TEMU 5
Oleh:
Kelompok 1
Kelas: D2
PEMBAHASAN ................................................................................................................. 1
SIMPULAN .................................................................................................................... 11
LAMPIRAN ................................................................................................................... 13
PETA KONSEP
PEMBAHASAN
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau
pihak lain termasuk dari Bank Indonesia. lembaga keuangan bukan bank lembaga
keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik dalam valuta rupiah ataupun valuta
asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo. Jenis pinjaman yang diterima umumnya
berupa:
Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman yang diperoleh dari bank lain.
Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut two step loan, yaitu pinjaman diterima
yang diperoleh melalui pemerintah RI (Departemen Keuangan) dari lembaga kuangan
internasional.
Pinjaman obligasi, adalah bukti hutang kepada investor yang dijamin oleh lembaga
penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelumasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya
tiga tahun sejak tanggal emisi.
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima dari Bank
Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas.
Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu atau
beberapa proyek.
Contoh:
Tanggal 5 Bank Permata menarik kredit lagi di Bank Mitra Niaga Jakarta
sebesar Rp 400.000.000 langsung didebetkan ke rekening Giro Bank Permata di
Bank Mitra Niaga.
Pencatatannya adalah:
Debit Kredit
Tanggal Rekening (Rp) (Rp)
Dr. RAR. Fas. Pinjaman yang
15 Juni 2015 Diterima dan Belum Digunakan 1.000.000.000
Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsosorium kepada
Pemerintah RI.
Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa tenaga ahli.
Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dri PFI
berkisar 80% : 20% dari jumlah kredit
Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib
membayar kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh
pemerintah sesuai perjanjian termasuk commitmen charge sejumlah persentase
tertentu berkisar 0,75% per tahun
Contoh:
Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan
melalui pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana. Bank Gunadarma
mendapat pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar
Rp12.000.000.000
Pinjaman Obligasi
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar
Modal. Disamping itu penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negatif dan
perlindungan positif. Perlindungan negatif adalah persyaratan yang bersifat
melarang emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
Sedangkan persyaratan perlindungan positif adalah persyaratan yang mewajibkan
emiten melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi.
Syarat - syarat penerbitan obligasi adalah:
Berkedudukan di Indonesia
Mempunyai modal dasar sekurang-kurangnya 500 juta rupiah dan disetor penuh
sekurang-kurangnya 100 juta rupiah serta nilai kekayaan bersih
sekurang-kurangnya 100 juta rupiah.
Laporan keuangan telah diperiksa oleh Akuntan Publik/BPKP untuk dua tahun
buku terakhir secara berturut-turut dengan pernyataan pendapat setuju
untuk tahun terakhir.
Keterangan:
Rumus diatas digunakan bila penerimaan bunga setiap tahun, sedangkan bila
penerimaannya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya menjadi sebagai
berikut:
Penggunaan rumus tersebut dapat dibantu dengan tabel bunga untuk present
value anuitas untuk biaya bunga dan present value Rp 1 untuk nilai pokok obligasi.
Contoh 1
Bank permata menjual obligasi PT. Bank Permata pada tanggal 1 Januari
2015, nominal (par) @ Rp. 1.000.000 dengan kupon atau tingkat bunga 15%
dibayar setiap akhir tahun dan jangka waktunya 5 tahun. Investor (pembeli obligasi)
mensyaratkan yield 14%. Harga obligasi dapat ditentukan sebagai berikut:
= Rp 1.034.330,81
Harga tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan table bunga untuk
harga tunai anuitas dengan n=5, r=14% dan nilai tabelnya didapat 3,433. Sedangkan
untuk present valuenya untuk nilai par adalah dengan menggunakan table present
value untuk Rp. 1, dengan n=5 dan r=14% dan didapat nilai table 0,519. Dengan
demikian P = (3,433 x 150.000) + (0,519 x 1.000.000) atau sebesar = 1.033.950.
Nilai yang berbeda akibat adanya pembulatan.
Contoh 2:
Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. Selisih harga jual
(harga kurs) diatas harga nominal dicatat sebagai agio atau premi, sedangkan harga
jual dibawah harga nominal nya dicatat sebagai disagio atau diskonto. Memang
diakui bahwa agio bukan merupakan bunga dibayar dimuka atau disagio bukan
merupakan bunga yang diterima dimuka, akan tetapi agio atau disagio berkaitan
dengan bunga, oleh karena itu pencatatannya dibebankan pada biaya bunga selama
periode waktu obligasi beredar.
Contoh:
Bank Omega hendak membiayai sebuah proyek besar senilai Rp. 300
milyar. Untuk memenuhikebutuhan dana ini telah tersedia dua buah bank lain yaitu
bank ABC dan bank XYZ dengan masing-masing sumbangan modal Rp. 100
milyar. Jadi besarnya dana pinjaman yang diterima untuk tujuanpembiayaan
bersama ini sebesar Rp. 200 milyar yang disediakan langsung dalam rekening giro
dimasing-masing bank, sedangkan sisanya menjadi beban bank Omega.Transaksi
ini oleh bank Omega pusat dicatat dengan ayat jurnal sebagai berikut:
Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Bank Lain-Giro (Bank ABC) 100.000.000.000
Bank Lain-Giro (Bank XYZ) 100.000.000.000
Pinjaman yang diterima pembiayaan
200.000.000.000
bersama
SIMPULAN
Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain
termasuk dari Bank Indonesia. lembaga keuangan bukan bank lembaga keuangan luar negeri dan
masyarakat umum baik dalam valuta rupiah ataupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh
tempo. Jenis pinjaman yang diterima umumnya berupa Pinjaman dari bank lain, yaitu pinjaman
yang diperoleh dari bank lain. Pinjaman dari luar negeri atau sering disebut two step loan, yaitu
pinjaman diterima yang diperoleh melalui pemerintah RI (Departemen Keuangan) dari lembaga
kuangan internasional. Pinjaman obligasi, adalah bukti hutang kepada investor yang dijamin oleh
lembaga penjamin efek, serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta
pelumasan pokok pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya tiga tahun
sejak tanggal emisi. Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), yaitu pinjaman yang diterima
dari Bank Indonesia apabila bank mengalami krisis likuiditas. Pinjaman yang diterima dalam
rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu atau beberapa proyek.
DAFTAR PUSTAKA