Oleh :
KELOMPOK 3
Contoh:
Pinjaman yang diterima dari suatu lembaga di luar negeri yang disalurkan melalui
pemerintah sebelum diterima oleh bank pelaksana. Bank Gunadarma mendapat
pinjaman melalui pemerintah RI dari Bank of Japan sebesar Rp 12 Milyar. Sehingga
pencatatannya menjadi sebagai berikut.
Dr. Bank Indonesia Rp12.000.000.000,-
Cr. Pinjaman yang Diterima-TSL Rp12.000.000.000,-
C. PINJAMAN OBLIGASI
3.1 Pengertian Obligasi
Obligasi adalah instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana dari
obligasi merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Bank yang
menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli obligasinya.
Pembayaran bunga dilakukan secara tetap setiap periode tertentu. Kewajiban bung
aini akan diikuti pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo.
Bank harus mendapatkan izin dari otoritas pasar modal dalam menerbitkan
obligasi. Selain itu, penerbitan obligasi harus memenuhi perlindungan negatif dan
perlindungan positif. Perlindungan negatif merupakan persyaratan yang bersifat
melarang emiten untuk melakukan tindakan yang merugikan pemegang obligasi,
contohnya adalah emiten dilarang membagi seluruh laba kepada pemegang saham
karena berpotensi mengurangi kemampuan dalam memenuhi kewajiban kepada
pemegang obligasi. Sedangkan, perlindungan positif merupakan persyaratan yang
mewajibkan bank melakukan tindakan yang menguntungkan pemegang obligasi,
contohnya kewajiban menerbitkan laporan keuangan secara periodik agar kinerja
bank diketahui.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan
obligasi dan ketika pelunasan bunga atau pokok obligasi. Agar bisa mencatatnya,
perlu diketahui harga jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.
3.2 Penentuan Harga Obligasi
Dalam menentukan harga obligasi, emiten harus memperhatikan serta
mempertimbangkan tingkat bunga (kupon) obligasi, jangka waktu atau jatuh tempo
obligasi, dan keuntungan yang diharapkan investor (bond yield). Kupon obligasi akan
menimbulkan biaya bunga bagi emiten atau aliran kas keluar dan pokok obligasi juga
akan dibayar pada saat jatuh tempo. Karena itu, harga obligasi pada dasarnya
penjumlahan present value dari aliran kas biaya bunga ditambah dengan nilai pokok
obligasi pada saat jatuh tempo dengan yield yang disyaratkan. Biaya obligasi dilunasi
setiap periode sedangkan pokok obligasi akan dilunasi saat jatuh tempo (dengan
asumsi non-callable bond). Rumus untuk menghitung harga obligasi adalah sebagai
berikut.
�
�� ��
�= �+
(1 + �) (1 + �)�
�=1
Keterangan:
P = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasi
� = Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
�� = Pembayaran bunga (kupon) obligasi setiap tahunnya
� = Tingkat diskonto atau bond yield
�� = Nilai pokok atau prinsipal organisasi
Rumus di atas digunakan apabila penerimaan bunga dilakukan setiap tahun,
sedangkan apabila penerimaannya setiap setengah tahun, rumusnya adalah sebagai
berikut.
�
�� /2 ��
�= �+
(1 + �/2) (1 + �/2)2�
�=1
� = ��1.034.330,81
Harga obligasi tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan tabel bunga
untuk harga tunai anuitas dengan n=5, r=14% dan nilai tabelnya didapat 3,433.
Sedangkan untuk present value untuk nilai par adalah menggunakan tabel present
value untuk Rp1, dengan n=5 dan r=14%, sehingga didapat nilai tabel 0,519. Dengan
demikian P = (3,43x150.000) + (0,519x1.000.000) atau sebesar Rp1.033.950. Nilai
yang didapat berbeda akibat pembulatan. Penentuan harga obligasi juga dapat
dihitung menggunakan excel dengan fungsi Present Value Future dan Present Value
Anuity.
Contoh kasus lainnya beserta pencatatan obligasi:
Tanggal 1 Januari 2015, Bank Racana menjual obligasi jangka panjang kepada
PT Cahaya sebanyak 1000 lembar. Nominal per lembar senilai Rp1.000.000 dan
jangka waktunya 5 tahun. Bunga nominal 18% per tahun dibayarkan di setiap tanggal
31 Desember dan tingkat diskonto sebesar 16%.
Bunga obligasi per tahun sebesar 18% x Rp1.000.000 = Rp180.000
dibayarkan setiap tanggal 31 Desember selama 5 tahun. Pembayaran bunga
merupakan anuitas sehingga dapat ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk anuitas.
Dengan tabel bunga 16%, n=5 diperoleh 3,433. Sedangkan harga tunai pokok obligasi
ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk Rp1, n=5 tahun dengan tingkat bunga 16%
diperoleh nilai tabel 0,519. Dengan demikian, harga obligasi adalah:
Keterangan Jumlah (Rp)
Nilai Tunai Bunga = Rp180.000 x 3,433 x 1000 lembar 619.740.000
Nilai Tunai Pokok Obligasi = Rp1.000.000 x 0,519 x 1000 519.000.000
lembar
Harga Obligasi 1.138.740.000
Obligasi yang dijual dicatat sebesar harga nominal, selish harga jual (harga
kurs) di atas harga nominal dicatat sebagai agio atau premi, sedangkan selisih harga
jual di bawah harga nominalnya dicatat sebagai disagio atau diskonto. Obligasi yang
dijual pada tanggal di antara tanggal pembayaran bunga harus harus diperhitungkan
bunga yang telah berjalan.
Agio atau premi diamortisasi atau disagio diakumulasi selama jangka waktu
obligasi dengan membebankan pada biaya bunga. Agio atau disagio berhubungan
dengan bunga, meskipun bukan merupakan bunga yang dibayar di muka atau bunga
yang diterima di muka, sehingga pencatatannya dibebankan pada biaya bunga selama
waktu obligasi beredar.
Tanggal Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
2/1/2015 Dr. Kas/Giro PT Cahaya 1.138.740.000
Cr. Agio Obligasi 138.740.000
Cr. Pinjaman Obligasi 1.000.000.000