Anda di halaman 1dari 11

13

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN POSISI PRODUK


PADA PERUSAHAAN MULTI LEVEL MARKETING ( MLM )
DENGAN METODE SWOT DI KOTA SURABAYA
( STUDY KASUS TERHADAP PRODUK NANO SPRAY PADA
PT. MILLIONAIRE CLUB INDONESIA )
Muhammad Raindra Novebria, Pribadiono, Haryono
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
m_raindra@yahoo.co.id

ABSTRAK
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Populasi dalam penelitian ini meliputi lini – lini terpenting dalam perusahaan ini
ialah Direktur , Manajer Penjualan, serta salah satu karyawan yang bekerja paling
lama pada PT. Millionaire Club Indonesia Di Kota Surabaya . Sampel diambil
sebanyak 3 orang sebagai responden. Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Analisis SWOT ( Strenght, Weakness, Opportunity, Treath). Hasil
penelitian sesuai hasil analisis SWOT adalah kebijakan dalam kondisi growth
strategy dan lebih berfokus pada pilihan strategi berdasarkan rapid growth
strategy. Artinya, dalam pengembangan ke depan, perusahaan dapat menggunakan
strategi pertumbuhan yang dilakukan secara cepat namun harus disesuaikan
dengan skala prioritas.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Strategi Positioning,Deskriptif Kualitatif,
Analisis SWOT

ABSTRACT
The method used is a qualitative descriptive study. The population in this
study include line - the most important line in this company is the Director, Sales
Manager, and one of the employees who worked the longest at PT Millionaire
Club Indonesia in Surabaya. Samples taken as many as three people as
respondents. The analysis used in this research is the analysis of SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Treath). The results of the study according to the results
of SWOT analysis is a policy in conditions of growth strategy and focus more on
the choice of strategy is based on rapid growth strategy. That is, in the future
development, the company may use a growth strategy that done quickly but must
be adapted to the scale of priorities.

Keywords: Marketing Strategy, Positioning Strategy, Qualitative Descriptive,


14

PENDAHULUAN
Setiap orang tentu menginginkan tampil cantik atau tampan sebagai
sebuah tuntutan untuk menunjang sikap percaya diri dalam setiap aktivitas sehari-
hari. Rasa percaya diri tersebut membuat motivasi diri juga semakin bertambah
begitu pula cara bekerja dan cara berpikirnya. Penampilan merupakan hal yang
wajib untuk diperhatikan oleh semua orang terutama yang memiliki aktivitas
bekerja di luar rumah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah memiliki kulit
yang bersih. Kulit bersih dapat menjadi salah satu faktor yang membuat
kecantikan seorang wanita terpancar. Semakin bersih kulit seorang wanita maka
akan semakin sempurna kecantikannya. Hal ini menyebabkan tidak sedikit wanita
rela untuk menghabiskan uang dan waktunya untuk melakukan perawatan kulit
demi mendapatkan predikat cantik. Semakin meningkatnya perkembangan di
dunia kerja, maka membuat laki-laki juga tidak mau kalah dengan wanita dalam
melakukan perawatan kulitnya untuk meningkatkan kepercayaan diri ketika
melakukan aktivitas kerja.
PT MCI (Millionaire Club Indonesia) merupakan salah satu perusahaan
yang menangkap prospek bisnis dalam pemasaran produk perawatan wajah pada
masyarakat Surabaya. Salah satu produk andalan MCI adalah Nano Spray. Nano
Spray adalah sebuah produk alat kesehatan sekaligus kecantikan yang memiliki
manfaat untuk kulit wajah, yaitu sebagai perbaikan dan perawatan kulit,
melembabkan, mengencangkan, merangsang pertumbuhan sel kulit, dan
menghaluskan wajah. Nano Spray menggunakan teknologi Jepang untuk
mengubah partikel air ke ukuran Nano yang jauh lebih kecil dari pori-pori kulit
wajah, sehingga membuat nutrisi yang terkandung di dalam air terserap oleh pori-
pori kulit.
Produk Nano Spray dipasarkan melalui metode pemasaran MLM.
Wiradinata (2014) menjelaskan bahwa bisnis MLM merupakan bisnis yang
bergerak di sektor perdagangan barang dan jasa yang menggunakan sistem MLM
sebagai strategi bisnisnya. Nano Spray yang dalam pemasarannya dengan cara
MLM saat ini menghadapi kendalam terkait. Padahal, produk ini juga sempat
booming, namun dengan semakin maraknya bisnis MLM sejenis justru penjualan
dari Nano Spray mengalami penurunan. Hal inilah yang menjadikan peneliti
untuk tertarik meneliti apakah yang menyebabkan penurunan penjualan dari Nano
Spray sehingga dapat dirumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk
menentukan positioning produk Nano Spray dibandingkan produk-produk
perawatan kulit wajah lainnya. Kotler dalam Budasih, et al., (2014) menjelaskan
15

bahwa strategi pemasaran merupakan logika pemasaran, di mana suatu bisnis


berharap akan mencapai sasarannya. Strategi pemasaran terdiri atas pengambilan
kebijakan atas biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan
untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing
yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran
yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran Menurut Asfar, A. H. (2015), Strategi Pemasaran dalam
Kotler (2003) adalah sebagai suatu perencanaan strategis yang berorientasi pada
pasar.
Strategi Positioning
Aaker dan Myers dalam Purnomo, et al., (2012) positioning merujuk pada
penciptaan posisi suatu merek produk tertentu dalam kognisi para konsumen
dikaitkan dengan merek-merek lain yang menjadi pesaingnya.
Deskriptif Kualitatif
Menurut Bungin (2007:68), format deskriptif kualitatif menganut paham
fenomenologis yaitu mengkaji penampakan atau fenomena yang mana antara
fenomena dan kesadaran terisolasi satu sama lain melainkan selalu berhubungan
secara dialektis.
Analisis SWOT
Menurut Rangkuti dalam Wisnubroto & Freitas (2013), analisis SWOT adalah
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang berkenaan dengan suatu kegiatan proyek
atau usaha.

METODE PENELITIAN
Kerangka Proses Berpikir
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka kerangka proses berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
16

Ketatnya Persaingan MLM Di


Surabaya

Penjualan Nano Spray


Menurun

Strategi Pemasaran Startegi Positioning

SWOT Boston Consulting


Faktor Internal (S.W) Group (BCG)
Faktor Eksternal (O.T)

Strategi Pemasaran &


Positioning Produk Nano
Spray PT MCI

Gambar 1
Kerangka Proses Berpikir

Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif
dengan tipe deskriptif. Pendekatan kualitatif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana penelitian
merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono,
2012:9).
Menurut Bungin (2007:68), format deskriptif kualitatif menganut paham
fenomenologis yaitu mengkaji penampakan atau fenomena yang mana antara
fenomena dan kesadaran terisolasi satu sama lain melainkan selalu berhubungan
secara dialektis. Data yang disajikan dalam deskriptif kualitatif berupa teks,
karena untuk menangkap arti yang mendalam tidak mungkin diperoleh hanya
dalam bentuk angka, hal ini dikarenakan angka itu sendiri hanya sebuah simbol
dan tidak memiliki arti pada dirinya sendiri (Semiawan, 2010:60). Penelitian
deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, karena penelitian ini
bermaksud untuk memaparkan strategi pemasaran dan posisi produk Nano Spray
17

PT MCI sebagai perusahaan multi level marketing (MLM) dengan metode SWOT
di kota Surabaya.
Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi dari objek penelitian adalah pada PT Millionaire Club Indonesia .
Perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan konsumen produk kecantikan
dan kesehatan yag berkantor pusat di Surabaya.
b. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan
data yang diperlukan sudah lengkap untuk pengumpulan data yang dibutuhkan
oleh peneliti.
Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian
dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung
pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari teknik pengambilan data yang
dapat mendukung data primer. Data sekunder ini bersumber dari buku besar
dan literatur lain yang dapat menunjang penulisan.
Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode:
a. Wawancara
b. Observasi
c. Kuisioner
Data Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal
Data ini merupakan hasil dari pengolahan kuesioner pada faktor internal
dan eksternal yaitu peluang dan ancaman, yang dapat ditampilkan dalam tabel
sebagai berikut :
Tabel 1
Faktor Internal
No Faktor Internal Skor
1 Faktor Kekuatan (Strength) 2,971
2 Faktor Kelemahan (Weakness) -2,036
Total 0,936
Sumber : Peneliti (2016)
18

Tabel 2
Faktor Eksternal
No Faktor Internal Skor
1 Faktor Peluang (Opportunity) 2,082
2 Faktor Ancaman (Threat) -2,021
Total 0,061
Sumber : Peneliti (2016)

Diagram SWOT
Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada hubungan
atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan (strength) dan
kelemahan (weakness) terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang (opportunity)
dan ancaman (threat). Di dalam analisis ini menggunakan data hasil pengolahan
kuesioner yang tercantum pada Tabel 1 dan Tabel 2. Adapun susunan faktor-
faktor internal dan eksternal, menghasilkan rangkaian skor sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strength) = 2,971
b. Kelemahan (Weakness) = –2,036
c. Peluang (Opportunity) = 2,082
d. Ancaman (Threat) = –2,021
Untuk keseluruhan skor ini diterapkan pada diagram SWOT yang dapat
diketahui dari strategi perusahaan yang tepat untuk dilaksanakan. Berdasarkan
skor tersebut maka dapat disusun diagram analisis SWOT seperti Gambar 1.

Posisi PT MCI (Millionnaire Club Indonesia) pada diagram SWOT, digambarkan


oleh titik-titik yang terbentuk dari perpotongan garis diagonal dari koordinat titik
hasil pengolahan kuesioner :
a. Titik A (2,971 ; 2,082)
b. Titik B (2,971 ; -2,021)
c. Titik C (-2,036 ; 2,082)
d. Titik D (-2,036 ; -2,021)

Untuk mengetahui posisi perusahaan dapat dilakukan dengan


menggunakan perhitungan persamaan garis dengan mencari titik pertemuan
19
PELUANG
(Opportunity)

C (-2,036 ; 2,082) A (2,971 ; 2,082)


2
3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi
turn-around 1 agresif

KELEMAHAN X KEKUATAN
(Weakness) (Strength)
-2 -1 1 2 3

4. Mendukung strategi -1 2. Mendukung strategi


defensif diversifikasi

-2
D (-2,036 ; -2,021) B (2,971 ; -2,021)

ANCAMAN
(Threat)

Gambar 2
Diagram Analisis SWOT PT MCI (Millionnaire Club Indonesia)

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan yang telah
dikemukakan maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Analisis positioning produk menunjukkan bahwa perusahaan mengalami
ketidakstabilan volume penjualan. Pada awalnya produk Nano Spray dari PT
MCI (Millionnaire Club Indonesia) sempat booming, namun dengan semakin
maraknya bisnis MLM sejenis justru penjualan dari Nano Spray mengalami
penurunan.
2. Evaluasi faktor internal dan eksternal pada PT MCI (Millionnaire Club
Indonesia) menunjukkan hasil yang positif, berarti bahwa kekuatan PT MCI
(Millionnaire Club Indonesia) relatif lebih unggul dibanding dengan
kelemahannya.
3. Arah kebijakan sesuai hasil analisis SWOT adalah kebijakan dalam kondisi
growth strategy dan lebih berfokus pada pilihan strategi berdasarkan rapid
growth strategy. Artinya, dalam pengembangan ke depan, perusahaan dapat
menggunakan strategi pertumbuhan yang dilakukan secara cepat namun harus
disesuaikan dengan skala prioritas. Strategi tersebut didukung dengan adanya
alternatif peluang untuk menarik simpati pelanggan lebih banyak lagi dengan
memberi jaminan kualitas produk untuk lebih memuaskan para pelanggannya.
20

4. Dalam proses penentuan strategi pemasaran ini, terdapat beberapa faktor


penting yang harus menjadi pertimbangan bagi pihak manajemen PT MCI
(Millionnaire Club Indonesia), yaitu:
a. Strategi yang bertujuan untuk mengontrol keefektifan dan keefesienan bidang
pemasaran. Tanpa adanya strategi yang bersifat mengontrol, maka pemasaran
tidak dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
b. Strategi yang berfungsi untuk membuat business planing setiap 3 bulan sekali,
agar selalu ada perubahan dan pergerakan baru dalam pemasaran produk PT
MCI (Millionnaire Club Indonesia) setiap 3 bulan sekali.
c. Strategi yang berperan untuk menguji seberapa efektif pekerjaan Tim
Marketing. Dengan adanya strategi yang dibuat, maka kinerja para pemasar
dapat berjalan dengan maksimal dan efektif.
d. Strategi yang bergerak untuk mengevaluasi tingkat kehandalan produk-produk
PT MCI (Millionnaire Club Indonesia) untuk diteruskan.
e. Strategi yang berhasil untuk mengukur keberhasilan pemasaran, sehingga dapat
diketahui seberapa besarnya keberhasilan pemasaran PT MCI (Millionnaire
Club Indonesia).

SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan pembahasan serta
kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka ditarik kesimpulan, sebagai
berikut:
1. Perusahaan dapat kembali mempertimbangkan pangsa pasar yang relatif besar
dengan memperluas jaringan yang ada. Kota Surabaya merupakan kota yang
memiliki potensi atau pangsa pasar yang cerah. Hal ini didukung dengan sarana
komunikasi yang semakin mudah dijangkau dan sebagian besar masyarakat
telah melek teknologi.
2. Mengadakan pertemuan-pertemuan secara teratur untuk menambah motivasi
kepada downline untuk mempererat hubungan antar anggota sehingga dapat
memperkuat kerjasama dalam memasarkan produk.
3. Penelitian ini masih terbuka bagi peneliti lain untuk lebih mendalami strategi
pemasaran perusahaan dengan lebih rinci yang menggabungkan analisis SWOT
dengan beberapa analisis terkait.
21

DAFTAR PUSTAKA

Anggrianto, M., Parwati, C. I., & Sidharta. (2013). Penerapan Metode SWOT Dan
BCG Guna Menentukan Strategi Penjualan . Jurnal REKAVASI, Vol.1
No.1, 52-61.

Arafat, W. (2005). The Real Power of Marketing Audit. Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Asfar, A. H. (2015). Strategi Pemasaran Pakan Ternak Ayam Ras Pada PT.
JAPFA COMFEED Indonesia, Tbk Unit Makassar. JBBE, Vol. 08, No. 1.

Aulia, D., & Ikhwana, A. (2012). Perencanaan Strategi Pengembangan Usaha


Kain Tenun Sutra Dengan Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi
Kasus Di Pabrik Sutra Tiga Putra). Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi
Teknologi Garut, Vol. 10, No. 01.

Bensoussan, B. E., & Fleisher, C. S. (2014). Analyisis Without Paralysis: 12 Tools


to Make Better Strategic Decisions. United States of America: Pearson
Education, Inc.

Budasih, N., Ambarawati, I., & Astiti, N. S. (2014). Strategi Pemasaran Produk
Olahan Jamur Tiram Pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Spora Bali.
Jurnal Manajemen Agribisnis, Vol. 2, No. 2.

Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: KENCANA, Prenada Media
Group.

Chan, X. (2011). A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as


One of the Most Successful Chinese Enterprises. International Journal of
Business and Social Science, Vol. 2, No. 11.

Hariyanti, E., & Rosyidah. (2010). Analisis Strategi Pemasaran Pelayanan skin
Medical Center DI Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. KES
MAS, Vol. 4, No. 2, 76-143.

Istiatin, & Sudarwati. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Bisnis Ritail Di


Lottemart Surakarta. Jurnal Paradigma Vol. 12, No. 02.

Mariyudi. (2007). Analisis Strategi Pemasaran dan Posisi Produk Perusahaan


Multi Level Marketing (MLM) di Kota Lhokseumawe (Studi Kasus
terhadap Produk Tupperware pada PT Medan Angkasa Raya). Jurnal
Aplikasi Manajemen, Vol. 5, No. I.

Munandar, D. (2011). Analisis Penentuan Segmen, Target, Dan Posisi Pasar


Home Care Di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Majalah Ilmiah
UNIKOM, Vol. 6, No. 2.

Novianty, I. (2011). Sistem Manajemen Strategi Dengan Pendekatan Balanced


Scorecard. JBME, Vol. 9, No. 5.

Nurmasyitah, Murniati, & Usman, N. (2015). Implementasi Manajemen Stratejik


Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Sekolah Menengah Kejuruan
22

Negeri 3 Lhokseumawe. Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 3, No. 2,


159-168.

Oreski, Dijana. (2012). Strategy Development by Using SWOT-AH. TEM


Journal, Vol. 1,No. 4, 283.

Purnomo, R. E., Wahyudin, u., & Karimah, K. E. (2012). The Relationship


Between Positioning Blackberry Always On, Always Connected with
Blackberry Brand Image. eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran, Vol.
1, No. 1.

Putra, Y. S. (2014). Analisis Matriks Boston Consulting Group (BCG) Pada


Sepeda Motor Merek Honda (Studi Kasus Pada PT. Astra Motor Tahun
2013). Among Makarti, Vol.7, No.13.

Ramadhan, Ahmad Dan Sofiyah, Fivi Rahmatus. (2013). Analisis Swot Sebagai
Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Mcdonald’s Ring
Road ). E-Journal.

Rezabillah, S., Tama, I. P., & Efranto, R. Y. (2015). Analisis Strategi Pada
Perusahaan Benih Tanaman Berbasis Metode Performance Prism Dan
SWOT (Studi Kasus: PT. X). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem
Industri, Vol. 3, No. 1.

Rindaningsih, I. (2012). Pengembangan Model Manajemen Strategik Berbasis


(Beyond Centre And Circle Time) BCCT Pada PAUD. Pedagogia, Vol. 1,
No. 2, 213-223.

Sarjono, H., & Kuncoro, E. A. (2013). Analisis Matriks Bistin Consulting Group
(BCG) Untuk Memenangkan Strategi Organisasi (Studi Kasus Perguruan
Tinggi di Kopertis Wilayah III-DKI Jakarta) . Binus Business Review, Vol.
4, No. 1 , 414-422.

Semiawan, P. D. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik, dan


Keunggulannya. Jakarta: Grafindo.

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.


Simamora, I. K., Djoko, H., & Widayanto. (2013). Pengaruh Harga, Citra Merek,
Positioning Dan Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Jamu PT. Njonja Meneer (Studi Kasus Pada
Pondok Jamu Njonja Meneer Depok-Semarang). Diponegoro Journal Of
Social And Politic , 1-12.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung:


Alfabeta.

Sumiati. (2015). Menentukan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Pada


Perusahaan Air Mineral Di Surabaya. Media Mahardhika Vol. 13 No. 2 .

Suswardji, E., Martini, M. N., & Angelia, M. K. (2012). Analisis Positioning


Produk Im3: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Singaperbangsa Karawang. Jurnal Manajemen, Vol.09, No.3.
23

Sutikno, T. A. (2013). Manajemen Strategik Pendidikan Kejuruan Dalam


Menghadapi Persaingan Mutu. Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 36, NO. 1,
87-96.

Wiradinata, I. B. (2014). Peran Support System Dalam Mendukung Keberhasilan


Distributor (Studi Pada Perusahaan Multi Level Marketing Tianshi Di
Kota Singaraja Pada Tahun 2013) . Jurnal Ilmiah, Vol. 4, No. 1.

Wisnubroto, Petrus Dan Freitas, Joao Mario. (2013). Strategi Pemasaran Guna
Meningkatkan Volume Penjualan Dengan Pendekatan Technology Atlas
Project Method. Jurnal Teknologi Volume 6 Nomor 2, 161-168.

Yidan, L. (2009). Strategic Plan for Haier's Global Brand Building. Bachelor’s
Thesis Business Management.

Yuliana, R. (2013). Analisis Strategi Pemasaran Pada Produk Sepeda Motor


Matik Berupa Segmentasi, Targeting, Dan Positioning Serta Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Semarang. Jurnal STIE
Semarang, Vol 5, No 2.

Yulianti, Fadma. (2012). Analsis Swot Sebagai Dasar Terciptanya Blue Ocean
Strategy Bagi Petani Karet Di Kabupaten Banjar. Jurnal Spread Volume 2
Nomor 1.

David K. Hunger dan Thomas L. Wheelen, 2003, Manajemen Strategis,


Yogyakarta: Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai