Anda di halaman 1dari 23

PINJAMAN YANG

BY GROUP 7
DITERIMA

SURYA FIRMANSYAH 18013010170


MUH. ANDHIKA MAHENDRA 18013010171
RIYAN ADINUGROHO 18013010177

AKUNTANSI
PERBANKAN
KELAS B
PENGERTIAN
Pinjaman yang Diterima merupakan fasilitas pinjaman yang diterima dari bank
atau pihak lain termasuk dari Bank Indonesia, lembaga keuangan bukan bank,
lembaga keuangan luar negeri dan masyarakat umum baik dalam valuta rupiah
ataupun valuta asing, dan harus dilunasi bila jatuh tempo.

Pinjaman Diterima ≠ Pinjaman Subordinasi

 Pinjaman Subordinasi merupakan pinjaman yang


berdasarkan suatu perjanjian hanya dapat dilunasi apabila
Bank telah memenuhi kewajiban tertentu dan dalam hal terjadi
likuidasi hak tagihnya berlaku paling akhir dari semua
kewajiban dan investasi tidak terikat.
JENIS-JENIS PINJAMAN YANG
DITERIMA
Pinjaman dari Bank Lain

Pinjaman dari Luar Negeri (Two Step


Loan)

Pinjaman Obligasi

Bantuan Likuidias Bank Indonesia


(BLBI)

Pinjaman yang Diterima dalam Rangka


Pembiayaan Bersama (Sindikasi)
A. PENCATATAN PINJAMAN YANG DITERIMA DARI KREDITUR

Istilah akuntansi yang digunakan untuk sebuah perjanjian


Komitmen antara pihak kreditur dengan debitur saat terjadinya transaksi
pinjaman yang diterima.

Pencatatan Komitmen :
1. Komitmen tagihan bank akan
dicatat dalam akun RAR. Fasilitas
Pinjaman Diterima dan Belum
Digunakan.
NB : 2. Pencatatan komitmen tagihan akan
1. Komitmen ditandatangani oleh kedua dicatat dengan diikuti pencatatan
pihak realisasi pinjaman bila pinjaman
2. Komitmen tidak dapat dibatalkan sepihak benar-benar direalisasikan.
3. Pinjaman yang direalisasikan
dicatat sebesar nominal yang
ditarik debitur.
4. Biaya perkreditan menjadi biaya
peminjam.
1. Pinjaman dari Bank Lain
Pinjaman yang diterima dari bank lain, yang tidak dikenakan pajak
atas pendapatan bunga bagi pihak kreditur.

Contoh 1 : Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


Dr. RAR Fas Pinjaman
• Pada tanggal 10 April 2006 Bank 10/04/2006 800.000.000
Diterima Belum Digunakan
Bima selaku debitur telah (untuk menandatangani
menandatangani akad kredit akad)
dengan Bank Putra, jumlah 16/04/2006
Cr. RAR Fas Pinjaman
600.000.000
kredit Rp 800.000.000,- jangka Diterima Belum Digunakan
waktu 1 tahun dan bunga 12% Dr. Giro BI 600.000.000
pa. Cr. Pinjaman yang
600.000.000
• Tanggal 16 April 2006, kredit Diterima
dicairkan sebesar Rp. (untuk mencairkan kredit 1)
600.000.000 melalui rekening Cr. RAR Fas Pinjaman
01/05/2006 200.000.000
Giro pada Bank Indonesia. Diterima Belum Digunakan
• Tanggal 1 Mei 2006, pencairan Dr. Giro BI 200.000.000
kredit yang kedua sebesar Rp. Cr. Pinjaman yang
200.000.000
200.000.000 ,- langsung di debet Diterima
dari Rekening Giro Bank Bima di (untuk mencairkan kredit 2)
Bank Putra.
1. Pinjaman dari Bank Lain
Contoh 2 :
• BPR Artha Makmur Semarang telah menandatangani perikatan kredit dengan Bank Mandiri Semarang
senilai Rp. 2.000.000.000,- bunga efektif 12% per tahun. Kontrak kredit 1 tahun per 25 Juni 2018.
Realisasi kredit dilakukan tanggal 1 Juli 2018, biaya provisi dan admin Rp. 14.000.000, biaya asuransi
kredit Rp. 14.000.000, biaya taksasi (appraisal) Rp. 12.000.000, dan biaya perikatan (notaris) Rp.
10.000.000.

• Perhatikan bahwa BPR adaah bank yang tidak diizinkan menyelenggarakan transaksi giral. Dengan
demikian transaksi antarbank diselesaikan melalui Bank Umum. Dalam hal ini, BPR Artha Makmur harus
membuka rekening di Bank Mandiri Semarang untuk menampung realisasi kreditnya. Disamping itu,
untuk biaya-biaya yang terkait dengan pinjaman ini menjadi beban peminjam (BPR Artha Makmur),
seperti biaya admin, notaris (perikatan), taksasi jaminan (appraisal), dan biaya asuransi kredit.
Outstanding Cicilan Pokok Cicilan Bunga Angsuran Total
Bulan Ke - Tanggal Angsuran Saldo Pokok (Rp)
Credit (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 01 August 2017 2.000.000.000,00 157.697.577,36 20.000.000,00 177.697.577,36 1.842.302.422,64
2 01 September 2017 1.842.302.422,64 159.274.553,13 18.423.024,23 177.697.577,36 1.683.027.869,51
3 01 October 2017 1.683.027.869,51 160.867.298,66 16.830.278,70 177.697.577,36 1.522.160.570,85
4 01 November 2017 1.522.160.570,85 162.475.971,65 15.221.605,71 177.697.577,36 1.359.684.599,20
5 01 December 2017 1.359.684.599,20 164.100.731,36 13.596.845,99 177.697.577,35 1.195.583.867,84
6 01 January 2018 1.195.583.867,84 165.741.738,68 11.955.838,68 177.697.577,36 1.029.842.129,16
7 01 February 2018 1.029.842.129,16 167.399.156,07 10.298.421,29 177.697.577,36 862.442.973,09
8 01 March 2018 862.442.973,09 169.073.147,63 8.624.429,73 177.697.577,36 693.369.825,46
9 01 April 2018 693.369.825,46 170.763.879,10 6.933.698,25 177.697.577,35 522.605.946,36
10 01 May 2018 522.605.946,36 172.471.517,89 5.226.059,46 177.697.577,35 350.134.428,47
11 01 June 2018 350.134.428,47 174.196.233,07 3.501.344,28 177.697.577,35 175.938.195,40
12 01 July 2018 175.938.195,40 175.938.195,40 1.759.381,95 177.697.577,35 - 0,00
Tabel perhitungan angsuran pokok dan bunga dengan metode bunga efektif
JURNAL

Tgl Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)


25/06/2018RAR Fas. Pinjaman Diterima dan Blm Digunakan 2.000.000.000,00  
  (Saat komitmen)    
RAR Fas Pinjaman Diterima Belum
01/07/2018 Digunakan   2.000.000.000,00
       
  Bank-bank lain - Giro 1.950.000.000,00  

  Biaya administrasi & provisi 14.000.000,00  

  Biaya taksasi jaminan 12.000.000,00  

  Biaya perikatan (notaris) 10.000.000,00  

  Biaya premi asuransi kredit 14.000.000,00  


  Pinjaman yang diterima   2.000.000.000,00
  (Saat realisasi)    

01/08/2017Biaya bunga 20.000.000,00  


  Pinjaman yang diterima 157.697.577,36  
  Bank-bank lain - Giro   177.697.577,36
  (Pembayaran angsuran 1 hingga angsuran 12)    

Untuk jurnal angsuran 1 s.d 12 jurnal nya sama hanya nominal saja yang membedakan. Nominal mengikuti
table perhitungan.
PINJAMAN TWO STEP LOAN

1. Pinjaman diberikan oleh lender sendiri atau dalam bentuk konsorsium kepada Pemerintah RI.
2. Pinjaman ditujukan kepada proyek-proyek yang bertujuan mengembangkan industry kecil
dan menengah yang menunjang perekonomian.
3. Pinjaman dapat berupa devisa, barang modal, atau jasa/tenaga ahli.
4. Pemerintah meneruskan pinjaman kepada Participating Financial Institution (PFI) yaitu bank-
bank dan LKBB dalam bentuk Rp sehingga risiko selisih kurs yang terjadi menjadi tanggung
jawab pemerintah.
5. Suku bunga TSL ditentukan oleh pemerintah.
6. TSL berjangka waktu 15-20 tahun sehingga dapat diakui equity.
7. Perbandingan pembiayaan proyek antara dana TSL dengan dana dari PFI berkisar 80% :
20% dari jumlah kredit.
8. Untuk tagihan TSL yang tidak ditarik (tidak dipergunakan),PFI wajib membayar kepada
pemerintah sejumlah biaya yang dibayar kepada lender oleh pemerintah sesuai perjanjian
termasuk commitmen charge sejumlah persentase tertentu berkisar 0,75% per tahun.
JURNAL
Keterangan Rekening Debit (Rp) Kredit (Rp)
Saat persetujuan RAR Pinjaman yang diterima dan belum digunakan XXX  
       
Saat realisasi RAR Fas Pinjaman Diterima Belum Digunakan   XXX
       
  Giro BI XXX  
  Pinjaman yang diterima-TSL   XXX
       
Saat penyesuaian Biaya bunga XXX  
bunga Biaya bunga harus dibayar   XXX
       
Saat pembayaran Biaya bunga harus dibayar XXX  
bunga setelah Giro BI   XXX
penyesuaian      
       
Bila bunga dibayar Biaya bunga XXX  
langsung Giro BI   XXX
       
Saat pelunasan Pinjaman yang diterima XXX  
pinjaman Giro BI   XXX
       
PINJAMAN OBLIGASI

Obligasi merupakan instrument untuk menciptakan hutang. Sumber dana berasal dari obligasi
yang merupakan alternatif bank dalam membiayai investasinya. Sebagai surat pengakuan
hutang, bank yang menerbitkan obligasi harus membayar bunga kepada pembeli obligasi.
Pembyaran bunga dapat dilakukan setiap periode tertentu secara tetap. Kewajiban ini akan
diikuti pelunasan obligasi pada saat jatuh tempo.

Dalam penerbitan obligasi, bank harus mendapat izin dari otoritas Pasar Modal. Di samping itu
penerbit obligasi harus memenuhi perlindungan negative dan perlindungan positif.
a. Perlindungan negative adalah persyaratan yang bersifat melarang emiten untuk melakukan
Tindakan yang merugikan pemegang obligasi.
b. Perlindungan positif adalah persyaratan yang mewajibkan emiten melakukan Tindakan yang
menguntungkan pemegang obligasi.

Pencatatan pinjaman obligasi dilakukan Ketika terjadi transaksi penjualan obligasi dan Ketika
terjadi pelunasan bunga atau pokok obligasi. Untuk bisa mencatatnya perlu mengetahui harga
jual (kurs) obligasi yang terbentuk di pasar.
Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Obligasi

Keuntungan Berinvestasi dalam Obligasi

1. Banyak orang memilih obligasi sebagai medium untuk berinvestasi. Ini Karena obligasi dinilai memiliki keuntungan
yang lumayan.
2. Keuntungan berasal dari selisih harga obligasi yang diperdagangkan.
3. Aman karena keuntungan yang berupa kupon dijamin dalam dijamin UU No. 24 Tahun 2002/UU No. 19 Tahun
2008.
4. Bunga obligasi lebih tinggi daripada deposito.
5. Mudah diperdagangkan dalam Bursa Efek dan diluar Bursa.
6. Bisa menjadi agunan. Misalnya, surat utang negara.
Kelebihan dan Kekurangan Pinjaman Obligasi

Kekurangan Berinvestasi dalam Obligasi

1. Melakukan investasi dengan obligasi tentu juga memiliki kekurangan atau resiko tersendiri. Berikut beberapa
risiko obligasi yang mungkin terjadi.
2. Memiliki risiko yang cukup tinggi apabila penerbit obligasi gagal bayar dan pihak investor tidak dapat memperoleh
keuntungan serta bahkan kehilangan seluruh pokok utang atau nilai investasinya. Namun, risiko ini hanya terjadi
untuk jenis obligasi yang tidak dilindungi oleh undang-undang negara.
3. Lebih mudah mengalami perubahan yang berkaitan dengan suku bunga, politik, dan ekonomi. Perubahan ini tentu
juga akan mempengaruhi pasar keuangan nantinya.
4. Investor menjadi rentan mengalami kerugian apabila obligasi dijual sebelum tanggal jatuh tempo di pasar
sekunder karena memiliki harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga belinya.
Karakteristik Pinjaman Obligasi

Nilai Obligasi. Nilai obligasi atau Tanggal Jatuh Tempo. Tanggal


per value obligasi merupakan jatuh tempo ditentukan berdasarkan
jumlah uang yang dipinjam oleh kapan obligasi diterbitkan, dan
perusahaan dan dilunasi sebelum biasanya memiliki jangka waktu
jatuh tempo. bisa dari 1 - 10 tahun.

Waktu Pembayaran. Kupon atau


Principal dan Coupon tingkatan bunga obligasi harus
Rate. Principal rate adalah jumlah dibayarkan oleh penerbit secara
uang yang berkaitan dengan par berkala sesuai dengan kesepakatan
value, redemption value, dan yang telah dibuat sebelumnya, yakni
maturity value. bisa per semester, per tiga semester,
per triwulan, dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Obligasi

Berdasarkan Obligasi Obligasi Obligasi


sisi penerbit Korporasi Pemerintah Daerah

Berdasarkan Obligasi
Obligasi Ritel
nominalnya Konvensional

Berdasarkan Obligasi
Obligasi Zero Coupon Obligasi Fixed
pembayaran Floating
Kupon Bond Coupon
bunganya Coupon

Berdasarkan Obligasi Obligasi


imbal hasilnya Konvensional Syariah
PENENTUAN HARGA OBLIGASI
Dalam menentukan harga obligasi, emitan harus
memperhatikan, mempertimbangkan tingkat bunga
(kupon) obligasi, jangka waktu atau jatuh tempo
obligasi, dan keuntungan yang diharapkan oleh investor
atau sering disebut bond yield. Kupon obligasi akan
menimbulkan biaya bunga bagi emiten atau aliran kas
keluar dan pokok obligasi juga akan dibayar kembali Oleh karena itu harga obligasi
pada saat jatuh tempo. pada dasarnya penjumlahan
present value dari aliran kas
biaya biaya bunga dtambah
present value dari nilai pokok
obligasi pada saat jatuh tempo,
dengan yield yang disyaratkan.
RUMUS DARI NILAI SEKARANG OBLIGASI
 
P=+

P = Harga obligasi atau nilai sekarang obligasi


N = Periode (Jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo obligasi
Ci = Pembayaran bunga (Kupon) obligasi
r = Tingkat diskonto atau bond yield
Pp= Nilai pokok atau principal obligasi
RUMUS UNTUK PENERIMAAN
SETENGAH TAHUN
1.  
P=+
Contoh Soal
Bank Permata menjual obligasi PT Bank Permata pada
tanggal 1 Januari 2018, nominal (par) @ Rp 1.000.000
dengan kupon atau tingkat bunga 15% dibayar setiap
akhir tahun dan jangka waktunya 5 tahun. Investor
(pembeli obligasi) mensyaratkan yield. 14%. Harga
obligasi dapat ditentukan sebagai berikut:
Penyelesaian
1.  

P = + = Rp 1.034.330,81

Harga tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan tabel bunga


untuk harga tunai anuitas dengan n=5, r= 14% dan nilai tabelnya
didapat 3,433. Sedangkan untuk present value untuk nilai par adalah
dengan menggunakan tabel present value untuk Rp 1, dengan n=5 dan
r= 14% dan didapat nilai tabel 0,519. Dengan demikian P = (3,433 x
150.000) + (0,519 x 1.000.000) atau sebesar = 1.033.950.
CONTOH SOAL
Tanggal 2 Januari 2018 Bank Artamara menjual obligasi jangka
panjang kepada PT Kadir Jaya sebanyak 1000 lembar, nominal per
lembar Rp1.000.000, jangka waktu 5 tahun. Bunga nominal 18% per
tahun dibayarkan di belakang setiap tanggal 31 Desember. Tingkat
diskonto (yield) sebesar 16%.
PENYELESAIAN
1. Bunga obligasi Rp1.000.000 x 18% = Rp180,000. (Dibayar setiap 31 Des
selama 5 tahun)
2. Dengan tabel untuk bunga 16%, n=5 tahun diperoleh 3,433 (lihat
lampiran tabel bunga). Sedangkan harga tunai untuk pokok obligasi dapat
ditentukan dengan tabel nilai tunai untuk Rp1, n= 5 tahun dengan tingkat
bunga 16% diperoleh nilai tabel 0,519.
Keterangan Jumlah (Rp)
Nilai tunai bunga = Rp 180.000 x 3,433 x 1.000 lembar 619.740.000
Nilai tunai pokok obligasi =Rp 1.000.000 x 0,519 x 519.000.000
1.000
Harga obligasi 1.138.740.000
JURNAL
Tanggal Rekening Debit Kredit
2/1/2018 Kas/Giro PT Kadir Jaya 1.138.740.000  
  Agio obligasi   138.740.000
  Pinjaman Obligasi   1.000.000.000
       
31/12/2018 Biaya Bunga 180.000.000  
  Kas   180.000.000
       
  Agio Obligasi 27.748.000  
  Biaya Bunga   27.748.000

JIKA DIJUAL DIATAS HARGA NOMINAL


JURNAL UNTUK PENJUALAN
OBLIGASI DIBAWAH HARGA
Saat jual
NOMINAL
Tanggal Rekening
Kas/Giro PT Kadir Jaya
Debit
 900.000.000
Kredit
 
  Disagio obligasi  100.000.000  
  Pinjaman Obligasi    1.000.000.000
       
Saat bayar bunga Biaya Bunga 180.000.000  
  Kas   180.000.000
       
Saat akumulasi disagio Agio Obligasi  20.000.000  
  Biaya Bunga   20.000.000 
       
Saat pelunasan Pinjaman obligasi  1.000.000.000  
  Kas     1.000.000.000

Anda mungkin juga menyukai