KUIS MATERI KE 5
Mata Kuliah : Ekonomi
Industri
Jurusan : Ekonomi
Syariah
Kelas : ES5B
Dosen Pengampu : Rafika Meilia Sari, S.E., M.M.
Ketentuan
Kerjakan secara individu sesuai dengan pendapat dan pemahaman anda terkait
materi perkuliahan Perilaku dalam Oligopoli
Kerjakan dalam e-Learning IAINTA dengan jawaban yang jelas
Jawaban diterima paling lambat sesuai batas waktu yang tertera dalam e-Learning
IAINTA pada masing-masing kelas
Jika ada pertanyaan terkait soal yang belum dipahami, segera tanyakan langsung
melalui WAG/TelegramGroup Kelas masing-masing
SOAL!
Singkat cerita, hambatan masuk tinggi melindungi kekuatan monopoli dari kartel
dan memelihara keuntungan jangka panjang.
Keuntungan yang diperoleh dan dinikmati oleh produsen anggota kartel
dimungkinkan terlalu besar dan berjangka panjang. Kerja atau tidak setiap
anggota kartel akan mendapatkan laba yang hampir tetap jumlahnya. Walaupun
laba tersebut diambilkan dari anggota lain yang mempunyai laba lebih
besar.adanya kesepakan dalam kartel mengikat para anggotanya untuk
mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati tersebut. Dalam praktek
perdagangan, umumnya kartel mempunyai efek negatif bagi konsumen karena
keberadaan kartel akan menghasilkan harga yang lebih tinggi dengan pasokan
yang terbatas. Sejatinya pasar yang baik adalah pasar di mana harga tercipta
karena faktor permintaan dan penawaran. Mekanisme permintaan dan
penawaran inilah yang akan membentuk harga yang tinggi atau rendah.
Pendatang baru mungkin bergabung dengan kartel. Tapi, karena jumlah anggota
meningkat, itu membuat komunikasi, negosiasi, dan penegakan hukum menjadi
lebih sulit.
1. Strategi Pertumbuhan
Growth strategy berarti secara konstan memperkenalkan fitur baru dari produk yang
sudah ada. Seringkali perusahaan dituntut untuk memodifikasi atau menjadi lebih
inovatif agar dapat terus kompetitif di industrinya. Jika tidak, pelanggan akan lari ke
produk kompetitor yang menawarkan teknologi yang lebih canggih. Tidak hanya pada
perusahaan besar, UMKM juga dapat mengadopsi strategi bisnis pertumbuhan ini.
Terkadang, sebuah perusahaan dapat menemukan market baru untuk produk mereka
secara tidak sengaja. Sebagai contoh, sebuah perusahaan sabun colek
melakukan market research dan hasilnya menunjukkan produk mereka paling digemari
oleh para buruh pabrik. Dengan begitu, perusahaan tidak perlu berfokus pada menjual
produk mereka pada ritel besar, tetapi bisa berfokus untuk menjualnya di warung-
warung atau ritel kecil sekitar pabrik atau kawasan industri.
Strategi diferensiasi produk adalah salah satu strategi dalam bisnis yang paling efektif
untuk UMKM. Melalui strategi bisnis jenis ini, perusahaan dapat menggali secara
strategis faktor-faktor pembeda produk dan jasa dari kompetitor. Nilai pembeda dalam
strategi ini tidak harus selalu menjadikan perusahaan mengeluarkan biaya lebih untuk
mengkapitalisasikannya. Diferensiasi produk dapat lahir dari bagaimana melakukan
business model, bagaimana membuat produk, atau menerapkan pendekatan pada
layanan. Dan semua itu tidak harus mengeluarkan biaya tambahan jika riset mendalam
dilakukan secara cermat dan lebih strategis.
3. Strategi Harga
Strategi harga seringkali meliputi pemberlakuan harga produk yang lebih tinggi
dibanding kompetitor, terutama ketika ada di fase awal pengenalan produk. Para pelaku
UMKM dapat menggunakan strategi ini dan menjadikannya motor akselerasi pembalik
modal produksi dan iklan yang mungkin telah dilakukan jika sukses diimplementasikan.
Namun, jangan lupa memastikan bahwa Anda benar-benar memiliki sesuatu yang
spesial pada produk atau layanan Anda ketika memberlakukan strategi ini. Jika Anda
berada di lingkungan pasar yang tidak banyak pemainnya atau bahkan hanya Anda
yang ada di sana, maka strategi ini bisa menjadi strategi yang efektif. Karena pelanggan
hanya akan melihat brand Anda saja.
4. Strategi Akuisisi
Para pebisnis yang memiliki modal yang cukup besar dapat memakai strategi bisnis
akuisisi ini. Strategi bisnis akuisisi artinya membeli salah satu perusahaan dan/atau lini
produksi tambahan dari produk yang sudah ada. Keuntungan dari strategi ini adalah
dengan modal yang besar, maka sebuah perusahaan dapat lebih leluasa dalam menilai
potensi bisnis perusahaan yang akan diakuisisi yang sesuai dengan visi perusahaan
pemilik modal.
5. Strategi Konten
Di era digital yang semakin canggih ini, strategi konten merupakan strategi bisnis efektif
yang wajib dikembangkan secara matang dan diimplementasikan dengan benar. Ketika
bisnis Anda menggunakan strategi bisnis yang jelas melalui konten, maka konten Anda
akan bekerja dengan efisien. Hal ini karena konten yang dikembangkan akan menjadi
lebih spesifik. Strategi konten ini setidaknya akan melibatkan pengembangan konten
blog, email marketing, dan aktivasi media sosial yang relevan bagi bisnis Anda. Salah
satu aspek yang terpenting dari strategi ini adalah jangan hanya memproduksi dan
mendistribusikan konten, namun Anda juga harus responsif terhadap setiap interaksi
yang terjadi dari setiap konten tersebut.
diperlukan adanya
penyesuaian dan pendalaman pemahaman oleh KPPU terhadap isu-isu seputar
dinamika harga, proses pembentukan harga, dan harga sebagai indikator
kinerja terhadap suatu industri. Penyesuaian pemahaman tersebut diperlukan
sebagai upaya mengantisipasi adanya pergeseran perilaku persaingan khususnya
kearah persaingan harga modern. Mempertimbangkan bahwa industri oligopoli
merupakan industri yang banyak ditemui dalam perekonomian Indonesia, KPPU
perlu memfokuskan prioritas pengawasan terhadap industri yang demikian.
Sebagaimana disajikan dalam bab-bab sebelumnya terdapat bukti yang kuat
bahwa industri oligopoli menjadi industri yang cukup kompleks, keberadaan
hambatan masuk yang berbeda-beda untuk tiap karakteristik produk oligopoli
menjadikannya sulit bagi KPPU untuk melakukan fungsi pengawasan, khususnya
dalam menentukan relevant market. Khusus terkait dengan karakteristik industri
monopolistic, tampaknya KPPU perlu mempertimbangkan sepenuhnya pada
penilaian konsumen dalam menentukan batasan relevan market.
Mempertimbangkan keberadaan hambatan masuk yang besar dan signifikan
dalam industri oligopoli, KPPU perlu mengembangkan kerangka penilaian
kinerja industri yang berdasarkan pada konsep contestable market. Dimana
harga bukan merupakan suatu tolak ukur perbaikan kinerja dalam suatu industri
sehingga kerangka penilaian dikembangkan dengan turut memperhitungkan
perbaikan kondisi hambatan masuk dan keluar (entry and exit barrier) serta
pencapaian efisiensi alokatif, dinamis dan produktif.
Upaya KPPU terhadap industri oligopoli yang kurang memuaskan kinerjanya
akan sangat terbatas, terlebih dengan karakteristik entry barrier yang
signifikan, untuk itu perlu dikembangkan upaya advokasi yang lebih efektif.
Kegiatan indeks persaingan sebagai upaya advokasi kepada pelaku usaha perlu
dikembangkan sehingga mencerminkan perbaikan regulasi, tingkat hambatan
persaingan, dan perbaikan kinerja industri.