Anda di halaman 1dari 69

SKRIPSI

STRATEGI MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DAN


PENDAPATAN RUMAH MAKAN AROMA TAKODO
PASCA COVID-19

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik


guna memperoleh gelar Sarjana Manajemen Strata Satu

Oleh:

Nama : Renol
NIM : 219411431

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
2023
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA
(UKI TORAJA)
FAKULTAS EKONOMI
Jln. Nusantara No.12 Makale 91811,Tana Toraja
(0423) 22468/887, (0423) 22073
Website: http://ukitoraja.ac.id ; email:
rektorat@ukitoraja.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

STRATEGI MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DAN PENDAPATAN


RUMAH MAKAN AROMA TAKODO PASCA COVID-19

Oleh:
Nama : Renol
NIM : 219411431
Program Studi : Manajemen

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam sidang
tugas akhir guna mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu Manajemen pada Fakultas
Ekonomi Universitas Kristen Indonesia Toraja.

Makale, Mei 2023


Menyetujui:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

( Astriwati Biringkanae,SE.,MM ) ( Lisa K.Wibisono,SE.,MM )

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur patut dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

perkenaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Strategi Mempertahankan Eksistensi dan Pendapatan Rumah Makan Aroma

Takodo Pasca Covid-19.” Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

pendidikan pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Indonesia Toraja.

Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini ada banyak hambatan dan

tantangan yang penulis hadapi. Namun berkat dorongan, bimbingan serta bantuan

dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Selama pendidikan serta penyusunan skripsi ini ada beberapa pihak yang

turut membantu dan berpartisipasi baik dalam bentuk motivasi, bantuan secara

materi maupun dukungan dalam doa. Maka dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang Tua penulis Tanimbar dan seluruh keluarga yang selalu mendukung

dalam doa, memberikan motivasi dan bimbingan serta segala bantuan yang

diberikan selama penulis mengikuti pendidikan dan penyusunan skripsi ini.

2. Ibu Astriwati Biringkanae,SE.,MM selaku dosen pembimbing 1 yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

3. Ibu Lisa.K. Wibisono,SE.,MM selaku dosen pembimbing 2 yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga dapat

iii
menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Althon.K.Pongtuluran,SE.,MM, Ibu Marchelin,SE.,Ak.,M.cc dan

Ibu Chrismesi Pagiu,SE.,MM selaku ketiga dosen penguji yang telah menguji

sekaligus memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

5. Dr. Oktavianus Pasoloran, SE.,M.Si.,Ak.CA. selaku Rektor Universitas

Kristen Indonesia Toraja

6. Ibu Elisabet Pali, SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Indonesia Toraja

7. Bapak Abedneigo C. Rambulangi, SE.,MM. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Kristen Indonesia Toraja

8. Para Staf dosen Fakultas Ekonomi yang selama ini telah memberikan ilmu

pengetahuan kepada penulis selama masa pendidikan.

9. Segenap teman-teman Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia

Toraja angkatan 2019 yang juga saling memotivasi satu dengan yang lainnya.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penelitian maupun

penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati, penulis memohon

maaf dan penulis mengharapkan adanya kritik serta masukan yang dapat

membangun guna tercapainya tujuan penulisan skripsi ini, semoga dapat memberi

manfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Makale, Juli 2023

iv
Penulis

v
ABSTRAK
Renol.2023, “Strategi Mempertahankan Eksistensi dan Pendapatan Pada Rumah
Makan Aroma Takodo”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Rumah
Makan Aroma Takodo dalam mempertahankan eksistensi dan pendapatannya
pasca pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif .
Pengambilan populasi dan sampel dalam penelitian ini menggunakan informan
penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis
SWOT.
Hasil analisis IFAS dan EFAS menunjukkan bahwa keadaan internal dan
eksternal usaha Rumah Makan Aroma Takodo adalah berada pada kuadran I. Pada
posisi ini menggambarkan bahwa perusahaan memiliki peluang dan kekuatan
dalam memanfaatkan peluang yang ada, strategi produk, strategi harga serta
memiliki faktor internal dan eksternal yang berada di lingkungan perusahaan
dengan menggunakan kekuatan yang miliki untuk bersaing seperti, kelengkapan
pelayanan, produk yang berkualitas, transparansi harga, pelayanan yang baik,
lokasi yang strategis dan mematuhi protokol kesehatan, kemudian memimalkan
kelemahan yang dimiliki yaitu, tidak adanya potongan harga, sistem keuangan
yang manual dan kurangnya promosi dan periklanan yang rutin, memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya seperti, rumah makan yang sudah di kenal
dimasyarakat, ketersediaan bahan baku, dan memperhatikan khas dan cita rasa
kemudian mengantisipasi atau menghindari dari berbagai ancaman yang dimiliki
seperti, harga bahan baku yang tidak menentu, kompetitor dari produk lain, selera
konsumen dan teknologi yang baru.

Kata Kunci : Strategi, Eksistensi dan Pendapatan

ABSTRACT

Renol.2023, "Strategy to Maintain Existence and Income at Aroma Takodo


Restaurant"
This study aims to determine the strategies used by Aroma Takodo Restaurant in
maintaining its existence and income after the Covid-19 pandemic. This type of
research is qualitative research. Collection of population and samples in this
study using research informants. The data analysis technique in this study is using
SWOT analysis.
The results of IFAS and EFAS analysis show that the internal and external
conditions of the Aroma Takodo Restaurant business are in quadrant I. This
position illustrates that the company has opportunities and strengths in taking
advantage of existing opportunities, product strategy, pricing strategy and has
internal and external factors that are in the corporate environment by using the
strengths they have to compete such as, completeness of service, quality products,
price transparency, good service, strategic location and complying with health

vi
protocols, then minimizing the weaknesses they have, namely, no price discounts,
a tight financial system manuals and lack of regular promotion and advertising,
take advantage of opportunities as much as possible, such as restaurants that are
well known in the community, availability of raw materials, and pay attention to
characteristics and tastes, then anticipate or avoid the various threats that are
owned, such as the price of raw materials that are not uncertain, competitors
from other products, consumer tastes and new technology.
Keywords: Strategy, Existence and Income

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR ............... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR SKEMA ............................................................................................... xiii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang dan Masalah ...................................................................... 1
1.2 Persoalan Penelitian ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
2.1 Teori ........................................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Strategi Bisnis ................................................................ 6
2.1.2 Pengertian Eksistensi ..................................................................... 12
2.1.3 Menjaga Eksistensi Bisnis ............................................................. 13
2.1.4 Pengertian Pendapatan ................................................................... 14
2.1.5 Jenis-Jenis Pendapatan .................................................................. 15
2.1.6 Analisis SWOT .............................................................................. 16
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 20
2.3 Kerangka Berpikir .................................................................................... 22
BAB III.................................................................................................................. 23
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 23
3.1 Jenis Penelitian......................................................................................... 23
3.2 Lokasi Penelitian ..................................................................................... 23
3.3 Informan Penelitian .................................................................................. 24
3.4 Definisi Operasional Variabel dan Indikator ........................................... 25
3.5 Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 26
3.6 Teknik Analisa Data................................................................................. 26
BAB IV ................................................................................................................. 34

viii
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 34
4.1 Hasil ......................................................................................................... 34
4.1.1 Profil Objek Penelitian ................................................................... 34
4.1.2 Struktur Organisasi ........................................................................ 35
4.1.4 Kondisi Penjualan .......................................................................... 36
4.2 Deskripsi Hasil Wawancara ..................................................................... 38
4.2.1 Penyajian Data Lingkungan Internal ........................................... 39
4.2.2 Penyajian Data Lingkungan Eksternal ........................................ 42
4.2.3 Analisis SWOT............................................................................ 43
4.2.4 Analisis IFAS (Internal Factor Analysiss Summary) dan EFAS
(External Factor Analysis Summary) .......................................................... 44
4.2.5 Matriks SWOT ............................................................................ 48
BAB V ................................................................................................................... 51
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 52
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 52
5.2 Saran ........................................................................................................ 53
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................................

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu --------------------------------------------------------- 20
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator------------------------------ 25
Tabel 3.2 Matriks SWOT ---------------------------------------------------------------- 19
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator------------------------------ 25
Tabel 4.1 Hasil Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ----------------------- 43
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan IFAS------------------------------------------------------ 44
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan EFAS ----------------------------------------------------- 45
Tabel 4.4 Analisis SWOT Rumah Makan Aroma Takodo--------------------------- 46

x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Analisis SWOT ------------------------------------------------------------ 19
Gambar 4.1 Struktur Organisasi -------------------------------------------------------- 35

xi
xii
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Berpikir ---------------------------------------------------------- 22

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

Pandemi COVID-19 yang melanda kehidupan umat manusia telah

memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia dan semua sektor

perekonomian mendapatkan dampak dari COVID-19 ini karena tidak adanya

pemasukan atau pendapatan. (Muharir,2021) Banyak kerugian yang ditimbulkan

dari pandemic ini yang berdampak pada perekonomian Indonesia. Setelah

mengalami peningkat kasus yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat,

pemerintah membuat kebijakan dalam mengatasi pandemic COVID-19, dengan

berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang tercantum dalam

Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020, semua kegiatan yang biasa dilakukan

terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan di bidang industri maupun perkantoran untuk

sementara waktu terpaksa berhenti beroperasi. Selain itu, sektor pendidikan,

layanan publik, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan, rumah makan

maupun tempat pariwisata juga mengalami hal yang sama. Social atau physical

distancing ini membawa pengaruh pada penurunan aktivitas ekonomi secara

keseluruhan

Para pengusaha masih terus berusaha untuk mencari cara untuk mengelola

bisnis yang tepat dikala pandemi COVID-19 melanda. Para pelaku bisnis akan

mencari cara terbaik untuk tetap bertahan sambil menunggu Pandemi COVID-19

Universitas Kristen Indonesia Toraja 1


tersebut berhenti. Perusahaan atau bisnis yang dengan segalah jerih payah dan tak

kenal putus asa berjuang untuk dapat bertahan di masa pandemi COVID-19

walaupun dengan penurunan pendapatan yang luar biasa pasti memiliki strategi

yang tepat. Jika di masa pandemi saja suatu usaha atau bisnis mampu bertahan

sehingga masih tetap ada sampai sekarang pasca pandemi COVID-19 bukanlah

suatu hal yang biasa-biasa saja, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan

tersebut ditunjang oleh strategi dan manajemen usaha yang baik dan tepat sasaran.

Dengan adanya wabah pandemi membuat sebagian orang menjadi sangat

kreatif terutama dalam dunia usaha, hal tersebut terjadi karena dengan adanya

Pembatasan Sosial Berskala Besar mendorong setiap pelaku usaha untuk

menemukan berbagai strategi yang tepat dan digunakan dalam waktu yang sangat

cepat. Hal tersebut dapat menjadi pembelajaran yang sangat berharga bagi para

pelakuk usaha sehingga mampu tetap bertahan di masa pandemi COVID-19

walaupun dengan tertatih-tatih dan bahkan dapat kembali eksis di masa pasca

pandemi COVID-19 sampai sekarang.

Persaingan usaha yang semakin ketat di era globalisasi harus dihadapi oleh

semua pelaku bisnis dengan berusaha menerapkan langkah-langkah strategis

untuk kelangsungan bisnisnya. Munculnya pandemi COVID-19 yang melanda

hampir seluruh dunia mengakibatkan sendi-sendi kehidupan seperti pendidikan

dan juga perekonomian mengalami kelumpuhan yang mengakibatkan sekolah,

kantor-kantor dan perusahaan melakukan aktivitasnya secara online termasuk

dalam transaksi jualan, bahkan tidak sedikit yang akhirnya gulung tikar, sehingga

Universitas Kristen Indonesia Toraja 2


sebagian pelaku bisnis yang tetap tegar akan mencari cara terbaik untuk tetap

bertahan sambil menunggu pandemi COVID-19 berakhir.

Rumah Makan Aroma Takodo merupakan salah satu usaha kuliner yang

mampu tetap bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang

melanda semua sendi kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Pasca Pandemi

COVID-19, Rumah Makan Aroma Takodo kembali berbenah diri, bahkan

semakin berkembang dan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat tidak dapat

dipungkiri lagi. Eksistensi suatu usaha mampu bertahan dan berkembang

sedemikian itu, pasti didukung oleh pelaku usaha yang memiliki kemampuan

manajemen usaha dan strategi bisnis atau usaha yang handal.

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan diperoleh data dan

informasi bahwa pada mulanya rumah makan Aroma Takkodo berjualan makanan

khas yaitu ‘Kapurung’. Usaha tersebut diawali dengan modal yang masih

tergolong kecil sehingga segala sesuatunya masih terbatas dalam hal sarana dan

prasarana operasionalnya dan terutama tempat beroperasinya. Namun oleh kerja

keras dengan didukung oleh kemampuan manajemen yang handal, akhirnya usaha

Runah Makan Aroma Takodo berkembang hingga saat ini. Perkembangannya

yang hebat tersebut ditantada dengan pembukaan cabang di kota Rantepao setelah

4 tahun berjalan yaitu pada tahun 2017. Hal tersebut bisa terjadi pasti karena

memiliki pendapatan yang stabil dan cenderung meningkat. Karena selain

membuka cabang di Rantepao, Rumah makan aroma Takkodo juga memiliki

pertambahan asset usaha yang berkembang secara nyata, baik dalam bentuk

Universitas Kristen Indonesia Toraja 3


sarana prasarana operasional maupun dalam bentuk asset tetap seperti bangunan

dan lokasi.

Namun di balik pertumbuhan dan perkembangannya yang hebat tersebut

tidak terlepas dari suatu tantangan yang hebat pula yaitu untuk mempertahankan

eksistensi bisnis tersebut. Saat ini bisnis atau usaha kuliner menjadi bisnis yang

sangat kompetitif karena menjamurnya bisnis atau usaha di bidang kuliner

tersebut yang sepertinya tidak dapat terbendung lagi, dari satu jenis usaha kuliner

dapat ditemukan di berbagai tempat dalam satu area atau territorial tertentu. Oleh

karena itu maka Rumah Makan Aroma Takodo sangat perlu untuk menarik dan

mempertahankan pelanggan yang pasti dengan suatu strategi yang tepat sasaran.

Dengan melihat eksistensi dan tumbuh kembangnya usaha rumah makan

Aroma Takkodo sepert di atas maka penulis sangat tertarik untuk mengengetahui

bagaimana strategi bisnis atau usaha yang diterapkan dalam pengembangan usaha

Rumah makan Aroma Takodo, dengan judul: “Strategi Mempertahankan

Eksistensi dan Pendapatan Rumah Makan Aroma Takodo Pasca Pandemi

COVID-19”.

1.2 Persoalan Penelitian

Adapun persoalan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi yang

digunakan oleh Rumah Makan Aroma Takodo dalam mempertahankan eksistensi

pasca pandemi COVID-19 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai berdasarkan persoalan penelitian di atas

adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Rumah Makan Aroma

Universitas Kristen Indonesia Toraja 4


Takodo dalam mempertahankan eksistensi dan pendapatannya pasca pandemi

COVID-19.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada pelaku usaha yang

memiliki permasalahan yang terkait dengan penelitian ini.

2. Untuk memberikan ilmu pengetahuan terutama di bidang pemasaran.

3. Sebagai acuan pustaka dan informasi bagi pihak yang melakukan

penelitian selanjutnya.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 5


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori

2.1.1 Pengertian Strategi Bisnis

1. Pengertian Strategi

Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer menjelaskan bahwa strategi secara

etimologi adalah cara atau keahlian dalam mengatur atau merencanakan,

sedangkan secara terminologi merupakan ilmu merencanakan atau mengarahkan

sesuatu. (Petersalim,2005:1463). Pengertian strategi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa

untuk melaksanakan kebijaksanaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau

tugas.

Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler menyebutkan

bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta

pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai

tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain

yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.

(Sedarmayanti,2014)

Stephanie K. Marrus mendefinisikan strategi sebagai suatu proses

penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi. Strategi menunjukkan arahan umum yang hendak ditempuh

oleh suatu organisasi (perusahaan) untuk mencapai tujuannya

Universitas Kristen Indonesia Toraja 6


(Sedarmayanti,2014) Sedangkan Kenneth R. Andrews meyatakan bahwa strategi

adalah suatu proses pengevaluasian kekuatan dan kelemahan perusahaan

dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan yang

dihadapi dan memutuskan strategi bisnis yang menyesuaikan kemampuan

perusahaan dengan peluang lingkungan (Panji Anoraga,2014)

Pengertian strategi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Strategi menurut Chandler adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka

panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

2. Strategi menurut Andrews adalah pola sasaran, tujuan, dan

kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan, yang

dinyatakan dengan mendefinisikan apa bisnis yang dijalankan oleh

perusahaan, atau yang seharusnya dijalankan oleh perusahaan.

3. Strategi menurut Itami adalah menentukan kerangka kerja dari aktivitas

bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan

aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi

lingkungan yang selalu berubah.

4. Strategi menurut Griffin adalah rencana komprehensif untuk mencapai

tujuan organisasi. Tidak hanya mencapai, akan tetapi strategi juga

dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi di

lingkungan dimana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya.

5. Strategi menurut Porter adalah alat yang sangat penting untuk mencapai

keunggulan bersaing.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 7


6. Strategi menurut Hamel dan Prahalad adalah tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh konsumen

di masa depan.

7. Strategi menurut Christensen adalah pola-pola berbagai tujuan serta

kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut,

dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa yang sedang dan

akan dilaksanakan oleh perusahaan, demikian juga sifat perusahaan baik

sekarang maupun dimasa yang akan datang (Kuncoro,2005).

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah

suatu rancangan tentang tata cara terbaik yang akan digunakan atau diterapkan

oleh sebuah organisasi atau perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan tersebut

yakni mendapatkan keuntungan, mengembangkan dan mempertahankannya dalam

menghadapi tantangan berupa lingkungan bisnis yang selalu berubah dan

persaingan bisnis yang kian meningkat.

Strategi digunakan dalam segala hal untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan tidak akan mudah dicapai tanpa strategi. Menurut Hisyam Alie

dalam (Aliyah,2008), strategi yang disusun, dikonsentrasikan dan dikonsepsikan

dengan baik dapat membuahkan pelaksanaan yang disebut strategis. Menurutnya,

untuk mencapai strategi yang strategis harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Kekuatan, yaitu memperhitungkan kekuatan yang dimiliki dan biasanya

menyangkut manusia, dana, dan seberapa piranti yang dimiliki.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 8


2. Kelemahan, yaitu memperhitungkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki

yang menyangkut aspek-aspek sebagaimana kekuatan.

3. Peluang, melihat seberapa besar peluang yang mungkin tersedia diluar hingga

peluang yang sangat kecil sekaliput dapat diterobos.

4. Ancaman, yaitu memperhitungkan kemungkinan adanya ancaman dari luar

Porter menyatakan bahwa ada tiga strategi generik yang dapat dilakukan

suatu perusahaan untuk memperoleh keunggulan dalam menghadapi

tingginya persaingan (Jatmiko,2004)

1. Strategi kepemimpinan biaya rendah (the cost of leadership)

Strategi kepemimpinan biaya rendah (cost leadership) yaitu

serangkaian tindakan untuk memproduksi dan menawarkan barang dan jasa

dengan menggunakan biaya paling rendah terhadap para pesaing dengan ciri-

ciri yang dapat diterima oleh para pelanggan. Apabila perusahaan menawarkan

produk atau jasa dengan kualitas standar, tetapi biaya jauh lebih rendah

dibandingkan dengan biaya-biaya industri maka organisasi akan superior dalam

biaya dan/atau harga. Perusahaan yang memiliki keunggulan biaya menyeluruh

dapat memanfaatkan keunggulan ini untuk menetapkan harga rendah atau

mengambil margin laba yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan perusahaan

berada dalam posisi yang lebih baik yaitu :

a. Memungkinkan perusahaan bertahan dalam situasi persaingan perang harga

dan menghalangi pesaing dengan biaya lebih tinggi melakukan perang harga

(untuk bertahan dari perang harga, menyerang dari sudut harga, menikmati

laba yang tinggi)

Universitas Kristen Indonesia Toraja 9


b. Laba yang lebih tinggi dapat direinvestasikan untuk memperbaiki kualitas

dan efisiensi.

c. Menghalangi masuknya pesaing baru.

d. Kenaikan bahan baku dari suplier dapat diredam oleh keunggulan dalam

biaya.

2. Strategi diferensiasi

Strategi diferensiasi yaitu serangkaian tindakan integratif yang

dirancang untuk memproduksi dan menawarkan barang/jasa yang dianggap

oleh para pelanggan berbeda dalam hal-hal penting dan unik bagi mereka.

3. Strategi fokus

Strategi fokus yaitu serangkauan tindakan integratif yang dirancang

untuk memproduksi dan menawarkan barang/ jasa yang melayani kebutuhan

segmen persaingan tertentu atau pasar wilayah geografi tertentu

2. Pengertian Bisnis

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau

sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.

Kata “Bisnis” sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung penggunaan singular

kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum),

teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan (Azis,2013) .

Pengertian bisnis ditujukan pada sebuah kegiatan berorientasi profit yang

memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bsnis

juga dapat diartikan sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa

yang dibutuhkan oleh masyarakat (Buchri,2007).

Universitas Kristen Indonesia Toraja 10


Bisnis adalah sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai

tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang

(produksi) (Muhammad dan Alimin:2004).

Dalam arti yang luas, bisnis merupakan usaha yang terkait erat dengan

dunia ekonomi dan juga politik. Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia

politik pada dasarnya merupakan suatu hubungan yang saling ketertergantungan,

dan yang turut mencerminkan efektivitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya

(Anoraga,2004).

Bisnis diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-

orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan dan industri yang

menyediakan barang dan jasa untuk mempertahankan dan memperbaiki standar

kualitas hidup masyarakat (Sutarno,2012).

Jadi melalui pengertian kata strategi dan bisnis di atas maka strategi bisnis

dapat dipahami sebagai sebuah dokumen yang jelas mengartikulasikan arah bisnis

yang akan mengajarkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai

tujuannya. Strategi bisnis bisa juga disebut strategi bersaing, biasanya

dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi

persaingan produk barang/jasa perusahaan dalam industri secara khusus segmen

pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis divisi lebih menekankan

pada peningkatan laba dalam produksi dan penjualan produk dan jasa yang

dihasilkan. Strategi bisnis sebaiknya juga mengintegrasikan berbagai aktifitas

fungsional untuk mencapai tujuan divisi (Sedarmayanti,2014).

Universitas Kristen Indonesia Toraja 11


2.1.2 Pengertian Eksistensi

Pada Kamus Ilmiah duraikan bahwa secara etimologi eksistensi berasal

dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latin existere yang berarti muncul,

ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan sistere

yang berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara terminologi yaitu

pertama apa yang ada, kedua apa yang memiliki aktualitas (ada) dan ketiga adalah

segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu itu ada.

Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu (apa sebenarnya

sesuatu itu dengan kodrat inherennya) (Lorens,2005)

Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, sesuatu menjadi atau

mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere,yang

artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi, jadi eksistensi tidak bersifat kaku

dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada

kemampuan dalam mengktualisasikan potensi-potensinya (Abidin,2007.

Eksistensi diartikan sebagai keberadaan. Di mana keberadaan yang

dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya individu. Eksistensi

ini perlu “diberikan” orang lain kepada individu yang lain, karena dengan adanya

respon dari orang di sekeliling individu tersebut membuktikan bahwa keberadaan

individu itu diakui. Masalah keperluan akan nilai eksistensi ini sangat penting,

karena ini merupakan pembuktian akan hasil kerja atau performa di dalam suatu

lingkungan. (Prasanti,2016)

Jadi dapat disimpulkan bahwa eksistensi merupakan cara manusia atau

individu dalam mengaktualisasikan dirinya, terutama potensi-potensi yang ada di

Universitas Kristen Indonesia Toraja 12


dalamnya, agar keberadaannya dapat membuatnya memiliki arti atau berarti.

Maka dalam hal ini dapat dilihat bahwa dengan eksistensi tersebut manusia dapat

bereperan aktif dalam segala hal untuk menentukan hakikat keberadaan dirinya di

dunia sehingga manusia dapat terdorong untuk selalu beraktifitas sesuai dengan

pilihan mereka dalam kehidupannya dan berani dalam menghadapi berbagai

tantangan dunia di luar dirinya.

Dengan melihat makna eksistesi di atas maka dapat dipahami bahwa

Eksistensi memiliki makna yang luas cakupannya. Namun, dalam penelitian ini

eksistensi yang akan dilihat dari sudut pandang dunia usaha kuliner atau bisnis

kuliner salah satu rumah makan yang ada di area pasar Makale yaitu Rumah

Makan Aroma Takodo yang memiliki prinsip yang kuat yaitu pelanggan adalah

raja dan selalu berjuang untuk memenuhi kebutuhan konsumen atau

pelanggannya. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa eksistensinya bisa saja

tergerus seiring dengan masuknya pesaing baru di tempat usaha tersebut.

2.1.3 Menjaga Eksistensi Bisnis

Berhasil merintis sebuah usaha ternyata belum bisa menjanjikan kesuksesan

bagi pelakunya, tak jarang para pelaku usaha harus gigit jari manakala bisnis yang

dijalankan mengalami kebangkrutan akibat gempuran pasar atau persaingan bisnis

yang semakin pesat (Megawati,2022). Tingginya persaingan pasar dan besarnya

konsumen menjadikan langkah para pengusaha dalam mempertahankan

eksistensinya tidak lebih mudah daripada merintis sebuah usaha. Kondisi seperti

ini tentunya menjadi tantangan besar bagi para pelaku bisnis, sehingga dibutuhkan

Universitas Kristen Indonesia Toraja 13


strategi-strategi jitu agar kesuksesan usaha mereka tetap bisa terjaga di tengah

persaingan pasar yang semakin meningkat.

Adapun beberapa cara yang bisa dijalankan agar kesuksesan bisnis tetap

terjaga di tengah ramainya persaingan yang ada :

1. Pertahankan motivasi usaha

Untuk mempertahankan usaha yang telah dirintis, motivasi harus

dipertahankan, semisal motivasi untuk mencari untung dengan cara yang benar,

motivasi untuk membuka lapangan pekerjaan baik dan tidak merusak, atau

motivasi untuk mempertahankan perannya dalam pasar.

2. Jadilah solusi total bagi permasalahan pelanggan/konsumen

Ketika berhasil merebut kepercayaan pelanggan, maka selanjutnya tingkatkan

loyalisanya dengan memenuhi kebutuhan yang mereka cari. Strategi tersebut

cukup efektif untuk mempererat hubunganpebisnis dengan pelanggan.

3. Fokus untuk mengembangkan usaha

Ketika usaha dikelilingi para pesaing, jangan pernah takut dan usahakan

menentukan satu prioritas pertama yang menjadi target usaha yang dilakoni,

baik untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang.

2.1.4 Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah kenaikan atau bertambahnya aset dan penurunan atau

berkurangnnya liabilitas perusahaan yang merupakan akibat dari operasi atau

pengadaan barang dan jasa kepada masyarakat atau konsumen pada umumnya

(Harnanto:2019). Pendapatan juga dapat diartikan sebagai kenaikan aktiva atau

Universitas Kristen Indonesia Toraja 14


pengurangan kewajiban yang bersumber dari penyerahan barang dan jasa dalam

rangka kegiatan komersial perusahaan (Samryan,2015).

“Pendapatan adalah penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari

suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan,

pendapatan, dividen, dan royalty (Martani,2016:204). Pendapatan adalah

penghasilan yang timbul dari pelaksanaan akivitas yang normal dan untuk

keperluan hidup sehingga mencapai kepuasan (Ikatan Akuntan

Indonesia,2018:23).

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan adalah hasil

yang diperoleh suatu perusahaan melalui penciptaan dan penyerahan barang,

pemberian jasa, dan kegiatan lainnya yang menghasilkan kenaikan aktiva atau

menurunnya kewajiban usaha dalam suatu periode tententu.

2.1.5 Jenis-Jenis Pendapatan

Adapun dari jenis-jenis pendapatan ditulis oleh Megawati (2022:22) adalah

sebagai berikut:

1. Pendapatan Portofolio

Pendapatan portifolio bisa didapatkan melalui capital gain. Sebagaicontoh,

ketika seseorang membeli saham di perusahaan dengan hargatertentu, mereka

berencana untuk menjual saham yang sama dengnaharga yang lebih tinggi di

masa depan.

2. Pendapatan pasif

Universitas Kristen Indonesia Toraja 15


Pendapatan pasif adalah pemasukan yang berasal dari usaha sepertiproperti

yang disewakan, kerjasama dengan perusahaaan dimanaseseorang tidak terlibat

secara aktif.

3. Pendapatan Royalti

Pendapatan royalti adalah imbalan dari seseorang setelahmenggunakan ide,

atau karya kita.

2.1.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisis yang didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (opportunity), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).

(Mujito,2023). Berikut adalah beberapa gambaran yang dapat dipedomani untuk

menentukan faktor internal dan faktor eksternal dalam anasis SWOT:

a. Potensial kekuatan Internal

- Kepemilikan sumber daya keuangan

- Kepemilikan nama yang suda dikenal

- Skala ekonomi, property teknologi, proses yang dipatenkan

- Harga jual yang lebih murah

- Proses produksi lebih rendah, efisien

- Kepercayaan dan respek pada produk perusahaan dan brand Image.

- Kemampuan pemasaran yang baik

- Kualitas produk yang superior

- Kemampuan distribusi yang baik dan karyawan yang berkomitmen

b. Potensial kelemahan internal:

Universitas Kristen Indonesia Toraja 16


- Kurangnya pengaturan strategi

- Terbatasnya sumberdaya finansial

- Pengeluaran yang kurang dalam pemasaran dan promosi

- Sempitnya lini produk

- Keterbatasan distribusi

- Tingginya biaya produksi

- Teknologi yang tidak mumpuni

- Problem operasi internal

- Image pasar yang lemah

- Karyawan yang tidak terlatih

c. Potensial Peluang Eksternal

- Pertumbuhan pasar yang terus meningkat

- Perusahaan pesaing yang sudah merasa puas diri

- Kebutuhan dan keinginan konsumen yang berubah

- Terbukanya pemasan luar negeri

- Kece;lakaan yang terjadi pada perusahaan pesaing

- Ditemukannya produk baru

- Perubahan peraturan pemerintah

- Teknologi baru

- Ekonomi yang meningkat

- Pergantian demografi

- Penolakan akan distribusi produk dan perubahan metode distribusi

d. Potensial ancaman eksternal

Universitas Kristen Indonesia Toraja 17


- Masuknya Kompetitor asing

- Pengenalan produk subtitusi baru

- Perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen

- Kepercayaan konsumen yang berkurang

- Perusahaan pesaing mengadopsi strategi yang baru

- Perubahan atau peningkatan peraturan pemerintah

- Ekonomi yang mengalami penurunan

- Teknologi baru, perubahan demografi

- Lemahnya kinerja perusahaan (Wijayati,2019).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategis, dan kebijakan perusahaan. Dengan

demikian perencana strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada

saat ini. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan

kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang

berdasarkan faktor eksternal dan faktor internal yaitu strength, opportunities,

weaknesesses, threats. Tujuan melakukan analisis SWOT pada perusahaan ialah

untuk membuat kegiatan perusahaan menurut kekuatan yang dipunyai, buat

mendayagunakan kesempatan dan peluang yang ada, dengan kurangi ataupun

menghilangkan ancaman dan gangguan yang dapat memjadi bahaya kedudukan

perusahaan dipasar, untuk rangka meningkatkan kemapampuan perusahaan untuk

menciptakan dan mendapatkan laba.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 18


PELUANG

Kuadran III Kuadran I

KELEMAHAN KEKUATAN

Kuadran IV Kuadran II

ANCAMAN

Gambar 2.1
Analisis SWOT

Kuadran 1 :

Ini keadaan yang sangat menguntungkan, perusahaan mempunyai peluang

dan kekuatan sehingga mampu menggunakan peluang. yang ada. Strategik yang

harusnya di terapkan dalam kondisi inii ialah menunjang kebijakan perkembangan

yang agresif (growth oriented strategy).

Kuadran 2 :

Meski menjumpai bermacam macam hambatan, perusahaan masih

mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategi yang diterapkan yakni dengan

menggunkan kekuatan untuk menggunakan peluang dalam waktu lama dengan

cara strategi di versifikasi (barang atau pasar).

Kuadran 3 :

Perusahaan menjumpai kesempatan pasar yang cukup besar, namun pada

lain pihak, ia menjumpai sebagian halangan atau kelemahan internal. Keadaan

Universitas Kristen Indonesia Toraja 19


bisnis di kuadran 3 ini serupa dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus

strategy perusahaan ialah meminimalisir masalah-masalah internal perusahaan

agar mampu mengambil kesempatan pasar yang lebih menguntngkan. Contohnya,

Apple memakai strategy meninjau kembali teknologi yang digunakan dengan

proses menunjukkan produk produk terbaru dalam industry micro komputer.

Kuadran 4:

Ini adalah keadaan yang amat tidak memberi keuntungan, perusahaan itu

menjumpai bermacam ancaman dan kelemahan internal.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dapat menjadi acuan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Peneliti Hasil Penelitian
Peneliti
1. Megawati Strategi Analisis SWOT yang digunakan
(2022) Mempertahankan Rumah Makan Pondok Bambu
Eksistensi Dan Morotuman yaitu berdasarkan hasil
Pendapatan analisis IFAS dan EFAS bahwa
Rumah Makan keadaan internal dan eksternal usaha
Pondok Bambu Rumah Makan Pondok Bambu
Morutuman PascaMorotuman adalah berada pada
Covid-19 kuadran I, pada posisi ini
menggambarkan bahwa perusahaan
memiliki peluang dan kekuatan dalam
memanfaatkan peluang yang
ada.
2. Tamitha Penerapan Strategi Bahwa pemanfaatan internet dan
Intassar Bisnis di Masa media sosial sebagai sarana pemasaran
Husena Dan Pandemi Covid-19 serta di dukung dengan kualitas
Fitria (Studi pada produk dan pelayanan yang baik
Mandarairab UMKM Wizz adalah strategi bisnis yang tepat untuk
(2021) Kitchen Aceh diterapkan terutama di tengah pandemi
Barat) Covid-19, selain dapat
mempertahankan kelangsungan usaha
juga dapat meningkatkan jaringan

Universitas Kristen Indonesia Toraja 20


serta membangun citra yang baik dari
konsumen sehingga bisa mendorong
pertumbuhan bisnis.
3. Ari Susanti, Strategi UMKM Bahwa kolaborasi antara pemasaran,
Budi Pada Masa keuangan dan manajemen isu perlu
Istiyanto Pandemi Covid-19 diperhatikan dengan segala kondisi.
dan Perlu diperhatikan tidak hanya isu
Muhammad yang terjadi pada saat masa pandemi
Jalari (2020) tapi saat normal juga sudah
dipersiapkan sehingga apa pun
kondisinya, mampu beradaptasi
dengan baik
4. Andi Amri Dampak Covid-19 Perkembangan digital dalam
(2020) Terhadap UMKM globalisasi sangat berpengaruh pada
di Indonesia roda ekonomi termasuk pasar ritel dan
langkah agar dapat mempertahankan
eksistensi usaha di era digital seperti
ini seperti refocus pelanggan dan
industri rethinking, melakukan
rancangan strategi sosial dan digital
dan mengembangkan kapabilitas
organisasi.
5. Putri Diah Analisis Strategi Strategi bertahan untuk UMKM
Juniar Mempertahankan berupa melakukan perdagangan secara
Perdamaian, dan E-Commerce, melakukan pemasaran
Adinda Mengembangkan secara digital, melakukan perbaikan
Puspita dan Bisnis di Tengah kualitas produk dan penambahan
Neng Frida Pandemi COVID- layanan serta menjalin dan
(2020) 19 Serta mengoptimalkan hubungan pemasaran
Mengetahui pelanggan.
Dampak
Perkembangan
dan
Pertumbuhan
COVID-19 di
Indonesia
Sumber: Data diolah (2023)

Universitas Kristen Indonesia Toraja 21


2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting” (Sugiyono,2014:128).

Dalam penelian ini, kerangka berpikir dapat dibuat untuk mengarahkan

penelitian agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan, dapat di lihat pada

skema sebagai berikut:

PASCA PANDEMI
COVID-19

EKSISTENSI RUMAH
MAKAN AROMA
TAKODO

ANALISIS SWOT

Faktor Internal: Faktor Eksternal:


1. Kekuatan 1. Peluang
2. Kelemahan 2. Ancaman

Skema 2.1 Kerangka Berpikir


Sumber: Data diolah (2023

Universitas Kristen Indonesia Toraja 22


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yaitu metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara

lebih dalam terhadap suatu masalah. Digunakan untuk meneliti pada objek

alamiyah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrumen kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan

snowball, teknik pengumpulan dengan triagulasi (gabungan), analisis data bersifat

induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan dari pada

generasi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di “Rumah Makan Aroma Takodo” yang

berlokasi di Makale Jalan Kemakmuran no.6 Pasar Baru Kelurahan Tondon

Mamullu Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja Adapun jenis dan sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari Rumah Makan Aroma

Takodo dengan cara melakukan pengamatan langsung (observasi), dan

wawancara.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 23


2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber utama

tetapi sudah melalui sumber yang kesekian kalinya. Data yang diperoleh dari

suatu usaha aktif badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan

bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga yang

melakukan penelitian.

3.3 Informan Penelitian

Pada dasarnya dalam penelitian kualitatif tidak mengenal istilah

pengambilan sampel dan populasi karena penelitian ini tidak bertujuan untuk

melakukan generalisasi terhadap populasi. Hasil dari penelitian kualitatif adalah

mendapatkan informasi yang mendalam dari masalah penelitian yang dipilih.

Ade Heryana (2018:4) Informan adalah subyek penelitian yang dapat

memberikan informasi mengenai fenomena/permasalahan yang diangkat dalam

penelitian. Dalam penelitian kualitatif, informan terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Informan kunci, yaitu informan yang memiliki informasi secara menyeluruh

tentang permasalahan yang diangkat oleh peneliti. Informan kunci bukan

hanya mengetahui tentang kondisi/fenomena pada masyarakat secara garis

besar, juga memahami tentang informasi utama. Dalam penelitian ini

informan kuncinya adalah pemiliki usaha Rumah Makan Aroma Takkodo.

2. Informan pendukung merupakan orang yang dapat memberikan informasi

tambahan sebagai pelengkap analisis dan pembahasan dalam penelitian

kualitatif. Informan pendukung terkadang memberikan informasi yang tidak

diberikan oleh informan utama atau informan kunci. Informan pendukung

dalam penelitian ini adalah beberapa orang karyawan terpilih dan pelanggan

Universitas Kristen Indonesia Toraja 24


yang sering berkunjung dan pelanggan baru. Keberhasilan mempertahankan

eksistensi dan pendapatan suatu usaha tidak terlepas dari peran besar para

karyawan atau pekerja yang menjadi tenaga operasional usaha.

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Definisi operasional adalah suatu nilai atau objek yang telah ditetapkan

peneliti untuk dipelajari guna mendapatkan kesimpulan dari penelitian tersebut

(Sugiyono,2018). Adapun definisi operasional variabel dan indikator dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel dan Indikator
Variabel Definisi Indikator
Kekuatan Sumber daya yang dikendalikan Kompetensi khusus yang
oleh perusahaan atau tersedia bagi memberikan keunggulan
suatu perusahaan yang membuat perusahaan di pasar.
perusahaan relative lebih unggul
dibanding dengan pesaingnya
dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan yang dilayaninya.
Kelemahan Keterbatasan atau kekurangan Seluruh keterbatasan atau
dalam sumber daya, keterampilan, kekurangan dalam
dan kapabilitas yang secara serius perusahaan yang dapat
menghambat kinerja efektif berdampak pada
perusahaan atau organisasi. terhambatnya jalannya
perkembangan bisnis.
Peluang Situasi utama yang menguntungkan Kondisi yang hadir dan
dalam lingkungan suatu dapat memberi
perusahaan. Kecenderungan utama keuntungan bagi bisnis
merupakan salah satu sumber perusahaan.
peluang
Ancaman Situasi penting yang tidak Kondisi dan situasi
menguntungkan dalam lingkungan merugikan yang dapat
organisasi yang merupakan memberikan dampak
penganggu utama bagi posisi buruk bagi bisnis
sekarang yang diinginkan. perusahaan.
Sumber : Data Diolah (2023)

Universitas Kristen Indonesia Toraja 25


Dengan melihat tabel 3.1 di atas dapat di lihat bahwa variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kekuatan,

Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung yang ada dilapangan yang

erat kaitannya dengan objek penelitian. Observasi yang dilakukan sebelum

penelitian ini dilakukan di Rumah makan Aroma Takodo.

2. Wawancara yaitu dengan memberi pertanyaan untuk kegiatan pengumpulan

data yang dilakukan melalui dialog dan tanya jawab secara lisan dengan pihak

terkait yang dianggap perlu atau mengetahui permasalahan yang akan diteliti

dengan berpedoman pada catatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3. Dokumentasi merupakan teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data

dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan topik

penelitian berupa gambar, sejarah, dan lain-lain.

3.6 Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, yang terdiri

dari Strenghts, Weakness, Opportunities dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan

untuk memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun

dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths). Menurut

Universitas Kristen Indonesia Toraja 26


Rangkuti (2014), analisis SWOT adalah suatu identifikasi faktor strategis secara

sistematis untuk merumuskan strategi. Strategi adalah alat yang sangat penting

untuk mencapai tujuan. Strategi adalah perencanaan induk yang komprehensive

yang menjelaskan bagaimana mencapai semua tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya. (Rangkuty,2001). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan

sebagai berikut:

1. Evaluasi faktor Internal

a. Kekuatan (strength), yaitu kekuatan apa yang dimiliki pariwisata.

Dengan mengetahui kekuatan, pariwisata dapat dikembangkan menjadi

lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing

untuk pengembangan selanjutnya.

b. Kelemahan (weakness), yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan

atau merugikan bagi pariwisata.

2. Evaluasi Faktor Eksternal

a. Kesempatan (opportunities), yaitu semua kesempatan yang ada sebagai

kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian

nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi pariwisata

untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

b. Ancaman (threaths), yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian

bagi pariwisata, seperti penggerusan budaya setempat akibat adanya

upaya meniru gaya hidup pengunjung khususnya wisatawan

mancanegara, yang berakibat makin hilangnya jati diri atau keunikan dari

budaya setempat. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan alat

Universitas Kristen Indonesia Toraja 27


kumpul data yaitu pedoman observasi, wawancara serta dokumentasi.

Dengan tahapan sebagai berikut :

a) Mengelompokkan data yang telah didapat untuk diproses.

b) Melakukan analisis SWOT.

c) Memasukkan ke dalam matriks SWOT.

d) Menganalisis strategi-strategi dari matriks SWOT.

e) Merekomendasikan strategi yang telah dibuat kepada pihak

pengelola

Model Analisa SWOT menyamakan antar faktor eksternal kesempatan dan

hambatan dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan. Faktor internal di

masukan pada matriks yang disebut matriks faktor strategi internal atau IFAS

(Internal Faktor Analisis Summary). Faktor eksternal di masukkan pada matriks

yang disebut matriks faktor strategik eksternal EFAS (Eksternal Faktor Analisis

Summary). Berikut ini adalah tahapan analisis IFAS (Internal Factor Analysis)

Summary) dan EFAS (Eksternal Faktor Analysis Summary) di dalam sebuah

perusahaan yaitu :

1. Melakukan identifikasi dan menuliskan pada kolom 1 tentang kekuatan dan

kelemahan.

2. Menetapkan rating dari asing-masing faktor kekuatan dengan angka 4(sangat

penting), 3 (penting), 2 (cukup penting), 1 (tidak penting), sedangkan

kelemahan 1 (sangat penting), 2 (penting), 3 (cukup penting), 4 (tidak penting).

3. Menetapkan bobot faktor internal pada kolom 2, dimulai dari 1,0 (paling

penting) sampai 0,0 (tidak penting). Total seua bobot harus berjumlah 1,0

Universitas Kristen Indonesia Toraja 28


4. Pada asperk kekuatan dan keleahan menggunakan skala 0-1. Setiap aspek

mendapat skor tertinggi sebanyak 0,5. Sehingga formulasi terbaik adalah 0,5

dibagi angka 10.

Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal ini di peroleh dengan

memanfaatkan seluruh hasil analisis. Selanjutnya informasi yang di peroleh

diklasifikasikan. Pemberian bobot masing-masing skala mulai 1,0 (paling penting)

sampai 0,0 (paling tidak penting), berdasarkan pengaruh tersebut tidak boleh

melebihi skor total 1,00. Pemberian rating untuk masing-masing faktor-faktor

dengan skla mulai dari 4 sampai dengan 1. Pemberian nilai rating untuk faktor

kekuatan dan peluang yang bersifat positif semakin besar diberi rating 4. Tetapi

Peluang Ancaman, Kelemahan dan Kekuatan bila kecil diberi rating 1.

Pemberian rating kelemahan dan ancaman yang bersifat negative semakin besar di

beri rating yaitu: 1, tetapi bila kecil diberi rating 4.

2. Maktrik Swot
Tabel 3.2
Maktris Swot
IFAS Kekuatan Kelemahan
EFAS

Peluang (O) SO WO
Ancaman (T) ST WT
Sumber: Diolah 2023

1. Strategik SO (Strenght Opportunities) Strategi ini di buat menurut jalan ikiran

perusahaan, yakni dengan menggunakan segala kekuatan buat mengambil dan

menggunakan kesempatan sebesarbesarnya.

2. Strategik ST (Strenght Threats) Strategi ini merupakan strategi dalam memakai

kekuatan yang di miliki perusahaan untuk menanggulangi ancaman.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 29


3. Strategik WO (Weakness Opportunities) Strategi ini diterapkan bersumber cara

memanfaatan kesempatan yang ada dan metode meminimalisir kelemahan

yang ada.

4. Strategik WT (Weakness Thretas) Strategi di dasarkan pada aktivitas yang

bersifat defensive dan berupaya agar meminimalisir kelemahan yang ada dan

menjauhi dari hambatan.

3. Diagram

Analisis SWOT terhadap besarnya faktor-faktor internal (IFAS) dan

eksternal (EFAS) yang sudah dianalisa jumlah perkalian bobot faktor dan rating).

Sehingga berikutnya akan dimasukkan kedalam diagram cartesius di gambarkan

sebagai berikut:

PELUANG

Kuadran III Kuadran I

KELEMAHAN KEKUATAN
Kuadran IV Kuadran II

ANCAMAN
Gambar 3.1
Analisis SWOT

Kuadran 1:

Kekuatan (strength), yaitu dengan mengetahui kekuatan apa yang dimiliki

oleh Rumah Makan Aroma Takodo, kemudian dikembangkan menjadi lebih

Universitas Kristen Indonesia Toraja 30


tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan mampu bersaing untuk

pengembangan selanjutnya.

Kekuatan dalam hal ini, meliputi sumber daya manusia, keterampilan, atau

keunggulan-keunggulan lain yang relatif untuk mempertahankan eksistensi

menghadapi pesaing dan kebutuhan pasar yang akan dilayani oleh perusahaan.

Kekuatan juga berdasarkan kompetensi khusus yang menjadi keunggulan

komparatif eksistensi perusahaan di pasar, seperti sumber daya keuangan, citra

diri di mata masyarakat atau pasar, kepemimpinan pasar, hubungan baik dengan

para pelanggan/pembeli dan pemasok, dan faktor-faktor lain.

Kuadran 2:

Kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan dalam hal sumber daya

yang ada pada perusahaan baik itu keterampilan atau kemampuan yang menjadi

penghalang bagi kinerja organisasi. Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif

perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen,

keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan sumber kelemahan.

Dalam hal ini strategi yang digunakan adalah menggunakan seluruh

kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi kelemahan. Kelemahan (weakness),

dengan mengetahui segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi

Rumah Makan Aroma Takodo dapat diminimalkan dengan cara yang tep,

sehingga bisa menjadi kekuatant. Meski menjumpai bermacam macam hambatan,

namun masih mempunyai kekuatan dari segi internal. Strategik yang hasrus

Universitas Kristen Indonesia Toraja 31


diterapkan ialah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dalam

waktu lama dengan cara strategi di versifikasi (barang atau pasar).

Kuadran 3:

Kesempatan (opportunities), maksudnya dengan semua kesempatan yang

ada seperti kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi

perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang untuk Rumah

Makan aroma Takodo untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang.

Dengan menerapkan strategi yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

Kuadran 4:

Ancaman (threaths), maksudnya segala hal yang dapat mendatangkan

kerugian bagi Rumah Makan Aroma Takodo, seperti munculnya pesainga baru,

perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan, yang berakibat makin hilangnya

citra diri atau ciri khas yang dimiliki. Ini adalah keadaan yang amat tidak memberi

keuntungan. Strategi yang digunakan yaitu dengan meminimalkan kelemahan

yang ada untuk menghindari ancaman.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 32


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Profil Objek Penelitian

Rumah Makan Aroma Takodo pertama kali di bangun pada Tahun 2013

oleh Cristina Andang Pandin selaku pemilik di Pasar Sentral Makale Kabupaten

Tana Toraja. Pada awalnya pemilik memulai usahanya dengan berjualan di sebuah

warung kecil, melihat kondisi dan situasi banyaknya masyarakat yang minat

dengan dagangannya dan menjadi usaha yang menjanjikan sekaligus bisa

membantu masyarakat yang membutuhkan pekerjaan akhirnya pemilik

memutuskan untuk membuat Rumah Makan Aroma Takodo dengan dorongan

serta dukungan dari keluarga dan orang-orang sekitar.

Rumah Makan Aroma Takodo menyediakan beberapa menu seperti;

Kapurung, Bassang, Bubur Kacang Ijo, Puding, Es Buah dan Jus Tamarillo. Dari

beberapa menu yang disediakan yang menjadi menu andalan dan banyak diminati

masyarakat yakni Kapurung di karenakan cita rasanya yang enak dan nikmat

ditambah dengan jumlah porsi yang terbilang banyak.

Rumah Makan Aroma Takodo sebelum adanya pandemi memiliki 16

karyawan tapi semenjak adanya pandemi karyawan adanya pengurangan

karyawan sebanyak 4 orang sehingga saat ini memiliki 12 karyawan saja. Saat ini

Universitas Kristen Indonesia Toraja 34


Rumah Makan Aroma Takodo memilki 2 cabang yaitu di Pantan Makale dan di

Palopo.

4.1.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi disini berhubungan dengan tanggung jawab dan

wewenang yang ada di Rumah Makan Aroma Takodo di Pasar Sentral Makale

Kabupaten Tana Toraja.

Adapun struktur organisasi sebagai berikut :

PEMILIK

O
(Cristina Andang Pandin)

MANAGER

(Hermin)

KARYAWAN

- Yunus - Meri - Joni


- Arnol - Johan - Raya
- Andi - Erik - Renol
- Hermin - Elsi -Tina

Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Berikut adalah uraian tugas dan wewenang dari struktur organisasi di atas

adalah sebagai berikut :

a. Pemilik

Universitas Kristen Indonesia Toraja 35


Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di Rumah Makan Aroma

Takodo

b. Manajer

Bertanggung jawab untuk mengatur dan memastikan seluruh kegiatan

operasional usaha berjalan dengan lancar.

c. Karyawan

Bertanggung jawab untuk persiapan, melayani pelanggan, mencatat pesanan

dan memastikan ketepatan pesanan serta membersihkan area.

4.1.4 Kondisi Penjualan

Pada saat pandemi Covid-19 pendapatan yang diperoleh Rumah Makan

Takodo menurun secara drastic, yang awalnya saat belum pandemi melanda

Rumah Makan takodo bisa mencapai 6 - 7 juta perbulan setelah pandemi hanya

mendapatkan 2 - 3 juta perbulan. Pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh pada

tingkat penjualan karena berkurangnya pembeli. Walaupun usaha ini mengalami

penurunan dalam pandemi Covid-19 tetapi usaha ini masih tetap bertahan dan

bersaing.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Cristina Andang Pandin

dapat diketahui bahwa strategi yang diterapkan di Rumah Makan Aroma Takodo

yaitu :

a. Strategi Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang akan dikeluarkan oleh konsumen, dan

memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan konsumen untuk

Universitas Kristen Indonesia Toraja 36


membeli produk yang ditawarkan. Rumah Makan Aroma Takodo mematok

harga yang masih dijangkau oleh para konsumen. Adapun menu beserta harga

yang ditetapkan adalah sebagai berikut:

1) Kapurung = Rp. 15.000.-

2) Jasuke = Rp. 12.000.-

3) Bubur kacang ijo = Rp.12.000.-

4) Es buah =Rp. 12.000.-

5) Puding = Rp. 15.000.-

6) Jus tamarillo = Rp. 15.000.-

b. Strategi Produk

Strategi produk yang disedakan Rumah Makan Aroma Takodo memang

tidak diragukan lagi karena menggunakan bahan-bahan yang terbaik, produk

yang digunakan juga datang setiap hari sehingga bahan yang digunakan masih

dalam keadaan segar.

c. Strategi Tempat

Strategi tempat yang dilakukan Rumah Makan Aroma Takodo juga menjadi

day tarik konsumen untuk datang berkunjung, banyak diantara pengunjung

yang ketika datang suka melakukan foto bersama ataupun mengabadikan

dengan video dikarenakan tempat Rumah Makan Aroma Takodo menyediakan

spot foto dan ditambah dengan kolam ikan di dalam ruangan yang membuat

suasananya lebih menarik.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 37


d. Strategi Distribusi

Distribusi merupakan suatu cara untuk menyalurkan produk yang

ditawarkan kepada konsumen. Strategi distribusi uang dijalankan oleh Rumah

Makan Aroma Takodo yaitu dengan membuka jasa pesan antar, dengan cara ini

konsumen cukup menunggu dirumah untuk mendapatkan produk yang

diinginkan.

4.2 Deskripsi Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil riset yang oenulis lakukan dengan cara wawancara

langsung kepada Manager, Karyawan dan juga Konsumen Rumah Makan Aroma

Takodo, maka dapat diuraikan hasil penelitian sebagai berikut :

a. Identitas Informan I

Nama : Cristina Pandin

Umur : 53

Alamat : Pasar Baru Makale

Jabatan : Status Manager

b. Identitas Informan II

Nama : Yunus Pariakan

Umur : 24

Alamat : Makale

Jabatan : Karyawan

c. Identitas Informan III

Nama : Raya

Umur : 25

Universitas Kristen Indonesia Toraja 38


Alamat : Manggau

Jabatan: Karyawan

d. Identitas Informan IV

Nama : Cristian

Umur : 22

Alamat : Garonggong Makale

Jabatan : Konsumen

e. Identitas Informan V

Nama : Ibu Ani

Umur : 45

Alamat : Kampung Baru

Jabatan : Konsumen

4.2.1 Penyajian Data Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal kekutan dan kelemahan yang dihadapi Rumah

Makan Aroma Takodo meliputi beberapa faktor :

a. Analisis kekuatan yang dimiliki antara lain :

1) Tempat yang strategis yang berada di Pasar Sentral Makale

Penentuan lokasi usaha adalah suatu hal penting dalam mendirikan suatu

usaha, karena semakin strategis lokasi suatu usaha maka semakin memberi

dampak yang baik untuk pemilik usaha seperti akan menambah pendapatan,

memberikan keuntungan, dan menambah konsumen. Rumah Makan Aroma

Takodo memilki lokasi strategis karena satu-satunya yang ada di Pasar

Sentral Makale.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 39


2) Ketersediaan dan mudahnya mendapatkan bahan baku

Bahan baku atau bahan dasar yaitu daging ayam, sayur, ikan, buah-buahan

beras bumbu-bumbu dapur yang didapatkan mudah di dapatkan merupakan

kekuatan tersendiri karena, bahan baku tersebut di distribusikan dari

produsen ke rumah makan ini setiap hari yang merupakan ayam

dan ikan segar sehingga kualitas terjamin. Juga untuk bahan sayur

mayur dan sebagainya bisa didapatkan di pasar Sentral Makale.

3) Makanan dan tempat yang bersih

Tempat yang bersih menghasilkan makanan yang bersih dan sehat. Rumah

Makan Aroma Takodo memberikan temapt dan dapur yang bersih untuk

mengolah makanan yang disediakan sehingga hal ini merupakan satu

kekuatan yang dimiliki karena dapat mMakanan yang halal yang dapat

dijangkau semua kalangan

4) Pelayanan yang baik

Rumah Makan Aroma memiliki karyawan yang baik, sopan dan ramah dan

memastikan menu dan waktu yang ditentukan sesuai permintaan konsumen,

hal ini dikarenakan Rumah Makan Aroma Takodo memiliki peraturan

terhadap karyawan yang membuat karyawannya taat dan disiplin.

5) Mematuhi Protokol Kesehatan

Dalam pandemi Covid-19 Rumah Makan Aroma Takodo memberikan

himbauan kepada pengunjung dan pengelola usaha tentang kewajiban untuk

selalu melaksanakan protokol kesehatan dengan 3M (memakai masker,

Universitas Kristen Indonesia Toraja 40


mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk pencegahan Covid-19 dan

menyediakan tempat cuci tangan di depan pintu masuk.

b. Analisis kelemahan yang dimilki antara lain:

1) Tempat parkir yang sempit

Fasilitas parkir bertujuan untuk memberikan tempat istrhat kendaraan dan

menunjang kelancaran arus lalu lintas. Namun dalam hal ini Rumah Makan

Aroma Takodo tidak memiliki tempat parkir yang luas khususnya untuk

kendaraan roda dua.

2) Tidak ada diskon harga

Berdasarkan pengamatan dari penulis Rumah Makan Aroma Takodo

tidak memberikan potongan harga atau diskon kepada konsumen yang

membeli produk dalam jumlah yang banyak .

3) Sistem keuangan yang masih manual

Berdasarkan pengamatan dari penulis, kasir Rumah Makan Aroma

Takodo dalam melayani konsumennya masih menggunakan kalkulator

manual, hal ini tentu akan memperlambat jual beli dalam melayani

konsumennya sehingga akan mempengaruhi perusahaan tersebut.

4) Pihak manajemen Rumah Makan Aroma Takodo hingga saat ini tidak

melakukan promosi secara aktif

Kurangnya melakuan promosi dan periklanan yang rutin yang di

lakukan di media sosial, padahal sebagaimana yang kita ketahui promosi

yang di lakukan di media sosial sangat berpengaruh terhadap penjual produk

yang kita tawarkan.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 41


4.2.2 Penyajian Data Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal peluang dan ancaman yang dihadapi Rumah

Makan Aroma Takodo meliputi beberapa faktor yaitu sebagai berikut :

a. Analisis peluang yang dimiliki antara lain ;

1) Meningkatnya jumlah penduduk

Meningkatnya jumlah penduduk yang terus meningkat mempengaruhi

pertumbuhan usaha karena dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk

maka kebutuhan akan makanan akan bertambah, dengan demikian

permintaan akan produk meningkat.

2) Rumah Makan yang sudah dikenal Masyarakat

Berdasarkan hasil wawancara, Rumah Makan Aroma Takodo sudah di kenal

oleh masyarakat mulai dari tahun 2017 sampai sekarang, sehingga Rumah

Makan Aroma Takodo masih eksis dikalangan masyarakat.

3) Mempertahankan khas dan cita rasa

Seiring berjalannya waktu banyak warung makan yang mengalai perubahan

pada khas dan cita rasanya, berbeda dengan Rumah Makan Aroma Takodo

yang selalu mempertahankan khas dan cita rasanya sehingga membuat

pelanggan atau para konsumen tetap bertahan.

b. Analisis ancaman yang dimiliki antara lain;

1) Harga bahan baku yang tidak menentu

Harga bahan baku sangat penting dalam setiap usaha yang dijalankan karena

perubahan harga bahan baku dapat mempengaruhi harga jual produk, bahan

baku yang tidak menetap seperti beras, ayam, ikan, sayur dan lainnya,

Universitas Kristen Indonesia Toraja 42


apabila harga bahan baku terus naik maka perusahaan akan rugi atau

bangkrut dan apabila perusahaan menaikkan harga jual produk makan akan

sangat mempengaruhi minat konsumen.

2) Persaingan dengan produk yang sama

Persaingan tentu akan menjadi ancaman besar bagi Rumah Makan Aroma

Takodo, apalagi pesaing baru yang menemukan celah untuk bersaing seperti

harga, pelayanan, cita rasa dan lain sebagainya yang membuat perusahaan

tersebut lebih unggul dan menarik perhatian para konsumen. Kehilangan

pelanggan karena berpindah kepada pesaing lain.

3) Tingkat persaingan yang ketat

Dengan semakin ketatnya persaingan antar rumah makan memberikan

dampak kepada produk yang ditawarkan semakin bervariatif terhadap

produk yang ditawarkan.

4) Adanya kenaikan bbm

Hal ini membuat terjadi terjadinya kenaikan harga transport yang

menurunkan niat beli masyarakat.

4.2.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah teknik yang digunakan untuk menidentifikasi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk sebuah bisnis atau proyek

tertentu. Berikut hasil analisa SWOT yang dilakukan penulis dalam penelitian ini

yang disajikan dalam bentuk tabel yaitu sebagai berikut :

Universitas Kristen Indonesia Toraja 43


Tabel 4.1
Hasil Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)


1. Tempat yang strategis yang berada pada 1. Tempat parkir yang sempit
Pasar Sentral Makale 2. Tidak ada diskon harga
2. Ketersediaan dan mudahnya 3. Sistem keuangan yang masih menual
mendapatkan bahan baku 4. Pihak manajemen Rumah Makan
3. Makanan dan tempat yang bersih Aroma Takodo hingga saat ini tidak
4. Pelayanan yang baik melakukan promosi secara aktif
5. Mematuhi protokol kesehatan
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
1. Meningkatnya jumlah penduduk 1. Harga bahan baku yang tidak
2. Rumah makan yang sudah dikenal menentu
masyarakat 2. Persaingan dengan produk yang
3. Mempertahankan cita rasa sama
3. Tingkat persaingan yang ketat
4. Adanya kenaikan bbm
Sumber : data diolah penulis (2023)

4.2.4 Analisis IFAS (Internal Factor Analysiss Summary) dan EFAS (External

Factor Analysis Summary)

1. IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

Perhitungan skor bobot pada IFAS (Internal Factor Analysis Summary)

dihasilkan berdasarkan hasil perkalian dengan rating berdasarkan perhitungan dan

tabel sebagai berikut:

a. Bobot = Jumlah per item


Total jumlah
= 20
155
= 0,13
b. Rating= Total item
Jumlah informan
= 4+4+4+4+4
5

Universitas Kristen Indonesia Toraja 44


= 4
c. Skor = Bobot x Rating
= 0,13 x 4
= 0,53

Tabel 4.2
Hasil Perhitungan IFAS (Internal Factor Analysis Summary)
Faktor- faktor In.1 In.2 In.3 In.4 In.5 Jumlah Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strength)
Tempat yang strategis 4 4 4 4 4 20 0,13 4 0,53
yang berada di Pasar
Makale
Ketersediaan dan 4 3 4 4 4 19 0,13 3,8 0,48
mudahnya
mendapatkan bahan
baku
Makanan dan tempat 4 4 3 3 4 18 0,12 3,6 0,43
yang bersih
Pelayanan yang baik 4 4 3 3 4 18 0,12 3,6 0,43
Mematuhi protokol 4 3 3 3 3 16 0,11 3,2 0,34
kesehatan
Sub Total 91 0,61 18,2 2,22
Kelemahan
(Weakness)
Tempat parkir yang 4 4 4 4 4 15 0,10 3 0,30
sempit
Tidak ada diskon 3 3 3 3 3 14 0,09 2,8 0,26
harga
Sistem keuangan 3 3 3 3 3 15 0,10 3 0,30
yang manual
Pihak manajemen 4 3 3 2 3 15 0,10 3 0,30
Rumah Makan
Aroma Takodo
Sub Total 64 0,41 12,8 1,35
Total 155 1,00 31 3,50
Sumber: data diolah (2023)

Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa faktor internal yang mempunyai

kekuatan tinggi yaitu produk yang berkualitas. Hal ini dapat kita lihat dari nilai

bobot sebesar 0.13 dengan rating 4 dan skor terbesar 0.53. Selain identifikasi

terhadap kekuatan internal Rumah Makan Aroma Takodo maktriks IFAS juga

menunjukkan kelemahan yang terbesar dimiliki oleh Rumah Makan Aroma

Universitas Kristen Indonesia Toraja 45


Takodo yaitu tempat parkir yang sempit , hal ini dapat kita lihat dari bobot yang

dimiliki yaitu 0.10 dengan rating 4 dan skor 0.30.

Hasil analisis pada tabel diketahui total skor Strength sebesar 2.22 dan

total skor Weakness sebesar 1,35. Total skor IFAS sebesar 3,50 yang didapatkan

dari penjumlahan total skor Strength dengan total skor Weakness. Karena total

skor diatas 2,22 ini mengindikasikan posisi internal yang kuat.

2. EFAS (External Factor Anaysis Summary)

Perhitungan skor bobot pada EFAS (External Factor Analysis Summary)

dihasilkan berdasarkan perkalian dengan rating berdasarkan tabel berikut :

Tabel 4.3
Hasil Perhitungan EFAS (External Factor Analysis Summary)
Faktor In.1 In.2 In.3 In.4 In.5 Jumlah Bobot Rating Skor
Eksternal
Peluang
(Opportunity)
Rumah makan
sudah dikenal di
masyarakat 4 4 3 4 4 19 0.16 3.8 0.59
Ketersediaan
bahan baku 4 4 4 4 4 20 0.16 4 0.66
Mempertahankan
khas dan cita
rasa 4 4 4 4 3 19 0.16 3.8 0.59
Sub Total 58 0.48 11.6 1.84
Ancaman
(Threaths)
Harga bahan
baku yang tidak
menentu 4 3 3 3 3 16 0.13 3.2 0.42
Persaingan
dengan produk
yang sama 3 3 3 3 3 15 0.12 3 0.37
Tingkat
persaingan yang
ketat 4 4 4 3 4 19 0.16 3.8 0.59
Adanya kenaikan
bbm 3 3 3 3 2 14 0.11 2.8 0.32
Sub Total 64 0.52 12.8 1.70

Universitas Kristen Indonesia Toraja 46


Total 122 1 24.4 3.54
Sumber: data diolah (2023)

Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa faktor eksternal yang memberikan

peluang terbesar di Rumah Makan Aroma Takodo adalah ketersediaan bahan baku

hal ini dapat dilihat dengan bobot yang dimiliki adalah 0,16 dengan rating 4 dan

skor 0,66. Faktor yang memberikan ancaman terbesar adalah tingkat

persaingan yang ketat hal ini dapat dilihat dari bobot yang dimiliki yaitu 0,16

dengan rating 3,8 dan skor 0,59.

Hasil analisis pada tabel diketahui total Peluang (Opporunity) sebesar 1,84

dan total skor Ancaman (Threat) 1,70. Total EFAS sebesar 3,54 yang didapatkan

dari penjumlahan total skor Opportunity dengan Weakness. Karena total skor

mendekati 4.0 ini mengidentifikan bahwa Rumah Makan Aroma Takodo

merespon peluang yang ada dengan cara yang luas biasa dan menghindari

ancaman- ancaman pasar.

Selanjutnya penentuan posisi Rumah Makan Aroma Takodo dengan

menggunakan faktor internal dan faktor eksternal

Tabel 4.4
Analisis SWOT Rumah Makan Aroma Takodo

IFAS 3,50 EFAS 3,76


Total Skor Kekuatan (S) 2,22 Total Skor Peluang (O) 1,84
Total Skor Kelemahan(W) 1,35 Total Skor Ancaman (T) 1,70
X= S - W 0,37 Y= O – T 0,14

Sumber : Data hasil perhitungan analisis IFAS dan EFAS (2023)

Dari tabel 4.5 diatas diketahui bahwa Rumah Makan Aroma Takodo

mempunyai IFAS 3,50 EFAS 3,76 total skor kekuatan (S) 2,63, total skor

Universitas Kristen Indonesia Toraja 47


kelemahan (W) 0,78, total skor peluang (O) 1,84, total skor ancaman (T) 1,70.

Maka diketahui selisi total skor kekuatan dan total akor kelemahan (X) adalah

1,35, sedangkan selisih total skor peluang dan total skor ancaman (Y) adalah

0,14.

4.2.5 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan untuk mengukur faktor-

faktor strategi perusahaan, dengan menggunakan matriks maka kita dapat melihat

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki, matriks dapat

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi. Matriks SWOT sebagai

alat untuk mencocokkan posisi bisnis dengan berbagai faktor dan penejlasan

setiap strategi di matrik SWOT. Berikut matriks SWOT Rumah Makan Aroma

Takodo :

Matriks SWOT Rumah Makan Aroma Takodo

Analisis Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)


IFAS Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekuatan : mempengaruhi :
1.Tempat yang strategis 1. Tempat parkir yang
yang berada di Pasar sempit
Sentral Makale 2. Tidak ada diskon harga
2. Ketersediaan dan 3. Sistem keuangan yang
mudahnya mendapatkan masih manual
bahan baku 4. Pihak manajemen Rumah
3.Makanan dan tempat yang Makan Aroma Takodo
bersih hingga saat ini tidak
4.Pelayanan yang baik melakukan promosi secara
Analisis Eksternal 5.Mematuhi protokol aktif.
EFAS Kesehatan.
Peluang (O) S-O Strategi W-O Strategi
Faktor-faktor yang menggunakan kekuatan menggunakan kelemahan
mempengaruhi: untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
1. Meningkatnya jumlah peluang: peluang :
penduduk 1. Memperluas sasaran 1. Memliki alat untuk
2. Rumah makan yang pasar seperti memanfaatkan sistem keuangan
sudah dikenal masyarakat media sosial sebagai sarana 2. Melakukan kegitan
3. Mempertahankan cita promosi/pemasaran. promosi yang maksimal

Universitas Kristen Indonesia Toraja 48


rasa 2. Mempertahankan aset ke masyarakat.
usaha. 3. Memperluas lahan
3. Meningkatkan kegiatan parkir untuk pelanggan
promosi dengan 4. Memberikan potongan
memanfaatkan teknologi harga kepada konsumen
internet secara maksimal. yang membeli banyak
4. Mempertahankan dan produk.
meningkatkan kebersihan
5. Pelayanan dan bahan
terbaik dengan
pembaharuan varian
Ancaman (T) S-T Strategi W-T Strategi untuk
Faktor-faktor yang menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
mempengaruhi : untuk menghindari untuk menghindari
1.Harga bahan baku yang ancaman : ancaman :
tidak menentu 1. Meningkatkan pelayanan 1. Tetap mempertahankan
2. Persaingan dengan yang baik dan ramah cita rasa yang khas dan
produk yang sama terhadap pelanggan. menjadikan kompetitor
3. Tingkat persaingan yang 2. Mengantisipasi pesaing sebagai motivasi usaha.
ketat baru dengan konsisten 2. Konsisten untuk selalu
4. Adanya kenaikan bbm menetapkan tarif yang memperbaharui menu
terjangkau diimbangi varian agar konsumen loyal
dengan kinerja pelayanan
yang berkualitas.
3. Memberikan fasilitas dan
harga terjangkau untuk
konsumen.
Sumber : data diolah penulis (2023)
Berdasarkan matriks SWOT tersebut dapat disusun empat strategi utama

yaitu strategi SO (Strenght-opportunities), strategi ST (Strenght-threats), strategi

WO (weakness-oppotunities), WT (Weakness-threats).

1. Strategi SO dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat agresif yang

dimana jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan

kekuatan dan peluang tersebut maka terdapat alternatif strategi bagi Rumah

Makan Aroma Takodo yaitu memperluas sasaran pasar seperti memanfaatkan

media sosial sebagai sarana promosi/pemasaran, mempertahankan aset usaha,

meningkatkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan teknologi internet

Universitas Kristen Indonesia Toraja 49


secara maksimal, mempertahankan dan meningkatkan kebersihan, pelayanan

dan bahan terbaik dengan pembaharuan varian.

2. Strategi ST adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman atau biasa disebut dengan strategi

diversivikasi . Berdasarkan kekuatan dan ancaman tersebut maka alternatif

strategi bagi Rumah Makan Aroma Takodo yaitu meningkatkan pelayanan yang

baik dan ramah terhadap pelanggan, mengantisipasi pesaing baru dengan

konsisten menetapkan tarif yang terjangkau diimbangi dengan kinerja

pelayanan yang berkualitas, memberikan fasilitas dan harga terjangkau untuk

konsumen,

3. Strategi WO ini berdasarkan pada kegiatan turn around diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalkan kelemahan yang ada.

Berdasarkan kelemahan dan peluang tersebut maka alternatif strategi bagi

Rumah Makan Aroma Takodo, Memliki alat untuk sistem keuangan,

melakukan kegitan promosi yang maksimal ke masyarakat, memperluas lahan

parkir untuk pelangganMemberikan potongan harga kepada konsumen yang

membeli banyak produk.

4. Strategi WT ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat devensiv dan berusaha

meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Berdasarkan kelemahan

dan acaman tersebut maka terdapat beberapa alternatif strategi untuk Rumah

Makan Aroma Takodo yaitu dengan tetap mempertahankan cita rasa yang khas

dan menjadikan kompetitor sebagai motivasi usaha serta konsisten untuk selalu

memperbaharui menu varian agar konsumen loyal.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 50


Peluang (1,84)

Kuadran VI Kuadran I

Kelemahan ( 1,35) Kekuatan (2,22)

Kuadran III Kuadran II

Ancaman (1,70)
Gambar 4.1
Matriks SWOT Rumah Makan Aroma Takodo
Sumber : Tabel Analisis SWOT Rumah Makan Aroma Takodo (2023)

Dari gambar diatas, Berdasarkan gambar 1. Tersebut menunjukkan bahwa

posisi Rumah Makan Aroma Takodo berada pada kuadran kedua (II) hal ini

memperlihatkan bahwa usaha Rumah Makan Aroma berada pada situasi yang

masih menguntungkan karna meskipun memiliki berbagai ancaman tetapi masih

memiliki kekuatan yang dapat mendukung perkembangan perusahaan. Usaha

Rumah Makan Aroma Takodo harus memanfaatkan kekuatan internal yang

dimiliki untuk mengindari ancaman yang ada agar dapat mendukung

perkembangan usaha dimasa yang akan datang. Dengan demikian strategi yang

sebaiknya dijalankan pada kondisi ini dengan melalui strategi diversifikasi.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 51


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data mengenai strategi

mempertahankan Eksistensi dan Pendapatan Pasca Covid-19 Rumah Makan

Aroma Takodo Kecamatan Makale Kabupaten Tana Toraja yaitu, berdasarkan

hasil analisis IFAS dan EFAS bahwa keadaan internal dan eksternal usaha Rumah

Makan Aroma Takodo adalah berada pada kuadran I.

1. Berdasarkan dari analisis lingkungan internal pada Rumah Makan Aroma

Takodo, maka bisnis rumah makan memiliki kekuatan dan kelemahan. Adapun

faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi Rumah Makan

Aroma Takodo adalah Tempat yang strategis yang berada di Pasar Sentral

Makale, Ketersediaan dan mudahnya mendapatkan bahan baku, Makanan dan

tempat yang bersih, Pelayanan yang baik dan Mematuhi protokol Kesehatan.

Sedangkan faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan bagi Rumah

Makan Aroma Takodo adalah Tempat parkir yang sempit, Tidak ada diskon

harga, Sistem keuangan yang masih manual dan Pihak manajemen Rumah

Makan Aroma Takodo hingga saat ini tidak melakukan promosi secara aktif.

Sedangkan Berdasarkan dari analisis lingkungan eksternal pada Rumah Makan

Aroma Takodo maka bisnis rumah makan memiliki peluang dan ancaman.

Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang adalah

Meningkatnya jumlah produk, Rumah makan yang sudah dikenal masyarakat

dan Mempertahankan cita rasa. Sedangkan faktor-faktor strategi eksternal yang

Universitas Kristen Indonesia Toraja 52


menjadi ancaman adalah Harga bahan baku yang tidak menentu, Persaingan

dengan produk yang sama, Tingkat persaing yang ketat dan Adanya kenaikan

bbm.

2. Berdasarkan tabel IFAS DAN EFAS jika dituangkan dalam diagram analisis

SWOT maka posisi Usaha Terdapat dikuadran kedua (II) , dimana kekuatan

Internal yang dimiliki oleh Rumah Makan Aroma Takodo yaitu pelayanan

yang baik dan ramah terhadap pelanggan dan menerapkan harga yang bersaing

pada produk yang ditawarkan serta Saluran distribusi yang sudah jelas dan

melakukan kegiatan promosi melalui media sosial dapat digunakan untuk

menghadapi ancaman yang ada dalam usaha percetakan Rumah Makan Aroma

Takodo yang dapat diterapkan yaitu Strategi ST adalah strategi yang

menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman

atau biasa disebut dengan strategi diversivikasi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan

beberapa saran untuk pemilik usaha Rumah Makan Aroma Takodo, adapun saran-

sarannya sebagi berikut :

1. Bagi pihak usaha Rumah Makan Aroma Takodo dalam inovasinya diharapkan

menggunakan strategi SO (Strengths- Opportunities) dengan memberikan

potongan harga, meningkatkan promosi dengan memanfaatkan teknologi

internet, pelayanan dan bahan yang terbaik dengan memperbaharui varian

menu.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 53


2. Bagi pihak usaha Rumah Makan Aroma Takodo disarankan untuk memperkuat

kembali bisnis yang telah dijalankan dengan cara meningkatkan cita rasanya

serta mengembangkan produk dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan,

keinginan dan gaya hidup konsumen serta standar kesehatan dimasa pandemi

Covid-19.

3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa mengembangkan penelitian ini dan

mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap usaha Rumah Makan Aroma

Takodo.

Universitas Kristen Indonesia Toraja 54


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz. 2013. Etika Bisnis Perspektif Islam. Bandung: Alfabeta.

Abdullah, R. (2015). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum


2013. Bumi Akas.
Abdullah. 2015. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Abidin, Zainal. 2007. Analisis Eksistensi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Andi, Amri. (2020). Dampak covid-19 terhadap UMKM di Indonesia. BRAND


Jurnal Ilmiah Manajemen Pemasaran Volume.2 No.1, 123-131.
Conny R. Semiawan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:Grasindo.
Dwi Martani, dkk. 2016. Akuntansi Keuangan Menegah Berbasis PSAK Buku 1.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Gerhana, Wida., Rezti., Wasis. 2019. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia
dan Profesionalisme terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen
Organisasi sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada Karyawan
Dinas Pendidikan Hulu Sungai Selatan). Jurnal Riset Inspirasi Manajemen
dan Kewirausahaan Volume 3 No. 1.
Harnanto. 2019. Dasar-Dasar Akuntansi (2nd ed.). Yogyakarta: Andi.
Hasna Wijayati. 2019. Panduan Analisis SWOT untuk Kesuksesan Binis.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia.
L.M. Samryan. 2015. Pengantar Akuntansi, Buku I Edisi IFRS. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Lorens Bagus. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Megawati. 2022. Strategi Mempertahankan Eksistensi dan Pendapatan Rumah
Makan Pondok Bambu Morotuman Pasca Pandemi COVID-19…. Skripsi:
Muhammad dan Alimin. 2004. Etika Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi
Islam. Yogyakarta: BPFE.

Mujito. 2023. Manajemen Strategik dengan Pendekatan Analisis SWOT.


Banyumas: IKAPI.
Nur Siti Aliyah. 2008. Strategi Pelayanan Prima Kantor Departemen Agama
Jakarta Barat Terhadap Calon Jamaah Haji. Jakarta: Skripsi.
Panji Anoraga. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Petersalim. 2005. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern


English Pers.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 1997. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, Edisi II, Cet.9.
Rangkuti, Freddy. 2013. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sedarmayanti. 2014. Manajemen Strategi. Bandung: Refika Aditama.

Sjafirah, Nuryah & Prasanti, Ditha. 2016. Penggunaan Media Komunikasi Dalam
Eksistensi Budaya Lokal Bagi Komunitas Tanah Aksara. Jurnal Ilmu
Politik dan Komunikasi, 6(2): 39-50.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
Sutarno. 2012. Serba-Serbi Manajemen Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widharta, Willy Pratama dan Sugiono Sugiharto. 2013. Penyusunan Strategi dan
Sistem Penjualan dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Toko Damai.
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2 No. 1 Hal 1-15. Surabaya.
Zulkipli dan Muharir. 2021. Dampak COVID-19 Terhadap Perekonomian
Indonesia. JIMESHA: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Syariah,Vol. 1
No. 1. Diakses Jumat, 5 Mei 2023.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai