SUBBANUL MUTTAQIN
Subbanul Muttaqin
NIM F34150017
ABSTRAK
SUBBANUL MUTTAQIN. Strategi Pengembangan Bisnis Kosmetik PT Adev
Natural Indonesia. Dibimbing oleh SUKARDI.
ABSTRACT
SUBBANUL MUTTAQIN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Disetujui oleh
Prof Dr Ir Sukardi, MM
Pembimbing Skripsi
Diketahui oleh
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan
judul Strategi Pengembangan Bisnis Kosmetik PT Adev Natural Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2019.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada,
1. Prof Dr Ir Sukardi, MM selaku pembimbing dalam memberikan arahan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Malik Gunawan, STP MT dan segenap jajaran manajerial PT Adev Natural
Indonesia yang telah memberikan dukungan selama penelitian.
3. Segenap keluarga besar Ibu Mukaromah dan Bapak Ichwanul Yakin (Alm)
yang telah memberikan doa, moril, dan dukunganya.
4. Keluarga besar TIN 52 atas dukungan semangat dan kebersamaannya.
5. Teman-teman terdekat terutama penghuni Markas Komando Menwa IPB
yang telah menemani selama perkuliahan di IPB.
6. Seluruh responden dan motivator penyemangat penulis yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu atas dukungan dan partisipasinya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman atau acuan
baik bagi pengembangan PT Adev Natural Indonesia atau para pembaca untuk
melakukan penelitian dalam bidang pengembangan model bisnis.
Subbanul Muttaqin
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
METODE 6
Kerangka Pemikiran 6
Metode Penelitian 7
Waktu dan Tempat 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Aspek Pemasaran 8
Identifikasi Blok Bangunan Model Bisnis Kanvas PT Adev Natural Indonesia 9
Analisis SWOT Blok Bangunan Model Bisnis PT Adev Natural Indonesia 14
Pengembangan Strategi Desain Model Bisnis 17
SIMPULAN DAN SARAN 23
Simpulan 23
Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 25
RIWAYAT HIDUP 30
DAFTAR GAMBAR
1 Model bisnis kanvas 5
2 Kerangka pemikiran penelitian 6
3 Model bisnis kanvas jasa maklon PT Adev Natural Indonesia saat ini 10
4 Model bisnis kanvas produk mandiri PT Adev Natural Indonesia saat in 10
5 Skema model bisnis jasa maklon kosmetik 13
6 Skema model bisnis produk mandiri 13
7 Pengembangan model bisnis kanvas jasa maklon 17
8 Skema pengembangan model bisnis jasa maklon 19
9 Kebutuhan sabun praktis untuk traveler 20
10 Kecenderungan konsumen dalam mengganti merek sabun 20
11 Pengembangan model bisnis kanvas produk mandiri 21
12 Skema pengembangan model bisnis produk mandiri 22
DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar pertanyaan wawancara di PT Adev Natural Indonesia. 25
2 Daftar merek kosmetik hasil produk jasa maklon 26
3 Dokumentasi Penelitian 27
4 Value propositions canvas 28
5 Prototype desain model bisnis terbaru 29
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu bisnis yang berkembang sampai saat ini adalah bisnis kosmetik.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan pasar industri kosmetik
rata-rata mencapai 9,67% per tahun dalam selang waktu 2009-2015. Pangsa pasar
yang dituju oleh industri kosmetik adalah sebesar 47 triliun di tahun 2016 dan pada
tahun 2017 industri kosmetik nasional mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar
20% menjadi 760 industri. Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk lebih dari
250 juta jiwa dan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh produsen kosmetik sebagai
target pasar yang menjanjikan. Berdasarkan besarnya jumlah tersebut, Indonesia
merupakan pasar yang sangat potensial bagi pengusaha kosmetik. Menurut
Kemenperin, industri kosmetik saat ini telah menempatkan diri menjadi sektor
andalan dalam rencana induk pembangunan industri nasional (RIPIN) 2015-2035
yang berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia di masa
depan.
PT Adev Natural Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang kosmetik. Perusahaan ini menawarkan jasa maklon kosmetik dan
menyediakan produk mandiri dalam bentuk sabun. Produk dari jasa maklon
kosmetik dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan, produk mandiri yang
dihasilkan perusahaan antara lain sabun adev zaitun, sabun black charcoal, sabun
bar kunyit, sabun hotel, dan sabun pembersih sepatu. Salah satu produk sabun
kecantikan PT Adev Natural Indonesia pernah dipasarkan melalui saluran mitra
dagang. Akan tetapi, hasil yang diperoleh perusahaan cukup rendah sehingga
produk sabun kecantikan tersebut tidak dipasarkan kepada konsumen. Saat ini
produk tersebut digunakan sebagai sarana promosi atau hadiah kepada pelanggan.
Produk sabun kecantikan tersebut memerlukan upaya pengembangan lebih lanjut
baik dari segi spesifikasi dan model bisnis agar produk tersebut bisa lebih mudah
dipasarkan kembali dan diterima oleh konsumen. Di samping itu, jasa maklon
kosmetik PT Adev Natural Indonesia saat ini lebih dominan menggunakan
pemasaran daring dan belum memaksimalkan hubungan dengan konsumen.
Promosi secara daring tidak mampu secara khusus menjangkau potensi konsumen
baru yang berada di sekitar perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari masyarakat
sekitar yang masih belum mengetahui mengenai jasa maklon dan PT Adev Natural
Indonesia. Selain itu, Hubungan yang dibangun perusahaan melaui customer
service kurang responsif dikarenakan banyaknya pertanyaan yang dilayani terkait
status produksi produk maklon. Pengembangan model bisnis dalam pemasaran dan
hubungan dengan pelanggan perlu dilakukan untuk menciptakan peluang pasar dan
meningkatkan kepuasan konsumen.
PT Adev Natural Indonesia mempunyai potensi pengembangan usaha untuk
mengatasi masalah yang saat ini terjadi dan mengembangkan usaha ke tingkat yang
lebih luas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menganalisa dan mengembangkan
model bisnis perusahaan. Model bisnis yang saat ini dijalankan PT Adev Natural
Indonesia belum mendapat hasil maksimal. Oleh karena itu, perusahaan berusaha
mengembangkan model bisnis yang tepat untuk mengatasi kelemahan model bisnis
saat ini.
2
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Jasa Maklon
Bisnis
Menurut Griffin dan Ebert (2015) bisnis dapat diartikan sebagai setiap
individu atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan
tujuan mendapatkan laba. Laba yang diperoleh suatu individu atau organisasi
merupakan faktor pendorong mereka untuk memulai dan mengembangkan bisnis.
Kesempatan untuk mendapatkan laba merupakan ciri khusus yang membedakan
bisnis dengan organisasi kemasyarakatan yang tidak mengejar laba sebagai tujuan
utamanya. Bisnis mempunyai manfaat dalam mendorong kesejahteraan masyarakat
sekitar dengan memproduksi barang atau jasa yang akan digunakan, menyerap
tenaga kerja, menciptakan inovasi yang bermanfaat, mensejahterahkan pemilik atau
pemegang saham, dan turut membantu pemerintah dalam bentuk pembayaran pajak,
serta tak jarang adanya kegiatan amal yang diselenggarakan oleh pelaku bisnis.
3
Namun, bisnis juga mempunyai dampak yang negatif apabila pelaku bisnis
melakukan praktik bisnis yang tidak etis demi keuntungan pribadi atau kelompok
seperti membuang limbah berbahaya hasil industri tanpa diolah lebih lanjut ke
lingkungan dan pembukaan lahan menggunakan metode pembakaran.
1. Customer Segments
Blok bangunan ini menggambarkan sekelompok individu atau organisasi
berbeda yang ingin dijangkau dan dilayani oleh perusahaan. Pelanggan merupakan
pokok dari semua model bisnis sehingga perusahaan perlu mengelompokkan
pelanggan dalam segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, keinginan,
dan perilaku.
2. Value Propositions
Blok bangunan ini menggambarkan nilai yang diciptakan dari gabungan
antara produk dan layanan untuk pelanggan yang spesifik. Value propositions
mempunyai peranan dalam memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan
kebutuhan pelanggan. Setiap value propositions yang ditawarkan berisi gabungan
antara elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai yang
ditawarkan kepada pelanggan dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan
kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan).
3. Channels
Blok bangunan ini menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan proposisi nilai yang berbeda. Saluran komunikasi, distribusi, dan
penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Blok
bangunan Channels ini menjalankan beberapa fungsi seperti meningkatkan
kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan, membantu pelanggan
mengevaluasi proposisi nilai perusahaan, memungkinkan pelanggan membeli
4
produk dan jasa yang spesifik, memberikan proposisi nilai kepada pelanggan, dan
memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan
4. Customer Relationships
Blok bangunan ini menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun
perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan antara perusahaan
dan pelanggan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis.
Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut,
a. Akuisisi pelanggan
b. Retensi (mempertahankan) pelanggan
c. Peningkatan penjualan (upselling)
5. Revenue Streams
Blok bangunan ini menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan
dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk
menghasilkan pemasukan). Ada dua jenis arus pendapatan yang terdapat dalam
model bisnis yaitu,
a. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan.
b. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik
untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan
dukungan pelanggan pasca pembelian.
6. Key Resources
Blok bangunan ini menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar
sebuah model bisnis dapat berfungsi. Aset atau sumberdaya utama dapat berbentuk
fisik, finansial, intelektual, atau manusia. Blok bangunan key resources mempunyai
peran dalam menciptakan dan menawarkan value propositions menjangkau pasar,
mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan.
7. Key Activites
Blok bangunan ini menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan
perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci dapat
dikategorikan sebagai produksi, penyelesaian masalah, dan platform/jaringan.
Aktivitas kunci yang dilakukan mempunyai peran yang sama seperti blok bangunan
key resources.
8. Key Partnerships
Blok bangunan ini menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang
membuat model bisnis dapat bekerja. Kemitraan dapat mengoptimalkan model
bisnis. Jenis kemitraan dibagi menjadi 4 golongan yaitu aliansi strategis antara non-
pesaing, kemitraan strategis antarpesaing, usaha patungan untuk mengembangkan
bisnis baru, dan hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat
diandalkan
9. Cost Structure
Blok bangunan ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan model bisnis. Struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua
kelas, yaitu terpacu nilai (value driven) dan terpacu biaya (cost driven). Model
5
bisnis value driven yaitu berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium
dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu
nilai. Model bisnis cost driven yaitu berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan
ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seminimal
mungkin.
Desain model bisnis kanvas adalah suatu cara untuk menghasilkan model
bisnis yang lebih baik dan inovatif. Dalam mendesain suatu model bisnis perlu
mempertimbangkan serangkaian faktor yang kompleks, seperti pesaing, teknologi,
dan lingkungan legal. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) teknik dalam
mendesain model bisnis antara lain, wawasan/perspektif pelanggan, pembentukan
ide, berpikir visual, prototyping, bercerita, dan skenario. Teknik wawasan
pelanggan merupakan pendekatan model bisnis yang menitikberatkan pada sisi
pelanggan dan faktor eksternal pada pelanggan tersebut seperti, lingkungan,
rutinitas sehari-hari, kepedulian, dan aspirasi. Teknik pembentukan ide dapat
dilakukan malalui proses kreatif untuk membangun sejumlah ide model bisnis dan
6
memilih salah satu yang terbaik. Teknik berpikir visual dapat dilakukan dengan
menggunakan alat bantu visual seperti gambar, sketsa, diagram, dan post it untuk
membangun dan mendiskusikan model bisnis. Teknik prototyping dilakukan
dengan membuat konsep abstrak menjadi nyata dan mengeksplorasi ide baru.
Teknik bercerita merupakan pendekatan ideal dalam mempersiapkan diskusi
mengenai model bisnis secara lebih mendalam dan mengkomunikasikan secara
lebih efektif mengenai model bisnis yang akan dijalankan. Teknik skenario
dilakukan dengan membuat suatu konteks desain spesifik dan detail untuk membuat
suatu yang abstrak menjadi nyata.
METODE
Kerangka Pemikiran
Survey kebutuhan
konsumen produk sabun
Pengembangan strategi model bisnis PT
Adev Natural Indonesia
Metode Penelitian
Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam mengenai gagasan, pikiran, dan perasaan informan, dimana hal tersebut
tidak bisa didapatkan pada metode observasi. Teknik wawancara yang dilakukan
selama penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur. Pada wawancara
semiterstruktur, peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan
kepada informan dan pertanyaan tersebut dapat berkembang sesuai jalannya topik
pembahasan. Tujuan dilakukan wawancara semi terstruktur adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dari ide atau informasi yang
disampaikan informan. Daftar pertanyaan wawancara disajikan pada Lampiran 1.
Dokumentasi
Metode dokumentasi ditujukan untuk mendapatkan data baik berupa tulisan
atau gambar. Data yang diperoleh dari dokumentasi digunakan untuk mendukung
atau melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara sehingga data yang
diperoleh akan lebih mudah dipercaya. Dokumentasi pada PT Adev Natural
Indonesia dilakukan pada objek yang diizinkan oleh perusahaan, seperti bahan baku,
produk, dan pemasaran. Daftar gambar dokumentasi disajikan pada Lampiran 3.
Aspek Pemasaran
Mutu produk yang diberikan adalah mutu terbaik karena diolah dan dikemas dengan
bahan-bahan terbaik. Desain kemasan yang ditonjolkan juga dapat dipilih sendiri
oleh pemesan jasa. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga menghasilkan
produk mandiri seperti sabun charcoal, sabun zaitun adev, sabun hotel, sabun
kunyit, dan sabun pembersih sepatu. Produk hasil kerjasama jasa maklon dapat
dilihat pada Lampiran 2.
2. Price
Harga produk yang ditawarkan untuk jasa maklon kosmetik menyesuaikan
dari jenis kosmetik yang diproduksi, komposisi bahan yang digunakan, dan waktu
produksi yang dibutuhkan. Namun, secara umum rata-rata PT Adev Natural
Indonesia menawarkan harga Rp 2.000-20.000 mengikuti tipe kosmetik yang
dipesan. Selanjutnya, untuk produk mandiri PT Adev Natural Indonesia yaitu sabun
pembersih sepatu ditetapkan harga sebesar Rp 150.000 untuk bright shoe cleaner,
dan Rp 170.000 untuk foam shoe cleaner, serta harga produk lain yang belum
ditetapkan.
3. Promotion
Media promosi yang digunakan pada PT Adev Natural Indonesia antara lain
media digital dan pemberian sampel gratis sebagai sarana promosi. Promosi
menggunakan media digital lebih dominan menggunakan blog pribadi dan media
sosial seperti Instagram dan facebook. Namun, tak jarang juga beberapa calon
customer yang langsung datang mengunjungi pabrik untuk memastikan keaslian
jasa maklon yang diterapkan PT Adev Natural Indonesia. Selain itu, promosi PT
Adev Natural Indonesia juga disumbangkan dari penggunaan kemasan yang
inovatif dan mencantumkan nama PT Adev Natural Indonesia sebagai produsen
kosmetik tersebut.
4. Placement
Cara untuk mendistribusikan produk PT Adev Natural Indonesia dilakukan
dengan menyalurkan secara langsung melalui driver atau menggunakan jasa kurir
yang tersedia. Namun, untuk urusan pendistribusian produk ke konsumen akhir
sudah diluar tanggung jawab dari PT Adev Natural Indonesia.
Gambar 3 Model bisnis kanvas jasa maklon PT Adev Natural Indonesia saat ini.
Gambar 4 Model bisnis kanvas produk mandiri PT Adev Natural Indonesia saat
mmiiini
11
1. Customer Segments
Pelanggan dari PT Adev Natural Indonesia tidak dikhususkan berdasarkan
kriteria khusus, namun segmentasi pasar dari perusahaan lebih banyak ditujukan
pada business to business atau melakukan transaksi antara satu perusahaan dengan
individu atau perusahaan lainnya. Konsumen utama adalah mereka yang
menginginkan hasil produk yang maksimal tanpa memikirkan kendala proses
produksi dan perizinan industri. Namun, PT Adev Natural Indonesia juga mulai
menjual produknya langsung secara daring ke konsumen melalui produk yang
dibuat berdasarkan merek perusahaan. Konsumen yang dilayani mayoritas adalah
pengguna internet dan membutuhkan sabun untuk keperluan sehari-hari.
2. Value Propositions
Nilai utama yang ditawarkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
menyediakan jasa maklon kosmetik atau menyediakan jasa dalam rangka
menghasilkan produk kosmetik dan dibuat berdasarkan kebutuhan individu atau
perusahaan pemesan jasa. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga memfasilitasi
pemesan dalam pembuatan izin edar kosmetik dan pengurusan sertifikat halal. PT
Adev Natural Indonesia memberikan layanan prima dari segi contoh gratis yang
diberikan, pengiriman gratis, produk sabun perusahaan, dan menyediakan produk
gratis ketika melakukan hal tertentu terhadap perusahaan. Hal lain yang ditawarkan
dari PT Adev Natural Indonesia adalah mempunyai customer service yang selalu
berkerja selama hari dan jam kerja.
3. Channels
Saluran yang diterapkan pada PT Adev Natural Indonesia untuk berhubungan
dengan konsumen antara lain melalui jaringan media digital baik berupa blog
pribadi maupun media sosial. Blog pribadi PT Adev Natural Indonesia dapat
diakses melalui link www.adevnatural.com untuk jasa maklon dan brightcare.id
untuk produk mandiri yang saat ini didominasi produk sabun pencuci sepatu. Media
sosial yang digunakan oleh PT Adev Natural Indonesia didominasi oleh
penggunaan situs instagram dan facebook. Selain itu, hubungan perusahaan dengan
pelanggan juga didukung dengan peran sales yang selalu menjaga hubungan baik
dengan konsumen lewat hubungan telepon dan kunjungan ke perusahaan.
4. Customer Relationships
Hubungan yang dibangun dengan pelanggan pada PT Adev Natural Indonesia
menerapkan sistem kontrak dimana terdapat sejumlah minimum order pada setiap
produk jasa maklon. Selain itu hubungan ke pelanggan juga dimaksimalkan dengan
pemberian sampel gratis untuk calon konsumen. Pelanggan dapat menanyakan
produk, jasa, atau keluhan melalui customer service
5. Revenue Streams
Aliran pendapatan yang dihasilkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
besarnya kontrak atau purchase order yang diterima perusahaan pada jasa maklon
dan pembelian produk mandiri oleh konsumen melalui saluran yang digunakan.
12
6. Key Resources
Sumberdaya utama agar dapat menjalankan model bisnis adalah bangunan,
alat dan mesin, sumberdaya manusia, kendaraan, dan gawai. Sumberdaya manusia
di PT Adev Natural Indonesia mempunyai ciri khusus yaitu wajib shalat 5 waktu,
shalat tepat waktu, jujur, berjiwa muda, kreatif, empati, sopan, senyum, salam,
terbuka, aktif, cepat tanggap, bartanggung jawab, dan memulai apapun dengan
berdoa. PT Adev Natural Indonesia menjunjung tinggi syariat islam dan akan ada
konsekuensi ketika dilanggar.
7. Key Activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen maklon yang potensial, membeli bahan baku, melakukan
kegiatan produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui
media sosial ataupun media digital lainnya.
8. Key Partnerships
Mitra utama PT Adev Natural Indonesia adalah pemasok bahan baku, jasa
kurir, penyewa gedung, dan pihak ketiga. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia
juga perlu menjalin hubungan baik dengan pihak ketiga atau seseorang yang
menjadi perantara antara PT Adev Natural indonesia dengan pengguna jasa maklon.
Pihak ketiga tersebut turut andil dalam promosi untuk mendapatkan pelanggan baru.
9. Cost Structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, perawatan mesin, server, dan pemberian produk atau sampel gratis.
Konsumen Kontrak
Pengiriman
1. Customer Segments
Segmentasi pelanggan yang dituju oleh PT Adev Natural Indonesia
mempunyai kelebihan dalam tidak terbatasnya kriteria segmen tertentu, akan tetapi
menyasar pada pelanggan yang ingin memulai bisnis kosmetik tanpa memikirkan
persoalan produksi. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga menargetkan
pelanggan individu secara langsung melalui produk asli mereka sendiri. Sedangkan,
kelemahan yang ditimbulkan dari segmentasi pasar perusahaan adalah lebih
mengarah pada indvidu atau perusahaan yang mempunyai dana yang besar. Peluang
yang dapat diambil adalah menargetkan pelanggan sekitar lingkungan perusahaan
yang potensial. Sedangkan ancaman yang dapat ditimbulkan adalah beralihnya
customer ke perusahaan jasa maklon lain.
2. Value Propositions
Kelebihan nilai yang ditawarkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
menyediakan beragam produk kosmetik dengan spesifikasi dan merek sesuai
dengan permintaan konsumen. Hal tersebut mempermudah seseorang atau
perusahaan yang mempunyai pasar tertentu namun mempunyai keterbatasan dalam
hal produksi produk kosmetik. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga
menawarkan proses realisasi produk yang mudah dan responsif sehingga
mempercepat terjalinnya kerjasama. Namun, nilai tersebut mempunyai kelemahan
dalam hal penentuan batas minimum order dan produk perusahaan yang mudah
ditiru oleh perusahaan lain. Peluang dari nilai yang disediakan PT Adev Natural
Indonesia adalah menekan harga jasa dan produk dengan sistim kontrak yang
berkelanjutan. Sedangkan ancaman yang dapat terjadi pada perusahaan adalah
terjadinya pemalsuan produk kosmetik.
3. Channels
Kelebihan yang didapatkan dengan penggunaan saluran saat ini adalah dapat
menjangkau pasar yang luas hingga ke tingkat internasional. Sedangkan, kelemahan
saluran saat ini adalah masih bergantung pada pemasaran secara daring sehingga
pangsa pasar secara luring belum bisa dipenuhi dan menimbulkan biaya pengiriman
yang ditangguhkan ke pembeli. Peluang yang bisa didapat dengan channel saat ini
adalah menjangkau pasar langsung ke pemesan tanpa perantara pihak ke tiga.
15
Sedangkan ancaman channel saat ini adalah kemampuan saluran pesaing yang lebih
menjangkau seluruh aspek masyarakat.
4. Customer Relationships
Kelebihan penerapan customer relationships saat ini yaitu lebih menjaga
hubungan antara perusahaan dengan ikatan kontrak dan turut memanjakan
konsumen dengan sampel produk gratis. Kelemahan yang dapat ditemukan pada
sistem adalah kurangnya pengawasan produk apabila sudah sampai di tangan
distributor dan pelayanan yang melambat dalam responsifitas terhadap konsumen.
Peluang yang dapat ditemukan adalah penekanan harga maklon per produk apabila
dilakukan kontrak dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Sedangkan ancaman
pesaing luar yang menawarkan harga maklon yang lebih murah dengan waktu
proses yang lebih singkat.
5. Revenue Streams
Kelebihan yang ada dalam revenue streams saat ini adalah pembayaran uang
muka dan uang total secara langsung tanpa menunggu produk sampai ke tangan
konsumen akhir dan mempunyai tingkat keuntungan yang besar. Kelemahan dari
revenue stream saat ini yaitu hanya bersifat sementara selama kontrak berlangsung.
Peluang yang bisa ditemukan adalah terkait revenue stream adalah terus mencari
pelanggan yang potensial untuk meningkatkan nilai merge keuntungan. Sedangkan
ancaman yang dapat terjadi adalah gagalnya produk yang berakibat pada
pembatalan kontrak atau dilaksanakan produksi ulang.
6. Key Resources
Kelebihan dari key resources adalah tersedianya elemen untuk produksi dan
memiliki sumber daya manusia yang memiliki perilaku yang baik. Kelemahan dari
key resources yaitu masih belum terlatih secara merata untuk setiap departemen dan
masih belum maksimalnya penggunaan potensi sumberdaya akibat kurangnya order
oleh konsumen serta beberapa sumberdaya fisik yang masih menyewa. Peluang dari
key resource adalah keterampilan sumberdaya manusia yang terampil dengan
didukung akhlak yang terpuji. Sedangkan ancaman yang dapat ditemukan adalah
adanya perusahaan lain yang membutuhkan tenaga kerja dan didukung dengan
fasilitas dan gaji yang lebih baik.
7. Key Activities
Kelebihan dari key activities saat ini yaitu mampu mengoptimalkan purchase
order dan proses produksi dijalankan dengan ketentuan SOP yang berlaku.
Kelemahan dari key activities saat ini yaitu masih belum bisa memaksimalkan
aktivitas pekerja karena kekurangan order pada kurun waktu tertentu. Peluang yang
ditemukan dari key activities adalah aktivitas kosong pada beberapa departemen
dapat dialokasikan untuk membantu departemen lain yang membutuhkan.
Sedangkan ancaman yang dapat terjadi adalah adanya pesaing yang dapat meniru
key activities perusahaan dengan mudah.
8. Key Partnerships
Kelebihan dari key partnerships saat ini yaitu PT Adev Natural Indonesia jauh
lebih dikenal oleh konsumen (distributor) dan secara tak langsung nama PT Adev
16
9. Cost Structure
Kelebihan dari cost structures saat ini adalah biaya dalam menjangkau
konsumen tingkat akhir yang ditiadakan karena sudah diatur oleh distributor.
Sedangkan kelemahan blok ini adalah biaya operasional yang tidak stabil mengikuti
jumlah pemesanan. Peluang dari blok bangunan cost structure yaitu minimalnya
pengeluaran akibat pemasaran dengan promosi media digital. Sedangkan ancaman
yang dapat terjadi adalah harga produk dapat berubah sewaktu-waktu apabila
terdapat kebijakan supplier atau pemerintah untuk pemenuhan bahan baku.
1. Customer segments
Segmen pelanggan pada model bisnis ini adalah business to bussiness, namun
dikhususkan pada pelanggan yang sudah bertransaksi jasa maklon kosmetik pada
perusahaan PT Adev Natural Indonesia dan ditambah konsumen yang datang ke
tempat promosi. Selain itu, perusahaan menargetkan pada perusahaan kosmetik
yang mempunyai pangsa pasar yang jelas.
2. Value propositions
Proporsi nilai yang ditawarkan perusahaan masih sama dengan proporsi awal
yaitu menyediakan jasa maklon kosmetik atau menyediakan jasa dalam rangka
menghasilkan produk kosmetik dan dibuat berdasarkan kebutuhan pemesan dengan
penambahan promosi produk secara berbayar (partnership) yang didukung layanan
ID pelanggan.
3. Channels
Saluran yang digunakan pada model bisnis ini antara lain blok pribadi di
www.adevnatural.com dengan penambahan menu ID pemesanan yang dapat dicek
secara langsung (real time), media sosial (instagram dan facebook), serta
penambahan bangunan tempat promosi yang terletak pada tempat tertentu (tempat
penjualan, pasar, atau ruko).
4. Customer relationships
Hubungan yang dibangun antara perusahaan dengan konsumen melalui
customer service lebih dipererat lagi dengan penambahan ID pemesanan jasa
maklon. Ikatan kontrak antara perusahaan dan pelanggan lebih dibangun lagi
dengan kerjasama secara kontinue.
5. Revenue streams
Aliran pendapatan perusahaan diperoleh dari kuantitas order yang diterima,
dan ditambah kontrak dalam partnership promosi produk.
6. Key resources
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini meliputi
bangunan khusus promosi, sumberdaya manusia, dan finansial
7. Key activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen maklon yang potensial, membeli bahan baku, melakukan
kegiatan produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui
media sosial ataupun media digital lainnya.
19
8. Key partnerships
Pada blok bangunan ini perusahaan melaksanakan kemitraan dengan supplier
bahan baku, jasa kurir, dan pelanggan itu sendiri. Pelanggan menjalin hubungan
kerjasama lagi dengan perusahaan untuk promosi produk.
9. Cost structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, maintance mesin, server, dan pemberian produk atau sampel gratis.
Konsumen Kontrak
26%
74%
ya tidak
36%
64%
ya tidak
Gambar 10 Kecenderungan konsumen dalam mengganti merek sabun
strategi bisnis produk mandiri disajikan pada Gambar 11. Konsep model bisnis
apabila dijelaskan dalam model bisnis kanvas adalah sebagai berikut,
1. Customer segments
Segmen pelanggan pada model bisnis ini adalah business to consumer.
Apabila diuraikan lebih lanjut pelanggan dari model bisnis ini adalah seluruh
masyarakat baik di Indonesia dan luar negeri yang menggunakan internet. Namun
fokus utama pelanggan ditujukan kepada mereka yang menghabiskan waktu
berlibur atau sekedar refreshing seperti pendaki gunung, liburan di pantai, berenang
di kolam renang, atau pelancong di kota yang membutuhkan produk sabun secara
instan dan cepat.
2. Value propositions
Proporsi nilai yang ditawarkan antara lain produk sabun normal dan produk
sabun ukuran khusus yang dapat digunakan secara instan. Produk khusus berperan
dalam memikat konsumen baru dengan harga yang lebih murah dan praktis.
3. Channels
Saluran yang digunakan pada model bisnis ini adalah blok pribadi, media
sosial seperti facebook dan instagram, dan dapat juga digunakan promosis di tempat
promosi jasa maklon.
4. Customer relationships
Hubungan yang dibangun antara konsumen dengan perusahaan dapat
dilakukan dengan penyediaan customer service dan konkreasi dengan mengajak
pelanggan untuk memberikan ulasan terhadap produk yang sudah dicoba atau
dibeli.
22
5. Revenue streams
Aliran pendapatan yang diperoleh perusahaan bersumber dari tingkat
penjualan produk. Produk khusus berperan dalam memikat konsumen baru dengan
harga yang lebih murah dan praktis.
6. Key resources
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini meliputi
merek, bangunan khusus promosi, sumberdaya manusia, dan finansial. Semakin
banyak produk yang terjual akan semakin meningkatkan citra merek perusahaan
7. Key activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen yang potensial, membeli bahan baku, melakukan kegiatan
produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui media sosial
ataupun media digital lainnya.
8. Key partnerships
Pada blok bangunan ini perusahaan melaksakan kemitraan dengan supplier
bahan baku, jasa kurir, dan penyewa bangunan.
9. Cost structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, maintance mesin, dan server.
Pengiriman
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP