Anda di halaman 1dari 11

BAB 8

PINJAMAN DITERIMA

8.1 Pengertian Pinjaman Diterima

Pinjaman diterima merupakan sumber dana yang berasal dari bank lain, Bank Indonesia,
atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian
pinjaman. Pinjaman diterima merupakan jenis pinjaman yang jangka waktunya lebih dari satu
tahun. Beberapa jenis pinjaman diterima antara lain :

a. Pinjaman dari Bank Indonesia berupa fasilitas pinjaman jangka pendek untuk mengatasi
kesulitan likuiditas dan kredit likuiditas yang masih berjalan.
Likuidasi yang terjadi pada suatu bank tidak sama halnya dengan likuidasi perusahaan,
dalam likuidasi perusahaan biasanya yang melakukan likuidasi didasarkan pada usul
kreditur yang menyatakan perusahaan itu pailit maupun oleh kehendak para pemegang
saham. Sedangkan dalam likuidasi bank lebih bersifat dipaksakan, Bank Indonesia yang
menilai ketidakmampuan bank berhak untuk menjaga keselamatan usaha perbankan
nasional dengan jalan melikuidasi bank-bank yang tidak dapat disehatkan lagi.
b. Pinjaman dari bank lain, yaitu merupakan sember dana pinjaman yang diperoleh dari
bank lain.
c. Pinjaman oblogasi.
Pinjaman obligasi adalah bukti utang kepada investor (bondholder) yang dijamin oleh
lembaga penjamin efek.
Serta mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok
pinjaman dilakukan pada tanggal jatuh tempo sekurang-kurangnya tiga tahun sejak
tanggal emisi.
d. Pinjaman yang diterima dalam rangka pembiayaan bersama (sindikasi) satu atau beberapa
proyek.
e. Pinjaman dari luar negeri atau disebut Two Step Loan, yaitu pinjaman diterima yang
diperoleh melalui pemerintah RI (Dapartemen Keuangan) dari lembaga keuangan
internasional.
Disebut Two Step Loan karena pinjaman yang diberikan oleh kreditur dari luar negeri ini
akan diterima oleh pemerintah sebagai penjamin pinjaman tersebut untuk kemudian
disalurkan kepada bank-bank pelaksana untuk dipergunakan menyalurkan kredit
perbankan.

Bank membayar bunga atas pinjaman yang diterima yang besarnya suku bunga
tergantung pada perjanjian. Pembayaran bunga atas pinjaman yang diterima dapat dilakukan di
muka (diskonto) atau pada saat jatuh tempo.

8.2 Akuntansi Pinjaman Diterima

a. Pinjaman yang diterima disajikan di neraca sebesar saldo pinjaman yang belum dilunasi
pada tanggal laporan.
b. Pinjaman diterima dengan diskonto, maka diskonto tersebut diakui sebagai bunga
dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman.
c. Bunga yang telah jatuh tempo, namun belum dibayar, disajikan sebagai bunga yang
masih harus dibayar dalam pos kewajiban segera.
d. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik dicatat dalam tagihan komitmen.
e. Bunga akrual atas pinjaman diterima diakui sebagai bunga yang masih harus dibayar.

8.3 Akuntansi Pinjaman Bank Lain

Pinjaman dari Bank lain adalah pinjaman yang diterima dari bank lain, yang tidak
dikenakan pajak atas pendapatan bunga bagi pihak kreditor. Pinjaman bank lain merupakan
sumber dana yang dihimpun oleh bank dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Pinjaman ini
memberikan keleluasaan bagi bank untuk mengatur pengembaliannya, karena jangka waktunya
lama.
Pencatatan pinjaman bank lain dilakukan pada saat dilakukan penandatanganan atas
pinjaman atau pada saat kesepakatan pinjaman dilakukan antara bank sebagai debitur dan bank
lain sebagai kreditor. Pada saat ditandatangani, maka pencatatan dilakukan dalam laporan
komitmen dan kontinjensi. Pada saat pinjaman tersebut diterima, maka pencatatannya dilakukan
dalam neraca.

Ilustrasi

 Pada tanggal 10 April 2006 Bank Bima telah menandatangani akad kredit dengan Bank
Putra, di mana Bank Bima sebagai debitur dan Bank Putra sebagai kreditor. Jumlah
kredit Rp1.000.000,- jangka waktu 1 tahun dan bunga 12% per tahun.
 Pada tanggal 16 April 2006, dilakukan pencairan kredit sebesar Rp700.000.000,- melalui
rekening giro pada Bank Indonesia.
 Tanggal 1 Mei 2006, pencairan kredit yang kedua sebesar Rp300.000.000,- langsung di
debit dari rekening giro Bank Bima di Bank Putra.

Dalam menjawab ilustrasi ini perlu dibedakan dengan dua cara, yaitu pinjaman tanpa
diskonto dan pinjaman bank dengan diskonto.

8.3.1 Pinjaman yang Diterima, Tanpa Diskonto

Jurnal yang dibuat untuk transaksi pinjaman yang diterima tanpa diskonto, pencatatannya
langsung dengan membukukan masing-masing transaksi sesuai dengan jumlah pinjaman yang
diterima. Jurnal-jurnalnya dapat dilihat seperti di bawah ini.

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


10-Apr-06 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000
ditarik
16-Apr-06 Pinjaman diterima yang belum 700.000.000
ditarik
Giro pada BI 700.000.000
Pinjaman diterima 700.000.000
1-Mei-06 Pinjaman diterima yang belum 300.000.000
ditarik
Giro Bank Lain 300.000.000
Pinjaman diterima 300.000.000

Jurnal yang dibuat, pinjaman yang diterima tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


31-Mei-06 Beban bunga 13.500.000
Giro pada bank lain 13.500.000

1,5 bulan/12 bulan x 12% x Rp 10.500.000


700 juta =
1 bulan/12 bulan x 12% x Rp 3.000.000
300 juta =
Total bunga 13.500.000

Pinjaman diterima 50.000.000


Giro pada bank lain 50.000.000
(misalnya angsuran pokok Rp
50.000.000)

Jurnal yang dibuat pada saat jatuh tempo

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


10-Mar-07 Pinjaman diterima 1.000.000.000
Giro pada bank lain 1.000.000.000

8.3.2 Pinjaman yang Diterima dengan Diskonto


Dalam membukukan pinjaman yang diterima dengan diskonto, artinya terdapat bunga
dibayar di muka oleh bank peminjam, maka diskonto (bunga dibayar di muka) tersebut
digunakan sebagai pengurang pinjaman diterima. Jurnalnya dapat dilihat seperti di bawah ini.

Jumlah yang dibuat, dengan diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


10-Apr-06 Pinjaman diterima yang 1.000.000.000
belum ditarik
16-Apr-06 Pinjaman diterima yang 700.000.000
belum ditarik
Giro pada BI 616.000.000
Bunga dibayar di muka 84.000.000
Pinjaman diterima 700.000.000
(Bunga 12% x
Rp700.000.000 =
1-Mei-06 Rp84.000.000) 300.000.000
Pinjaman diterima yang
belum ditarik 264.000.000
Giro pada Bank Lain 36.000.000
Bunga dibayar di muka 300.000.000
Pinjaman diterima
(Bunga 12% x
Rp300.000.000 =
Rp36.000.000)

Dalam kasus di atas, apabila pembayaran angsuran dimulai pada tanggal 31 Mei 2006,
dan bunga dihitung dengan menggunakan metode efektif rate, maka jurnal yang dibuat adalah
sebagai berikut :

Jurnal yang dibuat, Pinjaman yang diterima tanpa diskonto


Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
31-Mei-06 Beban bunga 13.500.000
Bunga dibayar di muka 13.500.000
1,5 bulan/12 bulan x 12% x 10.500.000
Rp 700 juta =
1 bulan/12 bulan x 12% x Rp 3.000.000
300 juta =
Total bunga 13.500.000

Pinjaman diterima 50.000.000


Giro pada bank lain 50.000.000
(misalnya angsuran pokok Rp
50.000.000)

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


10-Mar-07 Pinjaman diterima 1.000.000.000
Giro pada bank lain 1.000.000.000

Beban bunga 10.000.000


Bunga dibayar di muka 10.000.000
(bunga 1 bulan yang belum
diamortisasi)

8.4 Pinjaman Bukan Bank


Pinjaman dari bukan bank adalah pinjaman yang diterima dari lembaga keuangan bukan
bank dan/atau lembaga lain. Bunga atas pinjaman ini dikenakan pajak dan bank peminjam wajib
memungut pajak atas pendapatan bunga.

Ilustrasi

 Pada tanggal 1 April 2006 Bank Bima mendapat pinjaman dari PT Buana Surabaya
sebesar Rp1.000.000.000,- jangka waktu 1 tahun dan bunga 12% per tahun.
 Pada tanggal 11 April 2006 dilakukan pencairan secara sekaligus sebesar
Rp1.000.000.000,-

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


1-Apr-06 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000
ditarik
Rek. Lawan-Tagihan 1.000.000.000
Komitmen
11-Apr-06 Rek Lawan-Tagihan 1.000.000.000
Komitmen
Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000
ditarik
Kas/Giro PT Buana 1.000.000.000
Pinjaman diterima 1.000.000.000

Dalam kasus di atas, apabila pembayaran angsuran dimulai pada tanggal 1 Mei 2006, dan
bunga dihitung dengan menggunakan metode efektif rate, maka jurnal yang dibuat adalah
sebagai berikut :

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto


Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit
1-Mei-06 Beban bunga 6.666.667
Giro PT Buana 5.333.333
Utang PPh 1.333.333

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


1-Mar-07 Pinjaman diterima 1.000.000.000
Giro pada bank lain 1.000.000.000

Jurnal yang dibuat, dengan diskonto

Tangga Keterangan Ref. Debit Kredit


l
1-Apr-06 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000
ditarik
11-Apr-06 Pinjaman diterima yang belum 1.000.000.000
ditarik
Kas/Giro PT Buana 904.000.000
Bunga dibayar di muka 120.000.000
Pinjaman diterima 1.000.000.000
Utang PPh 24.000.000
Bunga = 12% x Rp1.000.000.000 120.000.000
Pajak = 20% x Rp120.000.000 24.000.000

Jurnal yang dibuat, tanpa diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


1-Mei-06 Beban bunga 6.666.667
Bunga dibayar di muka 6.666.667
20/360 hari x 12% x Rp1.000.000.000 = 6.666.667

Jurnal yang dibuat pada saat jatuh tempo

Jurnal yang dibuat, dengan diskonto

Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit


10-Mei-07 Pinjaman diterima 1.000.000.000
Giro pada bank lain 1.000.000.000
Beban bunga 10.000.000
Bunga dibayar di muka 10.000.000
(bunga 1 bulan yang belum
diamortisasi)

8.5 Pinjaman untuk Pembiayaan bersama

Kewenangan pemberian pinjaman untuk tujuan pembiayaan bersama  proyek-proyek


tertentu tetap berada pada kantor pusat. Untuk setiap kali diterima dana pinjaman untuk tujuan
pembiayaan bersama akan dibukukan ke dalam rekening Pinjaman Yang Diterima-Pembiayaan
Bersama. Rekening ini akan tetap outstanding  disebelah passiva hingga proyek yang dibiayai
selesai dan pinjaman dilunasi oleh bank.

Contoh : Bank XYZ hendak membiayai sebuah proyek sebesar Rp 300 M. Untuk
memenuhi kebutuhan dana ini telah bersedia dua buah bank lain: Bank ABC dan Bank DEF
dengan masing-masing sumbangan modal Rp 100 M. Jadi  besarnya dana pinjaman yang
diterima untuk tujuan pembiayaan bersama ini sebesar Rp 200 juta yang disediakan langsung
dalam rekening giro dimasing-masing bank, sedangkan sisanya menjadi beban Bank XYZ.
Untuk mencatat transaksi ini, oleh Bank XYZ kantor pusat akan dibukukan sebagai berikut :

Jurnal :

Bank Lain-Giro (Bank ABC) Rp 100.000.000

Bank Lain-Giro ( Bank XYZ) Rp 100.000.000


Pinjaman yang Diterima Pembiayaan Bersama Rp 200.000.000  

Dengan demikian Bank XYZ, dalam kasus ini akan tetap bertanggung  jawab terhadap
kredit yang diberikan, karena Bank XYZ telah menerima dana dari bank-bank penyalur dana dan
dana tersebut dikuasai langsung oleh Bank XYZ.

Pertanyaan :

1. Apa yang dimaksud dengan Two Step Loan ?


Jawab :
Pinjaman dari luar negeri atau disebut Two Step Loan, yaitu pinjaman diterima yang
diperoleh melalui pemerintah RI (Dapartemen Keuangan) dari lembaga keuangan
internasional.

2. Bagaimana pencatatan jurnal untuk transaksi pinjaman yang diterima tanpa diskonto?
Jawab :
Jurnal yang dibuat untuk transaksi pinjaman yang diterima tanpa diskonto, pencatatannya
langsung dengan membukukan masing-masing transaksi sesuai dengan jumlah pinjaman
yang diterima.

3. Dimanakah kita meminjam uang selain dibank ?


Jawab:
1. Pinjam ke Koperasi atau BMT yang Menawarkan Pinjaman Modal Usaha Tanpa
Jaminan
2. Mengikuti Business Plan Competition
3. Pinjaman Online Tanpa Jaminan

4. Apa yang dimaksud dengan pinjaman diterima ?


Jawab :
Pinjaman diterima merupakan sumber dana yang berasal dari bank lain, Bank Indonesia,
atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan
perjanjian pinjaman. Pinjaman diterima merupakan jenis pinjaman yang jangka waktunya
lebih dari satu
5. Apa yang dimaksud dengan pinjaman obligasi ?
Jawab :
Pinjaman obligasi adalah bukti utang kepada investor (bondholder) yang dijamin oleh
lembaga penjamin efek.

Daftar Pustaka

Ismal.2014.Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah.Surabaya : Kencana


Prenadamedia Group

Anda mungkin juga menyukai