Oleh
LAMBOK MARIA HUTABARAT
H24102002
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ABSTRAK
Lambok Maria Hutabarat. H24102002. Analisis Bauran Pemasaran Restoran
Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor). Di bawah bimbingan
Abdul Kohar Irwanto
Kendala utama yang dihadapi oleh restoran Pizza Hut Padjajaran adalah
tingginya tingkat persaingan dalam industri pengadaan pangan melalui restoran
waralaba, khususnya di Kota Bogor. Persaingan yang dihadapi terutama berasal
dari keberadaan restoran-restoran waralaba lainnya yang berlokasi tidak begitu
jauh dari restoran Pizza Hut Padjajaran. Kondisi ini membuat kemampuan
restoran Pizza Hut dalam merebut pangsa pasar perlu ditingkatkan. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan bauran pemasaran perusahaan; (2) Menentukan prioritas
bauran pemasaran perusahaan; dan (3) Merekomendasikan bauran pemasaran
untuk diterapkan oleh perusahaan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner
oleh responden terpilih yang terdiri dari pihak manajemen dan shift leader
restoran pizza. Data sekunder diperoleh dari dokumen bisnis perusahaan (berupa
laporan keuangan, daftar menu, dan sejarah perusahaan) dan internet. Analisis
menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan bantuan program Expert
Choice 2000 Trial Version serta program Microsoft Excel.
Penyusunan hirarki bauran strategi pemasaran terdiri dari hirarki bauran
promosi, penetapan bauran harga, bauran lini produk, bauran distribusi, dan
bauran sumber daya manusia. Faktor yang paling penting untuk dipertimbangkan
dalam pengembangan bauran strategi pemasaran restoran Pizza Hut adalah sikap
konsumen, yaitu tentang bagaimana konsumen bereaksi terhadap produk dan
bagaimana konsumen memperoleh kepuasan akan nilai yang diharapkan dari
produk. Penilaian bobot dan prioritas bauran strategi pemasaran menunjukkan
bahwa prioritas pertama adalah bauran produk dengan bobot 0,4188, prioritas
kedua adalah bauran SDM dengan bobot 0,3202, prioritas ketiga adalah bauran
distribusi dengan bobot 0,1267, prioritas keempat adalah bauran promosi dengan
bobot 0,0774, dan prioritas kelima adalah bauran harga dengan bobot 0,0640.
Prioritas bauran pertama bagi restoran Pizza Hut adalah bauran produk.
Maka restoran pizza lebih memprioritaskan pengembangan usahanya lewat
pengembangan produk jasanya, baik dengan mengembangkan produk nyata
(tangible product) lewat makanan yang disajikan, maupun dengan
mengembangkan produk tidak nyata (intangible product) lewat orang atau SDM
yang memberikan pelayanan. Diharapkan dengan keberhasilan dalam memberikan
produk terbaik dan pelayanan lewat SDM yang terlatih maka restoran mampu
meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Prioritas utama pengembangan bauran produk adalah perentangan lini
produk (bobot 0,7215) dengan cara menganekaragamkan produk dalam hal
ukuran, harga, serta variasi jenis dan rasa. Komposisi dasar pizza seperti roti dan
saus asli pizza tetap dipertahankan agar tidak menghilangkan keasliannya, yang
perlu direntangkan adalah tambahan variasi topping pizza, sehingga bisa
menambah variasi dari jenis dan rasa pizza, agar pelanggan memiliki peluang
yang lebih luas untuk bisa melakukan pemilihan produk yang sesuai dengan
seleranya.
ANALISIS BAURAN PEMASARAN RESTORAN PIZZA
(STUDI KASUS DI PIZZA HUT, PADJAJARAN 29, BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
LAMBOK MARIA HUTABARAT
H24102002
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
LAMBOK MARIA HUTABARAT
H24102002
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus
yang selalu baik dan penuh kasih setia menyertai penulis dalam melakukan
penelitian, sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Bauran
Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor)” ini
dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,
Institut Pertanian Bogor.
Penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak dan Mama yang terus memberi semangat lewat dukungan, kasih
sayang, doa dan materi, juga Abang Heston dan Adik Jonathan yang selalu
menyemangati, serta dukungan dari seluruh keluarga.
2. Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, MSc sebagai dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, bimbingan, saran,
arahan dan motivasi bagi penulis.
3. Ir. Budi Purwanto, ME dan Erlin Trisyulianti, S.TP., M.Si atas
kebersediaannya untuk meluangkan waktu sebagai dosen penguji.
4. Seluruh staf dan karyawan Restoran Pizza Hut Padjajaran 29 Bogor yang
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan informasi yang dibutuhkan
bagi penelitian ini.
5. Seluruh staf pengajar dan tata usaha di Departemen Manajemen FEM IPB.
6. Teman-teman Manajemen, teman-teman di KPA, teman-teman PMK, teman-
teman sekosan, sahabat-sahabat setiaku (Evi, Angel, Dessy, Elsa) dan yang
terkasih Leo atas segala dukungan moril yang diberikan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun diperlukan untuk membuat skripsi ini
menjadi lebih baik. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, Mei 2006
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 2
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 3
v
4.2.4. Proses Produksi (Production Process) ................................. 29
4.2.5. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) ........ 30
4.2.6. Orang (People) ..................................................................... 30
4.2.7. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education) ............... 32
4.2.8. Harga dan Biaya Jasa Lainnya (Price and Other Costs) ...... 33
4.3. Analisis Lingkungan Internal .......................................................... 34
4.3.1. Aspek Pasar dan Pemasaran ................................................. 34
4.3.2. Aspek Manajemen ................................................................ 35
4.3.3. Aspek Sumber Daya Manusia .............................................. 36
4.3.4. Aspek Keuangan .................................................................. 38
4.3.5. Aspek Operasional ............................................................... 39
4.4. Analisis Lingkungan Jauh ............................................................... 40
4.4.1. Lingkungan Sosial Budaya ................................................... 40
4.4.2. Lingkungan Ekonomi ........................................................... 41
4.4.3. Lingkungan Alam ................................................................ 42
4.4.4. Lingkungan Teknologi ......................................................... 42
4.4.5. Lingkungan Politik dan Hukum ........................................... 42
4.5. Analisis Lingkungan Industri .......................................................... 43
4.5.1. Aspek Hambatan Masuk ...................................................... 43
4.5.2. Aspek Daya Tawar Pemasok ............................................... 43
4.5.3. Aspek Daya Tawar Pembeli ................................................. 44
4.5.4. Aspek Ketersediaan Barang Substitusi ................................ 44
4.5.5. Aspek Persaingan dalam Industri ......................................... 45
4.6. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman ........... 46
4.7. Konstruksi Hirarki ........................................................................... 48
4.7.1. Segmen, Target dan Pemosisian Perusahaaan ..................... 48
4.7.2. Pengembangan Strategi Pemasaran ...................................... 50
4.7.3. Bauran Promosi .................................................................... 52
4.7.4. Penetapan Bauran Harga ...................................................... 55
4.7.5. Bauran Lini Produk .............................................................. 57
4.7.6. Bauran Distribusi ................................................................. 58
4.7.7. Bauran Sumber Daya Manusia (SDM) ................................ 59
4.8. Analisis Prioritas ............................................................................. 61
4.8.1. Segmen, Target dan Pemosisian Perusahaan ....................... 61
4.8.2. Strategi Pemasaran ............................................................... 63
4.8.3. Bauran Promosi .................................................................... 66
4.8.4. Penetapan Bauran Harga ...................................................... 70
4.8.5. Bauran Lini Produk .............................................................. 74
4.8.6. Bauran Distribusi ................................................................. 76
4.8.7. Bauran Sumber Daya Manusia (SDM) ................................ 78
vi
DAFTAR TABEL
No. Halaman
1. Nilai Skala Banding Berpasangan ............................................................ 18
2. Nilai Indeks Acak (RI) Matriks Berorde 2 s.d. 10 ................................... 21
3. Pembagian shift kerja karyawan restoran Pizza Hut Padjajaran .............. 37
4. Persentase Perubahan Nilai Penjualan Bersih restoran Pizza Hut
Padjajaran Bogor, tahun 2001-2005 ......................................................... 38
5. Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, dan Luas Wilayah (km2) di Kota
Bogor, Tahun 2004 .................................................................................. 40
6. Perkembangan Inflasi Nasional ................................................................ 41
7. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi pemosisian ............. 62
8. Bobot dan prioritas alternatif-alternatif strategi pemosisian .................... 63
9. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi pemasaran .............. 64
10. Bobot dan prioritas tujuan dari strategi pemasaran .................................. 65
11. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria bauran strategi pemasaran ............... 66
12. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun bauran promosi ................... 67
13. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria bauran promosi ............................... 68
14. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) periklanan ................................. 68
15. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) komunikasi pribadi ................... 69
16. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) promosi penjualan .................... 69
17. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) hubungan masyarakat ............... 70
18. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun penetapan bauran harga ...... 71
19. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria penetapan bauran harga .................. 72
20. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) harga mengurangi
ketidakpastian ........................................................................................... 73
21. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) harga berdasarkan hubungan
dengan pelanggan ..................................................................................... 74
22. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun bauran lini produk ............... 74
23. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria bauran lini produk ........................... 75
24. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun bauran distribusi .................. 76
25. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria bauran distribusi .............................. 77
26. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun bauran SDM ........................ 78
27. Bobot dan prioritas kriteria-kriteria bauran SDM .................................... 79
28. Rekapitulasi Hasil Pengolahan PHA ........................................................ 80
vii
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
1. Kerangka pemikiran penelitian ................................................................ 12
2. Alur pikir penelitian ................................................................................. 13
3. Model struktur hirarki .............................................................................. 16
4. Matriks pendapat individu ........................................................................ 18
5. Matriks pendapat gabungan ..................................................................... 19
6. Diagram alir proses hirarki analitik (PHA) .............................................. 23
7. Struktur organisasi Pizza Hut ................................................................... 25
8. Hirarki strategi pemosisian produk .......................................................... 50
9. Hirarki strategi pemasaran ....................................................................... 51
10. Hirarki bauran promosi ............................................................................ 53
11. Hirarki penetapan bauran harga ............................................................... 56
12. Hirarki bauran lini produk ........................................................................ 57
13. Hirarki bauran distribusi .......................................................................... 59
14. Hirarki bauran sumber daya manusia ....................................................... 61
15. Diagram bobot kriteria-kriteria bauran strategi pemasaran ..................... 66
16. Diagram bobot kriteria-kriteria bauran produk ........................................ 75
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
1. Sejarah Perusahaan .................................................................................. 87
2. Daftar Menu Pizza Hut (April, 2006) ...................................................... 88
3. Kuisioner Penelitian ................................................................................. 92
4. Hasil Pengisian Kuisioner ........................................................................ 110
ix
I. PENDAHULUAN
semakin ketat dalam industri penyediaan pangan dari berbagai jenis restoran
waralaba lain dengan produk yang berbeda-beda. Pizza Hut memerlukan strategi
pemasaran terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Oleh
karena itu, diperlukan suatu studi yang mampu mempelajari dan menganalisis
bauran pemasaran restoran pizza dalam strategi pemasaran restoran Pizza Hut
untuk menghasilkan bauran pemasaran yang paling efektif untuk diterapkan oleh
Pizza Hut dalam mengembangkan usahanya.
Bauran pemasaran jasa dikemas dalam suatu model 8P oleh Lovelock dan
Wright. Model 8P manajemen jasa terpadu (Lovelock dan Wright, 2005) terdiri
dari:
1. Elemen produk (product): semua komponen kinerja jasa yang menciptakan
nilai bagi pelanggan.
2. Tempat dan waktu (place and time): keputusan manajemen tentang kapan,
dimana, dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.
3. Proses (process): metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu
yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan
yang telah diterapkan.
4. Produktivitas (productivity): seberapa efisien perubahan input jasa menjadi
ouput yang menambah nilai bagi pelanggan.
5. Orang (people): karyawan yang terlibat dalam proses produksi.
6. Promosi dan edukasi (promotion and education): semua aktivitas dan alat yang
menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi
pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.
7. Bukti fisik (phisycal evidence): petunjuk visual atau berwujud lainnya yang
memberi bukti atas kualitas jasa.
8. Harga dan biaya jasa lainnya (price and costs): pengeluaran uang, waktu dan
usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.
2.2. Jasa
Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak
lainnya yang walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,
kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan atas
faktor-faktor produksi (Lovelock dan Wright, 1999). Jasa mempunyai
karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan barang (Tjiptono, 2000),
yaitu :
1. Intangibility
Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau
didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua
pengertian :
6
2.4. Restoran
Asal kata restoran adalah ‘restaurer’ dari bahasa Perancis yang memiliki arti
“tempat menyediakan makanan”. Ragam makanan yang lengkap biasanya
mencakup makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup atau
pencuci mulut. Jika dibandingkan dengan makna aslinya maka restoran adalah
tempat yang menyediakan ragam makanan dengan lengkap, mulai dari makanan
pembuka, makanan utama, dan makanan penutup (pencuci mulut).
2.5. Pizza
Pizza merupakan makanan yang berasal dari Italia. Pizza merupakan roti
yang berbentuk bulat datar dengan tambahan topping di atasnya. Topping
merupakan campuran dari saus dan bahan lain seperti daging, makanan laut
ataupun sayuran, ditambah dengan keju.
Roti untuk pizza dibuat dengan cara mencampur tepung terigu, ragi, air,
garam, dan minyak. Setelah dicampur dan diuleni, maka adonan harus didiamkan
terlebih dahulu. Pada saat ini, terjadilah proses peragian sehingga adonan
mengembang. Sedangkan keju untuk pizza merupakan keju khusus yakni keju
mozarella yang terbuat dari susu kerbau. Keju jenis ini merupakan keju yang
lembut, yang dapat meleleh dengan cepat. Biasanya pada saat pembakaran keju ini
akan meleleh dalam waktu lebih kurang lima menit.
Dewasa ini pizza sudah menyebar ke berbagai negara, sehingga setiap negara
mempunyai gaya atau ciri pizza tersendiri yang biasanya disesuaikan dengan
selera rasa umum pada masyarakat setempat.
9
PIZZA HUT
Kegiatan Pemasaran
Kriteria Bauran
Pemasaran
Rekomendasi Bauran
Pemasaran
mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-
sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub sistem
tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku
dan akhirnya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario. Tidak ada aturan
khusus dalam menyusun model dari suatu sistem, juga tidak terdapat batasan
tertentu mengenai jumlah tingkatan struktur keputusan yang terstarifikasi, dan
elemen pada setiap tingkat keputusan. Abstraksi dari sebuah struktur hirarki
dapat dilihat sebagai berikut :
Tingkat 1 G
Fokus
Tingkat 2 F1 F2 F3 Fn
Faktor
Tingkat 3 A1 A2 A3 An
Pelaku
Tingkat 4 O1 O2 O3 On
Tujuan
Tingkat 5 S1 S2 S3 Sn
Skenario
Penyusunan hirarki ini berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil. Pada
tingkat puncak, hirarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut dengan
fokus, yaitu sasaran keseluruhan yang bersifat luas. Tingkat berikut di
bawahnya dapat terdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok
homogen, agar dapat dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada
tingkat sebelumnya.
3. Menyusun matriks banding berpasangan.
Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hirarki, yang merupakan
dasar untuk melakukan pembandingan berpasangan antar elemen yang terkait
17
X A1 A2 A3 ... An
A1 a11 a12 a13 ... a1n
A2 a21 a22 a23 ... a2n
A3 a31 a32 a33 ... a3n
... ... ... ... ... ...
An an1 an2 an3 ... ann
Matriks Pendapat Gabungan adalah susunan matriks baru yang elemen (gij)
berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio
inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10%, dan setiap elemen pada
baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak
terjadi konflik. Matriks Pendapat Gabungan dapat dilihat pada Gambar 5.
X G1 G2 G3 ... Gn
G1 g11 g12 g13 ... G1n
G2 g21 g22 g23 ... G2n
G3 g31 g32 g33 ... G3n
... ... ... ... ... ...
Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn
∏
k =1
= perkalian dari elemen k = 1 sampai k = m
m = akar pangkat m
∑ ∏i=1
n
k =1
a ij
1 n
λmaks = ∑ vbi ............................(6) untuk i = 1, 2, 3, ... n
n i=k
• Perhitungan Indeks Inkonsistensi (CI) dengan rumus :
λ maks − n
CI = ..................................(7)
n −1
21
Dimana : CHij (t; i-1) = nilai prioritas elemen ke-i terhadap elemen ke-t
pada tingkat di atasnya (i-1), yang diperoleh dari
hasil pengolahan horizontal.
VWt (i-1) = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke
(i-t) terhadap sasaran utama, yang diperoleh dari
hasil perhitungan horizontal.
8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki.
Pada pengisian judgement pada tahap Matriks Perbandingan Berpasangan
(MPB) terdapat kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam
membandingkan elemen satu dengan elemen yang lainnya, sehingga
diperlukan suatu uji konsistensi. Dalam PHA penyimpangan diperbolehkan
dengan toleransi Rasio Inkonsistensi di bawah 10 %. Langkah ini dilakukan
dengan mengalihkan setiap indeks konsistensi dengan prioritas-prioritas
kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi
dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang
sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang
baik, rasio inkonsistensi harus bernilai kurang dari atau sama denga 10 persen.
Rasio Inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan
menggunakan program komputer Expert Choice 2000 Trial Versio. Jika Rasio
Inkonsistensi mempunyai nilai yang lebih besar dari 10 persen, maka mutu
informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki, antara lain dengan
memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang
kuisioner dan dengan lebih mengarahkan responden yang mengisi kuisioner.
Diagram alir Proses Hirarki Analitik (PHA) dapat dilihat pada Gambar 6.
23
MULAI
Penyusunan
Hirarki
Pengolahan Horizontal
Revisi TIDAK CI : CR
Pendapat memenuhi?
YA
Pengolahan
Vertikal
Vektor Prioritas
Sistem
SELESAI
Presiden Direktur
nyaman. Counter salad dan sup berada di dekat pintu masuk, sehingga
semua tamu bisa melihat saat memasuki restoran.
b. Area servis terdiri dari beverage section (tempat dispenser semua jenis
minuman, gelas, blender, dan freezer untuk es krim, buah bahan juice,
minuman botol dan minuman kaleng), front counter (tempat mesin
register pesanan), pick upcounter (tempat mengambil produk makanan
dan minuman yang sudah jadi), dan counter area (tempat
pembayaran).
c. Area kitchen merupakan area pengelolaan produk, mulai dari
penyediaan bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan
baku, pembuatan dough pizza, pemanggangan, juga termasuk tempat
pencucian piring dan perkakas lainnya.
Waktu penyampaian produk kepada pelanggan yang sesuai dengan
standar untuk Pizza Hut adalah maksimal 15 menit untuk pizza, 10 menit
untuk pasta dan nasi, dan 2 menit untuk minuman. Namun yang sering
terjadi adalah produk keluar lebih dari waktu standar tersebut, terutama
saat restoran sedang padat pelanggan, sehingga banyak pelanggan yang
mengeluh karena tidak sabar. Hal ini disebabkan karena kurangnya
karyawan dan kapasitas mesin pemanggang yang terbatas.
4.2.4. Proses Produksi (Production Process)
Setelah pelanggan melakukan pemesanan, server segera menginput
daftar pesanan ke komputer yang telah diprogram khusus, kemudian print
out pesanan tersebut otomatis akan keluar di mesin printer kitchen dan
bar. Cooker segera membuat produk sesuai pesanan. Untuk produk pizza,
roti, ayam, lasagna, sup pustry, dimasak dalam mesin pemanggang yang
berjalan secara otomatis. Saat produk sudah keluar dari mesin
pemanggang berarti produk sudah masak, kemudian disajikan dan
diletakkan di pick up counter agar diambil oleh server untuk disampaikan
kepada pelanggan. Untuk produk pasta dimasak dengan kompor gas,
disajikan di piring kemudian diletakkan di pick up counter. Demikian
juga dengan bar man membuat minuman sesuai pesanan, kemudian
diletakkan di pick up counter.
30
orang server, 14 orang cooker, 3 orang bar man, 3 orang steward, 2 orang
order taker, dan 8 orang delivery man.
Karyawan dibedakan menjadi karyawan fulltimer, karyawan
kontrak, dan karyawan partimer. Untuk karyawan dibedakan berdasarkan
golongan, mulai dari golongan I, II, III, IV, V, VA dan VB. Pembayaran
gaji untuk karyawan fulltimer dikirimkan lewat rekening tabungan setiap
akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan golongan masing-masing.
Pembayaran gaji untuk karyawan kontrak dikirimkan lewat rekening
tabungan setiap akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan jumlah hari
kerja masing-masing. Pembayaran gaji untuk karyawan partimer dihitung
per hari masuk, dikumulatifkan dan dibayarkan pada akhir bulan. Jam
kerja karyawan terdiri atas lima shift, dapat dilihat pada Tabel 3.
karyawan tanpa harus terikat dengan pusat bisa menjadi peluang yang
dapat digunakan oleh restoran untuk mengembangkan usahanya. Apabila
restoran benar-benar memperhatikan kualitas SDM mulai dari perekrutan
sampai pelatihan, maka kualitas proses produksi dapat semakin
ditingkatkan, sehingga kualitas restoran di benak konsumen menjadi
semakin baik.
4.3.4. Aspek Keuangan
Kondisi keuangan Pizza Hut Padajaran saat ini masih dapat
dikatakan baik, meskipun volume penjualan masih fluktuatif.
Perusahaaan belum pernah mengalami kerugian finansial, hal ini
ditunjukkan oleh rasio keuntungan dan biayanya selalu di atas satu.
Persentase perubahan nilai penjualan bersih restoran Pizza Hut
Padjajaran dapat dilihat pada Tabel 4.
besar untuk dikonsumsi bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu,
peningkatan jumlah rumah tangga setiap tahunnya di Kota Bogor
merupakan peluang bagi industri penyediaan makanan, khususnya bisnis
restoran seperti Pizza Hut.
b. Kelemahan
1. Informasi pasar yang masih kurang.
2. Biaya pajak yang harus dikeluarkan oleh pembeli untuk membeli setiap
produk dari restoran Pizza Hut Padjajaran.
3. Kepercayaan terhadap kinerja karyawan di luar pengontrolan masih
kurang.
4. Promosi yang menjelaskan keberadaan restoran Pizza Hut Padjajaran
masih kurang, promosi yang dilakukan masih sebatas promosi produk
Pizza Hut secara umum
c. Peluang
1. Lokasi restoran Pizza Hut Padjajaran yang strategis dan dekat dengan
pusat keramaian.
2. Meningkatnya jumlah rumah tangga dan jumlah penduduk di Kota Bogor
akan menyebabkan meningkatnya kebutuhan terhadap konsumsi pangan.
3. Perubahan pola konsumsi masyarakat yang lebih cenderung untuk
mengkonsumsi makanan jadi.
4. Perubahan gaya hidup dengan aktivitas luar rumah yang semakin
meningkat menyebabkan kebutuhan terhadap hidangan fast food dari
restoran semakin meningkat.
5. Kota Bogor memiliki daerah pariwisata yang sering ramai dikunjungi oleh
para wisatawan, baik dari dalam kota maupun dari luar kota.
d. Ancaman
1. Kondisi perekonomian yang tidak stabil dan inflasi yang semakin
meningkat berdampak pada berkurangnya daya beli masyarakat.
2. Kemudahan bagi pendatang baru untuk memasuki industri restoran di
Kota Bogor.
3. Keberadaan restoran pizza pesaing yang berlokasi tidak begitu jauh dari
restoran Pizza Hut Padjajaran.
4. Keberadaan restoran waralaba lainnya yang berlokasi tidak begitu jauh
dari restoran Pizza Hut Padjajaran.
5. Produk substitusi yang semakin bervariasi dan cukup menarik minat
konsumen.
48
Paket Media
Harga Identitas
Fokus
Bauran Lini Produk
B. Promosi
0.0774
B. SDM 0.3202 B. Harga 0.0640
B. Produk 0.4118
B. Distribusi
0.1267
produk dari industri restoran, selain itu penjualan pribadi lebih efektif
dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada konsumen
mengenai produk restoran, sehingga konsumen lebih mudah untuk
memilih produk yang harus dibelinya untuk dikonsumsi. Restoran Pizza
Hut telah melakukan penjualan pribadi dengan adanya suggestive selling
pada Ten Moment of Truth yang diterapkannya.
Tabel 15. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) komunikasi pribadi
Taktik Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Penjualan Pribadi 0.9 1 0.875 1
Layanan Pelanggan 0.1 2 0.125 2
*Restoran Pizza X
Untuk promosi penjualan bisa dilakukan dengan taktik diskon
jangka pendek, pemberian kupon/voucher, dan adanya harga paket. Dan
hasil pembobotan dan prioritas dari ketiga taktik ini (Tabel 16),
menunjukkan bahwa untuk promosi penjualan, kedua restoran sama-sama
lebih memprioritaskan taktik harga paket, kemudian diskon jangka
pendek dan kupon/voucher. Namun, bobot dari harga paket jauh lebih
besar dibandingkan dengan kedua taktik lainnya, sehingga promosi
penjualan lewat harga paket dianggap perlu, karena dengan adanya harga
paket maka konsumen dapat melakukan penghematan dari harga biasa
dengan membeli produk yang telah dipaketkan, sehingga konsumen dari
kelas pendapatan menengah akan bisa juga untuk menikmati hidangan
dari restoran pizza, dengan demikian pangsa pasar dari restoran akan
bertambah.
Tabel 16. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) promosi penjualan
Taktik Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Diskon Jangka Pendek 0.1975 2 0.258 2
Kupon/Voucher 0.0806 3 0.105 3
Harga Paket 0.7219 1 0.637 1
*Restoran Pizza X
hasil pembobotan dan prioritas dari ketiga taktik ini (Tabel 17),
menunjukkan bahwa untuk hubungan masyarakat, kedua restoran sama-
sama lebih memprioritaskan taktik media identitas dengan menciptakan
identitas visual agar dikenali masyarakat, seperti logo perusahaan, brosur,
tanda, formulir, alat tulis, kartu bisnis, bangunan, dan pakaian.
Tabel 17. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) hubungan masyarakat
Taktik Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Publikasi 0.1997 2 0.258 2
KegiatanPelayananMasyarakat 0.0778 3 0.105 3
Media Identitas 0.7226 1 0.637 1
*Restoran Pizza X
4.8.4. Penetapan Bauran Harga
Terdapat enam faktor yang berpengaruh dalam penetapan bauran
harga produk oleh perusahaan, yaitu: orientasi pendapatan, orientasi
kapasitas, orientasi permintaan, biaya, persaingan, dan nilai bagi
pelanggan. Hasil pembobotan dan prioritas faktor-faktor penyusun
penetapan bauran harga dapat dilihat pada Tabel 18. Dari tabel
menunjukkan bahwa Restoran Pizza Hut lebih memprioritaskan untuk
mempertimbangkan faktor orientasi pada permintaan dalam penetapan
bauran harga. Karena itu dalam penetapan bauran harga perusahaan
berusaha memaksimumkan permintaan, mengenali kemampuan beli yang
bervariasi, menawarkan metode pembayaran yang memungkinkan
peningkatan penjualan. Orientasi pada permintaan menjadi faktor
pertimbangan utama karena pendapatan utama restoran bersumber dari
permintaan konsumen, oleh karena itu harga ditetapkan dengan
mempertimbangkan pengaruh dari harga tersebut terhadap permintaan.
Berbeda dengan restoran pembanding yang lebih mempertimbangkan
faktor persaingan dalam menetapkan harga produknya, dimana
perusahaan memperhatikan perbandingan harga dengan harga yang
dikenakan pesaing. Hal ini disebabkan karena restoran Pizza X
beranggapan bahwa untuk meraih pangsa pasar yang lebih luas dan
memperoleh tingkat permintaan yang lebih tinggi maka yang perlu
71
Tabel 18. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun penetapan bauran harga
Faktor Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Orientasi Pendapatan 0.1858 3 0.129 4
Orientasi Kapasitas 0.0797 4 0.072 6
Orientasi Permintaan 0.3329 1 0.149 3
Biaya 0.0568 5 0.077 5
Persaingan 0.0389 6 0.313 1
Nilai Bagi Pelanggan 0.3059 2 0.260 2
*Restoran Pizza X
kondisi sebelum dilakukan penyerahan jasa. Taktik ini lebih tepat untuk
digunakan dalam industri restoran pizza karena dengan harga yang tetap
tidak akan menimbulkan kebingungan dari pelanggan atau konsumen,
sebab produk dari restoran pizza juga langsung dibeli dan dikonsumsi
oleh pelanggan tanpa melewati pengecer, berbeda dengan produk barang
yang dijual secara berkala dan dengan kuantitas tertentu, sehingga harga
bisa dirubah kapan saja dengan menyesuaikan terhadap kondisi ekonomi
dan tingkat harga yang berlaku. Oleh karena itu, restoran pizza dalam
penentuan harga dari awal sangat penting untuk mempertimbangkan
berbagai faktor yang mempengaruhinya saat ini maupun di saat yang
akan datang, sehingga harga yang ditetapkan sudah mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi dalam jangka panjang.
Tabel 20. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) penetapan harga untuk
mengurangi ketidakpastian
Taktik Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Penetapan Harga Berdasarkan
Manfaat 0.125 2 0.125 2
Penetapan Harga Dengan
Tarif Tetap 0.875 1 0.875 1
*Restoran Pizza X
Tabel 21. Bobot dan prioritas sub kriteria (taktik) penetapan harga berdasarkan
hubungan dengan pelanggan
Taktik Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Menurunkan Harga 0.25 2 0.833 1
Penawaran Harga Spesial 0.75 1 0.167 2
*Restoran Pizza X
4.8.5. Bauran Lini Produk
Pengembangan bauran produk ini melibatkan beberapa faktor
berpengaruh, yaitu investasi modal, perkembangan teknologi, akses biaya
dan bahan baku, sumber daya manusia, dan pesaing. Tabel 22
menunjukkan bahwa faktor berpengaruh yang menjadi prioritas
pertimbangan pertama bagi restoran Pizza Hut dan restoran pizza X
sebagai pembanding dalam memilih kriteria bauran lini produk adalah
faktor sumber daya manusia (SDM). Nilai bobot dari faktor SDM jauh
lebih besar dibandingkan dengan bobot dari faktor-faktor berpengaruh
lainnya. Faktor SDM menjadi faktor yang sangat perlu untuk
dipertimbangkan dalam pengembangan bauran produk disebabkan karena
hampir semua proses produksi pada restoran pizza melibatkan SDM, baik
sebagai pelaku proses produksi maupun sebagai produk dari restoran
tersebut yang memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Tabel 22. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun bauran lini produk
Faktor Bobot Prioritas Bobot Prioritas
Pembanding* Pembanding*
Investasi Modal 0.1877 2 0.207 3
Perkembangan Teknologi 0.1345 3 0.071 5
Akses Biaya dan Bahan Baku 0.0899 4 0.107 4
Sumber Daya Manusia 0.5462 1 0.350 1
Pesaing 0.0418 5 0.265 2
*Restoran Pizza X
Modernisasi Lini
Produk 0.0881
Pengisian Lini
Produk 0.1903
Perentangan Lini
Produk 0.7215
72
81
1. Kesimpulan
Pengembangan strategi pemasaran dilakukan dengan pengembangan
komponen bauran pemasaran perusahaan. Prioritas bauran pertama bagi
restoran Pizza Hut adalah bauran produk dengan bobot sebesar 0, 4118. Maka
restoran pizza lebih memprioritaskan pengembangan usahanya lewat
pengembangan produk jasanya, baik dengan mengembangkan produk nyata
(tangible product) lewat makanan yang disajikan, maupun dengan
mengembangkan produk tidak nyata (intangible product) lewat orang atau
SDM yang memberikan pelayanan. Diharapkan dengan keberhasilan dalam
memberikan produk terbaik dan pelayanan lewat SDM yang terlatih maka
restoran mampu meraih pangsa pasar yang lebih luas.
Dalam pengembangan bauran promosi perusahaan restoran Pizza Hut
lebih memprioritaskan periklanan dengan bobot sebesar 0.4510 karena
promosi lewat periklanan memberikan edukasi atau didikan yang lebih
mendalam mengenai informasi restoran kepada konsumen, sehingga
konsumen memiliki tingkat pengenalan yang lebih baik terhadap restoran.
Dalam pengembangan penetapan bauran harga untuk restoran pizza lebih
memprioritaskan penetapan harga berdasarkan hubungan dengan pelanggan
(bobot sebesar 0,7935), dengan tujuan untuk membina dan menjaga hubungan
jangka panjang dengan pelanggan. Hal ini terjadi karena kembali pada faktor
pertimbangan utama yaitu orientasi pada permintaan, dimana sumber
permintaan utama dari restoran pizza adalah pelanggan, maka restoran
sebaiknya menetapkan harga dengan penilaian apakah pelanggan merasa
harga yang dibayarkan olehnya sesuai dengan nilai yang diperolehnya dari
produk yang dibelinya dari restoran.
Dalam pengembangan bauran lini produk sebagai prioritas utama adalah
perentangan lini produk (bobot sebesar 0,7215) dengan cara
menganekaragamkan produk dalam hal ukuran, harga, serta variasi jenis dan
rasa. Dengan demikian pelanggan memiliki peluang yang lebih luas untuk bisa
melakukan pemilihan produk yang sesuai dengan seleranya.
82
2. Saran
1. Prioritas utama dalam pengembangan bauran produk adalah perentangan
lini produk. Berarti dalam pengembangan bauran produk restoran pizza
sebaiknya melakukannya dengan cara menganekaragamkan produk
dalam hal ukuran, harga, serta variasi jenis dan rasa. Komposisi dasar
pizza seperti roti dan saus asli pizza tetap dipertahankan agar tidak
menghilangkan keasliannya, yang perlu direntangkan adalah tambahan
variasi topping pizza, sehingga bisa menambah variasi dari jenis dan
rasa pizza.
2. Dalam pengembangan bauran SDM restoran pizza sebaiknya
mengutamakan pelatihan karyawan dengan berupaya memberikan
kesadaran dan keterampilan terhadap karyawan mengenai standar kerja
dan prosedur kerja yang diterapkan oleh perusahaan secara berkelanjutan.
3. Dengan lebih memprioritaskan distribusi makan ditempat (dine in) berarti
restoran sebaiknya lebih mengutamakan penyerahan, pemanfaatan, dan
pelayanan terhadap produk jasa restoran di dalam lokasi restoran.
4. Bauran promosi yang menjadi prioritas adalah periklanan. Taktik
prioritas pertama dalam periklanan adalah taktik seleksi media. Dengan
demikian perusahaan sebaiknya melakukan promosi secara non personal
83
dengan sekreatif mungkin lewat media siaran, media cetak, dan berbagai
media ruang.
5. Penetapan harga berdasarkan hubungan dengan pelanggan dengan tujuan
untuk membina dan menjaga hubungan jangka panjang dengan
pelanggan. Perusahaan bisa melakukan taktik penawaran harga spesial
untuk mencapai tujuan tersebut, baik dengan adanya harga paket ataupun
dengan memberikan potongan harga.
84
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. 2004. Kota Bogor dalam Angka. Biro Pusat Statistik. Bogor
Saaty, T.L. 1993. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin (Proses Hirarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks).
Edisi Bahasa Indonesia. PT Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta
PRODUK HARGA
SENSASI DELIGHT
Sensasi Delight Berdua Rp. 23.636,-
Sensasi Delight Berempat Rp. 47.272,-
MINUMAN
Lanjutan Lampiran 2.
Basic Choice : Deluxe Cheese
Pan Personal (kecil) Rp. 9.091,-
Pan Medium (sedang) Rp. 21.818,-
Pan Large (besar) Rp. 33.636,-
Dengan stuffed crust (pinggiran keju atau sosis di dalam)
Medium Rp. 33.181,-
Large Rp. 47.272,-
Dengan cheesy crust (pinggiran keju/ sosis di dalam dan
keju di luar)
Medium Rp. 40.454,-
Large Rp. 56.363,-
Dengan cheezburst (pinggiran keju yg menyembul keluar)
Medium Rp. 36.818,-
Large Rp. 54.545,-
Lanjutan Lampiran 2.
Deluxe Choice :
Super Supreme
Pan Personal (kecil) Rp. 14.545,-
Pan Medium (sedang) Rp. 35.455,-
Pan Large (besar) Rp. 52.727,-
Dengan stuffed crust (pinggiran keju atau sosis di dalam)
Medium Rp. 46.818,-
Large Rp. 66.363,-
Dengan cheesy crust (pinggiran keju/ sosis di dalam dan
keju di luar)
Medium Rp. 54.091,-
Large Rp. 75.454,-
Dengan cheezburst (pinggiran keju yg menyembul keluar)
Medium Rp. 50.454,-
Large Rp. 67.273,-
Seafood Lovers
Pan Personal (kecil) Rp. 18.182,-
Pan Medium (sedang) Rp. 38.182,-
Pan Large (besar) Rp. 56.364,-
Dengan stuffed crust (pinggiran keju atau sosis di dalam)
Medium Rp. 49.545,-
Large Rp. 70.000,-
Dengan cheesy crust (pinggiran keju/ sosis di dalam dan
keju di luar)
Medium Rp. 56.818,-
Large Rp. 79.091,-
Dengan cheezburst (pinggiran keju yg menyembul keluar)
Medium Rp. 53.182,-
Large Rp. 77.273,-
PASTA DAN NASI
Lanjutan Lampiran 2.
APPETIZERS
Chicken Quesadilla Rp. 11.818,-
Potato Wedges Rp. 10.000,-
Beef Sausage Bites Rp. 12.727,-
Onion Ring Rp. 10.000,-
Quad Appetizers Rp. 13.182,-
New Orleans Chicken Wings (6 potong) Rp. 16.364,-
New Orleans Chicken Wings (10 potong) Rp. 26.636,-
Roasted Vegetable Bruschetta Rp. 6.818,-
Beef Bruschetta Rp. 7.727,-
Prawn Bruschetta Rp. 10.909,-
Garlicbread Rp. 6.818,-
Garlic Cheesebread Rp. 9.545,-
Salad Bar Rp. 16.364,-
Soup Of The Day Rp. 5.455,-
Soup and Salad Rp. 19.091,-
Puff Pustry Sup Krim Jamur Rp. 10.000,-
DESSERT
Ice Cream Sundae Rp. 5.909,-
Ice Cream Single Scoop Rp. 3.182,-
Ice Cream Double Scoop Rp. 5.000,-
Banana Split Rp. 11.818,-
92
KUISIONER PENELITIAN
Oleh :
LAMBOK MARIA HUTABARAT
H24102002
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
Sehubungan dengan adanya pelaksanaan tugas akhir sebagai syarat untuk kelulusan dari
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajamen, Institut Pertanian Bogor, maka
saya melakukan penelitian mengenai analisis terhadap bauran pemasaran restoran pizza dengan
mengangkat judul penelitian “Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza” (Studi Kasus di Pizza
Hut, Padjajaran 29, Bogor).
Sehubungan dengan hal penelitian tersebut, untuk bisa memperoleh data, melakukan
pengolahan data, dan memperoleh hasil dari penelitian maka saya memohon kepada bapak/ibu
untuk bersedia meluangkan waktu dalam mengisi kuisioner ini. Adapun hasil dari pengisian
kuisioner ini selanjutnya akan saya olah dengan metode Proses Hirarki Analitik yang
diharapkan dapat menghasilkan bobot dan prioritas bauran pemasaran terpilih bagi restoran
pizza.
Kerja sama dan kebersediaan bapak/ibu dalam melakukan pengisian kuisioner ini sangat
saya harapkan dan sangat berguna bagi penelitian saya.
Hormat saya,
Lanjutan Lampiran 3.
PETUNJUK PENGISIAN
1. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara suatu elemen dengan elemen
baris lainnya.
2. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat
kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan secara berpasangan.
3. Nilai komparasi yang diberikan mempunyai skala 1-9 atau kebalikannya (1/2,…,1/9) dan
ditulis dalam kotak-kotak yang tersedia.
Definisi dari nilai skala yang digunakan untuk nilai komparasi ditentukan sebagai berikut:
Nilai Definisi Penjelasan
Skala
1 Kedua elemen sama pentingnya. Dua elemen menyumbang sama besar pada
sifat itu.
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting Pengalaman dan pertimbangan sedikit
daripada elemen yang lainnya. menyokong satu elemen atas yang lainnya.
5 Elemen yang satu sangat penting Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat
daripada elemen yang lainnya. menyokong satu elemen atas elemen yang
lainnya.
7 Satu elemen jelas lebih penting daripada Satu elemen dengan kuat disokong dan
elemen yang lainnya. dominannya telah terlihat dalam praktek.
9 Satu elemen mutlak lebih penting Bukti yang menyokong elemen yang satu atas
daripada elemen yang lainnya. yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang
tertinggi yang mungkin menguatkan.
2,4,6, Nilai-nilai di antara dua pertimbangan Kompromi diperhatikan di antara dua
8 yang berdekatan. pertimbangan.
Contoh pengisian:
Usaha menentukan Strategi Pemasaran yang dijalankan oleh Restoran Pizza Hut untuk bersaing
dalam industri restoran pizza, terdapat enam faktor yang mempengaruhi yaitu faktor A, B, C, D,
E, F. Berdasarkan tingkat kepentingan dan hubungannya dalam penetapan Strategi Pemasaran,
maka faktor-faktor tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel perbandingan antar faktor sebagai
berikut:
FAKTOR A B C D E F
A 1 3a) 1 1/3b) 4c) 7d)
B 1 5 1/2e) 3 5
C 1 9 5 1/5
D 1 8 1
E 1 6
F 1
Keterangan:
Nilai pada a) : faktor A sedikit lebih penting dibandingkan dengan faktor B.
Nilai pada b) : faktor D sedikit lebih penting dibandingkan dengan faktor A.
Nilai pada c) : faktor A antara sedikit lebih penting dengan lebih penting dibandingkan
dengan faktor E.
Nilai pada d) : faktor A sangat lebih penting dibandingkan dengan faktor F.
Nilai pada e) : faktor D antara sama penting dengan sedikit lebih penting dibandingkan
dengan faktor B.
94
Lanjutan Lampiran 3.
PENGEMBANGAN STRATEGI PEMOSISIAN (POSITIONING)
RESTORAN PIZZA HUT
I. DEFINISI
A. KRITERIA
B. STRATEGI ALTERNATIF
1. Dalam penentuan strategi pemosisian yang akan diterapkan oleh perusahaan, ada enam
kriteria yang mempengaruhi, yaitu: Produk/Kualitas Produk (PDK), Harga (HRG), Pemakai
Produk (PP), Kelas Produk (KP), dan Pesaing (PS).
Bandingkan tingkat pengaruh relatif masing-masing kriteria dalam pengembangan strategi
pemosisian Restoran Pizza Hut untuk bersaing dalam industri restoran pizza.
2. Strategi alternatif pada strategi penentuan posisi produk di pasar ada dua yaitu: Strategi
Single Benefit Positioning (SBP) dan Strategi Multi Benefit Positioning (MBP).
Bandingkan tingkat kepentingan alternatif strategi pemosisian tersebut terhadap setiap
kriteria pemosisian:
Lanjutan Lampiran 3.
b. Terhadap kriteria Harga
PP SBP MBP
SBP 1
MBP 1
KP SBP MBP
SBP 1
MBP 1
PS SBP MBP
SBP 1
MBP 1
I. DEFINISI
A. FAKTOR
Lanjutan Lampiran 3.
dan kebiasaan masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Kondisi politik seperti undang-
undang (UU) lingkungan, UU ketenaga kerjaan, UU waralaba, sistem perpajakan, stabilitas
pemerintah, peraturan keamanan dan kesehatan kerja.
C. KRITERIA BAURAN
1. Dalam menentukan pengembangan Strategi Pemasaran yang akan diterapkan, ada enam
faktor yang akan perlu dipertimbangkan, yaitu: Kondisi Finansial Perusahaan (KFP),
Kapasitas Perusahaan (KP), Komponen Manajemen Jasa (KMJ), Sikap Konsumen (SK),
Pesaing (PS), dan Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Politik (KESP).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau berdasarkan pengaruh tingkat
kepentingan antara satu faktor dengan faktor lain dalam pengembangan Strategi Pemasaran
Restoran Pizza Hut.
Lanjutan Lampiran 3.
2. Ada tiga tujuan strategi yang dapat dijalankan dan untuk dicapai oleh perusahaan
sehubungan dengan pengembangan Strategi Pemasaran, yaitu: Meningkatkan Volume
Penjualan (MVP), Meningkatkan Pertumbuhan Pangsa Pasar (MP3), dan Meningkatkan
Profitabilitas (MP).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara ketiga tujuan pemasaran tersebut terhadap
keenam faktor pemasaran yang ada:
KP MVP MP3 MP
MVP 1
MP3 1
MP 1
SK MVP MP3 MP
MVP 1
MP3 1
MP 1
PS MVP MP3 MP
MVP 1
MP3 1
MP 1
Lanjutan Lampiran 3.
3. Ada lima kriteria pengembangan Bauran Pemasaran yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan tersebut., yaitu: Pengembangan Bauran Promosi (BP),
Pengembangan Penetapan Bauran Harga (PBH), Pengembangan Bauran Lini Produk (BLP),
Pengembangan Bauran Distribusi (BD) dan Pengembangan Bauran Sumber Daya Manusia
(SDM).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kelima kriteria pengembangan Bauran
Pemasaran untuk mencapai ketiga tujuan pemasaran yang ada:
I. DEFINISI
A. FAKTOR
a. Faktor Produk
Faktor produk dalam penentuan strategi promosi meliputi sifat produk, kualitas produk,
keunggulan produk, dan ketahanan produk.
b. Faktor Pasar
Faktor pasar meliputi posisi produk dalam daur hidup produk, pangsa pasar, konsentrasi
industri, intensitas kompetisi, dan gambaran permintaan.
c. Faktor Pelanggan
Faktor pelanggan meliputi pelanggan rumah tangga/pelanggan bisnis, kuantitas pelanggan,
dan konsentrasi pelanggan.
99
Lanjutan Lampiran 3.
d. Faktor Anggaran
Sumber daya keuangan perusahaan.
e. Faktor Bauran Pemasaran
Faktor bauran pemasaran meliputi harga relatif/kualitas relatif, strategi distribusi, brand life
cycle, cakupan pasar, dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).
a. Periklanan
Bentuk penyajian dan promosi ide barang dan jasa secara non-personal untuk
menginformasikan, mendidik, dan membujuk audiens sasaran.
b. Komunikasi Pribadi
Pertemuan antar pribadi dengan tatap muka untuk mendidik pelanggan dan mempromosikan
preferensi untuk merek atau produk tertentu.
c. Promosi Penjualan
Kumpulan alat-alat intensif yang beragam, sebagian besar berjangka pendek, dirancang
untuk mendorong pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat dan/atau lebih
besar oleh konsumen.
d. Hubungan Masyarakat
Berbagai program yang dirancang oleh perusahaan untuk menumbuhkan itikad baik
terhadap perusahaan di mata individu dan kelompok masyarakat berkepentingan.
a. Seleksi Media
Iklan lewat media siaran (televisi atau radio), media cetak (koran, majalah, atau tabloid),
dan media luar ruang (poster, reklame, pesan elektronik, dan bahkan bus).
b. Pemasaran Langsung
Komunikasi satu arah kepada sejumlah pelanggan sasaran melalui surat, faks, telepon, atau
e-mail.
c. Penjualan Pribadi
Komunikasi dua arah antara karyawan jasa dengan pelanggan yang dirancang untuk
langsung mempengaruhi proses pembelian.
d. Layanan Pelanggan
Penyediaan elemen-elemen jasa pelengkap oleh karyawan yang tidak secara khusus
ditugaskan dalam penjualan.
e. Diskon Jangka Pendek
Tawaran khusus berupa potongan harga pembelian selama kurun waktu tertentu
f. Kupon/Voucher
Tawaran tertulis untuk memperoleh produk tertentu secara gratis atau dengan harga diskon.
g. Paket Harga
Penghematan dari harga biasa dengan membeli produk yang telah dipaketkan.
h. Publikasi
Upaya menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran dengan mempublikasikan laporan
tahunan, brosur, artikel, laporan berkala, dan majalah perusahaan.
i. Kegiatan Pelayanan Masyarakat
Perusahaan dapat meningkatkan citra baik di masyarakat dengan memberikan uang dan
waktu dengan niat baik.
j. Media Identitas
Perusahaan menciptakan identitas visual agar dikenali masyarakat, seperti logo perusahaan,
brosur, tanda, formulir, alat tulis, kartu bisnis, bangunan, dan pakaian.
100
Lanjutan Lampiran 3.
II. PENGISIAN MATRIKS PENDAPAT
1. Dalam pengembangan Bauran Promosi, ada lima faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Faktor Produk (Prd), Faktor Pasar (Psr), Faktor Pelanggan (Plgn), Faktor Anggaran (Ang),
dan Faktor Bauran Pemasaran (BP).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu faktor dengan faktor
lain dalam pengembangan Bauran Promosi Restoran Pizza Hut.
FAKTOR Prd Psr Plgn Ang BP
Prd 1
Psr 1
Plgn 1
Ang 1
BP 1
2. Empat kriteria yang dapat dijalankan oleh perusahaan sehubungan dengan dengan faktor
Bauran Promosi, yaitu: Periklanan (P), Komunikasi Pribadi (KP), Promosi Penjualan (PP),
dan Hubungan Masyarakat (HM).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara ketiga kriteria Bauran Promosi untuk kelima
faktor yang ada:
a. Terhadap Faktor Produk
Pdk P KP PP HM
P 1
KP 1
PP 1
HM 1
Psr P KP PP HM
P 1
KP 1
PP 1
HM 1
Plgn P KP PP HM
P 1
KP 1
PP 1
HM 1
Ang P KP PP HM
P 1
KP 1
PP 1
HM 1
101
Lanjutan Lampiran 3.
e. Terhadap Faktor Bauran Pemasaran
BP P KP PP HM
P 1
KP 1
PP 1
HM 1
3. Untuk Periklanan ada dua sub kriteria (taktik) yang bisa dilakukan, yaitu: Taktik Seleksi
Media (SM) dan Taktik Pemasaran Langsung (PL).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan Kriteria Periklanan.
P SM PL
SM 1
PL 1
4. Untuk Kriteria Komunikasi Pribadi ada dua sub kriteria (taktik) yang bisa dilakukan, yaitu:
Taktik Penjualan Pribadi (PP) dan Taktik Layanan Pelanggan (LP).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan Kriteria Komunikasi Pribadi.
KP PP LP
PP 1
LP 1
5. Untuk Kriteria Promosi Penjualan ada tiga sub kriteria (taktik) yang bisa dilakukan, yaitu:
Taktik Diskon Jangka Pendek (DJP), Taktik Kupon/Voucher (KV), dan Taktik Paket Harga
(PH).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan Kriteria Promosi Penjualan.
PP DJP KV PH
DJP 1
KV 1
PH 1
6. Untuk Kriteria Hubungan Masyarakat ada tiga sub kriteria (taktik) yang bisa dilakukan,
yaitu: Taktik Publikasi (TP), Taktik Kegiatan Pelayanan Masyarakat (KPM), dan Taktik
Media Identitas (MI).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan Kriteria Promosi Penjualan.
HM TP KPM MI
TP 1
KPM 1
MI 1
102
Lanjutan Lampiran 3.
PENGEMBANGAN PENETAPAN BAURAN HARGA
RESTORAN PIZZA HUT
I. DEFINISI
A. FAKTOR
1) Orientasi Pendapatan
Perusahaan berusaha mencapai surplus sebesar mungkin dan menutupi semua biaya.
2) Orientasi Kapasitas
Memanfaatkan kapasitas produksi sebaik mungkin untuk memastikan keseimbangan antara
permintaan dengan penawaran.
3) Orientasi Permintaan
Memaksimumkan permintaan, mengenali kemampuan beli yang bervariasi, menawarkan
metode pembayaran yang memungkinkan peningkatan penjualan.
4) Biaya
Pengaitan antara harga yang akan dikenakan dan biaya produksi, penyerahan, serta
pemasaran produk.
5) Persaingan
Memperhatikan perbandingan dengan harga yang dikenakan pesaing.
6) Nilai Bagi Pelanggan
Mengacu pada berapa yang ingin dibayar pelanggan dengan nilai yang mereka yakini akan
mereka terima.
1. Dalam pengembangan Penetapan Bauran Harga, ada enam faktor yang perlu
dipertimbangkan, yaitu: Orientasi Pendapatan (OP), Orientasi Kapasitas (OK), Orientasi
Permintaan/Demand (OD), Biaya (B), Persaingan (PS), dan Nilai Bagi Pelanggan (NBP).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu faktor dengan faktor
lain dalam pengembangan Penetapan Bauran Harga Restoran Pizza Hut.
103
Lanjutan Lampiran 3.
FAKTOR OP OK OD B PS NBP
OP 1
OK 1
OD 1
B 1
PS 1
NBP 1
2. Dua kriteria yang dapat dijalankan oleh perusahaan sehubungan dengan dengan faktor
Penetapan Bauran Harga, yaitu: Harga Mengurangi Ketidakpastian (HMK) dan Harga
Berdasarkan Hubungan dengan Pelanggan (HHP).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara kedua kriteria Penetapan Bauran Harga untuk
keenam faktor yang ada:
OP HMK HHP
HMK 1
HHP 1
OK HMK HHP
HMK 1
HHP 1
OD HMK HHP
HMK 1
HHP 1
B HMK HHP
HMK 1
HHP 1
PS HMK HHP
HMK 1
HHP 1
Lanjutan Lampiran 3.
3. Untuk kriteria Harga Mengurangi Ketidakpastian ada dua sub kriteria (taktik) yang bisa
dilakukan, yaitu: Taktik Penetapan Harga Berdasarkan Manfaat (HM) dan Penetapan Harga
Bertarif Tetap (HT).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan kriteria Harga Mengurangi Ketidakpastian.
HMK HM HT
HM 1
HT 1
4. Untuk kriteria Harga Berdasarkan Hubungan dengan Pelanggan ada dua sub kriteria (taktik)
yang bisa dilakukan, yaitu: Menurunkan Harga (MH) dan Menawarkan Harga Spesial (HS).
Bandingkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu taktik dengan taktik lainnya dalam
pengembangan kriteria Harga Berdasarkan Hubungan dengan Pelanggan.
HHP MH HS
MH 1
HS 1
I. DEFINISI
A. FAKTOR
a. Investasi Modal
Besarnya modal yang ditanamkan untuk pengembangan lini produk.
b. Perkembangan Teknologi
Teknologi yang menunjang pengembangan strategi lini produk.
c. Akses Biaya dan Bahan Baku
Ketersediaan biaya dan bahan baku untuk pengembangan lini produk.
d. Sumber Daya Manusia
Tenaga manusia yang memenuhi kualitas dan kapasitas serta fasilitas perusahaan yang
mendukung pengembangan lini produk.
e. Pesaing
Reaksi pesaing dalam pengembangan strategi lini produk.
B. KRITERIA
Lanjutan Lampiran 3.
II. PENGISIAN MATRIKS PENDAPAT
1. Dalam pengembangan Bauran Lini Produk, ada lima faktor yang perlu dipertimbangkan,
yaitu: Investasi Modal (IM), Perkembangan Teknologi (PT), Akses Biaya dan Bahan Baku
(AB3), Sumber Daya Manusia (SDM), Pesaing (PS).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu faktor dengan faktor
lain dalam pengembangan Bauran Lini Produk Restoran Pizza Hut.
2. Tiga kriteria yang dapat dijalankan oleh perusahaan sehubungan dengan dengan faktor
Bauran Lini Produk, yaitu: Perentangan Lini Produk (PeLP), Pengisian Lini Produk (PiLP),
dan Modernisasi Lini Produk (MLP).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara ketiga kriteria Bauran Lini Produk untuk
keenam faktor yang ada:
Lanjutan Lampiran 3.
e. Terhadap faktor Pesaing
I. DEFINISI
A. FAKTOR
a. Tempat Pasar
Pemilihan lokasi yang tepat dan strategis untuk mempermudah penjangkauan konsumen.
b. Karakter Produk
Tingkat perputaran produk, standar kualitas produk, kebutuhan pelayanan, dan umur
produk.
c. Tingkat Pengontrolan
Kemudahan pengawasan distribusi yang menunjang dalam pengontrolan kualitas produk.
B. KRITERIA
1. Dalam pengembangan Bauran Distribusi, ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Tempat Pasar (TPsr), Karakter Produk (KP), dan Tingkat Pengontrolan (TP).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu faktor dengan faktor
lain dalam pengembangan Bauran Distribusi Restoran Pizza Hut.
FAKTOR TPsr KP TP
TPsr 1
KPP 1
TP 1
2. Tiga kriteria yang dapat dijalankan oleh perusahaan sehubungan dengan dengan faktor
Bauran i Distribusi, yaitu: Distribusi di Tempat (Dine In) (DI), Distribusi Dibawa Pulang
(Take Away) (TA), dan Distribusi Pesan Antar (Delivery Service) (DS).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara ketiga kriteria Bauran Distribusi untuk ketiga
faktor yang ada:
107
Lanjutan Lampiran 3.
a. Terhadap faktor Tempat Pasar
TPsr DI TA DS
DI 1
TA 1
DS 1
KP DI TA DS
DI 1
TA 1
DS 1
TP DI TA DS
DI 1
TA 1
DS 1
I. DEFINISI
A. FAKTOR
a. Standarisasi Perusahaan
Standar-standar penerimaan karyawan, mencakup kemampuan akademik, penampilan dan
kesehatan fisik, serta kecerdasan emosional.
b. Produktivitas
Kemampuan dan kreatifitas karyawan yang unggul sehingga meningkatkan kemampuan
produksi (produktivitas) perusahaan.
c. Proses Produksi
Standar sistem kerja yang harus dilakukan dalam produksi dan penyerahan produk.
d. Kendali Mutu
Pengawasan terhadap mutu produk yang dihasilkan oleh kinerja karyawan dan sesuai
dengan nilai yang diinginkan oleh pelanggan.
e. Kompensasi Karyawan
Pemberian upah kerja kepada karyawan yang sesuai dan tidak menyalahi UMR (Upah
Minimum Regional).
f. Kebijakan Manajemen
Kemampuan perusahaan dalam memberikan sanksi bagi karyawan yang melakukan
kesalahan, juga dalam memberikan kesempatan jenjang karir bagi karyawan yang
berprestasi.
108
Lanjutan Lampiran 3.
B. KRITERIA
1. Dalam pengembangan Bauran SDM, ada enam faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Standarisasi Perusahaan (SP), Produktivitas (P), Proses Produksi (PP), Kendali Mutu (KM),
Kompensasi Karyawan (KK), Kebijakan Manajemen (KMnj).
Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruh dari satu faktor dengan faktor
lain dalam pengembangan Bauran SDM Restoran Pizza Hut.
FAKTOR SP P PP KM KK KMnj
SP 1
P 1
PP 1
KM 1
KK 1
KMnj 1
2. Tiga kriteria yang dapat dijalankan oleh perusahaan sehubungan dengan dengan faktor
Bauran SDM, yaitu: Perekrutan dan Penyeleksian Karyawan (PPK), Pelatihan Karyawan
(PK), dan Motivasi Karyawan (MK).
Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara ketiga kriteria Bauran SDM untuk keenam
faktor yang ada:
a. Terhadap faktor Standarisasi Perusahaan
SP PPK PK MK
PPK 1
PK 1
MK 1
P PPK PK MK
PPK 1
PK 1
MK 1
109
Lanjutan Lampiran 3.
c. Terhadap faktor Proses Produksi
PP PPK PK MK
PPK 1
PK 1
MK 1
KM PPK PK MK
PPK 1
PK 1
MK 1
KK PPK PK MK
PPK 1
SP 1
MK 1
KM PPK PK MK
PPK 1
PK 1
MK 1
110
STRATEGI PEMOSISIAN
FAKTOR PDK HRG PP KP PS
PDK 1 5;7;5;5;5;5;7;3 3;5;5;3;2;4;2;3 3;3;3;3;3;3;5;3 7;7;7;7;7;7;6;2
HRG 1 1/6;1/5;3;1/2; 1/2;1/3;1/3;1/2 3;2;5;3;2;4;3;
1/4;5;1/4;1/2 ;1/3;1/3;1/3;3 1/3
PP 1 5;3;3;3;5;4;4;3 7;7;5;7;6;5;7;2
KP 1 3;3;5;3;3;5;2;
1/3
PS 1
PP SBP MBP
SBP 1 1/7;1/7;1/7;1/7;1/6;1/7;1/7;1/7
MBP 1
KP SBP MBP
SBP 1 1/5;1/3;1/5;1/5;1/3;1/4;1/5;1/7
MBP 1
PS SBP MBP
SBP 1 1/3;1/2;1/5;1/3;1/3;1/3;1/3;1/7
MBP 1
111
Lanjutan Lampiran 4.
STRATEGI PEMASARAN
FAKTOR KFP KP KMJ SK PS KESP
KFP 1 2;3;1/2;2;2; 1/2;1/2;1/3; 1/5;1/5;5; 5;4;7;4;4;6; 3;5;4;3;3;3;
1/3;2;2 1/3;1/2;1/5; 1/3;1/3;5; 5;1/3 4;5
1/3;3 1/5;1/2
KP 1 1/2;1/2;3; 1/5;1/5;1/5; 5;4;6;3;3;4; 3;3;4;3;3;5;
1/3;1/3;2; 1/5;1/7;1/5; 5;1/5 3;5
1/3;2 1/5;1/3
KMJ 1 1/5;1/6;1/6; 4;5;1/5;5;5; 3;5;2;3;5;3;
1/5;1/4;1/5; 1/5;5; 1/3 5;5
1/4;1/3
SK 1 7;7;7;6;7;6; 5;7;6;6;7;6;
7; 1/5 7;7
PS 1 1/2;1/3;1/3;
1/3;1/3;7
KESP 1
KP MVP MP3 MP
MVP 1 5;4;1/3;3;4;1/2;3;1/5 2;2;3;2;2;3;2;1/3
MP3 1 1/5;1/3;3;1/3;1/3;2;1/2;3
MP 1
SK MVP MP3 MP
MVP 1 1/3;1/4;1/3;1/3;1/3;5;1/3;3 3;3;3;3;2;2;2;2
MP3 1 5;5;3;4;5;4;4;1/2
MP 1
PS MVP MP3 MP
MVP 1 1/3;1/3;1/5;1/4;1/3;1/3;1/3;1/4 3;3;23;2;3;2;3
MP3 1 4;5;35;5;4;4;5
MP 1
Lanjutan Lampiran 4.
MVP BP PBH BLP BD SDM
BP 1 2;3;2;2;1/2; 1/2;1/3;1/2;1/3; 1/3;1/3;1/3;1/3; 1/5;1/6;1/5;1/6;1/6;
2;1/2;3 1/4;2;1/4;2 1/2;1/2;1/2;3 1/5;1/7;3
PBH 1 1/3;1/7;1/5;1/7; 1/2;1/3;1/3;1/3; 1/3;1/5;1/5;1/5;1/5;
1/7;1/5;1/7;1/5 1/2;1/3;1/2;1/3 1/3;1/5;1/3
BLP 1 3;5;3;6;6;5;7;3 2;2;3;2;2;3;2;3
BD 1 1/3;1/3;1/2;1/4;1/3;
1/3;1/4;1/3
SDM 1
BAURAN PROMOSI
FAK Prd Psr Plgn Ang BP
TOR
Prd 1 3;4;3;3;4;3;2;3 2;4;3;4;3;3;3;4 3;3;3;4;5;5;4;4 1/2;1/2;1/2;1/2;
1/2;1/2;1/2;1/2
Psr 1 3;2;3;2;2;3;2;2 3;3;3;3;3;3;4;3 1/2;1/3;1/3;1/2;
1/2;1/2;1/2;1/2
Plgn 1 3;3;5;3;5;5;5;3 1/3;1/4;1/3;1/3;
1/3;1/3;1/3;1/3
Ang 1 1/5;1/3;1/3;1/4;
1/4;1/4;1/5;1/4
BP 1
Pdk P KP PP HM
P 1 1/2;1/2;1/3;1/3;1/2;1 5;5;5;3;5;3;5;3 7;9;7;7;7;7;7;7
/3;1/2;1/3
KP 1 5;5;5;4;5;5;5;4 7;9;7;7;7;7;7;7
PP 1 4;5;5;3;4;3;3;3
HM 1
113
Lanjutan Lampiran 4.
Psr P KP PP HM
P 1 3;2;2;3;2;3;3;3 5;5;5;5;7;7;7;5 7;7;7;7;7;7;7;7
KP 1 5;6;6;5;6;5;5;5 7;7;77;7;7;7;7
PP 1 3;3;3;3;3;2;2;3
HM 1
Plgn P S\KP PP HM
P 1 1/2;1/2;1/2;1/2;1/2;1/2;1/3;1/2 6;6;7;6;7;6;5;6 7;7;7;6;7;6;7;6
KP 1 5;7;6;6;6;6;5;6 9;7;7;7;7;7;7;7
PP 1 3;3;3;3;3;3;2;3
HM 1
Ang P KP PP HM
P 1 3;2;3;1/3;2;3;3;1/3 5;5;5;5;7;7;7;5 7;7;7;7;7;7;7;7
KP 1 5;6;5;5;6;5;5;5 7;7;7;7;7;7;7;7
PP 1 3;3;3;2;3;3;2;2
HM 1
BP P KP PP HM
P 1 3;2;2;3;2;3;3;3 5;5;7;5;7;5;7;5 7;7;7;7;7;7;7;7
KP 1 5;6;6;5;6;5;5;5 7;7;7;7;7;7;7;7
PP 1 3;3;3;3;3;3;2;3
HM 1
P SM PL
SM 1 7;7;7;7;9;9;9;9
PL 1
KP PP LP
PP 1 9;9;9;9;9;9;9;7
LP 1
PP DJP KV PH
DJP 1 3;3;3;3;4;3;3;3 1/5;1/4;1/6;1/4;1/5;1/4;1/6;1/3
KV 1 1/7;1/5;1/8;1/7;1/8;1/5;1/8;1/5
PH 1
HM SP KPM MI
SP 1 4;3;4;3;4;3;3;3 1/5;1/4;1/5;1/4;1/5;1/6;1/6;1/3
KPM 1 1/8;1/5;1/8;1/7;1/8;1/8;1/8;1/5
MI 1
114
Lanjutan Lampiran 4.
PENETAPAN BAURAN HARGA
FAK OP OK OD B PS NBP
TOR
OP 1 5;4;5;3;3;5;3;3 1/2;1/2;1/2;1/2; 5;5;5;4;5;5;4;3 5;5;5;5;5;5;5;1/3 1/3;1/3;1/3;1/3;1
1/3; 1/2;1/3;1/2 /3;1/2;1/2;1/3
OK 1 1/3;1/3;1/3;1/5 2;2;3;2;3;2;3;1 2;2;3;2;3;3;3;1/2 1/5;1/5;1/3;1/5;1
1/5; 1/3;1/5;1/2 /2 /5;1/3;1/5;1/3
OD 1 5;5;5;5;5;5;6;3 5;5;5;5;5;5;5;1/3 2;3;3;2;2;3;1/2;1
/3
B 1 3;3;3;3;3;1/3 1/5;1/5;1/7;1/5;1
/5;1/5;1/5;1/3
PS 1 1/7;1/7;1/5;1/5;1
/5;1/5;1/4;2
NBP 1
OP HMK HHP
HMK 1 1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/5
HHP 1
OK HMK HHP
HMK 1 7;7;5;7;7;5;7;1/5
HHP 1
OD HMK HHP
HMK 1 1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/5
HHP 1
B HMK HHP
HMK 1 1/3;1/3;2;3;3;1/2;1/2;1/3
HHP 1
PS HMK HHP
HMK 1 1/3;1/3;1/5;1/5;1/3;1/5;1/5;1/3
HHP 1
HMK HM HT
HM 1 1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7;1/7
HT 1
HHP MH HS
MH 1 1/3;1/3;1/3;1/3;1/3;1/3;1/3;5
HS 1
115
Lanjutan Lampiran 4.
BAURAN LINI PRODUK
FAK IM PT AB3 SDM PS
TOR
IM 1 2;3;3;3;2;3;2;5 2;3;3;2;2;3;2;2 1/5;1/5;1/5;1/5; 5;5;5;4;4;5;4;
1/4;1/5;1/6;1/2 1/2
PT 1 2;2;3;2;3;3;2; 1/5;1/6;1/5;1/6; 5;5;5;4;5;5;6;
1/2 1/5;1/5;1/5;1/3 1/3
AB3 1 1/5;1/5;1/3;1/6; 3;3;3;3;2;3;3;
1/5;1/3;1/5;1/3 1/3
SDM 1 7;7;5;7;6;5;7;
2
PS 1
BAURAN DISTRIBUSI
FAKTOR TPsr KP TP
TPsr 1 5;6;5;4;5;5;5;5 3;3;3;2;2;3;3;3
KPP 1 1/3;1/4;1/4;1/4;1/5
1/4;1/4;1/4
TP 1
116
Lanjutan Lampiran 4.
TPsr DI TA DS
DI 1 4;5;4;4;3;3;5;3 7;6;7;6;7;7;8;7
TA 1 4;3;4;3;4;4;4;3
DS 1
KP DI TA DS
DI 1 5;4;3;3;5;4;3;5;5 6;6;5;7;8;7;7;7;7
TA 1 3;3;5;4;4;4;3;3;3
DS 1
TP DI TA DS
DI 1 5;5;5;5;7;5;7;7 2;3;3;3;4;3;5;5
TA 1 1/4;1/4;1/4;1/3;1/3;1/4;1/3;1/3
DS 1
SP PPK PK MK
PPK 1 2;3;3;1/2;1/3;2;2;3 5;5;5;3;3;5;5;5
PK 1 3;3;3;5;5;3;4;3
MK 1
P PPK PK MK
PPK 1 1/5;1/5;1/3;1/3;1/5;1/5;1/3;1/3 2;3;5;5;3;3;3;3
PK 1 5;7;7;7;7;7;5;5
MK 1
PP PPK PK MK
PPK 1 1/5;1/3;1/3;1/5;1/3;11/3;/5;1/3 3;5;5;3;3;3;2;3
PK 1 7;7;7;7;5;5;5;5
MK 1
117
Lanjutan Lampiran 4.
KM PPK PK MK
PPK 1 1/3;1/5;1/5;1/3;1/5;1/5;1/5;3 5;3;3;3;2;3;3;5
PK 1 7;7;5;5;5;7;7;3
MK 1
KK PPK PK MK
PPK 1 3;3;5;3;5;3;4;3 1/3;1/2;1/3;1/3;1/3;1/2;1/3;1/3
PK 1 1/5;1/5;1/5;1/7;1/7;1/5;1/5;1/5
MK 1
KM PPK PK MK
PPK 1 3;1/2;3;1/3;2;3;2;3 5;3;3;3;5;3;5;5
PK 1 3;5;3;5;4;3;3;3
MK 1
KONSISTENSI
RESPONDEN (R) KONSISTEN TIDAK KONSISTEN
R1 √
R2 √
R3 √
R4 √
R5 √
R6 √
R7 √
R8 √