Anda di halaman 1dari 110

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN

TABUNGAN MEGA PERDANA PADA PT BANK MEGA


CABANG DJUANDA BOGOR

Oleh

ZULAIKA SYAFANI SYAFRIL


H24096066

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN
TABUNGAN MEGA PERDANA PADA PT BANK MEGA
CABANG DJUANDA BOGOR

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
ZULAIKA SYAFANI SYAFRIL
H24096066

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
RINGKASAN

ZULAIKA SYAFANI SYAFRIL. H24096066. Analisis Strategi Bauran


Pemasaran Tabungan Mega Perdana Pada PT Bank Mega Cabang Djuanda Bogor.
Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH

Menabung di bank merupakan pilihan yang paling tepat dalam


menginvestasikan dana. Beragam produk simpanan ditawarkan oleh perbankan.
Bank Mega turut bermain dan aktif memasarkan produk simpanan. Meluncurkan
tabungan Mega Perdana diharapkan dapat memenuhi keinginan masyarakat muda
yang ingin belajar menabung dan menyimpan uangnya di bank. Tujuan penelitian
ini adalah: (1)Mengidentifikasi strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan
oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor dalam menjual produk tabungan Mega
Perdana (2)Mengevaluasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi
terhadap penjualan Tabungan Mega Perdana (3)Mengetahui alternatif strategi
pemasaran yang efektif bagi penjualan Tabungan Perdana Mega. Data primer
yang di gunakan dalam penelitian diperoleh melalui wawancara dengan Branch
Business Manager, Team Leader Funding dan Funding Officer serta menyebar
kuisioner. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, buku-
buku, internet, skripsi-skripsi terdahulu yang berada diperpustakaan IPB.
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian meliputi Analysis Internal
Factor Evaluation (IFE), Analysis Eksternal Factor Evaluation (EFE), Analysis
Matriks Internal-Eksternal (IE), Analysis SWOT, dan AnalysisHierarcy Process
(AHP). Faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan perusahaan adalah
memiliki system ATM yang sudah terhubung ke ATM Bersama, kuatnya layanan
pemasaran canvassing, hadiah pada saat pembukaan rekening, sumber daya
manusia yang berkualitas. Kelemahan perusahaan adalah Saldo minimal yang
tinggi, tema dan tokoh kartun kurang dikenal, biaya administrasi bulanan,
kurangnya promosi. Peluang perusahaan adalah segmen pasar yang luas dan
besar, kesadaran masyarakat akan pentingnya menabung sejak dini,
perkembangan grup perusahaan CT Corps, perkembangan teknologi. Ancaman
perusahaan adalah tingginya tingkat persaingan, brand imange dari pesaing, fitur
pelayanan yang ditawarkan pesaing, promosi dan inovasi pesaing.
Alternatif strategi pemasaran yang diperoleh: (1) Meningkatkan pelayanan
bagi nasabah seperti layanan cold calling dan visit costumer, serta penanganan
problem tabungan (2) Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam
meningkatkan sistem layanan meliputi layanan ATM Bersama, layanan nasabah
yang datang langsung ke bank maupun layanan secara online (3) Memaksimalkan
penggunaan teknologi untuk meningkatkan promosi yang lebih gencar dan
menarik (4) Melakukan pelatihan karyawan agar SOP tertata baik serta perbaikan
ssstem pembukaan rekening dan memaksimalkan kerjasama yang baik dengan
perusahaan di CT Corps melalui pemberian voucher dari perolehan point saldo
tabungan(5) Memanfaatkan media informasi dalam melakukan pemasaran (6)
Mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman kepada nasabah (7)
Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi yang intensif
dan agresif (8) Menurunkan nilai saldo minimal yang disesuaikan dengan minat
dan kesadaran anak-anak untuk menabung.
Judul Skripsi : Analisis Strategi Bauran Pemasaran Tabungan Mega Perdana
pada PT Bank Mega Cabang Djuanda Bogor
Nama : Zulaika Syafani Syafril
NIM : H24096066

Menyetujui
Dosen Pembimbing,

Ir. Mimin Aminah, MM


NIP . 19660907 199103 2 002

Mengetahui
Ketua Departemen,

Dr. Mukhamad Najib, STP, MM


NIP. 197606 23200604 1001

Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 13 September 1984. Penulis


merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bpk. Syafrillah Muhir
(Alm) dan Ibu Wildani Yosef.
Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar YPWKS V Cilegon,
lalu melanjutkan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Cilegon.
Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 5 di
Bogor. Pada tahun 2002, diterima di Diploma III Administrasi Perkantoran dan
Sekretari Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia. Pada tahun
2009, melanjutkan program S1 di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian
Bogor.
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb.


Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan Inayah-Nya, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Bauran pemasaran
Tabungan Mega Perdana Pada PT Bank Mega cbang Djuanda Bogor dengan
lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi penyempurnaannya di masa mendatang.

Bogor, 11 Maret 2014

Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan oleh
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Keluarga tercinta : Ibu Wildani, Suamiku Azmara Dhana, Anakku Zafran Azka
Azmara, Uni Kiki, Mas Fathul, Abang Ari, Bunda Ayu, Ibu Aty, Ama, yang telah
memberikan dukungan dan curahan kasih sayang yang tiada taranya dan doa yang
tiada putus.
2. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM, sebagai dosen pembimbing, yang telah memberikan
bimbingan, saran dan pengarahan yang tidak ternilai kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Edward H Siregar,MM dan Bapak Nur Hadi Wijaya, STP,MM selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam pembuatan skripsi ini.
4. Bapak Dr. Mukhamad Najib, STP,MM, selaku Ketua Departemen Manajemen.
5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/karyawati di Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, FEM IPB.
6. Teman-teman alumni mahasiswa ekstensi manajemen angkatan enam yang selalu
memberikan informasi dan mengisi waktu bersama.
7. Teman-teman di PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor yang telah banyak
membantu dan memberikan dukungan dalam pembuatan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu
dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas
kebaikannya.
DAFTAR ISI

Halaman
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP .....................................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................iv
UCAPAN TERIMA KASIH .......................................................................v
DAFTAR ISI ...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL .........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................x
I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah...........................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ..............................................................................6
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...............................................................7
II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................8
2.1. Definisi Pemasaran ..........................................................................8
2.2. Strategi Pemasaran ............................................................................9
2.3. Marketing Mix...................................................................................9
2.4. Pemasaran Jasa ................................................................................12
2.5. Segmentation, Targeting, and Positioning .........................................13
2.6. Bank .................................................................................................15
2.7. Tabungan .........................................................................................16
2.7.1 Tabungan Mega Perdana ..........................................................17
2.8. Analisis SWOT ................................................................................17
2.9. Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation
(IFE dan EFE) ...................................................................................18
2.10. Matriks IE .......................................................................................19
2.11. Metode AHP ...................................................................................19
2.12. Penelitian Terdahulu........................................................................20
III METODE PENELITIAN ......................................................................22
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian..........................................................22
3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................25
3.3. Jenis dan Sumber Data ......................................................................26
3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...............................................27
3.4.1. Matriks IFE .............................................................................28
3.4.2. Matriks EFE .............................................................................28
3.4.3. Matriks IE ..............................................................................29
3.4.4. SWOT .....................................................................................29
3.4.5. Metode Analytichal Hierarchy Process (AHP) .........................29
IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................39
4.1. Sejarah Umun Perusahaan .................................................................39
4.1.1 Sejarah Bank Mega ..................................................................39
4.1.2 Visi dan Misi Bank Mega .........................................................39
4.1.3 Struktur Organisasi Divisi Funding Bank Mega cabang Djuan
da Bogor .................................................................................40
4.1.4 Produk Bank Mega ..................................................................42
4.2. Strategi Pemasaran Tabungan Mega Perdana ....................................42
4.3.Lingkungan Internal ...........................................................................43
4.4.Lingkungan Eksternal ........................................................................51
4.5.Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman .................56
4.6.Formulasi Alternatif Strategi ..............................................................62
4.6.1. Tahap Masukan ......................................................................62
4.6.2. Tahap Pencocokan ..................................................................65
4.7.Analisis SWOT Matriks .....................................................................65
4.8.Analisis Hasil Pengolahan AHP .........................................................68
4.8.1 Analisis Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal ....................70
4.8.2Analisis Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal.........................74
4.9. Implikasi Manajerial .........................................................................78
KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................80
1. Kesimpulan.…………………………………………………………....80
2. Saran ……………………………………………………………...…82
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................83
LAMPIRAN ..................................................................................................85
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman

1. Diagram hasil survey target produk pendanaan......................................... 3


2.Model strategi generik Porter (Umar, 2001) ............................................... 9
3.Empat komponen P dalam bauran pemasaran (Kotler, 2002) ...................... 9
4.Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................................. 25
5.Nilai skala banding berpasangan, (Saaty, 2001).......................................... 34
6.Nilai RI ...................................................................................................... 36
7.Struktur hierarki ......................................................................................... 37
8.Struktur Organisasi Divisi Funding Bank Mega cabang Djuanda Bogor ..... 39
9.Diagram alur pembukaan rekening di Bank Mega cabang Djuanda Bogor.. 48
10.Matriks IE Bank Mega cabang Djuanda Bogor ......................................... 64
11.Struktur hirarki srategi tabungan Mega Perdana Bank Mega cabang
Djuanda Bogor ........................................................................................ 68
12.Hasil pengolahahan secara vertikal strategi pemasaran Tabungan Mega
Perdana Bank Mega cabang Djuanda Bogor ............................................ 73
13.Implikasi Manajerial ................................................................................ 79
DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman
1. Kuesioner penelitian SWOT ................................................................... 85
2. Pertanyaan wawancara ke perusahaan....................................................... 89
3. Kuesioner penelitian AHP ........................................................................ 93
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, tuntutan masyarakat terhadap dunia perbankan semakin


meningkat, dimana masyarakat tidak hanya memandang sebuah bank sebagai
sarana untuk menyimpan uang yang lebih aman, namun lebih dari itu, mereka
mengharapkan pelayanan terbaik dan hasil investasi yang lebih tinggi, sehingga
menciptakan suasana persaingan antar bank dalam penggalangan dana nasabah
yang semakin ketat dan di sisi lain pemerintah membatasi bank dalam
memberikan suku bunga produk simpanan tidak melebihi bunga perjanjian Bank
Indonesia.
Berdasarkan data dari Survey Banking Outlook 2013 terhadap 33 bank
sebagai responden yang dilaksanakan pada bulan September – Desember 2013,
saat iniperkembangan produk tabungan masih menjadi target yang diutamakan
bagi industri perbankan dalam usaha mencapai terget dan laba setiap tahunnya.
Hasil survey di gambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram hasil survey target produk pendanaan1

Sebanyak 78% responden bank yang di survey, menjawab akan tetap


melakukan ekspansi produk tabungan. Bank Mega termasuk kedalam salah satu

1
[ http://ezinearticles.com/?Indonesias-Banking-Outlook-and-Risks-in-2013&id=7425145]
bank yang menajwab akan menjadikan target bisnisnya di tahun 2014 adalah
produk tabungan dengan target sebesar Rp. 17,763.3 Milyar.
Perkembangan mutakhir dalam perbankan saat ini telah mendorong Bank
Mega untuk mencari jasa-jasa (service ) baru dapat ditawarkan yang kepada
nasabah. Hal ini sejalan dengan visi misi dari Bank Mega untuk menjadi bank
kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja serta visi misi Bank
Mega yang berusaha untuk menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan
dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja
organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
Dalam meningkatkan citra Bank Mega sebagai lembaga jasa keuangan
maka salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menawarkan produk yang
dapat memenuhi kepuasan nasabah, sebab dengan produk yang sesuai dengan
manfaat dan dapat memenuhi harapan nasabah bank maka akan dapat
meningkatkan nilai tambah dari produk yang ditawarkan oleh Bank Mega. Seiring
dengan perkembangan di Indonesia maka semakin tinggi pula tingkat persaingan
yang dihadapi oleh Bank Mega, untuk menjadi bank lokal yang terdepan, pihak
Bank Mega harus menyusun strategi bauran pemasaran yang tepat yang terdiri
dari strategi produk, strategi harga, strategi tempat, strategi promosi, stretegi
manusia, strategi kualitas, strategi proses dan strategi bukti fisik yang mempunyai
pengaruh sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu usaha khususnya
bidang jasa dan perbankan. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan posisi yang
baik dan bernilai sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Tabungan Mega Perdana merupakan salah satu produk dana dari Bank
Mega yang diharapkan mampu mempertahankan serta mendongkrak jumlah
nasabah yang berpengaruh terhadap kemajuan Bank Mega cabang Djuanda
Bogor. Beragam upaya dilakukan dengan gencar untuk mempromosikan produk-
produk Tabungan yang dapat menarik minat nasabah untuk dapat menyimpan
dana nya di Bank Mega. Tabungan Mega Perdana yang diharapkan dapat
memenuhi keinginan masyarakat yang ingin berinvestasi sekaligus mengajarkan
pentingnya menabung bagi anak - anak dengan aman dan terpercaya.
Dalam melakukan pemasaran produk Tabungan Perdana Bank Mega
menghadapi dua faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bank dalam
SWOT adalah meliputi kekuatan dan kelemahan Bank Mega dalam melakukan
pemasaran produk Tabungan Mega Perdana, sedangkan faktor eksternal yang
meliputi peluang dan ancaman bagi perusahaan, seperti munculnya pesaing baru
dengan kekuatan manajemen yang lebih baik, daya tawar pembeli yang dapat
memberikan tingkat harga produk maupun tingkat suku bunga yang kompetitif,
hadirnya produk substitusi perbankan dan semakin ketatnya kompetisi dengan
meluncurkan produk yang menarik dengan promosi yang gencar dengan tujuan
untuk memenuhi harapan dan keinginan nasabah, potensi pasar dan budaya
masyarakat terhadap produk tersebut.
Sebagai bank swasta nasaional yang sudah berdiri sejak tahun 1969, PT
Bank Mega merupakan salah satu bank lokal yang memiliki kredibilitas baik di
bidang perbankan, dimana beberapa bank nasional lainnya sudah di beli oleh
pihak asing, Bank Mega masih tetap dapat mempertahankan eksistensinya di
industri perbankan Indonesia tanpa campur tangan pihak asing. Hal ini di buktikan
dengan penghargaan thropi Golden Award yang diraih oleh Bank Mega di tahun
2013, penghargaan tersebut diproleh oleh Bank Mega dikarenakan selama 5 tahun
berturut-turut Bank Mega memperoleh predikat SANGAT BAGUS dengan
kriteria modal inti Rp. 5 Triliun sampai dengan di bawah Rp. 30 Triliun. 2
Selain penghargaan Golden Award, Bank Mega saat ini tercatat sebagai
bank terbaik urutan 14 tahun 2013 berdasarkan majalah Investor. Penghargaan
yang menghantarkan posisi Bank Mega di urutan ke 14 ini dilakukan melalui
seleksi yang ketat yaitu CAR minimum 10 persen, tidak mendapat opini
disclaimer pada laporan keuangan tahun buku 2012. Giro Wajib Minimum
(GWM) tidak kurang dari 8 persen (±insentif LDR), laba operasional dan laba
bersih 2012 positif, aset 2012 untuk bank umum nasional dan BPD minimal Rp. 1
triliun, dan tidak terkena sanksi otoritas. Berikut adalah daftar nama bank yang
mendapat penghargaan Best Banks 2013 versi Majalah Investor.

2
[http://www.bankMega.com/penghargaan.php]
Tabel 1. Daftar 50 bank terbaik 2013 versi Majalah Investor
50 BEST BANKS 2013 VERSI MAJALAH INVESTOR
1. Bank MandiriTbk 26. PT BPD Sumatera Utara
2. Bank Rakyat Indonesia Tbk 27. PT BPD Riau Kepri
3. Bank Central Asia Tbk 28. Bank MayapadaInternasionalTbk
4. Bank Negara Indonesia Tbk 29. Bank SinarmasTbk
5. CIMB NiagaTbk 30. Bank Victoria International Tbk
6. Bank DanamonTbk 31. PT Bank Aceh
7. Bank PaninTbk 32. PT BPD Bali
8. Bank PermataTbk 33. Bank ResonaPerdania
9. Bank Internasional Indonesia Tbk 34. PT BPD Kalimantan Barat
10. Bank Tabungan Negara Tbk 35. Bank Nusantara ParahyanganTbk
11. Bank OCBC NISP Tbk 36. Bank HimpunanSaudara 1906 Tbk
12. PT BPD Jawa Barat danBantenTbk 37. Bank Mestika Dharma
13. Bank BukopinTbk 38. PT BPD Sulawesi Utara
14. Bank MegaTbk 39. Bank WinduKentjana International Tbk
15. Bank UOB Indonesia 40. Bank Woori Indonesia
16. Bank Tabungan PensiunanNasionalTbk 41. Hana Bank
17. Bank DBS Indonesia 42. Bank KEB Indonesia
18. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 43. Bank Jasa Jakarta
19. PT BPD Jawa TimurTbk 44. Bank Index Selindo
20. Bank ANZ Indonesia 45. PT BPD Nusa Tenggara Barat
21. Bank Mizuho Indonesia 46. PT BPD Jambi
22. PT Bank DKI 47. Bank BumiArtaTbk
22. PT BPD Jawa Tengah 48. Bank KesejahteraanEkonomi
24. Bank EkonomiRaharjaTbk 49. PT BPD Bengkulu
25. Bank ICBC Indonesia 50. Bank of InInvestordia Indonesia Tbk
Sumber: Majalah Investor tahun 20133

1.2. Perumusan masalah

Berdasarkan wawancara dengan Branch Business Manager, sejak di


luncurkannya Tabungan Mega Perdana pada tanggal 7 Juni tahun 2011 sampai
dengan Desember tahun 2013, produk tabungan ini hanya memiliki Number of
Account sebanyak 30 nomor rekening dan selama tiga tahun, setiap tahunnya
produk tabungan ini tidak mencapai target yang ditetapkan oleh manajemen. Hal
ini sesuai dengan keterangan yang di berikan oleh bagian Accounting Bank
Mega cabang Djuanda Bogor. Pada Tabel 2 di bawah ini ditampilkan data

3
[http://www.investor.cp.id/home/ini-daftar-bank-terbaik-versi-majalah-investor/6226]
penjualan produk Tabungan Mega Perdana per tahun 2013 dengan produk
lainnya tabungan di Bank Mega.

Tabel 2. Penjualan produk tabungan Bank Mega cabang Djuanda Bogor

MEGA PERDANA MEGA RENCANA MEGA BERBAGI

PER TARGET PENCAPAIAN PER TARGET PENCAPAIAN PER TARGET PENCAPAIAN


% % %
2013 (Rp) (Rp) 2013 (Rp) (Rp) 2013 (Rp) (Rp)

1 60,000,000.00 58,236,125.00 0.97 1 60,000,000.00 61,975,498.00 1.03 1 60,000,000.00 59,382,057.00 0.99

2 60,000,000.00 48,513,544.00 0.81 2 60,000,000.00 61,999,852.00 1.03 2 60,000,000.00 61,838,520.00 1.03

3 60,000,000.00 49,511,214.00 0.83 3 60,000,000.00 63,029,634.00 1.05 3 60,000,000.00 62,978,549.00 1.05

4 60,000,000.00 50,124,569.00 0.84 4 60,000,000.00 65,392,054.00 1.09 4 60,000,000.00 63,938,376.00 1.07

5 60,000,000.00 51,457,893.00 0.86 5 60,000,000.00 70,176,182.00 1.17 5 60,000,000.00 62,345,789.00 1.04

6 60,000,000.00 52,147,859.00 0.87 6 60,000,000.00 86,589,064.00 1.44 6 60,000,000.00 65,789,876.00 1.1

7 80,000,000.00 50,789,415.00 0.63 7 80,000,000.00 87,656,345.00 1.1 7 80,000,000.00 69,876,541.00 0.87

8 80,000,000.00 45,125,444.00 0.56 8 80,000,000.00 88,917,306.00 1.11 8 80,000,000.00 75,896,784.00 0.95

9 80,000,000.00 43,189,574.00 0.54 9 80,000,000.00 90,642,765.00 1.13 9 80,000,000.00 82,609,374.00 1.03

10 80,000,000.00 49,514,269.00 0.62 10 80,000,000.00 91,000,733.00 1.14 10 80,000,000.00 83,974,928.00 1.05

11 80,000,000.00 50,743,591.00 0.63 11 80,000,000.00 93,098,478.00 1.16 11 80,000,000.00 83,999,612.00 1.05

12 80,000,000.00 52,146,141.00 0.65 12 80,000,000.00 98,761,973.00 1.23 12 80,000,000.00 85,890,437.00 1.07

Sumber: Bagian Accounting Bank Mega cabang Djuanda Bogor (2013)


Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2, maka dapat dilihat
bahwa pencapaian target tabungan Mega Perdana tidak pernah tercapai setiap
bulannya selama tahun 2013. Dibandingkan dengan produk tabungan lain dari
terdapat di Bank Mega cabang Djuanda Bogor yaitu Tabungan Mega Rencana
yang selalu mencapai target dan Tabungan Mega Berbagi yang terhitung hanya 3
kali dalam satu tahun tidak mencapai target. Dari Tabel 2 terlihat jelas presentase
pencapaian tabungan yang tedapat di Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Oleh
karena itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat sehingga diharapkan pada
tahun - tahun berikutnya tabungan Mega Perdana dapat memenuhi targetyang di
tentukan oleh manajemen yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi
pada peningkatan penjualan produk untuk meningkatkan laba Bank Megacabang
Djuanda Bogor.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, beberapa permasalahan
perlu dikaji dalam penelitian ini, adalah :
1. Strategi apa yang telah dilakukan Bank Mega cabang Djuanda Bogor
dalam penjualan produk Tabungan Mega Perdana?
2. Faktor internal dan ekstrenal apa saja yang mempengaruhi terhadap
penjualan Tabungan Mega Perdana?
3. Bagaimanakah alternatif strategi pemasaran yang efektif untuk Tabungan
Mega Perdana?

1.3. Tujuan penelitian

Berdasarkan hasil perumusan masalah tersebut, maka tujuan yang akan


dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi strategi bauran pemasaran Tabungan Mega Perdana yang


telah dilakukan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor dalam menjual
produk Tabungan Mega Perdana.
2. Menganalisis faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi terhadap
pertumbuhan penjualan Tabungan Mega Perdana
3. Menganalisis dan menyusun rekomendasi alternatif strategi pemasaran
yang tepat dan efektif melalui pendekatan analisa bauran pemasaran yang
sesuai bagi Bank Mega untuk dapat menjual produk Tabungan Mega
Perdana sehingga dapat bersaing dengan bank-bank lainnya.

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini akan dapat memberikan masukan bagi Bank
Mega dalam penerapan strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan
bank lainnya.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang
didapat selama masa perkuliahan khususnya bidang ilmu manajemen
pemasaran.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian mengenai analisis bauran pemasaran ini berfokus pada analisis


kondisi internal dan eksternal Bank Mega cabang Djuanda Bogor untuk
mengetahui bauran pemasaran yang efektif dan efesien guna pencapaian target
penjualan dari tabungan Mega Perdana di cabang Djuanda Bogor. Analisis yang
dilakukan ditinjau dari segi strategi bauran pemasaran 8P (marketing mix),
analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal, yang berisikan kekuatan,
kelamahan, peluang, dan ancaman bagi perusahaan. Selain itu juga, sebagai bahan
masukan bagi perumusan strategi bauran pemasaran Tabungan Mega Perdana
pada Bank Mega cabang Djuanda Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2009), pemasaran adalah sebuah proses


kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk dan jasa bernilai dengan orang lain. Tujuan pemasaran
adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau
jasa dapat sesuai dengan kebutuhannya sehingga terjual sendiri.

Menurut Morissan (2007), pemasaran adalah konsep yang menyangkut


sikap mental sutu cara berpikir, yang membimbing anda melakukan sesuatu yang
tidak selalu menjual benda, tetapi juga menjual gagasan, karier, tempat
(pariwisata, rumah, lokasi industri), undang-undang, jasa, (pengangkutan,
penerbangan, pemotongan rambut, kesehatan), hiburan (pertunjukan,
pertandingan-pertandingan) dan kegiatan nirlaba seperti yayasan sosial dan
keagamaan.

2.2. Strategi Pemasaran

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa


meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan Umar (2001).
Umar (2001) menyatakan terdapat tiga strategi generik, yaitu : Strategi
Diferensiasi (Differentiation), Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost
Leadership) dan Fokus (Focus).
a. Strategi Diferensiasi (Differentiation). Perusahaan mengambil keputusan
untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk/jasa
yang unggul agar tampak berbeda dengan produk yang lain. Diharapkan
calon konsumen mau membeli dengan harga mahal karena adanya
perbedaan tersebut.
b. Strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership).
Perusahaan lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan
cara memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya
produksi, promosi maupun riset dapat ditekan, bila perlu produk yang
dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari perusahaan lain.
c. Strategi Fokus (Focus). Perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa
pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan
strategi Kepemimpinan Biaya Menyeluruh atau Diferensiasi.
Pasar luas
Strategi Kepemimpinan Biaya
Strategi Diferensiasi
Competitive Menyeluruh
Scope
Strategi Fokus Biaya
Pasar lokal Strategi Fokus Diferensiasi

Produk Spesifik
Competitive Advantage Biaya Rendah
Gambar 2.Model strategi generik (Umar, 2001)
2.3.Marketing Mix

Kotler (2002) mengemukakan bauran pemasaran (marketing mix) adalah


seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
dipasaran.

Bauran
Pemasaran

Pasar
Sasaran
Produk Tempat
Keragaman Saluran
Produk Pemasaran
Mutu
Harga Promosi Cakupan
Desain Daftar Harga Periklanan Pemasaran
Ciri Rabat/Diskon Promosi Pengelompok
Nama Potongan Penjualan kan
Merek Harga Khusus Hubungan Lokasi
Kemasan Periode Masyarakat Persediaan
Pembayaran
Ukuran Transportasi
Syarat Kredit
Pelayanan
Garansi
Imbalan

Gambar 3. Empat komponen P dalam bauran pemasaran (Kotler, 2002)


Kotler (2007) menyatakan bahwa bauran pemasaran berhasil dengan baik
untuk barang, tetapi elemen-elemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis
jasa, dari definisi yang dikemukakan diatasdapat disimpulkan bahwa Marketing
Mix terdiri dari empat peubah atau kegiatan yang merupakan inti pemasaran
yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar sasarannya, yaitu
komponen produk, komponen harga, komponen distribusi, dan komponen
promosi.
Bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya dalam pasar
sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Bauran pemasaran menurut Assauri (2010),
adalah strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu,
yang merupakan pasar sasarannya.
a) Product berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Menurut Tjiptono
(2008), produk merupakan kombinasi yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan. Assauri (2010), mengklasifikasikan produk
ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
Produk Inti (Core Product), yang merupakan inti atau dasar yang
sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh oleh seorang
konsumen dari produk tersebut.
Produk Formal (Formal Product), yang merupakan bentuk, model,
kualitas, merek dan kemasan yang menyertai produk tersebut.
Produk Tambahan (Augemented Product), yang merupakan
tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya,
seperti pemasangan (instalasi), pelayanan, pemeliharaan dan
pengangkutan secara cuma-cuma.
b) Price adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk (Kotler dan Armstrong, 2008). Kotler dan
Armstrong dalam Tjiptono (2008), menyebutkan bahwa ada dua
faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan harga, yaitu:
Faktor internal perusahaan yang terdiri dari: (1) Tujuan pemasaran
perusahaan, (2) Strategi bauran pemasaran, (3) Biaya, (4)
Organisasi.
Faktor eksternal perusahaan yang terdiri dari: (1) Sifat pasar dan
permintaan, (2) Persaingan, (3) Unsur lingkungan eksternal lain
seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah dan aspek sosial.
c) Promotion berarti aktifitas yang menyampaikan manfaat produk yang
membujuk pelanggan membelinya (Kotler dan Armstrong, 2008).
Menurut Tjiptono (2008), bentuk promosi dapat dibedakan
berdasarkan tugas-tugas khususnya, beberapa tugas tersebut sering
disebut bauran promosi (promotion mix, promotion blend,
communication mix) adalah:
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk
kepada calon pelanggan dan membentukpemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya.
Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media
komunikasi untuk menyampaikan informasi khalayak ramai dalam
satu waktu.
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk
merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau
meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Public relation (hubungan masyarakat) merupakan upaya
komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut.
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang
lokasi.
d) Distribution/Place adalah kegiatan perusahaan yang membuat produk
tersedia bagi pelanggan sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008).
Pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang
berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat
dibutuhkan) (Tjiptono, 2008).

2.4. Pemasaran Jasa

Kotler (2002) mengemukakan jasa merupakan suatu tindakan atau


perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada
dasarnya bersifat tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan
sesuatu. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakan dengan
barang, yaitu :

1. Intangibility, artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, dan diraba
sebelum dibeli dan dikonsumsi.
2. Inseparability, artinya jasa umumnya dijual terlebih dulu kemudian
diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
3. Variability, artinya jasa bersifat sangat variatif karena merupakan non-
standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis.
4. Perishability, artinya jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan
tidak dapat disimpan.
Menurut Lovelock and Wright (2007), jasa adalah tindakan atau kinerja
yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya, walaupun prosesnya mungkin
terkait dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya
tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Adapun perbedaan
dasar ab\ntara barang dan jasa ialah sebagai berikut :
1. Pelanggan tidak memperoleh kepemilikan atas jasa,
2. Produk jasa bersifat tidak terwujud,
3. Pelanggan lebih terlibat dalam proses produksi,
4. Orang lain dapat menjadi bagian dari produk,
5. Adanya keragaman yang lebih besar dalam input dan output operasional,
6. Banyak jasa sulit dievaluasi oleh pelanggan,
7. Umumnya tidak mempunyai persediaan,
8. Faktor waktu lebih relatif penting,
9. Sistem pemberian dapat menggunakan saluran fisik maupun elektronik.
Industri jasa saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan
tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan tersebut selain karena pertumbuhan jenis jasa
yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru,
sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi. Dipandang dari konteks
globalisasi, pesatnya pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan
meningkatnya intensitas pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai
penyedia jasa di dunia.
Perkembangan tersebut pada akhirnya mampu memberikan tekanan yang
kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan
pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak pada
menguatnya kompetisi dalam industri (Lovelock, 2007). Kondisi ini secara
langsung menghadapkan para pelaku bisnis pada permasalahan persaingan usaha
yang semakin tinggi. Mereka dituntut untuk mampu mengidentifikasikan bentuk
persaingan yang akan dihadapi, menetapkan berbagai standar kinerjanya serta
mengenali secara baik para pesaingnya.

2.5. Segmentation, Targeting, and Positioning

Menurut David (2009), kekuatan dan kelemahan internal merupakan


aktivitas terkontrol suatu organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik
atau buruk. Mereka muncul dalam manajemen, pemasaran, keuangan atau
akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan pengembangan dan aktifitas
sistem informasi manajemen suatu bisnis. Mengidentifikasi serta mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan organisasional dalam wilayah-wilayah fungsional suatu
bisnis merupakan sebuah aktivitas manajemen strategis yang esensial.
1. Segmentation
Segmentation adalah membagi pasar menjadi kelompok-kelompok kecil dengan
kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau bauran pemasaran tersendiri (Kotler dan Armstrong, 2008).
Sedangkan Tjiptono (2008), menyebutkan bahwa segmentasi pasar adalah proses
membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa yang bersifat heterogen ke
dalam beberapa segmen, di mana masing-masing segmennya cenderung bersifat
homogen dalam segala aspek.
Kotler dan Armstrong (2008), mengklasifikasikan segmentasi pasar berdasarkan
empat variabel berikut:
a. Segmentasi Geografis adalah pembagian pasar menjadi unit geografis yang
berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, kabupaten, kota dan lingkungan sekitar.
b. Segmentasi Demografis adalah pembagian pasar menjadi kelompok berdasarkan
variabel seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi dan kebanggan.
c. Segmentasi Psikografis adalah pembagian pasar menjadi kelompok berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
d. Segmentasi Perilaku adalah pembagian pasar menjadi kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, penggunaan atau respons konsumen terhadap sebuah produk.
2. Targeting
Targeting adalah proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki (Kotler dan Armstrong, 2008). Pada
umumnya, penetapan target pasar bisa dilaksanakan pada beberapa tingkat yang
berbeda, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Pemasararan massal atau tanpa diferensiasi merupakan bentuk strategi cakupan
pasar dimana perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen pasar
dan mengejar keseluruhan pasar dengan satu tawaran.
Pemasaran tersegmentasi atau terdiferensiasi merupakan strategi cakupan
pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar
dan merancang penawaran terpisah bagi masing-masing segmen.
Pemasaran terkonsentrasi atau ceruk merupakan strategi cakupan pasar dimana
perusahaan mengejar pangsa besar salah satu atau beberapa segmen atau ceruk (niche).
Pemasaran mikro merupakan praktek penghantaran produk dan program
pemasaran khusus untuk kebutuhan dan keinginanindividual tertentu dan kelompok
pelanggan setempat, termasuk pemasaran lokal dan pemasaran individual.
3. Positioning
Positioning adalah pengaturan produk untuk menduduki tempat yang jelas,
berbeda dan diinginkan dibandingkan produk pesaing dalam pikiran konsumen
sasaran (Kotler dan Armstrong, 2008). Sedangkan Tjiptono (2008),
mendefenisikan positioning sebagai upaya identifikasi, pengembangan dan
komunikasi keunggulan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga
produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (disctinctive)
dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam benak pasar sasaran.

2.6. Bank

Jenis atau bentuk bank bermacam-macam, tergantung pada cara


penggolongannya. Dendawijaya (2001) mengemukakan beberapa jenis bank dan
penggolongannya. Berikut ini adalah penggolongan berdasarkan hal-hal sebagai
berikut :

1. Formalitas berdasarkan undang-undang.


Berdasarkan Pasal 5 undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, terdapat dua jenis
bank, diantaranya adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat. Dengan
catatan bahwa bank umum dapat mengkhususkan diri untuk melaksanakan
kegiatan tertentu atau memberikan perhatian lebih besar kepada kegiatan
tertentu.

2. Kepemilikannya.
a. Bank milik Negara ( Badan Usaha Milik Negara atau BUMN)
b. Bank milik pemerintah daerah ( Badan Usaha Milik Daerah atau
BUMD)
c. Bank swasta nasional
d. Bank swasta campuran ( nasional dan asing)
e. Bank milik asing ( cabang atau perwakilan)
3. Penekanan kegiatan usahanya.
a. Bank retail (retail banks)
b. Bank korporasi (corporate banks)
c. Bank komersil (commercial banks)
d. Bank pedesaan (rural banks)
e. Bank pembangunan (development banks)
4. Pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha.
a. Bank konvensional
b. Bank berdasarkan prinsip syariah
2.7. Tabungan
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang
Perbankan, Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu pada saat dikehendaki dan menurut
syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh bank penyelenggara.
Penarikannya tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya
yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat yang dimaksud antara lain adalah:
1. Penarikan hanya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor bank
atau alat yang disediakan untuk keperluan tersebut dan tidak dapat
dilakukan dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah
pembayaran lainnya yang sejenis.
2. Penarikan tidak boleh melebihi jumlah tertentu sehingga
menyebabkan saldo tabungan lebih kecil dari saldo minimum,
kecuali penabung tidak akan melanjutkan tabungannya.
Selanjutnya ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku bagi bank-bank di
dalam negeri antara lain adalah:
Tabungan yang dijamin oleh Bank Indonesia pada saat sekarang
terbatas pada tabungan jenis Tabanas dan Taska.
Dalam brosur mengenai penyelenggaraan tabungan yang
dikeluarkan oleh masing-masing bank, disarankan untuk
dicantumkannya secara jelas ketentuan-ketentuan tentang masing-
masing tabungan yang diselenggarakannya, termasuk Tabanas dan
Taska.
2.7.1 Tabungan MEGA Perdana
Tabungan Mega Perdana merupakan tabungan Tabungan untuk nasabah
dibawah umur 23 tahun dengan desain karakter di buku tabungan dan
ATM. Setiap pembukaan rekening nasabah berkah memperoleh hadiah
berupa tas selempang Trans Studio atau potongan harga 50% tiket masuk
Trans Studio. 4

4
[http://www.bankMEGA.com/produk/MEGAperdana.php]
2.8. Analisis SWOT
Menurut Umar (2008), menyatakan bahwa matriks SWOT merupakan
matching tools yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan
empat tipe strategi bagi perusahaan, yaitu:

1. Strategi SO (Strengths-Opportunities)
Strategi ini menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Pada umunnya,
perusahaan melaksanakan strategi WO, ST atau WT untuk menerapkan
strategi SO. Oleh karena itu, jika perusahaan memiliki banyak
kelemahan, mau tidak mau perusahaan harus mengatasi kelemahan
tersebut agar menjadi kuat. Sedangkan, jika perusahaan menghadapi
banyak ancaman, perusahaan harus berusaha menghindarinya dan
berusaha berkonsentrasi pada peluang-peluang yang ada.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunities)
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
Kadang kala perusahaan menghadapi kesulitan untuk memanfaatkan
berbagai peluang karena adanya berbagai kelemahan internal.
3. Strategi ST (Strengths-Threats)
Melalui strategi ini, perusahaan berusaha untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari berbagai ancaman eksternal. Hal ini bukan
berarti perusahaan yang tangguh harus selalu mendapatkan ancaman.
4. Strategi WT (Weakness-Threats)
Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang
dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal
sesungguhnya berada dalam posisi yang berbahaya. perusahaan harus
berjuang untuk tetap dapat bertahan dengan melakukan strategi-strategi
seperti merger, declared bankruptcy, retrench, atau liquidation.

2.9. Matriks Internal Factor Evaluation dan Eksternal Factor Evaluation (IFE
dan EFE)
Perumusan strategi yang dilaukan perusahaan dapat menggunakan matrik
IFE (Internal Evaluation Factor) dan EFE (Eksternal Evaluation Factor).Matriks
IFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor strategi internal perusahaan yang
berkaitan dengan kekuaatn dan kelemahan yang dianggap penting. Sedangkan
matrik EFE digunakan untuk mengevaluasi factor eksternal perusahaan terkait
dengan informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, politik, hukum,
pemerintahan, teknologi dan persaingan dalam industry guna mengidentifikasi
peluang dan ancaman perusahaan.
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) merupakan alat perumusan
strategi yang meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam
berbagai bidang fungsional dalam suatu usaha.Matriks ini juga memberikan dasar
untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan antara bidang-bidang ini.Sedangkan
Matriks EFE (External Factor Evaluation) membuat perencanaan strategi dapat
meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan (David, 2009).

2.10. Matriks IE

Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut David
(2009), matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil evalusi faktor
internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan pada salah satu kondisi dari
sembilan sel, dimana tiap-tiap sel merupakan kondisi atau langkah yang harus
ditempuh perusahaan. Tujuan penggunaan matriks ini untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE memiiki tiga implikasi
strategi yang berbeda yaitu:
Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan sebagai
Grow dan Built. Srategi-strategi yang cocok bagi perusahaan adaah strategi
intensif yaitu market penetration, market development dan product development
atau strategi terintegrasi yaitu backward integration, forward integration dan
horizontal integration.
Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik dikendalikan
dengan strategi Hold dan Maintain.Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu
strategi market penetration dan product penetration.
Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi
harvest atau divestiture.
2.11. Metode AHP

Proses hirarki analitik dikembangkan oleh Thomas L Saaty pada tahun 1991.
AHP membantu dalam menentukan prioritas dari beberapa kriteria dengan
melakukan analisa perbandingan berpasangan dari masing masing kriteria.Ketika
dilakukan pengambilan keputusan dalam rancangan strategi sangatlah penting
untuk mengevaluasi setiap kemungkinan alternatif dengan baik.
Dalam beberapa situasi pengambilan keputusan strategi promosi seringkali
dihadapkan dengan situasi dimana banyaknya faktor menjadi suatu kendala. Hal
ini membuat keputusan tersebut sulit untuk diambil danmeningkatkan kebutuhan
dilakukan pendekatan tertentu, yangmemungkinkan pengambil keputusan untuk
memecahkan proses evaluasi tersebut dalam tingkatan faktor – faktor yang
berbeda tetapi masih saling terkait.
Metode AHP adalah kerangka kerja yang komprehensif, logis
danterstruktur. Metode ini memungkinkan dilakukanya pemahaman
akankeputusan yang kompleks dengan melakukan dekomposisi dari suatu
masalah. Cara kerja AHP sangatlah sederhana, metode ini dimulai dengan
menyatukansemua keputusan yang relevan dan kemudian dilakukan proses
pembobotanuntuk memudahkan pengambil keputusan melihat tingkat kepentingan
dari masing masing kriteria objektif. Prosedur ini mengenalkan dan
menyatukanpengetahuanjuga keahlian para pasrtisipan dalam pengambilan
keputusan denganmemanfaatkan penilaian subjektif.Tiga prinsip dasar dalam
metode AHP ini,adalah pendekomposisian masalah dari pengambilan keputusan,
penilaiankomparatif dari setiap unsur dan pensintesisan dari masing masing
prioritas.
2.12. Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu merupakan studi yang pernah dilakukan


sebelumnya. Studi penilaian terdahulu ini membantu dalam memberikan
gambaran kepada calon peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis dan
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang alternative strategi pemasaran
terhadap penelitian yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi internal dan
eksternal perusahaan.
Fitriyanty (2009) melakukan penelitian dengan skripsi yang berjudul
“Analisis Strategi Bauran Pemasaran Produk Giro di PT Bank OCBC NISP, Tbk
Cabang Pajajaran Bogor”. Pada penelitiannya, penulis menggunakan beberapa
alat analisis yang mendukung, yaitu matriks IFE, matriks EFE, tahap pencocokan
dengan matriks SWOT dan tahap keputusan dengan AHP. Setelah mengetahui
kondisi internal dan eksternal perusahaan maka didapatkan hasil matriks IFE
dengan skor 2,845dan matriks EFE dengan total skor 2,770. Mengacu pda matriks
IFE dan EFE maka disusunlah matriks IE untuk menentukan posisi perusahaan
saat ini berada di kuadran IV (grow and build). Berdasarkan analisis SWOT dan
AHP didapatkan 8 strategi.

Syafitri (2010) menyajikan skripsi dengan judul “Strategi Pemasaran PT.


BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung Jambu”.Penulis menggunakan
alat analisis matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan QSPM.
Matriks IFE menghasilkan skor 2,92. Hal ini menunjukkan bahwa posisi internal
perusahaan berada di atas nilai rata-rata 2,5, sedangkan matriks EFE menunjukkan
nilai 2,76 yang menempatkan perusahaan diatas nilai rata-rata 2,5. Berdasarkan
analisis matriks IE, posisi PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang Warung
Jambu berada pada kuadran V yang berarti posisi pertahankan dan pelihara (hold
and maintain). QSPM menghasilkan prioritas alternatif berupa strategi penetrasi
pasar, yaitu meningkatkan kegiatan promosi.
Kurniawati (2013) menyajikan jurnal dengan judul “Analisis Strategi
Pemasaran yang Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Taharah
pada BPRS PNM BINAMA Kantor Kas Tembalang ”. Pada jurnal dipaparkan
bahwa strategi pemasaran yang dilakukan BPRS PNM Binama yaitu
menggunakan prinsip-prinsip pemasaran diantaranya adalah teknik, bauran
pemasaran dan value. Untuk lebih meningkatkan strategi pemasaran selain
menggunakan prinsip-prinsip pemasaran diatas sebaiknya dalam memasarkan
produk-produk yang ada di BPRS PNM Binama sebaiknya tidak hanya
menggunakan brosur saja, tetapi bisa dengan membuat baleho-baleho, memasang
info tentang BPRS PNM Binama di surat kabar dan lainnya, dalam undian yang
ada di produk tabungan taharah sebaiknya hadiahnya lebih ditingkatkan guna
menarik para nasabah yang lainnya dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada
nasabah sehingga membuat nasabah menjadi loyal terhadap BPRS PNM Binama.
III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

PT. Bank Mega, Tbk atau Bank Mega adalah perusahaan yang bergerak di
bidang lembaga perbankan, dimana dalam menjalankan aktivitas usahanya serta
untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat maka perusahaan perlu
menerapkan strategi pemasaran untuk menjalankan kegiatan pemasarannya.

Tabungan Mega Perdana adalah salah satu produk tabungan yang dijual di
Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Permasalahan mendasar saat ini adalah belum
efektifnya strategi pemasaran yang diterapkan sehingga target penjualan produk
Tabungan Mega Perdana belum tercapai. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum
merumuskan atau menyusun formulasi strategi yaitu mengetahui visi, misi dan tujuan
dari perusahaan yang akan diteliti. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal
dan eksternal agar strategi yang akan diterapkan tepat bagi Bank Mega cabang
Djuanda Bogor dalam mencapai tujuannya.
Dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat, maka
dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal terhadap tabungan Mega
Perdana pada PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Lingkungan internal terdiri
atas Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) dan bauran pemasaran
(produk, tempat dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi dan
edukasi, bukti fisik serta harga dan biaya jasa lainnya). Lingkungan eksternal
terdiri atas lingkungan mikro (perusahaan, pelanggan, pesaing dan masyarakat)
dan lingkungan makro (demografis, ekonomi, alam, teknologi, politik, dan
budaya). Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor kekuatan dan kelemahan, sedangkan matriks External Factor
Evaluation (EFE) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor peluang dan
ancaman.
Setelah mengetahui faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dari hasil matriks IFE dan EFE, hal yang dilakukan selanjutnya adalah
mengetahui secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan menggunakan matriks Strenghts
Weaknesses Opportunities Threats (SWOT). Berdasarkan hasil analisis dengan
matriks SWOT, tahap selanjutnya adalah menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk
diterapkan pada Tabungan Mega Perdana. Penggunaan alat analisis AHP adalah
dikarenakan cara kerja AHP yang sederhana, dimana metode dimulai dengan
menyatukan pengetahuan juga keahlian partisipan dalam pengambilan keputusan
dengan memanfaatkan penilaian subjektif.
Strategi pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yang terdiri dari: produk
tabungan, suku bunga, promosi serta lokasi yang digunakan oleh perusahaan
dengan tujuan untuk mempengaruhi tanggapan nasabah untuk menabung pada
Bank Mega. Dimana aspek produk berkaitan dengan segala produk-produk
tabungan yang ditawarkan oleh perusahaan, harga atau suku bunga merupakan
reference bagi bank untuk menetapkan besar tingkat suku bunga. Aspek promosi
dilakukan untuk memperkenal produk-produk yang ditawarkan oleh bank. Lokasi
menyangkut kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi diBank Mega.
Strategi pemasaran salah satu komponen yang penting dari strategi promosi suatu
perusahaan. Promosi mengarahkan seseorang untuk mengenal produk yang
ditawarkan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin dan membeli
yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Pemasaran yang dilakukan
perusahaan, diharapkan akan menarik perhatian konsumen yang kemudian
mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan.
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mempelajari
visidanmisi perusahaan. Visi dari PT Bank Mega. Tbk adalah; Menjadi
Kebanggaan Bangsa. Visi PT Bank Mega dapat diartikan sebagai bank swasta
nasional yang dapat diandalkan dan dipercaya oleh seluruh bangsa Indonesia.
Keseluruhan modalnya dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan bank ini dapat
bertahan sejak tahun 1969. Untuk mencapai visi dari perusahaan, di perlukan
sebuah misi. Misi dari PT Bank Mega adalah: Menciptakan hubungan yang
berkesinambungan dengan nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan
kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang
saham. Berdasarkan visi dan misi PT Bank Mega ini dapat diketahui tujuan awal
diluncurkannya produk Tabungan Mega Perdana, sehingga kita dapat
mengidentifikasi strategi awal yang diterapkan perusahaan. Strategi awal yang
diterapkan oleh perusahaan tentunya harus sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai perusahaan. Strategi awal yang diterapkan perusahaan juga termasuk
strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, tempat dan waktu, proses,
orang, produktivitas dan kualitas, promosi dan edukasi, bukti fisik, dan harga.
Setelah itu melakukan analisis lingkungan perusahaan yang dapat
mempengaruhi keputusan perusahaan tersebut. Analisis lingkungan ini terbagi
dalam analisis lingkungan eksternal perusahan dan analisis lingkungan internal
perusahaan. Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi
perusahaan. Analisis ini disajikan dalam matriks IFE. Setelah itu kedua matriks
tersebut akan saling terintegrasi membentuk matriks IE (Internal-External).
Tujuan dari matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis yang
lebih rinci dan terarah sehingga pada tahap ini, perusahaan diharapkan dapat
menentukan bisnis apa yang perlu dikembangkan, bisnis apa yang perlu
dipertahankan serta bisnis apa yang sebaiknya dilepaskan oleh perusahaan. Selain
itu, matriks IE ini membantu analisis menuju tahapan berikutnya, yaitu analisis
SWOT. Melalui analisis SWOT ini, akan mengetahui faktor-faktor yang menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman yang dihadapi oleh perusahaan.
Hasil akhir dari analisis SWOT ini adalah alternatif strategi pemasaran yang dapat
diterapkan oleh perusahaan untuk memaksimalkan bauran pemasaran usahanya.
Setelah mencocokan matriks IE dan SWOT, maka tahap selanjutnya
adalah tahap pengambilan keputusan dengan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan
oleh Bank Mega dalam melakukan startegi pemasaran terhadap produk Tabungan
MEGA Perdana. Gambaran umum mengenai kerangka pemikiran penelitian dapat
dilihat pada Gambar 4.
VisidanMisiBank Mega

Bauran pemasaran yang telah diterapkan


diBank Mega

Analisis bauran pemasaran

Product Price Promotion Place People Process Productivity Physical


& Quality Evidence

Analisis Lingkungan Bank Mega

Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal

Input MatriksIFE&EFE

CocokanMatriks IE & SWOT

Pengambilan Keputusan dengan Metode AHP

Rekomendasi

Gambar 4. Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan di PT Bank Mega Tbk.,


CabangBogor Djuanda yang beralamat di Jalan Djuanda No. 38 - 40 Bogor.
Pemilihan lokasi yang dilakukan dengan cara sengaja (purposive), dengan
pertimbangan karena Bank Mega merupakan salah satu bank lokal yang cukup
dikenal oleh masyarakat dengan posisi saat ini sebagai bank terbaik urutan 14
tahun 2013 berdasarkan majalah Investor. Pengambilan data penelitian
dilaksanakan dari bulan Juli sampai Desember 2013.
3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang dihasilkan daripenelitian ini berupa data kualitatif dan data
kuantitatif, yang didapatkan dari perusahaan (internal), maupun luar perusahaan
(eksternal). Data kualitatif berupa jumlah nasabah.Data kualitatif berupa
gambaran umum perusahaan. Data yang didapatkan ini berbentuk data primer atau
data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara dengan pihak terkait
melalui kuisioner. Sedangkan data sekunder sebagai data pelengkap berbentuk
tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya. Daftar pertanyaan wawancara
dapat dilihat pada Lampiran 1 dan kuisioner penentuan bobot, peringkat serta
AHP disajikan pada Lampiran 2.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder yang didapatkan dari perusahaan (internal), maupun luar perusahaan
(eksternal).
1. Data Primer
Data primer merupakan data atau informasi yang dikumpulkan
untuk tujuan tertentu yang sedang dihadapi. Data ini diperoleh dari sumber
pertama melalui prosedur dan teknik pengambilan data yang dapat berupa
wawancara (interview), observasi, maupun penggunaan instrumen
pengukuran yang khusus dirancang sesuai tujuannya.
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung secara
purposive dengan Branch Business Manager, Team Leader Marketing ,
Funding Officer serta observasi langsung dengan menyebar kuisioner.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini bersifat non probability
sampling, yaitu pengambilan sampel secara tidak acak melalui teknik
purposive sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan
tujuan tertentu dari peneliti. Pihak yang menjadi tujuan peneliti adalah
Branch Business Manager, Team Leader Funding dan 2 orang Funding
Officer. Pemilihan responden dilakukan dengan alasan pengalaman dari
responden tersebut yang sudah lebih dari lima tahun bekerja di Bank Mega
cabang Djuanda Bogor serta dianggap mewakili karena berada pada posisi
penentu kebijakan strategi perusahaan dan berhubungan langsung dengan
nasabah dan para pesaing.
Dalam hubunganya dengan analisis SWOT dan AHP, dimana
prosedur penelitian adalah mengenalkan dan menyatukan pengetahuan
juga keahlian parapartisipan dalam pengambilan keputusan dengan
memanfaatkan penilaian subjektif maka pengumpulan data pada penelitian
ini dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh Branch Business
Manager, Team Leader Funding dan Funding Officer pada Bank Mega
cabang Djuanda Bogor. Ketiga pihak yang disebutkan dijadikan sebagai
responden dikarenakan ketiga pihak tersebut adalah dianggap sebagai
ahli dari penjualan produk di Bank Mega cabang Djuanda Bogor.
Melalui wawancara diajukan pertanyaan tentang gambaran umum
perusahaan, visi dan misi, tujuan promosi, serta pelaksanaan promosi
terhadap produk Tabungan Mega Perdana.
b. Literatur atau data terkait yang dimilikiperusahaan
c. Media internet melaluiberbagaisumber yang berkaitandengan topik
penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan kumpulan data yang berisikan informasi
yang telah ada dan sebelumnya telah dikumpulkan untuk tujuan yang lain.
Data ini biasanya berupa data dokumentasi, arsip-arsip, studi pustaka,
buku-buku, artikel dari media cetak maupun internet, dan lain sebagainya.
Pencarian data sekunder ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan
teori-teori yang berhubungan dan mendukung permasalahan yang dibahas,
sehingga peneliti dapat memahami permasalahan secara lebih mendalam.
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, buku-
buku, internet, skripsi-skripsi terdahulu yang berada diperpustakaan IPB.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.4.1. Matriks IFE

Menurut David (2009), matriks IFE (Tabel 3) digunakan untuk


meringkas dan mengevaluasi kekuatan maupun kelemahan utama
dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area
tersebut.
Tabel 3. Matriks IFE
Faktor-faktor Internal
Bobot Peringkat Skor Bobot
Utama
A. Kekuatan
-
3–4
-
Dst
B. Kelemahan
-
1–2
-
Dst
Total
Sumber: David (2009)

3.4.2. Matriks EFE

Menurut David (2009), matriks EFE (Tabel 4) memungkinkan


para penyusun strategi untuk meringkas dan mengevaluasi informasi
lingkungan mikro dan makro.
Tabel 4. Matriks EFE
Faktor-faktor Eksternal
Bobot Peringkat Skor Bobot
Utama
A. Peluang
-
1–4
-
Dst
B. Ancaman
-
1–4
-
Dst
Total
Sumber: David (2009)

3.4.3. Matriks IE

Matriks IE adalah gabungan dari matriks IFE dan EFE. Menurut


David (2009), matriks IE merupakan matriks yang meringkas hasil
evalusi faktor internal dan eksternal yang menempatkan perusahaan
pada salah satu kondisi dari sembilan sel, dimana tiap-tiap sel
merupakan kondisi atau langkah yang harus ditempuh perusahaan.
Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi
bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE memiiki tiga
implikasi strategi yang berbeda yaitu :
1. Perusahaan yang berada pada sel I, II atau IV dapat digambarkan
sebagai Grow dan Built. Strategi-strategi yang cocok bagi
perusahaan adaah strategi intensif yaitu market penetration, market
development dan product development. Atau strategi terintegrasi
yaitu backward integration, forward integration dan horizontal
integration.

2. Perusahaan yang berada pada sel-sel III, V dan VII paling baik
dikendalikan dengan strategi Hold dan Maintain. Strategi-strategi
yang umum dipakai yaitu strategi market penetration dan product
penetration.

3. Perusahaan yang berada pada sel VI, VIII dan IX dapat


menggunakan strategi harvest atau divestiture.

3.4.4. SWOT

Menurut Rangkuti (1997), matriks SWOT adalah alat yang


dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan. Matriks ini
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Bentuk matriks SWOT
dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Matriks SWOT
Internal Strenghts (S) Weaknesess (W)
Tentukan 5-10 faktor Tentukan 5-10 faktor
Eksternal kekuatan internal kelemahan internal
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
peluang eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
peluang peluang

Threats (T) Strategi ST Strategi WT


Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi ancaman dan menghindari ancaman
Sumber: Rangkuti (1997)
Menurut Rangkuti (1997), matriks SWOT dapat menghasilkan
empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu:
1. Strategi StrenghtsOpportunities (SO)
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2. Strategi Weaknesses Opportunities (WO)
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
3. Strategi StrenghtsThreats (ST)
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
4. Strategi WeaknessesThreats (WT)
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat difensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.

3.7. MetodeAHP (Analytical Hierary Process)

Menurut Saaty (2001) Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan


suatu model luwes yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau
kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan
persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan
memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Beberapa keuntungan
yang bisa diperoleh dengan menggunakan metode AHP antara lain:
1. Kesatuan
AHP memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk
aneka ragam persoalan yang tidak berstruktur.
2. Kompleksitas
AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem
dalam memecahkan persoalan kompleks.
3. Saling Ketergantungan
AHP dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam sustu
sistem dan tak memaksakan pemikiran linear.
4. Penyusunan Hierarki
AHP mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah
elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan
mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
5. Pengukuran
AHP memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan tanwujud suatu
metode untuk menetapkan prioritas.
6. Konsistensi
AHP melacak konsistensi logis dari pertimbangan-pertimbangan yang
digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas.
7. Sintesis
AHP menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebaikan setiap
alternatif.
8. Tawar Menawar
AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor
sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan
tujuan-tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus
AHP tak memaksakan konsensus, tetapi mensintesis suatu hasil yang
representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.
10. Pengulangan Proses

AHP memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu


permasalahan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka
melalui pengulangan.
Menurut Saaty (2001), terdapat tiga prinsip dalam memecahkan
persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu:(1) Prinsip menyusun
hierarki, (2) Prinsip menetapkan prioritas dan (3) Prinsip konsistensi logis.
1. Prinsip Menyusun Hierarki
Manusia mempunyai kemampuan untuk mempersepsi benda dan gagasan,
mengidentifikasinya, dan mengkomunikasikan apa yang mereka amati.
Untuk memperoleh pengetahuan terinci, pikiran kita menyusun realitas
yang kompleks ke dalam bagian yang menjadi elemen pokoknya, dan
kemudian bagian ini ke dalam bagian-bagiannya lagi, dan seterusnya
secara hierarkis. Jumlah bagian-bagian ini biasanya berkisar antara lima
sampai sembilan.
2. Prinsip Menetapkan Prioritas
Manusia juga mempunyai kemampuan untuk mempersepsikan hubungan
antara hal-hal yang mereka pahami, membandingkan sepasang benda atau
hal yang serupa berdasarkan kriteria tertentu, dan membedakan kedua
anggota pasangan itu dengan menimbang intensitas preferensi mereka
terhadap hal yang satu dibandingkan dengan hal lainnya. Lalu mereka
mensintesis penilaian mereka melalui imajinasi, atau dalam hal
menggunakan AHP, melalui suatu proses logis yang baru dan
memperoleh pengertian yang lebih baik tetang keseluruhan sistem.
3. Prinsip Konsistensi Logis
Manusia mempunyai kemampuan untuk menetapkan relasi antar obyek
atau antar pemikiran sedemikian sehingga koheren, yaitu obyek-obyek
atau pemikiran itu saling terkait dengan baik dan kaitan mereka
menunjukkan konsistensi. Konsistensi berarti dua hal, pertama bahwa
pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut homogenitas
dan relevansinya. Kedua adalah bahwa intensitas relasi antar gagasan atau
antar obyek yang didasarkan pada suatu krieria tertentu, saling
membenarkan secara logis.
Menurut Saaty (2001), pengkajian AHP dimulai dengan menata elemen
suatu persoalan dalam bentuk hierarki, kemudiaan dilanjutkan dengan
membuat pemandingan berpasang antar elemen dan suatu tingkat sesuai
dengan yang diperlukan oleh kriteria-kriteria yang berada setingkat lebih
tinggi. Berbagai pembandingan ini menghasilkan prioritas, dan akhirnya,
melalui sintesis, menghasilkan prioritas menyeluruh. Kita mengukur
konsistensi dan menangani interdependensi. Semua langkah dasar dari
proses ini dapat diringkaskan menjadi suatu ikhtisar yang singkat. Dalam
arti yang luas, proses ini stabil, meskipun beberapa langkah tertentu
mungkin memperoleh penekanan istimewa dalam berbagai persoalan
khusus. Sebagaimana dicatat dibawah ini, biasanya diperlukan pengulangan.
1. Definisikan persoalan dan rinci pemecahan yang diinginkan.
2. Struktur hierarki dari sudut pandang manajerial menyeluruh (dari tingkat-
tingkat puncak sampai ke tingkat dimana dimungkinkan campur tangan
untuk memecahkan persoalan itu).
3. Buatlah sebuah matriks banding berpasang untuk kontribusi atau pengaruh
setiap elemen yang relevan atas setiap kriteria yang berpengaruh yang
berada setingkat di atasnya. Dalam matriks ini, pasangan-pasangan
elemen dibandingkan berkenaan dengan suatu kriteria di tingkat lebih
tinggi. Dalam membandingkan dua elemen, kebanyakan orang lebih suka
memberi suatu pertimbangan yang menunjukkan dominasi sebagai suatu
bilangan bulat. Matriks ini memiliki satu tempat untuk memasukkan
bilangan itu dan satu tempat lain untuk memasukkan nilai resiprokalnya.
4. Dapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan
perangkat matriks di langkah 3. Jika ada banyak orang yang ikut serta,
tugas setiap orang dapat dibuat sederhana dengan mengalokasikan upaya
secara tepat. Pertimbangan ganda dapat disintesis dengan memakai rata-
rata geometriknya.
5. Setelah mengumpulkan semua data banding berpasang itu dan
memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta entri bilangan 1 sepanjang
diagonal utama, prioritas dicari dan konsistensi diuji.
6. Laksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam
hierarki itu.
7. Gunakan komposisi secara hierarkis (sintesis) untuk membobotkan vektor-
vektor prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria, dan jumlahkan semua
entri prioritas terbobot yang bersangkutan dengan entri prioritas dan
tingkat bawah berikutnya, dan seterusnya. Hasilnya adalah vektor
prioritas menyeluruh untuk tingkat hierarki paling bawah. Jika hasilnya
ada beberapa buah, boleh diambil nilai rata-rata aritmetiknya.
8. Evaluasi konsistensi untuk seluruh hierarki dengan mengalikan setiap
indeks konsisitensi dengan prioritas kriteria bersangkutan dan
menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis
yang menggunakan indeks konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi
masing-masing matriks. Dengan cara yang sama, setiap indeks
konsistensi acak juga dibobot berdasarkan prioritas kriteria yang
bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan. Rasio konsistesi hierarki harus
10% atau kurang. Jika tidak, mutu informasi itu harus diperbaiki,
barangkali dengan memperbaiki cara menggunakan pertanyaan ketika
membuat pembandingan berpasang. Jika tindakan ini gagal memperbaiki
konsistensi, ada kemungkinan persoalan ini tak terstruktur secara tepat,
yaitu elemen-elemen sejenis tidak dikelompokkan di bawah suatu kriteria
yang bermakna. Maka kita perlu balik ke langkah 2, meskipun mungkin
hanya bagian-bagian persoalan dan hierarki itu yang perlu diperbaiki.

Menurut Saaty (2001), langkah pertama dalam menetapkan prioritas


elemen-elemen dalam suatu persoalan keputusan adalah dengan membuat
pembandingan berpasangan, yaitu elemen dibandingkan berpasangan
terhadap suatu kriteria yang ditentukan. Untuk pembandingan berpasangan
ini, matriks merupakan bentuk yang lebih disukai. Matriks merupakan alat
yang sederhana, biasa dipakai dan memberi kerangka untuk menguji
konsistensi, memperoleh informasi tambahan dengan cara membuat segala
perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas
menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan.

Tabel 6. Nilai skala banding berpasangan (Saaty 2001)


Intensitas
Definisi Penjelasan
Pentingnya
Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada
1
sifat itu
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada Pengalaman dan pertimbangan sedikit
3 elemen lainnya menyokong satu elemen atas elemen yang
lainnya
Elemen yang satu sangat penting dari pada elemen Pengalaman dan pertimbangkan dengan kuat
5 lainnya menyokong satu elemen atas elemen yang
lainnya
Satu elemen jelas lebih penting dari pada elemen Bukti yang menyokong elemen yang satu
7 yang lainnya atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan
yang tertinggi yang mungkin menguatkan
Satu elemen mutlak lebih penting dari pada elemen Bukti yang menyokong elemen yang satu
9 yang lainnya atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan
yang tertinggi yang mungkin menguatkan
Nilai-nilai di antara dua pertimbangkan yang Kompromi diperhatikan diantara dua
2,4,6,8
berdekatan pertimbangkan
Jika untuk aktivitas i mendapatkan satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki
Kebalikan
nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Penyelesaian dengan Persamaan Matematik
Menurut Marimin dan Maghfiroh (2010), terdapat tiga langkah untuk
menentukan besarnya bobot yang dimulai dari kasus khusus yang sederhana
sampai dengan kasus-kasus umum, seperti langkah dibawah ini:
1. Langkah 1:
wi/wj = αij (i, j = 1, 2, ... , n) … (1)
wi = bobot input dalam baris
wj = bobot input dalam lajur
2. Langkah 2:
wi = αij wj (i ,j = 1,2, …, n) … (2)
untuk kasus-kasus umum mempunyai bentuk:

wi = (i = 1, 2,..., n) … (3)

wi = rataan dari αi1 w1,..., αinwn


3. Langkah 3:
Bila perkiraan αij baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah
wi + wj, jika n juga berubah maka diubah menjadi λmax sehingga
diperoleh:
(i,j = 1, 2,..., n) … (4)

Pengolahan Horizontal

Menurut Marimin dan Maghfiroh (2010), pengolahan horizontal


dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat
hierarki keputusan. Tahapannya menurut Saaty (2001) adalah sebagai
berikut:
1. Perkalian baris (z) dengan rumus:
Z1 = … (5)

2. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen:

… (6)
eVPi = adalah elemen vektor prioritas ke-i
3. Perhitungan nilai eigen maksimum:
VA = αijx VP dengan VA = (Vαi)
VB = VA/VP dengan VB = (Vbi)

Eigen maks = … (7)


VA = VB = vektor antara
Vbi untuk i = 1,2,..., n
4. Perhitungan indeks konsistensi:
… (8)

Untuk mengetahui apakah C1 dengan besaran tertentu cukup baik


atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila
CR ≤ 0.1, rumus CR adalah:

CR = … (9)
Nilai R1 merupakan nilai random indeks yang dikeluarkan oleh
Oarkridge Laboratory yang terdapat dalam Tabel

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

R1 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.48 1.49 1.51 1.56

Gambar 6. Nilai R1

Pengolahan Vertikal
Menurut Saaty (2001), pengolahan ini digunakan untuk menyusun
prioritas setiap elemen dalam hierarki terhadap sasaran utama. Jika
NPpq didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada
tingkat ke-q terhadap sasaran utama, maka:
NPpq = (10)
Untuk p = 1,2,…r
T = 1,2,…s
Dimana :
NPpq = prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke-q
terhadap sasaran utama
NPHpq = nilai prioritas elemen ke-p pada tingkat ke-q
NPTt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat q-

StrategiPemasaran Tab MEGA Perdana

Fokus

Promo Saldo Suku Bunga Biaya


Hadiah Minimal Admin

Faktor

Aktor
Branch Team Leader Funding
Bussiness Funding Officer
Manager

Tujuan
Meningkatkan Meningkatkan Memperthnkan
Alternatif Penjualan Daya Saing Loyalitas
Nasabah
strategi

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Gambar 7. Struktur hierarki


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Bank Mega


Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman
yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada
tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Bank Mega dan melakukan relokasi
Kantor Pusat ke Jakarta. Untuk lebih meningkatkan citra PT. Mega Bank, pada
bulan Juni 1997 melakukan perubahan logo dengan tujuan bahwa sebagai
lembaga keuangan kepercayaan masyarakat, akan lebih mudah dikenal melalui
logo perusahaan yang baru tersebut. Tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari
PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega. Dalam rangka memperkuat struktur
permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial
Public Offering dengan menawarkan saham kepada masyarakat, sehingga
sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya
menjadi PT. Bank Mega, Tbk.
PT. Bank Mega, Tbk. dengan semboyan "MEGA Tujuan Anda" tumbuh
dengan pesat dan terkendali serta menjadi lembaga keuangan ternama yang
mampu disejajarkan dengan bank-bank terkemuka di Asia Pasifik dan telah
mendapatkan berbagai penghargaan dan prestasi baik di tingkat nasional, regional
maupun internasional. Dalam upaya mewujudkan kinerja sesuai dengan nama
yang disandangnya, PT. Bank Mega, Tbk. berpegang pada azas profesionalisme,
keterbukaan dan kehati-hatian dengan struktur permodalan yang kuat serta produk
dan fasilitas perbankan terkini. Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak
Human Resources Bank Mega cabang Djuanda Bogor, sampai dengan tahun
2013 PT. Bank Mega, Tbk. memiliki 316 jaringan kerja yang terdiri kantor
cabang, kantor cabangpembantu dan kantor kas yang tersebar hampir di seluruh
kota besar di Indonesia, serta Priority Banking.
4.1.2 Visi dan Misi Bank Mega
Visi dan misi perusahaan merupakan landasan perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Visi Bank Mega dalam menjalankan usahanya adalah
menjadi kebanggaan bangsa. Misi yang dilakukan Bank Mega untuk mencapai
visi perusahaan adalah menciptakan hubungan yang berkesinambungan dengan
nasabah melalui pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi
terbaik untuk meningkatkan nilai bagi para pemegang saham.
4.1.3 Struktur Organisasi Divisi Funding Bank Mega cabang Djuanda
Bogor
Setiap perusahaan memerlukan adanya struktur organisasi dengan
tujuan untuk memberikan kejelasan siapa saja yang terdapat di dalam
suatu bagian dan beserta rincian pekerjaannya sehingga tujuan perusahaan
atas efisiensi dan efektifitas pekerjaan dapat tercapai untuk memenuhi laba
perusahaan. Berdasarkan data dari Human Resources Bank Mega cabang
Djuanda Bogor, Struktur organisasi Divisi Funding yang diterapkan di
Bank Mega cabang Djuanda Bogor dapat dilihat pada Gambar 8.
Branch Business Manager

Team Leader Funding

Funding Officer Funding Officer Funding Officer

Gambar 8. Struktur organisasi Divisi Funding Bank Mega cabang Djuanda


Bogor. Human Resources Bank Mega cabang Djuanda Bogor
(2013)

Tabel 7. Job description Bank Mega KC Bogor Djuanda Divisi Funding.


No Jabatan Job Description
1 Branch Business Manager 1. Mengembangkan, mengkoordinir dan memonitor seluruh
kegiatan pemasaran yang ada di capem agar seluruh kegiatan
marketing credit dan target sesuai dengan policy yang telah
ditetapkan oleh pimpinan cabang

2. Mengoptimal seluruh sumber daya manusia yang ada


dibawah koordinasinya secara profesional, sehingga point butir
1 dan kepuasan pelanggan tercapai.
2 Team Leader Funding 1. 1. Mengembangkan, mengkoordinir dan memonitor seluruh
kegiatan pemasaran yang ada di cabangagar seluruh kegiatan
marketing ( Funding) dan target sesuai dengan policy yang
telah ditetapkan oleh pimpinan cabang
2. 2. Mengoptimal seluruh sumber daya manusia yang ada
dibawah koordinasinya secara profesional, sehingga point
butir 1 dan kepuasan pelanggan tercapai.
3 Funding Officer Melaksanakan seluruh kegiatan pemasaran yang ada di capem
agar seluruh kegiatan marketing (funding & lending) dan
target sesuai dengan policy yang telah ditetapkan oleh
pimpinan capem dan mengoptimalkan kegiatan pemberian
pelayanan nasabah sesuai dengan kebijakan manajemen untuk
mencapai kepuasan nasabah
Sumber: Human Resources Bank Mega cabang Djuanda Bogor (2013)
Berdasarkan struktur organisasi yang terdapat di Divisi Funding
Bank Mega cabang Djuanda Bogor, maka tugas dan wewenang setiap
jabatan yang dijalankan adalah:
1. Branch Business Manager
Branch Business Manager sebagai pemimpin dalam menjalankan
bisnis funding secara keseluruhan memiliki tugas dan wewenang
untuk memajukan kelangsungan pencapaian target cabang,
menetapkan target kepada Team Leader Funding, membuat
kebijakan yang berlaku bagi Team Leader Funding dan Funding
Officer, berhak menerima laporan pertanggung jawaban dari Team
Leader Funding, menetapkan pemberian bunga khusus special rate
dan membuat keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan
aktifitas bisnis funding.
2. Team Leader Funding
Team Leader Funding bertugas untuk memberikan laporan
pertanggung jawaban kepada Branch Business Manager,
mengkoordisaikan pencapaian target per individu Funding Officer
agar pencapaian target penjualan tabungan dapat berjalan dengan
baik, mengevaluasi kinerja Funding Officer.
3. Funding Officer
Funding Officer bertugas melakukan penjualan produk tabungan,
melakukan promosi melalaui kegiatan cold calling, visit nasabah,
dan canvassing. Melakukan pelaporan pencapaian target juga
merupakan tanggung jawab utama dari Funding Officer termasuk
juga penanganan keluhan dari nasabah.
4.1.3 Produk Bank Mega

Bank Mega merupakan bank lokal yang mempunyai misi untuk


menciptakan hubungan baik yang berkesinambungan dengan nasabah melalui
pelayanan jasa keuangan dan kemampuan kinerja organisasi terbaik untuk
meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Produk-produk dan jasa yang
ditawarkan Bank Mega ditampilkan pada Tabel 8.
Tabel 8. Produk dana, jasa, dan layanan Bank Mega
Produk Dana Produk Pinjaman Jasa Layanan
Mega Dana Mega Guna Mega Kartu Kredit
Mega Maxi Mea Oto Mega Pass
Mega Perdana Mega Griya Mega ATM
Mega Berbagi Mega Reno Mega Internet Banking
Mega Rencana Mega Medika Mega Call
Mega Depo Mega Refund Mega Autopay
Mega Ultima Mega Modal Kerja Mega Kliring
Mega Absolut Mega Investasi Mega Inkaso
Mega Giro Mega Sindikasi Mega SDB
Mega Valas Mega PRK Mega Remmitance
Mega Tabunganku Mega First
Mega Payroll
Sumber: Human Resources Bank Mega cabang Djuanda Bogor (2013)
4.2. Strategi Pemasaran Tabungan Mega Perdana

Suatu perusahaan dalam memasarkan produknya perlu menyusun rencana


atau strategi pemasaran guna mengembangkan suatu produk dan meningkatkan
jumlah konsumen. Dalam rangka meningkatkan jumlah Number of Accountdan
Volume Tabungan di Bank Mega, dengan menjadikan sasaran pada segmen
nasabah anak-anak atau nasabah perorangan berusia muda dan memanfaatkan
momentum pembangunan Trans Studio di beberapa lokasi di Indonesia, maka
Bank Mega meluncurkan produk Tabungan Mega Perdana untuk dipasasrkan
efektif per tanggal 11 Juni 2011.

4.3. Lingkungan Internal

4.3.1.Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan oleh oleh Bank Mega cabang Djuanda
Bogor dalam melakukan pemasaran tabungan Mega Perdana akan dibahas
melalui STP (Segmentation, Targeting, Positioning). Selain STP, pemasaran
dari tabungan Mega Perdana juga akan dibahas melalui bauran pemasaran
yang diterapkan dalam penjualan tabungan Mega Perdana.
Segmentasi dari tabungan Mega Perdana adalah kalangan muda
yang terdapat di masyarakat . Berdasarkan segmentasi yang dilakukan, maka
target pasar yang diambil oleh Bank Mega adalah nasabah anak-anak atau
nasabah perorangan berusia muda dibawah 23 tahun. Sesuai dengan slogan
Bank Mega yaitu ”Mega Tujuan Anda” Bank Mega cabang Bogor Djuanda
memposisikan diri sebagai bank yang selalu memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah melalui kemudahan dalam proses pembukaan
rekening, administrasi, transaksi, dan standar fasilitas yang dapat memiliki
keunggulan untuk bersaing dengan bank lain.

1. Bauran Pemasaran
Kelancaran kegiatan pemasaran tabungan Mega Perdana didukung oleh
beberapa faktor – faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

A. Produk
Produk Mega Perdana adalah Tabungan khusus untuk anak-anak yang
penarikannnya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan kartu
ATM, buku tabungan atau dengan cara pemindahbukuan. Produk ini
mempunyai fasilitas pemindahbukuan otomatis dari rekening orang tua ke
rekening anak. Pada fasilitas ini nasabah diberikan kebebasan untuk memilih
tanggal dan nominal yang akan di transfer.
B. Strategi Harga.
Harga dari tabungan Mega Perdana dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Perbandingan tabungan Mega Perdana dengan produk
sejenis Bank Lain

Nama Produk Mega Perdana BII Superkidz CIMBJunior


Jenis IDR IDR IDR
Setoran Awal 100.000 100.000 100.000
Saldo Minimal 100.000 100.000 50.000
Bunga 1% untuk saldo 1% untuk saldo 1% untuk saldo
>1,000,000.00 >1,000,000.00 >1,000,000.00
Biaya Admin/ Bulan 5.000 0 0
Biaya tutup Rekening 100.000 100.000 50.000
Biaya Doormant N/A N/A N/A
Biaya Re-Issue Kartu 25.000 25.000 0
Biaya Penarikan di counter 2.500 2.500 0
Dibandingan dengan produk BII SuperkKidz dari BII Maybank dan CIMB
Junior dari CIMB Niaga, Tabungan Mega Perdana memiliki kesamaan dari sisi
setoran awal, BII SuperKidz dan CIMB Junior mensyaratkan setoran awal sebesar
Rp. 100.000. Namun dari sisi biaya adminstrasi dibandingkan dengan BII Super
Kidz dan CIMB Junior, tabungan Mega Perdana tidak lebih unggul, dikarenakan
saldo minmal yang hanya Rp. 50.000, biaya admin dan biaya re issue ATM serta
penarikan di counter, CIMB Junior tidak membebankan nasabahnya dengan
biaya- biaya tersebut. Demikian pula dengan BII Maybank yang tidak
membebankan nasabahnya dngan biaya administrasi. Hal ini harus di cermati
lebih dalam oleh Bank Mega. Strategi harga sangat mempengaruhi minat calon
nasabah yang akan berpengaruh langsung terhadap penjualan yang mengakibatkan
tercapai atau tidaknya target penjualan.
C. Promosi.
Promosi merupakan komponen yang digunakan untuk memberitahukan dan
mempengaruhi pasar.Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada
pasar sasaran seperti periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan
sejenisnya. Bentuk promois tabungan Mega Perdana diberikan pada saat
pembukaan rekening nadabah diberikan hadiah langsung berupa tas seoklah
dengan maskot Trans Studio atau ptongan harga 50% tiket masuk Trans Studio.
Promosi yang dilakukan oleh Bank Mega cabang Bogor Djuanda
biasanya dengan cara pemasaran langsung kepada nasabah yang datang ke Bank
maupun promosi dengan presentasi melalui seminar sekolah-sekolah kota Bogor.
Selain itu disetiap pameran pendidikan, Bank Mega cabang Djuanda Bogor ikut
berpartisipasi dalam rangka memperoleh nasabah Tabungan Mega Perdana.
Pemasaran langsung memberikan beberapa manafaat yang positif bagi
kedua belah pihak (nasabah dan Bank), manfaat yang dirasakan yaitu rasa
nyaman bagi nsasabah, menghemat waktu, lebih efisisen, dapat diberikan
penjelasan lebih rinci mengenai produk yang ditawarkan. Kemudian untuk proses
pemutusan pembelian menjadi lebih mudah dan lebih aman. Selain itu manfaat
untuk Bank lebih leluasa dalam menawarkan produk, terjalinnya hubungan baik
antara penjual dengan nasabah dan yang lebih penting penjual atau Bank akan
lebih mengetahui asal usul dan tempat tinggal nasabah atau dapat dikatakan
sebagai survei untuk kelengkapan data kunjungan nasabah.
Berbagai keuntungan inilah yng mendorong Bank Mega cabang Djuanda
Bogor menggunakan pemasaran secara langsung dalam memasarkan produk
Tabungan Mega Perdana. Dari berbagai jenis pemasaran langsung yang paling
sering digunakan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor yaitu pemasaran
melalui telepon (cold calling). Metode pemasaran langsung juga dapat berupa
canvassing, visiting, pameran, cold calling dan refferal.
1. Canvassing
Canvassing yaitu suatu cara melakukan penjualan dengan mendatangi
langsung nasabah baik ke rumah atau ke tempat usaha nasabah.
Canvasssing ini dilakukan dengan menyebarkan brosur atau flyer dan
hanya memberikan informasi seadanya. Biasanya cara yang satu ini tidak
terlalu memberikan peluang yang cukup besar, apabila ada peluang tetapi
tidak dalam jangka waktu dekat. Dalam melakukan canvassing pangsa
pasar yang dituju yaitu nasabah – nasabah yang memiliki anak dibawah
umur 23 tahun ataupun memiliki usaha dibidang pendidikan.
2. Visiting
Visiting yaitu cara penjualanproduk yang hampir sekilas mirip demgan
canvassing. Dalam visiting diusahakan dilakukan pertemuan langsung
dengan nasabah dan meyakinkan nasabah untuk membuka rekening
Tabungan Mega Perdana. Selain itu cara visiting juga hanya melakukan
kunjungan ke rumah nasabah yang sudah ada dalam database atau pipeline
yaitu nasbah yang sudah di termasuk dalam daftar target penjualan.
3. Pameran
Metode penjualan produk Tabungan Mega Perdana dengan pameran yaitu
melakukan penjualan di event – event yang diselenggarakan dimana dalam
event tersebut nasabah akan terdapat lebih banyak tipe-tipe nasabah dan
peluang yang diberikan cukaup banyak. Biasanya event – event yang
diikuti yaitu pemeran Banking Expo, Education Expo, Parenting Expo dan
hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan dan perkembangan
kebutuhan anak.
4. Cold Calling
Cold Calling atau dikatakan pemasaran jarak jauh yang menggunakan
penjualan melalui telepon sebagai alat promosinya. Cold calling juga
merupakan kegiatan pertama kali menghubungi nasabah, dapat juga
disamakan dengan kegiatan canvassing. Secara langsung pihak marketing
melakukan penawaran produk dan melakukan janji untuk bertemu dengan
nasabah yang dituju. Biasanya cold calling dilakukan berdasarkan data
base yang sudah dimiliki sebelumnya oleh bagian marketing. Peluang
yang diberikan tidak sebanyak dengan canvasiing dan visiting. Selain itu
itu suksesnya kegiatan cold calling lebih banyak ditentukan oleh perilaku
dari marekting yang menawarkan oproduk tabungan Mega Perdana kepada
nasabah.
5. Refferal
Refferal adalah alat pemasaran secara langsung , dan tepat sasaran. Hal ini
dikarenakan refferal atau dikatakan dengan referensi merupakan
pemasaran kepada nasabah yang diberikan oleh nasabah sebelumnya
nasabah yang sudah ada sebulmnya . Peluang yang diberikan dari referal
ini sangat besar dikarenakan biasanya referensi dari nasabah eksisting
akan lebih bermutu baik dan memberikan nilai positif bagi penjual.
Namun selain penjualan secara langsung dilakukan juga strategi promosi
lainnya yaitu dengan membuat brosur-brosur atau spanduk yang dikirim
kepada lembaga atau individu nasabah atau calon nasabah. Pembuatan
brosur ini juga dibagikan di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan
yang berpotensial dan ramai di datangi oleh masyarakat seperti Botani
Square, Bogor Junction, Ekalokasari Plaza.
D. Tempat
Untuk meningkatkan kapabilitas distribusi produk dan layanan didukung
oleh perluasan jaringan kantor cabangserta peluncuran layanan perbankan
internet bagi nasabah ritel individu. Menurut informasi yang diperoleh dari
HRD Bank Mega cabang Djuanda Bogor, dari kurun waktu delapan tahun
sejak tahun 2005, Bank Mega Cluster Bogor telah mengalami pertumbuhan
yang signifikan semula hanya terdapat kantor cabang Bogor Djuanda, sampai
dengan tahun 2013, cluster Bogor telah memiliki 7 kantor cabangpembantu
yang sangat membantu dalam melancarkan pertumbuhan bisnis Kantor
cabangutama dari cluster Bogor yaitu kantor cabang Bogor Djuanda.
Beberapa kantor cabang pembantu sangat membantu untuk meningkatkan
pertumbuhan profit bank, beberapa cabangpembantu yang dapat dikunjungi
adalah Kantor Cabang Pembantu Pajajaran, Pasar Anyar, Warung Jambu,
Cibinong, ITC Depok, Legenda Wisata, dan Cibubur Citra Grand.
E. Manusia
Dalam meningkatakan kualitas pelayanan kepada nasabahnya Bank Mega
menerapkan tanggung jawab dan integritas yang tinggi pada setiap sumber
daya manusianya. Selain itu, Bank Mega memposisikan diri sebagai tempat
kerja terbaik bagi karyawannya Bank Mega peduli pada kebutuhan dan
aspirasi karyawan dan senantiasa memberi kesempatan yang sama bagi setiap
individu untuk maju dan berkembang dalam membangun karirnya. Bank
Mega memiliki jumlah karyawan yang meningkat setiap tahunnya, hal ini
dikarenakan munculnya segmen bisnis baru yang sangat memerlukan tenaga
kerja yang dinamis dan memiliki kualitas yang baik. Jumlah karyawan di
Bank Mega cabang Djuanda Bogor sendiri, adalah sebanyak 71 orang yang
bekerja di lantai 1 sampai dengan lantai 3. Bagian Funding terdiri dari 5 orang
Funding Officer.
Dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusinya Bank Mega
melakukan kegiatan pelatihan yang biasanya dilakukan selama 3 hari per 3
bulan dalam pelatihan tersebut pihak karyawan diberikan pengetahuan
tentang perbankan. Selain itu juga dilakukan test online untuk menambah
sekaligus mengevaluasi mitigasi resiko yang dihadapi dari resiko bisnis.
Diluar daripada pengembangan pengetahuan dan karir, PT Bank Mega juga
tidak melupakan pada hal yang dapat menumbuhkan motivasi kerja, yaitu
outing. Outing diperlukan untuk mengurangi kepenatan atas suasana kerja
yang dihadapi setiap hari sekaligus mempererat hubungan kerjasama dengan
sesama karyawan.
F. Produktivitas dan Kualitas
Produktivitas dan kualitas suatu bank ditentukan oleh produk yang di jual
dipasaran kepada nasabah dan pelayanan yang diberikan kepada nasabah. PT
Bank Mega sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia yang
memiliki produktifitas yang baik khususnya dalam bidang produk tabungan ,
hal ini terlihat dari persentase rangking perbankan se Indonesia Bank
Megaberada pada urutan ke 14 berdasarkan survey versi Majalah Investor
tahun 2013.
G. Proses
Setiap nasabah yang akan melakukan pembukaan rekening pada suatu
bank di wajibkan untuk memenuhi persyaratan yang sesuai kententuan
Standar Operasi Prosedur. di Bank Mega, ketentuan dan syarat yang harus
dipenuhi untuk pembukaan rekening Tabungan Mega Perdana adalah sebagai
berikut:
1. WNI perorangan berumur dibawah 23 tahun yang berdomisili di
Indonesia
2. Mengisi Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening
3. Melampirkan photo copy kartu identitas diri yang masih berlaku:
KTP/SIM
4. Untuk nasabah di bawah umur 23 tahun yang tidak mempunyai kartu
identitas dapat membuka rekening ini „joint QQ‟bersama orang
tua/wali
5. Mengisi aplikasi KYC (untuk nasabah yang belum memiliki rekening)
6. Melakukan penyetoran awal minimal Rp. 100.000,-
Alur proses pembukaan rekening tabungan Mega Perdana cukup mudah
dan cepat. Alur pembukaan rekening di Bank Mega cabang Djuanda Bogor
terbagi menenjadi 2 alur yaitu alur nasabah Walk In di cabang dan Nasabah
titipan marketing.
Pembukaan Rekening

Nasabah Walk in Nasabah Titipan Marketing


W

Funding Officer Aplikasi Pembukaan Rekening


sudah lengkap diisi nasabah

Mengisi Aplikasi Pembukaan Rekening

Customer Service

Input data dan Verifikasi Data

Back Office

Teller

Selesai
awal
Gambar 9. Diagram alur proses pembukaan rekening di Bank Mega cabang
Djuanda Bogor

G. Bukti Fisik
1. Bangunan dan Landscaping
PT Bank Mega memlilki beberapa bangunan yaitu kantor pusat,
kantor cabang maupun kantor cabangpembantu., akan tetapi dalam skripsi
ini akan dicantumkan dua kantor cabang yaitu kantor pusat dan kantor
cabang Bogor Djuanda.
- Bangunan kantor pusat Bank Mega atau disebut dengan Menara
Bank Mega berada di Jl. Kapt. Tendean Kav. 12-14A Jakarta
Selatan. Kondisi kantor sangat nyaman dan sesuai untuk ememnuhi
kebutuhan nasabah maupun karyawan Bank Mega di kantor pusat,
dapat dilihat dari segi model dan luas bangunan yang besar.
Menara Bank Mega ini memiliki 25 lantai belum termasuk
basement dan helipad. Area parkir yang sangat luas dan dilengkapi
dengan outlet Coffe Bean menambah kenyamanan saat akan
melakukan aktivitas perbankan.
- Bangunan kantor cabang Bogor Djuanda berada di Jalan. Ir. H
Djaunda no. 36-40 Bogor. Lokasi ini berada di pusat Kota Bogor
dan berdiri sejajar dengan bank - bank lainnya dan bersebrangan
dengan ada di Jalan Ir. H. Djuanda no. 39 – 40 Bogor mampu
dijangkau dari arah manapun Kebun Raya Bogor. Bangunan kantor
Bank Mega cabang Djuanda Bogor memiliki 9 lantai namun yang
di pergunakan untuk operasional Bank Mega cabang Djuanda
hanya sampai Lantai 3, sisanya disewakan kepada Grup CT Corp
lainnya.
- Kendaraan merupakan fasilitas kantor yang penting bagi seorang
marketing ataupun karyawan. Dalam hal ini pihak Bank Mega
menyiapkan beberapa mobil yang dapat dipergunakan untuk
mendukung kinerja karyawannya, biasanya untuk mendapatkan
fasilitas mobil setiap harinya pihak karyawan akan melakukan
pemesanan ke bagian General Service .
- Furniture Interior kantor pada saat ini dapat dikatakan cukup baik
dengan dilengkapi dengan kursi sofa dan kursi besi untuk
digunakan sebagai tempat duduk menuggu antrian . Dapat dilihat
di kedua kantor bank tesebut yaitu terdapat produk – produk yang
sedang dipasarkan oleh Bank Mega
- Peralatan meliputi berbagai hal yang mendukung karyawan dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya. Untuk setiap karyawan
memiliki computer atau meja kerja sendiri dimana sudah
dilengkapi dengan laci dan tempat duduk dan tambahan mesin
printer.
- Penampilan staff merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
pegawai bank terutama untuk marketing bank yang dituntut untuk
berpenampilan rapih dan berwibawa. Untuk itu bagi karyawan
yang tidak diberikan seragam, selain hari Selasa dan Jumat
berpakaian batik, maka hari kerja lainnya setiap karyawan yang
tidak diberikan seragam harus berpakaian office look.
- Tanda simbol perusahaan, disetiap kantor cabangmaupun cabang
pembantu Bank Mega di pasang Totem Wallsign, yaitu papan
reklame berlampu sebagai penanda eksistensi Bank Mega di
tempat didirikannya kantor cabang maupun kantor cabang
pembantu. Tanda simbol perusahaan juga di pakai oleh setiap
karyawan Bank Mega dari setiap level dan bagian sebagai ID
karyawan dimana diwajibkan untuk selalu memakai ID tersebut.
- Materi cetak, dalam rangka memberikan citra perusahaan di
kalangaan masyarakat maupun dikalangan bank pesaing, Bank
Mega menampilkan eksistensinya melalui materi cetak. Hal ini
dapat dilihat pada kertas yang mempunyai kop surat ”Bank Mega”,
lalu di stempel berlogo Bank Mega, amplop dari ukuran kecil
hingga besar yang berlogo, agenda serta pulpen Bank Mega .
4.4. Lingkungan Eksternal Bank Mega
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berada di luar
perusahaan, yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesusksesan
pencapaian tujuan perusahaan. Merupakann suatu lingkungan yang
menyusun faktor – faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-
faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi
perusahaan. Lingkungan jauh yang memiliki pengaruh terhadap
perusahaan meliputi faktor ekonomi, politik, sosial, dan teknologi.
A. Lingkungan Ekonomi
Perekonomian adalah kondisi lingkungan eksternal yang bersangkutan
dengan persoalan keseimbangan penggunaan sumber daya oleh
berbagai pihak untuk menjalankan kegiatan produksi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Faktor ekonimi sangat berpengaruh bagi kelangsungan
kegiatan perbankan, karena dalam kegiatan perbankan semua transaksi
berkaitan langsung dengan ekonomi seperti krisis ekonomi dapat
mengakibatkan kurs naik ataupun turun. Inflasi dapat menyebabkan
biaya perbankan meningkat. Oleh karena itu pihak bank harus cermat
menanggapi isu ekonomi yang terjadi dan dapat menyiapkan strategi
untuk menanggulangi hal tersbut.
Kondisi perekonomian suatu negara atau daerah dapat
mempengaruhi iklim bisnis. Laju pertumbuhan Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Kota Bogor
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada Tabel 10 terlihat
peningkatan PDRB Kota Bogor tahun 2008-2012.
Tabel 10.Pertumbuhan PDRB perkapita Kota Bogor 2008-2012
(Rupiah)
PDRB Perkapita Atas
No. Tahun Laju Pertumbuhan (%)
Dasar Harga Konstan
1 2008 4.902.344 -
2 2009 5.099.212 4,01
3 2010 5.311.184 4,15
4 2011 5.552.156 4,53
5 2012 5.868.376 5,69
Sumber: (BPS Kota Bogor, 2013)
Kondisi ekonomi yang kondusif merupakan prospek potensial
yang positif untuk menjalankan usaha. Industri perbankan merupakan
salah satu jenis usaha yang terkena dampak positif dari kondisi
ekonomi yang meningkat setiap tahunnya. Kondisi ekonomi yang
kondusif merupakan peluang yang baik bagi Bank Mega cabang
Djuanda Bogor untuk memasarkan produknya Tabungan Mega
Perdana namun pertumbuhan promosi dari bank lain yang cendecung
meningkat setiap tahunnya merupakan ancaman bagi Bank Mega
cabang Djuanda Bogor karena berdampak pada jumlah pesaing yang
semakin bertambah.
B. Lingkungan Politik
Keadaan politik suatu negara akan mempengaruhi iklim bisnis
suatu bidang usaha terutama di bidang perbankan. Kebijakan dan
stabilitasi politik yang ditetapkan oleh pemerintah akan sangat
berpengaruh terhadap kebijakan ndan keputusan yang akan diambil
oleh suatu perusahaan. Dalam hal perbankan BI adalah sebagai pihak
yang bertindak sebagai pengatur kebijakan.
C. Lingkungan Sosial
Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengetahuan akan
pentingnya berinvestasi, terutama investasi dalam bentuk tabungan.
Hal ini tidak hanya di rasakan oleh masyarakat yang sudah dewasa
saja, seiring dengan berkembangnya zaman, anak-anak pun sudah
mengerti benar arti pentingnya menabung. Hal ini ditanggapi secara
positif oleh pihak orang tua masa kini. Ketimbang menyimpan juang
di celengan, anak-anak diajarkan menyimpan uangnya di bank yang
media penarikannya dapat di ambil lewat ATM, selain lebih aman, hal
ini pun menjadikan kegiatan menabung lebih praktis.
D. Lingkungan Demografis
Secara geografis Kota Bogor terletak diantara 106‟48‟ BT dan
6‟26‟ LS memiliki luas daerah sebesar 11. 850 Ha terdiri dari enam
kecamatan dan enam puluh delapan kelurahan. Sebelah utara Kota
Bogor berbatasan dengan Kecamatan Kemang, Bojong Gede dan
Kecamatan Sukaraja. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Sukaraja dan Kecamatan Ciawi. Sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Dramaga dan Kecamatan Ciomas. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Cijeruk dan Kecamatan Caringin.
Berikut disajikan mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk
menurut kecamatan di Kota Bogor Tahun 20101
Tabel 11. Luas wilayah dan jumlah penduduk menurut
kecamatan di Kota Bogor tahun 2011

Luas Penduduk (orang) Kepadatan


No. Kecamatan Penduduk
KM2 % Jumlah % (orang/KM2)
1 Bogor Selatan 30,81 26 181.392 19,09 5.887
2 Bogor Timur 10,15 8,57 95.098 10,01 9.369
3 Bogor Utara 17,72 14,95 170.443 17,94 9.619
4 Bogor Tengah 8,13 6,86 101.398 10,67 12.472
5 Bogor Barat 32,85 27,72 211.084 22,21 6.426
6 Tanah Sareal 18,84 15,9 190.919 20,09 10.134
Jumlah 118,50 100 950.334 100 8.020
Sumber: (BPS Kota Bogor, 2011)
Bank Mega cabang Djuanda Bogor berlokasi di Paledang,
Kecamatan Tengah, Kota Bogor. Berdasarkan Tabel 10 terlihat
bahwa Kecamatan Bogor Tengah merupakan kecamatan yang
terkecil di Kota Bogor dengan luas wilayah 8,13 KM2. Jumlah
penduduk Kecamatan Bogor Tengah juga kecamatan dengan jumlah
penduduk tidak terlalu banyak di Kota Bogor yaitu 101.358 jiwa
dengan kepadatan penduduk 12.472 jiwa/KM2. Hal ini menjadikan
kelemahan namun sekaligus sebagai kekuatan yang harus dapat
dimanfaatkan oleh Bank Mega cabag Djuanda Bogor untuk
memasarkan produknya dengan cara memperluas wilayah promosi
penjualannya ke seluruh wilayah kota Bogor.
E. Lingkungan industri
Lingkungan industri yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan
adalah ancaman masuknya pendatang baru, persaingan anatara
perusahaan sejenis, potensi pengembangan produk-produk
pengganti, dan daya tawar menawar konsumen. Masing-masing
mempunya kekuatan tertantu dalam mempengaruhi kegiatan
perbankan.
a. Ancaman masuknya pendatang baru
Pesaing merupakan suatu hal yang wajar dalam dunia bisnis adanya
pesaing perusahaan akan lebih giat dalam meningkatkan kualitas
produk ataupun jasanya. Untuk ancaman masuknya pendatang baru
merupakan hal yang harus di cermati oleh Bank Mega. Saat ini bank
banyak produk tabungan sejenis yang di tawarkan oleh bank lain
yang tentunya memilki keunggulan masing masing seperti Bank
CIMB Niaga dengan produk Tabungan CIMB Junior maupun BII
Super Kidz
b. Persaingan antara perusahaan sejenis
Persaingan dengan perusahaan sejenis atau perusaahaan yang
bergerak di bidang perbankan merupakan suatu hal yang sudah tidak
asing lagi. Perusahaan harus bisa menggunakan berbagai strategi
yang efektif agar persaingan tersebut berjalan dengan sehat dan
menciptakan keunggulan dan brand image sehingga melekat di hati
para pembeli. Bank Mega memiliki beberapa pesaing yang memiliki
produk yang sama.
Berdasarkan keterangan dari Branch Bussiness Manager
CabangBogor Djuanda, yang menjadi pesaing utama dalam
memsarkan produk tabungan Mega Perdana adalah Bank CIMB
Niaga dengan Tabunagn CIMB Junior dan BII dengan tabungan BII
SuperKidz yang menawarkan produk tabungan anak dengan promo
hadiah yang lebih menarik dan biaya administrasi yang lebih ringan.
c. Ancaman dari produk pengganti
Produk pengganti atau dapat dikatakan barang substitusi yaitu
barang yang saling menggantikan anatar barang satu dengan lainnya.
Produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi perusahaan apabila
suatu barang substitusi meiliki keunggulan yang lebih dari barang
utama atau memiliki fitur pendukung yang lebih unggul. Produk
substitusi atau pengganti Tabungan Mega Perdana adalah Tabungan
Mega Berbagiyaitu produk tabungan dari Bank Mega yang
mempunyai kekhasan tersediri yaitu dimana 1% dari bunga nasabah
akan di sumbangkan kepada korban bencana alam dan pada saat
pembukaan rekening nasabah akan mendapatkan paket tempat
makan merk Lock and Lock.
d. Daya tawar pembeli
pembeli merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan penjualan
suatu bisnis. Pembeli juga merupakan target pasar dari perusahaan.
Seorang pembeli akan lebih loyal apabila perusahaan memberikan
pekayanan yang maksimal serta produk yang di berikan sangat
berkualitas dengan harga yang terjangkau. Biasanya nasabah dalam
memutuskan untuk membuka rekening Tabungan Mega Perdana
meminta biaya administrasi yang murah dan hadiah yang banyak.
Maka dari itu Bank Mega meluncurkan program loyalti bagi nasabah
tabunganMega Perdana dengan memberikan hadiah pada saat
pembukaan rekening dan pemberian point pada saldo saldo rata-rata
akhir bulan nasabah dan point tersebut dapat di tukarkan dengan
voucher belanja Baskin Robins, Coffee Bean, Carrefour, Indofood,
Mahagaya & Metro Department Store.

4.5. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis dari lingkungan internal dan ekternal


perusahaan didapatkan beberapa kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang terdapat pada Tabungan Mega Perdana di Bank Mega
cabang Djuanda.

1. Kekuatan
Kekuatan dapat dikatakan sebagai keunggulan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan. Berdasarkan hasil analisis didapatkan lima kekuatan yang
terdapat di Bank Mega, yaitu Segmenting, Targeting, dan Positioning
perusahaan jelas, kuatnya layanan cold calling dan visit costumer.
Perusahaan merupakan salah satu Bank tertua di Kota Bogor dan
menguasai produk tabungan.
Kekuatan dapat dikatakan sebagai keunggulan yang dimiliki ;oleh
suatu perusahaan. Berdasarkan hasil analisi disapatkan tiga kekuatan
yang terdapat di Bank Mega, yaitu Segmenting, Targeting, Positioning
perusahaan. Kuatnya layanan pemasaran canvassing merupakan
keunggulan dari strategi yang dipilih Bank Mega.
1. Memiliki system ATM yang sudah terhubung ke ATM Bersama.
ATM merupakan suatu alat transaksi yang sangat dibutuhkan bagi
masyarakat karena sitem pengambilan yang lebih efeisien dan cepat
dibandingfkan harus mengantri di counter teller. System ATM yang
sudah terhubung ke ATM bersama adalah suatu hal yang menarik dan
cukup menguntungkan bagi masyarakat, dimana seorang nasabah
dapat melakukan transaksi dengan kartu ATM bank lain maupun di
mesin ATM Bank Mega. Kartu ATM dapat diakses di ATM Bank
Mega yaitu ATM Bank Mandiri, BCA, Permata, OCBC NISP, CIMB
Niaga, dan 40 bank lainnya, dengan adanya inovasi system, melalui
kartu ATM Bank Mega nasabah dapat melakuakn pembayaran
rekening PLN, CDMA, TV Kabel, Kartu Kredit.
2. Kuatnya layanan pemasaran Canvassing merupakan suatu kegiatan
yang sudah rutin dijalankan oleh Funding Officer Bank Mega. Dalam
kegiatan canvassing Funding Officer melakukan berdasarkan inisiatif
sendiri untuk menemui calon nasabahnya. Kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah mulai dari
Kelompok bermain, Taman Kanak-kanak SD, SMP, SMU sampai
dengan kampus yang berada di Kota Bogor dan perkumpulan orang tua
murid.
3. Hadiah pada saat pembukaan rekening
Untuk setiap pembukaan rekening Mega Perdana nasabah berkah
mendapatkan diskon 50% tiket masuk ke Trans Studio. Hal ini
menimbulkan ketertarikan dari nasabah untuk melakukan pembukaan
rekening, dikarenakan Trans Studio meruoakan salah satu tempat
rekreasi yang cukup lengkap dan menarik untuk dikunjungi oleh
keluarga pada umunya dan oleh anak-anak pada khususnya. Selain
mendapatkan sidjkon 50% tiket masuk Trans Studio, nasabah yang
membuka tabungan Mega Perdana dapat memilih untuk mendapatkan
hadiah berupa tas bergambar karakter tokoh Trans Studio.
4. Kuatnya Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang dimiliki memiliki pengalaman dan
pengetahuan yang baik terhadap produk yang dijualnya. Hal ini
dikarenakan manajemen menrapkan standard kemampuan yang hasrus
dimiliki oleh setiap karyawan di tiap level melalui sertifikasi yang di
berikan setiap periode tertentu untuk setiap karyawan di tiap level dan
bagian. Dengan kemampuan yang selalu ditingkatkan, maka Sumber
Daya Manusia di PT Bank Mega adalah SDM yang mampu menjawab
setiap tantangan pekerjaan yang dihadapisehingga menjadi SDM yang
handal di bidang perbankan dan mampu melayani nasabah dengan
cepat tepat dan aman.
5. Penanganan keluhan nasabah secara tepat dan cepat
Pelayanan untuk penanganan problem yang di alami oleh nasabah
merupakan sesuatu yang diinginkan oleh setiap nasabah, karena
dengan pelayanan ini pihak nasabah akan merasa aman bertransaksi
dan menyimpan uang mereka di Bank Mega. Selain itu dengan
penanganana tersebut nasabah akan semakin setia dengan produk di
Bank Mega karena telah merasa nyaman dengan kemudahan dan
kemanan yang diberikan oleh Bank Mega.

2. Kelemahan
Kelemahan dapat dikatakan sebagai hal-hal yang tidak dimiliki oleh
suatu perusahaan. Berdasarkan hasil analisis disapatkan tujuh
kelemahan yang terdapat pada produk tabungan Mega Perdana .
kelamahan – kelamahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Saldo minimal yang tinggi
Saldo minimal yang harus disediakan oleh nasabah adalah sebesar Rp.
100.000,-. Nominal sebesar Rp. 100.000,- adalah nominal yang besar,
dikarenakan segmentasi tabungan Mega Perdana adalah diperuntukan
untuk anak-anak atau anak muda berusia < 23 tahun .
2. Tema dan Tokoh Kartun kurang dikenal
Tokoh kartun yang di tampilkan pada buku tabungan, ATM maupun
hadiah yang disediakan bagi nasabah yang akan membuka tabungan
Mega Perdana merupakan tokoh kartun Ikon Trans Studio. Tokoh ini
tentunya hanya dapat dikenali oleh nasabah yabng pernah datang ke
Trans Studio. Sehingga untuk nasabah yang belum mengetahui
informasi tentang Trans Studio akan merasa kurang tertarik.
3. Biaya administrasi bulanan
Sebagai tabungan yang membuat segmentasi nya adalah anak-anak
atau anak muda berusia < 23 tahun, pembebanan adminstratsi bulanan
ini dirasakan sebagai beban bagi nasabah, dikarenakan nasabah yang
masih anak-anak adalah nasabah yang belum memiliki sumber
pendapatan, adalah nasabah yang tidak memiliki uang yang cukup
besar untuk di tabungkan. Karena uang yang dimiliki hanyalah uang
yang disisihhkan dari uang jajan mereka. Maka apabila tabungan
mereka di potong untuk biaya adminsitrasi, semakin berkurang saja
simpanan uang mereka.
4. Kurangnya promosi
Promosi adalah salah satu kegiatan yang memberikan pengaruh besar
terhadap kesuksesan penjualan. Kurangnya promosi melalui media
cetak maupun elektronik menjadikan produk Tabungan Mega Perdana
kurang di kenal oleh masyarakat. Saat ini promosi yang dilakukan
hanya promosi yang bersifat pemasaran langsung yaitu cold
calling,visiting dan canvassing. Promosi melalaui media masa hanya
dilakukan di Trans 7 dan TV 7, sementara media cetak hanya
dilakukan melalui Reklame yang di tempelkan pada kaca belakang
mobil Bank Mega.

3. Peluang
1. Segmen pasar yang relatif luas dan besar
Kota Bogor adalah kota satelit yang cukup berkembang, pertumbuhan
kota Bogor diikuti dengan pertumbuhan usaha di berbagai bidang.
Salah satu bidang usahan nya adalah pendidikan, hal ini dapat di lihat
dari berkembangnya sekolah-sekolah mulai dari Kelompok Bermain,
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
sampai Sekolah Menengah Atas. Sekolah – sekolah tersebut menjadi
tempat promosi yang memiliki potensi tinggi untuk di jadikan sasaran
penjualan tabungan Mega Perdana. Berdasarkan data dari Info Bogor
sebagaimana informasi dari situs http://telpon.info/tk-
playgroup/bogor/page-5.html smpain dengan tahun 2013di kota Bogor
terdapat 90 Taman Kanak - Kanak. Sedangkan data dari BPS
sebagaimana terdapat pada situs http://www.kotabogor.go.id/
component/content/article/127-direktori-kota/3250-sekolah-dasar-dan-
menengah sampai dengan tahun 2013 kota Bogor memiliki 329
Sekolah Dasar, 92 SMP, dan 57 SMU. Dengan banyaknya jumlah
sekolah yang berada di kota Bogor, dapat di manfaatkan oleh Bank
Mega cabangDjuanda untuk melakukan penjualan terhadap produk
Tabungan Mega Perdana kepada para siswa mulai dari siswa TK, SD,
SMU sampai dengan SMU untuk meningkatkan penjualan Tabungan
Mega Perdana sehingga tercapai target penjualan produk.
Kesadaran orangtua untuk mendidik anak meraka untuk gemar
menabung ataupun mempersiapkan dana masa depan anaknya, dimana
di masa depan kebutuhan dan biaya pendidiikan akan semakin
meningkat, maka orang tua mempersiapkan dana utuk mas depan
anak-anaknya sejak dini. Hal ini menjadi peluang bagi Bank Mega
untuk menambah penjualan produk Tabungan Mega Perdana.
3. Perkembangan grup perusahaan CT Corps.
Dengan bertambahnya usaha grup CT Corps, maka aktivitas bisnis dari
grup yang berada di CT Corps pun semakin mengalami perkembangan.
Bank Mega adalah satu – satu nya lembaga keuangan yang dimiliki
oleh CT Corps, maka segala transaksi bisnis dari grup CT Corps akan
dilakukan melalaui Bank Mega. Sehingga merchant – merchat yang
berkerja sama dengan Bank Mega, akan memeberikan timbal balik
manfaat kepada Bank Mega dengan memberikan diskon atau potongan
harga bagi nasabah Bank Mega yang bertransaksi di outlet nya.
Beberapa contoh merchant yang bekerja sama dengan Bnak Mega
yang merupaka grup CT Corps adalah Baskin Robbins, Metro
Department Store, Carrefour, Trans Studio.
4. Perkembanagan Teknologi
Adanya perkembangan teknologi merupakan suatu peluang bagi
penjual produk atau bagi perbankan khusunya kerena dengan teknologi
yang semakin berkembang system promosi akan semakin mudah
sehingga produk dapat lebih mudah di jual dan dipasarkan. Oleh
karena itu Bank Mega harus dapat memanfaatkan teknologi yang ada
sehingga produk Tabungan Mega Perdana dapat meningkat
penjualannya.
5. Ancaman
1. Tingginya tingkat persaingan
Pesaing merupakan suatu bumbu dalam pemasaran produk, dengan
pesaing suatu penjual akan semakin kreatif dalam membuat suatu
produk yang lebih dari produk pesaing. Semakin tinggi tingkat
persaingan, maka suatu perusahaan dituntut untuk selalu dapat
mewaspadai setiap aktivitas pesainnya. Bank swasta lain yang gencar
memasarkan produk sejenis dengan produk tabungan Mega Perdana
adalah, CIMB Niaga Junior yang menarik minat nasabahnya dengan
menggunakan tokoh kartun Spongebob sebagai icon tabungannya ,dan
BII Super Kidzdengan Hot Wheels dan Barbie sebagia icon tabungan
2. Brand imange dari pesaing
Ancaman yang dirasakan oleh pihak Bank Mega yaitu brand image
pesaing yang cukup kuat. Dapat dilihat, masyarakat tentunya sudah
tidak asing lagi dengan nama BCA atau Bank Mandiri sehingga hal ini
membuat kekhawatiran pihak manajemen. Bank Mega harus membuat
trik yang tepat untuk menanamkan brand image kepada masyarakat,
salah satu caranya adalah dengan cara memperbanyak pemasaran
langsung ke pasaran.
3. Fitur pelayanan yang ditawarkan pesaing
Setiap bank pasinya menawarkan fitur-fitur yang dapat mendukung
suksesnya penjualan produknya. Fitur pelayanan pesaing yang lebih
banyak dan kreatif harus di waspadai oleh Bank Mega. Fitur layanan
seperti sms Banking, Internet Bankning, m-Banking merupakan suatu
pelayanan yang banyak digunakan oleh nasabah dan di sediakan oleh
bank pesaing. Ancaman ini menjadi suatu dorongan bagi perusahaan
untuk meningkatkan kretaivitanya dan mengoptimalkan fitur
pelayanan.
4. Promosi dan inovasi pesaing.
Sistem promosi melalui media cetak maupun elektronik merupkan
suatu kelemahan bagi Bank Mega dan hal ini juga merupakan ancaman
bagi perusahaan karena bank-bank lain memiliki sistem promosi yang
lebih efektif yaitu melalui surat kabar, iklan TV maupun radio,
sementara Bank Mega hanya mempromosikan produknya melalaui
statiun TV milik CT Corps yaitu TV 7 dan Trans 7.
4.6. Formulasi Alternatif Strategi
Setelah dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang di hadapi oleh Bank Mega, langkah yang dilakukan selanjutnya
adalah perumusan strategi . Perumusan strategi memiliki 3 tahapan yaitutahap
masukan, tahapan pencocokan, dan tahapan pengambilan keputusan.
4.6.1. Tahapan Masukan
Berdasarkan hasil analisis dan identifikasi lingkungan internal dan ekternal
perusahaan, hal tersebut termasuk ke dalam tahap proses strategi. Matriks IFE
akan memuat hasil analisis dan identifikasi lingkungan interbnal yang berupa
kekuatan dan kelemahan, sedangkan hasil analisis dari lingkungan eksternal akan
masuk kedalam matriks EFE.
- Matriks IFE - EFE
Bertujuan untuk melihat faktor mana yang menjadi kekuatan dan
kelemahan perusahaan. Analisi lingkungan internal dilaukan dengan melihat dan
mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan yang kemudian
akan dijadikan matriks. Analisis lingkungan internal perusahaan menghasilkan
empat kekuatan dan tujuh kelemahan. Matriks IFE disusun berdasarkan
identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, dimana key succes
factor dari lingkungan internal yang dirangkum dalam sebuah tabel Internal
Factor Evaluation (IFE). Bobot (weight) dan peringkat (rating) atas faktor-faktor
strategis internal diperoleh berdasarkan kuesioner yang diberikan kepada Branch
Bussiness Manager, Team Leader Funding, dan 2 orang Funding Officer.
Kemudian dari hasil pembobotan dan peringkat tersebut dilakukan perhitungan
untuk menentukan rata-ratanya.
Tabel 12. Hasil perhitungan matriks IFE
No Faktor Strategis Internal Bobot Rating Skor Total
Kekuatan :
1. Memiliki system ATM yang sudah terhubung ke ATM Bersama. 0,14 3,50 0,49
2. Kuatnya layanan pemasaran Canvassing 0,16 4,00 0,64
3. Hadiah pada saat pembukaan rekening 0,13 3,25 0,42
4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas 0,15 3,75 0,56
5. Penanganan keluhan nasabah secara tepat dan cepat 0,16 4,00 0,64
Kelemahan :
1. Saldo minimal yang tinggi 0,07 1,75 0,12
2. Tema dan Tokoh Kartun kurang dikenal 0,07 1,75 0,12
3. Biaya Administrasi bulanan 0,07 1,75 0,12
4. Kurangnya promosi 0,05 1,25 0,06
TOTAL 1 25 3,185
Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal terdapat lima peluang dan
lima ancaman yang dihadapi perusahaan. Matriks EFE disusun berdasarkan
identifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan, dimana setelah key
succes factor berupa peluang dan ancaman tersebut diperoleh maka dirangkum
dalam sebuah matriks External Factor Evaluation (EFE). Dari hasil pembobotan
dan peringkat (rating) tersebut selanjutnya dilakukan perhitungan untuk
menentukan nilai rata-ratanya. Hasil perhitungan dari matriks EFE dapat dilihat
pada Tabel 11
Tabel 13. Hasil perhitungan matriks EFE
No Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor Total
Peluang :
1. Segmen pasar yang luas dan besar 0,16 3,50 0,54
2. Kesadaran masayarakat akan pentingnya menabung sejak
dini 0,16 3,50 0,54
3. Perkembangan grup perusahaan CT Corps. 0,16 3,50 0,54
4. Perkembangan Teknologi 0,17 3,75 0,63
Ancaman :
1. Tingginya tingkat persaingan 0,09 2,00 0,18
2. Brand imange dari pesaing 0,08 1,75 0,14
3. Fitur pelayanan yang ditawarkan pesaing 0,10 2,25 0,23
4. Promosi dan inovasi pesaing. 0,10 2,25 0,23
TOTAL 1 22,5 3,022

4.6.2 Tahap Pencocokan

Setelah melakukan tahap masukan kemudian tahap yang selanjutnya dilakukan


yaitu tahap pencocokan. Tahap pencocokan yaitu tahap perumusan strategi
berdasarkan dari analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang telah dirumuskan. Pada tahap pencocokan, alat analisis
yang digunakan matriks IE dan SWOT matriks. Pemilihan kedua matriks ini
didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis faktor internal dan
eksternal serta mengetahui posisi bersaing.

1. Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total skor IFE yang diberi
bobot pada sumbu X dan total skor EFE yang diberi bobot pada sumbu Y. Matriks
IE bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari matriks IFE dan EFE dapat disusun dalam matriks Internal-
Eksternal.
Nilai total skor faktor-faktor strategis internal PT Bank Mega cabang Djuanda
Bogor adalah sebesar 3,185 sedangkan nilai total skor atas faktor-faktor strategis
eksternal adalah sebesar 3,022.8 hal ini memposisikan Bank Mega cabang
Djuanda Bogor berada pada SBU kuadran 1. Hal ini dapat diartikan bahwa faktor
strategis internal memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan faktor
strategis eksternal. Strategi yang harus di buat adalah penetrasi pasar.
Penetrasi pasar adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pangsa
pasar dari produk atau jasa saat ini dengan usaha pemasaran yang lebih besar.
Strategi ini digunakan secara luas dengan kombinasi dengan strategi stragei yang
lain. Hal yang dapat di lakukan oleh Bank Mega cabang Djuanda Bogor
diantaranya melalui cara menambahkan jumlah Funding Officer. Saat ini hanya
terdapat 5 Funding Officer, setiap hari di haruskan 1 orang Funding Officer yang
untuk stand bydi kantor untuk melakukan konfirmasi atas transaksi nasabah
mauoun melakuakn pembukaan rekening dari nasabah walk in, sedangkan 3
Funding Officer lainnya harus melakukan pemasaran keluar kantor untuk
pemasaran langsung ke nasabah. Dengan di tambahkan 1 orang Funding Officer,
maka kegiatan pemasaran ke lapangan semakin dapat cepat diselesaikan dan
semakin banya nasabah yg dapat di kunjungi. Selain itu Bank Mega cabang
Djuadna Bogor juga perlu meningkatkan promosi melalui iklan, brosur maupun
pamflet. Promosi berbentuk iklan ini dapat di bagikan secara langsung dengan
mendatangagi sekolah-sekolah maupun tempat kursus serta perkumpulan orang
tua murid. Untuk pemasaran yaang lebih intensif, dapat dilakukan kerjasama
dengan pihak sekolah maupun tempat kursus untuk setiap pembayaran uang
sekolah dan kursus agar dapat di lakukan melalui ATM Mega Perdana. Sehingga
sekolah – sekolah maupun tempat kursus juga harus di tawarkan untuk memiliki
rekening tabungan di Bank Mega, hal ini selain dapat menambahkan keuntungan
bagi Bank Mega cabang Djuanda Bogor untuk menaikan penjualan produk
Tabungan Mega Perdana, namun juga memberikan kemudahan bagi pihak sekolah
maupun kursus untuk mengadministrasikan pembayaran uang sekolah dan unag
kursusu, karena dengan melakukan pembayaran melalui trsnsfer maka pihak
sekolah tidak perlu mendata dan menghitung secara manual pendapatan
perbulannya.
Kuat Rata-rata Lemah
3,0-4,0 2,0-2,991, 0-1,99
I II III
Tinggi Grow and Grow and Hold and
3,0-4,0 Build Build Maintain
IV V VI
Sedang Grow and Hold and Harvest and
2,0-2,99 Build Maintain Divestiture
VII VIII IX
Rendah Hold and Harvet and Harvest and
1,0-1,99 Maintain Divestiture Divestiture

Gambar 10. Matriks IE Bank Mega Cabang Djuanda Bogor

4.7. Analisis SWOT Matriks

Langkah selanjutnya adalah menganalisis matriks SWOT. Penyusunan matriks


SWOT dilakukan setelah mengetahui posisi perusahaan saat ini dengan matriks
IE. Matriks SWOT disusun dengan mengkombinasikan faktor internal dan faktor
eksternal sehingga menghasilkan alternatif strategi yang sesuai yang dapat
diterapkan oleh perusahaan. Matriks SWOT dapat menghasilkan empat strategi
yaitu strategi SO (Strength – Opprtunities), strategi WO (Weakness –
Opportunities), strategi ST (Strength – Threats), dan strategi WT (Weakness –
Threats)
Perumusan strategi ini menggunakan analisis SWOT yang dapat dilihat pada
Tabel 14..
Tabel 14. Analisis matriks SWOT strategi pemasaran Bank Mega cabang
Djuanda Bogor
IFAS Strengths (S) Weakness (W)
1. ATM yang terhubung jaringan 1. Tinggi nya saldo minimal
ATM Bersama 2. Tema &Tokoh kartun tdk terkenal
2. Kuatnya canvassing 3. Tingginya biaya admin bulanan
EFAS 3. Hadiah pembukaan rekening 4. Kurangnya promosi
4. SDM berkualitas
5. Penangann keluhan yag cepat dan
tepat

Opportunities (O) (SO) (WO)


1. Segmen pasar yang luas 1. Memanfaatkan kesadaran 1. Melakukan usulan kepada pembuat
2. Kesadaran masyarakat masyarakat yang tinggi akan kebijakan agar saldo minimal dapat
pentingnya menabung pentingnya menabung untuk terus diturunkan
3. Perkembangan Grup CT meningkatkan pertumbuhan 2. Melakukan usulan kepada pembuat
Corps penjualan kebijakan agar biaya admin dapat
4. Perkembangan teknologi 2. Memaksimalkan SDM yang diturunkan sesuai dengan kemampuan
berkualitas untuk meningkatkan segment pasarnya yaitu anak-anak
penjualan 3. Melakukan promosi yang lebih gencar dan
3. Melakukan canvassing dengan menarik minat nasabah dengan
lebih giat di pasar yang luas memanfaatkan teknologi
4. Memaksimalkan penggunaan 4. Melakukan kerjasama dengan Grup CT
teknologi untuk meingkatkan Corps untuk mempromosikan produk
pelayanan pada ATM dan tabungan Mega Perdana
penanganan keluhan nasabah

Thread (T) (ST) (WT)


1. Tingginya tingkat persaingan 1. Menciptakan produk yang 1. Meningkakan kualitas pelayanan dan
berkualitas, meningkatkan fitur melakukan kegiatan promosi yang intensif
2. Brand image pesaing pelayanan bagi nasabah agar dan agresif untuk menghadapai persaiangan
dapat bersaing dengan bank lain produk tabungan.
3. Fitur pelayanan pesaing 2. Mempertahankan pelayanan yang
cepat dan aman untuk setiap
pelayanan yang diberikan kepada 2. Menurunkan saldo minimal yang
4. Promosi dan inovasi pesaing disesuaikan dengan kesadaran dan minat
nasabah
3. Melakukan promosi dengan anak dalam menabung, sehingga dapat
canvassing lebih gencar untuk meningkatkan daya saing terhadap bank
mendekati nasabah baru pesaing dan menggantikan brand image
pesaing

3. Menurunkan biaya admin bulanan sehingga


dapat dapat menarik minat nasabah dari
bank peasing untuk membuka rekening
tabungan Mega Perdana

1. Strategi S-O (Strong-Opportunity)


Strategi S-O (Strong-Opportunity )adalah strategi yang menggunakan
kekuatan perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
digunakan adalah :
a. Meningkatkan pelayanan bagi nasabah seperti layanan cold calling dan visit
costumer, memaksimalkan SDM yang berkualitas dalam penanganan problem
tabungan dan mempertahankan atau memudahkan nasabah tabungan sehingga
penjualan bertambah seiring perkembangan usaha dibidang pendidikan yang
semakin maju disamping dapat memperluas segmen pasar.

b. Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan system


layanan meliputi ATM yang terhubung dengan layanan ATM Bersama,
layanan nasabah yang datang langsung ke bank maupun layanan secara online
dan meningkatkan kualitas produk.
2. Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O adalah strategi dimana perusahaan dapat mengatasi kelemahan
dengan memanfaatkan peluang. Strategi yang dihasilkan adalah :
a. Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan promosi yang
lebih gencar dan menarik untuk menjual produk dan pelayanan dalam
memanfaatkan pertumbuhan sector usaha dibidang pendidikan dan kesadaran
masyarakat yang tinggi akan pentingya menabung untuk meningkatkan
penjualan.
b.Memaksimalkan kerjasama yang baik dengan perusahaan di CT Corps
lainnya untuk membantu meningkatkan penjualan melalui pemberian voucher
dari perolehan point saldo tabungan.
3. Strategi S-T (Strenght-Threath)
Strategi S-T adalah strategi dimana perusahaan dapat menggunakan kekuatan
untuk menghindari dan mengatasi ancaman. Strategi yang dapat diterapkan di
perusahaan adalah :
a. Menciptakan produk-produk yang berkualitas meningkatkan fitur pelayanan
bagi nasabah agar dapat bersaing dengan bank-bank lain yang memiliki
tingkat pelayanan dan sistem promosi yang gencar
b. Mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman untuk setiap pelayanan
yang diberikan kepada nasabah agar mampu mengganti brand image pesaing
dengan brand image perusahaan secara perlahan.
c. Melakukan promosi dengan canvassing lebih gencar untuk mendekati
nasabah baru.
4. Strategi W-T (Weakness-Threath)
Strategi W-T adalah strategi dimana perusahaan dapat meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman. Strategi yang dapat digunakan adalah :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi yang
intensif dan agresif untuk menghadapi persaingan dalam bisnis produk
tabungan.

b. Menurunkan nilai saldo minmal yang disesuaikan dengan kemampuan


anak-anak untuk menarik minat calon nasabah dan menigkatkan daya saing
terhadap bank pesaing dan membuat brand image pesaing dapat terganti
c. Menurunkan biaya admin bulanan sehingga dapat dapat menarik minat
nasabah dari bank peasing untuk membuka rekening tabungan Mega Perdana

4.8.Analisis Hasil Pengolahan AHP


Penentuan prioritas strategi pemasaran berdasarkan alternatif-alternatif
startegi yang ada digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan
menggunakan program Expert Choice 11. Tingkat pertama adalah fokus atau goal
adalah masalah yag harus diselesaikan sesuai dengan kesepakatan bersama;
tingkat kedua adalah faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran; tingkat
ketiga adalah aktor penting dalam menentukan strategi pemasaran; tingkat
keempat adalah tujuan yang ingin dicapai; dan tingkat kelima adalah alternatif-
alternatif strategi yang dipilih oleh manajemen perusahaan berdasarkan kuisioner
dengan tujuan mampu mencapai target yang diharapkan. Struktur hirarki strategi
pemasaran di PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor dapat dilihat pada Gambar
11.
Strategi Pemasaran Tabungan MEGA
Fokus Perdana PT Bank Mega CabangJuanda
. Bogor

Perolehan Saldo Minimal Suku Bunga Biaya


Faktor Hadiah Admin

Branch Team Leader Funding


Aktor Business Funding Officer
Manager

Meningkatkan Meningkatkan Mempertahan-


Tujuan Penjualan Daya Saing kan Loyalitas
Nasabah

Alternatif
Strategi S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8

Gambar 11. Struktur hirarki strategi tabungan Mega Perdana Bank Mega cabang
Djuanda Bogor
Keterangan :
S1 : Meningkatkan pelayanan bagi nasabah seperti layanan canvassing, cold
calling dan visit costumer, serta penanganan problem tabungan.
S2: Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan system
layanan meliputi layanan ATM Bersama, layanan nasabah yang datang
langsung ke bank maupun layanan secara online dan meningkatkan
kualitas produk .
S3: Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan promosi yang
lebih gencar dan menarik
S4: Melakukan pelatihan karyawan agar SOP tertata baik serta perbaikan
system pembukaan rekening dan memaksimalkan kerjasama yang baik
dengan perusahaan di CT Corps lainnya melalui pemberian voucher dari
perolehan point saldo tabungan.
S5: Menciptakan produk-produk yang berkualitas meningkatkan fitur
pelayanan bagi nasabah. Untuk strategi ini otoritas atas penerapannya
hanya dapat dilakukan oleh Kantor Pusat sehingga Bank Mega cabang
Djuanda hanya dapat mengajukan sebatas usulan
S6: Mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman untuk setiap pelayanan
yang diberikan kepada nasabah.
S7 : Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi yang
intensif dan agresif.
S8: Menurunkan nilai saldo minimal yang disesuaikan dengan minat dan
kesadaran anak-anak dalam menabung untuk strategi menurunkan saldo
minimal, harus dilakukan oleh Kantor Pusat sebagai pemegang otoritas
kebijakan. Bank Mega cabang Djuanda Bogr hanya adapat memberikan
usulan kepada Kantor Pusat.

4.8.1 Analisis Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal


Pengolahan horizontal digunakan untuk menyususn prioritas relatif
setiap faktor yang berada satu tingkatan di atasnya. Pengolahan horizontal
belum memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen dalam hirarki.
Penjelasan dari setiap elemen dengan penilaian secara horizontal dalam
penyusunan strategi pemasaran tabunagn Mega Perdana di PT Bank Mega
cabangDjuanda Bogor dijelaskan sebagai berikut:

A. Fokus (Tingkat Satu)


Fokus pada hirarki ini adalah strategi pemasaran produk Tabungan Mega
Perdana di Bank Mega cabang Djuanda Bogor.
B. Faktor (Tingkat Dua)
Pengolahan horizontal AHP tingkat 2 digunakan untuk menganalis prioritas
faktor yang berpengaruh terhadap fokus dalam perumusan strategi bauran
pemasaran produk tabungan di Bank Mega cabang Djuanda Bogor. Pada tabel
15 dapat dilihat bahwa perolehan hadiah merupakan elemen faktor paling
penting dengan bobot (0.367), hal ini menjelaskan bahwa tingkat perolehan
hadiah sangat mempengaruhi strategi pemasaran tabungan Mega Perdana.
Kemudian disusul oleh elemen faktor saldo minimal (0.282), suku bunga
tentunya akan mempengaruhi banyaknya nasabah yang membuka rekening
(0.195). Elemen faktor berikutnya adalah biaya administrasi (0.156), semakin
sedikit biaya administrasi yang dibebankan kepada nasabah maka semakin
banyak nasabah yang tertarik membuka rekening tabungan.
Tabel 15. Elemen faktor
FOKUS
ELEMEN FAKTOR BOBOT PRIORITAS
Perolehan Hadiah 0,367 1
Saldo Minimal 0,282 2
Suku Bunga 0,195 3
Biaya Administrasi 0,156 4

C. Aktor (Tingkat Tiga)


Pengolahan tingkat 3 menganalisis prioritas aktor yang berpengaruh terhadap
faktor-faktor dalam perumusan strategi bauran pemasaran produk tabungan Mega
Perdana. Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa aktor Branch Business Manager
memiliki prioritas pertama terhadap biaya administrasi (0.584), kemudian diikuti
oleh suku bunga (0.485), lalu diikuti saldo minimal (0.448) dan terakhir adalah
perolehen hadiah (0.439). yang paling berpengaruh terhadap perolehan hadiah
adalah Branch Business Manager (0439), kemudian diiukuti oleh Team Leader
Funding (0.366), dan yang terakhir adalah Funding Officer (0.195).
Aktor Team Leader Funding memiliki prioritas pertama terhadap perolehna
hadiah (0.366), dilanjutkan dengan saldo minimal (0.321), selanjutnya suku bunga
(0.280), dan terakhir biaya administrasi (0.242). Aktor Funding Officer memiliki
prioritaspertama terhadap suku bunga (0.230), dilanjutkan saldo minimal,
kemudian perolehan hadiah, dan terakhir biaya administrasi (0.174).
Tabel 16. Elemen aktor
Faktor
Aktor PH SM SB BA Skor Rating
Branch Business Manager 0,439 0,448 0,485 0,584 0,473 1
Team Leader Funding 0,366 0,321 0,280 0,242 0,317 2
Funding Officer 0,195 0,230 0,235 0,174 0,209 3
Bobot 0,367 0,282 0,195 0,156
Inconsistency 0,01 0,04 0,07 0,01

D. Tujuan (Tingkat Empat)


Pengolahan faktor 4 atau tujuan menunjukan bahwa setiap aktor memiliki
prioritas tujuan yang ingin dicapai dalam perumusan strategi bauran pemasaran.
Tabel 18 akan menunjukan antara masing masing elemen tujuan terhadap aktor.
Elemen tujuan meningkatkan penjualan diprioritaskan oleh Funding Officer
(0.496), kemudian disusul oleh Team Leader Funding (0.460) yang terakhir
adalah Branch Business Manager. Prioritas tujuan meningkatkan daya saing
ditempati oleh Branch Business Manager (0.321), diikuti oleh Team Leader
Funding (0.319), terakhir adalah Funding Officer (0.319). Tujuan meningkatkan
loyalitas nasabah ditempati oleh Branch Business Manager ( 0.230), diikuti oleh
Team Leader Funding (0.221), dan terakhir adalah Funding Officer (0.218).
Tabel 17. Elemen tujuan
Aktor
Tujuan BBM TLF FO Skor Rating
Meningkatkan Penjualan 0,448 0,460 0,496 0,462 1
Meningkatkan Daya Saing 0,321 0,319 0,286 0,313 2
Meningkatkan Loyalitas Nasabah 0,230 0,221 0,218 0,225 3
Bobot 0,473 0,317 0,209
Inconsistency 0,00 0,00 0,00
E. Strategi (Tingkat Lima)
Tujuan pengolahan elemen tingkat 5 ( strategi) adalah menganalisis prioritas
strategi yang mendukung tujuan dalam perumusan bauran pemasaran perusahaan.
Elemen strategi pertama paling berpengaruh terhadap meningkatkan penjualan
(0.225), meningkatkan daya saing (0.202), meningkatkan loyalitas nasabah
(0.184). Strategi kedua adalah paling berpengaruh terhadap meningkatkan daya
saing (0.174), selanjutnya meningkatkan loyalitas nasabah (0.164), trekahir adalah
meningkatkan penjualan (0.158). Strategi ketiga paling berpengaruh terhadap
meningkatkan daya saing (0.154), selanjutnya meningkatkan penjualan (0.149),
terakhir adalah meningkatkan loyalitas nasabah (0.144). Strategi ke empat paling
berpengaruh terhadapa meningkatkan loyalitas nasabah (0.142) selanjutnya
meningkatkan daya saing (0.127) terakhir dalah meningkatkan penjualan (0.123).
Strategi ke lima paling berpengaruh terhadap meningkatkan penjualan (0.104),
selanjutnya meningkatkan loyalitas nasabah (0.100), dan terakhir dalah
meningkatkan daya saing (0.087). Strategi ke enam paling berpengaruh terhadapa
meningkatkan penjulana (0.094), selanjutnya meningkatkan loyalitas nasabah
90.083), dan meningkatkan daya saing (0.082) . Strategi ke tujuh paling
berpengaruh pada meningkatkan loyalitas nasabah (0.094), kemudian
meningkatkan daya saing (0.090), dilanjutkan meningkatkan penjualan (0.082).
Strategi ke delapan paling perpengaruh terhadapa meningkatkan loyalitas nasabah
90.089), dilanjutkan meningkatkan daya saing (0.084) dan terakhir adlah
meningkatkan penjualan (0.066).
Tabel 18. Elemen strategi
TUJUAN
STRATEGI MP MDS MLN Skor Rating
S1 0,225 0,202 0,184 0,210 1
S2 0,158 0,174 0,164 0,164 2
S3 0,149 0,154 0,144 0,149 3
S4 0,123 0,127 0,142 0,128 4
S5 0,104 0,087 0,100 0,098 5
S6 0,094 0,082 0,083 0,088 6
S7 0,082 0,090 0,094 0,087 7
S8 0,066 0,084 0,089 0,076 8
Bobot 0,507 0,283 0,209
Inconsistency 0,050 0,030 0,030
4.8.2 Analisis Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal

Strategi Pemasaran Tabungan MEGA


Fokus Perdana PT Bank Mega CabangJuanda
Bogor

Perolehan Saldo Minimal Suku Bunga Biaya


Faktor Hadiah (0.282) (0.195) Admin
(0.367) (0.156)

Branch Business Team Leader Funding


Aktor Manager Funding Officer
(0.473) (0.317) (0.209)

Meningkatkan Meningkatkan Mempertahan-kan


Tujuan Penjualan Daya Saing Loyalitas
(0.462) (0.313) Nasabah (0.225)

Alternatif
Strategi
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8
(0.210) (0.164) (0.149) (0.128) (0.098) (0.088) (0.087) (0.076)

0.076
Gambar 12. Hasil pengolahahan secara vertical strategi pemasaran Tabungan )
Mega Perdana Bank Mega cabang Djuanda Bogor

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyusun dan melihat prioritas menyeluruh


setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama hirarki. Pengolahan
vertikal dilakukan setelah matriks pendapat gabungan diolah secara horizontal dan
telah memenuhi persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar < 10%.
Berdasarkan hasil AHP melalui pengolahan vertical diperoleh skor bobot pada
setiap hirarki. Berikut adalah penjelasannya:
1.Pengolahan Vertikal AHP Tingkat 2 (Faktor)
Tingkat 2 merupakan penjabaran dari beberapa factor yang terdapat pada
strategi pemasaran Tabungan Mega Perdana.Tabel akan menjelaskan nilai bobot
dari masing-masing elemen faktor serta prioritasnya. Faktor pertama dengan
prioritas paling tinggi adalah perolehan hadiah (0.367).perolehan hadaiah
merupakan salah satu hal yang sering menjadi perhatian nasabah dalam
memutuskan untuk membuka rekening, terlebih bagi tabungan anak-anak, dengan
hadiah yang menarik minat nya anak-anak akan semakin bersemangat untuk
belajar menabung. Prioritas kedua adalah saldo minmal (0.282). Besarnya saldo
minimall yang disyaratkan akan sangat mempengaruhi minat nasabah untuk
membuka rekening dikarenakan untuk tabungan yang diperuntukan untuk anak-
anak, nominal yang disyaratkan adalah harus disesuaikan untuk kemampuan anak-
anak dimana mereka belum memiliki penghasilan dan hanya mendapatkan uang
dari orang tuanya. Prioritas ketiga adalah suku bunga (0.195), bunga harian akan
sangat menguntungkan bagi nasabah dan dijadikan strategi yang harus di
perhitungkan dalam sehingga management perlu melakukan perubahan kebijakan
akan pemberian penetapan suku bunga bagi nasabah dan yang terakhir adalah
biaya administrasi (0.156), minat nasabah untuk membuka rekening akan
semakin meningkat apabila tabungan Mega Perdana tidak memiliki biaya
administrasi, dikarenakan bank lain dengan produk sejenis sudah bebas dari biaya
administrasi .
Tabel 18. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor
FOKUS
ELEMEN FAKTOR BOBOT PRIORITAS
Perolehan Hadiah 0,367 1
Saldo Minimal 0,282 2
Suku Bunga 0,195 3
Biaya Administrasi 0,156 4
2.Pengolahan Vertikal AHP Tingkat 3 (Aktor)
Aktor prioritas utama dalam struktur AHP ini adalah Branch Business
Manager (0.473). Hal ini dikarenakan seorang Branch Business Manager dengan
kapabilitasnya sebagai perpanjangan tangan manajemen untuk mengambil
keputusan merupakan suatu media perantara untuk meningkatkan penjualan suatu
produk, meningkatkan daya saing sekaligus mempertahankan loyalitas nasabah.
Pimpinan cabangmemiliki peranan paling penting karena paling mengetahui
kondisi lapang serta yang berhubungan langsung dengan nasabah. Prioritas kedua
adalah Team Leader Funding (0.317). Team Leader Funding mempunyai
tanggung jawab sebagai penentu tingkat pencapaian target dikarenakan Team
Leader Funding sebagai perantarara meningkatkan penjualan produk maupun
layanan kepada Branch Business Manager dan sebagai kontrol bagi kinerja
Funding Officer , sehingga lebih dominan Funding Officer (0.209) yang hanya
focus kepada pemasaran produk dan jasa perbankan.
Tabel 19. Hasil pengolahan vertikal aktor

Faktor
Aktor PH SM SB BA Skor Rating
Branch Business Manager 0,439 0,448 0,485 0,584 0,473 1
Team Leader Funding 0,366 0,321 0,280 0,242 0,317 2
Funding Officer 0,195 0,230 0,235 0,174 0,209 3
Bobot 0,367 0,282 0,195 0,156
Inconsistency 0,01 0,04 0,07 0,01

3. Pengolahan Vertikal AHP Tingkat 4 (Tujuan)


Tujuan struktur AHP cukup beragam. dalam analisis telah didapat tujuan
mana yang masuk ke dalam prioritas utama sampai akhir. Tabel 22 akan
menjelaskan nilai bobot dan prioritas dari masing masing elemen tujuan. Prioritas
tujuan pertama adalah meningkatkan penjualan (0.462). Tolak ukur keberhasilan
kinerja suatu produk ditentukan oleh tercapai atau tidaknya target yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Penentuan target didasarkan oleh tren kenaikan
pencapaian produk pada tahun sebelumnya. Pada prioritas kedua adalah
meningkatkan daya saing (0.313). Tujuan meningkatkan daya saing harus selalu
terjaga karena merupakan hal penting bagi suatu bank, mengingat akhir akhir ini
competitor sudah banyak bermunculan. Apabila kondisi seperti ini terus terjadi
maka berakibat terhadap jumlah berkurangnya pangsa pasar karena diambil oleh
pihak kompetitor. Sedangkan prioritas tujuan terakhir adalah meningkatkan
loyalitas nasabah (0.225).
Tabel 20. Hasil pengolahan vertikal tujuan
Aktor
Tujuan BBM TLF FO Skor Rating
Meningkatkan Penjualan 0,448 0,46 0,496 0,462 1
Meningkatkan Daya Saing 0,321 0,319 0,286 0,313 2
Meningkatkan Loyalitas
Nasabah 0,230 0,221 0,218 0,225 3
Bobot 0,473 0,317 0,209
Inconsistency 0,00 0,00 0,00

4.Pengolahan Vertikal AHP Tingkat 5 (Strategi)


Beberapa alternative strategi dalam mewujudkan strategi bauran
pemasaran yang baik, dihasilkan 8 strategi. Setelah dikaji lebih lanjut kedelapam
strategi tersebut di diperingkat dan didapatkan 4 alternatif strategi yang memiliki
nilai tertinggi. Setelah menyaring dari 8 strategi menjadi 4 kemudian dihitung
kembali strategi mana yang paling baik untuk digunakan.
Tabel 21 akan menjelaskan nilai bobot dari masing-masing alternatif
strategi. Strategi pertama yang menjadi prioritas utama adalah meningkatkan
pelayanan bagi nasabah seperti layanan cold calling dan visit costumer, serta
penanganan problem tabungan (0.210). Strategi kedua adalah memaksimalkan
penggunaan teknologi dalam meningkatkan system layanan meliputi layanan
ATM Bersama, layanan nasabah yang datang langsung ke bank maupun layanan
secara online dan meningkatkan kualitas produk (0.164).
Strategi ketiga adalah memaksimalkan penggunaan teknologi untuk
meningkatkan promosi yang lebih gencar dan menarik (0.149). Strategi keempat
adalah memaksimalkan kerjasama yang baik dengan perusahaan di CT Corps
lainnya melalui pemberian voucher dari perolehan point saldo tabungan (0.128)
dan mekasimalkan pelatihan karyawan agar SOP tertata dan memperbaiki sistem
pembukaan rekening.
Strategi kelima adalah menciptakan produk-produk yang berkualitas
meningkatkan fitur pelayanan bagi nasabah (0.089). Strategi ke enam adalah
mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman untuk setiap pelayanan yang
diberikan kepada nasabah. (0.088).
Strategi ketujuh adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan promosi
yang intensif dan agresif (0.087). Strategi ke delapan adalah memenurunkan nilai
saldo minmal yang disesuaikan dengan kemampuan anak-anak (0.076) dan
mengadakan pelatihan karyawan agar pelayanan pembukaan rekening lebih cepat
untuk menggantikan brand image pesaing.
Tabel 21. Hasil pengolahan vertikal strategi
TUJUAN
STRATEGI MP MDS MLN Skor Rating
S1 0,225 0,202 0,184 0,210 1
S2 0,158 0,174 0,164 0,164 2
S3 0,149 0,154 0,144 0,149 3
S4 0,123 0,127 0,142 0,128 4
S5 0,104 0,087 0,100 0,098 5
S6 0,094 0,082 0,083 0,088 6
S7 0,082 0,090 0,094 0,087 7
S8 0,066 0,084 0,089 0,076 8
Bobot 0,507 0,283 0,209
Inconsistency 0,050 0,030 0,030
Inconsistency 0,050 0,030 0,030

4.9. Implikasi Manajerial

Pada tahapan ini akan disajikan elemen-elemen penting yang terlibat


secara langsung dan memberikan kontribusi besar terhadap keberlangsungan
strategi pemasaran Tabungan Mega Perdana. Hal penting yang harus diingat oleh
manager mengenai strategi Bank Mega adalah memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah. Kebutuhan ini dilahirkan melalui pemasaran produk Tabungan
yang berkualitas dalam pelayanan, kecepatan, dan kemudahan. Manager perlu
memahami secara akurat hal-hal apa yang dapat meningkatkan konsumen melalui
tahapan-tahapan analisis matriks IFE dan EFE. Melalui matriks tersebut dapat
diketahui secara langsung kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Hasil
analisis diimpelementasikan ke dalam kebijakan dan pengambilan keputusan .
Manager perlu menyadari dan mengingat posisi perusahaan yang berada di
kuardan I (growth and build) dalam matriks IFE. Di tengah dinamika persaingan
yang meningkat, penetrasi pasar perlu ditingkatkan secara intensif.
Manager perlu memahami kekuatan utama perusahaan dalam sistem ATM
yang sudah terintegrasi dengan sistem ATM Bersama. Kekuatan ini harus
dipertahankan dan dikelola dengan baik, dan jika perlu ditingkatkan sesuai
kebutuhan dan perkembangan. Disamping kekuataan diatas, terdapat beberapa
kelemahan yang perlu dikenali yaitu system promosi yang belum optimal, seperti
promosi melalui media cetak dan media elektronik, namun hal ini hanya dapat
dilakukan oleh Kantor Pusat, sebagi pemegang otoritas tertinggi. Besarnya saldo
minimal dan biaya administrasi yang harus disediakan nasabah juga harus menjadi
perhatian manager, dikarenakan tabungan Mega Perdana tidak cukup bersaing
dengan bank lain yang memiilki produk tabungan sejenis dengan saldo minimal
dan biaya administrasi lebih kecil dari tabungan Mega Perdana. Namun untuk hal
hal tersebut Bank Mega cabang Djuanda Bogor hanya dapat melakukan usulan
kepada Kantor Pusat sebagai pemegang otoritas tertinggi.
Selain itu manager harus dapat secara aktif dan kreatif dalam
merencanakan strategi-strategi baru agar dapat meningkatkan penjualan produk
tabungan Mega Perdana dan mempertahankan image sebagai pelopor tabungan
anak. Kemudian perusahaan dan manager harus dapat menerapakan strategi
pemasaran secara langsung serta mengoptimalkan system promosi agar image
pelopor tabungan anak dapat melekat di kalangan masyarakat atau nasabah.
Manager perlu mengenali proses-proses yang terlibat dalam penciptaan
strategi bauran pemasaran, hal ini dimaksudkan agar dapat dengan cepat
mengetahui sebab akibat pada saat terjadi suatu kesalahan strategi maka manager
dapat dengan cepat mengetahui sebab akibat dari kesalahan tersebut. Selain itu
manager harus mengetahui siapa saja yang terlibat dalam proses-proses
penciptaan strategi.
Elemen-elemen terkait dapat dilihat pada Gambar 13.
Perolehan Hadiah

Saldo Minimal

Suku Bunga

Branch Business Manager


Biaya
Admin Team Leader Funding

Funding Officer
FAKTOR

AKTOR

STRATEGI PEMASARAN TABUNGAN MEGA PERDANA


PT BANK MEGA CABANGDJUANDA BOGOR

TUJUAN STRATEGI

Meningkatkan Penjualan Tingkatkan canvassing, Meningkatkan kinerja


cold calling, visit cust, ATM Bersama
Meningkatkan Daya Saing penanganan problem
Saingkonsumen optimalkan teknologi
tabungan
Meningkatkan Loyalitas Nasabah Meningkatkan teknologi
untuk promosi
Ciptakan produk dan fitur berkualitas
Meningkatkan krjsm
Pertahankan pelayanan yang cepat tepat dan aman dengan CT Corps Grup

Merubah kebijakan saldo minimal Tingkatkan kualitas


layanan dan promosi

Gambar 13. Implikasi Manajerial


KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Keberhasilan pemasaran tabungan Mega Perdana PT Bank Mega cabang


Djuanda Bogor didukung faktor-faktor berikut:
Produk: Tabungan Mega Perdana dilengkapi dengan kartu ATM dan buku
desain tokoh Trans Studio, fasilitas pemindahbukuan otomatis dari rekening orang
tua ke rekening anak dan hadiah langsung pada saat pembukaan rekening.
Harga: Harga dari tabungan Mega Perdana di jelaskan dengan setoran
awal sebesar Rp. 10,000.00 , saldo minimal Rp. 100,00.00 , bunga tabungan 1%
untuk saldo diatas Rp. 1,000,000.00 , biaya administrasi Rp. 5,000.00
Promosi: Promosi di lakukan melalui kegiatan canvassing, visiting,
pameran, cold calling, dan referral.
Place: Cluster Bogor telah memiliki 7 kantor cabang pembantu untuk
melancarkan pertumbuhan bisnis kantor cabang Djuanda Bogor
Proses: Alur pembukaan rekaning tabungan Mega Perdana terbagi menjadi 2
jenis yaitu: nasabah walk in, dan melalui marketing yang mendatangi nasabah
langsung dan nasabah menitipkan formulir aplikasi pembukaan secara lengkap.
Productivity and Quality: Bank Mega memperoleh penghargaan yang di tahun
2013 sebagai Best Bank urutan ke 14.
Bukti Fisik: Kantor cabang Djuanda Bogor berada di Jl. Ir. H Djuanda no. 36-40
Bogor. Tersedia kendaraan opersional, Furniture dan peralatan kantor.
Karyawan di wajibkan berpakaian kantor. Gedung kantor di pasang Totem
Wallsign. Materi cetak dilihat pada kertas kop surat ”Bank Mega”, stempel
berlogo Bank Mega, dan amplop.
b. Faktor-faktor lingkungan internal adalah: Memiliki system ATM yang
sudah terhubung dengan system ATM Bersama, Kuatnya layanan
pemasaran canvassing, hadiah pada saat pembukaan rekening, Kuatnya
Sumber Daya Manusia, Penanganan keluhan nasabah secara tepat dan
cepat.
c. Faktor-faktor lingkungan eksternal adalah: Segmen pasar yang luas dan
besar, Kesadaran msayarakat akan pentingnya menabung sejak dini,
Perkembangan grup perusahaan CT Corps., Perkembangann Teknologi.
d. Delapan strategi utama pemasaran yang tepat adalah:
S1 : Meningkatkan pelayanan bagi nasabah seperti layanan canvassing,
cold calling, dan visit costumer, serta penanganan problem tabungan.
S2: Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam meningkatkan
system layanan meliputi layanan ATM Bersama, layanan nasabah yang
datang langsung ke bank maupun layanan secara online dan
meningkatkan kualitas produk.
S3: Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan
promosi yang lebih gencar dan menarik.
S4: Melakukan pelatihan karyawan agar SOP tertata baik serta
perbaikan system pembukaan rekening dan memaksimalkan kerjasama
yang baik dengan perusahaan di CT Corps lainnya melalui pemberian
voucher dari perolehan point saldo tabungan.
S5: Menciptakan produk-produk yang berkualitas meningkatkan fitur
pelayanan bagi nasabah. Strategi ini otoritas atas penerapannya hanya
dapat dilakukan oleh Kantor Pusat sehingga Bank Mega cabang
Djuanda hanya dapat mengajukan sebatas usulan untuk selanjutnya
ditindaklanjuti oleh Kantor Pusat.
S6: Mempertahankan pelayanan yang cepat dan aman untuk setiap
pelayanan yang diberikan kepada nasabah.
S7 : Meningkatkan kualitas pelayanan dan melakukan kegiatan promosi
yang intensif dan agresif.
S8: Menurunkan nilai saldo minimal yang disesuaikan dengan minat
dan kesadaran anak-anak dalam menabung untuk strategi menurunkan
saldo minimal, harus dilakukan oleh Kantor Pusat sebagai pemegang
otoritas kebijakan. Bank Mega cabang Djuanda Bogor hanya dapat
memberikan usulan kepada Kantor Pusat.
2. Saran
Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk
memperkuat strategi pemasarannya:

a) Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada


nasabah
b) Saldo minimal dan biaya administrasi yang rendah menjadi daya tarik
tersendiri bagi nasabah untuk membuka rekening. Namun dikarenakan
otoritas kebijakan atas penurunan saldo minimal tidak dapat dilakukan
di kantor cabang, maka Branch Business Manager sebagai pimpinan
tertinggi di Bank Mega cabang Djuanda Bogor perlu melakukan usulan
kepada Divisi Pengembangan Produk di Kantor Pusat
c) Meningkatkan citra sebagai bank yang aman dan terpercaya sehingga
nasabah akan selalu manjadikan Bank Mega sebagai tujuannya dalam
bertransaksi perbankan, hal ini sangat sesuai dengan Slogan Bank Mega
yairu “Mega Tujuan Anda”
d) Memanfaatkan banyaknya jumlah sekolah yang terdapat di kota Bogor
sebagai target tempat yang berpotensi dalam peningkatan penjualan
produk tabungan Mega Perdana
e) Mengembangkan dan meningkatkan promosi dengan memanfaatkan
media elektronik dan tekknologi agar produk tabungan Mega Perdana
semakin dikenal oleh masyarakat sehingga dapa meningkatkan penjulan
dan pencapaian target produk. Namun dikarenakan otoritas kebijakan
atas penurunan saldo minimal tidak dapat dilakukan di kantor cabang,
maka Branch Business Manager sebagai pimpinan tertinggi di Bank
Mega cabang Djuanda Bogor perlu melakukan usulan kepada Divisi
Pengembangan Produk di Kantor Pusat.
DAFTAR PUSTAKA

Accounting Bank Mega cabang Djuanda Bogor 2013


Assauri S. 2010. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi.
Jakarta (ID): PT. Raja Grafindo Persada.
David F. 2009. Manajemen Strategis: Konsep-konsep (Buku 1, Edisi 12). Jakarta
(ID): PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Dendawijaya. 2001. Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Jakarta, (ID):
Ghalia Indonesia.
Fitryanty, Meriza. 2009. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Produk Giro di PT
Bank OCBC NISP, Tbk Cabang Pajajaran Bogor. [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Human Resources Bank Mega cabang Djuanda Bogor 2013
Indonesia. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992
Tentang Perbankan Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang
Nomor 10 tahun 1998.
Kotler P. 2007. Manajemen pemasaran, Analisis, Perencanaan, Pengendalian,
(Buku 1, Edisi 12). Jakarta (ID): Erlangga.
Kotler P dan Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Prentice Hall,
Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta (ID): Salemba Empat
Kotler P dan Keller, K. L. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta
(ID): Erlangga.
Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): Prenhallindo
Kurniawati O. 2013. Analisis Strategi Pemasaran yang Efektif untuk
Meningkatkan Jumlah Nasabah Tabungan Taharah pada BPRS PNM
BINAMA Kantor Kas Tembalang. [Jurnal]. Semarang (ID): IAIN
Semarang
Lovelock, C. H dan Wright, L. K. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa
(terjemahan). Jakarta (ID): PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Marimin dalam Maghfiroh N. 2011. Aplikasi Teknik Pengambilan Keputusan
Dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor (ID): IPB Press.
Morrisan 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta (ID):
Ramdina Prakarsa.
Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta (ID):
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Saat, T. L. 2001. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin: Proses Hierarki
Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi Kompleks.
Jakarta (ID): PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Syafitri N. 2010. Strategi Pemasaran PT. BPRS Al Salaam Amal Salman Cabang
Warung Jambu. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta (ID): Andi offset
Umar H. 2001. Strategic Management. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama
Umar H. 2003. Business an Introduction: Sebuah Buku yang akan menuntun anda
untuk memahami dan memasuki dunia bisnis dengan segala Aspek,
Kegiatan, Permasalahan, Pengelolaan dan Pengembangan. Jakarta (ID):
Gramedia Pustaka Utama
Lampiran 1. Kuesioner penelitian SWOT
Kuesioner Penelitian

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN TABUNGAN MEGA


PERDANA PADA PT BANK MEGA,Tbk CABANG DJUANDA BOGOR

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Pekerjaan/Jabatan :

Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar
adanya, karena kuesioner ini adalah untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah
sehingga diperlukan data yang valid dan akurat.

Peneliti
Zulaika Syafani Syafril
H24096066

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Lanjutan Lampiran 1
PENENTUAN BOBOT
Tujuan :
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategis
internal maupun eksternal yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap
seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk
keberhasilan produk Tabungan Mega Perdana pada PT Bank Mega,Tbk
Cabang Djuanda Bogor.
Petunjuk Umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melalukan secara
langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang
tercantum dalam kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden
lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan
yang kuat.
Petunjuk Khusus :
Nilai diberikan pada perbandingan berpasangan antara dua faktor (vertikal-
horizontal) berdasarkan kepentingannya atau pengaruhnya terhadap produk
vertical garden. Untuk menentukan bobot setiap faktor digunakan skala 1,2 dan
3 dengan keterangan skala sebagai berikut :

Nilai 1 : jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal


Nilai 2 : jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
Nilai 3 : jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Asumsi :
Jika A terhadap B =3, maka B terhadap A = 1
( A lebih penting daripada B, atau B kurang penting daripada A)
Jika A terhadap B = 2, maka B terhadap A =2
( A dan B sama penting)

Lanjutan Lampiran 1
PENENTUAN RATING
Tujuan :
Mendapatkan penilaian dari para responden mengenai faktor-faktor strategik
internal maupun eksternal, yaitu dengan cara pemberian peringkat terhadap
seberapa besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk
keberhasilan produk Tabungan Mega Perdana pada PT Bank Mega, Tbk Cabang
Djuanda Bogor.

Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan untuk melalukan secara
langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidakkonsistenan atas jawaban.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang
tercantum dalam kuesioner ini, memiliki pandangan berbeda dengan responden
lainnya atau dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan
yang kuat.
Petunjuk Khusus :
1. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategik internal
(kekuatan dan kelemahan) adalah sebagai berikut ; 1= kelemahan utama, 2 =
kelemahan kecil, 3 = kekuatan kecil, 4 = kekuatan utama
2. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategik eksternal
(peluang dan ancaman) adalah sebagai berikut:
1 = Jawaban sangat rendah
2 = Jawaban rendah
3 = Jawaban tinggi
4 = Jawaban sangat tinggi
Pemberian peringkat masing-masing faktor strategik dilakukan dengan
memberikan tanda (√) pada skala likert (1-4) yang paling sesuai menurut
responden.

Lanjutan Lampiran 1
Penentuan Rating Faktor Strategis Internal Produk Tabungan Mega
Perdana
Rating
Faktor Penentu
No 1 2 3 4
Kekuatan
Memiliki system ATM yang sudah terhubung ke ATM
1
Bersama
2 Kuatnya layanan pemasaran Canvassing
3 Hadiah pada saat pembukaan rekening
4 Sumber Daya Manusia yang berkualitas
5 Penanganan keluhan nasabah secara tepat dan cepat
Kelemahan
6 Saldo minimal yang tinggi
7 Tema dan Tokoh Kartun kurang dikenal
8 Biaya Administrasi bulanan
9 Kurangnya promosi

Penentuan Rating Faktor Strategis Internal Produk Tabugan Mega


Perdana
Rating
Faktor Penentu
NO 1 2 3 4
Peluang
1 Segmen pasar yang relative luas dan besar
Kesadaran masayarakat akan pentingnya menabung
2
sejak dini
3 Perkembangan grup perusahaan CT Corps
4 Perkembangan Teknologi
Ancaman
5 Tingginya tingkat persaingan
6 Brand imange dari pesaing
7 Fitur pelayanan yang ditawarkan pesaing
8 Promosi dan inovasi pesaing

Lampiran 2. Pertanyaan wawancara ke perusahaan


DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA KEPADA
PT BANK MEGA,Tbk CABANG DJUANDA BOGOR

I. Pertanyaan Tentang Gambaran Umum Perusahaan


1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda Bogor ?
2. Apa visi, misi dan tujuan dari PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda Bogor ?
3. Bagaimana struktur organisasi, tugas dan wewenang setiap jabatan ?
4. Bagaimana status badan hukumnya ?
5. Unit apa saja yang ada di PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda Bogor?
6. Keuntungan apa saja dari Tabungan Mega Perdana?

II. Pertanyaan Mengenai Segmentation, Targetting, dan Positioning


1. Segmen pasar mana yang dituju oleh PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda
Bogor untuk produk Tabungan Mega Perdana berdasarkan kriteria
berikut:
a. Segmentasi geografik

b. Segmentasi demografik

c. Segmentasi psikografik

d. Segmentasi perilaku

2. Mengapa perusahaan memilih segmen pasar tersebut?

3. Apakah ada pesaing yang menguasai segmen pasar tersebut?


Ya
Sebutkan..................................................................................
Tidak
4. Siapa yang menjadi target pasar dari PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda
Bogor ?

5. Mengapa perusahaan memilih target pasar tersebut?

6. Apakah ada target pasar lain yang lebih menguntungkan?


Ya
Sebutkan...........................................................................................
Tidak
Lanjutan Lampiran 2
7. Posisi apa yang ingin ditempati oleh PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda
Bogor ?

8. Mengapa perusahaan memilih posisi tersebut?

9. Apa saja hal-hal yang dilakukan untuk mendapatkan posisi tersebut?

III. Pertanyaan mengenai Bauran Pemasaran


1. Produk Tabungan Mega Perdana
a. Bagaimana proses produksi Tabungan Mega Perdana?
b. Bagaimana dengan inovasi produk Tabungan Mega Perdana?
2. Promosi
a. Bagaimana bentuk kegiatan promosi terhadap produk Kredit usaha mikro
yang dilakukan oleh PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda Bogor?
b. Bentuk promosi apa yang menjadi andalan untuk menunjang kegiatan
pemasaran produk Tabungan Mega Perdana?
3. Tempat
a. Apa yang menjadi alasan di buka nya Kantor Cabang PT Bank Mega,
Tbk Cabang Djuanda Bogor tepatnya di Jl. Ir H. Djuanda Bogor ?

b. Bagaimana tata letak dari ruang atau gedung PT Bank Mega, Tbk
Cabang Djuanda Bogor?

4. Harga
a. Siapa yang menentukan harga?
b. Bagaimana cara penetapan harga ?
5. People
a. Berapa jumlah karyawan PT Bank Mega, Tbk Cabang Djuanda Bogor?
b. Bagaimana Job description yang terdapat di PT Bank Mega, Tbk Cabang
Djuanda Bogor?
c. Pendidikan dan pelatihan apa saja yang sudah dilakukan untuk
memperbaiki kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)?
d. Apa masalah ketenagakerjaan yang dihadapi
6. Proses
a. Bagaimana prosedur penerimaan dan identifikasi nasabah?

Lanjutan Lampiran 2

b. Bagaimana prosedur penerimaan dan persetujuan pembukaan rekening


Tabungan

Mega Perdana?

c. Bagaimana prosedur penanganan permasalahan pada Tabungan Mega


Perdana?

7. Kinerja
a. Bagaimana kinerja yang telah dicapai oleh PT Bank Mega, Tbk Cabang
Djuanda

Bogor?
b. Apa saja upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas baik dari segi kinerja karyawan maupun produk, terutama
untuk produk Tabungan Mega Perdana?

8. Bukti Fisik
Apa bentuk penghargaan sebagai bukti dari kualitas produk Tabungan
Mega Perdana dan sebagai usulan nilai tambah bagi nasabah?

IV. Pertanyaan Tentang Lingkungan Eksternal.


1. Lingkungan Jauh
a. Bagaimana pengaruhnya lingkungan demografi, ekonomis, teknologi,
politik, dan kultural terhadap produk Tabungan Mega Perdana?
b. Bagaimana Teknologi yang digunakan oleh perusahaan?
2. Lingkungan Industri
a. Siapakah pesaing terbesar untuk produk Tabungan Mega Perdana, apa
saja kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan Perusahaan PT
Bank Mega, Tbk cabang Djuanda Bogor ?
b. Apakah banyak muncul pendatang baru bagi bisnis ini ?
c. Apakah konsumen mempengaruhi permintaan produk Tabungan Mega
Perdana yang akan ditawarkan oleh perusahaan, jelaskan ?
d. Adakah produk substitusi bagi Tabungan Mega Perdana, bagaimana
pengaruhnya produk substitusi ini terhadap Tabungan Mega Perdana ?
e. Bagaimana pengaruh stakeholder terhadap perusahaan ?

Lanjutan Lampiran 2
f. Bagaimana pengaruh kebijakan politik atau hukum pemerintah
terhadap pemasaran produk kredit usaha mikro yang dilakukan PT
Bank Mega, Tbk cabang Djuanda Bogor

g. Apakah terdapat Undang-Undang yang memiliki pengaruh terhadap


berlangsungnya kegiatan pemasaran produk Tabungan
MegaPerdana ?
Ya
Sebutkan....................................................................................
Tidak
h. Bagaimana pengaruh dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini
terhadap kebijakan perusahaan?

i. Bagaimana pengaruh inflasi yang cukup tinggi bagi perusahaan?

j. Bagaimana pengaruh suku bunga bagi perusahaan?

k. Apakah gaya hidup masyarakat yang semakin beragam


mempengaruhi kegiatan pemasaran PT Bank Mega, Tbk cabang
Djuanda Bogor
Ya
Sebutkan..............................................................................................
...........
Tidak
Lampiran 3. Kuesioner penelitian AHP

KUISIONER PENELITIAN
PENENTUAN PRIORITAS STRATEGI PEMASARAN MELALUI
ANALITYCAL HIERARCY PROCESS (AHP)

ANALISIS BAURAN PEMASARAN PRODUK TABUNGAN MEGA


PERDANA
PT . BANK MEGA, Tbk CABANG DJUANDA BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN

Nama :………………………….
Jabatan :………………………….

Diharapkan bapak/Ibu dapat mengisi kuisioner ini secara objektif dan benar,
karena kuisioner penelitianini diperuntukan bagi penyusunan karya ilmiah

Peneliti
Zulaika Syafani Syafril
H24096066

PROGRAM SARJANA ALIH MANAJEMEN DEPARTEMEN


MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2013
Lanjutan Lampiran 3
PENENTUAN PEMBOBOT
Tujuan :
Mendapatkan penilaian patra responden mengenail pemilihan prioritas stragei
pemasaran Tabungan Mega Perdana di PT Bank Mega cabang Djuanda Bogor
Petunjuk umum:
1. Pengisina kuisioner dilakukan secara tertulis oleh responden
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden
3. Dalam pengisina kuisioner, responden diharapkan melakukan secara
langsung (tidak menunda) untuk menghindari ketidak konsistenan
jawaban.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang
sudah tercantum dalam kuisioner ini, dengan alasasan yang jelas dan kuat

Petunjuk Penilaian Skala Banding:


Keterangan:
V : Elemen Vertikal
H : Elemen Horizontal
1. Nilai 1 : Bila V sama penting dengan H
2. Nilai 3 : Bila V sedikit lebih penting dibandingkan H
3. Nilai 1/3 : Bila V sedikit kurang penting dibandingkan H
4. Nilai 5 : Bila V jelas lebih pentting dibandingkan H
5. Nilai 1/5 : Bila V jelas kurang penting dari pada H
6. Nilai 7 : Bila V sangat jelas lebih penting dibandingkan H
7. Nilai 1/7 : Bila V sangat jelas kurang penting dibandingkan H
8. Nilai 9 : Bila V mutlak lebih penting dibandingkan H
9. Nilai 1/9 : Bila V mutlak kurang penting di bandingkan H
Nilai-nilai skala banding genap (2, 4, 6, 8, atau ½, ¼, 1/6, 1/8) khusus diberikan
untuk nilai skala pembanding yang nilainya berada diantara dua pertimbangan
yang berdekatan (berada diantara dua nilai ganjil). Misalnya pada kasusu V
dibandingkan dengan H, nilai V sedikit lebih penting hingga lebih penting
Lanjutan Lampiran 3
dibandingkan H, maka nilai skala pembanding yang diberikan adalah antara 3 dan
5, yaitu 1 dan ¼, dan sebaliknya.
BAGIAN 1
Instruksi 1
Dalam pemilihan prioritas bauran pemasaran produk Tabungan Mega Perdana di
PT Bank Mega, tbk, maka terdapat beberapa factor yang mempengaruhinya.
Bandingkan sebearapa penting factor-faktor dibawah ini dalam upaya pemilihan
bauran pemasaran produk Tabungan Mega Perdana di PT Bank Mega, Tbk
ELEMEN HORIZONTAL
NO FAKTOR
A B C D

1 SALDO MINIMAL A
VERTIKAL
ELEMEN

2 PROMO HADIAH B

3 SUKU BUNGA C

4 BIAYA ADMIN D

BAGIAN 2
Dari factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi pemasaran perusahaan,
maka perlu diperhatikan actor-aktor yang berperan.
Instruksi 2.1
Bandingkan seberapa penting actor-aktor dibawah ini , sehubungan dengan promo
hadiah.
ELEMEN
FAKTOR
NO HORIZONTAL
A B C
VERTIKAL

BRANCH BUSINESS
ELEMEN

1 MANAGER A

2 TEAM LEADER FUNDING B


3 FUNDING OFFICER C
Lanjutan Lampiran 3
Instruksi 2.2
Bandingkan seberapa penting actor-aktor dibawah ini, sehubungan dengan factor
setoran awal
ELEMEN
NO FAKTOR HORIZONTAL
A B C
ELEMEN VERTIKAL

BRANCH BUSINESS
1 MANAGER A

2 TEAM LEADER FUNDING B

3 FUNDING OFFICER C

Instruksi 2.3
Bandingkan seberapa penting actor-aktor dibawah ini, sehubungan dengan factor
suku bunga
ELEMEN
FAKTOR
NO HORIZONTAL
A B C
ELEMEN VERTIKAL

BRANCH BUSINESS
1 MANAGER A

2 TEAM LEADER FUNDING B

3 FUNDING OFFICER C
Lanjutan Lampiran 3
Instruksi 2.4
Bandingkan seberapa penting altor-aktor dibawah ini, sehubungan dengan factor
biaya admin
ELEMEN
FAKTOR
NO HORIZONTAL
A B C
ELEMEN VERTIKAL

BRANCH BUSINESS
1 MANAGER A

2 TEAM LEADER FUNDING B

3 FUNDING OFFICER C

BAGIAN 3
Dari actor-aktor yang mempengaruhi pemilihan factor-faktor strategi pemasaran
perusahaan, maka perlu diperhatikan tujuan yang ingin dicapai.
Instruksi 3.1
Bandingkan seberapa penting tujuan dibawah ini, sehubungan dengan actor
branch business manager
ELEMEN
NO FAKTOR HORIZONTAL
A B C
MENINGKATKAN
VERTIKAL

1 PENJUALAN A
ELEMEN

MENINGKATKAN
2 DAYA SAING B
MEMPERTAHANKAN
3 LOYALITAS NASABAH C
Lanjutan Lampiran 3
Instruksi 3.2
Bandingkan seberapa penting tujuan dibawah inim sehubungan dengan actor
Team Leader Funding
ELEMEN
NO FAKTOR HORIZONTAL
A B C
MENINGKATKAN
VERTIKAL

1 PENJUALAN A
ELEMEN

MENINGKATKAN
2 DAYA SAING B
MEMPERTAHANKAN
3 LOYALITAS NASABAH C

Instruksi 3.3
Bandingkan seberapa penting tujuan di bawah ini, sehubungan dengan actor
Funding Officer
ELEMEN
NO FAKTOR HORIZONTAL
A B C
MENINGKATKAN
VERTIKAL

1 PENJUALAN A
ELEMEN

MENINGKATKAN
2 DAYA SAING B
MEMPERTAHANKAN
3 LOYALITAS NASABAH C
Lanjutan Lampiran 3
BAGIAN 4
Instruksi 4.1
Untuk mencapai tujuan-tuuan strategi pemasaran maka diperlukan prioritas
strategi pemasaran yang tepat. Bandingkan seberapa penting strategi dibawah ini
dalam upaya mencapai tujuan Meningkatkan penjualan
ELEMEN HORIZONTAL
NO STRATEGI
A B C D E F G H
Seiring dengan perkembangan usaha yang
semakin tumbuh dan menjamurnya sektor
usaha maka diharapkan pihak perusahaan tetap
1 meningkatkan layanan cold calling, visit
A
costumer dan penanganan problem tabungan
agar segmen pasar dapat diperluas dan tumbuh

Teknologi yang sedang berkembang dapat


dijadikan pendukung penjualan produk
tabungan yang beragam dimana disediakan
2 hadiah pada saat pembukaan rekening, selain
B
itu teknologi yang berkembang juga dapat
dimanfaatkan untuk terus meningkatkan sistem
link ATM Bersama

Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk


meningkatkan kualitas pelayanan dan
mengoptimalkan kualitas pelayanan dan
3 mengoptimalkan strategi promosi sehingga
C
dapat meningkatkan segmen pasar serta
membantu perkembangan bisnis yang semakin
tumbuh

Seiring dengan menjamurnya sektor usaha


dibidang pendidikan, maka diharapkan
ELEMEN VERTIKAL

diadakannya pelatihan karyawan secara merata


agar peraturan atau standar Oprasional tertata
4 dengan baik serta memperbaiki sistemn D
pembukaan rekening tabungan agar nasabah
tertarik membuka rekening Tabungan Mega
Perdana dan memaksimalkan kerjasama
dengan perusahaan di CT Corps.
Fitur pelayanan pesaing yang semakin banyak
dan promosi yang semakin gencar di tingkat
persaingan yang tinggi merupakan pendorong
bagi perusahaan agar tetap mempertahankan
5 layanan cold calling, link ATM bersama yang E
semakin mudah serta meningkatkan hadiah
pembukaan yang beragam menjadi semakin
kreatif dan berkualitas

Mempertahankan persyaratan pembukaan


rekening yang mudah, pelayanan penanganan
6 problem tabungan agar dapat mengganti brand F
image pesaing dengan brand image perusahaan
Dalam tingkat persaingan yang tinggi promosi
pesaing lebih optimal, suatu perusahaan harus
mampu berpikir kreatif dalam memperbaiki
7 fitur pelayanan, meningkatkan sistem promosi
G
yang lebih optimal dibanding layanan dan
promosi pihak pesaing

Menurunkan saldo minmal , hal ini dapat


membuat brand image pesaing terganti
8
H
Lanjutan Lampiran 3
Instruksi 4.2
Untuk mencapai tujuan-tujuan strategi pemasaran maka diperlukan prioritas
strategi pemasaran yang tepat. Bandingkan seberapa penting strategi dibawah ini
dalam upaya mencapai tujuan Meningkatkan daya saing.
ELEMEN HORIZONTAL
NO STRATEGI
A B C D E F G H
Seiring dengan perkembangan usaha yang
semakin tumbuh dan menjamurnya sektor
usaha maka diharapkan pihak perusahaan tetap
1 meningkatkan layanan cold calling, visit
A
costumer dan penanganan problem tabungan
agar segmen pasar dapat diperluas dan tumbuh

Teknologi yang sedang berkembang dapat


dijadikan pendukung penjualan produk
tabungan yang beragam dimana disediakan
2 hadiah pada saat pembukaan rekening, selain
B
itu teknologi yang berkembang juga dapat
dimanfaatkan untuk terus meningkatkan sistem
link ATM Bersama

Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk


meningkatkan kualitas pelayanan dan
mengoptimalkan kualitas pelayanan dan
3 mengoptimalkan strategi promosi sehingga
C
dapat meningkatkan segmen pasar serta
membantu perkembangan bisnis yang semakin
tumbuh

Seiring dengan menjamurnya sektor usaha


dibidang pendidikan, maka diharapkan
ELEMEN VERTIKAL

diadakannya pelatihan karyawan secara merata


agar peraturan atau Standar Oprasional tertata
4 dengan baik serta memperbaiki sistemn D
pembukaan rekening tabungan agar nasabah
tertarik membuka rekening Tabungan Mega
Perdana dan memaksimalkan kerjasama
dengan perusahaan di CT Corps.
Fitur pelayanan pesaing yang semakin banyak
dan promosi yang semakin gencar di tingkat
persaingan yang tinggi merupakan pendorong
bagi perusahaan agar tetap mempertahankan
5 layanan cold calling, link ATM bersama yang E
semakin mudah serta meningkatkan hadiah
pembukaan yang beragam menjadi semakin
kreatif dan berkualitas

Mempertahankan persyaratan pembukaan


rekening yang muda, penanganna problen
6 tolakan agar dapat mengganti brand image F
pesaing dengan brand image perusahaan
Dalam tingkat persaiangan yang tinggi
promosi pesaing lebih optimal, suatu
perusahaan harus mampu berpikir kreatif
7 dalam memperbaiki fitur pelayanan, G
meningkatkan sistem promosi yang lebih
optimal dibanding layanan dannprosmosi
pihak pesaing

Menurunkan saldo minmal , hal ini dapat


membuat brand image pesaing terganti
8 H
Lanjutan Lampiran 3
Instruksi 4.3
Untuk mencapai tujuan-tujuan strategi pemasaran maka diperlukan prioritas
strategi pemasaran yang tepat. Bandingkan seberapa penting strategi di bawah ini
dalam upaya mencapai tujuan Mempertahankan loyalitas nasabah
ELEMEN HORIZONTAL
NO STRATEGI
A B C D E F G H
Seiring dengan perkembangan usaha yang
semakin tumbuh dan menjamurnya sektor
usaha maka diharapkan pihak perusahaan tetap
1 meningkatkan layanan cold calling, visit
A
costumer dan penanganan problem tabungan
agar segmen pasar dapat diperluas dan tumbuh

Teknologi yang sedang berkembang dapat


dijadikan pendukung penjualan produk
tabungan yang beragam dimana disediakan
2 hadiah pada saat pembukaan rekening, selain
B
itu teknologi yang berkembang juga dapat
dimanfaatkan untuk terus meningkatkan sistem
link ATM Bersama

Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk


meningkatkan kualitas pelayanan dan
mengoptimalkan kualitas pelayanan dan
3 mengoptimalkan strategi promosi sehingga
C
dapat meningkatkan segmen pasar serta
membantu perkembangan bisnis yang semakin
tumbuh

Seiring dengan menjamurnya sektor usaha


dibidang pendidikan, maka diharapkan
ELEMEN VERTIKAL

diadakannya pelatihan karyawan secara merata


agar peraturan atau standar Oprasional tertata
4 dengan baik serta memperbaiki sistemn D
pembukaan rekening tabungan agar nasabah
tertarik membuka rekening Tabungan Mega
Perdana dan memaksimalkan kerjasama
dengan perusahaan di CT Corps.
Fitur pelayanan pesaing yang semakin banyak
dan promosi yang semakin gencar di tingkat
persaingan yang tinggi merupakan pendorong
bagi perusahaan agar tetap mempertahankan
5 layanan cold calling, link ATM bersama yang E
semakin mudah serta meningkatkan hadiah
pembukaan yang beragam menjadi semakin
kreatif dan berkualitas

Mempertahankan persyaratan pembukaan


rekening yang muda, penanganna problen
6 tolakan agar dapat mengganti brand image F
pesaing dengan brand image perusahaan
Dalam tingkat persaiangan yang tinggi
promosi pesaing lebih optimal, suatu
perusahaan harus mampu berpikir kreatif
7 dalam memperbaiki fitur pelayanan, G
meningkatkan sistem promosi yang lebih
optimal dibanding layanan dannprosmosi
pihak pesaing

Menurunkan saldo minmal , hal ini dapat


membuat brand image pesaing terganti
8 H

Anda mungkin juga menyukai