Corporate social responsibility (CSR) adalah suatu mekanisme perusahaan untuk secara sadar
mengintegrasikan sebuah perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi dan
interaksinya dengan stakeholder, yang melampaui tanggung jawab sosial di bidang hukum.
Secara sederhana corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu konsep serta tindakan
yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap social serta
lingkungan sekitar dimana perusahaan iut berdiri.
Seperti melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
membangun fasilitas umum,
memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu, dan memberikan bantuan dana untuk
kesejahteraan masyarakat banyak pada umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada
khususnya.
Pada intinya CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder atau
pemangku kepentingan, dimana lebih jauh dari pada itu para ahli menyatakan bahwa CSR
memiliki 3 definisi yaitu:
3. Komitmen bisnis untuk turut serta ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan. keluarga pekerja, komunitas
wilayah tertentu, serta masyarakat umum secara keseluruhan dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas hidup bersama.
5. yang tidak semata-mata terorientasi pada aspek ekonomi (keuntungan) melainkan juga
harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari
keputusannya tersebut.
3. Pengungkapan CSR
– Menghubungkan program-program CSR dengan para stakeholders, yang keterlibatannya akan
ditentukan berdasarkan kondisi, prioritas dan anggaran perusahaan.
– Mengungkapkan program
– Person(s) in charge, orang yang memimpin pelaksanaan program CSR
4. Evaluasi
– Metode pengawasan dan perangkatnya.
– Metode evaluasi dan perangkatnya.
– Mekanisme pengembangan terus menerus.
– Person(s) in charge, orang yang ditugaskan untuk memimpin jalannya evaluasi.
– Mengidentifikasi masalah CSR yang relevan dengan kegiatan operasional perusahaan.
– Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan CSR, baik dengan unit organisiasi, dan/atau
dari kematangan CSR itu sendiri.
– Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan CSR di dalamnya
– Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang relevan dalam
merancang CSR.
– Mempersiapkan program-program dari CSR.
5. Pelaporan
– Mekanisme dan sistem pelaporan internal dan eksternal.
– Komunikasi internal dan sistem koordinasi.
– Sistem komunikasi eksternal.
– Laporan verifikasi