Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


TULUNGAGUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Telp. (0355) 321513 Fax. (0355) 321656
Tulungagung — Jawa Timur 66221

Nama : MAGHFIROTUL ULYA


NIM : 12402183072

SOAL LATIHAN
Kerjakan Soal di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Bagaimana cara menghitung bagi hasil pada reksadana? Jelaskan!


2. Jelaskan pengaruh reksadana syariah dalam pembangunan perekonomian!
3. Jelaskan sesuai pemahaman Saudara, apakah kinerja perusahaan juga
mempengaruhi harga saham?
4. Bagaimana cara mendeteksi bahwa dalam suatu pasar modal terjadi pelanggaran
Insider trading?
5. Bagaimana cara kinerja analisis teknikal? dan bagaimana mengetahui kapan
waktu yang tepat dalam menggunakan analisis teknikal?
6. Mengapa analisis teknikal paling banyak dilakukan oleh para investor
dibandingkan dengan analisis fundamental?
7. Jelaskan kelemahan dan kelebihan menggunakan pendekatan Price Earning Ratio
(PER) !
8. Apa yang dimaksud disclouser prinsiple? Jelaskan disertai contoh.
JAWAB!

1. Cara menghitung bagi hasil reksadana dapat didasarkaj pada dua cara yaitu profit sharing
( bagi laba) dan revenue sgaring ( bagi pendapatan). a. Profit Sharing, merupakan perhitungan
bagi hasil yang mendasarkan pada laba dari pengelola dana, yaitu pendapatan usaha dikurangi
dengan beban usaha untuk mendapatkan pendapatan usaha tersebut. b. Revenue Sharing,
merupakan perhitungan bagi hasil yang mendasarkan pada revenue (pendapatan) dari pengelola
dana, yaitu pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan beban usaha untuk mendapatkan
pendapatan usaha tersebut.

2. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan reksadana syariah dari tahun ke tahun akan
semakin membuat masyarakat semakin percaya dengan berinvestasi di pasar modal syariah dan
akan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi
pertumbuhan ekonomi, di saat pasar modal syariah semakin meningkat pertumbuhannya setiap
tahun, di saat itu pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan

3. ya, dimana kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan harga
saham. Kinerja perusahaan yang buruk akan membuat harga saham menurun dan sebaliknya jika
kualitas perusahaan yang baik akan memicu harga saham naik. Perusahaan yang menawarkan
dividend payout ratio (DPR) yang lebih besar cenderung disukai investor karena bisa
memberikan timbal balik yang bagus. Dalam praktiknya, DPR berdampak pada harga saham.
Selain itu, earning per share (EPS) juga memiliki peran terhadap naikturunnya harga saham. EPS
yang tinggi akan menstimulasi investor untuk membeli saham. Tingkat rasio utang dan PBV juga
dapat memberikan efek signifikan terhadap harga saham. Perusahaan yang memiliki tingkat rasio
utang yang tinggi biasanya adalah perusahaan yang sedang bertumbuh. Perusahaan tersebut
biasanya akan gencar dalam mencari pendanaan dari para investor. Perusahaan seperti ini
biasanya diminati banyak investor. Sebab jika hasil analisisnya bagus, saham tersebut akan
memberikan timbal balik tinggi (high return) karena ke depannya kapitalisasi pasarnya bisa
meningkat.

4. Adapun untuk mendeteksi insider trading antara lain dapat dideteksi dari ada atau tidaknya
orang dalam yang melakukan transaksi atas efek perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi
orang dalam. Selain itu, dapat pula dideteksi dari adanya peningkatan harga dan volume
perdagangan efek sebelum diumumkannya informasi material kepada publik dan terjadinya
peningkatan atau penurunan harga dan volume perdagangan yang tidak wajar.
5. Cara kerja analisis teknikal ini yaitu analisis teknikal lebih memperhatikan pola
kenaikan/penurunan harga dari suatu perusahaan dibandingkan kondisi ekonomi secara makro.
Ini yang menyebabkan investor yang memilih menggunakan analisis teknikal berfokus pada
perkembangan investasi secara jangka pendek. Penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi tiap
waktunya akan mempengaruhi analisis investor. Seorang investor yang menggunakan analisis
teknikal, haruslah memahami pergerakan grafik yang terjadi. Hal ini karena analisis teknikal
berpatokan pada pola perubahan harga, dan hal itu dapat divisualisasikan dengan grafik atau
chart.Cara kinerjanya adalah : tentukan timeframe yang akan digunakan. Buka platform, periksa
chart pada timeframe tertentu, ketahui kondisi pasar, memilih indikator teknikal, memodifikasi
indikator teknikal, mencari sinyal trading, menganalisa hasil yang didapatkan, lalu eksekusi
trading. Waktu yang tepat menggunakan analisis teknikal digunakan untuk menganalisis harga
berdasar data harga masa lalu. Dengan data tersebut analis mencoba untuk melihat adanya suatu
trend atau pola harga yang terjadi. Biasanya trader mengikuti pola yang terjadi. Misalnya saat
harga cenderung naik, trader membuka posisi beli.

6. Alasannya karena: Analisis teknikal lebih mengedepankan analisis terhadap sejarah


perkembangan harga. Analisis teknikal dirasa lebih mudah karena analisis teknikal lebih
memperhatikan pola kenaikan/penurunan harga dari suatu perusahaan dibandingkan kondisi
ekonomi secara makro. Analisis teknikal sering dianggap sebagai analisis yang gamblang dan
sederhana dibandingkan dengan analisis fundamental. Indikator analisis teknikal seringkali lebih
mudah dimengerti dibandingkan indikator pada analisis fundamental, sehingga lebih menghemat
waktu dan tenaga. Dan juga analisis sangat cocok bagi investor yang hanya menginginkan
perkembangan investasi jangka pendek. Hal tersebut yang menyebabkan banyak investor yang
memilih menggunakan analisis teknikal baik investor pemula maupun yang sudah lama bergelut
di dunia trading saham.

7. Kelemahan
a. Manipulasi Pendapatan P/E ratio memiliki kelemahan manipulasi pendapatan. Seperti
disebutkan di atas, ada sejumlah perusahaan yang sengaja menggunakan berbagai teknik
akuntansi untuk mengubah net income yang dilaporkan. Perubahan net income itu yang
membuat pendapatan yang dilaporkan seringkali tidak mencerminkan keadaan finansial
perusahaan yang sebenarnya. Net income merupakan komponenutama untuk mengitung P/E
Ratio suatu perusahaan. Karenanya, manipulasi pendapatan dapat menjerumuskan investor pada
data P/E Ratio yang salah.
b. Perbedaan Industri Perbedaan industri biasanya memiliki tingkat pertumbuhan historis,
tingkat risiko, dan lain‐lainnya yang juga berbeda. Maka, perbedaan itu juga membuat perbedaan
nilai P/E Ratio. Karenanya, saham yang mungkin terlihat murah pada satu industri, bisa jadi
terlihat mahal ketika dibandingkan pada lain industri. Alasan ini berlaku ketika investor
membandingkan P/E Ratio antar perusahaan dalam satu sektor industri.
c. Adanya Faktor Lain P/E ratio hanya menghitung berdasar dua faktor, yaitu harga saham saat
ini dan pendapatan bersih perusahaan tersebut. Namun, ternyata ada faktor-faktor lain yang turut
memengaruhi. Karena dalam rumus pengitungannya hanya terdapat dua faktor di atas, P/E ratio
akan mengabaikan faktor-faktor lainnya yang sebenarnya tak kalah pentingnya. Salah satu faktor
penting itu adalah proyeksi tingkat pertumbahan di masa depan. Jika satu perusahaan memiliki
tingkat pertumbuhan dua kali dari perusahaan satunya, maka perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan lebih tinggi itulah pilihan investasi yang paling direkomendasikan untuk jangka
panjang.
d. Volatilitas dan Risiko Volatilitas dan risiko juga tak berpengaruh terhadap P/E ratio. Ini juga
menjadi salah satu kelemahan yang harus diwaspadai. Kelebihan Valuasi PER adalah paling
mudah, dengan hasil yang memuaskan. Jika analisa ditambahkan dengan valuasi PBV, maka
hasilnya lebih memuaskan. Dan tentu saja akan lebih memuaskan lagi jika ditambahkan valuasi
cara lain juga, misalnya Metode Valuasi Discounted Free Cash Flow (DFCF).

8. Prinsip disclosure adalah prinsip keterbukaan di pasar modal yang sangat penting dalam
mendukung efektivitas kebijakan makro ekonomi juga untuk meningkatkan daya saing. Di pasar
modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan manajemen,
rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya. Semua informasi ini
harus disampaikan secara terbuka kepada para investor. Tanpa keterbukaan informasi,
kepercayaan para investor terhadap pasar bisa tergerus. Dalam hal keterbukaan atau disclosure
ini, sangat perlu perlu diperhatikan sistem pembayaran yang berlaku dalam pasar modal. Sistem
pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu
pihak ke pihak lain. Setiap pasar modal pasti memiliki aturan disclosure dan sistem
pembayarannya sendirisendiri. Keduanya sangat menentukan keunggulan daya saing dari pasar
modal tersebut. Penerapan prinsip keterbukaan yang kuat dan sistem pembayaran yang andal dan
canggih akan sangat memengaruhi kinerja pasar modal secara keseluruhan. Contoh dari prinsip
disclosure pernah diterapkan di Singapura. Singapura adalah contoh Negara yang secara ketat
menerapkan prinsip full disclosure dan sistem pembayaran yang andal. Sistem moneter di negeri
Singa itu menerapkan aturan disclosure yang sangat terbuka dan penuh disiplin. Sementara
infrastruktur system pembayaran yang diberlakukan di sana juga begitu canggih dan efisien. Ini
semua diberlakukan demi kepentingan investor. Penerapan prinsip full disclosure dan sistem
pembayaran yang andal adalah demi prioritas tertinggi dalam menerapkan prinsip disclosure.

Anda mungkin juga menyukai