Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI

PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
(SOCIAL RESPONSIBILITY ACCOUNTING)

Kelompok 7

Albert Honggara (1901036173)


Bintang Awal Putra (1901036220)
Intan Pramudya Wardhani (1901036095)
Novianna Sijabat (1901036200)

Definisi Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial
Hadibroto (1988); Bambang Sudibyo (1988) dan
para pakar akuntansi di Indonesia:
menggunakan istilah Akuntansi
pertanggungjawaban sosial (APS) sebagai
akuntansi yang memerlukan laporan
mengenai terlaksananya
pertanggungjawaban sosial perusahaan.
Menurut Ahmed Belkaoui (2001:248),
pengertian akuntansi pertanggungjawaban
sosial adalah proses penataan, pengukuran
dan pengungkapan, dampak pertukaran
antara perusahaan dengan lingkungan
masyarakat.
Penilaian dampak sosial dari
kegiatan entitas bisnis

Dapat disimpulkan Mengukur kegiatan tersebut


bahwa akuntansi sosial
erat berkaitan dengan
Melaporkan tanggungjawab sosial
beberapa masalah
perusahaan
berikut ini:

Sistem informasi internal dan eksternal atas


penilaian terhadap sumber-sumber daya
perusahaan dan dampaknya secara sosial ekonomi
Mengidentifikasi dan mengukur
kontribusi sosial neto periodik suatu
perusahaan.

Menentukan apakah strategi perusahaan


Tujuan
mempengaruhi relatifitas sumberdaya
dan status individu, masyarakat dan
Akuntansi Sosial
segmen-segmen sosial.

Memberikan Informasi yang


memungkinkan pengaruh
kegiatan perusahaan terhadap
masyarakat dapat dievaluasi.
Manfaat Pelaksanaan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial

1 Mengurangi Biaya Operasional (Reduced Operating Cost)

2 Meningkatkan Kinerja Keuangan (Improved Financial


Performance)

3 Meningkatkan Citra Produk dan Reputasi (Enhanced Brand


Image and Reputation)

4 Meningkatkan Penjualan dan Kesetiaan Konsumen (Increased


Sales and Customer Loyalty)
Manfaat Pelaksanaan Akuntansi
Pertanggungjawaban Sosial

5 Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas (Increased


Productivity and Quality)

6 Meningkatkan Kemampuan untuk Memperkerjakan dan Mengupah


Pekerja (Increased Ability to Attract and Retain Employees)

7 Mengurangi Penyimpangan Tindakan dari Undang-Undang


(Reduced Regulatory Oversight)

8 Cara Mendapatkan Modal (Access to Capital)


Dalam penerapannya, akuntansi pertanggungjawaban
sosial mengalami berbagai kendala, terutama dalam
masalah pengukuran elemen-elemen sosial dan dalam
rangka penyajiannya di laporan keuangan bersifat
kuantitatif.

Masalah pengukuran timbul terutama karena tidak semua


elemen sosial dapat diukur dengan satuan uang serta
belum terdapatnya standar akuntansi yang baku mengenai
pengukuran dan pelaporan pelaksanaan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Menggunakan penilaian dengan
menghitung Opportunity cost
approach.

Menggunakan daftar kuesioner.


Metode yang biasa
dipakai dalam
pengukuran Akuntansi Menggunakan hubungan antara kerugian masal
dengan permintaan untuk barang perorangan
Sosial yaitu: dalam menghitung kerugian masyarakat.

Menggunakan reaksi pasar dalam


menentukan harga.
Laporan
Pertanggungjawaban
Sosial
Teknik Pelaporan yang
diungkapkan oleh Diller:
Dibuat dalam
perkiraan tambahan,
Pengungkapan
misalnya melalui
dalam surat kepada Pengungkapan adanya perkiraan
pemegang saham dalam catatan atau (akun) penyisihan
baik dalam laporan laporan keuangan. kerusakan lokasi,
tahunan atau biaya pemeliharaan
bentuk laporan lingkungan dan
lainnya. sebagainya
Praktik yang Sederhana
Laporan terdiri dari uraian akuntansi sosial
yang tidak disertai dengan data kuantitatif, baik
satuan uang maupun satuan yang lainnya.
Praktik
Praktik yang Lebih Maju Pelaporan
Akuntansi Sosial
Laporan terdiri dari uraian akuntansi sosial
dan disertai dengan data kuantitatif.

Praktik yang Paling Maju


Terdiri dari:
Laporan dalam bentuk kualitatif,
perusahaan juga menyusun laporannya
dalam bentuk neraca.
Akuntansi pertanggungjawaban sebenarnya timbul
sebagai akibat adanya wewenang yang diberikan dan
bagaimana mempertanggungjawabkan dalam bentuk
suatu laporan tertulis.

Beberapa teori yang mendukung penyampaian


laporan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan
adalah legitimacy theory dan stakeholder theory.
Legitimacy Theory
Organisasi secara kontinu akan beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai
yang diterima oleh masyarakat disekitar perusahaan dalam usaha untuk
mendapatkan legitimasi. Proses untuk mendapatkan legitimasi berkaitan
dengan kontrak sosial yang dibuat oleh perusahaan dengan berbagai pihak
dalam masyarakat.

Pengungkapan perusahaan melalui laporan keuangan tahunan merupakan


usaha perusahaan untuk mengkomunikasikan aktivitas sosial yang telah
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat
sehingga kelangsungan hidup perusahaan terjamin.
Stakeholder Theory
Stakeholder perusahaan pada dasarnya memiliki ekspektasi yang berbeda
mengenai bagaimana perusahaan dioperasikan. Perusahaan akan berusaha
untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan menyampaikan
pengungkapan, termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan.

Perusahaan menggunakan pengungkapan lingkungan untuk membedakan


perusahaan satu dengan perusahaan lain. Pengungkapan merupakan signal
mengenai informasi keuangan perusahaan pada masa depan. Mahoney et al
(2008) menemukan laporan CSR secara positif mempengaruhi Return on Asset
perusahaan.
Kesimpulan
Social Responsibility Accounting merupakan suatu konsep
terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial agar
perusahaan dapat mencapai kesejahteran stakeholders, serta
dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat
meningkatkan harga saham. SRA merupakan kepedulian
perusahaan yang didasari tiga prinsip dasar yang dikenal
dengan istilah Triple Bottom Lines, yaitu Profit (Keuntungan),
People (Masyarakat) dan Planet (Lingkungan).
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai