Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“ME.LAKSANAKAN RISET PEMASARAN DAN MERAMALKAN PERMINTAAN”

D
I

S
U
S
U
N

OLEH KELOMPOK 3 : 1. RIKI SAMUDRA (211223089)


2. RISKI SAPUTRA (211223087)
3. PRETTY (211223075)
4. PUTRI DEWI SARI (211223099)

DOSEN PENGASUH : ROPAL TORES, S.E.,M.Si

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


RAHMANIYAH SEKAYU
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Karunianya kami  masih diberi kesempatan  untuk menyelesaikan makalah yang berjudul
“Melaksanakan Riset Pemasaran Dan Meramalkan Permintaan”.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Manajemen Pemasaran yang dibimbing oleh Bapak Ropal Tores. Sehubungan dengan
tersusunnya makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya,
kami  menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang membantu dan membimbing penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan  makalah  ini masih banyak  kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelola hubungan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingan. Tujuan dari pemasaran sendiri adalah mengtahui dan memahami pelanggan
dengan baik sehingga produk dan jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual
sendiri. Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang membantu mereka
menerjemahkan kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa depan. Mereka
memerlukan informasi yang tepat waktu, akurat dan dapat ditindaklanjuti tentang
konsumen, persaingan dan merek mereka. Mereka juga harus sebaik mungkin membuat
keputusan taktis dalam jangka pendek dan keputusan strategis dalam jangka panjang. Usaha
untuk menemukan pandangan konsumen dan memahami implikasi pemasarannya sering
menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau mendorong pertumbuhan suatu merek.
Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan riset pemasaran dan
meramalkan jumlah permintaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud riset pemasaran?
2. Langkah apa saja yang di lakukan untuk melaksanakan riset pemasaran?
3. Bagaimana cara untuk meramalkan permintaan?
4. Langkah apa saja yang dilakukan untuk meramalkan permintaan?
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RISET PEMASARAN


Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset
pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai
upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak
manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa
yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. 
Banyak orang yang seringkali masih bingung dengan istilah riset pemasaran. Riset
pemasaran (marketing research) seringkali masih disamakan dengan riset pasar (market
research), padahal keduanya merupakan istilah yang berbeda. Riset pasar berfokus pada
pasar yang telah ditentukan secara spesifik. Sementara itu, riset pemasaran memiliki arti
yang lebih luas. Riset pemasaran tidak hanya terpaku pada aspek pasar atau produk, namun
juga mencangkup hal-hal di luar itu. Singkatnya, riset pasar bisa disebut sebagai bagian dari
riset pemasaran. 

2.2 FUNGSI RISET PEMASARAN


Riset pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Program pemasaran
pada tahun yang baru biasanya turut dipengaruhi oleh hasil riset pemasaran yang dilakukan
perusahaan di akhir tahun. Riset pemasaran dapat diibaratkan sebagai mata dan telinga
perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan keinginan konsumen terhadap
perusahaan. Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu: 
1. Evaluating
Fungsi riset pemasaran yang pertama adalah evaluating. Riset pemasaran yang
dilakukan untuk fungsi ini biasanya digunakan untuk mengevaluasi program-program
pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi evaluating dalam riset pemasaran ini
juga termasuk ketika perusahaan ingin melakukan review terhadap brand
positioning dibandingkan dengan produk pesaing. 
2. Understanding
Fungsi riset pemasaran kedua adalah understanding. Fungsi riset pemasaran ini
menekankan pada tujuan untuk memahami konsumen sebagai salah satu insight atau
masukan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan memahami konsumen, perusahaan
akan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan konsumen. Dalam menjalankan
funsi ini, riset pemasaran yang dilakukan biasanya adalah riset yang menggambarkan potret
kebiasaan dan perilaku konsumen serta harapan dan keluhan mereka terhadap produk. 
3. Predicting
Fungsi riset pemasaran ketiga adalah predicting. Fungsi riset pemasaran yang
terakhir ini merupakan fungsi yang sebenarnya paling sulit untuk dilakukan. Dunia ini penuh
dengan ketidakpastian, sehingga prediksi yang dilakukan dalam riset pemasaran sangatlah
beresiko karena sifatnya yang sangat relatif. Ketika sebuah brand ingin membidik pasar
baru, maka riset pemasaran selalu dijadikan bahan acuan utama. Begitupun ketika
perusahaan ingin menyusun strategi pemasaran baru, riset pemasaran masih menjadi
penilaian utama.

2.3 JENIS – JENIS RISET PEMASARAN


Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan
tujuannya. Meskipun begitu, kategorisasi ini sebenarnya tidak mutlak. Riset pemasaran
dapat pula dilakukan dengan bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran
tersebut adalah: 
A. Problem Solving Research
Problem solving research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk
mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi dalam pemasaran.
Riset pemasaran jenis ini berorientasi pada masa lalu, artinya masalah pemasaran yang
pernah terjadi diidentifikasi dan dievaluasi kembali. Proses identifikasi dan evaluasi ini
diharapkan akan mampu membantu perusahaan untuk mendapatkan solusi serta mencegah
terulangnya kesalahan di masa depan. 
B. Controlling Research
Controlling research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk pengawasan atau
pengendalian proses bisnis serta pemasaran yang sedang terjadi. Riset pemasaran yang
dilakukan secara reguler akan mampu menjaga kinerja proses bisnis dan pemasaran.
Harapannya, riset pemasaran yang dilakukan secara berkala akan mampu
menghasilkan zero deffect dalam perusahaan.
C. Planning Research
Planning research adalah riset pemasaran yang diadakan untuk mendapatkan
informasi sebagai panduan dalam merencanakan kegiatan pemasaran. Sebuah perencanaan
bisnis atau pemasaran memerlukan informasi dari riset pemasaran untuk dapat mengukur
secara tepat target serta strategi yang hendak disusun. Tanpa riset pemasaran, maka
perencanaan yang disusun bisa jadi tidak tepat sasaran dan justru berpotensi merugikan
perusahaan. 

2.4 SISTEM RISET PEMASARAN


Riset pemasaran sebagai perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data
sistematis serta temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi
perusahaan. Perusahaan biasanya menentukan anggaran riset pemasaran sebesar 1%
sampai 2% dari penjualan perusahaan. Persentase besar dari anggaran itu dihabiskan untuk
jasa diluar perusahaan. Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori :
1.      Perusahaan riset yang terindikasi dengan jasa: perusahaan ini mengumpulkan
informasi konsumen dan perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan.
2.      Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan: perusahaan ini dipekerjakan untuk
melaksanakan proyek khusus. Mereka merancang study dan melaporkan temuan.
3.      Perusahaan riset spesialis lini: perusahaan ini memberikan layanan riset yang
terspesialisasi. Contoh terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa
wawancara dilapangan kepada perusahaan.
Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau
mengadakan riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:
1.      Melibatkan mahasiswa atau professor untuk merancang dan melaksanakan
proyek.
2.      Menggunakan internet.
3.      Memeriksa pesaing.

2.5 PROSES RISET PEMASARAN


Riset pemasaran merupakan sebuah riset yang penting dilakukan untuk membantu
perusahaan memahami konsumen dan juga pesaingnya. Maka dari itu, penting bagi
perusahaan untuk hati-hati dalam melakukan riset pemasaran. Kesalahan yang dilakukan
dalam riset pemasaran dapat memengaruhi hasil riset yang berdampak pada melesetnya
perencanaan pemasaran. 
Riset pemasaran merupakan riset yang menggunakan metode sistematik serta
objektif. Sistematik dan objektif yang dimaksud dalam hal ini adalah riset pemasaran
menggunakan beberapa tahap dengan kesatuan logis sehingga hasil dari riset pemasaran
dapat diterima dan dipahami oleh semua pihak. 
Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam riset pemasaran.
Langkah ini bukanlah tahapan yang mutlak, namun hanya sebagai kerangka yang dapat
memudahkan pelaksanaan riset pemasaran. 
1. Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan, dan Tujuan riset.

Manajer  Pemasaran harus berhati-hati agar tidak mendefinisikan suatu masalah


terlalu luas atau terlalu sempit bagi periset pemasaran. Untuk membantu memikirkan
perancangan riset tersebut, manajemen harus lebih dahulu menyatakan secara jelas
keputusan yang mungkin dihadapi dan kemudian berpikir ke belakang.
2. Menyusun Rencana Riset

Tahap kedua riset pemasaran mengharuskan penyusunan rancangan yang paling


efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran tersebut perlu
mengetahui biaya rencana riset tersebut sebelum menyetujuinya. Perancangan rencana
riset membutuhkan keputusan tentang sumber data, pendekatan riset, instrument riset,
rencana pengambilan sampel, dan metode kontak.
3. Mengumpulkan Informasi
Tahap pengumpulan data umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling
sering terjadi kesalahan. Dalam kasus survey, misalnya, terdapat empat masalah
utama. Sebagian responden mungkin sedang tidak ada dirumah dan harus dihubungi lagi
atau diganti responden lain. Responden lain mungkin menolak untuk bekerja sama. Juga ada
responden yang memberikan jawaban biasa atau tidak jujur. Yang terakhir, beberapa
pewawancara terkadang juga bersikap bias atau tidak jujur.

4. Menganalisis Informasi

Langkah berikutnya dalam proses riset pemasaran adalah menyaring temuan-


temuan yang berguna dari data yang dikumpulkan. Peneliti membuat tabulasi dan distribusi
frekuensinya. Rata-rata dan ukuran dispersi dihitung untuk variabel-variabel utama. Peneliti
juga akan menetapkan sejumlah tekhnik statistik dan model keputusan yang lebih canggih
dengan harapan dapat memperoleh temuan tambahan
5. Menyajikan Hasil Temuan

Sebagai langkah riset pemasaran yang terakhir, para peneliti menyajikan temuan-
temuan mereka. Peneliti harus menyajikan temuan-temuan mereka yang relevan dengan
keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.
6. Mengambil Keputusan

Para manajer yang mengadakan riset perlu memberi bobot atas buktinya. Mereka
tahu bahwa temuan-temuan itu bisa mengalami berbagai kesesatan. Sejumlah organisasi
yang sedang bertumbuh menggunakan satu sistem dukungan keputusan pemasaran untuk
membantu para manajer pemasaran mereka mengambil satu keputusan yang lebih baik.

2.6 MENGATASI HAMBATAN PENGGUNAAN RISET


PEMASARAN

1.      Konsepsi riset pemasaran yang sempit


2.      Periset pemasaran yang tidak cakap
3.      Kurang baik dalam menempatkan masalah
4.      Hasil temuan riset pemasaran yang terlambat dan terkadang salah
5.      Perbedaan kepribadian dan penyajian  

2.7 MENGUKUR PRODUKTIVITAS


Satu tugas penting riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektifitas aktivitas
pemasaran. Pemasar semakin bertanggung jawab atas investasi mereka dan harus mampu
menilai pengeluaran dan meminta persetujuan dari manajemen senior. Riset pemasaran
dapat membantu mengarahkan kebutuhan akan akuntabilitas yang semakin meningkat
ini. Dua pendekatan yang saling melengkapi untuk mengukur produktivitas pemasaran
adalah :
1.      Matriks Pemasaran
Pemasar menggunakan banyak sekali ukuran untuk menilai efek pemasaran. Matriks
pemasaran adalah perangkat ukuran yang membantu perusahaan menghitung,
membandingkan, dan menginterpretasikan kinerja pemasaran mereka. Matriks ini dapat
digunakan oleh manajer merek untuk merancang program pemasaran dan oleh para
manajemen senior untuk memutuskan alokasi keuangan. Banyak matriks pemasaran 
berhubungan dengan keprihatinan tingkat pelanggan seperti sikap dan perilaku mereka
yang lain berhubungan dengan keprihatinan tingkat merek seperti pangsa pasar, harga
premium relative, atau kemampuan menghasilkan laba.

Mengukur kinerja rencana pemasaran. Manajer dapat menggunakan empat alat untuk


memeriksa kinerja rencana, yaitu :
a.      Analisis Penjualan. Terdiri dari pengukuran dan evaluasi penjualan yang sesungguhnya
dalam kaitannya dengan sasaran. Ada dua alat khusus yang digunakan, yaitu Analisis selisih-
penjualan dan Analisis mikro-penjualan.
b.      Analisis Pangsa Pasar. Penjualan perusahaan tidak mengungkapkan seberapa baik kinerja
perusahaan tersebut dibandingkan dengan pesaing. Diukur dengan tiga cara yaitu
Keseluruhan Pangsa Pasar, Pangsa Pasar yang Dilayani, dan Pangsa Pasar Relatif.
c.       Analisis Biaya atas Penjualan Pemasaran. Pengendalian rencana tahun meminta kepastian
bahwa perusahaan tersebut tidak mengeluarkan biaya yang terlalu banyak untuk meraih
sasaran penjualan. Rasio utama yang harus diamati adalah biaya terhadap penjualan
pemasaran (marketing expense-to-sales).
d.      Analisis Keuangan. Rasio biaya atas penjualan seharusnya dianalisis dalam kerangka kerja
keuangan menyeluruh untuk menentukan bagaimana dan dimana perusahaan tersebut
menghasilkan uangnya. Pemasar makin banyak menggunakan analisis keuangan untuk
menemukan strategi yang menguntungkandi luar peningkatan penjualan.
e.       Analisis Profitabilitas. Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari analisis keuangan
yang lebih mendalam, akan mengukur profitabilitas dari produk, teritori, kelompok
pelanggan, segmen, saluran dagang, dan ukuran pemasaran mereka. Informasi ini dapat
membantu manajemen menentukan apakah ada produk atau aktivitas pemasaran yang
harus diperluas, dikurangi, atau dihilangkan.
f.        Analisis Profitabilitas-Pemasaran. Langkah-langkah dalam analisis profitabilitas pemasaran
adalah :

1. Mengidentifikasikan Biaya Fungsional


2. Membebankan Biaya Fungsional pada Entitas Pemasaran
3. Menyiapkan Laporan Laba-Rugi untuk masing-masing Entitas Pemasaran

2.      Pembentukan Bauran Pemasaran


Akuntabilitas pemasaran juga berarti bahwa para pemasar dapat lebih tepat
mengestimasikan efek dari investasi pemasaran yang berbeda. Model bauran pemasaran
menganalisis data dari berbagai sumber, seperti data pemindai pengecer, data pengiriman
perusahaan, penetapan harga, media, dan data pengeluaran promosi untuk memahami
lebih tepat efek-efek dari kegiatan pemasaran khusus.
2.8 PERAMALAN DAN PENGUKURAN PERMINTAAN
Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang
pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan
pengukuran ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan
penjualan digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun yang dibutuhkan
untuk investasi dan operasi oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas
dan produksi oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan
yang tepat dan oleh bagian sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah
pekerja yang dibutuhkan.

§  Ukuran Permintaan Pasar

Masing-masing ukuran permintaan memenuhi tujuan tertentu. Perusahaan mungkin


memperkirakan permintaan jangka pendek produk tertentu dengan tujuan untuk
pemesanan bahan mentah, perencanaan produksi, dan peminjaman uang tunai. Para
peramal juga tergantung pada jenis pasar mana yang dipertimbangkan. Ada banyak cara
produktif untuk menguraikan pasar :
1.      Pasar Potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan level minat yang
memadai atas tawaran pasar tertentu.
2.      Pasar yang Tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
pendapatan dan akses terhadap tawaran pasar tertentu.
3.      Pasar Sasaran adalah bagian dari pasar tersedia yang memenuhi syarat dan telah
diputuskan oleh perusahaan untuk dimasuki.
4.      Pasar yang Tertembus adalah sekumpulan konsumen yang telah membeli produk
perusahaan.

§  Perbendaharaan kata untuk pengukuran permintaan

1.      Permintaan Pasar adalah volume total yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan
tertentu di wilayah geografis tertentu, pada periode waktu tertentu, di lingkungan
pemasaran tertentu, dan dengan program pemasaran tertentu Adalah penting untuk
menekankan bahwa fungsi permintaan pasar bukanlah gambaran permintaan pasar
alternative dari waktu ke waktu, melainkan kurva menunjukkan ramalan permintaan
pasar terbaru akibat dari berbagai alternative level usaha pemasaran industri yang
mungkin dalam periode terkini.

2.      Ramalan Pasar hanya satu level pengeluaran pemasaran industri yang benar-benar
akan terjadi. Permintaan pasar pada level itu disebut ramalan pasar.
3.      Potensi Pasar adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran
pemasaran industri mendekati tak terhingga, untuk lingkungan pemasaran yang sudah
tertentu.
4.      Permintaan Perusahaan adalah estimasi pangsa permintaan pasar perusahaan
tersebut pada sejumlah level alternative usaha pemasaran perusahaan pada periode
waktu yang sudah tertentu.

5.      Ramalan Penjualan Perusahaan adalah level penjualan perusahaan yang


diharapkan, yakni yang dihitung berdasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan
lingkungan pemasaran yang diasumsikan.

6.      Potensi Penjualan Perusahaan adalah batas penjualan yang didekati oleh


permintaan perusahaan ketika usaha pemasaran perusahaan itu meningkat jika
dibandingkan dengan para pesaingnya.

§  Mengestimasi Permintaan Terkini


1.      Potensi Pasar Total adalah jumlah penjualan maksimum yang mungkin tersedia
bagi seluruh perusahaan pada industri tertentu selama periode yang sudah tertentu, bila
sudah diketahui level usaha pemasaran industri dan kondisi lingkungannya.

2.      Potensi Pasar Wilayah adalah estimasi potensi pasar sejumlah kota, Negara bagian,
dan Negara yang berbeda-beda. Ada dua metode utama yang digunakan untuk menilai
potensi pasar wilayah, yaitu metode pembentukan pasar (market-buildup method) dan
metode indeks banyak factor (multiple-factor index method).

3.      Penjualan Industri dan Pangsa Pasar mengidentifikasi para pesaingnya dan


mengestimasi penjualan mereka.

§  Mengestimasi Permintaan yang akan datang


1.      Survei Maksud Pembeli adalah seni untuk mengestimasi apa yang mungkin
dilakukan pembeli dalam kondisi tertentu. Karena perilaku pembeli sangat penting,
maka mereka harus disurvei terlebih dahulu.

2.      Gabungan Pendapat Tenaga Penjual adalah masing-masing tenaga penjual


mengestimasi jumlah masing-masing produk perusahaan yang akan dibeli oleh masing-
masing pembeli yang sudah ada dan calon pembeli.

3.      Pendapat Pakar, Perusahaan juga dapat memperoleh ramalan dari para pakar,
yang mencakup dealer, distributor, pemasok, konsultan pemasaran, dan asosiasi
perdagangan. 
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset
pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah,
perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga
interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan
sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset
pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan
strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang. Riset
pemasaran merupakan sebuah langkah penting yang harus dilakukan oleh perusahaan
untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran.
Riset pemasaran memiliki tiga fungsi utama bagi perusahaan, yaitu : Evaluating,
Understanding, dan predicting. Riset pemasaran dapat diklarifikasikan ke dalam tiga
kelompok berdasarkan tujuannya. Riset pemasaran dapat pula dilakuakan dengan
bentuk kombinasi dari ketiganya. Ketiga jenis riset pemasaran tersebut adalah: Problem
solving research, Controlling Research, Planning research. Riset pemasaran sebagai
perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data sistematis serta temuan yang
relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan. Riset
pemasaran merupakan sebuah riset yang penting dilakukan untuk membantu
perusahaan memahami konsumen dan juga pesaingnya. Riset pemasaran merupakan
riset yang menggunakan metode sistematik serta objektif. langkah-langkah yang biasa
dilakukan dalam riset pemasaran adalah: Mendefinisikan masalah, Alternatif keputusan,
dan Tujuan riset, Menyusun Rencana Riset, Mengumpulkan Informasi, Menganalisis
Informasi, Menyajikan Hasil Temuan, Mengambil Keputusan. Salah satu alasan utama
perusahaan melakukan riset pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar.
Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan pengukuran
ukuran, pertumbuhan, dan potensi laba tiap-tiap peluang pasar. Ramalan penjualan
digunakan oleh departemen keuangan untuk menghimpun yang dibutuhkan untuk
investasi dan operasi; oleh bagian produksi untuk menetapkan tingkat kapasitas dan
produksi; oleh departemen pembelian untuk memperoleh jumlah perlengkapan yang
tepat; dan oleh bagian sumber daya manusia untuk memperkerjakan jumlah pekerja
yang dibutuhkan.

3.2 SARAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, semoga mahasiswa mampu
memahami dalam melaksanakan riset dan meramalkan permintaan Mengingat
persaingan bisnis di era globalisasi ini sangat ketat, kami menyadari pentingnya
informasi dalam segala hal.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.wayankatel.com/2012/09/contoh-membuat-makalah-manajemen-pemasaran-
yang-baikbenar.html#sthash.Jy4OC50T.dpuf
http://www.academia.edu/3705331/Rangkuman_Manajemen_Pemasaran_Philip_Kotler
Kotler, Philip dan Kevin lane keller. Manajemen pemasaran. Ed.13 jil.1 penerbit:
Erlangga.
Ktler, Philip dan Amstrong Gary. Prinsip – prinsip manajemen pemasaran. Ed.12.jil.1
penerbit : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai