Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SWOT DAN BUSINESS MODEL CANVAS DALAM STRATEGI PEMASARAN

PT. KHINGGUAN DI ERA NEW NORMAL

Oleh :
Yoelandy Prayoga Putra
Indriana Kristiawati

STIA Dan Manajemen Kepelabuhan Barunawati Surabaya


Jl. Perak Barat No. 173, Surabaya, Indonesia 60165

Yoelandy26@gmail.com
indriana.k@stiamak.ac.id

ABSTRAK
Strategi pemasaran yaitu sebuah rencana yang telah di tetapkan atau dibuat, dengan tujuan
untuk memperoleh hasil yang optimal. Dengan adanya analisis swot ini lah akan terbentuk pemasaran
yang baik. Selain perencanaan, juga di butuhkan analisis terhadap bisnis yang dijalankan guna untuk
mendukung proses keberhasilan sebuah perencanaan dan analisis yang biasanya sering untuk
digunakan oleh berbagai perusahaan – perusahaan atau badan usaha adalah analisis SWOT. pada
semua pelaku bisnis harus memahami beberapa Bisnis Model sehingga memerlukan sebuah konsep
yang dapat memberikan satu gambaran standar. Salah satunya yaitu model bisnis yang dinilai cukup
efektif yaitu bisnis model kanvas. PT. Khingguan adalah sebuah perusahaan berstandart internasional
yang bergerak dibidang industry makanan, tepatnya di produksi biscuit atau makanan. PT Khingguan
berdiri sejak tahun 1947 di wilayah Singapura.
Terdapat beberapa produkyang telah dihasilkan dan selalu diminati oleh pasar dalam negeri
maupun luar negeri. Pada dasarnya, PT. Khingguan ini adalah distributor pemasok produk – produk
biskuit dan di pasarkan oleh PT. Khongguan. Saat ini Khingguan bukanlah satu – satunya perusahaan
yang bergerak dalam industry makanan. Dengan seiring berkembangnya zaman, tumbuh beberapa
perusahaan sejenis yangbermain di industry yang sama. Strategi sebuah ilmu perencanaan dan juga
penentuan arah terhadap bisnis dalam bidang besar yang berhubungan dengan pelaksanaan gagasan
– gagasan dan eksekusi sebuah aktifitas dalam kurun waktu. Teknik analisis data yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis SWOT dan BMC dengan pendekatan kualitatif, yang
terdiri dari Strenghts, Weakness, Opportunities, Threaths, dan 9 elemen. Analisis SWOT bertujuan
untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), tetapi dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths).

Kata Kunci : Analisis SWOT, Business Model Canvas (BMC), Strategi


1
I. Pendahuluan
Pemasaran disebut salah dari satu kegunaan sebuah perusahaan dan dapat disebut juga sebagai
ujung panah untuk dapat mencapai goal sebuah perusahaan, terkadang pada hakikatnya beberapa
manfaat sebuah perusahaan dapat disebut juga sebuah sistem yang pasti berkaitan, serta saling
memberi pengaruh, serta juga tidak bisa dipisahkan. utamanya pemasaran berdampak pada
perusahaan untuk dapat berhasil di bidang ini dengan cara melakukan beberapa langkah strategis
dalam pemasaran serta distribusi yang seringkali disebut dengan strategi pemasaran. Dalam
menjalankan suatu pemasaran pada era perekonomian yang sangat maju seperti sekarang ini, sebuah
perusahaan dituntut harus mampu menghadapi tantangan serta persaingan yang semakin ketat.
Ditambah lagi Keadaan setelah era pandemic menyongsong era New Normal menimbulkan
persaingan yang ketat antar perusahaan. Semakin pesatnya persaingan di dalam sebuah bisnis
menuntut perusahaan untuk bersaing di dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk mencapai target yang
telah di rencanakan atau di tentukan oleh pihak perusahaan.
Dalam menjalankan sebuah distribusi pada era perekonomian yang sangat kompleks seperti
saat ini, seorang distributor wajib bersiap untuk dihadapkan tantangan serta perseteruan bisnis yang
lebih ketat. situasi ini memunculkan persaingan yang ketat antara distributor, baik faktor pesaing yang
akan lebih bertambah, kapasitas permintaan produk yang pasti semakin meningkat, ataupun
bertambah pesatnya perkembangan dan persaingan pelayanan. Oleh karena itu, sebuah perencaan
bisnis dikatakan sehat, yaitu sesuatu hal yang sangat penting untuk menjalankan keberhasilan sebuah
bisnis yang efisien dan efektif. Selain perencanaan, juga di butuhkan analisis berfokus bisnis yang
dijalankan guna untuk mensuport proses keberhasilan sebuah rancangan dan analisis pada umumnya
sering untuk digunakan oleh berbagai perusahaan – perusahaan atau badan usaha adalah analisis
SWOT. Dengan adanya analisis swot ini lah akan disesuaikan pemasaran yang kompetitif. Pemasaran
dikatakan sebuah usaha diperuntukkan mencukupi kebutuhan pokok konsumen melalui sebuah
produk, dari jasa atau pun barang dan kemudian dipasarkan lalu di beli oleh pihak konsumen yang
memiliki kebutuhan tersebut. Pada saai ini, banyak sekali model - model bisnis yang dipakai oleh
para pembisnis. Dimana model bisnis ini menjadi suatu konsep yang unggul antara konsep-konsep
manajemen. Dikarenakan model bisnis berfokus pada organisasi yang berkembangan dengan sangat
cepat yang berdampak timbul lah model bisnis yang cocok bagi sebuah usaha. Salah satunya yaitu
model bisnis yang dinilai cukup efektif yaitu bisnis model kanvas.
PT. Khingguan adalah sebuah perusahaan berstandart internasional yang bergerak dibidang
industry makanan, tepatnya di produksi biscuit atau makanan. PT Khingguan berdiri sejak tahun 1947
di wilayah Singapura. Terdapat beberapa produk yang telah dihasilkan dan selalu gemari oleh pasar
lokal ataupun internasional luar negeri. Pada dasarnya, PT. Khingguan ini adalah distributor pemasok
produk – produk biskuit dan di pasarkan oleh PT. Khongguan. Saat ini Khingguan bukanlah satu –
satunya perusahaan yang bergerak dalam industry makanan.
1.1 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan BMC di PT Khingguan dalam meningkatkan strategi pemasaran
produk di era new normal ?
2. Bagaimana analisis SWOT dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat pada PT
Khingguan di era new normal ?

1.2 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui penerapan BMC di PT Khingguan dalam strategi pemasaran di era new
normal.
2. Untuk mengetahui analisis SWOT guna menentukan strategi pemasaran yang tepat pada
PT Khingguan di era new normal.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Bagi Penulis :
Dengan memperoleh berbagai informasi, diharapkan penulis dapat menggunakan atau
menerapkan dalam jenjang karirnya. Serta menambah wawasan dan ilmu baru.
2
2. Bagi Perusahaan :
Digunakan untuk bahan pertimbangan dan beberapa masukan bagi PT. Khingguan dalam
melakukan strategi pemasaran yang sesuai pada analisis SWOT dab BMC untuk lebih
memajukan bisnis yang di jalani.
3. Bagi Akademik :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi yang tertarik untuk
meneliti dengan permasalahan pada strategi distribusi dan pemasaran suatu produk.

II. Landasan Teori


2.1 Level atau Tingkatan Strategi
Dalam menyusun strategi menggunakan proses analisis. Dalam menentukan sebuah strategi,
melalui menganalisis situasi memerlukan sebuah komitmen yang sangat kuat dari para manajemen –
manajemen perusahaan. Dalam sebuah organisasi, terdapat berbagai tingkat – tingkat level strategi,
yaitu sebagai berikut :
1. Strategi di tingkat koorporat ( Coorporat Strategy )
Dirumuskan bahwa strategi yang disusun, sebuah pondasi dalam penyusunan – penyusunan
strategi dalam tingkat bawah atau di tingkat unit bisnis dan fungsional.
2. Strategi ditingkat Unit Bisnis ( Strategic Business Units )
Lebih mengarah terhadap pengelolaan sebuah kegiatan – kegiatan dan operasi pada sebuah bisnis
tertentu. Dalam strategi ini, perusahaan setidaknya membutuhkan beberapa kriteria yaitu:
a. Nilai pelanggan
b. Kemampuan daya saing
c. Perkembangan
3. Strategi Fungsional ( Functional Strategic )
Dalam strategi ini bersifat operasional dikarenakan langsung di implementasikan melalui fungsi
– fungsi manajemen yang terdapat di bawah tanggung jawab.

2.2 Konsep – Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran ini memiliki tujuan guna memberikannya kepuasan pada keinginan dan
kebutuhan konsumen atau orientasinya terhadap konsumen. Dapat dikatakan bahwasannya pada
konsep pemasaran ini diperlukan oleh sebuah perusahaan sebagai acuan atau pedoman dalam
usahanya guna mencukupi keinginan atau kebutuhan konsumen. Dalam konsep pemasaran ini,
terdapat lima konsep atau elemen yang di anut oleh perusahaan dalam mengoprasikan suatu
pemasaran yaitu :
1. Konsep produksi dikatakan konsumen akan menggemari produk yang memberikan kualitas yang
unggul.
2. Konsep produk, yaitu konsumen akan menyukai produk yang tersedia secara luas dan rendahnya
harga.
3. Konsep penjualan, yaitu apabila konsumen di biarkan sendiri, maka biasanya konsumen tidak
akan membeli banyak produk di satu perusahaan.
4. Konsep pemasaran, dalam konsep ini merupakan kunci utama untuk mencapai sebuah tujuan
organisasi sebagai penentu kebutuhan dan juga keinginan dari pasar sasaran dan pemberian
kepuasan yang di inginkan dengan lebih efektif dan efisian dari pada competitor.
5. Dalam konsep pemasaran sosial ini, sebuah perusahaan menentukan kebutuhan, keinginan dan
kepentingan pasar guna untuk memberi kepuasan yang di inginkan dari pada kompetitor dengan
cara mempertahankan dan mensejahterakan konsumen.

3
2.3 Business Model Canvas
Business Model Canvas dapat disebut juga representasi visual dari model bisnis yang akan
diterapkan. Model bisnis yaitu suatu model yang mengambarkan dasar pemikiran mengenai
bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, serta menangkap nilai. Aspek internal eksternal
bertemu di bagian value proposition sehingga memunculkan keseimbangan antara tuntutan dan
harapan.
1. Key Partnership adalah kemitraan utama bagi perusahaan untu memasok bahan baku.
2. Key activities adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Key resource adalah sumber daya utama merupakan aset yang didimiliki untuk penawaran
terhadap semua elemen
4. Value proposition adalah memuaskan kebutuhan pelanggan melalui nilai yang dimiliki.
5. Custromer Relationship adalah hungan perusahaam dengan pelanggan
6. Channel adalah proses distribusi ke pelanggan melalui komunikasi, distribusi dan penjualan.
7. Customer segmen adalah pelayanan dari satu atau beberapa segmen pelanggan
8. Cost structure adalah struktur biaya pada perusahaan
9. Revenue Stream adalah arus pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan.

2.4 Penerapan Analisis SWOT


Dalam Langkah – langkah yang dilakukan pada penerapan analisis swot pokok sebuah
pemasaran yang terdiri dari melakukan analisis swot, menyusun sebuah strategi, menentukan tujuan
dan juga sasaran serta melakukan pengendalian. Tujuan pemilikan dari strategi analisis swot ini
adalah untuk menjamin ketetapan pencapaian sebuah sasaran. Dalam hal ini perusahaan akan dapat
terus berkembang dalam menawarkan produk. Kegiatan – kegiatan yang dilakukan dalam
menggunakan analisis SWOT yaitu dengan menganalisa dan mengdiagnosis lingkungan baik internal
maupu eksternal.

2.5 Kerangka berfikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


Sumber: Data Diolah Sendiri
4
III. Metode Penelitian
Jenis penelitian dibawah ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan
kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang didasarkan kepada filsafat
post positivisme. Digunakan dan ditujukan untuk meneliti pada objek alamiyah, (sebagai lawannya
ialah eksperimen) dimana peneliti ialah sebagai instrumen penting, pengumpulan sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik penyatuan data dengan triagulasi (gabungan),
analisis data memiliki sifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan dari
pada genarasi. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
SWOT dan BMC dengan pendekatan kualitatif, Data-data yang didapatkan dalam penelitian ini,
penulis memperoleh dari data primer berwujud hasil wawancara dan angket, dan juga data sekunder
yang berwujud data-data internal PT. Khing guan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
mendeskripsikan beberapa fakta-fakta yang terdapat di lapangan secara sistematis, faktual dan diteliti
setelah itu dianalisa guna ditarik kesimpulan.

3.1 Pengumpulan Data


a. Observasi
Menurut Sugiyono (2017;203) mengemukakan bahwa observasi adalah teknik
pengumpulan data untuk mengamati perilaku manusia, proses kerja, dan gejala-gejala alam,
dan responden. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan langsung untuk
menemukan fakta-fakta di lapangan.
b. Kuesioner
Menurut Sugiyono (2017;199) mengemukakanbahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
c. Dokumentasi
observasi (Arifin 2011)adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
d. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan salah satu hal yang paling penting di dalam pengumpulan
suatu data pada penelitian kualitatif, hal tersebut dilakukan sebelum menyusun catatan
lapangan yang maksimal, peneliti menggunakan abstraksi yang berupa coretan yang
didalamnya berisi beberapa inti dari pengamatan serta hasil wawancara ketika di lapangan.

3.2 Teknik Analisa Data


Analisis data, menurut Patton yaitu suatu proses yang mengatur urutan data, serta
mengkoordinirnya ke dalam suatu pola, kategori, dan suatu uraian dasar. Ia membedakannya dengan
penafsiran, yaitu memiliki arti yang signifikan terhadap analisis, mendeskripsikan pola uraian, serta
mencari hubungann di antara dimensi-dimensi uraian (Moleong, 2002: 103). Analisis data kualitatif
ini dapat juga digambarkan sebagai berikut:

5
Gambar 3.1 Teknik Analisa Data
Sumber: M. B. Milles & Huberman

a. Data Reduction (Reduksi Data)


Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya (Sugiyono,2009). Dalam kegiatan
mereduksi mencakup pemilihan dan pemilihan (pilah-pilih) antara data yang relevan
dan yang tidak relevan dengan tujuan penelitian. Data yang relevan perlu diambil,
sedangkan data yang tidak relevan tidak perlu diambil (Ismail, 2015: 99).
b. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan melalui uraian singkat, bagan
hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Display data mempermudah
dalam memberikan pemahaman mengenai data yang diperoleh dan diolah. Pada
penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan penelitian
kualitatif sehingga display data yang disajikan dalam penelitian ini berbentuk uraian
atau dideskripsikan dengan kalimat (Sugiyono, 2013: 95).
c. Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang kredibel (Moleong, 2002: 46).

3.3 Analisis SWOT


Data yang telah dijadikan satu kemudian akan diolah serta dianalisis secara deskriptif dengan
memakai alat analisis SWOT yang dapat disebut juga analisis kualitatif yang akan dilakukan dengan
cara mengkaji faktor-faktor internal serta eksternal. Analisis SWOT dapat dipergunakan sebagai
sarana mendapatkan pandangan dasar mengenai Strategi yang dibutuhkan di dalam mencapai suatu
tujuan tertentu, di dalam hal ini pengkajian tentang cara-cara apa saja yang bisa digunakan solusi
alternatif dalam memperluas pemberdayaan sumber daya manusia di PT Khingguan.

6
Tabel 3.1 Analisis Strategi SWOT
Sumber: Rangkuti (2008)

3.4 Analisis BMC


Business Model Canvas terbagi business model ada 9 buah komponen utama, dan dipisahkan
lagi mejadi komponen kanan (sisi kreatif) dan kiri (sisi logik). Persis seperti otak manusia. Ke
sembilan komponen yang ada tersebut adalah sebagai berikut, (diurut dari kanan ke kiri). Customer
Segment, Customer Relationship, Customer Channel, Revenue Structure, Value Proposition, Key
Activities, Key Resource, Cost Structure, dan Key Partners.
a. Customer Segment (CS).
Customer Segment atau dapat disebut juga segmen target berati menentukan segmen target
customer mulai dari bisnis yang rencana akan dikembangkan. Posisikan diri terhadap sisi
customer guna Penggunaan Business Model Canvas mengamati apa yang dilihat, di dengar, di
pikirkan serta dilakukan, menjadikan keinginan dan tujuan, rasa takut, dan harapan.
b. Value Proposition (VP)
Value Proposition dapat diartikan membuat perkiraan kebutuhan customer yang telah
diidentifikasi oleh customer segment. didasarkan kebutuhan, setelah itu dapat juga didefinisikan
value (nilai) apa yang telah diberikan supaya mampu mencukupi kebutuhan customer. Value yang
dipenuhi itu akan menjadi nilai inti sebuah kegiatan bisnis.

c. Customer Relationship (CR)


7
Customer Relationship dapat didefinisikan sebuah hubungan antara perusahaan dengan customer.
Beberapa jenis hubungan berawal dari memberikan sebuah bantuan personal perorangan
ditujukan kepada setiap customer, dengan menggunakan manfaat komunitas, ataupun berupa
‘selfservice’, artinya tidak harus berhubungan langsung dengan customer. Utamanya model
bisnis, customer relationships sangat memberikan pengaruh perasaan pelanggan. terdapat
beberapa macam dari customer relationships yang bisa dipadukan dengan customer segments.
d. Channel (CH)
Channel dapat diartikan dengan cara untuk mencapai customer. Channel ini merupakan rute
antara perusahaan dengan customer, bagaimana delivery dari value yang dilakukan akan dapat
sampai ke customer dengan baik.
e. Revenue Stream (RS)
Revenue Stream diartikan sebagai representasi dari rute penerimaan administrasi yang akan
diterima oleh setiap customer segment. disebut menggunakan salah satu cara guna menghasilkan
revenue di setiap customer segment.
f. Key Resource (KR)
Key Resource berarti Sumber Daya paling pertama yang mendefinisikan mengenai suatu asset
paling penting yang dibutuhkan di dalam menciptakan suatu model bisnis kerja. diSetiap suatu
model bisnis membutuhkan sebuah Sumber Daya paling pertama. Sumber Daya paling pertama
akan menolong suatu perusahaan guna menciptakan dan memberi Proposisi Nilai lebih, sampai
ke pasar, serta menjalin hubungan dengan Segmen Pelanggan, dan mendapatkan pendapatan.
g. Key Activities (KA)
Key Activities diartikan pokok sebuah Kegiatan yang mendefinisikan hal yang paling merupakan
perusahaan diwajibkan menciptakan suatu model bisnis. disetiap model bisnis ditemukan
beberapa jumlah sebuah Kegiatan paling utama. Hal ini masuk dalam tindakan yang pokok serta
penting bagi perusahaan oleh karena itu wajib maksimal supaya dapat menghasilkan operasi yang
berhasil.
h. Key Partners (KP)
Key Partners merupakan pokok Kemitraan yang mendefinisikan jaringan menuju ke pemasok
serta rekan yang menciptakan sebuah pekerjaan model bisnis. Perusahaan mempertahankan
kemitraan supaya terdapat berbagai alasan, dan juga kemitraan menjadikan pokok suatu model
bisnis. Perusahaan menciptakan komunitas untuk memanfaatkan suatu model bisnisnya,
meminimalkan resiko, atau mendapatkan sumber daya.
i. Cost Structure
Cost Structure berarti kerangka Biaya yang menyerupai seluruh biaya yang dikeluarkan dalam
pengoprasian suatu model bisnis ini. hal ini mendefinisikan biaya yang besar terdapat antara
biaya-biaya yang akan dikeluarkan guna mendapatkan suatu hasil Value Proposition yang
ditujukan kepada Customer Segments untuk didapat Revenue Stream.

IV. Hasil dan Pembahasan


4.1 Struktur Organisasi
Supaya sebuah organisasi bisa beroperasi dengan lancer baik dan teratur dibutuhkan sebuah
struktur organisasi, struktur organisasi mencitrakan bagaimana fungsi, wewenang, tanggung jawab
serta pembagian tugas antar setiap devisi serta antara atasan dan bawahan.

8
Gambar 4.1 Struktur Perusahaan
Sumber: PT. Khingguan

4.2 Hasil Penelitian


1. Analisis Strategi BMC Pada PT. Khingguan
PT. Khing Guan ini merupakan sebuah usahayang bergerak dalam bidang produksi
makanan yang memproduksi produk sendiri dengan memperhatikan kualitas dan rasa.
Oleh karena itu dalam pembahasan ini, peneliti mengevaluasi produk makanan pada
PT. Khing Guan menggunakan pendekatan yang dilakukan yaitu melalui Business
Model Canvas ( BMC ). Business Model Canvas (BMC) adalah salah satu alat strategi
yang membantu kita untuk melihat lebih akurat model bisnis yang kita jalani,
mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi 9 bidang bangun yang dalam satu lembar
kanvas mencangkup analisis strategi perusahaan secara internal maupun eksternal
perusahaan.

Gambar 4.2 Analisis Strategi BMC


Sumber: rangkuti (2008)
9
Tabel 4.1 Wawancara BMC
Sumber : PT. Khingguan

Tabel 4.2 Tawaran BMC


Sumber : Data Diolah Sendiri

10
2. Analisis Strategi SWOT Pada PT. Khingguan
Analisis ini didasarkan pada logika yang bisa memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan peluang (Opportunities), tetapi secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weaknesses) serta ancaman (threats). Strategi Pemasaran yang Tepat pada PT.
Khingguan berdasarkan Analisis SWOT Segmentation (Segmentasi) Segmentasi yang
telah lama ini diusahakan oleh PT. Khingguan yaitu segmen pasar distributor, hal ini
dapat dilakukan bepondasi pada produk yang di distribusikan oleh PT. Khingguan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT sebelumnya, diketahui bahwa posisi suatu
perusahaan berada pada Growtha Strategy (Tahap Pertumbuhan) dan sangat
memungkinkan sehingga perusahaan untuk melakukan re – segmentasi seperti :
a. Market Development (Pengembangan Pasar)
Pengembangan pasar yang di lakukan oleh PT. Khingguan untuk pasar potensial
terhadap produk yang dihasilkan oleh PT. Khingguan yaitu produksi biscuit. Pasar
potensial tersebut merupakan pasar baru yang memungkinkan PT. Khingguan
untuk memperkenalkan, kemudian menjual dan mendistribusikan produknya
kepada para konsumen. Pasar potensial yang memungkinkan PT. Khingguan
dalam mengembangkan pasarnyadi berbagai Negara dan kota – kota.
b. Product Development (Pengembangan Produk)
Dalam permintaan konsumen yang selalu mengikuti trend atau para pesaing
membuat PT. Khingguan ini di haruskan melakukan inofasi – inofasi
pengembangan produk dan berbagai macam rasa secara terus menerus.
Pengembangan produk dapat dilakukan oleh PT. Khingguan dengan cara
memberikan varian rasa atau pun berbagai macam biscuit.
3. Matrix Swot

Tabel 4.4 Matrix SWOT


Sumber : Data Diolah Sendiri

Factor internal Kekuatan Kelemahan


1) Perusahaan memiliki 1) Kurangnya
modal yang mengadakan event
memadai booth untuk
2) Selain dengan PT mengenalkan pada
Khongguan grup, PT masyarakat luas
Khingguan selaku 2) Kurangnya system
distributor juga digitalisasi dalam
bekerja sama dengan setiap transaksi/
Nissin, Monde, dan pemesanan.
Serena. 3) Dari proses pre order
3) Harga lebih efesien sampai dengan
dibandingkan pengiriman produk
dengan distributor memerlukan jeda
lain. waktu.
4) Produk yang
ditawarkan beraneka
ragam mulai dari
biscuit kalangan
menengah kebawah
hingga kalangan
menengah keatas.

11
SDM yang ahli dalam
bidangnya masing-masing
serta disiplin
Factor eksternal Peluang Ancaman
1) PT Khingguan adalah 1) Pemasaran yang
anak perusahaan dari masih kurang stabil di
PT Khongguan group era covid-19 transisi
berkesempatan besar menuju era new
menguasai pangsa normal.
pasar. 2) Adanya competitor
2) Dengan adanya lain dengan harga
pelayanan dan yang lebih kompetitif
service yang ramah 3) System pengelolaan
serta sopan kepada pre order yang masih
setiap pelanggan manual sehingga
maka peluang rawan terjadi salah
pemasaran yang input barang.
bagus akan sangat kompetitor lain yang lebih
besar. sering mengadakan event
3) Terdapat beberapa di supermarket.
hari besar di negara
Indonesia, dimana
permintaan pasar
akan meningkat pula
bisa menjadi
keuntungan berlipat.
Di era saat ini mayoritas
konsumen lebih memilih
makanan yang cepat saji
dalam kemasan.

4. Strategi Matrix Swot


Matrix SWOT menjelaskan seperti apa pemasaran PT Khingguan yang tepat
berlandaskan kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan disisi lain
terdapat peluang serta ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

Tabel 4.5 Strategi Matrix SWOT


Sumber : Data Diolah Sendiri
Strength Weakness
Opportunities Strategi S-O Strategi W-O
kebutuhan setiap PT Khingguan
konsumen cenderung membutuhkan jeda
berfokus terhadap price pengiriman dari proses pre
atau harga yang lebih order sampai ke
kompetitif, dalam hal ini pengiriman, tetapi
PT Khingguan memiliki perusahaan dapat
kekuatan harga produk mengantisipasi
yang kompetitif serta kekurangan dengan
efesien dibanding dengan memiliki peluang

12
kompetitor lainnya hal ini karyawan-karyawan yang
dimanfaatkan PT disiplin serta yang sangat
Khingguan selaku ramah kepada setiap
distributor untuk pelanggan, sehingga
menguasai pangsa pasar. pelanggan tetap percaya
terhadap PT Khingguan.
Threats Strategi S-T Strategi W-T

Di masa transisi menuju Di era transisi menuju era


era new Normal new normal ini,
permintaan pangsa pasar kompetitor-kompetitor
yang relative belum stabil lain sedang gencar-
karena perekonomian gencarnya untuk
masih belum normal mengadakan event di
seutuhnya dalam hal ini toko-toko atau
PT Khingguan memiliki supermarket, dalam hal ini
berbagai Produk yang PT Khingguan pun juga
ditawarkan beraneka meningkatkan lagi
ragam tidak hanya biscuit promosi-promosi serta
kalangan menengah mengadakan event di toko
keatas saja akan tetapi atau supermarket lainya
perusahaan juga sesuai dengan target PT
meyediakan biscuit Khingguan itu sendiri.
kalangan menengah
kebawah, dengan harga
yang lebih kompetitif.

Berdasarkan analisis SWOT diatas, dapat ditentukan beberapa kemungkinan yang bisa
di ambil oleh PT Khingguan. Dalam hal ini strategi apa dan langkah apa yang dapat
diterapkan atau direalisasikan di dalam memasarkan produk dari PT. Khingguan
antara lain:
1. Mengoptimalkan lagi system digitalisasi didalam setiap proses transaksi
pemasaran mulai dari pre order sampai produk ke tangan customer guna
mempersingkat waktu pengiriman produk.
2. Memaksimalkan marketing produk dengan selalu mempromosikan atau
mengadakan event-event di toko atau supermarket yang ditujukan guna
meningkatkan atusias customer terhadap pemasaran PT Khingguan.
3. Mengadakan pelatihan untuk setiap karyawan guna meningkatkan serta
mempertahankan kedisiplinan dan standar pelayanan PT Khingguan kepada
customer.
4. Mempertahankan harga yang kompetitif guna meningkatkan daya beli customer
serta persaingan antar kompetitor.

13
V. Penutup
Didalam bab ini berisi kesimpulan dari data-data yang diperoleh oleh peneliti serta saran dalam
garis besar dalam hasil penelitian. Isi dari bab ini adalah bagian terakhir dari sebuah penelitian yang
telah dilakukan analisis data yang kemudian disimpulkan setelah itu selanjutnya digunakan guna
memberikan saran yang ditujukan untuk perubahan yang lebih baik.
a. Kesimpulan
Dari penelitian serta analisis yang telah dilaksanakan oleh peneliti dan kemudian mendapatkan
data-data melalui proses wawancara, observasi serta pengamatan yang kemudian diperoleh
sebuah hasil yang telah dibahas menggunakan sebuah analisis model bisnis PT. Khingguan yang
memanfaatkan dengan menggunakan pendekatan Business Model Canvas dan juga menggunakan
pendekatan metode analisis SWOT, maka dari itu peneliti akan menarik kesimpulan diantaranya
yaitu sebagai berikut:
1. Dilihat dari hasil analisis SWOT, dapat disimpulkan bahwa kekuatan PT. Khinggguan yang
dimiliki di dalam menghadapi persaingan pangsa pasar dengan kompetitor yaitu terdapat pada
modal yang memadai serta harga yang kompetitif dan juga bentuk pelayanan dari karyawan
yang SDM kompeten di bidang masing-masing disisi lain PT. Khingguan juga mempunyai
berbagai varian biskuit mulai dari kalangan menengah kebawah samapi kalangan menengah
keatas. Untuk hubungan kerja di lingkungan PT Khingguan bersifat kekeluargaan dan titdak
ada gep antara bawahan dan juga atasan, yang berdampak terjalinnya kerjasama yang baik
antara atasan dengan bawahan, kerja yang dihasilkan akan lebih optimal. Akan tetapi PT.
Khingguan juga memiliki kelemahan yang terletak pada penggunaan sistem manual dalam
tiap proses pemassaran serta kurangnya system digitalisasi dalam proses transaksi mulai dari
pembuatan surat pree order, pembayaran manual melalui sales yang menangih ke
supermarket-supermarket, disisi lain PT. Khingguan juga memiliki kelemahan atas dampak
yang ditimbulkan dari kurangnya system digitalisasi yaitu proses pengiriman produk atau
barang memerlukan jeda waktu, jadi barang yang dipesan melalui pre order tidak dapat
langsung terkirim ke customer akan tetapi menunggu penginputan manual dulu melalui sales
dan setelah itu barang atau produk bisa dikirimkan ke customer. Namun untuk menanggulinya
PT. Khingguan dalam hal ini juga memanfaatkan peluang yang ada adalah dengan
mengunggulkan adanya pelayanan serta service yang ramah dan sopan kepada setiap
pelanggan yang meningkatkan peluang pemasaran yang bagus sangat besar, disisi lain
Terdapat beberapa hari besar di negara Indonesia, dimana permintaan pasar akan meningkat
pula bisa menjadi keuntungan berlipatdan juga Di era saat ini mayoritas konsumen lebih
memilih makanan yang cepat saji dalam kemasan. Sedangkan PT. Khingguan juga memiliki
ancaman dari Pemasaran yang masih kurang stabil di era covid-19 transisi menuju era new
normal masih rentan mengalami naik turun untuk pemasarannya, disisi lain System
pengelolaan pre order yang masih manual sehingga rawan terjadi salah input barang.
2. PT. Khingguan sebelumnya belum pernah merumuskan Business Model Canvas di dalam
kegiatan operasional bisnisnya. Hasil penelitian serta pemetaan tentang kondisi PT.
Khingguan pada era saat ini ditemui bahwa sudah mencakup seluruh elemen yang terdapat
pada Business Model Canvas. Dari penelitian melalui pendekatan Business Model Canvas
dan analisis SWOT diharapkan memberikan rekomendasi perbaikan pada berbagai elemen
kunci Business Model Canvas guna meningkatkan daya saing pemasaran perusahaan.
3. Hasil perbaikan pada tiap elemen Business Model Canvas yaitu sebagai berikut:
a) Customer segments: dengan perbaikannya yaitu menambahkan serta menjadikan toko-
toko grosir rumahan sebagai segmen pasar barunya.
b) Value propositions: menambah value propositions dengan memberikan jaminan
pergantian produk jika terjadi kerusakan kemasan dalam proses pengiriman.

14
c) Channels: Perbaikan yang dilakukan mencakup penambahan situs ollshop guna
memberikan kemudahan masyarakat dalam memesan produk serta meningkatkan lagi
pemanfaatan media social.
d) Revenue streams: perbaikan revenue streams yang sebelumnya hanya menjumpai setiap
took atau outlet disini ditambhkan lagi penjualan via website resmi aau via online
menggunakan pembayaran E-money.
e) Key partnerships: perbaikan yaitu dengan menjangkau toko-toko grosir rumahan, serta
dengan pelaku usaha lain.

b. Saran
Memaksimalkan marketing produk dengan selalu mempromosikan produk yang ditujukan guna
meningkatkan atusias customer terhadap pemasaran PT Khingguan, misalnya dengan
menggunakan strategi event marketing dimana perusahaan mengadakan sebuah pameran atau
event booth di beberapa supermarket yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk yang
dimiliki ataupun produk baru sebuah perusahaan dimana, di Era New Normal ini sudah
melonggarkan peraturan-peraturan tentang berkerumun, yang menguntungkan PT Khingguan jika
mengadakan event booth dikarenakan kegiatan masyarakat sudah mulai kembali normal dalam
kegiatan sehari-hari salah satu contohnya kegiatan berbelanja ke supermarket, sehingga hal itu
adalah peluang besar bagi PT Khingguan dalam mempromosikan produknya ke pangsa pasar.

DAFTAR REFERENSI

Tinambunan, S. R. (2016). Analisa Strategi Pengembangan Model Bisnis. Surabaya: PT. Gramedia
Asri Media [tesis]

ktapriandi, P., & & Parkha. (2017). Analisis pengembangan model bisnis pada industri animasi
menggunakan business model canvas yang terbatasi biaya. A, 23(23(3), .), 195–210.

_Hidayati, Fauziah. PENERAPAN ANALISIS SWOT DALAM STRATEGI PEMASARAN PADA


PT. ARMA ANUGERAH ABADI MEDAN. (Skripsi Progam S1 - 2018)

-Journal (Strategi manajemen sekolah) – Sesra Budiono – Sekolah tinggi agama islam -Pasaman Barat
2019 (diakses tgl 26/4/22)

_Alyah Arfianti. Analisis SWOT Dalam Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Trimega Syariah Kantor
Cabang Makassar. Skripsi Progam S1 – 2017

Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.


_Alexander Osterwalder & Yves Pigneur. Business Model Generation. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2012.

Moleong. (2017). Metode Penelitian Kualitatif (36th ed.). Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset.

Suharti. (2015). Penerapan Business Model Canvas Pada Perumahan Galaxy Regency Malang PT.
Sarana Hijrah Kamulyan. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang

Amanullah, A., Aziz, N., Hadi, F., Ibrahim, J. (2015). Comparison of Business Model Canvas (BMC)
Among the Three Consultant Companies. International Journal of Computer Science and
Information Technology Research. Vol 3. Issue 2: Department of Information Systems, Kulliyyah
of Information and Communication Technology, International Islamic University Malaysia.

15

Anda mungkin juga menyukai