1
dibidang ini, pemerintah memaksa individu dan para pelaku bisnis untuk menjadi lebih
responsif terhadap kebutuhan sosial. Walaupun pelaksanaan undang-undang ini cenderung
lemah, fakta bahwa undang-undang tersebut ada dan mengenakan sanksi mendorong
kepatuhan. Secara bertahap, undang-undang tersebut telah membawa dampak positif.
Terdapat banyak perusahaan yang peka akan lingkungan. Hal ini tampak dari munculnya
akun-akun yang terkait dengan kegiatan sosial pada laporan-laporan keuangannya.
2
publik besar seperti Ernst & Ernst (1978) ditemukan bahwa pengungkapan sosial terkait
dengan enam pokok bahasan, yaitu: (1) lingkungan, (2) energi, (3) praktik bisnis yang adil,
(4) sumber daya manusia, (5) keterlibatan komunitas, dan (6) produk. Cara lain
mengidentifikasikan asal dari biaya dan manfaat sosial adalah dengan memeriksa proses
distribusi dan produksi perusahaan individual guna mendefinisikan bagaimana kerugian dan
kontribusi serta menentukan bagaimana hal itu terjadi.
4) Kuantifikasi terhadap Biaya dan Manfaat
Karena aktivitas yang menimbulkan biaya dan manfaat sosial ditentukan dan kerugian
serta kontribusi tertentu diidentifikasikan, sehingga dampak pada manusia dapat dihitung.
Dampak ini dapat digolongkan sebagai langsung dan tidak langsung. Untuk mengukur
kerugian yang sebenarnya, kehilangan yang dialami oleh orang-orang sebagai akibat
peristiwa-peristiwa ini harus dihitung. Untuk mengukur suatu kerugian dibutuhkan informasi
mengenai variabel-variabel utama, yaitu waktu dan dampak.
a) Waktu, yaitu beberapa peristiwa yang menghasilkan biaya sosial membutuhkan waktu
beberapa tahun untuk menimbulkan suatu akibat. Periode waktu antara paparan awal
dengan peristiwa yang menimbulkan kerugian serta manifestasi dari dampak yang buruk
disebut periode “persiapan”. Dampak jangka panjang sebaiknya diberi bobot yang
berbeda dengan dampak jangka pendek.
b) Dampak, yaitu orang-orang dapat dipengaruhi oleh berbagai kerugian secara ekonomi,
fisik, psikologis dan sosial. Ketika tugas selesai, suatu usaha dapat dilakukan untuk
menguantifikasikan krugian dari perspektif masyarakat. Biaya dapat diklasifikasikan
sebagai kerugian ekonomi, fisik, psikologis dan sosial.
(1) Biaya ekonomi, meliputi tagihan pengobatan dan rumah sakit yang tidak
dikompensasi, hilangnya produktivitas, dan hilangnya pendapatan yang diderita oleh
pekerja.
(2) Kerugian fisik, yang sering kali dicoba dalam analisis biaya dan manfaat yang
tradisional. Kerugian ini harus didiskontokan untuk mempertimbangkan periode
persiapan yang panjang.
(3) Kerugian pesikologis, dimana pekerja dapat merasa sedih karena kehilangan peran
sebagai penghasil pendapatan dalam keluarga, tidak mampu melakukan aktivitas-
aktivitas fisik, dan mengetahui bahwa kematian dapat terjadi segera.
(4) Kerugian sosial, yaitu perubahan peran dapat terjadi sebagai akibat suatu penyakit.
Keluarga dapat menjadi begitu trauma sehingga terjadi perpecahan.
3
D. Pelaporan Kinerja Sosial
1) Audit Sosial
Audit sosial adalah proses yang independen untuk menghitung dan melaporkan dampak
ekonomi, sosial, dan lingkungan dari program-program dan kegiatan operasi regular
perusahaan yang berorientasi sosial. Manfaat audit sosial adalah membuat manajer menjadi
lebih peka terhadap konsekuensi sosial atas tindakannya. Audit sosial ini juga dapat
mendorong manajer untuk meningkatkan kinerja mereka di bidang sosial dan menilai kinerja
sosialnya. Informasi yang dihasilkan audit sosial hanya sebagai dokumen internal dan
menyembunyikannya sebagai rahasia perusahaan. Perusahaan cenderung lebih senang
mengumumkan kontribusi positif kepada publik daripada berita negatif. Namun, ada juga
perusahaan yang ingin menyampaikan dengan sejujurnya informasi hasil audit sosial yang
bersifat positif dan negatif sebagai tanggungjawab sosialnya kepada publik.
2) Laporan Sosial
Laporan tanggung jawab sosial perusahaan juga sudah mulai banyak disampaikan oleh
perusahaan di Indonesia lewat laporan tahunannya. Linowes membaginya menjadi tiga
kategori, yaitu hubungan dengan manusia, hubungan dengan lingkungan, dan hubungan
dengan produk. Pada masing-masing hubungan, diharapkan adanya pengungkapan sukarela
dan menyampaikan kerugian yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. Dalam laporan
sosial mencakup biaya sosial yang termasuk semua biaya untuk menjalankan perusahaan.
Biaya sosial juga digunakan untuk mengurangi manfaat sosial sehingga diketahui manfaat
atau biaya sosial bersih.
3) Pengungkapan dalam Laporan Tahunan
Banyak perusahaan menerbitkan laporan tahunan kepada pemegang saham dan pihak
berkepentingan lainnya yang mengandung informasi sosial. Menurut penelitian, jumlah
perusahaan mengungkapkan informasi sosialnya dari tahun ke tahun semakin meningkat.
4) Perkembangan di Luar Negeri
Elemen-elemen yang termuat dalam laporan ini adalah ketenagakerjaan, gaji dan
perubahan sosial, kesehatan dan keamanan kerja, kondisi pekerjaan, pelatihan, hubungan
industrial, serta perjanjian banyak pihak. Selain laporan keuangan, ada beberapa akun sosial
dan laporan mengenai nilai tambah, keduanya berfokus pada kontribusi perusahaan terhadap
masyarakat. Hal ini menyebabkan annual report Shell menambahkan dimensi yang baru
terhadap pelaporan keuangan. Laporan nilai tambah bertujuan untuk menggambarkan
pertambahan value yang perusahaan kontribusikan terhadap masyarakat dengan
memproduksi produk dan jasanya.
4
E. Dilema Perusahaan
Siegel dan Macroni mengemukakan dilema bisnis yang berhubungan akuntansi sosial
dengan kasus perusahaan kertas. Perusahaan St. Clark Company merupakan perusahaan yang
bekerja di bidan produksi kertas dan bubur kayu, memutuskan untuk menggunakan
propertinya di Forest, Winconsin, Amerika Serikat, untuk membangun pabrik kertas.
Lingkungan di sekitar adalah danau, sungai, dan hutan yang semuanya relatif masih bebas
dari polusi. Jika mereka dipekerjakan di pabrik kertas yang akan didirikan maka mereka
memerlukan pelatihan. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, seorang manajer harus
membuat daftar mengenai semua kontribusi dan kerugian dari rencana pembangunan pabrik
kertas terlebih dahulu. Kontribusi dan kerugian tersebut ada yang dapat dihitung atau
dikuantitatifkan dan ada yang tidak dapat dikuantitatifkan. Walaupun berisiko untuk
membuat daftar mengenai kerugian yang ada tetapi lebih berisiko bila perusahaan tidak
menyampaikannya. Semua bisnis menimbulkan kerugian dan hal itu merupakan keinginan
setiap orang untuk mengetahui implikasi pembangunan pabrik kertas di Forest. Karena
masalah polusi dan keamanan di tempat kerja merupakan keputusan manajemen maka
seorang manajer harus dapat menjelaskan filosofi manajemen mengenai hal ini. Manajer
harus dapat menghitung efek yang ditimbulkan, jika mungkin. Jika efek tidak dapat dihitung,
minimal dapat dijelaskan. Manusia lebih menyukai penyampaian yang fair termasuk
perhitungan yang ada mengenai manfaat dan biaya, yang dapat mengarahkan pada keputusan
terbaik.
5
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan. 2009. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta : Salemba Empat
Supriyono, R.A.. 2018. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press