Anda di halaman 1dari 12

Strategi Investasi

Saham
Oleh Kelompok 4
Anggota
● Isna Masmira Dwijayanti (21042010251)
● Adinda Putri Eka Oktaviani (21042010257)
● Natasya Olivia Cahyanti (21042010258)
TABLE OF CONTENTS
01 Strategi aktif portofolio saham

02 Konsep analisis fundamental

03 Analisis ekonomi/pasar

04 Analisis industri

05 Analisis perusahaan

06 Studi Kasus
Strategi Aktif Protofolio Saham
Strategi portofolio saham aktif adalah strategi di mana investor aktif menyeleksi saham sesuai berbagai
informasi yang didapatkan kemudian melakukan analisa pergerakan harga saham. Investor dengan
strategi ini lebih aktif dalam perdagangan saham.

Strategi ini memiliki target utama menghasilkan imbal hasil melebihi rata-rata return pasar.
Pengaplikasian strategi aktif dikenal melalui tiga cara yang digunakan: pemilihan saham, momentum
harga, serta perputaran sektor.
Analisis Fundamental
Analisis fundamental adalah sebuah analisis yang
mempertimbangkan hal-hal yang dapat menggerakkan harga
saham. Hal-hal tersebut antara lain kinerja keuangan, tingkat
persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar dan ekonomi baik
makro maupun mikro. Dijelaskan pula, terdapat dua pendekatan
untuk menganalisis secara fundamental performa suatu
perusahaan. Yaitu top-down, dan bottom up.

Pendekatan top-down yang dilakukan oleh calon investor adalah


dengan melihat gambaran umum dari suatu perusahaan yang ia
tuju. Melalui pendekatan ini, seorang investor mempercayai apabila
kondisi suatu perusahaan secara umum baik, segala komponen
dari perusahaan itu bisa dianggap baik pula.

Berbeda dari pendekatan sebelumnya, pada pendekatan


bottom-up, seorang investor melihat lebih dulu detail dari suatu
perusahaan. Hal-hal yang diperhatikan biasanya seperti kondisi
keuangan perusahaan, serta kompetisi dengan pesaing. Dengan
pendekatan bottom-up, seorang investor perlu mengkaji lebih dalam
terhadap kondisi perusahaan untuk dapat menyimpulkan apakah
perusahaan tersebut memberikan dampak positif ke depannya.
Analisis ekonomi dan pasar
Analisis ekonomi adalah salah satu analisis yang digunakan pada model teknik fundamental.
analisis ini cenderung digunakan untuk mengetahui keadaan-keadaan yang bersifat makro dari
suatu keadaan ekonomi. Unsur-unsur makroekonomi yang biasa dianalisis melalui analisis
ekonomi ini adalah faktor tingkat bunga, pendapatan nasional suatu negara, kebijakan moneter
dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh suatu negara dan digunakan untuk mengetahui potensi
dari faktor makro yang pastinya menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingkat
pengembalian dari investasi.

Analisis pasar merupakan suatu kegiatan penganalisisan atau penyelenggaraan untuk mempelajari
berbagai masalah tentang keadaan pasar. Analisa pasar ini menjadi hal penting yang harus
diketahui oleh setiap orang dan juga menjadi dasar dan pondasi yang berkaitan dengan strategi
pemasaran selanjutnya kesuksesan bisnis akan berpengaruh terhadap seberapa baik dan tepat
analisa pasar yang dilakukan
Analisis Industri
Analisis industri adalah penilaian pasar yang digunakan oleh pemasar untuk memahami dinamika
persaingan suatu industri seperti statistik penawaran-permintaan, tingkat persaingan dalam
industri, situasi persaingan industri dengan industri baru lainnya dimana prospek masa depan
industri dengan mempertimbangkan perubahan teknologi, informasi kredit. Dalam melakukan
analisis industri, terdapat tiga metode yang umum digunakan, yaitu sebagai berikut :

1. Competitive Forces Model : Menurut Porter, analisis lima kekuatan memberikan kesan akurat
tentang industri dan membuat analisis lebih mudah. Lima kekuatan tersebut adalah intensitas
persaingan industri; ancaman pendatang baru; bargaining power of suppliers; bargaining power of
buyers; dan ancaman barang/jasa pengganti.

2. Broad Factors Analysis biasa juga disebut Analisis PEST (Political, Economic, Social and
Technological). Analisis PEST adalah kerangka kerja yang berguna untuk menganalisis lingkungan
eksternal. Untuk menggunakan PEST sebagai bentuk analisis industri, seorang analis akan
menganalisis masing-masing dari 4 komponen model. Komponen-komponen tersebut meliputi:
● Politik. Faktor politik yang memengaruhi industri mencakup kebijakan dan peraturan khusus
yang terkait dengan hal-hal seperti pajak, peraturan lingkungan, tarif, kebijakan perdagangan,
undang-undang ketenagakerjaan, kemudahan berbisnis, dan stabilitas politik secara
keseluruhan.
● Ekonomi. Kekuatan ekonomi yang berdampak termasuk inflasi, nilai tukar (FX), suku bunga,
tingkat pertumbuhan PDB, kondisi di pasar modal (kemampuan untuk mengakses modal), dll.
● Sosial. Dampak sosial pada suatu industri mengacu pada tren di antara orang-orang dan
mencakup hal-hal seperti pertumbuhan populasi, tren perilaku masyarakat, demografi (usia,
jenis kelamin, dll.)
● Teknologi. Aspek teknologi analisis PEST menggabungkan faktor-faktor seperti kemajuan dan
perkembangan yang mengubah cara bisnis beroperasi dan cara orang menjalani hidup mereka
(misalnya, munculnya internet)
3. Analisis SWOT

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan hal-hal yang
dapat kontrol dan dapat berubah. Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang
mempengaruhi bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan pada pasar yang lebih besar dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi tidak dapat mengubahnya ,contohnya
termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan. Metode ini bisa menjadi cara yang bagus
untuk meringkas kekuatan industri yang berbeda dan menentukan dampaknya terhadap perusahaan
tersebut. Analisis ini juga didasarkan pada faktor internal (faktor yang sudah ada dan telah mempengaruhi
posisi saat ini dan mungkin masih ada) dan faktor eksternal yang biasanya didasarkan pada kemungkinan
terjadinya dan kemungkinan dampaknya terhadap perusahaan.
Analisis Perusahaan
Tahapan analisis perusahaan dalam analisis fundamental bertujuan untuk mengetahui industri yang paling
berprospek dan paling menguntungkan. Untuk mengetahui apakah saham suatu perusahaan layak dijadikan
pilihan investasi dilakukan analisis pada perusahaan yang bersangkutan. Dari analisis tersebut dapat
memberikan gambaran mengenai karakteristik internal, kualitas dan kinerja, serta prospek perusahaan
tersebut di masa yang akan datang Dalam analisis perusahaan komponen utama yang menjadi kerangka
pikirnya sama dengan analisis industrial yaitu Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio ((P/E). Tiga
alasan utama menggunakan komponen tersebut adalah :
1. Digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham. Caranya mengalikan EPS dengan E/P dan
dibandingkan dengan nilai pasar. Hasilnya menentukan keputusan untuk membeli atau menjual saham.
2. Menghitung dividen dengan dasar earning.
3. Hubungan antara perubahan earning dengan perubahan harga saham. Informasi EPS dan E/P terdapat
dalam laporan keuangan perusahaan
Analisis Strategi Investasi lump-sum dan dollar-cost averaging pada saham
periode tahun 2001-2005 di Bursa efek Jakarta: Studi kasus saham PT.
Indosat Tbk. dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi LS dan DCA 4 bulan unggul dalam memberikan return yang
maksimal (27.85% dan 20.29% untuk saham ISAT, 73.92% dan 24.46% untuk saham TLKM, 64.45% dan
47.02% untuk portofolio 2 saham). Hal ini juga secara tidak langsung menyatakan bahwa semakin lama
rentang waktu penanaman dana investasi maka imbal hasil yang diperoleh akan lebih baik. Hasil penelitian ini
juga menunjukkan bahwa rumus-rumus yang diajukan oleh Michael Rozeff ternyata tidak dapat digunakan
untuk mencapai return yang maksimal antara kedua strategi, khususnya dalam penerapannya untuk investasi
saham di Indonesia.
Berdasarkan analisis tersebut maka disarankan bahwa untuk melakukan distribusi sebaiknya
menggunakan strategi LS atau DCA dengan rentang waktu investasi yang panjang, dengan didasarkan pada
pertimbangan bahwa waktu yang panjang diyakini cukup untuk mengumpulkan return selama pasar melakukan
penyesuaian kondisi setelah melalui beberapa gejolak.
Penerapan salah satu strategi tetap dibutuhkan kedisiplinan tinggi. Jika telah memilih satu strategi maka
harus tetap digunakan selama satu investment horizon yang telah ditetapkan, misalnya 1 tahun. Juga
disarankan untuk menerapkan strategi LS dan DCA 4 bulan atas saham atau portofolio saham berkinerja tinggi.
Selain itu dalam melakukan penerapan salah satu strategi tidak diperlukan melakukan penyetaraan dana
investasi yang telah ditetapkan, karena basil yang kelak diperoleh tidak akan maksimal.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai