Oleh :
MAGHFIROTUL ULYA
NIM. 12402183072
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
MENYETUJUI
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
SISWAHYUDIANTO, M.M.
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
iii
kepada penyusun selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) di lokasi ini.
7. Orang tua, keluarga, dan saudara yang tidak lelah memberikan doa dan
dukungan baik secara moril maupun materil dalam setiap kegiatan.
8. Teman-teman seperjuangan PPL Gelombang I FEBI IAIN
Tulungagung yang telah memberikan semangat motivasi dan
kerjasamanya meskipun di lokasi yang berbeda.
9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu yang
membantu dan mendukung terlaksananya PPL ini baik dari awal
sampai akhir, hingga penyelesaian penyusunan laporan PPL ini.
Semoga dengan disusunnya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya, serta dapat dijadikan acuan oleh
peserta PPL di tahun-tahun berikutnya dalam penyusunan laporan PPL. Penyusun
menyadari bahwa Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar karya tulis selanjutnya menjadi lebik baik.
Penyusun
MAGHFIROTUL ULYA
NIM. 12402183072
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Indonesia adalah salah satu negara yang terkenal akan kekayaan dan
keanekaragaman sumber dayanya. Dengan jumlah penduduk yang tidak
sedikit, tentu membuat masyarakat dituntut berkembang ditengah sulitnya
mencukupi segala kebutuhan hidup seiring dengan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Karenanya, banyak masyarakat yang memilih untuk mendirikan
perusahaan maupun industri-industri rumahan agar tetap mendapatkan
penghasilan serta membuka lapangan pekerjaan baru.
Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi
yang begitu pesat, yang juga sangat berpengaruh pada setiap proses kegiatan di
perusahaan/ industri dari tahap produksi sampai tahap pemasaran dimana
produsen dapat bekerja secara efisien dan efektif atau tidak. Hal ini berdampak
pada jumlah (banyak/ sedikitnya) produk yang ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen. Namun kreatifitas, ide/ pemikiran dan inovasi serta
keterampilan seseorang juga sangat penting diperlukan. Salah satu contohnya
yaitu memanfaatkan usus ayam yang seringkali dianggap sebagai limbah dan
terbuang sia-sia namun dijadikan sebuah produk yang diminati konsumen dan
bernilai ekonomis yaitu berupa produk dengan nama keripik usus ayam.
Persaingan global yang lambat laun semakin ketat, produsen harus mampu
menetukkan sikap dan strategi agar usahanya dapat bertahan dan terus berjalan
terlebih lagi di masa Pandemi Covid-19 saat ini yang mengharuskan adanya
pembatasan segala aktivitas. Secara umum istilah “Produk” sendiri adalah hasil
jadi dari sebuah proses yang dilakukan produsen yang kemudian akan
didistribusikan kepada konsumen atau sesuai kebutuhan. Jika interaksi atau
komunikasi diantara konsumen dengan produsen terjalin dengan baik maka
perusahan (produsen) menjadi lebih mudah dalam mengetahui kebutuhan dan
keinginan konsumen. Sehingga dalam pemenuhan permintaan juga akan
maksimal.
1
Suatu perusahaan baik usaha dagang, industri rumah tangga, UKM, UMKM
dan lain sebagainya, apabila ingin mengembangkan dan mempertahankan
suatu produk maka sangat perlu sekali yang namanya perubahan produk ke
arah yang lebih baik. Hal ini dapat diperoleh melalui kreatifitas, ide-ide,
strategi produksi serta inovasi perusahaan itu sendiri maupun dari kritik dan
saran pihak lain terutama konsumen. Terutama dikala pandemi seperti ini,
keputusan strategi dalam suatu usaha sangat krusial dimana strategi tersebut
dapat menentukkan apakah produksi tetap mencapai target atau tidak di tengah
segala keterbatasan. Apabila usaha dagang “Kurnia Jaya” yang masuk dalam
kriteria UKM ini mampu menerapkan strategi yang tepat terkait harga, produk,
hingga pemasaran tidak hanya produk unggulannya saja yaitu keripik usus
ayam, namun juga produk-produk lain dari usaha ini maka besar peluang bagi
usaha makanan ini mampu bertahan dan bersaing secara efektif dimasa
Pandemi Covid-19 sekarang ini.
Berdasarkan uraian diatas, penyusun tertarik untuk melakukan penelitian
dan mempelajari strategi ketahanan usaha serta menyusun laporan praktik
pengalaman lapangan dengan judul “Strategi Ketahanan Usaha Dagang Food
and Snack UD. Kurnia Jaya pada Masa Pandemi Covid-19 di Desa Dawung
Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri”.
2
Kurnia Jaya. Dari laporan akhir penelitian ini diharapkan berguna bagi
akademika baik mahasiswa, dosen, instansi maupun pihak lain yang
membutuhkan data yang ada pada laporan ini sebagai sumber pertimbangan
maupun referensi pengetahuan. Selain itu, diantaranya:
1. Bagi IAIN Tulungagung
Membangun silaturahmi antara IAIN Tulungagung terutama bagi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan pihak pengusaha makanan dan
jajanan (aneka keripik dan telur asin) UD. Kurnia Jaya. Semoga menjadi
awal kerjasama yang baik serta bermanfaat antara IAIN Tulungagung
sebagai kampus pencetak generasi ekonomi yang berkualitas dengan UD.
Kurnia Jaya yang dapat dijadikan lembaga percontohan mahasiswa apabila
ingin merintis sebuah bisnis.
2. Bagi Penyusun
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan secara umum, namun
selain itu juga membantu mahasiswa agar bisa mengamati, mempelajari
serta mempraktikkan aktivitas di dunia kerja terutama di bidang bisnis,
sehingga mahasiswa dapat mengimplementasikan teori yang diterima di
bangku perkuliahan dengan aplikasinya yang dilakukan di lapangan dimana
nantinya bisa bermanfaat bagi mahasiswa sebelum terjun langsung di dunia
kerja yang sesungguhnya.
3. Bagi UD. Kurnia Jaya
Bagi pemilik usaha ataupun pihak dari UD. Kurnia Jaya, diharapkan
PPL ini dapat dijadikan suatu bentuk kontribusi dari mahasiswa baik secara
teoritis maupun praktis yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan
pertimbangan dari strategi usaha yang diterapkan. Serta sebagai bentuk
dukungan terhadap usaha makanan “Kurnia Jaya” agar tidak goyah dan
tetap menjalankan bisnisnya yakni berproduksi berbagai jenis keripik dan
terlur asin sehingga mampu bertahan dan mengembangkan bisnisnya di
masa pandemi sekalipun.
4. Bagi Mahasiswa dan Akademisi
Dapat digunakan sebagai bekal serta wawasan pengetahuan yang lebih
luas untuk lebih giat, rajin, dan fokus terhadap keadaan bermasyarakat
3
sehingga nantinya siap menghadapi berbagai situasi di dunia kerja serta
bisa menyesuaikan praktik kerja yang belum tentu sesuai dengan teori yang
selama ini dipelajari.
5. Bagi Pihak Lain
Diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan, pertimbangan
maupun sumber referensi untuk menambah wawasan pengetahuan
khususnya terkait strategi ketahanan usaha dagang yang diterapkan oleh
UD. Kurnia Jaya.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Bagian profil lembaga ini akan memaparkan hal-hal terkait letak
geografis serta situasi dan kondisi fisik, baik di lokasi praktik maupun di sekitar
lokasi praktik, termasuk pula struktur atau sistem organisasi dan nama-nama
pelaku usaha dari UD. Kurnia Jaya, sebagai berikut :
1. Lokasi Penelitian
Desa Dawung merupakan nama sebuah desa yang termasuk dalam
wilayah Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur,
dimana secara geografis desa ini terletak di kawasan Kediri bagian selatan.
Tepatnya berada di garis wilayah perbatasan antara Kediri-Blitar. Total luas
wilayahnya yaitu 186,35 Hektar, dimana yang sebagian besar lahannya
(kurang lebih 96,35 Hektar) dimanfaatkan sebagai lahan persawahan.
Sedangkan untuk pemukiman Desa Dawung sendiri yaitu sekitar 40 Hektar,
dan sisanya merupakan area perkantoran, pekarangan maupun digunakan
sebagai lokasi peternakan. Wilayah Desa Dawung dibatasi oleh empat desa
di setiap sisinya yang masih termasuk dalam satu kecamatan yang sama
yaitu Kecamatan Ringinrejo, dimana batas wilayah Desa Dawung sebelah
Utara adalah Desa Sambong, kemudian sebelah Selatan dibatasi oleh Desa
Deyeng, lalu sebelah Timur dibatasi oleh Desa Batuaji, sedangkan sisi
sebelah Barat dibatasi oleh Desa Purwodadi.
Penduduk Desa Dawung berjumlah kurang lebih 4500 penduduk
dengan 1500 kepala keluarga. Pendidikan formal penduduknya masih
didominasi oleh tamatan SD sederajat, lalu disusul oleh tamatan SMP dan
SMA sederajat, kemudian D3 dan yang terakhir tamatan S1.1 Mayoritas
penduduk Desa Dawung bekerja sebagai buruh tani, sedangkan masih
1
L. Mujayanah, “BAB IV Hasil Penelitian”,
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/5728/7/Bab%25204.pdf&ved=2ahUKEwidg6jArYXvAhVh7XMBHQJJBXAQ
FjANegQIGxAC&usg=AOvVaw1JXYvBIBODKNWEV_CC3gWK , 2017, diakses pkl. 10.20
5
sedikit jumlah penduduknya yang bekerja sebagai karyawan. Selain itu,
usaha peternakan yang ditekuni oleh penduduk desa ini adalah ternak
unggas dan sapi. Dibidang lain juga terdapat usaha rumahan sebagai
produsen aneka keripik, telur asin dan agen telur (baik itu telur puyuh, telur
ayam, maupun telur bebek).
2. Sejarah
Awalnya, usaha dengan sebutan “Kurnia Jaya” ini didirikan memang
karena alasan ekonomi. Bu Aziz yang sebelumnya juga sempat menjadi
TKW berinisiatif untuk merintis usaha yang bergerak dibidang pangan ini,
dan tentunya disertai dengan dukungan Pak Edi sebagai suami bersama ke
2 anak beliau. Nama label “Kurnia Jaya” sendiri sebagian diambil dari nama
sang anak ke dua yaitu Kurnia, sehingga singkat cerita dipakailah nama
label “Kurnia Jaya”. Menurut penuturan Bu Aziz, usaha ini dirintis sejak
tahun 2012 terhitung semenjak memperoleh izin P-IRT untuk produknya.
Usaha yang sudah masuk kriteria UKM ini mulanya dirintis dengan modal
seadanya, kurang lebih 1 juta ketika itu. Karena dulu masih berupa usaha
kecil-kecilan, maka Bu Aziz berfokus pada uang yang dimilikinya harus
2
Karunia Jaya, “Mambek, Dawung, Kec. Ringinrejo, Kediri, Jawa Timur 64176”
https://maps.google.com/?cid=12621809974701532627, 2020, diakses pkl. 09.09
6
dipakai, diolah dan diputar supaya uang tersebut tidak berhenti dan habis
begitu saja. Bu Aziz akhirnya memilih usus ayam untuk diolah dan
dijadikan produk keripik usus ayam dengan berbagai takaran dan harga
yang bervariatif dan tentunya terjangkau untuk semua kalangan. Pernah
juga beliau memproduksi kerupuk ikan, hanya saja karena seringkali
terkendala cuaca dimana ketika musim penghujan maka proses
penjemurannya kurang maksimal yang membuat produksi kerupuk ikannya
menjadi terhambat.
Selain itu, Pak Edi juga mengembangkan usaha telur asin dengan label
yang sama yaitu “Kurnia Jaya” dari hasil mengelola ternak bebek. Usaha
dagang makanan dan jajanan (food and snack) “Kurnia Jaya” memang
merupakan usaha yang kini menghasilkan banyak macam hasil produksi.
Baik itu produk olahan sendiri maupun produk repacking dari produk
teman.
Hingga sekarang, olahan yang sering diproduksi diantaranya :
a) Telur Asin “Kurnia Jaya”
b) Keripik Usus Ayam
c) Keripik Tempe
d) Keripik Jamur
e) Keripik Pisang
f) Keripik Bekicot
g) Sale Pisang
h) Basreng
3. Struktur Organisasi
Menurut Bu Aziz, dalam usaha ini tidak ada struktur khusus dalam
kegiatan usaha meskipun memang benar bahwa beliaulah yang
mengorganisir setiap tugas bagi penduduk sekitar yang bekerja dengannya.
Bu Aziz menganggap antara beliau dengan semua karyawannya itu setara,
dengan istilah bahwa “Sama-sama mencari penghasilan”. Walaupun
demikian, agar usaha ini berjalan dengan baik, tentu ada pembagian tugas
masing-masing. Saat ini terdapat 2 orang yang membantu kegiatan usaha
7
sehari-hari di UD. Kurnia Jaya ini. Mereka adalah Bu Maryati dan Bu
Sholikah yang juga merupakan penduduk sekitar rumah Bu Aziz. Sementara
untuk hari-hari pada bulan Puasa bisa mencapai 5 hingga 6 orang yang
bekerja disini, itupun sebelum adanya Pandemi Covid-19. Tugasnya hampir
sama dengan Bu Aziz, yaitu membantu mengolah berbagai macam keripik,
serta memproses pengasinan telur juga. Atau dapat dikatakan mengolah
produk yang masih mentah hingga produk jadi yang siap didistribusikan.
Namun yang membedakan, Bu Aziz lah yang bertugas untuk
mencari bahan baku, serta memasarkan hasil produksi bersama Pak Edi.
Selain mengelola usaha bebek dari yang memberi pakan hingga
pembersihan kandang, Pak Edi juga yang memasarkan berbagai hasil
produksi UD. Kurnia Jaya ke toko-toko, warung-warung, berbagai swalayan
baik dalam maupun luar kota, serta tempat-tempat lokasi wisata.
Biasanya, kegiatan produksi dimulai sebelum jam 7 pagi saat para
pekerja atau yang bisa dikatakan karyawan disini tiba di lokasi. Dan selesai
pada jam 4 sore. Bu Aziz memberikan waktu yang fleksibel dan tidak
menuntut berlebihan dalam tugas-tugas yang diembankan serta
mempersilahkan karyawan untuk beristirahat sejenak, makan, dan
beribadah di tempat ini maupun dirumah masing-masing sekalipun.
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang I mulai
dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2021 sampai 26 Februari 2021 bertempat
di usaha makanan dan jajanan (Food and Snack) UD. Kurnia Jaya memuat
berbagai kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan observasi secara langsung di rumah produksi aneka
keripik, serta di peternakan bebek petelur UD. Kurnia Jaya yang
jaraknya kurang lebih 100M dari kediaman Bu Aziz sebagai rumah
produksi.
2. Melakukan wawancara secara langsung maupun melalui via telepon.
3. Mempelajari jenis-jenis produk yang dihasilkan oleh usaha ini.
4. Mengamati tugas-tugas baik tugas dari pemilik usaha maupun tugas
setiap karyawan yang bekerja disini.
8
5. Mengamati bagaimana proses kerja, baik ketika produksi aneka
keripik maupun pembuatan proses telur asin dari tahap awal hingga
tahap akhir.
6. Mengamati kondisi lokasi yang dijadikan tempat produksi, baik
rumah Bu Aziz maupun kandang bebek petelur. Tentu dengan tanpa
melupakan aturan dan kode etik yang berlaku.
7. Melakukan praktik kegiatan usaha, khususnya untuk aneka keripik
yakni dari proses pemotongan bahan, penggorengan, pengemasan,
pembuatan kemasan, pemberian stiker logo kemasan, hingga tahap
menutup kemasan dengan alat sealler.
8. Melakukan dokumentasi berupa foto dan video.
9. Menganalisis hasil wawancara maupun hasil temuan ketika praktik
langsung, kemudian mengkomunikasikannya dengan narasumber.
Narasumber tidak hanya Bu Aziz dan Pak Edi sebagai pemilik
usaha, namun juga para karyawan beliau.
C. Permasalahan di Lapangan
Selama melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
didominasi oleh kegiatan observasi secara langsung, penyusun menemukan
permasalahan yang dihadapi usaha makanan dan jajanan (Food and Snack)
UD. Kurnia Jaya adalah terbatasnya akses produk yang didistribusikan ke
berbagai daerah, maupun pasokan bahan baku yang terhambat. Hal ini
merupakan imbas dari adanya PSBB akibat Pandemi Covid-19. Meskipun
PSBB dilakukan di kota-kota besar, namun tetap saja sangat berpengaruh pada
pengiriman hasil produksi ke manapun.
Dampak dari pandemi memang sangat dirasakan bukan hanya pemilik UD.
Kurnia Jaya, namun usaha-usaha yang bergerak dibidang pangan lain juga
“menangis”. Banyak toko-toko yang tidak berjualan seperti biasanya hingga
tidak berani memasok produk. Tidak sedikit lokasi wisata yang juga tutup dan
menghentikan operasionalnya, padahal darisanalah seharusnya hasil produksi
didistribusikan.
9
Selain itu, kendala yang dihadapi pada musim penghujan adalah produksi
telur asin yang turun drastis. Hal ini dikarenakan jumlah telur yang dihasilkan
bebek dikandang juga berkurang dan tidak maksimal ketika cuaca dingin.
Pemilik usaha juga menerima berbagai saran, terutama terkait permintaan
tingkat keasinan produk telur asinnya yang memang berbeda-beda pada
beberapa kawasan pendistribusiannya.
Permasalahan terkait modal usaha juga dikeluhkan pemilik usaha UD.
Kurnia Jaya terutama di masa pandemi seperti ini. Bu Aziz sendiri mengakui
bahwa modal usaha sangat dibutuhkan agar usahanya terus “berputar”.
10
terkait bantuan modal bagi UKM pada masa pandemi, sangat disayangkan
usaha ini tidak memenuhi persyaratan yang ada sehingga tidak memperoleh
bantuan dana tersebut. Strategi lain yaitu dengan mensiasati telur yang tidak
masuk asinan akan dijual untuk menutupi biaya pakan bebek meskipun
terkadang juga minus.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Strategi Ketahanan Usaha
Strategi ketahanan usaha dapat dipahami sebagai cara yang dilakukan oleh
pelaku usaha untuk dapat mempertahankan usahanya agar tidak mudah gulung
tikar atau bangkrut, serta dapat bertahan dari terpaan krisis perekonomian yang
dalam hal ini disebabkan oleh dampak Pandemi Covid-19. Berdasarkan
informasi yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi
terhadap pelaku usaha UD. Kurnia Jaya, strategi ketahanan usaha yang
dilakukan adalah terkait beberapa poin berikut ini :
a) Operasional, sebagai panduan saat melakukan suatu kegiatan.
b) SDM (Sumber Daya Manusia), ialah orang yang bekerja pada usaha ini
yang biasa disebut sebagai karyawan.
c) Pemasaran, yakni kegiatan yang dilakukan pelaku usaha atau
perusahaan untuk mempromosikan suatu produk yang mereka miliki,
baik melalui pengiklanan, penjualan, maupun pengiriman produk
kepada konsumen atau perusahaan lainnya.
d) Keuangan, sebagai penunjang penting terhadap suatu usaha atau bisnis.
Sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk mengambil pinjaman dari
bank atau mengatur jalur kredit. Memperoleh dan mengelola utang
dengan baik dan tepat dapat membantu perusahaaan bertahan bahkan
berkembang sekalipun tidak mudah dilakukan.
2. Usaha Dagang (UD)
Usaha dagang merupakan sebuah usaha dimana kegiatan utamanya adalah
melakukan pembelian barang yang dapat berupa bahan baku dimana si
12
pengusaha akan mengambil keuntungan dari hasil menjual kembali barang
tersebut. 3
4. Produk
Produk adalah hasil proses produksi yang dilakukan oleh produsen atau
perusahaan yang nantinya akan dijual kepada konsumen yang membutuhkan.5
3
Admin LinovHR, “Usaha Perdagangan: Pengertian, Jenis dan Contoh dalam
Industri”, https://www.google.com/amp/s/www.linovhr.com/usaha-perdagangan/ , 2020, diakses
pkl. 09.59
4
Wikipedia, “Usaha Kecil dan Menengah”,
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah , 2020 , diakses pkl. 10.10
5
Samhis Setiawan, “Pengertian Produk- Konsep, Tingkat, Campuran, Klarifikasi, Ciri,
Contoh, Para Ahli, https://id.m.wikipedia.org/wiki/Produk , 2020, diakses pkl. 10.15
13
sudah masuk kategori UKM atau usaha kecil menengah. UKM ini memiliki
produk unggulan yakni keripik usus ayam yang sudah terkenal diantara
paguyuban UKM se-Kabupaten Kediri. Suatu strategi usaha dapat dijadikan
kunci keberhasilan untuk mencapai keunggulan dan keuntungan dalam
berbisnis dan meminimalisir kegagalan usaha. Berdasarkan hasil wawancara,
observasi dan dokumentasi maka strategi ketahanan usaha dagang UD. Kurnia
Jaya ini dapat dianalisis sebagai berikut.
1. Operasional
Operasional dalam hal ini adalah terkait dengan manajemen operasional
UD. Kurnia Jaya dimana usaha ini memang tidak memiliki perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dalam pengelolaan maupun
struktur khusus dalam kegiatan usaha sehari-harinya meskipun memang benar
bahwa Bu Aziz selaku perintis usaha ini lah yang mengorganisir setiap tugas
bagi penduduk sekitar yang bekerja dengannya. Oleh karena itu strategi
pengelolaan yang baik menjadi salah satu faktor penting yang harus diterapkan
atau diaplikasikan dalam usaha ini.
Lain lagi strategi terkait manajemen produksinya. Apabila akan
memproduksi kripik usus ayam (produk unggulan UD. Kurnia Jaya), pasokan
bahan baku akan didatangkan dari tempat pemotongan ayam lokal (dekat tempat
tinggal produsen). Apabila terjadi kekurangan bahan baku, maka Bu Aziz
selaku pemilik usaha akan memasok usus dari luar daerah bahkan luar kota
seperti dari Jombang dan Mojokerto dengan pemesanan melalui via telepon
yang kemudian bahan baku akan diantar oleh si penjual.
Hari-hari biasa, dalam sekali produksi Bu Aziz bisa memasok kurang lebih
50Kg usus ayam. Pada masa pandemi, mau tidak mau produksi kripik usus tetap
dilakukan dengan istilah “Jemput Bola” karena produsen harus tetap
memasarkan dan memberikan pasokan produk ke distributor (warung, toko,
swalayan). Ini merupakan strategi produsen dalam mempertahankan usahanya.
Sesungguhnya sebelum pandemi merebak, puncak produksi terjadi pada bulan
Puasa atau Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru. Namun setelah pandemi,
hari-hari tersebut sudah tidak dapat diandalkan lagi sebagai acuan puncak
produksi.
14
Meskipun begitu, dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa Allah secara
tegas membenci orang-orang yang mudah menyerah dan putus asa sesulit
apapun situasinya. Allah Swt. berfirman, “Dan jangan kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah
orang-orang kafir.” (QS. Yusuf [12]: 87)
Sikap putus asa dalam menjalankan sesuatu, terlebih dalam rangka untuk
mencari nafkah keluarga bukanlah jalan keluar yang baik. Sesungguhnya
kesulitan apapun dapat diselesaikan secara baik, asalkan disertai usaha keras
dan ketekunan. 6
Strategi lain yang dilakukan Bu Aziz dalam mengembangkan usahanya
bahkan sebelum adanya pandemi adalah “Repacking” yakni mengemas kembali
produk makanan yang beliau peroleh dari kegiatan produksi milik temannya.
Tentu atas seizin dari produsen, begitu pula sebaliknya. Produk Bu Aziz
terkadang juga ada yang di repacking oleh temannya tersebut sehingga kegiatan
usaha masing-masing produsen tetap berjalan dan mampu bertahan sekalipun
setelah adanya Pandemi Covid-19.
Beralih ke produk telur asin, kendala yang dihadapi dalam berproduksi telur
asin kurang lebih seperti yang dijelaskan sebelumnya dimana kendala cuaca
sangat mempengaruhi hasil produksi. Kandang yang terlalu becek ketika musim
penghujan tiba, akan menurunkan tingkat produktivitas bebek petelur sehingga
telur yang dihasilkan pun juga berkurang. Dengan pengerukan kotoran bebek
secara rutin oleh Pak Edi, diharapkan dapat mengurangi dampak dari musim
penghujan terhadap produktivitas bebek-bebek beliau. Sedangkan untuk
menyikapi limbah kotoran/ kompos bebek yang menumpuk, Pak Edi
mempersilahkan bagi masyarakat sekitar dan siapapun untuk mengambil dan
memanfaatkannya.
2. SDM (Sumber Daya Manusia)
Saat ini terdapat 2 orang yang membantu kegiatan usaha sehari-hari di UD.
Kurnia Jaya. Mereka adalah Bu Maryati dan Bu Sholikah yang juga merupakan
penduduk sekitar rumah Bu Aziz. Sementara untuk hari-hari pada bulan Puasa
6
Ahmad Jarifin, “88 Strategi Bisnis Ala Rasulullah yang Tak Pernah Rugi “,
(Yogyakarta: Araska, 2019), Hal. 108
15
bisa mencapai 5 hingga 6 orang yang bekerja disini, itupun sebelum adanya
Pandemi Covid-19. Strategi pengurangan tenaga kerja ini dilakukan untuk
menyesuaikan antara jumlah permintaan produk dengan tenaga kerja yang
dibutuhkan, terlebih dalam situasi pandemi seperti ini yang berimbas pada
turunnya tingkat produksi.
3. Pemasaran
Terkait pemasaran, berbagai produk yang dihasilkan dari UD. Kurnia Jaya
ditawarkan dengan kualitas yang baik serta dijual dengan variasi takaran
kemasan dengan harga yang berbeda-beda pula. Aneka keripik dijual dengan
rentang harga yang mudah dijangkau berbagai kalangan, mulai dari Rp.1000,-
hingga Rp. 30.000,- an sesuai jenis keripik dan ukuran kemasan produknya.
Sedangkan untuk telur asinnya dijual dengan kisaran harga Rp. 2.500,- an per
butir. Berbagai macam produk dari UD. Kurnia Jaya ini gencar didistribusikan
ke berbagai tempat seiring diberlakukannya pelonggaran PSBB di beberapa
wilayah, dimulai dari Kediri, Blitar, Tulungagung, hingga ke Trenggalek
dimana sasaran lokasinya adalah warung-warung, pedagang kaki lima, toko-
toko, swalayan, tempat wisata, dan pusat oleh-oleh. Strategi dalam
memperkenalkan produk juga dilakukan. Sebelumnya, berbagai produk sempat
di promosikan melalui website lembaga namun karena tidak ada waktu
mengelola website, akhirnya promosi kerap dilakukan dari mulut ke mulut atau
istilahnya “getok tular”.
Membangun usaha yang sukses memang membutuhkan banyak waktu dan
motivasi untuk berkembang, sehingga baik bagi pengusaha untuk memiliki
jaringan teman dan rekan untuk memberikan energi yang positif. Hal ini dapat
membuat si pengusaha semakin giat dalam menjalankan usaha. Jaringan bisnis
yang baik juga akan meningkatkan kualitas kegiatan usaha. Dengan
membangun jaringan dan menambah pergaulan, akan jauh lebih banyak orang
yang tertarik dengan produk yang ditawarkan.7 Tentusaja dengan semakin
berkembangnya ilmu teknologi, diharapkan bagi para pengusaha untuk
mempromosikan produknya melalui berbagai media sosial terutama di masa
pandemi seperti ini.
7
Ibid., Hal. 85
16
4. Keuangan
Memang, pemilik usaha sendirilah yang berperan dalam pengelolaan
keuangan. Pencataan juga masih dilakukan secara sederhana yakni sekedar
mencatat keluar masuknya uang. Tidak ada pencatatan menggunakan metode
akuntansi seperti neraca, laba-rugi, cash-flow, dan sebagainya. Memastikan
kegiatan keuangan berjalan dengan baik dan lancar adalah tugas Bu Aziz
dengan selalu rutin mengecek dan mengontrol hasil pencatatan keuangannya.
Namun demi meningkatkan keberlangsungan usaha ini, diharapkan adanya
penerapan teknologi informasi untuk menyempurnakan sistem manajemen
UD. Kurnia Jaya ini.
Pemilik usaha juga memutuskan untuk mengambil pinjaman dari bank
konvensional dimana strategi ini merupakan cara singkat yang dilakukan untuk
menutupi kekurangan modal usaha dengan syarat ringan dan pencairan yang
tidak terlalu rumit. Sebenarnya, memperoleh dan mengelola utang dengan baik
dan tepat dapat membantu perusahaaan untuk bertahan bahkan berkembang
sekalipun tidak mudah dilakukan terlebih dalam situasi pandemi seperti ini.
Strategi terakhir terkait pendanaan, yakni dengan mensiasati telur-telur yang
tidak masuk asinan, serta bebek-bebek afkir yang dikelola sendiri ini akan
dijual untuk menutupi biaya pakan bebek meskipun terkadang juga minus.
Dengan adanya sistem perbankan syariah, diharapkan pada pemilik usaha
untuk beralih ke sistem perbankan syariah ini untuk memperoleh dana
tambahan untuk modal usahanya. Selain banyak jenis produk pinjaman (bagi
hasil), persyaratannya pun juga cukup mudah serta dapat terhindar dari unsur
riba.
17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi maka strategi
ketahanan usaha dagang UD. Kurnia Jaya ini dapat disimpulkan bahwa:
Operasional, terkait dengan manajemen operasional UD. Kurnia Jaya masih
dilakukan dengan cara sederhana. Karena itu strategi pengelolaan yang baik
menjadi salah satu faktor penting yang harus diterapkan atau diaplikasikan
dalam usaha ini. Strategi lain yang dilakukan Bu Aziz dalam mengembangkan
usahanya bahkan sebelum adanya pandemi adalah Repacking yakni mengemas
kembali produk makanan yang beliau peroleh dari kegiatan produksi milik
temannya sehingga kegiatan usaha masing-masing produsen tetap berjalan dan
mampu bertahan sekalipun setelah adanya Pandemi Covid-19.
Terkait pemasaran, berbagai produk yang dihasilkan dari UD. Kurnia Jaya
ditawarkan dengan kualitas yang baik serta dengan harga yang mudah dijangkau
berbagai kalangan sehingga lebih banyak menarik konsumen. Dengan
membangun jaringan dan menambah pergaulan, akan jauh lebih banyak orang
yang tertarik dengan produk yang ditawarkan. semakin berkembangnya ilmu
teknologi, diharapkan bagi para pengusaha untuk mempromosikan produknya
melalui berbagai media sosial terutama di masa pandemi seperti ini.
B. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian melalui Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) agar dapat memberikan masukan kepada pihak-
pihak terkait diantaranya :
18
1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL.
a. Diharapkan kedepannya melakukan kerja sama dengan baik kepada
pihak lembaga yang telsh digunakan sebagai lokasi PPL agar nantinya
program PPL di tempat usaha tersebut dapat terus dilakukan dan
berkelanjutan.
b. Sebagai pihak pengelola PPL, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
diharapkan untuk dapat memberikan perhatian lebih kepada peserta PPL
dari persiapan hingga pelaksanaan program PPL selesai.
c. Memberikan pemahaman serta pembekalan kepada mahasiswa berulang
kali karena sekali saja dirasa kurang cukup.
2) Instansi/ lembaga tempat PPL.
a. Bagi UD. Kurnia Jaya untuk lebih meningkatkan strategi ketahanan
produksi terutama terkait pemasaran yang efektif dan efisien sehingga
produk olahan dari tempat ini lebih dikenal oleh masyarakat luas dimana
hal ini juga dapat meningkatkan penjualan.
b. Memeberikan terobosan terkait produksi aneka keripik serta peternakan
bebek petelur sehingga memberikan manfaat terutama bagi masyarakat
sekitar.
c. Terus meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada konsumen.
3) Mahasiswa sebagai peserta PPL.
a. Diharapkan agar lebih giat dan tekun selama melaksanakan praktik di
lapangan dimana hal tersebut akan sangat berguna dimasa depan sebagai
pengalaman serta wawasan pengetahuan terkait usaha di dunia bisnis.
b. Sebelum terjun langsung melakukan praktik lapangan, hendaknya
mahasiswa lebih mempersiapkan diri terkait alat tulis, alat rekam, daftar
pertanyaan, maupun perlengkapan lainnya yang menunjang kegiatan
observasi.
c. Jangan malu dan lebih aktif bertanya lagi dengan tetap menyesuaikan
kebutuhan laporan agar proses praktik pengalaman lapangan dapat
berjalan dengan baik dan maksimal.
19
DAFTAR PUSTAKA
Admin LinovHR. 2020. Usaha Perdagangan: Pengertian, Jenis dan Contoh dalam
Industri.https://www.google.com/amp/s/www.linovhr.com/usaha-
perdagangan/
Jarifin, Ahmad. 2019. 88 Strategi Bisnis Ala Rasulullah yang Tak Pernah Rugi.
Yogyakarta: Araska.
Jaya, Karunia. 2020. Mambek, Dawung, Kec. Ringinrejo, Kediri, Jawa Timur
64176. https://maps.google.com/?cid=12621809974701532627
Mujayanah, L. 2017. BAB IV Hasil Penelitian.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repo.iain-
tulungagung.ac.id/5728/7/Bab%25204.pdf&ved=2ahUKEwidg6jArYXvAh
Vh7XMBHQJJBXAQFjANegQIGxAC&usg=AOvVaw1JXYvBIBODKN
WEV_CC3gWK
Setiawan, Samhis. 2020. Pengertian Produk- Konsep, Tingkat, Campuran,
Klarifikasi, Ciri, Contoh, Para Ahli. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Produk
Wikipedia. 2020. Usaha Kecil dan Menengah.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah
20
LAMPIRAN
21
5. Jumat, 22 Januari 2021 08.00- Mencatat dan memahami masing-
10.00 masing tugas baik pemilik maupun
para karyawan.
6. Sabtu, 23 Januari 2021 14.00- Merangkum hasil observasi.
16.00
7. Minggu, 24 Januari 2021 08.00- Merangkum hasil observasi.
10.00
8. Senin, 25 Januari 2021 08.00- Mengamati proses kerja serta
13.00 praktik langsung dengan
bimbingan Bu Aziz dan karyawan.
9. Selasa, 26 Januari 2021 08.00- Mencatat temuan terkait kendala
13.00 produksi dan
mengkonsultasikannya ke
narasumber (Bu Aziz dan Pak
Edi).
10. Rabu, 27 Januari 2021 08.00- Mengamati penyortiran telur
13.30 bebek diselingi wawancara dengan
Pak Edi di kandang. Dilanjutkan
proses pengasinan di rumah
produksi.
11. Kamis, 28 Januari 2021 08.00- Praktik membuat wadah untuk
12.00 kemasan keripik 250gr.,
pemberian stiker.
12. Jumat, 29 Januari 2021 08.00- Mengamati cara kerja berbagai
10.00 alat-alat pendukung produksi.
13. Sabtu, 30 Januari 2021 15.30- Merangkum hasil observasi.
16.30
14. Minggu, 31 Januari 2021 08.00- Merangkum hasil observasi.
11.00
15. Senin, 01 Februari 2021 08.00- Repacking kripik pisang, praktik
12.30 membuat wadah untuk kemasan
keripik 250gr.
22
16. Selasa, 02 Februari 2021 08.00- Dokumentasi produk-produk hasil
10.00 produksi pada hari-hari
sebelumnya yang sudah
dipasarkan.
17. Rabu, 03 Februari 2021 08.00- Praktik membuat wadah untuk
13.00 kemasan keripik 250gr.
18. Kamis, 04 Februari 2021 08.00- Melihat hasil pengasinan telur dan
11.00 membuat wadah untuk kemasan
keripik 250gr.
19. Jumat, 05 Februari 2021 08.00- Packing produk, melihat
10.00 pemasaran produk di blog
lembaga, serta mencari informasi
terkait perkembangan usaha UD.
Kurnia Jaya di website Pemerintah
Kabupaten Kediri.
20. Sabtu, 06 Februari 2021 14.30- Merangkum hasil observasi.
16.00
21. Minggu, 07 Februari 08.00- Merangkum hasil observasi.
2021 11.00
22. Senin, 08 Februari 2021 08.00- Pemotongan bahan baku basreng.
11.30
23. Selasa, 09 Februari 2021 08.00- Penggorengan usus ayam yang
14.00 sudah dibumbui sebelumnya, dan
dilanjutkan dengan proses spinner
untuk mengurangi kadar minyak
dari keripik ususnya.
24. Rabu, 10 Februari 2021 08.00- Mengemas keripik usus ayam,
13.30 memberi stiker pada kemasan, dan
mensealer kemasan agar tahan
lama.
25. Kamis, 11 Februari 2021 08.00- Membuat wadah kemasan keripik.
13.00
23
26. Jumat, 12 Februari 2021 08.00- Membuat wadah kemasan keripik.
12.30
27. Sabtu, 13 Februari 2021 15.00- Merangkum hasil observasi.
16.30
28. Minggu, 14 Februari 08.00- Merangkum hasil observasi.
2021 11.30
29. Senin, 15 Februari 2021 08.00- Konfirmasi kembali terkait
10.00 catatan-catatan observasi sejauh
ini ke narasumber (baik pemilik
dan karyawan).
30. Selasa, 16 Februari 2021 08.00- Mengamati pemberian tanggal
12.00 kadaluarsa di stiker, pengemasan
produk-produk repacking (keripik
pisang, sale pisang) dan membuat
wadah kemasan keripik.
31. Rabu, 17 Februari 2021 09.00- Mengemas keripik olahan sendiri
13.00 dengan berbagai takaran,
kemudian kemasan disealer.
32. Kamis, 18 Februari 2021 09.00- Membuat wadah kemasan keripik.
13.00
33. Jumat, 19 Februari 2021 08.00- Membuat wadah kemasan keripik.
10.00
34. Sabtu, 20 Februari 2021 14.00- Merangkum hasil observasi.
16.30
35. Minggu, 21 Februari 08.00- Merangkum hasil observasi.
2021 09.30
36. Senin, 22 Februari 2021 08.30- Membuat halaman judul, halaman
13.00 persetujuan, kata pengantar dan
lekas menyusun rangkuman-
rangkuman hasil observasi.
37. Selasa, 23 Februari 2021 08.00- Menggarap BAB I dan BAB II.
16.00
24
38. Rabu, 24 Februari 2021 14.00- Melanjutkan garapan laporan BAB
selesai II, III, IV.
39. Kamis, 25 Februari 2021 08.30- Menyusun daftar isi, daftar
selesai pustaka dan lampiran-lampiran,
serta memeriksa kembali hasil
resume pendalaman PPL.
40. Jumat, 26 Februari 2021 08.00- Mengoreksi kembali laporan PPL
selesai yang dilanjutkan membuat Essay
dan video.
NB : Setiap hari mengisi berita acara harian sebagai kegiatan wajib yang dilakukan
sejak dimulai hingga berakhirnya PPL.
Mahasiswa
MAGHFIROTUL ULYA
NIM. 12402183072
25
2. Form bukti konsultasi dengan DPL
BERITA ACARA KONSULTASI
26
3. Resume Pendalaman PPL
RESUME
PENDALAMAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
Oleh: Maghfirotul Ulya (12402183072)
27
keluar dari kampus ini atau belajar di masyarakat harus bisa memanfaatkan
keberanian dirinya untuk melakukan kunjungan dan ada keberanian untuk
menghadapi masyarakat. Selanjutnya, ilmu yang jitu artinya kita harus membuka
pangsa pasar, seperti jika pasarnya nelayan kita masuk nelayan dan seterusnya.
Kemudian, kita harus mempunyai skill diberbagai bidang misalnya dalam
penampilan, karena saat kita meminta persetujuan kita harus menggunakan
penampilan yang menarik seperti berpakaian rapi, celananya yang rapi, bersepatu
yang rapi. Terakhir yaitu mental, jadi harus harus mempunyai kesiapan mental kuat.
Berikut beberapa rangkuman dalam sesi tanya jawab oleh audiens, mahasiswa
dengan narasumber :
28
2. Situasi perekonomian yang seperti ini, strategi apakah yang digunakan
perusahaan asuransi dalam pengembangan produk asuransi?
Jawaban:
Perusahaan asuransi tidak mengembangkan produk karena Covid-19. Jadi
produk yang ada kita lanjutkan dari perusahaan sehingga kita sebagai pemasaran
tinggal yang mengamplikasikan pekerjaan. Jadi kalau kita bisa mengamplikasikan
tersebut kita bisa menangkis seluruh permasalahan yang kita hadapi yaitu
menghadapi pangsa pasar dengan memilih pangsa pasar yang benar, pangsa pasar
untuk saat ini adalah PNS karena PNS pasti ada.
3. Bagaimana cara membedakan asuransi resmi dengan asuransi bodong
karena banyak iming-iming dengan penghasilan banyak padahal itu asuransi
penipuan?
Jawaban :
Pilihlah perusahaan asuransi yang jelas, seperti perushaan asuransi yang
sudah memiliki kantor pribadi dimana terdapat bukti claim atau pembayaran claim
perusahaan asuransi yang sudah lama melayani masyarakat, jadi kita sudah tau
seluk beluk pelayanannya.
4. Upaya apa saja yang diterapkan pihak asuransi Bumi Putera dalam
mengatasi beberapa produk asuransi yang melemah karena Covid-19 seperti
pada sektor pariwisata dan produksi serta bagaimana strategi untuk
meningkatkan minat nasabah asuransi supaya mengikuti asuransi Bumi
Putera dimasa pandemi?
Jawaban:
Upaya yang diterapkan pihak asuransi Bumi Putera dalam mengatasi
melemahnya produk asuransi karena Covid-19 yaitu dengan merubah segmen,
sehingga kita memilih untuk mengunjungi orang-orang yang mempunyai uang
seperti PNS serta memberikan pelayanan yang terbaik.
29
Terdapat asuransi yang klaimnya ditolak seperti yang pertama, asuransi
yang habis kontrak, klaim habis kontrak itu bisa tertolak jika hanya mengikuti
asuransi satu bulan dan tidak dilanjutkan selama 10 tahun maka klaim asuransinya
menjadi batal demi hukum karena missal asuransi membayar Rp 500.000 itu hanya
bisa memproteksi selama nilai tunai masih ada sehingga jika orang nya sudah
meninggal tetap dibayar 100 juta, kedua, tidak dibayarnya asuransi karena
pengajuannya yang kurang seperti harus mempunyai buku rekening tetapi nasabah
tidak mempunyai buku rekening dan tidak mau membuka rekening sehingga
menyebabkan klaim nasabah tidak terbayar atau klaim meninggal tetapi tidak
menunjukkan surat meninggal.
Ketika berbisnis kita harus profesional, dan profesional akan terbentuk oleh
rutinitas. Orang profesional itu syaratnya ada 3 yaitu:
1. Ilmu dan Pengetahuan
Harus mempunyai ilmu dan pengetahuan, ilmu dan pengetahuan tentang
bisnis hari ini yang dipilih, bisnis itu bukan sesuatu yang rumit bisnis itu bisa Anda
mulai dari lingkungan sekitar. Dalam bisnis kita harus tau bisnis apa yang harus
digapai mempunyai ilmunya dan mempunyai pengetahuan yang cukup.
30
Kita harus tau trend pengembangan saat ini dan menjadi lebih kreatif.
Improvement itu sangat penting, harus diimprov sebaik mungkin terkait trend
kedepan yang harus dipahami dan dikaji.
3. Good Morality
Dikatakan orang yang profesional kita harus mempunyai attitude yang baik,
moral yang baik, penampilan yang baik, karena moralitas ini sangat penting karena
bisnis itu sebagian yang paling utama adalah kepercayaan, jadi kepercayaan itu
penting karena dengan kepercayaan kita bisa menjalankan bisnis dengan fleksibel
dan dinamis, jika kita tidak mempunyai kepercayaan kita tidak bisa menjalankan
bisnis oleh karena moral atau attitude ini penting.
Disamping ketiga yang sudah dipaparkan diatas, bisnis yang terbaik adalah
bisnis yang banyak peluang dan yang mudah dieksekusi. “Kita disiapkan bukan
untuk menjadi buruh atau karyawan tapi disiapkan untuk menjadi pengusaha yang
besar”. Bapak Gufron ini mempunyai perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur dengan komoditas kayu dan diekspor ke Belanda, Amerika, Jepang.
Hingga dapat meraup gaji hingga 10-25 kali lipat dari gaji UMR. Sebelumnya
Bapak Gufron ini tidak terlalu paham berbisnis, tetapi beliau terus belajar dan
dengan niat bahwa beliau tidak ingin jadi karyawan tetapi beliau ingin belajar
sebagai seorang pengusaha. Dan bulan Februari akan lauching beberapa komoditas
yang diekspor ke Malaysia dan Brunei Darussalam. “Sukses itu adalah pilihan kita
semua, cita- cita kita semua sebagaimana doa-doa yang kita sudah kita lantunkan
disetiap selesai sholat, dan bagaimana kita membangun mindset kita kedepannya
menjadi orang sukses itu sangat penting dan bagaimana kita membentuk menjadi
orang yang professional itu ada 3 yaitu harus mempunyai ilmu dan pengetahuan,
tau trend kedepan itu seperti apa, dan mempunyai good morality dan yang terakhir
jangan bingung soal usaha dan jangan bingung soal peluang, peluang yang terbaik
adalah peluang yang saat ini ada pada diri Anda dan Anda eksekusi jika tidak di
eksekusi tidak akan menjadi peluang yang baik sampai kapanpun”, jelasnya.
Berikut beberapa rangkuman dalam sesi tanya jawab oleh audiens,
mahasiswa dengan narasumber:
1. Saya mencoba berbisnis tetapi ketika saya tidak cocok dengan bisnis
tersebut, saya mencoba bisnis lain dan seterusnya dan akhirnya menemukan
31
bisnis yang cocok. Apakah tindakan gonta-ganti bisnis ini efektif atau
merugikan orang lain?
Jawaban:
Setiap unit bisnis apapun pasti ada masa hari raya dan masa puasa. Jika
Anda sudah memilih satu bisnis pelajari trendnya seperti apa jika menurun telusuri
faktornya apa suatu saat nanti pasti Anda akan panen. Ketika Anda memilih
menjadi seorang pengusaha Anda adalah generasi pertama yang kemudian Anda
kembangkan. Jangan tinggalkan yang sudah ada suatu saat nanti Anda pasti akan
panen atau hari raya. Saran saya setiap bisnis pasti ada masa hari rayanya/masa
panen pelajari kelemahannya dan telusuri prospeknya.
2. Bagaimana cara kita untuk memenangkan dalam persaingan bisnis yang kita
geluti dan apakah memenangkan persaingan bisnis yang kita geluti adalah
tolak ukur dari kesuksesan bisnis?
Jawaban:
Bedanya ideologi bisnis kapital dengan ideologi bisnis Islam, jika dikapital
harus menggilas bisnis orang lain, tetapi di Islam tidak seperti itu, di agama Islam
jika kita bisa mensukseskan bisnis orang lain maka itulah tolak ukur kesuksesan
bisnis kita, artinya seluruh pelaku bisnis anggap saja sebagai mitra jika tidak bisa
bermitra karena unitnya beda itu tidak apa apa jangan anggap sebagai saingan, kalau
satu unit atau satu bidang jadikanlah sebagai mitra, inilah bedanya ideologi kapitalis
dengan ideologi Islam, di Islam jika hanya sukses sendiri bukan luar biasa tetapi
jika sukses bersama itu luar biasa, yang berbeda unit jadikanlah sepadan ataupun
sebaliknya, karena bisnis itu adalah take and give yaitu member dan menerima, jadi
bukan tolak ukur kita berhasil adalah menyingkirkan bisnis orang lain lalu kita
menjadi orang besar itu adalah salah besar. Karena bisnis yang berjalan yaitu bisnis
yang berkolaborasi.
32
oleh Allah maka sesungguhnya engkau telah meremehkan Allah jadi jika kamu
takut tidak dicukupi rezekimu ataupun takut maka sesungguhnya kamu telah
menghina Allah. Kalau kita sudah yakin kepada Allah pasti akan dikasih jalan.
Rezeki diberikan oleh Allah SWT bagi orang yang pantas menerimanya tugas kita
harus memantaskan diri dengan cara ikhtiar, doa orang tua, sedekah itu adalah
sarana dalam mensukseskan bisnis kita.
33
4. Foto-foto Kegiatan PPL
Foto bersama pemilik dan karyawan UD. Kurnia Jaya.
(Dari sebelah kiri: Ulya, Bu Azizah, Bu Maryati, Bu Sholikah, Pak Edi)
34
Proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran.
35
36