BY GROUP 7
DITERIMA
AKUNTANSI
PERBANKAN
KELAS B
PENGERTIAN
Pinjaman yang Diterima merupakan fasilitas pinjaman yang diterima dari bank
atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank,
lembaga keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik dalam valuta rupiah
ataupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.
Pinjaman Obligasi
Pencatatan Komitmen :
1. Komitmen tagihan bank akan
dicatat dalam akun RAR. Fasilitas
Pinjaman Diterima dan Belum
Digunakan.
NB : 2. Pencatatan komitmen tagihan akan
1. Komitmen ditandatangani oleh kedua dicatat dengan diikuti pencatatan
pihak realisasi pinjaman bila pinjaman
2. Komitmen tidak dapat dibatalkan sepihak benar-benar direalisasikan.
3. Pinjaman yang direalisasikan
dicatat sebesar nominal yang
ditarik debitur.
4. Biaya perkreditan menjadi biaya
peminjam.
1. Pinjaman dari Bank Lain
Pinjaman yang diterima dari bank lain, yang tidak dikenakan pajak
atas pendapatan bunga bagi pihak kreditur.
• Perhatikan bahwa BPR adaah bank yang tidak diizinkan menyelenggarakan transaksi giral. Dengan
demikian transaksi antarbank diselesaikan melalui Bank Umum. Dalam hal ini, BPR Artha Makmur harus
membuka rekening di Bank Mandiri Semarang untuk menampung realisasi kreditnya. Disamping itu,
untuk biaya-biaya yang terkait dengan pinjaman ini menjadi beban peminjam (BPR Artha Makmur),
seperti biaya admin, notaris (perikatan), taksasi jaminan (appraisal), dan biaya asuransi kredit.
Outstanding Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Total
Bulan Ke - Tanggal Angsuran Saldo Pokok (Rp)
Credit (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 01 August 2017 2.000.000.000,00 157.697.577,36 20.000.000,00 177.697.577,36 1.842.302.422,64
2 01 September 2017 1.842.302.422,64 159.274.553,13 18.423.024,23 177.697.577,36 1.683.027.869,51
3 01 October 2017 1.683.027.869,51 160.867.298,66 16.830.278,70 177.697.577,36 1.522.160.570,85
4 01 November 2017 1.522.160.570,85 162.475.971,65 15.221.605,71 177.697.577,36 1.359.684.599,20
5 01 December 2017 1.359.684.599,20 164.100.731,36 13.596.845,99 177.697.577,35 1.195.583.867,84
6 01 January 2018 1.195.583.867,84 165.741.738,68 11.955.838,68 177.697.577,36 1.029.842.129,16
7 01 February 2018 1.029.842.129,16 167.399.156,07 10.298.421,29 177.697.577,36 862.442.973,09
8 01 March 2018 862.442.973,09 169.073.147,63 8.624.429,73 177.697.577,36 693.369.825,46
9 01 April 2018 693.369.825,46 170.763.879,10 6.933.698,25 177.697.577,35 522.605.946,36
10 01 May 2018 522.605.946,36 172.471.517,89 5.226.059,46 177.697.577,35 350.134.428,47
11 01 June 2018 350.134.428,47 174.196.233,07 3.501.344,28 177.697.577,35 175.938.195,40
12 01 July 2018 175.938.195,40 175.938.195,40 1.759.381,95 177.697.577,35 - 0,00
Tabel perhitungan angsuran pokok dan bunga dengan metode bunga efektif
JURNAL
Untuk jurnal angsuran 1 s.d 12 jurnal nya sama hanya nominal saja yang membedakan. Nominal mengikuti
table perhitungan.
PINJAMAN TWO STEP LOAN
1. Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada Pemerintah RI.
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan industry kecil
dan menengah yang menunjang perekonomian.
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa/tenaga ahli.
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial Institution (PFI) yaitu bank-
bank dan LKBB dalam bentuk Rp sehingga risiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung
jawab pemerintah.
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity.
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI berkisar 80% :
20% dari jumlah kredit.
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan),PFI wajib membayar kepada
pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh pemerintah sesuai perjanjian
termasuk commitmen charge sejumlah persentase tertentu berkisar 0,75% per tahun.
JURNAL
Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Saat persetujuan RAR Pinjaman yang diterima dan belum digunakan XXX
Saat realisasi RAR Fas Pinjaman Diterima Belum Digunakan XXX
Giro BI XXX
Pinjaman yang diterima-TSL XXX
Saat penyesuaian Biaya bunga XXX
bunga Biaya bunga harus dibayar XXX
Saat pembayaran Biaya bunga harus dibayar XXX
bunga setelah Giro BI XXX
penyesuaian
Bila bunga dibayar Biaya bunga XXX
langsung Giro BI XXX
Saat pelunasan Pinjaman yang diterima XXX
pinjaman Giro BI XXX
PINJAMAN OBLIGASI
Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal dari obligasi
yang merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat pengakuan
hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli obligasi.
Pembyaran bunga dapat dilakukan setiap periode tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan
diikuti pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo.
Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar Modal. Di samping itu
penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negative dan perlindungan positif.
a. Perlindungan negative adalah persyaratan yang bersifat melarang emiten untuk melakukan
Tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
b. Perlindungan positif adalah persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan Tindakan yang
menguntungkan pemegang obligasi.
Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan Ketika terjadi transaksi penjualan obligasi dan Ketika
terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa mencatatnya perlu mengetahui harga
jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Obligasi
1. Banyak orang memilih obligasi sebagai medium untuk berinvestasi. Ini Karena obligasi dinilai memiliki keuntungan
yang lumayan.
2. Keuntungan berasal dari selisih harga obligasi yang diperdagangkan.
3. Aman karena keuntungan yang berupa kupon dijamin dalam dijamin UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun
2008.
4. Bunga obligasi lebih tinggi daripada deposito.
5. Mudah diperdagangkan dalam Bursa Efek dan diluar Bursa.
6. Bisa menjadi agunan. Misalnya, surat utang negara.
Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Obligasi
1. Melakukan investasi dengan obligasi tentu juga memiliki kekurangan atau resiko tersendiri. Berikut beberapa
risiko obligasi yang mungkin terjadi.
2. Memiliki risiko yang cukup tinggi apabila penerbit obligasi gagal bayar dan pihak investor tidak dapat memperoleh
keuntungan serta bahkan kehilangan seluruh pokok utang atau nilai investasinya. Namun, risiko ini hanya terjadi
untuk jenis obligasi yang tidak dilindungi oleh undang-undang negara.
3. Lebih mudah mengalami perubahan yang berkaitan dengan suku bunga, politik, dan ekonomi. Perubahan ini tentu
juga akan mempengaruhi pasar keuangan nantinya.
4. Investor menjadi rentan mengalami kerugian apabila obligasi dijual sebelum tanggal jatuh tempo di pasar
sekunder karena memiliki harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga belinya.
Karakteristik Pinjaman Obligasi
Berdasarkan Obligasi
Obligasi Ritel
nominalnya Konvensional
Berdasarkan Obligasi
Obligasi Zero Coupon Obligasi Fixed
pembayaran Floating
Kupon Bond Coupon
bunganya Coupon
P = + = Rp 1.034.330,81