MATA KULIAH
: AUDITING
KREDIT
: 2 SKS
SEMESTER
: 3 GANJIL
............................................
PENANGGUNG JAWAB
MATA KULIAH
PEMBUAT (REVISI)
DESKRIPSI SINGKAT
: Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pengauditan serta
aplikasinya terhadap dunia kerja. Pembahasan mata kuliah ini meliputi : Auditing, Standar
Profesional Akuntan Publik (PSAP), Indonesian Institute of Auditing (IIA) dan Kode Etik Akuntan
Indonesia,Tujuan Audit dan Laporan Audit, Laporan Audit, Pengendalian Internal, Bukti Audit,
Resiko Audit, Rencana Pemeriksaan, Pemeriksaan Kas dan Setara Kas, Piutang, Surat
Berharga, Penghitungan Aktiva tetap, berwujud & tidak berwujud, persediaan barang Dagangan,
program Pemeriksaan, Prosedur Audit, Pemeriksaan dengan elektronik, kertas kerja
pemeriksaan
Mata Kuliah ini membahas bagaimana melakukan proses pemeriksaan yang meliputi tahapan perencanaan, proses pemeriksaan
sampai membuat laporan hasil pemeriksaan dengan membuat satu pernyataan atas hasil pemeriksaan.
MATERI
:
Auditing, Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan Kode Etik Akuntan Indonesia
Tujuan Audit dan Laporan Audit
Pengendalian Intern
Bukti Audit dan Tes Transaksi
Kertas Kerja Pemeriksaan
Rencana pemeriksaan, Program Pemeriksaan dan Prosedure Pemeriksaan
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 1
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Pengertian Auditing
Perbedaan auditing dan akuntansi
Perlunya dilakukan audit
Jenis-jenis audit
Profesi akuntan di Indonesia dan
di Negara lain.
Peer Review
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
Ceramah
Data
Primer dan
sekunder
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 1
Alvin A Arrens
PERTEMUAN1
BUKU REFERENSI :
1) Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2) Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3) Standar pemeriksaan Akuntan Publik
PERTEMUAN I
PENGERTIAN AUDITING
Assurance Services
Attestation
Auditing
Ada beberapa hal yang penting perlu diperhatikan lebih lanjut, yaitu ;
Pertama ; yang diperiksa adalah laporang keuangan yang telah disusun oleh
pihak manajemen beserta catatan-catatan dari pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya. Laporan keuangan yang harus diperiksa terdiri dari Neraca,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas.
Catatan-catatan pembukuan terdiri dari buku harian (buku kas/Bank, buku
penjualan/pembelian, Buku serba-serbi) buku besar, sub buku besar (piutang,
utang, kartu persediaan, aktiva tetap).
Kedua ; Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis, dalam
melakukan pemeriksaannya, akuntan public berpedoman pada Standar
Profesional Akuntan Publik, mentaati kode etik IAI dan aturan etika IAI serta
memenuhi Standar Pengendalian Mutu
Ketiga ; Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independent yaitu akuntan
public yang tidak memiliki hubungan, kepentingan tertentu dengan dewan
direksi baik itu sebagai pemegang saham ataupun hubungan relasi lainnya,
auditor harus bersifat objective tidak memihak kepada siapapun dan
melaporkan apa adanya.
Keempat ; tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa.
Gambar 1.2
Perbedaan Auditing dan Accounting
Transaksi yg
mempunyai
nilai uang
Bukti
Pembukuan
Special
Journal
SubLedger
General
Journal
Ledger
Trial
Balance
Worksheet
Financial
Report
Accounting
Auditing
Jenis Audit
Jenis Auditor
Kantor Akuntan Publik Terdaftar, yaitu auditor yang mempunyai
tanggung jawab atas kinerja audit laporan keuangan bagi semua
perusahaan publik, perusahaan-perusahaan besar dan beberapa
perusahaan kecil dan organisasi nirlaba.
Auditor Pemerintah, yaitu auditor yang mempunyai tanggung jawab
mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan keekonomisan dari
program/proyek pemerintah. Di Indonesia ada beberapa lembaga yaitu
BPKP, BEPEKA, serta Itjen pada departemen-departemen pemerintah
.
seperti ini, tentu disimpan oleh para manajemen tersebut. Oleh karena itu,
sangatlah penting bagi auditor untuk menjalin hubungan baik dengan
manajemen atas dasar saling percaya dan saling menghormati (tanpa
mengurangi professional skepticism).
2. Dewan Komisaris dan Komite Audit
Dewan Komisaris dan Komite Audit bertindak sebagai penengah antara
auditor dan manajemen. Fungsi dewan dan komite ini yang berhubungan
langsung dengan akuntan publik adalah:
a. Menunjuk kantor akuntan publik yang akan diberi penugasan audit.
b. Mendiskusikan lingkup audit dengan auditor
c. Mengundang auditor untuk mendiskusikan masalah-masalah yang
timbul selama audit berlangsung
d. Mereview laporan keuangan dan laporan auditor dengan auditor
menjelang selesainya penugasan audit.
3. Auditor Intern
Akuntan publik biasanya menjalin kerja sama dengan auditor intern pada
perusahaan klien, karena akuntan publik mempunyai kepentingan
langsung dengan pekerjaan auditor intern yang merupakan bagian dari
pelaksanaan sistem pengendalian intern klien. Di samping itu, auditor
intern akan memberi bantuan langsung kepada akuntan publik dalam
pelaksanaan audit atas laporan keuangan. Pekerjaan auditor intern
merupakan pelengkap bagi akuntan publik.
4. Pemegang Saham
Para pemegang saham mengandalkan pada laporan keuangan yang telah
diaudit untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik. Oleh karena itu, auditor
memiliki tanggung jawab yang penting terhadap mereka sebagai pemakai
utama laporan auditor.
KETERBATASAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN
1. Keterbatasan yang melekat pada laporan keuangan (adanya berbagai
Standar Umum
Standar Pelaporan
Independensi
Penugasan para auditor, dalam hal ini harus memiliki kemampuan dan
pelatihan teknis yang memadai
Konsultansi , auditor harus meminta petunjuk dari ahli bila menemui
kesulitan dalam pelaksanaan auditing
Supervisi
Pengangkatan Auditor
Pengembangan professional
Promosi
Penerimaan dan Pemeliharaan hubungan dengan klien
Inspeksi, diperlukan untuk penunjang delapan unsur diatas .
Sebagai tambahan laporan audit kami atas laporan keuangan, kami akan
menyampaikan surat terpisah tentang kelemahan signifikan pengendalian intern
yang kami temukan dalam audit yang kami lakukan.
Kami mengingatkan Saudara bahwa tanggung jawab atas penyusunan laporan
keuangan, termasuk pengungkapan memadai merupakan tanggung jawab
manajemen perusahaan. Tanggung jawab ini mencakup pula penyelenggaraan
catatan akuntansi dan pengendalian intern memadai, pemilihan dan penerapan
kebijakan akuntansi, dan penjagaan keamanan aktiva perusahaan..Sebagai bagian
dari proses audit, kami akan meminta penegasan tertulis dari Saudara tentang
representasi yang Saudara buat untuk kami dalam rangka audit yang kami
laksanakan.
Kami mengharapkan kerja sama penuh dari staf Saudara dan kami yakin bahwa
mereka akan menyediakan catatan, dokumentasi, dan informasi lain yang kami
perlukan dalam rangka audit kami. Berdasarkan diskusi tentang operasi
perusahaan dan perencanaan audit kami, fee audit kami perkirakan sebesar Rp
. Ditambah direct out of pocket expenses dan Pajak Pertambahan Nilai.
Fee tersebut kami hitung berdasarkan waktu yang diperlukan oleh staf yang kami
tugasi untuk melaksanakan audit ini dan tarif per jam staf yang kami tugasi, yang
bervariasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab yang dipikul dan pengalaman
serta keahlian yang diperlukan. Jumlah tersebut akan kami tagih sesuai dengan
kemajuan pekerjaan kami.
Surat perikatan audit ini akan efektif berlaku untuk tahun-tahun yang akan datang
kecuali jika dihentikan, diubah, atau diganti.
Silakan menandatangani dan mengembalikan copy surat perikatan audit terlampir
yang menunjukkan kesepakatan Saudara atas pengaturan tentang audit atas
laporan keuangan tersebut di atas.
Terima kasih atas kesempatan yang Saudara berikan kepada kami untuk
menyediakan jasa audit bagi Saudara.
PT KXT
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 2
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
1.
2.
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 2
PERTEMUAN II
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK
DAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA
ETIKA PROFESIONAL
Apakah Etika Itu?
Etika secara umum didefinisikan sebagai perangkat prinsip moral atau nilai.
Daftar prinsip-prinsip berikut ini berhubungan dengan karakteristik dan nilainilai yang sebagian besar dihubungkan dengan prilaku etis
Kejujuran
Integritas
Mematuhi Janji
Loyalitas
Keadilan
Kepedulian kepada Orang Lain
Menghargai Orang Lain
Menjadi Warga Yang Bertanggungjawab
Mencapai Yang Terbaik
Ketanggunggugatan
Bagi akuntan public, penting untuk meyakinkan klien dan pemakai laporan
keuangan akan kualitas audit dan jasa lainnya. Jika pmakai jasa tidak
mempunyai keyakinan pada ali medis, hakim atau akuntan public,
kemampuan professional itu untuk memberikan jasa kepada klien dan
asyarakat secara efekti berkurang.
Prinsip Prilaku Profesional
Prinsip-prinsip Etika
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tanggungjawab
Kepentingan masyarakat
Integritas
Objektivitas dan Independen
Keseksamaan
Lingkup dan Sifat Jasa
Standar teknis
Kerahasiaan
Independensi
Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam
pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan
audit. Apabila auditor adalah seorang penasehat klien,seorang banker atau
yang lainnya, dia tidak dapat dikatakan independen.
Hubungan Keuangan Dengan Klien
Di Amerika Serikat, tedapat aturan yang lebih rinci mengenai peilikan saham
tersebut. Ada tiga perbedaan dalamperaturan 101 da Amerika Serikat
sehubungan dengan independensi dan kepemilikan saham ;
- Partner atau pemegang saham kontra non-partner atau non-pemegang
saham
- Kepentingan keuangan langsung dan tidak langsung
- Material dan tidak material
- Mantan praktisi
- Prsedur peminjaman yang normal
- Kepentingan keuangan pada hubungan keluarga
- Hubungan investor atau investee bersama dengan klien
- Komisaris, direksi, manajemen atau pegawai perusahaan
Kewajiban Hukum
Peraturan 101, interperestasi dan ketentuannya
Standar auditing yang berlaku umum
Standar pengendalian mutu IAI (dan AICPA di Amerika Serikat)
Pendivisian Perusahaaan
Komite Audit
Kominikasi denagn auditor pendahuluan
Menjajangi pendapat mengenai penerapan prinsip akuntansi
Pengesahan auditor oleh pemegang saham
Standar-Standar Teknis
Di Amerika Serikat terdapat aturan-atuaran perilaku bagi anggota AICPA
yang berkaitan dengan standar teknis, sebagai berikut ;
Peraturan 102 - Auditor harus mempertahankan integritas dan obyektifitas
dan bebas dari perbedaan kepentingan dan tidak dengan sengaja salah
mengemukakan
fakta-fakta
atau
mendelegasikan
pertimbanganpertimbangannya pada orang lain .
Peraturan 201 - standar umum , Anggota harus mentaati standar -standar
berikut dan interpretasinya yaitu : kompetensi profesional, kepedulian
profesional, perencanaan dan pengwasan, dan data relevan yang mencukupi.
Ketaatan pada standar
Peraturan 202 - Anggota yang melaksanakan audit, penelaahan, kompilasi,
bantuan manajemen, perpajakan , atau jasa profesional lainnya harus taat
pada standar yang diumumkan oleh lembaga yang ditetapkan dewan .
Peraturan 203 - Prinsip Akuntansi, Anggota tidak dibenarkan menyatakan
laporan keuangan tidak menyimpang dari GAAP atau menyatakan tidak
mengetahui setiap modifikasi yang material jika laporan keuangan
menyimpang dari prinsip akuntansi ditetapkan oleh badan perumus yang
ditunjuk dewan. Dan kalau ada penyimpangan atau yang dapat
menyePERTEMUANkan penyimpangan maka dia harus menjelaskan
mengenai penyimpangan tersebut, akibatnya, alasan mengapa menyatakan
penyimpangan.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 3
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 3
PERTEMUAN III
LAPORAN AUDIT
Laporan audit bentuk baku (laporan audit wajar tanpa syarat) diterbitkan bila
kondisi-kondisi berikut ini terpenuhi
g. Seluruh laporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi, laporan laba
ditahan, dan laporan arus kas lengkap
h. Semua aspek dari ketiga standar umum GAAS/SPAP telah dipatuhi dalam
penugasan audit tersebut
i. Bukti audit yang cukup memadai telah terkumpul, dan sang auditor telah
melaksanakan penugasan audit ini dengan sedemikian rupa sehingga
membuatnya mampu menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan
lapangan telah terpenuhi.
j. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
k. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk
menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau memodifikasi kalimat dalam
laporan audit.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 4
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
1.
2.
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 4
PERTEMUAN IV
STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
TERMINOLOGI
Audit Objecktive
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang
informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan
seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan.
Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan
komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk
;mendapatkan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal :
1) keandalan pelaporan keuangan,
2) kesesuaian dengan UU dan peraturan lainnya, dan
3) efektivitas dan efisiensi operasi.
Dari terminologi di atas, dapat ditarik beberapa konsep dasar tentang
pengendalian intern:
1. Pengendalian intern merupakan suatu proses. Artinya bahwa pengendalian
intern merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.
2. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern bukan
hanya terdiri dari buku pedoman, aturan, atau formulir-formulir semata, tetapi
juga orang-orang yang berada di berbagai jenjang dalam struktur organisasi.
3. Pengendalian intern diharapkan hanya memberiikan keyakinan memadai,
bukannya keyakinan penuh (mutlak) bagi manajemen, karena adanya
kelemahan bawaan yang melekat (inherent) pada sistem pengendalian itu
sendiri.
4. Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan dalam berbagai hal,
ada kemungkinan adanya tumpang-tindih antara pelaporan keuangan,
kesesuaian dan operasional.
TUJUAN
Tujuan sistem pengendalian intern adalah untuk:
1. keandalan pelaporan keuangan,
2. kesesuaian dengan UU dan peraturan lainnya, dan
3. efektivitas dan efisiensi operasi.
ARTI PENTING
Arti pentingnya pengendalian intern:
1. Lingkup dan besarnya perusahaan sudah menjadi sedemikian kompleks dan
luas sehingga manajemen tidak mungkin lagi mengendalikan secara
langsung. Untuk mengatasi hal itu manejemen harus mengendalikan
sejumlah laporan dan analisis agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif.
2. Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang
baik, akan dapat melindungi perusahaan dari kelemahan manusiawi dan
mengurangi kemungkinan terjadinya kekeliruan dan ketidakberesan.
3. Ditinjau dari segi auditing, sistem pengendalian yang berlaku pada
perusahaan klien akan sangat bermanfaat dalam membatasi lingkup audit.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Pihak-pihak yang bertanggungjawab dan perannya masing-masing
1. Manajemen. Penetapan dan pemeliharaan suatu sistem pengendalian intern
yang efektif merupakan tanggung jawab manajemen. Manajemen puncak
wajib menciptakan iklim yang kondusif pada setiap bagian perusahaan
dengan menunjukkan kesadaran yang tinggi tentang perlunya pengendalian
intern. Ia harus yakin bahwa setiap komponen pengendalian intern telah
ditempatkan dan dilaksanakan dengan benar dan konsisten.
2. Dewan Komisaris dan Komite Audit. Anggota dewan komisaris harus
menentukan apakah manajemen telah memenuhi tanggung jawabnya dalam
penetapan dan pemeliharaan stistem pengendalian intern. Komite audit (bila
tidak ada, dilaksanakan sendiri oleh dewan komisaris) harus mengawasi
kemungkinan manajemen melakukan kecurangan dan mendeteksi
kecurangan pelaporan keuangan, serta mengambil tindakan yang diperlukan.
3. Auditor Intern. Auditor intern harus memeriksa dan mengevaluasi
kecukupan sistem pengendalian intern perusahaan secara periodic dan
membuat rekomendasi tentang perbaikan-perbaikan yang diperlukan.
4. Personil Perusahaan Lainnya. Peran dan tanggung jawab personil
perusahaan lainnya yang harus memberii informasi untuk sistem
pengendalian intern dan yang akan menggunakan informasi yang dihasilkan
oleh sistem pengendalian intern, harus dirumuskan dengan jelas dan
menyadari perannya.
5. Akuntan Independen atau Akuntan Publik. Ada kemungkinan hasil dari
prosedur audit laporan keuangan, auditor ektern dapat menemukan adanya
kelemahan dalam pengendalian intern. Informasi tentang hal tersebut
dikomunikasikan kepada manajemen, dewan komisaris, komite audit, beserta
rekomendasi untuk perbaikan yang diperlukan.
6. Pihak Luar Lainnya. Instansi atau pihak yang berwenang lainnya membuat
ketentuan atau persyaratan minimum tentang keharusan menetapkan
pengendalian intern dalam perusahaan.
KOMPONEN
Adapun komponen pengedalian intern adalah:
1. Lingkungan pengendalian
2. Perhitungan risiko
3. Informasi dan komunikasi
4. Aktivitas pengendalian
5. Monitoring
Penjelasan :
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan
pengendalian
mempengaruhi
suasana
suatu
organisasi,mempengaruhi kesadaran tentang pengendalian kepada orangorangnya. Lingkungan pengendalian merupakan landasan bagi komponenkomponen lainnya, dengan menciptakan disiplin dan sistem.
Lingkungan pengendalian terdiri atas:
a. Integritas dan etika
Untuk menekankan pentingnya integritas dan nilai-nilai etika di antara para
personil suatu organisasi, manajemen puncak harus:
1) Menciptakan iklim dengan memberi/menjadi contoh, yaitu dengan
menunjukkan integritas dan berperilaku dengan standar etika yang tinggi
2) Mengkomunikasikan kepada semua karyawan, secara lisan dan melalui
kebijakan serta aturan-aturan perilaku tertulis.
3) Memberii pedoman moral kepada para karyawan yang karena latar
belakang moralnya buruk, membuat mereka tidak bisa membedakan baik
dan buruk.
4) Mengurangi atau menghilangkan dorongan dan godaan yang bisa
membuat orang menjadi tidak jujur, melanggar hukum, dan bertindak
tidak etis.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Komitmen terhadap kompetensi meliputi pertimbangan manajemen tentang
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan, dan perpaduan antara
intelegensia, ketrampilan dan pengalaman yang diminta untuk
pengembangan kompetensi.
c. Dewan komisaris dan komite audit
Komposisi dewan komisaris dan komite audit serta cara bagaimana mereka
melaksanakan tanggung jawab pengawasan memiliki dampak yang besar
terhadap lingkungan pengendalian. Faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas dewan komisaris dan komite audit adalah:
1) Independensi
2)
3)
4)
5)
6)
1)
2)
3)
4)
5)
6)
2. Perhitungan Risiko
Perhitungan risiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis,
dan pengelolaan risiko suatu perusahaan berkenaan dengan penyusunan
laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
3. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi yang berhubungan dengan tujuan pelaporan keuangan (yang
mencakup sistem akuntansi) terdiri dari metode dan catatan-catatan yang
digunakan
untuk
mengidentifikasi,
menggabungkan,
menganalisis,
menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transkasi perusahaan dan
menyelenggarakan pertanggungjawaban atas aktiva dan kewajiban yang
bersangkutan.
Komunikasi menyangkut pemberian pemahaman yang jelas tentang peran dan
tanggung jawab masing-masing individu berkenaan dengan sistem pengendalian
intern atas pelaporan keuangan.
4. Aktivitas Pengendalian
AKtivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu
meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dijalankan. Kebijakan dan
prosedur itu membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan telah
dijalankan untuk mencapai tujuan perusahaan. Aktivitas pengendalian memiliki
berbagai tujuan dan diterapkan pada berbagai jenjang organisasi dan fungsi.
Pengelompokan pengendalian dapat berdasarkan berikut ini:
a. Pengendalian pengelolaan informasi
Pengendalian ini terdiri atas:
1) Pengendalian umum
2) Pengendalian aplikasi
Pengendalian aplikasi terdiri atas:
a) Pengotorisasian secara tepat
b) Dokumentasi dan catatan
c) Pengecekan independen
b. Pemisahan tugas
c. Pengawasan fisik
d. Review kinerja
5. Monitoring
Monitoring adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja sistem pengendalian
intern sepanjang masa. Hal ini menyangkut penilaian tentang rancangan dan
pelaksanaan operasi pengendalian oleh orang yang tepat untuk setiap periode
waktu tertentu, untuk menentukan bahwa SPI telah berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki dan bahwa modifikasi yang diperlukan, karena adanya perubahan
kondisi, telah dilakukan.
KELEMAHAN
Struktu pengendalian intern memiliki kelemahan:
o Kesalahan dalam pertimbangan. Seringkali terjadi, manajemen dan personil
lainnya melakukan pertimbangan yang kurang matang dalam pengambilan
keputusan bisnis atau dalam melakukan tugas-tugas rutin, karena
kekurangan informasi, keterbatasan waktu, atau penyePERTEMUAN lainnya.
o Kemacetan. Kemacetan pada pengendalian yang telah berjalan dapat terjadi
karena salah mengerti instruksi, kecorobohan, kebingungan atau kelelahan.
Kemacetan juga disePERTEMUANkan karena perpindahan personil dan
perubahan sistem dan prosedur.
o Kolusi. Kolusi atau persekongkolan dari bagian-bagian atau individu yang
semestinya independen akan mengakibatkan sistem pengendalian intern
tidak berfungsi dengan baik.
o Pelanggaran oleh manajemen. Manajemen dapat melakukan pelanggaran
atas kebijakan atau prosedur-prosedur untuk tujuan tidak sah, seperti untuk
keuntungan pribadi, atau membuat laporan keuangan tampak baik (ingat: sisi
negatif earnings management).
o Biaya dan Manfaat. Biaya penyelenggaraan sistem pengendalian intern
seyogyanya tidak melebihi manfaat penerapan sistem pengendalian intern.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 5
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
1.
2.
3.
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 5
PERTEMUAN V
Test Transaksi
Berikut ini adalah tiga strategi yang berhubungan dengan penilaian resiko
pengendalian :
1. Menilai resiko pengendalian berdasarkan pemakai.
2. Merencanakan suatu penilaian resiko pengendalian yang rendah
berdasarkan pengendalian aplikasi
3. Merencanakan suatu penilaian resiko pengendalian yang tinggi
berdasarkan pada pengendalian umum dan tindak lanjut manual.
Bukti audit dapat dikelompokkan ke dalam 9 jenis bukti. Berikut ini dikemukakan
ke Sembilan jenis bulti tersebut:
1. Struktur Pengendalian Intern
Struktur pengendalian intern dapat dipergunakan untuk mengecek ketelitian dan
dapat dipercayai data akuntansi. Kuat lemahnya struktur pengendalian intern
merupakan indicator utama yang menentukan jumlah bukti yang harus
dikumpulkan. Oleh karena itu, struktur pengendalian intern merupakan bukti
yang kuat untuk menentukan dapat atau tidaknya informasi keuangan dipercaya.
2. Bukti Fisik
Bukti fisik banyak dipakai dalam verifikasi saldo berwujud terutama kas dan
persediaan. Bukti ini banyak diperoleh dalam perhitungan aktiva berwujud.
Pemeriksaan langsung auditor secara fisik terhadap aktiva merupakan cara yang
paling obyektif dalam menentukan kualitas yang bersangkutan. Oleh karena itu,
bukti fisik merupakan jenis bukti yang paling dapat dipercaya.
Bukti fisik diperoleh melalui prosedur auditing yang berupa inspeksi
penghitungan, danobservasi. Pada umumnya biaya memperoleh bukti fdisik
sangat tinggi. Bukti fisk berkaitan erat dengan keberadaan atau kejadian,
kelengkapan, dan penilaian atau alokasi.
3. Catatan Akuntansi
Catatan akuntansi seperti jurnal dan buku besar, merupakan sumber data untuk
membuat laporan keuangan. Oleh karena itu, bukti catatan akuntansi merupakan
obyek yang diperiksa dalam audit laporan keuangan. Ini bukan berarti catatan
akuntansi merupakan obyek audit. Obyek audit adalah laporan keuangan.
Tingkat dapat dipercayanya catatan akuntansi tergantung kuat lemahnya struktur
pengendalian intern.
4. Konfirmasi
Konfirmasi merupakan proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi
lansgung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas permintaan informasi tentang
unsure tertentu yang berdampak terhadap asersi laporan keuangan. Konfirmasi
merupakan bukti yang sangat tinggi reliabilitasnya karena berisi informasi yang
berasal dari pihak ketiga secara langsung dan tertulis. Konfirmasi sangat banyak
menghabiskan waktu dan biaya.
Ada tiga jenis konfirmasi, yaitu:
a. Konfirmasi positif
b. Blank confirmation
c. Konfirmasi negative
Program klien diuji hanya pada titik waktu tertentu dan tidak sepanjang
priode
Metode yang digunakan adalah suatu pengujian dimana hnayna
pengendaliuan yang ada yang berfungsi oleh program.
Tidak terdapat pemeriksaan dokumentasi se4cara aktual diproses oleh
sistem
Operator komputer mengetahui bahwa data pengujian sedang dijalankan,
sehingga dapat mengurangi validitas output.
Lingkup pengujian terbatas pada imajinasi ouditor dan pengetahuan
tentang pengendalian dalam aplikasi.
Hubungan antara sampel dan tujuan audit yang relevan. Lihat SA Seksi 326
[PSA No. 07] Bukti Audit. Sampling Audit
Pertimbangan pendahuluan atas tingkat materialitas.
Tingkat risiko keliru menerima yang dapat diterima (allowable risk of incorrect
acceptance).
Karakteristik populasi, yaitu unsur yang membentuk saldo akun atau
kelompok transaksi yang menjadi perhatian.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 6
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
1 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 6
PERTEMUAN VI
KERTAS KERJA AUDIT
dalam
pembuatan
kertas
Nomor indeks
Tick marks
Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal
pembuatan serta penelaahan.
Audit program
Agar tak menimbulkan kerancuan istilah maka perlu dipisahkan pengertian Audit
program dan Audit Procedure. Audit program (program pemeriksaan) merupakan
daftar prosedur pengauditan untuk seluruh pemeriksaan elemen tertentu.
Sedangkan Procedure audit adalah instruksi terinci untuk mengumpulkan tipe
bukti pemeriksaan tertentu yang harus diperoleh pada saat pemeriksaan.
Program pemeriksaan dapat digunakan untuk merencanakan berapa orang yang
diperlukan untuk melaksanakan pemeriksaan, serta jadwal pemeriksaan yang
direncanakan.
Top Schedules
Supporting schedules
Merupakan kertas kerja yang memuat detail dari pada temuan hasil
pemeriksaan, serta koreksi-koreksi yang ada, serta memuat berbagai informasi
dan teknik pemeriksaan yang dilaksanakana oleh akuntan.
Dengan kata lain supporting schedule merupakan rincian dari pada top schedule.
Supporting schedule.
Test Of Transaction
Test of transactions atau dalam bahasa indonesia disebut test atas transaksi
merupakan bagian dari prosedur audit yang bertujuan untuk menguji
pengendalian internal sebuah organisasi. Auditor menggunakan test terhadap
transaksi untuk mengevaluasi apakah kesalahan atau proses yang tidak biasa
terjadi pada transaksi yang mengakibatkan kesalahan pencatatan material pada
laporan keuangan. Perbedaan test ini dengan test sebelumnya (test of
control) adalah dalam test sebelumnya pengujian yang dilakukan tanpa
memandang nilai moneter, namun dalam test of transactions nilai moneter
menjadi salah satu objek yang akan di uji.
Tes ini dilaksanakan dengan menelusuri jurnal transaksi dari sumber dokumen,
memeriksa file, dan mengecek keakuratan. Hal ini perlu dilakukan karna sangat
berpengaruh pada opini auditor yang akan diberikan mengenai kewajaran
penyajian laporan keuangan. Umumnya Auditor akan mengambil sampel
transaksi yang akan di uji dan melihat seberapa besar tingkat kesalahan yang
dihasilkan, berdasarkan tingkat kesalahan tersebut auditor dapat menentukan
apakah mereka dapat mengandalkan informasi yang tersedia baik di buku besar
maupun jurnal pencatatan transaksi. Berdasarkan hasil tersebut pula maka
auditor dapat menentukan ruang lingkup pekerjaan audit.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 7
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
Audit plan
Audit program
Audit Prosedur dan teknik Audit
Risiko audit dan materialitas
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno
Agoes: buku
1,
PERTEMUAN
7
PERTEMUAN VII
AUDIT PROGRAM
Dalam memutuskan ukuran dan komposisi tim audit untuk audit yang speisifik,
pertimbangan hendaknya diberikan pada hal-hal berikut:
1. Kompetensi umum tim audit yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit
dengan memperhitungkan ruang lingkup dan kriteria audit
2. Kompleksitas audit dan jika audit dilakukan secara kombinasi atau
bersama-sama
3. Metode audit yang digunakan
4. Persyaratan kontrak dan legal serta lainnya yang dianut oleh organisasi
5. Keperluan untuk memastikan independensi anggota tim audit dari aktivitas
yang diaudit dan untuk menghindari konflik atau kepentingan tertentu
6. Kemampuan anggota tim audit untuk berinteraksi secara efektif dengan
perwakilan auditee dan untuk bekerja bersama
7. Bahasa yang digunakan saat audit, serta karakteristik sosial dan budaya
auditee. Isu ini terkait dengan kemampuan auditor sendiri, atau melalui
dukungan tenaga ahli.
Untuk memastikan kompetensi umum tim audit, tahapan yang harus dilakukan
adalah:
1. Identifikasi pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan audit
2. Seleksi tim audit sesuai pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan
tersebut
Jika, semua kompetensi yang dibutuhkan tidak dimiliki oleh auditor di dalam tim
audit, tenaga ahli dengan kompetensi tambahan hendaknya diikutsertakan di
dalam tim. Tenaga ahli hendaknya bertugas di bawah arahan dari auditor namun
tidak bertindak sebagai auditor.
Auditor dalam pelatihan dapat diikutsertakan di dalam tim audit, namun
partisipasinya dibawah arahan dari auditor.
Penyesuaian ukuran dan komposisi tim audit perlu dilakukan selama audit,
sebagai contoh jika konflik kepentingan atau isu kompetensi terjadi. Jika situasi
tersebut terjadi, hendaknya didiskusikan dengan pihak yang terkait (ketua tim
audit, personel yang mengelola program audit, klien audit, atau auditee) sebelum
segala penyesuaian dibuat.
(Diterjemahkan dari ISO 19011: 2011)
Faktor lain yang memberi pengaruh pada ruang lingkup program audit mencakup
hal-hal berikut:
1. Tujuan, cakupan, dan durasi setiap audit dan jumlah audit yang akan
dilaksanakan, mencakup juga tindak lanjut audit, jika memungkinkan.
2. Jumlah, kepentingan, kompleksitas, kesesuaian, dan lokasi aktivitas yang
diaudit
3. Faktor-faktor yang memberikan pengaruh pada efektivitas sistem
manajemen
4. Kriteria audit yang sesuai, seperti pengaturan terencana terhadap standar
sistem manajemen yang sesuai, peraturan hukum, dan persyaratan
kontrak, serta persyaratan lain yang dianut oleh organisasi
5. Kesimpulan dari audit sebelumnya, internal dan eksternal
6. Hasil dari review program audit sebelumnya
7. Bahasa, budaya, dan isu sosial lainnya
8. Hal-hal yang menjadi perhatian pihak luar, seperti keluhan pelanggan atau
ketidaksesuaian dengan persyaratan legal
9. Perubahan signifikan pada auditee dan operasionalnya
10. Ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung
aktivitas audit, umumnya pada metode audit di tempat terpencil
11. Kejadian internal dan eksternal, seperti produk gagal, kegagalan
keamanan informasi, insiden kesehatan dan keselamatan, tindak kriminal
atau insiden lingkungan
Procedures
Scope
This audit will review (Key or Internal) Performance Measures
reported data for FY XXXX.
Objectives
1. Meet the requirement of OAR 125-700-0050.
2. Determine accuracy/reliability of the data reported in the
agencies (Key or Internal) Performance Measures report for FY
XXXX.
3. Help ensure Management that the agencys performance
measures are:
Completed
by/Date
W/P Ref.
Budget
Hours
Procedures
1.
2.
3.
4.
Fieldwork
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Completed
by/Date
W/P Ref.
Budget
Hours
Procedures
7.
Completed
by/Date
W/P Ref.
Budget
Hours
Procedures
The data sources(s) listed should be complete and accurate.
12. Review testing results and conclude as to each performance
measures verification category:
Completed
by/Date
W/P Ref.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 8
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
2 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN 8
PERTEMUAN VIII
KAS dan SETARA KAS
Pengiriman barang
Merupakan titik pertama dari siklus ini dimana aktiva perusahaan meningkat.
Penagihan ke pelanggan dan pencatatan penjualan
Merupakan alat pemberitahuan ke pelanggan mengenai jumlah yang ditagih
atas barang tersebut.
Pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas
Pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan harga penjualan
Bila pelanggan tidak puas dengan barang yang diterima, penjual seringkali
menerima pengembalian barang atau memberikan pengurangan harga karena
beban tersebut.
Penghapusan piutang tak tertagih
Bila perusahaan berkesimpulan bahwa suatu jumlah akan tidak tertagih lagi,
jumlah tersebut harus dihapuskan.
Penyisihan piutang tak tertagih
Bila penjualan periode sekarang yang diperkirakan tidak dapat ditagih dimasa
depan.
E. Pengujian Subtantif terhadap saldo kas
Prosedur Audit Awal
1. Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun yang akan diuji lebih lanjut
Usut saldo kas yang tercantum di neraca ke saldo akun kas yang
bersangkutan didalam buku besar.
- Hitung kembali saldo akun kas di dalam buku besar
- Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber
posting dalam akun kas
- Usut posting pendebitan akun kas ke dalam jurnal yang bersangkutan
Prosedur Analitik
2. Lakukan prosedur analitik
- Hitung ratio berikut ini :
(1) Ratio kas dengan aktiva lancar
- Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan
pada data masa lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan, atau data
lain
- Bandingkan saldo kas dengan jumlah yang dianggarkan atau saldo kas
akhir tahun yang lalu
Pengujian terhadap transaksi Rinci
3. Lakukan pengujian pisah batas transaksi kas
Buatlah rekonsiliasi saldo kas menurut cut off bank statement dengan
saldo kas menurut catatan klien
Usut setoran dalam perjalanan (deposit in trnsit) pada tanggal neraca ke
dalam cut off bank statement
Periksa tanggal yang tercantum didalam cek yang beredar pada tanggal
neraca
Periksa adanya cek kosong yang tercantum di dalam cut off bank
statement
Periksa semua cek didalam cut off bark statement mengenai
kemungkinanan hilangnya cek yang tercantum sebagai cek yang beredar
pada tanggal neraca.
4. Buatlah daftar transfer bank dalam periode sebelum dan sesudah tanggal
neraca untuk menemukan kemungkinan terjadinya check kitting.
5. Buatlah dan lakukan analisis terhadap rekonsiliasi bank 4 kolom
6. Periksa adanya kemungkinan penggelapan kas dengan cara lapping
penerimaan dan pengeluaran kas
2. Pengujian terhadap akun Rinci
7. Hitung kas yang ada ditangan klien
8. Rekonsiliasi catatan kas klien dengan Rekening Koran bank yang
bersangkutan
9. Lakukan konfirmasi saldo kas di bank
10. Periksa cek yang beredar pada tanggal neraca kedalam rekening Koran
bank Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan Kas
11. Bandingkan penyajian utang usaha dengan prinsip akuntansi berterima
umum
- Periksa jawaban konfirmasi dari bank mengenai batasan yang
dikenakan terhadap pemakaian rekening tertentu klien di bank
- Lakukan wawancara dengan manajemen mengenai batasan
penggunaan kas klien
F.
Okan Sansaha
Direktur Keuangan
Saldo
Akhir
Cek kosong
Saldo bank setelah di-adjust
Saldo kas menurut buku
Cek kosong
Wesel yang ditagih oleh bank
belum dicatat didalam buku
Biaya administrasi bank
Saldo menurut buku setelah
di adjust
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 9
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
Pemeriksaan Piutang
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
2 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoe
buku 1,
PERTEMUAN
PERTEMUAN IX
PEMERIKSAAN PIUTANG
dan check
individual
9. Test
check umur
piutang
dari
Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirim surat
konfirmasi.
negatif.
surat konfirmasi.
dicari perbedaannya.
11. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti
penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati
tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan (audit field work). Perhatikan
bahwa
yang
dicatat
sebagai subsequent
collectionshanyalah
yang
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 10
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
10
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
2 kali
tatap
muka
Sukrisno Agoe
buku 1,
PERTEMUAN
10&11
PERTEMUAN X
PEMERIKSAAN SURAT BERHARGA
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai dasar
pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham
(knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arms
length transaction).
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi
dalam pasar yang aktif.
Dapat dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif darimana suatu nilai
pasar (atau beberapa indikator yang memungkinkan nilai pasar dihitung)
tersedia.
Untuk investasi yang memiliki pasar yang aktif, nilai pasar digunakan sebagai
indikator penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki
pasar yang aktif, cara lain digunakan untuk menentukan nilai wajar.
Investasi lancar termasuk dalam aktiva lancar, kenyataan bahwa investasi yang
dapat dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak membatasi
penyajiannya sebagai aktiva lancar.
Biaya perolehan suatu investasi mencakup perolehan lain disamping harga beli,
seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek.
Jika suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau
surat berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat
berharga yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau par value.
TUJUAN PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) SURAT BERHARGA
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik
atas temporary dan long term investment.
2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum dineraca, betulbetul ada, dimiliki oleh dan atas nama perusahaan (client) pertanggal neraca.
3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal
dari surat berharga tersebut telah dibukukan dan uangnya diterima oleh
perusahaan.
4. Untuk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian di dalam Laporan Keuangan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
PROSEDUR PEMERIKSAAN SURAT BERHARGAYANG DISARANKAN
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary & long term
investment.
a. Contoh Internal Control Questionnaires untuk Surat Berharga bisa
dilihat di Exhibit 10-1.
2. Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,
penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.
3. Periksa phisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemilikannya
(apakah atas nama peusahaan).
a. Biasanya periksaan phisik dilakukan bersamaan dengan kas
opname. Seandainya surat-surat berharga tersebut disimpan oleh
pihak ketiga, harus dikirimkan konfirmasi.
Investasi yang direklasifikasikan dari lancar ke jangka panjang masingmasing harus dipindahkan pada metode terendah antara biaya dan nilai
pasar, atau pada nilai pasar jika investasi tersebut sebelumnya dinyatakan
pada nilai tersebut.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 11
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
11
2 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 1,
PERTEMUAN
12&13
yang dilakukan
pemasok selam
yang diaudit
Kelengkapan
kepada dimanfaatkan
periode neraca
pada
tanggal
Aktiva
tidak
berwujud
mencerminkan
aktiva
produktif
yang
masih
dimanfaatkan pada tanggal
neraca
Semua transaksi pembelian Hutang usaha mencakup
dan pengeluaran kas yang semua jumlah yang terhutang
terjadi selam periode yang kepada pemasok barang dan
diaudit telah dicatat
jasa pada tanggal neraca
Saldo aktiva tetap mencakup
semua transaksi perubahan
yang terjadi selama periode
yang diaudit
Rincian
transaksi
dan
pengeluaran kas mendukung
penyajian
akun
yang
berkaitan dalam laporan
keuangan,
baik
klasifikasinya
maupun
pengungkapannya
a.
b.
c.
Tanggal
pelaksanaan
Pelaksanaan
d.
e.
2.
a.
1)
2)
3)
4)
b.
3.
4.
5.
6.
7.
a.
Tanggal
pelaksanaan
pelaksanaan
Pelaksanaan
neraca
b.
Periksa
pengungkapan
yang
bersangkutan dengan utang usaha
c.
Periksa
pengungkapan
yang
bersangkutan dengan utang usaha
non usaha
d.
Mintalah informasi dari klien untuk
menemukan komitmen yang belum
diungkapkan dan utang bersyarat
dan periksa penjelasan yang
bersangkutan
dengan
utang
tersebut
e.
Bandingkan akun biaya dengan
akun biaya yang sama tahun lalu
atau biaya yang dianggarkan untuk
mendapatkan indikasi kemungkinan
adanya under statement utang
lancer
engujian terhadap transaksi rinci
3.
Periksa sampel transaksi utang
usaha yang tercatat ke dokumen
yang mendukung timbulnya utang
usaha
a.
Periksa pengendalian akun utang
usaha ke dokumen pendukung :
bukti
kas
keluar,
laporan
penerimaan
barang, surat order
pembelian,
atau
dokumen
pendukung lain
b.
Periksa pendebitan akun usaha ke
dokumen pendukung : bukti kas
masuk , memo debit untuk retur
penjualan
4.
Lakukan verifikasi pisah batas (out
off) transaksi pembeli
a.
Periksa
dokumen
yang
mendukung transaksi pembelian
dalam minggu terakhir tahun yang
diaudit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca
5.
Lakukan verifikasi pisah batas (out
off) transaksi pengeluaran kas
a.
Periksa
dokumen
yang
berwenang.
Lakukan test transaksi ( compliance test ) atas biaya dan pajak dibayar
dimuka.
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas biaya dan pajak dibayar
dimuka.
Prosedur Pemeriksaan Substantive sewa dibayar dimuka ( Prepaid Rent )
Minta rician ( schedule ) prepaid rent per tanggal neraca.
Check ketelitian perhitungan mathematis ( mathematical accuracy ).
Cocokan saldo prepaid rent per tanggal neraca dengan saldo buku bestir
(general ledger) prepaid rent.
Cocokan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan
periksa lease agreement ( jika sudah dilakukan di compliance test, refen ke
kertas kerja compliance test ).
Tie_Up / tie_in ( Cocokan ) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku
besar biaya sewa. Dalam hal ini ada biaya sewa langsung dibebankan ke,
perkiraan biaya sewa ( tanpa melalui prepaid rent ), jumlah biaya sewa di buku
besar akan terlihat lebih besar.
Buat usulan audit adjustment jika diperlukan.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 12
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
12
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
14
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 13
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
13
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
15
PERTEMUAN XIII
PEMERIKSAAN UTANG JANGKA PENDEK
A.
B.
Ada beberapa tujuan audit current liabilities yang perlu diperhatikan, diantaranya
:
1. Untuk meyakini bahwa pengendalian intern current liabilities memadai.
Pelajari dan evaluasi internal control atas hutang jangka pendek. Dengan
internal control yang memadai auditor dapat mempertimbangkan
mengurangi substantif tes atau mengurangi scope.
2. Untuk meyakini bahwa current liabilities didukung bukti yang lengkap dan
berasal dari transaksi yang benar-benar terjadi.
Minta rincian hutang jangka pendek, periksa kebenaran penjumlahan,
cocokkan dengan saldo general ledger. Rincian disiapkan oleh klien, dan
auditor melakukan pengujian terhadap rincian, apabila terdapat kesalahan
dibuat koreksi audit dan dikomunikasikan dengan klien.
3. Untuk meyakini bahwa semua transaksi telah tercatat per tanggal neraca.
Cocokkan saldo masing-masing debitur dengan saldo pada subsidoary
ledger.
4. Untuk meyakini bahwa jumlah accrual expense reasonable (layak)
Periksa dasar perhitungan accrual expense yang dibuat perusahaan,
apakah konsisten dan reasonable dengan tahun sebelumnya. Periksa
pembayaran sesudah tanggal neraca.
5. Untuk meyakini bahwa pencatatan transaksi telah sesuai dengan SAK.
Periksa apakah pencatatan transaksi current liabilities sudah sesuai
dengan SAK. Dalam hal ini auditor harus meyakinkan bahwa tidak
terdapat unrecorded liabilities. Untuk itu auditor harus memeriksa notulen
rapat direksi dan pemegang saham, dan mengirim konfirmasi ke penasehat
hukum perusahaan.
Hal-hal yang diperiksa : tanggal kejadian, jumlah hutang, syarat hutang,
bunga, jatuh tempo.
Substantif test :
o
o
o
o
o
6. Untuk meyakini bahwa hutang dalam mata uang asing telah dikonveksikan
dengan kurs BI.
Periksa apakah saldo hutang dalam mata uang asing per tanggal neraca
telah dikonveksikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengan BI.
Selisih kurs dibebankan pada rugi laba tahun berjalan.
7. Untuk meyakini bahwa semua persyaratan dalam akad kredit sudah
dipenuhi untuk menghindarkan bank default (right and obligation).
Periksa penjanjian dan persyaratan yang harus dipatuhi oleh nasabah,
seperti penggantian manager kunci, pengendalian current ratio, dan
ketepatan waktu pembayaran hutang.
E.
J.
K.
L.
M.
N.
O.
P.
Q.
R.
S.
T.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 14
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
14
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
16
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 15
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
15
Pemeriksaan permodalan
Sifat permodalan
Tujuan pemeriksaan permodalan
Prosedure pemeriksaan permodalan
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
17
PERTEMUAN XV
PEMERIKSAAN PERMODALAN
Permodalan
Jenis akun yang mempengaruhi audit transaksi pendanaan: siklus ini
mempengaruhi dua aspek yaitu ;
(a) Pembentukan kewajiban yang berjangka waktu pelunasan lebih clan' satu
tahun
(b) Pembentukan kepemilikan perusahaan ( modal saham )
Transaksi yang berhubungan dengan utang jangka panjang antara lain berupa :
obligasi, wesel jangkapanjang,hipotik (mortgages), bond Premium
(discount ), interest expense, dan gain (gloss) on retirement of bonds.Sedangkan
transaksi yang berkaitan dengan modal saham antara lain : saham preferensi,
saham biasa, saham tresury, paid-in capital, retained
earnings, deviden, devidend payable.
Tujuan audit terhadap siklus pendanaan:
o Eksistensi atau okurensi pembentukan transaksi
Pencatatan terhadap saldo-saldo utang jangka panjang dan modal
saham pada saat tanggal neraca benar-benar nyata.
Pembayaran deviden dan biaya bunga obligasi yang timbul dan
terbentuknya transaksi dalam periode ini dinyatakan.
o Kesempurnaan
Rekening utang jangka panjang mencerminkan semua kewajiban
kepada kreditor jangkan panjang pada saat tanggal neraca.
Rekening modal saham mencerminkan hak-hak para pemilik terhadap
semua aktiva pada saat tanggal neraca.
Semua transaksi utang jangka panjang dan transaksi modal saham
dalam tahun yang dilaporkan telah dicatat.
Hak dan kewajiban
Rekening utang jangka panjang mencerminkan jumlah yang secara
hukum dimiliki oleh para kreditor dan pihak lain yang berkepentingan
pada saat tanggal neraca.
Rekening modal saham mencerminkan hak yang secara hukum dimiliki
para pemegang saham pada saat tanggal neraca.
Penilaian atau alokasi
Saham
Saldo 1/1/93
5.000
Penyaluran
100.000
Saham nilai
pertunai
Saldo 31/12/93
10.000
1.000 #
6.000 c
V
#
O
C
500.000
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 16
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
16
2 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
18
PERTEMUAN XVI
PEMERIKSAAN LAPORAN LABA RUGI
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 17
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
17
pemeriksaan atas
subsequent events dan
menyelesaikan pemeriksaan
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
19
PERTEMUAN XVII
SUBSEQUENT EVENTS DAN FINISHING AUDIT
1. Pengertian
Subsequent Events adalah peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal
neraca tetapi sebelum diterbitkannya laporan audit yang mempunyai akibat yang
material terhadap laporan keuangan dan memerlukan penyesuaian atau
pengungkapan dalam laporan tersebut.
Terdapat 2 jenis subsequent eventmerujuk pada PSAK no. 46, yakni:
1. Peristiwa yang memberikan tambahan bukti yang berhubungan dengan
kondisi yang ada pada tanggal neraca dan berdampak terhadap taksiran yang
melekat dalam proses penyusunan laporan keuangan,
2. Peristiwa yang menyediakan tambahan bukti yang berhubungan dengan
kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca, namun kondisi tersebut ada
sesudah tanggal neraca.
Menurut Sukrisno Agoes (2004:138), subsequent event yang harus di audit oleh
akuntan publik adalah:
1. Subsequent Collection
Penagihan sesudah tanggal neraca, sampai mendekati selesainya pekerjaan
lapangan/audit field work, dan dilaksanakan dalam pemeriksaan piutang, dan
barang dalam perjalanan
2. Subsequent Payment
Pembayaran sesudah tanggal neraca sampai mendekati selesainya audit field
work, dan dilaksanakan pada saat pemeriksaan hutang dan biaya yang masih
harus dibayar.
2. Tujuan Pemeriksaan Subsequent Event
Subsequent event harus dilakukan pemeriksaan dengan tujuan:
1. Menentukan keberadaan kejadian penting sesudah tanggal neraca yang
membutuhkan penyesuaian terhadap laporan keuangan atau memerlukan
pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan agar tidak
menyesatkan pengguna laporan keuangan
xxx
Kas
xxx
xxx
Hutang dagang
xxx
Akibatnya per tanggal neraca tetap terlihat saldo barang dalam perjalanan dan
terjadi dua kali pencatatan hutang dagang :
Persediaan
xxx
xxx
4. Untuk memastikan kewajiban dan beban yang masih harus dibayar yang
tercantum di neraca per tanggal neraca, merupakan kewajiban perusahaan yang
akan dilunasi pada saat jatuh temponya (sesudah tanggal neraca)
5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per
tanggal neraca
1. Prosedur Pemeriksaan Subsequent Event
Prosedur pemeriksaan subsequent event terdiri dari beberapa langkah, yakni:
1. Periksa pengeluaran dan penerimaan kas sesudah tanggal neraca, sampai
mendekati tanggal selesainya audit field work,
2. Periksa bukti pengeluaran dan penerimaan barang sesudah tanggal neraca,
sampai mendekati tanggal selesainya audit field work,
3. Periksa cut-off pembelian dan penjualan,
4. Review laporan keuangan interim untuk periode sesudah tanggal neraca,
5. Minta copy notulen rapat direksi, dewan komisaris, pemegang saham, periksa
apakah ada commitment dari perusahaan yang baru dipenuhi pada periode
sesudah tanggal neraca,
6. Lakukan rofe jawab dengan pejabat perusahaan yang berwenang,
mengenai:
11. Dalam audit working papers, cantumkan catatan untuk audit tahun
berikutnya.
12. Opini yang diberikan, tergantung hasil pemeriksaan
13. Dalam mereview kertas kerja pemeriksaan, KAP sebaiknya mempunyai daftar
Audit Working Papers Review Guide
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 18
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
18
management letter
client representation letter
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
20&21
PERTEMUAN XVII
MANAGEMENT LETTER
Dari ketiga cara tersebut, akuntan publik akan mendapatkan suatu gambaran
mengenai pengendalian intern mengenai pengendalian intern yang ada di
perusahaan secara teoritis. Hal tersebut masih harus dibuktikan lebih lanjut
dengan menggunakan Complience test (test ketaatan).
Dalam compliance test, yang diperiksa adalah:
a. Transaksi pengeluaran kas
b. Transaksi penerimaan kas
c. Transaksi penjualan
d. Transaksi pembelian
e. Transaksi pembayaran gaji
f. Transaksi koreksi/penyesuaian
Dalam hal ini yang diperhatikan adalah hal-hal berikut:
mempelajari
bagaimana
membuat
4. Audit Partner
a. menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima dari
audit manager dan mendiskusikannya dengan audit manager dan jika
perlu dengan audit senior.
b. mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan jika ada
kepada audit manager.
c. menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian meminta
audit manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan.
d. membahas dengan audit manager, hasil diskusi konsep management
letter yang telah dilakukan oleh audit manager dengan manajemen
perusahaan.
e. menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan kepada
manajemen perusahaan.
Dari pembahasan tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan:
a. Management Letter merupakan suatu alat komunikasi antara kantor
akuntan public dengan maajemen perusahan yang diaudit, mengenai
pengendalian intern dan kelemahan-kelemahan yag terdapat dalam
pengendalian intern perusahaan.
b. Management Letter merupkan dokumentasi tertulis mengenai kelemahan
pengendalian intern yang pernah dibicarakan dan disarankan perbaikan
kepada klien. Sehingga jika dikemudian hari ada kecurangan yang
merugikan perusahan karena kelemahan pengedalian intern yang belum
diperbaiki, akuntan public tidak bisa disalahkan.
c. Management Letter bermanfaat baik bagi perusahan yang diaudit, kantor
akuntan public, maupun staf kantor akuntan public.
d. Management Letter dapat merupakaniklan tidak langsung bagi kantor
akuntan public.
e. Semua kantor akuntan public harus membiasakan diri untuk memberikan
management letter yang baik dan bermanfaat bagi kliennya.
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
KREDIT
PERTEMUAN
: AUDITING
:
: 2 SKS
: 19
No.
TUJUAN PEMBELAJARAN
KHUSUS
METODE
MEDIA
WAKTU
DAFTAR
PUSTAKA
19
Internal audit
Pengertian Audit
Perbedaan internal audit dengan
external audit
Departemen internal audit yang efektif
Pengertian error, collusion and fraud
Temuan pemeriksaan intern dan
laporan internal audit
1 kali
tatap
muka
BUKU REFERENSI :
1. Auditing: Pemeriksaan Akuntan, buku 1& buku II, Edisi kedua: Sukrisno Agoes lembaga Penerbit FE-UI, Jakarta, 1999. ( buku wajib).
2. Auditing an integrated approach: Alvin A Arrens and James Loebeck, five Edition
3. Standar pemeriksaan Akuntan Public
Sukrisno Agoes:
buku 11,
PERTEMUAN
23
PERTEMUAN XIX
INTERNAL AUDIT
perusahaan itu termasuk dalam bidang usaha yang sejenis. Namun beberapa
ciri-ciri sistem pengawasan intern yang memadai adalah adanya empat unsur
seperti berikut ini:
1. Suatu bagan organisasi yang menungkinkan pemisahan fungsi secara
tepat.
2. Sistem pemberian wewenang serta prosedur pencatatan yang layak agar
tercapai pengawasan akuntansi yang cukup atas aktiva, hutang-hutang,
hasil dan biaya.
3. Praktek yang sehat harus diikuti dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap bagian organisasi.
4. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung jawab.
Keempat unsur ini yang masing-masing sama pentingnya merupakan dasar
pengawasan intern yang baik kelemahan yang menyolok dalam salah satu
diantaranya dapat menghambat tujuan sistem itu sendiri. Dengan sistem
pengawasan intern yang memenuhi syarat sebagaimana dalam mencapai
tujuannya. Namun demikian tujuan pengawasan intern hanya akan tercapai
apabila pelaksanaanya semua prosedur, metode dan teknik yang menjadi unsur
dari sistem itu sendiri bener-benar sesuai dengan semestinya. Untuk menjaga
agar pelaksanaan itu benar dikerjakan maka perusahaan yang cukup besar
umumnya memerlukan suatu bagian khusus yang disebut bagian pemeriksa
intern (Internal Auditing Departement). Bagian ini mempunyai tugas antara lain
untuk meneliti dan mengawasi apakah sistem pengawasan intern tetap
memenuhi fungsinya dengan mengadakan pemeriksaan yang kontinue di dalam
perusahaan.
Petugas yang memimpin ini untuk melakukan pemeriksaan itu disebut dengan
pemeriksaan intern (Internal Auditor). DaIam melaksanakan pemeriksaan
Internal Auditor akan menyelidiki dan meneliti keefektifan sistem pengawasan
yang ada. Dengan mengadakan penelitian terhadap pengawasan intern secara
berkesinambungan akan dapat diketahui apakah berbagai depertemen atau unit
lainnya dalam perusahaan telah melaksanakan fungsinya dengan baik atau
belum. Jadi pemeriksaan intern yang dilakukan oleh internal auditor adalah
merupakan suatu alat pengawasan yangpenting untuk mengukur dan menilai
keefektifan pengawasan-pegawasan yang ada di dalam perusahaan.
Beberapa pendapat mengenai pengertian Internal Auditing juga diberikan oleh
beberapa penulis. Berikut ini adalah salah satu diantaranya, yang memberikan
batasan pengertian Internal Auditing sebagai berikut:
Status aktivitias penilaian yang bebas atau indnpenden dalam organisasi
perusahaan untuk meneliti kembali dalam bidang akuntansi, keuangan clan
bidang-bidang lain sebagai dasar memberikan servis pada manajemen.
Dari pengertian singkat diatas, dapat dilihat penekanan utama pengertian
Internal Auditing adalah untuk memberikan servis / jasa kepada manajemen.