Variabel pada penelitian tersebut adalah “Flash Sales” sebagai variabel X dan
“Pembelian Impulsif” sebagai variabel Y.
Misalkan Variabel “Flash Sale” dapat diukur melalui indikator “kemenarikan program
potongan harga”, “frekuensi program potongan harga” dan “ketepatan program
potongan harga” skala yang digunakan: sangat setuju :5, setuju : 4, ragu-ragu : 3, tidak
setuju : 2, sangat tidak setuju : 1.
Empat jenis skala pengukuran tadi dikelompokan menjadi dua kelompok besar, yaitu:
Kelompok 1 : Nominal dan ordinal, ini adalah jenis skala data yang bentuk
aslinya bukan angka.
Kelompok 2 : Interval dan Rasio, ini adalah jenis skala yang data aslinya adalah angka.
Nominal
Variabel nominal/ Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah
tingkatannya dan hanya bisa digunakan untuk klasifikasi atau kategorisasi. Variabel
tersebut hanya bisa diukur dari segi apakah karakteristik suatu objek bisa dibedakan
dari karakteristik lainnya, tetapi kita tidak bisa mengukur atau bahkan mengurutkan
peringkat kategori tersebut.
Saat ditanya jenis kelamin, responden ada yang menjawab laki-laki dan ada yang
menjawab perempuan. Jawaban responden tersebut tentulah bukan dalam bentuk
angka. Data yang bukan angka tersebut harus diangkakan saat uji statistik. Misal
diberikan koding, laki-laki dengan kode 1 dan perempuan dengan kode 2. Inilah yang
disebut data nominal, tidak ada peringkat untuk angka-angka tersebut atau tidak bisa
mengurutkan peringkat dari kategori itu, angka hanya penanda aja.
Sama hal nya saat ditanya nama asal daerah, ada yang menjawab Jawa, Sumatera, Bali,
Kalimantan. Data daerah tersebut kita beri kode, Jawa : 1, Sumatera : 2, Bali : 3,
Kalimantan : 4. Angka-angka tersebut juga bukan merupakan peringkat, tidak berarti
jawa lebih baik dari sumatera dan seterusnya.
Karakteristik responden lainnya misalnya variabel agama, suku bangsa, golongan darah,
dll
Operator aritmatika yang bisa digunakan pada skala nominal hanya simbol tanda "="
atau "≠"
Ordinal (Ranking)
Variabel/ Skala Ordinal memungkinkan kita untuk mengurutkan peringkat dari objek
yang kita ukur. Dalam hal ini kita bisa mengatakan A lebih baik dari B atau B kurang baik
dibandingkan A.
Batas satu variasi nilai ke variasi nilai yang lainnya tidak jelas sehingga yang dapat
dibandingkan hanyalah apakah nilai tersebut lebih tinggi, sama atau lebih rendah dari
nilai yang lainnnya. Kita tidak bisa mengatakan berapa perbedaan jaraknya (intervalnya)
diantara nilai-nilai tersebut.
Pemberian simbol atau kode angka pada skala ordinal selain berfungsi untuk
membedakan karakteristik antar objek, juga sudah menentukan urutan peringkat dari
objek tersebut.
Contoh : “Sangat setuju” ditandai dengan angka 5, “setuju” ditandai dengan angka 4,
“nertal” ditandai dengan angka 3, “tidak setuju” ditandai dengan angka 2, dan “sangat
tidak setuju” ditandai dengan angka 1.
Angka-angka tersebut memiliki peringkat dari mulai sangat setuju s.d. sangat tidak
setuju (5 s.d. 1).
Misalnya variabel “flash sale” seperti pada contoh diatas diukur dengan indikator
“kemenarikan program diskon”, dimana responden harus memberikan tanggapan atas
pernyataan “saya tertarik dengan program flash sale yang ada di market place shopee”
responden disediakan pilihan jawaban sangat setuju s.d. sangat tidak setuju, misalkan
responden menjawab “sangat setuju”.
“Sangat setuju” tersebut bukan angka yang hanya untuk kepentingan uji statistik (hanya
simbolik) “sangat setuju”, namun itu harus diangkakan yaitu dengan angka 5.
Operator aritmatika yang bisa digunakan pada skala ordinal adalah simbol tanda "=",
"≠", "<" dan ">".
Interval
Contoh : Suhu udara, kita dapat mengatakan bahwa suhu 50° lebih tinggi daripada suhu
40°, demikian juga suhu 30° lebih tinggi dibanding dengan suhu 20°. Perbedaan selisih
suhu antara 40° dan 50° derajat nilainya sama dengan perbedaan suhu antara 20° dan
30° derajat, yaitu 10°.
Jelas disini bahwa pada skala interval, selain kita bisa membedakan (mengkategorikan),
mengurutkan nilainya, juga bisa di hitung berapa perbedaannya/selisihnya dan jarak
atau intervalnya juga dapat dibandingkan.
Perbedaan antara kedua nilai pada skala interval memiliki makna yang berarti. Misalnya
perbedaan antara suku 40° dan 50° derajat dua kali lebih besar dibandingkan dengan
perbedaan suhu 30° dan 35° derajat.
Angka “nol” (0) pada skala interval tidak absolut misalkan suatu ruangan memiliki suhu
0o C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya, tetap ada suhunya…
hanya suhunya adalah 0° derajat.
Operator aritmatika yang bisa digunakan pada skala ordinal adalah simbol tanda "=",
"≠", "<", ">", "+", "-".
Rasio
Adalah skala pengukuran yang bisa ditunjukkan pada hasil pengukuran yang
bisa dibedakan, diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan. Skala
rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap (kompleks)
dibandingkan skala-skala lainnya. Jarak atau interval antara tingkatan sudah jelas dan
memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak. Nilai nol mutlak ini benar-benar menyatakan
ketiadaan.
Variabel rasio sangat mirip dengan interval. Agak susah membedakan antara skala
interval dengan rasio, kuncinya adalah angka 0, apakah nilai 0 tersebut mutlak (berarti)
atau tidak.
Misal tingkat penghasilan: Ada yang Rp.0 berarti tidak berpenghasilan (0 tersebut
mutlak atau berarti, yaitu menunjukkan bahwa benar2 tidak memiliki penghasilan).
Operator aritmatika yang bisa digunakan pada skala rasio adalah tanda "=", "≠", "<",
">", "+", "-", "x" dan "÷".
Contoh:
· Agama
Ordinal Data yang hanya bisa · Mutually =, ≠ <, > · Status sosial ekonomi
diurutkan dari kecil ke besar exclusive keluarga
atau sebaliknya
· Urutannya · Peringkat Kelas
Pasti/Jelas
· Pangkat/Jabatan/Golonga
n
Interval Selain mencakup · Mutually =, ≠, <, >, · Suhu (Celsius &
karakateristik Nomina dan exclusive +, - Fahrenheit)
Ordinal, juga sudah bisa
dilakukan operasi · Urutannya · IQ (tingkat kecerdasan)
penjumlahan karena jarak Pasti
antara datanya sudah jelas.
Tidak mempunyai nilai nol · Jarak
mutlak antara kode
sama
Ratio Mencakup karakteristik · Mutually =, ≠, <, · Suhu (Kelvin)
Interval dan mempunyai nilai exclusive >, +, - x, ÷
nol mutlak · Waktu
· Urutannya
Pasti · Panjang
· Jarak · Berat
antara kode
sama · Tingg
· Terdapat
nilai nol mutlak
https://www.youtube.com/watch?v=l8E84oihPR4&feature=youtu.be
https://www.youtube.com/watch?v=B3oRI3j3Tt0&feature=youtu.be