Dosen Pengampu:
Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, S.E., Ak., M.Si.
Disusun Oleh :
Kelompok 4
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pinjaman Diterima....................................................................................................2
2.2 Akuntansi Pinjaman Diterima.....................................................................................................2
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pinjaman dari bank lain merupakan pinjaman yang diterima dari
bank lain, yang tidak dikenakan pajak atas pendapatan bunga bagi pihak
kreditor. Pinjaman bank lain merupakan sumber dana yang dihimpun oleh
bank dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Pinjaman ini memberikan
keleluasaan bagi bank untuk mengatur pengembalian nya, karena jangka
waktunya lama.
Pencataatan pinjaman bank lain dilakukan pada saat dilakukan
penandatanganan atas pinjaman atau pada saaat kesepakatan pinjaman
dilakukan antara bank sebagai debitur dan bank lain sebagai kreditor. Pada
saat ditandatangani, maka pencatatan dilakukan dalam laporan komit
mendan kontijensi. Pada saat pinjaman tersebut diterima, maka
pencatatannya dilakukan dalam Laporan Posisi Keuangan.
Pinjaman dari bank lain dapat diwujudkan dalam bentuk Sertifikat
Deposito, Commercial Paper dan surat berharga lainnya.
Contoh:
1. Tanggal 15 Juni 2003 Bank Permata telah menandatangani perjanjian
kredit dengan Bank Mitra Niaga Jakarta. Bank Permata bertindak
sebagai penerima kredit (Debitur) dan Bank Mitra Niaga sebagai
pemberi kredit (Kreditor). Nilai kredit yang disepakati
Rp1.000.000.000, suku bunga 12%. Jangka waktu 3 tahun.
2. Tanggal 1 Juli 2003 Bank Permata menarik kreditnya melalui Bank
Indonesia senilai Rp600.000.000 dan langsung didebetkan ke rekening
milik Bank Permata di Bank Indonesia Jakarta.
3. Tangggal 5 juli 2003 Bank Permata menarik kredit lagi di Bank Mitra
Niaga Jakarta sebesar Rp400.000.000 langsung didebetkan ke rekening
Giro Bank Permata di Bank Mitra Niaga.
3
2. Two Step Loan
a. Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada
Pemerintah RI.
b. Pinjaman ditujukan kepada proyek proyek yang bertujuan mengembangkan
industri kecil dan menengah yang menunjang perekonomian.
c. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa/tenaga ahli.
d. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial Institution
(PFI) yaitu bank-bank dalam bentuk rupiah sehingga risiko selisih kurs yang
terjadi menjadi tanggung jawab pemerintah.
e. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
f. TSL berjangka waktu 15- 20 tahun sehingga dapat diakui equity.
g. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana PFI
berkisar80%: 20% dari jumlah kredit.
h. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan), PFI wajib
membayar kepada pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender
oleh pemerintah sesuai perjanjian termasuk commitmen charge sejumlah
persentase tertentu berkisar 0,75% per tahun.
Jurnal yang diperlukan :
4
Contoh Soal :
Pada jatuh waktu pinjaman TSL ini, rekening TSL akan didebetkan dengan
jumlah yang sama dan tidak akan tampak lagi pada neraca Bank Omega.
3. Pinjaman Obligasi
Obligasi merupakan instrumen untuk menciptakan hutang. Sumber dana
berasal merupakan alteratif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat
pengakuan hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga
kepada pembeli obligasi. Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap periode
tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan diikuti pelunasan obligasi pada saat
jatuh tempo. Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas
Pasar Modal.
Di samping itu penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negatif
dan perlindungan positif. Perlindungan negatif adalah persyaratan yang bersifat
5
untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi. Contoh
perlindungan negatif adalah dilarang membagi seluruh laba kepada pemegang
saham, sebab akan dapat mengurangi kemampuan memenuhi kewajiban kepada
pemegang obligasi. Sedangkan persyaratan perlindungan positif ada lakukan
tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi, misalnya kewajiban
menerbitkan laporan keuangan secara periodik agar diketahui kineria bank
tersebut.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan
obligasi dan ketika terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa
mencatatnya perlu mengetahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di
pasar.
Keterangan :
P = Harga obligasi atau Nilai sekarang Obligasi
n = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya
r = Tingkat diskonto atau bond yield
Pp = Nilai pokok atau principal obligasi
6
Rumus diatas digunakan bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun,
sedangkan bila penerimaannya setiap setengah tahun sekali maka rumusnya akan
menjadi sebagai berikut :
Contoh:
Kantor Pusat Bank XYZ menerbitkan 1000 lembar obligasi Rp1.000.000
dengan suku bunga 12% setahun. Cabang Bogor berhasil menjual seluruh obligasi
kepada masyarakat.
Jurnal :
Kas Rp 1.000.000.000
Hutang obligasi Rp 1.000.000.000
Pada saat sebulan kemudian, Kantor cabang Bogor akan menyisihkan biaya bunga
obligasi bulan pertama sebesar 1% :
Jurnal:
Bunga Obligasi Rp10.000.000
Hutang Bunga Obligasi Rp10.000.000
Bila ada nasabah yang telah membeli obligasi dari cabang Bogor sebanyak
10 lembar Rp I juta dengan suku bunga 12% setahun datang ke cabang Surabaya
hendak mencairkan obligasi tersebut pada akhir bulan kedua sebelum bunga
dibayarkan. Cabang Surabaya akan bertindak hanya sebagai cabang pembayar.
Pembayaran dilakukan dengan terlebih dahulu memeriksa kesahan dokumen atau
bilyet obligasi yang dimiliki ole nasabah yang bersangkutan dan pembayaran
7
bunga yang telah dilakukan. Oleh cabang Surabaya akan dibukukan melalui
perhubungan antar kantor sebagai berikut:
Jurnal :
RAK-Cabang Bogor Rp10.100.000
Kas Rp10.100.000
Oleh cabang Bogor sebagai cabang penjual obligasi akan dibukukan sebagai berikut :
Jurnal :
Biaya Bunga Obligasi Rp 100.000
Hutang Obligasi Rp 10.000.000
RAK-Cabang Surabaya Rp10.100.000
8
Contoh:
Bank XYZ hendak membiayai sebuah proyek sebesar Rp300 M. Untuk memenuhi
kebutuhan dana ini telah bersedia dua buah bank lain: Bank ABC dan Bank DEF
dengan masing-masing sumbangan modal Rp 100 M. Jadi besarnya dana
pinjaman yang diterima untuk aturan pembiayaan bersama ini sebesar Rp 200 juta
yang disediakan langsung dalam rekening giro dimasing-masing bank, sedangkan
sisanya menjadi beban Bank XYZ. Untuk mencatat transaksi ini, oleh Bank XYZ
kantor pusat akan dibukukan sebagai berikut:
Jurnal :
Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 100.000.000.000
Bank Lain-Giro ( Bank XYZ) Rp 100.000.000.000
Pinjaman yang Diterima Pembiayaan Bersama Rp 200.000.000.000
9
Dalam hal proses pembiayaan seperti diatas, Bank XYZ tidak pernah akan
menerima pinjaman yang diterima dari bank manapun, dan tidak akan
muncul dalam neraca.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pinjaman diterima merupakan sumber dana yang berasal dari bank lain,
Bank Indonesia, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai
dengan persyaratan perjanjian pinjaman.Transaksi pinjaman yang diterima
didahului dengan perjanjian antara pihak kreditur dengan debitur Perjanjian yang
ditandatangani kedua belah pihak tak dapat dibatalkan secara sepihak bila semua
persyaratan telah dipenuhi, Perjanjian ini dalam akuntansi disebut komitmen.
Sebagai komitmen tagihan bank yang tak dapat dibatalkan, maka akan dicatat
dalam rekening administratif rupiah sisa debit dengan nama RAR fasilitas
pinjaman diterima dan belum digunakan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. taswan, S.E., M.Si. "Akuntansi Perbankan - Transaksi dalam Valuta Rupiah" Edisi III
UPP STIM YKPN
12