
produknya yaitu beef quesadilla dan shrimp quesadilla. Produk ini tidak berbahan
baku ayam, namun pihak Bull Wings Factory memilih daging sapi dan udang agar
konsumen lebih bervariasi memilih menu makanan. Meskipun begitu, chicken
wings tetap sebagai makanan utama di Restoran Bull Wings Factory. Selain itu
juga ada paket hemat yang baru dikembangkan oleh pihak restoran yaitu bull
burger, fish n chips, dan philly cheese steak dengan harga Rp 25 000,-.
Pengembangan produk ini dilakukan karena bertujuan untuk memuaskan
konsumen sehingga konsumen lebih banyak pilihan menu makanan.
Selain dibutuhkan pengembangan terhadap produk, juga diperlukan
pengembangan terhadap usaha Restoran Bull Wings Factory di luar Kota Bogor,
karena Restoran Bull Wings Factory yang terdapat di Bogor merupakan restoran
pertama yang didirikan. Setelah melihat perkembangan usaha yang terdapat di
Bogor, pihak Bull Wings Factory ingin mengembangkan usahanya yaitu di
Tanggerang dan Bandung, namun usaha yang di Bandung belum terealisasikan.
Dalam hal ini, pihak Restoran Bull Wings Factory seharusnya melakukan
pengamatan dan kajian terlebih dahulu mengenai lingkungan usaha di Kota
Bandung. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada upaya yang kontinu untuk
mencapai tujuan tersebut.

Sistem Informasi Manajemen


Kemajuan teknologi dewasa ini menimbulkan besar-besaran dalam hidup
manusia. Manusia dapat mengakses segala sesuatu dan memenuhi kebutuhannya
dengan cepat. Kegunaan dari sistem informasi manajemen adalah untuk
meningkatkan kinerja sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan
manajerial (David 2009). Sebuah sistem informasi manajemen yang efektif
mengumpulkan, mengodekan, menyimpan, menyintesis, dan menyajikan
informasi sedemikian rupa sehingga mampu menjawab berbagai pertanyaan
operasi dan strategi. Inti dari sistem informasi manajemen adalah basis data yang
berisi beragam dokumen dan data yang penting bagi manajer.
Restoran Bull Wings Factory dalam kegiatan manajerial sudah didukung
dengan sistem informasi yang berbasis komputer. Untuk kelancaran kegiatan
manajerial, Restoran Bull Wings Factory dilengkapi oleh 3 unit komputer yaitu 1
cash register untuk cashier dan 2 untuk pemesanan menu, 1 laptop untuk manajer
operasional, dan 1 untuk outlet manajer. Selain itu, Restoran Bull Wings Factory
juga mempunyai alamat website, facebook, dan twitter. Sistem informasi
manajemen berfungsi untuk memberikan informasi secara cepat pada konsumen,
namun situs ini belum dikelola dengan baik oleh pihak restoran. Masih banyak
informasi-informasi yang tidak tersedia. Dengan demikian, sistem informasi
manajemen yang dimiliki restoran ini belum dapat memberikan manfaat yang
optimal bagi pengguna restoran.
54

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar


perusahaan yang secara langsung atau tidak lansung dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman
dan peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis,
sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat membantu
perusahaan mencapai daya saing strategis. Lingkungan eksternal terdiri dari
lingkungan yang bersifat umum dan lingkungan industri.

Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah faktor lingkungan eksternal yang merupakan
lingkungan jauh operasional perusahaan. Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari
faktor-faktor yang bersumber dari luar dan biasanya tidak berhubungan dengan
situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan jauh dipengaruhi oleh
faktor ekonomi, sosial budaya, teknologi, politik, pemerintah, dan hukum.
1) Ekonomi
Ekonomi merupakan sebuah indikator perkembangan suatu negara. Faktor
ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya tarik potensial dari
beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku bunga naik, dana yang
diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal atau tidak tersedia.
Ketika tingkat suku bunga naik, pendapatan diskresioner menurun dan
permintaan akan barang diskresioner pun turun. Ketika harga saham naik,
permintaan akan ekuitas sebagai sumber modal bagi pengembangan pasar
meningkat.
Keadaan ekonomi yang baik akan mendorong perkembangan suatu industri,
sementara keadaan ekonomi yang kacau akan berimbas pada kenaikan BBM.
Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu
perusahaan dan industri. Jika terjadi inflasi maka akan berpengaruh terhadap
kenaikan bahan baku. Hal ini yang dikhawatirkan oleh pihak Restoran Bull
Wings Factory, karena dengan adanya kenaikan harga BBM, secara
otomatis harga bahan baku dipasar pun mengalami peningkatan. Kondisi ini
mempersulit pihak restoran untuk melakukan penetapan harga pada
penjualan produknya.
Kota Bogor merupakan kota tujuan wisata dan memiliki aktivitas
perdagangan, perhotelan, dan restoran yang relatif tinggi. Selain itu, Bogor
juga dikenal sebagai pusat jajanan dan makanan serta saat ini berkembang
pula secara cepat pertokoan mall dan factory outlet. Hal ini tercermin dari
besarnya kontribusi sektor tersebut pada peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi Kota Bogor (Gambar 9).
55

Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Gambar 9 Laju pertumbuhan ekonomi Kota Bogor


Sumber: BPS Bogor (2012)

Peningkatan Laju Pertumbuhan Ekonomi juga diikuti dengan semakin


meningkatnya Indeks Daya Beli tahun 2011 berada pada kisaran 67.83 poin
atau naik meningkat 3.4 poin dari pencapaian tahun 2010 sebesar 64.43 poin.
Semakin meningkatnya daya beli masyarakat, hal ini akan memberikan
peluang berkembang yang tinggi bagi usaha restoran. Meningkatnya daya
beli masyarakat maka proporsi anggaran untuk rekreasi dan mengunjungi
restoran atau rumah makan akan semakin besar.
2) Sosial Budaya
Pada era globalisasi seperti ini mengakibatkan gaya hidup masyarakat
cenderung bergeser ke arah yang lebih modern, dengan mempertimbangkan
efektifitas dan efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan. Kesibukan yang padat
membuat banyak orang lebih menyukai hal-hal yang praktis dan lebih ingin
menghabiskan waktu luang diluar rumah. Fungsi restoran saat ini tidak
hanya sebagai tempat makan, tetapi juga sebagai tempat berkumpul.
Sosial budaya masyarakat Kota Bogor sangat heterogen, hal ini
mengakibatkan perkembangan budaya pun semakin meningkat. Kota Bogor
merupakan wilayah dengan mayoritas penduduk bersuku bangsa sunda,
namun saat ini keanekaragaman suku bangsa penduduk Kota Bogor semakin
bertambah dengan banyak suku etnis Arab, Eropa, Tionghoa, Jawa Betawi,
Batak, Padang dan lain-lain. Salah satu faktor sosial yang berpotensi
terhadap penciptaan pangsa pasar bagi setiap bidang usaha di suatu wilayah
adalah peningkatan pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk Kota
Bogor dari tahun ke tahun menunjukkan tren yang terus meningkat dan akan
mengakibatkan peningkatan pada permintaan masyarakat terhadap makanan
jadi.
Peningkatkan permintaan akan makanan jadi menjadi peluang bagi
pengusaha untuk membuka bisnis restoran. Pelayanan yang baik, variasi
menu makanan yang banyak, citarasa dan kelezatan makanan, kecepatan
dalam penyajian, lokasi yang strategis, dan harga yang bersaing menjadi
indikator bagi suatu restoran. Peningkatan populasi ini dapat dimanfaatkan
oleh pihak pengelolah restoran yang ada di Kota Bogor untuk memperoleh
pangsa pasar dan keuntungan yang lebih besar.
56

3) Teknologi
Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan suatu usaha.
Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang pesat
dalam mendorong restoran menjadi lebih baik. Kemajuan teknologi dapat
secara drasmatis mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor,
pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran, dan posisi
kompetitif organisasi. Adaptasi tinggi terhadap perubahan teknologi akan
membantu usaha restoran untuk menciptakan pasar baru, pengembangan
produk, pengaktifan biaya, serta keunggulan tersendiri diantara pesaingnya.
Perkembangan teknologi saat ini merupakan peluang besar bagi
pengembangan usaha restoran. Saat ini, restoran tidak hanya berfungsi
sebagai tempat makan, namun juga sebagai tempat berkumpul. Oleh karena
itu, banyak restoran yang menawarkan banyak fasilitas, termasuk teknologi,
untuk membuat pengunjung nyaman dan merasa betah. Perkembangan
teknologi yang digunakan Restoran Bull Wings Factory antara lain wifi dan
music player
4) Politik, Pemerintah dan Hukum
Politik dan hukum yang terdiri dari undang-undang dan kebijakan
pemerintah, lembaga pemerintah, dan kelompok yang berpengaruh pada
keputusan penyusunan strategi usaha. Kebijakan politik mempunyai dampak
yang sangat penting bagi para pengusaha. Kebijakan politik yang baik akan
menciptakan iklim usaha yang kondusif dan sebaliknya jika kebijakan yang
terjadi kurang baik, maka akan sangat tidak menguntungkan bagi
perusahaan, sedangkan kebijakan pemerintah memiliki pengaruh terhadap
pertumbuhan setiap sektor perekonomian. Stabilitas negara dapat
mempengaruhi ketenangan masyarakat yang akhirnya juga dapat
mempengaruhi sektor perekonomian. Salah satu bentuk dari kebijakan
pemerintah adalah dalam menaikan harga bahan bakar minyak. Ini akan
mengakibatkan peningkatan harga bahan baku seperti ayam, sayuran, buah-
buahan, dan bumbu-bumbu yang digunakan. Peningktan harga bahan baku
merupakan sebuah ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory.
Kota Bogor dalam wilayah Jabotabek yang memiliki kependudukan sangat
penting. Dalam Instruksi Presiden No. 13 Tahun 1976, disebutkan bahwa
Jabotabek merupakan kawasan yang mempunyai arti dan kedudukan
strategis pada tata ruang nasional. Selain itu, Kota Bogor yang letaknya
dekat dengan Jakarta dan memiliki tempat-tempat wisata yang indah,
membuat pemerintah daerah mengembangkan sektor-sektor yang
menjanjikan, terutama pada sektor perdagangan. Hal ini dibuktikan dengan
dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Bogor No. 2 Tahun 2004 tentang
rencana strategis pemerintahan Kota Bogor 2003-2008. Peraturan ini jelas
akan sangat berdampak pada potensi periwisata, seni, dan budaya serta
meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan, serta meningkatkan
kunjungan wisata Kota Bogor. Hal ini merupakan suatu peluang karena
Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata dan juga transit menuju Kota atau
Kabupaten lain dan sarana transportasi yang cukup baik, mampu
membangkitkan sektor makanan.
Seiring dengan peningkatan jumlah usaha pendukung industri pariwisata di
Kota Bogor, pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi.
57

Pasal 12 Perda Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan


Usaha Kepariwisataan mengatur perizinan badan usaha atau perorangan
yang mengajukan usaha kepariwisataan wajib dikenakan retribusi. Peraturan
ini dilaksanakan berdasarkan UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak
Retribusi Daerah, dimana tarif yang akan dikenakan pada konsumen sebesar
10 persen dari total pesanan.
Adanya peraturan dan perundang-perundang yang jelas, serta dukungan
besar pemerintah terhadap usaha restoran telah mampu menciptakan
atmosfer lingkungan politik dan hukum yang aman bagi usaha restoran,
sehingga dengan adanya peraturan tersebut dan melihat lingkungan Kota
Bogor yang kondusif mendukung pertumbuhan usaha restoran.

Lingkungan Industri
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan perusahaan, salah
satu faktor tersebut berasal dari luar lingkungan atau disebut dengan lingkunga
eksternal. Lingkungan industri menggambarkan posisi perusahaan di tengah
persaingan yang ada di dalam industri yang digelutinya. Lingkungan ini
dijelaskan oleh Model Lima Kekuatan Porter melalui kombinasi lima kekuatan,
yaitu pendatang baru yang potensial, pesaing-pesaing industri, adanya produk
pengganti atau substitusi, kekuatan tawar menawar pemasok, dan kekuatan tawar
menawar pembeli.
1) Pendatang Baru yang Potensial
Keberadaan suatu industri pasti tidak akan lepas dari ancaman masuknya
pendatang baru, sehingga masuknya perusahaan pendatang baru dapat
berimplikasi terhadap perusahaan yang telah ada, misalnya perebutan
pangsa pasar atau perebutan sumber daya produksi. Akan tetapi, ancaman
masuknya perusahaan pendatang baru tergantung dari hambatan masuk dan
kemampuan para pendatang baru tersebut dalam merespon hambatan masuk
yang ada.
Terlepas dari hambatan bagi masuknya perusahaan baru tersebut,
perusahaan baru kadang masuk ke industri dengan produk yang berkualitas
tinggi, harga lebih murah, dan sumber daya pemasaran yang substansial.
Oleh sebab itu, perlu mengidentifikasi perusahaan-perusahaan baru yang
berpotensi masuk ke pasar, memonitor strategi perusahaan saingan baru,
menyerang balik jika diperlukan, serta memanfaatkan kekuatan dan peluang
yang ada. Ketika ancaman perusahaan baru yang masuk kepasar kuat,
perusahaan yang telah ada umumnya memperkuat posisi dan mengambil
tindakan untuk menghambat perusahaan baru tersebut.
Perkembangan penduduk yang terus meningkat dan mobilitas yang cepat
dapat meningkatkan potensi pasar. Peluang ini dimanfaatkan oleh para
pembisnis untuk membuka usaha terutama di sektor pangan, ini merupakan
salah satu alasan masuknya pendatang baru, dengan masuknya pendatang
baru maka persaingan akan semakin meningkat. Restoran Bull Wings
factory telah mengetahui akan hal ini, sehingga untuk menghadapi ancaman
masuknya para pendatang baru perlu menerapkan strategi dengan cara
meningkatkan kepuasaan konsumennya. Untuk meningkatkan kepuasaan
konsumen, pihak restoran lebih memperhatikan kualitas produk, pelayanan
58

yang baik dan inovasi produk. Inovasi produk adalah cara-cara agar dapat
unggul dari pesaing.
2) Persaing-persaingan Industri
Pada tahun 2011 terdapat 219 restoran dalam berbagai bentuk pengelolaan
di Kota Bogor. Jumlah ini diperkirakan akan semakin meningkat karena
melihat Kota Bogor merupakan daerah wisata yang banyak pengunjung baik
dari dalam maupun luar Bogor. Hal ini akan menjadi sebuah peluang bagi
pebisnis untuk mengembangkan usaha restoran. Jumlah restoran yang
semakin banyak menyebabkan tingkat persaingan usaha restoran semakin
tinggi. Kondisi ini merupakan ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory
yang akan mempengaruhi jumlah konsumen. Restoran yang sejenis dengan
Restoran Bull Wings Factory di Kota Bogor, antara lain King Roasted dan
Richeese Factory. Restoran tersebut saat ini menjadi pesaing utama
Restoran Bull Wings Factory dalam menyediakan menu masakan asing. Hal
ini yang menuntut Restoran Bull Wings Factory perlu melakukan strategi
pengembangan yang tepat untuk mempertahankan restorannya dari pesaing-
pesaing yang ada.
3) Adanya Produk Pengganti
Salah satu ancaman lain adalah produk substitusi, produk substitusi adalah
produk pengganti atau dapat juga dikatakan produk yang berbeda, tetapi
sifatnya menggantikan dengan apa yang dibuat dan dipasarkan oleh anggota
industri, serta dapat memenuhi kebutuhan. Produk substitusi ini juga
menjadi suatu ancaman bagi para pembisnis, sehingga pihak restoran harus
dapat mengatasi hal ini dengan baik. Menurut David (2009) cara terbaik
untuk mengukur kekuatan-kekuatan pangsa pasar produk substitusi adalah
dengan penelitian terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk-produk
tersebut serta rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan kapasitas
produksi dan penetrasi pasar.
Restoran Bull Wings Factory merupakan restoran penyedia makanan dengan
menu kontinental. Ancaman produk pengganti yang diperhitungkan oleh
restoran ini adalah restoran tradisional dan restoran dengan masakanan khas
Indonesia. Adanya produk pengganti membuat pelanggan membandingkan
kualitas, appearance, dan harga produk dengan produk subtitusinya. Oleh
sebab itu, pihak restoran perlu melakukan strategi yang tepat serta terus
meningkatkan kualitas dari produk dan keunikan sausnya. Selain itu, perlu
mengetahui keinginan konsumen akan produk yang ditawarkan.
4) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Pemasok menyediakan dan menawarkan input yang diperlukan untuk
memproduksi barang atau menyediakan jasa oleh industri atau perusahaan.
Organisasi di dalam industri bersaing antar satu dengan lainnya untuk
mendapatkan input seperti bahan baku. Kekuatan tawar menawar pemasok
dapat mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, khususnya
ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit
bahan baku pengganti yang bagus dan biaya untuk mengganti bahan baku
sangat tinggi.
Para pemasok dapat berada pada posisi tawar menawar yang kuat, dalam arti
mereka dapat menaikan harga bahan baku yang dipasoknya atau
menurunkan mutu bahan yang diperlukan para pelanggan, para pemasok
59

dapat dikatakan kuat jika pemasok menguasai produk atau bahan baku
tertentu. Bahan baku tersebut sulit ditemukan produk subtitusinya, dan
pembeli bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Para pemasok
yang kuat akan sangat merugikan pihak pembeli, yakni perusahaan pengolah.
Restoran Bull Wings Factory memenuhi kebutuhan bahan baku sebagian di
impor dari Amerika dan Meksiko, seperti cheese sauce, ranch chili, texas
hot sauce, jala peno, tortilla floor dan lain-lain yang dipadukan dengan
bahan baku lokal yang dominan, halal dalam pembuatan resepnya dan
kandungannya. Selain itu, kentang yang digunakan untuk makanan snack
juga di impor dari Amerika, sedangkan bahan baku utama seperti ayam
lokal dipasok oleh pedagang lokal dari unit usaha kecil menengah dengan
sistem pembelian langsung dan masih segar (tidak dibekukan) dan sayuran
dari pasar tradisional yang berada disekitaran Kota Bogor. Dalam hal ini,
Restoran Bull Wings Factory memiliki posisi tawar menawar yang kuat,
karena restoran ini menetapkan setiap pemasok yang ingin bekerjasama
dengan pihak perusahaan. Pemasok yang dipilih juga melihat kualitas
produknya dan harus sesuai dengan kualitas standar yang sudah ditetapkan
oleh pihak Restoran Bull Wings Factory, serta mampu memberikan pasokan
secara kontinu, namun jika terjadi kenaikan harga bahan baku akan
mengakibatkan peningkatan harga produk yang ditawarkan, ini merupakan
salah satu ancaman bagi Restoran Bull Wings Factory.
5) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Konsumen yang datang ke Restoran Bull Wings Factory memiliki kekuatan
tawar menawar yang kuat dan ini juga dapat menjadi ancaman bagi restoran.
Hal ini dikarenakan Restoran Bull Wings Factory bukan satu-satunya
restoran atau rumah makan yang menyajikan menu dengan makanan asing.
Daya tawar yang cukup kuat dapat juga menekan harga produk Bull Wings
Factory, menuntut restoran untuk tetap mempertahankan kualitas cita rasa
dan keunikan dari produk. Konsumen selalu mengutamakan kualitas produk
dan pelayanan yang sebaik-baiknya. Oleh sebab itu, konsumen bebas
memilih restoran sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini mengakibatkan pihak
Restoran Bull Wings Factory mengalami persaingan harga dengan restoran
sejenis.

FORMULASI STRATEGI

Formulasi strategi atau sering disebut perencanaan strategi merupakan


proses penyusunan perencanaan jangka panjang formulasi strategi diperoleh
melalui analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Pengenalan akan
faktor eksternal dan internal akan menghasilkan strategi pokok yang perlu
diimplementasikan oleh perusahaan.
60

Identifikasi Faktor Eksternal dan Internal

Analisis lingkungan perusahaan dilakukan dengan cara pengamatan di


lapang dan wawancara secara interaktif dengan operational manager Restoran
Bull Wings Factory, diperoleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor strategis
internal meliputi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki Restoran Bull Wings
factory. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah:
1) Lokasi usaha yang strategis
Lokasi tempat usaha yang strategis mempengaruhi kelancaran suatu lokasi.
Restoran Bull Wings Factory terletak di Jalan Kumbang No. 1 Bogor
Tengah, yang jalan ini juga terhubung dengan Kampus Institut Pertanian
Bogor (IPB) – Program Diploma dan Magister. Restoran ini dikatakan
strategis karena dekat dengan kampus IPB dan tidak jauh dari jalan raya.
2) Kualitas produk
Pihak Restoran Bull Wings Factory mengutamakan mutu produk yang
dihasilkan, baik dari cita rasa maupun penampilan produk. Oleh sebab itu,
untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan, pihak restoran menggunakan
bahan baku yang berkualitas dan tidak menggunakan bahan pengawet.

3) Perusahaan merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing


Produk di Restoran Bull Wings Factory sangat unik dengan 12 saus yang
berbeda keunikan rasanya setiap jenis saus. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
chef yang mempunyai pengalaman berpuluh-puluh tahun di Amerika,
sehingga restoran ini merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing.
4) Pelayanan yang ramah dan memuaskan konsumen
Suatu usaha akan lancar apabila dalam menjual produk dan pelayanan dalam
transaksi sangat memuaskan konsumen. Jika pelayanan dapat memuaskan
konsumen, maka loyalitas konsumen terhadap restoran akan meningkat.
5) Kecepatan dalam penyajian
Kecepatan dalam penyajian sangat mempengaruhi kegiatan penjualan.
Konsumen akan merasa puas apabila kecepatan dalam penyajian tepat
waktu atau tidak menunggu terlalu lama.
6) Tenaga kerja yang terampil terutama bidang produksi
Tenaga kerja merupakan bagian penting dalam melakukan usaha apalagi di
bidang produksi. Tenaga yang terampil dalam bidang produksi dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memasak masakan yang mempunyai
ciri khas western yang akan ditawarkan.
7) Citarasa
Pihak restoran Bull Wings Factory mengutamakan cita rasa dari produk
yang dihasilkan. Keunikan dari cita rasa restoran ini menjadi kekuatan untuk
mengahadapi persaingan.
8) Hubungan yang terjalin antar pemilik dan karyawan
Suasana kerja dalam Restoran Bull Wings Factory lebih cenderung ke arah
kekeluargaan, sehingga komunikasi yang terjalin antara pemilik dan
karyawan tidak bersifat kaku. Kondisi ini dapat membuat para tenaga kerja
merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya, sehingga dapat menciptakan
loyalitas terhadap usaha yang dijalankan.
61

9) Penyediaan bahan baku utama


Penyediaan bahan baku utama berupa ayam, sayuran, buah-buahan, dan
kebutuhan lainnya berasal dari penyuplai atau pemasok yang telah bekerja
sama dengan Restoran Bull Wings Factory, sehingga restoran tidak
mengalami kekurangan bahan baku.
10) Memiliki hak paten dan sertifikasi halal dengan izin DepKes
Restoran yang mempunyai produk unggul dengan ciri khas makanan asing
sangat membutuhkan hak paten dan sertifikasi halal agar konsumen yang
akan mengkonsumsi produk tersebut tidak akan merasa cemas dalam
mengkonsumsinya.
11) Tempat yang nyaman
Tempat yang nyaman sangat mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi
suatu restoran. Restoran Bull Wings Factory mempunyai suasana yang
tenang dengan pelayanan yang ramah akan membuat konsumen nyaman di
restoran ini. Serta dengan adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti
wifi, musik, air conditioner (AC), stand up comedy, karoke, dan televition
(TV).
Faktor strategi internal berupa kelemahan yang dimiliki oleh Restoran Bull
Wings Factory yaitu:
1) Harga produk
Salah satu pertimbangan bagi konsumen untuk membeli suatu produk
adalah harga. Restoran Bull Wings Factory mempunyai harga cukup tinggi
karena segmentasi restoran ini adalah masyarakat menengah ke atas. Oleh
sebab itu, restoran ini masih terkendala dengan harga yang ditawarkan,
namun dibandingkan dengan restoran asing lainnya, Restoran Bull Wings
Factory merupakan salah satu restoran yang harganya masih bisa dijangkau.
2) Promosi
Promosi adalah suatu strategi yang dapat memperlancarkan usaha, namun
kegiatan promosi yang dilakukan belum meluas di seluruh Kota Bogor dan
masih terkonsentrasi di sekitar restoran.
3) Modal yang terbatas
Keterbatasan modal merupakan masalah klasik yang sering dihadapi oleh
suatu usaha, baik berskala besar maupun menengah ataupun kecil. Kondisi
ini terjadi pada Restoran Bull Wings Factory, dimana keterbatasan modal ini
menghambat restoran Bull Wings Factory untuk mengembangkan usaha
yang telah dijalankan.
4) Sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan
Pengelolaan keuangan oleh Restoran Bull Wings Factory masih dilakukan
secara sederhana, karena restoran ini tidak mempunyai tenaga kerja ahli
untuk menangani sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan.
5) Teknologi yang digunakan
Hasil dari wawancara dengan pihak restoran bahwa teknologi yang
digunakan dalam memproduksi makanan adalah semimodern, karena tidak
ada karyawan yang mengerti dalam penggunaan teknologi yang produksi
yang baru.
6) Target penjualan
Tingkat persaingan yang semakin tinggi mempengaruhi kemampuan untuk
mencapai target penjualan. Akibatnya pencapaian target penjualan
62

seringkali tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Target penjualan yang
dimaksud bukan target penjualan awal berdirinya restoran, namun target
penjualan yang mana restoran ingin mengembangkan usahanya.
Faktor peluang dan ancaman merupakan lingkungan eksternal perusahaan
yang keberadaanya tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Restoran Bull
Wings Factory harus mampu memanfaatkan peluang yang ada serta selalu siap
untuk mengantisipasi ancaman. Peluang bagi Restoran Bull Wings Factory
sebagai berikut :
1) Pertumbuhan jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang semakin meningkat dapat berimplikasi terhadap
peningkatan kebutuhan pangan. Kondisi ini dapat menjadi peluang bagi
Restoran Bull Wings Factory untuk mengembangkan usahanya. Hal ini
dikarenakan jumlah penduduk yang semakin meningkat merupakan pangsa
pasar yang potensial untuk memasarkan produknya.
2) Perubahan dan pola gaya hidup
Perubahan pola gaya hidup yang semakin berubah terutama untuk makan,
masyarakat ingin semuanya praktis, terutama untuk makanan siap saji. Hal
ini menjadi peluang bagi Restoran Bull Wings Factory. Minat masyarakat
terhadap kepraktisan dan perilaku belanja di luar rumah mendorong usaha
restoran di Kota Bogor. Kondisi seperti ini dapat meningkatkan daya beli
masyarakat terhadap makanan siap saji.
3) Posisi Kota Bogor sebagai tujuan wisata dan wilayah transit menuju kota
lain, kondisi ini mampu membangkitkan atau meningkatkan sektor makanan.
Hal ini dikarenakan Kota Bogor banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal
maupun wisatawan asing, sehingga dapat dijadikan peluang untuk
mengembangkan usaha restoran.
4) Kemajuan teknologi
Perkembanagan teknologi yang semakin pesat banyak dimanfaatkan
restoran untuk menciptakan keunggulan dibandingkan pesaingnya.
Kemajuan teknologi yang sangat cepat dapat memberikan kemudahan-
kemudahan bagi siapa saja, termasuk para pelaku usaha dalam
mengembangkan usahanya.
5) Kebutuhan pangan
Kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan
penduduk, ini menjadi peluang bagi Restoran Bull Wings Factory untuk
mengembangkan usahanya.
6) Pandangan masyarakat bahwa konsumsi makanan modern lebih bergengsi
dan berkualitas. Faktor ini akan mampu meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk mengkonsumsi makanan modern seperti makanan asing.
7) Pangsa pasar yang semakin luas
Jumlah penduduk Kota Bogor yang semakin tinggi merupakan peluang bagi
restoran untuk mengembangkan pangsa pasarnya ke skala yang lebih luas.
Faktor-faktor ancaman bagi Restoran Bull Wings factory adalah :
1) Harga bahan baku
Harga bahan baku yang meningkat akan menyebabkan kenaikan biaya
produksi restoran, sehingga berdampak pada penurunan tingkat keuntungan
dan pengurangan jumlah produksi.
63

2) Tingkat persaingan dengan restoran lain


Peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor yang semakin tinggi
menciptakan lingkungan persaingan yang semakin kompetitif.
3) Keberadaan produk subtitusi
Produk subtitusi bagi restoran ini adalah restoran tradisional dan oriental
food.
4) Loyalitas pelanggan terhadap merek produk
Konsumen bebas memilih restoran sesuai dengan kebutuhannya tanpa ada
biaya peralihan. Hal ini dikarenakan Restoran Bulll Wings Factory
menawarkan produknya dengan harga yang cukup tinggi.
5) Hambatan untuk masuk industri makanan relatif rendah
Pendatang baru dalam industri restoran dapat dengan mudah mendapatkan
akses untuk masuk kedalam industri.

Analisis Matriks IFE dan EFE

Proses selanjutnya di dalam merumuskan strategi pengembangan usaha


Restoran Bull Wings Factory dilakukan dengan analisis matriks EFE (External
Factor Evalution) dan (Internal Factor Evaluation). Analisis matriks IFE dan IFE
pada Restoran Bull Wings Factory diperoleh berdasarkan hasil identifikasi
kekuatan dan kelemahan sebagai elemen yang menyusun faktor internal restoran,
serta peluang dan ancaman sebagai komponen yang menyusun faktor eksternal.
Hasil yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE akan dimasukkan ke dalam
matriks IE (Internal Eksternal) untuk mengetahui posisi perusahaan saat ini dan
matriks SWOT untuk menghasilkan alternatif strategi.

Analisis Matriks IFE


Matriks IFE menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari
kekuatan dan kelemahan yang dihitung dengan rating dan bobot berdasarkan
kuesioner dari lima orang responden. Setiap responden (pakar) memberikan
penilaian bobot dan rating terhadap masing-masing faktor strategi internal
perusahaan. Setelah nilai bobot dan rating diperoleh, baru dapat diketahui nilai
tertimbang tiap variabel. Nilai tertimbang ini merupakan hasil perkalian nilai
bobot dan rating. Berdasarkan Tabel 9, analisis matriks IFE menghasilkan total
nilai tertimbang sebesar 3.281. Total nilai tertimbang ini menunjukkan bahwa
kemampuan restoran dalam merespon lingkungan internalnya diatas rata-rata. Hal
ini menunjukkan bahwa Restoran Bull Wings Factory memiliki posisi internal
yang mampu menggunakan kekuatan dan mengatasi kelemahan dengan baik.
Kekuatan utama dari restoran ini adalah kualitas produk dengan nilai tertimbang
0.255, sedangkan kelemahan utama restoran adalah teknologi yang digunakan
untuk produksi dengan nilai tertimbang 0.120.
64

Tabel 9 Matriks IFE Restoran Bull Wings Factorya


No Faktor strategi internal Bobot
Bobot Rating
A Kekuatan skor
1 Lokasi usaha penjualan yang strategis 0.067 3.600 0.240
2 Kualitas produk 0.067 3.800 0.255
Perusahaan merupakan pionir dalam
0.063 2.200 0.138
3 memproduksi makanan asing (western)
Pelayanan yang ramah dan memuaskan
0.061 4.000 0.244
4 konsumen
5 Kecepatan dalam penyajian 0.056 3.000 0.169
Tenaga kerja yang terampil terutama bagian 0.056 3.600 0.203
6 produksi
7 Citarasa 0.057 3.400 0.194
8 Hubungan baik antara pemilik dan karyawan 0.053 3.600 0.192
9 Penyediaan bahan baku utama 0.056 2.800 0.155
Memiliki hak paten dan sertifikasi halal
10 0.058 3.400 0.196
dengan izin Depkes
11 Tempat yang nyaman 0.058 3.600 0.210
B Kelemahan
12 Harga Produk 0.060 3.200 0.191
13 Promosi 0.058 4.000 0.231
14 Modal yang terbatas 0.056 2.400 0.133
Sistem pembukuan atau pengelolaan
0.060 3.000 0.181
15 keuangan
16 Teknologi yang digunakan 0.054 2.200 0.120
17 Target penjualan 0.061 3.800 0.231
Jumlah 1.000 3.281

Analisis Matriks EFE


Matriks EFE mengestimasi kondisi eksternal restoran yang terdiri dari
peluang dan ancaman. Langkah penyusunan matriks EFE hampir sama dengan
matriks IFE. Setiap responden memberikan penilaian bobot dan rating terhadap
masing-masing faktor strategis eksternal perusahaan. Berdasarkan Tabel 10,
analisis Matriks EFE yang dilakukan menghasilkan nilai tertimbang sebesar 2.644.
Peluang utama dalam lingkungan usaha restoran dengan nilai tertimbang terbesar
adalah pandangan masyarakat bahwa konsumsi makanan modern lebih bergengsi
dan berkualitas dengan nilai tertimbang sebesar 0.250, sedangkan ancaman utama
ditunjukkan oleh faktor ancaman dengan nilai tertimbang terkecil yaitu hambatan
untuk masuk industri makanan relatif rendah dengan nilai tertimbang 0.167.
65

Tabel 10 Matriks EFE Restoran Bull Wings Facrtorya


No Faktor strategi eksternal Bobot
Bobot Rating
A Peluang skor
1 Pertumbuhan jumlah penduduk 0.092 2.400 0.221
2 Perubahan dan pola gaya hidup 0.091 2.600 0.236
Posisi Kota Bogor sebagai tujuan wisata
dan wilayah transit menuju menuju kota 0.089 2.600 0.230
3 lain
4 Kemajuan teknologi 0.083 2.000 0.166
5 Kebutuhan pangan 0.081 2.600 0.216
6 Pandangan masyarakat bahwa konsumsi
makanan modern lebih bergengsi dan 0.078 3.200 0.250
berkualitas
7 Pangsa pasar yang semakin luas 0.081 3.000 0.244
B Ancaman
8 Harga bahan baku 0.091 3.400 0.309
Tingkat persaingan dengan restoran
0.081 2.6 0.193
9 lainnya
10 Keberadaan produk substitusi 0.079 2.400 0.189
Loyalitas pelanggan terhadap merek
0.085 2.600 0.221
11 produk
Hambatan untuk masuk industri makanan
12 0.070 2.400 0.167
relatif rendah
Jumlah 1.000 2.644

Analisis Matriks IE dan SWOT

Analisis Matriks IE (Internal-External)


Matriks IE merupakan perpaduan antara matriks IFE dan EFE, yang
dipetakan dengan grafik vertikal berupa satuan total bobot skor matriks EFE dan
grafik horizontal memetakan total bobot skor matriks IFE. Matriks IE
menggambarkan posisi perusahaan saat ini. Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga
bagian utama yang mempunyai dampak strategi yang berbeda. Bagian pertama
adalah perpaduan total bobot skor IFE-EFE yang tumbuh dalam sel I, II, atau IV
termasuk kedalam kondisi tumbuh dan bina, cocok jika penerapan strategi insentif
dan integratif. Bagian kedua adalah bagian sel III, V, atau VII yang berada pada
kondisi mempertahankan dan memelihara, sedangkan pada bagian ketiga adalah
sel IV, VIII, atau IX yang dapat memanfaatkan strategi panen atau divestasi.
Hasil nilai tertimbang yang diperoleh dari matriks IFE adalah sebesar 3.281,
sedangkan dari matriks EFE adalah 2.644. Melalui nilai tertimbang dalam matriks
IFE dan EFE, maka dapat digambarkan posisi perusahaan dalam matriks IE
dibawah ini.
66

SKOR TOTAL IFE

Kuat Rata-rata Lemah


4.0 3.0 2.0 1.0
Tinggi
3.0-4.0 I II III
Grow and Build Grow and Build Hold and
3.0 Maintain
Rata-rata
2.0-2.99 IV V VI
Grow and Build Hold and Harvest or Divest
2.0 Maintain

Rendah VII VIII IX


1.0-1.99 Hold and Harvest or Divest Harvest or Divest
Maintain
1.0

Gambar 10 Model Matriks IE Restoran Bull Wings Factory


Sumber: David 2009 (Diolah)

Pada analisis matriks IE Restoran Bull Wings Factory (Gambar 9), dapat
diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran IV (grow and build),
yang artinya kemampuan perusahaan dalam merespon lingkungan internal tinggi,
tetapi kemampuan dalam merespon lingkungan eksternalnya berada pada posisi
sedang atau rata-rata. Pada posisi ini digambarkan sebagai posisi tumbuh dan
kembangkan dengan strategi intensif, seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar,
dan pengembangan produk atau strategi integrasi, seperti integrasi ke belakang, ke
depan, dan horizontal.
Strategi penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar produk
perusahaan yang ada saat ini melalui kegiatan pemasaran yang lebih gencar.
Pengembangan pasar merupakan strategi memperluas pasar dengan
memperkenalkan produk perusahaan ke area geografis yang baru. Pengembangan
produk yaitu strategi meningkatkan penjualan produk dengan perbaikan produk
yang ada atau mengembangkan produk yang baru. Strategi integrasi ke depan
yaitu strategi dilakukan untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol
atas distributor atau pengecer. Integrasi kebelakang merupakan upaya untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.
Integrasi horizontal merupakan strategi dalam upaya mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pesaing. Strategi yang diperoleh melalui matriks IE
bersifat umum. Karena itu dilakukan analisis Matriks SWOT untuk mendapatkan
strategi yang lebih spesifik dan nyata.

Analisis Matriks SWOT (Strengths-Weakness-Opportunities-Threats)


Matriks SWOT menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
untuk menghasilkan alternatif strategi yang akan dijalankan oleh restoran.
Alternatif strategi yang dihasilkan pada Restoran Bull Wings Factory adalah
67

sebanyak tujuh strategi yang dikelompokkan dalam empat sel, yaitu strategi S-O.
strategi S-T, strategi W-O, dan Strategi W-T.
1) Strategi S-O
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
a) Pengembangan pasar ke wilayah geografis yang baru
Perusahaan dapat memanfaatkan semua kekuatan yang dimiliki untuk
memanfaatkan peluang yang ada di lingkungan eksternal perusahaan.
Lokasi usaha adalah salah satu kekuatan yang dapat digunakan untuk
mengembangkan pasar, dengan lokasi usaha yang strategis akan dapat
meningkatkan pangsa pasar yang luas. Kualitas produk dan citarasa dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan. Tenaga kerja yang terampil dalam
bidang produksi juga mempengaruhi pengembangan pasar ke wilayah
geografis baru, karena dengan adanya tenaga kerja yang terampil
membuat restoran yakin untuk mengembangkan usahanya ke pasar ke
wilayah geografis yang baru. Strategi ini didukung oleh pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan kebutuhan pangan.
Pengembangan pasar dilakukan ke daerah sekitar seperti Jakarta,
Tanggerang, Bogor, dan Bekasi (Jabotabek). Apabila pengembangan
pasar dalam wilayah Jabotabek tersebut berhasil dengan baik, makan
akan di perluas ke daerah yang lebih luas dalam wilayah Jawa Barat
seperti Bandung dan Sukabumi. Dari hasil wawancara dengan manajer
bahwa sekarang Restoran Bull Wings Factory telah punya cabang di
Taggerang, namun belum terlalu berkembang. Oleh sebab itu, pihak
restoran belum berani untuk membuka cabang ke daerah yang lebih luas.
b) Menambah variasi menu produk
Restoran Bull Wings Factory dapat menambah variasi menu produk. Hal
ini dilakukan agar konsumen dapat memilih lebih banyak menu makanan.
Akan tetapi, tidak akan menghilangkan ciri khas dari Restoran Bull
Wings Factory. Menu variasi makanan yang bisa dikembangkan, seperti
rusty taco, desperado’s, via real, la calle doce, dan masih banyak menu
Meksiko yang bisa dikembangkan. Strategi ini menggunakan kekuatan
perusahaan merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing,
memiliki tenaga kerja yang terampil dalam bidang produksi, citarasa
masakan, pelayanan yang ramah membuat konsumen puas, dan memiliki
hak paten dan sertifikasi halal untuk memanfaatkan peluang tingkat laju
pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Strategi ini dilakukan
untuk mempertahankan dan meningkatkan loyalitas konsumen agar tidak
kehilangan konsumen yang sudah loyal untuk meningkatkan penjualan
dan keuntungan bagi perusahaan.
2) Strategi S-T
Strategi S-T menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal (David 2009). Alternatif strategi
yang dapat dilakukan pada strategi S-T adalah :
a) Mencari pemasok bahan baku yang lain
Untuk menjaga kualitas bahan baku perlu dilakukan kerjasama dengan
pemasok. Restoran Bull Wings Factory telah memiliki pemasok yang
68

mampu menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang


berkualitas, namun jika terjadi peningkatan harga bahan baku perlu
dilakukan pencarian pemasok bahan baku lain, dimana kualitas bahan
bakunya harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan Restoran Bull Wings
Factory. Kualitas barang dan bahan baku yang digunakan merupakan
faktor kunci kualitas produk yang dihasilkan Bull Wings Factory.
Strategi ini mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas bahan baku
sesuai SOP.
Strategi ini menggunakan kekuatan kualitas produk, perusahaan
merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing, citarasa, dan
penyediaan bahan baku untuk menghindari ancaman dari harga bahan
baku yang meningkat.
b) Mengurangi jumlah menu yang kurang diminati konsumen
Produk yang mempunyai citarasa yang khas akan mampu meningkatkan
penjualan terhadap restoran, namun tidak semua produk yang akan
disukai konsumen. Oleh sebab itu perlu melakukan identifikasi terhadap
produk yang diminati, sehingga produk yang tidak terlalu diminati
seharusnya tidak perlu ditawarkan dan diganti dengan produk yang baru.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan konsumen
terhadap restoran.
Strategi ini menggunakan kekuatan kualitas produk, perusahaan
merupakan pioner dalam memproduksi makanan asing, dan citarasa
untuk menghindari ancaman harga bahan baku, tingkat persaingan
dengan restoran lain, loyalitas pelanggan terhadap merek.
3) Strategi W-O
Strategi W-O merupakan strategi yang bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Terdapat dua alternatif
strategi yang dapat dijalankan Restoran Bull Wings Factory.
a) Promosi dengan mengoptimalkan teknologi yang ada
Mengoptimalkan kegiatan promosi melalui iklan, media, facebook,
twitter, dan website. Strategi ini merupakan upaya promosi yang
sebaiknya dilakukan lebih intensif oleh Restoran Bull Wings Factory,
misalnya dengan memasang iklan di majalah serta pengoptimalan fungsi
dari facebook, twitter, dan website dalam memberikan informasi bagi
konsumen agar konsumen tertarik untuk mengunjungi.
Strategi ini memanfaatkan peluang yaitu pertumbuhan jumlah penduduk,
perubahan dan pola gaya hidup, posisi Kota Bogor sebagai tujuan wisata
dan wilayah transit menuju kota lain, kemajuan teknologi, kebutuhan
pangan, pandangan masyarakat bahwa konsumsi makanan modern lebih
bergengsi dan berkualitas, serta pangsa pasar yang semakin luas untuk
memperbaiki kelemahan dari harga produk, promosi, modal yang
terbatas, dan target penjualan.
b) Penggunaan dan pelatihan teknologi yang baru
Strategi ini bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas kinerja
karyawan dalam bidang manajemen dan kualitas sumberdaya manusia
yang dimiliki Restoran Bull Wings Factory, agar mampu bersaing dengan
retoran lain. Selain itu, strategi ini juga bertujuan untuk menjaga kualitas
bahan baku pada saat sebelum proses produksi. Strategi ini
69

memanfaatkan peluang pertumbuhan jumlah penduduk, kemajuan


teknologi, dan pangsa pasar yang semakin luas untuk mengurangi
kelemahan sistem pembukuan atau pengelolaan keuangan dan target
penjualan.
4) Strategi W-T
Strategi W-T adalah strategi defensif yang berfungsi untuk mengurangi
kelemahan internal dan menghindari ancaman. Alternatif strategi yang
digunakan adalah menerapkan pembukuan akuntansi secara kontinyu.
Dengan adanya alternatif ini diharapkan agar dapat mengurangi ancaman
dari harga bahan baku, tingkat persaingan dengan restoran lain, keberadaan
produk substitusi, dan hambatan untuk masuk industri makanan relatif
rendah serta mengurangi masalah dari kelemahan, yaitu sistem pembukuan
atau pengelolaan keuangan yang masih sederhana dan belum melakukan
pencatatan secara akuntansi.
70

KEKUATAN (S) KELEMAHAN (W)


1) Lokasi usaha strategis 1) Harga produk
2) Kualitas produk 2) Promosi
3) Perusahaan merupakan pioner 3) Modal yang
Internal dalam memproduksi makanan terbatas
asing 4) Sistem
4) Pelayanan yang ramah dan pembukuan dan
memuaskan konsumen pengelolaan
5) Kecepatan dalam penyajian keuangan
6) Tenaga kerja yang terampil 5) Teknologi yang
dalam bidang produksi digunakan
7) Citarasa 6) Target penjualan
8) Hubungan baik antara pemilik
dan karyawan
Eksternal
9) Penyediaan bahan baku utama
10) Memiliki hak paten dan
sertifikasi halal dengan izin
DepKes
11) Tempat yang nyaman
PELUANG (O) STRATEGI-SO STRATEGI-WO
1) Pertumbuhan jumlah 1) Pengembangan pasar ke 1) Promosi dengan
penduduk wilayah geografis yang baru mengoptimalkan
2) Perubahan dan pola (S1,S2,S3,S4,S5,S6,S7,S8,S9 teknologi yang ada
gaya hidup S10,S11,O1,02,04,05,06, 07) (W1,W2,W3,W6,O
3) Posisi Kota Bogor 2) Menambah variasi menu produk 1,O2,O3,O4,
sebagai tujuan wisata (S1,S2,S3,S5,S6, O5,O6,O7)
dan wilayah transit S7,S9,S10,S11,O1,O2,O3,O4,O 2) Penggunaan dan
menuju kota lain 5, O6,O7) pelatihan teknologi
4) Kemajuan teknologi yang baru
5) Kebutuhan pangan (W4,W6,O1,O4,
6) Pandangan masyarakat O7)
bahwa konsumsi
makanan modern lebih
bergengsi dan
berkualitas
7) Pangsa pasar yang
semakin luas
ANCAMAN (T) STRATEGI-ST STRATEGI-WT
1) Harga bahan baku 1) Mencari pemasok bahan baku 1) Menerapkan
2) Tingkat persaingan yang lain (S2,S3,S7,S9,T1) pembukuan
dengan restoran lain 2) Mengurangi jumlah menu yang akuntansi secara
3) Keberadaan produk kurang diminati konsumen kontinyu
subtitusi (S2,S3,S7,T1,T2,T4) (W4,T1,T2,T3, T4
4) Loyalitas pelanggan T5)
terhadap merek produk
5) Hambatan untuk
masuk industri
makanan relatif rendah

Gambar 11 Matriks SWOT Restoran Bull Wings Factory


71

Analisis Matriks QSPM

Matriks QSPM menentukan daya tarik relatif dari strategi berdasarkan


seberapa jauh faktor strategis internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki.
Nilai AS (Attractiveness Score) menunjukkan daya tarik masing-masing strategi
terhadap faktor kunci yang dimiliki, nilai AS diperoleh melalui kuesioner yang
ditujukan kepada responden. Apabila TAS (Total Attractiveness Score) diperoleh
dari hasil perkalian antara bobot dan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah total nilai daya tarik atau
STAS (Sum Total Attractiveness Score) untuk mengetahui alternatif strategi yang
paling baik dijalankan. Semakin tinggi nilai STAS maka semakin menarik strategi
alternatif tersebut untuk dilaksanakan oleh perusahaan. Hasil analisis QSPM pada
Tabel 11 terlihat bahwa prioritas strategi yang akan dijalankan Restoran Bull
Wings Factory adalah promosi dengan mengoptimalkan teknologi yang ada
dengan total TAS tertinggi sebesar 6.576.

Tabel 11 Matriks EFE Restoran Bull Wings Facrtorya


Strategi Strategi Strategi Strategi Strategi Strategi Strategi
Faktor-
1 2 3 4 5 6 7
faktor
Strategi TAS TAS TAS TAS TAS TAS TAS
Kekuatan 2.184 2.170 2.236 2.19 2.096 2.077 2.056
Kelemahan 1.105 1.114 1.113 1.136 1.117 1.124 1.198
Peluang 1.865 1.922 1.972 2.042 1.979 1.893 1.926
Ancaman 1.221 1.277 1.259 1.135 1.272 1.298 1.288
STAS 6.376 6.481 6.576 6.502 6.462 6.392 6.467
Prioritas 7 3 1 2 5 6 4

Urutan prioritas strategi pengembangan Restoran Bull Wings Factory adalah


sebagai berikut:
1) Promosi dengan mengoptimalkan teknologi yang ada (STAS = 6.576)
2) Penggunaan dan pelatihan teknologi yang baru (STAS = 6.502)
3) Menambah variasi menu produk (STAS = 6.481)
4) Menerapkan pembukuan akuntansi secara kontinyu (STAS = 6.467)
5) Mencari pemasok bahan baku yang lain (STAS = 6.462)
6) Mengurangi jumlah menu yang kurang diminati konsumen (STAS = 6.392)
7) Pengembangan pasar ke wilayah geografis yang baru (STAS = 6.376).
72

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Hasil simpulan dari penelitian yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha


Restoran Bull Wings Factory, Bogor Jawa Barat adalah berdasarkan hasil analisis
lingkungan internal menghasilkan sebelas kekuatan dan enam kelemahan yang
terdapat pada Restoran Bull Wings Factory, sedangkan analisis lingkungan
eksternal menghasilkan tujuh peluang dan lima kelemahan. Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa Restoran Bull Wings Factory berada pada kuadran IV, yaitu
berada dalam posisi tumbuh dan kembangkan (grow and build), yang artinya
bahwa keadaan internal dari restoran ini dalam kondisi yang kuat, sedangkan
dalam merespon dan menghadapi faktor eksternal berada pada kondisi rata-rata.
Strategi yang biasa diterapkan pada kuadran ini adalah strategi intensif, seperti
penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk, sedangkan
alternatif strategi yang diperoleh untuk Restoran Bull Wings Factory adalah tujuh
alternatif strategi dan diprioritaskan juga sebagai berikut: 1) promosi dengan
mengoptimalkan teknologi yang ada, 2) penggunaan dan pelatihan teknologi baru,
3) menambah variasi menu produk, 4) menerapkan pembukuan akuntansi secara
kontinyu, 5) mencari pemasok bahan baku yang lain, 6) mengurangi jumlah menu
yang kurang diminati konsumen, 7) pengembangan pasar ke wilayah geografis
yang baru.

Saran

Hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh saran yang
dapat dilakukan oleh Restoran Bull Wings Factory adalah promosi yang dilakukan
Restoran Bull Wings Fatory jangan hanya terpaku pada promosi dari mulut ke
mulut, tetapi restoran ini juga dapat melakukan promosi lewat internet yang dapat
menekan biaya, media cetak, dan media elektronik (radio), serta Restoran Bull
Wings Factory dapat memperluas daerah pemasarannya melalui sistem website.
Diharapkan dengan adanya sistem website, konsumen akan lebih mudah
mengetahui produk dari restoran dan konsumen yang dapat diraih pun akan lebih
banyak. Ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh restoran untuk
meningkatkan penjualan. Selain itu, Restoran Bull Wings Factory seharusnya
tetap mempertahankan kualitas produk dan pelayanan konsumen yang menjadi
keunggulan hingga saat ini. Strategi ini mampu mengatasi salah satu kelemahan
restoran, yaitu harga produk yang cukup tinggi. Oleh sebab itu, diupayakan
kualitas produk tidak menurun sehingga konsumen tetap memilih produk restoran
ini untuk dikonsumsi. Selain itu, Strategi yang telah dipilih sebaiknya
dikomunikasikan kepada seluruh pihak yang terkait agar proses pencapaian tujuan
strategis dan berjalan dengan baik.
73

DAFTAR PUSTAKA

Admodjo MW. 2005. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta (ID):


Andi Offset.
Arief AR. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta (ID):
Graha Ilmu.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Kota Bogor dalam Angka 2011. Bogor (ID).
Jawa Barat.
David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Edisi Ke-12. Jakarta (ID):
Salemba Empat.
Dinas Informasi Pariwisata Dan Kebudayaan Kota Bogor. 2011. Perkembangan
Jumlah Restoran Di Kota Bogor 2007-2011. Dinas Informasi Pariwisata
Dan Kebudayaan Kota Bogor (ID). BPS Bogor.
Ekalina. 2011. Strategi Pengembangan Usaha P-MAN Burger. Depok (ID).
Institut Peryanian.
Hunger JD, Thomas LW. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta (ID): Andi.
Kasmir. 2004. Etika Customer Service. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Ke-11 Jilid 1. Jakarta (ID): PT.Elex
Media Komputindo Gramedia
Muchtar. 2004. Perlunya Lingkup dan Permasalahan Pelayanan Sebuah Restoran
Hotel [jurnal]. Medan (ID): Program Studi Pariwisata. Universitas Sumatra
Utara.
Pearce JA, Robinson RB. 2009. Manajemen Strategi: Formulasi. Implementasi.
dan Pengendalian. [Terjemahan]. Edisi Ke-10 Jilid 2. Jakarta. (ID):
Salemba Empat.
Rahman. 2012. Strategi Pengembangan Usaha Cafe Burgani. Bogor (ID). Institut
Pertanian Bogor
Siahaan. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl di
Botani Square, Bogor [skripsi]. Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.
74

Lampiran 1 Rata-rata hasil perhitungan bobot matriks IFE dan EFE

Matriks IFE
Responden
Rata-
Faktor strategi internal
1 2 3 4 5 rata

A Kekuatan
Lokasi usaha penjualan yang 0.063 0.059 0.068 0.063 0.081 0.067
strategis
Kualitas produk 0.070 0.063 0.070 0.057 0.066 0.065
Perusahaan merupakan pionir
dalam memproduksi makanan
asing (western) 0.063 0.057 0.068 0.064 0.063 0.063
Pelayanan yang ramah dan 0.064 0.066 0.064 0.057 0.063 0.063
memuaskan konsumen
Kecepatan dalam penyajian 0.066 0.048 0.063 0.050 0.055 0.056
Tenaga kerja yang terampil 0.057 0.046 0.061 0.064 0.053 0.056
sterutama bagian produksi
Citarasa 0.057 0.061 0.057 0.055 0.055 0.057
Hubungan yang terjalin antar 0.059 0.063 0.050 0.048 0.048 0.053
pemilik dan karyawan
Penyediaan bahan baku utama 0.050 0.055 0.046 0.070 0.057 0.056
Memiliki hak paten dan 0.046 0.068 0.053 0.057 0.064 0.058
sertifikasi halal dengan izin
Depkes
Tempat yang nyaman 0.063 0.059 0.057 0.061 0.053 0.058
B Kelemahan
Harga produk 0.055 0.061 0.066 0.055 0.061 0.060
Promosi 0.061 0.059 0.061 0.059 0.050 0.058
Modal yang tebatas 0.053 0.059 0.048 0.059 0.059 0.056
Sistem pembukuan atau 0.064 0.061 0.055 0.057 0.064 0.060
pengelolaan keuangan
Teknologi yang digunakan 0.050 0.053 0.055 0.064 0.050 0.054
Target penjualan 0.061 0.064 0.059 0.061 0.059 0.061
Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
75

Matriks EFE

Responden
Rata-
Faktor strategi eksternal
1 2 3 4 5 rata

A Peluang
Pertumbuhan jumlah penduduk 0.098 0.092 0.076 0.087 0.108 0.092
Perubahan dan pola gaya hidup 0.091 0.095 0.094 0.080 0.094 0.091
Posisi Kota Bogor sebagai
tujuan wisata dan wilayah
transit menuju menuju kota lain 0.091 0.095 0.087 0.083 0.087 0.089
Kemajuan teknologi 0.095 0.076 0.087 0.087 0.071 0.083
Kebutuhan pangan 0.083 0.088 0.083 0.072 0.079 0.081
Pandangan masyarakat bahwa
konsumsi makanan modern
lebih bergengsi dan berkualitas 0.068 0.080 0.080 0.091 0.071 0.078
Pasar yang masih terbuka untuk
usaha restoran 0.087 0.073 0.087 0.076 0.083 0.081
B Ancaman
Harga bahan baku 0.095 0.103 0.087 0.087 0.083 0.091
Tingkat persaingan dengan
restoran lainnya 0.076 0.073 0.091 0.080 0.083 0.081
Keberadaan produk substitusi 0.061 0.095 0.072 0.091 0.075 0.079
Loyalitas pelanggan terhadap
merek produk 0.091 0.073 0.080 0.094 0.087 0.085
Hambatan untuk masuk industri
makanan relatif rendah 0.064 0.057 0.076 0.072 0.079 0.070
Jumlah 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
76

Lampiran 2 Rata-rata hasil perhitungan rating matriks IFE dan EFE

Matriks IFE
Responden
Faktor Internal Rataan
1 2 3 4 5
A 4 3 4 3 4 3.6
B 4 4 4 3 4 3.8
C 2 2 3 2 2 2.2
D 3 4 3 4 2 3.2
E 4 4 4 4 4 4.0
F 2 3 4 2 4 3.0
G 4 4 3 3 4 3.6
H 3 3 4 3 4 3.4
I 4 3 4 3 4 3.6
J 4 4 4 4 4 4.0
K 3 2 2 2 3 2.4
L 3 3 2 2 4 2.8
M 2 3 3 3 4 3.0
N 3 2 4 4 4 3.4
O 2 2 2 2 3 2.2
P 3 3 3 3 3 3.0
Q 4 3 4 3 4 3.6
R 4 4 4 3 4 3.8

Matriks EFE
Responden
Faktor Internal Rataan
1 2 3 4 5
A 1 2 3 2 4 2.4
B 2 3 2 2 4 2.6
C 2 2 4 1 4 2.6
D 3 1 1 1 4 2.0
E 3 1 3 2 4 2.6
F 3 3 4 3 4 3.4
G 3 3 2 1 4 2.6
H 4 1 1 2 4 2.4
I 4 2 1 3 3 2.6
J 4 2 3 4 3 3.2
K 4 4 2 1 4 3.0
L 4 3 1 1 3 2.4
87

Lampiran 3 Hasil perbandingan nilai AS dan TASsetiap strategi


Faktor-faktor Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5 Strategi 6 Strategi 7
No Bobot
Kekuatan AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
1 Lokasi usaha strategis 0.067 4 0.266 4 0.266 3.6 0.240 3.8 0.253 3.4 0.226 3.2 0.213 3.4 0.226
2 Kualitas produk 0.067 4 0.268 4 0.268 3.8 0.255 3.6 0.241 4 0.268 3.6 0.241 3.4 0.228
Perusahaan merupakan pioner
3 dalam mempro-duksi makanan 0.063 3.2 0.201 3.2 0.201 3.4 0.214 3.6 0.226 3 0.189 2.8 0.176 3 0.189
asing
4 Pelayanan yang ramah 0.061 3.6 0.220 3 0.183 3.2 0.195 3 0.183 2.8 0.171 3.2 0.195 2.8 0.171
5 Kecepatan dalam penyajian 0.056 3.2 0.180 3.4 0.191 3.6 0.203 3.4 0.191 2.8 0.158 3 0.169 3 0.169
Tenaga kerja yang terampil dalam
6 0.056 3.4 0.191 3 0.169 3.4 0.191 3.4 0.191 3.2 0.180 3.2 0.180 2.6 0.146
bidang produksi
Citarasa dan tanpa menggunakan
7 0.057 3.2 0.182 3.2 0.182 3.8 0.217 3.4 0.194 3 0.171 3.2 0.182 3.4 0.194
bahan pengawet
Hubungan baik antara pemilik dan
8 0.053 2.8 0.149 2.6 0.139 3 0.160 2.8 0.149 2.8 0.149 3 0.160 2.8 0.149
karyawan
9 Penyediaan bahan baku utama 0.056 3 0.167 3.6 0.200 3.2 0.178 3 0.167 3.2 0.178 3.4 0.189 3.4 0.189
Memiliki hak paten dan sertifikasi
10 0.058 3 0.173 3.4 0.196 3.4 0.196 3.6 0.208 3.8 0.219 3 0.173 3.4 0.196
halal
11 Tempat yang nyaman 0.058 3.2 0.187 3 0.175 3.2 0.187 3.2 0.187 3.2 0.187 3.4 0.199 3.4 0.199
Kelemahan 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
12 Harga produk 0.060 3.8 0.226 3.4 0.203 3.4 0.203 3.4 0.203 3.4 0.203 3.6 0.214 3.6 0.214
13 Promosi 0.058 3.2 0.185 3.4 0.196 3.6 0.208 3.4 0.196 3.2 0.185 3.4 0.196 3.4 0.196
14 Modal yang terbatas 0.056 2.8 0.155 3 0.167 3.4 0.189 3.4 0.189 3.4 0.189 3.4 0.189 3.2 0.178
Sistem pembukuan/pengelolaan
15 0.060 3.2 0.193 2.8 0.169 3 0.181 3 0.181 3.4 0.205 3.2 0.193 3.4 0.205
keuangan
16 Teknologi yang digunakan 0.054 2.8 0.152 3.4 0.185 3.2 0.174 3.4 0.185 2.6 0.141 3.2 0.174 3.2 0.174
17 Target Penjualan 0.061 3.2 0.194 3.2 0.194 2.6 0.158 3 0.182 3.2 0.194 2.6 0.158 3.8 0.231
88

Peluang 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000


18 Pertumbuhan jumlah penduduk 0.092 3 0.277 3.2 0.295 3.4 0.313 3.4 0.313 3.6 0.332 3.6 0.332 3.4 0.313
19 Perubahan & pola gaya hidup 0.091 3 0.272 3.4 0.309 3.4 0.309 3.8 0.345 3.6 0.327 3.2 0.291 3.6 0.327
Posisi Kota Bogor sebagai tujuan
20 wisata dan wilayah transit menuju 0.089 2.8 0.248 3.2 0.284 3.2 0.284 3.4 0.301 3.2 0.284 3.4 0.301 3 0.266
kota lain
21 Kemajuan teknologi 0.083 3.2 0.266 3 0.250 2.8 0.233 3.2 0.266 3.4 0.283 2.8 0.233 3.4 0.283
22 Kebutuhan pangan 0.081 3.6 0.292 3.2 0.259 3.6 0.292 3.8 0.308 3.2 0.259 3.2 0.259 3.2 0.259
Pandangan masyarakat bahwa
23 konsumsi makanan modern lebih 0.078 3.2 0.250 3.4 0.265 3.4 0.265 3.4 0.265 3 0.234 3.2 0.250 2.8 0.218
bergengsi dan berkualitas
Pasar yang masih terbuka untuk
24 0.081 3.2 0.260 3.2 0.260 3.4 0.276 3 0.244 3.2 0.260 2.8 0.227 3.2 0.260
usaha restoran
Ancaman 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
25 Harga bahan baku 0.091 3.2 0.291 3.6 0.328 3 0.273 2.8 0.255 3.6 0.328 3.6 0.328 3.6 0.328
Tingkat persaingan dengan
26 0.081 3.4 0.274 3 0.242 3 0.242 2.8 0.226 3.2 0.258 3 0.242 3 0.242
restoran lain
27 Keberadaan produk subtitusi 0.079 2.4 0.189 3.2 0.252 3.2 0.252 2.8 0.221 3 0.236 3 0.236 3.4 0.268
Loyalitas pelanggan terhadap
28 0.085 3.2 0.272 2.4 0.204 3 0.255 2.8 0.238 3 0.255 3 0.255 3 0.255
merek produk
Hambatan untuk masuk industri
29 0.070 2.8 0.195 3.6 0.251 3.4 0.237 2.8 0.195 2.8 0.195 3.4 0.23664 2.8 0.195
makanan relatif rendah
STAS 92.6 6.376 94 6.481 95.6 6.576 94.4 6.502 93.2 6.462 92.6 6.392 93.6 6.467
PRIORITAS 7 3 1 2 5 6 4
89 89

Lampiran 4 Daftar menu Restoran Bull Wings Factory


90
91

Lampiran 5 Dokumentasi

Bar and Kitchen Area

Crispy Taco Chicken Wings Minuman

Daftar Menu Ruangan Atas

Paket Hemat
92

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Wevin Amanda Putri dilahirkan di Lundang.


Muara Labuh, Solok Selatan, Sumatra Barat pada tanggal 01 Maret 1991. Penulis
merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang berasal dari pasangan
ayahanda H. Mazrawendi dan Ibunda Hj. Evita. Kakak penulis Guntur Vhiwendro,
adik pertama penulis Topan Vhiwendro, dan adik kedua penulis Guruh
Vhiwendro.
Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 54 Lundang Pasir Talang pada
tahun 2004 dan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 14 Padang pada
tahun 2006. Pada tahun 2009 penulis lulus dari SMA Semen Padang dan pada
tahun yang sama, penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada program Mayor
Agribisnis di Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.
Selama mengikuti pendidikan di IPB, penulis juga cukup rajin mengikuti
kampus, seperti organisasi, kepanitian, dan UKM. Organisasi yang diikuti adalah
Pengurus Himpunan Mahasiswa Padang Pariaman periode tahun 2010/2011, dan
anggota Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Minang pada tahun 2009 sampai sekarang.
Pada tahun 2011 dan 2012 penulis aktif mengikuti kegiatan UKM COAST Teater
Fakultas Ekonomi dan Manajemen untuk dua periode.

Anda mungkin juga menyukai