Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

1. Ramli (1901036231)
2. Hasdi Arlan Nafi Saputra (1901036234)
3. Hafidz Haghel Alfarikzi (1901036078)
4. Albert Honggara (1901036173)
5. Arya Dyan Prastya (1901036105)
6. Abednego Patabang (1901036214)

RESUME RPS KE-14


A. Analisa Makro Ekonomi dan Industri
1. Makro Ekonomi
Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak
rumah tangga (household ), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan
untuk menganalisis caraterbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan
seperti pertumbuhan ekonomi,stabilitas harga, tenaga kerjadan
pencapaiankeseimbangan neracayang berkesinambungan.Dalam makro ekonomi juga
terdapat 4 permasalahan utama yaitu :
a) Price stabilization ( stabilitas harga )
b) Unemployment ( pengangguran )
c) Economic growth ( pertumbuhan ekonomi )
d) Balance of payment ( neraca pembayaran )
Dari keempat permasalahan tersebut salah satunya tidak akan bisa dihindari
karena memang permasalahan tersebut merupakan systematic risk yang pasti akan
terjadi dalam perekonomian suatunegara.
2. Makro Ekonomi dalam Manajemen Portofolio dan Investasi
Secara fundamental harga suatu jenis saham di pengaruhi oleh kinerja
perusahaan dankemungkinan resiko yang dihadapi perusahaan.Kinerja perusahaan
tercermin dari laba operasionaldanlaba bersih per saham serta beberapa rasio
keuangan yang menggambarkan kekuatan manajemen dalammengelola
perusahaan.Resiko perusahaan tercermin dari daya tahan perusahaan dalam
menghadapi siklusekonomi serta faktor makro ekonomi dan makro non ekonomi.
Dengan kata lain kinerja perusahaandengan resiko yang dihadapi dipengaruhi oleh
faktor makro dan mikro ekonomi.Faktor makro merupakan faktor yang berada diluar
perusahaan, tetapi mempunyai pengaruhterhadap kenaikan atau penurunan kinerja
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.Faktor makro terdiri dari
faktor makro ekonomi dan makro non ekonomi. Faktor makro ekonomi yangsecara
langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain :
a) Tingkat bunga umum domestic
b) Tingkat inflasi
c) Peraturan perpajakan
d) Kebijakan khusus pemerintah yang terkait dengan perusahaan tertentu
e) Kurs valuta asing
f) Tingkat bunga pinjaman luar negeri
g) Kondisi perekonomian internasionalSiklus ekonomi
h) Faham ekonomi
Peredaran uang Perubahan faktor makro ekonomi diatastidak akan dengan
seketika mempengaruhi kinerja perusahaan,tetapi secara perlahan dalam jangka
panjang. Sebaliknya harga saham akan terpengaruhdengan seketika oleh perubahan
faktor makro ekonomi itu karena para investor lebih cepat bereaksi.Ketika perubahan
faktor makro ekonomi itu terjadi,investor akan mengkalkulasi dampaknya baik yang
positif maupun negative terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun
kedepan,kemudian mengambil keputusan membeli atau menjual saham yang
bersangkutan. Oleh karena itu harga saham lebih cepatmenyesuaikan diri daripada
kinerja perusahaan terhadap variabel-variabel makro ekonomi.Faktor makro
mempengaruhi kinerja perusahaan dan perubahan kinerja perusahaan
secarafundamental mempengaruhi harga saham di pasar.
3. Analisis Industri
Analisis industri (sektor) masih menjadi salah satu bagian dalam analisis
fundamental untuk menciptakan suatu portofolio. Dalam analisis industri ini, pada
dasarnya membandingkan kinerja dariberbagai industri dan memberikan gambaran
prospek ke depannya seperti apa. Sistem klasifikasi industri yang sangat dikenal
secara luas adalah Standard Industrial Classification (SIC).Untuk di Indonesia sendiri
terbagi atas 9 divisi dan terbagi masing-masing atas kelompok industri utama dengan
kode duadigit juga.Sistem klasifikasi tersebut dinamakan Jakarta Stock Exchange
Sectoral Industry Classification (JASICA). Teknik-teknik untuk analisis pun
sederhananya ada tiga teknik, yaitu:
a) Dilihat dari industry life cycle, Teknik ini dapat memprakirakan penjualan
dari suatu industri yangperkembangan atas industri dapat dibagi menjadi 5
tahap (introduction, growth, mature, stable,decline).
b) Analisis input-output. Untuk mengetahui prakiraan penjualan dimasa yang
akan datang, denganmengidentifikasi supplier dan konsumen akhir industri.
c) Hubungan industri dan ekonomi. Teknik ini membandingkan tingkat
penjualan dengan kondisiperekonomian secara keseluruhan terkait industri
tersebut.
Analisis industri menjadi tahap penting yang harus dilakukan. Para investor dan
analis dapatmengidentifikasi peluang investasi, risiko dan return yang diharapkan ke
depannya. Makanya diperlukandua langkah, yaitu estimasi earning per share (EPS)
yang diharapkan dan Price Earning ratio (PER) yangdiharapkan.Sedangkan terhadap
persaingan dan return industri yang diharapkan (E[r]), dapatmenggunakan strategi
kompetitif Michael Porter (The Five Forces).
Ada lima hal yang harus dianalisa untuk melihat daya tarik persaingan.
a) Persaingan dalam industri
b) Kekuatan tawar menawar pelaku bisnis yang baru (new entrance)
c) Kekuatan tawar menawar pembeli
d) Kekuatan tawar pemasok

B. Analisis Pasar
1. Pengertian Analisis Pasar
Analisis pasar adalah penilaian kualitatif dan kuantitatif dari suatu pasar. Ini
melihat kondisi pasar lebih dalam, baik dari segi volume dan nilai, berbagai
segmen pelanggan dan pola pembelian mereka, persaingan, lingkungan ekonomi,
serta hambatan untuk masuk ke pasar tersebut.
Menurut Komaruddin (2001), analisis pasar adalah kegiatan berpikir untuk
menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal
tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing
dalam satu keseluruhan yang terpadu. Analisis pasar merupakan bagian yang
sangat penting dari rencana pemasaran produk. Melalui analisis pasar,
pendapatan penjualan dan keuntungan perusahaan dapat ditingkatkan
2. Tujuan Analisis Pasar
Analisis pasar memiliki beberapa tujuan utama, salah satunya adalah untuk
menentukan kebutuhan konsumen yang ingin dipenuhi oleh perusahaa, dan untuk
menentukan bagaimana merancang dan menentukan penawaran untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Berikut ini adalah tujuan analisis pasar yang lebih rinci :
a) Agar lebih mengenal lingkungan pasar.
b) Pelajari lebih lanjut tentang jenis pasar.
c) Pemahaman yang lebih jelas tentang karakteristik pasar.
d) Siap menghadapi pesaing.
e) Dapat menerapkan kebijakan pemasaran.
f) Mampu membuat rencana pemasaran.
g) Dapat mempelajari lebih lanjut tentang karakteristik pasar.
Untuk meningkatkan penjualan, analisis pasar akan menguntungkan
perusahaan yaitu dapat meingkatkan omset penjualan, memeperoleh keuntungan
yang diharapkan dan meningkatkan produksi. Selain itu, produk atau komoditas
yang dijual oleh perusahaanakan meningkat, dipengaruhi oleh konsumen dan
perusahaan bias bertahan

3. Langkah-Langkah Analisis Pasar


a) Menenrukan pasar relevan
b) Identifikasi segemen pasar
c) Evaluasi permainan
d) Mengidentifikasi pasar sasaran yang potensial
e) Menganalisis kebutuhan utama pasar relevan
f) Menganalisis permintaan selektif di pasar relevan

C. Analisa Laporan Keuangan


1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan merupakan sesuatu metode atau teknik yang
digunakan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap laporan
keuangan. Umumnya, analisa ini digunakan oleh perusahaan atau organisasi
dalam memeriksa seluruh jenis laporan keuangan secara berkala. Melakukan
analisa ini sangat penting karena dapat melihat stablitas keuangan bahkan
menghitung untung rugi sebuah perusahaan.
Dalam melakukan analisa keuangan, seorang analis menguraikan setiap
komponen-komponen laporan keuangan agar bisa mendapatkan informasi secara
detail. Informasi-informasi terhadap komponen laporan keuangan ini sangat
penting untuk mengetahui kondisi keuangan dari sebuah perusahaan. Sehingga
dapat dijadikan suatu rujukan dalam sebuah pengambilan keputusan.

2. Jenis-Jenis Analisa Laporan Keuangan


a) Analisa tren
Jenis analisa yang pertama adalah analisa tren atau yang lebih umum disebut
sebagai analisa time-series. Jenis analisa ini biasa digunakan oleh manajer
keuangan untuk melihat kinerja sebuah perusahaan dari satu waktu dibandingkan
waktu yang lain. Untuk melakukan jenis analisis ini, seorang akuntan atau
manajer keuangan menggunakan history data dari laporan keuangan.
Dalam melakukan Analisa Tren, biasanya seorang manajer keuangan
menggunakan metode analisa rasio keuangan. Metode analisis rasio keuangan ini
menggunakan perbandingan rasio dari laporan keuangan yang sudah pernah
dibuat pada tahun-tahun sebelumnya. Dengan mengetahui rasio dari laporan
keuangan yang ada, seorang manajer dapat mengetahui performa dari suatu
perusahaan serta langkah antisipasi ke depannya.

b) Analisa common size


Analisa Common Size ini biasa digunakan untuk melakukan analisa terhadap
neraca dan laporan untung-rugi sebuah perusahaan dengan menggunakan
persentase. Dalam analisa ini, setiap komponen laporan untung-rugi dibagi
dengan penjualan lalu disajikan dalam persentase penjualan. Sementara
komponen neraca dibandingkan dengan total aset dan disajikan sebagai
persentase total aset.
Format persentase ini menggunakan metode perbandingan dan bukan angka
absolut. Format ini jauh lebih mudah untuk dibuat dan dimengerti oleh seorang
manajer keuangan. Jenis analisa ini sangat memudahkan seorang manajer atau
akuntan keuangan untuk mengetahui laporan untung-rugi karena disajikan dalam
format yang sederhana dan mudah dimengerti.
c) Analisa persentase perubahan
Analisa ini lebih banyak digunakan dengan cara menghitung tingkat
pertumbuhan dari setiap komponen laporan untung-rugi maupun komponen
neraca terhadap tahun dasar pembuatannya. Jenis analisis ini memang sedikit
lebih sulit bila dibandingkan dengan jenis analisa laporan keuangan lainnya.
Namun, jenis analisa ini merupakan jenis analisa laporan keuangan yang sangat
baik dan kuat.
Analisis ini membuat seorang manajer keuangan dapat melihat kondisi
berbagai akun laporan untung rugi maupun akun neraca. Kondisi yang dilihat
oleh manajer keuangan ini adalah kondisi-kondisi akun untung rugi atau akun
neraca terhadap total aset. Selain terhadap total aset juga bisa dilihat kondisi akun
terhadap pertumbuhan atau penurunan nilai penjualan.
d) Analisa industry
Dalam jenis analisa ini melibatkan perbandingan kondisi perusahaan terhadap
perusahaan lain yang bergerak pada industri yang sama. Tujuannya adalah untuk
mengetahui cara perusahaan melakukan investasi finansial bila dibandingkan
dengan perusahaan yang lainnya. Dengan melakukan jenis analisa ini, seorang
manajer keuangan dapat melihat dan memutuskan terhadap penyesuaian finansial
yang mungkin perlu dilakukan.
Seorang manajer atau akuntan keuangan sebuah perusahaan umumnya
menggunakan teknik penghitungan rasio saat melakukan jenis analisa ini. Dalam
melakukan pembandingan, seorang manajer atau akuntan keuangan harus
mengetahui rasio rata-rata sebuah perusahaan yang dibandingkan dengan
perusahaan lain yang bergerak pada industri yang sama. Kemudian perbandingan
rasio tersebut harus dihitung dengan metode yang sama.

D. Analisis Fundamental
1. Pengertian Analisis Fundamental
Analisis fundamental  adalah metode analisis perusahaan yang didasarkan pada
faktor-faktor fundamental ekonomi suatu perusahaan termasuk sisi kinerja
keuangan dan bisnis perusahaan.Teknis ini memeriksa rasio finansial dan
kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi
kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis
fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam
memilih saham perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis
fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu analisis ekonomi, analisis
industri, dan analisis perusahaan.

2. Cara melakukan analisis fundamental


Di dalam Analisis Fundamental kita dapat melakukan analisis top-down mulai
dari kondisi ekonomi negara secara makro sampai kondisi perusahaan secara
mikro.

 Analisis Makro untuk mengetahui kondisi ekonomi negara secara


keseluruhan. Kita perlu melihat apakah ekonomi masih bertumbuh, inflasi
tidak mengancam pertumbuhan, dan sebagainya. Ekonomi negara yang
bertumbuh akan mendorong pertumbuhan perusahaan-perusahaan.
 Analisis Sektoral (Industri) untuk mengetahui kondisi masing-masing
industri. Kita perlu mengetahui apa saja sektor industri yang paling
memiliki peluang untuk bertumbuh.
 Analisis Mikro untuk mengetahui kondisi perusahaan. Yang dapat
dilakukan misalnya dengan mengukur kesehatan keuangan perusahaan,
dilihat dari Laporan Keuangan yang dikeluarkannya.

Analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali data variabel yang harus


dianalisis, di mana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk
diperhatikan yaitu:

 Pertumbuhan pendapatan (revenue growth)


 Rasio laba terhadap saham yang beredar ( earning per share-EPS)
 Rasio pertumbuhan EPS
 Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham (price earning ratio)
 Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan ( price earning
growth ratio)
 Rasio harga saham terhadap penjualan (price/sales ratio)
 Rasio harga saham terhadap nilai buku (price book value)
 Rasio hutang perseroan ( debt ratio)
 Margin keuntungan bersih (net profit margin)

E. Analisis Teknikal
1. Pengertian analisis Teknikal  
Analisis teknikal adalah teknis analisis yang ditujukan untuk mengamati pola-
pola seperti data pasar, harga saham, dan volume transaksi saham. Bukan
melihat hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi, kesehatan keuangan
perusahaan, serta prospek bisnis ke depan.

2. Perbedaan Analisis fundamental dan analisis Teknikal


Analisis fundamental
Data yang dibutuhkan :Data kondisi dan pertumbuhan ekonomi, perkembangan
industri, dan data umum perusahaan
Tujuan : Menentukan apa saham yang harus dibeli
Jangka waktu : Menengah hingga jangka panjang

Analisis teknikal
Data yang dibutuhkan :Harga saham, volume transaksi, pergerakan indeks
saham,indikator teknikal lainnya
Tujuan : Menentukan kapan kamu melakukan pembelian
Jangka waktu:Jangka waktu pendek

3. Asumsi dasar analisis fundamental

1. Data pasar

Yang dimaksud data pasar adalah semua informasi yang didapat dari segala
transaksi yang ada di BEI. Beberapa komponen yang ada di dalam data pasar ini
tentunya adalah:

 Harga saham

 Volume transaksi

2. Tren

Menggambarkan pergerakan harga saham naik dan turun. Melainkan ada pola
atau tren yang akan berlangsung sampai akhirnya berbalik arah.Arah tren itu sendiri
dibagi tiga. Ada tren naik, tren turun, dan ada juga sideways

Dari pergerakan ini, akan muncul beberapa keputusan. Apakah itu buy (beli),sell
(jual), atau wait and see (tunggu). Dalam buku berjudul The Dow Theory yang
dijelaskan oleh Charles H. Dow, tren dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

 Primary Trend  : Pergerakan harga dalam jangka waktu lama


 Secondary Trend : Pergerakan harga “yang terjadi selama pergerakan
harga primary trend.”
 Minor trend : fluktuasi harga setiap hari

3. Sejarah akan terulang


Meski harga sahamnya sudah naik atau sebaliknya, tapi polanya fluktuasi yang
sama bisa terjadi. Itu sebabnya, mereka yang sering menggunakan analisis ini sering
mengeluarkan prediksi-prediksi soal kenaikan atau penurunan harga di masa yang
akan datang.

4. Indikator analisis teknikal

Indikator bisa dikatakan sebagai formula yang bisa gunakan untuk memberikan
sinyal beli, jual, atau tahan dari saham yangdipegang atau amati. Sejatinya, indikator
di analisis teknikal ini banyak jenisnya. Namun terdapat tiga indikator yang biasa
digunakan yaitu :

1. Moving average

Moving average alias MA adalah sebuah indikator teknikal yang digunakan


untuk menganalisis pergerakan harga rata-rata sebuah saham (saat penutupan
perdagangan), dalam hitungan beberapa periode sebelumnya. Banyak ahli mengkritik
analisis teknikal karena hanya mempertimbangkan pergerakan harga dan
mengabaikan faktor fundamental.Analis teknikal percaya bahwa segala sesuatu mulai
dari fundamental perusahaan hingga faktor pasar luas hingga psikologi pasar sudah
dihargai dalam saham.Ini menghilangkan kebutuhan untuk mempertimbangkan
faktor-faktor secara terpisah sebelum membuat keputusan investasi.Satu-satunya yang
tersisa adalah analisis pergerakan harga, yang dilihat oleh analis teknikal sebagai
produk penawaran dan permintaan untuk saham tertentu di pasar.

Rumus menghitung moving average itu cukup sederhana. Misalkan: 

Harga saham PT ABC pada tanggal 1 hingga 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12 ditutup di


harga 100, 102, 102, 100, 104, 106, 104, 108, 110, 106. Maka, berapa rata-rata harga
saham PT ABC dalam rentang lima hari (MA5)? 

Jawabannya adalah,
MA5 pertama: (100 + 102 + 102 + 100 + 104) : 5 = 101,6 

MA5 kedua : (102 + 100 + 104 + 106 + 104) : 5 = 103,2

Dst.

Teknikal moving average, para pakar sering menggunakan teknik analisis ini karena
sangat mudah, praktis, dan sederhana. Pada intinya, kita akan membandingkan
pergerakan harga saham ini secara 10 hari, 30 hari, dan 200 hari. 

2. Moving Average Convergence Divergence

Moving Average Convergence Divergencemerupakan analisis pergerakan harga


saham rata-rata yang tepat untuk trading jangka pendek. Indikator ini digunakan untuk
mengetahui adanya sinyal beli atau jual dengan melihat hubungan MA jangka panjang
dan pendek.

3. Stochastic
Ketika grafik sudah memasuki area oversold, maka itu diartikan saham ini sudah
jenuh jual. Maka harganya kemungkinan bakal berbalik arah ke atas.Sementara itu
ketika memasuki overbought, maka harga cenderung akan menurun. Tentu aja paling
seru kalau beli saat oversold, dan jualnya pas overbought.

Secara umum, analis teknikal melihat jenis indikator luas berikut:

1. tren harga
2. pola grafik
3. indikator volume dan momentum
4. osilator
5. moving average
6. level support dan resistance

Anda mungkin juga menyukai