Anda di halaman 1dari 84

1

GROSIRTANI: MODEL BISNIS STARTUP AGGREGATOR


PRODUK PERTANIAN

M JOVI PRIMA

SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
1

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN


SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Grosirtani: Model
Bisnis Startup Aggregator Produk Pertanian adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2019

M. Jovi Prima
NIM K14150007
1

ABSTRAK
M JOVI PRIMA. Grosirtani: Model Bisnis Startup Aggregator Produk Pertanian.
Dibimbing oleh ARIEF DARYANTO dan FEBRIANTINA DEWI.
Startup Grosirtani merupakan startup aggregator yang baru berdiri pada
tahun 2018 dengan fokus pada pemasaran produk-produk pertanian. Saat ini,
Grosirtani menghadapi masalah dimana jumlah konsumen aktif melakukan
pemesanan melalui aplikasi lebih sedikit daripada konsumen yang mendaftar di
aplikasi Grosirtani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model bisnis
saat ini, mengevaluasi dan merancang perbaikan model bisnis dengan pendekatan
Business Model Canvas. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan
teknik analisis Business Model Canvas dan analisis SWOT. Responden dalam
penelitian ini adalah founder, expertise judgement (pakar) dan pelanggan startup
Grosirtani. Penelitian ini menghasilkan model bisnis yang sedang berjalan dan
perbaikan model bisnis berdasarkan strategi analisis SWOT. Strategi yang
dihasilkan menciptakan preposisi nilai baru yaitu menambah jenis produk dan
kustomisasi produk, penambahan segmen pelanggan yaitu rumah makan, catering
dan restoran, penambahan hubungan pelanggan dengan promo diskon,
penambahan supplier baru sebagai mitra kunci dan penambahan aktifitas kunci
dengan melakukan pemasaran online melalui Whatsapp.

Kata kunci: Aggregator, Business Model Canvas, kualitatif, Startup, SWOT

ABSTRACT
M JOVI PRIMA. Grosirtani: Model Business Startup Aggregator Aggriculture
Product. Supervised by ARIEF DARYANTO and FEBRIANTINA DEWI.

Startup Grosirtani is a new startup aggregator established in 2018 with a


focus on marketing agricultural products. At present, Grosirtani faces a problem
where there are fewer active consumers ordering through applications than
consumers who register in the Grosirtani application. The purposes of this
research to identify current business model of the enterprise, to evaluate and to
design improvements of a new business models with the Business Model Canvas
approach. This research used qualitative method with business model canvas
analysis techniques and SWOT analysis. Respondents in this research with the
Founder, expertise judgement and selected customers of startup Grosirtani. This
research resulted in the existing business model and the improved business model
based on strategy analysis SWOT. The improved business model created new
value prepositions, adding product types and product customization, adding
customer segments namely catering and restaurants, adding customer
relationships with discount promos, adding new suppliers as key partners and
adding key activities with marketing online via WhatsApp.

Keyword: Aggregator, Business Model Canvas, qualitative, Startup, SWOT


2
1

GROSIRTANI: MODEL BISNIS STARTUP AGGREGATOR


PRODUK PERTANIAN

M JOVI PRIMA

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Bisnis
pada
Program Studi Bisnis

SEKOLAH BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019
2
2
1

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2019 adalah tentang
Grosirtani: Model Bisnis Startup Aggregator Produk Pertanian.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Sc
selaku ketua komisi pembimbing dan Ibu Febriantina Dewi SE, MM, MSc selaku
komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan pada
pembuatan skripsi ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada Saudara Simon
Banjarnahor selaku CEO dan Founder startup Grosirtani yang telah membantu
selama pengumpulan data. Selain itu, terimakasih juga disampaikan kepada para
sahabat Dimas Gandhi, Miftakhul Arifin, Muhammad Risyad, Rendi Mahdi, Raka
Wisnu, Erikson Manalu, Arie Merdekawan, Eky Hasibuan dan Muhammad Agan
yang telah memberikan banyak dukungan dan bantuan dalam menyelasaikan
penulisan skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak, ibu
dan seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya yang tidak berhenti
diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, September 2019

M. Jovi Prima
1

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 3
Manfaat Penelitian 3
Ruang Lingkup Penelitian 4
2 TINJAUAN PUSTAKA 4
Startup 4
Model Bisnis Aggregator 5
Model Bisnis 6
Analisis Strategi 6
Business Model Canvas (BMC) 7
Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) 9
Penelitian Terdahulu 10
Kerangka Pemikiran 11
3 METODE PENELITIAN 12
Lokasi dan Waktu Penelitian 12
Metode Penentuan Responden 12
Jenis dan Sumber Data 13
Metode Pengumpulan Data 13
Metode Pengolahan dan Analisis Data 14
4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 16
Lokasi 16
Sejarah dan Perkembangan Usaha 16
Visi dan Misi 18
Struktur Organisasi 18
Informasi Mengenai Aplikasi Grosirtani 18
Cara Kerja Aplikasi Grosirtani 19
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 20
Identifikasi Elemen Bisnis Model Canvas (BMC) Startup Grosirtani 20
Lingkungan Model Bisnis Startup Grosirtani 25
Analisis SWOT pada elemen Business Model Canvas (BMC) 28
Perumusan Strategi Perbaikan dengan Matriks SWOT 35
Perbaikan Business Model Canvas Startup Grosirtani 39
2

DAFTAR ISI (Lanjutan)


6 SIMPULAN DAN SARAN 42
Simpulan 42
Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 45
LAMPIRAN 47
RIWAYAT HIDUP 68
3

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Daftar responden penelitian 13


Tabel 3.2. Analisis SWOT pada sembilan elemen kunci Business Model Canvas15
Tabel 5.1. Hasil analisis SWOT pada elemen kunci BMC Startup Grosirtani 29
Tabel 5.2. Matriks SWOT pada startup Grosirtani 36

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Business Model Canvas 8


Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian Startup Grosirtani 12
Gambar 3.1. Matriks SWOT 15
Gambar 4.1. Struktur organisasi Startup Grosirtani 18
Gambar 4.2. Cara Kerja Aplikasi Grosirtani 19
Gambar 5.1. Pemetaan Business Model Canvas awal startup Grosirtani. 20
Gambar 5.2. Perbaikan Business Model Canvas (BMC) startup Grosirtani 39

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuisioner identifikasi BMC 48


2 Kuesioner penelitian responden eksternal (pakar) 50
3 Kuesioner penelitian responden eksternal (pelanggan) 53
4 Gambar Menu Halaman Utama Aplikasi Grosirtani 62
5 Hasil kuisioner responden eksternal(pelanggan) 63
4
1

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan di bidang teknologi saat ini berpengaruh dalam proses


perkembangan dunia usaha. Beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan
ekonomi digital diantaranya adalah karena penetrasi pengguna smartphone,
peningkatan daya beli masyarakat, serta adopsi teknologi masyarakat yang relatif
cepat (Slamet et al. 2016). Kemajuan teknologi membuat setiap individu dapat
mengakses informasi secara online tanpa adanya halangan. Informasi-informasi
tersebut secara tidak langsung menggambarkan kebutuhan masyarakat secara
umum sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil peluang bisnis.
Penggunaan internet dalam bisnis berfungsi sebagai alat untuk aplikasi strategi
bisnis, seperti; pemasaran, penjualan dan pelayanan konsumen (Irmawati 2011).
Hal ini berdampak pada terbentuknya perusahaan-perusahaan startup.
Perusahaan bisnis startup pada umumnya bergerak di bidang e-commerce
atau perdagangan online. McKinsey (2018) memproyeksikan nilai pasar e-
commerce Indonesia akan mencapai 65 miliar US dolar atau sekitar Rp 910 triliun
pada 2022. Angka tersebut naik delapan kali lipat dibanding tahun 2017 yang
nilainya 8 miliar US dolar atau Rp 112 triliun. Berdasarkan laporan Startup
Rangking (2019), pada tahun 2018 di Indonesia terdapat 1.926 perusahaan
stratup. Indonesia berada pada urutan keenam terbanyak jumlah perusahaan
startup dibawah Amerika Serikat (45.791 startup), India (5.730 startup), U.K
(4.812 startup), Kanada (2.405 startup) dan Jerman (1.944 startup). Bukalapak,
BliBli.com, Traveloka, Zalora Indonesia, Tokopedia merupakan lima perusahaan
startup di Indonesia yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Pemerintah Indonesia melihat potensi ini dapat membantu peningkatan
produktivitas hasil pertanian. Sehingga kementrian pertanian menciptakan aplikasi
pertanian berbasis smartphone bernama TANAM yakni teknologi pertanian
modern. Aplikasi TANAM dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
untuk pencapaian kedaulatan pangan. Aplikasi ini menyediakan informasi dari
“hulu” sampai dengan ke “hilir” yang meliputi sentra produksi, kesesuaian lahan,
kesesuaian varietas dan sarana produksi pertanian berupa informasi penyedia
benih, pupuk dan alat mesin pertanian yang dapat menekan disvarietas harga
antara di kota dengan harga yang di desa (Balitbangtan 2019).
Potensi nilai pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2022 senilai Rp 910
triliun juga menjadi daya tarik dan diminati oleh pelaku usaha yang bergerak di
sektor pertanian. Menurut Yashinta (2016) ada beberapa nama perusahaan startup
pada sektor pertanian yang bermunculan seperti iGrow, TaniHub, Crowde,
Limakilo, Pasar Laut dan banyak perusahaan lainnya. Pada tahun 2018 muncul
startup baru yang juga bergerak di sektor pertanian bernama Grosirtani, dimana
Grosirtani merupakan startup yang memasarkan produk-produk pertanian
langsung kepada konsumen akhir yaitu pelaku UKM yang berada di Kota Bogor.
Grosirtani adalah sebuah startup aggregator yang menghubungkan antara
perkembangan teknologi dan pertanian dengan tujuan untuk mengembangkan
hasil pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan para petani. Menurut
Kemenko Perekonomian (2016) Pendekatan bisnis aggregator pada sektor
2

pertanian dapat menanggulangi kemiskinan petani dengan cara pembinaan dan


pelibatan petani dalam produksi komoditas pangan secara terjadwal dan
berkelanjutan sehingga komoditas pangan dapat dipanen secara terus menerus
sepanjang tahun (menjamin ketersediaan dan stabilitas harga). Sistem yang
digunakan dengan menjual hasil produksi dari para petani langsung kepada
konsumen. Sehingga startup Grosirtani diharapkan mampu membantu petani
untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi dari hasil panen dan konsumen
juga mendapat harga yang stabil, kualitas yang baik serta akses yang mudah.
Kemudahan akses tersebut dapat dilakukan dengan membuka aplikasi melalui
smartphone kemudian konsumen dapat membeli produk pertanian dengan harga
yang lebih murah dan kualitas yang baik.
Target pasar Grosirtani adalah para pelaku UKM (Usaha Kecil Menengah)
di bidang kuliner. Menurut Agusetyaningrum et al. (2016) faktor penghambat
dalam strategi pengembangan UKM berbasis kuliner yaitu permodalan, bahan
baku, peralatan, SDM dan lahan tempat. UKM kuliner sulit untuk mendapatkan
bahan baku dari produknya tersebut dikarenakan faktor musim yang tidak
menentu yang mengakibatkan harga jual bahan baku di pasaran menjadi tidak
stabil serta kualitas yang dijual di pasar tidak semuanya memiliki kriteria yang
sesuai standart. Peran startup Grosirtani adalah untuk dapat memenuhi seluruh
kebutuhan UKM di bidang kuliner terkait bahan baku produk pertanian dalam
kegiatan usaha mereka.
Startup Grosirtani menawarkan nilai lebih serta layanan kepada UKM
kuliner agar menggunakan aplikasi Grosirtani. Nilai lebih yang ditawarkan kepada
konsumen antara lain menjamin harga yang didapatkan oleh UKM merupakan
harga yang lebih murah dari pada harga yang ada di pasar tradisional khususnya
pasar tradisional Kota Bogor, kemudian pihak aplikasi menjamin kualitas yang
diberikan adalah kualitas terbaik dengan konsekuensi apabila barang yang sampai
kepada konsumen tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen, maka
startup Grosirtani akan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru
tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Berdasarkan hasil wawancara pra penelitian yang dilakukan kepada
founder startup Grosirtani dapat disimpulkan apabila pihak internal perusahaan
mengalami beberapa masalah terkait proses bisnis, salah satu masalah adalah latar
belakang atau kompetensi pihak internal merupakan lulusan Program Diploma
IPB jurusan Manajemen Informatika dengan kemampuan utama di bidang
teknologi. Namun dari sisi bisnis masih dalam tahap belajar sehingga founder
meminta agar penulis dalam penelitian ini melihat kembali model bisnis saat ini
apakah sudah sesuai atau tidak. Model bisnis yang tepat dapat meningkatkan
efektifitas bisnis yang dilakukan oleh startup Grosirtani untuk menghadapi
persaingan dengan kompetitor startup aplikasi pada sektor pertanian.

Rumusan Masalah

Menurut Ghosh (2012) rasio kegagalan dari sebuah startup sangat tinggi.
75% startup yang sedang berkembang mengalami kegagalan dalam masa
perkembangannya, dimana rasio kegagalan didapat berdasarkan penelitian yang
dilakukan sejak tahun 2000 hingga tahun 2010 terhadap 2000 startup yang ada di
Amerika. Defenisi dari kegagalan sebuah startup adalah kegagalan pengelolaan
3

sumber daya perusahaan yang terbatas sehingga startup tidak mendapatkan siklus
perputaran uang yang baik, bahkan tidak memperoleh revenue yang memadai
dalam awal-awal tahun berdiri (Colis 2016).
Startup Grosirtani merupakan startup yang baru berjalan selama 7 bulan
sejak bulan Desember 2018 dan bertujuan untuk memudahkan pelaku UKM di
bidang kuliner dalam memenuhi kebutuhan produk-produk pertanian sebagai
bahan baku utama kegiatan usaha mereka. Sehingga pelaku UKM tidak perlu lagi
membeli bahan baku ke pasar tradisional karena menilai kualitas lebih baik dan
harga lebih murah.
Dengan menjadi konsumen startup Grosirtani konsumen akan mendapat
semua keuntungan tersebut tanpa harus membeli langsung ke pasar. Namun pada
faktanya dari 20 konsumen yang sudah mendaftar untuk menggunakan aplikasi
Grosirtani, hanya ada 5 konsumen yang melakukan pemesan lewat aplikasi
Grosirtani atau menjadi user aktif.
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana model bisnis startup Grosirtani saat ini?
2. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
elemen kunci Business Model Canvas (BMC) startup Grosirtani?
3. Bagaimana alternatif strategi model bisnis startup Grosirtani?
4. Bagaimana model bisnis baru startup Grosirtani dengan Business Model
Canvas (BMC)?

Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi model bisnis stratup Grosirtani saat ini.


2. Menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada elemen kunci
Business Model Canvas (BMC) startup Grosirtani.
3. Merumuskan alternatif strategi startup Grosirtani.
4. Merumuskan model bisnis baru startup Grosirtani dengan Business Model
Canvas (BMC).

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan informasi yang


dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait yaitu:
1. Bagi pelaku bisnis dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan alternatif
dalam menyusun strategi pengembangan bisnis perusahaan dimasa mendatang
sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam melakukan pengambilan
keputusan.
2. Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat menjadi acuan dalam menambah
referensi keilmuan dan informasi dalam penelitian selanjutnya khususnya
penelitian dengan topik atau metode yang serupa di masa mendatang.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan dapat
dijadikan sarana dalam menerapkan ilmu pengetahuan mengenai model bisnis
dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC).
4

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian berfokus pada analisis model bisnis yang sedang dijalankan


stratup Grosirtani saat ini, mengevaluasi masing-masing elemen yang terdapat
pada model bisnis, dan mendesain alternatif model bisnis baru.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Business Model Canvas
(BMC) dan SWOT. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2016) Business Model
Canvas adalah sebuah metode yang menggambarkan dasar pemikiran mengenai
bagaimana organisasi memberikan, menciptakan dan menangkap nilai. Business
Model Canvas dapat memberikan rancangan alternatif model bisnis yang baru
untuk dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi para
pesaing. Analisis SWOT adalah alat yang digunakan untuk melakukan penilaian
terhadap model bisnis suatu perusahaan, dengan menggunakan analisis SWOT
maka perusahaan dapat mengevaluasi model bisnis dengan mendeteksi
lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT dapat
menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada setiap elemen
Business Model Canvas, sehingga dapat menjadi dasar penentuan strategi untuk
menciptakan model bisnis yang baru.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Startup

Perusahaan startup merupakan perusahaan rintisan yang belum lama


beroperasi. Sebagian besar dari perusahaan-perusahaan ini didirikan dalam fase
pengembangan dan penelitian dengan tujuan memenuhi kebutuhan pasar dengan
menawarkan inovasi pada produk, proses, ataupun jasanya. Istilah “startup”
dikenal saat banyak perusahaan yang memulai menjalankan usaha berbasis daring
pada akhir tahun 90-an, sehingga banyak yang mengartikan perusahaan startup
sebagai perusahaan yang berbasis internet dan teknologi, padahal banyak juga
perusahaan startup yang bidang usahanya tidak beroperasi pada bidang teknologi.
Menurut Blank dan Dorf (2015) sebuah perusahaan startup adalah
organisasi sementara yang mencari sebuah model bisnis yang dapat tumbuh,
berulang, dan menguntungkan. Startup merupakan perusahaan pemula yang dapat
tumbuh dan mendanai diri mereka sendiri atau mengumpulkan sejumlah modal
untuk mendirikan perusahaan. Selain itu, startup didefinisikan sebagai perusahaan
yang baru didirikan dan sedang dikembangan serta menjadikan teknologi sebagai
kekuatan utamanya. Perusahaan startup juga menawarkan produk baru ke pasar
baru, dan dengan pelanggan baru. Pada tahap awal, startup dikelompokkan
menjadi 2 jenis yaitu: (1) risiko penemuan, yaitu perusahaan yang menemukan
suatu teknologi, namun apakah dapat benar-benar dimanfaatkan dan diinginkan
pelanggan, dan (2) risiko pelanggan atau pasar, yaitu mereka yang tidak
mengetahui apakah pelanggan akan menerima produk yang mereka hasilkan.
Sutanto (2015) mengungkapkan terdapat setidaknya lebih dari 1500
perusahaan startup lokal yang ada di Indonesia. Potensi pengguna internet
Indonesia yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan suatu
alasan kebanyakan karakteristik bisnis startup dan pelakunya lebih condong
5

bergerak di bidang teknologi, website, aplikasi dan hal yang berhubungan internet.
Salah satu startup lokal Indonesia yang ada saat ini adalah Gojek, Tokopedia,
Bukalapak, Traveloka, Sayurbox dan lainnya. Setiap perusahaan khususnya
perusahaan yang sedang merintis usahanya akan dihadapkan dengan era
persaingan pasar global yang mengharuskan perusahaan menghadapi persaingan
ketat dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
Dengan semakin meningkatnya intensitas persaingan dan jumlah pesaing,
setiap perusahaan juga dituntut untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta berusaha memenuhi apa yang diharapkan pelanggan
dengan cara yang lebih dari yang dilakukan perusahaan-perusahaan kompetitor.
Dalam menghadapi kompetisi persaingan agar dapat bertahan dan berhasil maka
perusahaan harus mengelola sumber daya secara optimal sehingga tujuan dari
perusahaan dapat dicapai dengan maksimal dan berkesinambungan.
Menurut Purwanggono dan Afdi (2017) terdapat 10 faktor yang
menyebabkan startup mengalami kegagalan yaitu :
a. Tidak terjalin kepercayaan antara founder dan karyawan.
b. Trend pasar dan status teknologi.
c. Profitability rendah .
d. Kebijakan metode dan besaran gaji.
e. Tingkat kepuasan pelanggan tidak diukur.
f. Kompetensi sumber daya manusia rendah.
g. Tingkat pertumbuhan tidak terkendali.
h. Pengukuran performa organisasi tidak dijalankan.
i. Metode komunikasi dan kolaborasi dalam organisasi kaku.
j. Penetapan harga produk secara emosional.
10 faktor tersebut dapat diatasi dengan menggunakan metode minimum
viable product, agile development, customer relationships management dan
pengelolaan sumber daya manusia.

Model Bisnis Aggregator

Menurut Blank dan Dorf (2015) aggregator merupakan alternatif saluran


distribusi yang termasuk ke dalam web/mobile channels dengan tujuan untuk
memotong rantai distribusi dari produsen ke konsumen. Apriadi dan Saputra
(2017) menyebutkan apabila rantai distribusi adalah salah satu masalah di
pertanian Indonesia yang disebabkan oleh banyaknya pihak perantara/tengkulak
yang menjadi penentu harga hasil panen dari petani. Pengaruh besar tengkulak
dalam menentukan harga hasil panen dipengaruhi oleh adanya ketergantungan
petani terhadap tengkulak pada dua aspek yaitu aspek pemasaran dan permodalan,
sehingga ketergantungan ini menciptakan suatu keadaan eksploitasi para petani
pada sistem pemasaran dan permodalan yang menguntungkan satu-satu pihak
dalam hal ini para tengkulak (Hutabarat 2017). Menurut Apriadi dan saputra
(2017) sistem aggregator dapat dijadikan sebagai alternatif bagi petani petani
sebagai media promosi, komunikasi dan informasi serta dapat memotong rantai
distribusi pemasaran hasil pertanian. Manfaat yang dirasakan oleh para petani dan
konsumen secara langsung dan tidak langsung memberi pengaruh positif,
terutama dari semakin luasnya jalur pemasaran hasil pertanian dapat
meningkatkan permintaan produksi serta memacu pengadaan produksi dikalangan
6

petani dan juga harga yang ditawarkan ke konsumen akan dapat lebih murah
sehingga penjualan dihasil pertanian dapat lebih meningkat dan menguntungkan
bagi petani.

Model Bisnis

Model bisnis menurut Silviatni (2014) adalah hipotesis bagaimana


perusahaan dalam jangka panjang: apa yang perusahaan akan jual, kepada siapa,
bagaimana perusahaan akan mengumpulkan pendapatan, teknologi apa yang
digunakan, kapan perusahaan akan bergantung kepada mitra bisnisnya, dan
bagaimana dengan biayanya. Konsep model bisnis menjadi konsep yang sangat
populer dan banyak digunakan dalam menggambarkan atau menjelaskan kondisi
perusahaan. Model bisnis juga memiliki makna sebagai gambaran hubungan
antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Sebuah model
bisnis juga menggambarkan pemikiran tentang bagaimana organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder dan Pigneur 2016).

Analisis Strategi

Menurut Rangkuti (2004), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat.
Menurut Kristiyanti (2012) strategi merupakan cara yang dilakukan sebuah
perusahaan untuk dapat meminimalisir kebangkrutan dengan menciptakan sebuah
strategi yang tepat untuk diaplikasikan sehingga meraih keberhasilan melalui
pemanfaatan peluang-peluang yang ada pada lingkungan bisnis yang bergerak
cepat dan semakin kompetitif. Richard (2010) mendefinisikan strategi (strategy)
secara eksplisit, yaitu rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber
daya serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh
keunggulan bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan. Keunggulan bersaing
(competitive advantage) adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari
perushaan lain dan memberi ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan pasar atau konsumen. Inti perumusan strategi adalah menentukan
bagaimana perusahaan kita akan berbeda dengan perusahaan lain.
Menurut Hartini (2012) inovasi merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang sangat cepat, sehingga inovasi yang
tinggi baik itu inovasi proses maupun inovasi produk akan meningkatkan
kemampuan perusahaan menciptakan produk yang berkualitas. Damanpour (1991)
mendefenisikan apabila inovasi proses bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
juga penghematan biaya, inovasi produk bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
pasar melalui pengenalan produk atau jasa dengan menambahkan nilai lebih pada
setiap produk atau jasa tersebut. Lukas dan Ferrel (2000) mengkategorikan
inovasi produk atas tiga kategori dasar, yaitu:
1. Perluasan Produk (line extensions)
Perluasan produk merupakan produk yang masih familiar bagi perusahaan
tetapi baru bagi pasar.
2. Peniruan Produk (me-too products)
7

Peniruan produk merupakan produk yang dianggap baru oleh perusahaan


tetapi familiar dengan pasar.
3. Produk Baru (new-to-the-world products)
Produk baru merupakan produk yang dianggap baru baik oleh pasar
maupun oleh perusahaan.
Strategi tentu saja berubah seiring waktu sesuai dengan kondisi
lingkungan, namun agar tetap kompetitif Richard (2010) membuat strategi
perusahaan yang berfokus kepada: pemanfaatan kompetensi dasar,
mengembangkan sinergi dan menciptakan nilai bagi pelanggan. Menurut Hunger
dan Wheelen (2003), formulasi strategi merupakan perencanaan jangka panjang
yang berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan
perusahaan yang diawali dengan kegiatan analisis situasi. Analisis situasi
merupakan suatu proses menemukan kesesuaian strategis antara peluang yang ada
di lingkungan eksternal perusahaan dengan kekuatan internal perusahaan serta
mempertimbangkan berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal. Hasil
analisis situasi selanjutnya dirumuskan ke dalam matriks SWOT, matriks SWOT
menggambarkan bagaimana manajemen dapat mencocokkan peluang-peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi oleh organisasi dengan kekuatan dan kelemahan
internalnya untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif strategi, berupa
strategi strength-opportunity (S-O), strategi weakness-opportunity (W-O), strategi
strength–threats (S-T), dan strategi weakness-threats (W-T).

Business Model Canvas (BMC)

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2016), Business Model Canvas adalah


sebuah model bisnis yang menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana
sebuah organisasi atau perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap
nilai. Business Model Canvas digambarkan melalui sembilan blok bangunan dasar
yang terdiri dari:
1. Customer Segments, adalah kelompok orang atau organisasi yang dituju
perusahaan untuk dilayani. Ada bermacam-macam tipe dalam segmentasi
pasar antara lain pasar terbuka, ceruk pasar, pasar tersegmentasi, diversifikasi
pasar, dan multi pasar.
2. Value Propositions, merupakan nilai tambah yang diberikan kepada para
pelanggan, terdiri dari produk dan jasa yang dapat menambah nilai tambah
kepada segmentasi yang spesifik. Beberapa elemen yang berkontribusi pada
pembentukan nilai tambah adalah kebaruan, kinerja, kostumisasi, merek,
harga, pengurangan biaya, pengurangan resiko, akses dan
kenyamanan/kemudahan penggunaan barang atau jasa.
3. Channels, adalah saluran untuk berhubungan dengan para pelanggan.
Komunikasi, distribusi, dan jaringan penjual atau sales merupakan salah satu
usaha perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Osterwalder dan
Pigneur (2016) membagi channels dalam lima fase yaitu awareness,
evaluation, purchase, delivery, dan aftersales.
4. Customer Relationships, adalah tipe hubungan yang ingin dijalin dengan para
pelanggan dari segmen pasar yang spesifik. Ada beberapa kategori dari
customer relationships yang dapat dipadukan dengan customer segments,
8

antara lain personal assistance, dedicated personal assistance, self service,


automated service, communities, dan Co-creation.
5. Revenue Streams, adalah pendapatan yang diterima perusahaan dari masing-
masing segmen pasar. Ada beberapa cara untuk mendapatkan revenue streams
yaitu dengan penjualan aset, biaya pemakaian, biaya langganan, sewa, lisensi,
biaya jasa perantara, iklan dan donasi.
6. Key Resources, adalah sumber daya utama yang dibutuhkan oleh perusahaan
supaya model bisnis dapat berjalan. Key resources dapat dikelompokkan
menjadi fasilitas, manusia, finansial, dan teknologi.
7. Key Activities, adalah kegiatan-kegiatan utama apa saja yang perlu dilakukan
oleh organisasi ataupun perusahaan agar dapat memberikan nilai tambah
dengan baik. Key activities dapat berupa operasi produksi (production).
Aktivitas produksi pada organisasi meliputi pengadaan bahan yang diperlukan
dari pemasok, pengolahan dalam proses produksi, serta penyaluran produk
jadi atau jasa kepada pelanggan.
8. Key Partnerships, adalah mitra utama dalam bisnis sehingga model bisnis
dapat berjalan. Terdapat empat bagian dari partnership adalah aliansi yaitu
kemitraan antara perusahaan bukan pesaing, coopetition yaitu kemitraan
strategis antar pesaing, usaha patungan, dan hubungan pembeli-pemasok;
9. Cost Structure, adalah komponen-komponen biaya yang digunakan supaya
organisasi atau perusahaan bisa berjalan sesuai dengan model bisnisnya. Ada
dua macam model cost structure yaitu berdasarkan biaya (cost-driven) dan
berdasarkan nilai tambah (value-driven). Cost structure memiliki beberapa
karakteristik yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

Gambar 2.1 Kerangka Business Model Canvas


(Sumber : Osterwalder dan Pigneur, 2016)
9

Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT)

Bisnis yang baik adalah sebuah bisnis memiliki strategi yang baik dalam
menjalankan usahanya. Menurut Freddy Rangkuti (2004), analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Indikator SWOT

Perubahan akan selalu terjadi dimana perubahan tersebut berlangsung


dengan cepat dan dalam intensitas yang tinggi. Perubahan tersebut terjadi secara
fundamental hampir pada semua bidang. Perubahan yang terjadi tersebut dapat
memberikan pengaruh yang baik maupun pengaruh yang buruk terhadap
organisasi, untuk itu diperlukannya analisa terhadap lingkungan organisasi.
Analisa lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan
organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasi peluang (opportunities) dan
tantangan (threats) yang mempengaruhi organisasi untuk mencapai tujuannya
(Rangkuti 2004). Struktur lingkungan pada dasarnya dapat dibagi atau dibedakan
menjadi dua, yaitu (1) lingkungan internal strength (kekuatan) dan weaknesses
(kelemahan) dan (2) lingkungan eksternal opportunities (peluang) dan threats
(ancaman atau tantangan) (Rangkuti 2004). Lingkungan-lingkungan tersebut
mempunyai indikator. Indikator-indiktor tersebut terdiri dari:
1. Lingkungan Internal: Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan)
Menurut Rangkuti (2004), analisis terhadap lingkungan internal dapat digunakan
untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dianggap penting (misalnya dapat diambil dari aspek
manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi atau produksi/operasi)
2. Lingkungan Eksternal: Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats)
Menurut Rangkuti (2004), analisis terhadap lingkungan eksternal perusahaan
dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut persoalan yang berasal
dari masalah pesaing, lingkungan, demografi dan sosial. Persaingan di pasar
industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal lainnya. Hal ini penting
karena faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung
terhadap perusahaan.

Pengertian Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

1. Kekuatan (Strengths)
Menurut Rangkuti (2004) Kekuatan adalah sumberdaya, keterampilan atau
keunggulan-keunggulan lain yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan
dan kebutuhan pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di
pasar.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya,
keterampilan dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumberdaya keuangan, kemampuan
10

manajemen dan keterampilan pemasaran yang dapat merupakan sumber dari


kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang,
seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan antara perusahaan
dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
4. Ancaman (Threats)
Ancaman merupakan situasi penting yang tidak menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi
sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan
pemerintah atau perusahaan yang di bisnis yang sama dapat merupakan ancaman
bagi kesuksesan perusahaan.
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi
yang ada saat ini. Menurut David (2017), SWOT adalah alat analisis yang
digunakan untuk menganalisis lingkungan pada perusahaan dengan
mengidentifikasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities) dan ancaman (threats). Analisis SWOT berfungsi dalam
mencocokkan faktor-faktor penting pada lingkungan internal perusahaan maupun
lingkungan eksternal perusahaan yang akan membantu perusahaan dalam
mengembangkan 4 tipe strategi, yaitu strategi S-O (Strengths-Opportunities),
strategi W-O (Weaknesses-Opportunities), strategi S-T (Strengths-Threats), dan
strategi W-T (Weaknesses-Threats).

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang menjadi sumber acuan dan informasi yang


digunakan pada penelitian ini adalah berdasarkan penelitian dengan metode yang
sama yaitu Business Model Canvas (BMC) dan analisis SWOT, dan penelitian
dengan topik jenis usaha di bidang kuliner. Beberapa penelitian terdahulu yang
dijadikan sebagai sumber acuan dan informasi adalah sebagai berikut:

1. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Shinta Ayuningrum (2016)


berjudul “ Analisis model bisnis Pia Apple Pie Bogor” dengan tujuan penelitian
adalah untuk mengidentifikasi model bisnis yang dijalankan saat ini,
mengevaluasi model bisnis tersebut, dan menciptakan prototipe model bisnis yang
baru. Metode analisis yang digunakan adalah kanvas model bisnis dan SWOT.
Penelitian menghasilkan tiga alternatif prototipe model bisnis untuk
mengembangkan usaha Pia Apple Pie. Prototipe model bisnis yang pertama
mengenai pembuatan label halal untuk produk Pia Apple Pie. Prototipe yang
kedua mengenai pengembangan sistem pemasaran online dan prototipe yang
ketiga mengenai penambahan arus pendapatan. Prototipe model bisnis yang
disarankan untuk dilaksanakan adalah prototipe pemasaran online Pia Apple Pie
yaitu menjalin kerja sama dengan jasa pengiriman online dan membuat sistem
pemasaran online melalui website resmi Pia Apple Pie team. Pada penelitian ini
11

juga menjadi sumber acuan mengenai pertumbuhan industri rumah makan dan
Restoran yang ada di Kota Bogor sebesar 3,22 persen pada tahun 2013.

2. Penelitian kedua yang dilakukan oleh Maulana (2019) berjudul “Model


bisnis Kedai Mimicucu di Sukasari kota Bogor” dengan tujuan penelitian adalah
untuk mengidentifikasi model bisnis yang sekarang diterapkan oleh Kedai
Mimicucu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa gambaran model bisnis Kedai Mimicucu saat ini sudah
cukup baik dengan melihat model bisnis yang telah diterapkan. Saran bagi Kedai
Mimicucu agar memberikan kualitas pelayanan lebih baik lagi, pemberian
sertifikasi halal dalam lingkungan kedai, lebih memanfaatkan penyampaian
informasi saat event, membeli sebuah lokasi sendiri tanpa menyewa, lebih
memperbaiki ketentuan untuk kerjasama, memproduksi salah satu bahan baku
sendiri dan mencoba membuat franchise sendiri. Pada penelitian ini juga menjadi
sumber acuan informasi mengenai pertumbuhan jumlah UMKM di Kota Bogor
yaitu sebanyak 1339 pada tahun 2016.

3. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Syafira (2017) berjudul “Strategi


pengembangan Inti Agrowisata dengan pendekatan Business Model Canvas”
dengan tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi model bisnis saat ini,
mengevaluasi dan merancang perbaikan model bisnis baru dengan pendekatan
kanvas model bisnis. Metode analisis bersifat kualitatif, yang terdiri atas analisis
deskriptif dan analisis SWOT. Analisis deskriptif diolah berdasarkan elemen
model bisnis kanvas. Penelitian ini menghasilkan model bisnis yang sedang
berjalan dan perbaikan model bisnis berdasarkan rumusan strategi. Strategi yang
dihasilkan menciptakan proposisi nilai baru yaitu pengemasan agrowisata dengan
icon jambu kristal, disertai perbaikan fasilitas, kualitas pelayanan, dan aktivitas
manajerial. Pada penelitian ini juga menjadi sumber informasi mengenai
pertumbuhan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bogor yaitu sebesar
87% pada tahun 2015.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh penulis melalui Repository IPB,
belum ada penelitian yang menggunakan metode BMC dan SWOT dengan topik
serta objek penelitian terhadap startup aplikasi di bidang pertanian. Sehingga
skripsi yang berjudul “Grosirtani: Model Bisnis Startup Aggregator Produk
Pertanian” menjadi penelitian pertama di IPB dengan objek penelitian startup
aplikasi di bidang pertanian.

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian disusun dalam beberapa tahap, diawali


dengan melakukan identifikasi pada aktivitas internal bisnis melalui sembilan
elemen kunci yang terdapat dalam Business Model Canvas (BMC). Tahap
selanjutnya adalah menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
setiap elemen kunci BMC dengan melakukan analisis Strengths, Weaknesses,
Opportunities, and Threats (SWOT). Hasil dari analisis SWOT per elemen kunci
tersebut selanjutnya menjadi dasar dalam merumuskan strategi perbaikan pada
startup Grosirtani dengan menggunakan Matriks SWOT. Kemudian strategi
perbaikan yang dihasilkan tersebut menjadi pertimbangan dalam menyusun
12

strategi dengan menghasilkan model bisnis baru dengan pendekatan Business


Model Canvas (BMC) pada startup Grosirtani. Kerangka pemikiran penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Analisis kondisi bisnis


Startup Grosirtani

Identifikasi model Analisis SWOT


bisnis dengan BMC setiap elemen BMC

Perumusan strategi perbaikan


dengan Matriks SWOT

Perbaikan BMC
Startup Grosirtani
Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian Startup Grosirtani

3 METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bogor terhadap startup Grosirtani dan


dilakukan pada bulan Maret 2019 s.d. Juni 2019.

Metode Penentuan Responden

Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non-


probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi unsur anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Selain itu penentuan responden dilakukan secara sengaja
(purposive sampling), karena responden yang dipilih merupakan informan yang
memiliki keahlian, pengalaman, dan pengetahuan lebih pada informasi yang ingin
diketahui. Responden dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu responden
internal dan responden eksternal.
Responden internal yang dipilih yaitu CEO dan Founder dari startup
Grosirtani. Responden internal dipilih dengan pertimbangan bahwa responden
memiliki kemampuan dan kapasitas untuk memberikan informasi yang relevan
dan mampu memberikan masukan terhadap model bisnis yang akan perbaiki.
Selanjutnya responden eksternal pada penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu
responden pakar dan pelanggan. Responden pakar dipilih dengan pendekatan
expertise judgement. Responden expert (pakar) merupakan orang yang memiliki
13

pengetahuan mendalam tentang masalah yang diteliti, seperti pengetahuan tentang


pengembangan bisnis startup aplikasi di bidang pertanian dan regulasi dalam
startup aplikasi di bidang pertanian.
Expert pertama yang dipilih adalah CEO dari startup Qelisa yang juga
bergerak di bidang pertanian dan pakar telah 10 tahun berpengalaman dalam
startup aggritech dan merupakan mentor dari founder startup Grosirtani, expert
kedua adalah manajer dari Sabisafarm yang merupakan organisasi dibawah
alumni IPB yang memproduksi produk pertanian dan menjadi sarana bagi
mahasiswa untuk dapat melihat dan mengetahui proses langsung dari cara
produksi pertanian, expert kedua juga dipilih karena dapat menjadi supplier
potensial dan expert berpengalaman bidang produksi pertanian. Berikutnya
responden pelanggan dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu pelaku usaha
UKM kuliner yang pernah menggunakan aplikasi Grosirtani sehingga diharapkan
mampu menghasilkan evaluasi yang objektif bagi perusahaan. Responden pada
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar responden penelitian


Jabatan Instansi Jumlah
Internal CEO dan Founder Aplikasi Grosirtani 1

Eksternal CEO Aplikasi Qelisa 1


Manajer Sabisa Farm 1

Pelanggan aplikasi Grosirtani 20

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kualitatif, yaitu data yang ukuran besarannya tidak dapat dinyatakan dalam angka,
seperti kondisi dan perkembangan usaha yang berkaitan dengan penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan sumber informasi utama yang diperlukan untuk menjawab
penelitian. Data primer diperoleh dari observasi langsung di lapangan dan
wawancara. Data primer yang diperoleh meliputi gambaran umum, visi, misi,
kondisi internal seperti kekuatan dan kelemahan, kondisi eksternal seperti peluang
dan ancaman, dan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Selanjutnya data
sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur seperti buku, jurnal,
dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik atau metode penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data bertujuan memperoleh informasi dan gambaran tentang


hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian. Data dalam penelitian ini
diperoleh dengan teknik sebagai berikut.
1. Observasi
Teknik observasi dilakukan melalui pengamatan secara langsung di lokasi
penelitian untuk mengetahui kegiatan dan aktivitas bisnis yang berlangsung
14

pada startup Grosirtani. Observasi yang dilakukan berupa melihat bagaimana


proses startup Grosirtani dalam menyiapkan produk-produk pertanian yang
disediakan oleh startup Grosirtani dan tempat penyimpanan produk sebelum
didistribusikan.
2. Wawancara
Wawancara terhadap responden dilakukan untuk mendapatkan informasi
tentang fokus penelitian melalui gagasan, perasaan, dan pikiran yang dimiliki
oleh responden secara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur
dilakukan dengan bantuan kuesioner sebagai pedoman dalam melakukan
wawancara. Sebaliknya wawancara tidak terstruktur tidak menggunakan
pedoman wawancara yang disusun secara sistematis, melainkan hanya berupa
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden.
3. Studi literatur
Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data internal dan
eksternal perusahaan. Literatur internal berupa profil usaha yang dimiliki
perusahaan dan literatur eksternal berasal dari buku, jurnal, serta penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan topik atau metode penelitian.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan


metode deskriptif kualitatif. Menurut Chariri (2009) metode kualitatif merupakan
metode yang menekankan pada aspek-aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu permasalahan. Peneliti mengkaji dan menginterprestasikan data
yang diperoleh dari hasil observasi langsung, wawancara, dan studi literatur.
Tahap pengolahan dan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
1. Analisis deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang bertujuan
menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan kenyataannya. Data
yang diperoleh dari hasil observasi langsung, wawancara, dan studi literatur,
selanjutnya dikaji dan diintrepretasikan untuk memperoleh gambaran secara
mendalam mengenai segala hal yang berkaitan dengan objek penelitian.
2. Identifikasi Business Model Canvas
Identifikasi model bisnis pada penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan Business Model Canvas (BMC), yaitu pemetaan model bisnis
dengan mengidentifikasi sembilan elemen kunci pada BMC startup Grosirtani.
Elemen kunci pada BMC yang perlu diidentifikasi terdiri atas customer segments
(segmen pelanggan), value propositions (proposisi nilai), channels (saluran),
customer relationship (hubungan pelanggan), revenue streams (aliran
pendapatan), key resources (sumber daya utama), key activities (aktivitas kunci),
key partners (kemitraan kunci), dan cost structures (struktur biaya). Hasil yang
didapatkan berupa BMC startup Grosirtani saat ini yang dipergunakan sebagai
landasan nilai dalam operasional perusahaan.
3. Analisis SWOT pada elemen kunci BMC
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) pada
setiap elemen kunci BMC. Analisis SWOT memberikan 4 perspektif untuk
15

menilai elemen-elemen suatu model bisnis, sedangkan BMC memberikan fokus


yang diperlukan untuk melihat semua komponen bisnis secara detail. Tahap ini
dilakukan dengan memberikan penilaian tentang apa saja faktor internal yaitu
kekuatan dan kelemahan, serta faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman pada
masing-masing elemen kunci BMC. Selanjutnya, hasil analisis SWOT pada
sembilan elemen kunci BMC dirangkum dalam sebuah tabel seperti yang
disajikan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Analisis SWOT pada sembilan elemen kunci Business Model Canvas
Elemen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Customer Segments
Value Propositions
Channels
Customer Relationships
Revenue Streams
Key Resources
Key Activities
Key Partners
Cost Structure
Sumber : Tim PPM Manajemen (2012)

4. Perumusan strategi perbaikan melalui Matriks SWOT


Perumusan strategi perbaikan pada startup Grosirtani dilakukan dengan
menggabungkan berbagai indikator yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan menghasilkan
beberapa strategi perbaikan yang dapat menjadi dasar dalam melakukan perbaikan
BMC startup Grosirtani. Penyajian yang sistematis dalam matriks SWOT dapat
dilihat pada Gambar 3.1.

Faktor Internal
Kekuatan Kelemahan
(Strengths-S) (Weaknesses-W)
Faktor Eksternal
Strategi S-O Strategi W-O
Peluang
Gunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan
(Opportunities-O)
memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
Strategi S-T Strategi W-T
Ancaman (Threats-
Gunakan kekuatan untuk Minimalkan kelemahan
T)
menghindari ancaman dan hindari ancaman

Gambar 3.1. Matriks SWOT


Sumber : David (2017)

Menurut David (2017) terdapat delapan langkah yang terlibat dalam


mengonstruksi matriks SWOT, yaitu sebagai berikut.
a. Daftar peluang perusahaan
b. Daftar ancaman perusahaan
c. Daftar kekuatan perusahaan
d. Daftar kelemahan perusahaan
16

e. Cocokkan kekuatan-kekuatan dan peluang-peluang perusahaan kemudian


catat resultan strategi S-O dalam sel yang sesuai
f. Cocokkan kelemahan-kelemahan dan peluang-peluang perusahaan
kemudian catat resultan strategi W-O dalam sel yang sesuai
g. Cocokkan kekuatan-kekuatan dan ancaman-ancaman perusahaan
kemudian catat resultan strategi S-T dalam sel yang sesuai
h. Cocokkan kelemahan-kelemahan dan ancaman-ancaman perusahaan
kemudian catat resultan strategi W-T dalam sel yang sesuai

5. Perumusan model bisnis baru dengan Business Model Canvas (BMC)


perbaikan
Pada tahap ini perumusan model bisnis perbaikan dilakukan berdasarkan
hasil analisis SWOT pada masing-masing elemen BMC dan strategi perbaikan
yang diperoleh melalui Matriks SWOT. Perbaikan terhadap BMC pada startup
Grosirtani juga dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian dalam pengembangan
model bisnis startup Grosirtani. Perbaikan Business Model Canvas (BMC) yang
ada saat ini menjadi salah satu strategi bisnis yang dapat dilakukan oleh aplikasi
Grosirtani agar dapat terus mengembangkan bisnisnya dan menjadi startup yang
mampu menghadapi tantangan dalam menghadapi dinamika lingkungan industri
kedepan.

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lokasi

Kantor startup Grosirtani berada di Perumahan Nurul Ikhwan, jalan Nurul


Ikhwan III Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Indonesia. Lokasi
tersebut menjadi tempat produksi, tempat penyimpanan produk sebelum
didistribusikan ke pelanggan, dan berlangsungnya kegiatan operasional lainnya.

Sejarah dan Perkembangan Usaha

Startup Grosirtani didirikan dan dikelola oleh Lima orang alumni Program
Diploma Institut Pertanian Bogor yaitu Simon (Manajemen Informatika 2015),
Yosua (Manajemen Informatika 2015), Aldi (Manajemen Informatika 2015),
Dicky (Manajemen Informatika 2015), Anas (Manajemen Informatika 2015).
Berawal dari pengalaman salah satu pendiri startup Grosirtani yaitu saudara
Simon yang mengikuti kegiatan Praktek Kerja lapangan di salah satu startup
agritech yaitu Qelisa yang berfokus di bidang pemasaran produk pertanian dan
investasi terhadap para petani, sehingga saudara Simon belajar bagaimana cara
membangun dan mengembangkan sebuah startup aplikasi.
Setelah selesai mengikuti praktek kerja lapangan, founder menyimpulkan
apabila cakupan dari startup Qelisa masih terlalu besar dan menjadi salah satu
faktor yang membuat perkembangan dari startup Qelisa tidak terlalu signifikan,
sehingga founder menilai perlu untuk menciptakan sebuah startup aplikasi yang
berfokus pada satu segmen saja, karena lebih mudah dalam proses
pengembangannya. Sehingga founder menciptakan sebuah aplikasi di bidang
17

pertanian yang berfokus pada satu segmen yaitu konsumen produk pertanian,
aplikasi ini juga digunakan founder untuk Tugas Akhir (TA) sebagai syarat
kelulusan dari Program Diploma IPB.
Target segmen startup Grosirtani adalah pelaku usaha UKM kuliner yang
berada di Kota Bogor khususnya. Alasan dari startup ini memilih UKM kuliner
sebagai target segmen-nya adalah karena melihat kebutuhan UKM setiap hari
terhadap produk pertanian sebagai bahan pokok termasuk stabil, dan dalam
kuantitas yang lebih besar apabila dibandingkan dengan masyarakat rumah
tangga, selain itu karena UKM kuliner yang biasa membeli produk-produk
pertanian sebagai bahan baku dari pasar tradisional, dimana harga yang ada di
pasar tradisional cenderung tidak stabil dengan kualitas yang belum tentu terjamin
juga. Sedangkan pihak startup Grosirtani menilai bila ketidakstabilan harga
produk pertanian di pasar tradisional berpengaruh pada proses bisnis dan
pendapatan dari pelaku usaha UKM di bidang kuliner.
Melihat masalah-masalah ini, maka founder startup Grosirtani menilai jika
kondisi tersebut adalah peluang yang baik. Aplikasi Grosirtani menentukan value
yang diberikan kepada para konsumen adalah sebagai berikut, pertama startup
Grosirtani menjamin bahwa harga yang diberikan kepada konsumen dibawah
harga yang ada di pasar tradisional, kedua adalah startup Grosirtani menjamin
kualitas dari produk yang mereka berikan adalah produk yang berkualitas
sehingga apabila konsumen komplain terhadap produk yang mereka dapatkan
tidak sesuai, maka startup Grosirtani menjamin untuk menggantinya kepada
konsumen. Ketiga adalah karena startup Grosirtani masih berfokus pada UKM
yang ada di Kota Bogor, ,maka startup Grosirtani memberikan layanan bebas
biaya pengiriman kepada UKM yang ada di kota bogor apabila memesan lewat
aplikasi Grosirtani, value selanjutnya adalah startup Grosirtani memberikan
layanan cash on delivery (COD) dimana founder mengklaim bahwa hanya
aplikasi Grosirtani yang pertama kali memberikan layanan tersebut dibandingkan
dengan aplikasi lain yang menjadi kompetitor seperti aplikasi Sayurbox, Tanihub
dan yang lainnya.
Namun berdirinya startup Grosirtani bukan hanya berdasarkan value-value
tersebut. Startup Grosirtani juga berdiri karena melihat permasalahan para petani-
petani di Indonesia yang tidak sejahtera disebabkan oleh harga jual lebih rendah
daripada harga pasar dan startup Grosirtani menilai bahwa kondisi ini terjadi
karena panjangnya rantai distribusi dari produsen ke konsumen dengan adanya
pihak-pihak diantara produsen dan konsumen yang saat ini masih berperan besar
dalam penentuan harga yang ada di pasar. Oleh sebab itu, dengan keberadaan
startup Grosirtani maka perusahaan dapat berkontribusi untuk mensejahterakan
para petani-petani di Indonesia.
Startup Grosirtani berdiri secara mandiri yang bersumber dari dana pribadi
Founder dan CEO aplikasi, tercatat hingga saat ini pada tanggal 5 Juni 2019
Grosirtani sudah mengeluarkan dana sebesar Rp 22.000.000, - sebagai modal
awal. Hingga saat ini startup Grosirtani berusaha untuk mengembangkan aplikasi
Grosirtani agar semakin dikenal oleh masyarakat khususnya UKM yang ada di
Kota Bogor, agar masyarakat dan UKM tersebut bisa mengetahui aplikasi ini.
Adapun produk yang ditawarkan oleh startup Grosirtani ada 11 jenis produk yaitu
bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit daerah, cabe merah daerah,
timun, kol, selada, lettuce head, tomat apel dan sawi hijau.
18

Visi dan Misi

Visi Startup Grosirtani adalah “Membantu mensejahterakan petani yang


ada di Indonesia dan membantu perkembangan usaha yang ada di Indonesia”.
Sedangkan misi dari startup Grosirtani adalah mempersingkat rantai pasar produk
pertanian, menaikkan harga jual bagi para petani di Indonesia dan menurunkan
harga jual bagi konsumen startup Grosirtani. Startup Grosirtani juga memiliki
slogan khusus yang menggambarkan produknya yaitu, “ Harga Pas dan Barang
Berkualitas”

Struktur Organisasi

Struktur organisasi menjadi salah satu bagian terpenting didalam


perusahaan. Penggunaan struktur organisasi berfungsi sebagai pembagian tugas
tiap-tiap lingkup kerja yang ada pada sebuah perusahaan. Selain itu, struktur
organisasi juga menunjukkan alur koordinasi dan saluran perintah. Secara formal,
struktur organisasi startup Grosirtani berada dibawah pimpinan seorang CEO dan
Founder yaitu Simon. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, CEO dan
Founder dibantu oleh CTO yaitu Dicky, Developer yaitu Yosua dan Aldi dan UI-
UX yaitu Anas. Namun, struktur organisasi pada perusahaan ini masih sederhana,
sehingga pada implementasinya masih terdapat beberapa pekerjaan yang
dilakukan secara bersama. Diagram struktur organisasi Grosirtani dapat dilihat
pada Gambar 4.1.

FOUNDER & CEO


SIMON

CTO DEVELOPER UI-UX


DICKY YOSUA dan ALDI ANAS

Gambar 4.1. Struktur organisasi Startup Grosirtani

Informasi Mengenai Aplikasi Grosirtani

Aplikasi Grosirtani memiliki beberapa menu yang menjadi fitur yang


tersedia pada tampilan awal menu aplikasi, dibawah ini akan dijelaskan beberapa
menu yang tersedia pada aplikasi Grosirtani. Gambar menu tersedia di lampiran 4.
a. Menu Halaman Utama
Pada tampilan halaman utama aplikasi Grosirtani terdapat beberapa menu
yang tersedia, berikut adalah daftar menu yang tersedia di aplikasi Grosirtani:
1. Menu Home
Menu Home pada tampilan awal aplikasi Grosirtani, pada menu ini terdapat
jenis-jenis produk yang disediakan oleh aplikasi dan juga daftar harga setiap
jenis produk yang ada.
19

2. Menu Keranjang/Check Out


Menu Keranjang/Check Out pada tampilan aplikasi Grosirtani, menu ini
merupakan tempat untuk mengecek kembali jenis produk yang sudah dipilih
dan juga sudah ditentukan jumlah kuantitas yang sudah ditentukan oleh pihak
yang memesan, kemudian Check Out merupakan pilihan untuk pemesanan ke
aplikasi Grosirtani.
3. Menu Transaksi
Pada menu Transaksi terdapat tampilan pesanan yang menjadi informasi bagi
pengguna mengenai apa saja produk yang telah dipesan oleh pengguna
aplikasi, pada bagian ini juga terdapat tampilan riwayat pemesanan yang
berguna bagi pengguna aplikasi untuk melihat apa saja pemesanan yang baru
dilakukan dan juga pemesanan yang sebelumnya sudah dilakukan oleh
pengguna aplikasi Grosirtani.
4. Menu Profile
Pada menu Profile ini berisi identitas pengguna aplikasi, yaitu nama, alamat
email, telepon dan juga alamat pengguna aplikasi sebagai rujukan bagi pihak
aplikasi untuk menentukan lokasi pengiriman atas pemesanan yang dilakukan
oleh konsumen.

Cara Kerja Aplikasi Grosirtani

Berdasarkan informasi yang didapat dari pihak startup Grosirtani, maka


cara kerja dari aplikasi Grosirtani dibagi menjadi empat bagian yaitu, pertama
adalah konsumen diharapkan untuk mendownload aplikasi Grosirtani dari
Playstore kemudian mendaftar usahanya di aplikasi Grosirtani, tahapan kedua
adalah konsumen memilih produk apa saja yang akan dipesan, tahapan ketiga
adalah konsumen diharapkan untuk cek kembali produk apa saja yang sudah
dipesan dan juga mengatur jadwal pengiriman yang diinginkan oleh konsumen,
tahapan keempat adalah pesanan siap diantar dan pembayaran dilakukan lokasi
pengiriman yang diinginkan oleh konsumen. Diagram cara kerja aplikasi
Grosirtani dapat dilihat pada Gambar 4.2.

1 2 3 4

Daftar Cek Produk


dan Atur
Jadwal
Pengiriman
Pilih Produk Pesanan Siap
Diantar dan
Bayar
Ditempat
Gambar 4.2.5Cara Kerja Aplikasi Grosirtani
20

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menghasilkan dua bentuk pemetaan model bisnis startup


Grosirtani, yaitu model bisnis yang sedang dijalankan dan alternatif perbaikan
model bisnis untuk masa mendatang. Alternatif perbaikan model bisnis dihasilkan
melalui strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT. Analisis SWOT membantu
melihat kondisi internal maupun eksternal yang mempengaruhi berjalannya model
bisnis saat ini dan menghasilkan alternatif strategi perbaikan model bisnis melalui
strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.

Identifikasi Elemen Bisnis Model Canvas (BMC) Startup Grosirtani

Model bisnis digambarkan dengan mengidentifikasi sembilan elemen


Business Model Canvas (BMC) dari startup Grosirtani. Hasil identifikasi didapat
berdasarkan hasil wawancara kepada pihak internal yaitu founder atau CEO dari
startup Grosirtani. Elemen Business Model Canvas startup Grosirtani dapat
dilihat pada Gambar 5.1.

Key Partners Key Activities Value Customer Customer


Propositions Relationships Segments
1.Pasar Induk 1. Pembelian
Bogor produk 1. Harga yang 1.Layanan self 1.UKM-UKM
pertanian dari lebih murah service dibidang
pasar induk daripada harga di 2.Layanan call kuliner
Bogor pasar center
2.Distribusi dan tradisional(pasar 3.Layanan daily
penjualan bogor) information
3.Promosi dan 2.Biaya
pemasaran pengiriman gratis
4.Penyimpanan 3.Pembayaran
produk ditempat
pertanian 4.Pengurangan
Key Resources resiko(garansi) Channels

1.Sumber daya 1.Aplikasi


manusia Grosirtani
2.Sumber daya 2.Whatsapp
fisik 3.IG
3.Sumber daya 4.Website
finansial
4.Sumber daya
intelektual
5.Teknologi
Cost Structure Revenue Streams

1.Biaya tetap (fix cost) 1.Penjualan produk


2.Biaya variabel (variable cost)

Gambar 5.1.6Pemetaan Business Model Canvas awal startup Grosirtani.


21

Customer Segments
Segmen pelanggan dari startup Grosirtani menggambarkan pangsa pasar
yang dipilih sehingga berkontribusi untuk memberikan pendapatan bagi
perusahaan. Segmen pelanggan utama dari startup Grosirtani adalah pelaku
UKM-UKM di bidang kuliner yang memiliki kebutuhan terhadap produk-produk
pertanian sebagai bahan baku dalam menciptakan produk mereka setiap harinya,
dengan jumlah/kuantitas yang lebih banyak apabila dibandingkan dengan
kebutuhan rumah tangga pada umumnya.

Value Propositions
Menurut Effendy dan Kunto (2013) menciptakan value suatu produk dapat
dihasilkan dengan memberikan berbagai keunggulan produk dalam bentuk yang
berwujud maupun tidak berwujud, atribut yang tidak berwujud diantaranya adalah
harga, jasa, layanan dan kualitas. Berdasarkan wawancara dengan responden
internal ada beberapa produk yang ditawarkan oleh startup Grosirtani yaitu
bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe rawit daerah, timun, kol, tomat
apel, selada, lettuce head dan sawi hijau. Namun untuk saat ini startup Grosirtani
lebih berfokus untuk memberikan value dalam bentuk yang tidak berwujud
kepada konsumen. Value propositions yang diberikan oleh startup Grosirtani
adalah sebagai berikut.
1. Harga yang lebih murah daripada harga di pasar tradisional
Harga yang diberikan oleh startup Grosirtani lebih murah bila
dibandingkan dengan harga yang ada di pasar tradisional yang dalam hal ini
adalah pasar tradisional Kota Bogor, karena startup Grosirtani telah memotong
rantai pasok yang ada di Kota Bogor yaitu dengan membeli produk pertanian dari
pasar induk sehingga dapat memberikan harga yang lebih rendah kepada
konsumen.
2. Biaya pengiriman gratis
Bagi konsumen yang memesan lewat aplikasi Grosirtani, maka produk
yang sudah dipilih dan dipesan akan langsung di kirim ke alamat konsumen
dengan gratis khusus di Kota Bogor, ini menjadi hal penting bagi Grosirtani
melihat kebiasaan dari pelaku UKM yang mengeluarkan biaya untuk membeli
produk pertanian langsung ke pasar tradisional, sehingga dengan adanya layanan
biaya pengiriman gratis maka startup Grosirtani mengharapkan agar pelaku UKM
mendapatkan manfaat apabila menjadi konsumen dari Grosirtani.
3. Pembayaran di tempat
Pembayaran di tempat menjadi value propositions yang diberikan oleh
startup Grosirtani, karena ini menjadi kelebihan dari kompetitor yang ada saat ini
seperti sayurbox, Tani.Hub dan limakilo.id. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pihak internal startup Grosirtani menyebutkan bahwa pelaku UKM di bidang
kuliner merasa apabila sistem pembayaran di tempat setelah barang datang lebih
efektif dan memudahkan mereka dibanding dengan pembayaran via transfer
melalui atm atau e-banking.
4. Pengurangan resiko(garansi)
Startup Grosirtani berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik
bagi konsumen dalam hal kualitas, sehingga startup Grosirtani berkomitmen
untuk mengganti apabila produk yang sudah sampai diterima oleh konsumen tidak
sesuai dengan yang diinginkan tanpa harus membayar kembali.
22

Channels
Channels merupakan saluran bagi perusahaan kepada pelanggan dengan
tujuan untuk menyampaikan value propositions terhadap customer segmen yang
dituju. Menurut Hadi dan Nastiti (2014) Channels merupakan bagian saluran
penjualan yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan bagaimana cara yang
dilakukan agar produk/layanan yang diberikan sampai kepada pelanggan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak internal startup Grosirtani
menunjukkan bahwa terdapat satu jenis saluran yang digunakan yaitu saluran
langsung. Saluran langsung (saluran penjualan) yang digunakan oleh startup
Grosirtani adalah dengan melakukan penjualan/pemesanan lewat aplikasi,
sehingga konsumen hanya dapat membeli produk-produk pertanian melalui
aplikasi Grosirtani.
Saluran yang digunakan oleh Grosirtani dibagi dalam lima fase, yaitu
awareness (penyampaian informasi), evaluations (penyampaian informasi apabila
kurang jelas), purchase (pembayaran), delivery (pengiriman), aftersales
(penyampaian tanggapan).
1. Awareness (penyampaian informasi)
Dalam meningkatkan kesadaran bagi masyarakat terhadap produk dan jasa
yang ditawarkan oleh perusahaan, Grosirtani menyalurkannya melalui
website dan Instagram.
2. Evaluations (penyampaian informasi apabila kurang jelas)
Dalam membantu konsumen dalam melakukan evaluasi terhadap produk
dan jasa yang sudah diterima oleh konsumen maka konsumen Grosirtani
dapat memberikan evaluasi tersebut melalui whatsapp.
3. Purchase (pembayaran oleh konsumen)
Layanan yang diberikan oleh Grosirtani kepada konsumen dalam
melakukan pembayaran terhadap produk yang telah dipesan yaitu melalui
pembayaran langsung ditempat (COD).
4. Delivery (pengiriman kepada konsumen)
Produk yang telah dipesan oleh konsumen melalui aplikasi akan
diantarkan oleh kurir Grosirtani ke alamat konsumen tanpa tambahan
biaya pengiriman.
5. Aftersales (penyampaian tanggapan)
Pada fase purna jual atau aftersales yang merupakan fase bagi konsumen
untuk memberikan respon atau keluhan terhadap perusahaan apabila
produk yang diterima tidak sesuai maka Grosirtani menyediakan layanan
berupa call center atau melalui whatsapp

Customer Relationships
Customer relationships adalah jenis hubungan yang dibangun untuk dapat
menjaga komunikasi dengan pelanggan. Dalam menjaga hubungan yang baik
dengan pelanggan maka startup Grosirtani menggunakan hubungan personal
assistance. Menurut Osterwalder dan Pigneur (2012), personal assistance
bertujuan untuk membuat konsumen dapat berkomunikasi kepada petugas
pelayanan pelanggan agar memperoleh bantuan selama proses penjualan dan
setelah proses pembelian selesai. Jenis komunikasi yang diberikan oleh startup
Grosirtani dengan beberapa cara, yaitu self service, call center dan daily
information.
23

1. Layanan self service


Pada bagian ini startup Grosirtani memberikan layanan kepada konsumen
dengan menyediakan informasi bagi konsumen untuk dapat melakukan
pemesanan lewat aplikasi Grosirtani yang selanjutnya konsumen dapat memilih
sendiri produk yang diinginkan, jumlah/kuantitas, tempat pengiriman dan juga
informasi cara pembayaran.
2. Layanan call center
Layanan ini bertujuan untuk dapat membantu konsumen apabila memiliki
masalah dalam pemesanan dan apabila konsumen ingin memberikan tanggapan
atau komplain terhadap produk yang ditawarkan oleh startup Grosirtani.
3. Layanan daily information
Layanan ini bertujuan untuk memberikan informasi secara rutin kepada
konsumen mengenai informasi produk maupun informasi tentang kondisi
pertanian yang ada di Indonesia. Layanan ini disalurkan melalui sosial media yang
dimiliki oleh startup Grosirtani yaitu instagram dan website Grosirtani.

Revenue Streams
Revenue streams adalah sumber pendapatan bagi perusahaan yang didapat
melalui hasil penjualan produk yang ditawarkan. Untuk saat ini sumber
pendapatan startup Grosirtani didapat berdasarkan hasil penjualan produk yang
ada yaitu bawang merah, bawang putih, cabe merah, cabe merah daerah, cabe
rawit daerah, timun, kol, tomat apel, selada, lettuce head dan sawi hijau.

Key Resources
Key resources merupakan sumber daya utama yang menjadi aset penting
bagi sebuah perusahaan untuk dapat menciptakan sebuah value propositions bagi
pelanggan, menjangkau pasar, mempertahankan hubungan dengan pelanggan dan
menjadi penunjang bagi sebuah perusahaan dalam menjalankan proses bisnis.
Sumber daya utama dari sebuah perusahaan dapat berupa sumber daya manusia,
sumber daya finansial dan sumber daya intelektual. Berikut ini adalah beberapa
sumber daya utama dari startup Grosirtani.
1. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan,
karena sumber daya manusia yang melakukan segala kegiatan serta aktifitas
dalam sebuah proses bisnis. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh startup
Grosirtani terdiri dari lima orang, yaitu satu orang sebagai CEO, satu orang
sebagai CTO. Dua orang sebagai developer dan satu orang lagi sebagai
penanggung jawab dibagian UI-UX.
2. Sumber daya finansial
Sumber daya finansial adalah bagian mutlak yang diperlukan sebuah
perusahaan agar dapat menjalankan aktifitas bisnisnya. Untuk saat ini sumber
daya finansial yang dimiliki oleh startup Grosirtani berasal dari dana pribadi
founder/CEO yaitu saudara Simon Banjarnahor.
3. Sumber daya intelektual
Sumber daya intelektual yang dimiliki oleh startup Grosirtani merek
ataupun brand “Grosirtani” yang sudah menjadi hak milik perusahaan dan telah
terdaftar di google domain. Google domain secara otomatis akan menjamin
apabila nama brand atau domain hanya ada satu saja di server google, sehingga
24

google domain merupakan sumber daya intelektual yang dimiliki oleh startup
Grosirtani berupa merek.
4. Sumber daya fisik
Sumber daya fisik yang dimiliki oleh startup Grosirtani terdiri dari dua
bagian, yaitu sumber daya milik perusahaan dan sumber daya yang disewa.
Sumber daya milik perusahaan berupa laptop, lemari pendingin, lemari
penyimpanan, motor, alat timbangan dan kipas angin. Sedangkan sumber daya
yang disewa adalah kantor yang juga sebagai tempat penyimpanan produk-produk
pertanian, aliran listrik, sumber air dan akses WiFi.
5. Teknologi
Teknologi merupakan sumber daya fisik yang dimiliki oleh startup
Grosirtani, teknologi ini berupa Aplikasi dan Website.

Key Activities
Key activities merupakan aktifitas kunci yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya, berdasarkan hasil wawancara
dengan pihak internal dari startup Grosirtani, terdapat beberapa aktivitas penting
yang harus dilakukan, antara lain adalah:
1. Pembelian produk pertanian dari pasar induk Bogor
Aktivitas pembelian produk pertanian dari pasar induk Bogor merupakan
kegiatan rutin yang dilakukan oleh pihak startup Grosirtani. Berdasarkan hasil
wawancara disebutkan bahwa pembelian produk pertanian dilakukan setiap
pertiga hari, dengan alasan agar barang yang ditawarkan dalam kondisi yang tetap
segar dan produk yang diterima oleh konsumen selalu dalam kondisi yang tetap
segar.
2. Distribusi dan penjualan
Aktivitas distribusi dan penjualan merupakan kegiatan perusahaan dalam
menyalurkan produk-produknya sehingga dapat sampai kepada konsumen.
Kegiatan ini dilakukan langsung oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh
startup Grosirtani untuk mengirimkan produk yang sudah dipesan oleh konsumen
melalui aplikasi Grosirtani.
3. Promosi dan pemasaran
Aktivitas promosi dan pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh pihak startup Grosirtani untuk dapat memperkenalkan produk-produk serta
layanan yang diberikan oleh startup Grosirtani. Saat ini promosi dan pemasaran
dilakukan dengan dua cara, yaitu promosi langsung dengan cara datang ke setiap
UKM kuliner yang ada di kota Bogor, kemudian promosi melalui sosial media
seperti instagram dan website.
4. Penyimpanan produk pertanian
Aktivitas penyimpanan produk dilakukan setelah selesai membeli produk
pertanian dari pasar induk, aktifitas ini menjadi penting karena pada kegiatan ini
dilakukan pengecekan kembali setiap detail produk yang sudah di beli dengan
tujuan untuk dapat mempertahankan kualitas produk, setelah itu dilakukan juga
perlakuan khusus terhadap beberapa jenis produk sebelum di simpan, seperti
bawang merah dan bawang putih yang dikeringkan dulu sebelum disimpan
dengan tujuan agar produk tersebut tahan lama.
25

Key Partners
Key partners atau kunci kemitraan merupakan kondisi yang
menggambarkan jaringan pemasok dan kemitraan yang dilakukan oleh startup
Grosirtani dalam menjalankan proses bisnisnya. Supplier utama dari startup
Grosirtani adalah pemasok bahan baku produk pertanian yang diambil dari pasar
induk Bogor.

Cost Structure
Cost structure atau struktur biaya merupakan gambaran biaya paling
penting yang dikeluarkan oleh startup Grosirtani dalam menjalankan aktivitas
atau proses bisnisnya. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pihak internal
startup Grosirtani, ada beberapa struktur biaya yang dikeluarkan untuk dapat
menjalankan proses bisnis diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Biaya tetap (fixed costs)
Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh startup
Grosirtani secara rutin. Biaya tetap tersebut adalah biaya sewa kantor, biaya
listrik, biaya WiFi, biaya air, biaya domain, dan biaya hosting.
2. Biaya variabel (variabel cost)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara proporsional yang
dapat dipengaruhi oleh jumlah atau kapasitas yang dibutuhkan dalam proses
bisnisnya. Biaya variable yang dikeluarkan oleh startup Grosirtani adalah
pembelian produk-produk pertanian sebagai bahan baku, biaya untuk membeli
kemasan atau packaging, transportasi, dan juga biaya untuk promosi seperti
percetakan brosur.

Lingkungan Model Bisnis Startup Grosirtani

Analisis Pasar
Analisis pasar bertujuan untuk melihat bagaimana perubahan kondisi
peluang dan ancaman yang dapat mempengaruhi langsung terhadap startup
Grosirtani. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi model bisnis startup
Grosirtani diantaranya adalah isu-isu pasar, segmen pasar serta kebutuhan dan
permintaan.

Isu Pasar
Pada industri startup aplikasi pertanian terdapat beberapa isu-isu penting
yang ada saat ini, antara lain adalah pemaksimalan rantai pasar hasil pertanian,
pemaksimalan produksi pertanian dan pengelolaan modal atau dana untuk petani
di Indonesia. Isu tersebut menjadi ide bisnis dari beberapa startup pertanian di
Indonesia seperti Crowde dan iGrow dengan menjadi startup yang bertujuan
untuk memberikan modal atau dana untuk petani sehingga dapat memaksimalkan
hasil produksi pertanian.
Berdasarkan hasil wawancara dengan CEO Qelisa, menyebutkan apabila
arah tren perkembangan industri startup aplikasi pertanian dimasa mendatang
akan sangat berpeluang untuk berkembang seperti startup aplikasi di bidang lain,
karena pertanian adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia
sehingga selama manusia hidup maka kebutuhan akan pangan akan selalu ada
yang dihasilkan oleh pertanian. Dimasa mendatang startup-startup pertanian akan
26

berkembang dan semakin banyak dimana perkembangan teknologi sangat


diperlukan untuk dapat memajukan dan meningkatkan produktifitas pertanian.

Segment Pasar
Pada industri startup aplikasi pertanian terdapat dua segmen pelanggan
yang paling penting yaitu rumah tangga dan UKM, karena kebutuhan rumah
tangga akan produk-produk pertanian dan kebutuhan pokok UKM terhadap
produk-produk pertanian sebagai bahan baku produk mereka terutama UKM di
bidang kuliner. Potensi terbesar pertumbuhan segmen pasar pada industri aplikasi
pertanian terdapat di kota-kota besar terutama Jabodetabek (Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang dan Bekasi) disebabkan jumlah populasi yang meningkat
setiap tahunnya sehingga kebutuhan akan produk pertanian juga meningkat.

Kebutuhan dan Permintaan


Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk
menggunakan startup aplikasi pertanian antara lain adalah, kepercayaan terhadap
aplikasi, harga komoditas yang ditawarkan, kualitas komoditas produk dan
pelayanan dari startup itu sendiri dalam memberikan pelayanan terhadap
pelanggannya, sehingga diharapkan startup pertanian dapat memenuhi seluruh
faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk menggunakan aplikasi
pertanian. Begitu juga dengan sebaliknya faktor yang menyebabkan permintaan
pelanggan meningkat dan menurun ketika menggunakan startup aplikasi pertanian
adalah kualitas produk yang buruk dan pelayanan yang tidak baik kepada
pelanggan.

Tren Kunci
Tren teknologi
Teknologi merupakan kunci pada industri startup aplikasi pertanian saat
ini, disebabkan oleh perkembangan teknologi yang sudah diterima oleh
masyarakat dengan sangat baik dan menjadi tren yang mengedepankan efisiensi
dalam setiap prosesnya. Teknologi yang menjadi tren pada industri startup
aplikasi pertanian adalah website application dan mobile application. Teknologi
dapat menjadi peluang dan ancaman bagi industri startup aplikasi pertanian,
sehingga apabila teknologi ini dapat dikelola dengan baik maka akan berdampak
positif bagi industri dan begitu juga dengan sebaliknya. Tren teknologi yang dapat
menjadi peluang serta ancaman adalah Big data karena Big data dapat membuat
startup pertanian menjadi sangat berkembang dan dapat juga mematikan startup
yang tidak bisa berkembang.

Tren regulasi
Regulasi dan kebijakan dapat mempengaruhi suatu bisnis startup aplikasi
pertanian tetapi pengaruhnya tidak terlalu signifikan untuk meningkatkan
perkembangan startup pertanian di Indonesia. Regulasi dan kebijakan hanya
mengatur masalah perizinan startup dan mengkategorikan startup seperti UKM
pada umumnya di Indonesia, namun dengan adanya regulasi dan kebijakan yang
tidak terlalu mengikat tersebut mengakibatkan kemudahan investor untuk masuk
ke Indonesia khususnya investor yang berasal dari luar Indonesia.
27

Kekuatan Industri
Identifikasi pesaing
Saat ini pesaing yang menjadi pemain dominan dalam industri startup
aplikasi pertanian adalah orang-orang yang sudah lama berkecimpung di bidang
startup pada umumnya dan juga pelaku usaha di bidang pertanian, sehingga akses
serta channels yang dimiliki sudah besar. Ada beberapa kelemahan dan
keunggulan dari pesaing pada industri startup aplikasi pertanian saat ini, antara
lain keunggulannya adalah relasi yang luas dan berpengalaman dalam membuat
aplikasi, namun kelemahannya adalah pesaing tidak terbiasa terhadap perbedaan
antara sistem pertanian dengan sistem startup lain pada umumnya.

Identifikasi pemain baru


Karakteristik pendatang baru pada industri startup aplikasi pertanian pada
umumnya menonjolkan inovasi pada model bisnis dalam memasuki industri
startup pertanian. Namun terdapat perbedaan antara model bisnis indutri startup
retail seperti tokopedia dengan startup pertanian, perbedaannya ada pada kondisi
pertanian yang memiliki keterikatan dengan pihak kedua antara petani dengan
konsumen. Pihak kedua ataupun tengkulak merupakan faktor kunci yang
mengakibatkan harga dan ketersediaan produk-produk pertanian menjadi terbatas
dan cenderung mahal. Oleh sebab itu, untuk dapat bersaing dalam industri startup
pertanian dibutuhkan kemampuan lapangan atau pengetahuan mengenai kondisi
pertanian di Indonesia yaitu antara petani, tengkulak dan konsumen dari produk
pertanian.

Pemasok dan pelaku rantai nilai


Dalam industri startup aplikasi pertanian terdapat beberapa pemasok dan
pelaku rantai nilai yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional perusahaan,
beberapa pihak yang terhubung dengan startup pertanian saat ini adalah investor,
petani dan konsumen, seluruh pihak ini berpengaruh besar pada industri startup
dan apabila startup dapat berjalan dengan baik maka seluruh pihak akan
mendapatkan keuntungan yang sama.

Stakeholder
Industri startup pertanian memiliki stakeholder yang dapat mempengaruhi
kegiatan proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Investor company dan
Pemerintah merupakan stakeholder yang dapat mempengaruhi suatu bisnis startup
aplikasi pertanian karena pihak tersebut berpengaruh untuk memberikan dana dan
membuat regulasi untuk startup pada umumnya.

Kekuatan Ekonomi Makro

Kondisi pasar
Pada saat ini kondisi ekonomi cukup lemah disebabkan oleh faktor-faktor
kondisi perekonomian secara global, pasar komoditas produk pertanian yang
dikendalikan oleh tengkulak atau pihak kedua dan juga kartel sehingga stabilitas
harga tidak dapat dikontrol, sehingga keberadaan startup aplikasi pertanian
berpeluang sebagai salah satu solusi yang ada pada pertanian di Indonesia pada
28

khususnya karena dengan keberadaan startup pertanian maka dapat memberikan


transparansi mengenai kondisi harga yang ada di pasar, ketersediaan komoditas
produk pertanian dan juga dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan
para petani di Indonesia.

Pasar modal
Tiga tahun belakangan startup pertanian cukup banyak yang berdiri dan
cukup mudah untuk mendapatkan pendanaan bagi perusahaan, tetapi karena
perkembangan startup pertanian yang tidak dapat mengimbangi perkembangan
startup di bidang lain seperti Tokopedia dan Gojek, menyebabkan cukup sulit bagi
startup pertanian untuk mendapat pendanaan. Sumber pendanaan utama pada
industri startup aplikasi pertanian saat ini adalah banyak dari Venture capital
namun ada juga dari investor perorangan dan juga dari pemerintah.

Infrastruktur ekonomi
Dalam proses pengembangan industri startup pertanian dibutuhkan
infrastruktur yang dapat membantu perkembangan startup aplikasi pertanian.
Seperti kemudahan dalam memperoleh akses data dari pemerintah seperti internet
dan jaringan. Pemerintah juga diharapkan untuk dapat memberikan akses kepada
pelaku startup aplikasi pertanian dengan memfasilitasi forum-forum diskusi
antara pelaku startup aplikasi pertanian dengan pemerintah khususnya
kementerian pertanian dan juga kepada petani atau kelompok tani. Startup
aplikasi saat ini dikenakan pajak oleh Pemerintah melalui Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 23 tahun 2018 tentang pajak penghasilan dari usaha yang diterima
atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu maksimal Rp.
4,8 miliar per tahun, namun terdapat penurunan tarif Pajak Penghasilan (PPh)
final dari 1% menjadi 0,5%.

Analisis SWOT pada elemen Business Model Canvas (BMC)

Pada tahap ini dilakukan analisis SWOT terhadap setiap elemen business
model canvas startup Grosirtani yang sudah di identifikasi sebelumnya. Setiap
elemen di analisis berdasarkan kekuatan (strength) yang menjadi keunggulan
perusahaan, kelemahan (weaknesses) yang menjadi kekurangan pada perusahaan,
peluang (opportunities) sebagai faktor yang memberikan kesempatan bagi
perusahaan untuk dapat berkembang dan ancaman (threats) sebagai ancaman yang
dapat mengganggu kinerja dari perusahaan. Hasil identifikasi SWOT terhadap
seluruh elemen Business Model Canvas startup Grosirtani dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
29

Tabel 5.1.3Hasil analisis SWOT pada elemen kunci BMC Startup Grosirtani
NO Elemen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
1 Customer Demand Jenis produk Pertumbuhan Persaingan
Segments produk selalu terbatas UKM ketat pada
ada kuliner, produk
rumah makan pertanian
dan restoran
di Bogor
meningkat
2 Value *Harga yang Produk Belum ada Ketergantung
Propositions lebih murah pertanian startup an terhadap
dari harga di yang tidak bidang harga
pasar tahan lama pertanian supplier
tradisional yang fokus utama
*Biaya pada UKM
pengiriman
Gratis
*Pengurangan
resiko
*Pembayaran
ditempat
3 Channels - Kurang Dukungan Pesaing
memaksimal pemerintah memiliki
kan terhadap saluran yang
pemasaran startup lebih luas
lewat online bidang secara online
pertanian dan offline
4 Customer - Layanan Testimoni Pesaing
Relationship daily dapat memberikan
s information menambah penawaran
belum kepercayaan yang lebih
optimal pelanggan menarik
sehingga
konsumen
lebih loyal
5 Revenue - Arus Menawarkan Harga produk
Streams pendapatan jenis produk pertanian
tidak stabil yang berbeda tidak stabil
30

Tabel 5.1. Hasil analisis SWOT pada elemen kunci BMC Startup Grosirtani(Lanjutan)

No Elemen Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman


6 Key Sumber daya Sumber daya Tren startup Keterbatasan
Resources manusia modal terbatas mendapat SDM dalam
yang mampu investor operasional
membuat
dan
mengelola
aplikasi
7 Key Kualitas Aktivitas Mengikuti -
Activities produk pemasaran pameran
terjaga belum startup yang
maksimal diselenggarak
an Pemerintah
8 Key - Ketergantunga Kerjasama Ketergantung
Partners n kepada satu dengan an petani
pemasok startup yang kepada
fokus kepada tengkulak
petani
9 Cost Biaya dalam Perancangan Dapat Pengeluaran
Structures pembuatan keuangan menekan biaya tidak
aplikasi serta tidak baik biaya melalui dapat di
mengelola pengeluaran prediksi
aplikasi prioritas
yang murah

Customer Segments
a) Kekuatan(Strength)
Startup Grosirtani sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran
produk-produk pertanian dengan target segmen pasar yang tersegmentasi yaitu
segment pelaku UKM di bidang kuliner. Saat ini ada 11 produk yang ditawarkan
kepada konsumen, produk ini dipilih berdasarkan analisis internal perusahaan
terhadap kebutuhan bahan baku produk pertanian bagi UKM-UKM di bidang
kuliner. Kekuatan yang kedua pada bagian customer segment adalah jumlah
kuantitas kebutuhan bahan baku produk pertanian yang stabil setiap harinya yaitu
rata-rata dua kg setiap hari dan jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
customer segment kompetitor lain yaitu masyarakat rumah tangga. Sehingga
produk-produk yang ditawarkan oleh startup Grosirtani sudah sesuai dengan
kebutuhan konsumen.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Startup Grosirtani baru berdiri sejak akhir tahun 2018 dan baru berumur 7
bulan. Sebagai startup baru di bidang pertanian, Grosirtani belum mampu untuk
memenuhi seluruh kebutuhan konsumennya dan kondisi ini disebabkan oleh
keterbatasan mendapat supplier lain. Sehingga konsumen potensial masih harus
pergi ke pasar untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan bahan baku dalam bisnis
mereka.
31

c) Peluang(Opportunities)
Kuliner saat ini sudah menjadi salah satu industri di Indonesia. Kondisi
tersebut mengakibatkan pertumbuhan UKM, rumah makan, catering dan restoran
juga semakin bertambah banyak seperti tren makanan-makanan kekinian ataupun
makanan yang menjadi ciri khas kuliner suatu daerah dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Pertumbuhan industri kuliner menjadi peluang bagi
startup Grosirtani untuk dapat berkembang karena pangsa pasar yang semakin
bertumbuh setiap tahunnya.
d) Ancaman(Threats)
Segmen pasar dari startup Grosirtani adalah pelaku UKM di bidang kuliner
yang biasa membeli kebutuhan bahan baku produk pertanian dari pasar
tradisional. Persaingan dengan pedagang yang ada di pasar cenderung sulit karena
sudah terjalin nya hubungan yang baik antara pedagang produk pertanian di pasar
dengan pelaku UKM yang sudah berlangganan dalam waktu yang cukup lama. Ini
merupakan ancaman tersendiri bagi startup Grosirtani untuk dapat menarik minat
dan perhatian dari pelaku UKM di bidang kuliner.

Value propositions
a) Kekuatan(Strength)
Startup Grosirtani merupakan startup baru dalam bisnis pemasaran produk
pertanian sehingga menjadi kewajiban mutlak untuk dapat memberikan nilai lebih
kepada konsumen untuk dapat bersaing dengan kompetitor yang sudah ada. Nilai
lebih yang ditawarkan oleh startup Grosirtani adalah harga produk pertanian yang
lebih murah dibandingkan dengan harga yang ada di pasar tradisional khususnya
di pasar Bogor. Kemudian startup Grosirtani memberikan layanan biaya
pengiriman gratis, pengurangan resiko (garansi) apabila produk yang diterima
konsumen tidak sesuai dan juga sistem pembayaran ditempat. Oleh sebab itu, nilai
lebih ini menjadi kekuatan(Strength) bagi startup Grosirtani terhadap pesaingnya.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Produk utama yang ditawarkan oleh startup Grosirtani adalah produk
pertanian yang memiliki karakteristik cepat busuk dan tidak tahan lama apabila
disimpan, karena produk pertanian bukan benda mati. sehingga produk pertanian
yang tidak dapat terjual dalam waktu yang cepat dapat merugikan startup
Grosirtani karena produk tersebut akan dibuang. Resiko ini merupakan kelemahan
dalam proses bisnis startup Grosirtani.
c) Peluang(Opportunities)
Apabila dibandingkan dengan startup lain di bidang pertanian, startup
Grosirtani adalah satu-satunya startup yang berfokus kepada UKM, sehingga ini
menjadi peluang besar bagi Grosirtani dalam persaingan pemasaran produk
pertanian. Ada beberapa startup sejenis di bidang pertanian, seperti startup
Sayurbox yang berfokus kepada rumah tangga dan rumah makan atau restoran,
dan startup Tanihub yang berfokus untuk membantu petani dalam pembiayaan
modal produksi petani.
d) Ancaman(Threats)
Sebagai startup yang menawarkan value kepada konsumen yaitu harga yang
lebih murah daripada harga di pasar tradisional, startup Grosirtani masih
bergantung kepada satu pemasok saja yaitu dari pasar induk Bogor, sehingga
32

harga yang ditawarkan oleh startup Grosirtani masih tergantung kepada harga di
pasar induk Bogor.

Channels
a) Kelemahan(Weaknesses)
Pada saat ini pemasaran online yang dilakukan oleh startup Grosirtani yaitu
melalui instagram dan website. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara terhadap
konsumen startup Grosirtani, kebanyakan konsumen tidak paham dan tidak
terbiasa menggunakan sosial media tersebut, sehingga pemasaran online yang
dilakukan saat ini tidak efektif dan efisien.
b) Peluang(Opportunities)
Pemerintah memberikan dukungan terhadap pertumbuhan startup aplikasi di
bidang pertanian. Sehingga dengan dukungan ini, peluang dalam pengembangan
startup Grosirtani menjadi semakin besar.
c) Ancaman(Threats)
Persaingan startup di bidang pertanian sangat ketat. Kondisi ini disebabkan
oleh pertumbuhan startup yang tinggi dan saluran dari startup lain sudah lebih
luas karena lebih lama masuk ke pasar pemasaran produk pertanian. Sehingga
startup tersebut sudah lebih dikenal dan dipercaya oleh masyarakat dan
mengakibatkan kondisi ini menjadi ancaman dari sisi eksternal dalam
mengembangkan bisnis startup Grosirtani.

Customer Relationships
a) Kekuatan(Strength)
Dalam proses menjaga hubungan yang baik dengan konsumen startup
Grosirtani selalu berusaha memberikan perhatian yang tinggi terhadap konsumen.
Hubungan yang baik itu dibangun melalui kualitas terjaga dan selalu menjalin
komunikasi terhadap konsumen. Startup Grosirtani berkomitmen untuk menerima
dengan baik masukan ataupun komplain yang diberikan oleh konsumen.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Startup Grosirtani memberikan layanan daily information melalui instagram
dan website. Intensitas layanan daily information lebih banyak melalui media
instagram. Namun berdasarkan hasil wawancara dengan konsumen startup
Grosirtani menyimpulkan apabila media instagram tidak efektif karena konsumen
tidak terbiasa menggunakan media instagram dan website. Sehingga
menimbulkan dampak yang tidak terlalu signifikan dalam memberikan layanan
daily information secara online.
c) Peluang(Opportunities)
Konsumen yang merasa puas dengan produk-produk serta layanan yang
didapat dari aplikasi Grosirtani dapat menjadi effect positif karena bersedia
memberikan testimoni melalui sosial media yang mereka miliki ataupun di
lingkungan sosial mereka. Testimoni dapat berdampak positif bagi startup
Grosirtani untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi
Grosirtani.
d) Ancaman(Threats)
Berkurangnya loyalitas konsumen startup Grosirtani dapat menjadi ancaman
karena dapat mempengaruhi arus pendapatan yang diterima dari penjualan
produk. Beberapa ancaman yang dapat mengurangi loyalitas konsumen tersebut
33

adalah harga yang lebih rendah ataupun layanan yang dapat mengikat konsumen
dengan pesaing serta kemampuan pesaing dalam membina hubungan yang lebih
kuat kepada konsumen ataupun dengan memberikan keuntungan lainnya.

Revenue Streams
a) Kelemahan(Weaknesses)
Startup Grosirtani masih bergantung pada satu pemasok saja untuk
memperoleh produk pertanian yang akan ditawarkan. Harga di pemasok tidak
dapat diprediksi oleh startup Grosirtani sehingga dalam proses pembelian produk
pertanian sangat bergantung kepada harga yang ada di pemasok. Oleh sebab itu
arus pendapatan dan pengeluaran dari startup Grosirtani menjadi tidak stabil
sehingga hal ini menjadi kelemahan revenue streams bagi startup Grosirtani.
b) Peluang(Opportunities)
Startup Grosirtani merupakan startup baru yang fokus pada pemasaran
produk-produk pertanian. Startup Grosirtani memiliki peluang dengan
memperbaharui atau menambah jenis produk yang akan ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan konsumen. sehingga peluang untuk dapat menambah pendapatan dari
hasil penjualan produk masih sangat besar.
c) Ancaman(Threats)
Ketergantungan startup Grosirtani terhadap satu pemasok yaitu pasar induk
Bogor berpotensi menjadi ancaman terhadap arus pendapatan, karena biaya yang
dikeluarkan oleh startup Grosirtani untuk membeli produk pertanian ditentukan
oleh harga yang ada di pasar induk Bogor.

Key Resources
a) Kekuatan(Strength)
Startup Grosirtani didirikan oleh lima orang lulusan Program Diploma IPB
jurusan Manajemen Informatika, sehingga kemampuan pihak internal sangat baik
dalam menciptakan serta mengelola aplikasi. Hal ini menjadi kekuatan bagi
startup Grosirtani karena dengan mandiri dapat mengelola aplikasi sendiri tanpa
mengeluarkan biaya untuk mempekerjakan tenaga ahli di bidang teknologi.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Startup Grosirtani dijalankan dengan sumber daya modal pribadi dari founder
yang terbatas. Kondisi modal yang terbatas mengakibatkan tidak dapat
maksimalnya pemasaran yang dapat dilakukan oleh startup Grosirtani.
Keterbatasan modal juga mengakibatkan startup Grosirtani kesulitan untuk
melakukan kerjasama dengan petani untuk dapat memenuhi kebutuhan produk
pertanian.
c) Peluang(Opportunities)
Startup Grosirtani adalah startup yang baru berdiri dan masih dalam kondisi
pengembangan tahap awal meskipun dengan sumber daya modal yang terbatas,
namun peluang untuk mendapat sumber daya modal masih ada melihat
perkembangan saat ini dimana ketertarikan para investor dari dalam atau pun luar
negeri untuk memberikan investasi kepada startup-startup khususnya di Indonesia
yang berpotensi untuk berkembang .
d) Ancaman(Threats)
Startup Grosirtani yang masih ditahap pengembangan awal memiliki sumber
daya manusia yang terbatas. Dari 5 pendiri aplikasi Grosirtani, hanya ada 2 orang
34

yang masih aktif untuk menjalankan aktivitas operasional bisnis startup


Grosirtani, hal ini menjadi ancaman karena menunjukkan adanya beban kerja
yang melebihi dari kapasitas pihak internal Grosirtani.

Key Activities
a) Kekuatan(Strength)
Keunggulan utama dari startup Grosirtani dalam melakukan aktivitas kunci
terletak dari kemampuan dalam menjaga kualitas produk yang ditawarkan,
aktifitas tersebut merupakan aktifitas penyimpanan produk pertanian sebelum
disalurkan kepada konsumen, startup Grosirtani memberikan penanganan khusus
terhadap setiap jenis produk pertanian sebelum disimpan. Penanganan khusus itu
bertujuan agar kualitas produk terjaga dan dapat bertahan lebih lama.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Aktivitas pemasaran penting bagi suatu perusahaan dalam memperkenalkan
produk atau pun layanan dari sebuah perusahaan. Saat ini startup Grosirtani
belum maksimal dalam melakukan pemasaran melalui media sosial ataupun
dengan langsung datang ke konsumen potensial yang dituju, sehingga sulit bagi
startup Grosirtani untuk mendapat konsumen baru.
c) Peluang(Opportunities)
Dalam proses pengenalan atau memberikan informasi kepada masyarakat
terhadap keberadaan dari startup Grosirtani dapat dilakukan dengan mengikuti
forum-forum ataupun pameran tentang startup Indonesia di bidang pertanian yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Dengan mengikuti kegiatan tersebut startup
Grosirtani dapat memanfaatkannya untuk melakukan aktivitas pemasaran dan
pengenalan produk/layanan kepada setiap pengunjung dengan latar belakang
orang yang berbeda-beda serta akses yang lebih luas..

Key Partners
a) Kelemahan(Weaknesses)
Pemasok utama produk pertanian yang ditawarkan oleh startup Grosirtani
hanya dari satu pemasok saja, sehingga ketergantungan terhadap pemasok ini
sangat tinggi yang mengakibatkan penentuan harga hanya dilakukan secara
sepihak oleh pasar induk Bogor.
b) Peluang(Opportunities)
Dalam mencari supplier baru untuk memenuhi kebutuhan produk pertanian
yang ditawarkan oleh startup Grosirtani, dapat dilakukan melalui kerjasama
dengan startup lain yang berfokus pada petani seperti iGrow dan Crowde.
Sehingga ada peluang untuk menambah pemasok lain dalam memenuhi
kebutuhan produk pertanian.
c) Ancaman(Threats)
Startup Grosirtani sudah mencoba mendatangi petani dan mengajak kerjasama
dengan petani, namun petani sudah menjalin kerjasama dengan tengkulak untuk
menjual hasil panen mereka, beberapa kerjasama antara tengkulak dan petani
adalah memberikan pinjaman uang terhadap petani sebagai modal untuk
menanam komoditas pertanian yang mereka produksi dan apabila sudah panen,
secara otomatis hasil panen mereka akan langsung dibeli oleh tengkulak tersebut,
kondisi ini sudah terjadi cukup lama yang mengakibatkan sulitnya menarik minat
petani untuk dapat bekerjasama dengan startup Grosirtani.
35

Cost Structure
a) Kekuatan(Strength)
Latar belakang pendidikan dari pendiri startup Grosirtani menjadi asset utama
yang menjadi kekuatan startup ini, kondisi ini mengakibatkan tidak diperlukannya
biaya untuk membuat aplikasi dan juga mengelola aplikasi itu sendiri. Sehingga
biaya operasional dalam mengelola aplikasi menjadi tidak ada karena tidak
diperlukan tenaga ahli dalam bidang teknologi.
b) Kelemahan(Weaknesses)
Startup Grosirtani tidak memiliki manajer keuangan yang khusus mengatur
aliran serta pencatatan terhadap aliran dana yang keluar ataupun aliran dana yang
masuk secara teratur, mengakibatkan pengeluaran dari startup Grosirtani menjadi
fluktuatif dan terjadinya ketidaksesuaian dengan standar perencanaan keuangan
perusahaan pada umumnya.
c) Peluang(Opportunities)
Perkembangan teknologi saat ini dapat dimanfaatkan untuk mengurangi biaya
pemasaran, dengan adanya akses jaringan yang mampu menjangkau secara luas
wilayah yang jauh sehingga tidak perlu lagi mendatangi konsumen potensial
secara langsung, selain itu juga dapat dilakukan penekanan biaya operasional pada
startup Grosirtani.
d) Ancaman(Threats)
Harga produk pertanian yang tidak dapat diprediksi menjadi ancaman struktur
biaya bagi startup Grosirtani, kondisi harga produk pertanian mempengaruhi
seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli produk pertanian
tersebut, sehingga berpotensi mengakibatkan penurunan pendapatan dari startup
Grosirtani.

Perumusan Strategi Perbaikan dengan Matriks SWOT

Berdasarkan analisis SWOT pada elemen kunci Business Model Canvas,


maka diperoleh beberapa faktor-faktor yang menjadi isu strategis dalam
pengembangan bisnis startup Grosirtani, selanjutnya isu-isu strategis disusun ke
dalam matriks SWOT. pemilihan isu strategis didasarkan pada pertimbangan
informasi yang telah diperoleh dari lingkungan bisnis startup Grosirtani yang
kemudian dirundingkan bersama pihak internal startup Grosirtani. Matriks SWOT
menghasilkan beberapa strategi seperti yang tercantum pada Tabel 5.2.
36

Tabel 5.2.4Matriks SWOT pada startup Grosirtani


Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Demand produk selalu 1.Jenis produk terbatas(W1)
ada(S1) 2.Produk pertanian tidak tahan
2.Harga lebih murah dari lama atau cepat busuk(W2)
harga di pasar tradisional 3.Kurang memaksimalkan
(S2-1) pemasaran lewat online(W4)
3.Biaya pengiriman 4.Layanan daily information
gratis(S2-2) belum optimal(W4)
4.Pengurangan risiko(S2-3) 5.Arus pendapatan tidak
5.Pembayaran ditempat (S2- stabil(W5)
4) 6.Sumber daya modal
6.SDM berkompeten di terbatas(W6)
bidang teknologi(S6)
Faktor Eksternal
Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O
1.Pertumbuhan UKM kuliner, 1.Inovasi produk 1.Menambah jenis produk
rumah makan dan restoran di (S1,S2,S3,S4,S5,O1,O2,O5) sesuai dengan kebutuhan
Kota Bogor meningkat (O1) 2.Memperluas Segment pasar pelanggan (W1,W5,O1,O2,O5)
2.Belum ada startup bidang (S1,S2,S3,S4,S5,O1,O4) 2.Meningkatkan pelayanan
pertanian yang fokus pada untuk mempertahankan
UKM(O2) loyalitas pelanggan (W2,O2)
3.Testimoni dapat menambah 3.Membuat daftar prioritas
kepercayaan pelanggan(O4) pengeluaran (W5,W6,O5)
4.Menawarkan jenis produk
yang berbeda(O5)
Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T
1.Persaingan ketat pada 1.Menjalin kerjasama dengan 1.Meningkatkan pemasaran
pemasaran produk startup lain untuk menambah online sesuai dengan sosial
pertanian(T1) supplier produk media yang digunakan
2.Ketergantungan terhadap (S1,T2,T4,T5) pelanggan (W3,W4,T1,T3)
supplier utama(T2)
3.Pesaing memiliki saluran
yang lebih luas secara online
dan offline(T3)
4.Harga Produk pertanian tidak
stabil(T5)
5.Ketergantungan petani
kepada tengkulak(T8)

Berdasarkan matriks SWOT pada startup Grosirtani dihasilkan beberapa


strategi yaitu :

Strategi S-O
Strategi S-O merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan internal
dengan peluang dari sisi eksternal. Berikut ini adalah strategi S-O yang dapat
dilakukan oleh startup Grosirtani yaitu:

1. Inovasi Produk
Produk yang dijual oleh startup Grosirtani merupakan produk pertanian,
keunggulan utama yang diberikan oleh startup Grosirtani adalah harga yang lebih
37

murah daripada harga di pasar tradisional khususnya pasar tradisional Kota


Bogor. Melihat kondisi saat ini dimana dibutuhkan produk-produk yang dapat
membantu pelanggan dengan lebih efisien maka diperlukan sebuah inovasi, tidak
terkecuali inovasi produk pertanian yang ditawarkan oleh startup Grosirtani.
inovasi dapat dilakukan terhadap beberapa jenis produk startup Grosirtani yaitu
bawang merah, bawang putih, cabe hijau, cabe merah, cabe rawit daerah dan cabe
rawit merah. Nilai lebih dapat ditambahkan terhadap jenis produk tersebut dengan
menyediakan produk yang siap pakai seperti bawang merah dan bawang putih
yang sudah dikupas kulitnya, sehingga pelanggan tidak perlu lagi untuk mengupas
kulit bawang tersebut sebelum diolah. Inovasi produk ini dapat menjadi nilai lebih
saat ditawarkan kepada pelanggan startup Grosirtani.

2. Memperluas Segmen pasar


Segmen pasar dari startup Grosirtani saat ini hanya kepada satu segmen saja
yaitu UKM dibidang kuliner, namun berdasarkan nilai lebih yang diberikan
startup Grosirtani kepada pelanggannya yaitu harga yang lebih murah daripada
harga di pasar tradisional maka startup Grosirtani dapat memperluas pasarnya ke
segmen lain seperti usaha rumah makan, usaha catering ataupun restoran. Segmen
tersebut dipilih karena merupakan usaha dibidang yang sama yaitu kuliner dengan
kebutuhan bahan baku produk pertanian dalam proses bisnisnya. Dengan
bertambahnya segmen pasar yang dapat diakses oleh startup Grosirtani akan
berpengaruh baik terhadap kepercayaan masyarakat dan juga berpengaruh
terhadap pendapatan dari penjualan produk pertanian bagi startup Grosirtani.

Strategi W-O
Strategi W-O adalah strategi yang memanfaatkan peluang eksternal untuk
dapat mengatasi kelemahan internal. Berikut ini adalah strategi W-O yang dapat
dilakukan oleh startup Grosirtani yaitu:
1. Menambah jenis produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Saat ini ada 11 jenis produk pertanian yang ditawarkan oleh startup Grosirtani
kepada pelanggannya. Namun untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan,
startup Grosirtani harus selalu berbenah diri dengan cara menambah jenis produk
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap
pelanggan startup Grosirtani menyimpulkan bahwa pelanggan berharap agar
seluruh kebutuhan mereka dapat tersedia di aplikasi seperti ayam, ikan lele, tahu
dan tempe, sehingga startup Grosirtani diharapkan dapat melakukan strategi ini
sehingga kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi.

2. Meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan


Pelayanan yang baik merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan untuk
dapat mempertahankan pelanggannya. Bagi startup Grosirtani maka peningkatan
pelayanan terhadap pelanggan harus dilakukan agar terjalin hubungan yang baik,
pelayanan yang baik dapat dilakukan dengan kecepatan dalam merespon seluruh
masukan dan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan saat melakukan
pemesanan ataupun setelah produk sampai kepada pelanggan, sehingga pelanggan
merasakan kehadiran startup Grosirtani dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi oleh pelanggan. Dengan peningkatan kualitas pelayanan yang baik
38

diharapkan dapat mempertahankan hubungan antara startup Grosirtani dengan


pelanggan.
3. Membuat daftar prioritas pengeluaran
perencanaan daftar prioritas pengeluaran akan memberikan peluang bagi
perusahaan untuk menghindari kelemahan pada struktur biaya yang belum
terencana serta pengeluaran biaya yang tidak dapat diprediksi. Strategi ini akan
membantu perusahaan dalam membuat keputusan karena harus
mempertimbangkan segala sesuatu secara matang. Bagi perusahaan startup seperti
startup Grosirtani, membuat sebuah daftar prioritas keuangan menjadi sangat
penting karena selain membuat organisasi tetap fokus dalam mengelola sumber
daya yang ada, juga akan membantu perusahaan dalam memiliki kondisi
keuangan yang sehat dan manajemen keuangan yang teratur. Strategi ini juga
membuat perusahaan dapat mengeliminasi struktur biaya yang tidak terlalu
penting dalam melakukan aktivitas bisnis.

Strategi S-T
Strategi S-T adalah strategi untuk memaksimalkan kekuatan dari sisi internal
untuk mengatasi ancaman dari sisi eksternal. Berikut ini adalah strategi S-T yang
dapat dilakukan oleh startup Grosirtani yaitu:
1. Menjalin kerjasama dengan startup lain untuk menambah supplier produk
pertanian
Sebagai startup di bidang pertanian, startup Grosirtani saat ini masih
bergantung terhadap satu pemasok saja yaitu pasar induk Bogor. Ketergantungan
terhadap satu pemasok saja menjadi kelemahan serta ancaman bagi startup
Grosirtani dalam proses bisnis perusahaan. Dalam mengatasi masalah
ketergantungan kepada satu pemasok, startup Grosirtani dapat melakukan
kerjasama dengan startup lain yang fokus kepada permodalan petani seperti
startup Crowde dan iGrow untuk dapat memenuhi kebutuhan pasokan produk
pertanian. Kerjasama juga dapat dilakukan dengan SabisaFarm, dimana
SabisaFarm merupakan sebuah komunitas teaching farm IPB yang memproduksi
produk-produk pertanian dan menjualnya ke konsumen akhir yaitu rumah tangga.
Dengan melakukan kerjasama terhadap startup atau SabisaFarm maka diharapkan
dapat mengatasi kelemahan serta ancaman yang dihadapi oleh startup Grosirtani.

Strategi W-T
Strategi W-T adalah strategi yang digunakan untuk meminimalisir
kelemahan internal perusahaan terhadap ancaman eksternal. Berikut ini adalah
strategi W-T yang dapat dilakukan oleh startup Grosirtani yaitu:
1. Meningkatkan pemasaran online sesuai dengan sosial media yang
digunakan pelanggan.
Pemasaran lewat online yang digunakan oleh startup Grosirtani saat ini adalah
melalui sosial media seperti instagram dan website, namun ternyata tidak efektif
terlihat dari penambahan jumlah pelanggan dari sosial media yang sangat kecil.
Sehingga perlu dilakukan pemasaran online melalui sosial media yang lain seperti
Whatsapp karena secara umum semua kalangan umur lebih familiar dengan sosial
media ini, pemasaran melalui Whatsapp dapat dilakukan melalui fitur Whatsapp
status yang dapat digunakan untuk memberikan informasi setiap saat mengenai
produk serta layanan kepada pelanggan startup Grosirtani.
39

Perbaikan Business Model Canvas Startup Grosirtani

Strategi yang dihasilkan dari analisis matriks SWOT menjadi acuan dalam
menentukan perbaikan Business Model Canvas yang baru. Proses penentuan
strategi perbaikan dihasilkan melalui diskusi dengan pihak internal startup
Grosirtani dengan mempertimbangkan strategi S-O, S-T, W-O dan W-T yang
dihasilkan pada matriks SWOT. Perbaikan BMC pada startup Grosirtani dapat
dilihat pada Gambar 5.2.
Key Partners Key Activities Value Customer Customer
Propositions Relationships Segments
1.Pasar Induk 1. Pembelian
Bogor produk pertanian 1. Harga yang 1.Layanan self 1.UKM-
dari pasar induk lebih murah service UKM
2.SabisaFarm Bogor daripada harga di 2.Layanan call dibidang
2.Distribusi dan pasar center kuliner
3.Startup penjualan tradisional(pasar 3.Layanan
Crowde dan 3.Promosi dan bogor) daily 2.Usaha
iGrow pemasaran 2.Biaya information Rumah
4.Penyimpanan pengiriman gratis Makan
produk pertanian 3.Pembayaran 4.Promo
ditempat diskon 3.Usaha
5.Pemasaran 4.Pengurangan Catering
online melalui resiko(garansi)
Whatsapp 4.Restoran
5.Menambah
6.Pengembangan jenis produk yang
produk ditawarkan

Key Resources 6.Kustomisasi Channels


Produk
1.Sumber daya 1.Aplikasi
manusia Grosirtani
2.Sumber daya 2.Whatsapp
fisik 3.IG
3.Sumber daya 4.Website
finansial
4.Sumber daya
intelektual
5.Teknologi
Cost Structure Revenue Streams

1.Biaya tetap (fix cost) 1.Penjualan produk


2.Biaya variable (variable cost)

Gambar 5.2.7Perbaikan Business Model Canvas (BMC) startup Grosirtani

Customer Segments
Peningkatan jumlah UKM kuliner dan juga rumah makan atau restoran
selalu meningkat setiap tahunnya dapat menjadi peluang bagi startup Grosirtani
untuk memperluas pangsa pasarnya. Value propositions utama dari startup
40

Grosirtani adalah memberikan harga yang lebih murah dibandingkan dengan


harga di pasar tradisional dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi usaha-usaha lain
dibidang kuliner, karena harga bahan baku yang lebih murah dapat memberikan
keuntungan bagi setiap usaha kuliner dalam proses bisnisnya. Sesuai dengan
strategi SO2 ada beberapa pelanggan potensial yang dapat ditambahkan menjadi
customer segments dari startup Grosirtani yaitu usaha rumah makan, usaha
catering dan restoran, pelanggan potensial itu dipilih berdasarkan kebutuhan akan
produk pertanian sebagai bahan baku sama seperti kebutuhan bahan baku UKM
kuliner. Strategi SO1 dan WO1 dapat menjadi strategi yang dilakukan untuk dapat
ditawarkan kepada pelanggan potensial tersebut. Penambahan customer segment
yang baru diharapkan dapat memberikan efek positif bagi startup Grosirtani.

Value Propositions
Menurut Effendy dan Kunto (2013) penciptaan value serta inovasi suatu
produk berpengaruh pada minat beli konsumen dan dapat menjadi solusi dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Oleh sebab itu startup
Grosirtani perlu melakukan inovasi serta penciptaan value baru terhadap produk
yang ditawarkan kepada pelanggan, sesuai dengan strategi SO1 dan WO1 ada
beberapa penambahan value propositions yang dapat dilakukan oleh startup
Grosirtani yaitu kustomisasi produk dan menambah jenis produk yang ditawarkan
kepada pelanggan. Kustomisasi produk merupakan inovasi yang dilakukan
terhadap produk yaitu dengan menyediakan jenis produk yang sudah siap pakai
seperti bawang merah yang sudah dikupas kulitnya sehingga pelanggan tidak
perlu lagi membutuhkan waktu mengupas kulit bawang sebelum diolah, produk
siap pakai dapat diterapkan terhadap beberapa jenis produk seperti bawang putih,
cabe rawit daerah, cabe merah, cabe merah daerah. Startup Grosirtani belum dapat
memenuhi seluruh kebutuhan pelanggannya, sehingga diharapkan startup
Grosirtani dapat menambah jenis produk yang dibutuhkan pelanggannya, ada
beberapa jenis produk yang dibutuhkan oleh pelanggan saat ini yaitu ayam, ikan
lele, tahu dan tempe. Penambahan value propositions yang baru diharapkan dapat
memberikan efek positif dan meningkatkan loyalitas pelanggan startup Grosirtani.

Channels
Pada elemen channels startup Grosirtani perlu menyiapkan strategi WO1
yaitu menambah jenis produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Apabila
strategi ini dilakukan maka akan terjadi perubahan pada tampilan aplikasi, yaitu
penambahan fitur jenis produk. Dengan penambahan fitur jenis produk maka
perlu juga ditinjau kembali bagaimana kualitas dari aplikasi yang dilihat dari
seberapa menarik tampilan yang ada pada aplikasi dan bagaimana kemudahan
pelanggan saat menggunakan aplikasi mulai dari proses pendaftaran akun,
pemilihan jenis produk dan proses checkout, kualitas aplikasi menjadi penting,
karena semakin mudah aplikasi ini digunakan oleh pelanggan maka tidak akan
ada komplain terkait cara menggunakan aplikasi Grosirtani.

Customer Relationships
Pada elemen ini, startup Grosirtani perlu menerapkan strategi WO2 yaitu
meningkatkan pelayanan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan. Saat ini
cara yang dilakukan startup Grosirtani untuk menjaga hubungan dengan
41

pelanggan sudah efektif namun belum optimal, sehingga perlu dilakukan cara lain
untuk mempertahankan hubungan tersebut, promo diskon dengan minimal
pembelian dalam jumlah tertentu dapat menjadi cara yang baik dan saling
menguntungkan antara pihak startup Grosirtani dengan pelanggannya, promo
diskon dapat meningkatan penjualan yang diterima oleh startup Grosirtani dan
mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan, sehingga diharapkan dengan
penambahan customer relationships akan berdampak positif dan semakin
meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap startup Grosirtani.

Revenue Streams
Pada bagian revenue streams tidak dilakukan penambahan ataupun
perbaikan yang signifikan, namun berdasarkan strategi WO1 pada matriks SWOT
startup Grosirtani menunjukkan perlu dilakukan penambahan jenis produk yang
sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sehingga perlu dilakukan perencanaan
keuangan yang teratur terkait dana yang harus dikeluarkan untuk membeli jenis
produk baru dengan pendapatan yang diterima dari hasil penjualan produk
tersebut agar tidak terjadi kerugian yang akan berdampak negatif pada arus
pendapatan bagi startup Grosirtani.

Key Resources
Perkembangan teknologi informasi saat ini berkembangan sangat pesat
dengan perubahan lingkungan yang cepat. Dalam persaingan startup aplikasi saat
ini maka tampilan aplikasi menjadi salah satu faktor yang mendorong
keberhasilan untuk dapat meningkatkan kepercayaan/trust masyarakat terhadap
aplikasi tersebut, sehingga pada elemen ini perlu meningkatkan kualitas aplikasi
Grosirtani agar pelanggan merasa tertarik dan mudah dalam menggunakan
aplikasi Grosirtani. Dengan melakukan strategi ini, maka dapat berdampak positif
bagi startup Grosirtani.

Key Activities
Pada elemen ini, startup Grosirtani dapat melakukan strategi WO1 dan
WT1 yaitu menambah jenis produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan,
meningkatkan pemasaran online sesuai dengan sosial media yang digunakan oleh
pelanggan dan melakukan pendekatan yang lebih intens kepada konsumen
potensial. Strategi ini bertujuan untuk mendorong serta meningkatkan
produktivitas dari aktivitas utama yang dilakukan oleh startup Grosirtani. Strategi
yang dapat dilakukan oleh startup Grosirtani adalah dengan melakukan
pemasaran online menggunakan whatsapp dan pengembangan produk. Pemasaran
online melalui Whatsapp dipilih berdasarkan data pelanggan startup Grosirtani
yang lebih familiar dan terbisa menggunakan Whatsapp dibandingkan dengan
instagram dan website yang mengakibatkan pemasaran online sebelumnya tidak
optimal dan tidak berdampak signifikan terhadap penambahan jumlah pelanggan,
serta informasi baru mengenai startup Grosirtani yang ingin diberikan terhadap
pelanggan, fitur Whatsapp yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran
adalah fitur Whatsapp status. Aktivitas kunci yang dapat dilakukan oleh startup
Grosirtani untuk dapat mempertahankan pelanggan adalah pengembangan produk,
pengembangan produk menjadi salah satu kunci utama yang dapat meningkatkan
42

loyalitas pelanggan dengan tujuan untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhan


pelanggan terhadap produk-produk pertanian.

Key Partners
Pada elemen ini, startup Grosirtani dapat melakukan strategi WT1 yaitu
menjalin kerjasama dengan startup lain untuk menambah supplier produk
pertanian. Saat ini supplier produk pertanian startup Grosirtani hanya ada satu
yaitu pasar induk Bogor, namun dengan ketergantungan kepada satu supplier saja
menimbulkan resiko dan masalah bagi internal startup Grosirtani, yang
mengakibatkan penentuan harga hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Sehingga
startup Grosirtani perlu menjalin kerjasama dengan startup yang fokus pada
permodalan bagi petani seperti startup Crowde dan iGrow dengan harapan dapat
menambah supplier lain untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan baku produk
pertanian. IPB juga memiliki komunitas yang menjadi wadah bagi mahasiswa
untuk praktek bertani secara langsung yang bernama SabisaFarm, SabisaFarm
juga dapat menjadi mitra startup Grosirtani karena komunitas ini menghasilkan
produk pertanian dan bersedia bekerjasama setelah penulis melakukan komunikasi
atau wawancara terhadap pihak internal SabisaFarm. Penambahan key partners ini
diharapkan dapat mengatasi masalah internal dan memberikan dampak positif
bagi startup Grosirtani.

Cost Structure
Pada elemen ini maka startup Grosirtani dapat melakukan strategi WO3,
yaitu membuat daftar prioritas pengeluaran. Dengan strategi ini, maka startup
Grosirtani dapat menghindari ancaman pada biaya-biaya yang tidak dapat
diprediksi dengan menentukan prioritas pengeluaran. Oleh sebab itu dengan
melakukan hal tersebut, startup Grosirtani dapat mempertimbangkan berbagai
aspek ketika mengambil keputusan untuk mengeluarkan biaya-biaya bagi aktivitas
bisnis. Selain itu, fungsi lainnya dari melakukan penganggaran yaitu dapat
membantu startup Grosirtani untuk mengelola keuangan sehingga bisa
mendapatkan keuntungan finansial secara berkelanjutan, sehingga dapat membuat
startup Grosirtani terus berkembang karena mampu mengelola keuangannya
dengan baik.

6 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang


diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil identifikasi model bisnis Startup Grosirtani yang dilakukan melalui hasil
pemetaan Sembilan elemen Business Model Canvas (BMC) memperoleh hasil
sebagai berikut: customer segments yang dituju adalah UKM di bidang
kuliner. Value propositions yang diberikan kepada pelanggan adalah harga
produk pertanian yang lebih murah dibandingkan dengan harga produk
pertanian di pasar tradisional. Channels yang digunakan ialah penjualan dan
43

pemesanan langsung melalui Aplikasi Grosirtani. Customer relationship yang


dilakukan melalui layanan self service, call center dan dengan memberikan
daily information. Revenue streams dihasilkan melalui penjualan 11 produk
pertanian yang ditawarkan oleh startup Grosirtani. Key resources yang
dimiliki berupa sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya
finansial, sumber daya intelektual dan teknologi. Key activities yang dilakukan
meliputi aktivitas pembelian produk pertanian dari pasar induk Bogor,
distribusi dan penjualan, promosi dan pemasaran dan penyimpanan produk
pertanian. Key partners yang dimiliki adalah pasar induk Bogor dan cost
structure yang terbentuk dari biaya dan biaya variabel.
2. Hasil dari identifikasi SWOT terhadap elemen kunci Business Model Canvas
dan menghasilkan beberapa isu-isu strategis antara lain kekuatan startup
Grosirtani yaitu kebutuhan UKM stabil setiap hari, harga lebih murah dari
harga di pasar tradisional, dan SDM berkompeten di bidang teknologi.
Kelemahan yaitu tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen, pemasaran
yang belum optimal dan sumber daya modal terbatas. Peluang yaitu
pertumbuhan UKM kuliner di Kota Bogor meningkat, menawarkan jenis
produk yang berbeda dan testimoni yang dapat menambah kepercayaan
pelanggan. Ancaman yaitu ketergantungan kepada supplier utama, harga
produk pertanian yang tidak stabil dan persaingan ketat pada pemasaran
produk pertanian.
3. Hasil perumusan strategi perbaikan BMC melalui Matriks SWOT
menghasilkan 4 strategi yaitu: (1) strategi S-O yaitu melakukan inovasi pada
produk dan menambah segmen pasar dari Grosirtani. (2) strategi W-O yaitu
Menambah jenis produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan
pelayanan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dan membuat daftar
prioritas pengeluaran. (3) strategi S-T yaitu menjalin kerjasama dengan
startup lain untuk menambah supplier produk pertanian. (4) strategi W-T
yaitu meningkatkan pemasaran online sesuai dengan sosial media yang
digunakan pelanggan
4. Perumusan strategi pada startup Grosirtani menghasilkan beberapa perbaikan
pada elemen BMC yaitu, Customer segments, Value propositions, Customer
relationships, Key activities dan Key partners. Pada bagian customer segments
dilakukan penambahan segmen baru yaitu usaha rumah makan, usaha catering
dan restoran. Pada bagian value propositions perlu ditambahkan inovasi pada
produk seperti kustomisasi produk dan menambah jenis produk yang
ditawarkan. Pada bagian customer relationships perlu memberikan promo
diskon dengan jumlah pembelian minimal. Pada bagian key activities perlu
dilakukan pemasaran online melalui whatsapp dan pengembangan produk.
Pada bagian key partners mengalami penambahan yaitu menjalin kerjasama
dengan startup lain yang fokus pada permodalan petani dan kerjasama dengan
SabisaFarm untuk dapat memenuhi kebutuhan produk pertanian.

Saran

Startup Grosirtani merupakan startup baru di bidang pemasaran produk


pertanian yang masih memiliki peluang besar untuk dapat berkembang. Untuk
44

dapat meningkatkan produktivitas dari perusahaan maka diharapkan startup


Grosirtani dapat mengimplementasikan strategi perbaikan pada elemen Business
Model Canvas yang fokus terhadap lima elemen yaitu Customer Segments, Value
Propositions, Customer Relationships, Key Activities dan Key Partners sehingga
diharapkan dalam kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih efektif, jumlah
pelanggan meningkat serta loyalitas pelanggan terhadap startup Grosirtani juga
semakin tinggi. Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan topik
berkaitan dengan perilaku konsumen, kepuasan konsumen, bauran pemasaran
serta strategi bersaing pada Startup Grosirtani.
45

DAFTAR PUSTAKA

Agusetyaningrum V, Mawardi MK, Pangestuti E. 2016. Strategi Pengembangan


Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Meningkatkan Citra Kota Malang
Sebagai Destinasi Wisata Kuliner (Studi Pada Ukm Berbasis Kuliner
Kota Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). 38(2): 105-110.
Apriadi D, Saputra AY. 2017. E-Commerce Berbasis Marketplace Dalam Upaya
Mempersingkat Distribusi Penjualan Hasil Pertanian. Jurnal RESTI
(Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi). 1(2): 131-136.
Ayuningrum S. 2016. Analisis Model Bisnis PIA APPLE PIE BOGOR [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Balitbangtan (Badan Litbang Pertanian). 2019. “TANAM” untuk pertanian
Indonesia lebih maju. [internet]. [diunduh pada tanggal 1 Juli 2019].
Dapat diakses pada http://www.litbang.pertanian.go.id/info-aktual/2769/.
Blank S, Dorf B. 2015. The Startup Owner’s Manual Panduan Langkah Demi
Langkah untuk Membangun Sebuah Perusahaan Hebat. Jakarta (ID): PT
Elex Media Komputindo.
Chariri A. 2009. Landasan Filsafat Dan Metode Penelitian Kualitatif [skripsi].
Semarang (ID): Universitas Diponegoro.
Colis D. 2016. Lean Strategy. Harvard Business Review.
Damanpour F. 1991. Organizational Innovation: A Meta Analysis of Effect of
Determinants and Moderators. Academy of Management Journal. 35(3):
559-590.
David RF. 2017. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta (ID): Gramedia Literatur
Utama.
Effendy AY, Kunto YS. 2013. Pengaruh Customer Value Proposition Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Produk Consumer Pack Premium Baru
Bogasari. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. 1(2): 1-8
Hadi SP, Nastiti FE. 2014. Analisis Kebutuhan Aplikasi Dengan Pemetaan Pada
Business Model Canvas. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia. 3(05-155).
Hartini S. 2012. Peran Inovasi: Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja
Bisnis. Jurnal Managemen dan Kewirausahaan. 14(1): 82
Hunger JD, Wheelen TL. 2003. Manajemen Strategis. Agung J, penerjemah.
Yogyakarta (ID): ANDI.
Hutabarat H. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani dalam
Penjualan Padi ke Tengkulak di Kecamatan Jatilawang Kabupaten
Banyumas. Jurnal Akademi Pertanian HKTI Banyumas. 16(2): 88
Irmawati D. 2011. Pemanfaatan E-commerce dalam Dunia Bisnis. Jurnal Ilmiah
Orasi Bisnis. 6(95-112).
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 2016. Laporan Kinerja Deputi
Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian. [internet]. [diunduh pada
tanggal 15 juli 2019]. Dapat diakses pada:
https://ekon.go.id/publikasi/download/2984/2328/3.laporan-kinerja-2016-
d2-publish.pdf
46

Kristiyanti M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Strategi


Menghadapi Persaingan Global. Jurnal Ekonomi dan Perbankan. 2(3):
93-116
Lukas BA, Ferrel OC. 2000. The Effect Of Market Orientation on Product
Innovation. Journal Of The Academy Of Marketing Science. 28(2): 239-
247
Maulana AR. 2019. Model Bisnis Kedai MIMICUCU di Sukasari Kota Bogor
[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
McKinsey. 2018. The Digital Archipelago: How Online Commerce Is Driving
Indonesia’s Economic Development. [internet]. [diunduh pada tanggal 1
Juli 2019]. Dapat diakses pada
https://www.mckinsey.com/~/media/McKinsey/Featured%20Insights/Asi
a%20Pacific/The%20digital%20archipelago%20How%20online%20com
merce%20is%20driving%20Indonesias%20economic%20development/T
he-digital-archipelago-Executive-summary.ashx.
Ostewalder A dan Pigneur Y. 2016. Business Model Canvas. Jakarta (ID) : PT
Elex Media Komputindo.
Purwanggono B, Afdi Z. 2017. Perancangan Strategi Berbasis Metodologi Lean
Startup Untuk Mendorong Pertumbuhan Perusahaan Rintisan Berbasis
Teknologi Di Indonesia. Jurnal Teknik Industri. 6(4):8-12.
Putri RK. 2018. Analisis Sistem Pemasaran dan Pilihan Saluran Pemasaran
Anggrek Potong Vanda Douglas di Kabupaten Bogor. [tesis]. Bogor(ID):
Institut Pertanian Bogor.
Rangkuti F. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):
Gramedia Literatur Utama.
Rangkuti F. 2016. SWOT Balances Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat
yang Efektif Plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko Cetakan ke-9.
Jakarta (ID): Gramedia Literatur Utama.
Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Edward T, penerjemah. Cetakan ke-9.
Jakarta (ID): Gramedia Literatur Utama.
Silviatni I. 2014. Perancangan Model Bisnis Café Zapateria. E-Proceeding of
Management. 1(3):836.
Slamet R, Nainggolan B, Roessobiyatno, Ramdani Heru, Hendriyanto A, Ilma L.
2016. Strategi Pengembangan Ukm Digital Dalam Menghadapi Era Pasar
Bebas. Jurnal Manajemen Indonesia. 16(2): 138-139.
Startup Rangking. 2019. Top-Worldwide. [internet]. [diunduh pada tanggal 1 Juli
2019]. Dapat diakses pada https://www.startupranking.com/top
Sutanto FTC. 2017. Peran Pertemanan Dalam Mendukung Kinerja Bisnis Start-
Up. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. 2(4): 445-454.
Syafira R. 2017. Strategi Pengembangan Inti Agrowisata Dengan Pendekatan
BUSINESS MODEL CANVAS [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor.
The Wall Street Journal. 2012. Venture Capital Secret: 3 Out of 4 Start-Ups Fail.
[internet]. [diunduh pada tanggal 28 juni 2019]. Dapat diakses pada:
online.wsj.com/article/SB10000872396390443720204578004980476429
190.html?mod=WSJ_business_LeftSecond Highlights
Tim PPM Manajemen. 2012. Business Model Canvas Penerapan di Indonesia.
Jakarta (ID): Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.
47

LAMPIRAN
48

Lampiran 1. Kuisioner identifikasi BMC

KUESIONER 1
IDENTIFIKASI ELEMEN BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)
STARTUP GROSIRTANI

 Tujuan

Pengisian kuesioner pada tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi factor-faktor


penting yang terdapat pada sembilan elemen. Sembilan elemen pada business
model canvas adalah customer segments, value propositions, channels, customer
relationships, revenue streams, key activities, key resources, key partnerships, dan
cost structures, dan untuk mengetahui profil aplikasi Grosirtani.

 Petunjuk Pengisian

Tentukan faktor strategis yang terdapat pada model bisnis perusahaan berdasarkan
sembilan elemen yang telah ditentukan dengan mengisi daftar pertanyaan yang
telah disediakan.

Pertanyaan untuk profil aplikasi Grosirtani

1. Bagaimana sejarah startup Grosirtani?


2. Apa Visi dan Misi startup Grosirtani?
3. Bagaimana struktur organisasi pada startup Grosirtani?
4. Bagaimana proses bisnis pada startup Grosirtani?
5. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki oleh startup Grosirtani?
6. Berapa biaya modal yang dibutuhkan untuk menciptakan Aplikasi
Grosirtani?

Pertanyaan untuk sembilan blok bangunan kanvas model bisnis

A. Segmen pelanggan
1. Apakah Grosirtani membagi pelanggan ke dalam beberapa segmen
yang berbeda?
2. Siapa saja segmen pelanggan yang dilayani oleh startup Grosirtani?
3. Pelanggan mana yang sering menggunakan aplikasi Grosirtani?
B. Proposisi nilai
1. Produk dan jasa apa saja yang dijual startup Grosirtani kepada
pelanggan?
2. Kebutuhan pelanggan apa saja yang dipenuhi startup Grosirtani?
3. Penawaran apa saja yang diberikan startup Grosirtani kepada
pelanggan?
49

C. Saluran
1. Melalui saluran manakah segmen pelanggan ingin dijangkau?
2. Bagaimana cara startup Grosirtani menjangkau pelanggan saat ini?
3. Saluran mana yang terbaik untuk menjangkau pelanggan?
4. Saluran mana yang paling efisien dari sisi biaya?
D. Hubungan pelanggan
1. Jenis hubungan apa yang telah dibangun startup Grosirtani dengan
pelanggan?
2. Jenis hubungan apa yang diharapkan pelanggan?

E. Arus pendapatan
1. Berasal dari mana saja sumber pendapatan startup Grosirtani?
2. Berapa besarkah kontribusi masing-masing arus pendapatan terhadap
pendapatan secara keseluruhan?
3. Bagaimana mekanisme penetapan harga produk-poduk yang dijual di
Aplikasi Grosirtani?
F. Sumber daya utama
1. Sumber daya utama apa saja yang dimiliki startup Grosirtani?
a. Sumber daya manusia
a. Sumber daya fisik
b. Sumber daya intelektual
c. Sumber daya finansial
G. Aktivitas kunci
1. Aktivitas apa saja yang dilakukan startup Grosirtani?
a. Aktivitas produksi
b. Aktivitas jasa
c. Aktivitas lainnya
H. Kemitraan utama
1. Siapa saja mitra utama startup Grosirtani?
2. Siapa saja pemasok utama startup Grosirtani?
3. Sumber daya utama apakah yang didapatkan dari mitra?

I. Struktur biaya
1. Biaya apa saja yang dikeluarkan untuk menjalankan usaha Grosirtani?
2. Biaya apa yang dikeluarkan paling tinggi per bulannya?
3. Aktivitas-aktivitas kunci apakah yang mengeluarkan biaya paling
mahal?
50

Lampiran 2. Kuesioner penelitian responden eksternal (pakar)

KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS PADA STARTUP BIDANG
PERTANIAN (STUDI KASUS STARTUP GROSIRTANI)
Tujuan :
Penelitian ini bertujuan menganalisis lingkungan bisnis pada industri pertanian
untuk menyusun business model canvas pada startup Grosirtani. Penelitian ini
dilakukan dengan mewawancarai responden pakar (expert) berdasarkan 4 faktor
lingkungan model bisnis. Pertanyaan meliputi aspek kekuatan pasar, tren kunci,
kekuatan industri, dan kekuatan ekonomi makro. Hasil analisis lingkungan model
bisnis ini selanjutnya menjadi salah satu pertimbangan dalam penyusunan strategi
pengembangan startup Grosirtani.

A. Kekuatan Pasar
Isu-isu Pasar
Tujuan : Mengenali isu utama pada pasar startup aplikasi pertanian dari perspektif
pelanggan dan penawaran
a) Apakah isu-isu penting pada industri startup aplikasi pertanian yang ada
saat ini
b) Bagaimana arah tren perkembangan industri startup aplikasi pertanian
dimasa mendatang?
Segmen Pasar
Tujuan : Mengenali segmen pasar utama dan potensi segmen-segmen baru
a) Segmen pelanggan manakah yang paling penting pada industri startup
aplikasi pertanian ?
b) Dimanakah potensi terbesar pertumbuhan segmen pasar pada industri
startup aplikasi pertanian ?
Kebutuhan dan Permintaan
Tujuan : Menguraikan kebutuhan pasar dan analisis tentang pelayanan pada pasar
yang dituju
a) Apa kebutuhan yang memengaruhi keputusan pelanggan untuk
menggunakan startup aplikasi pertanian?
b) Aspek apa yang menyebabkan permintaan pelanggan meningkat dan
menurun ketika menggunakan startup aplikasi pertanian?

B. Tren Kunci
Tren Teknologi
Tujuan : Mengenali tren tekonologi yang dapat mengancam model bisnis atau
memungkinkan suatu bisnis berkembang
a) Teknologi apa yang menjadi tren pada industri startup aplikasi pertanian
saat ini?
b) Tren teknologi apa yang menjadi peluang dan ancaman bagi industri
startup aplikasi pertanian?
51

Tren Regulasi
Tujuan : Menggambarkan regulasi dan tren regulasi yang dapat mempengaruhi
model bisnis
a) Adakah regulasi dan kebijakan yang memengaruhi suatu bisnis startup
aplikasi pertanian?
b) Apakah regulasi yang ada saat ini dapat memengaruhi aktivitas bisnis?
c) Apakah dampak dari adanya regulasi dan kebijakan tersebut?
d) Apakah dengan adanya regulasi dan kebijakan dalam aktivitas bisnis
startup aplikasi pertanian akan memengaruhi pelanggan secara langsung?

C. Kekuatan Industri
Identifikasi Pesaing
Tujuan : mengenali pesaing dan semua kekuatan relatif pesaing
a) Siapa pemain dominan dalam industri startup aplikasi pertanian?
b) Apa yang menjadi keunggulan dan kelemahan pesaing?
Identifikasi Pemain Baru
Tujuan : mengenali pemain baru yang mengganggu dan mencari tau apakah
mereka bersaing dengan model bisnis yang berbeda
a) Bagaimana karakteristik pendatang baru pada industri startup aplikasi
pertanian? Faktor apa yang membuat mereka berbeda?
Pemasok dan Pelaku Rantai Nilai
Tujuan : Menggambarkan pemegang kunci rantai nilai dalam pasar startup
aplikasi pertanian dan menyoroti pemain baru di bidang yang sama
a) Siapa saja mitra yang paling menguntungkan dan berpengaruh kepada
kegiatan operasional bagi perusahaan startup aplikasi pertanian?
Stakeholder
Tujuan : Mengspesifikasikan siapa saja yang dapat memengaruhi organisasi dan
model bisnis yang digunakan
a) Siapa saja stakeholder yang dapat memengaruhi suatu bisnis startup
aplikasi pertanian?
b) Seberapa besar pengaruh stakeholder terhadap suatu bisnis startup aplikasi
pertanian?

D. Kekuatan Ekonomi Makro


Kondisi Pasar Global
Tujuan : Menguraikan kondisi keseluruhan yang saat ini terjadi dari persepektif
ekonomi makro
a) Bagaimana kondisi ekonomi saat ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap
industri startup aplikasi pertanian?
b) Apakah faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi?
52

Pasar Modal
Tujuan : Menggambarkan kondisi pasar modal saat ini yang terkait dengan
kebutuhan modal
a) Seberapa mudah industri startup aplikasi pertanian mendapatkan sumber
pendanaan?
b) Siapakah sumber pendanaan utama pada industri startup aplikasi
pertanian?
Infrastruktur Ekonomi
Tujuan : Menjelaskan infrastruktur ekonomi pasar tempat bisnis akan beroperasi
a) Infrastruktur apa saja yang dibutuhkan dalam industri startup aplikasi
pertanian?
b) Bagaimana perhitungan perpajakkan pada perusahaan startup aplikasi
pertanian?
53

Lampiran 3. Kuesioner penelitian responden eksternal (pelanggan)

KUESIONER PENELITIAN
“MODEL BISNIS STARTUP GROSIRTANI
DENGAN BUSINESS MODEL CANVAS (BMC)”

Tujuan:
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik dan preferensi pelanggan
terhadap produk startup Grosirtani. Hasil dari penelitian ini selanjutnya berguna
untuk meningkatkan kualitas produk maupun layanan yang diberikan oleh startup
Grosirtani.

Kriteria responden:
 Pengusaha UKM di bidang kuliner
 Pernah membeli dan menggunakan produk aplikasi Grosirtani
Keterangan : *Pertanyaan terbuka
PERTANYAAN

Profil Responden
1. Nama :……………………….
2. Usia :…….tahun
3. Jenis kelamin :Laki-laki/Perempuan
4. Kontak yang bisa dihubungi :……….(No Hp: 081222270169)

Persepsi untuk Customer Segments


1. Apakah anda merupakan pengusaha UKM di bidang kuliner?
a. Ya
b. Tidak
2. Apa nama usaha anda ?

3. Dimana lokasi usaha anda?

4. Akun social media apa saja yang anda miliki?


54

a. Facebook d. Line
b. Twitter e. Whatsapp
c. Instagram f. lainnya
5. Akun social media apa saja yang paling sering anda gunakan?
g. Facebook j. Line
h. Twitter k. Whatsapp
i. Instagram l. lainnya
6. Berapa omset usaha anda dalam satu bulan?
a. <500.000 d. 2.000.000
b. 1.000.000 e. >2.000.000
c. 1.500.000
7. Berapa pengeluaran perhari anda untuk membeli bahan baku produk
pertanian untuk usaha anda ?
a. <100.000 d. 300.000-400.000
b. 100.000-200.000 e. >500.000
c. 200.000-300.000
8. Darimana anda biasa membeli produk pertanian sebagai bahan baku usaha
anda ?
a. Pasar
b. Supermarket
c. lainnya
9. Apa alasan anda membeli dari tempat tersebut?
a. Karena harga lebih murah
b. Karena sudah langganan
c. lainnya
10. Apakah anda tertarik membeli produk pertanian lewat aplikasi?
a. Ya
b. Tidak
Bila anda menjawab “Ya” pada soal nomor 10, maka anda lanjut ke pertanyaan
bagian A.
Bila anda menjawab “Tidak” pada soal nomor 10, maka anda lajut ke pertanyaan
bagian B.
A.1. Apa yang membuat anda tertarik menggunakan aplikasi Grosirtani?

B.1. Apa yang membuat anda tidak tertarik menggunakan aplikasi Grosirtani?
55

11. Apakah anda pernah membeli produk pertanian lewat aplikasi ?


a. Ya
b. Tidak

Persepsi untuk Value Proposition


1. Produk apa saja yang terdapat pada aplikasi Grosirtani yang pernah anda
gunakan?
a. Cabe rawit merah g. Cabe merah
b. Kol h. Timun
c. Cabe rawit daerah i. Selada
d. Tomat apel j. Lettuce head
e. Bawang putih k. Sawi hijau
f. Bawang merah
2. Produk apa saja yang setiap hari anda pesan?
a. Cabe rawit merah f. Bawang merah
b. Kol g. Cabe merah
c. Cabe rawit daerah h. Timun
d. Tomat apel i. Selada lettuce head
e. Bawang putih j. Sawi hijau
3. Apa yang membuat anda tertarik untuk membeli produk pertanian melalui
aplikasi Grosirtani?
a. Kualitas barang d. Biaya pengiriman
b. Harga yang lebih gratis
murah e. Bisa COD
c. Kemasan menarik f. lainnya
4. Bagaimana penilaian anda terhadap kualitas produk aplikasi Grosirtani?
a. Baik
b. Sangat baik
c. Buruk
d. Sangat buruk
5. Apakah anda mengetahui bahwa startup Grosirtani adalah hasil inovasi
mahasiswa Vokasi IPB?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah harga bahan baku yang tinggi berpengaruh terhadap usaha anda?
a. Ya
b. Tidak
7. Pada saat kapan biasanya sepengetahuan anda jika harga produk pertanian
akan naik?
a. Saat hari raya lebaran
b. Saat puasa
c. Saat natal dan tahun baru
56

d. Lainnya
8. Berapa total rata-rata kebutuhan bahan baku produk pertanian yang anda
butuhkan per-hari?
a. <5 kg
b. 5 kg – 10 kg
c. > 10 kg
9. Apakah pendapat anda tentang fitur pilihan jumlah pemesanan setiap
produk yang disediakan oleh aplikasi Grosirtani?
a. Baik
b. Sangat baik
c. Buruk
d. Sangat buruk
10. Apa pendapat anda tentang jaminan kualitas produk terbaik yang selalu
diberikan aplikasi Grosirtani kepada konsumennya?
a. Baik
b. Sangat baik
c. Buruk
d. Sangat buruk
11. Apakah anda tertarik jika aplikasi menjamin harga yang diberikan selalu
dibawah dari harga pasaran, meskipun harga di pasaran sedang
naik?(contoh kasus adalah harga yang melonjak tinggi pada saat
menjelang hari raya lebaran)
a. Ya
b. Tidak
Bila anda menjawab “Ya” pada soal nomor 11, maka anda lanjut ke pertanyaan
bagian C.
Bila anda menjawab “Tidak” pada soal nomor 11, maka anda lajut ke pertanyaan
bagian D.

C.1. Apa yang membuat anda tertarik dan menjawab “Ya” pada pertanyaan nomor
11?

D.1. Apa yang membuat anda tidak tertarik dan menjawab “Tidak” pada
pertanyaan nomor 11?
57

12. Menurut anda, apa keunggulan dari aplikasi Grosirtani?

13. Menurut anda, apa kekurangan dari aplikasi Grosirtani?

Persepsi untuk Channels

1. Darimana anda pertama kali mengetahui aplikasi Grosirtani?


a. Preferensi teman/keluarga
b. Dari social media (IG,FB dll)
c. Dari internet
d. lainnya
2. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi
Grosirtani?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah anda mengikuti social media dari aplikasi Grosirtani?
a. Ya
b. Tidak
4. Menurut anda, bagaimana tampilan dari social media aplikasi Grosirtani?
a. Baik
b. Sangat baik
c. Buruk
d. Sangat buruk
5. Menurut anda, bagaimana tampilan dari aplikasi Grosirtani?
a. Baik
b. Sangat baik
c. Buruk
d. Sangat buruk
6. Menurut anda, adakah saran untuk fitur pada aplikasi Grosirtani yang
harus diperbaiki?
a. Ya
b. tidak
7. Jika pada no.6 “ya” maka menurut anda apa yang harus diperbaiki?
58

Persepsi untuk Customer Relationships


1. Sudah berapa kali anda melakukan memesan produk pertanian dari
aplikasi Grosirtani?
a. 1 kali
b. 2-4 kali
c. 5-7 kali
d. >8 kali
2. Sudah berapa lama anda menggunakan aplikasi Grosirtani?
a. < 1 bulan
b. 1-3 bulan
c. 4-5 bulan
d. > 5 bulan

3. Apa yang membuat anda melakukan pemesanan ulang lewat aplikasi


Grosirtani?
a. Kualitas barang d. Biaya pengiriman
b. Harga yang lebih gratis
murah e. Bisa COD
c. Kemasan yang f. Lainnya
menarika
4. Apakah anda mengetahui bahwa aplikasi Grosirtani rutin memberikan
daily information melalui instagram?
a. Ya
b. Tidak
5. Apa saja layanan informasi pengetahuan tentang aplikasi Grosirtani yang
pernah diberikan kepada anda?
a. Informasi tentang
aplikasi Grosirtani
b. Informasi tentang
sumber produk
c. Tidak ada selain
produk
d. lainnya
59

6. Apakah anda merekomendasikan aplikasi Grosirtani pada lingkungan


social anda?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anda akan memberikan testimony produk aplikasi Grosirtani pada
social media anda?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah anda pernah mendapatkan diskon produk pada aplikasi Grosirtani?
a. Pernah
b. Tidak pernah
9. Apakah anda tertarik apabila aplikasi Grosirtani memberikan diskon-
diskon harga produk yang ada di aplikasi Grosirtani?
a. Ya
b. Tidak
60

Persepsi untuk Revenue Streams


1. Bagimana perbandingan harga di aplikasi Grosirtani dengan harga yang
ditawakan oleh produk sejenis lainnya?
a. Lebih rendah dari harga di pasaran
b. Bersaing dengan harga di pasaran
c. Lebih tinggi dari harga di pasaran
d. Lainnya
2. Menurut anda, bagaimana harga produk Cabe merah (Rp.25.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
3. Menurut anda, bagaimana harga produk Bawang merah (Rp.20.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
4. Menurut anda, bagaimana harga produk Timun (Rp.6.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
5. Menurut anda, bagaimana harga produk Cabe rawit merah
(Rp.18.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
6. Menurut anda, bagaimana harga produk Kol (Rp.6.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
7. Menurut anda, bagaimana harga produk Cabe rawit daerah
(Rp.20.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
8. Menurut anda, bagaimana harga produk Tomat apel (Rp.15.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
61

c. Sangat tinggi
d. Tinggi
9. Menurut anda, bagaimana harga produk Bawang putih (Rp.35.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
10. Menurut anda, bagaimana harga produk Selada (Rp.25.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
11. Menurut anda, bagaimana harga produk Lettuce head (Rp.35.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
12. Menurut anda, bagaimana harga produk Sawi hijau (Rp.8.000/Kg)?
a. Sangat rendah
b. Rendah
c. Sangat tinggi
d. Tinggi
13. Saran apa yang ingin anda berikan kepada aplikasi Grosirtani?
62

Lampiran 4. Gambar Menu Halaman Utama Aplikasi Grosirtani


63

Lampiran 5. Hasil kuisioner responden eksternal(pelanggan)

Persepsi Customer Segments


No. Variable Pilihan Jumlah
Iya 20
1 Pengusaha UKM kuliner
Tidak 0
2 Akun sosial media yang sering Facebook 5
digunakan Twitter -
Instagram 6
Line 5
whatsapp 20
3 Omset usaha perbulan <500.000 -
1.000.000 -
1.500.000 1
2.000.000 5
>2.000.000 16
4 Pengeluaran perhari untuk <500.000 20
membeli produk pertanian 1.000.000 -
1.500.000 -
2.000.000 -
>2.000.000 -
5 Tempat biasa membeli bahan Pasar 15
baku produk pertanian Supermarket -
Grosirtani 5
6 Pernah membeli produk Iya 5
pertanian lewat aplikasi Tidak 15
7 Ketertarikan membeli produk Iya 20
pertanian lewat aplikasi Tidak -

Persepsi Value propositions


No. Variable Pilihan Jumlah
1 Produk yang pernah dipesan Cabe rawit merah 5
melalui aplikasi Kol 5
Cabe rawit daerah 5
Tomat apel 2
Bawang putih 5
Bawang merah 5
Cabe merah 5
Timun 5
Selada 2
Lettuce head -
Sawi hijau -
2 Produk yang dipesan setiap Cabe rawit merah 5
hari Kol 5
Cabe rawit daerah 5
Tomat apel 2
Bawang putih 5
64

Bawang merah 5
Cabe merah 5
Timun 5
Selada 2
Lettuce head -
Sawi hijau -
3 Alasan membeli produk dari Kualitas barang -
aplikasi Grosirtani Harga yang lebih murah 5
Kemasan menarik -
Biaya pengiriman gratis -
Bisa COD -
4 Penilaian responden terhadap Baik 5
kualitas produk Sangat baik -
Buruk -
Sangat buruk -
5 Mengetahui bahwa aplikasi Iya 3
Grosirtani hasil inovasi Tidak 17
alumni Diploma IPB
6 Apakah harga bahan baku Iya 20
tinggi berpengaruh pada Tidak -
usaha
7 Kapan waktu harga bahan Saat hari raya lebaran 10
baku akan naik Saat puasa 7
Saat natal dan tahun baru 3
8 Total rata-rata kebutuhan <5 kg 20
produk pertanian perhari 5 kg – 10 kg -
> 10 kg -
9 Respon terhadap fitur jumlah Baik 5
pemesanan pada aplikasi Sangat baik -
Grosirtani Buruk -
Sangat buruk -
10 Respon terhadap jaminan Baik -
harga yang lebih murah dari Sangat baik 20
harga di pasar tradisional Buruk -
Sangat buruk -
11 Kekurangan aplikasi Jenis produk yang tidak 20
Grosirtani lengkap
12 Kelebihan aplikasi Grosirtani Harga murah 20
Pengiriman gratis -
Pembayaran ditempat -
65

Persepsi Channels
No. Variable Pilihan Jumlah
1 Sumber informasi terhadap Preferensi teman/keluarga 2
aplikasi Grosirtani Dari social media (IG,FB dll) -
Dari internet -
Dari pihak Grosirtani yang 18
datang ke tempat
2 Respon cara menggunakan Kesulitan -
aplikasi Grosirtani Tidak kesulitan 5
3 Penilaian tampilan social Baik 2
media Grosirtani Sangat baik -
Buruk -
Sangat buruk -
4 Apakah mengikuti social Iya 2
media Grosirtani Tidak 18
5 Penilaian tampilan aplikasi Baik 20
Grosirtani Sangat baik -
Buruk -
Sangat buruk -

Persepsi Customer Relationships


No. Variable Pilihan Jumlah
1 Jumlah penggunaan aplikasi 1 kali -
Grosirtani 2-4 kali -
5-7 kali -
>8 kali 5
2 Jangka waktu menggunakan < 1 bulan -
aplikasi Grosirtani 1-3 bulan 5
4-5 bulan -
> 5 bulan -
3 Alasan melakukan pemesanan Kualitas barang -
ulang Harga yang lebih murah 5
Kemasan yang menarik -
Biaya pengiriman gratis -
Bisa COD -
4 Apakah mengetahui ada daily Iya 2
information dari Grosirtani Tidak 18
5 Jenis informasi yang didapat Informasi tentang aplikasi -
dari aplikasi Grosirtani Grosirtani
Informasi tentang sumber -
produk
Tidak ada selain produk 20
6 Ketersediaan memberi Iya 20
rekomendasi produk aplikasi Tidak -
Grosirtani kepada lingkungan
sosial
66

No. Variable Pilihan Jumlah


7 Ketersediaan memberi Iya 20
testimony produk aplikasi Tidak -
Grosirtani pada social media
8 Apakah pernah mendapat Iya -
promo diskon dari aplikasi Tidak 20
Grosirtani
9 Apakah tertarik dengan Iya 20
promo diskon Tidak -

Persepsi Revenue Streams


No. Variable Pilihan Jumlah
1 Perbandingan harga aplikasi Sangat rendah -
Grosirtani dengan harga di Rendah 20
pasar tradisional Sangat tinggi -
Tinggi -
2 Respon harga produk Cabe Sangat rendah -
merah (Rp.25.000/Kg) Rendah 20
Sangat tinggi -
Tinggi -
3 Respon harga produk Bawang Sangat rendah -
merah (Rp.20.000/Kg) Rendah 20
Sangat tinggi -
Tinggi -
4 Respon harga produk Timun Sangat rendah 5
(Rp.6.000/Kg) Rendah 15
Sangat tinggi -
Tinggi -
5 Respon harga produk Cabe Sangat rendah 15
rawit merah (Rp.18.000/Kg) Rendah 5
Sangat tinggi -
Tinggi -
6 Respon harga produk Kol Sangat rendah 15
(Rp.6.000/Kg) Rendah 5
Sangat tinggi -
Tinggi -
7 Respon harga produk Cabe Sangat rendah 5
rawit daerah (Rp.20.000/Kg) Rendah 15
Sangat tinggi -
Tinggi -
8 Respon harga produk Tomat Sangat rendah 8
apel (Rp.15.000/Kg) Rendah 12
Sangat tinggi -
Tinggi -
9 Respon harga produk Bawang Sangat rendah -
putih (Rp.35.000/Kg) Rendah 20
Sangat tinggi -
Tinggi -
67

No. Variable Pilihan Jumlah


10 Respon harga produk Selada Sangat rendah -
(Rp.25.000/Kg) Rendah 20
Sangat tinggi -
Tinggi -
11 Respon harga produk Lettuce Sangat rendah -
head (Rp.35.000/Kg) Rendah 20
Sangat tinggi -
Tinggi -
12 Respon harga produk Sawi Sangat rendah 3
hijau (Rp.8.000/Kg) Rendah 17
Sangat tinggi -
Tinggi -
68

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap M Jovi Prima, dilahirkan di Kota Sidikalang,


Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada tanggal 22 Juni 1996 merupakan anak
kedua dari empat bersaudara, pasangan Bapak Drs. Marisi Sianturi M.Si dan Ibu
Herlina Sihombing. Riwayat pendidikan bermula dari SD.ST. Yosef lulus pada
tahun 2009, SMPN 1 Sidikalang lulus pada tahun 2012, dan SMAN 1 Sidikalang
lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi dalam Program Sarjana (S1) di Fakultas Sekolah Bisnis
Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) pada tahun 2015.
Selama masa perkuliahan, selain fokus dalam menjalani kehidupan
akademik kampus di SB-IPB, penulis juga menciptakan beberapa rintisan usaha
bernama Singkosan dan Ayam Penyet Komandan. Usaha tersebut menjadi sarana
untuk mengimplementasikan hasil belajar di SB-IPB ke praktek langsung di
lapangan.

Anda mungkin juga menyukai