Kelompok 2 MD B Ziswaf :
JAKARTA
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................................................ 4
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................... 5
2.1 Sistem Riset Pemasaran...................................................................................................... 5
2.2 Proses Riset Pemasaran ...................................................................................................... 6
2.3 Mengatasi Halangan dalam Penggunaan Riset Pemasaran .................................................. 17
2.4 Mengukur Produktivitas Pemasaran .................................................................................. 18
2.5 Peramalan dan Pengukuran Permintaan ............................................................................ 20
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................... 27
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 28
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses unntuk menciptaka n,
mengkomunikasikan dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubunga n
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingan. Tujuan dari
pemsasran sendiri adalah mengetahui dan memaham pelanggan dengan baik sehingga produk dan
jasa bisa sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri.
Pemasaran yang baik menginginkan pemahaman yang membantu mereka menerjema hka n
kinerja masa lalu dan juga merencanakan kegiatan masa depan. Mereka memerlukan informa s i
yang tepat waktu, akurat dan dapat ditindaklanjuti tentang konsumen, persaingan dan merek
mereka. Mereka juga harus sebaik mungkin membuat keputusan taktis dalam jangka pendek dan
keputusan strategis dalam jangka panjang. Usaha untuk menemukan pandangan konsumen dan
memahami implikasi pemasarannya sering menghasilkan peluncuran produk yang berhasil atau
mendorong pertumbuhan suatu merek.
Sehingga sangatlah penting untuk setiap perusahaan melakukan riset pemasaran dan
meramalkan jumlah permintaan. Dalam makalah ini kami akan membahas bagaiman langkah-
langkah dalam melakukan riset pemasaran dan bagaimana cara meramalkan permintaan itu
sendiri.
1.2 Tujuan Penulisan
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran namun selain itu
penulis memiliki tujuan dengan adanya makalah ini kita semakin mengetahui serta
memahami langkah- langkah dalam melakukan riset pemasaran dan meramalkan permintaan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa langkah-langkah dalam melakukan riset pemasaran & meramalkan permintaan?
2. Apa syarat-syarat riset pemasaran yang baik ?
3. Apa syarat-syarat ukuran yang baik untuk mengukur produktivitas pemasaran?
4. Bagaimana pemasaran dapat menilai tingkat pengembalian dari investasi yang mereka
tanamkan pada pengeluaran pemasaran ?
5. Bagaimana perusahaan dapat mengukur dan meramalkan permintaan secara lebih
akurat?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Manajer Pemasaran sering melaksanakan studi pemsaran formal tentang berbagai masalah
dan peluang tertentu. Mereka dapat meminta survey pasar, uji preferensi produk, peramalan
penjualan berdasarkan wilayah, atau penilaian iklan. Tugas periset pemasaran adalah membuat
pandangan tentang sikap dan perilaku pembelian pelanggan. Pemahaman atau gagasan
pemasaran (Marketing Inside)memberikan informasi diagnostik tentang bagaimana dan
mengapa kita meneliti dan pengaruh tertentu dipasar, dan apa arti hal tersebut bagi pemasar2. Kita
mendefinisikan Riset Pemasaran (Marketing Research) sebagai perancangan, pengumpula n,
analisis dan pelaporan data sistematis serrta temuan yang relevan terhadap situasi
pemasarantertentu yang dihadapi perusahaan.
Kebanyakan perusahaan besar mempunyai departemen Riset Pemasarannya sendiri, yang
sering memainkan peran penting dalam organisasi. Fungsi Riset pasar consumer dan Market
knowledge (CMK) P&G mendedikasikan kelompok CMK yang bekerja untuk bisnis P&G
diseluruh dunia untuk meningkatkan strategi merek dalam pelaksanaan program mereka
sekaligus, demikian pula kelompok CMK korporat yang lebih kecil dan tersentralisasi dan
memfokuskan diri pada beragam masalah besar yang melebihi semua lini bisnis khusus. Riset
pemasaran tidak terbatas hanya pada perusahaan besar dengan anggaran dan departemen riset
pemasaran yang besar. Sering kali pada perusahaan yang jauh lebih kecil, semua orang
menjalankan riset pemasaran termasuk pelanggan.
Perusahaan biasanya menentukan anggaran riset pemasaran sebesar 1% sampai 2% dari
penjualan perusahaan. Persentase besar dari anggaran itu dihabiskan untuk jasa diluar perusahaan.
Perusahaan Riset pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori:
1. Perusahaan riset yang tersindikasi dengan jasa, perusahaan ini mengumpulkan informa s i
konsumen dan perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan. Misalnya: Nielsen
Media Research, SAMI/ Burke.
2. Perusahaan Riset pemasaran sesuai pesanan¾Perusahaan ini dipekerjakan untuk melaksanaka n
proyek khusus. Mereka merancang studi dan melaporkan temuan.
5
3. Perusahaan riset pemasaran spesialis lini¾Perusahaan ini memberikan layanan riset yang
terspesialisasi. Contoh terbaiknya adalah perusahaan layanan lapangan, yang menjual jasa
wawancara dilapangan kepada perusahaan lain.
Perusahan Kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan
riset dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:
1. Melibatkan Mahasiwa atau Profesor untuk merancang dan melaksanakan Proyek¾Perusahaan
seperti American Express, GE, Hilton Hotels, IBM, Mars dan Whirlpool melakukan “pemiliha n
kerumunan” dan mensponsori kompetisi seperti Innovation Challenge,dimana para mahasiswa
MBA terpandai bersaing dalam tim. Imbalan bagi para mahasiswa tersebut adalah pengalama n
dan visibilitas; sedangkan imbalan bagi perusahaan adalah pengetahuan baru untuk
menyelesaikan masalah dengan biaya yang lebih murah daripada menyewa konsultan.
2. Menggunakan internet¾Perusahaan dapat mengumpulkan cukup banyak informasi dengan biaya
yang sangat sedikit dengan mengamati situs Web pesaing, mengamati Ruang Chat, dan menila i
data yang diterbitkan.
3. Memeriksa pesaing¾ Banyak perusahaan kecil mengunjungi pesaing mereka secara rutin. Tom
Coohil, seorang koki yang memiliki dua restoran di Atlanta, memberikan tunjangan uang makan
kepada para manajernya untuk makan diluar dan membawa pulang ide.
Riset pemasaran yang efektif mengiikuti enam langkah yang diperlihatkan dalam peraga
4.1 kita mengilustrasikannya dengan situasi berikut ;
American Airlines (AA) adalah salah satu perusahaan pertama yang memasang telepon di
pesawatnya. Sekarang AA sedang meninjau banyak ide baru, terutama pemberian akomodasi
bagi para penumpang kelas satu pada penerbangan yang sangat jauh, terutama untuk pebisnis
yang membayar tiket berharga mahal untuk penerbangan tersebut. Ide-ide itu di antaranya: (1)
koneksi internet dengan akses terbatas pada halaman Web dan e-mail; (2) 24 saluran TV kabel
satelit; dan (3) 50 sistem audio CD yang memungkinkan setiap penumpang menciptakan susunan
lagu yang sesuai selera pada penerbangannya. Manajer Riset pemasaran ditugasi untuk
menyelidiki bagaimana penilaian penumpang kelas satu tentang pelayanan ini, terutama koneksi
ineternet, dan berapa banyak tambahan uang yang mereka bersedia bayarkan untuk layanan
tersebut.
6
Salah satu sumber memperkirakan pendapatan sebesar $70 miliar dari akses internet dalam
penerbangan sepanjang 10 tahun, jika cukup banyak penumpang kelas satu yang bersedia
membayar $25. Dalam skema ini, AA dapat memulihkan biayanya dalam waktu yang masuk akal.
Penyediaan koneksi internet menuntut maskapai itu mengeluarkan tambahan biaya $90.000
pesawat.
7
Langkah 2: Mengembangkan Rencana Riset
Tahap kedua riset pemasaran adalah dimana kita mengembangkan rencana paling efektif
untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dan berapa biayanya. Misalkan perusahaan
membuat perkiraan sebelumnya bahwa peluncuran layanan internet dalam penerbangan akan
menghasilkan laba jangka panjang sebesar $50.000. Jika manajer percaya bahwa pelaksanaan riset
pemasaran akan menghasilkan penetapan harga dan rencana promosi yang lebih baik serta laba
jangka panjang sebesar $90.000, ia seharusnya bersedia menghabiskan uang sampai $40.000. Jika
riset ini membutuhkan biaya yang lebih besar dari $40.000 riset itu tidak layak dilakukan.
Untuk merancang rencana riset, kita harus mengambil keputusan tentang sumber data
pendekatan riset, instrument riset, rencana pengambilan sampel, dan metode kontrak.
SUMBER DATA
Periset dapat mengumpulkan data sekunder, data primer atau keduanya. Data sekunder adalah
data yang dikumpulkan untuk tujuan lain dan sudah ada disuatu tempat. Data Primer adalah data
baru yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu atau untuk proyek riset tertentu.
Periset biasanya memulai penyelidikan mereka dengan mempelajari beragam data
sekunder yang rendah biayanya dan sudah tersedia, untuk melihat apakah mereka dapat
menyelesaikan sebagian atau seluruh masalah tanpa mengumpulkan data primer yang mahal.
PENDEKATAN RISET
Pemasar mengumpulkan data primer dengan lima cara: melalui observasi, kelompok
focus, survey, data, perilaku dan pengalaman.
a. Riset Observasi
Periset dapat mengumpulkan data baru dengan meneliti pelaku dan setting yang relevan, diam-
diam meneliti ketika mereka berbelanja atau ketika mereka mengkonsumsi produk. Terkadang
mereka melengkapi konsumen dengan penyeranta dan menginstruksikan mereka untuk menulis
apa yang mereka lakukan ketika mereka diminta, atau mereka mengadakan sesi wawancar tidak
resmi disebuah kafe atau bar. Foto juga dapat memeberikan informasi yang kaya akan detail.
b. Riset Etnografi
Adalah pendekatan riset observasi tertentu yang menggunakan konsep dan alat dari ilmu
antropologi dan disiplin ilmu sosial lain untuk memberikan pemahaman mendalam tentang
bagaimana orang hidup dan bekerja. Tujuannya adalah agar periset dapat menyelami kehidupan
seseorang untuk mengungkap keinginan terpendam yang mungkin tidak terungkap dalam bentuk
8
riset lain. Perusahaan-perusahaan seperti IBM, Intel dan Steelcase megandalkan riset etnografi
untuk merancang produk terobosan.
9
Airlines dapat belajar banyak hal berguna tentang penumpangnya dengan menganalisis catatan
pembelian tiket dan perilaku online.
f. Riset Eksperimen
Riset yang paling valid secara ilmiah dalah Riset Eksperimen (Experimental research). Riset ini
dirancang untuk menangkap hubungan sebab akibat dengan menghilangkan berbagai penjelasan
tentang temuan yang diteliti. Jika eksperimen ittu dirancang dan dilaksanakan dengan baik,
manajer riset dan pemasaran bisa 100% mengandalkan kesimpulannya. Eksperimen
membutuhkan pemilihan kelompok subjek yang sesuai , memberikan perlakuan yang berbeda
kepada mereka, mengendalikan variabel-variabel yang tidak relevan, dan memeriksa apakah
perbedaan respons yang diteliti cukup signifikan secara statistic. Jika kita dapat menghilangka n
atau faktor-faktor yang tidak relevan, kita dapat menghubungkan pengaruh yang diteliti dengan
beragam perlakuan atau rangsangan. American Airlines dapat memperkenalkan layanan internet
dalam penerbangan disalah satu penerbangan regularnya dari Chicago ke Tokyo dan mengenaka n
harga $25 pada suatu minggu $15 pada minggu berikutnya. Jika pesawat membawa jumlah
penumpang kelas satu yang hamper sama setiap minggu dan minggu- minggu tertentu tidak
menghasilkan perbedaan, yang menggunakan layanan dengan perbedaan harga yang dikenakan.
INSTRUMEN RISET
Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrument riset utama dalam mengumpulka n
data primer, kuesioner, pengukuran kualitatif dan peralatan teknologi.
a. Kuesioner
Kuesioner (questionnaire) terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada responden.
Berkat fleksibilitasnya, sejauh ini kuesioner menjadi instrument paling umum yang digunaka n
untuk mengumpulkan data primer. Periset harus mengembangkan, menguji dan memila h
kuesioner secara cermat sebelum mengelolanya pada skala besar. Bentuk, kata-kata, dan urutan
pertanyaan akan mempengaruhi respons. Pertanyaan tertutup menspesifikasikan semua
kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang lebih mudah untuk diinterpretasikan dan
dihitung. Pertanyaan terbukamemungkinkan responden untuk menjawab pertanyaan dengan
kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih mengungkapkan cara berfikir seseorang. Pertanyaan
terbuka sangat berguna terutama pada penelitian eksplorasi, dimana para peneliti mencari
pandangan tentang cara orang berfikir dan tidak mencari tahu berapa banyak orang yang berfikir
dengan cara tertentu. Tabel 4.1 menunjukkan contoh dari kedua tipe pertanyaan: lihat juga
“Catatan Pemasaran: Kuesioner dengan jawaban Ya atau Tidak.
10
b. Pengukuran kualitatif
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur pendapat konsumen aren
tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan jawaban mereka terhadap pertanyaan survey.
Secara relatif, teknik riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak
terstruktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons. Keragaman ini hanya
dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.
c. Peralatan Teknologi
Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset pemasaran. Kini teknologi telah berkembang
pesat sehingga pemasaran dapat menggunakan teknologi tersebut dalam melakukan riset
pemasaran.
11
c. Visualisasi
Visualisasi mengharuskan orang-orang menciptakan kolase dari foto-foto atau gambar majalah
untuk menggambarkan persepsi mereka. Teknik ZMET meminta peserta lebih dahulu memilih
minimal 12 gambar dari sumber mereka sendiri (majalah, catalog, album foto keluarga) untuk
mempresentasikan pikiran dan perasaan mereka tentang topik riset. Dalam wawancara satu-satu,
administrator study menggunakan teknik wawancara canggih untuk mengeksplorasi gambar
bersama peserta dan mengungkapkan arti tersembunyi. Terakhir, peserta menggunakan program
computer untuk menciptakan kolase dengan gambar-gambar ini yang mengomunikasikan pikiran
dan perasaan bawah sadar mereka tentang topik tersebut. Dalam salah satu studi ZMET tentang
stoking, beberapa gambar responden memperlihatkan tiang pagar yang terbungkus plastik atau
sabuk baja yang menjerat pohon, menunjukkan bahwa stoking itu ketat dan tidak nyaman. Gambar
lain memperlihatkan bunga-bunga yang menjulang tinggi dalam sebuah vas, menunjukkan bahwa
produk itu membuat wanita merasa kurus, tinggi, dan seksi.
d. Personifikasi merek
Bertanyalah kepada subjek tentang bagaimana tipe orang yang mereka pikirkan ketika merek itu
disebutkan. “Jika merek itu hidup seperti manusia, seperti apakah merek itu, dimana ia akan
tinggal, apa yang akan ia kenakan , siapa yang akan ia ajak bicara jika ia pergi kepesta (dari apa
yang akan dibicarakannya)?”misalnya, merek John Deere mungkin membuat seseorang
memikirkan pria Midwestern yang keras, suka bekerja keras dan dapat dipercaya. Kepribadian
merek menghantarkan gambaran kualitas merek yang lebih manusiawi.
e. Teknik Tangga
Sederet pertanyaan”mengapa” yang semakin spesifik dapat mengungkapkan motivasi konsumen
dan tujuan konsumen yang lebih dalam dan abstrak. Bertanyalah mengapa seseorang
ingin membeli telepon selular Nokia.”Telepon selular Nokia tampak dibuat dengan baik (atribut).
“Mengapa penting bagi anda bahwa telepon itu dibuat dengan baik?”Hal itu menunjukkan bahwa
Nokia dapat diandalkan “(manfaat emosional).”Mengapa Anda harus tersedia bagi mereka setiap
saat?”Saya dapat membantu mereka jika mereka dalam kesulitan “(esensi merek). Merek Nokia
membuat orang ini merasa seperti orang yang berbudi baik, siap membantu orang lain.
13
b. Wawancara telepon
A. Sample probabilitas
Sampel Acak Sederhana (Simple Setiap anggota populasi memiliki kesempatan seleksi
Random Sample) yang sama.
Sampel penilaian (judgeme nt Peneliti memilih anggota populasi yang memiliki prospek
sample) yang baik untuk mendapatkan informasi akurat.
c. Wawancara Pribadi
Wawancara pribadi adalah metode yang paling fleksibel. Pewawancara dapat mengajuka n
banyak pertanyaan dan mencatat observasi ktambahan tentang responde, seperti pakaian dan
bahasa tubuh
d. Wawancara online
Ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk melakukan riset. Sebuah perusahaan dapat
mencantumkan kuesioner dalam situs Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan insentif
untuk menjawabnya, atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang sering
dikunjungi seperti YAHOO!, mengundang orang untuk menjawab beberapa pertanyaan
dan mungkin memenangkan hadiah. Pemasar juga dapat mensponsori ruang chat atau papan
bulletin dan mengajukan pertanyaan dari waktu kewaktu atau mengadakan panel konsumen secara
real-time atau kelompok focus dunia maya. Perusahaan dapat mempelajari orang-orang yang
mengunjungi situsnya dengan melacak bagaimana alur klik mereka melalui situs Web dan beralih
14
kesitus lain. Perusahaan dapat memasang harga yang berbeda, menggunakan kepala berita yang
berbeda dan menawarkan fitur produk yang berbeda pada berbagai situs Web atau pada waktu
yang berbeda untuk mempelajari efektifitas relatif dari penawarannya. Pengujian produk online,
dimana perusahaan memberikan informasi untuk produk baru, juga semakin banyak dan juga
memberikan informasi yang jauh lebih cepat dibandingkan teknik riset pemasaran produk baru
tradisional.
Langkah 3: Mengumpulkan Informasi
Fase pengumpulan data riset pemsaran biasanya adalah fase termahal dan paling cenderung
mengandung kesalahan. Ada empat masalah utama yang timbul dalam survey. Beberapa
responden tidak pernah ada dirumah dan harus dihubungi kembali atau diganti. Responden lain
menolak bekerja sama. Responden lainnya lagi akan memberikan jawaban yang bias atau tidak
jujur. Terakhir, beberapa pewawancara mungkin bias atau tidak jujur.
Metode pengumpulan data maju pesat berkat perkembangan teknologi computer dan
telekomunikasi. Beberapa perusahaan riset telepon melakukan wawancara dari lokasi pusat,
menggunakan pewawancara professional untuk membaca sekumpulan pertanyaan dari monitor
dan mengetikkan jawaban responden kekomputer. Prosedur ini menghiklangkan proses
pengeditan dan pengkodean, mengurangi kesalahan, menghemat waktu, dan menghasilkan semua
statistik yang dibutuhkan. Perusahaan riset lain telah membuat terminal interaktif dipusat-pusat
perbelanjaan, dimana Responden duduk disebuah terminal, membaca pertanyaan dari monitor,
dan mengetikkan jawaban mereka.Salah satu halangan terbesar dalam pengumpulan informa s i
bertaraf internasional adalah perlu tercapainya konsistensi
Langkah 4: Menganalisis Informasi
Satu langkah sebelum langkah terakhir aadalah penyimpulan temuan dengan mentabulas ika n
data dan mengembangkan distribusi frekuensi. Sekarang periset menghitung rata-rata dan
mengukur dispersi variabel-variabel utama dan menerapkan beberapa teknik statistik canggih dan
model keputusan dengan haarapan menemukan temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai
hipotesis dan teori, juga menerapkan analisis sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan
kesimpulan.
Langkah 5: Mempresentasikan temuan
Sebagai langkah terakhir, periset mempresentasikan temuan yang relevan dengan keputusan
pemasaran utama yang dihadapi manajemen. Periset semakindituntut untuk memainkan peran
konsultan yang lebih proaktif dalam menerjemahkan data dan informasi menjadi pandangan dan
rekomendasi. Mereka juga harus mempertimbangkan cara untuk mempresentasikan temuan riset
dalam cara yang sebisa mungkin dapat dipahami dan mendorong.
15
Langkah 6: Mengambil Keputusan
Manajer yang memerintahkan dilakukannya riset harus mempertimbangkan bukti. Jika
kepercayaan mereka terhadap temuan rendah, mereka mungkin memutuskan menolak peluncura n
layanan internet dalam penerbangan. Jika mereka telah terpengaruh untuk meluncurkan layanan.
Temuan itu akan mendorong preferensi mereka. Bahkan, mereka dapat memutuskan untuk
mempelajari masalah ini lebih lanjut dan melakukan lebih banyak riset. Keputusan ada ditangan
mereka, riset yang dilakukan secara cermat memberikan pandangan bagi mereka terhadap
masalah tersebut. Dewasa ini semakin banyak organisasi yang menggunakan sistem dukungan
keputusan pemasaran untuk membantu manajer pemasaran mereka membuat keputusan yang
lebih baik.
16
Periset pemasaran memperlihatkan skeptisisme yang sehat terhadap
asumsi persuasive yang dibuat oleh manajer tentang cara kerja pasar.
6. Skeptisisme yang Mereka waspada terhadap masalah yang disebabkan oleh “mitos
sehat pemasaran”
Riset pemasaran bermanfaat bagi perusahaan yang mensponsor inya
maupun pelanggan perusahaan. Penyalahgunaan riset pemsaran dapat
merugikan atau mengganggu konsumen, meningkatka n
ketidaksukaan pada apa yang dianggap konsumen sebagai serangan
7. Pemasaran etis terhadap privasi mereka atau upaya penjualan terselubung.
Disamping pertumbuhan riset pemasaran yang pesat, banyak perusahaan masih gagal
menggunakan riset pemasaran secara memuaskan atau tepat, untuk beberapa alasan:
a. Konsepsi Sempit tentang Riset
Banyak manajer melihat pemasaran sebagai operasi penemuan fakta. Mereka mengharapka n
periset merancang kuesioner, memilih sampel, mengadakan wawancara, dana melaporkan hasil,
sering tanpa memenerikan definisi seksama tentang masalah. Ketika penemuan fakta tidak
bermanfaat,ide manajemen tentang penggunaan riset pemasaran yang terbatas menjadi lebih kuat.
b. Kaliber periset yang tidak seimbang
Beberapa manajer memandang riset pemasaran tidak lebih dari sekedar kegiatan administrative
dan memperlakukannya seperti itu. Mereka mempekerjakan periset pemasaran yang kurang
kompeten, yang lemah dalam pelatihan, dan rendah kreativitasnyasehingga menyebabkan hasil
yang tidak impresif. Hasil yang mengecewakan mendorong kecurigaan manajemen terhadap riset
pemasaran, dan gaji yang rendah mengakibatkan munculnya masalah dasar.
c. Penentuan kerangka masalah yang buruk
Kegagalan New Coke yang terkenal sebagian besar adalah akibat dari kegagalan menetapkan
masalah riset dengan benar , dari perspektif pemasaran. Isu sebenarnya adalah apa yang dirasakan
konsumen tentang Coca-cola sebagai merek, bukan apa yang mereka rasakan tentang rasa
minumannya semata.
17
d. Temuan yang terlambat dan terkadang salah
Manajer menginginkan hasil yang akurat dan konklusif, mereka mungkin menginginkan hasilnya
besok. Tetapi riset pemasaran yang baik membutuhkan waktu dan uang. manajer akan kecewa
ketika riset pemasaran menelan biaya terlalu besar atau berlangsung terlalu lama.
e. Perbedaaan kepribadian dan presentasional
Perbedaan antara gaya manajer lini dan periset pemasaran sering menghalangi hubungan yang
produktif. Bagi manajer yang menginginkan kekonkretan, kesederhanaan, dan kepastian, laporan
periset pemasaran mungkin tampak abstrak, rumit dan tentatif. Tetapi dalam perusahaan yang
lebih progersif, periset pemasaran dimasukkan sebagai anggota team manajemen produk, dan
pengaruh mereka pada strategi pemasaran pun semakin bertumbuh.
Salah satu tugas terpenting dalam riset pemasaran adalah menilai efisiensi dan efektivitas
kegiatan pemasaran. Kini semakin banyak pemasar yang bertanggung jawab atas investasi mereka
dan harus dapat menjustifikasi pengeluaran pemasaran kepada manajemen senior. Salah satu
survey pada pemasar terkemuka AS mengungkapkan bahwa sekitar setengah pemasar tidak puas
dengan kemampuan mereka mengukur tingkat pengembalian investasi pemasaran mereka. Survey
lain mengungkapkan bahwa 63% manajemen senior tidak puas dengan sistem pengukuran kinerja
pemsaran mereka dan ingin pemasaran dapat memasok perkiraan dampak sebelum dan sesudah
progarn pemasaran dilakukan.
Riset pemasaran dapat membantu pemasar mengatasi kebutuhan akuntabilitas yang semakin
besar ini. Dua pendekatan komplementer untuk mengukur produktivtas pemasaran adalah:
1. Ukuran pemasaran untuk menilai pengaruh pemasaran dan,
2. Pemodelan bauran pemasaran untuk mengestimasi hubungan sebab akibat dan mengukur
bagaimana kegiatan pemasaran mempengaruhi hasil.
Papan kendali (dashboard) pemasaran adalah cara terstruktur untuk mendiseminas ika n
pandangan yang dikumpulkan dari dua pendekatan ini dalam organisasi.
UKURAN PEMASARAN
Pemasar menerapkan beragam ukuran untuk menilai pengaruh pemasaran. Ukuran
pemasaran (marketing metrics) adalah sejumlah ukuran yang membantu pemasar menghitung,
membandingkan dan menerjemahkan kinerja pemasaran mereka. Ukuran pemasaran dapat
18
digunakan oleh manajer merek untuk menjustifikasi dan merancang program pemasaran dana oleh
manajemen senior, untuk memutuskan alokasi keuangan.
Tim Ambler dari London Business School menyarankan bahwa jika perusahaan berfikir
mereka sudah mengukur kinerja pemasaran dengan baik, mereka harus menjawab dengan jujur
lima pertanyaan dibawah ini kepada diri mereka sendiri.
1. Apakah Anda meneliti perilaku konsumen secara rutin (retensi, akuisis i,
penggunaan) dan mengapa konsumen berprilaku seperti itu (kesadaran, kepuasan,
kualitas anggapan)
2. Apakah Anda melaporkan hasil riset ini secara rutin kepada dewan dalam format
yang terintegrasi dengan ukuran pemasaran keuangan?
3. Dalam laporan itu, apakah anda membandingkan hasil dengan tingkat yang telah
diramalkan sebelumnya dalam rencana bisnis?
4. Apakah Anda juga membandingkan hasil tersebut dengan timgkat yang dicapai oleh
pesaing utama anda dengan menggunakan indicator yang sama?
5. Apakah Anda menilai kinerja jangka pendek menurut perubahan dalam asset
berbasis pemasaran anda?
Salah satu alasan utama melakukan riset pemasaran adalah mengidentifikasi peluang pasar.
Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan dan
potensi laba dari masing- masing peluang pasar. Peramalan penjualan digunakan oleh departemen
keuangan untuk meningkatkan kas yang dibutuhkan untuk investasi dan operasi oleh departemen
manufaktur untuk menentukan kapasitas dan tingkat hasil; oleh departemen pembelian untuk
mendapatkan jumlah persediaan yang benar; dan oleh departemen sumber daya manusia untuk
mempekerjakan jumlah pekerja yang diperlukan. Terakhir departemen pemasaran bertanggung
20
jawab untuk menyiapkan peramalan penjualan. Jika peramalannya cukup jauh dari hasil,
perusahaan akan menghadapi kelebihan atau kekurangan persediaan.
a. Permintaan pasar
Langkah pertama pemasar dalam mengevaluasi peluang pasar adalah memperkirakan total
permintaan pasar. Permintaan pasar (market demand) untuk sebuah produk adalah total volume
21
yang akan dibeli oleh kelompok pelanggan tertentu diwilayah geografs tertentu dalam periode
waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dibawah program pemasaran
tertentu. Permintaan pasar bukanlah angka yang pasti, tetapi itu lebih merupakan fungsi kondisi
yang dinyatakan. Untuk alasan ini kita menyebutnya fungsi permintaan pasar.
b. Peramalan pasar
Hanya satu tingkat pengeluaran pemasaran industry yang sebenarnya akan terjadi. Permintaa n
pasar yang berkorespondensi dengan tingkat ini disebut peramalan pasar (market forcast).
c. Potensi pasar
Peramalan pasar memperlihatkan permintaan pasar kynag diduga bukan permintaan pasar yang
maksimum. Untuk permintaan pasar maksimum, kita harus memvisualisasikan tingkat
permintaan psar yang dihasilkan dari tingkat pengeluaran pemasaran industry yang “sangat
tinggi”, suatu batasan dimana peningkatan lebih lanjut dalam usaha pemasaran hanya akan
memberi sedikit pengaruh dalam mendorong permintaan selanjutnya. Potensi pasar (market
potential) adalah batas yang didekati oleh permintaan pasar ketika pengeluaran pemasaran industr i
mendekati tingkat tak terbatas untuk suatu lingkungan pemasaran.
d. Permintaan perusahaan
Permintaan perusahaan (company demand) adalah pangsa permintaan pasar yang diperkirakan
perusahaan pada tingkat alternatif dari usaha pemasaran perusahaan dalam satu periode waktu.
Permintaan perusahaan bergantung pada bagaimana persepsi konsumen terhadap produk, jasa,
harga, dan komunikasi perusahaan relatif terhadap pesaing . jika hal lainnya sama, pangsa pasar
perusahaan akan tergantung pada skala relatif dan efektivitas pengeluaran pasar. Pendiri model
pemasaran telah mengembangkan fungsi respons penjualan untuk mengukur bagaimana penjualan
perusahaan dipengaruhi oleh tingkat pengeluaran pemasa rannya, bauran pemasaran dan
efektivitas pemasaran.
e. Peramalan penjualan perusahaan
Setelah pemasar memperkirakan permintaan perusahaan, tugas mereka selanjutnya adalah
memilih tingkat usaha pemasaran (marketing effort). Peramalan penjualan perusahaan (company
sales forecast) adalah tingkat penjualan perusahaan yang diharapkan berdasarkan rencana
pemasaran terpilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.
Urutan peramalan sampai perencanaan ini berlaku jika “peramalan” diartikan sebagai perkiraan
kegiatan ekonomi nasional, atau jika permintaan perusahaan tidak dapat diperluas. Tetapi urutan
itu tidak berlaku jika permintaan pasar dapat diperluas atau jika”peramalan” diartikan sebagai
perkiraan penjualan perusahaan.
22
Dua konsep lain yang penting adalah konsep berikut. Kuota penjualan (sales quota) adalah tujuan
penjualan yang ditetapkan untuk lini produk, divisi perusahaan, atau perwakilan penjualan. Kuota
penjualan terutama merupakan alat manajerial untuk mendefinisikan dan menstimulasi usaha
pemasaran. Biasanya, kuota penjaualan ditetapkan sedikit lebih tinggi daripada perkiraan
penjualan untuk lebih mendorong usaha tenaga penjualan.
23
a. Metode pembentukkan pasar
Metode pembentukkan pasar (market build-up method) memerlukan identifikasi semua pembeli
potensial disetiap pasar dan memperkirakan pembelian potensial mereka. Metode ini memberika n
hasil akurat jika kita mempunyai daftar semua pembeli potensial dan perkiraan yang baik tentang
apa yang akan dibeli masing- masing pembeli potensial itu, sayangnya potensi ini tidak selalu
mudah dikumpulkan.
Perhatikan perusahaan peralatan mesin yang ingin memperkirakan potensi pasar suatu wilaya h
untuk mesin bubut kayunya didaerah Boston. Langkah pertamanya adalah mengidentifika s i
semua pembeli potensial mesin bubut kayu didaerah tersebut, terutama pabrik yang membentuk
atau menyerut kayu sebagai bagian dari operasi mereka. Perusahaan lalu dapat menyusun daftar
alamat semua pabrik di daerah Boston, kemudian memperkirakan jumlah mesin bubut per seribu
karyawan atau per $1 juta penjualan dalam industri itu.
b. Metode indeks multifaktor
Seperti pemasar bisnis, perusahaan konsumen juga harus memperkirakan potensi pasar suatu
wilayah, tetapi pelanggan perusahaan konsumen terlalu banyak untuk dibuat daftarnya. Metode
yang paling umum digunakan dalam pasar konsumen adalah metode indeks langsung. Sebuah
produsen obat, misalnya mungkin mengasumsikan bahwa potensi pasar untuk obat berhubunga n
langsung dengan ukuran populasi. Jika negara bagian Virginia mempunyai 2,28% populasi AS,
perusahaan dapat mengasumsikan bahwa Virginia akan menjadi pasar bagi 2,28% seluruh obat
yang dijual.
Banyak perusahaan menghitung indeks daerah lain sebagai panduan untuk mengalokas ika n
sumber daya pemasaran. Anggaplah perusahaan obat itu meninjau enam kota yang ada dalam
daftar tabel 4.6. Dua kolom pertama memperlihatkan persentasenya terhadap penjualan merek
dan kategori AS di enam kota ini. Kolom 3 memperlihatkan indeks pengembangan merek
(brand development index-BDI), yaitu indeks penjualan merek terhadap penjualan kategori.
Seattle misalnya , mempunyai angka BDI 114 karena di seattle merek relatif lebih berkembang
dibandingkan kategori. Portland mempunyai BDI 65, yang berarti bahwa merek di Portland relatif
belum berkembang. Biasanya semakin rendah BDI, semakin tinggi pula peluang pasar, dimana
ada ruang untuk menumbuhkan merek.
24
PENJUALAN INDUSTRI DAN PANGSA PASAR
Selain memperkirakan total potensi dan potensi wilayah, perusahaan harus mengeta hui
penjualan industri sebenarnya yang terjadi dipasarnya. Ini berarti perusahaan harus
mengidentifikasikan pesaing dan memperkirakan penjualan mereka.
Asosiasi dagang sering mengumpulkan dan mengumumkan total penjualan industri, meskipun
biasanya tidak menyebutkan penualan perusahaan individu secara terpisah. Namun dengan
informasi ini, setiap perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya sendiri terhadap keseluuha n
industri. Cara lain untuk memperkirakan penjualan adalah membeli laporan dari perusahaan riset
pemasaran yang mengaudit total penjualan dan penjualan merek. Audit ini memungkinka n
perusahaan membandingkan kinerjanya dengan total industri atau dengan pesaing tertentu untuk
melihat apakah perusahaan mendapatkan atau kehilangan pangsanya baik secara keseluruhan atau
beberapa merek saja.
MEMPERKIRAKAN PERMINTAAN MASA DEPAN
Sedikit produk atau jasa yang membiarkan diri mereka sendiri diramalkan dengan mudah
biasanya menikmati tingkat absolut atau tren yang ukup konstan dan persaingan yang tidak ada
(utilitas publik) maupun stabil (oligopoli murni). Disebagian besar pasar, peramalan yang baaik
menjadi faktor kunci keberhasilan.
Suatu perusahaan pada umumnya menyiapkan peramalan ekonomi makro lebih dahulu, lalu
diikuti dengan peramalan industri, kemudian peramalan penjualan perusahaan. Peramalan
ekonomi makro mencakup memproyeksi inflasi, tingkat penganguran, suku bunga, pengeluara n
konsumen, investasi bisnis, pengeluaran pemerintah, ekspor bersih, dan variabel lain. Hasil
akhirnya adalah permalan produk domestik bruto (GNP) yang digunakan perusahaan, beserta
indikator lingkungan lainnya, untuk meramalkan penjualan industri. Perusahaan menurunka n
peramalan penjualannya dengan mengasumsikan bahwa dirinya akan memenangkan pangsa pasar
tertentu.
25
dan menempatkan jawabannya berdasarkan skala probabilitas pembelian (purchase probability
scale):
b. Gabungan Pendapat Tenaga Penjual
Ketika mewawancarai pembeli dianggap metoe yang tidak praktis, perusahaan dapat
meminta wiraniaganya memperkirakan penjualan masa depan mereka. Hanya sedikit perusahaan
yang menggunakan perkiraan tenaga penjualan tanpa membuat beberapa penyesuaian. Wirania ga
bisa saja pesmis atau optimis, mereka mungkin tidak tahu bagaimana rencana pemasaran
perusahaan mereka akan mepengaruhi penjualan masa depan sehingga perusahaan akan
menetapkan kuota penjualan yang rendah. Untuk mendorong perkiraan yang lebih baik,
perusahaan dapat menawarkan insentif atau bantuan, sepeti informasi tentang rencana pemasaran
atau perbandingan peramalan masa lalu dengan penjualan sebenarnya. Peramalan tenaga
penjualan membawa sejumlah manfaat. Wiraniaga mungkin mempunyai pandangan yang lebih
baik terhadap tren yangs edang berkembang dibandingkan dengan kelompok lain dan peramalan
dapat memberikan keyakinan yang lebih besar bagi mereka untuk kuota penjualan mereka dan
lebih banyak insentif untuk mencapainya.
c. Pendapat Ahli
Terkadang perusahaan akan mengundang sekelompok ahli untuk menyiapakn peramalan. Para
ahli itu aka bertukar pandangan dan membuat perkiraan sebagai sebuah kelompok (Metode
Diskusi Kelompok) atau secara perorangan, dimana analis lain dapat menggabungkannya menjadi
satu perkiraan.
d. Analisis Penjualan Masa Lalu
Perusahaan dapat mengembangkan peramalan penjualan berdasarkan penjualan masa lalu.
Analisis deret waktu membagi deret waktu masa lalu menjadi 4 komponen (tren, siklus, musim
dan tak teratur) dan memproyeksikannya ke masa depan. Penghalusan ekponensial,
memproyeksikan penjualan periode berikutnya dengan menggabungkan rata-rata penjualan masa
lalu dengan penjualan terbaru, ini memberikan bobot lebih banyak kepada penjualan terbaru.
Analisis permintaan statistik mengukur dampak sejumlah faktor kausal. Terakhir, analis is
ekonometri membuat sejumlah persamaan yang menggambarkan sistem dan secara statistik
menurunkan parameter berbeda yang membentuk persamaan secara statistik
e. Metode Uji Pasar
Ketika pembeli tidak merencanakan pembelian mereka dengan seksama atau para ahli tidak
tersedia atau tidak dapat diandalkan, uji pasar secara langsung dapat membantu meramalka n
penjualan produk barau atau menetapkan penjualan produk disaluran distribusi atau wilayah baru.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
27
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2010. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi ke tigabelas,
Jakarta: Penerbit Erlangga.
28