AKUNTANSI KEPRILAKUAN E1
OLEH:
KELOMPOK 10
Awal tahun 1990an merupakan booming model pelaporan akuntansi sosial dan
lingkungan dengan memanfaatkan konsep Balance Scorecard. Banyak perusahaan
besar di Amerika dan Eropa menggunakan konsep ini agar mereka mampu
mengekspresikan kepedulian organisasinya kepada stakeholdernya.
Triple bottom line dengan triple P dapat disimpulkan bahwa profit sebagai
wujud aspek ekonomi, planet sebagai wujud aspek lingkungan dan people sebagai
aspek
sosial. Dan jika dirinci lebih lanjut dari ketiga aspek Tripple Bottom Line, maka
ketiga aspek tersebut dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut:
Fase Kesepuluh ini, JAUB mengajak dunia Akuntansi sadar akan nilai-nila i
diatas materialitas (beyond materiality). Sosio Spiritual Akuntansi hadir untuk
mengkodifikasi kinerja individu dan organisasi pada ke 5 (lima) unsur holy spirit
tersebut yang dilaporkan secara periodik kepada stakeholders.
5. Dilema Perusahaan
Siegel dan Marconi mengemukakan sosial bisnis yang berhubungan akuntasi sosial
dengan kasus perusahaan kertas. Perusahaan St. Clark company merupakan perusahaan
yang bekerja di bidang produksi kertas dan bubur kayu (pulp), memutuskan untuk
menggunakan propertinya di Forest, Wiconsin, Amerika Serikat, untuk membangun
pabrik kertas. Lingkungan di sekitar Forest adalah danau, sungai, dan hutan yang
semuanya relative masih bebas dari polusi. Air dalam jumlah banyak diperlukan untuk
pabrik kertas. Pabrik kertas menggunakan kayu sebagai salah satu bahan bakunya. Forest
adalah daerah dengan penduduk 20.000 orang yang memiliki sifat independen dan
pekerja keras, sebagian dari mereka menolak pendirian pabrik kertas tersebut. Sebagai
masyarakat daerah tersebut sebanyak 8% adalah pengangguran yang sebagian besar
karena dampak PHK dari perusahaan di luar industry kertas yang di-PHK. Jika mereka
dipekerjakan di pabrik kertas yang akan didirikan maka mereka memerlukan pelatihan.
P. Bunyon, kepala daerah Forest, meminta perusahaan untuk menyampaikan
rencananya bulan depan. Angela Clark, Presiden dari St. Clark meminta Money,
controller perusahaan, untuk meneliti situasi dan menyampaikannya kasus yang ada. Mr.
Money diminta Menyusun proposal agar masyarakat dan pejabat di daerah tersebut
percaya bahwa pembangunan pabrik akan menguntungkan komunitas dan pemerintah
daerah tersebut. Dia ingin menyampaikan manfaat dan biaya yang ada, tetapi dia tidak
yakin dapat mengidentifikasi dan mengukur semuanya.
Untuk menyelesaikan masalahnya. Mr. Money harus membuat daftar mengenai
semua kontribusi dan kerugian dari rencana pembangunan pabrik kertas terlebih dahulu.
Kontribusi dan kerugian tersebut ada yang dapat dihitung atau dikuantitatifkan dan ada
yang tidak dapat dikuantitatifkan. Walaupun berisiko untuk membuat daftar mengenai
kerugian yang ada, tetapi lebih berisiko bila perusahaan tidak menyampaikannya. Semua
bisnis menimbulkan kerugian dan hal itu merupakan keinginan setiap orang untuk
mengetahui implikasi pembangunan pabrik kertas di Forest. Karena masalah polusi dan
keamanan di tempat kerja merupakan keputusan manajemen maka Mr. Money harus
dapat menjelaskan filosofi manajemen mengenai hal ini. Mr. Money harus dapat
menghitung efek yang ditimbulkan, jika mungkin. Jika efek tidak dapat dihitung,
minimal dapat dijelaskan. Manusia lebih menyukai penyampaian yang fair termasuk
perhitungan yang ada mengenai manfaat dan biaya, yang dapat mengarahkan pada
keputusan terbaik.
D. Penutup
Kesimpulan Akuntan sangat berperan dalam proses penyusunan
dan pelaporan bisnis, mulai dari pelaporan keuangan
hingga pelaporan nonkeuangan seperti laporan
keberlanjutan, dengan kompetensi demikian akuntan
bisa mengukur dampak penerapan strategi
keberlanjutan pada kinerja ekonomi, social dan
lingkungan perusahaan dari tahun ke tahun. Lulusan
perguruan tinggi di bidang akuntansi memerlukan
personal/perilaku yang menunjukkan tentang
kemampuan akuntan untuk mengkomunikas ikan
program keberlanjutan perusahaan kepada masyarakat
dan mampu memberikan pemecahan masalah dengan
riset atas isu keberlanjutan tersebut.
Saran Perguruan Tinggi khususnya program studi akuntansi
perlu untuk segera melakukan peninjauan
kurikulum sarjana akuntansi dengan menambahkan
atribut kompetensi akuntansi social dan lingkungan
sehingga lulusan memiliki penguasaan dalam
pengetahuan dan pemahaman akuntansi social dan
lingkungan, ketrampilan dalam praktik pelaporan
keberlanjutan, dan mampu bersikap etis serta profesional
DAFTAR PUSTAKA