Anda di halaman 1dari 4

Extending corporate accountability: the incorporation of social and environmental factors

within external reporting


Dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan fokus terhadap pembangunan
berkelanjutan dan pelaporan berkelanjutan. Pelaporan berkelanjutan termasuk pelaporan
CSR berbeda dari fokus ekonomi tradisional dalam pelaporan eksternal. Hasil tinjauan atas
Pedoman Pelaporan keberlanjutan menunjukan bahwa pelaporan ini memberikan wawasan
tentang jenis informasi sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dapat diungkapkan dalam
laporan keberlanjutan. Pelaporan Keberlanjutan sendiri memerlukan lebih dari sekedar
penyediaan informasi terhadap indikator sosial, lingkungan dan ekonomi. Pelaporan
keberlanjutan juga akan membahas bagaimana kegiatan saat ini berdampak pada
kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Apa itu CSR?
Menurut Komisi Komunitas Eropa, Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan konsep
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan dalam interaksi mereka dengan pemangku kepentingan secara sukarela.
Pelaporan CSR sendiri merupakan proses suatu organisasi mengungkapkan informasi secara
publik mengenai interaksi dan dampaknya terhadap berbagai masyarakat dan lingkungan di
tempat organisasi beroperasi. Sifat dari pelaporan ini sangat bervariasi antar oganisasi dan
antar waktu. Variasi tersebut disebabkan perbedaan perspektif akuntabilitas yang dianut
(pandangan tentan siapa yang menjadi tanggung jawab organisasi, dan askpek kinerja apa
yang menjadi tanggung jawabnya).
Pelaporan CSR terdiri dari “Pelaporan Sosial” dan juga “Pelaporan Lingkungan Hidup”,
dimana keduanya dianggap sebagai komponen “Pelaporan Keberlanjutan” yang mencakup
tentang pelaporan mengenai kinerja ekonomi juga. Pelaporan Keberlanjtan menurut GRI
adalah “Istilah luas yang dianggap sinonim dengan istilah lain yang digunakan untuk
menggambarkan pelaporan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial. Setiap pertimbangan
mengenai pelaporan keberlanjutan memerlukan definisi pembangunan berkelanjutan.

 Pelaporan Sosial
Pelaporan sosial umumnya memberikan infomasi seperti: Praktik Ketenagakerjaan dan
Kinerja Kerja yang Layak; Kinerja Hak Asasi Manusia; serta Kinerja Tanggung Jawab
Produk.

 Pelaporan Lingkungan Hidup


Pelporan Lingkungan Hidup sendiri akan mencakup hal hal seperti: Penggunaan Bahan;
Penggunaan Energi; Penggunaan Air; Emisi, Limbah dan Sisa; Kepatuhan terhadap
Peraturan Lingkungan Hidup; serta Penggunaan dan Dampak Transportasi.

 Pelaporan Keberlanjutan
Pelaporan ini melibatkan produksi informasi tentang kinerja sosial, lingkungan dan
ekonomi dari sautau organisasi. Panduan pelaksanaan dari pelaporan keberlanjutan
sendiri adalah Pedoman Pelaporan Keberlanjutan yang dikeluarkan oleh GRI.
Tanggung Jawab Bisnis
Tanggung Jawab Bisnis merupakan gerakan untuk memberikan informasi tentang jinerja
sosial dan lingkungan, baik melalui laporan keberlanjutan/CSR, menyiratkan bahwa
manajemen organisasi organisasi ini menganggapn mereka memiliki akuntabilitas atas
kinerja sosial dan lingkungan, serta kinerja ekonomi. Pandangan ini bukan merupakan
pandangan yang dianut secara universal. Tanggung Jawab Bisnis berasumsi bahwa terdapat
peningkatan tekanan masyarakat terhadap organisasi untuk membuat komitmen terhadap
praktik bisnis berkelanjutan, dan pelaporan perusahaan merespons tekanan ini.
Jika keberlanjutan menjadi bagian dari ekspetasi masyarakat, maka hal tersebut harus
menjadi tujuan bisnis. Tanggung jawab untuk memberikan informasi tentang kinerja sosial
dan lingkungan yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap organisasi.
Lalu bagaimana cara entitas menentukan tanggung jawabnya? Ini bisa dimulai dengan hal
hal yang mudah dicari tahu seperti mencari tahu apa yang dianggap tanggung jawab bisnis
oleh pemangku terkait. Manajemen yang terlibat harus menentukan siapa saja pemangku
kepentingan terkait yang dimaksud. Untuk menentukan tanggung jawab bisnis, maka harus
memiliki implikasi terhadap informasi yang diungkapkan.
Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk: Melakukan tindakan tertentu sesuai dengan
harapan sekelompok pemangku kepentingan; dan Memberikan perhitungan atau penjelasan
atas tindakan-tindakan tersebut kepada para pemangku kepentingan. Ini merupakan konsep
yang penting dalam kaitan akuntansi dan CSR karena konsep akuntabilitas dan konsep
akuntansi harus dipertimbangkan secara bersamaan. Semakin luas gagasan tentang
akuntabilitas, maka semakin luas jnis akuntansi yang kita cakup, karena akuntabilitas adalah
inti dari praktik akuntansi. Contohnya jika entitas hanya bertanggung jawab kepada
pemegang saham saja makan entitas hanya akan mempraktikkan akuntansi keuangan saja,
namun jika entitas memiliki tanggung jawab terhadap kelompok pemangku kepentingan
yang lebih luas pada aspel kinerja yang mencakup aspek sosial dan lingkungan, maka
kemungkinan besar entitas akan mengungkapkan informasi tentang kinerja sosial dan
lingkungannya.
Banyak organisasi membuat pernyataan publik bahwa tangggung jawab mereka tidak hanya
kepada pemegang saham saja, namun termasuk kepada komunitas dimana mereka
beroperasi serta masyarakat secara keseluruhan. Jika suatu organisasi menerima tanggung
jawab atas keberlanjutan praktik bisnisnya, maka organisasi harus membuat laporan
mengenai tanggung jawab atas keberlanjutan tersebut dengan Laporan Keberlanjutan.
Tahapan Pelaporan Keberlanjutan

 Mengapa harus melapor?


Pada tahap ini, terdapat beberapa teori-teori yang memiliki asumsi berbeda sehingga
penjelasan yang diberikan juga berbeda terhadap fenomena yang dilaporkan.
 Teori Legitimasi dan Kontrak Sosial
Pengungkapan yang terkait dengan penyediaan bukti bahwa entitas mematuhi
harapan masyarakat.
 Teori Pemangku Kepentingan
Pengungkapan tergantung pada ekspektasi pemangku kepentingan yang
berkuasa jika perspektif manajerial dari Teori Pemangku Kepentingan
dianut.
 Model Akuntabilitas
Sudah menerima tanggung jawab untuk melaporakan
 Teori Kelembagaan
Organisasi akan mengadopsi praktik tertentu (termasuk praktik pengungkapan)
karena tekanan institusional
 Teori Akuntansi Positif
pengungkapan tergantung pada implikasi kekayaan yang positif

 Kepada siapa harus melapor?


Jika manajer termotivasi untuk memenuhi kepentingan pemegang saham, maka
pelaporan akan diutamakan untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan yang
berkuasa. Namun jika manajer mengadopsi perspektif etika yang lebih luas, maka
pelaporan diutamakan untuk pemangku kepentingan yang terkena dampak oleh operasi
entitas tetapi masih dapat memenuhi kebutuhan informasi sehingga diperlukan
beberapa penentuan prioritas. Tahap ini tidak bisa terpisah dari tahap sebelumnya.

 Apa yang harus dilaporkan?


Pada tahap ini harus dipastikan terlebih dahulu adanya permintaan informasi yang
dimaksud. Lalu identifikasi kebutuhan informasi melalui dialog dengan pemangku
kepentingan. Dari hasil dialog tersebut, perlu dinegosiasikan konsensus di antara
kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan yang bersaing.

 Bagaimana cara melaporkannya?


Akuntansi keuangan konvensional tampaknya tidak memberikan landasan bagi
pengungkapan sosial dan lingkungan. Pelaporan berbagai indikator sosial, lingkungan
dan ekonomi merupakan sebuah alernatif, meskipun tidak sama dengan pelaporan
keberalnjutan. Pelaporan keberlanjutan sendiri akan mempertimbangkan isu-isu seperti
daya dukung ekosistem, dampak terhadap generasi mendatang, dan sebagainya.
Audit Sosial
Telah dijelaskan bahwa organisasi perlu menyadari serta mematuhi harapan masyarakat.
Maka diperlukan suatu proses dimana terjadi pemeriksaan terhadap pemenuhan harapan
masyarakat tersebut. Audit Sosial merupakan cara organisasi mencoba memastikan bahwa
mereka telah memenuhi para pemangku kepentingan. Audit sosial melibatkan keterlibatan
berbasis pemangku kepentingan dengan tujuan menentukan apakah organisasi dianggap
berorganisasi sesuai dengan harapan pemangku kepentingan dan perbaikan kinerja yang
diperlukan. Hasil audit sosial ini sendiri sering dijadikan dasar informasi yang disajikan dalam
laporan sosial,atau dalam komponen pelaporan sosial dalam laporan keberlanjutan.
Peran Tata Kelola Perusahaan Dalam Meningkatkan Kinerja Sosial Dan Lingkungan
Perusahaan
Jika suatu Organisasi serius dalam mempertahankan kinerja sosial dan lingkungan yang telah
berada pada tingkat tinggi, maka sistem tata kelola perusahaannya harus mencerminkan
tujuan tersebut. Mekanisme tata kelola dapat mencakup:
- mekanisme keterlibatan pemangku kepentingan
- struktur dewan yang mencakup manajer lingkungan hidup
- menerapkan sistem akuntansi pengelolaan lingkungan yang ketat
- kebijakan lingkungan yang jelas dan dikomunikasikan dengan baik
- penghargaan eksekutif yang terkait dengan KPI terkait keberlanjutan
- kebijakan evaluasi sosial dan lingkungan untuk semua keputusan investasi modal
besar
- kebijakan pengelolaan limbah
- audit rantai pasokan
Tanggung jawab sosial pribadi
Kita semua membuat pilihan yang akan meningkatkan atau menurunkan kontribusi kita
terhadap berbagai hasil sosial dan lingkungan. Daripada hanya mengandalkan CSR dan/atau
pemerintah, kita juga harus mempertimbangkan PSR yang memerlukan penilaian
berkelanjutan, seperti perlunya perjalanan tertentu dan moda perjalanan yang digunakan,
berapa banyak energi yang kita konsumsi, berapa banyak limbah yang dihasilkan dari
aktivitas kita. yang dihasilkan, bagaimana tanggung jawab sosial dan lingkungan yang
diemban oleh pemasok pakaian kita, dan sebagainya. Penekanannya di sini adalah bahwa
untuk mengatasi isu-isu penting seperti perubahan iklim dan pengentasan kemiskinan,
'masyarakat' harus juga menerima perlunya perubahan dan tidak hanya bergantung pada
(atau menyalahkan) organisasi untuk melakukan perbaikan yang diperlukan. Seseorang juga
dapat memperdebatkan PSR dengan alasan bahwa meminta CSR merupakan cara untuk
'mengembalikan tanggung jawab'—menghindari tanggung jawab pribadi untuk 'berbuat
baik'. Bisa dibilang, karena para pendidik bisnis mempunyai audiensi yang terdiri dari para
pemimpin bisnis di masa depan, maka lebih penting lagi jika mereka mencoba meningkatkan
kesadaran mengenai peran pilihan individu dalam mengatasi isu-isu dan permasalahan sosial
dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai