DIBUAT OLEH :
DEVI ANGGRAINI : 1901120501.P
VENY INDAH LESTARI : 1901120502.P
WANDA APRIYANTO : 19011020503.P
LISNAWATI : 1901120504.P
M. SYEHAN NURMANSYAH : 1901120508.P
• Secara ringkas, literatur awal dari akuntansi sosial menyatakan bahwa para
akuntan diperlukan untuk menghasilkan data mengenai tanggung jawab
perusahaan dan bahwa ada pihak-pihak lain yang berkepentingan (selain
perusahaan) yang akan tertarik dengan data-data ini. Litertur awal iini, bahkan
tidak berkaitan dengan identifikasi pengukuran, dan pelaporan data-data sosial.
- Selanjutnya, literatur tersebut mengembangkan suatu kerangka kerja
teoritis untuk akuntansi soaial, ttermasuk skema pelaporan dan audit sosial
aktual. Meskipun terdapat pekerjaan utama dalam identifikasi dan pelaporan
data akuntansi sosial, bidang – bidang tersebut masih berada dalam tahap
sangat awal. Akuntansi sosial tidak diterima secara universal sebagai suatu
bidang oleh para akademisi atau praktisi, dan tidak semua orang percaya
bahwa perusahaan harus menghasilkan data akuntansi sosial.
E. Akuntansi untuk Manfaat
dan Biaya Sosial
•Dasar bagi kebanyakan teori akuntansi sosial datang dari analisis yang dilakukan oleh A.C. Pigou
terhadap biaya dan manfaat sosial. A.C. Pigou adalah seorang ekonom neo-klasik yang
memperkenalkan pemikiran mengenai biaya dan manfaat sosial kedalam ekonomi mikro pada
tahun 1920. Titik pentingnya adalah bahwa optimalitas Pareto (titik dalam ekonomi kesejahteraan
dimana adalah mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan seseorang tanpa mengurangi
kesejahteraan dari orang lain) tidak dapat dicapai selama produk sosial neto dan produk pribadi
neto tidak merata. Tetapi, mungkin bahwa masyarakat sebagai satu-kesatuan menerima manfaat
dari produk tersebut yang bahkan lebih besar lagi. Pigou menyebut seluruh manfaat dari produksi
suatu poduk tanpa memedulikan siapa yang menerimanya sebagai manfaat sosial. Perbedaaan
antara manfaat sosial dengan manfaat pribadi (manfaat sosial yang tidak dibagi) dapat dibagi
menjadi ekonomi eksternal dan elemen surplus konsumen.
•Suatu analisis yang serupa dapat dibuat dalam hal biaya. Bagi Pigou, biaya sosial terdiri atas
seluruh biaya untuk menghasilkan suatu produk, tanpa mempedulikan siapa yang membayarnya.
Biaya yang di bayarkan oleh produsen disebut sebagai biaya pribadi. Selisih antara biaya sosial
dan biaya pribadi (disebut sebagai “biaya sosial yang tidak dikompensasikan”) dan disebabkan
oleh banyak faktor. Suatu perusahaan yang menimbulkan polusi mengenakan biaya kepada
masyarakat, tetapi perusahaan tersebut tidak membayar biaya tersebut kepada masyarakat. Hal
ini disebut dengan non-ekonomi eksternal. Suatu situasi dimana seorang pekerja menderita sakit
akibat pekerjaannya dan tidak memperoleh kompensasi penuh dapat dianggap sebagai suatu
eksploitasi terhadap faktor produksi.
• Menurut Pigou, optimalitas Pareto hanya dapat dicapai jika
manfaat sosial marginal sama dengan biaya sosial marginal.
Perbedaan antara Pigou dengan model ekonomi tradisional-
dimana pendapatan marginal setara dengan biaya marginal
berasal dari perbedaan antara manfaat sosial dan pribadi
dengan biaya sosial dan pribadi. Jika perbedaan neto antara
kedua kelompok biaya dan manfaat tersebut adalah nol, maka
tidak ada perbedaan antara teori Pigou dan teori ekonomi
tradisional.
• Dengan demikian, ketika akuntan mengukur manfaat pribadi
(pendapatan) dan biaya pribadi (beban) serta mengabaikan
yang lainnya, mereka bersikap konsisten dengan teori ekonomi
tradisional. Gerakan kearah akuntansi sosial, sebagian besar
terdiri dari usaha-usaha untuk memasukkan biaya sosial dan
biaya sosial yang tidak terbagi kedalam model akuntansi.
F. Teori Akuntansi Sosial
• Berdasarkan analisis Pigou dan gagasan mengenai suatu “kontrak sosial”,
K.V.Ramanathan (1976) mengembangkan suatu kerangka kerja teoritis untuk
akuntansi atas biaya dan manfaat sosial. Perusahaan memiliki sutau kontrak tidak
tertulis untuk enyediakan manfaat neto untuk masyarakat. Manfaat neto adalah
selisih antara kontribusi suatu perusahaan tersebut kepada masyarakat dengan
kerugian yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut terhadap masyarakat.
• Masalah utama kedua berkaitan dengan pengukuran. Adalah teramat sulit untuk
menguantifikasi jumlah pos yang akan dimasukkan dalam laporan kontribusi neto
kepada masyarakat.
G. Pengukuran
• Salah satu alasan utama dari lambatnya
kemajuan akuntansi sosial adalah kesulitan
dalam mengukur kontribusi dan kerugian.
Proses tersebut terdiri atas tiga langkah, yaitu :
1. Menentukan apa yang menyusun biaya dan
manfaat sosial.
2. Mencoba untuk menguantifikasi seluruh pos
yang relevan.
3. Menempatkan nilai moneter pada jumlah
akhir.
H. Menetukan Biaya dan Manfaat Sosial
• Cara untuk mengidentifikasi asal dari biaya dan
manfaat sosial adalah dengan memeriksa proses
distribusi dan produksi perusahaan individual
guna mengidentifikassi bagaimana kerugian dan
kontribusi serta menentukan bagaimana hal itu
terjadi. Jika satu bagian dari proses produksi dan
distribusi diperiksa – mungkin ditemukan produk
sampingan yang negative diciptakan bersama-
sama dengan produk yang berguna.
I. Kuantifikasi terhadap Biaya dan Manfaat
• Ketika aktivitas yang menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dari
kerugian serta kontribusi tertentu diidentifikasikan, maka dampak pada manusia
dapat dihitung. Untuk mengukur suatu kerugian dibutuhkan informasi mengenai
variabel-variabel utama, yaitu waktu dan dampak.
1. Waktu
Beberapa peristiwa yang menghasilkan biaya sosial membutuhkan waktu
beberapa tahun untuk menimbulkan suatu akibat. Dalam hal pengukuran, adalah
penting untuk menentukan lamanya waktu tersebut. dampak jangka panjang
sebaiknya diberikan bobot yang berbeda dengan dampak jangka pendek.
2. Dampak
Orang-orang dapat dipengaruhi secara ekonomi, fisik, psikologis, dan sosial
oleh berbagai kerugian. Untuk mengukur biaya sosial tersebut adalah perlu
untuk mengidentifikasikan kerugian-kerugian tersebut dan
menguantifikasikannya.
• Biaya-biaya tersebut dapat diklasifikasikan sebagai kerugian ekonomi, fisik, psikologis,
atau sosial.
Kerugian ekonomi
• Biaya-biaya ini meliputi tagihan pengobatan dan rumah sakit yang tidak dikompensasi,
hilangnya produktivitas, dan hilangnya pendapatan yang diderita oleh pekerja.
Jelaslah, perhitungan ganda atas hilangnya pendapatan dan produktivitas harus
duhindari.
• Kerugian fisik
• Menghitung nilai dari kehidupan atau kesehatan manusia adalah hal yang sulit untuk
dilakukan, tetapi seringkali dicoba dalam analisis biaya-manfaat yang tradisional.
• Kerugian psikologis
Kerugian-kerugian ini juga sulit untuk dikuantifikasi dan harus didiskontokan pada
tingkat bunga yang sesuai.
• Kerugian sosial
Dalam keluarga pekerja, perubahan peran dapat terjadi sebagai akibat dari penyakit
tersebut. keluarga tersebut dapat menjadi begitu trauma sehingga terjadi perpecahan.
Nilai sekarang dari seluruh dampak ini bagaimanapun juga harus dihitung.
J. Pelaporan Kinerja Sosial
Kerangka kerja akuntansi sosial belum secara penuh dikembangkan dan terdapat masalah
pengukuran yang serius mengenai biaya dan manfaat. Meskipun demikian, sejumlah penulis
telah menyarankan agar perusahaan melaporkan kinerja akuntansi sosialnya baik secara
internal maupun secara eksternal. Pendekatan-pendekatan tersebut meliputi :
• Audit Sosial
Audit sosial yaitu mengukur dan melaporkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari
program-program yang berorientasi sosial dan operasi perusahaan yang mengikuti peraturan.
Mulanya, manajer perusahaan diminta membuat daftar aktivitas dengan konsekuensi sosial.
Setelah daftar tersebut dihasilkan, auditor sosial kemudian menilai dan mengukur dampak-
dampak dari kegiatan sosial perusahaan. Audit sosial dilaksanakan secara rutin oleh
kelompok konsultan internal maupun eksternal, sebagai bagian dari pemeriksaan internal
biasa, sehingga manajer mengetahui konsekuensi sosial dari tindakan mereka
• Riset dalam akuntansi sosial telah cukup ekstensif dan berfokus pada berbagai subjek
yang berkisar dari pengembangan kerangka kerja teoritis sampai mensurvey
pengguna potensial dari data akuntansi sosial bagi investor. Studi mengenai kegunaan
informasi sosial bagi investor dapat dibagi menjadi dua bidang utama, yaitu :
1. Survey atas investor potensial.
2. Pengujian empiris terhadap dampak pasar dari pengungkapan akuntansi sosial.
Studi mengenai reaksi pasar modal terhadap pengungkapan informasi sosial
menyarankan agar investor menyesuaikan perkiraan mereka terhadap pengungkapan
informasi akuntansi sosial. Tidak terdapat kesimpulan yang jelas dari riset mengenai
hubungan antara kinerja sosial, kinerja ekonomi, dan pengungkapan sosial.
TERIMA KASIH