Anda di halaman 1dari 5

Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

Corporate social responsibility (CSR) adalah suatu mekanisme perusahaan untuk secara sadar
mengintegrasikan sebuah perhatian terhadap lingkungan sosial ke dalam operasi dan
interaksinya dengan stakeholder, yang melampaui tanggung jawab sosial di bidang hukum.

Corporate Social Responsibility di persimpangan perkembangannya dapat menjadi alat


perusahaan untuk digunakan secara taktis dalam meredam kritik dan melindungi citra mereka
atau dapat menjadi alat yang efektif dalam masyarakat yang demokratis untuk membuat
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan dengan menciptakan etos bisnis
yang berkelanjutan. Dengan kata lain CSR akan selalu menjadi cermin pembangunan sosial
dalam masyarakat yang demokratis (Mardikanto, 2014:84). CSR dibagi menjadi tiga fokus: 3P,
yaitu singkatan dari profit, planet, dan people. Perusahaan yang baik tidak hanya memburu
keuntungan ekonomi belaka (profit), tetapi juga memiliki kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people) (Mardikanto, 2014:85). Budimanta,
et al. (2008), mengartikan CSR atau tanggungjawab sosial perusahaan merupakan komitmen
perusahaan untuk membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan para pihak
yang terkait, utamanya masyarakat di sekeliling-nya dan lingkungan sosial di mana perusahaan
tersebut berada, yang dilakukan terpadu dengan kegiatan usahanya secara berkelanjutan. Jadi,
menurut Budimanta tersebut CSR merupakan kegiatan yang memperhatikan keinginan dari
semua stakeholder yang dilakukan untuk keberlangsungan perusahaan itu sendiri (Mardikanto,
2014:94).

Secara sederhana corporate social responsibility (CSR) merupakan suatu konsep serta tindakan
yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagai rasa tanggung jawabnya terhadap social serta
lingkungan sekitar dimana perusahaan iut berdiri.

Seperti melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,
membangun fasilitas umum,

memberikan beasiswa kepada anak yang kurang mampu, dan memberikan bantuan dana untuk
kesejahteraan masyarakat banyak pada umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada
khususnya.
Pada intinya CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholder atau
pemangku kepentingan, dimana lebih jauh dari pada itu para ahli menyatakan bahwa CSR
memiliki 3 definisi yaitu:

1. Melakukan tindakan sosial, termasuk di dalamnya adalah kepedulian terhadap lingkungan


hidup yang lebih dari batas-batas yang dituntut atau diharuskan dalam peraturan
perundang-undangan.
2. Komitmen usaha yang dilakukan secara etis, beroperasi secara legal, serta berkontribusi
terhadap peningkatan ekonomi yang diiringi dengan peningkatak kualitas hidup
karyawan termasuk keluarganya, komunitas lokal, serta masyarakat banyak.

3. Komitmen bisnis untuk turut serta ikut berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan. keluarga pekerja, komunitas
wilayah tertentu, serta masyarakat umum secara keseluruhan dalam rangka untuk
meningkatkan kualitas hidup bersama.

4. CSR (Corporate Social Responsibility) sangat erat kaitannya dengan suistainable


development (pembangunan berkelanjutan) dimana suatu perusahaan dalam melakukan
kegiatannya harus berdasarkan pada keputusan

5. yang tidak semata-mata terorientasi pada aspek ekonomi (keuntungan) melainkan juga
harus memikirkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari
keputusannya tersebut.

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KINERJA


Strategi CSR dimulai dengan menetapkan arah dan lingkup jangka panjang berkenaan dengan
aktivitas CSR. Dengan demikian perusahaan berhasil dalam memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki, berada dalam lingkungannya yang unik guna memenuhi kebutuhan pasar dan ekspektasi
para stakeholder.
Strategi CSR yang baik harus mengidentifikasi arah keseluruhan yang dituju dengan
dijalankannya aktivitas CSR. Kemudian melakukan pendekatan mendasar guna melanjutkan
aktivitas.
Selanjutnya menentukan area prioritas yang spesifik. Dan terakhir merumuskan langkah-langkah
selanjutnya yang segera ditempuh. Strategi CSR membantu perusahaan memastikan bahwa
perusahaan secara berkesinambungan membangun, memelihara, dan memperkuat identitas dan
pasar yang dimilikinya.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengembangkan strategi CSR:
1. Membangun dukungan dengan manajemen senior dan karyawan
Tanpa adanya dukungan dari pemimpin perusahaan, peluang keberhasilan program CSR akan
menipis. Di samping itu juga penting untuk terus membangun dukungan di antara karyawan,
karena merekalah yang akan memainkan peran kunci dalam implementasi CSR.
2. Pengamatan terhadap pihak lain
Adalah sangat bermanfaat untuk belajar dari pengalaman dan keahlian pihak lain. Tiga sumber
informasi yang berguna adalah perusahaan lain, asosiasi industri, dan organisasi yang khusus
bergerak di bidang CSR. Mengamati visi, nilai-nilai, dan pernyataan kebijakan pesaing,
demikian juga dengan produk-produk baru atau pendekatan yang berkaitan dengan CSR, serta
insiatif-inisiatif dan program-program yang mereka ikuti, dapat sangat bermanfaat.
3. Mempersiapkan matriks ktivitas CSR yang diusulkan
Perusahaan dapat merencanakan aktivitas CSR, baik yang sedang dilakukan pada saat ini
maupun yang mungkin akan dilakukan di masa mendatang, berkaitan dengan proses, produk,
serta pengaruh yang mungkin ditimbulkannya.
4. Mengembangkan opsi bagi kelanjutan program CSR
Di sini tersedia dua opsi, yaitu mengambil pendekatan yang sifatnya incremental ataupun
memutuskan perubahan arah yang lebih komprehensif.
5. Membuat keputusan dalam hal arah, pendekatan, dan fokus
Menentukan arah berarti memutuskan area utama di mana perhatian ditujukan. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan pertambangan mungkin akan memusatkan perhatian kepada terjalinnya
hubungan baik dengan komunitas sekitar. Pendekatan mengacu kepada bagaimana sebuah
perusahaan berencana untuk bergerak menuju arah yang telah ditentukan. Sedangkan fokus harus
diselaraskan dengan tujuan bisnis perusahaan, dan oleh karenanya harus menjadi prioritas.
Dengan adanya fokus, dapat diidentifikasi kesenjangan dalam proses-proses perusahaan,
pemanfaatan peluang-peluang yang muncul, serta perhatian terhadap kebutuhan-
kebutuhan stakeholder-stakeholder kunci tertentu.
Langkah-langkah Penerapan CSR
Langkah Penerapan CSR
1. Perencanaan CSR
– Mempersiapkan target dan tujuan dari pelaksanaan CSR untuk perusahaan.
– Mempersiapkan perangkat alat ukur kinerja dan alat ukur status dari CSR.
– Mengidentifikasi inovasi dan/atau intervensi terhadap sistem yang sedang diterapkan.
– Mengidentifikasi masalah CSR yang relevan dengan kegiatan operasional perusahaan.
– Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan CSR, baik dengan unit organisiasi, dan/atau
dari kematangan CSR itu sendiri.
– Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan CSR di dalamnya.
– Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang relevan dalam
merancang CSR.
– Mempersiapkan program-program dari CSR.

2. Persiapan aktivitas CSR


– Proses pengambilan keputusan dan pengesahan program-program CSR
– Memanage perubahan dan inovasi-inovasi yang dibutuhkan.
– Organisasi program-program CSR, baik internal maupun eksternal
– Sumber daya internal perusahaan dari perusahaan (sumber daya manusia, modal, dll).

3. Pengungkapan CSR
– Menghubungkan program-program CSR dengan para stakeholders, yang keterlibatannya akan
ditentukan berdasarkan kondisi, prioritas dan anggaran perusahaan.
– Mengungkapkan program
– Person(s) in charge, orang yang memimpin pelaksanaan program CSR

4. Evaluasi
– Metode pengawasan dan perangkatnya.
– Metode evaluasi dan perangkatnya.
– Mekanisme pengembangan terus menerus.
– Person(s) in charge, orang yang ditugaskan untuk memimpin jalannya evaluasi.
– Mengidentifikasi masalah CSR yang relevan dengan kegiatan operasional perusahaan.
– Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan CSR, baik dengan unit organisiasi, dan/atau
dari kematangan CSR itu sendiri.
– Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan CSR di dalamnya
– Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang relevan dalam
merancang CSR.
– Mempersiapkan program-program dari CSR.

5. Pelaporan
– Mekanisme dan sistem pelaporan internal dan eksternal.
– Komunikasi internal dan sistem koordinasi.
– Sistem komunikasi eksternal.
– Laporan verifikasi

Prinsip pelaporan CSR


a. Materiality
Laporan disajikan dengan mengungkapkan elemen-elemen yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kegiatan operasi perusahaan.
b. Completeness
Informasi yang disajikan lengkap dan akurat dimana penampilan organisasi di segala area dapat
ditaksir dan dipahami.
c. Responsiveness
Organisasi merespon kepeduliannya dengan ikut berpartisispasi dalam menjaga dan merawat
lingkungan, memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar dan ikut berpatisipasi untuk
membangun perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai