DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perancangan
Indikator Kinerja Utama Sebagai Penentu Pengukuran Kinerja Organisasi
Pada Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia adalah benar
hasil karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum pernah
diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan didaftar pustaka pada bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari skripsi saya ini kepada
Institut Pertanian Bogor.
ABSTRACT
YUANA ROSARIA KARINA. The design of key performance indicators as a
determinant of performance measurement balanced scorecard based on
organizations in Pusat Penelitian Bioteknologi Bioindustri Indonesia. Supervised
by Erlin Trisyulianti.
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa taala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2016 ini ialah
pengukuran kinerja organisasi, dengan judul Perancangan Indikator Kinerja
Utama sebagai Penentu Pengukuran Kinerja Organisasi Berbabis Balanced
Scorecard Pada Pusat Penelitian Bioteknologi Bioindustri Indonesia.
Terima kasih penulis ucapkan kepada ibu Erlin Trisyulianti, STP, Msi
selaku dosen pembimbing atas arahan, saran serta bimbingannya, kepada ibu
Lindawati Kartika, SE, MSi atas saran dan motivasinya. Disamping itu
penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Dr Ir Pryono, DIRS selaku
Direktur Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia, kepada Ibu Dr
Asmini Budiani, MSi, Ibu Dr Nurhaimi Haris, Msi, Ibu Dr Laksmita Prima Santi
dan Bapak Riza Arief Putranto, PhD dan seluruh karyawan serta staff PPBBI yang
telah membantu dalam pengumpulan data demi kelancaran penelitian penulis.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan untuk kedua orang tua yaitu Bapak
Yudi Purnama, SE dan Ibu Nana Kartini, SE serta seluruh keluarga besar yang
selama ini selalu memberikan doa motivasi dan dukungan, ka Khairi yang sangat
membantu dalam penyelesaian penelitian ini, teman-teman Manajemen 49, Heti,
Maya, Adri, Yangyang dan Mas Arief yang selalu mendukung, menemani, dan
mendoakan dari jauh selama ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kekuatan dan kelemahan organisasi dalam rangka merebut peluang pasar dan
menghindari berbagai ancaman.
Berdasarkan hasil identifikasi dan observasi melalui kegiatan praktek kerja
yang dilakukan selama tiga bulan di PPBBI, serta kegiatan wawancara yang
dilakukan dengan para pimpinan PPBBI mengenai kondisi instansi, sejauh ini
PPBBI belum dapat mengukur hasil pencapain kinerja organisasi secara keseluran
untuk periode waktu tertentu dengan menggunakan metode pengukuran kinerja
apapun. Pengukuran kinerja dilakukan secara subjektif berdasarkan penilaian
pimpinan serta dengan penilaian yang masih bersifat umum. Kinerja organisasi
dapat diartikan sebagai tingkat pencapaian hasil kerja organisasi atau total hasil
kerja yang dicapai oleh organisasi dalam periode waktu tertentu. Pencapain hasil
kinerja organisasi merupakan agregasi atau penjumlahan kinerja dari seluruh
divisi yang berada dalam organisasi. Pengukuran Kinerja menurut Tangen (2004)
merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengkualifikasi efisiensi dan
efektivitas dari suatu tindakan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang belum ditetapkan oleh instansi menjadi
permasalahan utama yang menyebabkan pengukuran kinerja belum dapat
dilakukan, sehingga hasil pengukuran kinerja organisasi menjadi kurang akurat
dan efektif. IKU yang relevan akan menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja
PPBBI. (Soemohadiwidjojo 2015) pengukuran kinerja dapat dilaksanakan dengan
tepat jika organisasi mampu menetapkan IKU yang relevan sesuai dengan visi-
misi rencana strategis perusahaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka diperlukan rancangan dalam
penetapan IKU yang relevan sehingga pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan
hasil yang akurat. Dalam upaya tersebut maka peneliti menggunakan metode
Balanced Scorecard (BSC) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat
mendukung perancangan IKU. Penelitian tersebut dikemukan oleh (Kaplan dan
Norton 2000) dimana BSC dapat menerjemahkan visi, misi dan strategi ke dalam
berbagai ukuran dan tujuan yang terangkai dalam empat perspektif, yaitu
perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal,
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Diharapkan dengan menggunakan
metode BSC dalam penetapan IKU, akan menghasilkan IKU yang relevan sesuai
dengan kondisi instansi dan dapat membantu dalam melakukan pengukuran
kinerja.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada penyusunan sistem alignment dan
penetapan indikator kinerja utama organisasi, dan pengukuran kinerja pada tahun
2015 berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard.
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Strategi
Perencanaan Strategi
Manajemen Kinerja
Indikator kinerja
Penetapan indikator kinerja merupakan salah satu faktor penentu
pengukuruan pencapaian kinerja sebuah organisasi. Indikator kinerja yang relevan
dapat membantu sebuah organisasi dalam mengukur tingkat keberhasilan
pencapain kinerja, karena dalam indikator kinerja tersebut terdiri atas tujuan
strategis, indikator kunci yang relevan dengan sasaran strategis tersebut, dan
sasaran yang menjadi tolak ukur organisasi. Karakteristik indikator kinerja yang
baik yaitu sebagai berikut:
1. Terkait pada tujuan program dan menggambarkan pencapaian hasil.
2. Terbatas pada hal-hal yang perlu mendapat prioritas.
3. Terpusat pada hal-hal yang vital dan penting bagi pengambilan keputusan.
4. Terkait dengan sistem pertanggungjawaban yang memperlihatkan hasil.
Pertimbangan utama dalam menentukan indikator kinerja (Rivai 2005), yaitu:
1. Harus menggambarkan hasil atau usaha pencapaian hasil.
2. Merupakan indikator didalam wewenangnya.
3. Mempunyai dampak negatif yang rendah.
4. Digunakan untuk menghilangkan intensif yang sudah ada.
IKU harus dipilih secara cermat untuk mencerminkan indikator kinerja yang
penting bagi organisasi sesuai dengan strategi perusahaan dan faktor kunci
kesuksesan organisasi, IKU yang relevan akan menujukan hasil kinerja atau
keberhasilan pencapaian kinerja organisasi. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah
serangkaian indikator kunci yang bersifat terukur dan memberikan informasi
sejauh mana sasaran strategis yang dibebankan kepada suatu organisasi sudah
berhasil dicapai.
METODE
PPBBI sebagai pusat penelitian bioteknologi dan bioindustri hasil
perkebunan di Indonesia, sesuai dengan visi PPBBI didorong untuk menjadi institusi
bioteknologi berbasis riset yang tangguh dan mandiri, diakui pada tingkat nasional,
regional maupun internasional. Hal tersebut mengharuskan PPBBI meningkatkan
kinerja institusi dalam mengelola sumber daya agar dapat menghasilkan inovasi
teknologi secara berkesinambungan dan mandiri secara finansial. Berdasarkan visi
dan misi nya tersebut menjadikan para eksekutif SDM harus memfokuskan
perhatian mereka kedalam upaya pencapaian sasaran strategi.
PPBBI dapat mengukur pencapaian sasaran strategi dengan mengukur
kinerja yang sudah dilakukan dalam satu periode waktu tertentu, berdasarkan hal
tersebut maka perlu adanya indikator-indikator yang dapat dijadikan tolak ukur
pencapaian sasaran strategi. Adapun tahapan-tahapan dalam proses penetapan
indikator yang relevan, pertama dengan mengidentifikasi keselarasan antara visi,
misi, tujuan dan sasaran strategi instansi, serta mengukur kinerja instansi dengan
melakukan pendekatan terhadap empat perspektif berdasarkan metode BSC yaitu
perspektif keuangan, pelanggan, manajemen internal, dan pertumbuhan
pembelajaran, seperti terdapat pada Gambar 1.
8
Visi Misi
Strategi Organisasi
Tahapan Penelitian
Mengindentifikasi Permasalahan
Pengumpulan Data
Melakukan Alignment/Penyelarasan
Penetapan IKU
Observasi FGD
Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer didapat melalui tahap observasi dengan instrumen
penyebaran kuesioner, serta wawancara dengan pihak pimpinan institusi dan
masing-masing kepala bagian yang mewakili institusi. Adapun data sekunder
dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur, seperti buku, artikel ilmiah,
penelitian terdahulu, internet, dokumen-dokumen internal PPBBI yaitu: renstra
institusi tahun 2004-2019, naskah akademik, rencana kerja tahun 2015, data
penjualan, dan data kegiatan karyawan.
11
a
Sumber : Moeheriono (2012)
12
Gambaran Umum
DIREKTUR
Urusan Urusan
Komersialisasi Urusan
Kerjasama
Produk Sekretariat dan
Operasional
Riset Rumah Tangga
Kelti Urusan
Bioteknologi Komersialisasi
Bahan Tanam Urusan SDM
Kelti
Bioindustri Urusan
Urusan Jasa Akuntansi dan
Keuangan
Analisis
Urusan Urusan
Pelatihan & Pemasaran
Konsultasi
Visi Misi
Mengoptimalkan pemanfaatan
seluruh aset yang dimiliki untuk
mendukung produktivitas unit
kerja
Meningkatkan kapasitas SDM
untuk mendukung aktivitas riset
dan bisnis
pendek. Keselarasan antara misi dan tujuan perlu dianalisis dengan proses
alignment dibawah ini seperti Gambar 5.
Misi Tujuan
Mengoptimalkan pemanfaatan
seluruh aset yang dimiliki
untuk mendukung Meningkatkan kinerja institusi dalam
produktivitas unit kerja mengelola sumber daya agar dapat
menghasilkan inovasi teknologi
Meningkatkan kapasitas SDM secara berkesinambungan
untuk mendukung aktivitas
riset dan bisnis
Meningkatkan pemasaran
meningkatkan pemasaran produk
produk hasil riset yang telah Tercapainya kemandirian secara
hasil riset yang telah tersedia, (4) finansial sehingga lepas dari
tersedia
mengembangkan produk-produk ketergantungan pada pihak lain
unggulan
Mengembangkan produk-
produk unggulan hasil riset
meningkatkan pemasaran produk
hasil riset yang telah tersedia, (4)
Serta menjadi perusahaan
Menyediakan
mengembangkanjasaproduk-produk
kepakaran bioteknologi berbasis riset yang
dibidang bioteknologi
unggulan tangguh dan mandiri
perkebunan
meningkatkan kompetensi
Membangun pemasaran produk
unit
hasil riset yang telah tersedia, (4) Terpandang dalam tatanan global
kerja dan meningkatkan teknologi, jasa dan produk hasil
mengembangkan produk-produk
kesejahteraan
unggulan karyawan riset yang dimiliki Institusi lebih
diakui oleh konsumen dan
Membangun kerjasama menjadiLembaga Penelitian yang
nasional dan internasional
meningkatkan pemasaran produk diperhitungkan di lingkup Nasional
hasil
Keterangantelah tersedia,
untuk riset yang
mengembangkan citra(4) maupun Internasional.
mengembangkan
institusi produk-produk
unggulan
Keterangan
meningkatkan pemasaran
Menunjukan keselarasan
produk Pendukung
hasil riset yang telah
tersedia, (4) mengembangkan
produk-produk unggulan
meningkatkanGambar 5 Alignment misi ke tujuan PPBBI
kapasitas
a
SDM untuk mendukung aktivitas Sumber: Renstra PPBI 2014-2019
riset dan bisnis
Berdasarkan Gambar 5 setelah melakukan alignment antara misi terhadap tujuan
perusahaan.
meningkatkan Misikapasitas
pertamaSDM yaitu mengoptimalkan pemanfaatan seluruh aset yang
dimiliki
untuk untuk
mendukungmendukung
aktivitas risetproduktivas unit kerja berdasarkan keyword diatas
dan bisnis
memiliki keselarasan dengan tujuan perusahaan dalam mengelola sumber daya
agar dapat mengahasilkan inovasi teknologi secara berkesinambungan,
selanjutnya
meningkatkan misikapasitas
pertama SDM merupakan pendukung dalam mencapai tujuan
untuk mendukung aktivitas riset
perusahaan
dan bisnis
untuk menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial. Misi kedua
meningkatkan kapasitas SDM untuk mendukung aktivitas riset dan bisnis
berdasarkan keyword memiliki keselarasan dan merupakan penjabaran dari tujuan
meningkatkan kapasitas
perusahaan dalam upaya mengelola sumber daya, dan misi tersebut merupakan
SDM untuk mendukung aktivitas
pendukung dalam tercapainya kemandirian perusahaan secara finansial. Misi
riset dan bisnis
ketiga, keempat dan kelima yaitu meningkatkan pemasaran produk,
meningkatkan kapasitas
SDM untuk mendukung aktivitas
riset dan bisnis
18
Tujuan Sasaran
Keterangan
Menunjukan keselarasan
Pendukung
Persentase pendapatan
bersih per tahun
Persentase jumlah
Mempertahankan dan biaya operasional
mengembangkan kualitas
pemasarannya dan secara paralel
kegiatan riset didorong terus untuk Persentase jumlah
menghasilkan produk-produk baru kerugian produksi
bernilai komersil
Persentase pelanggan
Pengadaan bahan tanam, terutama yang melakukan
dengan memanfaatkan pengetahuan pembelian ulang
dan keahlian di bidang kultur
jaringan tanaman
Persentase pencapaian
Memproduksi produk bahan pangan kegiatan internal
dan kesehatan
Persentase Jumlah
karyawan berdasarkan
tingkat pendidikan
Keterangan
Menunjukan keselarasan
Pendukung
50.20
SKOR PELANGGAN
%
a
Sumber : Renstra PPBBI & Data Internal PPBBI (data diolah)
Berdasarkan Tabel 5 terdapat dua Indikator Kinerja Utama (IKU) pada perspektif
pelanggan yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pencapaian target yaitu
jumlah produk yang dibeli pelanggan, berdasarkan perhitungan nilai
pencapaiannya sebesar 96.67% pada tahun 2015, dimana hasil tersebut melebihi
target yang ditetapkan yaitu 85.01%, sedangkan IKU kedua yaitu persentase
pelanggan yang melakukan pembelian ulang pada tahun 2015 telah mencapai 66%
dimana sudah melebihi target yaitu 65.01%. Berdasarkan hasil pembobotan yang
diukur menggunakan perhitungan pairwise comparison seperti terdapat pada
Lampiran 4 Pembobotan Perspektif Balanced Scorecard (IKU Perspektif
Pelanggan hlm 40). IKU pertama bernilai 0.409. Hal tersebut mempengaruhi
terhadap penilaian Key Result Indicator (KRI), dimana nilai KRI untuk IKU
pertama mencapai 40.90% tingkat pencapaiannya dikategorikan sangat baik dan
diekspresikan dengan warna biru, sedangkan untuk IKU kedua nilai KRI
mencapai 9.30%, tingkat pencapaian dapat dikategorikan baik dan diekspresikan
dengan warna hijau. Tabel perhitungan perspektif pelanggan selanjutnya dapat
dilihat pada Lampiran 5 (kolom no 2).
Inisiatif Strategi Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan memperoleh skor kinerja sebesar 0.533% dan masuk
kedalam kategori rendah yang diekspresikan dengan warna merah. Kinerja
perspektif pelanggan perlu diperbaiki dengan melakukan inisiatif strategis yaitu:
(1) Menghasilkan produk sesuai harapan konsumen.
(2) Memperhatikan kepuasan pelanggan.
(3) Mempertahankan kepercayaan pelanggan.
(4) Meningkatkan pelayanan jasa.
(5) Membangun citra baik dengan pelanggan.
24
Membangun Sangat
>90
kompetensi unit persentase Baik
kerja dan pencapaian Baik >80-90
0.047 81.82 80.01 3 75% 3.53
meningkatkan kegiatan
Sedang >75-80
kesejahteraan internal
karyawan Rendah <75
persentase Sangat
>85
Membangun pencapaian Baik
kerjasama kegiatan Baik >70-85
0.051 53.85 70.01 2 50% 2.55
nasional dan eksternal/
Sedang >50-70
internasional kerjasama
penelitian Rendah <50
Meningkatkan Sangat
>85
kapasitas SDM Baik
persentase
untuk Baik >75-85
jumlah produk 0.134 66.67 75.01 2 50% 6.70
mendukung
hasil riset Sedang >65-75
aktivitas riset
dan bisnis Rendah <65
SKOR MANAJEMEN
INTERNAL
12.78%
a
Sumber : Renstra PPBBI & Data Internal PPBBI (data diolah)
Berdasarkan Tabel 6 diatas terdapat tiga Indikator Kinerja Utama (IKU) pada
perspektif manajemen internal yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan pencapaian target, dimana IKU pertama yaitu persentase pencapaian
kegiatan internal pada tahun 2015 mencapai 81.82%, melebihi target yang
ditentukan sebesar 53.85%, sedangkan untuk IKU kedua yaitu persentase
pencapaian kegiatan eksternal pada tahun 2015 hanya mencapai 53.85% tidak
melebihi target yang ditetapkan sebesar 70.01%. Persentase jumlah produk hasil
riset sebagai IKU ketiga pada tahun 2015 hanya mencapai 66.67%, pencapaian
tidak melebihi target yang ditentukan yaitu 75.01%. Berdasarkan hasil
pembobotan yang diukur menggunakan perhitungan pairwise comparison seperti
pada Lampiran 4 Pembobotan Perspektif Balanced Scorecard (IKU Perspektif
Manajemen Internal hlm 41), IKU pertama bernilai 0.047 hal tersebut
mempengaruhi terhadap penilaian Key Result Indicator (KRI), dimana nilai KRI
bernilai 3.53% untuk tingkat pencapaian dikategorikan baik, dan diekspresikan
dengan warna hijau. Proses perhitungan selanjutnya pada IKU kedua yang bernilai
25
0.051 dengan nilai KRI hanya mencapai 2.55 % dimana tingkat pencapaian dapat
dikategorikan rendah dan diekspresikan dengan warna kuning. Perhitungan IKU
ketiga yang bernilai 0.134 dengan nilai KRI mencapai 6.70% dapat dikategorikan
rendah karena masih belum mencapai target seperti penjelasan diatas dan
diekspresikan dengan warna kuning. Tabel perhitungan perspektif manajemen
internal selanjutnya dapat dilihat pada Lampiran 5 (kolom No 3).
Inisiatif Strategi Perspektif Manajemen Internal
Perspektif manajemen internal memperoleh skor kinerja sebesar 12.78%,
dan dikategorikan sedang yang diekspresikan dengan warna kuning. Kinerja
perspektif manajemen internal perlu ditingkatan dengan memperbaiki kinerja IKU
berupa inisiatif strategis yaitu:
(1) Menciptakan hasil riset lebih banyak.
(2) Meningkatkan produksi.
(3) Menciptakan produk baru.
(4) Memperluas hubungan kerjasama dengan puslit, dan perusahaan lainnya.
Inisiatif strategis ini ditetapkan berdasarkan kategori yang didapat pada setiap
indikator, dalam upaya peningkatan pencapaian indikator kinerja utama yang
masih tergolong sedang dan diekspresikan dengan warna kuning, diperlukan
adanya peningkatan dan perbaikan dengan melakukan inisiatif strategis yang telah
disarankan, agar pencapaian mencapai target yang sudah ditetapkan.
Sangat
Meningkatkan >85
Baik
motivasi persentase
karyawan jumlah Baik >75-85
0.236 80 75.01 3 75% 17.70%
untuk pelatihan
Sedang >60-75
mengikuti karyawan
pelatihan <60
Rendah
Sangat
>95
Mengubah Baik
persentase
ketentuan >80-95
jumlah Baik
standar
karyawan
pendidikan 0.085 >70-80 89.17 80.01 3 75% 6.38%
berdasarkan Sedang
dalam
tingkat
penerimaan
pendidikan <70
karyawan baru
Rendah
SKOR PERTUMBUHAN
PEMBELAJARAN 24.08%
a
Sumber : Renstra PPBBI & Data Internal PPBBI (data diolah)
26
Visi : Menjadi perusahaan berbasis riset yang tangguh dan mandiri, diakui
pada tingkat nasional, regional maupun internasional, serta dapat memacu
industri perkebunan berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.
Misi : (1) mengoptimalkan pemanfaatan seluruh aset yang dimiliki untuk
mendukung produktivitas unit, (2) meningkatkan kapasitas SDM untuk
mendukung aktivitas riset dan bisnis, (3) meningkatkan pemasaran produk
hasil riset yang telah tersedia, (4) Mengembangkan produk-produk unggulan
hasil riset, (5) menyediakan jasa kepakaran dibidang bioteknologi
perkebunan, (6) membangun kompetensi unit kerja dan meningkatkan
kesejahteraan karyawan, (7) membangun kerjasama nasional dan
internasional untuk mengembangkan citra institusi.
(0.162)
Simpulan
1. Proses alignment visi ke misi dimana misi pertama sampai misi keenam
merupakan penjabaran dan pendukung terhadap visi, sedangkan misi ketujuh
memiliki keselarasan dengan visinya. Untuk alignment misi ke tujuan
terdapat enam pendukung misi ke tujuan dan tujuan ke sasaran strategis dan
sasaran strategis ke IKU yang ditetapkan Pusat Penelitian Bioteknologi
Bioindustri Indonesia.
2. Rancangan peta strategi dilakukan secara hieraki dimulai dari bobot yang
paling rendah yaitu perspektif keuangan dan pertumbuhan pembelajaran
kemudian manajemen internal hingga yang paling tinggi yaitu perspektif
pelanggan. Perspektif keuangan dan pertumbuhan pembelajaran diposisikan
paling bawah karena fungsinya mendukung bagi perspektif manajemen
internal.
3. Hasil pengukuran kinerja Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri
Indonesia pada tahun 2015 dengan pendekatan BSC secara keseluruhan
mencapai 90% nilai tersebut berada pada kategori baik dan diekspresikan
dengan warna hijau. Terdapat tiga IKU yang masih belum sesuai dengan
target yang telah ditetapkan PPBBI diantaranya : satu IKU berada pada
perspektif keuangan dan dikategorikan rendah dengan ekspresi warna merah,
dan dua IKU pada perspektif manajemen internal berada pada kategori
sedang dan diekspresikan dengan warna kuning. Terdapat dua IKU yang telah
mencapai target dan berada pada kategori sangat baik yang diekspresikan
dengan warna biru dan lima IKU berada pada kategori baik dengan eskpresi
warna hijau.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Persentase Persentase
pencapaian pencapaian
kegiatan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 kegiatan
internal eksternal/
kerjasama
Persentase Persentase
pencapaian jumlah
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
kegiatan produk hasil
internal riset
Persentase Persentase
pencapaian jumlah
kegiatan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 produk hasil
eksternal/ riset
kerjasama
Rendah <75
Peningkatan layanan Mengembangkan Jumlah produk Sangat
>95
jasa, meningkatkan produk-produk yang dibeli Baik
produksi dan unggulan hasil riset pelanggan Baik >85-95
0.409 96.67 85.01 96 98 99 100 100
pengembangan Sedang >75-85
produk unggulan
hasil riset dengan Rendah <75
2 Pelanggan 0.533 bantuan jasa pakar Mengembangkan Persentase Sangat
>80
bidang bioteknologi citra institusi, dan pelanggan yang Baik
menjalin hubungan melakukan Baik >65-80
baik dengan pembelian 0.124 66 65.01 75 80 85 90 95
pelanggan ulang >45-65
Sedang
Rendah <45
33
35
34
Lanjutan lampiran 1 Kartu Skor Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri
43
3
35
2 Persentase jumlah
biaya operasional
3 Persentase jumlah
kerugian produksi
7 Persentase pencapaian
kegiatan eksternal/
kerjasama penelitian
8 Persentase jumlah
produk hasil riset
9 Persentase jumlah
pelatihan karyawan
10 Persentase jumlah
karyawan sesuai
tingkat pendidikan
36
40
PP C MI LG F VE VP at W VA ci
C 1 3 4 1/5 4 2/5 2.731 0.533 2.234 4.193 0.064
MI 1/3 1 1 2/5 4 1/6 1.184 0.231 0.939 4.067 0.022
LG 5/7 1 3 0.844 0.165 0.671 4.073 0.024
F 2/9 1/4 1/3 1 0.366 0.072 0.302 4.230 0.077
5.125 1
persentase Sangat
>80 (Realisasi
pendapatan Baik Kepala
bersih per pendapatan bersih Biro
>65-80 Laporan
tahun Baik setelah dipotong Umum dan
0.049 36.93 56.81 1.81 65.01 1 25% 1.23% keuangan
pajak/ target Kabag div
Sedang >50-65 institusi
pendpatan setelah Keuangan
<50 dipotong pajak)* 100
Rendah
jumlah biaya Sangat
< 20
operasional Baik Kepala
Peningkatan (Realiasai biaya
20-35 Laporan Biro
pendapatan dan Baik operasional/target
1 Keuangan 0.072 0.011 33.29 166.37 1.83 19.99 3 75% 0.83% keuangan Umum dan
laba perusahaan pengeluaran biaya
Sedang >35-50 institusi Kabag div
secara optimal operasional) * 100
Keuangan
Rendah >50
persentase Sangat Kepala
>95-100
jumlah Baik Biro
(Realisasi jumlah Laporan
kerugian >85-95 Umum,
Baik produk yang keuangan
produksi 0.012 100 117.63 1.41 85.01 4 100% 1.20% Kabag
diproduksi/target institusi &
Sedang >75-85 Keuangan,
produksi)*100 Renstra
& Kabag
Rendah <75 Produksi
SKOR KEUANGAN 3.25%
Peningkatan jumlah Sangat
>95
layanan jasa, produk yang Baik (Jumlah seluruh Kepala
meningkatkan dibeli >85-95 produk yang Laporan bidang
produksi dan pelanggan 0.409 Baik 9667 113.72 46.51 85.01 4 100% 40.90% diproduksi/ jumlah Penjualan & usaha &
pengembangan Sedang >75-85 produk yang dibeli Produksi kabag
produk unggulan pelanggan)*100 pemasaran
hasil riset dengan Rendah <75
2 Pelanggan 0.533
bantuan jasa pakar persentase Sangat (Jumlah pelanggan
bidang >80
pelanggan Baik yang melakukan Kepala
bioteknologi yang pembelian ulang Laporan bidang
Baik >65-80
melakukan 0.124 66 101.52 12.59 65.01 3 75% 9.30% pada tahun Penjualan & usaha &
pembelian Sedang >45-65 tersebut/jumlah Produksi kabag
ulang pelanggan tahun pemasaran
Rendah <45 sebelumnya)*100
SKOR PELANGGAN 50.20%
44
Lanjutan Lampiran 4 Pengukuran kinerja Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia
39
40
Lampiran 5 Kriteria penilaian kinerja Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia
Perspektif Keuangan Perspektif Pelanggan Manajemen Internal Pertumbuhan dan Pembelajaran
Kriteria Penilaian (Skala 100%): Kriteria Penilaian (Skala): 0,0% Kriteria Penilaian (Skala ): 0,0% Kriteria Penilaian (Skala): 0,0% Kriteria Penilaian (Skala ): 0,0%
Ekspresi
Kategori Domain Ekspresi Warna Domain Ekspresi Warna Domain Ekspresi Warna Domain Ekspresi Warna Domain
Warna
Sangat
> 90 % 6.00% 7.2% 48.00% 53.30% 21.00% 23.10% 15.00% 16.50%
Baik
Baik 75 % x 90% 5.00% 5.99% 40.00% 47.99% 17.00% 20.99% 12.00% 14.99%
50 % x 74,99
Sedang 4.00% 4.99% 27.00% 39.99% 12.00% 16.99% 8.00% 11.99%
%
Kurang
< 50 % 000% 3.99% 0.00% 26.99% 0.00% 11.99% 0.00% 7.99%
Baik
43
41
42
Keuangan
Pelanggan
0.00% 3.99% 1 0.00% 26.99% 1
4.00% 4.99% 2 27.00% 39.99% 2
5.00% 5.99% 3 40.00% 47.99% 3
6.00% 7.20% 4 48.00% 53.30% 4
Keuangan 1
Pelanggan 2
MI 2
LG 3
42
43
RIWAYAT HIDUP