Dosen Pengampu
Wayan Sudiarta, A.Md., S.Pd., MM
Nama Anggota:
c. Pinjaman obligasi
Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana
berasal dari obligasi yang merupakan alternative bank dalam membiayai
investasinya. Sebagai surat pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi
harus membayar bunga kepada obligasi. Pembayaran bunga dapat dilakukan
setiap periode tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan pelunasan obligasi pada
saat jatuh tempo.
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar
Modal. Disamping itu penerbitan obligasi harus memenuhi perlindungan negative
dan emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
Contoh perlindungan negative adalah dilarang membagi seluruh laba kepada
pemegang saham, sebab akan dapat mengurangi kemampuan memenuhi
kewajiban kepada pemegang obligasi. Sedangkan persyaratan perlindungan positif
adalah persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan tindakan yang
menguntungkan pemegang obligasi, misalnya kewajiban menebitkan aporan
keuangan secara periodic agar diketahui kinerja bank tersebut.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan
obligasi dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bias
mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk dipasar.
Salah satu sumber dana yang sebaiknya dikembangkan oleh bank adalah dari
penjualan surat berharga obligasi. Pengadministrasian penerbitan obligasi ini
harus diketahui oleh Kantor Pusat sebagai dasar pengelolaan dana bank. Penjualan
obligasi dapat saja dilakukan di cabang. Pencairan obligasi pada saat jatuh waktu
dapat dilakukan di cabang-cabang.
Penentuan harga Obligasi
Dalam menentukan harga obligasi, emiten harus memperhatikan,
mempertimbangkan:
a. Tingkat bunga (kupon) obligasi
b. Jangka waktu atau jatuh tempo obligasi
c. Keuntungan yang diharapkan oleh investor (bond yield)
Kupon obligasi akan menimbulkan biaya bunga bagi emiten atau aliran kas keluar
dan pokok obligasi juga akan dibayar kembali pada saat jatuh tempo. Oleh karena
itu harga obligasi pada dasarnya penjumlahan present value dari aliran kas biaya
bunga ditambah present value dari nilai pokok obligasi pada saat jatuh tempo
dengan yield yang disyaratkan. Rumus untuk menghitung harga obligasi adalah
sebagai berikut:
Keterangan :
P = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasi
∑ = Total dari jumlah atau keseluruhan
N = Periode (jumlah tahun)sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya
r = tingkat diskonto atau bond yield
Pp = nilai pokok atau principal obligasi
t = Banyaknya periode hitung bunga
Rumus di atas digunakan bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun, sedangkan
bila penerimaannya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya menjadi sebagai
berikut:
Penggunaan rumus tersbut kadang bagi orang tertentu memerlukan waktu yang
lama, oleh karena itu dengan bantuan tabel bunga untuk present value (PV) anuitas
untuk biaya bunga dan present value (PV) Rp 1 untuk nilai pokok obligasi.
Contoh 2 – Sumber Dana Bank dari Obligasi:
Tanggal 2 Oktober 2019 Bank Milenial Smart Utama menjual obligasi jangka panjang
kepada PT Joyo Royo sebanyak 1000 lembar. Nominal per lembar Rp 1.000.000,
jangka waktu 5 tahun. Bunga nominal 18% per tahun dibayarkan di belakang setiap
tanggal 31 Desember. Tingkat diskonto (yield) sebesar 16%.
Perhitungan Bunga obligasi:
= Rp. 1.000.000 x 18%
= Rp 180.000
Bunga ini akan dibayarkan setiap tanggal 31 Desember selama 5 tahun. Dengan
demikian pembayaran bunga merupakan anuitas. Dengan tabel untuk bunga 16%, n=5
tahun diperoleh 3,433. Sedangkan harga tunai untuk pokok obligasi dapat ditentukan
dengan tabel nilai tunai untuk Rp 1, n=5 tahun dengan tingkat bunga 16% diperoleh
nilai tabel sebesar 0,519. Oleh karena itu, harga obligasi adalah:
Obligasi yang dijual akan dicatat sebesar harga nominal. Selisih harga jual (harga
kurs) di atas harga nominal dicatat sebagai agio atau premi. Sedangkan selisih harga
jual di bawah harga nominalnya dicatat sebagai disagio atau diskonto. Obligasi yang
dijual pada tanggal di antara tanggal pembayaran bunga harus diperhitungkan bunga
yang telah berjalan. Agio atau premi diamortisasi atau disagio diakumulasi selama
jangka waktu obligasi dengan membebankan pada biaya bunga. Memang diakui
bahwa agio bukan merupakan bunga dibayar di muka atau disagio bukan merupakan
bunga yang diterima di muka. Akan tetapi agio atau disagio berkaitan dengan bunga.
Oleh karena itu, pencatatan jurnal akuntansinya dibebankan pada biaya bunga selama
periode waktu obligasi beredar.
Maka jurnal pencatatannya yaitu:
Tgl / Ket Rekening Debet Kredit
(Rp) (Rp)
Saat jual Kas/ Giro xxx
Disagio obligasi xxx
Pinjaman obligasi xxx
Saat bayar bunga Biaya bunga xxx
Kas xxx
Saat akum. Disagio Biaya bunga xxx
Disagio obligasi xxx
Saat pelunasan Pinjaman obligasi xxx
kas xxx