Anda di halaman 1dari 44

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOSMETIK

PT ADEV NATURAL INDONESIA

SUBBANUL MUTTAQIN

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Strategi Pengembangan


Bisnis Kosmetik PT Adev Natural Indonesia adalah benar karya saya dengan arahan
dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2019

Subbanul Muttaqin
NIM F34150017
ABSTRAK
SUBBANUL MUTTAQIN. Strategi Pengembangan Bisnis Kosmetik PT Adev
Natural Indonesia. Dibimbing oleh SUKARDI.

PT Adev Natural Indonesia merupakan perusahaan kosmetik yang


menawarkan jasa maklon kosmetik dan produk mandiri. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi gambaran model bisnis berdasarkan business model canvas
serta dilakukan pengembangan model bisnis baru terkait masalah yang dihadapi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa observasi lapangan,
wawancara, dan dokumentasi serta pengembangan model bisnis menggunakan cara
berpikir business model canvas. Berdasarkan hasil penelitian, PT Adev Natural
Indonesia mempunyai produk yang belum dipasarkan meskipun mempunyai izin
edar dari BPOM, ketergantungan pada promosi daring, dan pelayanan customer
service yang kurang responsif. Hasil penelitian yang didapat berupa strategi
pengembangan yang direkomendasikan yaitu memberlakukan sistim promosi
berbayar pada pengenalan produk maklon dan pelacakan proses berdasarkan ID
pemesanan, serta menspesifikasi konsumen yang ada dengan pengembangan
produk yang didukung dengan layanan umpan balik konsumen. Perusahaan perlu
mengembangkan desain model bisnis untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan
aliran pendapatan yang diperoleh.

Kata kunci: business model canvas, kosmetik, pengembangan strategi.

ABSTRACT

SUBBANUL MUTTAQIN. Cosmetic Business Development Strategy of PT Adev


Natural Indonesia. Supervised by SUKARDI.

PT Adev Natural Indonesia is the cosmetic company offering a contract


manufacturing of cosmetic and their own product. The purpose of the research is
to identify the business model representation based on business model canvas then
do any development from the business model related to the problem. This research
uses a qualitative method consisting company observations, interviews,
documentation, and the development of business model use a tool of business model
canvas. The result of the research, PT Adev Natural Indonesia have a products that
have not been marketed while they have a BPOM permit, online promotion
dominated, and slowing customer service response. The result of research is the
recommended of business development strategy like paid promoted for product’s
promotion and tracking ID for maakloon customers, then make a segmented
customer with development of the product that supported by feedback customers.
The company have to develop the business model design to increase the company’s
performance and the amount of income.

Keywords: business model canvas, cosmetics, strategy development.


STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KOSMETIK
PT ADEV NATURAL INDONESIA

SUBBANUL MUTTAQIN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknologi Pertanian
pada
Departemen Teknologi Industri Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
Judul Skripsi : Strategi Pengembangan Bisnis Kosmetik PT Adev Natural
Indonesia
Nama : Subbanul Muttaqin
NIM : F34150017

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Sukardi, MM
Pembimbing Skripsi

Diketahui oleh

Prof Dr- Ing Ir Suprihatin


Ketua Departemen

Tanggal Lulus:
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan
judul Strategi Pengembangan Bisnis Kosmetik PT Adev Natural Indonesia.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2019.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada,
1. Prof Dr Ir Sukardi, MM selaku pembimbing dalam memberikan arahan dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Malik Gunawan, STP MT dan segenap jajaran manajerial PT Adev Natural
Indonesia yang telah memberikan dukungan selama penelitian.
3. Segenap keluarga besar Ibu Mukaromah dan Bapak Ichwanul Yakin (Alm)
yang telah memberikan doa, moril, dan dukunganya.
4. Keluarga besar TIN 52 atas dukungan semangat dan kebersamaannya.
5. Teman-teman terdekat terutama penghuni Markas Komando Menwa IPB
yang telah menemani selama perkuliahan di IPB.
6. Seluruh responden dan motivator penyemangat penulis yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu atas dukungan dan partisipasinya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman atau acuan
baik bagi pengembangan PT Adev Natural Indonesia atau para pembaca untuk
melakukan penelitian dalam bidang pengembangan model bisnis.

Bogor, Agustus 2019

Subbanul Muttaqin
DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 2
TINJAUAN PUSTAKA 2
METODE 6
Kerangka Pemikiran 6
Metode Penelitian 7
Waktu dan Tempat 8
HASIL DAN PEMBAHASAN 8
Aspek Pemasaran 8
Identifikasi Blok Bangunan Model Bisnis Kanvas PT Adev Natural Indonesia 9
Analisis SWOT Blok Bangunan Model Bisnis PT Adev Natural Indonesia 14
Pengembangan Strategi Desain Model Bisnis 17
SIMPULAN DAN SARAN 23
Simpulan 23
Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 23
LAMPIRAN 25
RIWAYAT HIDUP 30
DAFTAR GAMBAR
1 Model bisnis kanvas 5
2 Kerangka pemikiran penelitian 6
3 Model bisnis kanvas jasa maklon PT Adev Natural Indonesia saat ini 10
4 Model bisnis kanvas produk mandiri PT Adev Natural Indonesia saat in 10
5 Skema model bisnis jasa maklon kosmetik 13
6 Skema model bisnis produk mandiri 13
7 Pengembangan model bisnis kanvas jasa maklon 17
8 Skema pengembangan model bisnis jasa maklon 19
9 Kebutuhan sabun praktis untuk traveler 20
10 Kecenderungan konsumen dalam mengganti merek sabun 20
11 Pengembangan model bisnis kanvas produk mandiri 21
12 Skema pengembangan model bisnis produk mandiri 22

DAFTAR LAMPIRAN
1 Daftar pertanyaan wawancara di PT Adev Natural Indonesia. 25
2 Daftar merek kosmetik hasil produk jasa maklon 26
3 Dokumentasi Penelitian 27
4 Value propositions canvas 28
5 Prototype desain model bisnis terbaru 29
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu bisnis yang berkembang sampai saat ini adalah bisnis kosmetik.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan pasar industri kosmetik
rata-rata mencapai 9,67% per tahun dalam selang waktu 2009-2015. Pangsa pasar
yang dituju oleh industri kosmetik adalah sebesar 47 triliun di tahun 2016 dan pada
tahun 2017 industri kosmetik nasional mengalami kenaikan pertumbuhan sebesar
20% menjadi 760 industri. Indonesia saat ini memiliki jumlah penduduk lebih dari
250 juta jiwa dan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh produsen kosmetik sebagai
target pasar yang menjanjikan. Berdasarkan besarnya jumlah tersebut, Indonesia
merupakan pasar yang sangat potensial bagi pengusaha kosmetik. Menurut
Kemenperin, industri kosmetik saat ini telah menempatkan diri menjadi sektor
andalan dalam rencana induk pembangunan industri nasional (RIPIN) 2015-2035
yang berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian Indonesia di masa
depan.
PT Adev Natural Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang kosmetik. Perusahaan ini menawarkan jasa maklon kosmetik dan
menyediakan produk mandiri dalam bentuk sabun. Produk dari jasa maklon
kosmetik dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan, produk mandiri yang
dihasilkan perusahaan antara lain sabun adev zaitun, sabun black charcoal, sabun
bar kunyit, sabun hotel, dan sabun pembersih sepatu. Salah satu produk sabun
kecantikan PT Adev Natural Indonesia pernah dipasarkan melalui saluran mitra
dagang. Akan tetapi, hasil yang diperoleh perusahaan cukup rendah sehingga
produk sabun kecantikan tersebut tidak dipasarkan kepada konsumen. Saat ini
produk tersebut digunakan sebagai sarana promosi atau hadiah kepada pelanggan.
Produk sabun kecantikan tersebut memerlukan upaya pengembangan lebih lanjut
baik dari segi spesifikasi dan model bisnis agar produk tersebut bisa lebih mudah
dipasarkan kembali dan diterima oleh konsumen. Di samping itu, jasa maklon
kosmetik PT Adev Natural Indonesia saat ini lebih dominan menggunakan
pemasaran daring dan belum memaksimalkan hubungan dengan konsumen.
Promosi secara daring tidak mampu secara khusus menjangkau potensi konsumen
baru yang berada di sekitar perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari masyarakat
sekitar yang masih belum mengetahui mengenai jasa maklon dan PT Adev Natural
Indonesia. Selain itu, Hubungan yang dibangun perusahaan melaui customer
service kurang responsif dikarenakan banyaknya pertanyaan yang dilayani terkait
status produksi produk maklon. Pengembangan model bisnis dalam pemasaran dan
hubungan dengan pelanggan perlu dilakukan untuk menciptakan peluang pasar dan
meningkatkan kepuasan konsumen.
PT Adev Natural Indonesia mempunyai potensi pengembangan usaha untuk
mengatasi masalah yang saat ini terjadi dan mengembangkan usaha ke tingkat yang
lebih luas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menganalisa dan mengembangkan
model bisnis perusahaan. Model bisnis yang saat ini dijalankan PT Adev Natural
Indonesia belum mendapat hasil maksimal. Oleh karena itu, perusahaan berusaha
mengembangkan model bisnis yang tepat untuk mengatasi kelemahan model bisnis
saat ini.
2

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah,


1. Mengidentifikasi model bisnis PT Adev Natural Indonesia.
2. Mengembangkan strategi model bisnis baru PT Adev Natural Indonesia.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dalam membantu PT Adev Natural indonesia dalam


merumuskan pengembangan model bisnis baru untuk kemajuan perusahaan dan
sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut terkait kosmetik dengan pendekatan
model bisnis kanvas pada perusahaan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada gambaran model bisnis PT Adev Natural


Indonesia menggunakan pendekatan model bisnis kanvas. Model bisnis
ditampilkan pada satu lembar kanvas yang berisi blok bangunan customer segments,
value propositions, channels, customer relationships, revenue streams, key
resources, key activities, key partnerships, dan cost structure.

TINJAUAN PUSTAKA

Jasa Maklon

Menurut peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-70/PJ/2007 jasa


maklon merupakan pemberian jasa dalam rangka proses penyelesaian suatu barang
tertentu yang proses pengerjaannya dilakukan oleh pihak pemberi jasa. Pemenuhan
bahan baku dalam rangka produksi dapat disediakan baik sebagian atau sepenuhnya
oleh pengguna jasa, dan kepemilikan produk tersebut dimiliki oleh pengguna jasa.

Bisnis

Menurut Griffin dan Ebert (2015) bisnis dapat diartikan sebagai setiap
individu atau organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan
tujuan mendapatkan laba. Laba yang diperoleh suatu individu atau organisasi
merupakan faktor pendorong mereka untuk memulai dan mengembangkan bisnis.
Kesempatan untuk mendapatkan laba merupakan ciri khusus yang membedakan
bisnis dengan organisasi kemasyarakatan yang tidak mengejar laba sebagai tujuan
utamanya. Bisnis mempunyai manfaat dalam mendorong kesejahteraan masyarakat
sekitar dengan memproduksi barang atau jasa yang akan digunakan, menyerap
tenaga kerja, menciptakan inovasi yang bermanfaat, mensejahterahkan pemilik atau
pemegang saham, dan turut membantu pemerintah dalam bentuk pembayaran pajak,
serta tak jarang adanya kegiatan amal yang diselenggarakan oleh pelaku bisnis.
3

Namun, bisnis juga mempunyai dampak yang negatif apabila pelaku bisnis
melakukan praktik bisnis yang tidak etis demi keuntungan pribadi atau kelompok
seperti membuang limbah berbahaya hasil industri tanpa diolah lebih lanjut ke
lingkungan dan pembukaan lahan menggunakan metode pembakaran.

Desain Model Bisnis Kanvas

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) model bisnis menggambarkan dasar


pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan
manangkap nilai. Menurut PPM Manajemen (2012) model bisnis merupakan
gambaran hubungan antara sumberdaya yang dimiliki dan keunggulan bisnis, serta
kegiatan yang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai sehingga
membuat perusahaan dapat menghasilkan laba. Model bisnis dibagi menjadi tiga
kelompok yaitu model bisnis sebagai metode, model bisnis sebagai komponen, dan
model bisnis sebagai strategi. Model bisnis mempunyai cakupan yang luas dan
relevan dengan pengusaha, investor, penasihat bisnis, dan kelompok nirlaba
(Leschke 2013). Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) model bisnis kanvas
merupakan bahasa yang sama untuk menggambarkan, memvisualisasikan, menilai,
dan mengubah model bisnis. Model bisnis kanvas digambarkan dalam blok kanvas
yang terdiri dari sembilan blok bangunan. Kesembilan blok bangunan model bisnis
kanvas mencakup empat bidang utama yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur,
dan kelayakan finansial. Sembilan blok bangunan tersebut,

1. Customer Segments
Blok bangunan ini menggambarkan sekelompok individu atau organisasi
berbeda yang ingin dijangkau dan dilayani oleh perusahaan. Pelanggan merupakan
pokok dari semua model bisnis sehingga perusahaan perlu mengelompokkan
pelanggan dalam segmen berbeda berdasarkan kesamaan kebutuhan, keinginan,
dan perilaku.

2. Value Propositions
Blok bangunan ini menggambarkan nilai yang diciptakan dari gabungan
antara produk dan layanan untuk pelanggan yang spesifik. Value propositions
mempunyai peranan dalam memecahkan masalah pelanggan atau memuaskan
kebutuhan pelanggan. Setiap value propositions yang ditawarkan berisi gabungan
antara elemen berbeda yang melayani kebutuhan segmen tersebut. Nilai yang
ditawarkan kepada pelanggan dapat bersifat kuantitatif (misalnya harga dan
kecepatan layanan) atau kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan).

3. Channels
Blok bangunan ini menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan
berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk
memberikan proposisi nilai yang berbeda. Saluran komunikasi, distribusi, dan
penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Blok
bangunan Channels ini menjalankan beberapa fungsi seperti meningkatkan
kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan, membantu pelanggan
mengevaluasi proposisi nilai perusahaan, memungkinkan pelanggan membeli
4

produk dan jasa yang spesifik, memberikan proposisi nilai kepada pelanggan, dan
memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan

4. Customer Relationships
Blok bangunan ini menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun
perusahaan bersama segmen pelanggan yang spesifik. Hubungan antara perusahaan
dan pelanggan dapat bervariasi mulai dari yang bersifat pribadi sampai otomatis.
Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut,
a. Akuisisi pelanggan
b. Retensi (mempertahankan) pelanggan
c. Peningkatan penjualan (upselling)

5. Revenue Streams
Blok bangunan ini menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan
dari masing-masing segmen pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk
menghasilkan pemasukan). Ada dua jenis arus pendapatan yang terdapat dalam
model bisnis yaitu,
a. Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan.
b. Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik
untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan maupun menyediakan
dukungan pelanggan pasca pembelian.

6. Key Resources
Blok bangunan ini menggambarkan aset-aset terpenting yang diperlukan agar
sebuah model bisnis dapat berfungsi. Aset atau sumberdaya utama dapat berbentuk
fisik, finansial, intelektual, atau manusia. Blok bangunan key resources mempunyai
peran dalam menciptakan dan menawarkan value propositions menjangkau pasar,
mempertahankan hubungan dengan pelanggan, dan memperoleh pendapatan.

7. Key Activites
Blok bangunan ini menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan
perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci dapat
dikategorikan sebagai produksi, penyelesaian masalah, dan platform/jaringan.
Aktivitas kunci yang dilakukan mempunyai peran yang sama seperti blok bangunan
key resources.

8. Key Partnerships
Blok bangunan ini menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang
membuat model bisnis dapat bekerja. Kemitraan dapat mengoptimalkan model
bisnis. Jenis kemitraan dibagi menjadi 4 golongan yaitu aliansi strategis antara non-
pesaing, kemitraan strategis antarpesaing, usaha patungan untuk mengembangkan
bisnis baru, dan hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat
diandalkan

9. Cost Structure
Blok bangunan ini menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk
menjalankan model bisnis. Struktur biaya model bisnis dibedakan menjadi dua
kelas, yaitu terpacu nilai (value driven) dan terpacu biaya (cost driven). Model
5

bisnis value driven yaitu berfokus pada penciptaan nilai. Proposisi nilai premium
dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi ciri model bisnis yang terpacu
nilai. Model bisnis cost driven yaitu berfokus pada peminimalan biaya. Pendekatan
ini bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seminimal
mungkin.

Sembilan blok bangunan tersebut dijelaskan lebih ringkas menyerupai sebuah


kanvas, sehingga dengan menggunakan kanvas tersebut model bisnis sebuah
perusahaan dapat digambarkan dalam satu dokumen tunggal yang dapat dipahami
oleh semua pihak. Model bisnis kanvas menurut Osterwalder dan Pigneur (2012)
dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Model bisnis kanvas

Desain model bisnis kanvas adalah suatu cara untuk menghasilkan model
bisnis yang lebih baik dan inovatif. Dalam mendesain suatu model bisnis perlu
mempertimbangkan serangkaian faktor yang kompleks, seperti pesaing, teknologi,
dan lingkungan legal. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012) teknik dalam
mendesain model bisnis antara lain, wawasan/perspektif pelanggan, pembentukan
ide, berpikir visual, prototyping, bercerita, dan skenario. Teknik wawasan
pelanggan merupakan pendekatan model bisnis yang menitikberatkan pada sisi
pelanggan dan faktor eksternal pada pelanggan tersebut seperti, lingkungan,
rutinitas sehari-hari, kepedulian, dan aspirasi. Teknik pembentukan ide dapat
dilakukan malalui proses kreatif untuk membangun sejumlah ide model bisnis dan
6

memilih salah satu yang terbaik. Teknik berpikir visual dapat dilakukan dengan
menggunakan alat bantu visual seperti gambar, sketsa, diagram, dan post it untuk
membangun dan mendiskusikan model bisnis. Teknik prototyping dilakukan
dengan membuat konsep abstrak menjadi nyata dan mengeksplorasi ide baru.
Teknik bercerita merupakan pendekatan ideal dalam mempersiapkan diskusi
mengenai model bisnis secara lebih mendalam dan mengkomunikasikan secara
lebih efektif mengenai model bisnis yang akan dijalankan. Teknik skenario
dilakukan dengan membuat suatu konteks desain spesifik dan detail untuk membuat
suatu yang abstrak menjadi nyata.

METODE

Kerangka Pemikiran

Identifikasi model bisnis PT Adev Natural


Indonesia

Bauran pemasaran PT Adev Natural


Indonesia saat ini

Evaluasi model bisnis PT Adev Natural


Indonesia

Survey kebutuhan
konsumen produk sabun
Pengembangan strategi model bisnis PT
Adev Natural Indonesia

Model bisnis terbaru yang


direkomendasikan

Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian


7

Evaluasi terhadap model bisnis di PT Adev Natural Indonesia akan dilakukan


meliputi empat bidang utama bisnis yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan
kemampuan finansial. Keempat bidang utama tersebut dijabarkan lebih mendalam
kedalam blok bangunan model bisnis kanvas diantaranya, customer segments, value
propositions, channels, customer relationships, revenue streams, Key activities, key
resources, key partnerships, dan cost structure. Penelitian ini dimulai dengan
pengumpulan informasi yang dilakukan kepada narasumber yang terkait pada
model bisnis kosmetik PT Adev Natural Indonesia. Selain itu, perlu diperhatikan
bauran pemasaran produk untuk mengetahui strategi pemasaran yang telah
dilakukan PT Adev Natural Indonesia. Kemudian dengan menggunakan bisnis
model canvas yang bersumber dari buku Osterwalder & Pigneur (2012) maka akan
didapatkan model bisnis yang sedang dipakai. Model bisnis yang didapat dari hasil
wawancara dan observasi tersebut kemudian dievaluasi dan dibantu dengan
informasi dari calon konsumen sehingga ditemukan sebuah permasalahan dan
solusi yang dapat diterapkan untuk membuat pembaruan strategi menggunakan
bisnis model kanvas. Kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 2.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2010)


metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan pada
filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti kondisi obyek secara
alamiah dimana peneliti bertindak sebagai instrumen kunci dalam penelitian.
Metode penelitian kualitatif mempunyai hasil yang dipengaruhi oleh instrumen
penelitian dan metode pengumpulan data. Instrumen penelitian pada metode
penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri yang berfungsi dalam menetapkan
fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, mengumpulkan data,
menilai kualitas data, analisis data, dan membuat kesimpulan atas hasil penelitian.
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah melalui
observasi atau studi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga metode
pengumpulan data tersebut digunakan untuk memperoleh informasi yang
diperlukan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari objek penelitian.

Observasi atau Studi Lapangan


Metode observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan
sebenarnya pada PT Adev Natural Indonesia melalui pengamatan langsung
mengenai objek penelitian. Metode observasi mempunyai keunggulan dalam
mengetahui keadaan sebenarnya pada perusahaan, memahami situasi sosial, dan
sudut pandang aktor yang berperan. Selain itu, metode observasi bermanfaat dalam
memahami konteks informasi secara keseluruhan, mendapatkan pengalaman kerja
secara langsung sehingga mampu memunculkan kesegaran ide, dan mampu melihat
kekurangan khusus pada ruang lingkup yang diteliti. Pada penelitian yang
dilakukan di PT Adev Natural Indonesia, teknik observasi utama dilakukan pada
divisi sales dan marketing, serta peneliti juga aktif ke divisi kegiatan produksi dan
pemenuhan bahan baku.
8

Wawancara
Metode wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih
mendalam mengenai gagasan, pikiran, dan perasaan informan, dimana hal tersebut
tidak bisa didapatkan pada metode observasi. Teknik wawancara yang dilakukan
selama penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur. Pada wawancara
semiterstruktur, peneliti sudah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan
kepada informan dan pertanyaan tersebut dapat berkembang sesuai jalannya topik
pembahasan. Tujuan dilakukan wawancara semi terstruktur adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dari ide atau informasi yang
disampaikan informan. Daftar pertanyaan wawancara disajikan pada Lampiran 1.

Dokumentasi
Metode dokumentasi ditujukan untuk mendapatkan data baik berupa tulisan
atau gambar. Data yang diperoleh dari dokumentasi digunakan untuk mendukung
atau melengkapi penggunaan metode observasi dan wawancara sehingga data yang
diperoleh akan lebih mudah dipercaya. Dokumentasi pada PT Adev Natural
Indonesia dilakukan pada objek yang diizinkan oleh perusahaan, seperti bahan baku,
produk, dan pemasaran. Daftar gambar dokumentasi disajikan pada Lampiran 3.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari-Maret 2019. Pengambilan data


dan pengamatan dilakukan di PT Adev Natural Indonesia Jalan Curug Mekar
RT02/RW04 kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat kode pos 16113.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Pemasaran

Menurut Zaman (2017) pemasaran merupakan suatu kegiatan dalam


menafsirkan, mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan, mengembangkan produk,
menetapkan harga, mempromosikan produk, mendistribusikan produk, serta
mengkombinasikan hal tersebut dengan data pasar seperti lokasi, sebaran, dan
jumlah konsumen. Lalu, menurut Griffin dan Ebert (2015) bauran pemasaran
merupakan kombinasi dari strategi produk, penetapan harga, promosi dan tempat
distribusi untuk memasarkan produk. Bauran pemasaran dapat dijadikan strategi
dalam menentukan upaya perusahaan dalam menawarkan jasa atau produk pada
konsumen yang spesifik. Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara,
bauran pemasaran PT Adev Natural Indonesia,

1. Jasa dan Produk


Jasa yang diberikan PT Adev Natural Indonesia adalah maklon kosmetik
dimana perusahaan menghasilkan produk kosmetik dengan menggunakan bahan
pilihan dengan menonjolkan kualitas produk yang diberikan, jaminan halal produk,
dan kemudahan dalam pemesanan produk sesuai dengan permintaan konsumen.
9

Mutu produk yang diberikan adalah mutu terbaik karena diolah dan dikemas dengan
bahan-bahan terbaik. Desain kemasan yang ditonjolkan juga dapat dipilih sendiri
oleh pemesan jasa. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga menghasilkan
produk mandiri seperti sabun charcoal, sabun zaitun adev, sabun hotel, sabun
kunyit, dan sabun pembersih sepatu. Produk hasil kerjasama jasa maklon dapat
dilihat pada Lampiran 2.

2. Price
Harga produk yang ditawarkan untuk jasa maklon kosmetik menyesuaikan
dari jenis kosmetik yang diproduksi, komposisi bahan yang digunakan, dan waktu
produksi yang dibutuhkan. Namun, secara umum rata-rata PT Adev Natural
Indonesia menawarkan harga Rp 2.000-20.000 mengikuti tipe kosmetik yang
dipesan. Selanjutnya, untuk produk mandiri PT Adev Natural Indonesia yaitu sabun
pembersih sepatu ditetapkan harga sebesar Rp 150.000 untuk bright shoe cleaner,
dan Rp 170.000 untuk foam shoe cleaner, serta harga produk lain yang belum
ditetapkan.

3. Promotion
Media promosi yang digunakan pada PT Adev Natural Indonesia antara lain
media digital dan pemberian sampel gratis sebagai sarana promosi. Promosi
menggunakan media digital lebih dominan menggunakan blog pribadi dan media
sosial seperti Instagram dan facebook. Namun, tak jarang juga beberapa calon
customer yang langsung datang mengunjungi pabrik untuk memastikan keaslian
jasa maklon yang diterapkan PT Adev Natural Indonesia. Selain itu, promosi PT
Adev Natural Indonesia juga disumbangkan dari penggunaan kemasan yang
inovatif dan mencantumkan nama PT Adev Natural Indonesia sebagai produsen
kosmetik tersebut.

4. Placement
Cara untuk mendistribusikan produk PT Adev Natural Indonesia dilakukan
dengan menyalurkan secara langsung melalui driver atau menggunakan jasa kurir
yang tersedia. Namun, untuk urusan pendistribusian produk ke konsumen akhir
sudah diluar tanggung jawab dari PT Adev Natural Indonesia.

Identifikasi Blok Bangunan Model Bisnis Kanvas PT Adev Natural Indonesia

PT Adev Natural Indonesia bergerak dalam industri kosmetik dalam


menyediakan produk kosmetik dengan berbagai merek sesuai permintaan kosumen.
Model bisnis kanvas jasa maklon kosmetik dapat dilihat pada gambar 3. PT Adev
Natural Indonesia turut menghasilkan produk mandiri yang dipasarkan secara
daring. Model bisnis kanvas produk mandiri dapat dilihat pada gambar 4. Apabila
dijelaskan lebih lanjut model bisnis PT Adev Natural Indonesia,
10

Gambar 3 Model bisnis kanvas jasa maklon PT Adev Natural Indonesia saat ini.

Gambar 4 Model bisnis kanvas produk mandiri PT Adev Natural Indonesia saat
mmiiini
11

1. Customer Segments
Pelanggan dari PT Adev Natural Indonesia tidak dikhususkan berdasarkan
kriteria khusus, namun segmentasi pasar dari perusahaan lebih banyak ditujukan
pada business to business atau melakukan transaksi antara satu perusahaan dengan
individu atau perusahaan lainnya. Konsumen utama adalah mereka yang
menginginkan hasil produk yang maksimal tanpa memikirkan kendala proses
produksi dan perizinan industri. Namun, PT Adev Natural Indonesia juga mulai
menjual produknya langsung secara daring ke konsumen melalui produk yang
dibuat berdasarkan merek perusahaan. Konsumen yang dilayani mayoritas adalah
pengguna internet dan membutuhkan sabun untuk keperluan sehari-hari.

2. Value Propositions
Nilai utama yang ditawarkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
menyediakan jasa maklon kosmetik atau menyediakan jasa dalam rangka
menghasilkan produk kosmetik dan dibuat berdasarkan kebutuhan individu atau
perusahaan pemesan jasa. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga memfasilitasi
pemesan dalam pembuatan izin edar kosmetik dan pengurusan sertifikat halal. PT
Adev Natural Indonesia memberikan layanan prima dari segi contoh gratis yang
diberikan, pengiriman gratis, produk sabun perusahaan, dan menyediakan produk
gratis ketika melakukan hal tertentu terhadap perusahaan. Hal lain yang ditawarkan
dari PT Adev Natural Indonesia adalah mempunyai customer service yang selalu
berkerja selama hari dan jam kerja.

3. Channels
Saluran yang diterapkan pada PT Adev Natural Indonesia untuk berhubungan
dengan konsumen antara lain melalui jaringan media digital baik berupa blog
pribadi maupun media sosial. Blog pribadi PT Adev Natural Indonesia dapat
diakses melalui link www.adevnatural.com untuk jasa maklon dan brightcare.id
untuk produk mandiri yang saat ini didominasi produk sabun pencuci sepatu. Media
sosial yang digunakan oleh PT Adev Natural Indonesia didominasi oleh
penggunaan situs instagram dan facebook. Selain itu, hubungan perusahaan dengan
pelanggan juga didukung dengan peran sales yang selalu menjaga hubungan baik
dengan konsumen lewat hubungan telepon dan kunjungan ke perusahaan.

4. Customer Relationships
Hubungan yang dibangun dengan pelanggan pada PT Adev Natural Indonesia
menerapkan sistem kontrak dimana terdapat sejumlah minimum order pada setiap
produk jasa maklon. Selain itu hubungan ke pelanggan juga dimaksimalkan dengan
pemberian sampel gratis untuk calon konsumen. Pelanggan dapat menanyakan
produk, jasa, atau keluhan melalui customer service

5. Revenue Streams
Aliran pendapatan yang dihasilkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
besarnya kontrak atau purchase order yang diterima perusahaan pada jasa maklon
dan pembelian produk mandiri oleh konsumen melalui saluran yang digunakan.
12

6. Key Resources
Sumberdaya utama agar dapat menjalankan model bisnis adalah bangunan,
alat dan mesin, sumberdaya manusia, kendaraan, dan gawai. Sumberdaya manusia
di PT Adev Natural Indonesia mempunyai ciri khusus yaitu wajib shalat 5 waktu,
shalat tepat waktu, jujur, berjiwa muda, kreatif, empati, sopan, senyum, salam,
terbuka, aktif, cepat tanggap, bartanggung jawab, dan memulai apapun dengan
berdoa. PT Adev Natural Indonesia menjunjung tinggi syariat islam dan akan ada
konsekuensi ketika dilanggar.

7. Key Activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen maklon yang potensial, membeli bahan baku, melakukan
kegiatan produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui
media sosial ataupun media digital lainnya.

8. Key Partnerships
Mitra utama PT Adev Natural Indonesia adalah pemasok bahan baku, jasa
kurir, penyewa gedung, dan pihak ketiga. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia
juga perlu menjalin hubungan baik dengan pihak ketiga atau seseorang yang
menjadi perantara antara PT Adev Natural indonesia dengan pengguna jasa maklon.
Pihak ketiga tersebut turut andil dalam promosi untuk mendapatkan pelanggan baru.

9. Cost Structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, perawatan mesin, server, dan pemberian produk atau sampel gratis.

Jasa maklon kosmetik PT Adev Natural Indonesia mempunyai sistim kontrak


antara pengguna jasa dengan perusahaan melalui bagian sales perusahaan. Besarnya
nilai kontrak mengikuti kesepakatan yang telah disepakati. Kemudian dilakukan
pengembangan produk sesuai keinginan pengguna jasa. apabila sudah sesuai
perusahaan akan mengatur jadwal produksi dan kepengurusan izin edar BPOM dan
sertifikat halal MUI. Skema model bisnis jasa maklon kosmetik dapat dilihat pada
Gambar 5. Sedangkan produk mandiri perusahaan ditawarkan melalui toko daring
brightcare.id, pesanan yang masuk akan dicatat dan dikonfirmasi pembayarannya
melalui sistim. Perusahaan juga turut aktif dalam memasarkan produk melalui acara
atau pameran tertentu. Skema model bisnis produk mandiri dapat dilihat pada
Gambar 6.
13

PT Adev Natural Indonesia

Konsumen Kontrak

RnD Produk Produksi

Perizinan Produk Produk

Izin merek, izin edar BPOM, dan Sertifikat halal


MUI
Gambar 5 Skema model bisnis jasa maklon kosmetik

Pt Adev Natural Indonesia


Event

Konsumen Blog Pribadi


Pemesanan

Pengiriman

Gambar 6 Skema model bisnis produk mandiri


14

Analisis SWOT Blok Bangunan Model Bisnis PT Adev Natural Indonesia

Evaluasi model bisnis yang sedang dijalanakan PT Adev Natural Indonesia


dilakukan terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis
lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan yang terdapat pada sumberdaya dan proses bisnis internal. Sedangkan,
analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi
barbagai peluang dan ancaman dari pesaing. Hasil analisis SWOT (strength,
weakness, opportunities, dan threats) merupakan identifikasi distinctive
competencies perusahaan yang berasal dari sumberdaya dan kemampuan internal
yang dimiliki serta sejumlah peluang yang belum dimanfaatkan (Solihin 2012).
Penjabaran analisis SWOT model bisnis PT Adev Natural Indonesia adalah sebagai
berikut,

1. Customer Segments
Segmentasi pelanggan yang dituju oleh PT Adev Natural Indonesia
mempunyai kelebihan dalam tidak terbatasnya kriteria segmen tertentu, akan tetapi
menyasar pada pelanggan yang ingin memulai bisnis kosmetik tanpa memikirkan
persoalan produksi. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga menargetkan
pelanggan individu secara langsung melalui produk asli mereka sendiri. Sedangkan,
kelemahan yang ditimbulkan dari segmentasi pasar perusahaan adalah lebih
mengarah pada indvidu atau perusahaan yang mempunyai dana yang besar. Peluang
yang dapat diambil adalah menargetkan pelanggan sekitar lingkungan perusahaan
yang potensial. Sedangkan ancaman yang dapat ditimbulkan adalah beralihnya
customer ke perusahaan jasa maklon lain.

2. Value Propositions
Kelebihan nilai yang ditawarkan oleh PT Adev Natural Indonesia adalah
menyediakan beragam produk kosmetik dengan spesifikasi dan merek sesuai
dengan permintaan konsumen. Hal tersebut mempermudah seseorang atau
perusahaan yang mempunyai pasar tertentu namun mempunyai keterbatasan dalam
hal produksi produk kosmetik. Selain itu, PT Adev Natural Indonesia juga
menawarkan proses realisasi produk yang mudah dan responsif sehingga
mempercepat terjalinnya kerjasama. Namun, nilai tersebut mempunyai kelemahan
dalam hal penentuan batas minimum order dan produk perusahaan yang mudah
ditiru oleh perusahaan lain. Peluang dari nilai yang disediakan PT Adev Natural
Indonesia adalah menekan harga jasa dan produk dengan sistim kontrak yang
berkelanjutan. Sedangkan ancaman yang dapat terjadi pada perusahaan adalah
terjadinya pemalsuan produk kosmetik.

3. Channels
Kelebihan yang didapatkan dengan penggunaan saluran saat ini adalah dapat
menjangkau pasar yang luas hingga ke tingkat internasional. Sedangkan, kelemahan
saluran saat ini adalah masih bergantung pada pemasaran secara daring sehingga
pangsa pasar secara luring belum bisa dipenuhi dan menimbulkan biaya pengiriman
yang ditangguhkan ke pembeli. Peluang yang bisa didapat dengan channel saat ini
adalah menjangkau pasar langsung ke pemesan tanpa perantara pihak ke tiga.
15

Sedangkan ancaman channel saat ini adalah kemampuan saluran pesaing yang lebih
menjangkau seluruh aspek masyarakat.

4. Customer Relationships
Kelebihan penerapan customer relationships saat ini yaitu lebih menjaga
hubungan antara perusahaan dengan ikatan kontrak dan turut memanjakan
konsumen dengan sampel produk gratis. Kelemahan yang dapat ditemukan pada
sistem adalah kurangnya pengawasan produk apabila sudah sampai di tangan
distributor dan pelayanan yang melambat dalam responsifitas terhadap konsumen.
Peluang yang dapat ditemukan adalah penekanan harga maklon per produk apabila
dilakukan kontrak dalam jangka panjang dan berkelanjutan. Sedangkan ancaman
pesaing luar yang menawarkan harga maklon yang lebih murah dengan waktu
proses yang lebih singkat.

5. Revenue Streams
Kelebihan yang ada dalam revenue streams saat ini adalah pembayaran uang
muka dan uang total secara langsung tanpa menunggu produk sampai ke tangan
konsumen akhir dan mempunyai tingkat keuntungan yang besar. Kelemahan dari
revenue stream saat ini yaitu hanya bersifat sementara selama kontrak berlangsung.
Peluang yang bisa ditemukan adalah terkait revenue stream adalah terus mencari
pelanggan yang potensial untuk meningkatkan nilai merge keuntungan. Sedangkan
ancaman yang dapat terjadi adalah gagalnya produk yang berakibat pada
pembatalan kontrak atau dilaksanakan produksi ulang.

6. Key Resources
Kelebihan dari key resources adalah tersedianya elemen untuk produksi dan
memiliki sumber daya manusia yang memiliki perilaku yang baik. Kelemahan dari
key resources yaitu masih belum terlatih secara merata untuk setiap departemen dan
masih belum maksimalnya penggunaan potensi sumberdaya akibat kurangnya order
oleh konsumen serta beberapa sumberdaya fisik yang masih menyewa. Peluang dari
key resource adalah keterampilan sumberdaya manusia yang terampil dengan
didukung akhlak yang terpuji. Sedangkan ancaman yang dapat ditemukan adalah
adanya perusahaan lain yang membutuhkan tenaga kerja dan didukung dengan
fasilitas dan gaji yang lebih baik.

7. Key Activities
Kelebihan dari key activities saat ini yaitu mampu mengoptimalkan purchase
order dan proses produksi dijalankan dengan ketentuan SOP yang berlaku.
Kelemahan dari key activities saat ini yaitu masih belum bisa memaksimalkan
aktivitas pekerja karena kekurangan order pada kurun waktu tertentu. Peluang yang
ditemukan dari key activities adalah aktivitas kosong pada beberapa departemen
dapat dialokasikan untuk membantu departemen lain yang membutuhkan.
Sedangkan ancaman yang dapat terjadi adalah adanya pesaing yang dapat meniru
key activities perusahaan dengan mudah.

8. Key Partnerships
Kelebihan dari key partnerships saat ini yaitu PT Adev Natural Indonesia jauh
lebih dikenal oleh konsumen (distributor) dan secara tak langsung nama PT Adev
16

Natural Indonesia turut terangkat di mata konsumen akhir. Sedangkan kelemahan


dari key partnership adalah adanya kemampuan pemenuhan bahan baku setiap
supplier yang berbeda beda sehingga harus menyediakan alternatif lain dalam
pemenuhan kebutuhan bahan baku. Peluang yang dapat ditemukan adalah
kemudahan bekerjasama dengan partner yang lebih baik dengan sistim kontrak
yang berkelanjutan. Sedangkan ancaman yang dapat ditemukan adalah
ketergantungan perusahaan terhadap partner yang diajak bekerjasama dan adanya
supplier yang terikat dengan perusahaan lain.

9. Cost Structure
Kelebihan dari cost structures saat ini adalah biaya dalam menjangkau
konsumen tingkat akhir yang ditiadakan karena sudah diatur oleh distributor.
Sedangkan kelemahan blok ini adalah biaya operasional yang tidak stabil mengikuti
jumlah pemesanan. Peluang dari blok bangunan cost structure yaitu minimalnya
pengeluaran akibat pemasaran dengan promosi media digital. Sedangkan ancaman
yang dapat terjadi adalah harga produk dapat berubah sewaktu-waktu apabila
terdapat kebijakan supplier atau pemerintah untuk pemenuhan bahan baku.

Kelebihan yang ditawarkan dari model bisnis maklon kosmetik PT Adev


Natural Indonesia saat ini adalah mampu menyediakan produk kosmetik berkualitas
dengan jaminan mutu yang dijamin oleh BPOM dan sertifikasi halal. Perusahaan
sebagai produsen produk kosmetik hanya menyediakan produk sampai ke tangan
pemesan, dan tidak mempunyai kewajiban kepada konsumen akhir. Hal tersebut
dapat mengurangi biaya dalam proses pemasaran yang dihilangkan (pemasaran ke
konsumen akhir). Selain itu, saat ini PT Adev Natural Indonesia sedang giat dalam
produk mereka sendiri dan langsung di pasarkan ke tangan konsumen. Hal tersebut
secara tidak langsung juga dapat mengetahui produk pasar yang sedang digemari
dan peluangnya bagi PT Adev Natural Indonesia. Kelemahan dari model bisnis
yang diterapkan saat ini, dapat ditemukan pada saluran yang digunakan dalam
promosi, baik produk maklon atau produk mandiri yang sebagian besar didominasi
oleh media sosial internet. Hal tersebut memang menguntungkan karena dapat
mengurangi biaya pemasaran, akan tetapi pada penerapan saluran yang diterapkan
dibatasi oleh komunikasi yang secara tidak langsung yang menjadikan segmentasi
pasar menjadi tidak spesifik lagi. Selain itu, hal tersebut berdampak pada
masyarakat sekitar kabupaten Bogor yang masih belum mengetahui mengenai jasa
maklon dan PT Adev Natural Indonesia. Kelemahan lain yang dapat ditemukan
adalah pemanfaatan sumberdaya dan aktivitas produksi yang masih belum
maksimal. Pemanfaatan sumberdaya yang kurang maksimal dapat ditemukan pada
pekerja, mesin, dan bangunan yang digunakan. Pemanfaatan mesin yang terbatas
dapat menimbulkan banyaknya pekerja yang diserap perusahaan. Kelemahan lain
terdapat dalam aktivitas produksi yang kurang menentu akibat pemesanan
distributor yang tidak teratur. Masalah ada atau tidaknya proses produksi sangat
dipengaruhi oleh pemesanan produk. Selain itu, saat ini bagian sales tengah
mengalami pelambatan responsivitas terhadap konsumen. Hal tersebut
mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Lalu, produk mandiri yang sudah
mendapatkan izin edar BPOM dan sertifikat halal MUI perlu dipasarkan kembali
kepada konsumen dengan pengembangan model bisnis terbaru.
17

Pengembangan Strategi Desain Model Bisnis

Alternatif pengembangan desain model bisnis terbaru menggunakan metode


prototyping, idea generation, dan wawasan pelanggan, yang pengembangnya
bersumber dari analisis SWOT dan dikembangan dengan cara berfikir blue ocean
strategy. Blue ocean strategy merupakan cara berfikir bagaimana mengeluarkan
suatu bisnis dari persaingan yang sengit dengan cara menciptakan ruang pasar tanpa
pesaing (Kim 2016). Prototype pengembangan desain model bisnis terbaru dapat
dilihat pada Lampiran 5.

Pengembangan Strategi Maklon Kosmetik

Gambar 7 Pengembangan model bisnis kanvas jasa maklon

Pengembangan pada jasa maklon kosmetik berdasarkan analisis SWOT lebih


dikembangan pada sisi saluran promosi, pelayanan terhadap konsumen, dan
kegiatan partnerships. Strategi yang bisa dilakukan antara lain dengan mengadakan
tempat khusus untuk menampilkan produk baru hasil maklon kosmetik dengan
sistem promosi berbayar dan strategi layanan ID-pemesanan jasa maklon. Pada
strategi promosi berbayar perusahaan berperan dalam produksi produk dan
berperan dalam mempromosikan sementara hasil produksi kepada konsumen akhir.
Promosi berbayar ini bertujuan dalam meningkatkan aliran pendapatan perusahaan,
mengenalkan produk baru, dan dapat meningkatkan pamor perusahaan sebagai
perusahaan maklon kosmetik. Selanjutnya dalam strategi ID pemesanan jasa
maklon ditujukan untuk memberikan pelayanan prima kepada konsumen untuk
mengetahui status dari produk pesanannya. Strategi ini bertujuan untuk
18

meningkatkan layanan konsumen dan mengurangi tugas dari divisi sales


perusahaan (secara tak langsung dapat mengurangi sumberdaya manusia yang
dipakai). Sinergi antara produk yang berkualitas dan layanan optimal yang
diberikan perusahaan membuat pelanggan merasa puas terhadap kinerja perusahaan
(Mahdi 2016). Selain itu perusahaan perlu menargetkan perusahaan kosmetik
sebagai calon konsumennya. Hal tersebut berkaitan dengan perusahaan kosmetik
yang sudah mempunyai pangsa pasar yang jelas, sehingga pemesanan untuk produk
kosmetik akan continue. Penerapan strategi pemasaran melalui online marketing,
offline marketing, dan service excellent mempunyai tujuan dalam mencapai target
penjualan dengan memaksimalkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi
(Cahyono et al. 2017). Pengembangan strategi model bisnis tersebut disajikan pada
Gambar 7, serta apabila dijelaskan dalam dalam model bisnis kanvas adalah sebagai
berikut.

1. Customer segments
Segmen pelanggan pada model bisnis ini adalah business to bussiness, namun
dikhususkan pada pelanggan yang sudah bertransaksi jasa maklon kosmetik pada
perusahaan PT Adev Natural Indonesia dan ditambah konsumen yang datang ke
tempat promosi. Selain itu, perusahaan menargetkan pada perusahaan kosmetik
yang mempunyai pangsa pasar yang jelas.
2. Value propositions
Proporsi nilai yang ditawarkan perusahaan masih sama dengan proporsi awal
yaitu menyediakan jasa maklon kosmetik atau menyediakan jasa dalam rangka
menghasilkan produk kosmetik dan dibuat berdasarkan kebutuhan pemesan dengan
penambahan promosi produk secara berbayar (partnership) yang didukung layanan
ID pelanggan.
3. Channels
Saluran yang digunakan pada model bisnis ini antara lain blok pribadi di
www.adevnatural.com dengan penambahan menu ID pemesanan yang dapat dicek
secara langsung (real time), media sosial (instagram dan facebook), serta
penambahan bangunan tempat promosi yang terletak pada tempat tertentu (tempat
penjualan, pasar, atau ruko).
4. Customer relationships
Hubungan yang dibangun antara perusahaan dengan konsumen melalui
customer service lebih dipererat lagi dengan penambahan ID pemesanan jasa
maklon. Ikatan kontrak antara perusahaan dan pelanggan lebih dibangun lagi
dengan kerjasama secara kontinue.
5. Revenue streams
Aliran pendapatan perusahaan diperoleh dari kuantitas order yang diterima,
dan ditambah kontrak dalam partnership promosi produk.
6. Key resources
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini meliputi
bangunan khusus promosi, sumberdaya manusia, dan finansial
7. Key activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen maklon yang potensial, membeli bahan baku, melakukan
kegiatan produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui
media sosial ataupun media digital lainnya.
19

8. Key partnerships
Pada blok bangunan ini perusahaan melaksanakan kemitraan dengan supplier
bahan baku, jasa kurir, dan pelanggan itu sendiri. Pelanggan menjalin hubungan
kerjasama lagi dengan perusahaan untuk promosi produk.
9. Cost structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, maintance mesin, server, dan pemberian produk atau sampel gratis.

Berdasarkan model bisnis tersebut, pengembangan yang dilakukan adalah


dengan memberikan pelayanan yang lebih prima dalam hal pelayanan kepada
konsumen dengan memberikan informasi yang lebih detail mengenai pesanan jasa
dan memberikan tambahan promosi berbayar untuk produk yang belum diketahui
masyarakat. skema pengembangan model bisnis disajikan pada Gambar 8.

Pt Adev Natural Indonesia

Konsumen Kontrak

RnD Produk Produksi

Perizinan produk Produk

Status Izin merek, edar BPOM, dan sertifikat Promosi


produksi halal

Gambar 8 Skema pengembangan model bisnis jasa maklon

Pengembangan model bisnis jasa maklon terbaru mempunyai kelebihan dan


kekurangan ketika diterapkan. Kelebihan model bisnis baru yaitu dapat
meningkatkan kualitas pelayanan konsumen menjadi lebih prima dengan dukungan
ID pembelian dan fasilitas promosi produk, produk terbaru dapat dikenal
masyarakat, mengurangi penggunaan sumberdaya yang terpakai untuk keperluan
customer relationships, dan secara tak langsung dapat meningkatkan aliran
pendapat dari kontrak promosi produk serta turut meningkatkan citra perusahaan
dalam industri kosmetik. Sedangkan kekurangan dalam pengembangan model
bisnis jasa maklon adalah meningkatkan aliran biaya yang dikeluarkan perusahaan
terutama untuk sumberdaya fisik dan sumberdaya manusia. Kebutuhan sumberdaya
manusia yang bertambah dapat dilakukan pemindahan dari divisi sales.
20

Pengembangan Strategi Produk Mandiri


Berdasarkan hasil survey mengenai kebutuhan sabun praktis untuk traveler
yang dapat dilihat pada Gambar 9 diketahui bahwa seorang traveler lebih
membutuhkan sabun yang praktis untuk dibawa berpergian, serta pada Gambar 10
yang menunjukkan kecenderungan konsumen dalam mengganti produk sabun
mereka relatif lebih kecil. Pengembangan pada usaha produk mandiri PT Adev
Natural Indonesia berdasarkan analisis SWOT dan pendekatan wawasan pelanggan
lebih mempertajam key resources terutama pada aspek merek dan pengembangan
sisi segmen pelanggan.

26%

74%

ya tidak

Gambar 9 Kebutuhan sabun praktis untuk traveler

36%
64%

ya tidak
Gambar 10 Kecenderungan konsumen dalam mengganti merek sabun

Pengembangan strategi menggunakan pendekatan wawasan pelanggan


dengan menggunakan alat bantu value proposition canvas. Alat bantu tersebut
membantu dalam menyelaraskan kebutuhan pelanggan dan nilai produk yang akan
ditawarkan (Rusdiyana 2017). Value proposition canvas berdasarkan hasil survei
dapat dilihat pada Lampiran 4. Strategi yang bisa dilakukan antara lain dengan
memperjelas segmentasi pelanggan melalui differensiasi produk. Segmentasi yang
dituju pada pengembangan model bisnis ini antara lain seorang traveler yang
menghabiskan beberapa waktu di luar kondisi normal dan seseorang yang
membutuhkan sabun secara instan. Tujuan dari segmentasi produk ini adalah untuk
membuat konsumen nyaman dengan produk yang dihasilkan, sehingga berdampak
pada kebutuhan konsumen tiap harinya. Menurut Goestjahjanti (2016) kinerja
industri kosmetik salah satunya ditentukan oleh menajemen diferensiasi produk,
riset dan pengembangan pasar, serta belanja iklan yang tinggi. Pengembangan
21

strategi bisnis produk mandiri disajikan pada Gambar 11. Konsep model bisnis
apabila dijelaskan dalam model bisnis kanvas adalah sebagai berikut,

Gambar 11 Pengembangan model bisnis kanvas produk mandiri

1. Customer segments
Segmen pelanggan pada model bisnis ini adalah business to consumer.
Apabila diuraikan lebih lanjut pelanggan dari model bisnis ini adalah seluruh
masyarakat baik di Indonesia dan luar negeri yang menggunakan internet. Namun
fokus utama pelanggan ditujukan kepada mereka yang menghabiskan waktu
berlibur atau sekedar refreshing seperti pendaki gunung, liburan di pantai, berenang
di kolam renang, atau pelancong di kota yang membutuhkan produk sabun secara
instan dan cepat.
2. Value propositions
Proporsi nilai yang ditawarkan antara lain produk sabun normal dan produk
sabun ukuran khusus yang dapat digunakan secara instan. Produk khusus berperan
dalam memikat konsumen baru dengan harga yang lebih murah dan praktis.
3. Channels
Saluran yang digunakan pada model bisnis ini adalah blok pribadi, media
sosial seperti facebook dan instagram, dan dapat juga digunakan promosis di tempat
promosi jasa maklon.
4. Customer relationships
Hubungan yang dibangun antara konsumen dengan perusahaan dapat
dilakukan dengan penyediaan customer service dan konkreasi dengan mengajak
pelanggan untuk memberikan ulasan terhadap produk yang sudah dicoba atau
dibeli.
22

5. Revenue streams
Aliran pendapatan yang diperoleh perusahaan bersumber dari tingkat
penjualan produk. Produk khusus berperan dalam memikat konsumen baru dengan
harga yang lebih murah dan praktis.
6. Key resources
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis ini meliputi
merek, bangunan khusus promosi, sumberdaya manusia, dan finansial. Semakin
banyak produk yang terjual akan semakin meningkatkan citra merek perusahaan
7. Key activities
Aktivitas utama yang dilakukan dalam menjalankan model bisnis adalah
mencari calon konsumen yang potensial, membeli bahan baku, melakukan kegiatan
produksi, penggudangan, dan turut selalu melakukan promosi melalui media sosial
ataupun media digital lainnya.
8. Key partnerships
Pada blok bangunan ini perusahaan melaksakan kemitraan dengan supplier
bahan baku, jasa kurir, dan penyewa bangunan.
9. Cost structures
Biaya yang dikeluarkan perusahaan agar dapat menjalankan model bisnis
adalah biaya tetap dan biaya tak tetap. Biaya tetap pada PT Adev Natural Indonesia
adalah biaya bangunan, sewa gedung, gaji pegawai, dan listrik bulanan. Sedangkan
biaya tidak tetap yang dikeluarkan perusahaan antara lain biaya operator, bahan
baku, maintance mesin, dan server.

Berdasarkan model bisnis tersebut pengembangan yang dilakukan untuk


memasarkankan kembali produk sabun adalah dengan melakukan inovasi bentuk
sabun untuk menargetkan kepada konsumen yang berpergian dan penambahan fitur
feedback untuk mengembangkan produk tersebut atau pelayanan yang diberikan.
Perusahaan tetap menggunakan pemasaran daring sebagai channel utama, namun
dibantu dengan pemasaran luring lewat penjualan di tempat promosi jasa maklon.
Skema strategi bisnis produk mandiri tersebut disajikan pada Gambar 12.

Feedback Pt Adev Natural Indonesia Event

Konsumen Blog Pribadi Tempat


Pemesanan
Promosi

Pengiriman

Gambar 12 Skema pengembangan model bisnis produk mandiri


Pengembangan strategi model bisnis produk mandiri PT Adev Natural
Indonesia mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang ditawarkan dari
23

pengembangan tersebut adalah segmentasi pelanggan yang lebih jelas sehingga


memudahkan perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi, produk yang
ditawarkan mempunyai inovasi yang belum ada di pasaran, dan meningkatkan citra
merek adev sendiri sebagai produsen sabun. Konsep model bisnis ini mempunyai
kekuatan dalam memberikan kenyamanan kepada konsumen dalam menggunakan
sabun. Ketika konsumen sudah nyaman menggunakan sabun mini maka akan
berdampak pada pembelian produk sabun originalnya. Sedangkan kelemahan dari
pengembangan model bisnis saat ini adalah meningkatkan aliran dana yang terpakai
untuk keperluan pemenuhan sumberdaya fisik seperti mesin dan kemasan, serta
bentuk sabun yang menyerupai permen dapat menimbulkan semacam perspektif
bahwa sabun tersebut adalah permen sehinggan menyebabkan keracunan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

PT Adev Natural Indonesia bergerak dalam industri kosmetik dengan


menyediakan jasa maklon kosmetik dan menawarkan produk mereka sendiri. Hasil
analisis model bisnis perusahaan ditemukan masalah pada blok bangunan customer
segments yang masih belum spesifik, channels yang bergantung mode daring, dan
aliran pendapatan yang belum maksimal. Alternatif pengembangan model bisnis
saat ini yaitu dengan menspesifikasi pada blog bangunan customer segments dan
value propositions dengan menawarkan produk khusus untuk menarik konsumen
yang sering berpergian serta memperkuat hubungan pelanggan dengan sistem ID
pemesanan, dan meningkatkan aliran pendapatan melaui kerjasama dengan
pelanggan untuk promosi produk

Saran

Perusahaan perlu menspesifikasikan blog bangunan customer segments dan


value propositions dan memperkuat aliran pendapatan dengan pengembangan
model bisnis baru. Untuk penelitian selanjutnya, perlu diperhitungkan bagaimana
aliran biaya yang digunakan untuk mendesain atau mengembangkan model bisnis
terbaru dan sumber daya fisik yang diperlukan dalam pengembangan bisnis
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

[Kemenperin] Kementerian Perindustrian. 2015. Rencana Induk Pembangunan


Industri Nasional 2015-2035. Jakarta (ID): Pusat Komunikasi Publik
Kementerian Perindustrian.
[Dirjen Pajak] Direktur Jenderal Pajak. 2007. PER-70/PJ/2007 tentang Pajak
Penghasilan. Jakarta (ID): Direktur Jenderal Pajak.
24

Cahyono B, Amboningtyas D, Haryono AT, dan Malik D. 2017. Analisa kekuatan


strategi pemasaran melalui online marketing, offline marketing, dan service
excellent terhadap loyalitas konsumen PT Adinata Graha Raya Kaliwungu
dengan kepuasan konsumen sebagai variabel intervening. Jurnal Manajemen.
3(3): 1-13.
Griffin RW dan Ebert RJ. 2015. Pengantar Bisnis. Ed ke-10. Devri BP, penerjemah;
Adi M, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Business
Essentials tenth edition.
Goestjahjanti FS. 2016. Analisis struktur pasar, perilaku dan kinerja industri
kosmetik (consumer goods) di Indonesia. Jurnal Ekonomi. 18(1): 104-113.
Kim W. Chan, Mauborgne, Renẽe. 2016. Blue Ocean Strategy, MenciptakanRuang
Pasar Tanpa Pesaing dan Menjadikan Persaingan Tidak Lagi Relevan. Toha,
Adi, Penerjemah; Kiki S, editor. Bandung (ID): Penerbit Noura Group (PT
Mizan Publika). Terjemahan dari: Blue Ocean Strategy.
Leschke J. 2013. Business model mapping: A new tool to encourage
entrepreneurial activity and accelarate new venture creation. Journal of
Marketing Development and Competitiveness. 1(4): 231-242.
Mahdi AF. 2016. Analisis model bisnis minuman olahan rumput laut dengan
pendekatan business model canvas (kasus: UKM winnwe perkasa unggul,
Depok) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Osterwalder A, Pigneur Y. 2012. Business Model Generation. Sihandrini NR,
penerjemah; Yulian M, editor. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo.
Terjemahan dari: Business Model Generation.
PPM Manajemen. 2012. Business Model Canvas. Jakarta (ID): Penerbit PPM
Manajemen.
Rusdiyana A. 2017. Pengembangan pasar produk kopi filter dengan metode riset
aksi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Solihin Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). Bandung (ID): ALFABETA.
Zaman JS. 2017. Analisis pengaruh brand image corporate (citra merek
perusahaan) terhadap keputusan pembelian pada planet computer Tasikmalaya.
Jurnal Economica. 2(1): 36-41.
25

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara di PT Adev Natural Indonesia.


1. Bagaimana awal mula terbentuknya perusahaan PT Adev Natural Indonesia?
2. Siapa segmen pelanggan yang dilayani oleh PT Adev Natural Indonesia?
3. Apakah PT Adev Natural Indonesia membagi pelanggan ke dalam segmen
yang berbeda?
4. Produk dan jasa apa yang ditawarkan oleh PT Adev Natural Indonesia?
5. Apakah keunggulan yang ditawarkan PT Adev Natural Indonesia pada
produk dan jasa yang ditawarkan?
6. Menurut anda, mengapa konsumen mau menggunakan jasa PT Adev Natural
Indonesia?
7. Menurut anda, mengapa konsumen mau membeli produk PT Adev Natural
Indonesia?
8. Bagaimana PT Adev Natural Indonesia menjangkau konsumen saat ini?
9. Bagaimana cara perusahaan dalam berhubungan kepada konsumen?
10. Bagaimana sistem hubungan antara pelanggan dengan PT Adev Natural
Indonesia?
11. Apakah sumber utama penghasilan dari PT Adev Natural Indonesia?
12. Apakah sumber daya yang dimili oleh perusahaan saat ini? Dan berapa
jumlahnya?
13. Apakah aktivitas yang dilakukan PT Adev Natural Indonesia untuk
menjalankan bisnis model saat ini?
14. Siapakah mitra PT Adev Natural Indonesia dalam menjalankan bisnis model
ini?
15. Biaya apa saja yang dikeluarkan PT Adev Natural Indonesia untuk
menjalankan model bisnis saat ini? Dan biaya apa yang paling besar
dikeluarkan dalam menjalankan bisnis selama ini?
16. Bagaimanakah rencana pengembangan bisnis PT Adev Natural Indonesia ke
depannya?
26

Lampiran 2 Daftar merek kosmetik hasil produk jasa maklon

01. Arischa Beauty Secret 38. Paslife 76. Sandewa Beauty


02. Lelisse 39. NKBS 77. Natural Honey Body
03. Saesha 40. Luxior Soap
41. Mqafiat 78. Nayra
04. Biv Cream Whitening
42. Sweetjellys 79. Ajwa
05. Agari
43. Love Bymelinda 80. Al-Hinayah
06. K-Save
44. Serambi Botani 81. VitsaBeauty Care
07. Enora
45. Evernori 82. Syantik
08. Ceraderm
46. Jestham 83. Biofur
09. Boodas
47. Glizlife 84. Red Glow
10. As-Shofa
48. Gluta Panceea 85. Kahyangan
11. Klinskin
49. Dr Glow 86. Rodeos
12. Hn
50. Phyllia 87. Nutiorus
13. Glycocyd
51. Najma 88. Adeva Beauty
14. Glysor
52. Savon De Coco 89. Belinyu
15. Sereh Sofia
53. Khodijah 90. Puppets
16. Sereh Mutia
54. Jellys 91. Bitcol
17. Celo
55. Zeze 92. Orifresh Plus
18. Maimun
56. Mahkota Beauty 93. Alody
19. Wilgo
57. Mahira 94. Hbw7days
20. Apma
58. Quera By Overlean 95. Aura 12
21. Majakanza
59. Perhutani 96. Cahaya 14
22. Cloris
60. Nino Hair 97. Jeehan
23. Sr12
61. Mg 98. Naima
24. Zweena
62. Natural Propolis 99. Miracle Fresh
25. Aneila
63. Aquila 100. Vania
26. Umimu
64. Mja 101. Multi Beauty
27. Tinqu
65. Gluu-Taa Milky 102. Skeen
28. Mira Skin
66. G Herbs 103. Cantika Beuty
29. Gove
67. Juliaherbs 104. Bio Syafira
30. New Sasumbing
68. Rimah 105. Laras Natural
31. Ratu Kosmetik
69. Ozon 106. Natural Kolagen
32. Thai Face
70. Arroyan 107. Ori Fresh
33. Denaderma
71. Biv 108. Omar
34. The Soapmates
72. Kaka Tradisional 109. Tradisio
35. Le Greeni
73. Daisha
36. Mirela
74. Radeya
37. Cello
75. Lief
27

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian

Logo PT Adev Natural Indonesia

Produk jasa maklon PT Adev Natural Indonesia Produk mandiri PT Adev


Natural Indonesia
28

Lampiran 4 Value propositions canvas


29

Lampiran 5 Prototype desain model bisnis terbaru

Prototype pengembangan bisnis produk mandiri

Prototype pengembangan bisnis jasa maklon


30

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gresik, Jawa Timur pada tanggal 23


November 1996 dari Ibu Mukaromah dan Bapak Ichwanul
Yakin (alm). Penulis merupakan anak ke 13 dari dari 13
bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan di SMAN 1
Gresik pada tahun 2015 dan diterima di Institut Pertanian
Bogor Fakultas Teknologi Pertanian departemen Teknologi
Industri Pertanian melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selain menjalani kehidupan
aktif kampus, penulis juga aktif berorganisasi pada unit
kegiatan mahasiswa resimen mahasiswa mahawarman Batalyon VII Suryakancana
Kompi-A/IPB.

Anda mungkin juga menyukai