Latar Belakang
sebagai biaya sosial (social cost). Biaya sosial yang terjadi harus diukur dan disajikan
pada laporan keuangan. Hal tersebut selaras dengan tujuan laporan keuangan, yaitu
(manajemen) kepada para pemakai (user). Prinsip tata kelola perusahaan yang baik
konsep CSR (didalamnya juga menjelaskan tentang aktivitas dan biaya sosial),
akuntansi CSR, serta pengukuran dan penyajian biaya sosial dalam laporan
keuangan. Hasil yang disajikan dari analisis paper ini diharapkan mampu
yang meliputi aspek keuangan, sosial, dan lingkungan dalam pengimplementasian CSR
CSR timbul sebagai wujud kesadaran sosial perusahaan, bahwa setiap aktivitas
perusahaan (baik aktivitas operasional maupun non operasional) tidak dapat dipisahkan
Komitmen dan aktivitas CSR pada intinya merujuk pada aspek-aspek perilaku perusahaan, termasuk program
dan kebijakan perusahaan yang menyangkut dua elemen kunci, yaitu
a. Good corporate governance: etika bisnis, manajemen sumber daya manusia, jaminan sosial
development), perlindungan hak asasi manusia, perlindungan konsumen, relasi dengan pemasok, dan
Menurut Susanto, CSR dilihat dari segi implementasinya dapat dibagi atas tiga tahapan atau kategori yaitu:
a. Social obligation, pada kategori ini implementasi CSR sekadar untuk memenuhi persyaratan minimal yang
b. Social reaction, pada tahap ini sudah muncul kesadaran oleh perusa- haan akan pentingnya CSR, namun
tetap saja memiliki kelemahan karena dilakukan setelah masyarakat mengalami eksternalitas yang cukup
2) Compromise, merupakan syarat yang dibutuhkan untuk mengatasi perbedaan cara kerja,
4) Democracy and Equality, yang tergambar dalam tiga aspek demokrasi yaitu: pertama siapa yang
harus dilibatkan dalam kolaborasi; kedua, proses kolaborasi yaitu kesejajaran dan penghargaan
atas setiap orang; ketiga, adalah akuntabilitas dan keterwakilan dalam bentuk
5) Power and Trust, yang dimaknai sebagai pembagian peran yang didasari oleh kemampuan dari
6) Determination, Commitment, dan Stamina, yang dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kolaborasi
yang tidak seimbang. Komitmen akan menjadi kuat ketika tujuan dari kolaborasi mewakili dari
untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang sesuai dalam
aktifitas yang dilakukan diterima sebagai sesuatu yang sah. Lebih lanjut lagi Deegan
menjelaskan tentang teori legitimasi organisasi di negara berkembang terdapat dua hal:
gambaran lebih jelas tentang motivasi perusahaan memperbesar tanggung jawab sosialnya.
Kedua, legitimasi organisasi dapat memasukkan faktor budaya yang membentuk tekanan
serius atau skandal keuangan) organisasi mungkin melakukan hal sebagai berikut:
meningkatkan kinerjanya.
kegagalan).
Pengukuran dan penyajian biaya sosial dalam laporan keuangan menjadi penting, karena: