Anda di halaman 1dari 3

Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial

Definisi
Menurut ISO 26000 dalam Cheng dan Christiawan (2011) adalah Tanggung jawab sebuah
organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada
masyarakat dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang
sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan
dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara
menyeluruh
Pentingnya Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Ada enam kecenderungan utama, yang semakin menegaskan arti penting CSR. Yaitu:
1. Posisi negara yang semakin berjarak pada rakyatnya
2. Semakin mengemukakan arti kesinambungan
3. Semakin gencarnya sorotan kritis dan resistensi dari publik, bahkan yang bersifat anti-
perusahaan
4. Perkembangan ke arah transparansi
5. Harapan-harapan bagi terwujudnya kehidupan yang lebih baik dan manusiawi pada era
milenium baru.”

Bentuk-bentuk kegiatan dari Corporate Sosial Responsibility


Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul Teori Akuntansi bentuk-bentuk
kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan Hidup
2. Energi
3. Sumber Daya Manusia dan Pendidikan
4. Praktek Bisnis yang Jujur
5. Membantu Masyarakat Lingkungan
6. Kegiatan Seni dan Kebudayaan
7. Hubungan dengan Pemegang Saham
8. Hubungan dengan Pemerintah

Metode Pengukuran dari Corporate Sosial Responsibility


Metode pengukuran tanggung jawab sosial sebagai informasi yang akan dilaporkan
dalam Socio Economic Reporting misalnya:
1. Menggunakan penelitian dengan menghitung Opportunity Cost Approach.
Misalnya dalam menghitung social cost dari pembuangan, maka dihitung berapa kerugian
manusia dalam hidupnya : berapa berkurang kekayaannya, berapa kerusakan wilayah rekreasi,
dan lain sebagainya akibat pembuangan limbah. Total kerugian itulah yang menjadi Social
cost perusahaan
2. Menggunakan daftar kuesioner, survey,di mana mereka yang merasa dirugikan ditanyai
berapa besar jumlah kerugian yang ditimbulkan atau berapa biaya yang harus dibayar kepada
mereka sebagai kompensasi kerugian yang dideritanya.
3. Menggunakan hubungan antara kerugian massal dengan permintaan untuk barang
pengurangan dalam menghitung jumlah kerugian masyarakat.
4. Menggunakan reaksi pasar dalam menentukan harga. Misalnya vonis hakim akibat
pengaduan masyarakat akan kerusakan lingkungan dapat juga dianggap sebagai dasar
perhitungan.

Teknik Pelaporan Tanggung Jawab Sosial


Walaupun teknik pelaporan mengenai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
belum mempunyai pedoman yang resmi, ada beberapa teknik pelaporan yang menurut para
ahli bisa digunakan perusahaan seperti yang diungkapkan oleh Diller yang diterjemahkan oleh
Sofyan Syafri Harahap dalam buku Teori Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Pengungkapan dalam surat kepada pemegang saham baik dalam laporan tahunan atau
bentuk laporan lainnya.
2. Pengungkapan dalam catatan atau laporan keuangan.
3. Dibuat dalam perkiraan tambahan, misalnya melalui adanya perkiraan (akun) penyisihan
kerusakan lokasi, biaya pemeliharaan lingkungan dan sebagainya.”

Manfaat Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility


Menurut Business Sosial Responsibility (BSR), berikut ini adalah manfaat yang dapat
diperoleh perusahaan dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) :
1. Reduced Operating Cost (Mengurangi biaya operasional).
Dengan adanya tanggung jawab sosial perusahaan mampu mengurangi beban atau biaya
operasional perusahaan, misalnya jadwal kerja yang fleksibel dan program keselamatan kerja
berdampak pada menurunnya absensi pekerja dan menambah simpanan uang perusahaan dari
pekerja melalui peningkatan produktivitas kerja.

2. Improved Financial Performance (Meningkatkan kinerja keuangan).


Hubungan antara tanggung jawab sosial dengan kinerja keuangan yang positif dapat dilihat
dari kriteria melalui total return, sales growth and profit growth selama lebih dari satu periode
sebaik net profit margin dan return on equity.

3. Enhanced Brand Image and Reputation (Meningkatkan citra produk dan


reputasi).
Perusahaan menyadari adanya tanggung jawab sosial bermanfaat bagi meningkatnya reputasi,
baik perusahaan di mata publik sebagaimana sebaik reputasi di dalam komunitas bisnisnya
sehingga dapat menarik rekan bisnis baru dan mendapat keuntungan.

4. Increased Sales and Customer loyalty (Meningkatkan Penjualan dan Kesetiaan


Konsumen).
Dengan memproduksi barang yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan ditunjang
pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut, dan diharapkan masyarakat tetap setia menggunakan
hasil produksi perusahaan tersebut.

5. Increased Produktivity and Quality (Meningkatkan produktivitas dan kualitas).


Usaha perusahaan dalam menciptakan kondisi kerja yang produktif, mengurangi dampak buruk
bagi lingkungan atau melibatkan pekerja dalam peningkatan produktivitas dan mengurangi
angka kesalahan yang terjadi.

6. Increased Ability to Attract and Retain Employees (Meningkatkan kemampuan


untuk mempekerjakan dan mengupah pekerja).
Perusahaan menyadari dengan komitmen tinggi atas tanggung jawab sosial perusahaan akan
lebih mudah dalam merekrut dan mengupah pekerja, berdampak pada penurunan perputaran
biaya perekrutan dan pelatihan. Orang akan memilih bekerja pada lingkungan kerja dimana
tidak ada konflik sosial yang tercitpta terutama masalah ketenagakerjaan.

7. Reduced Regulatory Oversight (Mengurangi penyimpangan tindakan dari


undang-undang).
Pemerintah memiliki peranan dalam pembuatan kebijakan perundangan yang dijadikan
pedoman bagi perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Pemerintah memberikan
penghargaan bagi perusahaan yang bertindak proaktif terhadap lingkungan, misalnya
keberhasilan dalam pengolahan limbah pabrik serta menjaga akelestarian lingkungan.

8. Access to Capital (cara mendapatkan modal).


Pertumbuhan investasi terhadap tanggung jawab sosial yang tinggi telah memberi jalan bagi
masuknya tambahan modal yang mungkin telah tersedia.

Pengaruh Penerapan Akuntansi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)


Dari beberapa hasil penelitian terkait dampak penerapan Akuntansi CSR di atas, dapat dilihat
bahwa sebagian besar menyatakan bahwa penerapan Akuntansi CSR tidak berdampak baik
positif maupun negatif terhadap variabel-variabel kinerja keuangan perusahaan. Namun
penerapan CSR dan akuntansinya terbukti berdampak terhadap peningkatan produktivitas
karyawan dan pertumbuhan penjualan. Selain itu,pengungkapan CSR juga terbukti dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan mempengaruhi reaksi investor. Analisis atas hal ini adalah
bahwa potensi manfaat
penerapan Akuntansi CSR secara umum berlaku untuk jangka panjang. Dalam jangka pende
k, penerapan CSR hanya mempengaruhi detail kecil dari kinerja keuangan perusahaan seperti
pertumbuhan penjualan dan produktivitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai